This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Jumat, 14 September 2012

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/SWEET ‘SHIP


Tittle: SWEET ‘SHIP

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-fluff-mpreg-guling2 bareng junsu


WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


  “Aku juga mencintaimu, sayang”

.
.
.

Suara ketikan Keyboard pada Laptop Apple berwarna hitam itu terdengar jelas.
Mengisi keheningan ruang Presiden Direktur yg terlihat mewah itu.
Jaejoong menggerakkan mata beningnya fokus.


TOK TOK TOK.


  “Masuk”


CKLEK.


  “Anyeong”

Namja cantik itu mengangkat wajahnya.
Balas tersenyum kepada kekasihnya yg berjalan memasuki ruangannya.

Ah, Jung Yunho.
CEO dari Kim’s Corp miliknya.

Namja tampan itu mengerjapkan mata musangnya seraya berjalan mendekati Jaejoong.
Terpesona kagum dengan kecantikan dan ketampanan yg menyatu pada diri namja cantik itu.
Jas hitam dengan kemejanya yg juga hitam membuat Jaejoong tampak berkilau hari ini.


CUP.


Yunho mengecup lembut dahi namja cantik itu.
Jaejoong hanya menarik senyumnya.

  “Ada berkas yg harus ditanda tangani” Ujar Yunho.

Jaejoong mengangguk.
Ia segera meraih pulpennya dan menyibak berkas2 itu.
Sementara Yunho hanya diam memandangi atasannya.

  “Kau ada acara malam ini?” Tanya Jaejoong santai.

Yunho mendongakkan wajahnya seolah berpikir.
Kemudian ia menyahut seraya mengambil kembali berkas yg disodorkan kekasihnya itu.

  “Yoochun dan yg lain mengajakku minum di Bar”

  “Bagus, kita pergi bersama”

  “Kau yakin?”


Eoh?

Jaejoong tertawa kecil.
Ia menepuk lengan Yunho pelan.

  “Aku tidak akan mabuk walaupun menenggak 12 gelas soju, Yunnie yah”

Well, Yunho hanya membalasnya dengan senyuman.


-------


Matahari bersinar terik hari ini.
Menelusupkan cahayanya masuk melalui celah gorden yg besar itu.

Jaejoong melenguh lembut.
Ia membuka matanya secara perlahan.


DEG.


Jantungnya melonjak.
Sontak Jaejoong terduduk dari baringnya.

  “Dimana ini??” Gumamnya kaget.

Mata beningnya menjelajah ke seluruh sudut ruangan.
Sepertinya tidak ada orang lain di dalam ruangan ini.

Namja cantik itu tersentak kaget ketika matanya berhenti menatap cermin besar yg ada di hadapannya saat ini.
Oh gosh!
Jaejoong segera menundukkan wajahnya dan menyibak selimut putihnya.

KENAPA AKU TIDAK MEMAKAI BAJU?? Jerit Jaejoong dalam hatinya.

Namja cantik itu beranjak dari ranjang seraya menyeret selimutnya.
Ia mendekati cermin dan membulatkan matanya menatap banyak kissmark yg melekat di kulit lehernya dan sekitar bahu jenjangnya.
Bibir Jaejoong bergetar.
Ia bisa merasakan sakit di bagian bawah tubuhnya.

Perlahan mata bening itu menggenangkan air mata.

Apa yg sudah terjadi semalam?? Pikirnya kalut.


SRET.


Jaejoong tersentak.
Ia mendapati secarik memo yg tertempel di sudut bawah cermin.

  Kau mabuk berat semalam, begitu juga denganku, Yoochun bilang ia yg membawa kita berdua kesini karena tidak mungkin mengantar kita pulang ke rumah masing2.
Saat kau membaca memo ini aku sudah berada di kantor ne?

Saranghae, Jung Yunho.


Hah.
Jaejoong menghela nafas panjang.
Mendadak ia merasa lega mengetahui pesan dari kekasihnya.

But, wait!

Kalau begitu, itu artinya..

Semalam mereka telah..

OH GOSH.

Jaejoong terpaku di tempatnya.
Tetes air mata itu mengalir membasahi pipinya.

Ia memeluk tubuhnya dengan erat seraya menggelengkan kepalanya.

Tidak..
Tidak..

Jangan katakan kalau semalam ia dan Yunho..

  [ “Aku tidak akan menyentuhmu sampai hari pernikahan kita, sayang, karena kita berdua adalah rekan kerja yg profesional, dan karena rahim yg ada di tubuhmu” ]

Satu yg ada di benak Jaejoong saat ini.

Apakah Yunho cukup sadar saat kita melakukannya semalam?
Tidak, namja tampan itu mabuk berat.
Kemungkinan besar Yunho sama sekali tidak mengingat apa pun ania?

Oh mom.


-------


Namja cantik itu berjalan pelan menuju ruangannya saat ini.
Ia hanya memasang senyum getir tiap kali melewati para bawahan yg menunduk hormat padanya.


SRET.


Tatapan Jaejoong tidak sengaja bertemu dengan mata musang milik kekasihnya itu.
Yunho hanya tersenyum sekilas dan kembali melanjutkan pembicaraan dengan sekretaris Jaejoong.
Sementara namja cantik itu menundukkan wajahnya dan kembali melangkahkan kakinya.


CKLEK.


Jaejoong mendesah.
Ia memijat pelipisnya seraya mendudukkan dirinya di atas sofa.

  “Apa yg harus kukatakan pada Yunho?” Bisiknya lirih.

Ia menunduk.
Menggigit bibir bawahnya frustasi.
Selama seminggu ini hubungan mereka terlihat baik2 saja.
Dan Yunho bahkan sama sekali tidak membahas tentang apa yg telah terjadi di Hotel waktu itu.

Jaejoong berasumsi kalau Yunho benar2 tidak mengingat apa pun.

  “Huks..”

Tidak.
Namja cantik ini bukan namja yg cengeng.
Ia bahkan tidak pernah menangis kecuali saat pemakaman Ahjumanya dulu.
Tapi kali ini berbeda.
Perasaannya berkecamuk.
Antara bingung dan ragu.

  [ “Chukkae, kau akan menjadi seorang Umma mulai sekarang, cha, ini surat keterangan kehamilanmu, berikan ini kepada Suamimu ne?” ]

Ukh.
Jaejoong mencengkram kepalan jemarinya.


-------


Yunho mengernyitkan dahinya.
Ia mengetuk pintu ruangan Jaejoong sejak tadi.
Tapi tidak ada sahutan dari dalam.

Namja tampan itu memutuskan untuk membuka pintu ruangan Jaejoong dan masuk ke dalam.

Eoh?

Yunho tersenyum kecil mendapati kekasihnya yg tertidur di sofa.
Ia berjalan mendekat dan berlutut di samping namja cantik itu.
Jemarinya mengelus lembut poni almond Jaejoong.
Sepertinya namja cantik ini benar2 kelelahan ani?

  “Eh?”

Yunho tertegun.
Mata musangnya bergerak pelan mendapati bekas air mata pada mata bening yg terpejam itu.
Jaejoongnya menangis?
Kenapa??

Yunho mengalihkan pandangannya.
Menatap sebuah amplop yg ada di genggaman kekasihnya itu.
Ia memutuskan untuk mengambil surat itu dan membacanya pelan2.


DEG.


Jemari Yunho bergetar.
Ia mencengkram tidak percaya surat itu.

Hamil?
Pregnant?

Jaejoongnya?

Yunho mengerjapkan mata musangnya beberapa kali.
Jantungnya berdebar2 kencang.
Ia menatap perut Jaejoong yg masih ramping seperti biasanya.

Kemudian ia melirik isi memo yg terselip di dalam amplop itu dan membacanya.

  Aku sendiri tidak percaya..
Dan aku tidak akan marah kalau kau juga tidak percaya Yunnie ah..
Tapi yg ada di dalam sini adalah benihmu..
Anak kita..

Nafas Yunho tersendat.
Gosh, demi apa.
Ia akan menjadi seorang Appa!

Namja tampan itu mengusap wajahnya menahan emosinya yg begitu menggebu2 saat ini.
Ia mengecup lembut dahi Jaejoong dan mengusap punggung tangan namja cantik itu.

Kemudian ia meraih sesuatu yg telah lama disimpannya di dalam kantung jasnya.

Kotak cincin berwarna merah beledu.

Yunho terkekeh.
Ia mengambil satu cincin perak dari sana dan menyematkannya di jari manis kekasihnya.
Ah, akhirnya ia bisa memasangkan cincin ini.
Setelah dua tahun ia menggenggamnya dalam keraguan.

  “Aku mencintaimu, sayang” Bisik Yunho pelan.


-------


Jaejoong mengerjapkan matanya.
Ia beranjak duduk dan menaikkan alis menatap sebungkus roti isi cokelat dan sekotak kecil susu di atas meja.

  “Kau sudah bangun?”

Jaejoong menoleh.
Tersenyum pada Yunho yg baru saja masuk ke ruangannya.
Namja cantik itu mengangguk dan meraih bungkusan rotinya.

  “Kau yg menaruhnya disini?” Tanya Jaejoong.

Yunho membenarkan seraya mendudukkan dirinya di samping namja cantik itu.
Ia membuka kotak susu itu dan menyodorkannya pada Jaejoong.
Namja cantik itu hanya diam.
Mata beningnya bergerak pelan.

Apa ini?
Mendadak aku menginginkan bibir tebal itu yg meminumkannya padaku.
Oh mom, apakah aku sedang mengidam sekarang??

  “Waeyo?” Tanya Yunho menaikkan alisnya.

Jaejoong menggeleng.
Raut wajahnya tampak merona.
Yunho hanya tersenyum kecil.
Ah, sepertinya ia mengerti.

Namja tampan itu meneguk susu putih itu dari kotak kecil itu.
Kemudian ia menarik dagu Jaejoong membuat bibir cherry itu terbuka kecil.

  “Ungh”

Jaejoong melenguh seraya memejamkan mata beningnya.
Merasakan lidah hangat Yunho yg menyusup masuk dan mengalirkan cairan susu putih itu ke dalam mulutnya.
Jemari Jaejoong bergerak.
Mencengkram jas Yunho yg berwarna hitam dengan erat.

  “Mmh! Hh..hh.Slrupp..”

Jaejoong membuka matanya.
Menatap Yunho yg kembali meneguk susu kotak itu.
Hmp.
Jaejoong menarik senyumnya.
Kali ini ia memejamkan matanya sendiri dan membuka mulutnya begitu Yunho mendekat.

Namja cantik itu mendesah lembut.
Ia mendongakkan wajahnya dan menelan cairan yg dialirkan melalui mulut kekasihnya.

Tautan bibir itu terlepas dengan cepat.
Mata bening Jaejoong mengerjap menatap Yunho yg menjilati setetes susu yg mengalir melewati dagunya.

  “Cha, ini yg terakhir” Ujar Yunho sebelum meneguk kembali susu itu.

Dan well, Jaejoong kembali memejamkan matanya.
Membuka mulutnya lebar2 dan menelan setiap cairan yg disalurkan kekasihnya.
Namja cantik itu mengecup lembut bibir tebal Yunho sebelum mereka benar2 melepas ciuman.

Yunho tersenyum kecil.
Ia membuka bungkusan roti itu dan memberikannya kepada Jaejoong.

  “Makanlah, aku harus menemui klien setelah ini”

Jaejoong mengangguk.
Ia mengambil bungkusan itu dan menatap Yunho yg beranjak keluar ruangannya.

Suara pintu yg tertutup terdengar jelas.
Namja cantik itu menunduk.
Mengangkat bungkusan yg ada di genggamannya itu dan membuka mulutnya hendak menggigit roti isi cokelat itu.
Namun gerakannya mendadak berhenti.
Setelah ia menyadari ada sesuatu yg tersemat di jari manisnya.

Namja cantik itu meletakkan rotinya di atas meja.
Ia memandang cincin perak yg ada di jarinya dan menggerakkan mata beningnya perlahan.
Jantungnya berdebar.
Ia melepas cincin itu dan melihat ukiran di dalamnya.

  Jung Jaejoong

  “Yunho ah..”

Namja cantik itu terisak lirih.
Demi apa.
Ia benar2 merasa sangat bahagia sekarang.

Tidak butuh banyak kata.
Tidak butuh banyak penyampaian.
Tidak butuh banyak kalimat.

Jaejoong tahu kalau Yunho melamarnya.

Namja cantik itu menutup wajahnya dengan kedua tangan.
Menangis dalam diam dengan sesenggukan yg terdengar keras.

Ini benar2 hari yg paling membahagiakan dalam hidupnya.


-------


  “Yunnie ah..”

Namja tampan itu tersenyum.
Ia menepuk bahu Jaejoong seakan berkata tidak apa2.
Jaejoong hanya menghela nafas.
Ia menatap pintu rumah yg berwarna putih itu dengan ragu.

  “Umma dan Appaku tidak segalak yg kau pikirkan sayang” Kekeh Yunho geli.

Jaejoong mempoutkan bibirnya.

  “Tapi ini pertama kalinya aku bertemu dengan mereka..Ditambah lagi, kau belum memberitahu keduanya kalau kita adalah sepasang kekasih~!”

  “Tenang saja”

Namja cantik itu menarik nafas dalam.
Yunho sudah membuka pintu itu.

  “Aku pulang!”

Mata bening Jaejoong menangkap sosok seorang yeoja cantik yg tampak sedikit berumur.
Yeoja itu berjalan menghampiri Yunho.

  “Yunho ah! Ini siapa?”

  “Jaejoong Umma, dia atasanku”

  “Omo, kenalkan, aku Jung Keybum”

Jaejoong tersenyum kaku.
Yeoja bermata kucing itu menunduk dan kembali ke dapur untuk menyiapkan minuman.

  “Kka, bukankah kau ingin proposal itu segera selesai hum?”

Oh well.

Namja cantik itu mengerutkan dahinya.
Ia tentu masih ingat dengan tujuan utamanya datang kesini.
Yunho akan membantunya mengubah proposal yg dihancurkan Taemin kemarin sore.


TAP TAP TAP.


Namja cantik itu duduk di atas sofa ruang tengah.
Sementara Yunho membuka tas kerjanya dan mengeluarkan Laptop Apple-nya yg berwarna perak.

Tidak lama kemudian suasana terasa hening.
Tampak lembaran2 kertas berserakan di sekitar mereka.
Jaejoong terlihat serius memperhatikan layar Laptopnya.
Sementara Yunho membolak balik buku proposal itu.

Keybum yg sedang berada di dapur melongokkan kepalanya sedikit.
Berniat mengintip Jaejoong dan Yunho yg duduk di ruang tengah.
Oh well.
Yeoja bermata kucing ini sebenarnya merasa kagum dengan wajah cantik namja itu.
Ia tertarik.
Dan lagi, baru kali ini Yunhonya membawa pulang temannya ke rumah mereka.

  “Kau lelah?”

Keybum mengerjapkan matanya.
Menatap Yunho yg bertanya kepada namja cantik itu.
Jaejoong menggeleng.
Ia tersenyum dan menyandarkan punggungnya di sandaran sofa.

  “Aku ke kamar dulu ne? Berkas lanjutan proposalnya kutinggal di kamar kemarin” Ujar Yunho.

Jaejoong hanya mengangguk pelan.
Yunho mengangkat tubuhnya yg duduk di hambal ke atas sofa dan menunduk untuk mengecup lembut dahi namja cantik itu.
Membuat Jung Keybum mengerjapkan mata kucingnya tidak percaya.

Jaejoong tersenyum manis.
Ia mengusap pipi Yunho sejenak dan membiarkan namja tampan itu pergi meninggalkannya.
Kemudian ia kembali tenggelam dalam pekerjaannya.


DEG DEG DEG.


Yeoja cantik itu menyandarkan punggungnya ke dinding.
Jantungnya berdebar2.
Ia tidak pernah melihat tatapan lembut Yunho seumur hidupnya.
Dan hari ini ia telah menyaksikannya.

Namja cantik itu..

Yunho pasti sangat mencintainya. Gumam Keybum menarik senyumnya.


DRAP DRAP DRAP!


Eoh?

Keybum menaikkan alisnya.
Ia tahu suara langkah berisik itu milik cucunya.
Yeoja berumur itu kembali melongokkan kepalanya.
Mengintip Minkyu yg berlari menghampiri Jaejoong.

  “Nuguseyo?” Tanya namja Lollipop itu.

Jaejoong menaikkan alisnya.
Ia tersenyum manis dan menyahut pertanyaan namja kecil itu.

  “Kim Jaejoong imnida”

Namja kecil yg sedang mengulum permen Lollipop rasa jeruknya itu tertawa kecil.
Ia melangkah mendekati Jaejoong dan duduk di pangkuan namja cantik itu.

  “Namaku Jung Minkyu~ Ahjuma temannya Yunho Ahjussi?”

  “Appamu pasti Jung Changmin ania? Hehehe”

  “Ung, Appa sedang pergi bersama Umma, uh, ini apa?”

Namja cantik itu tersenyum geli.
Ia mengelus lembut rambut Minkyu yg duduk di pangkuannya.
Namja Lollipop berumur 7 tahun itu terus berceloteh seraya menunjuk2 Laptop milik Jaejoong.

  “Ahjuma mau?”

Eoh?

Keybum menatap cucunya yg mengulurkan permen Lollipopnya kepada Jaejoong.
Ia tahu kalau hanya orang2 spesial yg boleh menjilat permen milik namja mungil itu.

Jaejoong mengangguk.
Ia menjulurkan lidahnya dan menyesap sejenak permen rasa jeruk itu.
Membuat Minkyu tertawa kecil dan kembali duduk manis di pangkuan Jaejoong.

  “Eoh? Kyukyu? Kenapa disini? Kka~! Ahjusi harus bekerja!” Ujar Yunho yg sudah kembali dari kamarnya.

Namja Lollipop itu mengerutkan dahinya.
Ia menjulurkan lidahnya mengejek Yunho dan melompat dari pangkuan Jaejoong.
Kemudian ia berlari menaiki tangga menuju kamarnya.

  “Ia mengganggumu eoh?” Tanya Yunho mendekati Jaejoong.

Namja cantik itu menggeleng.
Ia mengambil buku lanjutan proposal yg ada di tangan Yunho dan membukanya.

Sementara namja tampan itu duduk di samping Jaejoong dan mengendus leher jenjangnya.
Jaejoong mengeluh.
Ia hanya terkekeh kecil.

Mengacuhkan sepasang mata kucing yg mengawasi mereka dari dapur.

Yunho menelusupkan tangannya ke dalam perut Jaejoong.
Mengusap lembut perut namja cantik itu dan mengembangkan senyum manisnya.
Jaejoong menepuk lembut kepala Yunho seraya mengomel.
Namja tampan itu mengangguk dan kembali duduk di hambal dan menatap layar Laptopnya.

Tapi tidak lama.

Beberapa menit kemudian Yunho kembali meninggalkan tempat duduknya dan berlutut di hadapan kekasihnya.
Menyurukkan wajahnya di perut namja cantik itu seakan ingin mendengarkan sesuatu dari sana.
Lalu ia mengecupnya lembut dan kembali duduk di atas hambal.
Mengacuhkan Jaejoong yg terkekeh.


SRET.


Yeoja cantik itu mengelus dadanya perlahan.
Ia tidak mengenal namja cantik itu.
Ia tidak tahu apa yg dibicarakan keduanya di sana.
Tidak.
Tapi ia tahu apa yg telah terjadi.

Oh well.

Male pregnant sudah menjadi hal umum untuknya belakangan ini ania?
Bukankah istri dari adiknya Yunho juga mengalami hal itu?


TAP TAP TAP.


  “Cha, maaf menunggu lama” Ujar Keybum seraya meletakkan dua gelas jus jeruk di atas meja.

Yunho mengernyitkan dahinya.

  “Umma lama sekali”

  “Jangan berisik, Jung Yunho”

Jaejoong tertawa geli.
Ia meraih minumnya dan meneguk jus jeruk itu.


-------


  “Apakah aku harus masuk ke dalam kali ini?”

Pertanyaan Yunho yg terdengar konyol itu membuat Jaejoong terkekeh.
Ia mengangguk dan menarik tangan Yunho.

  “Bukankah kita ingin memberitahu tentang hubungan kita kepada orang tuaku hmm? Come on bear, aku sudah menemui orang tuamu minggu lalu, sekarang giliranmu”

Dan Yunho pun hanya bisa mengangguk.

Namja cantik itu membuka pintu rumahnya.
Mengajak Yunho duduk di ruang tengah bersamanya.

  “Jung Yunho imnida”

Kim Heechul menarik senyumnya.
Ia mengangguk dan berjalan menuju dapur.
Kemudian ia mengeluarkan ponselnya menghubungi suaminya yg sedang berada di dalam kamar.


TAP TAP TAP.


  “YAH! Apa2an ini eoh? Jarak kamar kita dari dapur hanya beberapa kaki dan kau memanggilku melalui telfon!” Omel Hangeng mengerutkan dahinya.

  “SSHHH!” Geram Heechul seraya menutup mulut suaminya dengan tangan.

Namja berperawakan Cina itu terdiam seketika.

  “Lihat, uri Joongie membawa kekasihnya ke rumah!” Ujar Heechul tersenyum senang.

Mwo??

Namja Cina itu membulatkan mata sipitnya.
Ia mengintip dari balik dapur.

Jaejoongnya sedang berbincang dengan seorang namja tampan di sana.
Terlihat jelas dari kedua mata beningnya yg berkilat2.
Ada rasa cinta yg meluap di sana.

  “Lalu?” Tanya Hangeng menatap istrinya.

  “Aish, kau ini~! Tentu saja segera memberi restu~ Beberapa hari yg lalu aku menemukan surat keterangan dokter kandungan di kamar uri Joongie saat ia tertidur, aigoo~” Ujar Heechul geli.

  “APA?!”

  “SSSH! Jangan berisik Gege yah~! Aish, dasar~!”

  “Tapi, dokter kandungan?? Kau mau bilang kalau uri Joongie hamil, begitu??”

  “Ah, kita akan memiliki cucu, hehehe”

  “Tapi---”

  “Aku sudah merencanakan ini sejak dulu, Gege yah, perusahaan yg dipegang Joongie akan kita serahkan pada Junsu, namja imut itu sudah setuju”

  “Chullie, kau yakin sayang?”

Yeoja berwajah angkuh itu tidak menyahut.
Ia hanya tersenyum seraya menundukkan wajahnya dari kounter dapur.
Membuat Hangeng mengikuti perlakuan istrinya.

  “Kau hanya perlu berbicara santai dengan Appa, Yunnie yah” Ujar Jaejoong lembut.

  “Kau tahu Boo? Aku merasa dirimu sangat beruntung, Umma dan Appaku langsung menyukaimu waktu itu, aku jadi tidak yakin” Gumam Yunho menghela nafasnya.

  “Kita sudah menunggu cukup lama hmm? Lagi pula aku lelah menyembunyikan hubungan kita sejak tiga tahun yg lalu dari orang tuaku”

  “Hmm”

  “Aish, Yunnie bear”

Namja cantik itu tertawa geli.
Ia menepuk punggung tangan Yunho dengan lembut dan mengecup lama pipi namja tampan itu.

Yunho memiringkan wajahnya.
Membuat bibir mereka saling berbenturan dan menghisap sebentar.

Jaejoong mengusap lembut kepala Yunho dan beranjak mengambil bantal yg terjatuh di atas hambal.

Mengacuhkan Hangeng dan Heechul yg terdiam di balik dapur.

Yeoja berwajah angkuh itu mengelus dadanya.

  “OH gosh, dasar anak muda” Gumamnya lirih.


-------


  “Tidak apa Yunho ah, menginap saja” Ujar Heechul lembut.

Namja bermata musang itu hanya tersenyum kecil.
Menatap Hangeng yg sudah berjalan meninggalkannya dari ruang tengah.
Sementara Jaejoong sudah sejak tadi memasuki kamarnya.

Yeoja berwajah angkuh itu mendekati Yunho.
Ia duduk di sampingnya.

  “Yunho ah” Panggil Heechul.

Yunho menggumam.
Ia menoleh menatap yeoja itu.

  “Aku tahu kau yg terbaik untuk putraku” Bisiknya lirih.

Yunho tertegun.
Mata musangnya bergerak pelan.
Heechul mengembangkan senyum manisnya memegang tangan Yunho.

  “Walaupun dia hamil di luar nikah, aish, jeongmall”

  “Mianhae, Ommonim”

  “Hehehehe, gwenchana ania? Kalian akan segera menikah setelah ini”

  “Ommonim”

  “Ne?”
  
  “Kau, benar2 merestui kami?”

  “Aish, anak bodoh”

Yunho meringis saat Heechul menepuk kepalanya.
Yeoja berwajah angkuh itu tersenyum manis.

  “Kka, naiklah ke atas, kamar Jaejoong yg pintunya berwarna putih”

  “Ne, gomawo Ommonim”

Heechul mengangguk.
Kemudian ia beranjak membereskan gelas yg tergeletak di atas meja.
Mengacuhkan Yunho yg beranjak menaiki tangga.

Namja tampan itu tersenyum kecil.
Ia menggaruk tengkuknya yg tidak gatal dan membuka pintu kamar kekasihnya.


CKLEK.


Gelap.
Jaejoong sudah tertidur di atas ranjangnya.

Namja tampan itu menutup pintu dengan pelan.
Ia memutar pandangannya menelusuri kamar yg bernuansa remang2 itu.
Ah, bersih dan rapi.
Benar2 khas Jaejoongnya.

Namja tampan itu melepas sweater dan celana panjangnya.
Menyisakan kaus putihnya dan celana boksernya yg pendek.
Ia menaiki ranjang King Size itu dan berbaring di samping Jaejoong.

Memeluk pinggang Jaejoong yg tidur membelakangi dirinya.

Mata musang itu terpejam.
Mengacuhkan mata bening yg terbuka itu.

Jaejoong menghembuskan nafasnya.
Ia menunduk dan tersenyum menatap lengan kekar yg memeluk erat pinggangnya.
Namja cantik itu mengelus lengan Yunho dan mengusap cincin perak yg sama dengan miliknya di jari Yunho.

  “Aku mencintaimu, Yunho ah” Bisiknya manis.

Jaejoong menarik satu tangan Yunho ke atas dan mengecup punggung tangannya dengan lembut.
Kemudian ia meletakkan tangan namja tampan itu di dada bidangnya.
Jaejoong memejamkan mata beningnya perlahan.

Kedua tangannya ikut mendekap tangan Yunho yg memeluknya.

Sementara Yunho bergerak pelan.
Mengecup lembut rambut almond Jaejoong dan tersenyum kecil.

  “Aku juga mencintaimu, sayang”

Oh well, it’s a Sweet ‘Ship..

Sweet Relationship~

END.

DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar