Tittle:
WON'T (GET) MARRIED
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
ONESHOOT
Rating:
family-romance-fluff-mpreg-lalalaa~
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
-------
“Marry Me?”
.
.
.
“YAK! Jung
Yunho! Kenapa kau meninggalkan Go Ahra di tengah jalan semalam hah?! Apa kau
mau keluarga kita dituntut?!”
“Ck, salah
siapa eoh? Aku sudah bilang kalau aku muak dengan segala perjodohan ini!”
“Nappeun
namja! Umurmu itu sudah masanya untuk menikah apa kau tahu itu?!”
“Arrgghh, Umma
Cuma ingin cucu kan?! Minta saja sama Changmin!”
“YUNHO!”
“Enough! Aku
bosan terus seperti ini! Kenapa Umma tidak pernah bisa membiarkan aku bebas?”
“Tidak sampai
kau menikah!”
“Aku menolak
semua gadis yg Umma tawarkan kepadaku! Mereka semua sampah! Apa Umma tahu? Aku
jenuh!!”
Aish.
Nyonya Jung itu mendesah panjang.
Mata kucingnya menatap tajam putra sulungnya itu.
Ck, keras kepala.
Tidak jauh beda dengan Appanya.
Ah, Keybum tahu.
Yunho bukan tipe namja yg bisa dibujuk dengan cara
halus.
Ia adalah sosok yg egois.
Bukan seperti ini caranya ani?
“Baiklah, lalu
apa yg kau inginkan huh?” Tanya Keybum menyunggingkan senyum mautnya.
Yunho berdecak.
Ia menatap tajam mata kucing itu.
“AKU TIDAK INGIN
MENIKAH! DAN AKU TIDAK AKAN PERNAH MENIKAH!!”
Oh wow?
Namja tampan ini terlalu berani ania?
Hahahaa, kau terjebak, anak bodoh. Gumam Keybum dalam
hatinya.
“Araso, Umma
mengerti, tapi kalau kau melanggar sumpahmu, apa yg akan kau berikan pada Umma
hmm?”
“Aku akan
memberi Umma banyak cucu! Berapa pun!”
YES!
“Tidak perlu
banyak, Umma Cuma mau empat, atau mungkin dua”
Keybum tersenyum setan.
Ia mengepalkan jemarinya senang.
Hahahahaa, rasanya ingin sekali ia melempar Changmin
ke atap rumah sebagai tanda senangnya saat ini!
“Umma, jangan
melihatku seperti itu” Ujar Changmin takut.
Yunho memutar bola matanya jengah.
Ah, terserah.
Yg ia tahu saat ini adalah, segalanya selesai.
Yeoja bermata kucing itu tidak akan pernah memaksanya
untuk berkenalan dengan yeoja mana pun lagi.
“Kau tahu
Yun?”
“Hm?”
“Umma berfikir
kalau kau tidak tertarik pada wanita”
“MWO?”
“Apa kau gay?”
“UMMA!!”
Jung Keybum tertawa lantang.
Ia menepuk2 punggung Changmin dengan keras.
Aigoo~
Anak sulungnya yg satu ini, hahahha~
“Araso araso,
kalau begitu, Paman Kim tidak akan perlu khawatir untuk menitipkan putranya
disini”
Eoh?
Yunho mulai tertarik.
“Maksud Umma?”
Hmp.
Keybum menarik senyum manisnya.
“Sore ini
Paman Kim akan berkunjung untuk menitipkan putranya selama sebulan, ia sedang
menyusun skripsi untuk tahap akhir perguruan tingginya, dan ia mengambil tema
bisnis di kalangan direktur muda”
“Eoh?”
“Itu berarti
kau harus ramah padanya ne Yun? Putra Paman Kim itu berhati hangat, ia gampang
tersinggung”
“Aku curiga
kalau namja itu ternyata adalah anak perempuan Umma yg menghilang”
“JUNG YUNHO!”
“Wae? Bukankah
dia gampang tersinggung? Yg seperti itu hanya wanita, pasti dia banci yg sangat
cengeng dengan wajah culunnya!”
Oh yeah?
“Kita lihat
saja nanti, Tuan Jung”
Heh.
Yunho balas menyeringai.
“Dan ingat,
jangan pernah melupakan janjimu”
“Tidak akan”
-------
DEG DEG DEG.
Oh shit.
Yunho memaki dalam hatinya.
Apa yg baru saja dikatakan pada Ummanya beberapa jam
yg lalu eoh?
Banci? Berwajah culun?
Oh no, sepertinya Yunho harus menelan kalimatnya lagi.
Tidak, kau tidak mengerti.
KAU TIDAK AKAN MENGERTI!
Maksudku, namja ini.
Namja cantik ini!!
“Ung..Yunho
ah..Kenapa kau menatapku seperti itu?”
Yunho tersentak kaget.
Jantungnya semakin menggila.
Jelas, ia tertangkap basah sedang menatap tajam ke
arah namja cantik itu beberapa detik yg lalu.
“Oppsso” Ujar
Yunho datar.
Keybum tertawa dalam hati.
Aish, putra sulungnya ini selalu seperti itu.
Tidak tahukah dia kalau Ummanya mengenal dirinya sejak
ia lahir?
Key tahu kalau Yunho menyukai namja cantik itu sejak
pertama kali ia melihatnya.
“Jaejoong ah,
kau suka kamarmu, sayang?”
“Ung~! Neomu
joahe! Hehehehe~”
MANIS!
SANGAT MANIS!!
Bahkan tawa renyahnya lebih manis dari permen gula
gula kapas!
Dan, dan, senyumnya..
Oh my.
Yunho menghela nafas panjang.
Tidak, ini tidak boleh terjadi. Pikir Yunho dalam
hatinya.
TREK.
“Yunho? Kau
sudah selesai?” Tanya Keybum menatap putranya.
Yunho mengangguk pelan.
Nafsu makannya hilang begitu saja.
“Aku akan
istirahat, jumuseyo Umma” Ujar Yunho datar.
Keybum hanya mengangguk.
Mata kucingnya mengintip putra bungsunya
PLAKK!
“AWW~!”
“Jangan
mengambil udang tepung milik Hyungmu, Jung Changmin!”
Ish.
Namja berwajah kekanakan itu mengerucutkan bibir
tipisnya.
“Umma dengar
sendiri Hyung bilang dia tidak mau makan lagi”
“Siapa bilang?
Ia hanya malu karena ada Jaejoongie disini”
“Eeh?”
Namja cantik itu terkaget seraya menunjuk dirinya
sendiri.
Dahinya mengernyit.
“Kka,
Jaejoongie, antarkan makanan Yunho ke dalam, kalau ia tidak mau paksa saja,
masukkan sendok ini ke mulutnya apa pun yg terjadi”
“Umma yakin??”
Keybum menyeringai.
Tentu saja, ia cukup tahu kalau udang goreng tepung
ini adalah makanan favorit Yunhonya sejak kecil.
Mau mencoba berbohong pada Umma eh? Pikir Keybum
terkekeh.
“Kka” Ujar
yeoja bermata kucing itu.
Jaejoong mengangguk patuh.
Ia segera meraih piring udang itu dan berjalan ke
tangga.
-------
TOK TOK TOK.
“Yunho ah”
DEG!
Yunho tersentak kaget.
Bahkan sampai sisir yg dipegangnya terjatuh.
Aish.
CKLEK!
“Joongie? Apa
yg kau lakukan disini?”
“Ung, kau
belum makan, aku..aku..”
“Umma yg
menyuruhmu?”
Jaejoong tidak menyahut.
Mata bulatnya yg bening hanya bergerak pelan.
“Masuklah”
Senyum manis itu terulas lebar.
Jaejoong mengangguk patuh seperti anak anjing dan
segera menyerbu kamar Yunho.
“UWOOHH~”
Gumam Jaejoong berdecak.
Yunho hanya terkekeh kecil.
Wae?
Tidakkah ia pernah melihat kamar para lelaki dewasa
sebelumnya eoh?
Well, Yunho yakin akan hal itu.
Ia sudah melihat desain kamar Jaejoong sebelum namja
cantik itu sampai.
Kau tahu?
Seluruh interiornya berwarna merah muda.
Penuh boneka gajah mungil yg berserakan dengan warna
yg berbeda.
Kekanakan.
Pikir Yunho.
“Ini riset
untuk meetingmu?”
Yunho mengangguk.
Well, ia masih ingat dengan jelas tujuan namja cantik
itu datang ke rumahnya.
Ia sedang menyusun skripsi.
Tentu saja.
“Boleh aku
li---”
DEG.
Suara merdu itu terputus begitu saja.
Mata bulatnya bergerak sangat pelan.
Mencoba menyadari secara nyata kalau yg berhadapan
dalam jarak 3 cm dengan wajahnya saat ini adalah wajah Yunho.
“Kau tahu apa
yg pertama kali kupikirkan ketika aku melihatmu?” Bisik Yunho intens.
Jaejoong menelan salivanya.
Ia menggeleng.
“Kau cantik”
BLUSH~!
Yunho terkekeh kecil.
Ia menangkup wajah cantik itu dengan jemarinya.
“Kau benar2
cantik..” Pujinya tersenyum.
Jaejoong balas tersenyum.
Ia mengalihkan pandangannya mencoba menyembunyikan
raut wajahnya yg merona.
“Bolehkah?”
“Ung?”
“Boleh aku..”
“Te..terserah..G..Gwenchana..”
Hmp.
Yunho menarik senyum lebarnya.
“Kau tahu yg
kumaksud?” Bisik Yunho mencoba menggoda namja cantik itu.
Jaejoong menggeleng.
“Kalau begitu
kenapa kau setuju?” Kekeh Yunho geli.
“Mo..Mollaseo..” Ujar Jaejoong lirih.
Suasana mendadak hening.
Hanya terdengar suara detak jam yg tergantung di
dinding kamar Yunho.
Dan juga..
Suara degup jantung keduanya.
Oh well.
Guess what’ll gonna be happened?
CUP.
DEG.
Mata bening itu membulat.
Menatap tidak percaya bibir seksi yg sedang mengecup
lembut dahinya saat ini.
Oh my gosh!! Jeritnya dalam hati.
Jaejoong mengepalkan erat jemarinya.
Gosh, ia benar2 lupa caranya bernafas saat ini!
CUP.
Kecupan2 manis itu terus berulang kali dilakukan oleh
Yunho.
Mengecup setiap jengkal wajah cantik itu.
Seolah ingin menghafal teksure wajahnya.
Perlahan mata bening itu memejam.
Menikmati sentuhan lembut dari Yunho.
Bahkan ia mengeluh nyaman.
Sampai bibir seksi itu menyentuh bibir cherrynya.
Meraupnya dengan sangat lembut.
Menghisapnya dengan sangat manis.
Memagutnya dengan sangat mesra.
Jaejoong seakan terbuai.
Bahkan ia tidak sadar kalau lengannya sudah berada di
leher namja tampan itu.
Memeluknya dengan erat dan sesekali mengusapnya
perlahan.
Lidah Yunho mencoba menerobos masuk.
Jaejoong mengerang kecil.
Bibirnya terbuka ketika sesuatu yg basah dan kenyal
itu menusuk2 permukaan bibirnya.
Suara decakan lidah terdengar dengan jelas.
Deru nafas semakin tidak beraturan.
Jaejoong mulai sulit mengimbangi ciuman panas Yunho.
CCK~
“Hahh..hh..hhh”
Mata bening itu menatap sendu mata musang itu.
Keduanya saling terdiam cukup lama.
Sampai Yunho tersentak kaget dan mendorong Jaejoong
menjauh darinya.
“Yun?”
“Keluar”
“Yunho?
Kau---”
“KELUAR DARI
KAMARKU!!”
DEG!
Jaejoong terkejut.
Kedua matanya membulat tidak percaya.
Bahkan sesuatu mulai menggenang di pelupuk matanya yg
indah.
Bibirnya yg masih berdenyut terasa bergetar pelan.
Ia menundukkan wajahnya dan segera beranjak dari kamar
minimalis itu.
BLAMM!
Yunho memejam erat.
Jemarinya terkepal.
Ia terduduk di lantai seraya mengusap wajahnya.
Oh my.
Apa yg baru saja dilakukannya?
Bibir merah itu seakan mengundangnya sejak tadi.
Dan..
Dan lagi..
Oh mom.
Ini buruk.
Yunho mendesah panjang.
Ia menyentuh bibirnya dengan jari.
Kemudian mengerang pelan dan membanting tubuhnya ke
ranjang.
Matanya melirik sesuatu yg tergeletak di atas nakas.
Eoh?
Bukankah ini makan malamnya tadi?
Yunho kembali mendesah.
-------
Jaejoong tidak banyak bicara hari ini.
Ia hanya diam seraya menatap Yunho yg sedang mengepak
barang di dalam kopernya.
Membuat Keybum yg sejak tadi ikut diam bersuara datar.
“Apa yg kau
lakukan?”
Yunho menoleh.
“Aku
memutuskan untuk tinggal di apertement”
DEG.
Jaejoong mengangkat wajahnya tidak percaya.
Apa?
Pindah?
Apa karena ciuman dua hari yg lalu itu?? Pikirnya
bingung.
“Yunho”
“Aku butuh
waktu tenang, Umma! Sebentar lagi rapat pemegang saham dan aku---”
“Kenapa kau
nyolot sekali eoh? Umma tahu itu! Makanya Umma mau bilang kalau Umma yg akan
memberimu apertement!”
Eoh?
Yunho mengernyit bingung.
Tapi sedetik kemudian ia kembali acuh dan melanjutkan
aktifitasnya.
“Joongie
sayang, kau terlihat pucat, gwenchana?”
DEG.
Jantung Yunho bereaksi.
Debaran itu kembali.
Ia ingin sekali menoleh.
Tapi tidak, terima kasih.
“Gwenchana
Umma..Aku hanya kurang tidur..Karena..Eng..Oppsso”
Keybum menarik alisnya.
Ia melirik Yunho yg tetap mengepak barang.
Kemudian ia menatap Jaejoong.
“Kka, kita
minum teh di teras belakang, ada yg ingin Umma ceritakan”
Jaejoong mengangguk patuh.
Ia segera berjalan mengikuti yeoja bermata kucing itu.
Sebelum benar2 berjalan, ia menoleh.
Menatap Yunho yg terdiam di tempatnya.
-------
Namja tampan itu memijat pelipisnya kesal.
Bukan karena apertementnya, bukan.
Tapi karena namja cantik itu.
Oh well.
Yunho merasa berdosa telah membentak Jaejoong waktu
itu.
Dan lagi, ia sama sekali tidak menghubungi Jaejoong
atau berbicara padanya.
Ck, benar2 seorang pengecut.
“Aish”
Namja tampan itu berjalan ke pintu depan.
Telinganya yakin mendengar suara bel barusan.
CKLEK.
“Kau”
Namja cantik itu menunduk.
Ia tidak berani menatap Yunho.
Tangan kanannya terjulur ke depan.
“Umma
menyuruhku mengantarkan ini untukmu”
Yunho mendesah pendek.
“Masuklah”
Namja cantik itu mengangguk.
Ia segera masuk ke dalam dan meletakkan bungkusan
makanan itu di kounter dapur.
Membukanya dan menyusunnya sesuai aturan.
“Kau datang
kesini hanya karena Umma yg menyuruhmu?”
TREK.
Jaejoong terdiam.
Mata bulatnya yg menatap kaleng sardene itu bergerak ragu.
“Ada hal yg
ingin kutanyakan padamu..”
“Katakan”
“Waktu
itu..Kenapa kau menciumku?”
Yunho tercekat.
Ia berjalan mendekati Jaejoong dan memutar tubuh
mungil itu agar berhadapan dengannya.
“Perlukah
alasan?” Bisik Yunho pelan.
“Eh” Gumam
Jaejoong kaget.
“Perlukah
alasan kenapa aku melakukannya?”
“Aku---”
“Aku sendiri
tidak tahu..Saat itu, aku hanya ingin menciummu, itu saja..”
“Ah..”
“Kau marah?”
“Ani..”
“Kau marah
padaku??”
“Aniyeyo”
Yunho tidak menyahut lagi.
Ia mengusap lembut pipi Jaejoong.
Mata musangnya seakan mengintimidasi mata bulat itu.
Jaejoong merasa gugup.
Ia tahu ciuman itu tidak akan berlangsung hanya sekali
saja.
“Yun---”
Sekali lagi, suara lenguhan manis itu terdengar.
Kedua bibir yg menempel itu saling menggesek satu sama
lain.
Kali ini Jaejoong tidak hanya diam.
Ia ikut membalas.
Well, perlukah alasan?
Namja cantik itu memejamkan matanya dengan erat.
Ia membuka mulutnya dengan senang hati ketika lidah
Yunho akan menyusup sekali lagi.
Sekali lagi.
Dan sekali lagi.
Menciptakan keadaan dimana hanya ada mereka berdua di
dalam sana.
-------
“Bagaimana
dengan rapatnya?”
“Sukses, aku
berhasil mendapatkan proyek pembangunan museum itu”
Keybum mengepalkan tangannya tanda senang.
Ia terkekeh kecil.
“Jaejoong
eodisseo?”
Eh?
Yeoja bermata kucing itu menaikkan alisnya.
Mwo?
Ia tidak salah dengar ani?
Ini pertama kalinya Yunho kembali ke rumah setelah
seminggu ia tinggal di apertementnya.
Dan orang pertama yg ditanyakannya adalah Jaejoong.
Catat itu, Kim Jaejoong!
Bukan adiknya atau Appa kesayangannya.
“Di atas,
sedang membantu Changmin mengerjakan tugas”
Yunho mengangguk.
Mendadak wajahnya terlihat berseri.
Ia segera melepas jaketnya dan berlari ke tangga.
Menuju kamar adiknya yg rakus itu.
KRET~
“Jadi, Hyung
pernah menghabiskan dua kotak takoyaki sekaligus? Itu keren!”
Aish, anak itu.
Bukannya mengerjakan tugas malah berceloteh tidak
jelas.
Geram Yunho dalam hatinya.
Namja tampan itu menghela nafas.
Ia memutuskan untuk berdiri di depan pintu yg terbuka
sedikit itu seraya menyilangkan lengan di dadanya.
Mencuri dengar seraya memperhatikan apa saja yg
dilakukan kedua namja itu di dalam sana.
“Well, dan
Hyung rasa, kalau kau membayangkan seluruh angka yg ada di dalam sini adalah
kue takoyaki, semuanya akan terasa lebih mudah” Ujar Jaejoong terkekeh.
Well, apa aku sudah bilang kalau posisi mereka saat
ini adalah sama2 bertelungkup di ranjang King Size milik Changmin?
“Wow, akan
kucoba”
Namja cantik itu tersenyum kecil.
Ia membalikkan tubuhnya dan menatap langit2 kamar
Changmin tanpa suara.
Membiarkan namja berwajah kekanakan itu mengerjakan
tugasnya dengan benar.
Tanpa menyadari sosok tampan yg memperhatikannya
secara intens dari balik pintu.
Mata musang Yunho bergerak pelan.
Ketika menangkap tangan kanan Jaejoong yg bergerak.
SRET.
DEG.
Wajah tampan itu ikut memerah.
Ketika jemari halus milik namja cantik itu menyentuh
bibir cherrynya seraya mengusapnya perlahan.
Seolah ingin mengingat kembali rasa namja tampan itu.
“Hyung, aku
selesai!”
Jaejoong tersentak kaget.
Ia segera berbalik dan memeriksa buku Changmin.
“Jung Changmin”
“Ne?”
“Kalau kau
jenius kenapa kau meminta Hyung untuk mengajarimu eoh?”
Namja berwajah kekanakan itu tertawa geli.
Ia menepuk tangan Jaejoong sekali dan merebut kembali
buku tugasnya.
“Ara, karena
aku jenius, mari kita menghabiskan waktu untuk bercerita sekarang!”
“Ya! Tugasmu
otte?”
“Sudah selesai
semua~”
“Neee neee,
cerita apa eoh?”
“Cerita
tentang Hyungku!”
DEG.
Yunho membulatkan matanya.
“Mwo?” Jerit
Jaejoong kaget.
“Dia tampan
bukan?” Kekeh Changmin kecil.
“Siapa bilang
dia tampan?”
Eoh?
“Jadi?”
“Hyungmu itu
butuh kata yg lebih dari sekedar tampan”
“HAHAHAHAHA~”
Changmin tertawa lantang.
Ia menepuk2 kedua tangannya seperti anak kecil.
“Kau tertarik
pada Hyungku?”
“Umm..”
DEG DEG DEG.
Yunho mengepalkan jemarinya.
Gugup.
“Mollaseo”
Oh mom.
“Wae? Wae wae
wae?”
“Ck, ya, Jung
Changmin! Kenapa kau sangat ingin tahu tentang orang lain eoh? Jiwa bergosipmu
bahkan lebih parah dari pada ahjuma2 diluar sana!”
“Hunghh”
“Changmin?
Wae?”
“Hyung aku
mengantuk..”
Jaejoong tersenyum kecil.
Ia menarik kepala Changmin untuk bersandar di
pundaknya.
Namja cantik itu mengecup lembut dahi Changmin.
Yg tanpa sadar membuat seorang namja tampan diluar
sana mengepalkan jemarinya.
Cemburukah?
“Hungg..Umma..” Gumam Changmin mulai tidak sadar.
Jaejoong terkekeh kecil.
“Nee, Umma
disini, pejamkan matamu, Baby” Ujar Jaejoong tersenyum manis.
DEG.
Lagi.
Untuk yg kesekian kalinya jantung itu berdetak
kencang.
Yunho menarik senyumnya tanpa sadar.
Oh gosh.
Ia bisa melihat sisi lembut dari Kim Jaejoong saat
ini.
Bisikan lembutnya, nyanyian Lullabynya, kecupan manisnya.
Seakan ia sedang menidurkan seorang bayi berumur 2
bulan.
-------
Yunho baru saja menutup pintu.
Ia berbalik dan melihat Jaejoong yg sudah tertidur di
ranjangnya.
Well, namja cantik itu mengunjunginya untuk meminta
dokumen skripsi miliknya yg sudah ditanda tangani oleh Yunho setelah ia
menidurkan Changmin.
Tapi sepertinya rasa kantuk seakan mendominasi.
Membuatnya tanpa sadar memejamkan mata dengan lelap.
“Jaejoong ah”
Ujar Yunho menggoyangkan punggungnya.
Hening.
Tidak ada reaksi apa pun.
Membuat Yunho menarik senyum tanpa sadar.
Namja tampan itu ikut berbaring di samping Jaejoong.
Memeluk pinggang rampingnya dengan erat dari belakang
dan menghirup wangi manis dari pinggiran rambut almond itu.
Jaejoong mulai terusik.
Sesuatu yg lembut dan basah mengganggu lehernya.
“Uungghhh”
Lenguhnya mengerang.
Yunho menghentikan aktifitasnya.
Ia tersenyum menatap Jaejoong yg menolehkan wajah dan
memasang tampang tidak percaya.
“YUNH---mmffffhh”
Suara teriakan itu terpotong dengan bungkaman bibir
seksi namja tampan itu.
Jaejoong refleks memejamkan matanya.
Membiarkan Yunho membalik tubuhnya dan menindih namja
cantik itu.
Kali ini ciuman mereka lebih dari sekedar panas.
Ciuman yg mengundang nafsu masing2.
Bahkan Jaejoong sampai beberapa kali menarik nafas
panjang ketika Yunho menghentikan ciumannya hanya untuk sepersekian detik dan
kembali melumat bibirnya.
Yunho seakan candu.
Ia ingin merasakan lebih.
Lebih dari sekedar bibir cherry yg manis itu.
Jaejoong tersentak kaget ketika merasakan jemari
dingin Yunho meraba perutnya dari balik kaus yg dikenakannya.
Ia mendorong bahu Yunho dan menatap mata musang itu
dengan tatapan yg tidak bisa diartikan.
Bingung, panik, sedih, senang, bimbang, semuanya bercampur
menjadi satu di antara deru desahan nafas mereka.
Yunho mengernyit ketika Jaejoong mendorong tubuhnya
agak kasar sehingga ia terjatuh ke samping.
Jaejoong segera beranjak dari baringnya.
Ia membenarkan kausnya yg berantakan dan berjalan
menuju pintu.
“Jae---”
“Kupikir..Kupikir kau adalah seseorang yg tidak pernah ingin menikah
Yunho ah..”
DEG.
Yunho tercekat.
Niatnya untuk menahan namja cantik itu tertahan begitu
saja.
Bahu Jaejoong terlihat bergetar pelan dari sana.
Yunho tahu ia sedang menangis.
“Aku tidak
ingin melanjutkannya dengan orang seperti itu..Aku..Aku butuh komitmen untuk
rasa yg sedang menderaku saat ini..Bukan hanya sebuah permainan konyol yg tidak
terlihat lucu...”
Suara merdu itu terdengar serak dan bergetar pelan.
Yunho mendesah pendek.
Lama mereka saling terdiam.
Membuat Jaejoong memutuskan untuk melanjutkan
langkahnya.
Tapi sebelum ia mengangkat kakinya, suara bass yg
dalam itu sudah memotong terlebih dulu.
“Kau benar”
DEG.
“Aku memang
seseorang yg tidak pernah ingin menikah..” Ujar Yunho pelan.
Jaejoong mencengkram dada kirinya.
Jujur saja, ada yg sakit disana.
Oh mom.
Jaejoong sudah berhasil menyentuh kenop pintu perak
itu.
Dan tepat satu detik sebelum ia membukanya, suara
Yunho kembali terdengar.
“Kecuali jika
denganmu”
DEG.
Mwo?
Namja cantik itu merasakan jantungnya berdebar2 tidak
karuan sekarang.
Ia menggigit bibir bawahnya berharap ini semua tidak
hanya sekedar khayalannya saja.
Jaejoong segera berbalik menghadap Yunho.
Namun ia terkejut ketika menemukan sosok namja tampan
yg sudah berdiri tepat di belakangnya dengan jemari yg membuka sebuah kotak
kecil berwarna biru gelap.
Cincin Bulan dengan merek Cartier.
Sangat indah.
Jaejoong mengerjapkan matanya.
Kemudian ia mengangkat wajah menatap Yunho.
“Marry Me?”
Oh gosh.
Suara isakan kembali terdengar dari bibir mungil itu.
Ia menutup mulutnya dengan punggung tangan.
Membiarkan Yunho berjalan ke arahnya dan memasangkan
cincin itu di jari manisnya.
“Yes? Atau---”
GREPP!
Ucapan Yunho sontak terhenti.
Ketika jari manis itu menekuk ke bawah.
Membuat Cincin yg hendak ditarik kembali oleh Yunho
tertahan di sana.
Jaejoong tersenyum manis.
“Yes, of
course” Ujarnya berbisik.
“Aku tahu kau
tidak akan menolak” Sahut Yunho balas tersenyum.
Namja tampan itu memeluk erat tubuh mungil Jaejoong.
Merengkuhnya dengan penuh kehangatan dan mengecup
pinggir dahinya sesekali.
-------
“Well, ini dia
daftar nama untuk calon cucu Umma nanti” Ujar Keybum menarik senyumnya.
Jaejoong melirik Yunho dengan resah.
Namja tampan itu meraih kertas yg diberikan Ummanya
dan membacanya dengan tampang tidak percaya.
“Empat?!
Bukankah Umma bilang dua??”
“Umma rasa
banyak anak lebih baik, hehehe”
“Yunnie ah,
coba lihat”
Jaejoong merebut kertas itu.
Ia menaikkan alisnya.
“Jung
Yunjaeyun? Jung Ju Hee? Jung Jaeho? Jung Junhon?”
“Otte? Joahae
ania? Hehehehe~”
Oh my.
Jaejoong menelan salivanya.
“Dan mereka
semua harus bertaut usia masing2 setahun”
“UMMA?! KAU
MAU MEMBUNUH ISTRIKU EOH?!”
“Sumpahmu,
sayang, sumpahmu~”
AISH!
Namja tampan itu mengusap wajahnya.
Ummanya benar2 yeoja yg tidak berperasaan!
END.
hahaahaaaa
BalasHapuskey haelmoni..engkau pahalawan haelmoni..
tapi engkau juga devil u/ emak n' bapak..
wakakakakak
bapak yunyun...inget sumpah pak..
Akhirnya yun mau nikah juga, siapa juga yg bisa nolak jaejoongie yg seksi nan imut hahaha. Tapi horror nih jung keybum. Tapi gapapa, semakin banyak anak yunjae, semakin bagus. Bayangkan aja yunjae2 kecil bertebaran (?), pasti imut2 banget.
BalasHapusKarma jung yunho kenapa jaejoongie ikut merasakan.
BalasHapusmakanya yunho kalau bersumpah hati2 dong kasihan jae jd kena imbasnya. Dua tahun sekali melahirkan emang kantong doraemon perut jae, umma key ajaib maunya.
Karma jung yunho kenapa jaejoongie ikut merasakan.
BalasHapusmakanya yunho kalau bersumpah hati2 dong kasihan jae jd kena imbasnya. Dua tahun sekali melahirkan emang kantong doraemon perut jae, umma key ajaib maunya.
aseekkk. knp ngak sekalian aja gitu bikin 11 anak. buat grup sepakbola.. hehehe. hanppy ending ne. Yunjae saranghae,,
BalasHapusHahha kemakan omongan sendiri kan, syukurlah sumpah Yunho yang menguntungkan yunjae kekeke
BalasHapus