Tittle: SWEET
‘SHIP
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
ONESHOOT
Rating:
family-romance-fluff-mpreg-guling2 bareng junsu
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
-------
“Aku juga
mencintaimu, sayang”
.
.
.
Suara ketikan Keyboard pada Laptop Apple berwarna hitam
itu terdengar jelas.
Mengisi keheningan ruang Presiden Direktur yg terlihat
mewah itu.
Jaejoong menggerakkan mata beningnya fokus.
TOK TOK TOK.
“Masuk”
CKLEK.
“Anyeong”
Namja cantik itu mengangkat wajahnya.
Balas tersenyum kepada kekasihnya yg berjalan memasuki
ruangannya.
Ah, Jung Yunho.
CEO dari Kim’s Corp miliknya.
Namja tampan itu mengerjapkan mata musangnya seraya
berjalan mendekati Jaejoong.
Terpesona kagum dengan kecantikan dan ketampanan yg
menyatu pada diri namja cantik itu.
Jas hitam dengan kemejanya yg juga hitam membuat
Jaejoong tampak berkilau hari ini.
CUP.
Yunho mengecup lembut dahi namja cantik itu.
Jaejoong hanya menarik senyumnya.
“Ada berkas yg
harus ditanda tangani” Ujar Yunho.
Jaejoong mengangguk.
Ia segera meraih pulpennya dan menyibak berkas2 itu.
Sementara Yunho hanya diam memandangi atasannya.
“Kau ada acara
malam ini?” Tanya Jaejoong santai.
Yunho mendongakkan wajahnya seolah berpikir.
Kemudian ia menyahut seraya mengambil kembali berkas
yg disodorkan kekasihnya itu.
“Yoochun dan
yg lain mengajakku minum di Bar”
“Bagus, kita
pergi bersama”
“Kau yakin?”
Eoh?
Jaejoong tertawa kecil.
Ia menepuk lengan Yunho pelan.
“Aku tidak
akan mabuk walaupun menenggak 12 gelas soju, Yunnie yah”
Well, Yunho hanya membalasnya dengan senyuman.
-------
Matahari bersinar terik hari ini.
Menelusupkan cahayanya masuk melalui celah gorden yg
besar itu.
Jaejoong melenguh lembut.
Ia membuka matanya secara perlahan.
DEG.
Jantungnya melonjak.
Sontak Jaejoong terduduk dari baringnya.
“Dimana ini??”
Gumamnya kaget.
Mata beningnya menjelajah ke seluruh sudut ruangan.
Sepertinya tidak ada orang lain di dalam ruangan ini.
Namja cantik itu tersentak kaget ketika matanya
berhenti menatap cermin besar yg ada di hadapannya saat ini.
Oh gosh!
Jaejoong segera menundukkan wajahnya dan menyibak
selimut putihnya.
KENAPA AKU TIDAK MEMAKAI BAJU?? Jerit Jaejoong dalam
hatinya.
Namja cantik itu beranjak dari ranjang seraya menyeret
selimutnya.
Ia mendekati cermin dan membulatkan matanya menatap
banyak kissmark yg melekat di kulit lehernya dan sekitar bahu jenjangnya.
Bibir Jaejoong bergetar.
Ia bisa merasakan sakit di bagian bawah tubuhnya.
Perlahan mata bening itu menggenangkan air mata.
Apa yg sudah terjadi semalam?? Pikirnya kalut.
SRET.
Jaejoong tersentak.
Ia mendapati secarik memo yg tertempel di sudut bawah
cermin.
‘Kau mabuk berat semalam, begitu juga
denganku, Yoochun bilang ia yg membawa kita berdua kesini karena tidak mungkin
mengantar kita pulang ke rumah masing2.
Saat kau membaca memo ini aku sudah berada di kantor ne?
Saranghae, Jung Yunho.’
Hah.
Jaejoong menghela nafas panjang.
Mendadak ia merasa lega mengetahui pesan dari
kekasihnya.
But, wait!
Kalau begitu, itu artinya..
Semalam mereka telah..
OH GOSH.
Jaejoong terpaku di tempatnya.
Tetes air mata itu mengalir membasahi pipinya.
Ia memeluk tubuhnya dengan erat seraya menggelengkan
kepalanya.
Tidak..
Tidak..
Jangan katakan kalau semalam ia dan Yunho..
[ “Aku tidak akan menyentuhmu sampai hari
pernikahan kita, sayang, karena kita berdua adalah rekan kerja yg profesional,
dan karena rahim yg ada di tubuhmu” ]
Satu yg ada di benak Jaejoong saat ini.
Apakah Yunho cukup sadar saat kita melakukannya semalam?
Tidak, namja tampan itu mabuk berat.
Kemungkinan besar Yunho sama sekali tidak mengingat apa pun ania?
Oh mom.
-------
Namja cantik itu berjalan pelan menuju ruangannya saat
ini.
Ia hanya memasang senyum getir tiap kali melewati para
bawahan yg menunduk hormat padanya.
SRET.
Tatapan Jaejoong tidak sengaja bertemu dengan mata
musang milik kekasihnya itu.
Yunho hanya tersenyum sekilas dan kembali melanjutkan
pembicaraan dengan sekretaris Jaejoong.
Sementara namja cantik itu menundukkan wajahnya dan
kembali melangkahkan kakinya.
CKLEK.
Jaejoong mendesah.
Ia memijat pelipisnya seraya mendudukkan dirinya di
atas sofa.
“Apa yg harus
kukatakan pada Yunho?” Bisiknya lirih.
Ia menunduk.
Menggigit bibir bawahnya frustasi.
Selama seminggu ini hubungan mereka terlihat baik2 saja.
Dan Yunho bahkan sama sekali tidak membahas tentang
apa yg telah terjadi di Hotel waktu itu.
Jaejoong berasumsi kalau Yunho benar2 tidak mengingat
apa pun.
“Huks..”
Tidak.
Namja cantik ini bukan namja yg cengeng.
Ia bahkan tidak pernah menangis kecuali saat pemakaman
Ahjumanya dulu.
Tapi kali ini berbeda.
Perasaannya berkecamuk.
Antara bingung dan ragu.
[ “Chukkae, kau akan menjadi seorang Umma
mulai sekarang, cha, ini surat keterangan kehamilanmu, berikan ini kepada
Suamimu ne?” ]
Ukh.
Jaejoong mencengkram kepalan jemarinya.
-------
Yunho mengernyitkan dahinya.
Ia mengetuk pintu ruangan Jaejoong sejak tadi.
Tapi tidak ada sahutan dari dalam.
Namja tampan itu memutuskan untuk membuka pintu
ruangan Jaejoong dan masuk ke dalam.
Eoh?
Yunho tersenyum kecil mendapati kekasihnya yg tertidur
di sofa.
Ia berjalan mendekat dan berlutut di samping namja
cantik itu.
Jemarinya mengelus lembut poni almond Jaejoong.
Sepertinya namja cantik ini benar2 kelelahan ani?
“Eh?”
Yunho tertegun.
Mata musangnya bergerak pelan mendapati bekas air mata
pada mata bening yg terpejam itu.
Jaejoongnya menangis?
Kenapa??
Yunho mengalihkan pandangannya.
Menatap sebuah amplop yg ada di genggaman kekasihnya
itu.
Ia memutuskan untuk mengambil surat itu dan membacanya
pelan2.
DEG.
Jemari Yunho bergetar.
Ia mencengkram tidak percaya surat itu.
Hamil?
Pregnant?
Jaejoongnya?
Yunho mengerjapkan mata musangnya beberapa kali.
Jantungnya berdebar2 kencang.
Ia menatap perut Jaejoong yg masih ramping seperti
biasanya.
Kemudian ia melirik isi memo yg terselip di dalam
amplop itu dan membacanya.
‘Aku sendiri tidak percaya..
Dan aku tidak akan marah kalau kau juga tidak percaya Yunnie ah..
Tapi yg ada di dalam sini adalah benihmu..
Anak kita..’
Nafas Yunho tersendat.
Gosh, demi apa.
Ia akan menjadi seorang Appa!
Namja tampan itu mengusap wajahnya menahan emosinya yg
begitu menggebu2 saat ini.
Ia mengecup lembut dahi Jaejoong dan mengusap punggung
tangan namja cantik itu.
Kemudian ia meraih sesuatu yg telah lama disimpannya
di dalam kantung jasnya.
Kotak cincin berwarna merah beledu.
Yunho terkekeh.
Ia mengambil satu cincin perak dari sana dan
menyematkannya di jari manis kekasihnya.
Ah, akhirnya ia bisa memasangkan cincin ini.
Setelah dua tahun ia menggenggamnya dalam keraguan.
“Aku
mencintaimu, sayang” Bisik Yunho pelan.
-------
Jaejoong mengerjapkan matanya.
Ia beranjak duduk dan menaikkan alis menatap sebungkus
roti isi cokelat dan sekotak kecil susu di atas meja.
“Kau sudah
bangun?”
Jaejoong menoleh.
Tersenyum pada Yunho yg baru saja masuk ke ruangannya.
Namja cantik itu mengangguk dan meraih bungkusan
rotinya.
“Kau yg
menaruhnya disini?” Tanya Jaejoong.
Yunho membenarkan seraya mendudukkan dirinya di
samping namja cantik itu.
Ia membuka kotak susu itu dan menyodorkannya pada
Jaejoong.
Namja cantik itu hanya diam.
Mata beningnya bergerak pelan.
Apa ini?
Mendadak aku menginginkan bibir tebal itu yg meminumkannya padaku.
Oh mom, apakah aku sedang mengidam sekarang??
“Waeyo?” Tanya
Yunho menaikkan alisnya.
Jaejoong menggeleng.
Raut wajahnya tampak merona.
Yunho hanya tersenyum kecil.
Ah, sepertinya ia mengerti.
Namja tampan itu meneguk susu putih itu dari kotak
kecil itu.
Kemudian ia menarik dagu Jaejoong membuat bibir cherry
itu terbuka kecil.
“Ungh”
Jaejoong melenguh seraya memejamkan mata beningnya.
Merasakan lidah hangat Yunho yg menyusup masuk dan
mengalirkan cairan susu putih itu ke dalam mulutnya.
Jemari Jaejoong bergerak.
Mencengkram jas Yunho yg berwarna hitam dengan erat.
“Mmh!
Hh..hh.Slrupp..”
Jaejoong membuka matanya.
Menatap Yunho yg kembali meneguk susu kotak itu.
Hmp.
Jaejoong menarik senyumnya.
Kali ini ia memejamkan matanya sendiri dan membuka
mulutnya begitu Yunho mendekat.
Namja cantik itu mendesah lembut.
Ia mendongakkan wajahnya dan menelan cairan yg
dialirkan melalui mulut kekasihnya.
Tautan bibir itu terlepas dengan cepat.
Mata bening Jaejoong mengerjap menatap Yunho yg
menjilati setetes susu yg mengalir melewati dagunya.
“Cha, ini yg
terakhir” Ujar Yunho sebelum meneguk kembali susu itu.
Dan well, Jaejoong kembali memejamkan matanya.
Membuka mulutnya lebar2 dan menelan setiap cairan yg
disalurkan kekasihnya.
Namja cantik itu mengecup lembut bibir tebal Yunho
sebelum mereka benar2 melepas ciuman.
Yunho tersenyum kecil.
Ia membuka bungkusan roti itu dan memberikannya kepada
Jaejoong.
“Makanlah, aku
harus menemui klien setelah ini”
Jaejoong mengangguk.
Ia mengambil bungkusan itu dan menatap Yunho yg
beranjak keluar ruangannya.
Suara pintu yg tertutup terdengar jelas.
Namja cantik itu menunduk.
Mengangkat bungkusan yg ada di genggamannya itu dan
membuka mulutnya hendak menggigit roti isi cokelat itu.
Namun gerakannya mendadak berhenti.
Setelah ia menyadari ada sesuatu yg tersemat di jari
manisnya.
Namja cantik itu meletakkan rotinya di atas meja.
Ia memandang cincin perak yg ada di jarinya dan
menggerakkan mata beningnya perlahan.
Jantungnya berdebar.
Ia melepas cincin itu dan melihat ukiran di dalamnya.
‘Jung Jaejoong’
“Yunho ah..”
Namja cantik itu terisak lirih.
Demi apa.
Ia benar2 merasa sangat bahagia sekarang.
Tidak butuh banyak kata.
Tidak butuh banyak penyampaian.
Tidak butuh banyak kalimat.
Jaejoong tahu kalau Yunho melamarnya.
Namja cantik itu menutup wajahnya dengan kedua tangan.
Menangis dalam diam dengan sesenggukan yg terdengar
keras.
Ini benar2 hari yg paling membahagiakan dalam
hidupnya.
-------
“Yunnie ah..”
Namja tampan itu tersenyum.
Ia menepuk bahu Jaejoong seakan berkata tidak apa2.
Jaejoong hanya menghela nafas.
Ia menatap pintu rumah yg berwarna putih itu dengan
ragu.
“Umma dan
Appaku tidak segalak yg kau pikirkan sayang” Kekeh Yunho geli.
Jaejoong mempoutkan bibirnya.
“Tapi ini
pertama kalinya aku bertemu dengan mereka..Ditambah lagi, kau belum memberitahu
keduanya kalau kita adalah sepasang kekasih~!”
“Tenang saja”
Namja cantik itu menarik nafas dalam.
Yunho sudah membuka pintu itu.
“Aku pulang!”
Mata bening Jaejoong menangkap sosok seorang yeoja
cantik yg tampak sedikit berumur.
Yeoja itu berjalan menghampiri Yunho.
“Yunho ah! Ini
siapa?”
“Jaejoong
Umma, dia atasanku”
“Omo,
kenalkan, aku Jung Keybum”
Jaejoong tersenyum kaku.
Yeoja bermata kucing itu menunduk dan kembali ke dapur
untuk menyiapkan minuman.
“Kka, bukankah
kau ingin proposal itu segera selesai hum?”
Oh well.
Namja cantik itu mengerutkan dahinya.
Ia tentu masih ingat dengan tujuan utamanya datang
kesini.
Yunho akan membantunya mengubah proposal yg
dihancurkan Taemin kemarin sore.
TAP TAP TAP.
Namja cantik itu duduk di atas sofa ruang tengah.
Sementara Yunho membuka tas kerjanya dan mengeluarkan
Laptop Apple-nya yg berwarna perak.
Tidak lama kemudian suasana terasa hening.
Tampak lembaran2 kertas berserakan di sekitar mereka.
Jaejoong terlihat serius memperhatikan layar
Laptopnya.
Sementara Yunho membolak balik buku proposal itu.
Keybum yg sedang berada di dapur melongokkan kepalanya
sedikit.
Berniat mengintip Jaejoong dan Yunho yg duduk di ruang
tengah.
Oh well.
Yeoja bermata kucing ini sebenarnya merasa kagum
dengan wajah cantik namja itu.
Ia tertarik.
Dan lagi, baru kali ini Yunhonya membawa pulang
temannya ke rumah mereka.
“Kau lelah?”
Keybum mengerjapkan matanya.
Menatap Yunho yg bertanya kepada namja cantik itu.
Jaejoong menggeleng.
Ia tersenyum dan menyandarkan punggungnya di sandaran
sofa.
“Aku ke kamar
dulu ne? Berkas lanjutan proposalnya kutinggal di kamar kemarin” Ujar Yunho.
Jaejoong hanya mengangguk pelan.
Yunho mengangkat tubuhnya yg duduk di hambal ke atas
sofa dan menunduk untuk mengecup lembut dahi namja cantik itu.
Membuat Jung Keybum mengerjapkan mata kucingnya tidak
percaya.
Jaejoong tersenyum manis.
Ia mengusap pipi Yunho sejenak dan membiarkan namja
tampan itu pergi meninggalkannya.
Kemudian ia kembali tenggelam dalam pekerjaannya.
DEG DEG DEG.
Yeoja cantik itu menyandarkan punggungnya ke dinding.
Jantungnya berdebar2.
Ia tidak pernah melihat tatapan lembut Yunho seumur
hidupnya.
Dan hari ini ia telah menyaksikannya.
Namja cantik itu..
Yunho pasti sangat mencintainya. Gumam Keybum menarik
senyumnya.
DRAP DRAP DRAP!
Eoh?
Keybum menaikkan alisnya.
Ia tahu suara langkah berisik itu milik cucunya.
Yeoja berumur itu kembali melongokkan kepalanya.
Mengintip Minkyu yg berlari menghampiri Jaejoong.
“Nuguseyo?”
Tanya namja Lollipop itu.
Jaejoong menaikkan alisnya.
Ia tersenyum manis dan menyahut pertanyaan namja kecil
itu.
“Kim Jaejoong
imnida”
Namja kecil yg sedang mengulum permen Lollipop rasa
jeruknya itu tertawa kecil.
Ia melangkah mendekati Jaejoong dan duduk di pangkuan
namja cantik itu.
“Namaku Jung
Minkyu~ Ahjuma temannya Yunho Ahjussi?”
“Appamu pasti
Jung Changmin ania? Hehehe”
“Ung, Appa
sedang pergi bersama Umma, uh, ini apa?”
Namja cantik itu tersenyum geli.
Ia mengelus lembut rambut Minkyu yg duduk di
pangkuannya.
Namja Lollipop berumur 7 tahun itu terus berceloteh
seraya menunjuk2 Laptop milik Jaejoong.
“Ahjuma mau?”
Eoh?
Keybum menatap cucunya yg mengulurkan permen
Lollipopnya kepada Jaejoong.
Ia tahu kalau hanya orang2 spesial yg boleh menjilat
permen milik namja mungil itu.
Jaejoong mengangguk.
Ia menjulurkan lidahnya dan menyesap sejenak permen
rasa jeruk itu.
Membuat Minkyu tertawa kecil dan kembali duduk manis
di pangkuan Jaejoong.
“Eoh? Kyukyu?
Kenapa disini? Kka~! Ahjusi harus bekerja!” Ujar Yunho yg sudah kembali dari
kamarnya.
Namja Lollipop itu mengerutkan dahinya.
Ia menjulurkan lidahnya mengejek Yunho dan melompat
dari pangkuan Jaejoong.
Kemudian ia berlari menaiki tangga menuju kamarnya.
“Ia
mengganggumu eoh?” Tanya Yunho mendekati Jaejoong.
Namja cantik itu menggeleng.
Ia mengambil buku lanjutan proposal yg ada di tangan
Yunho dan membukanya.
Sementara namja tampan itu duduk di samping Jaejoong
dan mengendus leher jenjangnya.
Jaejoong mengeluh.
Ia hanya terkekeh kecil.
Mengacuhkan sepasang mata kucing yg mengawasi mereka
dari dapur.
Yunho menelusupkan tangannya ke dalam perut Jaejoong.
Mengusap lembut perut namja cantik itu dan
mengembangkan senyum manisnya.
Jaejoong menepuk lembut kepala Yunho seraya mengomel.
Namja tampan itu mengangguk dan kembali duduk di
hambal dan menatap layar Laptopnya.
Tapi tidak lama.
Beberapa menit kemudian Yunho kembali meninggalkan
tempat duduknya dan berlutut di hadapan kekasihnya.
Menyurukkan wajahnya di perut namja cantik itu seakan
ingin mendengarkan sesuatu dari sana.
Lalu ia mengecupnya lembut dan kembali duduk di atas
hambal.
Mengacuhkan Jaejoong yg terkekeh.
SRET.
Yeoja cantik itu mengelus dadanya perlahan.
Ia tidak mengenal namja cantik itu.
Ia tidak tahu apa yg dibicarakan keduanya di sana.
Tidak.
Tapi ia tahu apa yg telah terjadi.
Oh well.
Male pregnant sudah menjadi hal umum untuknya
belakangan ini ania?
Bukankah istri dari adiknya Yunho juga mengalami hal
itu?
TAP TAP TAP.
“Cha, maaf
menunggu lama” Ujar Keybum seraya meletakkan dua gelas jus jeruk di atas meja.
Yunho mengernyitkan dahinya.
“Umma lama
sekali”
“Jangan
berisik, Jung Yunho”
Jaejoong tertawa geli.
Ia meraih minumnya dan meneguk jus jeruk itu.
-------
“Apakah aku
harus masuk ke dalam kali ini?”
Pertanyaan Yunho yg terdengar konyol itu membuat
Jaejoong terkekeh.
Ia mengangguk dan menarik tangan Yunho.
“Bukankah kita
ingin memberitahu tentang hubungan kita kepada orang tuaku hmm? Come on bear,
aku sudah menemui orang tuamu minggu lalu, sekarang giliranmu”
Dan Yunho pun hanya bisa mengangguk.
Namja cantik itu membuka pintu rumahnya.
Mengajak Yunho duduk di ruang tengah bersamanya.
“Jung Yunho
imnida”
Kim Heechul menarik senyumnya.
Ia mengangguk dan berjalan menuju dapur.
Kemudian ia mengeluarkan ponselnya menghubungi
suaminya yg sedang berada di dalam kamar.
TAP TAP TAP.
“YAH! Apa2an
ini eoh? Jarak kamar kita dari dapur hanya beberapa kaki dan kau memanggilku
melalui telfon!” Omel Hangeng mengerutkan dahinya.
“SSHHH!” Geram
Heechul seraya menutup mulut suaminya dengan tangan.
Namja berperawakan Cina itu terdiam seketika.
“Lihat, uri
Joongie membawa kekasihnya ke rumah!” Ujar Heechul tersenyum senang.
Mwo??
Namja Cina itu membulatkan mata sipitnya.
Ia mengintip dari balik dapur.
Jaejoongnya sedang berbincang dengan seorang namja
tampan di sana.
Terlihat jelas dari kedua mata beningnya yg berkilat2.
Ada rasa cinta yg meluap di sana.
“Lalu?” Tanya
Hangeng menatap istrinya.
“Aish, kau
ini~! Tentu saja segera memberi restu~ Beberapa hari yg lalu aku menemukan
surat keterangan dokter kandungan di kamar uri Joongie saat ia tertidur,
aigoo~” Ujar Heechul geli.
“APA?!”
“SSSH! Jangan
berisik Gege yah~! Aish, dasar~!”
“Tapi, dokter
kandungan?? Kau mau bilang kalau uri Joongie hamil, begitu??”
“Ah, kita akan
memiliki cucu, hehehe”
“Tapi---”
“Aku sudah
merencanakan ini sejak dulu, Gege yah, perusahaan yg dipegang Joongie akan kita
serahkan pada Junsu, namja imut itu sudah setuju”
“Chullie, kau
yakin sayang?”
Yeoja berwajah angkuh itu tidak menyahut.
Ia hanya tersenyum seraya menundukkan wajahnya dari
kounter dapur.
Membuat Hangeng mengikuti perlakuan istrinya.
“Kau hanya
perlu berbicara santai dengan Appa, Yunnie yah” Ujar Jaejoong lembut.
“Kau tahu Boo?
Aku merasa dirimu sangat beruntung, Umma dan Appaku langsung menyukaimu waktu
itu, aku jadi tidak yakin” Gumam Yunho menghela nafasnya.
“Kita sudah
menunggu cukup lama hmm? Lagi pula aku lelah menyembunyikan hubungan kita sejak
tiga tahun yg lalu dari orang tuaku”
“Hmm”
“Aish, Yunnie
bear”
Namja cantik itu tertawa geli.
Ia menepuk punggung tangan Yunho dengan lembut dan
mengecup lama pipi namja tampan itu.
Yunho memiringkan wajahnya.
Membuat bibir mereka saling berbenturan dan menghisap
sebentar.
Jaejoong mengusap lembut kepala Yunho dan beranjak
mengambil bantal yg terjatuh di atas hambal.
Mengacuhkan Hangeng dan Heechul yg terdiam di balik
dapur.
Yeoja berwajah angkuh itu mengelus dadanya.
“OH gosh,
dasar anak muda” Gumamnya lirih.
-------
“Tidak apa
Yunho ah, menginap saja” Ujar Heechul lembut.
Namja bermata musang itu hanya tersenyum kecil.
Menatap Hangeng yg sudah berjalan meninggalkannya dari
ruang tengah.
Sementara Jaejoong sudah sejak tadi memasuki kamarnya.
Yeoja berwajah angkuh itu mendekati Yunho.
Ia duduk di sampingnya.
“Yunho ah”
Panggil Heechul.
Yunho menggumam.
Ia menoleh menatap yeoja itu.
“Aku tahu kau
yg terbaik untuk putraku” Bisiknya lirih.
Yunho tertegun.
Mata musangnya bergerak pelan.
Heechul mengembangkan senyum manisnya memegang tangan
Yunho.
“Walaupun dia
hamil di luar nikah, aish, jeongmall”
“Mianhae,
Ommonim”
“Hehehehe,
gwenchana ania? Kalian akan segera menikah setelah ini”
“Ommonim”
“Ne?”
“Kau, benar2
merestui kami?”
“Aish, anak
bodoh”
Yunho meringis saat Heechul menepuk kepalanya.
Yeoja berwajah angkuh itu tersenyum manis.
“Kka, naiklah
ke atas, kamar Jaejoong yg pintunya berwarna putih”
“Ne, gomawo
Ommonim”
Heechul mengangguk.
Kemudian ia beranjak membereskan gelas yg tergeletak
di atas meja.
Mengacuhkan Yunho yg beranjak menaiki tangga.
Namja tampan itu tersenyum kecil.
Ia menggaruk tengkuknya yg tidak gatal dan membuka
pintu kamar kekasihnya.
CKLEK.
Gelap.
Jaejoong sudah tertidur di atas ranjangnya.
Namja tampan itu menutup pintu dengan pelan.
Ia memutar pandangannya menelusuri kamar yg bernuansa
remang2 itu.
Ah, bersih dan rapi.
Benar2 khas Jaejoongnya.
Namja tampan itu melepas sweater dan celana
panjangnya.
Menyisakan kaus putihnya dan celana boksernya yg
pendek.
Ia menaiki ranjang King Size itu dan berbaring di
samping Jaejoong.
Memeluk pinggang Jaejoong yg tidur membelakangi
dirinya.
Mata musang itu terpejam.
Mengacuhkan mata bening yg terbuka itu.
Jaejoong menghembuskan nafasnya.
Ia menunduk dan tersenyum menatap lengan kekar yg
memeluk erat pinggangnya.
Namja cantik itu mengelus lengan Yunho dan mengusap
cincin perak yg sama dengan miliknya di jari Yunho.
“Aku
mencintaimu, Yunho ah” Bisiknya manis.
Jaejoong menarik satu tangan Yunho ke atas dan
mengecup punggung tangannya dengan lembut.
Kemudian ia meletakkan tangan namja tampan itu di dada
bidangnya.
Jaejoong memejamkan mata beningnya perlahan.
Kedua tangannya ikut mendekap tangan Yunho yg
memeluknya.
Sementara Yunho bergerak pelan.
Mengecup lembut rambut almond Jaejoong dan tersenyum
kecil.
“Aku juga
mencintaimu, sayang”
Oh well, it’s a Sweet ‘Ship..
Sweet Relationship~
END.
DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar