This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Jumat, 14 September 2012

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/MY FOOTBAL PLAYER


Tittle: MY FOOTBAL PLAYER

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-fluff-sweet-enggg(?)


WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


  “Umm..Apa kau mau mengajariku cara bermain bola?”

.
.
.

Sesosok namja tampan bernama Jung Yunho itu terlihat sedang duduk di kursi kelasnya yg berada di dekat jendela.
Mata musangnya yg tajam bergerak pelan mengawasi sosok cantik yg sedang berada di lapangan sekolah saat ini.
Ia tersenyum kecil.

Lagi2 terlambat eoh?

  “YAK! Jung Yunho! Kalau kau tidak senang dengan pelajaranku kau bisa keluar sekarang!”


DEG.


Yunho tersentak kaget.
Suara nyaring itu membuyarkan lamunannya dalam sekejap.

AISH!

Yunho lupa kalau sekarang sedang jam pelajaran Sejarah!
Aigoo~

  “Mianhae sam” Ujar Yunho menundukkan wajahnya.

Namja bermata kodok itu menghembuskan nafasnya kesal.
Beberapa detik kemudian ia kembali fokus mengajar para siswa.
Dan begitu juga dengan namja tampan ini.
Ia kembali memalingkan wajahnya ke arah jendela.
Sesekali ia mencengkram kecil ujung meja tulisnya.

Berusaha menahan debaran jantungnya yg kian cepat berdetak.


TTEEETTT~~

TTEEETTT~~


  “Yeeahh!”

  “Pelajari bab dua untuk materi ujian kita minggu depan, araso?”

Seluruh siswa kelas XII-3 mengangguk patuh.
Mereka tersenyum manis menatap Minho sam yg beranjak keluar kelas.


BRUKK!


  “Melamun lagi eoh?”

Yunho mengangkat wajahnya.
Menatap datar sahabatnya yg bernama Yoochun.
Namja imut yg sedang menyusun buku pelajarannya itu ikut bangun.
Ia beranjak duduk di kursi yg berada di samping Yunho.

  “Aku tahu apa yg kau lihat setiap hari, Jung” Ujar Junsu yg tersenyum kecil sekarang.

Mendadak Yunho salah tingkah.
Namun ia segera bersikap se-cool mungkin.

  “Hmm?” Gumamnya seolah tidak mengerti.

Junsu dan Yoochun terkekeh kecil.
Mereka menggeleng dan menepuk meja Yunho dengan kompak.

  “Hei, ayo kita taruhan” Ajak Yoochun semangat.

Yunho mengangkat alisnya sekarang.
Ia mengernyitkan dahinya.

  “Minggu ini adalah tugasmu untuk mewawancarai narasumber berikutnya di klub kita, Yunho ah” Ujar Junsu manis.

Hmm.

Yunho mendengung pelan.
Mengingat2 klub korannya yg berisi 20 anggota itu.

  “Ah, ne” Seru Yunho tertegun.

  “Kau harus mewawancarai si anak populer tahun ini, anggota klub sepak bola” Jelas Yoochun masih dengan senyumnya yg manis.

  “Football player?”

  “Ne~ Dan kau tahu siapa?”

  “Hmm”

  “Penyerang sekaligus kapten tim sekolah, Kim Jaejoong”


DEG.


MWO??


  “Jangan salahkan aku, Choi Siwon si ketua klub yg menyuruhmu”


ARGH.


Yunho berdesah malas sekarang.

  “Arasoo, terus, apa taruhannya eoh?” Ujar Yunho menyandarkan bahunya di sandaran kursi.

Park Yoochun dan Kim Junsu menarik senyum manis mereka.
Keduanya berbisik kompak.

  “Mencium narasumbermu kali ini, tepat di bibirnya!”

  “Kalian bercanda?!”

Yunho membulatkan mata musangnya kesal.
Ia melotot menatap dua namja itu.

Junsu terkekeh senang.
Sementara Yoochun tersenyum usil.

  “Wae? Kau takut?” Tanya namja chubby itu.

Yunho menggeram.
Aish jinjja!
Dasar dua namja bebek sialan!

  “Siapa yg bilang aku takut eoh?! Awas saja kalian! Kalau aku berhasil, kalian harus mentraktirku pancake madu di kantin sampai akhir semester!” Ujar Yunho kesal.

Yoochun tertawa kecil.

  “Dan kalau kau kalah kau harus mencium setiap yeoja yg melewati koridor kelas kita” Ujarnya menyeringai.


-------


  “SHIM CHANGMIN! OPER KESINI!!”

  “GOTCHA HYUNG!!”


DESSSHH!


  “YEEAAHH!!”


DRAP DRAP DRAP!


Hmp.
Namja tampan itu menarik senyumnya sekali lagi.
Menatap sosok cantik yg masih saja terlihat semangat itu.
Ah, Jaejoong, Kim Jaejoong.

Kapten klub sepakbola sekolah yg sangat populer dan dibanggakan.
Terkenal angkuh dan menyebalkan.
Tapi begitu manis dan menggemaskan ketika ia sedang menyesap strawberry milkshake favoritnya di kantin sekolah.


HMP.


See?
Namja tampan itu mengetahui semua hal tentang Jaejoong.
Mulai dari kebiasaan kecilnya sampai kesukaannya.
Singkat kata, namja tampan ini menyukai namja cantik itu.
Ah, tidak.
Lebih tepatnya kalau, mencintai namja cantik itu.

  “Manajer! Berikan aku minum!”


DEG DEG DEG.


Oh gosh.
Demi apa jantung Yunho berdebar sangat kencang sekarang ini?
Mata musangnya terpaku pada sosok cantik yg sedang menenggak air mineralnya.
Ia mendongakkan wajahnya memperlihatkan leher jenjangnya yg di tetesi butiran keringat.
Rambut almondnya terlihat lengket dan basah.
Seragam footballnya yg berwarna biru muda terlihat lembab sekarang.

  “Hahh..hh..hhh”

Yunho masih menatap namja cantik itu dengan tajam.
Menelan salivanya setiap kali menatap bibir merah Jaejoong yg basah karena air mineralnya seraya menarik nafas panjang.
Menggoda.

  [ “Mencium bibirnya” ]


DEG!


Yunho tersentak kaget ketika namja cantik itu menoleh menatapnya.
Ia merasakan darahnya berdesir hangat.
Perutnya sakit seperti banyak kupu2 yg berterbangan di sana.
OH my.


TAP!


Yunho mendesah kecil ketika Jaejoong tidak membalas senyumnya.
Namja cantik itu hanya menatap datar ke arah Yunho dan kembali memutar tubuhnya ke arah lapangan dan ikut bermain.

  “Kau dari klub koran ania?”


EOH?


Yunho menoleh.
Ia mengangguk.

  “Ketua klub koran sudah memberiku surat permintaan wawancara dengan ketua kami”
 
  “Ah, ne Jessica-ssi”

  “Jadi, kapan kau akan mulai mewawancarai Kim Jaejoong? Aku harus mengatur jadwalnya dulu, minggu ini ia akan menjalani latihan intensif untuk kejuaraan pertahun”

  “Secepatnya”

Yeoja blonde itu mengangguk mengerti.
Kemudian ia mendudukkan dirinya di sebelah Yunho.

  “Jessica-ssi”

  “Hum?”

  “Namja itu..Jaejoong, dia orang yg seperti apa?”


HMP.


Yeoja blonde itu menarik senyum kecilnya.
Ia mengangkat bahunya pelan.

  “Cari tahu saja sendiri”

  “Aish”

Yunho dan Jessica tertawa bersama setelah itu.
Mereka terlihat sangat akrab sekarang.

Dan itu mengusik pandangan seseorang yg sedang memperhatikannya secara tidak sengaja dari kejauhan.
Benar2 mengusik.

  “Kapten! Oper bolanya padaku!”


-------


  “Hahhh…hhh…hhhhh”

Seluruh tim football sekolah sudah menyelesaikan latihan mereka hari ini.
Beberapa dari mereka mulai beranjak keluar ruangan dan pulang ke rumah masing2 setelah membereskan barang2.

Namja tampan bernama Yunho itu menghela nafasnya gugup sekarang.
Ia berjalan dengan yakin ke ruang ganti tim football itu dan mendekati Kim Jaejoong yg sedang mengipasi dirinya dengan buku.

  “Anyeong”


HM?


Jaejoong menoleh ke kiri.
Ia mengangguk dan tersenyum kecil.
Namja cantik itu kembali mengipasi dirinya.
Tanpa menyadari efek samping dari senyum tidak ikhlasnya barusan.
Well, namja tampan itu sedang mencengkram jemarinya sekarang.
Hahahaha, gugup eoh?

  “Nugu?”

  “M..Mwo?”

  “Nuguseyo? Kau siapa?”

Namja tampan bernama Jung Yunho itu tersenyum semenawan mungkin.
Ia menjulurkan jemarinya ke arah Jaejoong.

  “Namaku Yunho, Jung Yunho, jurnalis dari klub koran”

  “Ah, jadi kau yg dibicarakan Jessica hum? Aku Jaejoong”

  “Kalau begitu, berarti kau sudah tahu kalau aku akan mewawancaraimu dalam waktu dekat ini?”

  “Ne, ah, Yunho-ssi, bisakah kau menungguku di luar saja? Aku mau mengganti pakaianku dulu”

  “Hmm, baiklah”

Namja tampan itu bangkit dari duduknya.
Ia segera berjalan menuju pintu.
Sedetik kemudian Yunho merasa ada yg aneh.
Ia menoleh ke samping dan mengernyitkan dahinya menatap sisa anggota football player yg ikut berjalan keluar.

  “Tidak ada yg boleh melihat kapten berganti baju, dia tidak suka orang lain melihat tubuhnya”

Yunho mengangguk mengerti.
Ia balas tersenyum pada salah satu pemain sepak bola itu.

OH well.
Tidak ada yg boleh melihat eoh?
Hmp, sepertinya kau benar2 namja yg suci, Kim Jaejoong.


-------


SSRRSSSHHHH~~


Desiran angin senja hari ini menerpa lembut wajah Yunho yg sedang duduk di tengah lapangan bola sekolah.
Mata musangnya terpejam menikmati arus angin.
Kemudian ia membukanya dan menatap sosok cantik yg sedang berlari dengan semangatnya menggiring bola kaki ke gawang.


DESSSHH!!


  “OH YEAH!!” Jerit Jaejoong senang.

Namja cantik itu berlari berputar dua kali dan duduk di samping Yunho.
Ia menarik nafasnya yg berderu.
Gurat bahagia jelas terlihat di wajah cantiknya.

  “Gomawo” Ujar Jaejoong tersenyum manis.

Yunho yg menahan nafasnya itu balas tersenyum kecil.
Ia melirik Jaejoong yg menenggak minuman yg baru saja disodorkannya.

  “Hmm, sejak kapan kau suka sepak bola?”

  “Apa ini pertanyaan yg pertama?”

  “Ne”

  “Mmm~ Sejak kecil, aku pernah masuk tim basket, tapi mereka mengusirku”

  “Hahahahaha, kasihan sekali kau”

  “YAH! Nappeun!”


HMP.


Namja tampan itu menarik senyum manisnya.
Ia terkekeh kecil seraya mengacak rambut almond yg basah itu.

Lembut.

Dan Jaejoong sama sekali tidak menolak.

  “Terus, posisi pertama ketika masuk tim?”

  “Kiper, tapi--”

  “Tapi mereka mengusirmu juga?”

  “Ish”

Yunho tertawa geli sekali lagi.
Mata musangnya menatap pout lucu itu dengan gemas.
Oh my.
Ia sungguh beruntung bisa duduk di sebelah namja cantik itu sekarang.

  “Hei, apa kau tahu? Ternyata pribadi aslimu sangat berbeda dengan yg dibicarakan penghuni sekolah” Ujar Yunho tertegun.

  “Ini bukan pertanyaan wajib ania?” Sahut Jaejoong seraya menatap Yunho.

Namja tampan itu menggeleng pelan.

  “Ania, ini milikku”

  “Hmm, dari dulu aku memang seperti ini, aku sendiri tidak mengerti kenapa mereka menyebar gosip kalau Kim Jaejoong adalah namja yg sangat sombong”

  “Jinjja?”

  “Well, aku hanya kurang suka menjadi pusat perhatian”

  “Maksudmu?”

  “Aku main sepak bola bukan untuk sekedar mencari popularitas, Yunho ya, tapi karena aku memang benar2 menyukainya, kau bisa lihat sendiri ania?”


DEG DEG DEG.


Yunho membulatkan mata musangnya kaget.
Jaejoong tiba2 mendongak tepat di hadapan wajahnya.
Mencoba menyuruh namja tampan itu untuk mencari kebenaran dari dalam mata indahnya.

  [ “Kau harus mencium bibir narasumbermu” ]


DEG.


  “Ah! Sudah malam! Kita lanjutkan saja besok, otte?”


UKH!


Yunho mendesah kecil.
Ia baru saja akan mendekatkan wajahnya dengan wajah namja cantik itu barusan.
Namun Jaejoong mendadak memalingkan wajahnya.
OH well.

  “Baiklah, kita bertemu di sini besok sore” Ujar Yunho tersenyum kecil.


-------


TAP TAP TAP.


GREPP!


  “Yuhuuuu~ Tugasmu otte? Menyenangkan ania?”

Yunho berdecak malas.
Ia memutar bola matanya seraya menatap Yoochun yg memeluk bahunya.

  “Biasa saja” Sahut Yunho acuh.

  “Masa? Kemarin sore aku sempat melihatmu menemani Jaejoong bermain bola di sekolah” Celetuk Junsu yg sudah berjalan di samping Yoochun.

Namja tampan itu menjulurkan lidahnya.
Ia berjalan cepat menuju kelasnya.

  “Kau sudah mencium Jaejoong ania?” Tanya Yoochun menaikkan alisnya.

Junsu tertawa kecil.
Ia menepuk bahu sahabatnya.

  “Mustahil! Yunho pasti akan kalah taruhan! Ia tidak akan berani melakukannya!” Ujar namja imut itu masih dengan tawanya.

  “Cih, ini baru pemanasan, anak2, kita lihat saja nanti” Ujar Yunho berdecak malas.

Tiga sahabat itu asyik berceloteh ria tanpa memperdulikan keadaan.
Mengacuhkan sosok berwajah kekanakan yg tanpa sengaja mendengar pembicaraan mereka barusan.

Namja itu menarik senyum evilnya yg menyeringai.
Kemudian ia segera berlari dari kelas XII-3 itu.


-------


Yunho berjalan dengan santai hari ini.
Lengannya mengapit bahan wawancaranya untuk sore ini.
Namja tampan itu membuka pintu lapangan sekolah dan menangkap sosok Jaejoong yg sedang duduk membelakanginya.

  “Hei”

Jaejoong menoleh.
Ia tersenyum manis.

  “Hei”

  “Kau sudah lama?”

  “Ania”

  “Hmm, kenapa kau malah duduk di sini? Biasanya langsung berlari mengitari lapangan”

  “Aish, hahaha, memangnya tidak boleh?”

Yunho ikut tertawa kecil.
Ia membuka map naskahnya sekarang.
Namja tampan itu mengangkat wajahnya sekilas.
Ia memperhatikan Jaejoong yg sedang menghela nafasnya sekarang.

  “Waeyo? Kau ada masalah?”


EOH?


Jaejoong mendongak.
Kemudian ia menggeleng seraya tersenyum.

  “Kau tahu Yunho ah? Entah kenapa..Aku merasa senang bersama denganmu” Ujar Jaejoong memejamkan mata bulatnya.

Mencoba merasakan semilir angin senja yg lembut.

  “Aku juga sama denganmu” Sahut Yunho balas tersenyum.

Jaejoong membuka matanya.
Ia menatap Yunho dengan tajam.

  “Benarkah?”


DEG.


Namja tampan itu tercekat sejenak.
Mata musangnya yg tajam beradu dengan mata bening Jaejoong yg indah.
Seolah akan menelan dirinya ke dalam sana.

  “Ahhhh~ Cepat ajukan pertanyaan untuk hari ini! Aku mau menyelesaikan semuanya dengan segera!” Seru Jaejoong merentangkan tangannya.

Yunho tertawa kecil.
Ia segera membaca naskahnya.

  “Kau punya saudara?”

  “Ania, aku anak tunggal”

  “Pelajaran apa yg sangat kau sukai?”

  “Olahraga”

  “Makanan kesukaanmu?”

  “Ttokppoki~”

  “Kau suka binatang apa?”

  “Gajah!”

  “Hmp, lalu, kudengar kau pernah mengalami cedera di pertandingan tahun lalu ania? Apa yg kau rasakan waktu itu?”

  “Aku..Aku merasa sangat kesal, aish, kuharap waktu itu aku tidak menubruk lawan! Kalau tidak Sekolah kita pasti menang!”

  “Apa kau benar2 menguasai seluruh teknik permainan sepak bola?”

  “Tentu saja~!”

Namja tampan itu tersenyum kecil.
Ia menutup naskahnya.

  “Lalu..Apa ada seseorang yg kau sukai?”


DEG.


Namja cantik itu terdiam sejenak.
Wajahnya perlahan menunduk.
Ia membuka mulutnya hendak menjawab, namun kemudian ia menutupnya.

  “Tidak, tidak ada” Sahutnya datar.


DEG.


Yunho tercekat.
Ia merasakan darahnya yg kembali berdesir.
Harapannya untuk berada di pikiran Jaejoong sudah lenyap.
Sekarang ia harus membangun harapan baru untuk mempunyai kesempatan merebut hati namja cantik itu ania?


SSRAK!


Jaejoong bangun dari duduknya.
Ia melempar bola kaki berwarna hitam putih itu ke udara dan mulai berlari menendangnya menuju gawang.

Yunho hanya tersenyum kecil melihatnya.
Ia terus menunggu Jaejoong selesai bermain sampai matahari benar2 tenggelam.
Namja tampan itu mendongakkan wajahnya ke atas.
Mendung.
Sebentar lagi akan hujan.

  “Kau tidak main?” Tanya Jaejoong berhenti di dekat Yunho.

Namja tampan itu tidak menyahut.
Ia tampak ragu sejenak sampai kemudian ia mengeluarkan suara seraya menatap Jaejoong.

  “Umm..Apa kau mau mengajariku cara bermain bola?”


EOH?


Jaejoong tertawa lantang.
Ia menepuk2 pahanya seraya menunduk.
Tawanya benar2 mengejek namja tampan itu.

  “YAISH! Aku serius, Kim Jaejoong! Aku benar2 tidak pernah bermain sepak bola seumur hidupku!” Teriak Yunho kesal.

Namja cantik itu masih belum menghentikan tawanya.
Wajahnya tampak merah padam sekarang.
Yunho berdecak kecil.
Tapi kemudian ia ikut tertawa kecil.
Jaejoong benar2 menyebalkan.

  “Hahahaha, mianhae, mianhae, jeongmall, hahahaha”

  “Ck, hentikan dulu tawamu itu baru bicara!”

  “Arasooo, hahaha, baiklah, aku bisa…Fuuhh~ Aku bisa..Hehehe”

Namja tampan itu menjauhkan naskah wawancaranya.
Ia mengambil bola yg ada di kaki Jaejoong.

  “Bagaimana?” Tanya Yunho menaikkan alisnya.

Jaejoong tersenyum.
Ia menjulurkan tangannya ke udara seolah memerintah.

  “Kaki kanan di atas, condongkan tubuhmu agak ke depan sedikit dan fokuskan pandangan ke gawang” Ujar Jaejoong datar.

Yunho berdehem.
Ia melakukan seperti apa yg namja cantik itu suruh.

  “Seperti ini?”

  “Aish”

Jaejoong berdecak sekali dan berjalan ke belakang Yunho.
Ia memeluk tubuh namja tampan itu dari belakang.
Menempelkan dada bidangnya ke punggung Yunho dan menjulurkan jemarinya menahan posisi tangan Yunho di sisi tubuh.
Sementara kakinya ikut menginjak bola bersama Yunho.


DEG DEG DEG.


Namja tampan itu menelan salivanya gugup sekarang.
Ia bisa merasakan halusnya jemari Jaejoong yg menyentuh jemarinya.
Wangi manis dari tubuh namja cantik itu menguar begitu saja.

  “Ja..Jae”

  “Kau mengerti? Kemudian gerakkan kakimu seperti ini!”

  “Jae, dengarkan aku, aku---”

  “Sekarang sepak bolanya! Aku akan---HUWAAA!!”


BRUKKK!!


Namja cantik itu meringis kecil.
Kaki kanannya yg menyepak bola yg ditahan oleh kaki Yunho tadi membuat bola itu bergulir dan membuat Yunho kehilangan keseimbangannya.
Dua namja itu saling menarik satu sama lain dan terjatuh ke atas rerumputan lapangan.

Jaejoong yg jatuh menindih tubuh Yunho segera membuka matanya yg terpejam rapat.
Ia merasakan jantungnya yg berdebar2 dua kali lipat sekarang.
Mata bulatnya menatap lurus mata musang Yunho yg menatapnya dengan tajam.
Jarak wajah mereka begitu dekat sehingga nafas hangat mereka bertabrakan.

  “Yu..Yun---”

  “Ssshh”


DEG DEG DEG.


Namja cantik itu merasakan dunianya melebur begitu saja ketika mendengar desisan lembut Yunho tepat di wajahnya.
Nafas hangat Yunho menyentuh kulitnya.
Namja tampan itu meraih tengkuk Jaejoong.
Ia mendekatkannya perlahan dengan wajahnya.


CUP.


Jaejoong memejamkan mata bulatnya dengan perlahan ketika bibir seksi Yunho berhasil menyentuh bibir penuhnya.
Yunho meraup bibir cherry itu setelah diam beberapa detik.
Namja cantik itu ikut membuka mulutnya.
Ia menghisap lembut bibir Yunho dan mendesah pelan ketika namja tampan itu memiringkan kepalanya.

  “Mmmphh”

Jaejoong merasakan jemari Yunho memijat lembut tengkuknya.
Sesekali mengelus lehernya dengan perlahan.
Namja tampan itu merasakan jantungnya yg mulai berdebar2 tidak karuan.
Deru nafas Jaejoong menerpa lembut wajahnya.

  “Nnh”

Namja cantik itu mengerang lembut ketika lidah Yunho menyusup ke dalam mulutnya.
Mengubah ciuman lembut yg manis itu menjadi ciuman panas yg bergairah.
Jemari Yunho mulai turun.
Mengelus pinggang Jaejoong dan menyusup masuk ke dalam kaus namja cantik itu.
Menyentuh perut ratanya sejenak dan memijat punggungnya.

Namja cantik itu tidak melawan.
Ia menahan pundak Yunho dengan lengannya yg terapit di dada bidangnya seraya menjulurkan lidahnya.
Mencoba mengeluarkan lidah Yunho yg bergerak nakal di rongga mulutnya yg hangat.

Yunho menggumam.
Ia menarik kembali lidahnya dan kembali menghisap bibir atas bawah Jaejoong bergantian.
Kemudian beberapa detik kemudian ia melepas ciuman mereka.

  “Hhh..hhh..hh”

Keduanya saling menarik nafas satu sama lain.
Namja cantik itu masih memejamkan matanya.
Sementara Yunho sudah membuka mata musangnya.
Menatap wajah cantik yg merah padam itu.

Sedetik kemudian Jaejoong membuka mata besarnya.
Yunho tercekat.
Mata indah itu terlihat memerah dan berkaca2.
Jaejoong tersenyum kecut di sela terpaan nafas mereka berdua.

  “Taruhan apa lagi yg akan kau lakukan setelah berhasil menciumku Yunho ya?” Bisik Jaejoong dengan nada bergetar.


DEG.


Yunho tersentak kaget.
Namja cantik itu segera beranjak dari tubuh Yunho dan merapikan kausnya yg berantakan.

  “Jae---”

  “Urusan kita sudah selesai, jangan temui aku lagi setelah hari ini!”


GREPP!


  “KIM JAEJOONG!!”

  “Hiks..”

Yunho terhenyak.
Ia mendengar jelas suara isakan lirih itu.
Jaejoong sedang berusaha keras menahan tangisnya yg mulai berjatuhan.

  “Kau..Kau jahat Yunho ah..” Bisik Jaejoong bergumam.

Namja cantik itu menampik kasar jemari Yunho yg menggenggam pergelangan tangannya.
Kemudian ia segera berlari keluar pagar lapangan.

Yunho terdiam.
Pikirannya berkecamuk.
Ia tidak bisa berkata2 sekarang.
Penyesalan yg sangat besar merasuki pikirannya sekarang.

OH SHIT!

Bagaimana Jaejoong bisa mengetahui tentang taruhan itu eoh?!

Namja tampan itu mendongakkan wajahnya.
Ia merasakan tetes lembut yg membasahi bumi.
Hujan.

  “Joongie ahh..Mianhae..” Bisik Yunho menyesal.


-------


  “Pertandingan seleksi di mulai sebentar lagi!”

Namja tampan itu hanya menghela nafasnya.
Ia bahkan tidak terlihat bersemangat seperti biasanya.
Oh well.
Kejadian semalam benar2 mengganggunya.

  “Yunho ah!”

Namja tampan itu berdecak malas.
Ia melirik Yoochun yg membawa sekotak pancake madu hangat untuknya.

  “Hadiah keberhasilanmu, sobat! Ternyata kau berani juga!” Ujar Yoochun semangat.

Namja tampan itu memutar bola matanya malas.
Ia mendorong kotak itu.

  “Buang saja semuanya”

  “Eoh? Yunho? Yun!”

Terlambat.
Namja tampan itu sudah pergi meninggalkannya.

  “Apa yg salah Su?” Tanya Yoochun melirik Junsu.

  “Hmm~ Kurasa aku tahu, kajja!” Ujar Junsu menarik tangan Yunho.

  “Eodi?”

  “Lapangan sekolah! Bukankah pertandingan sudah dimulai?”


EOH?


Yoochun menarik senyumnya.
Ah, ia mengerti sekarang.


-------


  “PPRRIIIPP!!”

Namja cantik itu menggeram kesal.
Ia meringis memijat kakinya yg terasa sakit.
Lawan mereka dari sekolah lain itu menubruk dirinya barusan.
Untung saja namja sialan itu mendapat kartu kuning.


BRUKK.


Jaejoong mendudukkan dirinya di kursi sudut.
Ia mengeluh kesal sekarang.
Wajahnya menunduk.

  [ “Hyung, aku barusan mendengar pembicaraan Yunho dan teman2nya, dan kau tahu apa? Mereka menjadikanmu bahan taruhan! Aku tidak tahu apa imbalan yg diterima kalau berhasil, tapi yg jelas, Yunho bertaruh kalau ia akan mencium bibirmu dalam waktu dekat ini!” ]


  “Hiks..”

Oh shit! Jaejoong merasa sangat konyol sekarang!
Ia benar2 tidak menyangka kalau namja tampan itu hanya mempermainkannya selama seminggu ini demi taruhan konyol itu!

Apakah namja tampan itu tidak tahu berapa banyak debaran jantungnya yg terus berdetak kencang karenanya?
Apakah namja tampan itu tidak tahu berapa kali darahnya berdesir hangat karenanya?
Apakah namja tampan itu tidak tahu segugup apa dirinya ketika bersamanya?


SRET.


DEG.


Jaejoong tersentak kaget.
Ia mengangkat wajahnya.
Menatap tidak percaya Yunho yg sedang berlutut di hadapannya saat ini dan mengobati kakinya.

Cukup lama mereka saling terdiam.
Namja tampan itu hanya membiarkan Jaejoong terus menangis tanpa menyuruhnya untuk berhenti.

  “KIM JAEJOONG! SEGERA KEMBALI KE LAPANGAN DAN PIMPIN MEREKA!”

Namja tampan itu mendengar jelas teriakan pelatih.
Ia segera berdiri dan membantu Jaejoong untuk ikut berdiri.

Yunho tersenyum kecil.
Ia menghapus air mata Jaejoong dengan jemarinya dan menatap dalam bola mata yg indah itu.

  “Mianhae”


DEG.


  “Hiks..Yunho ah..”

  “Aku benar2 menyesal Joongie..Mian..Aku benar2 pabo..”

  “Unggg..Hiks..”

  “Kau memaafkanku ania?”

Kim Jaejoong terisak kecil.
Ia menyeka air matanya dan mengangguk pelan.
Yunho kembali tersenyum.
Ia mendekatkan wajah mereka dan mengecup lembut bibir cherry itu.
Meraupnya sekilas sebelum benar2 melepas ciuman mereka.

  “Kajja, menangkan pertandingan ini!”

  “Ung!”

Namja cantik itu terkekeh lirih.
Ia segera berlari masuk ke dalam lapangan seraya menoleh ke belakang.
Yunho melambai padanya.
Namja tampan itu berteriak dengan lantang.

  “KIM JAEJOONGIEEEEE!!! SARANGHAEEEEEE!!!”


HMPH!


Jaejoong tertawa lantang.
Ia menganggukkan kepalanya tanda mengerti.
Namja cantik itu menaruh kedua telapak tangannya menyamping di sisi wajahnya.
Ia balas berteriak.

  “NAA DOOOOOOO!!!”

Beberapa dari mereka yg berada di lapangan sepak bola mengernyit bingung.
Sementara beberapa lainnya ikut tertawa geli.
AISH.
Dasar Kim Jaejoong.

Seluruh siswa sekolah yg menonton pertandingan itu berdiri kompak.
Mereka berteriak2 riuh.

Park Yoochun dan Kim Junsu yg ikut berada di salah satu para siswa itu saling menatap satu sama lain.
Mereka menoleh menatap Changmin yg duduk di kursi pemain, menunggu giliran untuk masuk.
Kedua sahabat itu berteriak lantang seraya terkekeh senang.

  “SHIM CHANGMIN!! KAU HARUS MENTRAKTIR KAMI SEPUASNYA SELAMA SEMINGGU PENUH!!”

Oh shit.
Changmin mendesah kesal.
Bagaimana bisa ia kalah taruhan eoh?


END.

DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APA PUN!!

1 komentar:

  1. Taruhan dibalas taruhan... Udah nasib YunJae jadi barang taruhan..
    Tapi ini FF feel nya ada JaeHo nya... Waktu Jae ngajarin Yun & Yun liad Jae main bola, Yunho kayak jadi fangirl nya Jaejoong.. Wkwkwkwk...

    BalasHapus