This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Jumat, 14 September 2012

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/SUMMER DREAM


Tittle: SUMMER DREAM

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-friendship-fluff-hurt-cakar dinding


WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


  “Karena dia..Adalah mimpi musim panasku”

.
.
.

  “Kka! Sekarang waktunya absen!” Ujar songsaenim bernama Cho Jino itu.

Para murid kelas satu SD itu saling mengangguk dengan senyum manis masing2.
Ah, semuanya terlihat sangat bersemangat.
Oh well, tentu saja.
Ini adalah malam terakhir mereka berada jauh dari orang tua mereka selama sebulan ke belakang.

Tentu saja.

Sebuah perkemahan besar di pedesaan Myeongdong selalu kedatangan berbagai siswa siswi kelas satu SD dari berbagai daerah dan sekolah.
Mereka semua mendapat pendidikan tentang pengembangan bakat yg terpendam di sana.
Menjalin persahabatan dengan mereka yg belum pernah bertemu satu sama lain.
Dan membangun karakter anak dengan berbagai permainan menyenangkan.

Park Bom, pemilik perkemahan besar bernama ‘Summer Dream’ ini.

  “Lee Taemin?”

  “Hadir!”

  “Lee HyukJae?”

  “Sippo~!”

  “Park Sooji?”

  “Adaaaaa!”

  “Jung Yunho?”

  “Masih disini~”

  “Kim Jaejoong?”

  “Di samping Yunnie~!”

Hmp.

Yeoja berambut merah terang itu menarik senyum manisnya.
Aish, jawaban polos dari setiap anak yg dipanggil membuatnya merasa gemas.

Bom berjongkok menatap Jaejoong kecil yg menarik short dressnya.

  “Bommie Songsaenim, Joongie mau tidur sama Yunnie ne?” Tanya namja kecil itu mempoutkan bibir merahnya.

  “Eoh? Joongie dan Yunnie sudah saling kenal hum?” Sahut yeoja berambut merah itu tersenyum.

  “Ne, hari pertama di Summer Dream Yunnie membantu Joongie mengambil topi kesayangan Joongie yg jatuh di taman~!”

  “Aigoo~”

Yeoja berambut merah itu terkekeh kecil.
Ia menepuk lembut kepala Jaejoong dan mengangguk.
Membuat namja cantik itu memberinya seulas senyum lebar yg menggemaskan.

  “Kka! Seluruhnya sudah di absen! Sekarang kita masuk ke kemah masing2 dan segera tidur nee! Besok akan ada permainan seru untuk semuanya!” Ujar Cho Jino tertawa.

  “NEEEEE!” Sahut anak2 kecil itu serentak.

Mereka segera berjalan rapi membentuk tiga barisan memanjang.
Park Bom menaikkan alisnya.
Ia bisa melihat jelas kedua namja kecil yg saling memegang tangan itu.

Ah, bukankah itu anak yg tadi? Kim Jaejoong dan Jung Yunho ania?


SSRAK!


Resleting pintu kemah sudah dikancing rapat oleh Jino dari luar.
Kemudian ia berkeliling bersama para songsaenim lainnya mengeawasi setiap tenda dan mematikan api unggun yg masih menyala.
Semua anak terlelap dengan damai dalam mimpi masing2.

Well.

Kecuali dua namja yg berada dalam tenda berwarna merah muda ini.

Jaejoong yg sedang memeluk boneka beruang kesayangannya membalikkan tubuhnya.
Menatap Yunho yg tersenyum manis padanya.

  “Yunnie yah”


  “Um?”

  “Yunnie sayang sama Joongie?”

  “Ne, Yunnie sayang sama Joongie!”

Namja cantik itu tersenyum manis.
Ia menunduk meraih kalung berbandul gajah mungilnya dan menyerahkannya pada Yunho.

  “Ini kalung kesayangan Joongie, Joongie mau Yunnie yg menyimpannya ne?”

Yunho mengangguk.
Ia meraih kalung cincin peraknya dan menyerahkannya kepada Jaejoong.

  “Dan Joongie harus menyimpan cincin Yunnie ne? Supaya kalau suatu hari nanti kita bertemu lagi Yunnie juga mengenali Joongie!”

Jaejoong mengangguk antusias.
Ia mengangkat kepalanya ketika Yunho memasangkan kalung berbandul cincin perak itu di leher mungil Jaejoong.

Namja tampan itu mengangkat wajahnya dan mengecup lembut bibir merah Jaejoong.
Ia tersenyum manis.

  “Joongie harus janji, kalau bibir ini hanya pernah disentuh oleh Yunnie sampai kita bertemu nanti”

  “Ung! Kita akan menikah ania?”

  “Kita akan menikah!”

Kedua namja mungil itu saling terkekeh geli satu sama lain.
Sampai keduanya merasa lelah dan memutuskan untuk terlelap.

Menunggu hari terakhir mereka bersama besok.
Setelah itu, keduanya akan berpisah.
Kembali ke rumah masing2 dan kehidupan masing2.

Yes.

Summer Dream, hanya sebuah perkemahan sederhana yg membekaskan mimpi musim panas untuk setiap anak yg pernah berada di sana selama satu musim panas dalam hidup mereka.


-------


Seoul, 12 tahun kemudian.


TAP TAP TAP.


  “Joongie Hyung! Tunggu aku!”

Namja cantik itu menoleh.
Menatap sepupu manisnya yg bernama Kim Junsu disana.
Namja imut berambut merah itu mensejajarkan dirinya dengan langkah Jaejoong.
Ia terkekeh manis.

  “Junsu, berapa kali harus kukatakan padamu, panggil aku Hero Hyung!” Ujar Jaejoong kesal.

Namja imut itu mengernyitkan dahinya.

  “Hyung! Jabatan anggota senat itu benar2 gila! Mengharuskan setiap anggota dipanggil dengan nama aneh seperti itu! Contoh, aku, Xiah! Apa2an itu? Namaku Kim Junsu! Ibuku sendiri yg memberinya kepadaku!” Omel Junsu kesal.

Jaejoong hanya tertawa geli.

  “Ah, omong2 Hyung, apa kau sudah melihat anggota senat yg baru itu?”

  “Nuguya? Micky?”

  “Park Yoochun!”

  “Apa bedanya? Mereka orang yg sama! Hahahaha”

Junsu mengerucutkan bibirnya kesal.

  “Hmm, kau tertarik padanya?”

  “Ne! Aku berniat untuk mendekatinya dan membuatnya suka padaku! Menurutmu?”

  “Well, Xiah, menurutku---”

  “Junsu, Hyung!”

  “Well, Junsu, menurutku kau tidak perlu bersusah payah seperti itu, karena kurasa Micky, maksudku, Yoochun, memang sudah menyukaimu sejak awal”

  “JEONGMALL??”

  “Aku melihatnya tidak berhenti menatapmu saat rapat senat berlangsung kemarin”

  “OMOOOO!”

Aish.

Namja cantik itu tertawa geli.
Ia menepuk punggung Junsu dengan map merahnya dan segera duduk di salah satu kursi kantin DongBang University.

  “Hero Hyung! Kau bawa map yg kuminta?”

Jaejoong mengangkat wajahnya.
Tersenyum manis menatap Changmin yg berdiri di hadapannya saat ini.

  “Tentu Max, ini”

Namja berwajah kekanakan itu tersenyum manis.
Ia mengambil map merah itu dan ikut duduk di dekat Junsu.

  “Besok hari pelantikan ketua senat yg baru, kudengar kandidatnya berasal dari fakultas kedokteran” Ujar Changmin.

  “Ckk, kenapa bukan anggota senat saja? Masa 4 semester disini kita hanya menjadi anggota saja?” Sahut Junsu kesal.

Namja cantik itu tidak menyahut.
Ia hanya tersenyum kecil seraya melirik cincin yg bergantung di lehernya.

Cincin perak berukir daun yg sangat elegan di sana.

  “HYUNG!”


DEG.


Jaejoong tersentak kaget.
Ia segera mendongak dan menatap Junsu dan Changmin yg mengernyitkan dahi mereka.

  “Mianhae” Bisiknya lirih.

  “Kau pasti sedang memikirkan pangeran musim panasmu itu kan?” Tuduh Junsu kesal.

Jaejoong hanya tertawa geli.

  “Aku hanya sedang berusaha mengingat wajahnya Junsu yah, itu sudah lama sekali, 12 tahun aku tidak bertemu dengannya”

  “Kalau begitu bagaimana caranya kau mengenali dirinya?”

  “Aku memberinya kalung kesayanganku, yg ada bandul gajahnya, hehehe”

Aish.

Changmin memutar bola matanya malas.


-------


Mata bening itu bergerak pelan.
Memperhatikan ratusan anggota senat yg duduk di auditorium kampus.
Jaejoong memperhatikan jam tangannya yg berbentuk kepala gajah.
Aish.
Kenapa lama sekali?
Ia sudah sangat lapar sekarang.

Jaejoong terus saja mendesah pendek.
Sesekali ia melirik Junsu yg sedang tersenyum manis kepada namja chubby yg duduk di seberang sana.
Aish.

Sementara itu, Changmin sedang berada di belakang mimbar.
Membantu calon ketua senat yg akan dilantik itu.

  “Uknow Hyung, kau pegang lencananya?”

  “Ne, ini”

  “Sebentar, Ummaku menelfon! Aish, Siwon Hyung! Bantu Uknow!”

Namja tinggi yg sedang berdiri di dekat tangga mimbar itu mengeluh kesal.
Ia berjalan mendekati Yunho seraya merutuk.

  “Aish anak itu, kenapa ia tidak pernah memanggilku dengan sebutan Simba?”

  “Mungkin ia belum terbiasa, Siwon ah”

  “Apanya?! Anak itu sudah satu semester mengenalku, Yunho ah!”

  “Hahahaha”

  “Eh? Apa ini? Sejak kapan kau memakai kalung seperti ini?”

Ah, namja tampan itu tertegun kaget.
Ia menunduk dan memperhatikan kalungnya yg keluar dari balik jaket abu2nya.

  “Mianhae, bisa kau menyimpannya sebentar? Kurasa Changmin akan marah kalau aku memakai benda ini selama acara pelantikan berlangsung”

  “Tentu saja! Masa ketua senat DongBang University memakai kalung berbandul gajah? Aish”

  “Hahaha, itu kalung berhargaku tahu!”

Siwon hanya menghela nafasnya.

  “Kka, sudah waktunya!”

Yunho tersenyum kecil.
Ia membenarkan jaketnya dan berjalan menaiki tangga mimbar.


PROK PROK PROK!


Suara tepuk tangan meriah itu menyadarkan Jaejoong dari lamunannya.
Ia mendongak dan menatap sosok tampan yg sedang berdiri di atas mimbar.


DEG.


Jaejoong membesarkan mata bulatnya.

Gosh.

Sepertinya ia tidak asing dengan sosok tampan itu.

  “Xiah, siapa dia?” Tanya Jaejoong menaikkan alisnya.

Junsu menoleh.
Kemudian ia kembali menatap mimbar.

  “Uknow, nama senatnya Uknow”

Jaejoong menahan nafasnya.


-------


Namja cantik itu mengeluh kesal.
Ia berlari menuju lokernya dengan kencang.
Aish!

Bagaimana bisa ia melupakan kalung cincinnya disana eoh?
Itu benda berharganya!


DRAP DRAP DRAP!


BRUKK!


  “AAW!”

Jaejoong meringis sakit.
Ia terjatuh setelah menubruk seseorang yg sedang membawa setumpuk buku tebal.
Namja cantik itu mengumpat kesal seraya membuka matanya yg terpejam.

  “Kau?” Gumamnya lirih.

Sosok tampan bermata musang itu menaikkan alisnya.

  “Ne? Wae?”

  “Kau ketua senat yg baru ani? Uknow?”

  “Dan kau sekretaris senat, Hero”

Jaejoong tertawa kecil.
Ia menggaruk tengkuknya yg tidak terasa gatal.

Aish.

Kenapa senyum manis itu bisa terlihat sangat menggetarkan hati??

  “Kau baik2 saja? Maaf, aku terburu2” Ujar Jaejoong berusaha memungut buku2 yg berserakan.

  “Gwenchana, aku juga tidak melihat jalan” Bisik Yunho tersenyum.

Namja cantik itu terkekeh.
Ia membantu Yunho membawa buku2 itu dan berjalan di sampingnya.

  “Kau fakultas kedokteran kan?” Tanya Jaejoong disela langkahnya.

  “Ne” Sahut Yunho santai.

Jaejoong hanya mengangguk mengerti.
Ia melirik ke arah taman dan mengernyitkan dahinya menatap Changmin yg sedang berlari kencang ke arahnya.

  “HERO HYUNG!!”


TAP!


Namja berwajah kekanakan itu menarik nafasnya dalam2.
Aish.
Ia benar2 lelah!

  “Waeyo?” Tanya Jaejoong menaikkan alisnya.

Shim Changmin mengatur nafasnya dan menyipitkan matanya menatap Jaejoong.

  “A..Ada yg harus kau lihat! PPALIWA!” Teriak Changmin seraya menyambar tangan Jaejoong.

Eoh?

Namja cantik itu tersentak kaget.
Ia sontak melangkahkan kakinya mengikuti Changmin.
Jaejoong berbalik dan berteriak kepada Yunho yg terbengong di sana.

  “UKNOW AH! MIANHAE!”

Namja tampan itu hanya mengangguk pelan.
Kemudian ia kembali melangkah menuju perpustakaan.

  “Hh..hh..Ma..Max..Sebenarnya apa yg kau lihat?” Tanya Jaejoong setelah mereka berhenti berlari.

Aish.

Pelipisnya berkeringat.
Namja berwajah kekanakan yg sedang terduduk di rerumputan itu mendongakkan wajahnya.

  “Si..Simba..Simba Hyung memakai sesuatu yg kurasa selama ini kau cari”


DEG.


MWO?


Jaejoong sontak melebarkan pandangannya.
Ia mengernyitkan dahi.
Menatap sosok tinggi yg sedang duduk bersandar di salah satu pohon yg ada.
Bukan, bukan itu.
Tapi kalung yg ada di lehernya!

Ne!

Benda yg berada di sana!

  “Kalung gajahku?” Lirih Jaejoong berbisik.

Gosh.

Namja cantik itu merasakan matanya panas.
Tetes bening itu jatuh membasahi pipinya.
Ia benar2 merasa senang.
Akhirnya, setelah 12 tahun lamanya.
Ia kembali bertemu dengan pangeran musim panasnya.


-------


Namja tampan itu hanya diam selama rapat senat berlangsung.
Mata musangnya tidak fokus ke arah lain.
Ia sibuk menatap lurus sosok cantik yg sedang berbincang akrab dengan Choi Siwon di sana.
Aish!
Kenapa mendadak ia merasa kesal?!

  “Lalu, kau tinggal dimana?” Tanya Jaejoong.

Siwon  tersenyum manis.
Ia balas menyahut.

  “Kau tahu Chungnam? Di sekitar sana”

  “Arasseo”

Namja cantik itu terkekeh kecil.
Ia memainkan pulpen kesayangannya di atas kertas.

Ck.

Tingkahnya yg seperti seorang gadis yg sedang jatuh cinta itu membuat seseorang di ruangan itu merasa semakin kesal.

Yunho menggertakkan giginya.


BRAKK!


DEG!


Seluruh anggota senat saling terkaget satu sama lain.
Menatap ketua yg berdiri dengan kasar seraya membanting bukunya.

  “Rapat selesai!” Klaim Yunho tegas.

Kemudian ia segera berjalan meninggalkan ruangan.
Changmin dan Junsu yg duduk di seberang Jaejoong saling mengernyitkan dahi.
Kemudian mereka menatap Jaejoong yg sudah membereskan barang2nya.
Namja cantik itu segera berlari mengejar Yunho.
Mengacuhkan Siwon  yg sejak tadi mengobrol dengannya.


SSRAK.


Hamparan rumput musim semi yg bergoyang lembut itu membuat Yunho merasa sedikit tenang.
Namja tampan itu sedang duduk di kursi taman seraya menarik nafas panjang.

Aish.

Ada apa dengannya?

  “Uknow ah”


DEG.


Yunho membuka matanya.
Ia kenal suara merdu ini.
Suara manis yg selalu membuatnya merasa dejavu.

Jaejoong duduk di samping Yunho dengan kedua tangan yg memeluk buku tulisnya.

  “Kau baik2 saja?” Tanya Jaejoong lembut.

Yunho tidak menyahut.
Ia hanya menghela nafasnya.

  “Kurasa kau hanya sedikit kelelahan hmm?”


DEG DEG DEG.


Jantung namja tampan itu berdebar kencang.
Ia membuka matanya ketika jemari lentik milik namja cantik itu menyentuh dahinya dan memijatnya perlahan.
Jaejoong hanya tersenyum menatap Yunho yg menoleh.

  “Hei”

  “Hmm?”

  “Boleh aku bertanya?”

  “Tentu saja”

  “Kulihat akhir2 ini kau sangat akrab dengan Simba”

  “Ah”

  “Wajahmu bersemu”

Mata bening Jaejoong mengerjap pelan.
Menatap mata musang yg seakan mengintimidasinya itu.

  “Kenapa?” Tanya Yunho lirih.

Ia tidak mengerti.
Ada yg aneh.
Perasaannya menuntut jawaban saat ini juga.

Sementara itu Jaejoong terdiam.
Ia menunduk dan memalingkan wajahnya yg semakin merah padam.

  “Karena dia..Adalah mimpi musim panasku”


DEG.


Jantung Yunho berulah ringan.
Seolah bereaksi dengan kalimat lirih namja cantik itu.

Musim panas?

Jaejoong menghembuskan nafasnya perlahan.
Entah kenapa ia merasa gugup.

Namja cantik itu membenarkan posisi duduknya.
Membiarkan semilir angin musim semi mengisi keheningan yg tercipta di antara mereka berdua.


-------


Yunho baru saja selesai membereskan barang2nya.
Ia memasukkan kalung gajah yg baru saja dikembalikan Siwon tadi siang kepadanya.
Namja tampan itu lupa kalau benda berharganya itu masih berada di tangan Siwon.

Yunho menghela nafas.
Ia meraih almameter hijaunya dan berjalan menuju parkiran mobil.


TAP.


Namja tampan itu terdiam.
Langkahnya mendadak terhenti ketika ia melihat dua namja yg sangat dikenalnya sedang berdiri di sana.

Jaejoong?
Dan Siwonkah?


DEG.


Mata musang Yunho melebar tidak percaya.
Memandang Siwon yg tiba2 menunduk hendak mencium namja cantik itu.
Kedua tangan Yunho mendadak mengepal keras.
Ia hanya diam disana memperhatikan Jaejoong yg mendorong tubuh Siwon dan mengatakan sesuatu yg tidak ditangkap pendengarannya.
Siwon menyahut.

Mereka bertengkar hebat, sepertinya.

Yunho masih disana.
Melihat jelas Jaejoong yg berlari meninggalkan Siwon.


BRUKK!


  “Mi..Mianhae, aku---Uknow?”

Namja tampan itu tidak menyahut.
Ia hanya diam melirik Siwon yg sudah menghilang dari sana.

Yunho menoleh menatap Jaejoong yg sedang menyeka air matanya.
Ckk.
Namja tampan itu segera meraih tangan Jaejoong dan membawanya masuk ke dalam mobilnya.

Hening.

Hanya terdengar suara isak tangis namja cantik itu selama beberapa menit.
Menit2 kosong yg membiarkan Yunho berperang dengan perasaannya.
Antara memilih namja cantik ini dengan cinta pertamanya ketika ia masih kecil dulu.

Oh shit.

  “Mianhae, aku merepotkanmu” Ujar Jaejoong setelah menghentikan tangisnya.

Mata beningnya tampak bengkak dan memerah.

Yunho tidak menyahut.
Ia hanya diam.

Sampai kemudian Jaejoong hendak beranjak membuka pintu mobil dan keluar dari sana, Yunho mencengkram tangannya.

  “Duduk disini” Ujar Yunho datar.

Jaejoong mengernyitkan dahinya.
Ia mengangguk.

  “Apa yg terjadi?” Tanya Yunho seraya menghela nafas.

  “Namja itu berbohong padaku” Ujar Jaejoong lirih.

Ia menundukkan wajahnya.

  “Ia bilang kalau ia adalah namja yg bertemu denganku di musim panas waktu itu..Tapi ternyata dia berbohong padaku..Huks..”

  “…”

  “Dulu..12 tahun yg lalu, aku jatuh cinta pada seorang namja di perkemahan musim panas..Dia cinta pertamaku, tapi setelah musim panas berakhir, kami berpisah..Dan aku mengira kalau Simba adalah mimpiku, Yunnieku..Hiks..Tapi ternyata di bohong..”


DEG.


Mata musang Yunho melebar.
Ia menoleh menatap Jaejoong yg menyeka air matanya.

Gosh.

Apa yg barusan diucapkannya?

Mimpi musim panas?
Perkemahan?
Yunnienya?

  “Kenapa kau bisa salah mengenali orang? Kalau namja itu memang cinta pertamamu kau tidak akan mungkin bisa melupakannya” Ujar Yunho.

Jaejoong menoleh.
Ia menggigit bibirnya.

  “Itu 12 tahun yg lalu Uknow ah! Aku hanya menyimpan bayangnya ketika ia masih kecil! Wajahnya tidak akan sama dengan ia yg dulu! Dan lagi..Kalung itu..Aku memberikan kalungku untuknya supaya aku mengenalnya nanti!”

  “Maksudmu kalung yg ini?”


DEG.


Jaejoong terhenyak kaget.
Nafasnya tercekat.
Menatap kalung berbandul gajah mungil yg ada di genggaman tangan Yunho.

  “Ka..Kau..Bagaimana bisa?” Lirih Jaejoong tercekat.

Darahnya berdesir hangat.

Yunho menarik senyum kecilnya.

  “Aku pernah bertemu dengan seorang namja di perkemahan musim panas..Summer Dream..Dan aku jatuh cinta padanya..Ia memberikanku kalung ini, sementara aku memberinya cincin milikku”

Jaejoong tercekat.
Jemarinya bergetar pelan seraya mengeluarkan sesuatu dari balik kausnya.

Memperlihatkan seuntai kalung dengan bandul cincin perak berukir.

  “Kau mimpi musim panasku” Ujar keduanya serentak.

Yunho menarik senyum kecilnya tidak percaya.
Tapi sedetik kemudian ia menatap tajam mata bening itu.

  “Tapi aku kecewa padamu..Kau mengingkari janji untuk menjaga ciuman keduamu”

  “Apa maksudmu??”

  “Tidak usah berkelit, aku melihat Siwon menciummu tadi”

Ukh.

Jaejoong menggigit bibir bawahnya.
Ia menggeram kesal.
Jemarinya mengepal erat.

  “Ania! Kau tidak melihat dengan benar! Namja itu belum sempat menyentuh bibirku, Yunnie yah! Aku mendorongnya!”

  “Dan kalau kau tidak mendorongnya maka ia akan menciummu”

  “KENAPA KAU BERSIKAP SEPERTI INI?! YUNNIEKU SAMA SEKALI TIDAK SEPERTI DIRIMU!!”

Jaejoong menarik nafas panjang.
Ia menatap Yunho dengan tajam.
Hening.
Keduanya saling terdiam.

Sampai kemudian Jaejoong menggeram kesal dan meraih kenop pintu mobil.


GREPP!


Namja cantik itu tersentak kaget ketika Yunho menarik tangannya sekali lagi.
Ia menoleh dan membulatkan matanya menatap Yunho yg mencium bibirnya.
Namja cantik itu mengeluh.
Debaran2 mungil itu menyeruak saat bibir namja tampan itu melumat lembut bibir ranumnya.

Perlahan Jaejoong memejamkan matanya.

Yunho membuka matanya.
Ia merengkuh pinggang Jaejoong dan membuat namja cantik itu duduk di pangkuannya.
Kemudian ia kembali memejamkan matanya dan melumat kasar bibir cherry itu.
Membuatnya basah dan memerah.

Jaejoong memejamkan matanya dengan erat.
Ia mencengkram leher Yunho dengan satu tangannya.
Sementara tangan yg lain meremas rambut cokelat Yunho.

  “Mmppckkk! Hhh..hh…hh…”

Deru nafas terdengar jelas.
Mata bening itu terbuka perlahan.
Menatap dalam mata musang yg hanya berjarak beberapa centi darinya.

Kedua tangan Yunho merengkuh erat pinggang Jaejoong.
Ia balas menatap mata bening yg bergerak pelan itu.

  “Aku menepati janjiku padamu..Kalau ciuman keduaku hanya untukmu..” Bisik Jaejoong lirih.

Ia menggerakkan tangannya.
Menyentuh bandul gajah mungil di kalung miliknya itu.

  “Bagaimana dengan janji milikmu?”

Yunho tersenyum kecil.
Ia ikut menyentuh jemari Jaejoong yg sedang berada di kalung itu.

  “Aku akan segera menikahimu begitu kuliah kita selesai” Ujarnya.

Jaejoong tertawa kecil.
Ia menyeka air matanya.

  “Kurasa kalau kau tidak menggunakan nama senat dan memakai nama aslimu, aku akan langsung tahu kalau kau adalah Yunnieku”

  “Dan kalau kau tidak memakai nama Hero-mu, aku juga akan tahu kalau kau adalah mimpi musim panasku”

  “Aku mencintaimu..”

  “Aku juga mencintaimu..”

  “Yunnie ah”

  “Ne?”

  “Aku ingin kita menikah di sana, kau tidak keberatan?”

Hmp.

Namja tampan itu tertawa kecil.
Ia mengecup lembut hidung tegas namja cantik itu.

  “Summer Dream? Aku akan menemui Bommie songsaenim terlebih dahulu”

  “Kau masih mengingatnya? Bagaimana dengan Jino sam?”

  “Aku mengingat semuanya, Boo, dirimu”

  “Eoh?”

  “Kurasa karena aku terlalu sering mengingatmu, sampai2 aku lupa bagaimana dirimu”

Ukh.

Namja cantik itu menggigit bibirnya.
Wajahnya terasa menghangat.
Yunho benar2 menyebalkan.

  “Awas kalau kau sampai melepas kalung ini lagi” Ujar Jaejoong seraya memasangkan kalung gajah itu di leher Yunho.

Namja tampan itu tersenyum kecil.
Ia merapatkan tubuh Jaejoong dengannya dan mengecup lembur leher namja cantik itu.

  “Dan awas kalau kau sampai salah mengenali ‘Yunniemu’ lagi”

Jaejoong hanya terkekeh kecil.
Ia mengangguk dan balas mengecup rambut cokelat Yunho.

And finally yeah, you’re my Summer Dream..
My Summer Prince, forever..


END.

-DBSK, Summer Dream-

DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar