Tittle: PARK SOOJI’S LITTLE
SECRET
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
ONESHOOT
Rating:
family-incest-romance-friendship-sweet-hurt-lalalala~
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
CAUTION:
JUNG JAEHO, JUNG JUNHON, PARK YOOSU, PARK SOOJI, DAN SHIM MINKYU MILIK AUTHOR SETANGKAI!
-------
“Jaejae..Boleh aku menciummu?”
.
.
.
Namja
cantik itu tersenyum manis mendapati sosok ikal itu sedang duduk di kursi ruang
tamunya.
Ah,
seragam SMP-nya yg berwarna merah kotak2 hitam membuatnya tampak terlihat
manis.
Park
Sooji sangat mirip dengan Ummanya ani?
“Soo ya, Junsu sudah memberikanmu bekal hari
ini?”
Sooji
menoleh.
Tersenyum
menatap Jaejoong yg sedang memukul pelan apron merah mudanya.
“Sudah, tapi aku lebih suka bekal buatan Umma
Jung, hehehe” Kekeh yeoja ikal itu.
Jaejoong
ikut terkekeh.
Ia
berjalan menuju dapur dan meraih lima kotak bekal.
“Cha, berikan ini untuk Yoosu, Minkyu, Jaejae
dan Honchan nee? Satunya lagi untukmu”
“Ung! Gomawo~”
GREPP.
Namja
cantik itu tersentak kaget.
Sontak
ia menoleh menatap Yunho yg memeluknya dari belakang.
“Menunggu si kembar eh? Jaejae masih mandi”
Ujar Yunho tersenyum.
“Namja itu memang lamban, aku yakin Honchan
sudah pakai seragam” Kekeh Sooji.
Yunho
menaikkan alisnya.
Bibirnya
masih berusaha menggoda leher jenjang istrinya yg dari tadi bersusah payah
menahan desah.
“Oh ya? Sepertinya mereka mandi bersama”
Gumam Yunho akhirnya.
DEG.
Yeoja
berambut ikal itu membesarkan mata sipitnya beberapa detik.
Jantungnya
terasa bergemuruh.
Jemarinya
mengepal erat.
Ia
memaksakan senyumnya yg mungkin terlihat jelek saat ini.
“Aku..Akan menunggu diluar”
Yunho
mengangguk.
Ia
segera membalikkan tubuh Jaejoong dan menangkup pinggang rampingnya.
Menuntut
morning kiss yg tertunda.
“Otte? Mereka sudah siap?”
Sooji
melirik Minkyu yg masih mengulum permen Lollipop rasa jeruknya.
Ia
mengangkat bahu.
Moodnya
mulai terasa buruk saat ini.
“Soo yah, duduk disini” Ujar Yoosu menepuk
kursi di sebelahnya.
Yeoja
ikal itu menurut.
Ia
mendekat dan segera duduk di sana.
Ah,
Yoosu yg mengenakan seragam namja yg berwarna sama dengan miliknya membuat
namja itu semakin Cassanova.
Sooji
menarik senyum kecilnya ketika Yoosu mengelus lembut rambut ikalnya.
“Ini bekal dari Umma Jung” Ucap Sooji
menghela nafas.
Minkyu
segera merampas kotak bekal itu dan membukanya tidak sabaran.
Yes!
Namja Lollipop itu tersenyum lebar.
Jaejoong
tidak pernah lupa menyisipkan dua batang permen Lollipopnya disana.
“Kapan Umma Appamu pulang dari Jepang?” Tanya
Yoosu datar.
Minkyu
menoleh.
“Kurasa malam ini, Hyung” Sahutnya santai.
Namja
Cassanova itu hanya mengangguk mengerti.
Ia
tersenyum kecil dan mengecup lembut dahi adiknya.
“Oppa! Jangan menciumku! ISH!!”
Yoosu
hanya tertawa geli.
Ia
menepuk2 bahu Sooji pelan dan terkekeh manis.
CKLEK.
Pintu
depan terbuka.
Memperlihatkan
dua namja berwajah sama dengan paras yg berbeda.
“Kka, kita berangkat” Ajak Jaeho tersenyum.
“Kau membuat kita terlambat hari ini,
Jaejae!” Marah Minkyu kesal.
Namja
almond itu hanya tersenyum kecil.
Ia
melambai pada Sooji dan meraih jemari Junhon.
Mendahului
mereka menaiki mobil mewah itu.
Oh
well.
Mereka
berlima selalu berangkat bersama setiap hari ke sekolah.
“Soo ya” Bisik Yoosu pelan.
“Ne?” Sahut yeoja itu ikut berbisik.
“Wajahmu memerah”
DEG.
Sooji
terhenyak.
Tapi
ia segera acuh dan berjalan mendahului Yoosu.
Membiarkan
namja Cassanova itu menarik senyum nakalnya.
-------
“Aku pulang”
“Soochan, kenapa lesu hm? Ada masalah di
sekolah?”
“Ani Umma, gwenchana”
Eoh?
Junsu
menaikkan alisnya.
Belakangan
ini yeoja kesayangannya itu selalu terlihat lesu.
Kalau
ditanya ia pasti menjawab tidak apa2.
“Yoosu” Panggil Junsu pelan.
“Hmm?” Gumam namja Cassanova itu berdehem.
“Kau tahu apa yg terjadi dengan adikmu?”
“Biasa Umma, masalah namja”
“Omo”
Park
Yoosu tertawa kecil.
Ia
segera melepas rompi kotak2nya dan membawanya ke kamarnya di lantai dua.
BRUKK~
Yeoja
berambut ikal itu menghela nafasnya.
Ia
mengeluh.
Jemari
lentik itu menyentuh dada kirinya.
Di
sini.
Di
dalam sini.
Ada
yg bereaksi ketika ia berdekatan dengan Jaeho.
Sooji
takut untuk menyadari hal apa itu.
Ia
terlalu takut.
Karena
sesuatu yg menyeruak itu tidak seharusnya muncul.
“Soo? Oppa masuk otte?”
Yeoja
berambut ikal itu tersentak kaget.
Ia
beranjak duduk dan mengangguk.
Menatap
Yoosu yg menutup pintu dan ikut duduk di atas ranjangnya.
Namja
Cassanova itu menarik kepala Sooji agar berbaring tepat di sampingnya.
Ia
tersenyum manis.
“Kau baik2 saja?”
Sooji
mengangguk lemah.
Tapi
kemudian ia menggeleng.
“Oppa tahu ini berat, tapi kau bisa
menghilangkan rasa itu perlahan, sayang” Bisik Yoosu lembut.
“Aku tidak bisa Oppa..” Sahut Sooji bergetar.
“Kau bisa”
“Tidak! Aku tidak akan pernah bisa sampai
kapan pun!”
“Ssh, tenang, kenapa hmm? Kenapa tidak bisa?”
“Karena rasa ini menyiksaku saat melihat
Jaeho dan Junhon bergandengan! Rasa ini menusukku saat mereka berdua
berpelukan! Rasa ini seakan membunuh saraf2ku saat mereka berciuman! Di
hadapanku!!”
Yoosu
menghela nafas pendek.
Tapi
ia masih tersenyum.
Jemarinya
tidak berhenti mengelus rambut adiknya.
“Aku mencintainya, Yoo..Hiks..Apa yg harus
kulakukan?” Bisik Sooji terisak.
Yoosu
terdiam.
Ia
tahu akhirnya kalimat itu akan terucap juga.
Tapi
tetap saja rasanya aneh.
Ia
sendiri bingung.
“Aku tahu Soo”
“Kau tidak tahu!”
“Aku tahu”
“Apa yg kau tahu eoh? Hiks..Apa?”
Namja
Cassanova itu kembali menghela nafas.
Ia
beringsut memeluk adiknya dengan erat dan mengecup puncak kepalanya.
“Kau mencintai Jaeho, aku tahu itu..”
Bisiknya pelan.
-------
“Hyyuuunngg~~”
“Kyukyu! Jangan ganggu Honchan, aish,
kerjakan tugasmu!”
Namja
Lollipop itu mengeluh malas.
Ia
memutar bola matanya seraya melirik bukut tugasnya.
Kemudian
ia memutuskan untuk menuruti perintah Jaeho.
Namja
cherry itu tersenyum senang.
Ia
berlari mendekati Jaeho dan duduk di atas pangkuan namja almond itu.
“Wae?”
“Hon sayang Hyung, hehehe~”
“Aish”
Kedua
namja berwajah sama itu saling tertawa geli.
Mereka
berciuman singkat dan terkekeh bersama.
Mengacuhkan
Sooji yg berpura2 fokus dengan tugasnya.
Sementara
Yoosu mengamati dari jauh.
“Yoo-kun Hyung, yg ini otte?”
Eoh?
Yoosu
tersenyum kecil.
Jujur
saja, ia menyukai suara acuh terkesan manja itu.
“Berikan padaku”
Minkyu
mengangguk.
Membiarkan
Yoosu mengerjakan tugasnya.
Sementara
ia mengulum permen Lollipopnya seraya memperhatikan Sooji.
“Sooji”
“Hum?”
“Kau kenapa? Belakangan ini aku merasa kau
menghindar dariku”
Yeoja
ikal itu terdiam.
Ia
masih malas menatap Jaeho.
“Aku hanya..sibuk”
“Benarkah?”
“Hmm”
“Kemarin kau tidak ikut makan siang bersama
di ruang OSIS, kau juga sibuk?”
“Hmm”
“PARK SOOJI!”
CK!
Yeoja
ikal itu membanting pulpen kesayangannya dengan keras.
Mata
sipitnya berkilat kesal.
“APA?!” Balasnya membentak.
Minkyu
terdiam di tempatnya.
Yoosu
mengangkat wajahnya.
Sementara
Junhon menahan nafas.
“Ada apa denganmu eoh?! Aku tahu ada yg
salah!” Ujar Jaeho kesal.
“Kenapa aku harus menjawab? Kenapa kau
peduli? Apa hubungannya denganmu eoh?” Sahut Sooji keras.
“Karena kita dekat! Karena aku sahabatmu dan
kau sahabatku!”
Heh.
Yeoja
berambut ikal itu menarik senyum kecutnya.
Ia
menatap lurus mata musang Jaeho.
“Sahabat eh?” Gumamnya miris.
“Soo---”
BRAKK!
Empat
namja itu saling terdiam satu sama lain.
Menatap
Sooji yg baru saja membanting pintu dan keluar dari kamar Minkyu.
Namja
Lollipop itu memutar pandangannya.
Ia
menatap Yoosu yg kembali menulis dan Jaeho yg menghembuskan nafas kesal.
Kemudian
ia beranjak mengikuti Sooji.
TAP
TAP TAP.
“Hei”
Sooji
berhenti menggoyangkan ayunan matic itu.
Ia
menoleh dan tersenyum kecil.
“Hei” Balasnya bergumam.
Minkyu
duduk di depan Sooji.
Ia
meraih permen Lollipop di kantung jaketnya dan memberikannya ke yeoja itu.
“Biasanya aku pelit terhadap permenku, tapi
kali ini istimewa” Ujar Minkyu tersenyum.
Sooji
tertegun.
Ia
memperhatikan permen bundar berwarna orange itu dan balas tersenyum.
“Gomawo”
“Soo”
“Hmm?”
“Aku tahu apa yg terjadi”
DEG.
“Apa?”
“Semuanya”
Oh
shit.
Yeoja
ikal itu terkekeh kecil.
Ia
menggigit kasar permen bundar itu.
Itu
tandanya ia harus menyembunyikan perasaan ini serapat mungkin ani?
-------
Jung
Jaeho mengernyitkan dahinya.
Mata
musangnya yg tajam terlihat tidak fokus pada Laptop Apple Hitam itu.
Ia
hanya diam sejak tadi.
Membuat
Yunho melirik putra sulungnya.
“Kenapa? Ada yg tidak kau mengerti?”
Jaeho
tersentak.
Ia
menatap Yunho dan menggeleng dengan cepat.
“Ani, aniyeyo” Gumamnya seraya beranjak.
Namja
tampan itu mengernyitkan dahinya.
Tapi
kemudian ia hanya menghela nafas pendek dan kembali fokus dengan pekerjaannya.
TAP
TAP TAP.
Namja
almond itu beranjak menaiki tangga.
Tapi
sedetik kemudian ia menghentikan langkahnya.
Menatap
pintu kamar Umma Appanya yg terbuka.
Jaeho
mengalihkan langkahnya.
Ia
berjalan memasuki kamar itu dan mendapati Jaejoong yg sedang menyusun pakaian
ke dalam lemari.
GREPP.
DEG.
“Omo”
Namja
cantik itu terkekeh geli mendapati Jaeho yg memeluk pinggangnya dari belakang.
Oh
well, bukankah biasanya Yunho yg seperti ini hm?
“Umma”
“Hmm?”
“Aku bertengkar dengan Sooji”
“Eoh?”
“Aku sendiri tidak yakin, tapi saling berdiam
diri seperti ini bisa disebut bertengkar kan Umma?”
Hmp.
Jaejoong
menarik senyumnya.
Ia
berbalik dan mengacak lembut rambut almond putranya.
“Coba diingat, apa belakangan ini kalian
berdua terlibat masalah? Berbeda pendapat, mungkin?”
“Oppsso”
Jaejoong
menaikkan alisnya.
“Jaejae, mungkin masalahnya bukan di antara
kalian”
“Maksud Umma?”
“Mungkin Sooji yg memiliki masalah, dan ia
terganggu karena hal itu, sehingga membuatnya menjadi sedikit sensitif”
“Menurut Umma seperti itu?”
“Entahlah, Umma tidak tahu pasti..Kau sudah
mencoba berbicara dengannya?”
“Sudah, tapi dia mengacuhkan aku”
“Hanya berdua?”
Oh
guess.
Jaeho
menaikkan alisnya.
Namja
almond itu menjinjitkan kakinya.
Ia
mengecup lembut pipi Jaejoong dan segera berlari keluar.
Meninggalkan
namja cantik yg tersenyum manis disana.
-------
“Oppa mau kemana?”
Yoosu
menoleh.
Ia
tersenyum kecil dan menarik lengan adiknya.
Mengacuhkan
suara teriakan nyaring milik yeoja ikal itu.
“Oppa! Apa2an eoh? Cukup beritahu aku kita
mau kemana! Tidak perlu menculikku seperti ini!”
“Karena Oppa tahu kau akan melarikan diri
begitu tahu tempat tujuan kita”
Eoh?
Sooji
menaikkan alisnya.
“Kita akan ke rumah mereka bukan? Namja
kembar itu?”
Well,
Yoosu mengangguk pelan.
Sooji
segera mendengus kesal.
Ia
memalingkan wajahnya keluar jendela mobil.
“Aku tahu ini bukan urusanku, sayang, tapi
saling mengacuhkan seperti ini salah, bukan seperti ini caranya”
“Suka2 aku!”
“Memang terserah denganmu, tapi tidak untuk
Jaeho”
“Apa?”
“Apa kau tahu akibat pertengkaran kecil
kalian waktu itu? Jaeho sama sekali tidak bisa tenang, ia terganggu dengan inti
permasalahan pertengkaran itu”
“...”
“Ia tidak tahu apa yg salah”
“...”
“Soo---”
“Cukup”
DEG.
Yoosu
menoleh.
Ia
terenyuh mendapati adik kecilnya sedang menangis disana.
Namja
Cassanova itu ingin sekali memeluk Sooji dan menenangkannya.
Tapi
tidak, ia tidak ingin Sooji menjadi bergantung dan kembali lemah karenanya.
“Kita sudah sampai”
“Oppa turun saja duluan, nanti aku menyusul”
“Baiklah”
-------
Hahhh.
Yeoja
berambut ikal itu menghembuskan nafasnya perlahan.
Ia
sedang duduk di halaman belakang jauh dari rumah besar milik keluarga Jung itu.
Tepat
di bukit kecil dimana ia dan keempat namja itu selalu menghabiskan waktu
bersama dulunya.
Sooji
mengeluh.
Ia
memeluk kedua lututnya dan memejamkan mata sipitnya merasakan angin sore
menghembus di wajah cantiknya.
[ “Jaeho
sama sekali tidak bisa tenang, ia terganggu dengan---” ]
PIK.
Sooji
membuka matanya.
Panas.
Dadanya
terasa sesak.
Oh
gosh.
Kenapa
harus Jaeho? Kenapa dia?
Kenapa
bukan orang lain?
Ini
kejam.
Ini
pertama kalinya yeoja ikal itu jatuh cinta kau tahu itu?
Tapi
tuhan meletakkan cintanya kepada orang yg salah.
“Tuhan tidak pernah bisa adil..”
“Tuhan adil dengan caranya sendiri”
DEG.
Sooji
tersenyum kecut.
Tanpa
menoleh pun ia tahu milik siapa suara bass lembut itu.
Yeoja
itu beranjak berdiri dari duduknya.
Ia
menoleh ke belakang dan menahan satu tangannya di kulit pohon Apel itu.
Mata
sipitnya bergerak ragu memperhatikan Jaeho yg berjarak sangat dekat dengannya.
Namja
almond itu tersenyum kecil.
Ia
mengulurkan satu tangannya untuk mengelus rambut ikal itu.
“Yoosu Hyung bilang kau sedang jatuh cinta”
DEG.
Mata
sipit Sooji membesar.
Apa?
“Tapi namja itu sama sekali tidak menyadari
perasaanmu”
“...”
“Katakan padaku, siapa namja brengsek yg
berani membuatmu bertepuk sebelah tangan eoh?”
Gosh.
Yeoja
ikal itu menarik senyum kecutnya.
Ia
terkekeh lirih disela tangisnya yg mulai berjatuhan.
Jaeho
berdesis pelan.
Ia
menarik punggung Sooji dan memeluk yeoja itu dengan lembut.
Mengusap
punggungnya berusaha membuatnya merasa lebih baik.
“Dia namja terbodoh yg pernah ada..” Bisik
Sooji terisak.
Jaeho
mengangguk.
“Benar2 bodoh! Bagaimana bisa ia menyia2kan
Park Soojiku yg manis ini eoh?!”
“Hmp..”
“Apa yg dilakukan namja itu hum? Katakan
padaku”
“Dia..”
“Hmm?”
“Dia menyukai orang lain..Belahan jiwanya
sejak kecil..Hiks..Dia tidak pernah melihatku..”
“Brengsek, akan kubunuh namja itu kalau aku
bertemu dengannya!”
Yeoja
ikal itu tidak menyahut.
Tangisnya
semakin deras.
Ada
rasa yg semakin menyeruak ketika kalimat itu terucap dari bibir Jaeho.
Membuatnya
merasa semakin sakit.
GGRT.
Sooji
mencengkram erat kaus abu2 milik Jaeho.
Ia
menyurukkan wajahnya di dada bidang namja almond itu.
Jaeho
tidak berkata apa pun lagi.
Ia
hanya diam dengan jemari yg tidak berhenti mengelus rambut ikal Sooji.
“Sudah tenang?”
Sooji
mengangguk.
Cukup
lama ia menangis.
Sampai
kaus abu2 itu basah total karenanya.
Lengan
Jaeho berpindah merengkuh pinggang Sooji.
Mata
musangnya menatap dalam mata sipit yg sembab itu.
“Kau
tahu Jae..Ini..Ini pertama kalinya aku jatuh cinta..Dan..Dan aku---”
“Dan kau terluka, aku tahu itu”
“...”
Lama
mereka saling terdiam.
Membiarkan
angin sore menerpa wajah keduanya.
Sampai
kemudian Sooji menghela nafas pendek dan mendongakkan wajahnya menatap Jaeho.
“Jaejae..Boleh aku menciummu?”
DEG.
Mata
musang yg tajam itu membulat sempurna.
Jaeho
terkejut.
Namun
ia tidak bereaksi banyak.
Hanya
tatapan matanya yg memberikan reaksi.
Semilir
angin sore yg berhembus mengisi kekosongan di antara mereka berdua.
Hening.
Sunyi.
Senyap.
Dua
remaja yg berdiri di bawah pohon Apel itu saling menatap satu sama lain.
Mengacuhkan
namja Lollipop dan namja Cassanova yg mengintip dari bawah bukit di balik
semak2.
Perlahan
Sooji mendekatkan wajahnya dengan wajah tampan itu.
Kakinya
sedikit menjinjit.
Dan
ketika kedua bibir itu saling menempel, Jaeho mulai mengambil alih.
Suara
kecapan manis dan lembut terdengar merdu diiringi semilir angin.
Ciuman
pertama dan terakhir itu terasa basah, manis dan asin disaat yg bersamaan.
Lengan
Sooji memeluk punggung Jaeho dengan erat.
Sementara
namja almond itu berusaha mengimbangi tubuh Sooji yg sedikit pendek.
Sampai
dua menit kemudian, mereka melepas ciuman masing2 dengan perlahan.
Minkyu
menahan nafasnya.
“Jaejae..”
“Hmm?”
“Gomawo..”
Namja
almond itu hanya terkekeh kecil.
Ia
menepuk2 lembut kepala Sooji dan mengajaknya duduk memandangi matahari yg
hampir terbenam.
“Sekarang katakan padaku, siapa namja sialan
itu eoh?” Ujar Jaeho merangkul bahu Sooji.
“Hahaha, yg jelas dia bukan namja baskom
sepertimu, brother complex~” Kekeh Sooji lirih.
“AISH! Yeoja ember! Kerjamu hanya tidur
sepanjang hari!”
“Itu lebih baik dari pada kau yg selalu
berendam di air sungai yg penuh lumpurnya!”
“Lumpur itu bagus untuk kulit, pabo!”
“Jadi kau benar2 pernah berendam di sana?”
“Moron! Dasar ember!”
“Baskom! Hahahhahahaha~”
Hmp.
Dua
namja yg sedang mengintip itu saling tersenyum satu sama lain.
Mereka
saling menggenggam jemari masing2 yg saling bertaut erat dan memutuskan untuk
beranjak dari sana.
Oh
well.
Sepertinya
tidak ada yg perlu di khawatirkan lagi ani?
“Jaejae yah”
“Hum?”
“Aku sahabat terbaikmu kan?”
“Sahabat terbaik yg aku punya”
“Sampai kapan pun tidak akan pernah berubah?”
“Aku bersumpah”
“Aku senang”
Namja
almond itu balas tersenyum.
Ia
menyandarkan kepalanya di bahu Jaeho dan memejamkan matanya.
Kemudian
ia berbisik lembut.
“Kau namja terbaskom yg pernah ada”
Jaeho
tertawa geli.
Ia
mengangguk.
“Dan kau yeoja ter-ember yg pernah ada”
Sooji
terlelap secara perlahan.
Entah
kenapa..sore hari itu, terasa lebih indah dari sore2 sebelumnya.
-------
“Soo! Jangan lamban! Minkyu akan memberi kita
cookies gosong kalau acara minum tehnya terlewatkan!”
“Aku tahu, brother complex! Tutup mulutmu!”
“Jelek!”
“Sirik!”
Ketiga
remaja itu saling tertawa satu sama lain.
Mereka
berlari2 menuju ruang OSIS milik mereka berlima.
Sooji
berlari di belakang.
Menatap
Jaeho dan Junhon yg berlari di depannya.
Hmp.
Yeoja
ikal itu tersenyum kecil.
Sampai kapan
pun, aku tidak akan pernah bisa menang dari Junhon.
BRUKK!
“AAW!!”
“Makanya jangan melamun, bodoh!”
Park
Sooji mengerucutkan bibirnya kesal.
Ia
berusaha berdiri dengan benar dan menatap namja berambut merah gelap sedikit
ikal itu.
“Mianhae, ini milikmu?”
DEG.
Park
Sooji membulatkan mata sipitnya.
Memperhatikan
saputangan kesayangannya yg berwarna violet lembut berada di jemari namja itu.
Yeoja
ikal itu tertegun.
Ia
tahu ada debaran aneh yg menyeruak beberapa detik yg lalu.
“Soo ya! Kami duluan ne!”
Sooji
menoleh.
Ia
tersenyum manis menatap Jaeho dan Junhon.
Senyum
termanis yg ia punya.
“Katakan pada Minkyu kalau aku sakit perut!”
“Dasar tukang bohong!”
Ketiga
remaja itu saling tertawa geli.
Kemudian
namja kembar itu segera berlari menjauh.
Meninggalkan
Sooji yg menunduk dan tersenyum meraih saputangannya.
“Gomawo”
“Kau Park Sooji?”
“Ne, kau siapa?”
“Aku Hyukjae, Lee Hyukjae, pindahan dari
Jepang”
DEG.
Lagi.
Debaran
itu menyeruak.
Hmp.
Sepertinya
Sooji tahu debaran apa ini.
Oh
well.
Jaeho?
Jung Jaeho?
Oh
Come on, setiap orang pasti punya satu rahasia kecil yg mereka pendam ani?
“Salam kenal, ah, kau lapar? Bagaimana kalau
makan siang bersama?”
“Ide bagus”
Guess, kau
benar, namja baskom.
Tuhan adil
dengan caranya sendiri.
END.
DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar