This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Jumat, 14 September 2012

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/SWEET DELIGHT


Tittle: SWEET DELIGHT

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-incest-romance-friendship-fluff-hurt-masuk kardus


WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


  “You’re My Sweet Delight

.
.
.

Ratusan kolega berdiri mengelilingi sepasang makam yg terlihat berdampingan itu saat ini.
Beberapa dari mereka menangis.
Beberapa dari mereka hanya hening.
Dan sisanya memperhatikan kedua putra yg ditinggalkan Jung Keybum dan Jung Jinki.
Park Yoochun, pengacara keluarga Jung, menundukkan kepalanya dalam tanda berkabung.

Sementara itu, tampak si putra sulung yg sedang memeluk adik kandungnya dari belakang.
Seakan berusaha menjaga tubuh ringkih itu agar ia tidak rapuh.

Yunho memejamkan matanya sejenak.
Ia menundukkan wajahnya di bahu adiknya.
Sementara Jaejoong terus menangis tanpa suara.
Telinganya berdengung antara suara2 bisikan masa lalu Umma dan Appanya serta suara khotbah dari sang pendeta.

Semua orang yg hadir saat itu pasti mengira kalau setiap tetes bening yg jatuh dari mata bening yg besar itu adalah air mata kesedihan karena kehilangan kedua orang tuanya.

Jaejoong terlihat sangat frustasi.

Tapi tidak.
Jika kau juga mengira seperti itu maka kau juga salah.
Sama sekali salah.

Jaejoong menangis bukan karena ia sedih telah ditinggalkan oleh Umma dan Appanya.
Tapi ia bingung antara senang atau sedih karena kedua orang tuanya telah meninggal.

Namja cantik itu menarik nafas panjang.
Ia menoleh menatap Hyungnya yg menyurukkan wajah di bahunya.
Gosh.
Jaejoong menggigit bibir bawahnya dengan erat.

Fakta bahwa ia dan Yunho saling mencintai satu sama lain, menentang ikatan darah yg mengalir dalam nadi mereka membuat Jaejoong kesal.
Haruskah ia senang karena tidak akan pernah merasa takut ketahuan lagi oleh Umma dan Appanya tentang hubungan terlarangnya bersama Yunho?
Atau haruskah ia sedih karena tidak ada lagi sosok Umma Appa yg selalu menjaga mereka dalam lingkup kehangatan keluarga?

Jaejoong memejamkan matanya.

Ia telah memutuskan.

Mianhae, Umma, Appa..
Joongie pasti membuat kalian kecewa dan sedih.
Tapi ini rasa terbesar yg Joongie rasakan.
Joongie senang dengan kematian yg merenggut nyawa kalian.
Mianhae..

Jeongmall..


-------


Hari sudah pagi.
Sinar matahari menyeruak lembut menelusup dari gorden besar berwarna kelabu itu.
Membuat kamar luas berfuniture mewah itu menerima kehangatan sang mentari.

Jaejoong mengeluh lembut.
Ia mengerjapkan kedua matanya yg terasa berat.

Kemudian ia terduduk dari baringnya.


Ah, Umma Appa sudah tidak ada..

  “Hyung, bangun” Ujar Jaejoong seraya mengguncang tubuh Yunho.

Namja tampan yg masih terlelap pulas itu merasa terganggu.
Ia membuka mata musangnya dan menyipitkannya menatap adiknya yg sedang duduk dengan tubuh polos seperti itu.

  “BooJae..” Bisik Yunho dengan suara seraknya.

Ia memeluk pinggang adiknya dan menyurukkan wajahnya di punggung namja cantik itu.
Jaejoong menghela nafasnya.

  “Hyung, nanti kau telat ke kampus”

  “Bolos sehari tidak apa”

  “Hyung~!”

  “Gwenchana, dosen pasti mengira kalau kita masih dalam keadaan berkabung, bukankah kemarin baru saja selesai pemakaman eoh?”

Aish.

Namja cantik itu mempoutkan bibir cherrynya.
Ia menundukkan wajahnya seraya memainkan kain selimut putihnya.

  “Hyung”

  “Hmm?”

  “Joongie takut..Apakah kita berdosa?”


DEG.


Namja tampan itu tersentak kaget.
Sontak ia membuka mata musangnya dan beranjak duduk di samping adiknya.

  “Kenapa kau berkata seperti itu?” Tanya Yunho mengernyitkan dahinya.

Jaejoong menghela nafas panjang.
Ia menoleh menatap mata musang itu dengan kedua mata beningnya yg besar.

  “Kau tahu, Umma dan Appa baru saja meninggal..Kemarin pemakaman mereka..Tapi kita berdua malah tidak merasa sedih sama sekali..Bahkan  kita bercinta semalaman penuh..” Ungkap Jaejoong jujur.

Hening.

Tidak terdengar suara sahutan atau pun sanggahan.
Hanya deru nafas teratur milik mereka berdua yg mendominasi keheningan ruangan.
Sampai akhirnya Yunho mendesah pendek dan menyurukkan wajahnya di bahu telanjang sang adik.

  “Tidak perlu menutupi rasa yg ada kan? Kalau sedih kita akan menangis, kalau senang kita akan tertawa..Tuhan tau semuanya, jadi kita tidak perlu memasang topeng, BooJae” Bisiknya lembut.

Jaejoong menoleh.

Lama ia menatap ke arah Yunho yg sedang mengecupi bekas kissmarknya semalam.
Kemudian ia menghela nafas dan mengecup lembut rambut cokelat namja tampan itu.

  “Hyung benar, tidak perlu memakai topeng” Ujarnya lirih.


-------


  “Aku pulang”

Namja cantik itu melepas tasnya dan membuka jas seragamnya yg berwarna hitam bergaris putih.
Meletakkan jas itu di atas sofa sementara ia berjalan menuju dapur dan mengambil satu kaleng jus jeruk dari dalam sana.
Kemudian ia berjalan menuju ruang tengah dan mendudukkan dirinya di atas hambal.

Mendongakkan wajah menatap foto keluarga Jung yg dibingkai raksasa itu.
Jaejoong menarik senyum kecutnya.

  “Umma, Appa..Sudah di surgakah?” Bisiknya lirih.

Jaejoong meneguk jus jeruknya dengan pahit.
Ia menyeka air matanya mengingat suara hangat yg selalu menyapanya setiap kali ia pulang dari sekolah.
Ah, tidak salah kan kalau ia merindukan Ummanya saat ini?


CKLEK.


  “Aku pulang”

Jaejoong menolehkan wajahnya.
Menatap Yunho yg sudah kembali dari kampus dan melepas sepatunya di teras depan.
Namja tampan itu berjalan menuju ruang tengah dan melempar tasnya ke sofa.
Kemudian ia duduk di samping Jaejoong yg berada di atas hambal berbulu lembut itu.

  “Yoochun Hyung bilang apa?” Tanya Jaejoong menoleh.

  “Hmm, dia bilang Ahjusi Kim yg akan mengurus perusahaan, kita berdua masih harus menamatkan pendidikan masing2” Sahut Yunho santai.

Namja cantik itu hanya mengangguk pelan.

  “Yunnie Hyung”

  “Ne Boo?”

  “Tidakkah Hyung merasa sedih? Umma dan Appa terlihat sangat bahagia di potret itu, semua orang bahkan mengira keluarga kita adalah kehangatan yg paling sempurna..Tapi mereka tidak tahu, kalau kita tidak sesempurna yg mereka pikirkan”

  “Tentu saja Hyung sedih, Boo, tapi tidak ada gunanya terus memperlihatkan kesedihan ania? Hidup akan terus berlanjut, banyak hal yg harus dipikirkan, dan sekali lagi, jangan pernah mendengar apa yg dikatakan orang tentang keluarga kita”

  “Ini tidak benar Hyung, Joongie takut..Kita berdua tidak seharusnya seperti ini..Kita tidak boleh saling terikat dengan perasaan ini..Hyung dan Joongie, kita memiliki darah yg sama..”

  “Tapi perasaan tidak pernah bisa berbohong, BooJae..Hyung mencintaimu, dan kau pun begitu”

Namja cantik itu hendak membuka mulutnya kembali menyahut.
Tapi Yunho sudah lebih dulu membungkam bibir ranumnya.

Awal2 hanya lumatan manis yg mengundang hasrat.
Tapi kemudian berubah menjadi tuntutan kasar yg memaksa.
Pakaian berserakan di mana2.
Suara desahan dan erangan mengalun lantang tanpa peduli apa pun.

Kedua kakak beradik itu saling bercinta di hadapan foto keluarga yg selama ini diagungkan oleh banyak orang.
Seolah memperlihatkan kepada kedua orang tua mereka yg berada di dalam potret itu kalau mereka tidak akan pernah bisa dipisahkan.


-------


  “Minho sam bilang apa?”

Namja tampan itu menarik senyumnya.
Ia mengacak rambut almond adiknya.

  “Well, pengecualian untukmu, Yoochun Hyung bisa mewakili Umma dan Appa untuk pengambilan rapor kali ini”

  “Hngg”

Namja cantik itu menggumam tidak jelas.
Ia melangkah dengan tempo lambat.
Mengacuhkan Yunho yg hanya diam memperhatikan tingkahnya.

  “Kenapa?”

  “Oppsso..Joongie hanya merasa sedikit aneh, kau tahu Hyung, kita berdua sekarang, Joongie masih belum percaya”

  “Arasseo, kalau begitu kita akan segera menikah minggu depan”

  “Hyung?!”

  “Wae? Kau ingin mempercayai semua ini kan? Buka matamu sayang, tidak akan ada yg bisa memisahkan kita, bahkan kalau orang2 tahu tentang hubungan kita pun mereka tidak akan bisa berbuat apa pun ania?”

  “Hyung..”

  “Atau kau tidak ingin menikah dengan Hyung?”

  “MAU!”

Aish.

Namja tampan itu tertawa kecil.
Ia menepuk kepala Jaejoong dengan lembut dan mengajaknya mampir ke departement store.
Yunho tahu kalau namja cantik itu akan melupakan segala yg mengganggu pikirannya selama ia berada di dalam gedung itu.
Well, Jaejoong berbeda dengan Yunho.
Namja cantik itu sama dengan Ummanya, mereka berdua Shoppaholic.

  “Hyung, di sana ada syal rajut dari wool asli! Kka! Bukankah sebentar lagi musim dingin? Kita membutuhkannya!” Ujar Jaejoong menarik tangan Yunho.

Namja tampan itu hanya tersenyum kecil.
Ia mengikuti langkah lebar adiknya.

Jaejoong terlihat sibuk dengan dunianya sendiri.
Ia bahkan mengacuhkan beberapa namja yg tampak memperhatikannya dengan intens tidak jauh dari sana.
Hanya Yunho yg menyadari itu dengan cepat.
Namja tampan itu merasa risih.
Ia tidak suka dengan orang lain yg menatap kekasihnya seolah Jaejoong adalah milik mereka.

Oh well.

Cemburu eoh?

  “Hyung, yg ini ott---mmppphh~!”

Namja cantik itu memejamkan sebelah mata besarnya saat Yunho mendadak mencium bibirnya ketika ia hendak bertanya.
Yunho mengulurkan tangannya untuk menutup kedua mata Jaejoong.
Namja cantik itu menurut.
Ia membiarkan telapak tangan kiri Yunho menutup kedua matanya sementara tangan kanannya merengkuh erat pinggang rampingnya.

Ciuman manis itu berlangsung cukup lama.

Kedua kekasih itu terus melakukannya tanpa memperdulikan orang2 yg menatap mereka dengan tatapan bingung sekaligus kaget.
Yunho membuka mata musangnya di tengah pergumulan bibir mereka.
Memicing tajam kepada para namja yg terlihat speechless dengan perbuatan mereka berdua.

Hmp, Yunho merasa menang.

  “Mpphh..hhh..hahh..hhh”

Ciuman terlepas.
Yunho membiarkan adik kesayangannya berhenti mengatur nafas.
Wajahnya tampak memerah.
Membuatnya terlihat sangat menggemaskan saat ini.

Jaejoong menatap mata musang Yunho dengan tajam.
Seolah bertanya secara tidak langsung mengapa Hyungnya melakukan itu di tempat umum.
Tapi Yunho terlihat tidak peduli.
Ia malah mendekatkan wajahnya sekali lagi dan mengecup lembut pipi namja cantik itu.
Membuat wajah Jaejoong terlihat semakin memerah.

  “Jaejoongie?”

Namja cantik itu menoleh.
Tersenyum lebar balas menyapa teman sekelasnya.

  “Junsuie? Sedang apa?”

  “Menemani Ummaku belanja, kau?”

  “Ditemani Hyungku belanja”

Namja imut itu terkekeh geli mendengar jawaban polos namja cantik ini.
Ia menunduk memberi salam kepada Yunho.
Namja tampan itu balas tersenyum dan memperkenalkan dirinya.

Sejenak Junsu merasa terpesona.

Ia tahu kalau selama ini Jaejoong menjalin hubungan terlarang dengan Hyung kandungnya sendiri.
Tapi ia tidak tahu kalau ternyata Hyung Jaejoong adalah namja yg sangat tampan dan terkesan angkuh dari luar.

  “Boo, kau mau kesana?” Tawar Yunho menujuk toko cincin Cartier dengan matanya.

Jaejoong mengangguk.
Ia berbisik pada Junsu sebelum melangkah mengikuti Hyungnya.

  “Mungkin aku akan segera menikah minggu depan~!”

Dan Junsu pun hanya tertawa geli seraya menaikkan alisnya.

  “Junchan! Kau tidak jadi membeli roti?”

  “Ah, ne Umma!”

Namja imut itu segera berlari mengejar Ummanya.
Mengacuhkan sepasang kekasih yg sudah masuk ke dalam toko cincin itu.

  “Hyung~! Yg ini yg ini!” Ujar Jaejoong histeris.

Pegawai toko cincin itu hanya mengulas senyumya memandang kedua namja itu.
Aigoo.
Yg satu terlihat cantik dan menggemaskan sementara yg satunya terlihat tampan dan arogan.

  “Ini koleksi cincin terbaru kami” Ujar wanita itu.

Jaejoong tampak mempoutkan bibirnya lucu seraya memilih2 cincin itu.
Yunho yg melihat itu hanya tersenyum kecil dan mengecup pout lucu itu.

Sang pegawai hanya tersenyum kecil melihat Jaejoong yg menggerutu malu.

  “Ah, bagaimana kalau kami mendesain sendiri cincin yg akan dibeli, apakah bisa?” Tanya Yunho.

  “Tentu Tuan, hasil desain bisa diambil lima hari setelah pemberian gambar” Ujar wanita itu.

Jaejoong menoleh menatap Yunho.
Ia mengeluarkan pensil mekanik yg selalu tersimpan di dalam jas seragam sekolahnya.
Kemudian ia mulai menggambar di atas kertas putih yg di berikan yeoja itu.

  “Tambahkan ukiran disini sayang” Ujar Yunho seraya menarik pensil Jaejoong.

Namja cantik itu menurut patuh.
Ia hanya diam memperhatikan desain gambar yg dikerjakan Yunho.

Oh wow.

Hyungnya memang serba bisa.


-------


Namja cantik itu menutup buku teksnya dan keluar dari kamar.
Ia menguap kecil seraya menggaruk tengkuknya.

Berjalan menuruni tangga dan memberi salam kepada foto kedua orang tuanya.


GREP.


Jaejoong menoleh.
Tersenyum manis mendapati Hyung tercintanya disana.
Rengkuhan erat itu membuatnya merasa nyaman dan hangat.

Yunho mengecup lembut dahi Jaejoong.

  “Kau bahagia?” Bisik Yunho lembut.

Jaejoong mengangguk.
Ia terkekeh geli seraya mengelus lengan Hyungnya yg melingkar di pinggang rampingnya.

  “Saranghae” Ujar Jaejoong manis.

  “Na do” Balas Yunho seraya mengecup tengkuk namja cantik itu.

Jaejoong menggerakkan tubuhnya pelan.
Merasa geli dengan perlakuan Hyungnya.

Sesekali ia tertawa kecil ketika namja tampan itu menggigiti bahunya.

  “Hyung”

  “Hmm”

  “Umma Appa tidak akan marah ani?”

  “Marah kenapa?”

  “Ini”

Yunho menundukkan wajahnya.
Menatap cincin perak yg tersemat di jari manis adiknya.
Ia menghela nafas.
Kemudian ia menoleh dan memperhatikan bingkai raksasa yg tergantung di sana.

Foto pernikahan mereka beberapa hari yg lalu.

Namja tampan itu mengecup lembut pipi Jaejoong.

  “Mereka tidak akan marah selama kita berdua bahagia, sayang”

  “Hyung yakin?”

  “Hmm”

Jaejoong tersenyum manis.
Ia mengangguk dan membalikkan tubuhnya.
Memeluk leher Yunho dengan kedua lengannya.

  “Hyung tidak bosan bersama Joongie? Hyung tidak akan menyesal kan sudah menikah dengan Joongie?”

Namja tampan itu tertawa kecil.
Ia menggeleng dan mengecup lembut hidung tegas namja cantik itu.

  “Kenapa?”

  “Because..”

  “Hmm?”

  “You’re My Sweet Delight

  “Eoh?”

  “Well, satu yg perlu kau ingat, BooJae sayang, kalau Hyung tidak akan pernah bosan denganmu, Hyung mencintaimu, dan Hyung sangat bahagia sudah menikahi dirimu, arasseo?”

  “Arasseo~”

  “Poppo”

Namja cantik itu tertawa kecil.
Ia mengangkat wajahnya dan menggigit bibir bawah namja tampan itu sekilas.
Membuat Yunho ikut tertawa dan merebahkan namja cantik itu ke atas sofa.
Memberi lehernya ciuman mengambang.

Jaejoong tertawa geli.
Ia berusaha mendorong tubuh Yunho yg menindihnya.
Namja tampan itu mengecup bibirnya dengan manis.

Membuat Jaejoong merasa nyaman dan memejamkan matanya.

Hyung benar.
Tidak perlu memikirkan hal lain.
Satu yg harus selalu diingat adalah, kami berdua saling mencintai, dan tidak akan pernah terpisahkan sampai kapan pun.

Namja cantik itu menangkup wajah tampan Hyungnya.
Ia tersenyum kecil dan mengecup lembut dahi Yunho.
Membuat namja tampan itu balas tersenyum manis.

My My..My Sweet Delight..

My My..My Sweet Delight..


END.

Jessica SNSD, Sweet Delight-

DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!

1 komentar:

  1. Oh YunJae... Speechless.
    berbahagialah kalian berdua Umma Kitty &Appa Bear.. hehehe.. ratusan ribu anakmu mensupportmu..

    ^-^

    BalasHapus