This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Jumat, 14 September 2012

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/NUNA



Tittle: NUNA

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-incest


WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*

CAUTION: JUNG JAEHO DAN JUNG JUNHON MILIK AUTHOR SETANGKAI!!


-------


  “Kami mau Nuna”

.
.
.


Bel istirahat siang DongBang Elementary School berdering dengan nyaring.
Para siswa siswi berhamburan keluar dari kelas.
Oh well.

Walaupun ada beberapa yg tetap tinggal di dalam.
Seperti sekelompok anak kelas 5-A ini.

  “Nuna angkatku sangat keren! Dia vokalis di band DongBang Junior High School!” Ujar Minkyu mengulum permen Lollipopnya.

Namja Lollipop itu tersenyum bangga.
Memamerkan sederet gigi putihnya.

Jung Jaeho hanya mendengus.
Sementara kembarannya yg bernama Junhon mempoutkan bibir cherrynya lucu.

  “Suaranya tinggi sekali! Nunaku juga suka memberiku permen setiap hari minggu kalau kami main ke Disneyland~” Ujarnya lagi.


UH.


Jaeho memalingkan wajahnya.

  “Honchan juga mau Nunaaaaa~!” Jerit namja cherry itu kesal.

Shim Minkyu terkekeh kecil.

  “Minta saja sama Ummamu” Sahutnya datar.

  “EH?”

  “Pasti dikabulkan”

Namja cherry itu mengernyitkan dahinya.

Ia berbalik melirik Hyung kembarnya dan berjalan mendekati namja almond itu.

  “Hyung”

  “Hm”

  “Otte?”

Jaeho memalingkan wajah tampannya dan menatap mata bulat Junhon dengan mata musangnya yg tajam.
Ia berpikir sejenak dan kemudian mengangguk.

  “Oh yes! Nunaku nanti pasti akan lebih hebat dari pada Chang Gyu Nuna~” Kekeh Junhon senang.

Minkyu hanya memutar bola matanya seraya menggigit permen Lollipop rasa Jeruknya.


-------


  “Waeyo?”

Jung Yunho menaikkan alisnya.
Ia berjalan mendekati istrinya yg sedang duduk di pinggir ranjang.

Jaejoong mengeluh seraya memegang punggungnya.

  “Appo” Ujar Jaejoong mempoutkan bibir cherrynya.

Yunho menarik senyum kecil.
Kemudian ia mengulurkan tangannya mengelus punggung namja cantik yg belum berpakaian itu.

  “Kau kasar sekali semalam~!” Marah Jaejoong menggembungkan pipinya.

  “Siapa suruh menggodaku eoh?” Ujar Yunho tertawa.

  “Menggoda?? Heh, percaya diri sekali kau tuan Jung! Memangnya siapa yg menyolong masuk kamar mandi saat aku mandi eoh?”

  “Hahahaha, tubuhmu memanggilku, Boo”

  “Uh~!”

Namja cantik itu menyingkirkan tangan Yunho yg mengusap punggungnya.
Ia beranjak menuju kamar mandi seraya menyeret selimut yg melilit di tubuhnya.

Membuat Yunho terkekeh geli sekarang.

  “Perlu bantuan?”

  “ANI!”


BLAM!


Yunho tertawa lantang.
Ia membaringkan tubuhnya yg sudah bersih dan wangi di atas ranjang.
Masih dengan tawanya yg mengejek, ia menarik bantal milik Jaejoong.

Menghirup wangi manis yg selalu membuatnya tergila2.

  “Ummaaaaaaa!”


CKLEK!


EOH?


Yunho menolehkan wajahnya.
Melirik putra kembarnya yg baru saja menutup pintu kamar.

  “Ah! Appa! Umma eodisseo??”

Yunho beranjak bangun.
Membantu Junhon naik ke atas ranjang.

  “Uuh~ kasurnya bauuu!” Erang namja cherry itu kesal.

Yunho kembali tertawa.
Ia menurunkan tubuh Junhon di atas hambal dan duduk di sebelah namja cherry itu.

  “Nee, ada perlu apa dengan Umma eum?” Tanya Yunho seraya mengelus rambut cokelat anaknya.

  “Mau minta sesuatu~” Sahut Junhon tersenyum.


EH?


Namja tampan itu menaikkan alisnya.
Ia menarik tubuh Junhon agar duduk di atasnya.

Mata musangnya melirik Jaeho yg terdiam di pinggir ranjang.

  “Appa, semalam siapa yg minum susu? Kenapa tumpah?”

Namja tampan itu menyipitkan mata musangnya.
Ia kembali tertawa.
Membuat Junhon gemas dan memukul paha Yunho.

  “Nee, Uri Umma minum susu semalam, karena tidak hati2 susunya berceceran di ranjang” Sahut Yunho tersenyum.

Namja almond itu hanya menggumam tidak jelas.
Oh well.
Ada bau yg bercampur di ranjang ini.
Dan itu bukan susu.

Aish.

Jaeho memutar bola matanya dan duduk di samping Yunho.

  “Katakan pada Appa, kalian mau minta apa sama Umma um?” Tanya Yunho seraya tersenyum.

  “Oppsoyo~ Kami tunggu Umma saja” Sahut Jaeho membaringkan tubuhnya di atas kaki Junhon.

Namja cherry itu tertawa geli.

  “Memangnya kenapa dengan Appa eoh? Appa bisa memberi yg kalian mau dua kali lipat lebih hebat dari Umma” Ujar Yunho sombong.

Junhon mengernyitkan dahinya.
Sementara Jaeho tertawa geli.

Aigoo.


CKLEK.


Namja2 yg sedang duduk di hambal itu sontak memalingkan wajah mereka.
Menatap sosok cantik yg baru saja keluar dari kamar mandi.

Yunho memicingkan matanya.
Sementara Jaeho dan Junhon membesarkan mata mereka.

  “OMO!” Jerit Jaejoong kaget.


AISH!


Namja cantik itu segera menyambar bath-robenya dan memakainya dengan cepat.
Mencoba mengacuhkan wajahnya yg memerah.

  “Punya Umma lumayan juga ne Hyung?”

Yunho dan Jaejoong saling menatap.
Sementara Jaeho tertawa lantang.
Ia menepuk2 bantal yg dipeluknya dengan geli.

  “Hahahahaha~ Punya Umma? Lumayan?? Hahahahahhaa”

Jaejoong mempoutkan bibirnya.
Ia berlutut di samping Jaeho dan mengacak rambut almond namja tampan itu.

  “Memangnya punyamu lebih besar dari punya Umma eoh? Nappeun!” Ujar Jaejoong kesal.

Namja almond itu semakin memperkeras tawanya.
Membuat Jaejoong mempoutkan bibirnya kesal.

  “Aish, Yun! Kenapa tidak bilang kalau anak2 ada di kamar?!” Ujar Jaejoong seraya berjalan ke ruang ganti.

Namja tampan itu hanya menggumam tidak jelas.
Membuat Jaejoong gemas dan tidak bertanya lagi.
Ia memutuskan untuk memakai pakaiannya terlebih dahulu.

  “Appa”

  “Um?”

  “Appa yakin bisa lebih hebat dari Umma kalau kami bilang apa yg kami mau?”

Yunho mengernyitkan dahinya.
Ia mengacak rambut almond Jaeho dan terkekeh kecil.

  “Tentu saja!” Seru Yunho  masih dengan nada angkuhnya.

Jung Junhon tertawa geli.
Ia berbalik dan menatap Yunho dengan mata bulatnya.

  “Kami mau Nuna”


MWO??


Yunho dan Jaejoong yg baru saja keluar dari ruang gantinya tersentak kaget.
Mereka saling mengernyitkan dahinya.

  “Um, dongsaeng?” Ulang Yunho memiringkan kepalanya.

Namja kembar itu menggeleng kompak.
Mereka berteriak dengan lantang.

  “N.U.N.A! Kami mau punya Nunaaaa!”

Jaejoong mengernyitkan dahinya.
Ia berjalan dan duduk di sebelah Yunho.

  “Nuna? Tapi, bagaimana bisa ada Nuna kalau kalian yg lebih dulu lahir?” Ujar namja cantik itu bingung.

  “Kita bisa buat lagi Boo~” Bisik Yunho tersenyum.

Jaejoong mengerucutkan bibirnya kesal.
Ia menepuk bahu Yunho.

  “Ne Umma? Nuna ya? Nunaaa~” Ujar Junhon semangat.

Namja cantik itu semakin bingung.
Oh gosh.

  “Memangnya kenapa eung? Kenapa tiba2 kalian minta Nuna?” Tanya Jaejoong datar.

Jaeho dan Junhon saling menatap.
Mereka memicing satu sama lain dan menjawab kompak.

  “KAMI MAU NUNA!!”


OH GOSH.


Jaejoong memijat kepalanya.
Sementara Yunho terkekeh geli dengan permintaan putra kembarnya.

  “Minum dulu otte?” Ujar Yunho menyodorkan gelas ke arah Jaejoong.

Namja cantik itu menghela nafasnya.
Ia mengangguk dan meneguk air minumnya.

  “Araso, kalian keluar dulu ne? Appa mau bicara dengan Umma sekarang” Ujar Yunho seraya mendorong tubuh Junhon yg duduk di pangkuannya.

Namja cherry itu mengangguk.
Ia menatap Yunho dengan wajah polosnya.

  “Kapan Nunanya jadi, Appa? Besok ya?”


BRRUSSHH!


  “Uhukk Uhukk!”

Jaejoong mengurut tenggorokannya.
Ia menyeka air mineral yg disemburkannya barusan.

Yunho menarik senyumnya seraya mengelus kepala Junhon.

  “Mollaseo, cha, Jaejae, ajak Honchan keluar”

Jaeho mengangguk.
Ia tersenyum dan segera meraih jemari Junhon.

Namja kembar itu menutup pintu kamar dengan pelan.
Meninggalkan Jaejoong dan Yunho berdua di dalam kamar.

Namja cantik itu menghembuskan nafasnya.
Ia berbaring di atas kaki Yunho.
Mata bulatnya mengadu tatap dengan mata musang yg tajam itu.

  “Otte bear? Apa yg harus kita lakukan? Kau juga tahu kan kalau itu mustahil?” Ujar Jaejoong lesu.

Yunho mengangguk.
Ia mengusap pipi Jaejoong dengan jemarinya.

  “Aku tahu, sayang” Sahut Yunho santai.

  “Terus?”

  “Ah, kudengar Changmin dan Kyuhyun mengadopsi anak perempuan dari panti asuhan”

  “Then? Kau juga mau kita mengikuti jejak mereka, begitu?”

  “Well”

  “Aku tidak mau~!”

Yunho menaikkan alisnya.
Jaejoong bangkit dari baringnya dan menatap Yunho dengan serius.

  “Aku tidak suka kalau ada orang asing di rumah ini, bear~!”

  “Bukan orang asing, Boo, yeoja itu akan menjadi anak angkat kita”

  “Bagaimana kalau anak yg akan kita adopsi nanti anak nakal? Bagaimana kalau ia tidak penurut? Bagaimana kalau ia memberi pengaruh buruk pada Jaejae dan Honchan? Bagaimana kalau mereka tidak akur?”

  “Kau”

  “Eoh?”

  “Ada kau sebagai Umma mereka, sayang. Kau yg akan mengatur semuanya, ne? Bimbing dia untuk menjadi anak yg penurut, anak yg memberi pengaruh baik untuk Jaejae dan Honchan, dan anak yg selalu akur dengan mereka”


UH.


Jaejoong memalingkan wajahnya.

  “Mungkin kita harus memikirkannya sekali lagi..Atau mungkin..Lupakan saja masalah ini, nanti mereka juga akan lupa”

Yunho terdiam.
Oh well.


-------


Namja cherry itu tersenyum senang siang ini.
Ia berlari menuju Minkyu dan Yoosu yg sedang bermain basket di Gym.

  “Nuna~”

Hum.
Yeoja berambut ikal itu menoleh menatap Junhon.
Ia tersenyum dan menepuk kursi di sebelahnya.

Mengacuhkan deathglare namja almond yg berdiri di samping Junhon.

  “Kau duduk di sini” Ujar Jaeho seraya memangku Junhon.

Namja cherry itu mempoutkan bibirnya.

  “Ck, brother complex” Ejek Sooji seraya memutar bola matanya.

  “Brother syndrom!” Balas Jaeho menjulurkan lidahnya.

Park Sooji membulatkan mata sipitnya.
Ia mendengus kesal.

  “Apanya yg brother syndrom?! Jangan sembarangan bicara, Namja baskom!”

  “OH yes? Kau selalu menghindar kalau Yoosu Hyung bersikap manis padamu ania? Bukankah itu namanya brother syndrom? Yeoja ember!”

  “ISH!! Menyebalkan!!”

  “Kau yg menyebalkan!”


DUKK!


DEG.


Dua sahabat yg sedang bertengkar mulut itu saling terdiam satu sama lain.
Menatap Yoosu yg membanting bola basketnya dengan kasar di hadapan mereka.

  “Kenapa kalian selalu berisik eoh?!” Bentak namja cassanova itu kesal.

Sooji mengerucutkan bibirnya.

  “Dongsaengmu yg salah!” Jerit Jaeho mencibir.

  “Ania! Jaejae yg mulai duluan!” Bantah yeoja ikal itu kesal.

  “YAAK! Jung Jaeho! Akan kuculik adik kembarmu itu! Dan kau, Park Sooji, kau mau Oppa menciummu eoh?!” Teriak Yoosu emosi.

  “ANDWAE!” Sahut Jaeho dan Sooji kompak.

Shim Minkyu yg diam sejak tadi mulai membentangkan tawanya.
Ia terkekeh geli seraya menarik kursi.

  “Kami akan punya Nuna~”

  “MWO?”

Yoosu, Sooji dan Minkyu saling menatap ke arah Junhon.
Namja cherry itu menarik senyum manisnya.

  “Nee~ Nuna!”

  “Nuna? Bagaimana denganku eoh?”

Namja cherry itu melirik Sooji.
Ia mempoutkan bibirnya.

  “Nuna tetap Nunanya Honchan, tapi Nuna yg ini berbeda, Nuna yg ini akan seperti Chang Gyu Nuna~”

  “Apa yg kau bicarakan, Junhon?” Erang Yoosu tidak mengerti.

Namja cherry itu terkekeh geli.
Ia melipat tangannya.

  “Pokoknya kami akan punya Nuna~” Ujarnya senang.


-------


  “UUMMAAAA!!”

Jaejoong tersentak kaget.
Ia segera mematikan kompor dan berlari ke kamar JaeHon.

Namja cantik itu bahkan hampir jatuh di tangga.

  “Wae wae wae?!” Jerit Jaejoong panik.

Namja kembar yg ada di hadapannya saat ini saling menatap Jaejoong dengan tatapan tidak berdosa.

Jaeho menjulurkan dasi seragam sekolahnya sementara Junhon menjulurkan jas seragamnya.

  “Oh gosh!” Rutuk Jaejoong kesal.

Namja cantik itu meraih dasi Jaeho dan memasangkannya di leher namja almond itu.
Kemudian ia mengambil perlatan menjahit dan membenarkan kancing jas Junhon.

  “BOOJAEEEE!”


AISH!


Jaejoong merutuk kesal.
Ia mengernyitkan dahinya.

Kenapa anak dan Appa sama saja eoh?!

  “Wae Yun?” Tanya Jaejoong setengah berteriak.

  “Sarapannya sayang! Aku ada meeting hari ini!” Ujar Yunho dari lantai satu.

Jaejoong melenguh kesal.
Ia mencampak jas Junhon dan segera berlari ke bawah.

  “UMMA! BAJU HONCHAN!” Jerit namja cherry itu histeris.

Jaejoong menghentikan langkahnya.
Ia ingin menangis sekarang.

  “Hon tidak usah pakai jas nee? Gwenchana ania? Umma sibuk, sayang!”

  “Hari ini ada Upacara sekolah, Umma! Hon bisa disetrap!”

  “Aigooo! Jaeho!”

Namja almond itu mengernyitkan dahinya.
Ia menggeleng keras.

  “Jaejae tidak bisa menjahit, Umma!” Ujarnya lantang.

Jaejoong menghembuskan nafasnya.
Ia memijat pelipisnya yg terasa berdenyut.

  “Nuna saja yg jahitkan”


DEG.


  “Mwo?”

Namja cantik itu mengangkat wajahnya.

  “Ne, kalau ada Nuna pasti Nuna yg membantu kami” Ujar Jaeho datar.

Namja tampan yg sedang menaiki tangga itu menghentikan langkahnya.
Ia menatap Jaejoong yg menoleh menatap wajahnya.

Jaejoong menggeleng seraya mengeluh.

  “Come on, Boo, tidak akan sesulit itu” Ujar Yunho tersenyum.

Namja cantik itu menggeram kesal sekarang.

  “Rumah ini akan terasa lebih ramai ania? Bukankah dulu kau pernah bilang kalau kau menginginkan anak perempuan eum?”

OH well!

Jaejoong mendesah pendek.
Ia beralih menatap putra kembarnya yg terdiam dengan wajah tanpa dosa mereka.

  “Hhhh..Baiklah..” Gumamnya pasrah.


-------


  “JUNG JU HEE!! EODISSEO EOH?!”

  “Juju Nuna main band sama Chang Gyu Nuna, Umma!”

  “AISH!”

Jung Jaejoong menggeram kesal.
Ia menghentakkan kakinya seraya mengetuk meja makan.
Membuat Yunho yg duduk di kursi mengangkat wajahnya.

  “Waeyo?”

  “Ck, Yeoja nakal itu tidak bilang kalau ia pergi bersama anak Changmin, bear!”

  “Mwo? Ania, ia sudah melapor padaku, Boo”

  “Kenapa aku tidak tahu?”

  “Chang Gyu menjemputnya, Kyuhyun juga ada bersama yeoja evil itu”

  “Aahh”

Jaejoong mendesah pendek.
Ia melirik Jaeho dan Junhon yg sedang menonton TV di ruang keluarga.

Kemudian pandangannya beralih ke dinding.
Menatap sebuah bingkai dengan potret keluarga yg mereka buat minggu lalu.

Ah.

Ada ia dan Yunho di sana.
Mereka duduk di kursi depan.

Kemudian Jaeho dan Junhon di sisi kanan dan kiri.
Bersama Yeoja berambut almond sepinggang di posisi tengah.
Ia tersenyum manis.
Dengan kedua tangannya yg berada di bahu Jaejoong dan Yunho.


HMP.


Jaejoong menarik senyumnya.

  [ “Anyeong, Kim Ju Hee imnida” ]

Tidak buruk.

  “Aku pulang!”

Jaejoong mengangkat wajahnya.
Menatap Ju Hee yg melepas sepatu bootnya yg berwarna hitam.
Ia berlari ke dalam dan meletakkan gitar listriknya di dekat sofa.
Yeoja almond itu mengenakan kaus putih dengan rok gothic berwarna hitam pekat.

  “YAH! Jung Ju Hee! Sejak kapan kau memakai pakaian dengan gaya seperti Chang Gyu eoh?!” Jerit Jaejoong seraya mendekati anak2nya.

Yeoja almond itu menoleh.
Ia menaikkan alisnya.

  “Kyujumma yg membelikan kami pakaian seperti ini, katanya vokalis band harus berpenampilan keren” Sahut yeoja almond itu datar.

  “Kyu?! Aish, dasar evil!”

  “Wae? Umma tidak suka?”

Jaejoong menghela nafasnya.

  “Bukannya Umma tidak suka, hanya saja, aigoo, kau tahu kalau orang2 akan memandang buruk tentang seseorang jika ia berpakaian seperti itu, sayang”

  “Aku janji tidak akan memakai pakaian seperti ini lagi kecuali saat berada di atas panggung!”


HMP.


Yunho ikut duduk di samping Jaejoong.
Ia merangkul pundak namja cantik itu.

  “Gwenchana, kau bebas memakai apa pun yg kau mau, Juju ya”

  “Yunnie!”

  Gracias, Appa~ Hahahaha”

  “Nuna, ambil sticknya! Kita main game~”

  “Oke, Jaejae, hari ini giliranmu yg menentukan gamenya”

  “Arasoo”

Namja almond itu segera melakukan apa yg diperintahkan Nunanya.
Mereka duduk merapat.
Beberapa menit kemudian tiga saudara itu mulai masuk ke dalam dunia mereka.
Mengacuhkan Jaejoong dan Yunho yg masih duduk di sana.

Namja cantik itu tersenyum kecil sekali lagi.
Hmp, Yunnie benar.
Rumah ini jadi terasa lebih hidup ketika yeoja almond itu datang. Gumamnya dalam hati.

Yunho menoleh menatap Jaejoong.
Ia mengecup pipi namja cantik itu sekilas dan berbisik di telinganya.

  “Kalau kau kurang suka dengan Ju Hee aku mau membuatkan Nuna satu lagi denganmu”

  “MWO?”


END.

DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APA PUN!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar