Tittle: SPRING IN
LONDON
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
ONESHOOT #4 *END*
Rating:
family-romance-friendship-lalalala~
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
-------
Musim
Panas..
Musim
Gugur..
Musim
Dingin..
Musim
Semi..
Ada
banyak definisi tentang cinta.
Bagiku,
cinta itu seperti Musim.
Dan Musim
Semi adalah..Cinta yang kuncup namun mekar..
.
.
.
“Haaahhhh~”
Namja cantik itu mengembangkan senyum manisnya.
Mata beningnya terpejam damai.
Kedua tangannya mencengkram erat pinggiran besi
beranda kamar hotel berbintang itu.
Musim semi di London memang yang terbaik!
Aigoo~
“Bunganya
indah sekali” Gumam Jaejoong semakin tersenyum lebar.
Sepertinya ia terlalu excited huh?
“Yunnie!
Yunnie lihat---eoh?”
Jaejoong menaikkan alisnya.
Ketika matanya memandang Yunho yang sudah terlelap di
atas ranjang.
Huff.
Namja cantik itu tersenyum kecil seraya menyilangkan
kedua tangannya di depan dada.
Kemudian ia berjalan pelan menghampiri namja tampan
itu.
Hmp.
Jaejoong mendudukkan dirinya di pinggir ranjang.
Memperhatikan wajah lucu suaminya yang terpejam damai.
Sepertinya Yunho lelah sekali.
Ck.
Terang saja, seharusnya Yunho tidak mendapat libur
panjang untuk musim semi kali ini.
Tapi Jaejoong terus saja memaksa agar Yunho pergi
bersamanya.
Jadi namja tampan itu terpaksa lembur selama seminggu
penuh untuk menggantikan tugasnya nanti.
Dan well, Yunho ambruk karena kelelahan sekarang.
Aish.
Padahal Jaejoong ingin mengajaknya pergi piknik ke
taman kota!
DDRRTT..DDDRRTTT…
Jaejoong menoleh.
Menaikkan alisnya memperhatikan ponsel Yunho yang
bergetar di atas nakas.
Namja cantik itu segera meraihnya tanpa pikir panjang
dan mengangkat panggilannya.
“Yeoboseyo?”
“Ah, Ne, Yeoboseyo, Letnan Jung-kah?”
“Ania, aku
Jaejoong, waeyo?”
“Omo, bisakah aku berbicara dengan Letnan
Jung?”
“Ada apa?
Katakan saja padaku, nanti kusampaikan”
“Arasseo, tolong tanyakan padanya jam berapa dia
akan menjemputku malam ini nee~ Kami akan pergi makan malam bersama, hehehe”
DEG.
Jaejoong tertegun.
Mata beningnya bergerak pelan.
“Boleh aku
tahu kau siapa?”
“Aku putri jendral Kim, musim dingin yang
lalu Yunho ditugaskan untuk menjagaku, hehehe, namaku Jessica Kim~”
Jessica Kim heh?
Jaejoong mengerutkan dahinya.
Mata beningnya menatap tajam wajah polos Yunho yang
masih tertidur.
“Omong-omong, kau siapa? Asisten Letnan Jung
ya?”
“Bukan”
“Lalu?”
“Aku
ISTRI-nya”
“M..Mwo?! Tapi---”
KLIK!!
Jaejoong menghembuskan nafas keras.
Mata beningnya bergerak gelisah.
Bibir bawahnya tergigit keras oleh giginya.
Jaejoong menatap lurus wajah kekasihnya.
Janji untuk makan malam bersama?
Apakah Yunho selingkuh?
-------
Namja tampan itu mengambil coffee latte favoritenya
dari café kecil itu.
Ia menyesapnya pelan seraya memutar pandangannya.
Melirik kekasihnya yang menutup mulut darinya sejak
tadi.
Aish.
Apa yang terjadi?
Seingatnya ia tidak berbuat kesalahan apa pun sejak
mereka tiba di kota menara jam terbesar di dunia tersebut.
Aish.
“Boo, kau mau
cokelat hangat?” Tawar Yunho ramah.
DEG.
Namja tampan itu tertegun takut.
Ketika kedua mata bening yang biasanya terlihat
menggemaskan itu kini tampak mencekam di pandangannya.
“Untuk apa kau
menawarkan minuman itu padaku?” Tanya Jaejoong ketus.
Namja cantik itu segera melangkahkan kakinya menjauh.
Mengacuhkan Yunho yang terdiam di depan café itu.
UFH!
Jaejoong menghembuskan nafasnya kesal.
“Berikan saja
minuman itu pada putri jendral Kim itu!” Gumam Jaejoong tidak jelas.
Bibir cherrynya bergerak lucu.
Terus mengumpat dengan emosi.
Aigoo, Jung Jaejoong cemburu eh?
“Excusme”
Eoh?
Namja cantik itu menoleh.
Menaikkan alisnya menatap seorang namja blasteran yang
berjalan menghampirinya.
Jaejoong berhenti melangkah dan balik mendekati namja
itu.
“Do you talk to me?”
Namja tinggi itu mengangguk.
Ia tersenyum manis.
“Yes, I do! Sorry miss, I wanna ask you for
something, do you mind?”
“Humm, yah..”
“Look, there’s my new girlfriend, I want to
know that she’s really interest to me or not”
“So?”
“May I hug you for one minute, Please? I
promise it’s just a simple hug, not more”
Omo.
Jaejoong menaikkan alisnya.
Namja cantik itu memutar pandangannya.
Melirik seorang yeoja cantik dengan rambut blondenya
yang sedang duduk di kursi taman.
Yeoja cantik itu memperhatikan mereka berdua.
“Are you sure she’s yours?” Tanya
Jaejoong tidak yakin.
Namja tinggi itu mengangguk.
Ia tersenyum dan membalikkan tubuhnya.
Sontak yeoja tersebut segera tersenyum manis dan
melambai kepadanya.
Oh well.
Jaejoong menganggukkan kepalanya yakin.
“Yes, but just for one minute”
Namja tinggi itu mengangguk.
Ia segera mengulurkan tangannya untuk memeluk
Jaejoong.
Well, jujur saja.
Namja cantik itu merasa jantungnya berdebar keras saat
ini.
Ini pertama kalinya ia dipeluk oleh orang selain
Yunho, Appanya dan sahabat baiknya kau tahu itu?
SRET!
Namja tinggi itu segera melepas pelukannya kurang dari
lima detik.
Ia menepati janjinya.
Kemudian ia berbalik, memperhatikan yeoja blonde yang
menatap tajam ke arahnya.
Yeoja itu menghentakkan kakinya kesal.
Lalu ia beranjak pergi dari sana.
Hmp.
Namja tinggi itu mengembangkan senyum manisnya.
“Thank you miss! I have to go now, my girl’s
look so jealous right? Hehehe”
“It’s okay”
“Umm, actually, she’s not my girlfriend, I’m
sorry”
“What?”
“She’s my wifey”
Eoh?
Mata bening Jaejoong mengerjap.
Menatap namja asing yang tersenyum manis padanya.
Namja tinggi itu melambaikan tangannya pada Jaejoong
dan segera berlari mengejar kekasihnya.
Meninggalkan Jaejoong yang terdiam di tempat.
Omo.
Namja itu..
Melakukan hal seperti itu untuk istrinya?
“KKKYYYYYAAAA~!!”
Jaejoong menjerit tidak jelas.
Ia menangkup kedua pipinya dengan telapak tangan.
Itu So Sweet sekali!!
Jeritnya dalam hati.
Omo, yeoja itu sangat beruntung, bisa memiliki suami
yang jahil seperti namja asing itu.
Uh.
Sangat berbeda dengan…
Jaejoong menolehkan wajahnya dengan malas.
Menatap Yunho yang berdiri memandanginya dari jauh
sejak tadi.
Mata musangnya bergerak tajam.
Heh.
Jaejoong sama sekali tidak merasa bersalah atau pun
takut.
Ck, kalau Yunho bisa berselingkuh dengan mudah seperti
itu kenapa ia tidak bisa memeluk laki-laki lain seperti tadi?
Namja cantik itu mengalihkan pandangannya.
Ia kembali melangkahkan kakinya dan berjalan menuju
kedai es krim.
Meninggalkan Yunho yang terpaku di tempat.
Namja tampan itu menaikkan alisnya.
“Kenapa ia
tidak datang kepadaku dan meminta maaf?” Gumam Yunho bingung.
Oh well.
Jujur saja.
Sebenarnya Yunho merasa sangat terkejut dan marah
ketika ia melihat kekasihnya sedang berpelukan dengan namja yang tidak
dikenalnya di depan matanya sendiri.
Tapi mendadak rasa kaget dan marah itu terganti
menjadi rasa bingung yang mendera.
Apa yang terjadi pada istrinya?
-------
“Jaejoongie---”
“Aku mau
mandi”
BLAM!
Yunho menghela nafasnya.
Ini sudah hari kedua Jaejoong bertingkah aneh.
Namja cantik itu tidak mau berbicara dengannya dan
mengacuhkan setiap panggilannya.
Namja tampan itu mendesah pendek.
Ia merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan menangkup
kepalanya dengan kedua tangan yang diselipkan di bawah kepalanya.
“Apa aku
melakukan kesalahan?” Bingung Yunho menerka.
Namja tampan itu memejamkan matanya.
Ck.
Jaejoong terkadang sangat sulit untuk ditebak.
Yunho memutuskan untuk tidur.
Mengacuhkan pintu kamar mandi yang terbuka 15 menit
kemudian.
Jaejoong mengelap rambut almondnya yang basah.
Ia menatap malas namja tampan itu.
Namja cantik itu segera memakai pakaiannya dan
mengambil berkas desainnya untuk musim ini.
Ia memutuskan untuk melanjutkan rancangan master piece-nya di padang Lavender.
Jaejoong baru saja ingin melangkah keluar kamar.
Ia melirik Yunho yang tertidur dengan posisi diagonal
seperti biasanya.
Namja tampan itu bahkan belum membuka sepatunya.
Ckckck~
Jaejoong hendak berbalik untuk membuka sepatu namja
tampan itu.
Namun mendadak ia mengurungkan niatnya dan berdecak
kesal.
“Dia kan punya
selingkuhan! Kenapa harus aku yang melakukannya?! Letnan menyebalkan!” Cibir
Jaejoong ketus.
Namja cantik itu segera menutup pintu kamar hotel
mereka dan berjalan menuju padang Lavender
yang ada di dekat hotel.
BRUKK!
Namja cantik itu mendudukkan dirinya di tengah
hamparan bunga berwarna violet itu.
Mata beningnya menjelajah.
Senyum manisnya terkembang tanpa sadar.
Oh mom.
Padang bunga di London adalah tempat terbaik untuk
menyendiri.
Hmm.
Anginnya sejuk.
SRET.
Jaejoong segera mengaluarkan papan berkasnya.
Menyibak beberapa kertas yang tertempel di sana.
Jemari lentiknya mulai menggenggam pensil
kesayangannya.
“Hmmm”
Namja cantik itu bergumam tidak jelas.
Matanya terpejam sekarang.
Ia berusaha membayangkan sesuatu yang menarik dan unik
untuk di lukiskan.
Tapi apa?
Mendadak Jaejoong membuka matanya.
AISH.
Kenapa malah suara yeoja centil waktu itu yang
terbayang di kepalanya?
“AAARRGGGHHH!!”
Jaejoong mengerang kesal.
Dahinya mengerut.
Ia melempar berkas desainnya ke samping dengan kasar
dan mennubrukkan punggungnya berbaring di hamparan bunga itu.
Ck, moodnya mendadak rusak sekarang.
“Aku Jessica
Kim~ Jam berapa Yunho menjemputku untuk makan malam bersama~?” Cibir Jaejoong
dengan suara kesalnya.
Namja cantik itu menghembuskan nafas kesal.
Ia mencabik kasar bunga Lavender yang ada di sampingnya.
“Ukh..”
Jaejoong meringis.
Perasaannya campur aduk sekarang.
Bingung, kesal, marah, sedih, kecewa, semuanya
bercampur menjadi satu.
Namja cantik itu mengutuk kesal air matanya yang
mengalir tanpa diperintah saat ini.
Ia segera menyeka kasar air matanya.
Hatinya terasa sakit.
Jaejoong menutup matanya dengan satu lengannya.
Ia menggigit bibir bawahnya dengan erat.
Mencoba meredam sesak yang tercekat di tenggorokannya.
Kenapa
Yunho berselingkuh?
Apa dia
sudah tidak mencintaiku lagi?
Jaejoong terisak lirih.
Tangisnya tidak bisa berhenti mengalir.
Ia tidak pernah merasa kecewa seperti ini.
[ “Mulai sekarang aku berjanji, tidak akan ada
rahasia sekecil apa pun di antara kita” ]
“Kenapa kau
kembali berbohong? Kenapa kau kembali mengulang kesalahan yang sama? Hiks..”
Jaejoong mendesah pendek.
Mengingat janji manis yang dilayangkan suaminya di
musim panas beberapa bulan yang lalu.
-------
Yunho mengancingi pakaian militernya saat ini.
Mata musangnya menatap lurus ke cermin besar yang ada
di hadapannya.
Memperhatikan paras tampannya yang tegas.
CKLEK.
Jaejoong yang baru saja kembali dari padang Lavender terdiam menatap Yunho.
Jantungnya berdebar.
Pertanyaan-pertanyaan bingung kembali berputar di
kepalanya.
Ia hanya diam di depan pintu.
“Aku akan
kembali ke Seoul” Ujar Yunho datar.
Jaejoong tidak menyahut.
Ia masih terdiam.
“Masih ada
tugas yang tersisa, aku tidak bisa menemanimu di sini sampai akhir musim semi”
Lanjut Yunho tanpa ditanya.
Namja cantik itu tidak menyahut.
Ia hanya menundukkan wajahnya.
Bola matanya bergerak pelan.
Mencoba menahan tetes bening yang menggenang di sana.
“Ne..” Bisik
Jaejoong nyaris tidak terdengar.
Namja cantik itu menahan nafasnya.
Ia berjalan lesu ke meja nakas.
Meletakkan berkas desainnya di sana.
Ah, bahkan tidak ada satu pun rancangan yang
terselesaikan.
Ia sibuk menangis di sana.
“Aku..Ke kamar
mandi dulu” Bisik Jaejoong lirih.
Namja cantik itu segera masuk ke dalam kamar mandi dan
mengunci pintunya dari dalam.
Mengacuhkan Yunho yang menghela nafasnya.
Ia menoleh, memandang pintu kamar mandi yang sudah
tertutup.
“Kenapa kau
menangis, sayang?” Tanya Yunho lirih.
Dahinya mengernyit.
Ada rasa sakit di hatinya.
Ia tidak mengerti apa yang sudah terjadi di antara
mereka.
Kenapa Jaejoong mengacuhkannya?
Kenapa Jaejoong menutup mulut darinya?
Kenapa Jaejoong bertingkah seperti itu padanya?
“Bukankah kau
pernah bilang agar tidak ada rahasia sekecil apa pun lagi di antara kita?
Kenapa kau mengingkarinya?” Bisik Yunho nyaris tidak terdengar.
Namja tampan itu menghela nafas panjang.
-------
Yunho hanya berdiri diam di depan kursi tunggu
bandara.
Mata musangnya melirik Jaejoong yang tidak bersuara
sejak tadi.
Namja cantik itu hanya diam.
Tatapannya terlihat tidak fokus.
Namja tampan itu merasa dadanya sesak.
Ia bisa melihat jelas mata yang bening itu membengkak
dan sedikit merah sekarang.
Jaejoong pasti menangis habis-habisan.
“BooJae”
Jaejoong mengangkat wajahnya.
Ia menoleh dan menatap mata musang Yunho dalam diam.
Yunho berjalan mendekat.
“Kau yakin
tidak ada yang ingin kau sampaikan padaku?” Tanya Yunho menaikkan alisnya.
Jaejoong menggeleng.
Bibirnya bergerak mengucapkan kata tidak tanpa suara.
“Kita tidak
akan bertemu sampai minggu depan, benar tidak ada yang ingin kau katakan?”
Jaejoong menggeleng sekali lagi.
Ia menundukkan wajahnya lesu.
Yunho hanya menghela nafas.
Mereka saling terdiam.
Sampai kemudian suara pengunguman penerbangan menuju
Seoul terdengar nyaring.
Well.
Yunho meraih kopernya.
Ia mulai gelisah sekarang.
Berkali-kali matanya melirik Jaejoong yang terus
menunduk.
“Aku pergi”
Ujar Yunho pelan.
Jaejoong tidak bereaksi.
Membuat Yunho berbalik dan melangkahkan kakinya ragu.
Namun belum sampai dua langkah ia berjalan, jemari
lentik itu menarik bajunya dari belakang.
Menahannya agar tidak pergi.
Hmp.
Yunho mengembangkan senyum manisnya.
Ia tahu Jaejoong tidak akan membiarkannya pergi begitu
saja.
Namja tampan itu segera berbalik.
Ia menatap Jaejoong yang masih menunduk.
Bahunya bergetar pelan.
“Sayang, kau
menangis?” Tanya Yunho lembut.
Jaejoong tidak menyahut.
Ia hanya terisak lirih.
Tidak.
Ia benci menangis di tempat umum seperti ini.
Tapi perasaannya benar-benar tidak menuruti logikanya.
Ia hanya bisa membiarkan tangisnya mengalir tanpa
beban.
Yunho segera mendekati kekasihnya.
Menangkup kedua pipinya dengan telapak tangannya yang
tangguh.
Mata musangnya menatap dalam mata bening yang basah
itu.
“Katakan
padaku, apa yang membuatmu sedih?” Bisik Yunho lembut.
Jaejoong tidak menyahut.
Ia merentangkan tangannya dan segera memeluk erat
tubuh kekar suaminya.
Membuat Yunho sempat tertegun sejenak.
Namun kemudian namja tampan itu tersenyum manis
karenanya.
“Kajima..Hiks..Jeball..”
“Waeyo? Ada
apa hmm?”
“Kau berjanji
padaku akan menemaniku disini..Kau tidak bisa pergi begitu saja..Hiks..Jangan
pergi..Hiks..”
“…”
“Yunnie..Please..”
Yunho menghela nafas pendek.
Ia menepuk-nepuk lembut kepala namja cantik itu.
“Ceritakan
padaku, apa yang terjadi selama ini hmm?” Tanya Yunho lirih.
“Kau
jahat..Hiks..Kau berselingkuh..” Sahut Jaejoong geram.
“Mwo?
Selingkuh??”
“Yeoja itu
kan?! Putri jendral Kim itu selingkuhanmu ania? Hiks..Ia meneleponmu beberapa
hari yang lalu..”
“Apa? Apa yang
dikatakannya padamu??”
“Dia bilang
kau mengajaknya makan malam bersama..Hiks..Kau jahat..”
“AISHH,
jeongmall!”
“…Hiks..”
“Aku tidak
berselingkuh, sayang, putri jendral Kim itu memang sangat nakal, ia tahu aku
sudah menikah denganmu..Jessica memang suka mengganggu orang-orang yang dekat
dengannya”
“Bohong!”
“Yoochun saja
pernah menjadi korbannya, aigoo, yeoja itu sudah bertunangan sayang, ia memang
usil”
Jaejoong menghembuskan nafas panjang.
Tangisnya sudah agak mendingan sekarang.
Yunho mengecup lembut puncak kepala kekasihnya.
Kemudian ia merenggangkan pelukan mereka dan
menyatukan dahi mereka berdua.
Jaejoong tersenyum kecil.
Membuat Yunho balas tersenyum padanya.
Ah, ia suka saat-saat Yunho melakukan ini padanya.
“Aku, Jung
Yunho, bersedia menerima Kim Jaejoong sebagai istriku..” Ujar Yunho lembut.
“….”
“Mencintainya
seumur hidupku..Menjaganya dalam keadaan miskin atau kaya..Melindunginya dalam
keadaan menderita atau bahagia..Sampai maut memisahkan kami berdua..” Sambung
Yunho masih berbisik.
“Hmp..”
“Dan kau, Kim
Jaejoong, bersediakah kau menjadi istri dari Jung Yunho? Mencintainya seumur
hidupmu..Menjaganya dalam keadaan miskin atau kaya..Melindunginya dalam keadaan
menderita atau bahagia, sampai maut memisahkan?”
“Aku
bersedia..”
Yunho mengecup lembut bibir ranum kekasihnya.
Jaejoong terpejam.
Ia menggerakkan bibirnya balas mengecup bibir
suaminya.
Namja tampan itu mengusap lembut wajah cantik
istrinya.
“BooJae
sayang, aku sudah pernah bersumpah di hadapan Tuhan kalau aku sangat mencintaimu..Maka
dari itu aku tidak akan mungkin berselingkuh darimu, tidak sekali pun..Karena
sekali aku jatuh cinta, maka aku tidak akan pernah bisa untuk berpaling
lagi..Kau, Jung Jaejoong, cinta pertamaku dan cinta terakhirku..Kita berdua
adalah satu..Kau adalah aku dan aku adalah kau..” Ujar Yunho selembut mungkin.
Jaejoong mengangguk.
Ia kembali memeluk Yunho dengan erat.
“Ah, Yunnie”
“Um?”
“Pesawatmu
sudah berangkat”
“Biarkan saja”
“Uh?”
“Dari awal aku
memang tidak berniat untuk pergi darimu sayang, aku hanya mengetesmu saja, dan
kurasa ini satu-satunya cara agar aku bisa mendengar suara merdumu lagi”
“Mwo?”
“Hehehe, kau
tahu? Aku benar-benar takut saat hendak melangkah tadi, kupikir kau tidak akan
menahanku”
“Eoh?
Memangnya kenapa?”
Yunho terkekeh geli.
Ia menepuk lembut kepala namja cantik itu.
“Karena aku
tidak membeli tiket pesawat, sayang, bahkan koperku saja tidak ada isinya,
hehehe”
Oh guess.
Jaejoong menaikkan alisnya.
Kemudian ia tertawa geli.
Omooo, Yunhonya benar-benar romantis ania?
Bahkan ia seribu kali lebih romantis dari pada namja
asing yang bertemu dengannya di taman waktu itu.
“Aku
mencintaimu bear”
“Aku juga
sayang”
CUP.
Yunho memejamkan matanya dengan pelan.
Membiarkan Jaejoong berjinjit dan mengecup lembut
bibir tebalnya.
Menghisapnya dengan manis.
-------
SSSSRRRRRR…
Namja cantik itu tersenyum kecil.
Ia membuka matanya yang terpejam sejak tadi.
Memandang hamparan bunga Lavender yang berserakan di sekitar mereka.
Jaejoong menoleh.
Menatap Yunho yang duduk di belakang seraya memeluk
erat dirinya.
Namja tampan itu mengecup lembut pinggir dahi
kekasihnya.
“Aku suka
musim semi” Ujar Yunho tersenyum.
“Aku suka
semua musim” Kekeh Jaejoong geli.
“Hmm”
“Setiap musim
itu memiliki kenangan yang berbeda sayang, rasa yang berbeda, dan suasana yang
berbeda”
“Baiklah, aku
juga suka semua musim”
“Aish”
“Selamat,
baby, kau berhasil mencetak namamu di London News Time, sebagai desainer Asia pertama yang memenangkan
penghargaan fashion”
Hmp.
Jaejoong tersenyum manis.
Ia mengeratkan pelukan Yunho di tubuhnya.
“Aku tidak
akan bisa tanpamu sayang, aku berhasil karena kau yang selalu ada di sisiku”
“Setelah ini,
apakah akan ada acara lagi?”
“Umm, aku
ingin merundingkannya denganmu, bagaimana untuk perayaan berhasilnya karierku,
kita buat gebrakan desain di Seoul?”
“Ide bagus,
aku merindukan rumah kita, well, dan juga ranjang kita tentunya”
“Hehehehehe”
“…”
“Umm, bear”
“Ne?”
“Setelah semua
hal yang kita lalui belakangan ini, aku sadar kalau ucapanmu waktu itu sangat
benar”
“Yang mana?”
“Itu, musim
dingin beberapa waktu lalu, ingat? Tentang mengadopsi seorang anak”
“Ah, itu”
“Mm, kau
benar, kita tidak akan punya waktu untuk merawat seorang anak, mengunjungi
Minyu adalah solusi yang bagus”
“Hmm”
“Aku belajar
banyak tahun ini, sayang..Musim gugur di Paris, kau ingat? Sejak saat itu aku
sangat berhati-hati menjaga berat badanku, hahahaha”
“Ne, tahun ini
banyak sekali kenangan yang indah, aku tidak akan pernah melupakannya”
Jaejoong mengangguk.
Ia masih tersenyum manis.
“Untuk tahun
depan aku ingin kita menghabiskan waktu di rumah saja..Untuk semua 4 musim yang
ada..” Bisiknya lembut.
Yunho mengangguk.
Ia mengecup lembut pinggiran dahi itu sekali lagi dan
menghirup wangi manis yang menguar dari leher kekasihnya.
“Aku
mencintaimu sayang”
“Aku juga
bear”
“Aku punya
tema yang cukup bagus untuk gebrakan fashion-mu
nanti”
“Oh ya? Apa?”
Hmp.
Yunho terkekeh geli.
Ia menyurukkan wajahnya di bahu Jaejoong.
Memberi satu kissmark manis di sana.
Kemudian ia kembali melanjutkan.
“Summer In Seoul”
END.
DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar