Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
ONESHOOT
Rating:
family-romance-hurt-fluff-friendship-keliling sawah bareng changmin
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
-------
“Aku
mencintaimu..Tidak peduli kau seorang supir bus sekalipun”
.
.
.
“KIM JAEJOONG
ANAK PEMBANGKANG!! AAAARRRRRGGGHHH!!”
Seluruh butler dan maid menutup telinga mereka dengan
kuat.
Mencoba melindungi telinga mereka dari teriakan sang
Nyonya besar.
Aish, si bungsu Kim yg nakal itu berulah lagi hari ini
ania?
“Umma, waeyo?”
Tanya Eunjae yg sedang menuruni tangga.
Ia segera beranjak keluar dari kamar ketika mendengar
suara teriakan rutin Ummanya itu.
Kim Heechul menghela nafas panjang.
Ia memejamkan mata sipitnya seraya memijat pelipisnya
perlahan.
AISH JEONGMALL!
“Anak sialan
itu membuat Umma malu hari ini Eunjae ah!” Ujar Heechul kesal.
Hmp.
Kim Eunjae hanya tersenyum geli.
Ia tidak bisa membayangkan apa lagi yg telah dilakukan
adik kecilnya yg satu itu.
“Tenanglah
Umma, gwenchana” Ujar Eunjae seraya mengusap punggung Heechul.
TAP TAP TAP.
“Umma
gwenchanayo? Aku sangat kaget mendengar suara Umma barusan!”
Heechul dan Eunjae menolehkan wajah mereka.
Menatap Kim Yorin, putri tertua dari keluarga Kim.
Well, yeoja berwajah angkuh itu memiliki tiga orang anak.
“Adikmu Yorin
ah..Jaejoongie, aigoo~” Erang Heechul mendramatisir.
Eunjae terkekeh geli.
“Apa lagi yg
dilakukan Jaejoongie?” Tanya Yorin mengernyitkan dahinya.
“Kau tahu
putri tunggal pewaris Go Coorperation?” Balas Heechul balik bertanya.
Yorin dan Eunjae mengangguk kompak.
“Anak itu
membuat Ahra mabuk berat dan mendorongnya ke dalam kolam ikan! AISHH!”
MWO??
Kedua Kim bersaudara itu saling melirik satu sama
lain.
Mereka tersenyum geli.
Dan detik berikutnya Heechul mendelikkan matanya
ketika mereka berdua tertawa lantang.
Eunjae menepuk2 meja yg ada di dekatnya.
Aigoo, adik kecilnya yg satu itu.
Jeongmall.
“Lalu?” Tanya
Yorin yg masih tertawa.
“Keluarga Go
menuntut, tentu saja!” Teriak Heechul geram.
“Hehehe, aish,
Umma, serahkan saja semuanya pada Appa nee? Umma tenang saja, aku akan mencari
Jaejoongie setelah ini..Kka, Umma istirahat, nanti kecantikan Umma berkurang”
Ujar Eunjae seraya mendorong bahu Heechul.
Menggiringnya menuju kamar yeoja berwajah angkuh itu.
Sementara Yorin kembali tertawa geli.
Ckckckck~
-------
Namja cantik itu mempoutkan bibirnya kesal saat ini.
Mata beningnya mendelik menatap Hyungnya yg sedang
berdiri di hadapannya.
Eunjae menaikkan alisnya.
“Berapa botol
soju yg kau minumkan pada yeoja itu huh?”
Aish.
“21”
“Lalu? Apa yg
kau lakukan setelahnya?”
“Aku
mengantarnya pulang”
“Hmm?”
“Oh yeah, aku
mendorongnya ke dalam kolam ikan milik keluarganya setelah itu”
“Kim Jaejoong”
“Ne Hyung..”
“Kau tahu
kesalahanmu kali ini sangat fatal? Appa bisa mengamuk kalau ia tahu cerita
detailnya”
Urh.
Jaejoong semakin mempoutkan bibir ranumnya.
Sekarang pipinya menggembung imut.
“Muahahahahaha~~ TAPI ITU KEREN!! Aku sangat ingin menyaksikan wajah
yeoja sombong itu saat ia tercebur ke dalam kolam! Hahahahahaha!”
Eoh?
Mata bening Jaejoong mengerjap lucu.
Ia menaikkan alisnya menatap Eunjae yg tertawa
lantang.
“Menurut Hyung
itu lucu?” Tanyanya polos.
Eunjae semakin memperkeras tawanya.
Ia bahkan terjatuh di lantai seraya memegang perutnya
yg mulai terasa sakit.
Aigoo.
CKLEK.
Jaejoong menoleh.
Menatap Nunanya yg berjalan masuk ke dalam kamarnya.
“Eoh? Kalian
memulainya tanpa aku huh?” Ujar Yorin seraya mendudukkan dirinya di samping
Jaejoong.
Yeoja berambut pendek itu menepuk punggung Jaejoong
pelan.
Ia terkekeh geli.
“Kau hebat,
Jaejoongie, hehehe, Umma tidak berhenti menjerit sejak tadi!”
Jaejoong ikut tertawa.
Oh wow.
Ia mengira kalau Hyung dan Nunanya akan memarahi
dirinya habis2an.
Tapi ternyata mereka malah ikut mendukungnya.
Well, memang dari dulu selalu seperti itu ania?
“Tapi Nuna
rasa kau sudah harus berhenti membuat onar, Joongie sayang” Ujar Yorin
berbisik.
Eoh?
Eunjae sudah berhasil menghentikan tawanya.
Ia ikut duduk di samping kanan Jaejoong.
“Yorin benar,
kau harus berhenti, bukankah kau baru saja melewatkan ulang tahunmu yg ke 19
hum? Dewasalah, Jaejoongie”
“Uf~!”
“Umma menaruh
harapan besar padamu, sayang, kau tahu itu”
“Tapi aku
tidak suka! Aku mau bebas! Hidupku milikku! Bukan milik siapa pun, Eunnie
hyung~!”
“Justru karena
hidupmu milikmu, dan karena kau satu2nya yg merasa terkekang di rumah ini Umma
mengatur kehidupanmu, ia tidak ingin kau salah mengambil langkah”
“Aku tidak
pernah salah! Bahkan aku sudah bisa berlari!”
“Well, bukan
itu maksud Hyung, Joongie sayang, kau tahu, perumpamaan?”
Jaejoong memutar bola matanya.
Ia melirik Yorin yg sedang mengelus rambut almondnya
yg lurus.
“Apa ceramah
dari Nuna?” Tanya Jaejoong malas.
“Humm, Umma
hanya bisa bilang kalau apa yg dikatakan Eunjae benar, kau harus belajar untuk
dewasa, berhenti bersikap manja dan kekanakan”
“AKU TIDAK
MANJA!”
“Baiklah, kau
tidak manja, kau mandiri”
“Itu lebih
bagus~!”
“Humm,
Jaejoongie”
“Neee”
“Seharusnya
Nuna tidak memberitahu ini sekarang, tapi Eunjae bilang lebih baik kalau kau
segera mengetahuinya”
Eoh?
Jaejoong mengerlingkan mata beningnya.
Ia menoleh menatap Eunjae yg tersenyum padanya.
“Kau akan
dijodohkan, Kim Jaejoong~” Ujar Yorin tersenyum.
“MMWWOOOO??!!”
Namja cantik itu sontak beranjak dari duduknya.
Ia melotot menatap kedua saudaranya.
“Putra sulung
pewaris perusahaan ponsel terbesar di seluruh Asia, kau akan hidup dalam
kenyamanan, otte?” Ujar Eunjae.
“PUTRA?? HYUNG
YAKIN AKU AKAN HIDUP SEJAHTERA?! BAGAIMANA KALAU ORANG ITU ADALAH AHJUSI
MESUM?!” Teriak Jaejoong histeris.
Yorin tertawa kecil.
Ia berdiri dan menarik kembali adik kecilnya untuk
duduk.
Jaejoong semakin mempoutkan bibir cherrynya manja.
Membuat Eunjae tidak bisa menahan diri untuk menarik
pout lucu itu.
“Umma selalu
tahu yg terbaik untukmu, sayang, begitu juga dengan kami” Ujar Yorin dan Eunjae
kompak.
Jaejoong menghembuskan nafas frustasi.
“Kau harus
belajar untuk dewasa, karena suatu hari nanti, kau akan menghadapi yg namanya
rintangan hidup, melepas kemanjaanmu dan memilih untuk sebuah pengorbanan
besar” Bisik mereka berdua kompak.
Mata bening Jaejoong mengerjap pelan.
-------
“KKKYYYYAAAAAA!!!
KIM JAEJOOOOOOONGGG!!!!”
DRAP DRAP DRAP!!
BRAKK!!
Eunjae dan Yorin yg mendobrak pintu kamar Umma mereka
itu saling menatap bingung ke arah Ummanya.
Heechul sedang menjerit2 histeris di atas ranjang.
Ia menoleh menatap kedua anaknya dengan jemari yg
bergetar.
Eunjae mengernyitkan dahinya.
Ia segera mendekati yeoja berwajah angkuh itu dan
mengambil sepucuk surat yg ada di genggaman yeoja itu.
‘Aku sedang dalam perjalanan mencari
kedewasaan, jangan cari aku.
Aku akan baik2 saja, Umma, Appa, Eunnie Hyung, Yorinnie Nuna, aku sayang
kalian :*
Putra Umma yg paling tampan sedunia^^v’
BRUKK!
Yorin membulatkan matanya.
Menatap Heechul yg jatuh pingsan di atas ranjangnya.
Kedua Kim bersaudara itu saling melirik satu sama
lain.
Mereka mengernyitkan dahi dan terkekeh geli.
Aish, dasar Kim Jaejoong!
-------
Sesosok namja berwajah chubby itu tampak sedang
mengernyitkan dahinya kesal.
Ia menatap tajam sahabatnya yg berwajah tampan itu.
Aish.
Park Yoochun benar2 tidak habis pikir dengan namja
tampan ini kau tahu itu eoh?
“Come on boy! Ahjusi pasti akan sangat
marah padaku kalau ia tahu!” Erang Yoochun.
Yunho tidak menyahut.
Ia hanya terkekeh geli.
“Kau tidak
sendirian Park Yoochun sayang, lagi pula kau selalu hadir di setiap petualangan
yg kujalani” Kekehnya.
“Karena itu
masih dalam batas wajar! Tapi ini? Menjadi supir bus? Apa kau salah makan tadi
pagi?!”
“Marah2 itu
tidak baik, nanti kau tidak tampan lagi otte?”
“JUNG YUNHO!”
“Hahahaha”
Namja tampan itu terus saja menggoda sahabatnya.
Ia menepuk kepala namja chubby itu tanpa menyadari
sesosok namja cantik yg berjalan mendekatinya.
“Permisi”
Eoh?
Namja tampan itu menoleh.
Menaikkan alisnya menatap Jaejoong yg berdiri di
hadapannya dengan sebelah tangan yg menarik sebuah koper lucu berwarna ungu.
“Ada yg bisa
kubantu Nona?” Tanya Yunho ramah.
Mwo?
Nona?
Mata bening itu membulat kesal.
Ia refleks memukul wajah tampan Yunho dengan sweater
abu2nya.
Membuat namja tampan itu memekik kesakitan.
Yoochun hanya tertawa lantang.
“Pasang matamu
baik2, Tuan! Aku sama sepertimu!”
“Aku tidak
percaya!”
“Baiklah, kau
mau lihat? Aku akan membuka celanaku sekarang juga!”
“M..Mwo? YA YA
YA!! Andwaee! Kau mau aku dipecat eoh?!”
Namja cantik itu tidak menyahut.
Ia hanya mempoutkan bibir cherrynya kesal dengan mata
yg mendelik menatap mata musang itu.
Yunho menghela nafasnya seraya menatap bingung ke arah
Jaejoong.
“Kau supir bus
ini kan?” Tanya Jaejoong akhirnya.
Yunho mengangguk.
Ia menggaruk tengkuknya yg tidak gatal.
Oh mom, apakah penyamarannya ketahuan?
“Ini” Ujar
Jaejoong seraya meletakkan seikat uang di atas telapak tangan Yunho.
Namja chubby itu membulatkan mata sipitnya.
“Aku menyewamu
untuk membawaku keliling dunia dengan bus ini!” Ujar Jaejoong santai.
“WHAT?!”
Yunho berteriak kaget.
Mata musangnya mengerjap cepat.
Oh gosh.
Sepertinya ada yg salah dengan namja cantik ini.
“Kenapa kau
tidak menyewa pesawat saja eoh? Aku yakin uangmu lebih dari cukup untuk itu,
lagi pula, bus ini tidak bisa dipakai untuk berkeliling dunia, Nona” Ujar Yunho
seraya mengembalikan uang itu.
Jaejoong mengernyitkan dahinya.
“Kalau begitu
bawa aku ke Jepang!” Ujarnya tegas.
Yunho terdiam.
Sementara Yoochun sudah tertawa lantang di belakang
namja cantik itu.
Oh well.
“Ppali! Kalau
uangnya kurang kau bisa bilang padaku!” Ujar Jaejoong seraya memasuki bus merah
itu.
Meninggalkan Yunho yg terbengong di tempat.
“YA! Park
Yoochun! Berhenti tertawa! Lebih baik kau segera menghubungi rumah sakit jiwa
terdekat! Kurasa satu pasien mereka telah melarikan diri dengan dalih ingin berkeliling
dunia bersama bus!” Erang Yunho kesal.
Yoochun semakin meledakkan tawanya.
“YAA! Supir
jelek! Cepat masuk dan kemudikan busnya!! Pokoknya kau harus membawaku ke
Jepang apa pun yg terjadi!” Teriak Jaejoong dari jendela.
Yunho mendelikkan matanya.
Namja cantik ini benar2 cerewet dan seenaknya.
Menyebalkan! Geram Yunho dalam hatinya.
Sementara itu, Yoochun yg baru saja berhasil
menghentikan tawanya segera menahan bahu sahabatnya yg hendak masuk ke dalam
bus itu.
Ia tersenyum geli seraya menepuk bahu Yunho.
“Namja cantik
itu Kim Jaejoong, boy! Dia calon istrimu!”
Bisik Yoochun terkikik.
MWO?!
Yunho membulatkan mata musangnya.
Ia segera berbalik menatap Yoochun.
“Salahmu
sendiri kenapa langsung lari sebelum melihat fotonya kemarin” Ujar Yoochun
dengan tampang tidak berdosa.
Argh.
Yunho mengusap wajahnya sebal.
Ia ingat kalau kemarin Appanya melempar sebuah foto ke
atas meja belajarnya.
Tapi ia terlanjur melarikan diri karena menolak untuk
dijodohkan.
Aish.
“Heh, si anak
manja itu?” Gumam Yunho seraya menaiki tangga busnya.
Ia memutar pandangannya.
Menangkap sesosok namja cantik yg sudah terlelap di
kursi tengah.
Wajah damainya terlihat manis.
Dengan bibir ranumnya yg sedikit terbuka.
GULP.
Yunho menelan salivanya.
“Well, Kim
Jaejoong, kita lihat seberapa tangguhnya dirimu” Kekeh Yunho menyeringai.
Ah, feel happy
huh?
Namja tampan itu segera memasang sabuk pengamannya.
Ia melirik Yoochun yg duduk disampingnya dan tersenyum
kecil.
Kemudian ia menghidupkan mesin mobil besar berwarna
merah itu.
“Let’s go to Japan!” Girang Yoochun
terkekeh.
-------
“Ummnngh”
Namja cantik itu mengeluh lembut.
Bibirnya bergerak lucu ketika ia melakukannya.
Perlahan dahinya mengernyit.
Kemudian kedua bola mata yg bening itu terbuka lebar.
Jaejoong tersentak kaget.
Ia menatap Yunho yg masih mengemudi.
Sementara Yoochun sudah pindah ke kursi belakang dan
terlelap di sana.
Namja cantik itu melirik jam tangan mahalnya.
Ah, sudah tengah malam.
TAP TAP TAP.
“Kau tidak
tidur?” Tanya Jaejoong mendudukkan dirinya di samping Yunho.
Namja tampan itu tersenyum kecil.
“Aku harus
membawamu secepatnya ke Jepang ania?”
“Aish, siapa
yg menyuruhmu untuk cepat2? Santai saja, aku tidak terburu2 kok”
“Hei”
“Hmm”
“Boleh aku
bertanya padamu?”
“Apa?”
“Apa yg sedang
kau lakukan? Kenapa kau ingin pergi dengan bus seperti ini? Aku tahu kau anak
orang kaya dari jumlah uang yg kau serahkan kepadaku”
Oh well.
Jaejoong terkekeh geli.
“Aku hanya
ingin membuat Ummaku menjerit2 frustasi karena ia telah menjodohkan aku dengan
Ahjusi mesum~!”
“Ahjusi
mesum??”
“Ung, Nuna dan
Hyungku bilang kalau aku akan dijodohkan dengan dengan putra sulung pewaris
perusahaan ponsel di Asia itu”
“Kenapa kau
yakin kalau dia seorang Ahjusi?”
“Entahlah,
insting liarku bekerja dengan cepat terkadang, hehehehe”
“Dasar gila”
Jaejoong tertawa geli.
Ia menutup mulutnya dengan punggung tangan.
Sepertinya ia terlalu asyik dengan dunianya sendiri.
Tanpa menyadari Yunho yg sedang tersenyum kecil
melirik ke arahnya.
“Kenalkan,
namaku Jung Yunho, dan yg sedang tidur itu Park Yoochun, dia sepupuku”
“Aku Jaejoong,
Kim Jaejoong, dan aku seorang namja tulen!”
“Aku tahu”
“…”
“…”
“Hoaahhmm~~”
“Lebih baik
kau kembali tidur, Jaejoongie”
“Hngg, kau
tidak tidur?”
“Aku menyetir”
“Arrata..Kalau
kau mengantuk segera hentikan busnya dan tidur ne? Aku tidak mau mati konyol
hanya karena seorang supir bus jelek yg mengantuk saat mengemudi”
“Kau ini
cerewet sekali eoh?”
“…”
“Ya! Jae---”
Aish.
Namja tampan itu mencebilkan bibir tebalnya kesal.
Ia melirik namja cantik yg sudah tertidur itu.
Yunho menurunkan gigi busnya.
Kemudian ia memarkirkan bus merah itu di pinggir
jalan.
Hmp.
Namja tampan itu tersenyum kecil.
Ia mengelus rambut almond yg halus itu dan mengecup
lembut bibir cherrynya.
“Jaljayo,
gajah mungil” Bisiknya lembut.
Jaejoong mengeluh lembut.
Ia memiringkan kepalanya dan menjatuhkannya di bahu
namja tampan itu.
Yunho terkekeh kecil.
Ia segera menarik kepala namja cantik itu dan
menyandarkannya di dada bidangnya.
Kemudian ia mengambil selimut yg ada di atas kursi dan
membalutkannya ke tubuh mereka berdua.
-------
“Di mana ini?”
Tanya Jaejoong menaikkan alisnya.
“Chungnam,
kurasa” Sahut Yunho asal.
Namja cantik itu mempoutkan bibirnya sebal.
“Jadi kita
masih di Korea eoh?”
“Lalu apa? Kau
berharap akan menginjakkan kaki di depan Tokyo Tower setelah menaiki bus selama
72 jam?”
“Yunho”
“Apa?”
“Aku lapar..”
Aish.
Namja tampan itu memukul kepala Jaejoong.
Membuat namja cantik itu menjerit histeris.
Mereka berdua bertengkar seperti anak kecil.
Mengacuhkan Yoochun yg sejak tadi tertawa geli di
bawah pohon Apel.
Namja chubby itu terlihat sedang menelfon seseorang.
“Ne Junsuie
sayang, Hyung kalian baik2 saja, katakan pada Changmin untuk berhenti menangis,
arra? Ah, dan jangan lupa untuk menghubungi keluarga Kim, katakan kalau putra
bungsu mereka juga sama baiknya dengan Yunho, bye baby, saranghae”
KLIK.
Yoochun tersenyum kecil.
Ia berjalan menuju supermarket yg ada di dekat sana
dan membeli segelas coffee hangat.
Kemudian ia memutuskan untuk duduk di depan teras
supermarket itu.
“Aku jadi
tidak sabar ingin menyaksikan acara pernikahan kalian nanti, hehehehe, jangan2
kalian akan menikah di terminal bus” Gumam Yoochun terkekeh geli.
Mata sipitnya menatap Jaejoong yg sedang merebut
daging bakar yg ada di tangan Yunho.
Ia melahapnya dengan nikmat.
Mengacuhkan Yunho yg berteriak meminta dagingnya
kembali.
Omo, magnae Kim itu benar2 badung ania?
“Yunho ah”
“Ne?”
“Aku
kenyang..”
Aish.
Namja tampan itu tertawa kecil.
Ia memukul kepala Jaejoong.
“Yaish! Kenapa
kau senang sekali memukul kepalaku eoh? Kalau aku jadi idiot sepertimu
ottokhe!” Umpat Jaejoong kesal.
Namja tampan itu menelan daging bakarnya yg terakhir.
Ia melirik mata bening itu dengan mata musangnya yg
tajam.
“Jadi kau
ingin aku melakukan apa?” Tanyanya bergumam.
“Apa saja! Yg
jelas berhenti memukul kepalaku dan menarik rambutku!” Ujar Jaejoong mempoutkan
bibirnya.
Yunho tersenyum.
Ia mengangguk dan mengecup kilat bibir merah yg sedang
mempout itu.
Membuat Jaejoong tersentak kaget.
Wajahnya terlihat merah padam sekarang.
“Kau bilang
apa saja kan? Tidak ada larangan untuk mencium bibirmu” Kekeh Yunho.
Aish!
Jaejoong mengerutkan dahinya malu.
Ia menundukkan wajahnya yg memerah.
Namja tampan ini benar2 menyebalkan!
“Yunho!”
Eoh?
Kedua namja yg sedang bertengkar mulut itu saling
menoleh menatap Yoochun.
Namja chubby itu berjalan ke arah mereka.
“Kita akan
menginap disini kan? Aku tidur di losmen ya? Badanku pegal tiga hari berbaring
di kursi bus itu!”
Yunho mengangguk.
Sementara Jaejoong membuang mukanya acuh.
Yoochun mendekati namja tampan itu dan berbisik di
telinganya.
“Kudengar
calon istrimu itu namja yg super manja, kurasa kau bisa membuatnya menjadi
sedikit dewasa selama aku tidak berada di antara kalian, hehehehe”
Yaish!
Yunho mengangkat tangannya hendak memukul kepala namja
chubby itu.
Namun Yoochun sudah lebih dulu melarikan diri seraya
melindungi kepalanya dengan kedua tangannya.
Hening.
Hanya terdengar suara semilir angin yg berhembus
lembut.
Sampai akhirnya Yunho membuka suara.
“Kau mau
berjalan2 sebentar? Aku bosan”
Eh?
Jaejoong segera menoleh.
Ia mengangguk tanpa berpikir.
Yunho mengembangkan senyum manisnya.
Ia melangkah mendahului namja cantik itu.
Membuat Jaejoong terpaksa mengejarnya.
“Omo, ada
keramaian di sana, kka Yunho ah!” Ajak Jaejoong seraya memisahkan diri dengan
Yunho.
Tanpa menyadari kalau namja tampan itu sedang berdiri
di depan toko es krim.
“Ambil saja
kembaliannya” Ujar Yunho setelah mengambil satu es krim rasa vanilla itu.
Ia berbalik dan hendak membuka mulutnya untuk
memanggil Jaejoong.
Namun sedetik kemudian ia terhenyak ketika menyadari
kalau namja cantik itu telah menghilang dari sisinya.
“Joongie?!
Jaejoongie!”
Namja tampan itu merasa khawatir.
Mendadak jantungnya berdebar kencang.
Aish!
Mereka sedang berada di kota asing sekarang ini!
Dan lagi, Jaejoong menghilang tanpa sepengetahuannya!
Jeongmall!
Yunho berlari kemana kakinya melangkah.
Mata musangnya bergerak pelan memperhatikan orang2 yg
berlalu lalang di sekitarnya.
Sementara itu, Jaejoong yg baru saja membeli dua
gelang ikat dari toko pinggir jalan mengernyitkan dahinya.
Menyadari kalau Yunho tidak ada di sampingnya.
Mata beningnya mengerjap.
Pelipisnya berkeringat.
“Yunho?”
Gumamnya ketakutan.
Gosh.
Apakah Yunho membuangnya?
Karena ia begitu menyebalkan dan egois?
“Yunhooooooo!
Hiks..”
Namja cantik itu berkeliling mencari Yunho.
Oh mom.
Jaejoong benar2 takut sekarang.
Ia tidak mengenal tempat ini sama sekali.
Bagaimana kalau ia diculik?
TES.
TES.
TES.
Jaejoong mendongakkan wajahnya.
Menatap hujan yg turun membasahi bumi.
Ia semakin menangis.
“Ummaaaaaaa!
Hiks..Apppaaaa…Hiks..Hiks..”
Namja cantik itu terus menangis seraya berputar2 di
tempat itu.
Mata beningnya mengerjap cepat.
Jantungnya berdebar2 tidak karuan.
Ia terus berjalan tidak menentu.
Berharap bisa menemukan sosok tampan itu.
Sungguh, Jaejoong tidak yakin bisa bertahan tanpa
namja tampan itu.
Namja cantik itu terus menyeka air matanya yg mengalir
deras.
Ia berjongkok di pinggir jalan dan memeluk tubuhnya yg
basah kuyup.
Dingin.
DRAP DRAP DRAP!
Yunho menghentikan langkahnya.
Ia terengah.
Bajunya basah kuyup sekarang.
Namja tampan itu berdecak kesal.
Ia benar2 takut tidak bisa menemukan calon istrinya yg
badung itu sekarang.
“Hiks Hiks...”
Eoh?
Namja tampan itu membulatkan mata musangnya.
Ia berjalan mendekati sosok cantik yg sedang
berjongkok di pinggir jalan itu.
Bukankah itu Kim Jaejoong??
OH GOSH!
Yunho segera berlari menghampiri namja cantik itu.
Ia mengatur nafasnya yg menderu.
Sementara Jaejoong yg masih menangis tertegun kaget.
Ia mendongakkan wajahnya.
Menatap tidak percaya wajah tampan itu dengan kedua
mata beningnya yg memerah.
“Yunho..Hiks..” Isaknya lirih.
Namja tampan itu menahan nafasnya.
Ia menarik kasar lengan Jaejoong dan membentak namja
cantik itu.
“APA YG ADA DI
PIKIRANMU HAH?! BAGAIMANA KALAU KAU BENAR2 HILANG DAN AKU TIDAK BISA
MENEMUKANMU?! KENAPA KAU BADUNG SEKALI KIM JAEJOONG?! AKU HAMPIR GILA KARENA
KAU!!!”
DEG!
Namja cantik itu tersentak kaget.
Demi Author, selama ia hidup belum pernah ada yg
membentaknya sekasar ini.
Bahkan Ummanya yg darah tinggi itu tidak pernah
melakukannya.
“Hiks..Hiks..”
Jaejoong tidak menyahut.
Ia hanya menangis seraya menundukkan wajahnya.
Jemarinya bergetar hebat.
Ia benar2 takut.
“DAN DENGAN
SEENAKNYA KAU MEMINTAKU MENGANTARMU KE JEPANG!! TINGKAT DAERAH CHUNGNAM SAJA
KAU TERSESAT!! KAU BENAR2 MEMBUATKU KESAL APA KAU TAHU ITU HAH!!”
“Hiks..M..Mianhae..Hiks..”
Haish!!
Yunho menghela nafas kesal.
Ia menatap tajam Jaejoong yg menunduk dalam itu.
Namja tampan itu mengusap wajahnya.
Kemudian ia segera menarik Jaejoong ke dalam
pelukannya.
Membuat tangis namja cantik itu semakin pecah.
Jaejoong mencengkram erat jaket panjang Yunho.
“Sudahlah..Jangan menangis lagi..Aku minta maaf” Ujar Yunho lesu.
Jaejoong menggeleng.
Ia menggigit bibir bawahnya dengan erat.
Membuat Yunho menarik nafas panjang dan semakin
mempererat pelukannya di tubuh rapuh itu.
-------
Jaejoong tidak bersuara sejak tadi.
Ia hanya diam saat Yunho membawanya kembali ke bus
mereka dan mengeringkan tubuhnya di sana.
Mata beningnya bergerak pelan.
Memperhatikan Yunho yg sudah melepas kausnya.
Meninggalkan celana panjangnya di tubuh atletisnya.
Namja tampan itu memeras baju Jaejoong yg ada di
genggamannya dan menggantungnya di atas kursi bus.
Sementara Jaejoong bergelung di dalam selimut busnya.
Menutupi dirinya yg hanya mengenakan bokser pendek.
“Yunho ah..” Panggil
Jaejoong lirih.
Yunho tidak menyahut.
Ia hanya berdehem tanda merespon.
Jaejoong menggigit bibir bawahnya.
“Maafkan
aku..” Bisiknya pelan.
Hahh.
Yunho menghela nafasnya.
Ia berbalik dan menatap tajam mata bulat itu.
“Apa kau tahu
betapa khawatirnya aku saat tidak menemukanmu di sampingku hm?” Tanyanya pelan.
Jaejoong merasakan matanya panas.
Air matanya menggenang saat ini.
“Maafkan
aku..Hiks..”
Yunho mengulurkan tangannya mengusap air mata yg
menetes itu.
Ia menatap lembut mata bening itu.
“Berjanji
padaku kalau kau tidak akan pernah mengulanginya lagi”
Jaejoong mengangguk patuh.
Ia meringis.
“Aku
janji..Hiks..Maafkan aku...”
“Aku sudah
memaafkanmu, kka, keringkan tubuhmu dengan benar dan pakai bajumu”
Namja tampan itu hendak beranjak dari sisi Jaejoong.
Namun baru selangkah ia menggerakkan kakinya, sepasang
lengan halus itu memeluk perut sixpacknya dengan erat.
Yunho terdiam.
Sementara Jaejoong menyurukkan wajahnya di punggung
namja tampan itu.
Mengacuhkan selimutnya yg jatuh ke bawah.
“Aku
mencintaimu..Tidak peduli kau seorang supir bus sekalipun”
Hmp.
Yunho menarik senyum kecilnya.
Mata musangnya mengerjap teduh.
Ia melirik tangan Jaejoong yg bergetar pelan itu.
Kemudian ia meraih kedua tangan itu dan mengecupnya dengan
lembut.
Lalu ia berbalik menatap namja cantik itu.
“Tapi kau
sudah dijodohkan, Jaejoongie” Bisiknya pelan.
Jaejoong menggeleng.
Ia menatap tajam mata musang itu.
“Aku tidak
peduli, kalaupun aku harus mengorbankan statusku dan keluargaku, aku rela..Aku
tidak bisa kalau tidak ada kau Yunho ah..”
Namja tampan itu mengulas senyum manisnya.
Ia mengusap lembut wajah cantik itu dan mendorong
Jaejoong agar berbaring di atas kursi bus itu.
Jaejoong terkekeh.
Ia mengusap lengan Yunho sebelum namja tampan itu
menabrak bibir cherrynya dengan bibir tebal miliknya.
Jaejoong memejamkan matanya.
Merasakan kecupan manis Yunho di atas bibirnya.
Hisapan lembut dan gigitan nakal itu.
Namja cantik itu mengerang lirih.
Saat lidah panas Yunho menyusup ke dalam rongga
mulutnya dan mengulum apa saja yg ada di sana.
Tubuh Jaejoong bergerak gelisah.
Ia merasakan celananya sempit.
Sementara Yunho tidak berhenti menekan tubuh mungil yg
ada di bawah tindihannya itu.
“Mmmpckk..hh..hhh..hh”
Jaejoong mengerjapkan mata beningnya pelan.
Ia menarik sesungging senyum manis di sudut bibir
cherrynya yg tampak basah dan membengkak.
“Kau pikir aku
mendatangimu waktu itu tanpa disengaja sama sekali hmm?” Gumamnya lembut.
Oh well.
Yunho menaikkan alisnya.
“Saat aku
meninggalkan surat untuk Ummaku aku sempat melihat fotomu yg tergeletak di atas
meja bersama data tentang dirimu Yunho ah..”
“Hmm, jadi
selama ini kau berpura2 tidak tahu menahu tentangku? Begitukah? Ternyata kau
nakal sekali”
“Ani, aku tidak
berpura2, aku bersikap seperti apa adanya”
“Ck, calon
istriku ini benar2 badung”
“Hehehe, aku
mendengar bisikan Yoochun waktu itu pabo~! Kau juga sama saja, padahal kau tahu
siapa yg sedang berhadapan denganmu”
Yunho hanya menggumam tidak jelas.
Ia mengecup lembut pipi Jaejoong dan mengendus leher
jenjangnya yg wangi.
Membuat Jaejoong terkekeh geli.
“Aku tidak
salah, Umma memang menjodohkanku dengan seorang Ahjusi mesum!”
“Allright, mari kita lihat semesum apa
Ahjusi ini”
“Aishhh~! Yunho
ah~! Jangan di situuuu~! Uuhhhh..”
Namja tampan itu terkekeh geli.
Ia menunduk dan menaikkan alisnya memperhatikan
tonjolan menggemaskan di balik celana pendek milik namja cantik itu.
“Yunho ah”
“Apa?”
“Kudengar
seseorang akan menjadi lebih dewasa setelah bercumbu dengan kekasihnya sendiri”
“Eoh? Kau
memberiku izin semudah itukah?”
“Waeyo? Kau
calon suamiku, cepat atau lambat kau pasti akan melihat tubuhku seutuhnya ania?
Lagi pula Eunjae Hyung dan Yorin Nuna menyuruhku untuk cepat menjadi dewasa”
Yunho tersenyum geli.
Ia mengecup lembut leher namja cantik itu.
“Kurasa
menjadi dewasa yg dimaksud Hyung dan Nunamu itu sangat jauh berbeda dari
menjadi dewasa versi milikmu Joongie ah”
“Jadi kau mau
atau tidak?”
Namja tampan itu tertawa.
Ia mengambil selimut yg jatuh tadi dan menutupi
kepalanya yg sudah berada di bagian bawah tubuh Jaejoong.
Namja cantik itu meringis geli.
“Aku yakin
Ummamu pasti akan sangat histeris kalau ia tahu kita melakukan ini sebelum
menikah”
“Biar saja,
aku suka membuat Ummaku menjerit seperti itu, ia seperti sedang menyanyikan
lagu opera~ Hahahahaha AAKKHHH~!”
Namja cantik itu menghembuskan nafas kesal.
Ia menepuk kepala Yunho sedikit keras.
Membuat namja tampan itu terkekeh geli.
Well,
I think I wanna runaway from my mommy,
But I can’t, because I’m stuck in this Love Bus~
END.
DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!
Ihhh... sweet banget sih.. pengen juga ketemu jodoh di waktu yang gak di duga :D
BalasHapusLike this
Ihhh... sweet banget sih.. pengen juga ketemu jodoh di waktu yang gak di duga :D
BalasHapusLike this