Tittle:
SIXTY SECOND
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
ONESHOOT
Rating:
family-romance-friendship-fluff-hurt-guling2
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
-------
“Jika
apertementmu terbakar dan kau hanya punya waktu 60 detik, benda apa yg akan kau
selamatkan?”
.
.
.
Sesosok namja cantik itu tampak bahagia hari ini.
Ia tidak bisa berhenti untuk tersenyum.
Kim Jaejoong melepas apronnya dan meraih kunci
mobilnya dengan cepat.
Oh well.
Ia akan mengunjungi butiq milik sahabatnya untuk
sekedar memberitahukannya kalau tunangannya mengajak makan malam bersama malam
ini.
He’s really excited.
KLING KLING~
Park Yoochun melirik pintu butiqnya yg berbunyi merdu.
Ia menaikkan alisnya menatap sahabat baiknya yg muncul
dari sana.
“YOOCHUNNIE!”
Jerit Jaejoong berlari.
“Ne?”
“GUESS WHAT! Siwon
mengajakku makan malam hari ini!”
“Oh good!”
Namja chubby itu ikut membagikan senyum manisnya.
Ia menepuk2 bahu Jaejoong sejenak.
Namja cantik itu duduk di atas sofa dan membuka kaleng
coca cola yg ada di atas meja.
“Oh well, ini
benar2 jarang, kau tahu kalau Siwon jarang pulang dari Irlandia karena
pekerjaannya sebagai dokter bedah ania?” Ujar Jaejoong tersenyum.
“Yeah, dia
dokter bedah tersibuk sedunia” Sahut Yoochun balas tersenyum.
“Aku tidak
menyangka kalau hubungan kami sudah berlangsung selama 4 tahun~!”
“AH!
Jaejoongie! Aku melupakan sesuatu!”
“Mwoya??”
“Tadi aku
berbelanja di pusat kota dan aku melihat Siwon keluar dari toko perhiasan
dengan kantung merah!”
“MWWOOO?!”
“Nee~! Dan kau
tahu apa artinya ania? Hahahaha~ Akhirnya ia akan melamarmu!”
Jaejoong menaikkan alisnya.
Oh my.
Ia terlalu senang untuk ini.
Namja cantik itu merapikan poni almondnya.
“Kau serius?”
“Kuadrat! Aku
tidak berbohong pada sahabat baikku!”
Oh well.
Namja cantik itu semakin mengembangkan senyumnya.
-------
Suara denting garpu dan sendok perak terdengar jelas.
Restoran mewah itu dipenuhi para pengusaha malam ini.
Sekedar membahas bisnis atau lainnya.
Jaejoong tampak manis dengan pakaiannya yg fashionista
seperti biasa.
Ia menatap ragu tunangannya itu.
Oh gosh, Yoochun bilang ia melihat Siwon keluar dari
toko perhiasan ania?
Kenapa lama sekali?
“Ehem, Jae”
DEG.
“Ne?”
“Kau tahu, aku
benar2 sibuk belakangan ini, maaf karena aku baru bisa mengajakmu makan malam
bersama”
“Gwenchana”
“Umm,
sebenarnya ada sesuatu yg ingin kusampaikan”
“Ne?”
Namja tinggi itu meletakkan kotak perhiasan berwarna
hitam dari sakunya.
Ia tersenyum manis membalas senyum Jaejoong yg
menawan.
See?
Namja cantik itu bahkan meremas kedua jemarinya yg
terkepal di bawah meja.
“Open it” Ujar
Siwon dengan senyumnya.
Jaejoong merasakan jantungnya berdebar tidak karuan.
Ia meraih kotak itu dan berharap penuh.
Semoga itu cincin berlian!
TREK.
“Otte? Joahe
ania? Gelang perak itu yg termahal di sana” Kekeh Siwon manis.
Jaejoong merasakan jantungnya mencelos.
Ia kecewa.
Mata bulatnya bergerak menatap gelang perak dengan
ukiran bintang itu.
Ah, jujur, ia kurang berharap akan mendapatkan benda ini.
“Gelang itu
sebagai permintaan maafku, kau tahu kalau aku seorang dokter ania? Aku harus
berangkat ke Irlandia lagi malam ini juga, kepala bagian sudah menghubungiku
Jae”
“Ah..Ne”
“Mianhae, lain
kali kita lakukan dengan baik hm? Aku harus pergi sekarang, bye, aku
mencintaimu”
“Aku juga
mencintaimu”
GREK.
DRAP DRAP DRAP!
Namja tinggi itu berlari keluar restoran.
Meninggalkan Jaejoong yg terdiam menatap gelang perak
itu.
Ah, ia menghela nafasnya.
Oh gosh.
Siwon bahkan belum melahap makan malamnya.
“Tidak bisakah
kau memperhatikanku sedikit saja?” Gumamnya lirih.
-------
Jaejoong melahap cookiesnya dengan lamban.
Mata bulatnya bergerak tajam menatap layar laptop
apple hitamnya.
Oh well.
Ia sedang iseng mencari berita tentang proses
pelamaran di Google.
“Tradisi
Irlandia?”
Jaejoong membuka website itu dan membacanya dengan
teliti.
Jantungnya berdebar mendadak.
Ya tuhan!
Ia harus menghubungi Yoochun secepatnya.
“Yeoboseyo?”
“Jaejoongie, ini sudah jam satu malam”
“Mianhae~
Hehehe, aku baru saja membuka Google, tebak apa yg kudapat?”
“Resep masakan terbaru?”
“A-ni-yo~
Hehehe~ Kau tahu Irlandia, Chunnie? Ada tradisi kuno yg mengatakan kalau pada
tanggal 29 Februari di tahun kabisat, seorang wanita dapat melamar seorang
pria! 4 tahun sekali! Tidakkah itu romantis?”
“Tapi kau seorang namja, sayangku”
“Aku berperan
sebagai seorang wanita dalam hubungan kami!”
“Yes yes yes~ Then what? Apa kau---OH NO!
Jangan katakan kalau kau akan melaksanakan tradisi konyol itu!”
“Tunggu apa
lagi? Tahun kabisat tinggal seminggu lagi! Aku harus segera bergegas,
Yoochunnie~ Titip salam untuk Junchan neee~”
“Yah yah! Kim Jae---”
KLIK.
Hmp.
Namja cantik itu mengembangkan senyumnya.
“Kejutan kecil
untukmu, baby, pertunangan kita akan menjadi sejarah yg manis~” Gumamnya
terkekeh.
-------
KLEP.
Namja cantik itu menutup pintu taksi.
Ia baru saja sampai di Irlandia beberapa menit yg
lalu.
Oh well.
Negara ini tidak buruk.
Jaejoong menyukainya.
Sekarang satu2nya hal yg harus ia lakukan adalah
menyusul Siwon ke Dublin.
“Let see~ Hmm,
Dublin berjarak…3 hari dari sini??”
Namja cantik itu mengerang dalam hati.
Ia mengentakkan kakinya kesal.
Aish!
Seharusnya pesawat bodoh itu tidak mendarat di sini
hanya karena cuaca buruk!
See?
Ia kehilangan banyak waktu!
Bagaimana kalau ia tiba setelah tanggal 29?
Usahanya akan sia2!
TIK
TIK
TIK
TIK
TIK
“OH MOM!”
Jaejoong merutuk kesal seraya meraih kopernya.
Ia berlari menghindari hujan yg semakin deras.
Kemudian ia memutuskan untuk masuk ke sebuah café yg
terlihat usang.
“Im sorry”
Hening.
Jaejoong terdiam.
Mata bulatnya melirik sosok tampan yg sedang mengelap
meja disana.
“Um, Do you
open?” Tanya Jaejoong berbisik.
Namja tampan itu tidak bersuara.
Ia melirik papan Closed
yg tergantung di luar jendela.
Jaejoong menganggukkan kepalanya.
“You know
there’s rainy outside, so..Umm..”
“Bicara saja
dengan bahasa ibumu, kau tahu kalau inggrismu buruk sekali?”
MWO?
Jaejoong berdiri dari duduknya.
Menatap tidak percaya namja tampan itu.
“Kau orang
Korea! Kenapa tidak bilang?!” Marah namja cantik itu kesal.
“Well, kau
tidak bertanya” Ujar namja tampan itu acuh.
Ish.
Jaejoong mempoutkan bibirnya lucu.
“Apa kau tahu
penginapan terdekat disini?” Tanya Jaejoong pelan.
Namja tampan itu melirik ke sekeliling ruangan.
Membuat Jaejoong mengikuti apa yg dilakukannya.
Kemudian ia menyadari sesuatu.
“Oh yes, tentu
saja, café ini bagian dari penginapan, ah, berapa untuk satu malam?”
“100 Euro”
“Well, bisa
tolong antarkan koperku ke dalam? Aku butuh istirahat secepatnya, besok aku
akan berangkat ke Dublin”
“Besok? Hari
minggu merupakan hari yg buruk untuk memulai perjalanan, Nona, tidak ada
kendaraan diluar sana”
“Mwo? Tidak
ada?”
“Kau tahu
kalau orang Irlandia sangat percaya akan tahayul hm?”
Jaejoong mendesah pendek.
Ia memijat pelipisnya.
Namja cantik itu menyeruput teh hangatnya.
Sedetik kemudian ia mengangkat wajahnya setelah
menyadari sesuatu.
“YAH! Jangan
panggil aku Nona! Aku namja!”
“Kau tidak
bilang”
“Ish! Siapa
namamu eoh?”
“Yunho, Jung
Yunho”
“Good! Dan aku
Kim Jaejoong, jadi, bisakah kau antarkan koperku ke dalam?”
“Ne”
BRAK!
“KYA! Hati2!
Itu Vitton! Lois Vitton! Koper itu pemberian dari tunanganku tahu!” Jerit
Jaejoong histeris.
Namja tampan itu hanya berdengung tidak jelas.
Mata musangnya menatap Jaejoong yg sudah berjalan
masuk ke kamarnya.
Hmp.
Yunho tersenyum geli.
“Dia pasti
namja gila, see? Ia bahkan memberi nama kopernya, hahahahaha, come on Louis!”
Ujarnya seraya menyeret koper Jaejoong.
-------
Namja tampan itu menghela nafasnya.
Oh my.
See?
Namja cantik itu bercerita panjang lebar padanya kalau
ia akan melamar kekasihnya tepat pada tahun Kabisat dan sekarang ia bahkan
tidak tahu dimana Dublin?
Idiot. Pikir Yunho kesal.
“Ingat Jae,
kau harus membayarku 500 Euro setelah kita sampai disana” Ujar Yunho datar.
Jaejoong mengangguk tenang.
Ia tersenyum manis.
“Selama kau
menjamin kita akan sampai tepat waktu~”
Yunho hanya mengangguk asal.
Ia mengemudikan mobilnya dengan kencang.
“OH shit,
hujan!”
“Lalu? Kita
bisa berhenti sebentar”
“Kau gila?
Mobilku atapnya bocor!”
“APA?!”
Jaejoong berteriak histeris.
Ia merasakan kepalanya basah.
Kemudian ia mendongakkan wajahnya dan menjerit
histeris.
Oh shit!
Ia benci mobil tua ini!
Namja tampan itu segera memarkir mobilnya di dekat
sebuah rumah satu2nya di desa itu.
Ia membuka pintu dan menyeret koper Jaejoong.
Kemudian namja cantik itu turun dari mobil dan
beranjak mengikuti Yunho.
TOK TOK TOK!
CKLEK!
“Ah, Yes?”
“Mianhae, kau
orang Korea?”
“Oh ne~ Aku
orang Korea! Aigoo~ Benar2 jarang bisa menemukan orang yg sama denganku di
negeri ini! Kajja, masuklah! Kalian benar2 basah!”
Yunho tersenyum kecil.
Ia mengikuti yeoja bermata kucing itu ke dalam.
“Kenalkan,
namaku Lee Keybum” Ujar yeoja itu ramah.
“Siapa yg
bersamamu itu? Apakah ia istrimu? Kami tidak menerima mereka yg bukan suami
istri!” Ujar seorang namja bermata bulan sabit dari balik sofa.
Jaejoong dan Yunho saling menatap.
Mereka tersenyum canggung.
“Ania! Kami
baru saja menikah! Ini istriku, Jung Jaejoong, dan aku Jung Yunho” Ujar Yunho
senormal mungkin.
Namja bernama Lee Jinki itu mengernyitkan dahinya.
Kemudian ia tersenyum ramah dan mengajak mereka masuk.
“Maafkan
suamiku, kau tahu kalau di negara ini masih sangat tabu kalau mereka yg belum
menikah pergi berdua ania?” Kekeh Keybum lirih.
Jaejoong hanya tersenyum.
Ia melirik Yunho yg sudah masuk ke dalam kamar.
“Terima kasih
banyak, Ahjuma”
“Cheonma”
Yeoja bermata kucing itu beranjak dari sana.
Jaejoong segera menutup pintu kamar dan masuk ke
dalam.
“WHAT THE
HELL! Ranjangnya hanya satu?!” Jerit Jaejoong histeris.
Yunho hanya mengangguk datar.
Ia segera merebahkan tubuhnya setelah mengeringkan
tubuhnya.
“AISH!”
Namja cantik itu merutuk kesal.
Ia meraih handuknya dan membersihkan tubuhnya.
Mata bulatnya melirik ke arah Yunho.
“Hei”
“Hm?”
“Kenapa kau
seperti itu?”
“Apa
maksudmu?”
“Tidak perlu
berbohong, aku bisa melihat luka di matamu Yun”
Yunho menelan salivanya.
“Maukah kau
bercerita padaku?”
Namja cantik itu duduk di hadapan Yunho.
Bersiap untuk mendengar.
“Well,
sebenarnya aku sudah bertunangan dengan seorang namja yg bernama Lee Taemin,
tapi dia berselingkuh dengan teman baikku yg bernama Choi Minho dan mereka
pergi meninggalkanku”
“Omo..”
“Gwenchana..”
Namja cantik itu terdiam.
Ia tidak tahu harus berkata apa.
TOK TOK TOK.
CKLEK.
“Kajja! Makan
malam sudah siap~”
Jaejoong dan Yunho mengangguk kompak.
Mereka segera mengikuti yeoja bermata kucing itu turun
ke lantai satu.
Lee Jinki menyambut mereka dengan ramah.
“Selamat
makan!” Ujar mereka kompak.
Mereka menghabiskan jam makan malam dengan penuh tawa.
Seakan mereka semua sudah saling mengenal sejak
bertahun2 yg lalu.
Sampai kemudian Jinki melirik Yunho dengan tajam.
“Maafkan aku,
tapi aku masih ragu kalau kalian sudah menikah”
DEG.
Jaejoong membulatkan matanya.
“Kalau kalian
ingin meyakinkanku, lakukan apa yg biasanya pasangan suami istri lakukan” Ujar
Jinki santai.
Yunho mengernyit bingung.
“Oh well,
kisses of course! Semua pasangan suami istri selalu berciuman!” Ujar Keybum
terkekeh.
Namja tampan itu menaikkan alisnya.
Ia menatap Jaejoong yg terdiam.
Ekspresi namja cantik itu sulit digambarkan saat ini.
“Come on!”
Yunho menatap ragu ke arah Jaejoong kali ini.
Namja cantik itu menundukkan wajahnya.
Kemudian ia mengangkat wajahnya dan tersenyum kecil.
Oh guess.
Yunho sudah tahu apa maksud dari senyuman itu.
Perlahan namja tampan itu menggerakkan wajahnya
mendekat.
Ia menekan tengkuk Jaejoong dan menempelkan bibir
mereka.
Jaejoong memejamkan matanya.
Bibirnya membuka.
Mencoba menghisap bibir seksi namja tampan itu.
Tanpa sadar Jaejoong memeluk leher Yunho.
Mereka berciuman dengan penuh gairah.
Jemari Yunho mengelus kulit bahu Jaejoong.
Ia melepas ciuman mereka dan membiarkan Jaejoong
mengeluh kecil.
Bibirnya mengecup dagu namja cantik itu dan menghisap
lehernya dengan kuat.
Memberi kissmark disana.
“Omo” Keybum
bergumam lirih.
“Itu baru
namanya pasangan suami istri” Kekeh Jinki senang.
Yunho dan Jaejoong tersadar.
Mereka saling menatap dalam malu2.
Kemudian keduanya beranjak dari sana dan permisi untuk
kembali ke kamar.
Jaejoong mendudukkan dirinya di atas ranjang.
Ia menatap Yunho yg melakukan hal yg sama dengannya.
Namja cantik itu menghela nafasnya.
Sesuatu yg aneh terjadi pada dirinya.
Ia mendadak tidak bisa bernafas dengan benar.
Darahnya berdesir hangat.
Jantungnya berdetak sangat kencang.
“Jika
apertementmu terbakar dan kau hanya punya waktu 60 detik, benda apa yg akan kau
selamatkan?”
Jaejoong mendongak.
Menatap Yunho yg menatapnya.
“Kau?”
“Kenapa kau
malah balik bertanya huh?”
Mereka berdua saling tertawa kecil satu sama lain.
“Aku ingin
mendengar jawabanu terlebih dahulu” Ujar namja cantik itu tersenyum.
Yunho hanya balas tersenyum.
Ia tidak berkata banyak.
Kemudian ia mengajak Jaejoong berbaring dan berbagi
cerita.
Oh well.
Malam itu, mereka menghabiskan waktu 24 jam untuk
saling berceloteh satu sama lain.
Menghilangkan kecanggungan yg ada beberapa menit yg
lalu di meja makan.
Oh guess.
-------
Jaejoong tersenyum senang.
Oh gosh.
Akhirnya ia sampai di Dublin!
Dan sekarang ia berdiri di lobi hotel tunangannya.
Namja cantik itu tidak lama merasakan senang.
Mendadak ia menoleh dan memandang Yunho yg balas
menatapnya.
“Yah, akhirnya
kau sampai” Ujar Yunho datar.
“Hmm, ne..”
Sahut Jaejoong canggung.
“Tunanganmu
pasti akan sangat bahagia..Well, kurasa kita sampai disini saja..”
“Ah, ya, dan
500 Euromu akan kutransfer secepatnya”
“Tidak”
“Eh?”
“Kau tidak
perlu membayarku, aku tidak menagihnya lagi”
“Jeongmall?”
“Hmm, kau
hanya perlu membayarnya dengan ini”
DEG.
Jaejoong membulatkan matanya.
Merasakan sentuhan jari Yunho di bibirnya yg basah.
Oh gosh.
Jantung Jaejoong mulai berulah lagi.
Namja cantik itu segera mengangguk.
Ia mendekatkan wajah mereka dan menempelkan bibir
mereka.
Namja tampan itu merengkuh pinggang Jaejoong.
Mereka saling melumat satu sama lain.
Seakan tidak ingin berpisah.
Lima menit berlalu dengan ciuman panas yg bergairah.
Mereka baru berhenti ketika benar2 kehabisan oksigen.
Namja cantik itu mendongak.
Ia menatap mata musang itu ragu.
Ada secercah ketakutan ketika ia mengingat setelah ini
Yunho akan meninggalkan dirinya.
“Yg tadi hanya
lima persen dari 500 Euro” Bisik Jaejoong lirih.
Yunho menarik senyumnya.
“Kalau begitu
lunaskan” Balasnya berbisik.
Jaejoong kembali memejamkan matanya.
Ia mencium bibir namja tampan itu dengan ganas.
Menggigitnya gemas dan menghisapnya dengan tidak
sabaran.
Jaejoong tidak ingin Yunho pergi terlalu cepat.
Ia tahu namja tampan itu akan segera pergi ketika
bibir mereka terlepas.
Tidak.
Ada sesuatu yg membuat Jaejoong tidak ingin Yunho
pergi darinya.
Tapi ia tidak tahu apa.
Suara kecapan terdengar mendominasi kali ini.
Jaejoong mengatur nafasnya yg menderu.
Ia mendongak menatap Yunho yg balas memandangnya
dengan sendu.
Jaejoong merasakan matanya panas.
“Jika
apertementmu terbakar dan kau hanya punya waktu 60 detik, benda apa yg akan kau
selamatkan?” Bisiknya terisak.
Namja tampan itu terkekeh kecil.
Ia mengecup hidung tegas Jaejoong dan balas berbisik.
“Aku akan
menyelamatkan Louis”
Namja cantik itu tertawa kecil.
Ia menepuk bahu Yunho.
“Aku serius!”
Teriak Jaejoong lirih.
“Aku akan
menyelamatkan cincin peninggalan Ummaku”
DEG.
Yunho mengecup dahi Jaejoong dengan lembut.
“Dan aku akan
menyematkannya di jarimu..”
Jaejoong terisak keras.
Ia menutup mulutnya dengan tangan.
Ya tuhan.
Ia benar2 terharu, senang, segalanya bercampur menjadi
satu.
“Jika
apertementmu terbakar dan kau hanya punya waktu 60 detik, benda apa yg akan kau
selamatkan?” Tanya Yunho masih dengan senyumnya.
Jaejoong tertawa kecil.
Ia menatap lurus mata musang itu.
“Aku akan
menyelamatkan kalung tanda pertunanganku dengan Siwon”
“Hmm?”
“Lalu aku akan
mengembalikan benda itu padanya..”
“Kenapa?”
“Karena aku
akan memakai cincin pemberian darimu”
“Kau serius?”
“Ne”
“Itu cincin
dengan berlian, bukan berlian dengan cincin”
Jaejoong menarik senyum manisnya.
Ia mengangguk pasti.
“Aku bersedia”
“Bagaimana
dengan tunanganmu hm? Kau datang kesini untuk melamarnya ani?”
“Tentu saja
aku akan menemuinya setelah ini, aku akan memberitahunya kalau aku tidak bisa
melanjutkan pertunangan ini dengannya”
“Hm?”
“Karena aku
akan segera menikah denganmu”
Yunho dan Jaejoong saling tersenyum satu sama lain.
Mereka berdua kembali berciuman lembut.
Saling mendominasi satu sama lain.
Mengacuhkan sosok tinggi yg memandang mereka dari
jauh.
“Oh well,
sepertinya aku tidak perlu menyimpan cincin pertunangan ini lagi ne Jae?”
Gumamnya berbisik.
END.
DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!
heheeee
BalasHapussiwon kasihan amat ya..
tapi gak apa2..
kan emak dah ditangan yg benar*dikata barang x*
hehehee