Tittle: SUMMER
DREAM
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
ONESHOOT
Rating:
family-romance-friendship-fluff-hurt-cakar dinding
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
-------
“Karena
dia..Adalah mimpi musim panasku”
.
.
.
“Kka! Sekarang
waktunya absen!” Ujar songsaenim bernama Cho Jino itu.
Para murid kelas satu SD itu saling mengangguk dengan
senyum manis masing2.
Ah, semuanya terlihat sangat bersemangat.
Oh well, tentu saja.
Ini adalah malam terakhir mereka berada jauh dari
orang tua mereka selama sebulan ke belakang.
Tentu saja.
Sebuah perkemahan besar di pedesaan Myeongdong selalu
kedatangan berbagai siswa siswi kelas satu SD dari berbagai daerah dan sekolah.
Mereka semua mendapat pendidikan tentang pengembangan
bakat yg terpendam di sana.
Menjalin persahabatan dengan mereka yg belum pernah
bertemu satu sama lain.
Dan membangun karakter anak dengan berbagai permainan
menyenangkan.
Park Bom, pemilik perkemahan besar bernama ‘Summer
Dream’ ini.
“Lee Taemin?”
“Hadir!”
“Lee HyukJae?”
“Sippo~!”
“Park Sooji?”
“Adaaaaa!”
“Jung Yunho?”
“Masih
disini~”
“Kim
Jaejoong?”
“Di samping
Yunnie~!”
Hmp.
Yeoja berambut merah terang itu menarik senyum
manisnya.
Aish, jawaban polos dari setiap anak yg dipanggil
membuatnya merasa gemas.
Bom berjongkok menatap Jaejoong kecil yg menarik short
dressnya.
“Bommie
Songsaenim, Joongie mau tidur sama Yunnie ne?” Tanya namja kecil itu mempoutkan
bibir merahnya.
“Eoh? Joongie
dan Yunnie sudah saling kenal hum?” Sahut yeoja berambut merah itu tersenyum.
“Ne, hari
pertama di Summer Dream Yunnie membantu Joongie mengambil topi kesayangan
Joongie yg jatuh di taman~!”
“Aigoo~”
Yeoja berambut merah itu terkekeh kecil.
Ia menepuk lembut kepala Jaejoong dan mengangguk.
Membuat namja cantik itu memberinya seulas senyum
lebar yg menggemaskan.
“Kka!
Seluruhnya sudah di absen! Sekarang kita masuk ke kemah masing2 dan segera
tidur nee! Besok akan ada permainan seru untuk semuanya!” Ujar Cho Jino
tertawa.
“NEEEEE!”
Sahut anak2 kecil itu serentak.
Mereka segera berjalan rapi membentuk tiga barisan
memanjang.
Park Bom menaikkan alisnya.
Ia bisa melihat jelas kedua namja kecil yg saling
memegang tangan itu.
Ah, bukankah itu anak yg tadi? Kim Jaejoong dan Jung Yunho
ania?
SSRAK!
Resleting pintu kemah sudah dikancing rapat oleh Jino
dari luar.
Kemudian ia berkeliling bersama para songsaenim
lainnya mengeawasi setiap tenda dan mematikan api unggun yg masih menyala.
Semua anak terlelap dengan damai dalam mimpi masing2.
Well.
Kecuali dua namja yg berada dalam tenda berwarna merah
muda ini.
Jaejoong yg sedang memeluk boneka beruang
kesayangannya membalikkan tubuhnya.
Menatap Yunho yg tersenyum manis padanya.
“Yunnie yah”
“Um?”
“Yunnie sayang
sama Joongie?”
“Ne, Yunnie
sayang sama Joongie!”
Namja cantik itu tersenyum manis.
Ia menunduk meraih kalung berbandul gajah mungilnya
dan menyerahkannya pada Yunho.
“Ini kalung
kesayangan Joongie, Joongie mau Yunnie yg menyimpannya ne?”
Yunho mengangguk.
Ia meraih kalung cincin peraknya dan menyerahkannya
kepada Jaejoong.
“Dan Joongie
harus menyimpan cincin Yunnie ne? Supaya kalau suatu hari nanti kita bertemu
lagi Yunnie juga mengenali Joongie!”
Jaejoong mengangguk antusias.
Ia mengangkat kepalanya ketika Yunho memasangkan
kalung berbandul cincin perak itu di leher mungil Jaejoong.
Namja tampan itu mengangkat wajahnya dan mengecup
lembut bibir merah Jaejoong.
Ia tersenyum manis.
“Joongie harus
janji, kalau bibir ini hanya pernah disentuh oleh Yunnie sampai kita bertemu
nanti”
“Ung! Kita
akan menikah ania?”
“Kita akan
menikah!”
Kedua namja mungil itu saling terkekeh geli satu sama
lain.
Sampai keduanya merasa lelah dan memutuskan untuk
terlelap.
Menunggu hari terakhir mereka bersama besok.
Setelah itu, keduanya akan berpisah.
Kembali ke rumah masing2 dan kehidupan masing2.
Yes.
Summer Dream, hanya sebuah perkemahan sederhana yg
membekaskan mimpi musim panas untuk setiap anak yg pernah berada di sana selama
satu musim panas dalam hidup mereka.
-------
Seoul, 12 tahun kemudian.
TAP TAP TAP.
“Joongie
Hyung! Tunggu aku!”
Namja cantik itu menoleh.
Menatap sepupu manisnya yg bernama Kim Junsu disana.
Namja imut berambut merah itu mensejajarkan dirinya dengan
langkah Jaejoong.
Ia terkekeh manis.
“Junsu, berapa
kali harus kukatakan padamu, panggil aku Hero Hyung!” Ujar Jaejoong kesal.
Namja imut itu mengernyitkan dahinya.
“Hyung!
Jabatan anggota senat itu benar2 gila! Mengharuskan setiap anggota dipanggil
dengan nama aneh seperti itu! Contoh, aku, Xiah! Apa2an itu? Namaku Kim Junsu!
Ibuku sendiri yg memberinya kepadaku!” Omel Junsu kesal.
Jaejoong hanya tertawa geli.
“Ah, omong2
Hyung, apa kau sudah melihat anggota senat yg baru itu?”
“Nuguya?
Micky?”
“Park
Yoochun!”
“Apa bedanya?
Mereka orang yg sama! Hahahaha”
Junsu mengerucutkan bibirnya kesal.
“Hmm, kau
tertarik padanya?”
“Ne! Aku
berniat untuk mendekatinya dan membuatnya suka padaku! Menurutmu?”
“Well, Xiah,
menurutku---”
“Junsu,
Hyung!”
“Well, Junsu,
menurutku kau tidak perlu bersusah payah seperti itu, karena kurasa Micky,
maksudku, Yoochun, memang sudah menyukaimu sejak awal”
“JEONGMALL??”
“Aku
melihatnya tidak berhenti menatapmu saat rapat senat berlangsung kemarin”
“OMOOOO!”
Aish.
Namja cantik itu tertawa geli.
Ia menepuk punggung Junsu dengan map merahnya dan
segera duduk di salah satu kursi kantin DongBang University.
“Hero Hyung!
Kau bawa map yg kuminta?”
Jaejoong mengangkat wajahnya.
Tersenyum manis menatap Changmin yg berdiri di
hadapannya saat ini.
“Tentu Max,
ini”
Namja berwajah kekanakan itu tersenyum manis.
Ia mengambil map merah itu dan ikut duduk di dekat
Junsu.
“Besok hari
pelantikan ketua senat yg baru, kudengar kandidatnya berasal dari fakultas
kedokteran” Ujar Changmin.
“Ckk, kenapa
bukan anggota senat saja? Masa 4 semester disini kita hanya menjadi anggota
saja?” Sahut Junsu kesal.
Namja cantik itu tidak menyahut.
Ia hanya tersenyum kecil seraya melirik cincin yg
bergantung di lehernya.
Cincin perak berukir daun yg sangat elegan di sana.
“HYUNG!”
DEG.
Jaejoong tersentak kaget.
Ia segera mendongak dan menatap Junsu dan Changmin yg
mengernyitkan dahi mereka.
“Mianhae”
Bisiknya lirih.
“Kau pasti
sedang memikirkan pangeran musim panasmu itu kan?” Tuduh Junsu kesal.
Jaejoong hanya tertawa geli.
“Aku hanya
sedang berusaha mengingat wajahnya Junsu yah, itu sudah lama sekali, 12 tahun
aku tidak bertemu dengannya”
“Kalau begitu
bagaimana caranya kau mengenali dirinya?”
“Aku
memberinya kalung kesayanganku, yg ada bandul gajahnya, hehehe”
Aish.
Changmin memutar bola matanya malas.
-------
Mata bening itu bergerak pelan.
Memperhatikan ratusan anggota senat yg duduk di
auditorium kampus.
Jaejoong memperhatikan jam tangannya yg berbentuk
kepala gajah.
Aish.
Kenapa lama sekali?
Ia sudah sangat lapar sekarang.
Jaejoong terus saja mendesah pendek.
Sesekali ia melirik Junsu yg sedang tersenyum manis
kepada namja chubby yg duduk di seberang sana.
Aish.
Sementara itu, Changmin sedang berada di belakang
mimbar.
Membantu calon ketua senat yg akan dilantik itu.
“Uknow Hyung,
kau pegang lencananya?”
“Ne, ini”
“Sebentar, Ummaku menelfon! Aish, Siwon Hyung!
Bantu Uknow!”
Namja tinggi yg sedang berdiri di dekat tangga mimbar
itu mengeluh kesal.
Ia berjalan mendekati Yunho seraya merutuk.
“Aish anak
itu, kenapa ia tidak pernah memanggilku dengan sebutan Simba?”
“Mungkin ia
belum terbiasa, Siwon ah”
“Apanya?! Anak
itu sudah satu semester mengenalku, Yunho ah!”
“Hahahaha”
“Eh? Apa ini?
Sejak kapan kau memakai kalung seperti ini?”
Ah, namja tampan itu tertegun kaget.
Ia menunduk dan memperhatikan kalungnya yg keluar dari
balik jaket abu2nya.
“Mianhae, bisa
kau menyimpannya sebentar? Kurasa Changmin akan marah kalau aku memakai benda
ini selama acara pelantikan berlangsung”
“Tentu saja!
Masa ketua senat DongBang University memakai kalung berbandul gajah? Aish”
“Hahaha, itu
kalung berhargaku tahu!”
Siwon hanya menghela nafasnya.
“Kka, sudah
waktunya!”
Yunho tersenyum kecil.
Ia membenarkan jaketnya dan berjalan menaiki tangga
mimbar.
PROK PROK PROK!
Suara tepuk tangan meriah itu menyadarkan Jaejoong
dari lamunannya.
Ia mendongak dan menatap sosok tampan yg sedang
berdiri di atas mimbar.
DEG.
Jaejoong membesarkan mata bulatnya.
Gosh.
Sepertinya ia tidak asing dengan sosok tampan itu.
“Xiah, siapa
dia?” Tanya Jaejoong menaikkan alisnya.
Junsu menoleh.
Kemudian ia kembali menatap mimbar.
“Uknow, nama
senatnya Uknow”
Jaejoong menahan nafasnya.
-------
Namja cantik itu mengeluh kesal.
Ia berlari menuju lokernya dengan kencang.
Aish!
Bagaimana bisa ia melupakan kalung cincinnya disana
eoh?
Itu benda berharganya!
DRAP DRAP DRAP!
BRUKK!
“AAW!”
Jaejoong meringis sakit.
Ia terjatuh setelah menubruk seseorang yg sedang
membawa setumpuk buku tebal.
Namja cantik itu mengumpat kesal seraya membuka
matanya yg terpejam.
“Kau?”
Gumamnya lirih.
Sosok tampan bermata musang itu menaikkan alisnya.
“Ne? Wae?”
“Kau ketua
senat yg baru ani? Uknow?”
“Dan kau
sekretaris senat, Hero”
Jaejoong tertawa kecil.
Ia menggaruk tengkuknya yg tidak terasa gatal.
Aish.
Kenapa senyum manis itu bisa terlihat sangat
menggetarkan hati??
“Kau baik2
saja? Maaf, aku terburu2” Ujar Jaejoong berusaha memungut buku2 yg berserakan.
“Gwenchana,
aku juga tidak melihat jalan” Bisik Yunho tersenyum.
Namja cantik itu terkekeh.
Ia membantu Yunho membawa buku2 itu dan berjalan di
sampingnya.
“Kau fakultas
kedokteran kan?” Tanya Jaejoong disela langkahnya.
“Ne” Sahut
Yunho santai.
Jaejoong hanya mengangguk mengerti.
Ia melirik ke arah taman dan mengernyitkan dahinya
menatap Changmin yg sedang berlari kencang ke arahnya.
“HERO HYUNG!!”
TAP!
Namja berwajah kekanakan itu menarik nafasnya dalam2.
Aish.
Ia benar2 lelah!
“Waeyo?” Tanya
Jaejoong menaikkan alisnya.
Shim Changmin mengatur nafasnya dan menyipitkan
matanya menatap Jaejoong.
“A..Ada yg
harus kau lihat! PPALIWA!” Teriak Changmin seraya menyambar tangan Jaejoong.
Eoh?
Namja cantik itu tersentak kaget.
Ia sontak melangkahkan kakinya mengikuti Changmin.
Jaejoong berbalik dan berteriak kepada Yunho yg
terbengong di sana.
“UKNOW AH!
MIANHAE!”
Namja tampan itu hanya mengangguk pelan.
Kemudian ia kembali melangkah menuju perpustakaan.
“Hh..hh..Ma..Max..Sebenarnya apa yg kau lihat?” Tanya Jaejoong setelah
mereka berhenti berlari.
Aish.
Pelipisnya berkeringat.
Namja berwajah kekanakan yg sedang terduduk di
rerumputan itu mendongakkan wajahnya.
“Si..Simba..Simba Hyung memakai sesuatu yg kurasa selama ini kau cari”
DEG.
MWO?
Jaejoong sontak melebarkan pandangannya.
Ia mengernyitkan dahi.
Menatap sosok tinggi yg sedang duduk bersandar di
salah satu pohon yg ada.
Bukan, bukan itu.
Tapi kalung yg ada di lehernya!
Ne!
Benda yg berada di sana!
“Kalung
gajahku?” Lirih Jaejoong berbisik.
Gosh.
Namja cantik itu merasakan matanya panas.
Tetes bening itu jatuh membasahi pipinya.
Ia benar2 merasa senang.
Akhirnya, setelah 12 tahun lamanya.
Ia kembali bertemu dengan pangeran musim panasnya.
-------
Namja tampan itu hanya diam selama rapat senat
berlangsung.
Mata musangnya tidak fokus ke arah lain.
Ia sibuk menatap lurus sosok cantik yg sedang
berbincang akrab dengan Choi Siwon di sana.
Aish!
Kenapa mendadak ia merasa kesal?!
“Lalu, kau
tinggal dimana?” Tanya Jaejoong.
Siwon tersenyum
manis.
Ia balas menyahut.
“Kau tahu
Chungnam? Di sekitar sana”
“Arasseo”
Namja cantik itu terkekeh kecil.
Ia memainkan pulpen kesayangannya di atas kertas.
Ck.
Tingkahnya yg seperti seorang gadis yg sedang jatuh
cinta itu membuat seseorang di ruangan itu merasa semakin kesal.
Yunho menggertakkan giginya.
BRAKK!
DEG!
Seluruh anggota senat saling terkaget satu sama lain.
Menatap ketua yg berdiri dengan kasar seraya
membanting bukunya.
“Rapat
selesai!” Klaim Yunho tegas.
Kemudian ia segera berjalan meninggalkan ruangan.
Changmin dan Junsu yg duduk di seberang Jaejoong
saling mengernyitkan dahi.
Kemudian mereka menatap Jaejoong yg sudah membereskan
barang2nya.
Namja cantik itu segera berlari mengejar Yunho.
Mengacuhkan Siwon
yg sejak tadi mengobrol dengannya.
SSRAK.
Hamparan rumput musim semi yg bergoyang lembut itu
membuat Yunho merasa sedikit tenang.
Namja tampan itu sedang duduk di kursi taman seraya
menarik nafas panjang.
Aish.
Ada apa dengannya?
“Uknow ah”
DEG.
Yunho membuka matanya.
Ia kenal suara merdu ini.
Suara manis yg selalu membuatnya merasa dejavu.
Jaejoong duduk di samping Yunho dengan kedua tangan yg
memeluk buku tulisnya.
“Kau baik2
saja?” Tanya Jaejoong lembut.
Yunho tidak menyahut.
Ia hanya menghela nafasnya.
“Kurasa kau
hanya sedikit kelelahan hmm?”
DEG DEG DEG.
Jantung namja tampan itu berdebar kencang.
Ia membuka matanya ketika jemari lentik milik namja
cantik itu menyentuh dahinya dan memijatnya perlahan.
Jaejoong hanya tersenyum menatap Yunho yg menoleh.
“Hei”
“Hmm?”
“Boleh aku
bertanya?”
“Tentu saja”
“Kulihat
akhir2 ini kau sangat akrab dengan Simba”
“Ah”
“Wajahmu
bersemu”
Mata bening Jaejoong mengerjap pelan.
Menatap mata musang yg seakan mengintimidasinya itu.
“Kenapa?”
Tanya Yunho lirih.
Ia tidak mengerti.
Ada yg aneh.
Perasaannya menuntut jawaban saat ini juga.
Sementara itu Jaejoong terdiam.
Ia menunduk dan memalingkan wajahnya yg semakin merah
padam.
“Karena
dia..Adalah mimpi musim panasku”
DEG.
Jantung Yunho berulah ringan.
Seolah bereaksi dengan kalimat lirih namja cantik itu.
Musim panas?
Jaejoong menghembuskan nafasnya perlahan.
Entah kenapa ia merasa gugup.
Namja cantik itu membenarkan posisi duduknya.
Membiarkan semilir angin musim semi mengisi keheningan
yg tercipta di antara mereka berdua.
-------
Yunho baru saja selesai membereskan barang2nya.
Ia memasukkan kalung gajah yg baru saja dikembalikan
Siwon tadi siang kepadanya.
Namja tampan itu lupa kalau benda berharganya itu
masih berada di tangan Siwon.
Yunho menghela nafas.
Ia meraih almameter hijaunya dan berjalan menuju
parkiran mobil.
TAP.
Namja tampan itu terdiam.
Langkahnya mendadak terhenti ketika ia melihat dua
namja yg sangat dikenalnya sedang berdiri di sana.
Jaejoong?
Dan Siwonkah?
DEG.
Mata musang Yunho melebar tidak percaya.
Memandang Siwon yg tiba2 menunduk hendak mencium namja
cantik itu.
Kedua tangan Yunho mendadak mengepal keras.
Ia hanya diam disana memperhatikan Jaejoong yg
mendorong tubuh Siwon dan mengatakan sesuatu yg tidak ditangkap pendengarannya.
Siwon menyahut.
Mereka bertengkar hebat, sepertinya.
Yunho masih disana.
Melihat jelas Jaejoong yg berlari meninggalkan Siwon.
BRUKK!
“Mi..Mianhae,
aku---Uknow?”
Namja tampan itu tidak menyahut.
Ia hanya diam melirik Siwon yg sudah menghilang dari
sana.
Yunho menoleh menatap Jaejoong yg sedang menyeka air
matanya.
Ckk.
Namja tampan itu segera meraih tangan Jaejoong dan
membawanya masuk ke dalam mobilnya.
Hening.
Hanya terdengar suara isak tangis namja cantik itu
selama beberapa menit.
Menit2 kosong yg membiarkan Yunho berperang dengan
perasaannya.
Antara memilih namja cantik ini dengan cinta
pertamanya ketika ia masih kecil dulu.
Oh shit.
“Mianhae, aku
merepotkanmu” Ujar Jaejoong setelah menghentikan tangisnya.
Mata beningnya tampak bengkak dan memerah.
Yunho tidak menyahut.
Ia hanya diam.
Sampai kemudian Jaejoong hendak beranjak membuka pintu
mobil dan keluar dari sana, Yunho mencengkram tangannya.
“Duduk disini”
Ujar Yunho datar.
Jaejoong mengernyitkan dahinya.
Ia mengangguk.
“Apa yg
terjadi?” Tanya Yunho seraya menghela nafas.
“Namja itu
berbohong padaku” Ujar Jaejoong lirih.
Ia menundukkan wajahnya.
“Ia bilang
kalau ia adalah namja yg bertemu denganku di musim panas waktu itu..Tapi
ternyata dia berbohong padaku..Huks..”
“…”
“Dulu..12
tahun yg lalu, aku jatuh cinta pada seorang namja di perkemahan musim
panas..Dia cinta pertamaku, tapi setelah musim panas berakhir, kami
berpisah..Dan aku mengira kalau Simba adalah mimpiku, Yunnieku..Hiks..Tapi
ternyata di bohong..”
DEG.
Mata musang Yunho melebar.
Ia menoleh menatap Jaejoong yg menyeka air matanya.
Gosh.
Apa yg barusan diucapkannya?
Mimpi musim panas?
Perkemahan?
Yunnienya?
“Kenapa kau
bisa salah mengenali orang? Kalau namja itu memang cinta pertamamu kau tidak
akan mungkin bisa melupakannya” Ujar Yunho.
Jaejoong menoleh.
Ia menggigit bibirnya.
“Itu 12 tahun
yg lalu Uknow ah! Aku hanya menyimpan bayangnya ketika ia masih kecil! Wajahnya
tidak akan sama dengan ia yg dulu! Dan lagi..Kalung itu..Aku memberikan kalungku
untuknya supaya aku mengenalnya nanti!”
“Maksudmu
kalung yg ini?”
DEG.
Jaejoong terhenyak kaget.
Nafasnya tercekat.
Menatap kalung berbandul gajah mungil yg ada di
genggaman tangan Yunho.
“Ka..Kau..Bagaimana
bisa?” Lirih Jaejoong tercekat.
Darahnya berdesir hangat.
Yunho menarik senyum kecilnya.
“Aku pernah
bertemu dengan seorang namja di perkemahan musim panas..Summer Dream..Dan aku
jatuh cinta padanya..Ia memberikanku kalung ini, sementara aku memberinya
cincin milikku”
Jaejoong tercekat.
Jemarinya bergetar pelan seraya mengeluarkan sesuatu
dari balik kausnya.
Memperlihatkan seuntai kalung dengan bandul cincin
perak berukir.
“Kau mimpi
musim panasku” Ujar keduanya serentak.
Yunho menarik senyum kecilnya tidak percaya.
Tapi sedetik kemudian ia menatap tajam mata bening
itu.
“Tapi aku
kecewa padamu..Kau mengingkari janji untuk menjaga ciuman keduamu”
“Apa
maksudmu??”
“Tidak usah
berkelit, aku melihat Siwon menciummu tadi”
Ukh.
Jaejoong menggigit bibir bawahnya.
Ia menggeram kesal.
Jemarinya mengepal erat.
“Ania! Kau
tidak melihat dengan benar! Namja itu belum sempat menyentuh bibirku, Yunnie
yah! Aku mendorongnya!”
“Dan kalau kau
tidak mendorongnya maka ia akan menciummu”
“KENAPA KAU
BERSIKAP SEPERTI INI?! YUNNIEKU SAMA SEKALI TIDAK SEPERTI DIRIMU!!”
Jaejoong menarik nafas panjang.
Ia menatap Yunho dengan tajam.
Hening.
Keduanya saling terdiam.
Sampai kemudian Jaejoong menggeram kesal dan meraih
kenop pintu mobil.
GREPP!
Namja cantik itu tersentak kaget ketika Yunho menarik
tangannya sekali lagi.
Ia menoleh dan membulatkan matanya menatap Yunho yg
mencium bibirnya.
Namja cantik itu mengeluh.
Debaran2 mungil itu menyeruak saat bibir namja tampan
itu melumat lembut bibir ranumnya.
Perlahan Jaejoong memejamkan matanya.
Yunho membuka matanya.
Ia merengkuh pinggang Jaejoong dan membuat namja
cantik itu duduk di pangkuannya.
Kemudian ia kembali memejamkan matanya dan melumat
kasar bibir cherry itu.
Membuatnya basah dan memerah.
Jaejoong memejamkan matanya dengan erat.
Ia mencengkram leher Yunho dengan satu tangannya.
Sementara tangan yg lain meremas rambut cokelat Yunho.
“Mmppckkk!
Hhh..hh…hh…”
Deru nafas terdengar jelas.
Mata bening itu terbuka perlahan.
Menatap dalam mata musang yg hanya berjarak beberapa
centi darinya.
Kedua tangan Yunho merengkuh erat pinggang Jaejoong.
Ia balas menatap mata bening yg bergerak pelan itu.
“Aku menepati
janjiku padamu..Kalau ciuman keduaku hanya untukmu..” Bisik Jaejoong lirih.
Ia menggerakkan tangannya.
Menyentuh bandul gajah mungil di kalung miliknya itu.
“Bagaimana
dengan janji milikmu?”
Yunho tersenyum kecil.
Ia ikut menyentuh jemari Jaejoong yg sedang berada di
kalung itu.
“Aku akan
segera menikahimu begitu kuliah kita selesai” Ujarnya.
Jaejoong tertawa kecil.
Ia menyeka air matanya.
“Kurasa kalau
kau tidak menggunakan nama senat dan memakai nama aslimu, aku akan langsung
tahu kalau kau adalah Yunnieku”
“Dan kalau kau
tidak memakai nama Hero-mu, aku juga akan tahu kalau kau adalah mimpi musim
panasku”
“Aku
mencintaimu..”
“Aku juga
mencintaimu..”
“Yunnie ah”
“Ne?”
“Aku ingin
kita menikah di sana, kau tidak keberatan?”
Hmp.
Namja tampan itu tertawa kecil.
Ia mengecup lembut hidung tegas namja cantik itu.
“Summer Dream?
Aku akan menemui Bommie songsaenim terlebih dahulu”
“Kau masih
mengingatnya? Bagaimana dengan Jino sam?”
“Aku mengingat
semuanya, Boo, dirimu”
“Eoh?”
“Kurasa karena
aku terlalu sering mengingatmu, sampai2 aku lupa bagaimana dirimu”
Ukh.
Namja cantik itu menggigit bibirnya.
Wajahnya terasa menghangat.
Yunho benar2 menyebalkan.
“Awas kalau
kau sampai melepas kalung ini lagi” Ujar Jaejoong seraya memasangkan kalung
gajah itu di leher Yunho.
Namja tampan itu tersenyum kecil.
Ia merapatkan tubuh Jaejoong dengannya dan mengecup
lembur leher namja cantik itu.
“Dan awas
kalau kau sampai salah mengenali ‘Yunniemu’ lagi”
Jaejoong hanya terkekeh kecil.
Ia mengangguk dan balas mengecup rambut cokelat Yunho.
And finally yeah, you’re my Summer Dream..
My Summer Prince, forever..
END.
-DBSK, Summer
Dream-
DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar