This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Jumat, 14 September 2012

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/PURPLE LINE


Tittle: PURPLE LINE

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-hurt-fluff-friendship


WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*

CAUTION: JUNG JAEHO DAN JUNG JUNHON MILIK AUTHOR SETANGKAI!


-------


  “I see this way, its look like Purple Line..”

.
.
.


CKREK~


  “KKYYYYAAA~~”


TENG TENG TENG~~


  “Omedatou nee?!”

  “Chukkaaeee~~”

Hahh.

Jaejoong menghela nafasnya seraya tersenyum manis.
Mata bulatnya yg berbinar menatap sepasang pengantin yg baru saja keluar dari gereja.
Aigoo.
Mereka benar2 terlihat sangat serasi.

Ah, Park Yoochun dan Kim Junsu.

Ania, bukankah sekarang seharusnya itu menjadi Park Junsu hum?

  “Junchan yah, chukkae nee?”

Junsu tertawa kecil.
Ia mengangguk dan menyodorkan buket bunga tulipnya.

  “Semoga kau cepat menyusul kami, Hyung” Ujar Junsu tersenyum.

Jaejoong balas tersenyum.
Ia terkekeh kecil.

  “Gomawo, hehehe”

  “Akan kusuruh namja tampan itu untuk segera melamarmu”

Namja cantik itu menaikkan alisnya.
Menatap Yoochun yg tertawa kecil seraya menepuk bahunya.

  “Aku menghargai ucapanmu, Yoochunnie, hehehe, tapi kau tahu pernikahan seperti apa yg kuinginkan ania?” Ujar Jaejoong balas terkekeh.

  “OH well~ Violet Wedding, aku tahu itu” Sahut Yoochun tersenyum.

Jaejoong balas tersenyum.
Ia menghirup wangi tulip putih yg ada di genggamannya.
Oh my.
Wangi pernikahan.
Dan ia suka ini.

  “Jadi, boleh tidak kuberitahu namja tampan itu?” Tanya Yoochun serius.

  “Hmm, ania, aku ingin dia mencari sendiri pernikahan seperti apa yg kuinginkan” Sahut Jaejoong menarik senyumnya.

  “Fine, terserahmu, Hyung”



-------


Kim Jaejoong.
Seorang pemilik toko permen terbesar di Seoul.
Tunangan dari Jung Yunho, pengacara yg sangat terkenal.

Oh well.

Mereka baru saja menginjak usia setahun dari pertunangan mereka.
Hm.
Jaejoong memang sering menyaksikan acara pernikahan teman baiknya.
Jujur, terkadang ada rasa iri yg terbersit di sana ketika melihat para pasangan pengantin itu berjalan beriringan di red carpet.
Melempar buket bunga ketika sang mempelai wanita tiba bersama mempelai prianya di luar gereja.

Ahh.

Fantastic.

Tapi kenapa ia tidak segera menikah kalau ia memang merasa iri?

Its simple.
Yunho dan Jaejoong memiliki komitmen yg sama.
Namja tampan itu tidak ingin terlalu terburu2 untuk menikah, dan Jaejoong juga tidak ingin menikah kalau acara pernikahan mereka tidak sesuai dengan mimpinya selama ini.

Oh well.

Setahun berhubungan dekat, hanya satu yg tidak Yunho ketahui tentang namja cantik ini.
Ne, wedding’s dreamnya.

Kim Jaejoong adalah seorang purple holic.
Dia mencintai segala jenis yg berwarna violet.

Mulai dari interior toko permennya yg berwarna ungu, sebagian besar warna pakaiannya, bahkan sampai barang2 pribadinya.

Dan tepat seperti yg Yoochun katakan kemarin siang, tentang impian besar Jaejoong.
Violet Wedding.

Sebuah acara pernikahan mewah di gereja terbaik dengan seluruhnya memakai interior putih dan ungu.
Oh no, no.
Bukan itu point utamanya.


HMP.


Jaejoong mengembangkan senyumnya.
Membayangkan kalau pernikahannya nanti akan berbeda dengan mereka yg sudah pernah melakukannya.
Tidak.

Ia dan Yunho tidak akan berjalan di atas red carpet.

Kaki jenjangnya akan melangkah di atas purple carpet.
Yg sering disebut Purple Line.

Ahh~
Impian setiap mempelai wanita yg berbahagia.
Well, Jaejoong memang bukan wanita.
Tapi ia ingin mengalami hal seperti itu.

Lagi pula, alasan yg masuk akal kenapa sangat jarang ada pasangan yg menggunakan Purple Line untuk jalan masuk mereka ke dalam gereja.

Tentu saja.
Purple Line itu adalah carpet berbulu lembut dengan wangi lavender yg manis.
Terbuat dari bahan terbaik.
Harganya bisa mencapai jutaan won.

  “Ahjuma aku mau beli gulali~!”


EOH?


Jaejoong tersenyum kecil.
Ia tidak pernah bisa marah ketika lamunannya terbuyar begitu saja.
Tentu saja tidak.
Memangnya siapa yg bisa marah menghadapi namja cerewet dan menggemaskan seperti ini eoh?

  “Seharusnya Ahjusi, Changminnie, aku namja” Sahut Jaejoong terkekeh geli.

  “AHJUMA!” Teriak namja bertubuh mungil itu.

Jaejoong tertawa lantang.
Aigoo, monster kecil yg satu ini benar2 lucu.

  “Hahahaha, baiklah, araso araso, kau mau gulali rasa apa hmm?”

  “JERUK!”

  “Semangat sekali eoh? Apa Ummamu tidak marah kalau kau selalu membeli permen?”

  “Ummaku juga suka makan permen~!”

  “Jeongmall? Nanti akan Ahjusi tanyakan pada Nyonya Shim”

  “AHJUMA!”

  “Aish”

Namja bernama Shim Changmin itu tertawa kecil.
Ia memekik senang ketika Jaejoong berjongkok dan menjulurkan gulali jeruk favoritnya itu.

  “Eits, poppo dulu”

  “Sirheo~! Aku pasti bayar~!”

  “Ania, khusus gulali hari ini kau hanya perlu poppo saja”

  “Jeongmall? Aku dapat dua gulali ya!”

  “Oke, dua poppo”

Namja berwajah kekanakan itu mengangguk semangat.
Ia mengapit wajah cantik Jaejoong dengan kedua telapak tangan kecilnya dan mengecup bibir merah itu dua kali.

Jaejoong terkekeh kecil seraya menyodorkan permennya.

  “GOMAWO AHJUMA~!!”


CKLEK!


Jaejoong tertawa geli.
Aish, anak nakal.
Kenapa semua anak2 yg membeli permen di tokonya tidak pernah mau memanggilnya dengan sebutan Ahjusi atau Oppa?

Aishh.


GREPP!


  “YAH!”

Namja tampan yg memeluk erat pinggang Jaejoong itu tertawa kecil.
Ia mengecup lembut leher kekasihnya dan mengeratkan pelukannya.

  “Sejak kapan kau berada di tokoku hah?” Tanya Jaejoong tersenyum.

Yunho balas tersenyum.
Ia menyandarkan wajahnya di bahu Jaejoong.

  “Aku masuk bersama anak nakal tadi, tapi sepertinya kau lebih memperhatikan anak itu dari pada aku” Ujar Yunho terkekeh.

  “Hmm, siapapun yg masuk ke tokoku harus membeli permen, hahaha”

  “Baiklah, akan kubeli semua permen yg ada di toko ini”

  “Heh, sombong sekali eoh? Apa kau tahu kalau permen di tokoku ini jumlahnya mencapai seribu jenis?”

  “Baiklah, kalau begitu aku dapat seribu poppo”

  “Mwo?”

  “Anak nakal tadi membayar permenmu dengan dua kali poppo, kenapa aku tidak?”

Jaejoong tertawa geli.
Ia memukul pelan tangan Yunho.

  “Bukankah kau juga bisa mendapatkannya tanpa mengambil permenku eoh?”

Yunho mengangguk.
Ia tersenyum kecil.

Namja tampan itu membalikkan tubuh Jaejoong dan memiringkan wajah namja cantik itu.
Mereka berciuman singkat.
Kemudian Jaejoong melepas ciuman mereka ketika mendengar suara bel toko berbunyi.

  “Umma Aku mau permen cokelat!”

  “Appa, Kyuhyunnie”

  “UMMA!”

Yunho tertawa lantang.
Aigoo, anak yg satu ini tidak jauh berbeda dengan namja berwajah kekanakan yg tadi.

  “Araso araso, tumben sekali Kyunnie beli permen hum? Bukankah adikmu yg maniak permen?” Ujar Jaejoong seraya mengambil permen cokelat di atas rak.

  “Hari ini Changmin ulang tahun, jadi aku mau memberinya permen cokelat” Ujar namja berkulit pucat itu.

  “Jeongmall? Aigoo, anak itu tidak berkata apapun tentang hari ulang tahunnya”

  “Dia memang bermuka dua”

  “Hahahaha, cha, ini permenmu”

  “Omo, aku Cuma butuh satu permen, Umma, kenapa kau berikan satu bungkus?”

  “Karena hari ini hari ulang tahun adik angkatmu, sayang”

  “Aku tidak punya cukup uang~!”

  “Hmm, kalau begitu poppo lima kali”

Shim Kyuhyun tersenyum manis.
Ia mengangguk dengan patuh dan segera mendekatkan wajahnya dengan wajah cantik itu.


CUP!

CUP!

CUP!

CUP!

CUP!


  “Hehehe, gomawo nee? Kau benar2 penjual permen terbaik, Umma, saranghae!”


CKLEK.


Jaejoong terkekeh kecil.
Ia menatap pintu tokonya yg tertutup.
Aigoo.
Benar2 anak yg sangat manis.

  “Sepertinya aku punya saingan eoh?”

Jaejoong menoleh.
Menatap Yunho yg mengerucutkan bibirnya.

  “Apa maksudmu, Yun?” Kekeh Jaejoong.

  “Anak itu menciummu, dan dia juga mengatakan saranghae padamu” Ujar Yunho kesal.

  “Hahaha, aku mencintainya seperti anakku sendiri, berbeda dengan rasa cintaku padamu, beruang besar~”

  “Dan beruang besar ini juga sangat mencintaimu, sayang”

Jaejoong menarik senyumnya.
Menatap Yunho yg mendekat padanya dan menyodorkan segenggam permen Lollipop jeruk yg diikat dengan pita ungu.

  “Permen? Aku punya banyak permen di toko ini, bear” Ujar Jaejoong tersenyum.

  “Ini bukan permen biasa, Boo, lihat baik2” Sahut Yunho balas tersenyum.

Namja cantik itu mengernyitkan dahinya.
Ia menunduk dan meneliti permen2 Lollipop itu.

Eh?

Igo?

  “Cincin?”

Jaejoong mendongak.
Menatap Yunho yg tersenyum lebar.

  “Would you marry me, Boo?”

Jaejoong tersentuh.
Ia menutup mulutnya dengan telapak tangan kanannya.
Oh gosh.
Ini benar2 manis!
Bahkan lebih manis dari seluruh permen yg ada di tokonya.

  “I do” Sahut Jaejoong tersenyum.

Yunho memeluk erat namja cantik itu.
Kemudian ia melepasnya.

  “Pernikahan kita akan diadakan minggu depan, sayang, aku sudah mempersiapkan segalanya”

  “Eh? Semuanya?”

  “Ne~”

  “Wait, interior seperti apa yg kau desain, bear?”

  “Putih? Dengan sedikit aksen emas yg elegan, aku cukup menyukai itu”

Jaejoong membesarkan mata bulatnya.
Ia menatap Yunho dengan pandangan iritasi.

  “Putih? Emas? Bear, kenapa kau tidak merundingkan hal ini terlebih dahulu denganku?!”

  “Waeyo? Kupikir kau akan senang, sayang, bukankah apa yg kusuka juga menjadi kesukaanmu ania?”

Jaejoong mendengus.

  “Tidak, Yunnie, tidak semuanya” Ujar Jaejoong tegas.

  “Lalu? Kalau begitu, desain seperti apa yg kau inginkan?” Tanya Yunho bingung.

  “Kalau kau benar2 mencintaiku dan benar2 menginginkanku menjadi istrimu, seharusnya kau tahu apa hal yg kuimpikan sejak dulu, bear”

  “Boo---”

  “Sudah lewat jam makan siang, sebaiknya kau segera kembali ke pengadilan, Yun, bukankah ada kasus?”

Namja tampan itu menghela nafasnya.
Ia mengangguk dan berjalan keluar toko.
Tapi sebelum ia benar2 menjauh, ia berbalik dan mengecup bibir kekasihnya sejenak.

Jaejoong hanya diam.
Ia tidak memberi respon apapun.
Moodnya hancur dalam sekejap.

Oh well.

Golden wedding?
Konsep macam apa itu eoh?


-------


Yunho memijat pelipisnya.
Ini sudah hari ketiga.
Pernikahan mereka akan segera diadakan.
Dan ia tidak ingin mengecewakan Jaejoongnya.

Tidak, sedikit pun.

  “Hahhh”

Yunho menutup laptopnya.
Ia baru saja mencari konsep2 tentang desain pernikahan yg sedang populer saat ini.
Tapi nihil.
Semuanya tidak ada yg sesuai dengan yg diinginkan namja cantik itu.

Oh come on, Yunho.
Kalau kau tidak bergegas, maka pernikahan besar ini akan batal.

Yunho cukup tahu seberapa kerasnya namja cantik itu.
Well, walaupun Jaejoong tetap akan menikahinya nanti.
Tapi Yunho tidak ingin mengecewakan kekasihnya yg satu itu.
Ia ingin melihat senyum termanis dari namja cantik itu ketika ia melihat interior pernikahan favoritnya.

  [ “Kalau kau benar2 mencintaiku dan benar2 menginginkanku menjadi istrimu, seharusnya kau tahu apa hal yg kuimpikan sejak dulu, bear” ]

Hmm.
Sepertinya ia harus bekerja ekstra keras untuk kali ini.


DDDRTT..DDRRTT..


  “Ne?”

  “Sidang klien kedua akan segera dimulai, Tuan Jung, jaksa memanggil anda”

  “Araso”


KLIK.


Aish.
Kenapa disaat genting seperti ini pekerjaannya malah menumpuk?
Aigoo, menyebalkan.


-------


  “Jadi, pernikahan kalian tinggal dua hari lagi hum?”

Jaejoong mengangguk.
Menatap Junsu yg duduk di hadapannya saat ini.

Namja imut itu menyeruput cokelat hangatnya dengan perlahan.
Kemudian ia menghela nafas seraya memperhatikan anak2 kecil yg berlarian membawa permen menuju meja kasir.

  “Gomawo, Jino Oppa~”

  “Cheon, babies, jangan lupa sikat gigi setelah makan permen nee~”


HMP.


Junsu menarik senyumnya.
Ah, karyawan yg bekerja di toko milik Jaejoong benar2 tidak jauh berbeda dengan pemiliknya.
Sama2 menyukai anak kecil.

Oh well.

Tentu saja.
Bukankah ini toko permen ania?

  “Katakan sesuatu” Pinta Jaejoong lirih.

Junsu tersenyum.
Ia mencomot cookies cokelat yg masih mengepul hangat itu dan menatap lurus mata bulat yg indah itu.

  “Menikahlah dengannya, apapun yg terjadi”

Mwo?

  “Aku dan Yoochun cukup tahu kalau Violet Wedding adalah impianmu sejak kecil, Jaejoongie, tapi tidakkah kau mengerti? Bagaimana Yunho bisa memenuhi impianmu itu kalau kau bahkan tidak ingin memberitahunya sama sekali?”

  “Tapi dia mencintaiku, Junchan, seharusnya---”

  “Seharusnya dia tahu? Begitu kan? OH come on Joongie, berfikirlah realistis. Yunho memang sangat mencintaimu, tapi ia juga seorang pengacara terkenal yg cukup sibuk dengan pekerjaannya itu, apa menurutmu ia sempat meluangkan waktu untuk memecahkan masalah impianmu itu?”

  “Hmm…”

  Golden Wedding bukanlah sesuatu yg buruk, Joongie, Yunho sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membuatmu merasa senang, apa kau tidak tahu berapa juta won yg ia habiskan untuk interior bersulam emas itu eoh?”

  “Makanya, Violet Wedding adalah sesuatu yg lebih sederhana dari pada itu”

  “Apanya yg sederhana? Untaian peraknya? Musik klasiknya? Desain elegannya?”

Jaejoong menghela nafasnya.

  “Sekarang pernyataanmu waktu itu berbanding terbalik kepada dirimu, Jaejoongie, kalau kau mencintainya, seharusnya kau tidak memaksanya, mungkin saja Golden Wedding adalah impian Yunho?”

OH well.

Kalimat Junsu hari ini benar2 berpengaruh pada diri Jaejoong.
Sampai namja cantik itu tidak bisa fokus dengan apa yg ada di hadapannya saat ini.
Itu benar2 menusuk.

Right, Kim Jaejoong.
Seharusnya kau tidak terlalu menuntut.

Tapi..

Yg ia inginkan adalah kejutan dari kekasihnya ketika Yunho berhasil menemukan apa yg diimpikannya sejak kecil.
Tanda bahwa Yunho benar2 memperhatikan dirinya.

Oh guess.

Kemungkinannya hanya 1 persen.
Violet Wedding bukanlah hal umum.
Jaejoong cukup tahu itu.


-------


Namja cantik itu menghela nafasnya.
Oh well.

Pada akhirnya ia tetap tidak bisa menolak.
Ia akan segera menikah pagi ini.

Jaejoong mendengus.
Ia masih tetap keras kepala.
Tapi begitu mengingat lamaran Yunho minggu lalu, dengusan itu berganti menjadi helaan nafas.


SSRAK.


Jaejoong menatap gaun yg ada di genggamannya sekarang.
Wedding dress berwarna putih dengan sulaman emas di pinggirnya.

Emas.

Pernikahan mereka tetap memakai konsep Golden Wedding eoh?

  “Jaejoongie, wae sayang? Kenapa kau belum pakai gaunnya eoh?”

Jaejoong menoleh.
Menatap Mrs.Jung yg masuk ke dalam ruang gantinya.

  “Aku..Kurasa aku membutuhkan bantuan, Umma”

  “Aigoo~ Kajja kajja, ppali~”

Namja cantik itu mengangguk.
Ia segera berdiri dan mengganti gaunnya.


-------


CKLEK.


  “WOW”

Jaejoong tersenyum manis.
Menatap Appanya yg berdecak kagum di sana.

  “Benarkah ini anak Appa? Bukan malaikat yg jatuh dari langit ania?”

  “Aish, Appa”

Mrs.Kim tertawa kecil.
Ia menggandeng lengan putranya dan membenarkan kerudung transparannya.

  “Semoga kau bahagia, sayang”

  “Ne Appa..Saranghae”

  “Na do”

Pintu putih itu terbuka.
Mempersilahkan Hangeng yg menggandeng putra tunggalnya.

Jaejoong menghela nafas gugup.
Jantungnya berdebar2 sekarang.


TAP TAP TAP.


TAP.


  “Pintu gereja akan segera dibuka, harap bersiap”

Mr.Kim mengangguk dengan senyum manisnya.
Mengacuhkan Jaejoong yg mengernyitkan dahinya menunduk.

Mata bulat itu membesar.

Oh my..

  “Appa”

  “Hmm?”

  “I see this way, its look like Purple Line..”

Hangeng hanya terkekeh kecil.
Ia mengangkat bahunya seraya bersiap.


CKLEK.


  “Mempelai wanita memasuki ruangan”

Hangeng merapatkan rengkuhannya pada Jaejoong.
Namja cantik itu terpaku.
Bibir cherrynya sedikit terbuka dengan mata yg menjelajah ruangan luas itu dari balik kerudungnya.

Oh gosh!!

Bukankah ini..

Violet Wedding?

Dengan Purple Line nya?

  “Kuserahkan anakku padamu, Jung Yunho”

Namja tampan itu tersenyum.
Ia meraih jemari kekasihnya.

  “Jung Yunho, bersediakah kau menjadi suami dari Kim Jaejoong, menjaganya dan terus mencintainya sampai maut memisahkan kalian?”

  “Aku bersedia”

Jaejoong tersenyum.
Ya tuhan.
Seindah inikah pengucapan janji di depan pastur?
Jantungnya terus berdetak kencang sejak tadi.

  “Kim Jaejoong, bersediakah kau menjadi istri dari Jung Yunho, menjaganya dan terus mencintainya sampai maut memisahkan kalian?”

  “Ne, aku bersedia”

Pastur berkacamata itu tersenyum kecil.
Ia menutup bibblenya.

  “Kalian sah menjadi sepasang suami istri, mempelai pria dipersilahkan mencium mempelai wanita”

Namja tampan itu menoleh.
Ia membuka kerudung Jaejoong dengan senyum manisnya.

Jaejoong terdiam.
Mata bulatnya menatap wajah Yunho dalam2.

  “Kau tampan” Bisiknya tersenyum.

  “Dan kau sangat cantik” Balas Yunho berbisik.

Namja tampan itu mendekatkan wajahnya.
Ia mencium bibir cherry itu dan melumatnya dengan lembut.
Jaejoong memejamkan matanya.
Ia memiringkan wajahnya balas melumat bibir namja tampan itu.

Suara riuh tepuk tangan terdengar membahana.
Para undangan berdiri dari tempat duduk masing2.
Saling tersenyum dan bersorak menatap pasangan yg baru saja menikah itu.

Yunho dan Jaejoong melepas ciuman.
Mereka berjalan bergandengan menuju pintu keluar gereja.


CKREK~


  “KKYYYYYAAAA~~”


TENG TENG TENG~~


  “Jaejoongiee~ Chukkae neee?!”

  “Omedatou~!”


HMP.

Namja cantik itu menarik senyum manisnya.
Ia menunduk memperhatikan Purple Line yg terbuat dari bahan mahal itu.
Oh gosh.
Impiannya benar2 menjadi kenyataan!


SSRAK~


Para undangan saling menjerit satu sama lain.
Memperebutkan buket bunga tulip berwarna ungu yg dilemparkan namja cantik itu.

Jaejoong terkekeh manis.
Ia melirik Yunho yg berdiri di sampingnya.

  “Jadi, bear, bagaimana cara kau melakukannya hm?”

  “Tentu saja dengan cintaku, oh well, dan sedikit bocoran dari namja chubby itu, hehehe”

  “Ck, curang eoh?”

  “Otte? Kau senang hmm?”

  “Hehehe, lebih dari itu bear”

  “Berikan aku hadiah”

  “Aku mencintaimu”

  “Aku lebih mencintaimu”

Namja cantik itu menjinjitkan kakinya.
Ia mengalungkan lengannya di leher Yunho dan mengecup bibir namja tampan itu.
Yunho ikut memejamkan mata musangnya.
Ia memeluk pinggang ramping Jaejoong seraya memiringkan kepalanya.
Memperdalam ciuman manis mereka.

Manis.

Sangat manis.

Semanis Purple Line yg diimpikan Jaejoong sejak kecil.


END.

-DBSK, Purple Line

DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APA PUN!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar