Tittle: FLASHBACK
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
ONESHOOT
Rating:
family-incest-romance-friendship-sweet-lalalala~
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
CAUTION:
JUNG JAEHO, JUNG JUNHON, JUNG YUNJAEYUN, DAN JUNG JU HEE MILIK AUTHOR SETANGKAI!
Ps: FF ini oneshoot percobaan, aku mau liat gimana
kalau mereka semua ketemu dan saling kompak.
- Jaeho,
Junhon, Minkyu, dan Sooji kelas 1 SMP.
- Ju Hee,
Chang Gyu sama Yoosu kelas 3 SMP.
- Yunjaeyun
kelas 1 SMA.
-------
“Comeback
here!”
.
.
.
“SHINKISEED!!”
“JJANG!”
Suara riuh tepuk tangan terdengar memekakkan telinga.
Para remaja meneriaki band ternama yg bernama
Shinkiseed itu.
Tampak dari paling depan, sesosok yeoja berambut
almond dengan short dress merahnya yg dipadu dengan aksen garis2 hitam yg
keras.
Sepatu boot selututnya dengan tali berwarna hijau
terang, dan topi bajak laut dengan tambalan gambar tengkorak di kepalanya.
Jung Ju Hee tersenyum puas.
Ia merasakan keringatnya mengalir membasahi pelipis.
Oh well.
Ini adalah konser perdananya setelah vakum selama 3
bulan.
Banyak yg harus diselesaikan.
Drummer, Hwang
Chansung yg harus membantu toko musik keluarganya yg kebanjiran order gitar.
Keyboarder, Park Sooji
yg harus mengikuti les atas perintah Ummanya.
Vokalis
utama, Shim Chang Gyu yg sibuk mengurus klub musik untuk anak kelas 1 SMP.
Rapper, Jung
Yonghwa yg satu2nya bersantai selama beberapa minggu terakhir ini.
Dan Vokalis
kedua sekaligus gitaris, Jung Ju
Hee.
Menyelesaikan lirik lagu yg sempat terhenti akhir2
ini.
“Kita sangat
hebat hari ini!” Teriak Chang Gyu setelah konser selesai.
Para siswa kelas 3 SMP kecuali Sooji yg masih 1 SMP
itu saling berteriak lantang.
Mereka bertoss ria dan terkekeh kecil.
“Sampai
bertemu lagi besok di sekolah!” Ujar Chansung tersenyum lebar.
Mereka semua mengangguk.
Membereskan barang masing2 dan keluar dari studio
khusus milik mereka.
TAP TAP TAP.
“Hei”
Eoh?
Jung Ju Hee menaikkan alisnya.
Menatap tidak percaya Oppa kandungnya yg berdiri bersandar
di dinding.
“Yun Yun? Kau
menungguku?” Tanya yeoja gothic itu.
Namja cool itu mengangguk.
Ia tertawa kecil.
“Ada yg ingin
kubicarakan”
“OH well, di
mana? Apertemenmu?”
Namja cool itu mengangguk.
“Namja kembar
itu sudah menunggu di sana”
Oh wow.
Ju Hee tertawa lirih.
-------
Jung Yunjaeyun, Jung Ju Hee, Jung Jaeho dan Jung
Junhon.
Keempat Jung ini tinggal di satu gedung yg sama dan
menempati kamar yg berbeda.
Satu lantai.
Satu lorong.
Hanya berbeda pintu.
Kau tahu kenapa?
Karena kedua orang tua mereka pergi setelah bertengkar
hebat setahun yg lalu.
Tidak ada yg mau menempati rumah kosong itu.
Jadi mereka memutuskan untuk tinggal di apertemen dan
mengurus diri masing2.
Well, setidaknya tidak ada lagi yg melarang atau
memerintah mereka.
Tapi tetap saja terkadang rasanya menyebalkan.
Yunjaeyun kelas satu SMA.
Ju Hee sudah kelas tiga SMP.
Sementara si kembar masih kelas 1 SMP.
Mereka bersekolah di DongBangSchool.
Sekolah swasta yg terbagi menjadi tiga gedung.
SD, SMP, dan SMA, hanya dipisahkan oleh pagar.
Uang?
Tentu saja Yunho dan Jaejoong selalu mengirimi mereka
uang secara rutin.
Anak2 itu tidak tahu, kalau selama ini Yunho mengira
mereka tinggal bersama Ummanya.
Dan begitu juga dengan Jaejoong.
Ia mengira kalau keempat bersaudara itu tinggal dengan
Yunho.
TREK.
Ju Hee mengangkat wajahnya.
Menatap Junhon yg meletakkan sepiring kue strawberry
di atas meja.
“Katakan apa
yg ingin kalian bicarakan, aku capek” Ujar yeoja almond itu datar.
Jaeho menaikkan alisnya.
“Kau tahu,
kita berempat memiliki darah yg sama, tapi selama ini kita tidak pernah saling
peduli satu sama lain” Ujarnya.
“Then?”
“Untuk saat
ini, kurasa kita semua harus berubah, saling bekerja sama dan kompak layaknya
saudara pada umumnya”
“Untuk apa?”
Junhon menyelip.
Ia mengalih ke arah Ju Hee.
“Karena kami
menemukan ini” Bisiknya lirih.
Yunjaeyun dan Ju Hee saling menatap kompak.
Mereka meraih sepucuk surat yg terlihat kumal itu dan
menatapnya lama.
“Baca”
Perintah Jaeho tegas.
SSREK.
Amplop itu terbuka.
Ada selembar surat di dalamnya.
DEG.
“Ini..”
“Kau mengerti?
Umma dan Appa tidak seharusnya berpisah, mereka hanya terbawa emosi sesaat, aku
yakin itu”
“Jaeho, apa
maksudmu?”
“Aku dengar
dari beberapa karyawan di kantor, Go Ahjuma memang sejak dulu mengejar uri
Appa”
Oh guess.
Yunjaeyun menaikkan alisnya.
Jaeho memang memegang satu kantor Appanya, dan sudah
tentu ia tahu itu.
“Keluarga kita
rusak bukan karena Umma dan Appa tidak saling mencintai lagi, tapi karena
perempuan jalang itu” Jelas Jaeho lagi.
Ju Hee terkekeh.
“Kau tahu apa?
Aku berpikir kalau mereka melupakan surat ini ani? Lupa dengan rasa cinta
mereka yg terjalin selama ini”
Yunjaeyun tersenyum.
“Jadi, apa yg
harus kita lakukan?” Tanyanya.
“Flashback”
Sahut Junhon balas tersenyum.
“Kita akan
membuat mereka mengingat apa yg ada di masa lalu” Jelas Jaeho.
“Ah, aku
merindukan pai Apel buatan Umma” Celetuk Ju Hee.
-------
Namja Lollipop itu mengernyitkan dahinya.
Mata sipitnya meneliti kertas pembuktian dari
penarikan uang itu.
“Yg jelas saat
Ummamu mengirimkan uang ini, ia sedang berada di London” Ujarnya.
Jaeho mengernyitkan dahi.
“Ummaku
seorang model, ia selalu berkeliling kemana saja”
Yoosu yg duduk di sebelah Minkyu ikut bersuara.
“Apakah minggu
ini ia akan mengirimkan uang lagi?”
Jaeho mengangguk.
“Bagus, kurasa
aku dan Kyukyu bisa melacaknya dengan cepat”
Junhon mengernyitkan dahinya.
“Bagaimana
dengan Appa?”
“Agak sulit
Hon, bukankah Appamu selalu mengirimkan uang dengan ATM sekretarisnya?”
Oh well.
Namja cherry itu menundukkan wajahnya.
Ia menghela nafas.
GREK!
“Holaa~ Jae,
kudengar kalian mencari Umma Jung dan Appa Jung ani?” Sapa Sooji yg baru saja
masuk kelas.
Ia duduk di samping Junhon.
“Yeah,
menurutmu?” Ujar Jaeho memutar bola matanya.
Yeoja ikal itu terkikik geli.
“Nunanya
Minkyu juga ikut membantu, Gyunnie Onnie dan Juju Onnie mencari barang2 lama yg
tersimpan di rumah lama kalian kemarin” Ujarnya.
“Itu bagus,
semakin banyak orang maka semuanya akan cepat selesai” Sahut Jaeho tersenyum.
“Sebentar lagi
bel masuk, aku kembali ke kelas ne!” Celetuk Yoosu.
Mereka semua mengangguk.
“Yoosu Hyung,
beritahu Juju untuk datang ke apertemenku dan Honchan pulang sekolah nanti”
Ujar Jaeho.
“Tidak bisa!
Kami latihan band!” Seru Sooji memotong.
Jaeho menggeram kesal.
“Yasudah,
setelah latihan band saja!”
Yeoja ikal itu tertawa geli.
Ia memutar pandangannya dan menaikkan alis memandang
Yoosu yg mencuri ciuman Minkyu barusan.
“YAAK! Oppa!
Kuadukan kau pada Umma eoh!” Jeritnya lantang.
“Dasar ember,
tukang ngadu!” Tawa Jaeho menyipitkan mata musangnya.
Aish!
“Diam kau,
baskom brother complex! Ini urusanku dengan Yoo Oppa!”
“Terserah kau
saja, ember!”
Namja Lollipop itu mengernyitkan dahinya.
Ia menggigit keras permen Lollipop rasa jeruknya dan
tersenyum kecil diam2.
Sementara Junhon sudah mengeluarkan bukunya dan siap
menunggu bel masuk.
-------
Namja cool bermata musang itu menyeringai lebar.
Menatap adik2nya yg duduk di sofa miliknya.
“Aku menemukan
Umma”
DEG.
Tiga Jungs itu saling membulatkan mata mereka.
“Ia sedang
berada di Jepang untuk pemotretan saat ini”
Ju Hee tertawa kecil.
“Itu bagus!
Kapan ia akan pergi lagi?”
“Minggu depan,
kurasa”
Oh well.
“Hyungdeul,
Nuna, Hon punya ide” Celetuk Junhon tiba2.
-------
Suara blitz kamera terdengar mendominasi.
Menghujani sosok cantik yg berada di area pemotretan.
Namja cantik itu bersandar di dinding.
Menatap angkuh sang kamera seraya menarik kerah bajunya.
Memperlihatkan merek promosinya kali ini.
“YAK! Selesai!
Kau hebat, Jung Jaejoong!”
Namja cantik itu tersenyum kecil.
Ia meraih botol minumnya dan meneguknya beberapa kali.
“Jaejoong ah,
ada anak2 yg menunggumu di ruang gantimu”
“Nugu?”
“Mereka bilang
mereka fans beratmu, berhasil mendapat akses masuk karena mereka sedang magang
di salah satu majalah dan bertugas untuk mewawancarai dirimu”
“Oh, araso”
Jaejoong tersenyum pada asistennya itu.
Ia segera berjalan menuju ruang gantinya dan membuka
pintu itu.
CKLEK
DEG.
“Jung
Jaejoong? Kau tidak mengganti namamu eh?”
“Omo..”
Namja cantik itu terhenyak.
Tenggorokannya tercekat.
Mata bulatnya yg bening bergerak pelan.
Memperhatikan keempat remaja yg sangat dikenalnya itu.
GREPP!
“Bogoshippo!”
Jerit Junhon terisak.
Jaejoong masih terpaku.
Perlahan jemarinya bergerak mengelus kepala masing2
dari mereka.
Namja cantik itu terkekeh kecil.
“Na do
shippoyo” Bisiknya lirih.
4 Jungs itu melepas pelukan mereka dan berdiri tepat
menghadap Jaejoong.
“Apa yg kalian
lakukan disini huh? Tidak sekolah?” Tanya Jaejoong setelah sadar.
Ju Hee tertawa mengejek.
Ia menyilangkan kedua lengannya di dada.
“Bolos”
“MWO??”
Yunjaeyun melirik tajam adik keduanya itu.
Ia menggeleng menatap Ummanya yg terlihat shock.
“Ani Umma,
kami sudah mendapat izin dari sekolah” Jelasnya.
Jaejoong mengernyit.
Ia mendudukkan dirinya di kursi.
“Umma, kami
tidak tahan lagi” Ujar Jaeho memulai.
Junhon mengangguk.
“Sudah
setahun, itu cukup lama” Sambungnya.
“Selama ini
kami diam saja karena kami pikir kalian akan kembali bersama lagi” Celetuk
Yunjaeyun.
Eoh?
Jaejoong mengernyitkan dahi bingung.
“Aku bosan
makan ramen terus, makanan diluar tidak enak” Gumam Ju Hee lirih.
“Ramen?
Bukankah ada Appa di rumah? Dan asistennya yg bernama Go Ahra itu? Tidakkah ia
bisa memasak?” Tanya Jaejoong bingung.
“Apa yg Umma
bicarakan?” Balas Yunjaeyun ikut bertanya.
Oh mom.
“Bukankah
kalian tinggal bersama Appa?”
Guess.
4 Jung itu saling mengernyitkan dahi satu sama lain.
“Bahkan namja
itu saja belum berhasil kami temukan sampai saat ini, kami tinggal sendiri
Umma, di apertemen” Ucap Jaeho.
DEG.
Jaejoong membulatkan matanya.
Menatap tidak percaya keempat anaknya.
Oh mom.
Namja cantik itu terenyuh.
Ada sesuatu yg menyeruak di dadanya.
Rasa yg sulit dilukiskan.
Jadi, selama setahun ini keempat prajurit
kesayangannya hidup sendirikah?
Tanpa orang dewasa yg mendampingi?
“Umma,
uljimarayo” Bisik Junhon mengusap wajah Jaejoong.
“Umma benar2
buruk..Hiks..Mian..” Balas Jaejoong berbisik.
Ju Hee mendengus.
Ia menundukkan wajahnya.
“Jaejae dan
Honchan menemukan ini beberapa minggu yg lalu” Ujar Yunjaeyun seraya
menyerahkan sepucuk surat.
Jaejoong mengusap wajahnya dan menatap amplop yg
terasa tidak asing itu.
“Really, you
and dad need a flashback for this time” Ujar Jaeho lirih.
-------
Namja tampan itu mencengkram erat surat yg ada di
genggamannya.
Sekretarisnya yg berambut pendek itu mengatakan kalau
surat itu dikirim dari perusahaan cabang Seoul.
Perusahaan yg dipegang putra keduanya.
Hahh.
Yunho menghela nafas.
Memejamkan mata sejenak.
Mengingat sepotong kenangan manis yg datang bersama
surat ini.
Dulu, dulu sekali, puluhan tahun yg lalu, saat ia dan
Jaejoong masih bertunangan.
Mereka berdua duduk di café La Pomme.
Saat itu Jaejoong tertawa sendiri seraya mencoret
secarik kertas yg ada.
Ia menyodorkan kertas itu kepada Yunho setelah
selesai.
Namja tampan itu menaikkan alisnya.
Ia mengambil pulpen yg ada di tangan Jaejoong dan
balas menulis di bawah kalimat milik namja cantik itu.
Oh guess.
Satu kertas itu penuh dengan tulisan.
Puisi manis bergambar perasaan masing2 saat itu.
Yunho terdiam.
Mata musangnya melirik kertas yg ada di genggamannya
saat ini.
“Ck, bagaimana
bisa kalian menemukan kertas ini eoh?” Gumamnya bingung.
Dan sekarang semua masa lalunya ketika masih bersama
Jaejoong kembali menyeruak.
Melesat tanpa perintah.
Flashback.
Yunho mengusap wajahnya.
Kemudian ia segera membuka surat kedua yg datang
bersamaan dengan surat itu.
‘La Pomme,10 Juni, pukul 20.00’
Eoh?
-------
Namja cantik itu menundukkan wajahnya.
Mengutuki dirinya saat ini.
Kenapa ia mau saja datang ke café ini huh?
Ck, pabo!
Jaejoong merasa ini semua sangat konyol.
Bahkan sudah hampir setengah jam dan Yunho belum
datang.
GREK.
Namja cantik itu baru saja akan beranjak dari
kursinya.
Namun gerakannya terhenti ketika mata bulatnya menatap
sosok tampan yg berjalan ke arahnya.
Ya tuhan.
Debaran ini.
Desiran hangat ini.
Perasaan menggebu2 ini.
“Yunnie ah..”
Lirih Jaejoong sehalus mungkin.
Namja tampan itu mendudukkan dirinya di hadapan
Jaejoong.
Ia terlihat kaku.
Sedikit salah tingkah, mungkin?
“Bagaimana
kabarmu?”
Jaejoong tertegun.
Ia segera mengangguk.
“Baik..”
Detik berikutnya hening.
Keduanya terdiam dengan pikiran masing2.
Oh gosh.
Diam2 Yunho melirik sosok cantik itu.
Dan debaran menggila itu kembali menghampirinya.
Demi Author, Jaejoong benar2 cantik hari ini.
Sweter longgar berwarna dark blue itu terlihat kontras
dengan kulit putihnya.
Rambut almondnya yg sedikit panjang saat ini
membuatnya tampak semakin cantik.
Lama mereka saling terdiam.
Sampai kemudian Jaeho datang mengampiri mereka dan
meletakkan satu kertas dengan dua pulpen di atas meja.
“Santai saja”
Ujarnya terkekeh.
Mata bening Jaejoong bergerak pelan.
Menatap kertas putih yg tergeletak itu.
Ah, ia merasa mereka seperti kembali ke masa lalu ani?
SRET!
Jaejoong segera meraih kertas dan pulpen satunya.
Tersenyum manis dan menggores di atas lembar itu.
Kemudian ia menyerahkannya kepada Yunho.
‘Kau ingat saat2 seperti ini? Aku Dejavu’
Hmp.
Yunho ikut tersenyum.
Ia menekan ujung pulpennya dan menulis di bawah
kalimat itu.
‘Aku tidak pernah bisa melupakannya..Kau juga
mendapat surat itu dari mereka?’
‘Tentu saja , surat itu membuatku semakin
rindu..merindukan cinta pertamaku’
‘Sekarang aku tahu kenapa aku bisa begitu
puitis waktu itu..Karena saat itu aku masih sangat sadar kalau aku begitu
mencintaimu..’
‘Bagaimana keadaan Ahra?’
‘Aku tidak tahu..’
‘Kenapa?’
‘Yeoja itu menghilang setelah mantan
kekasihnya menuntutnya ke pengadilan karena kasus penggelapan uang
perusahaannya’
‘Omo..Kupikir kau sudah menikah dengannya..’
‘Aku hanya pernah menikah satu kali..’
DEG.
Jaejoong tertegun.
Mata beningnya bergerak pelan.
Ia mengangkat wajahnya dan terhenyak ketika menyadari
kilatan perak dari cincin yg dikenakan Yunho.
Oh gosh.
“Kau masih
memakainya?” Bisik Jaejoong bergetar.
Namja tampan itu tersenyum kecil.
“Aku bahkan
tidak pernah melepasnya sekali pun”
“Yunnie ah..”
“Setelah apa
yg selama ini terjadi, maukah kau memaafkan aku?”
Namja cantik itu menutup mulutnya dengan punggung
tangan.
Yunho bisa melihat jelas ada cincin perak yg sama di
jari manis itu.
Jaejoong terisak kecil.
“Sudah terlalu
lama Yunnie ah..Sampai mereka menjadi korban..Hiks..Tapi tetap saja aku tidak
bisa berhenti untuk memikirkanmu”
“Kita berdua
terlalu keras kepala”
“Hiks..”
“Comeback
here!”
Jaejoong tertawa kecil disela tangisnya.
Menatap Yunho yg berseru seraya menepuk dada
bidangnya.
Namja cantik itu beranjak.
Ia segera menghambur ke pelukan Yunho dan menangis di
sana.
“Surat waktu
itu membuatku mengingat kembali akan masa lalu”
“Aku juga..”
“Barangkali
cinta..”
Hmph, Jaejoong menyunggingkan senyumnya tanpa sadar.
Ia menepuk bahu Yunho.
“Hentikan! Kau
membuat puisinya terihat jelek! Kalimat itu tidak pantas diucapkan Yunnie ah~!”
Yunho tertawa kecil.
Ia mengangguk dan memeluk erat namja cantik itu.
-------
4 Jungs itu tersenyum manis.
Mereka saling tertawa satu sama lain.
Yunjaeyun menaikkan alisnya.
“Terkadang aku
berpikir, bagaimana bisa Appa begitu romantis waktu itu? Kalau Umma mungkin
wajar saja”
Jaeho tertawa.
“Mungkin
kebetulan”
Junhon mendengus.
Ia menggeleng.
“Ania! Appa
memang romantis!”
Eoh?
Kedua namja itu saling tertawa lantang.
Menepuk meja dengan keras.
Aish, dasar Junhon.
Benar2 polos.
Namja cherry itu mempoutkan bibirnya kesal.
Ia memutar pandangannya menatap Nunanya.
Yeoja gothic itu menyeringai kecil seraya membaca
ulang surat usang itu.
“OH well,
sepertinya Shinkiseed akan debut lagu baru bulan ini, hahaha, sekali2 lagu
romantis tidak apa” Kekehnya geli.
“Kau mau
membuat kata2 yg ada disana menjadi lagu? Yg benar saja!” Ujar Yunjaeyun remeh.
Ju Hee mengernyitkan dahinya.
“Aku bisa
mengubahnya menjadi lagu yg keren, hanya butuh perbaikan disana sini” Ujarnya
santai.
“Andwae! Itu
kalimat bersejarah! Nuna tidak boleh mengubahnya!” Jerit Junhon lantang.
Aish.
Ju Hee memutar bola matanya.
Dasar anak cherry.
-------
‘Yunnie ah, aku
mencintaimu..
Aku juga,
BooJae.
Yunnie
ah..
Barangkali
cinta..
Jika
darahku mendesirkan gelombang yg tertangkap oleh darahmu dan engkau beriak
karenanya..
Darahmu
dan darahku, terkunci dalam nadi yg berbeda, namun berpadu dalam badai yg
sama..
BooJae
ah..
Barangkali
cinta..
Jika
nafasmu merambatkan api yg menjalar ke paru2ku dan aku terbakar karenanya..
Nafasmu
dan nafasku, bangkit dari rongga dada yg berbeda, namun lebur dalam bara yg
satu..’
Yunnie
ah..
Barangkali
cinta..
Jika
ujung jariku mengantar pesan yg menyebar ke seluruh sel kulitmu dan engkau
memahamiku seketika..
Kulitmu
dan kulitku, membalut dua tubuh yg berbeda, namun membagi bahasa yg serupa..
BooJae
ah..
Barangkali
cinta..
Jika
tatap matamu membuka pintu menuju jiwa dan aku dapati rumah yg kucari..
Matamu
dan mataku, tersimpan dalam kelopak yg terpisah, namun bertemu dalam setapak yg
searah..
Yunnie
ah..
Barangkali
cinta..
Karena
darahku, nafasku, kulitku, dan tatap mataku, kehilangan semua makna dan gunanya
jika tak ada engkau di seberang sana..
BooJae
ah..
Barangkali
cinta..
Karena
darahmu, nafasmu, kulitmu, dan tatap matamu, kehilangan semua perjalanan dan
tujuan jika tak ada aku di seberang
sini..
Hmp~
Pastilah
cinta yg memiliki cukup daya, hasrat, kelihaian, kecerdasan, dan kebijaksanaan
untuk menghadirkan engkau, aku, ruang, waktu dan menjembatani semuanya semi
memahami dirinya sendiri..
Aku
mencintaimu..
Marry me?
I do..
END.
-After School,
Flashback-
Mewek ...
BalasHapushahahah
liat itu tulisan dari YnJae ...
aigo
manis banget
dan anaknya keren banget itu bisa hidup di apartemen sendiri2.
dan lebih keren karena mereka mau buat bumonimnya balikan lagi
keeereeeeennn