This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Jumat, 14 September 2012

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/SIXTY SECOND


 Tittle: SIXTY SECOND

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-friendship-fluff-hurt-guling2


WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


  “Jika apertementmu terbakar dan kau hanya punya waktu 60 detik, benda apa yg akan kau selamatkan?”

.
.
.

Sesosok namja cantik itu tampak bahagia hari ini.
Ia tidak bisa berhenti untuk tersenyum.
Kim Jaejoong melepas apronnya dan meraih kunci mobilnya dengan cepat.

Oh well.

Ia akan mengunjungi butiq milik sahabatnya untuk sekedar memberitahukannya kalau tunangannya mengajak makan malam bersama malam ini.
He’s really excited.


KLING KLING~


Park Yoochun melirik pintu butiqnya yg berbunyi merdu.
Ia menaikkan alisnya menatap sahabat baiknya yg muncul dari sana.

  “YOOCHUNNIE!” Jerit Jaejoong berlari.

  “Ne?”

  “GUESS WHAT! Siwon mengajakku makan malam hari ini!”

  “Oh good!”

Namja chubby itu ikut membagikan senyum manisnya.
Ia menepuk2 bahu Jaejoong sejenak.
Namja cantik itu duduk di atas sofa dan membuka kaleng coca cola yg ada di atas meja.

  “Oh well, ini benar2 jarang, kau tahu kalau Siwon jarang pulang dari Irlandia karena pekerjaannya sebagai dokter bedah ania?” Ujar Jaejoong tersenyum.

  “Yeah, dia dokter bedah tersibuk sedunia” Sahut Yoochun balas tersenyum.

  “Aku tidak menyangka kalau hubungan kami sudah berlangsung selama 4 tahun~!”

  “AH! Jaejoongie! Aku melupakan sesuatu!”

  “Mwoya??”

  “Tadi aku berbelanja di pusat kota dan aku melihat Siwon keluar dari toko perhiasan dengan kantung merah!”

  “MWWOOO?!”

  “Nee~! Dan kau tahu apa artinya ania? Hahahaha~ Akhirnya ia akan melamarmu!”

Jaejoong menaikkan alisnya.
Oh my.
Ia terlalu senang untuk ini.

Namja cantik itu merapikan poni almondnya.

  “Kau serius?”

  “Kuadrat! Aku tidak berbohong pada sahabat baikku!”

Oh well.

Namja cantik itu semakin mengembangkan senyumnya.



-------


Suara denting garpu dan sendok perak terdengar jelas.
Restoran mewah itu dipenuhi para pengusaha malam ini.
Sekedar membahas bisnis atau lainnya.

Jaejoong tampak manis dengan pakaiannya yg fashionista seperti biasa.
Ia menatap ragu tunangannya itu.
Oh gosh, Yoochun bilang ia melihat Siwon keluar dari toko perhiasan ania?
Kenapa lama sekali?

  “Ehem, Jae”


DEG.


  “Ne?”

  “Kau tahu, aku benar2 sibuk belakangan ini, maaf karena aku baru bisa mengajakmu makan malam bersama”

  “Gwenchana”

  “Umm, sebenarnya ada sesuatu yg ingin kusampaikan”

  “Ne?”

Namja tinggi itu meletakkan kotak perhiasan berwarna hitam dari sakunya.
Ia tersenyum manis membalas senyum Jaejoong yg menawan.
See?
Namja cantik itu bahkan meremas kedua jemarinya yg terkepal di bawah meja.

  “Open it” Ujar Siwon dengan senyumnya.

Jaejoong merasakan jantungnya berdebar tidak karuan.
Ia meraih kotak itu dan berharap penuh.
Semoga itu cincin berlian!


TREK.


  “Otte? Joahe ania? Gelang perak itu yg termahal di sana” Kekeh Siwon manis.

Jaejoong merasakan jantungnya mencelos.
Ia kecewa.
Mata bulatnya bergerak menatap gelang perak dengan ukiran bintang itu.
Ah, jujur, ia kurang berharap akan mendapatkan benda ini.

  “Gelang itu sebagai permintaan maafku, kau tahu kalau aku seorang dokter ania? Aku harus berangkat ke Irlandia lagi malam ini juga, kepala bagian sudah menghubungiku Jae”

  “Ah..Ne”

  “Mianhae, lain kali kita lakukan dengan baik hm? Aku harus pergi sekarang, bye, aku mencintaimu”

  “Aku juga mencintaimu”


GREK.


DRAP DRAP DRAP!


Namja tinggi itu berlari keluar restoran.
Meninggalkan Jaejoong yg terdiam menatap gelang perak itu.
Ah, ia menghela nafasnya.

Oh gosh.

Siwon bahkan belum melahap makan malamnya.

  “Tidak bisakah kau memperhatikanku sedikit saja?” Gumamnya lirih.


-------


Jaejoong melahap cookiesnya dengan lamban.
Mata bulatnya bergerak tajam menatap layar laptop apple hitamnya.
Oh well.
Ia sedang iseng mencari berita tentang proses pelamaran di Google.

  “Tradisi Irlandia?”

Jaejoong membuka website itu dan membacanya dengan teliti.
Jantungnya berdebar mendadak.
Ya tuhan!
Ia harus menghubungi Yoochun secepatnya.

  “Yeoboseyo?”

  Jaejoongie, ini sudah jam satu malam

  “Mianhae~ Hehehe, aku baru saja membuka Google, tebak apa yg kudapat?”

  Resep masakan terbaru?

  “A-ni-yo~ Hehehe~ Kau tahu Irlandia, Chunnie? Ada tradisi kuno yg mengatakan kalau pada tanggal 29 Februari di tahun kabisat, seorang wanita dapat melamar seorang pria! 4 tahun sekali! Tidakkah itu romantis?”

  Tapi kau seorang namja, sayangku

  “Aku berperan sebagai seorang wanita dalam hubungan kami!”

  Yes yes yes~ Then what? Apa kau---OH NO! Jangan katakan kalau kau akan melaksanakan tradisi konyol itu!

  “Tunggu apa lagi? Tahun kabisat tinggal seminggu lagi! Aku harus segera bergegas, Yoochunnie~ Titip salam untuk Junchan neee~”

  Yah yah! Kim Jae---


KLIK.


Hmp.
Namja cantik itu mengembangkan senyumnya.

  “Kejutan kecil untukmu, baby, pertunangan kita akan menjadi sejarah yg manis~” Gumamnya terkekeh.


-------


KLEP.


Namja cantik itu menutup pintu taksi.
Ia baru saja sampai di Irlandia beberapa menit yg lalu.
Oh well.
Negara ini tidak buruk.
Jaejoong menyukainya.

Sekarang satu2nya hal yg harus ia lakukan adalah menyusul Siwon ke Dublin.

  “Let see~ Hmm, Dublin berjarak…3 hari dari sini??”

Namja cantik itu mengerang dalam hati.
Ia mengentakkan kakinya kesal.
Aish!
Seharusnya pesawat bodoh itu tidak mendarat di sini hanya karena cuaca buruk!
See?
Ia kehilangan banyak waktu!
Bagaimana kalau ia tiba setelah tanggal 29?
Usahanya akan sia2!


TIK

TIK

TIK

 
  “OH MOM!”

Jaejoong merutuk kesal seraya meraih kopernya.
Ia berlari menghindari hujan yg semakin deras.
Kemudian ia memutuskan untuk masuk ke sebuah café yg terlihat usang.

  “Im sorry”

Hening.
Jaejoong terdiam.
Mata bulatnya melirik sosok tampan yg sedang mengelap meja disana.

  “Um, Do you open?” Tanya Jaejoong berbisik.

Namja tampan itu tidak bersuara.
Ia melirik papan Closed yg tergantung di luar jendela.

Jaejoong menganggukkan kepalanya.

  “You know there’s rainy outside, so..Umm..”

  “Bicara saja dengan bahasa ibumu, kau tahu kalau inggrismu buruk sekali?”


MWO?


Jaejoong berdiri dari duduknya.
Menatap tidak percaya namja tampan itu.

  “Kau orang Korea! Kenapa tidak bilang?!” Marah namja cantik itu kesal.

  “Well, kau tidak bertanya” Ujar namja tampan itu acuh.

Ish.
Jaejoong mempoutkan bibirnya lucu.

  “Apa kau tahu penginapan terdekat disini?” Tanya Jaejoong pelan.

Namja tampan itu melirik ke sekeliling ruangan.
Membuat Jaejoong mengikuti apa yg dilakukannya.
Kemudian ia menyadari sesuatu.

  “Oh yes, tentu saja, café ini bagian dari penginapan, ah, berapa untuk satu malam?”

  “100 Euro”

  “Well, bisa tolong antarkan koperku ke dalam? Aku butuh istirahat secepatnya, besok aku akan berangkat ke Dublin”

  “Besok? Hari minggu merupakan hari yg buruk untuk memulai perjalanan, Nona, tidak ada kendaraan diluar sana”

  “Mwo? Tidak ada?”

  “Kau tahu kalau orang Irlandia sangat percaya akan tahayul hm?”

Jaejoong mendesah pendek.
Ia memijat pelipisnya.
Namja cantik itu menyeruput teh hangatnya.
Sedetik kemudian ia mengangkat wajahnya setelah menyadari sesuatu.

  “YAH! Jangan panggil aku Nona! Aku namja!”

  “Kau tidak bilang”

  “Ish! Siapa namamu eoh?”

  “Yunho, Jung Yunho”

  “Good! Dan aku Kim Jaejoong, jadi, bisakah kau antarkan koperku ke dalam?”

  “Ne”


BRAK!


  “KYA! Hati2! Itu Vitton! Lois Vitton! Koper itu pemberian dari tunanganku tahu!” Jerit Jaejoong histeris.

Namja tampan itu hanya berdengung tidak jelas.
Mata musangnya menatap Jaejoong yg sudah berjalan masuk ke kamarnya.

Hmp.
Yunho tersenyum geli.

  “Dia pasti namja gila, see? Ia bahkan memberi nama kopernya, hahahahaha, come on Louis!” Ujarnya seraya menyeret koper Jaejoong.


-------


Namja tampan itu menghela nafasnya.
Oh my.
See?
Namja cantik itu bercerita panjang lebar padanya kalau ia akan melamar kekasihnya tepat pada tahun Kabisat dan sekarang ia bahkan tidak tahu dimana Dublin?
Idiot. Pikir Yunho kesal.

  “Ingat Jae, kau harus membayarku 500 Euro setelah kita sampai disana” Ujar Yunho datar.

Jaejoong mengangguk tenang.
Ia tersenyum manis.

  “Selama kau menjamin kita akan sampai tepat waktu~”

Yunho hanya mengangguk asal.
Ia mengemudikan mobilnya dengan kencang.

  “OH shit, hujan!”

  “Lalu? Kita bisa berhenti sebentar”

  “Kau gila? Mobilku atapnya bocor!”

  “APA?!”

Jaejoong berteriak histeris.
Ia merasakan kepalanya basah.
Kemudian ia mendongakkan wajahnya dan menjerit histeris.
Oh shit!
Ia benci mobil tua ini!

Namja tampan itu segera memarkir mobilnya di dekat sebuah rumah satu2nya di desa itu.
Ia membuka pintu dan menyeret koper Jaejoong.
Kemudian namja cantik itu turun dari mobil dan beranjak mengikuti Yunho.


TOK TOK TOK!


CKLEK!


  “Ah, Yes?”

  “Mianhae, kau orang Korea?”

  “Oh ne~ Aku orang Korea! Aigoo~ Benar2 jarang bisa menemukan orang yg sama denganku di negeri ini! Kajja, masuklah! Kalian benar2 basah!”

Yunho tersenyum kecil.
Ia mengikuti yeoja bermata kucing itu ke dalam.

  “Kenalkan, namaku Lee Keybum” Ujar yeoja itu ramah.

  “Siapa yg bersamamu itu? Apakah ia istrimu? Kami tidak menerima mereka yg bukan suami istri!” Ujar seorang namja bermata bulan sabit dari balik sofa.

Jaejoong dan Yunho saling menatap.
Mereka tersenyum canggung.

  “Ania! Kami baru saja menikah! Ini istriku, Jung Jaejoong, dan aku Jung Yunho” Ujar Yunho senormal mungkin.

Namja bernama Lee Jinki itu mengernyitkan dahinya.
Kemudian ia tersenyum ramah dan mengajak mereka masuk.

  “Maafkan suamiku, kau tahu kalau di negara ini masih sangat tabu kalau mereka yg belum menikah pergi berdua ania?” Kekeh Keybum lirih.

Jaejoong hanya tersenyum.
Ia melirik Yunho yg sudah masuk ke dalam kamar.

  “Terima kasih banyak, Ahjuma”

  “Cheonma”

Yeoja bermata kucing itu beranjak dari sana.
Jaejoong segera menutup pintu kamar dan masuk ke dalam.

  “WHAT THE HELL! Ranjangnya hanya satu?!” Jerit Jaejoong histeris.

Yunho hanya mengangguk datar.
Ia segera merebahkan tubuhnya setelah mengeringkan tubuhnya.

  “AISH!”

Namja cantik itu merutuk kesal.
Ia meraih handuknya dan membersihkan tubuhnya.
Mata bulatnya melirik ke arah Yunho.

  “Hei”

  “Hm?”

  “Kenapa kau seperti itu?”

  “Apa maksudmu?”

  “Tidak perlu berbohong, aku bisa melihat luka di matamu Yun”

Yunho menelan salivanya.

  “Maukah kau bercerita padaku?”

Namja cantik itu duduk di hadapan Yunho.
Bersiap untuk mendengar.

  “Well, sebenarnya aku sudah bertunangan dengan seorang namja yg bernama Lee Taemin, tapi dia berselingkuh dengan teman baikku yg bernama Choi Minho dan mereka pergi meninggalkanku”

  “Omo..”

  “Gwenchana..”

Namja cantik itu terdiam.
Ia tidak tahu harus berkata apa.


TOK TOK TOK.


CKLEK.


  “Kajja! Makan malam sudah siap~”

Jaejoong dan Yunho mengangguk kompak.
Mereka segera mengikuti yeoja bermata kucing itu turun ke lantai satu.
Lee Jinki menyambut mereka dengan ramah.

  “Selamat makan!” Ujar mereka kompak.

Mereka menghabiskan jam makan malam dengan penuh tawa.
Seakan mereka semua sudah saling mengenal sejak bertahun2 yg lalu.
Sampai kemudian Jinki melirik Yunho dengan tajam.

  “Maafkan aku, tapi aku masih ragu kalau kalian sudah menikah”


DEG.

Jaejoong membulatkan matanya.

  “Kalau kalian ingin meyakinkanku, lakukan apa yg biasanya pasangan suami istri lakukan” Ujar Jinki santai.

Yunho mengernyit bingung.

  “Oh well, kisses of course! Semua pasangan suami istri selalu berciuman!” Ujar Keybum terkekeh.

Namja tampan itu menaikkan alisnya.
Ia menatap Jaejoong yg terdiam.
Ekspresi namja cantik itu sulit digambarkan saat ini.

  “Come on!”

Yunho menatap ragu ke arah Jaejoong kali ini.
Namja cantik itu menundukkan wajahnya.
Kemudian ia mengangkat wajahnya dan tersenyum kecil.

Oh guess.

Yunho sudah tahu apa maksud dari senyuman itu.

Perlahan namja tampan itu menggerakkan wajahnya mendekat.
Ia menekan tengkuk Jaejoong dan menempelkan bibir mereka.

Jaejoong memejamkan matanya.
Bibirnya membuka.
Mencoba menghisap bibir seksi namja tampan itu.
Tanpa sadar Jaejoong memeluk leher Yunho.

Mereka berciuman dengan penuh gairah.
Jemari Yunho mengelus kulit bahu Jaejoong.
Ia melepas ciuman mereka dan membiarkan Jaejoong mengeluh kecil.
Bibirnya mengecup dagu namja cantik itu dan menghisap lehernya dengan kuat.
Memberi kissmark disana.

  “Omo” Keybum bergumam lirih.

  “Itu baru namanya pasangan suami istri” Kekeh Jinki senang.

Yunho dan Jaejoong tersadar.
Mereka saling menatap dalam malu2.
Kemudian keduanya beranjak dari sana dan permisi untuk kembali ke kamar.

Jaejoong mendudukkan dirinya di atas ranjang.
Ia menatap Yunho yg melakukan hal yg sama dengannya.

Namja cantik itu menghela nafasnya.
Sesuatu yg aneh terjadi pada dirinya.
Ia mendadak tidak bisa bernafas dengan benar.
Darahnya berdesir hangat.
Jantungnya berdetak sangat kencang.

  “Jika apertementmu terbakar dan kau hanya punya waktu 60 detik, benda apa yg akan kau selamatkan?”

Jaejoong mendongak.
Menatap Yunho yg menatapnya.

  “Kau?”

  “Kenapa kau malah balik bertanya huh?”

Mereka berdua saling tertawa kecil satu sama lain.

  “Aku ingin mendengar jawabanu terlebih dahulu” Ujar namja cantik itu tersenyum.

Yunho hanya balas tersenyum.
Ia tidak berkata banyak.
Kemudian ia mengajak Jaejoong berbaring dan berbagi cerita.

Oh well.

Malam itu, mereka menghabiskan waktu 24 jam untuk saling berceloteh satu sama lain.
Menghilangkan kecanggungan yg ada beberapa menit yg lalu di meja makan.
Oh guess.


-------


Jaejoong tersenyum senang.
Oh gosh.
Akhirnya ia sampai di Dublin!
Dan sekarang ia berdiri di lobi hotel tunangannya.

Namja cantik itu tidak lama merasakan senang.
Mendadak ia menoleh dan memandang Yunho yg balas menatapnya.

  “Yah, akhirnya kau sampai” Ujar Yunho datar.

  “Hmm, ne..” Sahut Jaejoong canggung.

  “Tunanganmu pasti akan sangat bahagia..Well, kurasa kita sampai disini saja..”

  “Ah, ya, dan 500 Euromu akan kutransfer secepatnya”

  “Tidak”

  “Eh?”

  “Kau tidak perlu membayarku, aku tidak menagihnya lagi”

  “Jeongmall?”

  “Hmm, kau hanya perlu membayarnya dengan ini”


DEG.


Jaejoong membulatkan matanya.
Merasakan sentuhan jari Yunho di bibirnya yg basah.
Oh gosh.
Jantung Jaejoong mulai berulah lagi.

Namja cantik itu segera mengangguk.
Ia mendekatkan wajah mereka dan menempelkan bibir mereka.

Namja tampan itu merengkuh pinggang Jaejoong.
Mereka saling melumat satu sama lain.
Seakan tidak ingin berpisah.

Lima menit berlalu dengan ciuman panas yg bergairah.
Mereka baru berhenti ketika benar2 kehabisan oksigen.

Namja cantik itu mendongak.
Ia menatap mata musang itu ragu.
Ada secercah ketakutan ketika ia mengingat setelah ini Yunho akan meninggalkan dirinya.

  “Yg tadi hanya lima persen dari 500 Euro” Bisik Jaejoong lirih.

Yunho menarik senyumnya.

  “Kalau begitu lunaskan” Balasnya berbisik.

Jaejoong kembali memejamkan matanya.
Ia mencium bibir namja tampan itu dengan ganas.
Menggigitnya gemas dan menghisapnya dengan tidak sabaran.

Jaejoong tidak ingin Yunho pergi terlalu cepat.
Ia tahu namja tampan itu akan segera pergi ketika bibir mereka terlepas.

Tidak.

Ada sesuatu yg membuat Jaejoong tidak ingin Yunho pergi darinya.
Tapi ia tidak tahu apa.

Suara kecapan terdengar mendominasi kali ini.
Jaejoong mengatur nafasnya yg menderu.
Ia mendongak menatap Yunho yg balas memandangnya dengan sendu.
Jaejoong merasakan matanya panas.

  “Jika apertementmu terbakar dan kau hanya punya waktu 60 detik, benda apa yg akan kau selamatkan?” Bisiknya terisak.

Namja tampan itu terkekeh kecil.
Ia mengecup hidung tegas Jaejoong dan balas berbisik.

  “Aku akan menyelamatkan Louis”

Namja cantik itu tertawa kecil.
Ia menepuk bahu Yunho.

  “Aku serius!” Teriak Jaejoong lirih.

  “Aku akan menyelamatkan cincin peninggalan Ummaku”


DEG.


Yunho mengecup dahi Jaejoong dengan lembut.

  “Dan aku akan menyematkannya di jarimu..”

Jaejoong terisak keras.
Ia menutup mulutnya dengan tangan.
Ya tuhan.
Ia benar2 terharu, senang, segalanya bercampur menjadi satu.

  “Jika apertementmu terbakar dan kau hanya punya waktu 60 detik, benda apa yg akan kau selamatkan?” Tanya Yunho masih dengan senyumnya.

Jaejoong tertawa kecil.
Ia menatap lurus mata musang itu.

  “Aku akan menyelamatkan kalung tanda pertunanganku dengan Siwon”

  “Hmm?”

  “Lalu aku akan mengembalikan benda itu padanya..”

  “Kenapa?”

  “Karena aku akan memakai cincin pemberian darimu”

  “Kau serius?”

  “Ne”

  “Itu cincin dengan berlian, bukan berlian dengan cincin”

Jaejoong menarik senyum manisnya.
Ia mengangguk pasti.

  “Aku bersedia”

  “Bagaimana dengan tunanganmu hm? Kau datang kesini untuk melamarnya ani?”

  “Tentu saja aku akan menemuinya setelah ini, aku akan memberitahunya kalau aku tidak bisa melanjutkan pertunangan ini dengannya”

  “Hm?”

  “Karena aku akan segera menikah denganmu”

Yunho dan Jaejoong saling tersenyum satu sama lain.
Mereka berdua kembali berciuman lembut.
Saling mendominasi satu sama lain.
Mengacuhkan sosok tinggi yg memandang mereka dari jauh.

  “Oh well, sepertinya aku tidak perlu menyimpan cincin pertunangan ini lagi ne Jae?” Gumamnya berbisik.


END.

DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!

1 komentar:

  1. heheeee
    siwon kasihan amat ya..
    tapi gak apa2..
    kan emak dah ditangan yg benar*dikata barang x*
    hehehee

    BalasHapus