This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Kamis, 13 September 2012

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/DO YOU KNOW ME?


Tittle: DO YOU KNOW ME?

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: romance-fluff-friendship-peluk changmin~


WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


  I don’t think much..
  I don’t think often..
  But when I do think, I think of you..

Yunnie bear..

.
.
.

TENG TENG TENG~


Suara bel DongBang High School itu terdengar nyaring.
Membuat para siswa siswi berlarian masuk ke dalam kelas masing2.
Termasuk Yunho dan Yoochun.

Dua sahabat ini saling bercerita satu sama lain seraya berjalan menuju bangku mereka yg terletak di belakang.
Namja tampan itu duduk di kursinya.

  “Jadi, kurasa Junsu akan menerima ajakanku ke Bioskop besok sore”

  “Hahahaha, bagaimana ia bisa menolakmu huh?”

Yoochun hanya terkekeh kecil.
Ia menepuk bahu Yunho dan kembali ke kursinya yg berada di belakang Yunho.


SRET.


Namja tampan itu mengernyitkan dahinya.
Ia merogoh laci mejanya dan menarik sesuatu yg mengganjal di sana.

Oh well.

Sebuah surat yg diiringi kotak bekal bersama permen Lollipop mungil rasa jeruk.
Yunho menarik senyumnya.

  “Surat lagi?”

Yunho menoleh menatap Yoochun.
Ia tersenyum manis dan mengangguk.

Yes.

Namja tampan itu mendapatkannya lagi hari ini.

Sebuah surat bersama kotak bekal dengan permen Lollipop kecil rasa jeruk.
Tidak hanya hari ini.
Ia mendapatkannya seminggu terakhir ini.

Ada seseorang yg mengaguminya dari jarak jauh.

Yunho benar2 penasaran siapa orang itu.

Well, pada awalnya Yunho merasa bingung.
Tapi setelah ia merasakan bekal makanan itu senyumnya mengembang.
Yunho belum pernah merasakan bento selezat ini sebelumnya.
Dan yg lebih menarik perhatiannya lagi adalah, menu bekal ini tidak pernah sama setiap harinya.

Gurita dan telurnya selalu berbentuk hewan.

Membuat Yunho tidak bisa melepas senyum manis itu dari wajahnya.


SREK.


Namja tampan itu meraih permen Lollipopnya.
Ia masih tersenyum manis.

Ah, orang yg memberikan ini padanya benar2 memperhatikan dirinya.
Yunho memang namja yg sangat jarang menghisap permen di sekolah.
Tidak banyak yg tahu kalau permen favoritnya adalah Lollipop rasa jeruk.

Namja tampan itu meletakkan kotak bekal dan permen itu di dalam laci mejanya.
Kemudian ia meraih surat itu.


SSRAK~


  ‘Sebuah senyum dapat membantumu mendapat nilai sempurna untuk ulangan Kimia nanti


DEG.


Yunho menaikkan alisnya.
Hei!
Ia benar2 penasaran siapa pengirim semua ini.

See?

Seluruh surat yg diterima Yunho selalu menunjukkan kalau tidak ada yg lebih perhatian kepadanya selain pengirim surat ini.
Aish.
Yunho mengacak rambut cokelatnya.

  “Aku ingin membacanya!” Erang Yoochun dari belakang.

Yunho berdecak.
Yoochun selalu membuyarkan konsentrasinya.

Ish.


-------


TAP TAP TAP.


Namja cantik itu berjalan cepat menuju kelasnya.
Ia menyeka pelipis di dahinya seraya menggigit bibirnya.
Kemudian ia berlari di koridor sekolah.


BRAK!


  “Kim Jaejoong! Terlambat!”

  “Mianhae sam..”

  “Duduk!”

Namja cantik itu mengangguk patuh.
Ia segera duduk di kursinya.

Mata bulat itu berbenturan dengan tatapan tajam dari mata musang milik Yunho.
Tapi sedetik kemudian ia segera mengalihkan pandangannya.

  “Kim Jaejoong, ini ke tujuh kalinya kau terlambat! Aku tidak bisa memberimu toleransi lagi kalau kau melakukannya besok! Tidak terkecuali walaupun kau juara umum di sekolah ini!”

  “Ne sam..”

  “Sekarang buka buku kalian! Kita akan membahas materi momentum!”

Jaejoong menghela nafasnya.
Ia mengusap dahinya yg berkeringat dan segera mengeluarkan bukunya.

Mengacuhkan namja tampan yg tidak bisa berhenti menatapnya.
Yunho merasakan jantungnya berdebar ringan.
Namja cantik itu terlihat sangat mempesona.

Aigoo.

Yunho mengingat2 memorinya beberapa waktu yg lalu.
Jaejoong adalah siswa berprestasi di sekolah swasta ini.
Tapi sayang ia tidak memiliki teman.
Jaejoong termasuk ke dalam anak pendiam.

Seingat Yunho mereka tidak pernah berbicara satu sama lain.
Well, mungkin karena itu ia jadi sering memperhatikan namja cantik ini.

Ah, dan satu lagi.
Bukankah dulu Jaejoong adalah siswa tercepat hadir ke sekolah?
Kenapa mendadak ia sering terlambat?

Dan lagi..

Mulainya kebiasaan itu sejak ia menemukan surat bersama bekal dan permen Lollipop di laci mejanya.

Kebetulan yg sangat aneh.


-------


Suara bel berbunyi nyaring.
Namja tampan itu mengeluarkan kotak bekalnya.
Ia berbicara dengan Yoochun seraya melirik ke kiri diam2.
Menatap sosok cantik yg tertidur di mejanya.
Wajah cantik itu tenggelam di antara kedua lengannya yg menjadi tumpuan.

Hmp.

Yunho menarik senyum manisnya.

  “Kajja”

Ia mengangguk.
Membawa kotak bekal dan permen Lollipop mungilnya bersama Yoochun.
Well, mereka selalu makan siang di atap sekolah bersama anak2 lainnya.

  “Aku dengar dari senior tahun lalu, katanya kita akan mendapat tugas semester untuk nilai kelulusan nanti” Ujar Changmin mengunyah bekalnya.

Yunho mengangkat wajahnya.

  “Apa?”

  “Tugas semester”

  “Maksudku, apa itu?”

  “Hmm, semacam tugas kelompok yg dikerjakan dengan undian, menentukan tema yg sesuai dengan arahan kurikulum”

  “Aku tidak tahu tentang hal itu”

  “Aku juga baru tahu”

Yoochun berdecak kecil.

  “Kapan?”

Changmin mengernyit.
Ia menatap langit yg terlihat biru itu.

  “Kurasa besok”


-------


TAP TAP TAP.


Yunho datang lebih awal hari ini.
Ia berjalan pelan menuju kelasnya.

Tapi mendadak langkahnya berhenti mengingat sepagi apa ia sampai hari ini.
Oh well!
Bukankah itu tandanya ia memiliki kemungkinan besar untuk mengintip siapa pengagum rahasianya?

Yunho mulai berlari membuka pintu kelasnya.


BRAK!


Hening.

Tidak ada siapapun disana.
Namja tampan itu menghela nafasnya.
Oh well.

Mungkin sebentar lagi.

Yunho berjalan menaruh tasnya.
Kemudian ia mengintip laci mejanya.
Dan mata musang itu sukses membulat sempurna.

Menatap sekotak bekal bersama surat yg diikat dengan bungkusan permen Lollipop jeruk.

  “Apa orang itu selalu pergi ke sekolah jam lima pagi?” Gumam Yunho bingung.

Namja tampan itu tidak ambil pusing.
Ia membuka bungkus Lollipop itu dan menyesap permen rasa jeruk itu.
Kemudian ia membaca suratnya.

  ‘Satu kebahagiaan akan datang kalau kau meminjami Yoochun pulpen kesayanganmu hari ini

Yunho menaikkan alisnya.
Surat2 yg ia terima selama ini memang hanya beberapa kalimat sederhana.
Tapi entah mengapa semua kalimat itu berpengaruh terhadap dirinya.

See?

Bagaimana orang ini bisa tahu kalau ia sangat pelit saat Yoochun meminjam pulpen kesayangannya itu?
Apakah ia paranormal?

  “Lebih baik aku jalan2” Gumamnya berbisik.


TAP TAP TAP.


Namja tampan itu mengemut permen Lollipopnya dengan nikmat.
Ia menoleh ke halaman belakang sekolah dan mengernyitkan dahinya.
Kenapa kandang hewan peliharaan di sekolah terbuka?

Yunho segera berjalan ke sana.

  “Aigoo~! Makan wortelmu dengan baik, anak nakal~!”


DEG.


Yunho tersentak kaget.
Menatap sesosok namja cantik yg sangat dikenalnya sedang duduk di rerumputan bersama kelinci2 putih yg berlompatan itu.

Kim Jaejoong? Gumamnya dalam hati.

Yunho memutuskan untuk bersembunyi di balik dinding.
Mata musangnya menyipit memperhatikan namja cantik itu.

Ia sedang memberi makan kelinci peliharaan sekolah.

Oh hei!
Apakah datang pagi2 ke sekolah hanya untuk memberi makan beberapa ekor kelinci adalah alasan yg cukup bagus?
Yunho rasa tidak.

Mendadak ia teringat akan benda manis yg selalu ada di dalam lacinya setiap pagi.
Oh no, Yunho.
Kau tidak boleh terlalu berharap.
Namja cantik itu tidak akan mau membuang waktunya untuk hal manis seperti itu.


-------


Bel masuk telah berdering.
Siswa siswi segera menghambur ke kelas mereka masing2 dan duduk dengan manis.
Minho songsaenim berdiri di mimbarnya.

  “Seperti biasa, setiap siswa tahun ketiga akan mendapat tugas semester yg dikerjakan dua orang untuk mendapatkan nilai tambahan menjelang ujian nanti” Ujar namja bermata kodok itu tersenyum.

Beberapa dari mereka mengeluh kesal dan beberapa lagi terlihat tertarik.
Namja bemata kodok itu menaruh sebuah kotak di atas mejanya.
Nomor undian.
Mereka akan segera memilih kelompok untuk tugas ini.

  “Park Sooji”

  “Hadir”


TAP TAP TAP.


  “Nomor 9, sam”

  “Shim Changmin”


TAP TAP TAP.


  “Nomor 8”

  “Lee Hyukjae”


SRET!


  “Nomor 9, sam”

  “Kim Jaejoong”


DEG.


Yunho mengangkat wajahnya.

  “Nomor 2 sam..”

  “Jung Yunho!”

Namja tampan itu beranjak dari duduknya.

  “NOMOR 2 SAM!”

  “Aku tahu Jung, tidak perlu berteriak seperti itu”

Ops!

Yunho menutup mulutnya.
Astaga, ia kelepasan!

Yoochun tertawa geli di bangkunya.
Mengejek Yunho yg sudah memerah.

Namja tampan itu melirik ke arah Jaejoong.
Ia sedang terkekeh manis di kursinya.

Aigoo.
Jantung Yunho berdebar2 tidak karuan.

  “Park Yoochun”

  “Oh my gosh! Kenapa aku harus nomor 8?!”

Yunho melirik ke arah Yoochun.
Namja chubby itu sedang menjambak rambutnya frustasi.
Sementara Changmin hanya acuh dengan roti sandwichnya.


-------


  [ “Kita akan mengerjakan tugas semester di rumahku, ini alamatnya” ]

Yunho sedang berusaha menenangkan perasaannya saat ini.
Ia tersenyum kecil menatap sebuah rumah sederhana dengan warna putih yg mendominasi itu.
Manis.
Sama seperti pemiliknya.


TING TONG~


CKLEK.


  “Masuklah”


DEG.


Yunho menelan salivanya.
Jaejoong benar2 terlihat menggemaskan dengan celana pendek dan kaus berwarna peach itu.
Namja tampan itu segera mengangguk dan masuk ke dalam.

Ia mengikuti Jaejoong menaiki tangga dan masuk ke dalam kamar namja cantik itu.


CKLEK.


Omo.
Yunho membulatkan matanya.
Lihat!
Cat dinding yg berwarna pink pucat ini!
Juga berbagai boneka berbentuk gajah mungil di atas ranjangnya!

Oh my gosh.

  “Duduklah”

Yunho mengangguk.

  “Kau sendirian?”

Jaejoong mengangguk.

  “Orang tuamu?”

  “Mereka di Jepang”

  “Ah, araso..”

Hening.
Jaejoong mulai tenggelam dalam tugasnya.
Mengacuhkan Yunho yg seakan orang bodoh.
Ia tidak berkutik sejak tadi.
Ini pertama kalinya ia berbicara langsung dengan namja cantik itu kau tahu?

  “Kenapa bengong? Kerjakan tugasmu sekarang” Ujar Jaejoong mengangkat wajahnya.

Yunho tersentak kaget.
Ia segera mengangguk.


TIK

TIK

TIK


Suara detak jam terdengar mendominasi.
Sudah terlewat dua jam sejak mereka saling berdiam diri.

Jaejoong mengeluh setelah sebagian laporannya selesai.
Sementara Yunho masih fokus menulis.

Namja cantik itu menatap wajah tampan Yunho sejenak.
Sebelum ia menanyakan sebuah pertanyaan padanya.

  “Kau mau makan? Biar kumasakkan sesuatu”

  “Ah, ne, terima kasih, kau bisa memasak?”

  “Hmm, sepertinya begitu”

Jaejoong beranjak dari duduknya.
Ia menutup bukunya dan beranjak keluar kamar.
Meninggalkan Yunho mengangkat wajahnya.
Menatap pintu yg sudah terutup itu.

Oh well.

Namja tampan itu menarik senyumnya.

  “Mianhae” Gumamnya lirih.

Yes.
Yunho memang sudah menunggu2 hal ini sejak tadi.
Ia benar2 merasa gemas dengan ruangan yg berkesan imut ini.
Jemarinya ingin membongkar apa yg ada.
Siapa tahu ia bisa menemukan sesuatu yg lain dari kepribadian Jaejoong yg sangat dingin ania?

Ia benar2 gampang penasaran.


SRAK.


Yunho beranjak dari duduknya.
Ia berjalan menuju meja belajar Jaejoong dan membuka lemarinya.

Buku.

Buku.

Buku.

Dan..

EH?

  “Permen Lollipop??”

Mata musang Yunho membesar.
Dahinya mengernyit.

Namja tampan itu melirik susunan buku komik Jaejoong dan menyentuhnya satu persatu.
Ada satu cover yg berbeda di sana.

Ne, buku diary Jaejoong.

Yunho terdiam sekarang.
Ia melirik ke belakang memastikan Jaejoong tidak akan masuk untuk sementara.
Kemudian ia membuka buku mungil itu.


SSRAK.


  ‘Do you know me?

Eoh?
Yunho mengernyitkan dahinya.

 ‘I don’t think much..
  I don’t think often..
  But when I do think, I think of you..

Yunnie bear..’


DEG.


Yunho merasakan tubuhnya kejang.
Ia mencengkram buku mungil itu.

Oh gosh.

Ia tidak salah baca ania?


SSRAK!


Mungkin kau tidak tahu..
Kalau aku selalu memperhatikanmu..
Memperhatikan bagaimana caranya kau tertawa..
Memperhatikan bagaimana caranya kau tersenyum..
Memperhatikan bagaimana caranya kau bahagia..

Aku adalah satu di antara mereka yg mengagumimu.
Tidak, rasa kagumku berbeda.
Rasaku tidak sama dengan milik mereka.
Rasaku berbeda.
Dan aku yakin hanya aku yg memiliki rasa ini terhadapmu.

Aku menyebutnya dengan Cinta..


SSRAK!


Aku melihatmu sedang memilih permen di mesin kantin.
Mungkin seharusnya aku tidak melihat.
Tapi mataku bergerak sendiri mencari sosokmu.
Bibirmu yg menggerutu lucu ketika kau tidak mendapatkan apa yg kau inginkan membuatku menarik senyum
Aku menyukai caramu emosi.

Suara mesin itu terdengar cukup jelas.
Dan sekali lagi mataku bergerak menatap permen apa yg kau ambil.

Lollipop jeruk.

Dan kau selalu melakukannya setiap minggu.


SSRAK!


Mungkin terdengar konyol.
Aku selalu berusaha bangun lebih cepat di pagi hari hanya untuk membuat sesuatu yg kuharap bisa membuatmu tersenyum.
Aku selalu berusaha bangun lebih cepat di pagi hari hanya untuk memikirkan kalimat apa yg akan kutorehkan di kertas putih itu yg kuharap bisa membuatmu merasa senang.

Menyelipkannya di laci mejamu hanya karena aku seorang pengecut.
Yg tidak berani bersuara selama tiga tahun ini di hadapanmu.
Aku terlalu takut.
Aku terlalu malu.
Aku terlalu pesimis.

Do you know me?

Im a man.

Im a man who love you so much.


TREK!


Yunho menutup buku itu dengan jantungnya yg berdebar kencang.
Darahnya berdesir hangat.
Wajahnya memerah.

Ya tuhan!

Apa yg baru saja dibacanya?!

Jaejoong menyukainya? Selama ini? Tiga tahun ini?

Oh my.

Namja tampan itu terdiam.
Ia tidak tahu harus berkata apa.
Rasa senang terlalu menggebu2 di hatinya.
Sampai kemudian ia melirik sebuah kertas kosong yg terselip di dalam buku mungil itu.


-------


TAP TAP TAP.


Yunho berjalan menuruni tangga.
Memperhatikan sosok cantik yg sedang memasak.
Ia tersenyum kecil.


SRET!

 
  “Yunho yah!” Jaejoong menjerit ketika ia mencomot cumi gorengnya.

Hm, rasa ini sama dengan seluruh bekal yg diterimanya setiap pagi.
Tidak salah, namja itu memang Jaejoong.

  “Kau tidak pernah bilang kalau masakanmu selezat ini, Jae” Ujar Yunho masih mengunyah.

Jaejoong merasakan wajahnya menghangat.
Ia tersenyum kecil.

Namja cantik itu segera menata meja makan.
Kemudian mereka menghabiskan makan siang bersama.

Setelah itu Yunho beranjak menyusun barang2nya.
Sudah terlalu siang.
Ia akan segera pulang ke rumah.

Jaejoong hanya diam menatap Yunho yg memberesi barang2nya.
Kemudian ia mengantar Yunho ke pintu depan.

  “Aku akan menyerahkan sisa laporannya padamu besok”

Jaejoong mengangguk.
Ia menatap punggung Yunho yg menjauh.
Kemudian ia menutup pintu dan berjalan menaiki tangga.
Membuka pintu kamarnya dan mengernyitkan dahinya.

Menatap sebuah surat yg tergeletak manis bersama setangkai permen Lollipop rasa jeruk.

  ‘Terima kasih.

Ps: Do you know me?
Im a man who has the same feel just like you..


DEG.


Jaejoong membulatkan matanya.


-------


Namja cantik itu menguap lebar.
Ia mengusap wajahnya setelah menutup pintu kandang kelinci sekolah itu.

Oh well.

Ia memang selalu menghabiskan waktu di sana setelah meletakkan bekal di laci Yunho.
Sekedar menghilangkan kebosanan bersama makhluk2 lucu itu.


TAP TAP TAP.


SREK.


Jaejoong masuk ke dalam kelas.
Ia merunduk ke dalam lacinya hendak mengambil buku.
Tapi mendadak gerakannya berhenti ketika ia menyentuh sesuatu yg berbeda.

Ige?

  “Bekal?”

Surat?

Lollipop?

Jaejoong tertegun kaget.


TENG TENG TENG~


Suara bel terdengar nyaring.
Dan sekali lagi, seluruh siswa siswi duduk rapi di kursi masing2.
Termasuk namja tampan itu.

Jaejoong memandangnya dengan tatapan yg tidak bisa diartikan.
Sementara Yunho hanya menanggapinya dengan senyum.

Mereka menghabiskan waktu untuk membahas teori sosialisasi sampai bel istirahat berdering.

Jaejoong kembali menundukkan wajahnya.
Meraih kotak bekal itu dan membuka suratnya.

Aku tidak tahu rasanya enak atau tidak, tapi yg jelas, satu gigitan membuatmu menjadi kekasih namja tertampan di kelas ini


DEG.


Namja cantik itu menoleh ke arah Yunho.
Namja tampan itu tersenyum padanya.
Ia meraih bekal yg ada di lacinya dan membaca surat yg ada.

Semoga sesuatu yg besar terjadi hari ini

Yunho terkekeh.
Ia membuka tutup bekalnya dan melirik ke arah Jaejoong.

Namja cantik itu melakukan hal yg sama dengannya.


SREK.

Mereka menyendok dengan kompak.
Jaejoong melahap nasinya dengan penuh perasaan.
Sama seperti yg Yunho lakukan pada bekalnya.

Oh well.

Mereka berdua saling tersenyum seraya melahap bekal masing2.
Mengatakan sesuatu yg hanya mereka berdua yg tahu melalui tatapan mata mereka.
Sesuatu yg sederhana.
Sesuatu yg simple.
Sesuatu yg manis.

Aku mencintaimu..


END.

12 komentar:

  1. aigoo~~
    yunjae jadian juga :D
    kenapa yunpa gak langsung ngomong aja ya :/
    tp so sweet juga kalau bales perasaan pakek bekal, surat and lollipop..hehehe
    aku suka isi diary jaema :)

    BalasHapus
  2. huweeee..... romantis banget sih, dengan satu suapan, makan bekal buatan org yng disukai menjawab perasaan cinta. so sweeeettttt

    BalasHapus
  3. Waaa dua2nya malu2 xD
    Menyatakan cinta pun dg bahasa yg cuma mereka sendiri yg mengerti :D

    BalasHapus
  4. horeeeee
    emak akhirna diterima juga ma bapak..
    hahaha
    bahasa isyarat dari mata..hanya mereka dan tuhan yang tahu..
    heheeeee

    BalasHapus
  5. Aigoo, manis sekali ceritanya, semanis lollipop jeruk kesukaan yunjae hoho...
    Salut sama jaejae, rela bangun pagi buat bekal untuk yunho n mengantar ke skul, selalu tanpa menyebutkan nama
    Itu namanya cinta yang tulus *eaa

    BalasHapus
  6. Suka... Suka... Suka...

    BalasHapus
  7. Suka bngt ama FF yg eonni buat ttg YunJae, aku aja ampe senyum" sendiri

    BalasHapus
  8. Aigooooo.. haduhhh.. Gak tau deh aku mau review apa.. Suka banget ff nyaaaa :D

    BalasHapus
  9. Aigooooo.. haduhhh.. Gak tau deh aku mau review apa.. Suka banget ff nyaaaa :D

    BalasHapus