This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Jumat, 28 September 2012

FF/YAOI/YUNJAE/MINI-ONESHOOT/DOA DARI BUMI


 

Tittle: DOA DARI BUMI

Genre: YAOI

Author: Nugroho Yogo Pratomo (On Long Distance Hearts Book)

Edit by: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: MINI-ONESHOOT

Rating: family-angst-lalalala~


WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*

Cerita ini aku ambil dari buku Long Distance Heart.
Nggak ada yang aku edit kecuali Pairing sama lokasi daerahnya.
Enjoy :)


-------


Mendoakanmu adalah caraku memelukmu dari jauh..

Dari Bumi..

.
.
.

Jung Yunho POV.

Aku pemuja cinta.
Cinta itu membuaiku.
Dicecoki oleh segala keindahan, manisnya bujuk rayu, dan kemudian dengan lembut mereka menghembuskan angin-angin surganya.

Membuatku terlena hingga aku menjadi seorang pemabuk.

Pecandu cinta.

Aku bahkan terlalu tegar, ketika kenyataan berbanding terbalik dengan mimpi-mimpi seorang anak manusia.
Semua rencana, semua cerita yang mencoba disusun indah, hilang.
Terbang.
Percuma.

Cinta menjatuhkanku dari langit dan menghujam Bumi dengan hebat.
Berdentum keras dan menyadarkan dari buaian mimpi panjangku.

FF/YAOI/YUNJAE/CHAPTER/UNTITLED/PART 4


PART 4.


Jessica Jung menggigit bibir bawahnya.
Mata sipitnya bergerak gelisah.
Nafasnya masih menderu.

Sejenak ia menghembuskan nafas panjang.
Mencoba menenangkan dirinya.

Gosh.

Apa yang terjadi padanya?
Kenapa ia bisa berteriak lantang seperti itu kepada Jaejoong?
Yeoja cantik berambut blonde itu menggerakkan mata sipitnya.
Memperhatikan Yunho yang masih terpejam.

Sabtu, 22 September 2012

FF/YAOI/YUNJAE/DRABBLE/DONAT/NOTAG



Tittle: DONAT

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: DRABBLE

Rating: family-gelundungan bareng imin


WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


Kedua pasangan suami istri itu baru saja kembali dari sebuah tempat yang berspanduk warna warni ‘Dukun Yoochun’.

Mereka mengeluhkan permintaan mereka agar dikaruniai seorang anak.
Yah, karena gender mereka sesama namja, maka mustahil untuk memiliki anak.

  “Kalian bisa memiliki seorang anak, asalkan bayarannya setimpal” Kata Yoochun.

Jaejoong dan Yunho –pasangan suami istri itu- mengangguk setuju.
Walau mereka tidak tahu bayaran apa yang harus mereka keluarkan untuk seorang anak.

Maka malam itu mereka tidur nyenyak di atas ranjang.

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/REPLACE/NOTAG

Tittle: REPLACE

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-hurt-friendship-lalalala~


WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


  “Aku bersumpah, aku akan membuatmu jatuh cinta kepadaku..”

.
.
.

Para undangan yang hadir di gereja terbesar itu berdiri dari duduk mereka.
Memperhatikan sang mempelai wanita yang baru saja melangkah melewati karpet merah itu.
Ah, pernikahan terbesar di Seoul untuk tahun ini.
Suara derap langkah elegan itu terdengar berhenti tepat di hadapan sang pastor.

Namja tampan yang mengenakan tuksedonya yang mewah tersenyum manis.
Ia mengulurkan tangannya kepada sang mempelai wanita.
Sosok cantik yang berada di balik kerudung transparan itu membalas uluran tangan pria tampan itu.
Kemudian ia melangkahkan kakinya menaiki tangga altar dan berdiri tepat di samping si namja tampan.

Pastor membenarkan kacamatanya.
Kemudian ia berucap seraya menatap kedua mempelai.

  “Jung Yunho, bersediakah kau menerima Kim Jaejoong sebagai istrimu, menjaganya dalam keadaan miskin atau kaya, melindunginya dalam keadaan menderita atau bahagia, dan mencintainya sampai maut memisahkan?”

  “Aku bersedia”

  “Kim Jaejoong, bersediakah kau menerima Jung Yunho sebagai suamimu, menjaganya dalam keadaan miskin atau kaya, melindunginya dalam keadaan menderita atau bahagia, dan mencintainya sampai maut memisahkan?”


SIIINNGGG.


Suasana terasa hening.

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/LONG DISTANCE RELATIONSHIP

Tittle: LONG DISTANCE RELATIONSHIP

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-fluff-friendship-lalalala~


WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


  “I Miss You..”

.
.
.

Sesosok namja cantik berambut almond itu tampak sedang berlari seraya mencengkram erat tas sekolahnya.
Jaejoong meringis.
Mata beningnya menyipit memperhatikan Kim Joongwoon, penjaga sekolah yang hendak menutup pintu gerbang.
Argh, ini karena semalam ia memaksakan diri untuk menyelesaikan game terbaru yang didapatkannya dari Kyuhyun!

  “YA YA! CHAKKAMAN!” Teriak Jaejoong histeris.

Kaki jenjangnya semakin lincah melangkah.
Namun namja bertubuh besar itu mengacuhkan teriakan Jaejoong.
Ia malah mulai menggerakkan pintu pagar besar berwarna hitam itu.
Oh well.
Ingin membuat seorang Kim Jaejoong terlambat lagi huh?

  “HIIYYAAAAATTT!!!”


TAPP!!


Penjaga sekolah yang biasanya dipanggil dengan sebutan KangIn itu tampak kaget.
Mata sipitnya membulat menatap Jaejoong yang nekat melompat dari celah kecil pintu pagar yang hendak tertutup rapat itu.
Oh gosh!
Telat satu detik saja tubuh indah itu akan terjepit di antara gerbang!

Ckckck~

  “HAHAHAHAHA”

Jaejoong tertawa lebar.
Ia terkekeh senang dan kembali berlari menuju kelasnya.
Namja cantik itu terus berlari.
Mengacuhkan keringatnya yang sudah menetes membasahi pinggiran dahinya.


BRAKK!


  “HOSH HOSH”

Seisi kelas tampak menoleh saat Jaejoong mendobrak pintu berwarna putih itu.
Kemudian mereka hanya tersenyum kecil dan kembali melanjutkan aktifitas masing-masing.
Oh well, sudah terbiasa dengan kedatangan namja cantik itu huh?

  “Jaejoongie!”

Namja cantik itu mendongak.
Menatap Kim Junsu yang tersenyum lebar di belakang kursinya.
Dan Cho Kyuhyun yang terlihat acuh di depan kursinya.
Ah, mereka tiga sahabat terdekat di sekolah ini.

  “Anyeong..Hh..hh..hhh” Sapa Jaejoong masih terengah.

  “Kau nyaris terlambat! Bukankah sudah kuperingatkan agar tidak tidur terlalu malam lagi eoh?” Omel Junsu kesal.

Jaejoong hanya memperlihatkan senyum manisnya.
Ia merebahkan tubuhnya di atas kursi dan mengipasi leher jenjangnya yang terlihat basah karena keringat dengan buku tulis milik namja imut itu.

  “Otte? Kau sudah menyelesaikan game dariku?” Tanya Kyuhyun tiba-tiba.

Jaejoong mendengus.
Ia mempoutkan bibir merahnya.

  “Aku baru menyelesaikan level 12 jam 1 pagi!” Sahut Jaejoong kesal.

Kyuhyun terkekeh kecil.

  “Ck, padahal aku sudah menyiapkan satu game seru lagi untukmu”

  “Dan aku akan terlambat bangun lagi besok pagi? Oh no, thanks!”

  “Payah!”

  “Terserah”

Namja evil itu menjulurkan lidahnya ke arah Jaejoong.
Kemudian ia memperbaiki posisi duduknya saat Minho sam berjalan memasuki kelas.
Jaejoong mendesah.
Ia menarik nafas panjang dan mengeluarkan buku teks serta buku tulisnya.
Tapi mendadak gerakannya terhenti saat mata beningnya melirik secarik kertas berwarna merah yang disodorkan Junsu dari belakang.

Jaejoong  tersenyum kecil.
Ia meraih surat itu dan membukanya secara perlahan.

  ‘Kupikir kau terlambat karena tunanganmu yang satu itu~ U.U’

Namja cantik itu terkekeh geli.
Ia memiringkan wajahnya lucu dan meraih pulpennya.
Kemudian ia menuliskan balasan untuk Junsu.

  ‘Well yah, sebenarnya aku baru sampai level 8, karena dua jam sebelumnya Yunnie meneleponku X)’

Junsu menggelengkan kepalanya pelan.
Ia melirik Minho sam yang sedang mengabsen di depan.
Kemudian ia membalas surat mungil itu.

  ‘Kyunnie akan mengamuk kalau ia tahu cerita yang sebenarnya, jadi, kapan tunanganmu itu akan kembali ke Seoul?’

Jaejoong mendengus.
Namja cantik itu menarik garis panjang di bawah tulisan Junsu dan menulis dengan huruf kapital.

  ‘BERUANG BODOH ITU SEHARUSNYA MENEMUIKU SEMINGGU YANG LALU!’

Junsu mendesah pendek.

Oh well.

Ia tahu kalau kekasih namja cantik itu memiliki jadwal yang sangat padat.
Jung Yunho adalah presiden direktur dari sebuah perusahaan tekstil ternama di Jepang.
Ia dan Jaejoong telah dijodohkan sejak namja tampan itu menginjak bangku kuliah.
Tapi sayang, hubungan manis mereka harus terpisahkan oleh jarak.


SSRAK!


DEG!


Jaejoong tersentak kaget.
Mata beningnya membulat saat ia merasakan surat mungil yang ada di genggamannya direbut oleh seseorang.
Namja cantik itu hendak membuka mulutnya untuk mengeluarkan teriakan nyaring.
Namun gerakannya terhenti saat ia menyadari Songsaenim bermata kodok itu tampak menatapnya dengan tajam.
Junsu berkomat-kamit di kursinya.

  “KIM JAEJOONG! KIM JUNSU! KELUAR DARI KELASKU!!”

Kyuhyun terkekeh geli.
Ia menggigit bibir bawahnya.
Tanpa menyadari Minho sam yang melotot ke arahnya.

  “KAU JUGA, TUAN CHO!!”

Oh shit.


-------


TAP TAP TAP.


Yeoja cantik berambut pendek dengan High Heels berwarna hitam itu terlihat sangat mempesona.
Kedua jemari lentiknya menggenggam erat sebuah berkas berwarna cokelat muda.
Ia mengetuk sejenak pintu kaca berwarna hitam itu dan membukanya saat mendengar sebuah jawaban dari dalam.

  “Presdir, berkas laporan perekrutan karyawan baru yang anda minta” Ujar Gong Minzy tersenyum.

Yunho balas tersenyum melirik sekretarisnya itu.
Ia hanya menunjukkan meja kerjanya isyarat agar yeoja berambut pendek itu meletakkan berkas yang dibawanya di atas meja.
Sementara namja tampan itu tampak fokus dengan nada tunggu lagu Balloon DBSK yang mengalun dari ponselnya.

  “Anda sedang menelepon Jejung ania?” Tanya Minzy tersenyum.

Yunho mengangguk.
Ia tersenyum kecil.
Yeoja berambut pendek itu terkekeh kecil.

  “Sampaikan salamku untuknya ne?”

Namja tampan itu tertawa.
Ia mengangguk sekali lagi dan menatap Minzy yang sudah beranjak keluar dari ruangannya.

  “Nomor yang anda hubungi sedang sibuk, cobalah untuk memeriksanya di Seoul sekarang juga”

Eoh?

Namja tampan itu tertawa lantang.
Ia terkekeh geli sampai mata musangnya tampak membentuk garis lengkung.
Aigoo.
Jaejoongnya benar-benar manis dan menggemaskan!

  “Bagaimana kalau minggu depan saja? Otte?” Tanya Yunho tersenyum manis.

Terdengar suara hembusan nafas dari sana.

  “Pembohong! Yunnie bilang mau pulang minggu lalu! Kenapa tidak sekalian saja tinggal di sana eoh? Bukankah gadis Jepang cantik-cantik?!”

  “Kau benar, gadis Jepang sangat cantik, kurasa aku akan mengencani salah satunya besok sore”

  “YUNNIE!!”

  “Hahahaha~ aigoo, nee neee, aku hanya bercanda Boo”

  “Kau menyebalkan!”

Namja tampan itu hanya mengulas senyum gelinya.
Ah, ia bisa membayangkan wajah manja namja cantik itu sekarang.
Kedua mata beningnya yang berkilat lucu, pipinya yang menggembung dan bibir ranumnya yang mempout  manja.
Aish.

  “Yunnie Yunnie Yunnie~!”

  “Nee, wae eoh?”

  “Apa kau tahu? Tadi pagi Joongie hampir saja terlambat! KangIn Hyung benar-benar tidak berkeprisatpaman! Untung saja lompatan Joongie cukup tinggi~ Hehehehehe~”

  “Kau melompat melewati pintu gerbang? Tunggu saja kalau kau jatuh nanti”

  “Aishh, Joongie belum selesai Yunnie yaahh! Tadi pagi Joongie, Junchan sama Kyunnie dihukum lagi dengan Minho sam, aisshhh, songsaenim kodok itu benar-benar cari mati!”

Hmp.

Namja tampan itu terkekeh geli.
Ia tidak bisa menahan tawanya saat mendengar suara merdu bernada manja itu.
Aarrrgghhhh, ia merindukan namja cantik ini!
Jeongmall!

  “Hmm, arasseo arasseo”

  “Terus pulang sekolah Joongie belajar masak dengan Umma, hehehe~”

  “Sepertinya uri Joongie sibuk sekali ania? Apa teleponnya harus ditutup sekarang juga?”

  “Andwaaaaeee~! Joongie belum selesai ceritaaaa!”

  “Neee neee, cerita apa lagi eoh?”

  “Umma bilang Joongie harus pintar memasak, jadi Joongie latihan mencincang bawang bombay, terus---”

  “Jarimu berdarah teriris pisau hmm?”

  “Neeee! Appo! Neomu neomu appoyooooo~!”

Aigoo.
Namja tampan itu mengerutkan dahinya menahan senyum.
Ia tahu kekasihnya pasti menangis saat melihat jarinya berdarah.
Ck, bukankah namja cantik itu takut darah huh?

  “Makanya lain kali hati-hati neee? Cha, kau pasti belum mandi hmm?”

  “Eeeh? Bau-nya tercium yaa?”

  “Iya sayang, kau bau sekali, hehehe, kka, nanti aku telepon lagi nee?”

  “Um!”

  “Saranghae”

  “NA DO NA DO NA DO NA DO NA DOOOO~! Anyeong~!”


KLIK.


Eoh?

Namja tampan itu menaikkan alisnya menatap ponselnya setelah sambungan telepon diputus oleh namja cantik itu.
Ck, jeongmall.

  “Aaaahh”

Yunho mengerang pelan.
Ia memijat dahinya perlahan.
Aigoo.
Ia benar-benar merindukan gajah mungil yang satu itu sekarang.


-------


Dua sahabat sehidup semati itu tampak sedang duduk berhadapan di café La Pomme saat ini.
Sosok cantik yang mengenakan sweater abu-abu gelapnya yang longgar terlihat menikmati kue melonnya.
Sementara Junsu yang hanya memakai kaus bergaris hitam putih berlengan panjang yang dipadu dengan rompi berwarna hitam terlihat memutar-mutar malas pipet minumannya.

Ah.

Mereka sedang menunggu tuan evil itu sejak beberapa menit yang lalu.

  “Joongie ah! Junchannie~!”

Eoh?

Kedua namja yang dipanggil namanya itu sontak segera menoleh ke belakang.
Jaejoong menaikkan alisnya menatap Kyuhyun yang bergandengan tangan bersama seorang namja bertubuh tinggi dengan tampang yang kekanakan.

  “Anyeong Changmin ah” Sapa Junsu dan Jaejoong bersamaan.

Namja berwajah kekanakan itu hanya mengangguk pelan.
Kemudian ia menoleh saat Kyuhyun melepas tautan tangan mereka.

  “Nanti jemput aku dua jam lagi disini ne?”

Changmin mengangguk.
Ia tersenyum saat namja evil itu menjinjitkan kakinya pelan dan mengecup lembut pipinya.
Namja berwajah kekanakan itu mengacak rambut kekasihnya dan beranjak meninggalkan ketiga uke itu.

  “Omoooo~! Itu  So Sweet sekali Kyunnie ah!” Jerit Jaejoong gemas.

Wajahnya tampak memerah sekarang.
Namja evil itu hanya terkekeh geli.
Ia mengangguk dan mencomot kue melon milik Jaejoong.

  “Huffffff…”

Junsu mendesah pelan.
Dahinya mengerut dan pipinya tampak menggembung lucu.

  “Waeyo?” Tanya Jaejoong tersenyum.

Namja imut itu tidak menyahut.
Ia hanya kembali berdesah dan menyesap minumannya.
Mata sipitnya sempat melirik keluar jendela sesaat.
Sampai kemudian ia menoleh dan kembali menatap wajah kedua sahabatnya.

  “Kenapa hanya aku yang masih sendiri sampai sekarang?” Gumam Junsu kesal.

Kedua namja yang duduk di hadapan Junsu terdiam.
Mereka saling menatap selama dua detik dan tersenyum memandang Junsu.

  “Kau hanya perlu bersabar Junchannie” Kekeh Kyuhyun geli.

Jaejoong menganggukkan kepalanya setuju.

  “Aigoo, kita bertiga benar-benar sahabat yang sangat cocok ania? Kyuhyun dan Changmin pacaran, Jejung dan Yunho Hyung Long Distance Relationship, dan aku single!” Omel namja imut itu kesal.

Namja evil itu terkekeh geli.
Sementara Jaejoong hanya mengulas senyum mungilnya.

  “Tuhan sudah mempersiapkan seseorang untuk setiap manusia yang ada di dunia ini, Junchannie, kau hanya perlu menunggu waktu yang tepat arasseo?” Ujar Kyuhyun santai.

Namja imut itu kembali mendengus.
Kemudian ia memainkan pipet minumannya.

  “Tapi terkadang memiliki sebuah hubungan itu belum tentu terasa menyenangkan” Ujar Jaejoong lesu.

Junsu mengerutkan dahinya.

  “Apa kau tahu? Long Distance Relationship itu tidak selamanya indah! Terkadang rasanya sama saja seperti single”

  “Yeah, setidaknya kau punya seseorang untuk berbagi keluh kesahmu ania?”

  “Tapi percuma kalau aku pergi keluar rumah, Junchan ah, aku tetap berjalan sendiri”

  “Dan setidaknya kau punya seseorang yang mengucapkan selamat tidur setiap kali kantukmu tiba”

Kyuhyun berdengung tidak jelas.
Junsu kembali menyesap minumnya.

  “Menurutku hubungan yang paling indah itu adalah hubungannya Kyuhyun dan Changmin” Ujar namja cantik itu akhirnya.

Eoh?

Kyuhyun mendelik sebal.
Ia menusuk ganas kue melon milik Jaejoong.

  “Indah apanya?! Apa kalian tahu berapa ratus jumlah girlfans-nya Changmin eoh? Terlebih lagi dia anggota basket! Aku harus selalu waspada setiap kali ada yeoja centil yang mencoba menggoda kekasihku!” Cerocos namja evil itu kesal.

Jaejoong dan Junsu terdiam.
Kemudian mereka menghembuskan nafas kompak.

  “Mungkin single lebih baik” Gumam keduanya serentak.

Kyuhyun mengerucutkan bibirnya.

  “Tidak selamanya single itu baik, setiap orang butuh seseorang yang spesial untuk mendengar keluh kesah kita, untuk berada di sisi kita, dan untuk hadir di setiap saat kita butuh” Ujar namja evil itu.

Jaejoong mengangkat bahunya.
Ia menjilat garpu kue-nya yang bertaburan krim vanilla.

  “Well, awal-awal menjalin hubungan jarak jauh bersama Yunnie aku sering merasa kalau namja sepertiku bukan tipe namja Long Distance Relationship. Terkadang aku butuh raga yang memelukku di saat aku sedih, terkadang aku butuh genggaman nyata di saat aku rapuh, dan terkadang aku butuh kecupan langsung di saat aku merasa hampa”

  “Tapi?”

  “Tapi lama kelamaan aku mulai terbiasa, walaupun masih ada rasa rindu yang mendera”

Junsu mendengus.

  “Kenapa kita semua puitis sekali hari ini eoh?”

Jaejoong dan Kyuhyun tertawa pelan.
Mereka mengangkat bahu dan kembali melanjutkan acara menyantap kue bersama.


TIK.

TIK.

TIK.


ZZZZRRSSSHHHHH..


Ketiga sahabat itu saling mendongakkan wajah mereka.
Menatap keluar jendela bersamaan.
Ah, hujan.

Hmp.

Jaejoong menarik senyum manisnya.
Diikuti Junsu dan Kyuhyun beberapa detik kemudian.

  “Hujan di Seoul indah ya?” Gumam namja cantik itu lembut.

Junsu mengangguk.

  “Aku merasa sangat beruntung bisa menikmati rasa sejuk bercampur hangat ini bersama kalian berdua”

Kyuhyun terkekeh geli.

  “Kurasa kau akan melupakan kalimatmu barusan kalau kau punya kekasih nanti”

Ish.
Namja imut itu mendelikkan mata sipitnya.
Membuat Kyuhyun melepas tawa lantangnya.


-------


Jaejoong meringis.
Ia merasakan kepalanya pusing saat ini.
Nafasnya menderu berat.
Dan suhu tubuhnya terasa meningkat.

Sepertinya ia demam.

  “Kau baik-baik saja Jaejoongie?”

Namja cantik itu mengeluh.
Ia menggeleng dan mengusap wajahnya.

  “Aku pusing..” Lirih namja cantik itu nyaris tidak terdengar.

Kyuhyun dan Junsu saling menatap satu sama lain.
Kedua namja itu segera memapah tubuh Jaejoong.
Ah, untung saja rumah namja cantik itu tinggal satu blok lagi.
Aigoo.

Namja evil itu merangkul Jaejoong dengan erat.
Sementara Junsu sesekali melirik penuh khawatir ke arah sahabatnya yang berwajah cantik itu.


CKLEK!


Junsu membuka pintu rumah Jaejoong yang berwarna putih itu.
Mereka langsung disambut oleh Kim Heechul yang sedang duduk di sofa ruang tengah.

  “OMO! Uri Joongie ottokkhe?!” Teriak yeoja berwajah angkuh itu panik.

  “Sepertinya Joongie demam, Ahjuma” Sahut Kyuhyun pelan.

  “OMOOOOO!!”

Heechul segera menempelkan telapak tangannya di dahi Jaejoong.
Dan detik itu juga ia segera menarik kembali tangannya.
Suhu tubuh Jaejoong benar-benar panas.

Yeoja cantik berwajah angkuh itu segera membantu Junsu dan Kyuhyun untuk membawa putra tunggalnya ke dalam kamar.
Mereka merebahkan Jaejoong di atas ranjang.
Junsu segera berlari ke dapur dan mengambil kompres penurun demam.
Sementara Kyuhyun sudah melesat ke kotak obat yang bergantung di dinding kamar Jaejoong.

Heechul mendesah pelan.
Ia mengusap wajah cantik putranya dan membuka kemeja seragamnya.
Kemudian ia menggantikannya dengan kaus piyama milik namja cantik itu.

  “Gomawoyo sudah mengantar Jaejoongie nee? Titip salam untuk Umma kalian”

Junsu dan Kyuhyun mengangguk.
Mereka menepuk pundak Jaejoong dan segera beranjak pulang.
Heechul menghela nafasnya.
Ia meraih ponselnya dan menghubungi suaminya seraya beranjak ke ruang tengah.
Meninggalkan Jaejoong yang menggumam tidak jelas dalam tidurnya.


CKLEK.


Namja cantik itu meringis.
Telinganya menangkap suara pintu kamarnya yang tertutup dari dalam.
Dahinya mengernyit.
Nafasnya mulai terasa berat sekarang.

Ia kembali mendengar suara derap langkah di lantai kamarnya.

  “U..Umma..hh..hh”

Hening.

Tidak terdengar suara sahutan apa pun.
Membuat Jaejoong memaksakan kedua mata beningnya yang sayu untuk terbuka lebar.
Ia mengeluh manja.
Dan saat mata bening itu terbuka, Jaejoong terhenyak.

Menatap Yunho yang tersenyum manis di hadapannya saat ini.

  “Be..Bear? Bagaimana bisa---”

  “Ssshh, jangan banyak bicara, istirahatlah..”

Jaejoong menghela nafas lemah.
Matanya mengerjap sendu.
Kemudian perlahan tetes bening itu mengalir membasahi pipinya.
Membuat Yunho mengulas senyum sayangnya.

  “Yunnie ah..Huks..”

  “Sssshh”

Namja tampan itu mengusap lembut air mata Jaejoong yang terasa panas.
Suhu tubuhnya menguar mendominasi atmosfer.

  “Kau demam hmm? Pasti karena kelelahan ania?” Bisik Yunho lembut.

Jaejoong tidak menyahut.
Ia hanya menggumam tidak jelas.

  “Maafkan aku karena tidak menepati janji minggu lalu ne?”

Namja cantik itu meringis.
Tangisnya kembali mengalir.
Kedua mata beningnya mengerjap lembut saat Yunho menempelkan dahinya dengan dahi Jaejoong.

  “I Miss You..” Bisik Yunho lirih.

Jaejoong membuka mulutnya.
Ia mengatakan ‘na do’ tanpa suara.
Hanya bibirnya yang terlihat bergerak pelan.

Yunho memiringkan wajahnya.
Mengecup lembut bibir ranum yang manis itu perlahan.
Membuat Jaejoong melenguh dengan mata yang hampir tertutup.
Namja tampan itu menghisap lembut bibir cherry itu.

Manis.
Basah.
Dan hangat.

Jaejoong memejamkan matanya.
Membiarkan Yunho mengecap bibirnya sesuka hati.

Sampai dua menit kemudian namja tampan itu melepas ciumannya.
Ia mengelus rambut almond Jaejoong.

  “Kau mau menikah denganku setelah lulus nanti?”

Namja cantik itu melebarkan mata beningnya.
Menatap tidak percaya ke arah namja tampan itu.

  “Aku tidak bisa lebih lama lagi jauh darimu, Boo..Aku membutuhkanmu..Kau mau?” Bisik Yunho lagi.

Jaejoong meringis.
Ia menggigit bibirnya dan mengangguk pelan.
Kemudian ia menggerakkan lengannya memeluk Yunho.
Menyurukkan wajahnya yang terasa hangat di lekuk leher namja tampan itu.
Menyatukan dua suhu tubuh yang terasa berbeda.

Panas dan sejuk yang berbaur menjadi rasa hangat yang manis.

  “Aku mencintaimu Yunnie yah..” Bisik Jaejoong lirih.

Yunho tersenyum.
Ia mengangguk dan menepuk-nepuk lembut punggung namja cantik itu.

  “Aku lebih mencintaimu dari yang kau tahu Boo..”


-------


Junsu baru saja selesai melambai kepada Kyuhyun yang berlari ke arah yang berlawanan dengan arah rumahnya.
Namja imut itu meringis saat merasakan gerimis yang membasahi bumi.
Ia segera melangkahkan kakinya dengan cepat dan hendak berlari kencang menuju rumahnya sebelum hujan deras mendera seragamnya yang kering.

Namun baru saja ia ingin menambah kecepatan larinya, bahunya menyenggol seorang namja yang berlari dari arah berlawanan.
Suara benturan terdengar keras.
Keduanya terjatuh serentak.

Junsu mengerang lirih.
Ia memejamkan matanya dengan erat.

  “Maaf! Kau baik-baik saja?!”

Namja imut itu berdecak kesal.
Ia segera mendongakkan wajahnya.

Namun sedetik kemudian mata sipitnya mengerjap pelan.
Menatap sosok chubby dengan mata sipit yang memancarkan aura cassanova tepat di hadapan wajahnya.

Junsu tertegun.

  [ “Tuhan sudah mempersiapkan seseorang untuk setiap manusia yang ada di dunia ini, Junchannie, kau hanya perlu menunggu waktu yang tepat arasseo?” ]

Oh well.

You’re right, Mr.Cho~

Semuanya sudah diatur oleh Tuhan ania?
Hanya perlu bersabar dan menunggu waktu yang tepat.


END.

DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/I REMEMBER YOU/REMEMBER ME EPILOG

Tittle: I REMEMBER YOU *REMEMBER ME EPILOG*

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-hurt-mpreg-lalalala~


WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


  “Dan ketika kau menutup hati akanku, haruskah aku menyerah? Menyerah untuk mendapatkan hatimu, menyerah untuk mengejarmu, dan menyerah akan dirimu?”

.
.
.

BIP.

BIP.

BIP.


Suara alat pendetektor denyut jantung itu terdengar nyaring.
Ruangan berfuniture mewah dengan aksen klasik itu terlihat nyaman di mata siapa saja.
Tapi tidak untuk sosok tampan yang sedang duduk di samping ranjang berukuran King Size ini.
Yunho mengerjapkan matanya sendu.
Kedua tangannya berpangku di sisi dagunya.
Nafasnya terlihat memburu.
Pikirannya berkecamuk.

Mengingat sosok cantik yang sedang terpejam di sana saat ini adalah sosok yang pernah singgah di hatinya selama beberapa bulan yang lalu.
Yunho memindahkan pandangannya.
Menatap tubuh Jaejoong yang terbalut oleh selimut hangat.
Perutnya tampak rata.
Ia keguguran setelah tertimpa runtuhan batu bata itu.

Yunho meringis.
Benihnya.
Buah hatinya.
Darah dagingnya.
Pergi karena kebodohannya sendiri.

Seandainya waktu itu ia tidak memungkiri Jaejoong.
Seandainya waktu itu ia tidak melupakan Jaejoong.
Seandainya waktu itu ia tidak mengkhianati Jaejoong.

Mungkin namja cantik ini sedang tersenyum kepadanya bersama bayi yang dikandungnya.

8 bulan.
Jaejoong koma selama 8 bulan setelah insiden itu.
Dokter mengatakan bahwa semangat hidup namja cantik itu semakin menipis setiap kali melewati detik kelancaran operasi.
Otaknya telah memerintah dirinya untuk terus memejamkan mata.
Terpejam dari bayang seorang namja yang telah menghancurkan hatinya.

Yunho mengusap wajahnya sekarang.
Mencoba meredam emosinya.
Kemudian ia melirik ke arah pintu yang mendadak terbuka.
Jung Keybum melangkah masuk perlahan.

Well, yeoja cantik itu yang memerintahkan rumah sakit untuk memindahkan Jaejoong di rumah mereka sendiri.
Agar Yunho bisa selalu memantau keadaan namja cantik itu.

  “Otte? Ada perkembangan?” Tanya Keybum tersenyum kecil.

Yunho tidak menyahut.
Ia hanya menghela nafasnya.
Membuat Keybum cukup tahu jawaban dari putra tunggalnya itu.

  “Kemarin Ahra menemui Umma” Bisik Key lirih.

Yunho tertegun.
Mata musangnya bergerak pelan.

  “Apa lagi yang diinginkannya? Bukankah surat cerai kami sudah disahkan oleh pengadilan?” Tanya Yunho pelan.

Keybum mengangkat bahunya.
Ia menepuk pelan pundak putranya.

  “Sepertinya ia masih tidak bisa melepaskan ikatan pernikahan kalian Yunho ah”

  “Tapi Umma tahu kalau---”

  “Ne Yun, Umma tahu kalau kau mencintai namja cantik ini, dan kau tidak ingin berpisah dengannya untuk yang kedua kalinya..”

  “…”

  “Umma hanya ingin yang terbaik untukmu Yunho ah, apa yang membuatmu merasa nyaman, sekalipun sebenarnya Umma lebih memilih kau bergandengan dengan Ahra dari pada dengan---”

  “Umma”

  “Maaf”

Namja tampan itu mendengus.
Ia mengerutkan dahinya.

Kemudian ia menjulurkan tangannya untuk mengelus perut Jaejoong.

  “Aku bahkan masih sulit untuk percaya kalau saat itu ada anakku disini..” Bisik Yunho lirih.

Suaranya nyaris tidak terdengar.
Keybum mengulas senyum kecutnya.
Well, ia juga merasakan hal yang sama saat Yunho berkata seperti itu.
Bukankah dulunya yang berada di dalam sana adalah cucunya juga?
Cucu yang selalu didambakannya dari Ahra dan Yunho tapi tidak pernah bisa didapatkannya karena kondisi yeoja berambut hitam itu?

  “Kka, kau belum makan malam”

Yunho mengangguk.
Ia segera beranjak berdiri dari duduknya.
Namja tampan itu menundukkan tubuhnya dan mengecup lembut dahi Jaejoong sebelum melangkah mengikuti Ummanya.


-------


Yeoja cantik berambut hitam itu mengerutkan dahinya.
Mata sipitnya bergerak tajam memperhatikan Yunho yang kembali duduk di samping ranjang itu.
Giginya menggertak sinis.
Ahra membenci saat-saat dimana Yunho melimpahkan kasih sayangnya terhadap Jaejoong yang sedang terpejam itu!
Benci!
Sangat benci!

Go Ahra mendengus kesal.
Ia mengepalkan kedua jemarinya.
Masih belum merelakan perceraian yang telah menghancurkan pernikahannya dengan Yunho.

Seandainya saja namja sialan itu mati!

FF/YAOI/YUNJAE/CHAPTER/UNTITLED/PART 3

PART 3.


Namja cantik itu menghembuskan nafas panjang.
Gelisah.
Ia benar-benar merasa gelisah.

Apa yang terjadi?

Sejak Yunho pergi meninggalkannya dua hari yang lalu perasaannya mulai berkecamuk.
Batinnya tidak bisa tenang semenit pun.

Mom.

Dan bahkan ponsel Yunho tidak aktif.
Apa namja tampan itu benar-benar marah padanya?

  “Jaejoong! Kerja yang benar! Kau tidak lihat lantainya masih berdebu?”

Namja cantik itu tersentak kaget.
Sontak ia mendongakkan wajahnya dan menatap Sandara Park, resepsionis di lobi kantor membentaknya dengan raut emosi.
Well, yeoja berambut cokelat ini memang memiliki kadar emosi yang berlebihan terkadang.

  “Ne Nuna, arasseo” Sahut Jaejoong mengangguk.

Yeoja cantik itu mendengus kesal dan berjalan menuju kursinya.
Bersiap menjalankan tugasnya.
Masih pukul 9.

  “Nuna” Panggil Jaejoong berteriak.

Sandara menolehkan wajahnya.
Menaikkan alis menunggu kalimat Jaejoong selanjutnya.

  “Apa kau melihat Presiden Direktur dua hari ini?”

Cih.

Yeoja berambut cokelat itu memicingkan matanya sebal.
Ia mengangkat bahu dan memutar bola matanya seraya mengalihkan wajah.
Membuat Jaejoong menghela nafas pendek.
Yah, satu kantor tahu kalau ia dan Yunho menjalin hubungan.
Tapi bukan berarti tidak sedikit yang membenci jalinan kisah mereka.

Hello?

Seorang Office Boy biasa bersanding dengan Presiden Direktur termuda di Seoul?
Menurutmu?

  “Jaejoongie Hyung! Semangat!”

Namja cantik itu menoleh.
Tersenyum lebar kepada Taemin yang melewati dirinya.
Office Boy baru itu sedang beranjak memasuki pintu tangga darurat untuk dibersihkan.

Huf.

Kau dimana Yunnie ah?


-------


CKLEK.


Pintu kamar rawat itu terbuka pelan.
Memperlihatkan sesosok yeoja cantik berambut ikal dengan jas dokternya yang panjang.
Ia tersenyum kecut menghampiri Keybum, Jinki, Ahra dan Jessica yang sedang duduk di ruang tunggu.

  “Dokter Park, bagaimana?” Tanya Jinki khawatir.

Dokter bernama Park Sooji itu menarik nafas panjang.
Ia mengerutkan dahinya.

  “Denyut jantungnya lemah sekali, kemungkinan pasien untuk bertahan hanya 75%” Ujar Dokter ikal itu.

Keybum tersentak.
Matanya mengerjap.
Panas.
Basah.
Ia tidak kuat untuk menangis.
Oh gosh!
Putra sulungnya sedang terbaring lemah di dalam sana apa kau tahu itu eoh?

Jumat, 14 September 2012

FF/YAOI/YUNJAE/TWOSHOOT/REMEMBER ME/PART 2 *END*



PART 2.


6 bulan kemudian.


  “Hhh..hh..hh..hh”

Sesosok namja cantik yang mengenakan sweater longgar dipadu jas panjang itu tampak terengah.
Ia menumpu lututnya dengan kedua tangan.
Gosh.
Ia terlalu senang.
Sampai melupakan kondisinya yang sedang mengandung.

Jaejoong menyeka keringatnya yang menetes.
Ia segera masuk ke dalam supermarket tempatnya bekerja saat ini dan duduk di ruang ganti seragam.

  [ “Kemarin aku ke Seoul untuk menjenguk Halmoniku, dan aku melihat kekasihmu di sana” ]

Namja cantik itu tidak bisa menghentikan senyumannya.
Mengingat kalimat Yoochun di telepon kemarin malam.

Well, sejak tetangga Jaejoong mengetahui tentang kehamilannya ia diusir secara paksa dari sana.
Dan Jaejoong memutuskan untuk tinggal di Seoul karena Kangin yang pernah menjadi pelanggan tetapnya di kedai mie itu memberitahunya kalau Yunho berada di Seoul.

Sebegitu cintanyakah ia?
Sampai rela mengejar namja tampan itu ke kota besar yang sama sekali asing baginya ini.
Ck.
Dan Jaejoong bertambah senang karena telepon dari Yoochun itu.
Berarti perjuangannya tidak sia-sia ani?
Yunho memang ada disini.

  “Jaejoongie! Gantikan aku sebentar! Aku ingin ke toilet!” Teriak Taemin seraya berlari memasuki toilet.

Mengacuhkan Jaejoong yang mengangguk dan segera berdiri di bagian kasir satu.


TREK.


  “Ini saja?”

Yeoja berambut hitam itu mengangguk.
Ia tersenyum manis.

  “Ne, cukup ini” Sahutnya.

Jaejoong mengangguk.
Ia segera mengetik harga minuman kaleng itu di keyboard komputer dan tersenyum saat menerima selembar 10 ribu won dari yeoja itu.

  “Yunho ah, kau jadi mengambil rotinya?”

  “Chakkaman”


DEG.


Mata bening Jaejoong terbuka lebar.
Tenggorokannya tercekat.
Ia terdiam menatap sosok tampan yang selama ini dicarinya itu.
Jemari Jaejoong bergetar pelan.
Nafasnya sesak.

  “Yu..Yunnie yah” Gumamnya lirih.

FF/YAOI/YUNJAE/TWOSHOOT/REMEMBER ME/PART 1



Tittle: REMEMBER ME

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: TWOSHOOT

Rating: family-romance-hurt-angst-friendship-mpreg-cakar dinding


WARNING: BOY x BOY! Yang ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


PART 1.


  “Kau tidak ingat siapa aku?”

.
.
.

Sesosok namja tampan  bernama Jung Yunho itu tampak sedang fokus memperhatikan lembaran-lembaran riset untuk proyek barunya nanti.
Oh well.
Siapa yang tidak kenal dengan Direktur muda ini huh?
Satu-satunya pemimpin termuda yang berhasil menjalankan 120 proyek pembangunan dalam jangka waktu dua tahun.
Ck.
Perfect.

  “Anyeong”

Ah.
Namja tampan itu menolehkan wajahnya.
Tersenyum kecil menatap sekretarisnya yang bernama Gong Minzy.
Yeoja berambut pendek itu melangkah masuk dan menundukkan kepalanya perlahan.

  “Ini proposal yang diajukan rekan kerja kita” Ujarnya santai.

Yunho mengangguk.
Well, ia sudah terbiasa menerima proyek pembangunan lebih dari satu sekaligus.
Banyak Dewan Direksi atau pengusaha yang mempercayai kemampuannya yang memang sudah tidak diragukan lagi.

  “Shim’s Corp? Mereka mengajukan pembangunan gedung hotel dimana kali ini?” Tanya Yunho datar.

Yeoja berambut pendek itu tersenyum kecil.

  “Chungnam, Presdir” Sahutnya pelan.

Ah.

Yunho mengangguk tanda mengerti.


TOK TOK TOK.


  “Masuk”


CKLEK.


  “Permisi Presdir, sekarang waktunya rapat bersama Hwang’s Corp”

FF/YAOI/YUNJAE/CHAPTER/UNTITLED/PART 2



PART 2.


Jaejoong menghela nafasnya panjang.
Mata beningnya bergerak pelan.
Memperhatikan layar ponselnya yang terlihat tidak menampilkan apa pun yang baru.
Kemudian ia menghembuskan nafas dengan menggembungkan kedua pipinya.
Dahinya mengernyit.
Mengingat Ahra yang langsung mengecup bibir kekasihnya ketika mereka bertemu tadi.

Yunho terlalu kaget saat itu.
Ia tidak sempat menghindar.
Oh well.
Dan setelah itu Jessica menarik Yunho dan Ahra memasuki mobil Yunho.
Meninggalkan Jaejoong sendiri di bandara.
Gosh.
Ia tidak punya cukup uang kau tahu itu?

Namja cantik ini berjalan kaki dari Incheon ke Gwangju.

  “Hff..”

Suara desahan nafas kembali terdengar untuk yang kesekian kalinya.
Jaejoong mendengus.
Ia merasakan dadanya sesak.
Rasa takut menyergapnya dalam sekejap ketika dia memikirkan perkataan Jessica tadi siang.

  [ “Umma akan segera menikahkanmu dengan temanku dari London” ]

Jaejoong tersenyum miris.

Mengingat yeoja cantik berambut hitam itu adalah salah satu yeoja yang berpengaruh di Seoul.
Ia anak konglomerat dari London.
Wajahnya cantik, dan tubuhnya bagus.
Besar kemungkinan beruang besarnya akan jatuh cinta pada gadis itu.

  “Aku tidak boleh menyesal..Aku tidak boleh mengeluh..” Gumam Jaejoong memejamkan matanya.

Tangan kanannya mengelus-elus dada bidangnya perlahan.

Beberapa detik kemudian ia kembali melirik ponselnya.
Kosong.
Tidak ada pesan atau misscall apa pun dari Yunho di sana.

  “Yunnie ah..” Bisik Jaejoong lirih.


-------


Namja tampan itu tidak bersuara sejak tadi.
Ia hanya duduk diam di meja makan.
Mengacuhkan tiga yeoja yang sedang berbincang itu.
Sementara Appa Yunho yang bernama Jung Jinki tampak sangat menikmati ayam panggangnya.

  “Jeongmall? Kau mengambil program percepatan saat masih di sekolah dulu dan sekarang memiliki perusahaan fashion yang berpengaruh di London?” Ujar Keybum tersenyum manis.

Ahra mengangguk.
Ia tertawa kecil bersama Jessica.

  “Omo, aku tidak bisa membayangkan semewah apa pernikahanmu dan Yunho nanti”


TREK.


Namja tampan itu meletakkan sendok dan garpunya.
Cih.
Mendadak selera makannya hilang.
Yunho menghela nafasnya diam-diam.
Ia belum menghubungi Jaejoong sekali pun sejak tadi.
Namja tampan itu tahu kalau saat mereka pergi ke bandara bersama tadi pagi namja cantik itu meninggalkan dompetnya.
Ck.
Jangan bilang kalau ia berjalan sejauh 16 meter.

FF/YAOI/YUNJAE/CHAPTER/UNTITLED/PART 1



PART 1.


Namja cantik bernama Kim Jaejoong itu mengembangkan senyum manisnya saat ini.
Sesekali mata beningnya melirik kekasihnya yang sedang fokus memasang dasi merahnya.
Ah, Yunho memang tidak pintar dalam hal ini.

  “Sini” Ujar Jaejoong seraya meraih kerah kemeja Yunho.

Membuat namja tampan itu tertunduk tiba-tiba dengan nafas yang tercekat.
Ia kaget saat mendadak kekasihnya memaksa tubuhnya untuk menunduk.
Oh well.
Bukankah namja cantik ini tidak lebih tinggi darinya hmm?

Jaejoong.
Kim Jaejoong.
Bukan siapa-siapa.
Hanya seorang namja yatim piatu yang hidup dengan kakinya sendiri.
Dan yah, ia belum cukup sukses.
Makanya ia tinggal di rumah petak seperti ini.

Dan office boy Jung’s Corp yang cantik ini telah berhasil membuat Yunho jatuh cinta dalam sekejap mata.
Well yah, saat Presiden Direktur itu tidak sengaja menabrak bahu Jaejoong ketika namja cantik itu baru saja selesai mengepel di lantai satu,benang merah di jari kelingking Jaejoong telah mengikat jari miliknya.

Kau bisa menebaknya sendiri setelah kejadian itu.
Berawal dari pertemuan yang tidak disengaja, kemudian berlanjut menjadi sebuah janji permintaan maaf dengan dalih makan malam bersama, lalu pengenalan lebih dalam dan..

Yeah, mengubah status masing-masing menjadi sepasang kekasih.

Tapi sayang, kisah cinta mereka tidak sepenuhnya sempurna.
Nyonya Jung yang bernama Keybum itu tidak membuka hatinya untuk namja miskin dan tidak terpandang seperti putranya itu.
Lebih tepatnya, ia merasa kalau Jaejoong sangat tidak pantas bersanding dengan putra sulungnya.

FF/YAOI/YUNJAE/CHAPTER/UNTITLED/PROLOG




Tittle: UNTITLED

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: CHAPTER

Rating: family-romance-hurt-angst-friendship-mpreg-cakar dinding


WARNING: BOY x BOY! Yang ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


PROLOG.


Bertemu denganmu, adalah takdir untukku.
Aku dan dirimu, terikat dalam benang yang sama dan terjalin dalam cinta yang hangat.
Aku mencintai dirimu dan kau mencintai diriku.

Ketika aku menatap dalam matamu yang teduh, dunia terasa indah.
Ketika aku menatap dalam matamu yang teduh, waktu seakan berhenti berputar.
Ketika aku menatap dalam matamu yang teduh, takdir itu nyata.

Bicara tentang takdir..

Saat awal mungkin segalanya terasa indah.
Tapi perlahan menggerogoti kisah cinta kita.

Aku rapuh.
Aku ringkih.
Aku lemah.

Berjuta kali aku bertanya, kemana kau saat aku butuh?

Tenggorokanku tercekat.
Mataku panas.
Emosiku menggebu.

Tahukah kau saat itu aku telah menggenggam erat kertas yang berisi pemberitahuan tentang adanya benihmu yang hidup di dalam diriku?

Tidak.
Kau sama sekali tidak tahu.

Karena kalau kau tahu, takdir tidak akan mungkin mempermainkan kisah kita menjadi seperti ini.


TBC