This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Jumat, 14 September 2012

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/WON'T (GET) MARRIED


Tittle: WON'T (GET) MARRIED
                                                         
Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-fluff-mpreg-lalalaa~


WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


  “Marry Me?”

.
.
.

  “YAK! Jung Yunho! Kenapa kau meninggalkan Go Ahra di tengah jalan semalam hah?! Apa kau mau keluarga kita dituntut?!”

  “Ck, salah siapa eoh? Aku sudah bilang kalau aku muak dengan segala perjodohan ini!”

  “Nappeun namja! Umurmu itu sudah masanya untuk menikah apa kau tahu itu?!”

  “Arrgghh, Umma Cuma ingin cucu kan?! Minta saja sama Changmin!”

  “YUNHO!”

  “Enough! Aku bosan terus seperti ini! Kenapa Umma tidak pernah bisa membiarkan aku bebas?”

  “Tidak sampai kau menikah!”

  “Aku menolak semua gadis yg Umma tawarkan kepadaku! Mereka semua sampah! Apa Umma tahu? Aku jenuh!!”

Aish.

Nyonya Jung itu mendesah panjang.
Mata kucingnya menatap tajam putra sulungnya itu.
Ck, keras kepala.
Tidak jauh beda dengan Appanya.

Ah, Keybum tahu.
Yunho bukan tipe namja yg bisa dibujuk dengan cara halus.
Ia adalah sosok yg egois.
Bukan seperti ini caranya ani?

  “Baiklah, lalu apa yg kau inginkan huh?” Tanya Keybum menyunggingkan senyum mautnya.

Yunho berdecak.
Ia menatap tajam mata kucing itu.

  “AKU TIDAK INGIN MENIKAH! DAN AKU TIDAK AKAN PERNAH MENIKAH!!”


Oh wow?

Namja tampan ini terlalu berani ania?
Hahahaa, kau terjebak, anak bodoh. Gumam Keybum dalam hatinya.

  “Araso, Umma mengerti, tapi kalau kau melanggar sumpahmu, apa yg akan kau berikan pada Umma hmm?”

  “Aku akan memberi Umma banyak cucu! Berapa pun!”


YES!


  “Tidak perlu banyak, Umma Cuma mau empat, atau mungkin dua”

Keybum tersenyum setan.
Ia mengepalkan jemarinya senang.
Hahahahaa, rasanya ingin sekali ia melempar Changmin ke atap rumah sebagai tanda senangnya saat ini!

  “Umma, jangan melihatku seperti itu” Ujar Changmin takut.

Yunho memutar bola matanya jengah.
Ah, terserah.
Yg ia tahu saat ini adalah, segalanya selesai.
Yeoja bermata kucing itu tidak akan pernah memaksanya untuk berkenalan dengan yeoja mana pun lagi.

  “Kau tahu Yun?”

  “Hm?”

  “Umma berfikir kalau kau tidak tertarik pada wanita”

  “MWO?”

  “Apa kau gay?”

  “UMMA!!”

Jung Keybum tertawa lantang.
Ia menepuk2 punggung Changmin dengan keras.
Aigoo~

Anak sulungnya yg satu ini, hahahha~

  “Araso araso, kalau begitu, Paman Kim tidak akan perlu khawatir untuk menitipkan putranya disini”

Eoh?

Yunho mulai tertarik.

  “Maksud Umma?”

Hmp.
Keybum menarik senyum manisnya.

  “Sore ini Paman Kim akan berkunjung untuk menitipkan putranya selama sebulan, ia sedang menyusun skripsi untuk tahap akhir perguruan tingginya, dan ia mengambil tema bisnis di kalangan direktur muda”

  “Eoh?”

  “Itu berarti kau harus ramah padanya ne Yun? Putra Paman Kim itu berhati hangat, ia gampang tersinggung”

  “Aku curiga kalau namja itu ternyata adalah anak perempuan Umma yg menghilang”

  “JUNG YUNHO!”

  “Wae? Bukankah dia gampang tersinggung? Yg seperti itu hanya wanita, pasti dia banci yg sangat cengeng dengan wajah culunnya!”

Oh yeah?

  “Kita lihat saja nanti, Tuan Jung”

Heh.
Yunho balas menyeringai.

  “Dan ingat, jangan pernah melupakan janjimu”

  “Tidak akan”


-------


DEG DEG DEG.


Oh shit.
Yunho memaki dalam hatinya.

Apa yg baru saja dikatakan pada Ummanya beberapa jam yg lalu eoh?
Banci? Berwajah culun?

Oh no, sepertinya Yunho harus menelan kalimatnya lagi.
Tidak, kau tidak mengerti.

KAU TIDAK AKAN MENGERTI!

Maksudku, namja ini.
Namja cantik ini!!

  “Ung..Yunho ah..Kenapa kau menatapku seperti itu?”

Yunho tersentak kaget.
Jantungnya semakin menggila.
Jelas, ia tertangkap basah sedang menatap tajam ke arah namja cantik itu beberapa detik yg lalu.

  “Oppsso” Ujar Yunho datar.

Keybum tertawa dalam hati.
Aish, putra sulungnya ini selalu seperti itu.
Tidak tahukah dia kalau Ummanya mengenal dirinya sejak ia lahir?

Key tahu kalau Yunho menyukai namja cantik itu sejak pertama kali ia melihatnya.

  “Jaejoong ah, kau suka kamarmu, sayang?”

  “Ung~! Neomu joahe! Hehehehe~”

MANIS!
SANGAT MANIS!!

Bahkan tawa renyahnya lebih manis dari permen gula gula kapas!
Dan, dan, senyumnya..

Oh my.

Yunho menghela nafas panjang.
Tidak, ini tidak boleh terjadi. Pikir Yunho dalam hatinya.


TREK.


  “Yunho? Kau sudah selesai?” Tanya Keybum menatap putranya.

Yunho mengangguk pelan.
Nafsu makannya hilang begitu saja.

  “Aku akan istirahat, jumuseyo Umma” Ujar Yunho datar.

Keybum hanya mengangguk.
Mata kucingnya mengintip putra bungsunya


PLAKK!


  “AWW~!”

  “Jangan mengambil udang tepung milik Hyungmu, Jung Changmin!”

Ish.
Namja berwajah kekanakan itu mengerucutkan bibir tipisnya.

  “Umma dengar sendiri Hyung bilang dia tidak mau makan lagi”

  “Siapa bilang? Ia hanya malu karena ada Jaejoongie disini”

  “Eeh?”

Namja cantik itu terkaget seraya menunjuk dirinya sendiri.
Dahinya mengernyit.

  “Kka, Jaejoongie, antarkan makanan Yunho ke dalam, kalau ia tidak mau paksa saja, masukkan sendok ini ke mulutnya apa pun yg terjadi”

  “Umma yakin??”

Keybum menyeringai.
Tentu saja, ia cukup tahu kalau udang goreng tepung ini adalah makanan favorit Yunhonya sejak kecil.
Mau mencoba berbohong pada Umma eh? Pikir Keybum terkekeh.

  “Kka” Ujar yeoja bermata kucing itu.

Jaejoong mengangguk patuh.
Ia segera meraih piring udang itu dan berjalan ke tangga.


-------


TOK TOK TOK.


  “Yunho ah”


DEG!


Yunho tersentak kaget.
Bahkan sampai sisir yg dipegangnya terjatuh.
Aish.


CKLEK!


  “Joongie? Apa yg kau lakukan disini?”

  “Ung, kau belum makan, aku..aku..”

  “Umma yg menyuruhmu?”

Jaejoong tidak menyahut.
Mata bulatnya yg bening hanya bergerak pelan.

  “Masuklah”

Senyum manis itu terulas lebar.
Jaejoong mengangguk patuh seperti anak anjing dan segera menyerbu kamar Yunho.

  “UWOOHH~” Gumam Jaejoong berdecak.

Yunho hanya terkekeh kecil.
Wae?
Tidakkah ia pernah melihat kamar para lelaki dewasa sebelumnya eoh?
Well, Yunho yakin akan hal itu.
Ia sudah melihat desain kamar Jaejoong sebelum namja cantik itu sampai.
Kau tahu?

Seluruh interiornya berwarna merah muda.
Penuh boneka gajah mungil yg berserakan dengan warna yg berbeda.
Kekanakan.
Pikir Yunho.

  “Ini riset untuk meetingmu?”

Yunho mengangguk.
Well, ia masih ingat dengan jelas tujuan namja cantik itu datang ke rumahnya.
Ia sedang menyusun skripsi.
Tentu saja.

  “Boleh aku li---”


DEG.


Suara merdu itu terputus begitu saja.
Mata bulatnya bergerak sangat pelan.
Mencoba menyadari secara nyata kalau yg berhadapan dalam jarak 3 cm dengan wajahnya saat ini adalah wajah Yunho.

  “Kau tahu apa yg pertama kali kupikirkan ketika aku melihatmu?” Bisik Yunho intens.

Jaejoong menelan salivanya.
Ia menggeleng.

  “Kau cantik”


BLUSH~!


Yunho terkekeh kecil.
Ia menangkup wajah cantik itu dengan jemarinya.

  “Kau benar2 cantik..” Pujinya tersenyum.

Jaejoong balas tersenyum.
Ia mengalihkan pandangannya mencoba menyembunyikan raut wajahnya yg merona.

  “Bolehkah?”

  “Ung?”

  “Boleh aku..”

  “Te..terserah..G..Gwenchana..”

Hmp.
Yunho menarik senyum lebarnya.

  “Kau tahu yg kumaksud?” Bisik Yunho mencoba menggoda namja cantik itu.

Jaejoong menggeleng.

  “Kalau begitu kenapa kau setuju?” Kekeh Yunho geli.

  “Mo..Mollaseo..” Ujar Jaejoong lirih.

Suasana mendadak hening.
Hanya terdengar suara detak jam yg tergantung di dinding kamar Yunho.

Dan juga..

Suara degup jantung keduanya.

Oh well.
Guess what’ll gonna be happened?


CUP.


DEG.


Mata bening itu membulat.
Menatap tidak percaya bibir seksi yg sedang mengecup lembut dahinya saat ini.
Oh my gosh!! Jeritnya dalam hati.

Jaejoong mengepalkan erat jemarinya.
Gosh, ia benar2 lupa caranya bernafas saat ini!


CUP.


Kecupan2 manis itu terus berulang kali dilakukan oleh Yunho.
Mengecup setiap jengkal wajah cantik itu.
Seolah ingin menghafal teksure wajahnya.
Perlahan mata bening itu memejam.
Menikmati sentuhan lembut dari Yunho.
Bahkan ia mengeluh nyaman.

Sampai bibir seksi itu menyentuh bibir cherrynya.
Meraupnya dengan sangat lembut.
Menghisapnya dengan sangat manis.
Memagutnya dengan sangat mesra.

Jaejoong seakan terbuai.
Bahkan ia tidak sadar kalau lengannya sudah berada di leher namja tampan itu.
Memeluknya dengan erat dan sesekali mengusapnya perlahan.

Lidah Yunho mencoba menerobos masuk.
Jaejoong mengerang kecil.
Bibirnya terbuka ketika sesuatu yg basah dan kenyal itu menusuk2 permukaan bibirnya.
Suara decakan lidah terdengar dengan jelas.
Deru nafas semakin tidak beraturan.
Jaejoong mulai sulit mengimbangi ciuman panas Yunho.


CCK~


  “Hahh..hh..hhh”

Mata bening itu menatap sendu mata musang itu.
Keduanya saling terdiam cukup lama.
Sampai Yunho tersentak kaget dan mendorong Jaejoong menjauh darinya.

  “Yun?”

  “Keluar”

  “Yunho? Kau---”

  “KELUAR DARI KAMARKU!!”


DEG!


Jaejoong terkejut.
Kedua matanya membulat tidak percaya.
Bahkan sesuatu mulai menggenang di pelupuk matanya yg indah.
Bibirnya yg masih berdenyut terasa bergetar pelan.
Ia menundukkan wajahnya dan segera beranjak dari kamar minimalis itu.


BLAMM!


Yunho memejam erat.
Jemarinya terkepal.

Ia terduduk di lantai seraya mengusap wajahnya.

Oh my.
Apa yg baru saja dilakukannya?
Bibir merah itu seakan mengundangnya sejak tadi.
Dan..
Dan lagi..

Oh mom.

Ini buruk.

Yunho mendesah panjang.
Ia menyentuh bibirnya dengan jari.
Kemudian mengerang pelan dan membanting tubuhnya ke ranjang.
Matanya melirik sesuatu yg tergeletak di atas nakas.

Eoh?

Bukankah ini makan malamnya tadi?

Yunho kembali mendesah.


-------


Jaejoong tidak banyak bicara hari ini.
Ia hanya diam seraya menatap Yunho yg sedang mengepak barang di dalam kopernya.
Membuat Keybum yg sejak tadi ikut diam bersuara datar.

  “Apa yg kau lakukan?”

Yunho menoleh.

  “Aku memutuskan untuk tinggal di apertement”


DEG.


Jaejoong mengangkat wajahnya tidak percaya.
Apa?
Pindah?
Apa karena ciuman dua hari yg lalu itu?? Pikirnya bingung.

  “Yunho”

  “Aku butuh waktu tenang, Umma! Sebentar lagi rapat pemegang saham dan aku---”

  “Kenapa kau nyolot sekali eoh? Umma tahu itu! Makanya Umma mau bilang kalau Umma yg akan memberimu apertement!”

Eoh?

Yunho mengernyit bingung.
Tapi sedetik kemudian ia kembali acuh dan melanjutkan aktifitasnya.

  “Joongie sayang, kau terlihat pucat, gwenchana?”


DEG.


Jantung Yunho bereaksi.
Debaran itu kembali.
Ia ingin sekali menoleh.
Tapi tidak, terima kasih.

  “Gwenchana Umma..Aku hanya kurang tidur..Karena..Eng..Oppsso”

Keybum menarik alisnya.
Ia melirik Yunho yg tetap mengepak barang.
Kemudian ia menatap Jaejoong.

  “Kka, kita minum teh di teras belakang, ada yg ingin Umma ceritakan”

Jaejoong mengangguk patuh.
Ia segera berjalan mengikuti yeoja bermata kucing itu.
Sebelum benar2 berjalan, ia menoleh.
Menatap Yunho yg terdiam di tempatnya.


-------


Namja tampan itu memijat pelipisnya kesal.
Bukan karena apertementnya, bukan.
Tapi karena namja cantik itu.

Oh well.
Yunho merasa berdosa telah membentak Jaejoong waktu itu.
Dan lagi, ia sama sekali tidak menghubungi Jaejoong atau berbicara padanya.
Ck, benar2 seorang pengecut.

  “Aish”

Namja tampan itu berjalan ke pintu depan.
Telinganya yakin mendengar suara bel barusan.


CKLEK.


  “Kau”

Namja cantik itu menunduk.
Ia tidak berani menatap Yunho.
Tangan kanannya terjulur ke depan.

  “Umma menyuruhku mengantarkan ini untukmu”

Yunho mendesah pendek.

  “Masuklah”

Namja cantik itu mengangguk.
Ia segera masuk ke dalam dan meletakkan bungkusan makanan itu di kounter dapur.
Membukanya dan menyusunnya sesuai aturan.

  “Kau datang kesini hanya karena Umma yg menyuruhmu?”


TREK.


Jaejoong terdiam.
Mata bulatnya yg menatap kaleng sardene itu bergerak ragu.

  “Ada hal yg ingin kutanyakan padamu..”

  “Katakan”

  “Waktu itu..Kenapa kau menciumku?”

Yunho tercekat.
Ia berjalan mendekati Jaejoong dan memutar tubuh mungil itu agar berhadapan dengannya.

  “Perlukah alasan?” Bisik Yunho pelan.

  “Eh” Gumam Jaejoong kaget.

  “Perlukah alasan kenapa aku melakukannya?”

  “Aku---”

  “Aku sendiri tidak tahu..Saat itu, aku hanya ingin menciummu, itu saja..”

  “Ah..”

  “Kau marah?”

  “Ani..”

  “Kau marah padaku??”

  “Aniyeyo”

Yunho tidak menyahut lagi.
Ia mengusap lembut pipi Jaejoong.
Mata musangnya seakan mengintimidasi mata bulat itu.

Jaejoong merasa gugup.
Ia tahu ciuman itu tidak akan berlangsung hanya sekali saja.

  “Yun---”

Sekali lagi, suara lenguhan manis itu terdengar.

Kedua bibir yg menempel itu saling menggesek satu sama lain.
Kali ini Jaejoong tidak hanya diam.
Ia ikut membalas.

Well, perlukah alasan?

Namja cantik itu memejamkan matanya dengan erat.
Ia membuka mulutnya dengan senang hati ketika lidah Yunho akan menyusup sekali lagi.
Sekali lagi.
Dan sekali lagi.

Menciptakan keadaan dimana hanya ada mereka berdua di dalam sana.


-------


  “Bagaimana dengan rapatnya?”

  “Sukses, aku berhasil mendapatkan proyek pembangunan museum itu”

Keybum mengepalkan tangannya tanda senang.
Ia terkekeh kecil.

  “Jaejoong eodisseo?”

Eh?

Yeoja bermata kucing itu menaikkan alisnya.
Mwo?
Ia tidak salah dengar ani?

Ini pertama kalinya Yunho kembali ke rumah setelah seminggu ia tinggal di apertementnya.
Dan orang pertama yg ditanyakannya adalah Jaejoong.
Catat itu, Kim Jaejoong!

Bukan adiknya atau Appa kesayangannya.

  “Di atas, sedang membantu Changmin mengerjakan tugas”

Yunho mengangguk.
Mendadak wajahnya terlihat berseri.
Ia segera melepas jaketnya dan berlari ke tangga.

Menuju kamar adiknya yg rakus itu.


KRET~


  “Jadi, Hyung pernah menghabiskan dua kotak takoyaki sekaligus? Itu keren!”

Aish, anak itu.
Bukannya mengerjakan tugas malah berceloteh tidak jelas.
Geram Yunho dalam hatinya.

Namja tampan itu menghela nafas.
Ia memutuskan untuk berdiri di depan pintu yg terbuka sedikit itu seraya menyilangkan lengan di dadanya.
Mencuri dengar seraya memperhatikan apa saja yg dilakukan kedua namja itu di dalam sana.

  “Well, dan Hyung rasa, kalau kau membayangkan seluruh angka yg ada di dalam sini adalah kue takoyaki, semuanya akan terasa lebih mudah” Ujar Jaejoong terkekeh.

Well, apa aku sudah bilang kalau posisi mereka saat ini adalah sama2 bertelungkup di ranjang King Size milik Changmin?

  “Wow, akan kucoba”

Namja cantik itu tersenyum kecil.
Ia membalikkan tubuhnya dan menatap langit2 kamar Changmin tanpa suara.
Membiarkan namja berwajah kekanakan itu mengerjakan tugasnya dengan benar.
Tanpa menyadari sosok tampan yg memperhatikannya secara intens dari balik pintu.

Mata musang Yunho bergerak pelan.
Ketika menangkap tangan kanan Jaejoong yg bergerak.


SRET.


DEG.


Wajah tampan itu ikut memerah.
Ketika jemari halus milik namja cantik itu menyentuh bibir cherrynya seraya mengusapnya perlahan.
Seolah ingin mengingat kembali rasa namja tampan itu.

  “Hyung, aku selesai!”

Jaejoong tersentak kaget.
Ia segera berbalik dan memeriksa buku Changmin.

  “Jung Changmin”

  “Ne?”

  “Kalau kau jenius kenapa kau meminta Hyung untuk mengajarimu eoh?”

Namja berwajah kekanakan itu tertawa geli.
Ia menepuk tangan Jaejoong sekali dan merebut kembali buku tugasnya.

  “Ara, karena aku jenius, mari kita menghabiskan waktu untuk bercerita sekarang!”

  “Ya! Tugasmu otte?”

  “Sudah selesai semua~”

  “Neee neee, cerita apa eoh?”

  “Cerita tentang Hyungku!”


DEG.


Yunho membulatkan matanya.

  “Mwo?” Jerit Jaejoong kaget.

  “Dia tampan bukan?” Kekeh Changmin kecil.

  “Siapa bilang dia tampan?”

Eoh?

  “Jadi?”

  “Hyungmu itu butuh kata yg lebih dari sekedar tampan”

  “HAHAHAHAHA~”

Changmin tertawa lantang.
Ia menepuk2 kedua tangannya seperti anak kecil.

  “Kau tertarik pada Hyungku?”

  “Umm..”


DEG DEG DEG.


Yunho mengepalkan jemarinya.
Gugup.

  “Mollaseo”

Oh mom.

  “Wae? Wae wae wae?”

  “Ck, ya, Jung Changmin! Kenapa kau sangat ingin tahu tentang orang lain eoh? Jiwa bergosipmu bahkan lebih parah dari pada ahjuma2 diluar sana!”

  “Hunghh”

  “Changmin? Wae?”

  “Hyung aku mengantuk..”

Jaejoong tersenyum kecil.
Ia menarik kepala Changmin untuk bersandar di pundaknya.
Namja cantik itu mengecup lembut dahi Changmin.

Yg tanpa sadar membuat seorang namja tampan diluar sana mengepalkan jemarinya.
Cemburukah?

  “Hungg..Umma..” Gumam Changmin mulai tidak sadar.

Jaejoong terkekeh kecil.

  “Nee, Umma disini, pejamkan matamu, Baby” Ujar Jaejoong tersenyum manis.


DEG.


Lagi.
Untuk yg kesekian kalinya jantung itu berdetak kencang.
Yunho menarik senyumnya tanpa sadar.
Oh gosh.
Ia bisa melihat sisi lembut dari Kim Jaejoong saat ini.
Bisikan lembutnya, nyanyian Lullabynya, kecupan manisnya.
Seakan ia sedang menidurkan seorang bayi berumur 2 bulan.


-------


Yunho baru saja menutup pintu.
Ia berbalik dan melihat Jaejoong yg sudah tertidur di ranjangnya.
Well, namja cantik itu mengunjunginya untuk meminta dokumen skripsi miliknya yg sudah ditanda tangani oleh Yunho setelah ia menidurkan Changmin.
Tapi sepertinya rasa kantuk seakan mendominasi.
Membuatnya tanpa sadar memejamkan mata dengan lelap.

  “Jaejoong ah” Ujar Yunho menggoyangkan punggungnya.

Hening.
Tidak ada reaksi apa pun.
Membuat Yunho menarik senyum tanpa sadar.

Namja tampan itu ikut berbaring di samping Jaejoong.
Memeluk pinggang rampingnya dengan erat dari belakang dan menghirup wangi manis dari pinggiran rambut almond itu.

Jaejoong mulai terusik.
Sesuatu yg lembut dan basah mengganggu lehernya.

  “Uungghhh” Lenguhnya mengerang.

Yunho menghentikan aktifitasnya.
Ia tersenyum menatap Jaejoong yg menolehkan wajah dan memasang tampang tidak percaya.

  “YUNH---mmffffhh”

Suara teriakan itu terpotong dengan bungkaman bibir seksi namja tampan itu.
Jaejoong refleks memejamkan matanya.
Membiarkan Yunho membalik tubuhnya dan menindih namja cantik itu.
Kali ini ciuman mereka lebih dari sekedar panas.
Ciuman yg mengundang nafsu masing2.

Bahkan Jaejoong sampai beberapa kali menarik nafas panjang ketika Yunho menghentikan ciumannya hanya untuk sepersekian detik dan kembali melumat bibirnya.

Yunho seakan candu.
Ia ingin merasakan lebih.
Lebih dari sekedar bibir cherry yg manis itu.

Jaejoong tersentak kaget ketika merasakan jemari dingin Yunho meraba perutnya dari balik kaus yg dikenakannya.
Ia mendorong bahu Yunho dan menatap mata musang itu dengan tatapan yg tidak bisa diartikan.

Bingung, panik, sedih, senang, bimbang, semuanya bercampur menjadi satu di antara deru desahan nafas mereka.

Yunho mengernyit ketika Jaejoong mendorong tubuhnya agak kasar sehingga ia terjatuh ke samping.
Jaejoong segera beranjak dari baringnya.
Ia membenarkan kausnya yg berantakan dan berjalan menuju pintu.

  “Jae---”

  “Kupikir..Kupikir kau adalah seseorang yg tidak pernah ingin menikah Yunho ah..”


DEG.


Yunho tercekat.
Niatnya untuk menahan namja cantik itu tertahan begitu saja.
Bahu Jaejoong terlihat bergetar pelan dari sana.
Yunho tahu ia sedang menangis.

  “Aku tidak ingin melanjutkannya dengan orang seperti itu..Aku..Aku butuh komitmen untuk rasa yg sedang menderaku saat ini..Bukan hanya sebuah permainan konyol yg tidak terlihat lucu...”

Suara merdu itu terdengar serak dan bergetar pelan.
Yunho mendesah pendek.
Lama mereka saling terdiam.
Membuat Jaejoong memutuskan untuk melanjutkan langkahnya.
Tapi sebelum ia mengangkat kakinya, suara bass yg dalam itu sudah memotong terlebih dulu.

  “Kau benar”


DEG.


  “Aku memang seseorang yg tidak pernah ingin menikah..” Ujar Yunho pelan.

Jaejoong mencengkram dada kirinya.
Jujur saja, ada yg sakit disana.
Oh mom.

Jaejoong sudah berhasil menyentuh kenop pintu perak itu.
Dan tepat satu detik sebelum ia membukanya, suara Yunho kembali terdengar.

  “Kecuali jika denganmu”


DEG.


Mwo?

Namja cantik itu merasakan jantungnya berdebar2 tidak karuan sekarang.
Ia menggigit bibir bawahnya berharap ini semua tidak hanya sekedar khayalannya saja.

Jaejoong segera berbalik menghadap Yunho.
Namun ia terkejut ketika menemukan sosok namja tampan yg sudah berdiri tepat di belakangnya dengan jemari yg membuka sebuah kotak kecil berwarna biru gelap.

Cincin Bulan dengan merek Cartier.

Sangat indah.

Jaejoong mengerjapkan matanya.
Kemudian ia mengangkat wajah menatap Yunho.

  “Marry Me?”

Oh gosh.

Suara isakan kembali terdengar dari bibir mungil itu.
Ia menutup mulutnya dengan punggung tangan.
Membiarkan Yunho berjalan ke arahnya dan memasangkan cincin itu di jari manisnya.

  “Yes? Atau---”


GREPP!


Ucapan Yunho sontak terhenti.
Ketika jari manis itu menekuk ke bawah.
Membuat Cincin yg hendak ditarik kembali oleh Yunho tertahan di sana.

Jaejoong tersenyum manis.

  “Yes, of course” Ujarnya berbisik.

  “Aku tahu kau tidak akan menolak” Sahut Yunho balas tersenyum.

Namja tampan itu memeluk erat tubuh mungil Jaejoong.
Merengkuhnya dengan penuh kehangatan dan mengecup pinggir dahinya sesekali.


-------


  “Well, ini dia daftar nama untuk calon cucu Umma nanti” Ujar Keybum menarik senyumnya.

Jaejoong melirik Yunho dengan resah.
Namja tampan itu meraih kertas yg diberikan Ummanya dan membacanya dengan tampang tidak percaya.

  “Empat?! Bukankah Umma bilang dua??”

  “Umma rasa banyak anak lebih baik, hehehe”

  “Yunnie ah, coba lihat”

Jaejoong merebut kertas itu.
Ia menaikkan alisnya.

  “Jung Yunjaeyun? Jung Ju Hee? Jung Jaeho? Jung Junhon?”

  “Otte? Joahae ania? Hehehehe~”

Oh my.
Jaejoong menelan salivanya.

  “Dan mereka semua harus bertaut usia masing2 setahun”

  “UMMA?! KAU MAU MEMBUNUH ISTRIKU EOH?!”

  “Sumpahmu, sayang, sumpahmu~”

AISH!

Namja tampan itu mengusap wajahnya.
Ummanya benar2 yeoja yg tidak berperasaan!


END.

6 komentar:

  1. hahaahaaaa
    key haelmoni..engkau pahalawan haelmoni..
    tapi engkau juga devil u/ emak n' bapak..
    wakakakakak
    bapak yunyun...inget sumpah pak..

    BalasHapus
  2. Akhirnya yun mau nikah juga, siapa juga yg bisa nolak jaejoongie yg seksi nan imut hahaha. Tapi horror nih jung keybum. Tapi gapapa, semakin banyak anak yunjae, semakin bagus. Bayangkan aja yunjae2 kecil bertebaran (?), pasti imut2 banget.

    BalasHapus
  3. Karma jung yunho kenapa jaejoongie ikut merasakan.
    makanya yunho kalau bersumpah hati2 dong kasihan jae jd kena imbasnya. Dua tahun sekali melahirkan emang kantong doraemon perut jae, umma key ajaib maunya.

    BalasHapus
  4. Karma jung yunho kenapa jaejoongie ikut merasakan.
    makanya yunho kalau bersumpah hati2 dong kasihan jae jd kena imbasnya. Dua tahun sekali melahirkan emang kantong doraemon perut jae, umma key ajaib maunya.

    BalasHapus
  5. aseekkk. knp ngak sekalian aja gitu bikin 11 anak. buat grup sepakbola.. hehehe. hanppy ending ne. Yunjae saranghae,,

    BalasHapus
  6. Hahha kemakan omongan sendiri kan, syukurlah sumpah Yunho yang menguntungkan yunjae kekeke

    BalasHapus