This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Jumat, 14 September 2012

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/CATATAN HARIAN SHIM CHANGMIN


Tittle: CATATAN HARIAN SHIM CHANGMIN

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-lalawowo~


WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


  “Catatan harian hari ini adalah : Magnae DBSK yg imut nan unyu itu jatuh sakit?!”

.
.
.

Aku terbatuk keras seraya menutup mulutku dengan kedua tangan.
Tubuhku terasa menggigil.
Kepalaku terasa pusing dan berat.

Hiks..sepertinya aku demam.


BRAKK!


  “MAX CHANGMIN! SEGERA BERSIHKAN TUBUHMU! KITA HARUS KE GEDUNG KBS SETENGAH JAM LAGI!”

Aku meringis kesal menatap si pantat bebek yg cerewet itu.
Aish!
Apa dia tidak lihat kalau namja tampan yg ada di hadapannya saat ini sedang sakit eoh?!

  “Uhukk Uhukk!” Aku sengaja terbatuk keras di hadapannya.

Hahahaa.
Dan tepat seperti yg kuharapkan.
Raut wajah Junsu berubah bingung.
Sedetik kemudian ia segera berlari menuju kamar Jaejoong dan Yunho Hyung.

  “HYUUUNG! CHANGMIN SAKIT!!”

Bingo.

Aku mendengar suara derap langkah Umma dan Appa berlari ke kamarku.
Segera kutarik selimut tebalku dan menenggelamkan sebagian tubuhku disana.

  “Omo~ Uri Minnie~!”

Hmp.
Aku tersenyum diam2.
Ahh, Jaejoong Hyung memang yg terbaik.

  “Kau sakit sayang? Gwenchana?”

Aku menggeleng lemah.
Memperlihatkan seolah aku tidak berdaya sama sekali.

Kekekek~

Setelah ini Umma pasti melarangku ikut perform di gedung KBS ^^v

  “Otte bear? Sepertinya Minnie sakit berat, suhu tubuhnya panas sekali” Adu Umma menatap Appa.

Leader DongBangShinKi yg tampan itu (walaupun tidak setampan aku) mengernyitkan dahinya.
Ia menjulurkan tangannya ke leherku dan menggumam tidak jelas.

  “A..Appa..” Lirihku sesedih mungkin.

Mata bulat Umma berkaca2 sekarang.
Aigoo.
Aku tahu kalau Umma sangat menyayangiku.
Terima kasih.

  “Yoochun! Beritahu manajer kalau Changmin akan istirahat di dorm!”

YES!

Aku menjerit senang dalam hati.
Aah, akhirnya.
Sudah lama sekali tidak mendapatkan hari libur.

Oh well.
Aku ini memang benar2 sedang sakit, sodara2!
Demi Author!
Hanya saja, karena kesempatan ini sangat langka, aku harus memanfaatkannya sebaik mungkin ania?

Kekekekek~

  “Umma..Jangan tinggalkan aku..”

Jae Hyung menatap iba wajahku yg sudah kusetting semenyedihkan mungkin.
Namja cantik itu tersenyum menatapku dan mengecup pipiku sekilas.
See?
Umma benar2 memanjakanku.

  “Bersabarlah nee? Umma janji akan segera kembali dan menemanimu, sayang”

  “Belikan bulgogi ne Umma?”

  “Eoh? Bulgogi?”

  “Umma..Hiks..Kepalaku sakit~”

  “Nee neee~ Aish, dasar bayi besar~!”

Namja cantik itu terkekeh kecil seraya mengacak rambutku.
Kemudian ia beranjak keluar dari kamar bersama Yoochun dan Junsu.

Aku terdiam menatap Appa yg tidak berbicara sejak tadi.
Mata musangnya seakan mengintimidasiku.


SRET.


DEG!


Aku tersentak kaget ketika merasakan jemari Appa menelusuri pipi kananku yg dicium Umma dengan lembut.
Jantungku berdebar2.

  “Kulit ini, sudah berapa kali di sentuh BooJaeku heum?”

Aku bergetar takut.
Peluh dingin mengalir deras dari pelipisku sekarang.

Ya tuhan!

Aku akan mati!!

  “AAWWW!! AAWW!!” Jeritku kesakitan.

Yunho mencubit pipiku dan menariknya dengan keras.

  “Nakal eoh?!” Ujar Yunho kesal.

Aku menggelengkan kepala dengan cepat.
Ish!
Selalu saja seperti ini!
Beraninya bermain di belakang Umma!

Ck!
Menyebalkan!

  “Ampun..” Lirihku seraya mengusap pipiku.

Yunho Hyung beranjak dari duduknya.
Ia menghela nafas dan mengacak rambut hitamku.

  “Get well soon, okay?”


CKLEK.


Hmp.
Aku menarik senyum manisku.


-------


Aku mengutak atik ponselku dengan bosan.
Sudah dua jam lebih.
Dan mereka belum kembali.

Ish.

Padahal biasanya Umma akan cepat pulang kalau aku sakit.

Aku bangun dari baringku dan berjalan ke ruang tengah seraya menyeret selimutku.
Piyamaku terasa basah karena keringat.
Ck, aku malas menggantinya.


BRUKK.


Aku duduk di depan TV dan menonton drama terbaru minggu ini seraya mengunyah setoples cookies gula yg dibuatkan Umma khusus untukku.
Hmp.
Indahnya hidup ini.


CKLEK!


  “Aku pulang!”

Ah! Umma!

  “Eoh? Minnie? Kenapa kau diluar? Apa keadaanmu sudah membaik?”

Aku menggeleng pelan.
Kemudian kutatap TV layar plasma itu sekali lagi.

Kulirik Jae Hyung dengan sudut mataku.
Ia berlari ke kamarnya dan mengganti pakaian.
Kemudian ia keluar dan mengambil kotak obat bersama bungkusan plastik yg menyeruakkan wangi makanan.

Bulgogi!

  “EITS! Periksa badan dulu!” Erangnya seraya merebut bungkusan plastik putih itu dari tanganku.

Aku mengerucutkan bibirku kesal.
Kubiarkan Jae Hyung mengukur suhu tubuhku dengan termometer dan mengelap keringatku.

  “Sudah Umma? Aku laparrrr” Rengekku manja.

Jae Hyung menarik senyumnya.
Ia mencubit pipiku dengan gemas dan membuka bungkusan itu.

Kemudian ia menyuapkan bulgogi itu ke dalam mulutku.
Aku tersenyum senang disela kunyahanku.

Hmm~
Lezat~

  “Umha laghhi”

  “Makanan yg ada di mulutmu belum habis dan kau sudah minta lagi? Aish”

  “Umm..nyam nyam nyam..Glup! Sudah! Umma lagi!”

Jae Hyung terkekeh kecil.
Ia terus menyuapkan bulgogi hangat itu untukku.

  “Ah, piyamamu sudah basah, Minnie ya, kita ganti nee?”

  “Sirheo! Aku malas Umma~”

  “Changminnie~!”

  “Unngggg”

  “Ck, ya sudah, buka dulu kemejanya, biar Umma pakaikan, aish, kau ini, persis seperti bayi!”

  “Aku kan magnae yg paling baik hati di seluruh dunia~”

Jae Hyung tertawa kecil.
Ia menepuk punggungku sekilas dan membantuku melepas piyama atasku.


CKLEK.


DEG.


Kami berdua tersentak kaget.
Menatap Yunho Hyung yg terpaku di depan pintu.

  “Yu..Yunnie”

Aku mendengar jelas bisikan lirih Jae Hyung yg menyiratkan ketakutan.
Namja tampan itu (masih tidak setampan aku) berjalan dengan wajah yg datar.
Ia menarik lengan Jae Hyung dan menyeretnya ke dalam kamar.

Aku merinding.

Oh tuhan, semoga Ummaku baik2 saja di dalam sana.


-------


  “Aku mau ttokppoki~~”

Yoochun Hyung menatapku dengan bingung.

  “Kau baru saja menghabiskan lima porsi burger medium, Shim Changmin” Ujarnya menolehkan wajah.

Aku merengut kesal.
Kusepak kasar bantal beruang milik Umma yg ada di kakiku.

  “Ya sudah! Kau mau berapa kotak?”

Aku tersenyum menatap Yoochun yg memutar kunci mobilnya.
Ah~ hyung yg sangat baik~
Walaupun masih tidak sebaik dan semanis aku.

  “Tiga!”

Junsu menatapku dengan raut bingung.
Ia menunjuk wajahku dengan telunjuknya.

  “Bukankah kau sedang sakit? Kenapa nafsu makanmu semakin menggila eoh?”

Aku berdecak kesal.

  “Bukan urusanmu, pantat bebek :P”

  “AISH! Magnae tidak tahu sopan santun! Awas kau!”

  “UMMMAAAA!!”

  “Jae Hyung masih di kamar! Hahahaha”

Aku meringkuk di balik selimutku.
Berharap Tuhan memberkati diriku yg rajin menabung ini.


CKLEK!


  “XIAH JUNSU! Jangan ganggu Minnie! Dia sedang sakit!”

Aku tertawa senang mendengar suara jeritan Umma.
Segera kusingkap selimutku dan menaikkan alisku memandang dirinya yg super seksi di depan pintu kamar.

Wow~
Jae Hyung hanya mengenakan selimut putih yg terlilit di pinggangnya.

  “HUWWAAAA!”

Jae Hyung berteriak kaget ketika Appa menarik tangannya dan menutup kembali pintu kamar.
Aku dan Junsu sama2 bergidik ngeri.
Kami saling menatap satu sama lain.

  “Juncu yaah” Panggilku dengan nada aegyo.

  “Apa?!” Sahutnya sangar.

  “Aku mawu kenyang goyeeenggg~” Ujarku semanis mungkin.

Hmp.

Aku tahu Junsu tidak akan tahan dengan aegyoku ini.
Hahaha.

  “Kentang goreng? Baiklah~” Ujarnya tersenyum.

Aku hanya balas tersenyum dan kembali berbaring di sofa ruang tengah.


-------


  “UUMMMAAAAA!!”

  “UMMMMAAAA!!”


DRAP DRAP DRAP!!


Jae Hyung berlari dari kamarnya ke kamarku.
Ia menyeka keringatnya yg menetes.

  “Wae Min?”

  “Spagetti~”

  “Oh gosh”

Aku mencoba tersenyum manis menatap Ummaku yg cantik itu.

  “Ne Umma?”

  “BOOJAEEE!! KITA AKAN TERLAMBAT!! KAU MAU MANAJER HYUNG MARAH EOH?!”

  “Mianhae Minnie sayang, tapi manajer meminta kami untuk ke ruangannya sekarang juga, kau dengar teriakan Appa ania?”

UH.

Aku mengerucutkan bibirku kesal.

  “Umma tidak sayang padaku..Hiks..”

  “Aniaaa! Umma sayang padamu, Minnieee~! Aigooo~”

  “Huwwweeeee…! Aku mau spagettiiiiii~~!”

  “Neee neee~ Sebentar nee? Cup cup cup, gwenchana ania?”


CKLEK.


  “Wae Boo?”

  “Yunnie, bisakah kita pergi sebentar lagi? Kasihan uri Minnie..”

  “Mwo? Memangnya kenapa?”

  “Tidak ada yg menemani Changmin, bear, neee?”

  “Ck, baiklah, aku akan menelfon manajer Hyung”


CUP.


  “Gomawo sayang~”

Yunho Hyung tersenyum manis seraya mengusap bibir Jae Hyung dengan jemarinya.
Aku hanya menatap datar aksi romantis mereka.
Ah, aku sudah terbiasa.

Kutatap Yoochun dan Junsu yg masuk ke kamarku setelah YunJae Hyung keluar dari kamarku.
Mereka duduk di sisi ranjangku dan menyentuh dahiku.

  “Sudah lebih baik” Ujar Yoochun mengerucutkan bibirnya.

  “Yoochun Hyung” Panggilku berbisik.

  “Mwo?”

  “Pijat kakiku~”

  “PRETTY DAMN? ARE YOU FREAK?!”

  “Kakiku sakit sekali Hyuuunnngggg~~ Hiks..”

  “Aishh jinjja! Sejak kapan magnae evil ini menjadi cengeng eoh?!”

  “Umma---”

  “Araso araso! Aku pijat!”

Aku terkekeh geli sekarang.

Hahahahaha.

Benar2 menyenangkan.
Jarang2 Yoochun mau menuruti perintahku.
Hm, well, namja chubby ini benar.
Aku memang sudah sembuh.
Kekekekek~

Maaf saja yaa, aku sudah terlanjur betah dengan keadaanku yg selalu dimanjakan mereka semua.
Dan kurasa aku akan masih tetap merasa sakit sampai besok.
Atau mungkin lusa?

Hohoho~


CKLEK.


  “Changminnie~ Spagettimu”

Aku membuka mulutku.
Junsu yg menyuapkan aku dengan wajah yg tidak rela.
Aku hanya tertawa dalam hati.

  “Appa~” Rengekku pada Yunho.

Namja tampan (aku yg paling tampan!) itu menatapku dengan mata musangnya.
Ia berjalan mendekat.

  “Malam ini aku tidur dengan Umma nee?”

  “MWO?”

  “Appa..Kepalaku pusing..Aku benar2 sakit~”

Yunho Hyung berdecak kesal.
Ia menatap Jaejoong Hyung yg balas menatapnya dengan tatapan yg tidak bisa diartikan.

  “Baiklah, tapi ingat, Shim, awas kalau kau berulah!”


-------


  “Umma, peluk~”

  “Nee neee”


GREPP.


  “Hehehe”

  “Sudah malam Changmin ah, cepatlah tidur..”


BRAKK!


  “Aku juga tidur disini!”

  “Yunnie?”

  “Kami juga!”


EOH?


Aku menatap dua namja yg berdiri di belakang Yunho Hyung.
Yoochun dan Junsu memegang bantal guling mereka dengan erat.

  “Kenapa kalian semua malah ikut2an eoh?” Ujar Jae Hyung beranjak duduk.

  “Yunho Hyung mengganggu kami! Biar adil kita tidur bersama saja!” Ujar Junsu kesal.

Aku hanya terdiam.
Mereka semua mulai naik ke ranjangku dan berbaring.

Aku di apit oleh Jaejoong dan Yunho Hyung.
Ahh, rasanya seperti benar2 anak mereka.

  “Semuanya, selamat tidur~” Ujarku memejamkan mata.


-------


Aku mengerjapkan mataku.
Berusaha bergerak di antara tindihan Hyung2ku.
Aish!
Mereka benar2 tidak bisa tidur dengan benar!

  “Hngh”


PLEKK!


Aku mengernyitkan dahi merasakan telapak tangan Yoochun yg menempel di dahiku.
Namja chubby itu terusik.
Ia membuka matanya dan mengerjap beberapa kali.

  “OMO!! CHANGMIN SUDAH SEMBUH!!” Jeritnya heboh.

Aku menatap mereka semua yg tersentak tiba2.
Jae Hyung yg masih berantakan ikut2an menyentuh leherku.

  “BENAR!” Teriaknya histeris.


GRUSAKK!


Mereka semua tertawa senang seraya berpelukan.
Persis seperti Teletubbies.

  “Akhirnya..Hiks..Aku sangat senang..Hiks...”

  “Junsu yah..Jangan menangis~”

  “Aniyeyo~ Hiks..Kau tidak tahu betapa tersiksanya aku, Jae Hyung!”

  “Kita semua merasakan hal yg sama Junsu yah”

Aku menelan salivaku.
Yunho dan Yoochun yg sedang menenangkan Junsu dan Jae Hyung yg menangis menatapku dengan tajam.

Mereka menunjukku dengan kompak dan berteriak lantang.

  “AWAS SAJA KALAU KAU KEMBALI SAKIT, MONSTER FOOD!! KAMI AKAN MELEMPARMU KE PULAU TIDAK BERPENGHUNI!!”

Oh well.
Ironis sekali hidup namja tampan yg sangat menggemaskan ini.


END.

DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!

2 komentar:

  1. Huahahaha....lucu...minnie memanfaatkan sakit nya...

    BalasHapus
  2. Huahahaha....lucu...minnie memanfaatkan sakit nya...

    BalasHapus