PART 1.
Namja cantik bernama Kim Jaejoong itu mengembangkan
senyum manisnya saat ini.
Sesekali mata beningnya melirik kekasihnya yang sedang
fokus memasang dasi merahnya.
Ah, Yunho memang tidak pintar dalam hal ini.
“Sini” Ujar
Jaejoong seraya meraih kerah kemeja Yunho.
Membuat namja tampan itu tertunduk tiba-tiba dengan
nafas yang tercekat.
Ia kaget saat mendadak kekasihnya memaksa tubuhnya
untuk menunduk.
Oh well.
Bukankah namja cantik ini tidak lebih tinggi darinya
hmm?
Jaejoong.
Kim Jaejoong.
Bukan siapa-siapa.
Hanya seorang namja yatim piatu yang hidup dengan
kakinya sendiri.
Dan yah, ia belum cukup sukses.
Makanya ia tinggal di rumah petak seperti ini.
Dan office boy
Jung’s Corp yang cantik ini telah berhasil membuat Yunho jatuh cinta dalam
sekejap mata.
Well yah, saat Presiden Direktur itu tidak sengaja
menabrak bahu Jaejoong ketika namja cantik itu baru saja selesai mengepel di
lantai satu,benang merah di jari kelingking Jaejoong telah mengikat jari
miliknya.
Kau bisa menebaknya sendiri setelah kejadian itu.
Berawal dari pertemuan yang tidak disengaja, kemudian
berlanjut menjadi sebuah janji permintaan maaf dengan dalih makan malam
bersama, lalu pengenalan lebih dalam dan..
Yeah, mengubah status masing-masing menjadi sepasang
kekasih.
Tapi sayang, kisah cinta mereka tidak sepenuhnya
sempurna.
Nyonya Jung yang bernama Keybum itu tidak membuka
hatinya untuk namja miskin dan tidak terpandang seperti putranya itu.
Lebih tepatnya, ia merasa kalau Jaejoong sangat tidak
pantas bersanding dengan putra sulungnya.
“Aku bingung,
kau begitu sempurna Yunnie ah, tapi kenapa hanya memasang dasi di leher saja
kau tidak bisa?” Ujar Jaejoong terkekeh.
Ia menepuk pelan dada bidang namja tampan itu.
Yunho hanya tersenyum kecil.
Ia mengusap lembut rambut almond kekasihnya itu.
“Karena ada
kau yang melakukannya untukku, sayang, cinta itu adil” Sahut Yunho tertawa
kecil.
Jaejoong mendengus.
Ia tersenyum dan menyuruh Yunho untuk duduk di atas
tatami.
Berhadapan di antara meja bundar mungil yang ada.
Sarapan bersama eoh?
“Mianhae Tuan
Muda, lagi-lagi kau harus menghabiskan acara makanmu di lantai dan meja kecil
seperti ini” Canda Jaejoong geli.
“Yang
terpenting adalah jari-jari indah yang memasak makanannya ani?” Balas Yunho
menaikkan alisnya.
Jaejoong tersenyum lebar.
Ia mulai menaruh berbagai lauk sederhana yang ada ke
dalam mangkuk nasi Yunho.
Persis seperti seorang istri yang melayani suaminya.
-------
TAP TAP TAP.
Suara High Heels
dari bahan kaca transparan itu terdengar jelas.
Menusuk pendengaran siapa saja yang berada di lantai
kelima dari Jung’s Corp itu.
Para karyawan saling menundukkan wajah.
Menghormati Jung Keybum yang berjalan dengan angkuh
menuju ruangan putra sulungnya.
CKLEK!
Keybum membuka kasar pintu cokelat itu.
Dan mata kucingnya sontak membulat sempurna saat
matanya masih menangkap kedua namja yang sedang bermesraan itu.
Jaejoong segera memisahkan dirinya dari pangkuan Yunho
dan membenarkan kemeja office boy-nya
yang kusut.
Sementara Yunho beranjak dari duduknya dan mengancing
kembali leher kemejanya.
Yeoja bermata kucing itu mendengus.
Raut wajahnya memperlihatkan betapa emosinya ia.
Bola matanya bergerak memicing tajam dan giginya
menggertak keras.
Urat lehernya terlihat menonjol.
Ia benar-benar merasa geram dan marah.
“Jung Yunho”
Panggilnya pelan.
Jaejoong menelan salivanya.
“AKU
MELETAKKANMU DI POSISI PRESIDEN DIREKTUR BUKAN UNTUK BERMESRAAN DENGAN OFFICE BOY JALANG INI!! KAU TAHU ITU?!”
Teriak Keybum menggebu.
Namja tampan itu menaikkan alisnya.
Mata musangnya menatap tidak senang ke arah Ummanya.
Sementara Jaejoong semakin menundukkan wajahnya.
Jeongmall, Jung Keybum yang sedang mengamuk
benar-benar mengerikan.
Aish.
Seharusnya ia menolak ketika Yunho menarik tubuhnya
tadi.
Ck.
“BooJae,
kembalilah ke bawah, nanti kita pulang bersama ne?” Ujar Yunho seraya tersenyum
pada kekasihnya.
Namja cantik itu mengangguk.
Mata beningnya bergerak pelan menatap mata teduh milik
kekasihnya itu.
Ah, demi apa.
Jaejoong mencintai tatapan itu.
“Ne bear”
Bisiknya lirih.
Namja cantik itu menghela nafasnya perlahan.
Jantungnya berdebar kencang saat ia melewati Keybum
yang berdiri di dekat pintu.
Yeoja bermata kucing itu memicingkan matanya tajam.
Menatap Jaejoong yang sudah keluar dari ruangan Yunho.
BRUKK!
Namja tampan itu menjatuhkan tubuhnya di atas kursinya
kembali.
Ia merapikan jasnya dan menatap Ummanya yang berjalan
mendekat.
Keybum mendengus.
Ia mencondongkan tubuhnya mendekati Yunho dan menatap
lurus mata musang itu.
“Berapa kali
harus Umma katakan? Jauhi namja miskin itu, Jung Yunho! Dia tidak pantas
untukmu!” Desis Keybum emosi.
Yunho menghembuskan nafasnya.
Ah, ia benci menghadapi ini.
“Sampai kapan
pun aku tidak akan pernah menuruti perintah Umma! Aku mencintainya, Jaejoong
adalah takdirku!” Balasnya tak kalah tajam.
Heh.
Keybum berdecih mengejek.
Ia menyibakkan kipas bulu angsanya yang indah.
Kemudian ia mengipasi dirinya dengan tempo lambat.
“Umma
memberimu waktu, Yunho, jangan sampai kau menyesal nantinya” Ujarnya berbisik.
Yunho menatap layar laptopnya yang masih terbuka.
Mencoba mengacuhkan ancaman Ummanya itu.
“Haaahhh~
Besok siang adikmu yang manja itu akan kembali dari London” Desah Keybum
mempercepat tempo kipasannya.
“Aku tahu,
Sica sudah menghubungiku kemarin” Sahut Yunho datar.
“Kau yang akan
menjemputnya besok, ara? Umma sibuk”
“Ne”
“Dan ingat!
Jangan pernah mengenalkan putriku yang cantik itu dengan namja jalang bernama
Kim Jaejoong itu!”
DEG.
Yunho mengangkat wajahnya.
Menatap tajam ke arah Keybum yang bersikap acuh.
Namja tampan itu menahan nafasnya.
Tidak, ia tidak boleh meledakkan emosinya sekarang.
Tidak sampai Keybum merestui mereka berdua.
-------
Hmp.
Jaejoong tersenyum kecil.
Sejak tadi ia melakukannya seraya duduk diam di jok
depan.
Menikmati hembusan angin yang menerpa dari jendela
mobil mewah milik kekasihnya itu.
Jaejoong menekan tombol yang ada di dekat pegangan
pintu, membuat jendela itu tertutup otomatis.
“Yunnie,
bisakah kau menyetir dengan pelan? Tidak ada yang kita buru ania?” Ujar
Jaejoong lembut.
Yunho menghembuskan nafasnya.
Perlahan ia memperlambat kecepatan mobilnya.
“Umma
benar-benar membuatku kesal” Ujar Yunho akhirnya.
“Yah, ia
melakukan itu untuk melindungi putra kesayangannya” Sahut Jaejoong tersenyum.
“Melindungi?
Dengan cara ingin memisahkan putranya dengan namja yang sangat dicintainya?”
“…”
“…”
“Bear”
“Hmm?”
“Aku selalu
merasa..Kalau Ummamu ada benarnya”
“Ck, jangan
mulai lagi, Kim Jaejoong”
“Tapi,
jeongmall, ia benar, aku tidak akan bisa membahagiakanmu Yun, aku tidak---”
“Kau memang
tidak sempurna BooJae ah, tapi dengan hatiku bersanding bersama hatimu kau
menjadi sosok paling sempurna yang pernah ada, arasseo?”
“…”
“Tidak ada
yang bisa memisahkan kita berdua, sekali pun Ummaku, karena aku mencintaimu dan
kau mencintaiku”
“Um..”
“Malam ini aku
menginap lagi di rumahmu”
“Mwo?”
“Besok adikku
akan tiba di Korea, aku ingin memperkenalkannya kepadamu”
Jaejoong terdiam.
Perlahan mata beningnya kembali bergerak memperhatikan
pemandangan yang terlihat dari jendela.
Jemarinya mencengkram erat.
Gosh.
Mendadak ia merasa gugup saat Yunho berkata seperti
itu.
Adiknya?
Jaejoong menghembuskan nafas pelan.
Kuharap ia tidak seperti Ummanya..
“Boo, kau mau
makan diluar malam ini?”
“…”
“Boo”
“…”
“BOOJAE!”
“Eh?! Apa?
Apa? Kenapa?”
Ck.
Yunho berdesah pelan.
Ia tahu Jaejoong sedang memikirkan apa.
Aigoo.
“Aku bertanya
padamu, apa kau mau makan malam diluar nanti?”
“Ah..Ani,
aniya, di rumah saja”
“Kita delivery?”
“Wae? Kau
bosan makan masakanku?”
“Ani sayang,
aniya, aku hanya ingin kau tidak kelelahan”
“Aku baik-baik
saja bear, dan aku---”
“Baiklah, kita
delivery Pizza malam ini”
Aish.
Jaejoong menaikkan alisnya.
Menatap setengah kesal kekasihnya yang sedang terkekeh
geli itu.
Yunho memang usil.
Namja tampan itu merapatkan bibirnya kemudian.
Ia kembali fokus menyetir.
Mengemudikan Bugatti
Veyron minimalisnya masuk ke samping halaman kecil rumah petak milik
Jaejoong.
BRUKK!
Namja cantik itu menghela nafasnya.
Menatap Yunho yang sudah merebahkan tubuhnya di atas
ranjang miliknya.
Aish.
Jaejoong berkacak pinggang dengan alis yang dinaikkan
sebelah.
Yunho tersenyum kecil.
Ia menepuk-nepuk bagian ranjang yang kosong di
sampingnya.
“Kka,
berbaringlah disini dan bercinta denganku” Ujar namja tampan itu.
Eoh?
Jaejoong tertawa geli.
Ia menutup mulutnya dengan punggung tangan kirinya.
Kebiasaan manis yang sangat disukai oleh kekasihnya
yang tampan itu.
“Kenapa di
otakmu hanya ada kata itu huh? Kau beruang termesum yang pernah ada” Cibir
Jaejoong masih tertawa.
Yunho hanya terkekeh acuh.
Kemudian ia membalikkan tubuhnya menghadap
langit-langit ruangan.
Sementara Jaejoong yang sudah melepas seragam office boy-nya dan hanya memakai celana
pendeknya saja beranjak duduk di samping kaki Yunho.
Ia menjulurkan jemarinya melepas satu persatu kemeja
Yunho dan melepas celana dan kaus kakinya.
“Kka, kita
mandi dulu” Ajak Jaejoong lirih.
Yunho mengangguk.
Ia meregangkan tubuhnya dan beranjak duduk.
Kemudian ia mencuri ciuman kekasihnya sekilas dan
melompat masuk ke dalam kamar mandi.
Meninggalkan Jaejoong yang tertawa geli di sana.
-------
Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam.
Namun sepasang kekasih itu terlihat tidak tertarik
untuk memejamkan mata.
Mereka hanya diam dan saling memandang sejak berbaring
di atas ranjang.
Sampai akhirnya Jaejoong membuka pembicaraan dengan
suara merdunya.
“Ceritakan
padaku tentang adikmu”
Yunho menaikkan alisnya.
Ia tersenyum dan mengangguk.
“Adikku
bernama Jessica Jung, rambutnya blonde seperti boneka”
“Hmm”
“Ia tidak
banyak bicara, yeoja itu hanya berbicara panjang lebar dengan orang yang
disukainya”
“Aku jadi
takut”
“Wae?”
“Bagaimana
kalau nanti ia menutup mulut dariku?”
“Tenang saja,
aku yakin kalian pasti bisa akrab, ne?”
“Hmm..”
“…”
“Terus? Apa
lagi?”
“Um, Sica
memutuskan untuk melanjutkan studinya di London karena tunangannya pindah
kesana”
“Omo, itu
sangat romantis, ia pasti takut kalau tunangannya akan berselingkuh darinya”
“Yayayaya”
“Yunnie”
“Neee itu
sangat romantis”
Jaejoong terkekeh geli.
Ia menepuk-nepuk lembut pipi kekasihnya.
Membuat Yunho menarik senyum manisnya.
Namja tampan itu meraih jemari lentik milik Jaejoong
dan mengecupnya dengan manis.
Mata mereka saling beradu tatap.
Memandang dengan intens.
Sampai Jaejoong menahan nafasnya.
Yunho masih menahan tangan Jaejoong di hadapan
wajahnya.
Kemudian namja tampan itu menekuk seluruh jemari
Jaejoong kecuali telunjuknya.
Namja tampan itu mengecupnya sekilas dan menjulurkan
lidahnya.
Membuat Jaejoong tersenyum kecil saat telunjuknya
berada dalam rongga mulut Yunho yang hangat.
Ah, ia mengulumnya.
“Kau ingin
bercinta denganku?” Tanya Jaejoong menaikkan alisnya.
Yunho melepas kulumannya di jari kekasihnya.
Ia ikut menaikkan alisnya.
“Kau ingin
bercinta denganku?” Ulang Yunho tersenyum kecil.
Jaejoong menggeleng.
Ia tertawa kecil saat Yunho menggulingkan tubuhnya
menjadi berada di atas tubuh namja tampan itu.
“Kau harus
mengangguk, sayang” Bisik Yunho.
“Kalau tidak?”
“Aku akan
memaksamu”
“Well, pada
akhirnya mau tidak mau kita tetap akan melakukannya hmm?”
Yunho terkekeh.
Ia melepaskan piyama yang dikenakan kekasihnya dan
menatap intens namja cantik itu.
Sementara Jaejoong mengulas senyum manisnya dan
merundukkan wajahnya.
Menciptakan sesi ciuman panas untuk mengawali langkah
mereka yang berikutnya.
Oh well.
Sepertinya malam ini mereka tidak akan tidur lagi hmm?
-------
DEG DEG DEG.
Jaejoong menahan nafasnya.
Mata beningnya bergerak gelisah.
Ia berkali-kali menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke
kanan.
Mencoba mencari sosok blonde yang diceritakan Yunho
kepadanya kemarin.
“Jangan panik,
sayang, Sica sudah memberitahuku kalau penerbangannya diundur beberapa menit”
“Aku gugup
bear”
“Aish, kau ini
lucu sekali”
“Yunnie!”
“Dengar
sayang, adikku itu seorang model, bukan sesosok monster yang ingin memakanmu”
Jaejoong mendengus.
Ia mendelik sebal menatap Yunho.
Sementara namja tampan itu hanya membalas tatapan
kesal itu dengan senyum manisnya.
“Ah!”
Namja cantik itu terlonjak ketika mendengar suara
gumaman Yunho.
Jaejoong segera mengikuti arah pandang kekasihnya.
Dan, omo.
Itukah?
Itukah yeoja bungsu dari keluarga Jung yang terpandang
itu?
Sesosok yeoja berambut blonde dengan Sweater hijau
toskanya yang longgar?
Kaki jenjangnya yang indah dipadu bersama High Heels hitam?
“Yunho!”
Teriak Yeoja blonde itu mengembangkan senyum manisnya.
Namja tampan itu berdecih.
Ia memukul pelan kepala Jessica saat yeoja itu sudah
berdiri di hadapannya.
“Panggil aku
Oppa, anak nakal!” Bentaknya keras.
Yeoja itu hanya tertawa kecil.
Mengacuhkan Yunho yang memarahi dirinya.
Ia menoleh ke bawah hendak meraih koper merah mudanya
yang lucu.
Namun mendadak tatapan matanya berhenti menatap satu
objek yang tertangkap oleh pupilnya.
Oh-my-gosh!
Apa-apaan itu?!
Yeoja blonde itu mengernyitkan dahinya terkesan jijik
sekaligus tidak percaya.
Mata sipitnya memperhatikan sepasang sandal jepit
berwarna cokelat gelap.
Well, walaupun kaki putih mulus itu terlihat indah,
tetap saja menjadi jelek karena sandal lusuh itu.
Perlahan Jessica semakin menaikkan pandangannya.
Dan dahinya memperlihatkan kerutan jelas.
Menatap kaus putih polos dengan kerah V yang terlihat
sedikit longgar karetnya.
Kemudian, leher jenjang itu, dan..
OH MY.
“Kau yeoja
atau namja?” Tanya Jessica menaikkan alisnya.
Jaejoong berdehem.
Ia tahu yeoja itu memperhatikannya dengan intens
barusan.
“Namja,
Jessie” Sahut Jaejoong tersenyum.
“What? Kau memanggilku apa tadi? Jessie?
Siapa kau huh?”
Yunho yang mendengar ucapan itu pun menghela nafasnya.
Mulut adiknya memang sangat tajam.
“Namanya Kim
Jaejoong, Jessica Jung, dan dia adalah kekasihku” Ujar Yunho pelan.
DEG.
Yeoja blonde itu terdiam.
Mata sipitnya bergerak pelan.
“Jadi, dia
namja jalang yang diceritakan Umma padaku?” Desis yeoja blonde itu tajam.
Pandangannya menghujam.
Menatap sarkastik Jaejoong yang terlihat menunduk.
Mata beningnya meredup.
Ia tahu kalau kisahnya dan Yunho akan menjadi semakin
rumit nantinya.
“Lebih baik
kalian segera berpisah” Ujar Jessica melanjutkan.
Yunho membulatkan matanya.
“YA! Jaga
bicaramu, Jessica Jung!”
“Namja rendah
seperti dia tidak akan pernah bisa menjadi salah satu anggota keluarga Jung
yang terhormat, Yunho! Lagipula Umma akan segera menikahkanmu dengan temanku
dari London!”
DEG.
Jaejoong dan Yunho sama-sama tersentak kaget.
Mereka menatap Jessica dengan pandangan yang tidak
bisa diartikan.
Sementara yeoja blonde itu menyeringai kecil.
Terkekeh mengejek menatap Jaejoong.
“Putri pewaris
tunggal perusahaan berlian terbesar di London, dan dia datang bersamaku kesini,
Umma bilang dia akan tinggal di rumah kita untuk sementara”
Jaejoong terdiam.
Nafasnya tercekat.
Menatap Jessica yang menoleh dan melambai kepada
sesosok yeoja berambut hitam yang sedang berjalan ke arahnya.
Oh oh..
“Namanya Go
Ahra” Ujar Jessica jelas.
DEG.
Jaejoong tercekat.
Mendadak ia lupa bagaimana caranya untuk bernafas.
Sesak.
TBC
ihhhh
BalasHapusJae kenapa ya selalu menderita deh kalo disandingin sama Yun
kasian amat itu
ampun deh
Umma sana yeodongsaengnya keterlaluan banget ih
mandang orang sebelah mata gitu
dan apa2an dah itu
main nikahin anak orang aja
aigooo