Tittle:
DO YOU KNOW ME?
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
ONESHOOT
Rating:
romance-fluff-friendship-peluk changmin~
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
-------
I don’t
think much..
I don’t think often..
But when I do think, I think of
you..
Yunnie bear..
.
.
.
TENG TENG TENG~
Suara bel DongBang High
School itu terdengar nyaring.
Membuat para siswa siswi
berlarian masuk ke dalam kelas masing2.
Termasuk Yunho dan Yoochun.
Dua sahabat ini saling
bercerita satu sama lain seraya berjalan menuju bangku mereka yg terletak di
belakang.
Namja tampan itu duduk di
kursinya.
“Jadi, kurasa Junsu akan menerima ajakanku ke
Bioskop besok sore”
“Hahahaha, bagaimana ia bisa menolakmu huh?”
Yoochun hanya terkekeh
kecil.
Ia menepuk bahu Yunho dan
kembali ke kursinya yg berada di belakang Yunho.
SRET.
Namja tampan itu mengernyitkan dahinya.
Ia merogoh laci mejanya dan
menarik sesuatu yg mengganjal di sana.
Oh well.
Sebuah surat yg diiringi
kotak bekal bersama permen Lollipop mungil rasa jeruk.
Yunho menarik senyumnya.
Yunho menoleh menatap
Yoochun.
Ia tersenyum manis dan
mengangguk.
Yes.
Namja tampan itu
mendapatkannya lagi hari ini.
Sebuah surat bersama kotak
bekal dengan permen Lollipop kecil rasa jeruk.
Tidak hanya hari ini.
Ia mendapatkannya seminggu
terakhir ini.
Ada seseorang yg
mengaguminya dari jarak jauh.
Yunho benar2 penasaran siapa
orang itu.
Well, pada awalnya Yunho
merasa bingung.
Tapi setelah ia merasakan
bekal makanan itu senyumnya mengembang.
Yunho belum pernah merasakan
bento selezat ini sebelumnya.
Dan yg lebih menarik
perhatiannya lagi adalah, menu bekal ini tidak pernah sama setiap harinya.
Gurita dan telurnya selalu
berbentuk hewan.
Membuat Yunho tidak bisa
melepas senyum manis itu dari wajahnya.
SREK.
Namja tampan itu meraih
permen Lollipopnya.
Ia masih tersenyum manis.
Ah, orang yg memberikan ini
padanya benar2 memperhatikan dirinya.
Yunho memang namja yg sangat
jarang menghisap permen di sekolah.
Tidak banyak yg tahu kalau
permen favoritnya adalah Lollipop rasa jeruk.
Namja tampan itu meletakkan
kotak bekal dan permen itu di dalam laci mejanya.
Kemudian ia meraih surat
itu.
SSRAK~
‘Sebuah
senyum dapat membantumu mendapat nilai sempurna untuk ulangan Kimia nanti’
DEG.
Yunho menaikkan alisnya.
Hei!
Ia benar2 penasaran siapa
pengirim semua ini.
See?
Seluruh surat yg diterima
Yunho selalu menunjukkan kalau tidak ada yg lebih perhatian kepadanya selain
pengirim surat ini.
Aish.
Yunho mengacak rambut
cokelatnya.
“Aku ingin membacanya!” Erang Yoochun dari
belakang.
Yunho berdecak.
Yoochun selalu membuyarkan
konsentrasinya.
Ish.
-------
TAP TAP TAP.
Namja cantik itu berjalan
cepat menuju kelasnya.
Ia menyeka pelipis di
dahinya seraya menggigit bibirnya.
Kemudian ia berlari di
koridor sekolah.
BRAK!
“Kim Jaejoong! Terlambat!”
“Mianhae sam..”
“Duduk!”
Namja cantik itu mengangguk
patuh.
Ia segera duduk di kursinya.
Mata bulat itu berbenturan
dengan tatapan tajam dari mata musang milik Yunho.
Tapi sedetik kemudian ia
segera mengalihkan pandangannya.
“Kim Jaejoong, ini ke tujuh kalinya kau
terlambat! Aku tidak bisa memberimu toleransi lagi kalau kau melakukannya
besok! Tidak terkecuali walaupun kau juara umum di sekolah ini!”
“Ne sam..”
“Sekarang buka buku kalian! Kita akan
membahas materi momentum!”
Jaejoong menghela nafasnya.
Ia mengusap dahinya yg
berkeringat dan segera mengeluarkan bukunya.
Mengacuhkan namja tampan yg
tidak bisa berhenti menatapnya.
Yunho merasakan jantungnya
berdebar ringan.
Namja cantik itu terlihat
sangat mempesona.
Aigoo.
Yunho mengingat2 memorinya
beberapa waktu yg lalu.
Jaejoong adalah siswa
berprestasi di sekolah swasta ini.
Tapi sayang ia tidak
memiliki teman.
Jaejoong termasuk ke dalam
anak pendiam.
Seingat Yunho mereka tidak
pernah berbicara satu sama lain.
Well, mungkin karena itu ia
jadi sering memperhatikan namja cantik ini.
Ah, dan satu lagi.
Bukankah dulu Jaejoong
adalah siswa tercepat hadir ke sekolah?
Kenapa mendadak ia sering
terlambat?
Dan lagi..
Mulainya kebiasaan itu sejak
ia menemukan surat bersama bekal dan permen Lollipop di laci mejanya.
Kebetulan yg sangat aneh.
-------
Suara bel berbunyi nyaring.
Namja tampan itu
mengeluarkan kotak bekalnya.
Ia berbicara dengan Yoochun
seraya melirik ke kiri diam2.
Menatap sosok cantik yg tertidur
di mejanya.
Wajah cantik itu tenggelam
di antara kedua lengannya yg menjadi tumpuan.
Hmp.
Yunho menarik senyum
manisnya.
“Kajja”
Ia mengangguk.
Membawa kotak bekal dan
permen Lollipop mungilnya bersama Yoochun.
Well, mereka selalu makan
siang di atap sekolah bersama anak2 lainnya.
“Aku dengar dari senior tahun lalu, katanya
kita akan mendapat tugas semester untuk nilai kelulusan nanti” Ujar Changmin
mengunyah bekalnya.
Yunho mengangkat wajahnya.
“Apa?”
“Tugas semester”
“Maksudku, apa itu?”
“Hmm, semacam tugas kelompok yg dikerjakan
dengan undian, menentukan tema yg sesuai dengan arahan kurikulum”
“Aku tidak tahu tentang hal itu”
“Aku juga baru tahu”
Yoochun berdecak kecil.
“Kapan?”
Changmin mengernyit.
Ia menatap langit yg
terlihat biru itu.
“Kurasa besok”
-------
TAP TAP TAP.
Yunho datang lebih awal hari
ini.
Ia berjalan pelan menuju
kelasnya.
Tapi mendadak langkahnya
berhenti mengingat sepagi apa ia sampai hari ini.
Oh well!
Bukankah itu tandanya ia memiliki
kemungkinan besar untuk mengintip siapa pengagum rahasianya?
Yunho mulai berlari membuka
pintu kelasnya.
BRAK!
Hening.
Tidak ada siapapun disana.
Namja tampan itu menghela
nafasnya.
Oh well.
Mungkin sebentar lagi.
Yunho berjalan menaruh tasnya.
Kemudian ia mengintip laci
mejanya.
Dan mata musang itu sukses
membulat sempurna.
Menatap sekotak bekal
bersama surat yg diikat dengan bungkusan permen Lollipop jeruk.
“Apa orang itu selalu pergi ke sekolah jam
lima pagi?” Gumam Yunho bingung.
Namja tampan itu tidak ambil
pusing.
Ia membuka bungkus Lollipop
itu dan menyesap permen rasa jeruk itu.
Kemudian ia membaca
suratnya.
‘Satu
kebahagiaan akan datang kalau kau meminjami Yoochun pulpen kesayanganmu hari
ini’
Yunho menaikkan alisnya.
Surat2 yg ia terima selama
ini memang hanya beberapa kalimat sederhana.
Tapi entah mengapa semua
kalimat itu berpengaruh terhadap dirinya.
See?
Bagaimana orang ini bisa
tahu kalau ia sangat pelit saat Yoochun meminjam pulpen kesayangannya itu?
Apakah ia paranormal?
“Lebih baik aku jalan2” Gumamnya berbisik.
TAP TAP TAP.
Namja tampan itu mengemut
permen Lollipopnya dengan nikmat.
Ia menoleh ke halaman
belakang sekolah dan mengernyitkan dahinya.
Kenapa kandang hewan
peliharaan di sekolah terbuka?
Yunho segera berjalan ke
sana.
“Aigoo~! Makan wortelmu dengan baik, anak
nakal~!”
DEG.
Yunho tersentak kaget.
Menatap sesosok namja cantik
yg sangat dikenalnya sedang duduk di rerumputan bersama kelinci2 putih yg
berlompatan itu.
Kim Jaejoong? Gumamnya dalam
hati.
Yunho memutuskan untuk
bersembunyi di balik dinding.
Mata musangnya menyipit
memperhatikan namja cantik itu.
Ia sedang memberi makan
kelinci peliharaan sekolah.
Oh hei!
Apakah datang pagi2 ke
sekolah hanya untuk memberi makan beberapa ekor kelinci adalah alasan yg cukup
bagus?
Yunho rasa tidak.
Mendadak ia teringat akan
benda manis yg selalu ada di dalam lacinya setiap pagi.
Oh no, Yunho.
Kau tidak boleh terlalu
berharap.
Namja cantik itu tidak akan
mau membuang waktunya untuk hal manis seperti itu.
-------
Bel masuk telah berdering.
Siswa siswi segera
menghambur ke kelas mereka masing2 dan duduk dengan manis.
Minho songsaenim berdiri di
mimbarnya.
“Seperti biasa, setiap siswa tahun ketiga
akan mendapat tugas semester yg dikerjakan dua orang untuk mendapatkan nilai
tambahan menjelang ujian nanti” Ujar namja bermata kodok itu tersenyum.
Beberapa dari mereka
mengeluh kesal dan beberapa lagi terlihat tertarik.
Namja bemata kodok itu
menaruh sebuah kotak di atas mejanya.
Nomor undian.
Mereka akan segera memilih
kelompok untuk tugas ini.
“Park Sooji”
“Hadir”
TAP TAP TAP.
“Nomor 9, sam”
“Shim Changmin”
TAP TAP TAP.
“Nomor 8”
“Lee Hyukjae”
SRET!
“Nomor 9, sam”
“Kim Jaejoong”
DEG.
Yunho mengangkat wajahnya.
“Nomor 2 sam..”
“Jung Yunho!”
Namja tampan itu beranjak
dari duduknya.
“NOMOR 2 SAM!”
“Aku tahu Jung, tidak perlu berteriak seperti
itu”
Ops!
Yunho menutup mulutnya.
Astaga, ia kelepasan!
Yoochun tertawa geli di
bangkunya.
Mengejek Yunho yg sudah
memerah.
Namja tampan itu melirik ke
arah Jaejoong.
Ia sedang terkekeh manis di
kursinya.
Aigoo.
Jantung Yunho berdebar2
tidak karuan.
“Park Yoochun”
“Oh my gosh! Kenapa aku harus nomor 8?!”
Yunho melirik ke arah Yoochun.
Namja chubby itu sedang
menjambak rambutnya frustasi.
Sementara Changmin hanya
acuh dengan roti sandwichnya.
-------
[ “Kita
akan mengerjakan tugas semester di rumahku, ini alamatnya” ]
Yunho sedang berusaha
menenangkan perasaannya saat ini.
Ia tersenyum kecil menatap
sebuah rumah sederhana dengan warna putih yg mendominasi itu.
Manis.
Sama seperti pemiliknya.
TING TONG~
CKLEK.
“Masuklah”
DEG.
Yunho menelan salivanya.
Jaejoong benar2 terlihat
menggemaskan dengan celana pendek dan kaus berwarna peach itu.
Namja tampan itu segera
mengangguk dan masuk ke dalam.
Ia mengikuti Jaejoong
menaiki tangga dan masuk ke dalam kamar namja cantik itu.
CKLEK.
Omo.
Yunho membulatkan matanya.
Lihat!
Cat dinding yg berwarna pink
pucat ini!
Juga berbagai boneka
berbentuk gajah mungil di atas ranjangnya!
Oh my gosh.
“Duduklah”
Yunho mengangguk.
“Kau sendirian?”
Jaejoong mengangguk.
“Orang tuamu?”
“Mereka di Jepang”
“Ah, araso..”
Hening.
Jaejoong mulai tenggelam
dalam tugasnya.
Mengacuhkan Yunho yg seakan
orang bodoh.
Ia tidak berkutik sejak
tadi.
Ini pertama kalinya ia
berbicara langsung dengan namja cantik itu kau tahu?
“Kenapa bengong? Kerjakan tugasmu sekarang”
Ujar Jaejoong mengangkat wajahnya.
Yunho tersentak kaget.
Ia segera mengangguk.
TIK
TIK
TIK
Suara detak jam terdengar
mendominasi.
Sudah terlewat dua jam sejak
mereka saling berdiam diri.
Jaejoong mengeluh setelah
sebagian laporannya selesai.
Sementara Yunho masih fokus
menulis.
Namja cantik itu menatap
wajah tampan Yunho sejenak.
Sebelum ia menanyakan sebuah
pertanyaan padanya.
“Kau mau makan? Biar kumasakkan sesuatu”
“Ah, ne, terima kasih, kau bisa memasak?”
“Hmm, sepertinya begitu”
Jaejoong beranjak dari
duduknya.
Ia menutup bukunya dan
beranjak keluar kamar.
Meninggalkan Yunho
mengangkat wajahnya.
Menatap pintu yg sudah
terutup itu.
Oh well.
Namja tampan itu menarik
senyumnya.
“Mianhae” Gumamnya lirih.
Yes.
Yunho memang sudah menunggu2
hal ini sejak tadi.
Ia benar2 merasa gemas
dengan ruangan yg berkesan imut ini.
Jemarinya ingin membongkar
apa yg ada.
Siapa tahu ia bisa menemukan
sesuatu yg lain dari kepribadian Jaejoong yg sangat dingin ania?
Ia benar2 gampang penasaran.
SRAK.
Yunho beranjak dari
duduknya.
Ia berjalan menuju meja
belajar Jaejoong dan membuka lemarinya.
Buku.
Buku.
Buku.
Dan..
EH?
“Permen Lollipop??”
Mata musang Yunho membesar.
Dahinya mengernyit.
Namja tampan itu melirik
susunan buku komik Jaejoong dan menyentuhnya satu persatu.
Ada satu cover yg berbeda di
sana.
Ne, buku diary Jaejoong.
Yunho terdiam sekarang.
Ia melirik ke belakang
memastikan Jaejoong tidak akan masuk untuk sementara.
Kemudian ia membuka buku
mungil itu.
SSRAK.
‘Do you
know me?’
Eoh?
Yunho mengernyitkan dahinya.
‘I don’t
think much..
I don’t think often..
But when I do think, I think of
you..
Yunnie bear..’
DEG.
Yunho merasakan tubuhnya
kejang.
Ia mencengkram buku mungil
itu.
Oh gosh.
Ia tidak salah baca ania?
SSRAK!
‘Mungkin kau tidak tahu..
Kalau aku selalu memperhatikanmu..
Memperhatikan bagaimana caranya kau tertawa..
Memperhatikan bagaimana caranya kau tersenyum..
Memperhatikan bagaimana caranya kau bahagia..
Aku adalah satu di antara mereka yg mengagumimu.
Tidak, rasa kagumku berbeda.
Rasaku tidak sama dengan milik mereka.
Rasaku berbeda.
Dan aku yakin hanya aku yg memiliki rasa ini terhadapmu.
Aku menyebutnya dengan Cinta..’
SSRAK!
‘Aku melihatmu sedang memilih permen di mesin kantin.
Mungkin seharusnya aku tidak melihat.
Tapi mataku bergerak sendiri mencari sosokmu.
Bibirmu yg menggerutu lucu ketika kau tidak mendapatkan apa yg kau
inginkan membuatku menarik senyum
Aku menyukai caramu emosi.
Suara mesin itu terdengar cukup jelas.
Dan sekali lagi mataku bergerak menatap permen apa yg kau ambil.
Lollipop jeruk.
Dan kau selalu melakukannya setiap minggu.’
SSRAK!
‘Mungkin terdengar konyol.
Aku selalu berusaha bangun lebih cepat di pagi hari hanya untuk membuat
sesuatu yg kuharap bisa membuatmu tersenyum.
Aku selalu berusaha bangun lebih cepat di pagi hari hanya untuk
memikirkan kalimat apa yg akan kutorehkan di kertas putih itu yg kuharap bisa
membuatmu merasa senang.
Menyelipkannya di laci mejamu hanya karena aku seorang pengecut.
Yg tidak berani bersuara selama tiga tahun ini di hadapanmu.
Aku terlalu takut.
Aku terlalu malu.
Aku terlalu pesimis.
Do you know me?
Im a man.
Im a man who love you so much.’
TREK!
Yunho menutup buku itu
dengan jantungnya yg berdebar kencang.
Darahnya berdesir hangat.
Wajahnya memerah.
Ya tuhan!
Apa yg baru saja dibacanya?!
Jaejoong menyukainya? Selama
ini? Tiga tahun ini?
Oh my.
Namja tampan itu terdiam.
Ia tidak tahu harus berkata
apa.
Rasa senang terlalu
menggebu2 di hatinya.
Sampai kemudian ia melirik
sebuah kertas kosong yg terselip di dalam buku mungil itu.
-------
TAP TAP TAP.
Yunho berjalan menuruni
tangga.
Memperhatikan sosok cantik
yg sedang memasak.
Ia tersenyum kecil.
SRET!
“Yunho yah!” Jaejoong menjerit ketika ia
mencomot cumi gorengnya.
Hm, rasa ini sama dengan seluruh
bekal yg diterimanya setiap pagi.
Tidak salah, namja itu
memang Jaejoong.
“Kau tidak pernah bilang kalau masakanmu
selezat ini, Jae” Ujar Yunho masih mengunyah.
Jaejoong merasakan wajahnya
menghangat.
Ia tersenyum kecil.
Namja cantik itu segera
menata meja makan.
Kemudian mereka menghabiskan
makan siang bersama.
Setelah itu Yunho beranjak
menyusun barang2nya.
Sudah terlalu siang.
Ia akan segera pulang ke
rumah.
Jaejoong hanya diam menatap
Yunho yg memberesi barang2nya.
Kemudian ia mengantar Yunho
ke pintu depan.
“Aku akan menyerahkan sisa laporannya padamu
besok”
Jaejoong mengangguk.
Ia menatap punggung Yunho yg
menjauh.
Kemudian ia menutup pintu
dan berjalan menaiki tangga.
Membuka pintu kamarnya dan
mengernyitkan dahinya.
Menatap sebuah surat yg
tergeletak manis bersama setangkai permen Lollipop rasa jeruk.
‘Terima
kasih.
Ps: Do you know me?
Im a man who has the same feel just like you..’
DEG.
Jaejoong membulatkan
matanya.
-------
Namja cantik itu menguap
lebar.
Ia mengusap wajahnya setelah
menutup pintu kandang kelinci sekolah itu.
Oh well.
Ia memang selalu
menghabiskan waktu di sana setelah meletakkan bekal di laci Yunho.
Sekedar menghilangkan
kebosanan bersama makhluk2 lucu itu.
TAP TAP TAP.
SREK.
Jaejoong masuk ke dalam
kelas.
Ia merunduk ke dalam lacinya
hendak mengambil buku.
Tapi mendadak gerakannya
berhenti ketika ia menyentuh sesuatu yg berbeda.
Ige?
“Bekal?”
Surat?
Lollipop?
Jaejoong tertegun kaget.
TENG TENG TENG~
Suara bel terdengar nyaring.
Dan sekali lagi, seluruh
siswa siswi duduk rapi di kursi masing2.
Termasuk namja tampan itu.
Jaejoong memandangnya dengan
tatapan yg tidak bisa diartikan.
Sementara Yunho hanya
menanggapinya dengan senyum.
Mereka menghabiskan waktu
untuk membahas teori sosialisasi sampai bel istirahat berdering.
Jaejoong kembali menundukkan
wajahnya.
Meraih kotak bekal itu dan
membuka suratnya.
‘Aku tidak tahu rasanya enak atau tidak, tapi yg jelas, satu gigitan
membuatmu menjadi kekasih namja tertampan di kelas ini’
DEG.
Namja cantik itu menoleh ke
arah Yunho.
Namja tampan itu tersenyum
padanya.
Ia meraih bekal yg ada di
lacinya dan membaca surat yg ada.
‘Semoga sesuatu yg besar terjadi hari ini’
Yunho terkekeh.
Ia membuka tutup bekalnya
dan melirik ke arah Jaejoong.
Namja cantik itu melakukan
hal yg sama dengannya.
SREK.
Mereka menyendok dengan
kompak.
Jaejoong melahap nasinya
dengan penuh perasaan.
Sama seperti yg Yunho
lakukan pada bekalnya.
Oh well.
Mereka berdua saling
tersenyum seraya melahap bekal masing2.
Mengatakan sesuatu yg hanya
mereka berdua yg tahu melalui tatapan mata mereka.
Sesuatu yg sederhana.
Sesuatu yg simple.
Sesuatu yg manis.
Aku mencintaimu..
END.
aigoo~~
BalasHapusyunjae jadian juga :D
kenapa yunpa gak langsung ngomong aja ya :/
tp so sweet juga kalau bales perasaan pakek bekal, surat and lollipop..hehehe
aku suka isi diary jaema :)
huweeee..... romantis banget sih, dengan satu suapan, makan bekal buatan org yng disukai menjawab perasaan cinta. so sweeeettttt
BalasHapusWaaa dua2nya malu2 xD
BalasHapusMenyatakan cinta pun dg bahasa yg cuma mereka sendiri yg mengerti :D
horeeeee
BalasHapusemak akhirna diterima juga ma bapak..
hahaha
bahasa isyarat dari mata..hanya mereka dan tuhan yang tahu..
heheeeee
Aigoo, manis sekali ceritanya, semanis lollipop jeruk kesukaan yunjae hoho...
BalasHapusSalut sama jaejae, rela bangun pagi buat bekal untuk yunho n mengantar ke skul, selalu tanpa menyebutkan nama
Itu namanya cinta yang tulus *eaa
Suka... Suka... Suka...
BalasHapusManis diabetes thor *.*
BalasHapusSuka bngt ama FF yg eonni buat ttg YunJae, aku aja ampe senyum" sendiri
BalasHapusAigooooo.. haduhhh.. Gak tau deh aku mau review apa.. Suka banget ff nyaaaa :D
BalasHapusAigooooo.. haduhhh.. Gak tau deh aku mau review apa.. Suka banget ff nyaaaa :D
BalasHapusahhhh manis banget...
BalasHapusahhhh manis banget...
BalasHapus