Tittle:
LOVE SHOOT
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
ONESHOOT
Rating:
family-romance-hurt-fluff
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
-------
“Aku sangat
benci penolakan, Kim Jaejoong, maafkan aku karena aku harus menembakmu”
.
.
.
“Dokter Kim,
pasien nomor 23 VVIP membutuhkan selang infus yg baru”
“Ah, Cho Jino
ania? Laporkan saja pada Changmin, katakan padanya kalau aku sudah memberi
ijin”
“Araso”
CKLEK.
Namja cantik itu menarik senyumnya.
Ahh.
Kesehariannya sebagai seorang dokter ahli bedah
lumayan menyenangkan di rumah sakit pusat ini.
Jaejoong terkekeh geli mengingat asistennya yg ceroboh
itu, Kim Junsu.
Ck, kenapa bukan dia yg melaporkan selang infus yg
rusak padanya?
“Aish, pasti
pacaran lagi dengan Yoochun” Rutuknya kesal.
Jaejoong memutuskan untuk tidak ambil pusing.
Ia segera membenarkan letak kacamatanya dan mulai
membuka data laporan kesehatan rumah sakit.
TOK TOK TOK.
“Masuk”
CKLEK.
“Ah, Ahra-ssi,
waeyo?”
“Jadwal anda
memeriksa Pasien nomor 77 VVIP”
Ah.
Jaejoong mengangguk dan segera meraih stesoskopnya.
Namja cantik itu tersenyum kecil melewati Ahra yg
berpose seksi di hadapannya.
Jaejoong menggeleng pelan setelah jauh dari sana.
Oh gosh.
Bagaimana bisa ada perawat yg seperti itu di rumah
sakit seperti ini eoh?
-------
CKLEK.
“Aishh, nae
Tofu~ Kau harus menghabiskan rotinya~!”
“Aku tidak
suka pisang, Peachy yaa, berikan saja pada Taemin, dia pasti senang!”
“Ckk~ Nappeun
eoh?”
Namja cantik itu merasakan wajahnya menghangat.
Mendadak ia salah tingkah.
AISH.
Aku seperti nyamuk berada disini! Gumamnya dalam hati.
“Ehem, Onew
Lee”
“Eh? Dokter
Kim? Kenapa anda berdiri di sana?”
“Sekarang
jadwal periksamu”
“Neee~! Kajja
kajja! Key ya, ambilkan minum untuk dokter Kim!”
“Aigoo~
Gwenchana~!”
Namja bermata kucing itu tersenyum kecil.
Ia tetap menuangkan segelas jus jeruk untuk dokter
berkacamata bingkai hitam itu.
Ahh, benar2 cantik.
“Sepertinya
anda sudah lama berdiri di sana, kenapa tidak langsung masuk?”
Jaejoong terkekeh kecil mendengar pertanyaan Onew.
Aigoo.
“Aku merasa
tidak enak mengganggu kalian” Sahutnya tersenyum.
“Mwo? Aish!
Siapa yg mengatakan seperti itu eoh? Sama sekali tidak!” Bantah Key tersenyum
geli.
Jaejoong hanya menggumam seraya menusukkan lengan Onew
dengan suntiknya.
Merasukkan sel obat di dalam urat nadinya.
“Cha~ Sudah
selesai, setelah ini langsung istirahat ne?”
“Araso,
gomawoyo”
Namja cantik itu menyuruput jus jeruknya.
Kemudian ia segera beranjak keluar dari kamar.
“Hyaaa~! Lee
Jinki!”
HMP.
Jaejoong menarik senyumnya sekali lagi.
Ia menghela nafas seraya memasukkan tangannya ke dalam
saku jas putihnya.
Ah, seandainya ia juga memiliki seorang kekasih.
Mungkin ia juga akan terlihat seperti mereka berdua
ania?
-------
“Letnan Jung!
Buronan yg berhasil ditawan oleh Choi Minho telah melarikan diri ”
“Eodisseo?”
“Daerah
Gwangju!”
“Ck,
merepotkan saja! Jonghyun! Segera siapkan senjataku! Biar aku sendiri yg
meringkusnya!”
“Siap Letnan!”
Namja tampan bernama Jung Yunho itu menggeram kesal.
Aish!
Bagaimana bisa Minho melepaskan namja sialan itu
dengan mudah eoh?
Oh shit.
Bagaimana kalau buronan itu melakukan pembunuhan tanpa
pandang bulu lagi?!
Pangkatnya sebagai Letnan bisa jatuh dalam sekejap!
Aish.
“Letnan Jung!
Mobil anda telah disiapkan!”
“Araso, kau
duduk di jok depan dan beritahu Micky kemana kita harus pergi!”
Namja pendek bernama Jonghyun itu mengangguk patuh.
Ia segera berlari menuju parkiran.
Yunho mengancing seragam militernya dengan pasti.
Ia mengokang senjatanya dan membenarkan rambut
cokelatnya.
Ah, tetap perfeksionis dalam keadaan apapun ania?
Ck, dasar.
BLAM!
Yunho menutup pintu mobil militer itu dengan kasar.
Jonghyun segera memberitahu Micky yg mengemudi dimana
letak keberadaan buronan yg sedang mereka cari.
Mobil militer berlambang polisi itu segera melesat
kencang.
Tidak butuh waktu lama untuk mereka sampai di tempat
tujuan.
Yunho dan Jonghyun segera melompat dari mobil dan
berlari ke dalam gedung kosong yg ada di hadapan mereka.
“Dino! Kau
jaga lantai satu! Aku akan memeriksa lantai dua!”
“Siap Letnan!”
TAP TAP TAP.
Jujur.
Yunho merasa jantungnya berdebar2 tidak karuan.
Oh gosh.
Bagaimana kalau ia tidak berhasil?
AKH!
Yunho menggeleng erat.
Buang jauh2 pikiran bodohmu itu, namja tampan!
Erangnya dalam hati.
OH well.
Perlu kuberitahu kalau letnan Jung ini adalah sosok yg
sangat percaya diri.
Hm, tidak salah ania?
Lagi pula, ia memang tampan.
GRUSAKK!!
“JANGAN
BERGERAK!!”
Namja tinggi yg ada di hadapannya terkekeh kecil.
Ia mengacungkan pistol di antara pergelangan tangannya
yg terborgol.
Yunho menelan salivanya.
Shit! Dari mana ia mendapatkan pistol itu eoh?!
“Aku yg tidak
boleh bergerak, atau kau, letnan Jung?” Ujar Siwon terkekeh kecil.
“BUANG
SENJATAMU!” Teriak Yunho marah.
Namja tinggi itu tertawa mengejek.
Ia menarik pelatuk pistolnya dan bersiap menembak.
“CHOI SIWON!
Aku memperingatkanmu!”
DRAP DRAP DRAP!
“Letnan Jung?
Anda sudah mene---”
DORR!!
BRUKK!
Kim Jonghyun yg baru saja sampai di lantai dua
membulatkan mata sipitnya.
Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat.
Namja pendek itu segera menembak dinding di belakang
Siwon dan meringkus tubuhnya.
Mengikatnya dengan tali yg selalu ia bawa.
“Letnan Jung!
Gwenchana ania?!”
Jonghyun berteriak panik setelah menghampiri Yunho.
Namja tampan itu terlihat pucat.
Wajahnya basah dengan peluh dingin yg mengucur.
“Perutmu
tertembak, letnan!” Jerit Jonghyun histeris.
“Akkhh..gwe...gwenchana..hh…” Sahut Yunho susah payah.
Namja pendek itu terdiam.
Jemarinya bergetar seketika.
“Wa..wae?”
“Mianhae
letnan..Aku..Sebenarnya aku takut darah..”
“MWO?!”
“Tunggulah
disini! Aku akan memanggil Micky!”
Jung Yunho memuncratkan darah dari mulutnya.
Ia merutuk kesal.
Oh shit.
Ia bisa mati dalam waktu dua detik!
-------
DRAP DRAP DRAP!
“Dokter Kim!
Letnan dari kepolisian Seoul tertembak! Segera pimpin operasi!”
EOH?
Jaejoong yg sedang memainkan ponselnya itu tertegun
kaget.
Ia segera memberikan ponselnya pada Changmin dan
berlari menuju ruang operasi.
Oh gosh!
Ini misi besar! Jeritnya dalam hati.
Namja cantik itu segera memakai baju operasi dan
penutup kepala dengan maskernya.
Mata bulatnya melirik sosok berpakaian militer yg
berbaring lemah di ranjang.
Asisten bedah Jaejoong sudah bersiap di tempatnya.
Jaejoong berjalan mendekat.
Ia menatap wajah pasiennya kali ini.
Dan, oh MY!
Jantung Jaejoong berdebar2 tidak karuan.
Darahnya terasa berdesir hangat.
Mata bulatnya menatap lurus mata musang yg
memandangnya dengan tajam.
Deru nafas Yunho terdengar lemah.
Jaejoong masih tidak bergerak.
Ia seakan terpaku dengan wajah penuh keringat itu.
Tampan.
“Dokter KIM!”
DEG.
Jaejoong tersentak.
Ia segera mengangguk dan membius namja tampan itu.
-------
“Hngghh..”
“Kau sudah
sadar?”
Yunho mengerjapkan mata musangnya.
Berusaha melihat dengan jelas setelah mengucek matanya
dengan tangan.
“Akh!”
Namja tampan itu tersentak kaget merasakan nyeri di
perutnya.
Ah, ia lupa.
Kalau ia baru saja selesai di operasi.
Yah, operasi pengeluaran peluru yg masuk ke dalam
tubuhnya.
Dengan dokter yg terlihat cantik.
WAIT.
Yunho membuka matanya dengan jelas sekarang.
Ia menatap sekelilingnya.
Hei! Dokter itu tidak ada!
“Apa yg kau
cari, tampan?”
Yunho mengernyitkan dahinya.
Menatap seorang perawat berambut hitam dengan senyum
yg mematikan.
“Kau siapa?”
“Aku Ahra, Go
Ahra”
“Apa kau tahu
dimana dia?”
“Hah?”
“Dokter yg
mengoperasiku! Ne, dia!”
CKK.
Yeoja berambut hitam itu mendecakkan lidahnya kesal.
Ish!
Lagi2 Jaejoong!
Kenapa harus selalu namja sialan itu eoh?!
CKLEK.
“Ahra-ssi, aku
butuh darah golongan B+ untuk---Eh? Kau sudah sadar?”
Namja tampan itu mengulas senyum manisnya.
Mengacuhkan Ahra yg bangkit dan berbicara sebentar
dengan Jaejoong.
Oh gosh.
Mata musang yg tajam itu mengerjap pelan.
Sosok itu.
Wajah cantik yg dihiasi bingkai kacamata berwarna
hitam.
Kedua tangan yg dimasukkan ke dalam jas putihnya,
dan..OH YEAH!
Kaus kerah V yg dikenakannya di balik jas itu.
Seakan memberitahu semua orang yg berhadapan dengannya
kalau ia adalah namja.
TAP TAP TAP.
Jaejoong berjalan mendekat setelah Ahra keluar dari
ruangan.
Namja cantik itu mengulas senyumnya dan duduk di sisi
Yunho.
“Kau sudah
baikan?”
Ya tuhan.
Aku tidak salah, ia memang benar2 sangat tampan.
“Belum”
“Eh?”
“Aku butuh
ciumanmu untuk benar2 sembuh”
BLUSH.
Jaejoong tersentak kaget.
Ia membesarkan mata bulatnya tidak percaya.
Hey! Letnan Jung ini merayunya!
“Wajahmu merah
dokter, apa kau demam?” Ujar Yunho seraya menempelkan dahinya dengan dahi
Jaejoong.
DEG!
“A..Apa yg kau
lakukan eoh?!” Jerit Jaejoong malu.
Namja cantik itu mendorong kasar tubuh Yunho yg
berjarak dekat dengannya.
Membuat namja tampan itu tertawa geli.
Aigoo, benar2 menggemaskan!
“Namamu siapa
dokter?”
“Jaejoong, Kim
Jaejoong”
“Kau suka
bunga mawar?”
“Mwo??
Pertanyaan macam apa itu?”
“Jawab saja~”
“Hmm, aku suka
bunga tulip warna violet”
“Lalu, apa kau
sudah punya kekasih?”
Jaejoong mengernyitkan dahinya.
Tapi sedetik kemudian ia menarik senyum manisnya.
“Menurutmu?”
Oh well.
Yunho terkekeh senang sekarang.
-------
“OMO!”
Shim Changmin yg baru saja masuk ke ruangan Jaejoong
memekik kaget.
Mata sipitnya membulat seketika.
Ia segera berlari keluar dari ruangan dan mengejar
Jaejoong yg sedang berbincang dengan Junsu.
“DOKTER!
DOKTER! HYUUUNNGG!!”
Jaejoong mengernyitkan dahinya.
Ia berbalik menatap Changmin yg menjerit2 histeris di
tengah koridor.
“YA! Ini rumah
sakit tahu! Pelankan suaramu!” Jerit Jaejoong kesal.
“Tapi tapi
tapi, di ruanganmu ada, ada itu! AISH!”
“Bicara yg
jelas, perawat Shim!”
“Ck! Kau lihat
saja sendiri!”
Junsu dan Yoochun yg berdiri di samping Jaejoong ikut
mengernyit bingung.
Sedetik kemudian mereka berlari mengejar Jaejoong dan
Changmin yg sudah melesat duluan.
CKLEK!
“OH gosh!”
Jerit Jaejoong kaget.
Mata bulat itu membesar sempurna.
Jantungnya berdebar2.
Perutnya sakit seakan banyak kupu2 yg berterbaran di
sana.
“Bagaimana
bisa---”
“Seseorang
menyebarkan puluhan buket bunga tulip violet di seluruh sudut ruanganmu,
dokter! Kau punya pengagum rahasia!”
Jaejoong melirik Yoochun yg berceloteh di dekat pintu.
Namja cantik itu tersenyum.
Ia melangkahkan kakinya dengan ragu menyentuh buket
bunga yg tergeletak manis di atas meja kerjanya.
SSRAK.
Ah, ada kartunya.
SREK.
‘Be Mine?’
Jaejoong tertawa geli.
[ “Kau suka bunga mawar?” ]
Hmp, sepertinya ia tahu siapa yg memberinya ratusan
bunga tulip violet ini.
-------
Namja cantik itu menghirup setangkai bunga tulip yg
dibawanya dari ruangan.
Seulas senyum manis terukir di bibirnya sekarang.
Manis.
Ini benar2 manis.
Jaejoong menyukainya.
CKLEK.
“Otte?”
Namja cantik itu menutup pintu kamar rawat Yunho dan
masuk ke dalam.
Berdiri tepat di hadapan namja tampan yg bersandar di
bingkai jendela itu.
“Apanya?”
“Ck,
bunganya~! Kau suka atau tidak?”
“Hmp, gomawo”
Ah.
Yunho tersenyum senang sekarang.
“Jadi, dokter,
kau sudah membaca kartuku ania?”
“Hmm”
“Apa
jawabanmu?”
Jaejoong tidak menyahut.
Dahinya terlihat mengernyit sejenak.
Ia sempat menundukkan wajahnya.
Tapi kemudian ia kembali mengangkatnya dan menatap
lurus mata musang itu.
“Mianhae”
DEG.
Yunho membulatkan mata musangnya.
What??
“Kurasa ini
masih terlalu cepat, letnan Jung, tapi aku---”
“Hentikan”
Jaejoong mengatupkan bibir cherrynya.
Mata bulatnya bergerak menatap Yunho yg berjalan
mendekat.
Namja tampan itu meraih pistolnya.
Ia menarik pelatuknya dan menyodorkannya tepat di
jantung Jaejoong.
Namja cantik itu menelan salivanya.
“Aku sangat
benci penolakan, Kim Jaejoong, maafkan aku karena aku harus menembakmu”
GRT!
Jaejoong memejamkan matanya dengan erat.
Jantungnya berdebar2 tidak karuan.
Y tuhan!
Ia bahkan belum menyelesaikan kalimatnya!
Yunho menarik seringainya.
Ia mendekati Jaejoong dan meraih pinggang rampingnya.
Sebelah tangannya yg masih memegang pistol itu melepas
kacamata yg dikenakan Jaejoong.
CUP!
DEG.
Jaejoong tersentak kaget.
Ia membuka matanya yg terpejam dan membulatkan
keduanya menatap Yunho yg sedang menciumnya.
Namja tampan itu membuka mulutnya.
Meraup bibir cherry Jaejoong seraya mempererat
pelukannya di tubuh namja cantik itu.
Perlahan Jaejoong kembali memejamkan matanya.
Lumatan lembut Yunho di bibirnya seakan menghipnotis
dirinya.
Oh gosh.
Namja cantik itu memeluk leher Yunho dengan erat.
Ia membuka mulutnya balas melumat bibir seksi milik
Yunho.
“Ckk..Hh.hh..hhh”
Dua namja itu saling terdiam satu sama lain.
Jaejoong menundukkan wajah merahnya.
Ia tidak berani menatap wajah tampan itu untuk saat
ini.
“Kurasa ini
masih terlalu cepat, letnan Jung, tapi aku…”
DEG DEG DEG.
“Tapi aku
memutuskan untuk menerima perasaanmu..”
OH yes!
Yunho tersenyum senang sekarang.
Ia memeluk tubuh mungil itu dengan erat.
Menghirup dalam2 wangi manis yg menyeruak dari sana.
“Kau beruntung
aku belum menembakmu” Ujar Yunho terkekeh.
Jaejoong melonggarkan pelukannya.
Ia menatap namja tampan itu dengan tatapan yg tidak
bisa diartikan.
“Tapi kau
sudah menembakku disini” Sahut Jaejoong seraya menunjuk dada kirinya.
Yeah, dengan Love Shootmu, letnan Jung.
END.
DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar