This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Jumat, 14 September 2012

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/ANDROID


Tittle: ANDROID

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-hurt-guling guling~


WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


  Kau bukan Android?

.
.
.


  “MWOYA?? SIRHEO!!”

Namja cantik itu mempoutkan bibirnya kesal.
Mata bulatnya yg bening melirik tajam Appanya yg berperawakan Cina.

  “Sekali iniiiii saja~ Ne?”

Uh.

Jaejoong tetap memasang wajah angkuh.
Alisnya berkerut kesal.

  “Rumahnya dekat kok, daerah Gwangju” Bujuk sang Appa.

Namja cantik itu menghela nafasnya.
Aish.
Benar2 menyebalkan!

Dari awal ia sudah tidak setuju dengan pekerjaan Appanya sebagai seorang Profesor Android.
Walaupun uang yg dihasilkannya sangat banyak, tetap saja Jaejoong kesal.
Bagaimana tidak?

Ia tidak pernah bisa mendapatkan waktu senggang dengan santai.
Pasti ada saja Android percobaan Appanya yg berjalan2 di sekitarnya dan meledak kapan pun mereka rusak.

  “Appa jadi tukang kebun saja!” Rutuk Jaejoong manja.

Namja berperawakan Cina itu tertawa kecil.
Ia mengangguk dan menyerahkan buah Apel untuk putra kesayangannya.

  “Nee, Appa akan jadi tukang kebun nanti malam di mimpimu, kka, Apel ini untukmu”

  “Ish”

Mau tidak mau Jaejoong terpaksa menurut.
Oh well.
Hari ini Appanya mengusik acara santainya dengan perintah untuk mengunjungi rumah milik dokter bedah yg ada di ujung jalan.
Dokter itu memesan sebuah Android pembantu untuk membantunya membersihkan rumah selama ia tidak ada disana.
Dan ternyata Android pesanannya itu mengalami sedikit kerusakan sebelum di antar ke rumahnya.

Jadilah Hangeng menyuruh putra tunggalnya untuk datang kesana dan meminta maaf atas ketidak nyamanan yg terjadi.

Ck.

Jaejoong menunduk.
Menatap buah Apel yg tampak segar.

  “Selalu saja menyogokku dengan buah ini” Gerutunya bergumam.

Of course.
Hangeng selalu tahu bagaimana cara memenangkan hati anaknya.
Umma Jaejoong yg berwajah angkuh itu telah lama meninggal karena penyakit jantungnya.
Dulu Heechul selalu membuatkan Jaejoong Pai Apel yg lezat.
Namja cantik itu suka Apel.
Karena buah merah itu mengingatkannya akan Ummanya yg baik hati itu.


TAP.


TOK TOK TOK.


  “Permisi!!”


TOK TOK TOK!


  “Permisiiiiiiiii!!”


TOK TOK TO---


CKLEK!!


  “BERISIK!”


DEG!


Namja cantik itu sukses terpaku di tempat.
Mata beningnya yg besar membulat sempurna.
Menatap dada bidang kecokelatan yg tampak lembab.

Sepertinya namja yg ada di hadapannya saat ini baru saja mandi.

  “Nuguya?” Tanya namja tampan itu kesal.

Eh?

Namja cantik itu mengerutkan dahinya.

Kenapa mendadak mulutku terkunci rapat??

  “YA! Kalau kau tidak menjawab juga, aku---”

  “KIM!”

  “Eoh?”

  “Aku..Aku...Profesor Kim..Uh..”

Namja tampan itu menaikkan alisnya.
Kim?

Profesor Kim?

Ah, tidak salah lagi.

  “Kau Android yg kupesan ani? Profesor Kim benar2 jenius! Bahkan kau bisa datang sendiri ke rumahku! Kka, masuk!!”


EHH??


Jaejoong membelalakkan matanya kaget.
Namja tampan itu segera menarik pergelangan tangan Jaejoong dan mengunci pintu rumahnya.

  “Namaku Jung Yunho, aku dokter bedah yg baru saja pindah ke rumah sakit di daerah sini” Ujar namja tampan itu mengelap rambutnya yg basah dengan handuk.

Jaejoong tidak bergeming.

  “Seperti yg kau lihat, aku terlalu sibuk sehingga tidak sempat untuk membersihkan rumahku”

  “…”

  “Tunggu apa lagi? Segera kerjakan tugasmu!”

  “Eh??”

  “Bersihkan ruangan ini sementara aku berpakaian, araso?”

Jaejoong mengernyitkan dahinya.
Apa?
Seenaknya saja namja tampan ini menyuruh2nya dan bertingkah arogan seperti itu!
Aish!

  “Tuan! Aku---”


Terlambat.
Yunho sudah terlebih dahulu menutup pintu kamarnya.
Membuat Jaejoong yg sudah membuka mulut terpaksa menutupnya kembali.
Aish.

Otte?

Namja cantik itu termenung untuk sesaat.
Ia menggeram kesal mengingat Appanya.
Cih!

Seandainya saja Appa tidak menyuruhnya, mungkin saja ia masih di kamar saat ini.
Menikmati alunan merdu Ipod kesayangannya.

  “Ah, benar2 sial” Gumam Jaejoong kesal.

Mata bulatnya yg bening mulai memandang secara menyeluruh.
Aih, berantakan sekali.

  “Aku tidak percaya dia seorang manusia, bagaimana bisa dia bertahan di tempat sekotor ini?”

  “Aku baru tahu kalau robot bisa mengoceh juga”


DEG!


Jaejoong tersentak kaget.
Sontak ia menoleh dan merasakan wajahnya panas seakan mau meledak.
Ya tuhan!
Ada apa dengannya?
Yg ada di hadapannya saat ini hanyalah seorang namja tampan yg sedang berusaha mengancing kemejanya!

Tapi..tapi..
Dada bidang itu, terlihat begitu hangat dan---

  “Oppsso!” Jerit Jaejoong menepuk kepalanya.

Membuat Yunho tertawa geli.
Aish.
Benar2.

  “Aku ada urusan sebentar di rumah sakit, kau tunggu saja disini”

Jaejoong tidak mengangguk.
Ia hanya terdiam di tempatnya.
Memperhatikan Yunho yg sudah beranjak keluar rumah.

  “Fuuhhh”

Namja cantik itu menoleh sekeliling.

Oh well.

  “Hitung2 amal, nanti saja kuberitahu dia saat dia sudah kembali”

Jaejoong segera menggulung lengan bajunya.
Ia berlari ke dapur dan meraih apron dan memakainya.
Kemudian mengambil sapu dan mulai bekerja.


-------


Namja tampan itu menaikkan alisnya tidak percaya.
Menatap rumahnya yg sebelumnya terlihat sangat tidak layak untuk ditinggali sekarang menjadi bersih seperti di iklan TV.
Oh my.

  “Kau yg melakukan semua ini?” Tanya Yunho masih terkagum2.

Namja cantik itu mengangguk pelan.
Ia menundukkan wajahnya.

Oh shit.

Kenapa mendadak bibirnya terasa kelu?
Seharusnya ia segera memberitahu Yunho kalau namja tampan itu sudah salah paham terhadapnya ani?

  “OMO! Pai Apel! Kau juga yg membuatnya??” Jerit Yunho melesat ke meja makan.

Jaejoong hanya diam.
Ia menoleh memperhatikan Yunho yg mencolek pai itu.

  “Umm, delicious!” Puji Yunho tersenyum.


DEG.


Jaejoong tertegun.
Ia mencengkram erat kedua jemarinya yg terkepal erat.
Namja cantik itu merasakan wajahnya panas secara mendadak.
Jujur saja, ia menyukai pujian manis itu.
Sungguh.

  “Namaku bukan ‘kau’, aku punya nama” Ujar Jaejoong pelan.

Yunho berbalik menatap namja cantik itu.
Ia menaikkan alisnya dan terkekeh.

  “Baiklah, siapa namamu, cantik?”


BLUSH!


Sontak Jaejoong semakin menundukkan wajahnya.
Ia tidak berani menatap Yunho.
Omooo, benar2 memalukan! Pikirnya.

  “Ki..Kim Jaejoong”

  “Kim? Baik sekali profesor Kim, ia memberi marga untuk Androidnya”

Yunho berjalan menghampiri Jaejoong.
Ia menundukkan wajahnya dan menarik dagu Jaejoong ke atas dengan telunjuknya.

Menatap secara seksama wajah cantik itu.

Seketika Yunho tersentak.
Ia tidak menyangka kalau namja berperawakan Cina itu bisa menciptakan robot yg sangat mirip dengan manusia!
Bahkan kulitnya sangat halus dan terlihat pori2 lembut itu dari dekat.
Detail sekali, pikir Yunho kagum.

  “Wajahmu juga bisa memerah?”

Jaejoong tersentak.
Ia berusaha menundukkan wajahnya semakin dalam.
Namun jemari Yunho menahannya dengan kuat.

  “Menarik” Kekeh Yunho geli.

Ia mencondongkan tubuhnya ke depan dan mengecup dahi namja cantik itu dengan lembut.

  “Selamat datang di rumahku, Jaejoongie”


DEG DEG DEG.


Debaran Jantung milik namja cantik itu semakin menggila setiap detiknya.
Ia benar2 tidak bisa berkutik dengan perlakuan manis namja tampan itu kepadanya.
Aigoo~

  “Um” Gumamnya lembut.

Membuat Yunho merasa sangat gemas terhadapnya.

Aniya, Yunho, jangan kelepasan, namja cantik ini bukan manusia.
Dia seorang robot.


-------


Sinar matahari terlihat menyeruak lembut pagi ini.
Menyinari sela2 ventilasi udara yg kecil itu.

Yunho mengeluh lembut seraya mengerjapkan kedua mata musangnya yg tajam.

  “Hnghh”

Namja tampan itu segera duduk dan mengusap wajahnya.

  “Sudah bangun?”

Eoh?

Yunho menoleh ke kanan.
Sontak ia merasakan darahnya berdesir dua kali lebih cepat.
Memandang sosok cantik yg mengenakan kemeja lengan panjang dengan celana short pantsnya.
Membuat parasnya semakin bersinar dengan terpaan cahaya matahari pagi dari jendela.

  “Tadinya aku berniat membangunkanmu setelah menyapu kamarmu, tapi kau sudah bangun duluan” Celoteh Jaejoong seraya memalingkan wajahnya.

Yunho tidak merespon.
Ia hanya bisa mengerjapkan matanya beberapa kali mencoba meyakini kalau namja cantik ini nyata.

Ia, benar2 cantik! Pikir Yunho dalam hatinya.

Namja tampan itu segera beranjak bangun dari ranjang dan berjalan mendekati Jaejoong.


GREPP!


Namja cantik itu tersentak kaget.
Mata beningnya membulat sempurna.
Ia bisa mencium wangi mint segar Yunho dengan jarak sedekat ini.

  “Berjanjilah tidak akan pernah meninggalkan rumah ini” Bisik Yunho lembut.

Jaejoong terdiam.

  “Aku tidak akan pernah mengijinkanmu untuk pergi dariku, kau dengar, Jaejoongie?”

  “Wa..Wae?”

  “Wae? Tentu saja karena kau Androidku yg tercantik, kau berbeda dari robot2 yg pernah kulihat di tempat kerjaku, kau spesial”

 
DEG.


  “Yu..Yunho..”

  “Hmm?”

  “Aku..Aku bukan An---”

  “Ssshh~ Jangan ucapkan apa pun”

Namja cantik itu kembali merapatkan bibirnya.
Ia merasakan ada yg sakit.
Ingin sekali rasanya berteriak pada Yunho kalau ia bukan sebuah robot.
Tapi namja tampan ini benar2 keras kepala.

Cukup lama suasana terasa hening.
Mereka berdua masih saling berpelukan di antara terpaan sinar matahari yg menelusup dari celah gorden.
Sampai kemudian Yunho menarik nafas dalam dan melonggarkan pelukannya.
Ia tersenyum lembut seraya mengelus wajah cantik Androidnya.

  “Kau sempurna” Bisik Yunho yg berhasil membuat Jaejoong tersipu.

Namja tampan itu menempelkan bibirnya di telinga Jaejoong.
Ia mendesah lembut disana.

  “Pejamkan matamu”

Refleks, Jaejoong menuruti perintah Yunho dengan patuh.
Membuat senyum manis namja tampan itu semakin melengkung.

Perlahan ia menelusuri tekstur pasti bibir ranum itu dengan ibu jarinya.
Kemudian ia mendekatkan wajah mereka dan menempelkan kedua bibir itu tanpa hambatan.

Jaejoong merasa tubuhnya seperti disengat listrik.
Ia mencengkram erat kedua lengan Yunho yg merengkuh pinggangnya.
Nafasnya tercekat untuk sesaat.

Namun semuanya terasa normal ketika lumatan2 lembut mulai mendominasi.

Namja cantik itu memejamkan matanya dengan erat.
Lututnya terasa lemas.
Ia pasrah membiarkan Yunho mengecapi bibirnya.
Menggigitnya, dan bahkan menghisapnya sampai bagian ranum itu terasa sedikit nyeri.

  “Manis” Bisik Yunho seraya mengatur nafasnya.

Jaejoong terdiam.
Ia hanya bisa berhembus pelan.


-------


Jaejoong baru saja menelfon Appanya.
Memberitahu namja berperawakan Cina itu kalau ia menginap di rumah temannya selama beberapa hari.
Hangeng sama sekali tidak curiga.
Ia hanya menanggapi dengan santai dan menutup telfon tanpa beban.

Sementara Jaejoong menghela nafas lega.

  “Fuuuhh”

Namja cantik itu memindahkan pai Apel yg baru saja siap.
Ia menghias pai itu dengan beberapa potongan Strawberry segar di sekelilingnya.
Berusaha membuatnya tampak cantik.


GREPP.


Namja cantik itu tersentak kaget.
Tapi setelahnya ia hanya tersenyum kecil.

  “Berikan bibirmu” Ujar Yunho lembut.

Jaejoong tertawa geli.
Ia memiringkan wajahnya dan membiarkan dirinya tenggelam dalam kelembutan Yunho untuk yg kesekian kalinya.

Namja tampan itu melumat bibirnya dengan lembut dan menyesapnya beberapa kali.

  “Yunho ah”

  “Hm?”

  “Aku..Aku ingin mengatakan sesuatu padamu”

Jaejoong menahan nafasnya tidak yakin.
Yunho hanya diam disana.

Perlahan namja cantik itu melepas rengkuhan Yunho di pinggangnya seraya menatap lurus mata musang yg tajam itu.

  “Aku mencintaimu” Bisik Jaejoong lirih.


DEG.


Yunho terhenyak.
Mata musangnya sontak membulat.

Cinta?
Jaejoong mencintainya?

Tapi..

Tau apa robot tentang cinta?

  “Manis sekali, aku tidak tahu kau mendengar kata2 itu di TV atau iklan, tapi itu terasa sangat manis” Ujar Yunho tersenyum.

  “Ani, aku sungguh2 Yunho ah” Ucap Jaejoong tegas.

Yunho mengernyitkan dahinya.

  “Kau sungguh2 pun percuma, Jaejoongie, kita berbeda! Aku juga menyayangimu, tapi---”

  “Bagaimana kalau kukatakan aku bukan robot?”

  “Mwo?”

  “Bagaimana kalau kukatakan aku bukan Android?”

  “Jae”

  “Bagaimana kalau kukatakan aku sama sepertimu? Memiliki jantung yg berdetak?”

  “HENTIKAN!!”


DEG.


Jaejoong tersentak kaget.
Tanpa terasa air matanya mengalir membasahi pipinya.
Ia merasakan tenggorokannya tercekat.

Ada yg sakit melihat ekspresi Yunho saat ini.

  “Jangan berbohong padaku!” Erang Yunho kesal.

Jaejoong menjerit dalam hati.
Ia menggigit bibir bawahnya erat.
Kedua jemarinya saling terkepal.

Lama mereka berdua saling terdiam.
Sampai kemudian Jaejoong melepas apron yg dikenakannya dan melemparnya dengan kasar ke lantai.

Suara langkah terdengar mendominasi.
Kemudian diakhiri dengan suara pintu depan yg terbanting dengan keras.

Meninggalkan Yunho yg terduduk seraya mengusap wajahnya.


-------


  “Jaejoongie??”

Kim Hangeng mengernyitkan dahinya mendapati keadaan putra kesayangannya yg tampak menyedihkan.
Ia mengejar namja cantik yg sedang berlari menuju kamarnya dengan kencang.

  “Jaejoongie! Chakkaman! Kenapa kau menangis? Apa yg terjadi? Ada yg mengganggumu? Beritahu Appa!” Ujar Hangeng seraya menahan tangan Jaejoong.

Namja cantik itu menggeram kesal.
Ia mendongakkan wajah menantang bola mata Appanya.

  “SEMUANYA GARA2 APPA!!” Teriak Jaejoong marah.


DEG.


Hangeng tersentak kaget.

  “KENAPA APPA HARUS MENCIPTAKAN ROBOT2 BODOH ITU?? KENAPA AKU TIDAK BISA MENJALANI KEHIDUPAN NORMAL?? AKU BENCI PEKERJAAN APPA!!” Jerit Jaejoong emosi.

  “Jae---”

  “BUANG SEMUA ROBOT2 SIALAN ITU! AKU TIDAK MAU MELIHATNYA LAGI!”

Namja berperawakan Cina itu tertegun.
Setitik penyesalan tampak di pupil matanya yg berwarna cokelat.
Ia hanya menghela nafas pendek dan melepas pegangannya di tangan Jaejoong.


BLAMM!


Namja cantik itu membanting pintu kamarnya dengan kasar.
Meninggalkan Hangeng yg terpaku disana.

  “Chullie ah..Seandainya kau masih ada..” Sesal Hangeng lirih.


-------


Namja tampan itu mengeluh.
Ia sedang duduk di atas sofa seraya memperhatikan keadaan rumahnya yg kembali berantakan.

Sudah dua hari sejak insiden itu.

Dan Yunho sama sekali tidak bisa melupakan Jaejoong dari benaknya sedetik pun.
Oh well.

Jujur saja.

Sebenarnya sejak pertama kali bertemu dengan namja cantik itu Yunho sudah merasa ada yg aneh.
Ia sering berdebar2 di dekat namja cantik itu.
Segala hal tentang Jaejoong seakan membuatnya gila.

Tapi ia hanya bisa menahan dirinya dan menghadapi kenyataan, bahwa namja cantik itu bukan manusia, ia hanyalah seorang Android.

  “Kau bukan Android?”

Yunho kembali menghela nafas.
Rumahnya benar2 tampak tidak terurus.

Dan lagi, ia kesepian sekarang.
Tidak ada lagi celotehan riang robot cantik itu.
Aigoo~


-------


DDZZIINGG~


Hangeng menghela nafasnya setelah berhasil memperbaiki Android yg satu ini.
Ia tersenyum kecil tanda puas.
Kemudian ia melepas sarung tangan karetnya dan berbalik memperhatikan rumahnya dari jendela.

Oh well.

Namja Cina ini memutuskan untuk membeli rumah tetangga mereka yg telah lama kosong dan tinggal disana.
Ia tidak ingin Jaejoong membakar semua robot ciptaannya kalau namja cantik itu melihat mereka berkeliaran di dalam rumah seperti biasa.

  “Hum”

Ada yg aneh dengan putra kesayangannya yg satu itu belakangan ini.
Jaejoong berubah, pikir Hangeng.

Ia sama sekali berbeda dengan Jaejoong yg dulu.
See?
Sekarang namja cantik itu sering menangis di kamarnya.
Mata beningnya yg bulat tampak membengkak.
Hidungnya terus memerah.

Dan lagi, ia menjadi pendiam.

  “Nanti juga baik sendiri, lebih baik segera kukirimkan Android pesanan dokter Jung ini” Gumam Hangeng pelan.


-------


TOK TOK TOK~


Yunho menaikkan alisnya.
Ia segera melompat dari atas sofa dan berjalan menuju pintu.


CKLEK.


  “Anyeong haseyo~~”

Eoh?

  “Nuguya?”

  “Taemin imnida, profesor Kim yg mengirimku kesini”

Mwo?

Namja tampan itu terdiam menatap sosok manis yg ada di hadapannya saat ini.
Sempurna.
Ia sangat manis dan menggemaskan dengan rambut merah gelapnya yg ikal.

Namja susu itu mengulurkan tangannya.
Menekan pipi kanannya dan membuat Yunho terlonjak kaget.
Kedua matanya berbalik dan menampilkan layar dimensi yg nyata.

  Dokter Jung! Mianhae telah menunggu lama, ini Android pesananmu, namanya Taemin


MWO??


  Kuharap kau tidak marah, aku sudah menyuruh putraku untuk memberitahumu tentang Taemin yg mengalami kerusakan beberapa hari yg lalu, apa Jaejoong menyampaikan pesanku?


DEG.


Mata musang Yunho sontak membulat.
Apa?
Apa katanya?

Jaejoong?

Putra??

  “OH my”

Yunho menggumam keras seraya menatap Taemin yg sudah kembali seperti sebelumnya.
Namja susu itu tersenyum manis.
Membuat Yunho menggerakkan tangannya menyentuh wajah Taemin.

Dingin dan keras. Pikir Yunho.


DEG.


  [ “Tuan! Aku---” ]


DEG.


  [  Namaku bukan ‘kau’, aku punya nama” ]


DEG.


  [ “Aku mencintaimu” ]


  “Ya tuhan” Lirih Yunho berbisik.

Namja tampan itu merasa lututnya lemas.
Kalau saja Taemin tidak segera menahan dirinya, mungkin ia sudah terjatuh.

  “Tuan? Gwenchana ani?” Tanya Taemin datar.

Yunho menggeleng.
Mata musangnya bergerak ragu.

Sedetik kemudian ia segera mendongak  dan menatap Taemin.

  “Taemin ah, aku butuh bantuanmu!” Ujar Yunho panik.


-------


Namja cantik itu menghela nafas panjang.
Ia lelah terus menangis selama beberapa hari terakhir ini.

Jaejoong meneguk minumnya dan melirik ke sekeliling.
Tidak ada siapa2 di rumah.

  “Appa masih belum kembali..” Gumam Jaejoong menunduk.

Namja cantik itu meraih jaket kesayangannya dan segera berlari keluar rumah.
Ia memutuskan untuk melihat keadaan Appanya.
Oh well.
Sejak saat itu ia tidak pernah berbicara dengan Appanya lagi.

  “Appa”


DEG.


  “Omo, putraku!”

Namja berperawakan Cina itu tersenyum manis.
Ia tahu ada sesuatu yg telah terjadi pada putra kesayangannya.
Tapi ia memutuskan untuk membiarkannya saja dan meyakinkan dirinya kalau Jaejoong akan segera kembali padanya ketika namja cantik itu sudah merasa tenang.

Jaejoong hanya tersenyum menanggapi Appanya.
Ia berjalan mendekat dan melirik apa yg sedang dikerjakan Appanya.

  “Apa ini?” Tanya Jaejoong menaikkan alisnya.

  “Android pesanan, ada yg korslet” Sahut Hangeng santai.

  “Oh”

  “Jaejoong ah”

  “Hmm?”

  “Ada yg ingin Appa katakan”

Eoh?

  “Apa?”

  “Android yg sedang Appa kerjakan ini namanya Taemin”

  “Hmm”

  “Ia milik Dokter Jung”


DEG.


Mata bening Jaejoong bergerak pelan.
Mendadak jantungnya berdebar gugup.

  “Terus?”

  “Mungkin kau akan menolak, tapi dokter Jung mengatakan kalau ia ingin kau yg mengantar Taemin kembali ke rumahnya nanti”


DEG.


Jaejoong tidak bergeming.

  “Hum”

  “Kau mau?”

Namja cantik itu menggigit bibir bawahnya.
Jujur saja, ia takut untuk bertemu dokter tampan itu lagi.
Tapi disaat yg bersamaan ia juga merasakan rindu yg sangat besar.
Oh gosh.

  “Araso..Kapan Taemin siap?” Lirih Jaejoong akhirnya.

Hangeng menarik senyum manisnya selebar mungkin.

  “Ia baru saja selesai”

Mom.


-------


TAP TAP TAP.


Namja cantik itu berkali2 melirik ke arah Taemin.
Android manis itu tidak bergeming sejak tadi.
Ia hanya menyamakan langkahnya dengan Jaejoong.

Sampai kemudian mereka berada di depan pintu pagar rumah Yunho, Taemin berhenti berjalan.

  “Taemin? Wae?” Tanya Jaejoong khawatir.

  “Kau Jaejoong?” Balas Taemin balik bertanya.

Namja cantik itu mengernyit bingung.
Tapi ia tetap mengangguk.

Android manis itu tersenyum lebar.
Ia melepas ujung tangan kanannya membuat Jaejoong menjerit kaget.
Eoh?
Ada sebuah kaset video disana.

Namja susu itu mencabut kaset yg ada di sana dan memasukkannya ke dalam mulutnya.
Mengacuhkan Jaejoong yg merinding ngeri.
Ini pengalaman pertamanya melihat kelakuan aneh mendadak Android ciptaan Appanya.

  Jaejoongie


DEG.


Suara itu..

  Aku tidak tahu harus mengatakan apa..Tapi yg jelas, dari awal ini semua adalah salahku..


DEG DEG DEG.


  Aku yg memaksamu masuk waktu itu, dan aku sama sekali tidak mendengarkan satu pun perkataanmu..


Hening.

Jaejoong menghembuskan nafasnya.

  Aku minta maaf


DEG.


Mata bening Jaejoong membesar.

  Kau mau membuatkanku pai Apel lagi?

Hmp.

Namja cantik itu terkekeh geli.
Ia merasakan matanya panas.
Oh mom.
Ini benar2 konyol, pikirnya.

  Satu lagi


DEG.


  Aku juga mencintaimu

Demi apa.
Jaejoong mengusap wajahnya.
Menggigit erat bibir bawahnya menahan air matanya yg terus berjatuhan.
Ia tertawa kecil ketika Taemin mengeluarkan kaset rekaman itu dari mulutnya dan memasukkannya kembali ke dalam tangannya.

  “Kka!” Ujar Jaejoong menarik tangan Taemin.

Android itu menurut.
Ia segera menyamakan langkah dengan Jaejoong yg berlari.


TOK TOK TOK.


  “Permisi!!”


TOK TOK TOK!


  “Permisiiiiiiiii!!”


TOK TOK TO---


CKLEK!!


DEG.


Namja tampan itu tertegun.
Namun sesegera mungkin ia tersenyum manis.
Menatap Jaejoong yg tertawa kecil padanya seraya menyeka air matanya yg tidak berhenti berjatuhan.

  “Kau kembali” Ujar Yunho berbisik.

Jaejoong hanya mengangguk.
Ia segera masuk ke dalam rumah dan berjalan menuju dapur.

  “Buah Apelnya masih ada kan?” Tanyanya lirih.

Tidak ada sahutan.
Hanya suara rengkuhan erat yg terdengar.

Yunho memeluk erat pinggang Jaejoong dari belakang.
Namja tampan itu membuat gerakan Jaejoong sontak berhenti.
Yunho menyandarkan wajahnya di bahu Jaejoong dan mengecup lembut pipi namja cantik itu.

  “Maafkan aku..” Bisiknya lirih.

Jaejoong mengangguk.
Ia terisak kecil.

  “Aku bukan robot..” Kekehnya geli.

Yunho mengangguk.
Ia ikut tertawa.

  “Aku tahu”

Namja tampan itu memutar tubuh Jaejoong menghadap ke arahnya.
Ia memandang seksama wajah cantik itu.

Mengulurkan ibu jarinya untuk mengusap bibir ranum itu sebelum mengecupnya.

  “Karena Android tidak memiliki bibir semanis milikmu” Bisiknya lembut.

Jaejoong hanya tertawa kecil.


END.

-TVXQ, Android-

DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar