Tittle:
SEX FACTORY
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
ONESHOOT
Rating:
family-romance-fluff-hurt-cabut rumput bareng junchan~
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
-------
“I am a sex
machine! I can’t get out from this hell!”
.
.
.
“AARRGGHH!!”
Hmp.
Namja tinggi itu tersenyum puas.
Ia terus melangkahkan kakinya menelusuri lorong yg
penuh dengan kamar itu.
Oh well.
Choi Siwon benar2 puas mendengar suara teriakan dan
desahan dari berbagai kamar itu.
Do you know?
Namja tinggi ini adalah seorang presiden direktur yg
menggerakkan perusahaan ilegal menurut hukum tetapi legal menurut presiden.
A sex factory.
Dari luar memang terlihat seperti sebuah pabrik yg
memproduksi permen cokelat.
Bersih tanpa noda.
Tapi sebenarnya mereka memproduksi tenaga pembangkit
dari baterai dengan tingkat ketinggian seks.
Berbagai orientasi seks terdapat di dalam sana.
Oh well, tapi lebih didominasi oleh para namja.
Siwon adalah seorang namja yg licik.
Ia pintar berakting seperti seseorang yg sangat
dermawan dan murah senyum.
Meminjamkan uang berjuta2 won untuk mereka yg tidak
mampu.
Tapi hanya dalam jangka waktu setengah dari
perjanjian, ia menyuruh para bawahannya untuk menagih uang yg telah
dipinjamkannya itu.
Banyak orang telah tertipu dengan muslihatnya.
Mereka terpaksa menjual putra putri mereka untuk namja
tinggi itu.
Siwon memang mengatakan bahwa ia akan mengirim mereka
yg dijual ke luar negeri untuk menjadi bawahan baru di perusahaan cabangnya.
Tapi sebenarnya ia menyekap mereka di dalam
perusahaannya untuk menjadi sex machine.
Well, dan Siwon mendapat uang tambahan dari
produksinya dengan meminta bayaran untuk para presiden direktur yg ingin
mendapat kepuasan hanya untuk sesaat.
Orang2 yg telah menjadi korbannya sudah pernah mengadu
tentang kejahatan Siwon kepada Presiden.
Poor them.
Tidak ada satu pun yg mengetahui bahwa penggerak
sesungguhnya dari perusahaan ini adalah namja itu.
“Tuan Choi,
presdir Hwang ingin bertemu dengan anda”
Ah, Siwon memamerkan senyum manisnya.
Ia berjalan memasuki ruangannya dan menyapa yeoja
berambut pendek itu.
“Tidak perlu
basa basi, aku ingin memakai namja yg bernama Chansung”
“Sure,
senyorita, asal sesuai dengan bayaran”
“Aku sudah
menyerahkan cek sebesar 1 juta won kepada sekretarismu”
“Ah, ne, kau
bisa mendatangi namja itu sekarang”
“Dan ingat,
tuan Choi, jangan sampai ada yg tahu kedatanganku kesini”
“Kau pelanggan
terhormat kami, Nona Hwang, tentu saja”
Yeoja berambut pendek itu tersenyum manis.
Ia segera berjalan menuju ruang produksi dan
mendatangi kamar nomor 98 VVIP.
Oh well.
Siwon benar2 berhasil menggerakkan bisnis ini.
“Tuan Choi”
Ah~
Siwon membalikkan tubuhnya.
Ia tersenyum lebar.
Tidak pernah menyangka kalau namja terkaya di Seoul
ini akan datang padanya.
Well, seluruh pengusaha sukses yg ada di negeri
ginseng ini selalu mendatanginya untuk setiap sex machinenya.
Tapi kecuali untuk namja tampan ini.
“Aku tidak
pernah menduga kedatanganmu, Tuan Jung” Ujar Siwon tersenyum ramah.
Namja tampan itu balas tersenyum.
Ia duduk di sofa seraya menyilangkan kakinya.
“Aku banyak
mendengar tentangmu dari pengusaha lainnya”
“Teruskan”
“Dan aku juga
tahu kalau kau pasti memiliki sex machine yg terbaik dari semua milikmu”
“Oh yes, sir”
“Sebutkan
harganya dan aku akan memakainya seharian penuh”
Siwon mengembangkan senyum tajamnya.
“Aku janji kau
tidak akan kecewa dengan namja yg satu ini, Tuan Jung, Kim Jaejoong adalah yg
terbaik dari seluruh milikku yg ada”
“Namja?”
“Ne Tuan, dia
namja”
Oh wow.
Namja tampan itu menaikkan alisnya.
-------
Namja tampan itu melonggarkan dasi merahnya.
Ia melirik seluruh ruangan yg ada dan mengernyitkan
dahinya.
Oh mom, sepertinya Jaejoong benar2 spesial ani?
Ia bahkan memiliki ruangan yg terpisah dari kamar yg
lainnya.
CKLEK.
Jung Yunho membuka pintu platinum itu.
“AH~!”
Namja cantik yg sedang menuangkan teh madu di
cangkirnya tersentak kaget.
Ia menjatuhkan cangkir mahal itu tanpa sengaja.
Yunho membulatkan mata musangnya.
Ia segera menutup pintu dan berlari membantu namja
cantik itu.
“Mianhae”
“Gwenchana..Um..”
“Yunho, Jung
Yunho”
“Ah, ne, Tuan
Jung”
“Ani, cukup
Yunho saja”
Jaejoong tersenyum manis.
Namja tampan itu mengumpulkan pecahan cangkir milik
Jaejoong.
Ia membawanya ke dapur dan segera kembali.
Well, apa aku sudah bilang kalau kamar khusus namja
cantik ini memiliki sebuah dapur mungil yg manis?
Jaejoong senang memasak.
“Kau Kim
Jaejoong?”
“Ne, kau pasti
sudah mendengarkan tentangku dari Siwon ani?”
Yunho mengangguk.
Hening.
Mereka berdua saling terdiam satu sama lain.
Namja tampan itu menundukkan wajahnya.
Oh my, ia tidak tahu harus berbuat apa.
Bukankah seharusnya ia segera membuka pakaiannya dan
meniduri namja cantik ini?
Tapi kenapa tubuhnya seolah kaku?
Ketika mata musangnya menatap wajah cantik itu untuk
pertama kalinya dalam jarak sedekat ini.
Oh gosh.
Ia seperti partitur malaikat yg pantang untuk
disentuh.
“Um..Apa kau
suka pancake madu?”
“Eh?”
“Pancake madu”
“Ah, ne”
“Akan
kubuatkan satu”
Yunho tidak menyahut lagi.
Ia hanya diam menatap namja cantik yg menghilang di
sudut dapur itu.
Kemudian ia beranjak bangun menyusul Jaejoong.
Mom, Yunho menelan salivanya.
Demi apa namja cantik itu terlihat sangat indah?
Yunho memejamkan matanya dan menyentuh jantungnya.
Keras.
Berdebar sangat keras.
Bahkan darahnya berdesir hangat.
Am I fall in love? Gumam Yunho dalam hatinya.
Mata musang itu terbuka.
Masih menatap punggung namja cantik yg sedang mengaduk
adonan pancake.
TAP TAP TAP.
Yunho berjalan menuju Jaejoong.
Ia menyentuh pinggang namja cantik itu sejenak.
Membuat
Jaejoong membalikkan tubuhnya.
Namja cantik itu tersenyum kecil.
Kemudian ia kembali melanjutkan pekerjaannya mengaduk
adonan pancake.
Yunho kembali menelan salivanya.
Ia menyentuh sisi pinggang Jaejoong yg satu lagi dan
memeluk pinggang namja cantik itu.
Oh mom.
Benar2 ramping. Pikir Yunho dalam hatinya.
“Kau wangi
sekali” Bisik Yunho seraya menghirup rambut almond itu.
“Terima kasih”
Kekeh Jaejoong geli.
Well, ia baru pertama kali ini mendengar seseorang
memujinya seperti itu.
Dan ia menyukainya.
“Ceritakan
tentang dirimu”
Jaejoong berdehem.
Ia mengangguk seraya melanjutkan aktifitasnya.
“Umma dan
Appaku memiliki café yg sederhana, kemudian café itu bangkrut dan Siwon
memintaku untuk bekerja menjadi bawahannya sebagai ganti pinjaman yg tidak
sanggup dibayar Appaku”
“Hmm? Apa
bumonimmu tahu kalau kau ternyata menjadi salah satu dari mereka yg ada
disini?”
“Kalau mereka
tahu..Mungkin aku tidak akan pernah berada disini..Mereka pasti akan membawaku
pergi dari sini”
“Jaejoongie”
“Um..”
“Apa yg kau
rasakan ketika tahu kalau kau ditipu oleh namja itu?”
“Aku sempat
berfikir untuk bunuh diri, tapi Siwon memberitahuku kalau aku melakukannya maka
kedua orang tuaku tidak akan selamat”
Yunho menyandarkan wajahnya di bahu Jaejoong.
“Lalu, kalau
aku boleh tahu, apa kau menghitung berapa namja atau yeoja yg pernah
menidurimu?”
Jaejoong menahan nafasnya.
Ia merasakan matanya panas dan basah.
Oh gosh.
Namja cantik itu menggigit bibirnya.
“Haruskah aku
menjawab?” Bisiknya lirih.
Yunho tidak menyahut.
Ia hanya diam seraya mempererat pelukannya di pinggang
Jaejoong.
“30? Atau
bahkan lebih? Aku..Aku tidak tahu..”
DEG.
Yunho membulatkan mata musangnya.
Ia bisa merasakan tubuh Jaejoong yg bergetar halus.
Terdengar suara isakan tertahan dari bibirnya.
“Maafkan
aku..”
Jaejoong menggeleng.
Ia menyeka kasar air matanya.
Namja tampan itu melepas rengkuhannya pada Jaejoong
dan kemudian ia membalikkan tubuh namja cantik itu.
Lalu ia memeluknya dengan erat.
Mengecup sisi dahi Jaejoong beberapa kali.
“Kau
mengasihaniku?” Bisik Jaejoong lirih.
“Ani, sama
sekali tidak..” Balas Yunho datar.
“Kupikir
setelah ini kau akan melakukan hal yg sama dengan mereka yg pernah masuk ke
kamar ini..Kau tahu? Biasanya mereka akan mengasihaniku kemudian mereka
menidu---”
“Ssshh..Tenanglah, tutup bibirmu..”
“Hiks..”
“Jangan bicara
lagi..”
Jaejoong tidak menyahut.
Ia terus menangis di pelukan Yunho.
Mengeluarkan emosinya yg terpendam selama ini.
Oh my.
Namja tampan itu menghela nafasnya.
Ia membawa Jaejoong ke atas ranjang dan
membaringkannya di sana.
Kemudian ia ikut berbaring di sebelah Jaejoong.
Jemarinya mengusap lembut poni almond itu ke belakang
seraya menatap lurus wajah cantik yg memerah itu.
Cukup lama Jaejoong menangis.
Sampai kemudian ia menyeka air matanya untuk yg
terakhir kali dan terdiam seraya menatap Yunho.
Mata bulat itu menatap lurus mata musang yg tidak
menatapnya.
Jaejoong tahu.
Kalau Yunho sedang memperhatikan bibirnya yg mungkin
terlihat basah saat ini.
“Kau mau
menciumku?”
Mwo?
Yunho mengangkat wajahnya.
“Gwenchana,
lakukan saja”
“Ania, ani”
“Matamu yg
memberitahuku, Jung Yunho, jangan berbohong”
Yunho menelan salivanya.
Ia menatap ragu mata bulat itu.
Cukup lama.
Membuat Jaejoong menghela nafasnya dan mendekatkan
wajah mereka.
Namja cantik itu memejamkan matanya.
Ia mengusap lembut sisi leher Yunho seraya menempelkan
bibir mereka.
Menghisapnya dengan lembut dan menggigitnya sesekali.
Yunho ikut memejamkan matanya.
Ia menarik tubuh namja cantik itu dan memeluknya
dengan erat.
Bibirnya mulai mendominasi.
Jemarinya mengubah posisi mereka sehingga ia sekarang
menindih Jaejoong.
Namja cantik itu mencengkram bahu Yunho.
Namja tampan itu menarik dagu Jaejoong dan memasukkan
lidahnya ketika mulut mungil itu terbuka.
Ia menjilat rongga mulut Jaejoong dan menggoda
lidahnya untuk bermain.
Jaejoong melenguh manja.
Tetesan saliva mereka yg bercampur mengalir dari sudut
bibirnya.
Yunho masih belum merasa puas.
Ia menghisap dalam lidah namja cantik itu dan
mengalirkan salivanya ke dalam sana.
Kemudian ia melepas ciuman mereka.
Suara deru nafas yg tidak teratur terdengar jelas.
Keduanya merasa sesak.
Mata bulat Jaejoong yg tampak sendu menatap lurus mata
musang yg tajam itu.
Yunho menyentuh bahu Jaejoong.
Ia menundukkan wajahnya dan mengecup leher jenjang
Jaejoong.
Namja cantik itu mendesah lembut.
Ia mengerang lirih ketika namja tampan itu menghisap
dalam lehernya dan memberi kissmark disana.
“Bolehkah aku
berharap?”
Yunho mengangkat wajahnya.
Ia kembali menatap kedua mata Jaejoong dengan jarak yg
sangat dekat seperti tadi.
“Aku melihat
sesuatu yg berbeda dari kedua matamu..” Bisik Jaejoong lagi.
“…”
“Sesuatu yg
tidak kudapatkan dari mereka yg memaksaku selama ini..”
“…”
“Bolehkah aku
berharap Yunho yah?”
Mata bulat itu kembali terlihat basah.
Yunho mengecup lembut mata yg menggenangkan air mata
itu.
Ia tersenyum kecil dan berbisik lembut di telinga
Jaejoong.
“Sure”
Jaejoong tersenyum manis.
Sesuatu menyeruak di dadanya.
Sesuatu yg tidak bisa digambarkan.
Itu terlalu indah.
Yg jelas ia merasa sangat senang saat ini.
-------
Sudah seminggu Yunho menghabiskan waktunya bersama
namja cantik itu.
Ia bahkan mengabaikan pekerjaannya.
Memberikan semua tugasnya kepada asistennya yg bernama
Yoochun.
Seluruh dunianya seakan terasa indah ketika namja
cantik itu berceloteh dan tersenyum manis padanya.
Namja tampan itu sampai tidak menyadari Ummanya yg
curiga terhadapnya.
Yeoja bermata kucing itu merasa ada sesuatu yg aneh
terjadi pada putra tunggalnya.
Suatu perubahan yg tidak pernah dilihatnya selama ini.
Namja tampan itu berubah.
Ia menjadi lebih ceria akhir2 ini.
Selalu tersenyum kapan pun ia bersama Ummanya, dan
juga jarang pulang ke rumah.
Ah, Keybum tahu kalau Yunho sedang jatuh cinta.
“Jadi, kapan
kau akan membawa ‘seseorang’ itu menemui Umma?”
Yunho menaikkan alisnya.
Ia berhenti menggerakkan sendok peraknya.
“Siapa?”
“Aigoo, Umma
mengenalmu lebih dari 23 tahun, sayang, jangan pura2 tidak tahu di hadapan Umma
ne?”
“Aish”
Keybum menarik senyumnya.
“Tapi sebelum
aku beritahu Umma, aku punya pertanyaan”
“Baiklah”
“Seseorang yg
aku temui akhir2 ini, adalah seseorang yg sangat biasa. Ia tidak berasal dari
kalangan yg sama dengan kita. Tapi yg perlu Umma tahu, ia adalah seseorang yg
sangat berbeda dari yg lainnya. Senyumnya sangat indah, suaranya sangat merdu,
dan seluruh dari bagian dirinya tidak bisa digambarkan”
“Hum~ Jadi,
pertanyaanmu adalah?”
“Akankah Umma
menerimanya? Maukah Umma menyayanginya? Apa pun status yg disandangnya dan apa
pun yg pernah dilakukannya?”
Jung Keybum hanya diam.
Ia menatap mata musang putranya dengan dalam.
Seulas senyum terlukis di bibir tipisnya.
Ia tahu kalau namja tampannya ini telah menemukan
seseorang yg sangat berharga dalam hidupnya.
Seseorang yg telah merubahnya menjadi seperti ini.
“Umma yakin
kalau seseorang yg baru saja kau katakan bukan orang sembarangan, ia pasti
adalah sosok yg sangat spesial sampai kau tersenyum ketika menggambarkan
tentangnya”
“Jadi?”
“Apa Umma
masih perlu mengatakannya? Kau pasti sudah tahu jawabannya ania?”
“Aku sayang
Umma”
“Umma juga
sayang padamu”
Yunho terkekeh kecil.
Ia melahap steak hangatnya seraya tersenyum.
-------
Namja cantik itu tidak berhenti bersenandung sejak
tadi.
Ia masih mendengungkan sebuah nada yg menyenangkan.
Jemarinya mengelus dada bidang Yunho dengan lembut.
Sementara Yunho hanya diam seraya memperhatikan paras
cantik yg ada disampingnya.
“Jaejoongie”
“Hmm”
“Apa kau punya
impian?”
“Banyak”
“Apakah salah
satunya kau ingin keluar dari sini?”
Jaejoong menghentikan gerakannya mengelus tubuh Yunho.
Ia terdiam seraya menatap mata musang itu.
“Perlukan
kujawab? Semua orang pasti ingin segera pergi dari tempat ini”
“Bagaimana
kalau kukatakan itu bukan hal yg mustahil?”
“Maksudmu?”
Yunho beranjak dari baringnya.
Ia menarik namja cantik itu untuk duduk dan meraih
jemarinya.
Jaejoong hanya diam.
Memperhatikan apa yg Yunho lakukan pada tangannya.
“Maukah kau
menikah denganku?”
DEG.
Jaejoong terdiam.
Mata bulatnya membesar.
Jantungnya berdebar keras.
Oh gosh!
Ia merasakan matanya panas sekarang.
“Are you
kidding me?” Ujarnya terisak.
“No, Im not”
Sahut Yunho seraya mengernyitkan dahinya.
“I am a sex
machine! I can’t get out from this hell!”
“Yes you can”
“Oh yes?
How?!”
“I pay him
with 500 million won”
Mwo?
Jaejoong mengerjapkan matanya yg basah.
Ia mengusap air mata yg mengalir di pipinya.
Yunho tersenyum lembut.
Ia mengelus pipi namja cantik itu seraya berbisik.
“Aku sudah
melunasi hutang keluargamu pada Siwon, dan dengan sedikit tambahan, ia
memberikanmu kepadaku”
“Yunnie..Hiks..”
“Kau senang?”
“More than
that..”
“So?”
Jaejoong terkekeh kecil.
Ia menangkup wajah tampan itu dan mengecup lembut
bibirnya.
Kemudian ia tersenyum.
“Let’s get
married”
Yunho balas tersenyum.
Ia membaringkan namja cantik itu ke atas ranjang
seraya berbisik.
“Sebelum itu,
bagaimana kalau kita sedikit menyumbang lagi untuk pabrik ini hmm?”
“Sedikit?
Hahahaha~ Kurasa yg kau maksud adalah kebalikannya, pervert bear”
“Baiklah,
banyak”
Namja cantik itu tertawa geli.
Ia menarik selimut putihnya dan menutupi tubuh mereka
berdua.
Oh well.
Finally, he can get out from this sex factory.
END.
DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!
kreeeenn bgt.
BalasHapus