This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Jumat, 14 September 2012

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/AFTER THE RAIN


Tittle: AFTER THE RAIN.

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-hurt-guling guling~


WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


  Karena aku ini, si cowok hujan

.
.
.

Hujan ini turun..
Mungkin gara2 aku..


ZZRRRSSHHH


Seoul, memasuki musim hujan.
Ah, ani.
Cuaca saat ini tidak menentu.
Hmp.
Mungkin saja karena kehadiran sang namja tampan ini ani?

Pelajar DongBang High School tingkat 3, sosok tampan yg pernah menjadi anggota klub atletik di sana.

Well, dia dikenal dengan sebutan ‘si cowok hujan’.

Yunho berdiri tepat di teras mungil sebuah cafe elegan yg ada di dekat taman.
Berteduh seraya mengutuki hujan yg kembali mengguyur negeri ginseng itu hari ini.
Namja tampan itu menoleh ke samping dan mengintip ke balik jendela cafe La Pomme itu.

Memandangi sosok cantik yg tidak pernah bisa berhenti membuat jantungnya berdegup kencang.

Ah, Kim Jaejoong.


KLING KLING~


Suara bel pintu cafe terdengar nyaring.
Yunho tersenyum kecil kepada sang pemilik cafe yg cantik itu dan segera duduk di kursi favoritnya.
Mata musangnya yg tajam diam2 melirik sosok cantik yg sedang menuangkan coffee latte favoritnya di sana.

Jaejoongie..
Aku tidak sanggup mengutarakan perasaanku..

“Mau tambah Pancake, Yunho ah?”


DEG.


Yunho tersentak kaget.
Jemarinya yg tersimpan di bawah meja saling mencengkram erat.
Menahan rasa gugup yg menggebu2.

“Ah, ani, aniya” Sahutnya tersenyum manis.

Hmp.
Namja cantik itu terkekeh kecil.
Ia mengangguk dan tersenyum manis.

“Santai saja mengopi di sini nee?”

Yunho balas tersenyum lagi.
Ia mengangguk.

“Go..Gomawo..” Bisiknya gugup.

Namja cantik itu tidak merespon.
Ia terlihat menerawang sejenak seraya memperhatikan hujan yg turun semakin deras di balik jendela kaca itu.
Sedetik kemudian, sudut bibir ranum itu menarik senyum kecil yg manis.

“Sudah lama kita tidak bertemu hmm? Sejak aku lulus kan?” Kekeh Jaejoong pelan.

  “I..Iya” Sahut Yunho dengan nada yg sama.

Hening sejenak.
Jaejoong kembali menoleh menatap hujan dari jendela kaca yg besar itu.
Yunho semakin mengepalkan jemarinya.

OH well, sekarang atau tidak, Jung Yunho!

“Ja..Jaejoong ah!!”

Namja cantik itu terkejut kecil saat Yunho mendadak menggebrak meja dan sedikit berteriak memanggil namanya.
Namun ia segera tersenyum dan menyahut.

“Ne?”


DEG DEG DEG.


Jantung Yunho semakin menggila.
Namja tampan itu menelan salivanya.
Wajahnya terasa panas dan tampak memerah.

“Jae, aku---”



DUARR!!


DEG!


Suara petir terdengar sangat keras.
Membuat suara Yunho tenggelam di balik teriakan kaget milik sosok cantik itu.

“Aigoo~! Hujannya deras sekali!” Ujar Jaejoong seraya mengelus dadanya pelan.

Yunho kembali menelan salivanya.

Mungkin memang belum saatnya..

“Aku mau pulang” Ucap Yunho beranjak dari duduknya.

Jaejoong tersentak kaget.
Ia mengernyitkan dahi menatap Yunho.

“Yunho ah, lebih baik menunggu hujannya reda dulu” Saran Jaejoong lembut.

Yunho menggeleng.
Kali ini dengan senyum kecutnya.

“Gwenchana, aku bawa payung” Ujarnya.

“Omo~ Sedia payung sebelum hujan ternyata!” Kekeh Jaejoong geli.

Oh well.
Yunho terkekeh miris.
Tawa kecil yg menyimpan kepedihan.

“Kemana pun aku pergi, aku selalu membawa payung”

Jaejoong terdiam.

“Karena aku ini, si cowok hujan”


-------


“Haahhh”

Yunho menghela nafas panjang.
Ia baru saja keluar dari cafe La Pomme itu.

Padahal aku sudah mengumpulkan keberanian untuk datang ke sini..
Dan berdoa supaya tidak turun hujan..

Aish.


DRAP DRAP DRAP!


TAP!


  “Aish, menyebalkan!”

Yunho menaikkan alisnya.
Menoleh menatap seorang anak SD yg baru saja berteduh di sampingnya.
Namja manis berkulit susu itu basah kuyup.
Bibir tebalnya yg imut terus saja menggerutu kesal.

“Ramalan cuacanya ngawur!” Kesal namja susu itu.

Yunho masih diam.
Ia mulai tertarik untuk memperhatikan anak kecil itu lebih lama lagi.

Namja susu itu sibuk mengelap seragamnya yg basah dengan saputangannya.

“Katanya hari ini bakal cerah! Tahunya malah turun hujan deras! Ckk!”

Hmp.
Yunho tersenyum kecil diam2.

“Basah kuyup, deh!” Kesal anak lelaki itu seraya menepuki rambut ikal almondnya yg basah.

Eoh?

Namja susu itu mengernyitkan dahinya.
Membulatkan matanya menatap sosok tampan yg sedang memperhatikan dirinya sejak tadi.

“Eh??” Gumam namja susu itu seakan tidak percaya.

Yunho mengernyitkan dahinya bingung mendapati reaksi aneh namja menggemaskan itu.

“Waeyo?” Tanya Yunho ramah.

Namja susu itu mendadak mengernyitkan dahinya.
Ia menyahut ketus seraya memalingkan wajah.

“Oppsso!”

Yunho semakin bingung.

Siapa namja susu ini?

Ah, Yunho memutuskan untuk tidak ambil pusing.
Ia segera membentangkan payungnya dan hendak beranjak dari La Pomme.

“Tunggu sebentar!”

“Eh??”

Yunho tertegun dan menoleh ke belakang.
Namja susu itu menaikkan alisnya.

“Kau melihat seorang anak SD basah kuyup kehujanan, lalu kau diam saja dan tidak berbuat apa2??” Tanyanya ketus.
 
“Eoh?” Gumam Yunho kebingungan.

“Kau bawa payung! Harusnya kau mengantarkan aku sampai rumah!”

Yunho semakin mengernyitkann dahinya.

Apa2an anak ini??

“Aku sih tidak keberatan, tapi bukankah kau sudah diajari di sekolah agar tidak berjalan dengan orang yg tidak dikenal?” Ucap Yunho akhirnya.

Anak lelaki berkulit susu itu berdecih.
Ia balas menatap Yunho.

“Aku ini bukan anak kecil! Aku bisa menilai orang, tahu!” Teriaknya kesal.

Yunho terdiam.

“Kau ini orang baik!” Teriak namja susu itu lagi.

Eoh?
Mata musang Yunho menyipit.
Memperhatikan raut lucu anak itu dengan seksama.

Namja susu itu menunjuk wajah tampan Yunho dengan jari telunjuknya.
Ia kembali berteriak tegas.

“Aku bisa merasakan kalau kau ini hatinya lembut, tidak pernah bisa menolak permintaan orang lain, dan kakimu bau kan?! Iya kan?!” Tuntutnya lantang.

“EOH??”

Kaki bau??
Ck, anak brengsek!

“Pokoknya antarkan aku sampai rumah! Ne?!”

Ck! Aku paling benci anak kecil yg cerewet!
Aish, jinjja!

“Aniya!” Tolak Yunho lantang.

Hening.
Hanya terdengar suara rintik hujan yg semakin deras.
Yunho mendengus pendek.
Mata musangnya melirik anak lelaki itu dengan tajam.

Namja berkulit putih susu itu ikut mendengus.
Ia mentautkan alisnya kesal dan menoleh menatap hujan.

“Oh, begitu?”

“...”

“Araso, aku akan pulang basah2an! Maaf tadi aku ngomong kasar! Sudah ya!”

Yunho tertegun.
Ia menatap namja susu itu dengan tatapan yg tidak bisa diartikan.

Anak lelaki itu melompat dari tangga teras.
Ia mengencangkan pegangannya pada tali ranselnya.
Kemudian ia berjalan menerobos hujan deras.

Aish.

Yunho berdecak kesal.
Ada sesuatu yg membuatnya merasa iba pada namja susu itu.
Entah kenapa ia merasa harus mengejar anak aneh itu.
Kaki Yunho melangkah menerobos hujan dan segera menyamakan langkah dengan namja susu itu.
Berbagi payung dengannya.

Hmp.

Namja berkulit susu itu tersenyum manis diam2.


TAP TAP TAP.


“Namaku Taemin, umur 11 tahun kelas 6 SD DongBang! Kau siapa?” Celetuk namja susu itu tiba2.

Yunho sempat kaget.
Namun ia segera tersenyum dan menjawab.

“Jung Yunho, kelas 3 SMA DongBang”

Tunggu!
Kenapa aku harus berkenalan segala dengan dia??

Namja bernama Taemin itu tertawa kecil.

“Oh, jadi namamu Yunho” Ujarnya lucu.

Yunho hanya menggumam tidak jelas.

“Eh, ngomong2 tadi kau sedang apa di cafe itu?” Tanya Taemin mendongakkan wajahnya.

Yunho menatap malas.

Dasar anak kecil!
Mau tahu saja urusan orang!

“Aku lihat kau bawa payung, tapi sebenarnya hujan di hatimu lebih deras lagi kan?”


JLEBB.


Yunho mendesah pendek.

Betul sekali.

“Pasti karena cinta nih! Benar kan??” Kekeh Taemin senang.

Ukh.
Yunho merasa wajahnya panas.
Tebakan anak itu tepat seratus persen.

Taemin mengembangkan senyum manisnya.

“Yg namanya namja gampang sekali ditebak dari raut wajahnya!”

Yunho menggeram kesal.

“Kita harus belok kemana sekarang?!”

“Ke kiri~”

Yunho kembali mendesah pendek.
Taemin tidak berhenti mengoceh selama kaki mereka terus bergerak.

“Orangnya seperti apa? Cantik ani? Baik? Tubuhnya seksi tidak?” Tanya Taemin tanpa jeda.

Yunho mendengus.

Dasar anak2 jaman sekarang, aish.

“Dia namja pemilik cafe La Pomme itu” Sahut Yunho santai.

EH??

Mata bulat Taemin berkilat kaget.
Pupilnya membesar tidak percaya.

“Maksudmu, Joongie Hyung?” Tanyanya ragu.

Yunho terkekeh kecil.

“Kau mengenalnya?”

“Yah, bisa dibilang begitu..”


TAP TAP TAP.


“Jadi, kau pacaran dengannya?”

Yunho tersenyum.
Mata musangnya menatap sendu rintik hujan yg ada di hadapannya.

“Ani! Aku bertepuk sebelah tangan”

Taemin terdiam.

“Sebetulnya hari ini aku bermaksud mengutarakan perasaanku padanya..Tapi..”

“...”

Hmp.
Yunho tersenyum kecil.
Ia menengadah menatap langit.

“Tiba2 saja turun hujan, deras sekali”

“HAH??”

Taemin mengernyitkan dahinya.
Mata beningnya bergerak bingung.

“Maksudmu?” Tanya Taemin tidak mengerti.

Yunho hanya tersenyum simpul.

“Aku ini cowok hujan, di setiap kesempatan penting, pasti turun hujan..Lalu..”

“Hum?”

“Aku punya firasat 100% sial dalam urusan percintaan”

“...”

“Karena itu---”

“Hujan turun, jadi kau merasa akan ditolak? Pikiranmu kolot sekali”

“KAU TIDAK TAHU BETAPA MENDERITANYA AKU!”


DEG.

Taemin merapatkan bibirnya.
Matanya kembali fokus pada genangan air di aspal.
Yunho mengusap wajahnya dengan tangan yg bebas.

Sungguh.
Ia sama sekali tidak bermaksud membentak anak ini.

“Yunho Hyung, boleh aku bertanya?”

Eoh?

Yunho menaikkan alisnya.

“Tanya apa?”

Taemin menelan salivanya.

“Kenapa..Kau bisa jatuh cinta pada Joongie Hyung?”


DEG.


Yunho berdebar ringan.
Ia merasa malu.

“Well, kami berdua adalah anggota klub atletik sebelum Jaejoong lulus”

“...”

“Sebenarnya kami sama2 atlit sprinter, jadi kami sering berlatih bersama..”

“Hum”

“Mulanya aku menganggap ia sebagai senior yg baik dan periang..Tapi..”

“Tapi?”

“Pada saat penyaringan atlet inter high tahun lalu..”

“...”

“Hari itu hujan turun deras..”


-------


Flashback.


ZZRRRSSHHH.


“AISH! Kenapa malah turun hujan?!” Gerutu Changmin kesal.

Saat ini para atlit sekolah telah berkumpul di barisan masing2.
Bersiap untuk berlari.

“Payah! Bisa2nya turun hujan di saat seperti ini!” Ujar Yoochun kesal.

Para anggota lain mulai ikut menggerutu.
Membuat namja tampan bermata musang itu menelan salivanya.

“Yunho ah! Ini pasti gara2 kau! Dasar cowok pembawa hujan!” Maki Siwon kesal.

“Eh?” Gumam Yunho kaget.

“Iya! Tidak salah lagi! Setiap ada kau, pasti turun hujan! Lebih baik kau pulang!” Teriak Taecyon.

“Keuree! Sana, pulang!” Sahut Chansung.

Yunho terdiam.
Sorot matanya tampak meredup.
Ada rasa sakit di dadanya.
Namja tampan itu menggeram dalam hati.
Ia membuka mulutnya hendak menyahut.

“Sudah! Jangan bertengkar seperti anak kecil! Kalian tidak bisa menyalahkannya seperti itu!!”


DEG.


Yunho tersentak kaget.
Mata musangnya membulat.

“Jaejoongie..” Bisiknya lirih.

Namja cantik itu tersenyum manis.
Ia menyeka air hujan yg membasahi wajah cantiknya dan berjalan menghampiri Yunho.

“Jangan diambil hati nee?”

“Eh?”

“Hmp~ Sebenarnya aku senang lho, soalnya aku suka hujan, hehehehe~”

“Tapi---”

Namja cantik itu tertawa kecil.
Ia mengedipkan sebelah mata beningnya pada Yunho seraya berkata.

“Seumur hidupku, aku tidak pernah lari di tengah hujan! Aku sangat berterima kasih untuk kesempatan sebagus ini!”


DEG.


Yunho tertegun.
Namun ia tersenyum memandangi punggung Jaejoong yg sudah menjauh.


Flashback End.


-------


“Sambil tersenyum, dia berkata seperti itu padaku” Ujar Yunho terkekeh.


TAP TAP TAP.


“Sejak saat itu lah aku---”

“Joongie Hyung memang hebat!”

Eh?

“Dia ceria seperti matahari”

Hmp.
Yunho menarik senyum manisnya.
Ia menganggu setuju.

“Iya”

“Itu sebabnya kau memilih hari yg cerah untuk mengatakan perasaanmu padanya?”

“Yah, kalau pun ia akan menolakku, setidaknya aku tidak akan menyesal sudah mengungkapkan perasaanku padanya”

Eoh?

Yunho mengernyitkan dahinya mendadak.

Kenapa aku malah curhat dengan anak ini??

Taemin tersenyum manis.
Ia memalingkan wajahnya memperhatikan hujan.

“Senang ya, Joongie Hyung, ada orang yg begitu mencintai dirinya” Gumamnya pelan.

Yunho tertegun.
Ia memperhatikan anak itu.

“Memangnya ada orang yg kau suka?”


DEG.


“Yah..”

“Kalau begitu kita berjuang bersama!”

“Percuma”

“Eh?”

Taemin tersenyum kecut.

“Saat ini, orang yg kusukai, menyukai orang lain..” Bisiknya lirih.

Yunho meghembuskan nafasnya pelan.
Menatap sedih namja susu itu.

“Aish” Rutuknya pelan.

Taemin tersenyum pahit.

“Memangnya orang yg kau sukai itu seperti apa?” Tanya Yunho penasaran.

Namja susu itu tidak langsung menyahut.
Ia mengerjapkan mata beningnya beberapa kali sampai akhirnya menyahut.

“Orang itu menyukai kakakku”


DEG.


Taemin menoleh.
Menatap Yunho yg tampak terkejut.

“Jangan bersedih”

Namja susu itu menaikkan alisnya.
Ia terkekeh geli mendengar ucapan namja tampan itu.

“Kau baik sekali, mau memikirkan perasaanku”

“Yah---”

“Tapi aku tidak apa2..”

“Oh ya?”


TAP!


“Gomawo sudah mengantarkanku pulang!” Ujar Taemin tersenyum manis.

Yunho tertegun.
Ia hendak memalinkan wajahnya.

“Ini rumahku!” Kekeh Taemin lirih.


DEG.


Mata musang Yunho melebar tidak percaya.
Menatap bangunan sederhana yg elegan itu secara menyeluruh.
Cafe La Pomme.

“Ma..Maksudmu---”

“Ne, ini rumahku”

Taemin tersenyum manis.

“Maaf ya, sudah mengajakmu berputar2”


GLUP.


Yunho menelan salivanya.

“Jadi, kakakmu...”

Taemin masih tersenyum manis.
Ia mencengkram tali ranselnya dengan erat.

“Aku hanya kenal orang itu lewat foto”

Yunho terdiam.

“Foto yg diletakkan Joongie Hyung di atas mejanya..Aku selalu mengkhayal macam2 tentang namja yg ada di potret itu..”

“...”

“Apakah suaranya bagus..Apakah orangnya baik, dan sebagainya..”

Taemin mengangkat wajahnya.
Mata bening yg bulat itu tampak memerah dan berkaca2.

“Ternyata orangnya persis seperti yg kuduga” Bisiknya lirih.

“...”

“Memang terasa menyakitkan..Tapi---”

“Mianhae..”

Hmp.
Taemin tertawa geli.

“Kenapa kau minta maaf?” Tanyanya terkekeh.

Yunho mengepalkan jemarinya.

“Aku senang bisa jalan denganmu..”

“...”

“Yunho Hyung, aku pikir, tidak ada jeleknya menjadi cowok hujan”

Eh?

Taemin melangkahkan kakinya mendekat.
Menatap Yunho dalam jarak sedekat mungkin.

“Justru hujan membawamu pada kebahagiaan kan? Membuatmu jatuh cinta pada Joongie Hyung, iya kan?” Ujarnya tersenyum manis.

Lama Yunho merapatkan bibirnya.
Mata musangnya mengerjap dua kali.
Kemudian ia balas tersenyum manis.

“Ne, kau benar, gomawo ne, Taeminnie?”

Namja susu itu mengangguk seraya tersenyum manis.

“Apa aku boleh masuk?”

“Eh?”

“Akan kuungkapkan perasaanku padanya selagi hujan masih turun”

Taemin kembali tersenyum manis.
Tetes bening itu bercampur dengan air hujan yg mengguyurnya.

“Ne, masuklah” Bisiknya lirih.

Hujan yg panjang, pasti akan reda suatu saat nanti..

  “Kka! Tutup payungmu dan buka pintunya!”

  “Nee Nee”

  “Hahaha! Jangan gugup seperti itu!”

Namja susu itu merebut payung milik Yunho.
Ia mendorong punggung namja tampan itu dengan kedua tangannya.
Yunho tersenyum kecil merespon sikap Taemin yg menggemaskan.


KLING KLING~


Mulai sekarang aku tak akan membawa payung lagi..


END.

DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar