This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Jumat, 14 September 2012

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/SEX FACTORY


Tittle: SEX FACTORY

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-fluff-hurt-cabut rumput bareng junchan~


WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


  “I am a sex machine! I can’t get out from this hell!”

.
.
.


  “AARRGGHH!!”

Hmp.
Namja tinggi itu tersenyum puas.
Ia terus melangkahkan kakinya menelusuri lorong yg penuh dengan kamar itu.
Oh well.
Choi Siwon benar2 puas mendengar suara teriakan dan desahan dari berbagai kamar itu.

Do you know?

Namja tinggi ini adalah seorang presiden direktur yg menggerakkan perusahaan ilegal menurut hukum tetapi legal menurut presiden.
A sex factory.

Dari luar memang terlihat seperti sebuah pabrik yg memproduksi permen cokelat.
Bersih tanpa noda.
Tapi sebenarnya mereka memproduksi tenaga pembangkit dari baterai dengan tingkat ketinggian seks.
Berbagai orientasi seks terdapat di dalam sana.

Oh well, tapi lebih didominasi oleh para namja.

Siwon adalah seorang namja yg licik.
Ia pintar berakting seperti seseorang yg sangat dermawan dan murah senyum.
Meminjamkan uang berjuta2 won untuk mereka yg tidak mampu.
Tapi hanya dalam jangka waktu setengah dari perjanjian, ia menyuruh para bawahannya untuk menagih uang yg telah dipinjamkannya itu.

Banyak orang telah tertipu dengan muslihatnya.
Mereka terpaksa menjual putra putri mereka untuk namja tinggi itu.
Siwon memang mengatakan bahwa ia akan mengirim mereka yg dijual ke luar negeri untuk menjadi bawahan baru di perusahaan cabangnya.
Tapi sebenarnya ia menyekap mereka di dalam perusahaannya untuk menjadi sex machine.

Well, dan Siwon mendapat uang tambahan dari produksinya dengan meminta bayaran untuk para presiden direktur yg ingin mendapat kepuasan hanya untuk sesaat.
Orang2 yg telah menjadi korbannya sudah pernah mengadu tentang kejahatan Siwon kepada Presiden.

Poor them.
Tidak ada satu pun yg mengetahui bahwa penggerak sesungguhnya dari perusahaan ini adalah namja itu.

  “Tuan Choi, presdir Hwang ingin bertemu dengan anda”


Ah, Siwon memamerkan senyum manisnya.
Ia berjalan memasuki ruangannya dan menyapa yeoja berambut pendek itu.

  “Tidak perlu basa basi, aku ingin memakai namja yg bernama Chansung”

  “Sure, senyorita, asal sesuai dengan bayaran”

  “Aku sudah menyerahkan cek sebesar 1 juta won kepada sekretarismu”

  “Ah, ne, kau bisa mendatangi namja itu sekarang”

  “Dan ingat, tuan Choi, jangan sampai ada yg tahu kedatanganku kesini”

  “Kau pelanggan terhormat kami, Nona Hwang, tentu saja”

Yeoja berambut pendek itu tersenyum manis.
Ia segera berjalan menuju ruang produksi dan mendatangi kamar nomor 98 VVIP.

Oh well.

Siwon benar2 berhasil menggerakkan bisnis ini.

  “Tuan Choi”

Ah~

Siwon membalikkan tubuhnya.
Ia tersenyum lebar.
Tidak pernah menyangka kalau namja terkaya di Seoul ini akan datang padanya.

Well, seluruh pengusaha sukses yg ada di negeri ginseng ini selalu mendatanginya untuk setiap sex machinenya.
Tapi kecuali untuk namja tampan ini.

  “Aku tidak pernah menduga kedatanganmu, Tuan Jung” Ujar Siwon tersenyum ramah.

Namja tampan itu balas tersenyum.
Ia duduk di sofa seraya menyilangkan kakinya.

  “Aku banyak mendengar tentangmu dari pengusaha lainnya”

  “Teruskan”

  “Dan aku juga tahu kalau kau pasti memiliki sex machine yg terbaik dari semua milikmu”

  “Oh yes, sir”

  “Sebutkan harganya dan aku akan memakainya seharian penuh”

Siwon mengembangkan senyum tajamnya.

  “Aku janji kau tidak akan kecewa dengan namja yg satu ini, Tuan Jung, Kim Jaejoong adalah yg terbaik dari seluruh milikku yg ada”

  “Namja?”

  “Ne Tuan, dia namja”

Oh wow.
Namja tampan itu menaikkan alisnya.


-------


Namja tampan itu melonggarkan dasi merahnya.
Ia melirik seluruh ruangan yg ada dan mengernyitkan dahinya.
Oh mom, sepertinya Jaejoong benar2 spesial ani?
Ia bahkan memiliki ruangan yg terpisah dari kamar yg lainnya.


CKLEK.


Jung Yunho membuka pintu platinum itu.

  “AH~!”

Namja cantik yg sedang menuangkan teh madu di cangkirnya tersentak kaget.
Ia menjatuhkan cangkir mahal itu tanpa sengaja.

Yunho membulatkan mata musangnya.
Ia segera menutup pintu dan berlari membantu namja cantik itu.

  “Mianhae”

  “Gwenchana..Um..”

  “Yunho, Jung Yunho”

  “Ah, ne, Tuan Jung”

  “Ani, cukup Yunho saja”

Jaejoong tersenyum manis.
Namja tampan itu mengumpulkan pecahan cangkir milik Jaejoong.
Ia membawanya ke dapur dan segera kembali.

Well, apa aku sudah bilang kalau kamar khusus namja cantik ini memiliki sebuah dapur mungil yg manis?
Jaejoong senang memasak.

  “Kau Kim Jaejoong?”

  “Ne, kau pasti sudah mendengarkan tentangku dari Siwon ani?”

Yunho mengangguk.

Hening.
Mereka berdua saling terdiam satu sama lain.
Namja tampan itu menundukkan wajahnya.
Oh my, ia tidak tahu harus berbuat apa.

Bukankah seharusnya ia segera membuka pakaiannya dan meniduri namja cantik ini?
Tapi kenapa tubuhnya seolah kaku?
Ketika mata musangnya menatap wajah cantik itu untuk pertama kalinya dalam jarak sedekat ini.

Oh gosh.

Ia seperti partitur malaikat yg pantang untuk disentuh.

  “Um..Apa kau suka pancake madu?”

  “Eh?”

  “Pancake madu”

  “Ah, ne”

  “Akan kubuatkan satu”

Yunho tidak menyahut lagi.
Ia hanya diam menatap namja cantik yg menghilang di sudut dapur itu.
Kemudian ia beranjak bangun menyusul Jaejoong.

Mom, Yunho menelan salivanya.
Demi apa namja cantik itu terlihat sangat indah?

Yunho memejamkan matanya dan menyentuh jantungnya.
Keras.
Berdebar sangat keras.
Bahkan darahnya berdesir hangat.

Am I fall in love? Gumam Yunho dalam hatinya.

Mata musang itu terbuka.
Masih menatap punggung namja cantik yg sedang mengaduk adonan pancake.


TAP TAP TAP.


Yunho berjalan menuju Jaejoong.
Ia menyentuh pinggang namja cantik itu sejenak.
Membuat  Jaejoong membalikkan tubuhnya.
Namja cantik itu tersenyum kecil.
Kemudian ia kembali melanjutkan pekerjaannya mengaduk adonan pancake.

Yunho kembali menelan salivanya.
Ia menyentuh sisi pinggang Jaejoong yg satu lagi dan memeluk pinggang namja cantik itu.

Oh mom.
Benar2 ramping. Pikir Yunho dalam hatinya.

  “Kau wangi sekali” Bisik Yunho seraya menghirup rambut almond itu.

  “Terima kasih” Kekeh Jaejoong geli.

Well, ia baru pertama kali ini mendengar seseorang memujinya seperti itu.
Dan ia menyukainya.

  “Ceritakan tentang dirimu”

Jaejoong berdehem.
Ia mengangguk seraya melanjutkan aktifitasnya.

  “Umma dan Appaku memiliki café yg sederhana, kemudian café itu bangkrut dan Siwon memintaku untuk bekerja menjadi bawahannya sebagai ganti pinjaman yg tidak sanggup dibayar Appaku”

  “Hmm? Apa bumonimmu tahu kalau kau ternyata menjadi salah satu dari mereka yg ada disini?”

  “Kalau mereka tahu..Mungkin aku tidak akan pernah berada disini..Mereka pasti akan membawaku pergi dari sini”

  “Jaejoongie”

  “Um..”

  “Apa yg kau rasakan ketika tahu kalau kau ditipu oleh namja itu?”

  “Aku sempat berfikir untuk bunuh diri, tapi Siwon memberitahuku kalau aku melakukannya maka kedua orang tuaku tidak akan selamat”

Yunho menyandarkan wajahnya di bahu Jaejoong.

  “Lalu, kalau aku boleh tahu, apa kau menghitung berapa namja atau yeoja yg pernah menidurimu?”

Jaejoong menahan nafasnya.
Ia merasakan matanya panas dan basah.
Oh gosh.
Namja cantik itu menggigit bibirnya.

  “Haruskah aku menjawab?” Bisiknya lirih.

Yunho tidak menyahut.
Ia hanya diam seraya mempererat pelukannya di pinggang Jaejoong.

  “30? Atau bahkan lebih? Aku..Aku tidak tahu..”


DEG.


Yunho membulatkan mata musangnya.
Ia bisa merasakan tubuh Jaejoong yg bergetar halus.
Terdengar suara isakan tertahan dari bibirnya.

  “Maafkan aku..”

Jaejoong menggeleng.
Ia menyeka kasar air matanya.

Namja tampan itu melepas rengkuhannya pada Jaejoong dan kemudian ia membalikkan tubuh namja cantik itu.
Lalu ia memeluknya dengan erat.
Mengecup sisi dahi Jaejoong beberapa kali.

  “Kau mengasihaniku?” Bisik Jaejoong lirih.

  “Ani, sama sekali tidak..” Balas Yunho datar.

  “Kupikir setelah ini kau akan melakukan hal yg sama dengan mereka yg pernah masuk ke kamar ini..Kau tahu? Biasanya mereka akan mengasihaniku kemudian mereka menidu---”

  “Ssshh..Tenanglah, tutup bibirmu..”
 
  “Hiks..”

  “Jangan bicara lagi..”

Jaejoong tidak menyahut.
Ia terus menangis di pelukan Yunho.
Mengeluarkan emosinya yg terpendam selama ini.

Oh my.

Namja tampan itu menghela nafasnya.
Ia membawa Jaejoong ke atas ranjang dan membaringkannya di sana.
Kemudian ia ikut berbaring di sebelah Jaejoong.

Jemarinya mengusap lembut poni almond itu ke belakang seraya menatap lurus wajah cantik yg memerah itu.
Cukup lama Jaejoong menangis.
Sampai kemudian ia menyeka air matanya untuk yg terakhir kali dan terdiam seraya menatap Yunho.

Mata bulat itu menatap lurus mata musang yg tidak menatapnya.
Jaejoong tahu.
Kalau Yunho sedang memperhatikan bibirnya yg mungkin terlihat basah saat ini.

  “Kau mau menciumku?”

Mwo?

Yunho mengangkat wajahnya.

  “Gwenchana, lakukan saja”

  “Ania, ani”

  “Matamu yg memberitahuku, Jung Yunho, jangan berbohong”

Yunho menelan salivanya.
Ia menatap ragu mata bulat itu.
Cukup lama.

Membuat Jaejoong menghela nafasnya dan mendekatkan wajah mereka.
Namja cantik itu memejamkan matanya.
Ia mengusap lembut sisi leher Yunho seraya menempelkan bibir mereka.
Menghisapnya dengan lembut dan menggigitnya sesekali.

Yunho ikut memejamkan matanya.
Ia menarik tubuh namja cantik itu dan memeluknya dengan erat.
Bibirnya mulai mendominasi.
Jemarinya mengubah posisi mereka sehingga ia sekarang menindih Jaejoong.
Namja cantik itu mencengkram bahu Yunho.

Namja tampan itu menarik dagu Jaejoong dan memasukkan lidahnya ketika mulut mungil itu terbuka.
Ia menjilat rongga mulut Jaejoong dan menggoda lidahnya untuk bermain.
Jaejoong melenguh manja.
Tetesan saliva mereka yg bercampur mengalir dari sudut bibirnya.

Yunho masih belum merasa puas.
Ia menghisap dalam lidah namja cantik itu dan mengalirkan salivanya ke dalam sana.
Kemudian ia melepas ciuman mereka.

Suara deru nafas yg tidak teratur terdengar jelas.
Keduanya merasa sesak.
Mata bulat Jaejoong yg tampak sendu menatap lurus mata musang yg tajam itu.

Yunho menyentuh bahu Jaejoong.
Ia menundukkan wajahnya dan mengecup leher jenjang Jaejoong.

Namja cantik itu mendesah lembut.
Ia mengerang lirih ketika namja tampan itu menghisap dalam lehernya dan memberi kissmark disana.

  “Bolehkah aku berharap?”

Yunho mengangkat wajahnya.
Ia kembali menatap kedua mata Jaejoong dengan jarak yg sangat dekat seperti tadi.

  “Aku melihat sesuatu yg berbeda dari kedua matamu..” Bisik Jaejoong lagi.

  “…”

  “Sesuatu yg tidak kudapatkan dari mereka yg memaksaku selama ini..”

  “…”

  “Bolehkah aku berharap Yunho yah?”

Mata bulat itu kembali terlihat basah.
Yunho mengecup lembut mata yg menggenangkan air mata itu.
Ia tersenyum kecil dan berbisik lembut di telinga Jaejoong.

  “Sure”

Jaejoong tersenyum manis.
Sesuatu menyeruak di dadanya.
Sesuatu yg tidak bisa digambarkan.
Itu terlalu indah.
Yg jelas ia merasa sangat senang saat ini.


-------


Sudah seminggu Yunho menghabiskan waktunya bersama namja cantik itu.
Ia bahkan mengabaikan pekerjaannya.
Memberikan semua tugasnya kepada asistennya yg bernama Yoochun.
Seluruh dunianya seakan terasa indah ketika namja cantik itu berceloteh dan tersenyum manis padanya.

Namja tampan itu sampai tidak menyadari Ummanya yg curiga terhadapnya.
Yeoja bermata kucing itu merasa ada sesuatu yg aneh terjadi pada putra tunggalnya.
Suatu perubahan yg tidak pernah dilihatnya selama ini.

Namja tampan itu berubah.
Ia menjadi lebih ceria akhir2 ini.
Selalu tersenyum kapan pun ia bersama Ummanya, dan juga jarang pulang ke rumah.
Ah, Keybum tahu kalau Yunho sedang jatuh cinta.

  “Jadi, kapan kau akan membawa ‘seseorang’ itu menemui Umma?”

Yunho menaikkan alisnya.
Ia berhenti menggerakkan sendok peraknya.

  “Siapa?”

  “Aigoo, Umma mengenalmu lebih dari 23 tahun, sayang, jangan pura2 tidak tahu di hadapan Umma ne?”

  “Aish”

Keybum menarik senyumnya.

  “Tapi sebelum aku beritahu Umma, aku punya pertanyaan”

  “Baiklah”

  “Seseorang yg aku temui akhir2 ini, adalah seseorang yg sangat biasa. Ia tidak berasal dari kalangan yg sama dengan kita. Tapi yg perlu Umma tahu, ia adalah seseorang yg sangat berbeda dari yg lainnya. Senyumnya sangat indah, suaranya sangat merdu, dan seluruh dari bagian dirinya tidak bisa digambarkan”

  “Hum~ Jadi, pertanyaanmu adalah?”

  “Akankah Umma menerimanya? Maukah Umma menyayanginya? Apa pun status yg disandangnya dan apa pun yg pernah dilakukannya?”

Jung Keybum hanya diam.
Ia menatap mata musang putranya dengan dalam.
Seulas senyum terlukis di bibir tipisnya.
Ia tahu kalau namja tampannya ini telah menemukan seseorang yg sangat berharga dalam hidupnya.
Seseorang yg telah merubahnya menjadi seperti ini.

  “Umma yakin kalau seseorang yg baru saja kau katakan bukan orang sembarangan, ia pasti adalah sosok yg sangat spesial sampai kau tersenyum ketika menggambarkan tentangnya”

  “Jadi?”

  “Apa Umma masih perlu mengatakannya? Kau pasti sudah tahu jawabannya ania?”

  “Aku sayang Umma”

  “Umma juga sayang padamu”

Yunho terkekeh kecil.
Ia melahap steak hangatnya seraya tersenyum.


-------


Namja cantik itu tidak berhenti bersenandung sejak tadi.
Ia masih mendengungkan sebuah nada yg menyenangkan.
Jemarinya mengelus dada bidang Yunho dengan lembut.
Sementara Yunho hanya diam seraya memperhatikan paras cantik yg ada disampingnya.

  “Jaejoongie”

  “Hmm”

  “Apa kau punya impian?”

  “Banyak”

  “Apakah salah satunya kau ingin keluar dari sini?”

Jaejoong menghentikan gerakannya mengelus tubuh Yunho.
Ia terdiam seraya menatap mata musang itu.

  “Perlukan kujawab? Semua orang pasti ingin segera pergi dari tempat ini”

  “Bagaimana kalau kukatakan itu bukan hal yg mustahil?”

  “Maksudmu?”

Yunho beranjak dari baringnya.
Ia menarik namja cantik itu untuk duduk dan meraih jemarinya.

Jaejoong hanya diam.
Memperhatikan apa yg Yunho lakukan pada tangannya.

  “Maukah kau menikah denganku?”


DEG.


Jaejoong terdiam.
Mata bulatnya membesar.
Jantungnya berdebar keras.

Oh gosh!

Ia merasakan matanya panas sekarang.

  “Are you kidding me?” Ujarnya terisak.

  “No, Im not” Sahut Yunho seraya mengernyitkan dahinya.

  “I am a sex machine! I can’t get out from this hell!”

  “Yes you can”

  “Oh yes? How?!”

  “I pay him with 500 million won”

Mwo?

Jaejoong mengerjapkan matanya yg basah.
Ia mengusap air mata yg mengalir di pipinya.

Yunho tersenyum lembut.
Ia mengelus pipi namja cantik itu seraya berbisik.

  “Aku sudah melunasi hutang keluargamu pada Siwon, dan dengan sedikit tambahan, ia memberikanmu kepadaku”

  “Yunnie..Hiks..”

  “Kau senang?”

  “More than that..”

  “So?”

Jaejoong terkekeh kecil.
Ia menangkup wajah tampan itu dan mengecup lembut bibirnya.
Kemudian ia tersenyum.

  “Let’s get married”

Yunho balas tersenyum.
Ia membaringkan namja cantik itu ke atas ranjang seraya berbisik.

  “Sebelum itu, bagaimana kalau kita sedikit menyumbang lagi untuk pabrik ini hmm?”

  “Sedikit? Hahahaha~ Kurasa yg kau maksud adalah kebalikannya, pervert bear”

  “Baiklah, banyak”

Namja cantik itu tertawa geli.
Ia menarik selimut putihnya dan menutupi tubuh mereka berdua.

Oh well.

Finally, he can get out from this sex factory.


END.

DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!

1 komentar: