This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Jumat, 14 September 2012

FF/YAOI/YUNJAE/CHAPTER/UNTITLED/PART 1



PART 1.


Namja cantik bernama Kim Jaejoong itu mengembangkan senyum manisnya saat ini.
Sesekali mata beningnya melirik kekasihnya yang sedang fokus memasang dasi merahnya.
Ah, Yunho memang tidak pintar dalam hal ini.

  “Sini” Ujar Jaejoong seraya meraih kerah kemeja Yunho.

Membuat namja tampan itu tertunduk tiba-tiba dengan nafas yang tercekat.
Ia kaget saat mendadak kekasihnya memaksa tubuhnya untuk menunduk.
Oh well.
Bukankah namja cantik ini tidak lebih tinggi darinya hmm?

Jaejoong.
Kim Jaejoong.
Bukan siapa-siapa.
Hanya seorang namja yatim piatu yang hidup dengan kakinya sendiri.
Dan yah, ia belum cukup sukses.
Makanya ia tinggal di rumah petak seperti ini.

Dan office boy Jung’s Corp yang cantik ini telah berhasil membuat Yunho jatuh cinta dalam sekejap mata.
Well yah, saat Presiden Direktur itu tidak sengaja menabrak bahu Jaejoong ketika namja cantik itu baru saja selesai mengepel di lantai satu,benang merah di jari kelingking Jaejoong telah mengikat jari miliknya.

Kau bisa menebaknya sendiri setelah kejadian itu.
Berawal dari pertemuan yang tidak disengaja, kemudian berlanjut menjadi sebuah janji permintaan maaf dengan dalih makan malam bersama, lalu pengenalan lebih dalam dan..

Yeah, mengubah status masing-masing menjadi sepasang kekasih.

Tapi sayang, kisah cinta mereka tidak sepenuhnya sempurna.
Nyonya Jung yang bernama Keybum itu tidak membuka hatinya untuk namja miskin dan tidak terpandang seperti putranya itu.
Lebih tepatnya, ia merasa kalau Jaejoong sangat tidak pantas bersanding dengan putra sulungnya.


  “Aku bingung, kau begitu sempurna Yunnie ah, tapi kenapa hanya memasang dasi di leher saja kau tidak bisa?” Ujar Jaejoong terkekeh.

Ia menepuk pelan dada bidang namja tampan itu.
Yunho hanya tersenyum kecil.
Ia mengusap lembut rambut almond kekasihnya itu.

  “Karena ada kau yang melakukannya untukku, sayang, cinta itu adil” Sahut Yunho tertawa kecil.

Jaejoong mendengus.
Ia tersenyum dan menyuruh Yunho untuk duduk di atas tatami.
Berhadapan di antara meja bundar mungil yang ada.

Sarapan bersama eoh?

  “Mianhae Tuan Muda, lagi-lagi kau harus menghabiskan acara makanmu di lantai dan meja kecil seperti ini” Canda Jaejoong geli.

  “Yang terpenting adalah jari-jari indah yang memasak makanannya ani?” Balas Yunho menaikkan alisnya.

Jaejoong tersenyum lebar.
Ia mulai menaruh berbagai lauk sederhana yang ada ke dalam mangkuk nasi Yunho.
Persis seperti seorang istri yang melayani suaminya.


-------


TAP TAP TAP.


Suara High Heels dari bahan kaca transparan itu terdengar jelas.
Menusuk pendengaran siapa saja yang berada di lantai kelima dari Jung’s Corp itu.
Para karyawan saling menundukkan wajah.
Menghormati Jung Keybum yang berjalan dengan angkuh menuju ruangan putra sulungnya.


CKLEK!


Keybum membuka kasar pintu cokelat itu.
Dan mata kucingnya sontak membulat sempurna saat matanya masih menangkap kedua namja yang sedang bermesraan itu.
Jaejoong segera memisahkan dirinya dari pangkuan Yunho dan membenarkan kemeja office boy-nya yang kusut.
Sementara Yunho beranjak dari duduknya dan mengancing kembali leher kemejanya.

Yeoja bermata kucing itu mendengus.
Raut wajahnya memperlihatkan betapa emosinya ia.
Bola matanya bergerak memicing tajam dan giginya menggertak keras.
Urat lehernya terlihat menonjol.

Ia benar-benar merasa geram dan marah.

  “Jung Yunho” Panggilnya pelan.

Jaejoong menelan salivanya.

  “AKU MELETAKKANMU DI POSISI PRESIDEN DIREKTUR BUKAN UNTUK BERMESRAAN DENGAN OFFICE BOY JALANG INI!! KAU TAHU ITU?!” Teriak Keybum menggebu.

Namja tampan itu menaikkan alisnya.
Mata musangnya menatap tidak senang ke arah Ummanya.
Sementara Jaejoong semakin menundukkan wajahnya.
Jeongmall, Jung Keybum yang sedang mengamuk benar-benar mengerikan.

Aish.

Seharusnya ia menolak ketika Yunho menarik tubuhnya tadi.
Ck.

  “BooJae, kembalilah ke bawah, nanti kita pulang bersama ne?” Ujar Yunho seraya tersenyum pada kekasihnya.

Namja cantik itu mengangguk.
Mata beningnya bergerak pelan menatap mata teduh milik kekasihnya itu.
Ah, demi apa.
Jaejoong mencintai tatapan itu.

  “Ne bear” Bisiknya lirih.

Namja cantik itu menghela nafasnya perlahan.
Jantungnya berdebar kencang saat ia melewati Keybum yang berdiri di dekat pintu.
Yeoja bermata kucing itu memicingkan matanya tajam.
Menatap Jaejoong yang sudah keluar dari ruangan Yunho.


BRUKK!


Namja tampan itu menjatuhkan tubuhnya di atas kursinya kembali.
Ia merapikan jasnya dan menatap Ummanya yang berjalan mendekat.
Keybum mendengus.
Ia mencondongkan tubuhnya mendekati Yunho dan menatap lurus mata musang itu.

  “Berapa kali harus Umma katakan? Jauhi namja miskin itu, Jung Yunho! Dia tidak pantas untukmu!” Desis Keybum emosi.

Yunho menghembuskan nafasnya.
Ah, ia benci menghadapi ini.

  “Sampai kapan pun aku tidak akan pernah menuruti perintah Umma! Aku mencintainya, Jaejoong adalah takdirku!” Balasnya tak kalah tajam.

Heh.
Keybum berdecih mengejek.
Ia menyibakkan kipas bulu angsanya yang indah.
Kemudian ia mengipasi dirinya dengan tempo lambat.

  “Umma memberimu waktu, Yunho, jangan sampai kau menyesal nantinya” Ujarnya berbisik.

Yunho menatap layar laptopnya yang masih terbuka.
Mencoba mengacuhkan ancaman Ummanya itu.

  “Haaahhh~ Besok siang adikmu yang manja itu akan kembali dari London” Desah Keybum mempercepat tempo kipasannya.

  “Aku tahu, Sica sudah menghubungiku kemarin” Sahut Yunho datar.

  “Kau yang akan menjemputnya besok, ara? Umma sibuk”

  “Ne”

  “Dan ingat! Jangan pernah mengenalkan putriku yang cantik itu dengan namja jalang bernama Kim Jaejoong itu!”


DEG.


Yunho mengangkat wajahnya.
Menatap tajam ke arah Keybum yang bersikap acuh.
Namja tampan itu menahan nafasnya.
Tidak, ia tidak boleh meledakkan emosinya sekarang.
Tidak sampai Keybum merestui mereka berdua.


-------


Hmp.

Jaejoong tersenyum kecil.
Sejak tadi ia melakukannya seraya duduk diam di jok depan.
Menikmati hembusan angin yang menerpa dari jendela mobil mewah milik kekasihnya itu.
Jaejoong menekan tombol yang ada di dekat pegangan pintu, membuat jendela itu tertutup otomatis.

  “Yunnie, bisakah kau menyetir dengan pelan? Tidak ada yang kita buru ania?” Ujar Jaejoong lembut.

Yunho menghembuskan nafasnya.
Perlahan ia memperlambat kecepatan mobilnya.

  “Umma benar-benar membuatku kesal” Ujar Yunho akhirnya.

  “Yah, ia melakukan itu untuk melindungi putra kesayangannya” Sahut Jaejoong tersenyum.

  “Melindungi? Dengan cara ingin memisahkan putranya dengan namja yang sangat dicintainya?”

  “…”

  “…”

  “Bear”

  “Hmm?”

  “Aku selalu merasa..Kalau Ummamu ada benarnya”

  “Ck, jangan mulai lagi, Kim Jaejoong”

  “Tapi, jeongmall, ia benar, aku tidak akan bisa membahagiakanmu Yun, aku tidak---”

  “Kau memang tidak sempurna BooJae ah, tapi dengan hatiku bersanding bersama hatimu kau menjadi sosok paling sempurna yang pernah ada, arasseo?”

  “…”

  “Tidak ada yang bisa memisahkan kita berdua, sekali pun Ummaku, karena aku mencintaimu dan kau mencintaiku”

  “Um..”

  “Malam ini aku menginap lagi di rumahmu”

  “Mwo?”

  “Besok adikku akan tiba di Korea, aku ingin memperkenalkannya kepadamu”

Jaejoong terdiam.
Perlahan mata beningnya kembali bergerak memperhatikan pemandangan yang terlihat dari jendela.
Jemarinya mencengkram erat.
Gosh.
Mendadak ia merasa gugup saat Yunho berkata seperti itu.

Adiknya?

Jaejoong menghembuskan nafas pelan.

Kuharap ia tidak seperti Ummanya..

  “Boo, kau mau makan diluar malam ini?”

  “…”

  “Boo”

  “…”

  “BOOJAE!”

  “Eh?! Apa? Apa? Kenapa?”

Ck.
Yunho berdesah pelan.
Ia tahu Jaejoong sedang memikirkan apa.
Aigoo.

  “Aku bertanya padamu, apa kau mau makan malam diluar nanti?”

  “Ah..Ani, aniya, di rumah saja”

  “Kita delivery?”

  “Wae? Kau bosan makan masakanku?”

  “Ani sayang, aniya, aku hanya ingin kau tidak kelelahan”

  “Aku baik-baik saja bear, dan aku---”

  “Baiklah, kita delivery Pizza malam ini”

Aish.
Jaejoong menaikkan alisnya.
Menatap setengah kesal kekasihnya yang sedang terkekeh geli itu.

Yunho memang usil.

Namja tampan itu merapatkan bibirnya kemudian.
Ia kembali fokus menyetir.
Mengemudikan Bugatti Veyron minimalisnya masuk ke samping halaman kecil rumah petak milik Jaejoong.


BRUKK!


Namja cantik itu menghela nafasnya.
Menatap Yunho yang sudah merebahkan tubuhnya di atas ranjang miliknya.
Aish.
Jaejoong berkacak pinggang dengan alis yang dinaikkan sebelah.

Yunho tersenyum kecil.
Ia menepuk-nepuk bagian ranjang yang kosong di sampingnya.

  “Kka, berbaringlah disini dan bercinta denganku” Ujar namja tampan itu.

Eoh?

Jaejoong tertawa geli.
Ia menutup mulutnya dengan punggung tangan kirinya.
Kebiasaan manis yang sangat disukai oleh kekasihnya yang tampan itu.

  “Kenapa di otakmu hanya ada kata itu huh? Kau beruang termesum yang pernah ada” Cibir Jaejoong masih tertawa.

Yunho hanya terkekeh acuh.
Kemudian ia membalikkan tubuhnya menghadap langit-langit ruangan.
Sementara Jaejoong yang sudah melepas seragam office boy-nya dan hanya memakai celana pendeknya saja beranjak duduk di samping kaki Yunho.

Ia menjulurkan jemarinya melepas satu persatu kemeja Yunho dan melepas celana dan kaus kakinya.

  “Kka, kita mandi dulu” Ajak Jaejoong lirih.

Yunho mengangguk.
Ia meregangkan tubuhnya dan beranjak duduk.
Kemudian ia mencuri ciuman kekasihnya sekilas dan melompat masuk ke dalam kamar mandi.
Meninggalkan Jaejoong yang tertawa geli di sana.


-------


Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam.
Namun sepasang kekasih itu terlihat tidak tertarik untuk memejamkan mata.
Mereka hanya diam dan saling memandang sejak berbaring di atas ranjang.
Sampai akhirnya Jaejoong membuka pembicaraan dengan suara merdunya.

  “Ceritakan padaku tentang adikmu”

Yunho menaikkan alisnya.
Ia tersenyum dan mengangguk.

  “Adikku bernama Jessica Jung, rambutnya blonde seperti boneka”

  “Hmm”

  “Ia tidak banyak bicara, yeoja itu hanya berbicara panjang lebar dengan orang yang disukainya”

  “Aku jadi takut”

  “Wae?”

  “Bagaimana kalau nanti ia menutup mulut dariku?”

  “Tenang saja, aku yakin kalian pasti bisa akrab, ne?”

  “Hmm..”

  “…”

  “Terus? Apa lagi?”

  “Um, Sica memutuskan untuk melanjutkan studinya di London karena tunangannya pindah kesana”

  “Omo, itu sangat romantis, ia pasti takut kalau tunangannya akan berselingkuh darinya”

  “Yayayaya”

  “Yunnie”

  “Neee itu sangat romantis”

Jaejoong terkekeh geli.
Ia menepuk-nepuk lembut pipi kekasihnya.
Membuat Yunho menarik senyum manisnya.

Namja tampan itu meraih jemari lentik milik Jaejoong dan mengecupnya dengan manis.
Mata mereka saling beradu tatap.
Memandang dengan intens.
Sampai Jaejoong menahan nafasnya.

Yunho masih menahan tangan Jaejoong di hadapan wajahnya.
Kemudian namja tampan itu menekuk seluruh jemari Jaejoong kecuali telunjuknya.
Namja tampan itu mengecupnya sekilas dan menjulurkan lidahnya.
Membuat Jaejoong tersenyum kecil saat telunjuknya berada dalam rongga mulut Yunho yang hangat.
Ah, ia mengulumnya.

  “Kau ingin bercinta denganku?” Tanya Jaejoong menaikkan alisnya.

Yunho melepas kulumannya di jari kekasihnya.
Ia ikut menaikkan alisnya.

  “Kau ingin bercinta denganku?” Ulang Yunho tersenyum kecil.

Jaejoong menggeleng.
Ia tertawa kecil saat Yunho menggulingkan tubuhnya menjadi berada di atas tubuh namja tampan itu.

  “Kau harus mengangguk, sayang” Bisik Yunho.

  “Kalau tidak?”

  “Aku akan memaksamu”

  “Well, pada akhirnya mau tidak mau kita tetap akan melakukannya hmm?”

Yunho terkekeh.
Ia melepaskan piyama yang dikenakan kekasihnya dan menatap intens namja cantik itu.
Sementara Jaejoong mengulas senyum manisnya dan merundukkan wajahnya.
Menciptakan sesi ciuman panas untuk mengawali langkah mereka yang berikutnya.

Oh well.

Sepertinya malam ini mereka tidak akan tidur lagi hmm?


-------


DEG DEG DEG.


Jaejoong menahan nafasnya.
Mata beningnya bergerak gelisah.

Ia berkali-kali menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan.
Mencoba mencari sosok blonde yang diceritakan Yunho kepadanya kemarin.

  “Jangan panik, sayang, Sica sudah memberitahuku kalau penerbangannya diundur beberapa menit”

  “Aku gugup bear”

  “Aish, kau ini lucu sekali”

  “Yunnie!”

  “Dengar sayang, adikku itu seorang model, bukan sesosok monster yang ingin memakanmu”

Jaejoong mendengus.
Ia mendelik sebal menatap Yunho.
Sementara namja tampan itu hanya membalas tatapan kesal itu dengan senyum manisnya.

  “Ah!”

Namja cantik itu terlonjak ketika mendengar suara gumaman Yunho.
Jaejoong segera mengikuti arah pandang kekasihnya.

Dan, omo.

Itukah?

Itukah yeoja bungsu dari keluarga Jung yang terpandang itu?

Sesosok yeoja berambut blonde dengan Sweater hijau toskanya yang longgar?
Kaki jenjangnya yang indah dipadu bersama High Heels hitam?

  “Yunho!” Teriak Yeoja blonde itu mengembangkan senyum manisnya.

Namja tampan itu berdecih.
Ia memukul pelan kepala Jessica saat yeoja itu sudah berdiri di hadapannya.

  “Panggil aku Oppa, anak nakal!” Bentaknya keras.

Yeoja itu hanya tertawa kecil.
Mengacuhkan Yunho yang memarahi dirinya.
Ia menoleh ke bawah hendak meraih koper merah mudanya yang lucu.
Namun mendadak tatapan matanya berhenti menatap satu objek yang tertangkap oleh pupilnya.

Oh-my-gosh!

Apa-apaan itu?!

Yeoja blonde itu mengernyitkan dahinya terkesan jijik sekaligus tidak percaya.
Mata sipitnya memperhatikan sepasang sandal jepit berwarna cokelat gelap.
Well, walaupun kaki putih mulus itu terlihat indah, tetap saja menjadi jelek karena sandal lusuh itu.

Perlahan Jessica semakin menaikkan pandangannya.
Dan dahinya memperlihatkan kerutan jelas.
Menatap kaus putih polos dengan kerah V yang terlihat sedikit longgar karetnya.
Kemudian, leher jenjang itu, dan..

OH MY.

  “Kau yeoja atau namja?” Tanya Jessica menaikkan alisnya.

Jaejoong berdehem.
Ia tahu yeoja itu memperhatikannya dengan intens barusan.

  “Namja, Jessie” Sahut Jaejoong tersenyum.

  What? Kau memanggilku apa tadi? Jessie? Siapa kau huh?”

Yunho yang mendengar ucapan itu pun menghela nafasnya.
Mulut adiknya memang sangat tajam.

  “Namanya Kim Jaejoong, Jessica Jung, dan dia adalah kekasihku” Ujar Yunho pelan.


DEG.


Yeoja blonde itu terdiam.

Mata sipitnya bergerak pelan.

  “Jadi, dia namja jalang yang diceritakan Umma padaku?” Desis yeoja blonde itu tajam.

Pandangannya menghujam.
Menatap sarkastik Jaejoong yang terlihat menunduk.
Mata beningnya meredup.
Ia tahu kalau kisahnya dan Yunho akan menjadi semakin rumit nantinya.

  “Lebih baik kalian segera berpisah” Ujar Jessica melanjutkan.

Yunho membulatkan matanya.

  “YA! Jaga bicaramu, Jessica Jung!”

  “Namja rendah seperti dia tidak akan pernah bisa menjadi salah satu anggota keluarga Jung yang terhormat, Yunho! Lagipula Umma akan segera menikahkanmu dengan temanku dari London!”


DEG.


Jaejoong dan Yunho sama-sama tersentak kaget.
Mereka menatap Jessica dengan pandangan yang tidak bisa diartikan.
Sementara yeoja blonde itu menyeringai kecil.
Terkekeh mengejek menatap Jaejoong.

  “Putri pewaris tunggal perusahaan berlian terbesar di London, dan dia datang bersamaku kesini, Umma bilang dia akan tinggal di rumah kita untuk sementara”

Jaejoong terdiam.
Nafasnya tercekat.
Menatap Jessica yang menoleh dan melambai kepada sesosok yeoja berambut hitam yang sedang berjalan ke arahnya.

Oh oh..

  “Namanya Go Ahra” Ujar Jessica jelas.


DEG.


Jaejoong tercekat.
Mendadak ia lupa bagaimana caranya untuk bernafas.
Sesak.


TBC

1 komentar:

  1. ihhhh
    Jae kenapa ya selalu menderita deh kalo disandingin sama Yun
    kasian amat itu
    ampun deh
    Umma sana yeodongsaengnya keterlaluan banget ih
    mandang orang sebelah mata gitu
    dan apa2an dah itu
    main nikahin anak orang aja
    aigooo

    BalasHapus