Tittle:
MY FOOTBAL PLAYER
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length: ONESHOOT
Rating:
family-romance-fluff-sweet-enggg(?)
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
-------
“Umm..Apa kau
mau mengajariku cara bermain bola?”
.
.
.
Sesosok namja tampan bernama Jung Yunho itu terlihat
sedang duduk di kursi kelasnya yg berada di dekat jendela.
Mata musangnya yg tajam bergerak pelan mengawasi sosok
cantik yg sedang berada di lapangan sekolah saat ini.
Ia tersenyum kecil.
Lagi2 terlambat eoh?
“YAK! Jung
Yunho! Kalau kau tidak senang dengan pelajaranku kau bisa keluar sekarang!”
DEG.
Yunho tersentak kaget.
Suara nyaring itu membuyarkan lamunannya dalam
sekejap.
AISH!
Yunho lupa kalau sekarang sedang jam pelajaran
Sejarah!
Aigoo~
“Mianhae sam”
Ujar Yunho menundukkan wajahnya.
Namja bermata kodok itu menghembuskan nafasnya kesal.
Beberapa detik kemudian ia kembali fokus mengajar para
siswa.
Dan begitu juga dengan namja tampan ini.
Ia kembali memalingkan wajahnya ke arah jendela.
Sesekali ia mencengkram kecil ujung meja tulisnya.
Berusaha menahan debaran jantungnya yg kian cepat
berdetak.
TTEEETTT~~
TTEEETTT~~
“Yeeahh!”
“Pelajari bab
dua untuk materi ujian kita minggu depan, araso?”
Seluruh siswa kelas XII-3 mengangguk patuh.
Mereka tersenyum manis menatap Minho sam yg beranjak
keluar kelas.
BRUKK!
“Melamun lagi
eoh?”
Yunho mengangkat wajahnya.
Menatap datar sahabatnya yg bernama Yoochun.
Namja imut yg sedang menyusun buku pelajarannya itu
ikut bangun.
Ia beranjak duduk di kursi yg berada di samping Yunho.
“Aku tahu apa
yg kau lihat setiap hari, Jung” Ujar Junsu yg tersenyum kecil sekarang.
Mendadak Yunho salah tingkah.
Namun ia segera bersikap se-cool mungkin.
“Hmm?”
Gumamnya seolah tidak mengerti.
Junsu dan Yoochun terkekeh kecil.
Mereka menggeleng dan menepuk meja Yunho dengan
kompak.
“Hei, ayo kita
taruhan” Ajak Yoochun semangat.
Yunho mengangkat alisnya sekarang.
Ia mengernyitkan dahinya.
“Minggu ini
adalah tugasmu untuk mewawancarai narasumber berikutnya di klub kita, Yunho ah”
Ujar Junsu manis.
Hmm.
Yunho mendengung pelan.
Mengingat2 klub korannya yg berisi 20 anggota itu.
“Ah, ne” Seru
Yunho tertegun.
“Kau harus
mewawancarai si anak populer tahun ini, anggota klub sepak bola” Jelas Yoochun
masih dengan senyumnya yg manis.
“Football
player?”
“Ne~ Dan kau
tahu siapa?”
“Hmm”
“Penyerang
sekaligus kapten tim sekolah, Kim Jaejoong”
DEG.
MWO??
“Jangan
salahkan aku, Choi Siwon si ketua klub yg menyuruhmu”
ARGH.
Yunho berdesah malas sekarang.
“Arasoo,
terus, apa taruhannya eoh?” Ujar Yunho menyandarkan bahunya di sandaran kursi.
Park Yoochun dan Kim Junsu menarik senyum manis
mereka.
Keduanya berbisik kompak.
“Mencium
narasumbermu kali ini, tepat di bibirnya!”
“Kalian
bercanda?!”
Yunho membulatkan mata musangnya kesal.
Ia melotot menatap dua namja itu.
Junsu terkekeh senang.
Sementara Yoochun tersenyum usil.
“Wae? Kau
takut?” Tanya namja chubby itu.
Yunho menggeram.
Aish jinjja!
Dasar dua namja bebek sialan!
“Siapa yg
bilang aku takut eoh?! Awas saja kalian! Kalau aku berhasil, kalian harus
mentraktirku pancake madu di kantin sampai akhir semester!” Ujar Yunho kesal.
Yoochun tertawa kecil.
“Dan kalau kau
kalah kau harus mencium setiap yeoja yg melewati koridor kelas kita” Ujarnya
menyeringai.
-------
“SHIM
CHANGMIN! OPER KESINI!!”
“GOTCHA
HYUNG!!”
DESSSHH!
“YEEAAHH!!”
DRAP DRAP DRAP!
Hmp.
Namja tampan itu menarik senyumnya sekali lagi.
Menatap sosok cantik yg masih saja terlihat semangat
itu.
Ah, Jaejoong, Kim Jaejoong.
Kapten klub sepakbola sekolah yg sangat populer dan
dibanggakan.
Terkenal angkuh dan menyebalkan.
Tapi begitu manis dan menggemaskan ketika ia sedang
menyesap strawberry milkshake favoritnya di kantin sekolah.
HMP.
See?
Namja tampan itu mengetahui semua hal tentang
Jaejoong.
Mulai dari kebiasaan kecilnya sampai kesukaannya.
Singkat kata, namja tampan ini menyukai namja cantik
itu.
Ah, tidak.
Lebih tepatnya kalau, mencintai namja cantik itu.
“Manajer!
Berikan aku minum!”
DEG DEG DEG.
Oh gosh.
Demi apa jantung Yunho berdebar sangat kencang
sekarang ini?
Mata musangnya terpaku pada sosok cantik yg sedang
menenggak air mineralnya.
Ia mendongakkan wajahnya memperlihatkan leher
jenjangnya yg di tetesi butiran keringat.
Rambut almondnya terlihat lengket dan basah.
Seragam footballnya yg berwarna biru muda terlihat
lembab sekarang.
“Hahh..hh..hhh”
Yunho masih menatap namja cantik itu dengan tajam.
Menelan salivanya setiap kali menatap bibir merah
Jaejoong yg basah karena air mineralnya seraya menarik nafas panjang.
Menggoda.
[ “Mencium bibirnya” ]
DEG!
Yunho tersentak kaget ketika namja cantik itu menoleh
menatapnya.
Ia merasakan darahnya berdesir hangat.
Perutnya sakit seperti banyak kupu2 yg berterbangan di
sana.
OH my.
TAP!
Yunho mendesah kecil ketika Jaejoong tidak membalas
senyumnya.
Namja cantik itu hanya menatap datar ke arah Yunho dan
kembali memutar tubuhnya ke arah lapangan dan ikut bermain.
“Kau dari klub
koran ania?”
EOH?
Yunho menoleh.
Ia mengangguk.
“Ketua klub
koran sudah memberiku surat permintaan wawancara dengan ketua kami”
“Ah, ne
Jessica-ssi”
“Jadi, kapan
kau akan mulai mewawancarai Kim Jaejoong? Aku harus mengatur jadwalnya dulu,
minggu ini ia akan menjalani latihan intensif untuk kejuaraan pertahun”
“Secepatnya”
Yeoja blonde itu mengangguk mengerti.
Kemudian ia mendudukkan dirinya di sebelah Yunho.
“Jessica-ssi”
“Hum?”
“Namja
itu..Jaejoong, dia orang yg seperti apa?”
HMP.
Yeoja blonde itu menarik senyum kecilnya.
Ia mengangkat bahunya pelan.
“Cari tahu
saja sendiri”
“Aish”
Yunho dan Jessica tertawa bersama setelah itu.
Mereka terlihat sangat akrab sekarang.
Dan itu mengusik pandangan seseorang yg sedang
memperhatikannya secara tidak sengaja dari kejauhan.
Benar2 mengusik.
“Kapten! Oper
bolanya padaku!”
-------
“Hahhh…hhh…hhhhh”
Seluruh tim football sekolah sudah menyelesaikan
latihan mereka hari ini.
Beberapa dari mereka mulai beranjak keluar ruangan dan
pulang ke rumah masing2 setelah membereskan barang2.
Namja tampan bernama Yunho itu menghela nafasnya gugup
sekarang.
Ia berjalan dengan yakin ke ruang ganti tim football
itu dan mendekati Kim Jaejoong yg sedang mengipasi dirinya dengan buku.
“Anyeong”
HM?
Jaejoong menoleh ke kiri.
Ia mengangguk dan tersenyum kecil.
Namja cantik itu kembali mengipasi dirinya.
Tanpa menyadari efek samping dari senyum tidak
ikhlasnya barusan.
Well, namja tampan itu sedang mencengkram jemarinya
sekarang.
Hahahaha, gugup eoh?
“Nugu?”
“M..Mwo?”
“Nuguseyo? Kau
siapa?”
Namja tampan bernama Jung Yunho itu tersenyum
semenawan mungkin.
Ia menjulurkan jemarinya ke arah Jaejoong.
“Namaku Yunho,
Jung Yunho, jurnalis dari klub koran”
“Ah, jadi kau
yg dibicarakan Jessica hum? Aku Jaejoong”
“Kalau begitu,
berarti kau sudah tahu kalau aku akan mewawancaraimu dalam waktu dekat ini?”
“Ne, ah,
Yunho-ssi, bisakah kau menungguku di luar saja? Aku mau mengganti pakaianku
dulu”
“Hmm, baiklah”
Namja tampan itu bangkit dari duduknya.
Ia segera berjalan menuju pintu.
Sedetik kemudian Yunho merasa ada yg aneh.
Ia menoleh ke samping dan mengernyitkan dahinya
menatap sisa anggota football player yg ikut berjalan keluar.
“Tidak ada yg
boleh melihat kapten berganti baju, dia tidak suka orang lain melihat tubuhnya”
Yunho mengangguk mengerti.
Ia balas tersenyum pada salah satu pemain sepak bola
itu.
OH well.
Tidak ada yg boleh melihat eoh?
Hmp, sepertinya kau benar2 namja yg suci, Kim Jaejoong.
-------
SSRRSSSHHHH~~
Desiran angin senja hari ini menerpa lembut wajah
Yunho yg sedang duduk di tengah lapangan bola sekolah.
Mata musangnya terpejam menikmati arus angin.
Kemudian ia membukanya dan menatap sosok cantik yg
sedang berlari dengan semangatnya menggiring bola kaki ke gawang.
DESSSHH!!
“OH YEAH!!”
Jerit Jaejoong senang.
Namja cantik itu berlari berputar dua kali dan duduk
di samping Yunho.
Ia menarik nafasnya yg berderu.
Gurat bahagia jelas terlihat di wajah cantiknya.
“Gomawo” Ujar
Jaejoong tersenyum manis.
Yunho yg menahan nafasnya itu balas tersenyum kecil.
Ia melirik Jaejoong yg menenggak minuman yg baru saja
disodorkannya.
“Hmm, sejak
kapan kau suka sepak bola?”
“Apa ini
pertanyaan yg pertama?”
“Ne”
“Mmm~ Sejak
kecil, aku pernah masuk tim basket, tapi mereka mengusirku”
“Hahahahaha,
kasihan sekali kau”
“YAH!
Nappeun!”
HMP.
Namja tampan itu menarik senyum manisnya.
Ia terkekeh kecil seraya mengacak rambut almond yg
basah itu.
Lembut.
Dan Jaejoong sama sekali tidak menolak.
“Terus, posisi
pertama ketika masuk tim?”
“Kiper,
tapi--”
“Tapi mereka
mengusirmu juga?”
“Ish”
Yunho tertawa geli sekali lagi.
Mata musangnya menatap pout lucu itu dengan gemas.
Oh my.
Ia sungguh beruntung bisa duduk di sebelah namja
cantik itu sekarang.
“Hei, apa kau
tahu? Ternyata pribadi aslimu sangat berbeda dengan yg dibicarakan penghuni
sekolah” Ujar Yunho tertegun.
“Ini bukan
pertanyaan wajib ania?” Sahut Jaejoong seraya menatap Yunho.
Namja tampan itu menggeleng pelan.
“Ania, ini
milikku”
“Hmm, dari
dulu aku memang seperti ini, aku sendiri tidak mengerti kenapa mereka menyebar
gosip kalau Kim Jaejoong adalah namja yg sangat sombong”
“Jinjja?”
“Well, aku
hanya kurang suka menjadi pusat perhatian”
“Maksudmu?”
“Aku main
sepak bola bukan untuk sekedar mencari popularitas, Yunho ya, tapi karena aku
memang benar2 menyukainya, kau bisa lihat sendiri ania?”
DEG DEG DEG.
Yunho membulatkan mata musangnya kaget.
Jaejoong tiba2 mendongak tepat di hadapan wajahnya.
Mencoba menyuruh namja tampan itu untuk mencari
kebenaran dari dalam mata indahnya.
[ “Kau harus mencium bibir narasumbermu” ]
DEG.
“Ah! Sudah
malam! Kita lanjutkan saja besok, otte?”
UKH!
Yunho mendesah kecil.
Ia baru saja akan mendekatkan wajahnya dengan wajah
namja cantik itu barusan.
Namun Jaejoong mendadak memalingkan wajahnya.
OH well.
“Baiklah, kita
bertemu di sini besok sore” Ujar Yunho tersenyum kecil.
-------
TAP TAP TAP.
GREPP!
“Yuhuuuu~
Tugasmu otte? Menyenangkan ania?”
Yunho berdecak malas.
Ia memutar bola matanya seraya menatap Yoochun yg
memeluk bahunya.
“Biasa saja”
Sahut Yunho acuh.
“Masa? Kemarin
sore aku sempat melihatmu menemani Jaejoong bermain bola di sekolah” Celetuk
Junsu yg sudah berjalan di samping Yoochun.
Namja tampan itu menjulurkan lidahnya.
Ia berjalan cepat menuju kelasnya.
“Kau sudah
mencium Jaejoong ania?” Tanya Yoochun menaikkan alisnya.
Junsu tertawa kecil.
Ia menepuk bahu sahabatnya.
“Mustahil!
Yunho pasti akan kalah taruhan! Ia tidak akan berani melakukannya!” Ujar namja
imut itu masih dengan tawanya.
“Cih, ini baru
pemanasan, anak2, kita lihat saja nanti” Ujar Yunho berdecak malas.
Tiga sahabat itu asyik berceloteh ria tanpa memperdulikan
keadaan.
Mengacuhkan sosok berwajah kekanakan yg tanpa sengaja
mendengar pembicaraan mereka barusan.
Namja itu menarik senyum evilnya yg menyeringai.
Kemudian ia segera berlari dari kelas XII-3 itu.
-------
Yunho berjalan dengan santai hari ini.
Lengannya mengapit bahan wawancaranya untuk sore ini.
Namja tampan itu membuka pintu lapangan sekolah dan
menangkap sosok Jaejoong yg sedang duduk membelakanginya.
“Hei”
Jaejoong menoleh.
Ia tersenyum manis.
“Hei”
“Kau sudah
lama?”
“Ania”
“Hmm, kenapa
kau malah duduk di sini? Biasanya langsung berlari mengitari lapangan”
“Aish, hahaha,
memangnya tidak boleh?”
Yunho ikut tertawa kecil.
Ia membuka map naskahnya sekarang.
Namja tampan itu mengangkat wajahnya sekilas.
Ia memperhatikan Jaejoong yg sedang menghela nafasnya
sekarang.
“Waeyo? Kau
ada masalah?”
EOH?
Jaejoong mendongak.
Kemudian ia menggeleng seraya tersenyum.
“Kau tahu
Yunho ah? Entah kenapa..Aku merasa senang bersama denganmu” Ujar Jaejoong
memejamkan mata bulatnya.
Mencoba merasakan semilir angin senja yg lembut.
“Aku juga sama
denganmu” Sahut Yunho balas tersenyum.
Jaejoong membuka matanya.
Ia menatap Yunho dengan tajam.
“Benarkah?”
DEG.
Namja tampan itu tercekat sejenak.
Mata musangnya yg tajam beradu dengan mata bening
Jaejoong yg indah.
Seolah akan menelan dirinya ke dalam sana.
“Ahhhh~ Cepat
ajukan pertanyaan untuk hari ini! Aku mau menyelesaikan semuanya dengan
segera!” Seru Jaejoong merentangkan tangannya.
Yunho tertawa kecil.
Ia segera membaca naskahnya.
“Kau punya
saudara?”
“Ania, aku
anak tunggal”
“Pelajaran apa
yg sangat kau sukai?”
“Olahraga”
“Makanan
kesukaanmu?”
“Ttokppoki~”
“Kau suka
binatang apa?”
“Gajah!”
“Hmp, lalu,
kudengar kau pernah mengalami cedera di pertandingan tahun lalu ania? Apa yg
kau rasakan waktu itu?”
“Aku..Aku
merasa sangat kesal, aish, kuharap waktu itu aku tidak menubruk lawan! Kalau
tidak Sekolah kita pasti menang!”
“Apa kau
benar2 menguasai seluruh teknik permainan sepak bola?”
“Tentu saja~!”
Namja tampan itu tersenyum kecil.
Ia menutup naskahnya.
“Lalu..Apa ada
seseorang yg kau sukai?”
DEG.
Namja cantik itu terdiam sejenak.
Wajahnya perlahan menunduk.
Ia membuka mulutnya hendak menjawab, namun kemudian ia
menutupnya.
“Tidak, tidak
ada” Sahutnya datar.
DEG.
Yunho tercekat.
Ia merasakan darahnya yg kembali berdesir.
Harapannya untuk berada di pikiran Jaejoong sudah
lenyap.
Sekarang ia harus membangun harapan baru untuk mempunyai
kesempatan merebut hati namja cantik itu ania?
SSRAK!
Jaejoong bangun dari duduknya.
Ia melempar bola kaki berwarna hitam putih itu ke
udara dan mulai berlari menendangnya menuju gawang.
Yunho hanya tersenyum kecil melihatnya.
Ia terus menunggu Jaejoong selesai bermain sampai
matahari benar2 tenggelam.
Namja tampan itu mendongakkan wajahnya ke atas.
Mendung.
Sebentar lagi akan hujan.
“Kau tidak
main?” Tanya Jaejoong berhenti di dekat Yunho.
Namja tampan itu tidak menyahut.
Ia tampak ragu sejenak sampai kemudian ia mengeluarkan
suara seraya menatap Jaejoong.
“Umm..Apa kau
mau mengajariku cara bermain bola?”
EOH?
Jaejoong tertawa lantang.
Ia menepuk2 pahanya seraya menunduk.
Tawanya benar2 mengejek namja tampan itu.
“YAISH! Aku
serius, Kim Jaejoong! Aku benar2 tidak pernah bermain sepak bola seumur
hidupku!” Teriak Yunho kesal.
Namja cantik itu masih belum menghentikan tawanya.
Wajahnya tampak merah padam sekarang.
Yunho berdecak kecil.
Tapi kemudian ia ikut tertawa kecil.
Jaejoong benar2 menyebalkan.
“Hahahaha,
mianhae, mianhae, jeongmall, hahahaha”
“Ck, hentikan
dulu tawamu itu baru bicara!”
“Arasooo,
hahaha, baiklah, aku bisa…Fuuhh~ Aku bisa..Hehehe”
Namja tampan itu menjauhkan naskah wawancaranya.
Ia mengambil bola yg ada di kaki Jaejoong.
“Bagaimana?”
Tanya Yunho menaikkan alisnya.
Jaejoong tersenyum.
Ia menjulurkan tangannya ke udara seolah memerintah.
“Kaki kanan di
atas, condongkan tubuhmu agak ke depan sedikit dan fokuskan pandangan ke
gawang” Ujar Jaejoong datar.
Yunho berdehem.
Ia melakukan seperti apa yg namja cantik itu suruh.
“Seperti ini?”
“Aish”
Jaejoong berdecak sekali dan berjalan ke belakang
Yunho.
Ia memeluk tubuh namja tampan itu dari belakang.
Menempelkan dada bidangnya ke punggung Yunho dan
menjulurkan jemarinya menahan posisi tangan Yunho di sisi tubuh.
Sementara kakinya ikut menginjak bola bersama Yunho.
DEG DEG DEG.
Namja tampan itu menelan salivanya gugup sekarang.
Ia bisa merasakan halusnya jemari Jaejoong yg
menyentuh jemarinya.
Wangi manis dari tubuh namja cantik itu menguar begitu
saja.
“Ja..Jae”
“Kau mengerti?
Kemudian gerakkan kakimu seperti ini!”
“Jae,
dengarkan aku, aku---”
“Sekarang
sepak bolanya! Aku akan---HUWAAA!!”
BRUKKK!!
Namja cantik itu meringis kecil.
Kaki kanannya yg menyepak bola yg ditahan oleh kaki
Yunho tadi membuat bola itu bergulir dan membuat Yunho kehilangan
keseimbangannya.
Dua namja itu saling menarik satu sama lain dan
terjatuh ke atas rerumputan lapangan.
Jaejoong yg jatuh menindih tubuh Yunho segera membuka
matanya yg terpejam rapat.
Ia merasakan jantungnya yg berdebar2 dua kali lipat
sekarang.
Mata bulatnya menatap lurus mata musang Yunho yg
menatapnya dengan tajam.
Jarak wajah mereka begitu dekat sehingga nafas hangat
mereka bertabrakan.
“Yu..Yun---”
“Ssshh”
DEG DEG DEG.
Namja cantik itu merasakan dunianya melebur begitu
saja ketika mendengar desisan lembut Yunho tepat di wajahnya.
Nafas hangat Yunho menyentuh kulitnya.
Namja tampan itu meraih tengkuk Jaejoong.
Ia mendekatkannya perlahan dengan wajahnya.
CUP.
Jaejoong memejamkan mata bulatnya dengan perlahan
ketika bibir seksi Yunho berhasil menyentuh bibir penuhnya.
Yunho meraup bibir cherry itu setelah diam beberapa
detik.
Namja cantik itu ikut membuka mulutnya.
Ia menghisap lembut bibir Yunho dan mendesah pelan
ketika namja tampan itu memiringkan kepalanya.
“Mmmphh”
Jaejoong merasakan jemari Yunho memijat lembut
tengkuknya.
Sesekali mengelus lehernya dengan perlahan.
Namja tampan itu merasakan jantungnya yg mulai
berdebar2 tidak karuan.
Deru nafas Jaejoong menerpa lembut wajahnya.
“Nnh”
Namja cantik itu mengerang lembut ketika lidah Yunho
menyusup ke dalam mulutnya.
Mengubah ciuman lembut yg manis itu menjadi ciuman
panas yg bergairah.
Jemari Yunho mulai turun.
Mengelus pinggang Jaejoong dan menyusup masuk ke dalam
kaus namja cantik itu.
Menyentuh perut ratanya sejenak dan memijat
punggungnya.
Namja cantik itu tidak melawan.
Ia menahan pundak Yunho dengan lengannya yg terapit di
dada bidangnya seraya menjulurkan lidahnya.
Mencoba mengeluarkan lidah Yunho yg bergerak nakal di
rongga mulutnya yg hangat.
Yunho menggumam.
Ia menarik kembali lidahnya dan kembali menghisap
bibir atas bawah Jaejoong bergantian.
Kemudian beberapa detik kemudian ia melepas ciuman
mereka.
“Hhh..hhh..hh”
Keduanya saling menarik nafas satu sama lain.
Namja cantik itu masih memejamkan matanya.
Sementara Yunho sudah membuka mata musangnya.
Menatap wajah cantik yg merah padam itu.
Sedetik kemudian Jaejoong membuka mata besarnya.
Yunho tercekat.
Mata indah itu terlihat memerah dan berkaca2.
Jaejoong tersenyum kecut di sela terpaan nafas mereka
berdua.
“Taruhan apa
lagi yg akan kau lakukan setelah berhasil menciumku Yunho ya?” Bisik Jaejoong
dengan nada bergetar.
DEG.
Yunho tersentak kaget.
Namja cantik itu segera beranjak dari tubuh Yunho dan merapikan
kausnya yg berantakan.
“Jae---”
“Urusan kita
sudah selesai, jangan temui aku lagi setelah hari ini!”
GREPP!
“KIM
JAEJOONG!!”
“Hiks..”
Yunho terhenyak.
Ia mendengar jelas suara isakan lirih itu.
Jaejoong sedang berusaha keras menahan tangisnya yg
mulai berjatuhan.
“Kau..Kau
jahat Yunho ah..” Bisik Jaejoong bergumam.
Namja cantik itu menampik kasar jemari Yunho yg
menggenggam pergelangan tangannya.
Kemudian ia segera berlari keluar pagar lapangan.
Yunho terdiam.
Pikirannya berkecamuk.
Ia tidak bisa berkata2 sekarang.
Penyesalan yg sangat besar merasuki pikirannya
sekarang.
OH SHIT!
Bagaimana Jaejoong bisa mengetahui tentang taruhan itu
eoh?!
Namja tampan itu mendongakkan wajahnya.
Ia merasakan tetes lembut yg membasahi bumi.
Hujan.
“Joongie
ahh..Mianhae..” Bisik Yunho menyesal.
-------
“Pertandingan
seleksi di mulai sebentar lagi!”
Namja tampan itu hanya menghela nafasnya.
Ia bahkan tidak terlihat bersemangat seperti biasanya.
Oh well.
Kejadian semalam benar2 mengganggunya.
“Yunho ah!”
Namja tampan itu berdecak malas.
Ia melirik Yoochun yg membawa sekotak pancake madu
hangat untuknya.
“Hadiah keberhasilanmu,
sobat! Ternyata kau berani juga!” Ujar Yoochun semangat.
Namja tampan itu memutar bola matanya malas.
Ia mendorong kotak itu.
“Buang saja
semuanya”
“Eoh? Yunho?
Yun!”
Terlambat.
Namja tampan itu sudah pergi meninggalkannya.
“Apa yg salah
Su?” Tanya Yoochun melirik Junsu.
“Hmm~ Kurasa
aku tahu, kajja!” Ujar Junsu menarik tangan Yunho.
“Eodi?”
“Lapangan
sekolah! Bukankah pertandingan sudah dimulai?”
EOH?
Yoochun menarik senyumnya.
Ah, ia mengerti sekarang.
-------
“PPRRIIIPP!!”
Namja cantik itu menggeram kesal.
Ia meringis memijat kakinya yg terasa sakit.
Lawan mereka dari sekolah lain itu menubruk dirinya
barusan.
Untung saja namja sialan itu mendapat kartu kuning.
BRUKK.
Jaejoong mendudukkan dirinya di kursi sudut.
Ia mengeluh kesal sekarang.
Wajahnya menunduk.
[ “Hyung, aku barusan mendengar pembicaraan
Yunho dan teman2nya, dan kau tahu apa? Mereka menjadikanmu bahan taruhan! Aku
tidak tahu apa imbalan yg diterima kalau berhasil, tapi yg jelas, Yunho
bertaruh kalau ia akan mencium bibirmu dalam waktu dekat ini!” ]
“Hiks..”
Oh shit! Jaejoong merasa sangat konyol sekarang!
Ia benar2 tidak menyangka kalau namja tampan itu hanya
mempermainkannya selama seminggu ini demi taruhan konyol itu!
Apakah namja tampan itu tidak tahu berapa banyak
debaran jantungnya yg terus berdetak kencang karenanya?
Apakah namja tampan itu tidak tahu berapa kali
darahnya berdesir hangat karenanya?
Apakah namja tampan itu tidak tahu segugup apa dirinya
ketika bersamanya?
SRET.
DEG.
Jaejoong tersentak kaget.
Ia mengangkat wajahnya.
Menatap tidak percaya Yunho yg sedang berlutut di
hadapannya saat ini dan mengobati kakinya.
Cukup lama mereka saling terdiam.
Namja tampan itu hanya membiarkan Jaejoong terus
menangis tanpa menyuruhnya untuk berhenti.
“KIM JAEJOONG!
SEGERA KEMBALI KE LAPANGAN DAN PIMPIN MEREKA!”
Namja tampan itu mendengar jelas teriakan pelatih.
Ia segera berdiri dan membantu Jaejoong untuk ikut
berdiri.
Yunho tersenyum kecil.
Ia menghapus air mata Jaejoong dengan jemarinya dan
menatap dalam bola mata yg indah itu.
“Mianhae”
DEG.
“Hiks..Yunho
ah..”
“Aku benar2
menyesal Joongie..Mian..Aku benar2 pabo..”
“Unggg..Hiks..”
“Kau
memaafkanku ania?”
Kim Jaejoong terisak kecil.
Ia menyeka air matanya dan mengangguk pelan.
Yunho kembali tersenyum.
Ia mendekatkan wajah mereka dan mengecup lembut bibir
cherry itu.
Meraupnya sekilas sebelum benar2 melepas ciuman
mereka.
“Kajja,
menangkan pertandingan ini!”
“Ung!”
Namja cantik itu terkekeh lirih.
Ia segera berlari masuk ke dalam lapangan seraya
menoleh ke belakang.
Yunho melambai padanya.
Namja tampan itu berteriak dengan lantang.
“KIM
JAEJOONGIEEEEE!!! SARANGHAEEEEEE!!!”
HMPH!
Jaejoong tertawa lantang.
Ia menganggukkan kepalanya tanda mengerti.
Namja cantik itu menaruh kedua telapak tangannya
menyamping di sisi wajahnya.
Ia balas berteriak.
“NAA
DOOOOOOO!!!”
Beberapa dari mereka yg berada di lapangan sepak bola
mengernyit bingung.
Sementara beberapa lainnya ikut tertawa geli.
AISH.
Dasar Kim Jaejoong.
Seluruh siswa sekolah yg menonton pertandingan itu
berdiri kompak.
Mereka berteriak2 riuh.
Park Yoochun dan Kim Junsu yg ikut berada di salah
satu para siswa itu saling menatap satu sama lain.
Mereka menoleh menatap Changmin yg duduk di kursi
pemain, menunggu giliran untuk masuk.
Kedua sahabat itu berteriak lantang seraya terkekeh
senang.
“SHIM
CHANGMIN!! KAU HARUS MENTRAKTIR KAMI SEPUASNYA SELAMA SEMINGGU PENUH!!”
Oh shit.
Changmin mendesah kesal.
Bagaimana bisa ia kalah taruhan eoh?
END.
DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APA PUN!!
Taruhan dibalas taruhan... Udah nasib YunJae jadi barang taruhan..
BalasHapusTapi ini FF feel nya ada JaeHo nya... Waktu Jae ngajarin Yun & Yun liad Jae main bola, Yunho kayak jadi fangirl nya Jaejoong.. Wkwkwkwk...