Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
ONESHOOT
Rating:
family-romance-fluff-mpreg-gelundungan bareng jejung
WARNING:
BOY x BOY! Yang ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta
damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
-------
“Kenapa kau
badung sekali eoh?”
.
.
.
“Umma”
“Hmm”
“Aku hamil”
“Oh”
“Hehehehe~”
“M..Mwo?
Hamil? HAMIL?! YYYYAAA!! JUNG JAEJOOOOOONNGGGG!!!”
“Hahahahahahahaha~~”
Namja cantik itu berlari menjauhi Ummanya yang sudah
mengamuk.
Kim Heechul menggertakkan giginya geram.
Wajahnya tampak memerah padam.
“KAU BARU
MENIKAH, ANAK NAKAL!! KENAPA CEPAT SEKALI HAMILNYA EOH?!”
“Menurut Umma
kenapa?”
“KAU HAMIL DI
LUAR NIKAH HAH?! JUNG JAEJOOOOOONNNGGGG!!!!”
Aish.
Si bungsu Kim itu benar-benar nakal.
Ia berlari sekencang mungkin menjauhi Ummanya seraya
tertawa geli.
Yeoja cantik berwajah angkuh itu terduduk lemas di
atas sofa ruang tengah.
Oh my.
DRAP DRAP
DRAP!
Heechul menoleh.
Menatap putra kedua dan putri pertamanya yang berlari
menuruni tangga yang melingkar di ujung ruang tengah.
Eunjae tampak panik sementara Yorin tampak senang.
“JAEJOONGIE
HAMIL?? UMMA SERIUS?!” Jerit keduanya kompak.
Yeoja berwajah angkuh itu tidak sanggup lagi untuk
menyahut.
Ia hanya menghela nafas lemah.
Ya tuhan, gumamnya tidak jelas.
Sementara itu, Jaejoong yang baru saja masuk ke dalam
kamarnya terus tertawa geli.
Ia merebahkan tubuhnya ke atas ranjang.
Membuat sosok tampan yang sedang membaca buku di
pinggir ranjang menoleh dan menaikkan alisnya.
“Apa lagi
ulahmu hari ini huh?” Tanya namja tampan itu menutup bukunya.
Jaejoong tersenyum manis.
Ia berguling ke atas pangkuan Yunho dan menyurukkan
wajahnya di perut namja tampan itu.
“Aku bilang
pada Umma kalau aku hamil, hehehehe~”
“MWO?!”
“Waeyo? Kau
juga ingin punya bakat berteriak seperti Umma eoh?”
Aish.
Yunho menarik punggung Jaejoong sedikit kasar.
Membuat namja cantik itu menatap langsung wajah
tampannya dengan bibir cherry yang mempout sempurna.
“Kau hamil??”
Tanya Yunho meyakinkan.
Jaejoong menggeleng.
Ia terkekeh kecil.
“Aniya, aku
cuma bercanda”
“Jung
Jaejoong!”
“Aishhh! Aku
hanya bercanda Yunnie yaaaa! Lagi pula kalau aku memang benar-benar hamil aku
tidak akan memberitahu Umma dengan cara seperti itu!”
Namja tampan itu menghela nafas panjang.
Ya tuhan.
Ia benar-benar kaget mendengar hal itu dari bibir
ranum istrinya.
Ck.
“Kau nakal
sekali, Boo!” Erang Yunho kesal.
Namja tampan itu mendorong Jaejoong ke atas ranjang.
Kemudian ia berdiri dan hendak beranjak pergi
meninggalkan namja cantik itu.
GREPP!
DEG!
Yunho tersentak kaget ketika merasakan sepasang lengan
halus yang memeluk erat pinggangnya dari belakang.
“Kau tidak
menghukumku, bear?” Bisik Jaejoong semanja mungkin.
Aish.
Yunho hanya menarik senyum kecilnya.
Ia berbalik dan segera menabrak bibir ranum itu dengan
bibir tebalnya.
Membuat Jaejoong melenguh lembut dan terjatuh ke atas
ranjang.
Namja cantik itu tertawa geli disela ciumannya.
Membuat lidahnya tertarik keluar berkali-kali dengan
lidah panas Yunho.
“Mmmngh!”
Namja cantik itu mendongakkan wajahnya.
Merasaka gigitan-gigitan nakal Yunho pada leher
jenjangnya.
Ah, sampai kapan pun Jaejoong menyukai
sentuhan-sentuhan agresif ini.
Benar-benar memabukkan.
“Kau lapar
tidak?” Tanya Yunho tiba-tiba.
Jaejoong mengerutkan dahinya.
Ia menoleh menatap Suaminya.
“Ani, waeyo?”
“Berarti malam
ini tidak ikut makan malam tak apa hum?”
“Aish!
Nappeun~!”
Namja tampan itu terkekeh.
Ia semakin menurunkan kecupan-kecupannya.
Membuat suara desahan dan erangan manis milik namja
cantik itu menyeruak mendominasi ruangan.
-------
“Hyung, Umma
eodisseo?”
Namja hangat yang sedang berdiskusi mengenai
perusahaan bersama namja tampan itu terpaksa mengangkat wajahnya.
Menatap Jaejoong yang sedang berjalan menuruni tangga.
“Umma sedang
berbelanja peralatan bayi!” Teriak Yorin yang sedang duduk di atas sofa.
“MWO?!” Jerit
Jaejoong membulatkan matanya.
“Eoh? Kenapa
kaget? Bukankah kau sendiri yang memberitahu Umma kalau kau hamil?”
“Tapi Nuna,
aku cuma bercanda! AIISHHH!”
“Hahahaha,
salahmu sendiri, kenapa kau malah membohongi Umma, anak nakal”
“Hyung dan
Nuna kan tahu kalau aku hanya bercanda! Kenapa tidak memberitahu Umma?”
Eunjae dan Yorin hanya terkekeh kompak.
Mereka memutar bola mata seraya menatap Jaejoong.
“Kami juga
bisa nakal sepertimu, anak manja” Sahut Yorin.
Jaejoong mengerutkan dahinya.
Bibir cherrynya mempout sempurna.
“AKU TIDAK
MANJA!” Jeritnya marah.
Kedua Kim bersaudara itu hanya tertawa geli.
Mengacuhkan pout merah yang tampak menggoda itu.
Hmp.
Yunho yang mendengar perdebatan kecil itu ikut tertawa
kecil.
“Yunnie!
Jangan cuma tertawa!” Teriak Jaejoong menatap suaminya.
“Lalu? Kau mau
aku bagaimana eh? Salahmu sendiri” Sahut namja tampan itu masih terkekeh.
Eunjae meledakkan tawanya.
Aigoo.
Ia sangat sulit menahan rasa gelinya akhir-akhir ini.
Namja hangat itu menepuk-nepuk punggung Yunho sedikit
keras.
Membuat Yunho semakin melebarkan tawanya.
Uuh!
Jung Jaejoong menghentakkan kakinya gemas.
“Setidaknya
bantu aku hamil sekarang juga! Umma bisa membunuhku kalau ia tahu aku berbohong
padanyaaaa!”
“Mwo?”
Namja tampan itu membulatkan matanya.
Sementara Yorin sudah terguling ke atas hambal.
Menertawakan jeritan polos adiknya yang nakal itu.
Aigoo~
“Aku sedang
sibuk, nyonya Jung” Sahut Yunho tersenyum.
Ia kembali menundukkan wajahnya meraih berkas-berkas
dokumen itu dan melanjutkan diskusi yang sempat tertunda bersama Eunjae.
Mengacuhkan Jaejoong yang semakin mempoutkan bibir
ranumnya.
“ARRA! KALAU
BEGITU JANGAN SALAHKAN AKU KALAU NANTI ANAK KITA DNA-NYA SAMA DENGAN YOOCHUN!!”
Eoh?
Yunho menaikkan alisnya.
“Aku tidak
yakin Junsu akan membiarkanmu mengandung anak dari tunangannya, hahahaha”
“Kalau begitu
aku akan hamil anaknya Changmin!”
“Dia sudah
pergi melanjutkan studinya di London, sayang”
“AISH! NUNA!
KAJJA! HAMILI AKU SEKARANG JUGA!”
Yeoja berambut pendek itu menaikkan alisnya.
Ia meledakkan tawanya semakin lantang.
Membuat dua namja yang sedang duduk di sofa yang
satunya itu ikut tertawa geli.
Aish.
Dasar Jung Jaejoong.
-------
“YORIN! KEJAR
DARI SANA! TANGKAP DIA!!”
“HUUUAAAAA!! TOLONG
AKUUUUUU!!!”
DRAP DRAP
DRAP!
Tiga Kim bersaudara itu saling berteriak lantang
seraya berkejaran.
Jaejoong berlari kencang menuju pintu kamarnya yang
setengah terbuka itu.
CKLEK!
GREPP!
“Tertangkap
kau! Hahahaha!” Tawa Eunjae seraya memeluk erat pinggang ramping adiknya.
Jaejoong berteriak-teriak tidak jelas seraya meronta.
Membuat Yunho yang sedang membaca buku di ranjang
mengernyitkan dahinya dan menoleh menatap istrinya yang kini meronta meminta
tolong padanya.
KLIK!
Yorin sudah mengunci pintu kamar Yunho dan Jaejoong.
Ia menyusul Eunjae yang sedang merebahkan tubuh namja
cantik itu ke atas ranjang.
“Yunho! Kunci
lehernya! Ppaliwa!” Teriak Eunjae lantang.
Namja tampan itu mengangguk.
Ia segera menaruh bukunya di atas meja nakas dan
segera menahan leher namja cantik itu dengan lengannya yang kekar.
Membuat wajah cantik itu mendongak di atas perut
Yunho.
Sementara tubuhnya terkunci di antara kedua kaki Yunho
yang terbuka lebar.
“Yunnie
andwaaaeeee..Andwaaaeee!” Jerit Jaejoong semakin meronta.
“GELITIKI
DIA!” Perintah Eunjae dan Yorin kompak.
Jaejoong menggeliat.
Berusaha melepaskan diri dari ketiga makhluk yang
sedang menahan tubuhnya.
“AAAAAHHHHHHH!!!”
Jaejoong berteriak sekuat tenaganya.
Tawa lantangnya segera terdengar memenuhi ruangan.
Tubuhnya menggeliat-geliat mencoba menghindar dari
tangan Yorin dan Eunjae yang sedang menggelitiki pinggangnya.
“YUNNIE!
YUNNIE!! HAHAHAHAHA! TOLONG AKUUUUHHH HAHAHAHAHA LEPAAASSSS HAHAHAHA!”
Namja tampan itu tertawa geli.
Ia cukup menikmati situasi ini.
Well, jarang-jarang melihat namja badung itu terkunci
tidak berdaya seperti ini ania?
“NUNA
HAHAHAHAHA SSSTOOOPPP HAHAHAHA..HOSH..HOSHH..AKU HAHAHAHA AKU TIDAK BISA
BERNAFAS!!”
Namja cantik itu menggigit erat bibir bawahnya.
Ia tidak sanggup melawan lagi.
Nafasnya sesak.
Rasanya seperti mau mati.
Eunjae yang melihat Jaejoong berhenti meronta segera
menghentikan gelitikannya.
Namja cantik itu menghela nafas panjang dan melemaskan
tubuhnya.
Nafasnya terdengar berat dan menderu.
“Awas kalau
kau memakan kue Hyung tanpa ijin lagi, arasseo?!”
“A..Arasseyo..hh..hh..hhhngghh..Hyunngghhh..”
Namja tampan itu terkekeh.
Ia menatap Eunjae yang menepuk-nepuk lembut kepala istrinya.
“Dia mengambil
kuemu eh?” Tanya Yunho.
“Anak manja
ini memang nakal! Aish” Ujar Eunjae kesal.
Yorin yang sudah berhenti mengerjai tubuh Jaejoong
terduduk di samping namja cantik itu.
Ia tersenyum kecil seraya mengusap lembut rambut
almond Jaejoong.
Namja cantik itu mengeluh.
Ia semakin menyurukkan wajahnya di perut Yunho.
Membuat namja tampan itu menepuk-nepuk punggungnya.
“Kenapa kau
badung sekali eoh?”
Jaejoong tidak menyahut.
Ia hanya mempoutkan bibirnya manja dan mendorong tubuh
Yunho dengan kasar.
Kemudian ia melompat dari ranjang dan berlari memasuki
kamar mandi.
“Hoeekk~!”
Yunho, Yorin dan Eunjae yang masih duduk di atas
ranjang mengernyitkan dahi mereka.
Ketiganya saling menatap satu sama lain.
“Jaejoongie,
kau sakit?” Tanya Yorin khawatir.
Jaejoong tidak menyahut.
Ia hanya terus memuntahkan isi lambungnya di westafel.
“Pasti kau
kualat karena memakan kue curian” Tawa Eunjae mengejek.
Namja cantik itu mengerang kesal.
Ia berteriak tidak jelas.
Membuat Yunho segera melompat dari ranjang dan berlari
menghampiri kekasihnya.
“Gwenchana?
Kepalamu pusing?”
Jaejoong menggeleng.
Ia membiarkan Yunho mengurut lembut tengkuknya dan
mencucikan mulutnya setelah muntahnya berhenti.
Kemudian ia berbalik dan segera memeluk erat namja
tampan itu.
“Unggg..Yunnie
yaah..Huks..” Erangnya terisak.
Jaejoong merasakan perutnya sakit dan kepalanya
berdenyut saat ini.
Membuat Yunho mengecup lembut puncak kepalanya dan
mengusap punggungnya perlahan.
“Yunnieee..Hiks..Muaal~!”
Rengek namja cantik itu manja.
Yunho hanya mengangguk.
Ia tidak berhenti mengusap punggung Jaejoong sejak
tadi.
“Kka, kita
istirahat otte?” Bujuk Yunho tersenyum.
Jaejoong hanya mengangguk pasrah.
Ia merentangkan tangannya lebar.
Yunho segera meletakkan satu tangannya di balik
tengkuk Jaejoong dan satunya lagi di bawah lutut namja cantik itu.
Kemudian ia menggendong Jaejoong dan membawanya keluar
dari kamar mandi.
“Yorin Nuna,
Eunjae ya, mianhae, bisa kalian keluar sekarang? Sepertinya Jaejoong butuh
istirahat”
“Oh”
Kedua Kim bersaudara itu segera mengangguk.
Mereka tersenyum kecil melirik Jaejoong yang tampak
pucat di gendongan Yunho.
Namja cantik itu menyurukkan wajahnya erat di dada
bidang Yunho.
CKLEK.
Pintu kamar kembali tertutup rapat.
Yunho sudah membaringkan Jaejoong di atas ranjang.
Ia mengusap lembut poni almond namja cantik itu .
“Yunnnieeeee..Huks..”
“Aigoo, kenapa
menangis eoh?”
Namja tampan itu tertawa kecil.
Ia segera berbaring di samping Jaejoong dan memeluk
erat tubuh rapuh itu.
“Unnnggg”
Gumam Jaejoong seraya menyurukkan wajahnya di leher Yunho.
“Aish, manja
sekali huh?” Ujar Yunho seraya mempererat pelukannya di tubuh namja cantik itu.
Jaejoong tidak menyahut.
Ia sendiri merasa bingung kenapa mendadak kepalanya
terasa sakit dan ingin dimanja oleh namja tampan itu.
Aigoo.
“Cha, pejamkan
matamu dan tidurlah”
Jaejoong mengangguk patuh.
Ia segera memejamkan matanya dan menghembuskan
nafasnya yang mulai teratur di leher Yunho.
Namja tampan itu tersenyum manis dan mengecup lembut
puncak kepala kekasihnya.
Kemudian ia ikut memejamkan mata musangnya terlelap.
-------
“Uri Joongie
otte?”
Namja tampan itu mengangkat wajahnya.
Menatap Heechul yang duduk menghampirinya.
Yunho tersenyum kecil.
“Biasa Umma,
masih muntah-muntah”
“Aish, anak
itu, niat awalnya mau membohongi Umma malah jadi hamil betulan ania? Ckckckck”
“Hahahaha”
Namja tampan itu menyandarkan punggungnya ke sandaran
sofa.
Ia menutup layar Laptop Apple perak miliknya.
“YUNNIIIEEEEEEEE!!”
Yunho tersentak kaget.
Ia segera menoleh ke belakang dan mengernyitkan
dahinya.
Menatap Jaejoong yang berlari kencang ke arahnya.
“Jangan
lari-lari seperti itu, Jung Jaejoong!” Bentak Yunho seraya berdiri.
GREPP!
Namja cantik itu mengacuhkan teriakan kekasihnya.
Ia segera memeluk erat tubuh namja tampan itu saat ia
mendekat.
Heechul hanya tersenyum kecil melirik putra bungsunya.
“Aku mau makan
roti bakar, yah?” Pinta Jaejoong seraya mendongakkan wajahnya.
Menatap mata musang Yunho dengan kedua mata bulatnya yang
berkedip manja.
Aish, Yunho tidak bisa menahan senyum gelinya ketika
menatap puppy eyes itu.
“Tidak perlu
seperti itu pun aku pasti akan membelikannya untukmu, Boo”
“Aku juga mau
balon yang sudah ditiup, warna merah, ungu, merah gelap, sama merah muda”
“Yah?!”
“Wae? Kau
bilang akan membelikan apa pun ania?”
Ck.
Namja tampan itu mencebilkan bibirnya.
Ia menepuk kepala Jaejoong sedikit kesal.
Terang saja.
Sejak memasuki bulan ketiga permintaan Jaejoong
semakin aneh dan menyebalkan.
Namja tampan itu segera mengecup dahi Jaejoong dan
beranjak meraih kunci mobilnya.
Meninggalkan Jaejoong dan Ummanya di ruang tengah itu.
“Ummaaaaaaaa~!”
Jerit Jaejoong seraya merebahkan tubuhnya di sofa.
Ia menoleh memeluk erat yeoja berwajah angkuh itu.
Membuat Heechul tertawa kecil dan mengusap lembut
punggung putra bungsunya.
“Umma Umma
Ummaaaa~~”
“Neee, wae
eoh? Manja sekali”
“Umma harum,
hehehehe~”
Yeoja cantik itu hanya menggumam tidak jelas.
Ia menepuk2 lembut punggung namja cantik itu.
“Malam ini
keluarga Jung akan menginap di rumah kita, sayang, jadi Umma mau kau menjadi
anak yang manis hari ini ne?”
“Waeyo? Kenapa
harus sekeluarga? Aku mau Junchan saja yang menginaaappp~!”
“Ish, Mertuamu
ingin menemanimu di masa kehamilanmu sayang, kau tidak boleh egois seperti itu
arra?”
“Ummmaaaaaaaa~~~”
“Jung
Jaejoong”
“Uh!”
Namja cantik itu mempoutkan bibirnya kesal.
Ia segera berdiri dan beranjak melangkahkan kakinya.
“Awas saja
kalau nanti Umma Jung masih memaksaku memakai baju hamil itu~! Akan kugugurkan
anak ini!”
Mwo?
Kim Heechul tersentak kaget.
Mata sipitnya membulat sempurna.
“HIIYYYYAAAHHH!!
JAEJOOOONNGGGG!!!”
“Hahahahahahaha~~”
-------
“Nuna, apa aku
terlihat aneh?”
Yeoja cantik berambut pendek itu menoleh.
Ia tertegun dan membulatkan matanya menatap adik
bungsunya yang baru saja keluar dari ruang ganti.
Omoooo.
“Menyebalkan!”
Ujar Yorin seraya mengetuk dahi Jaejoong.
Membuat namja cantik itu memekik kecil seraya mengusap
dahinya.
“Kenapa kau
bisa terlihat lebih cantik dariku eh?” Kekeh Yorin gemas.
Ia menarik-narik pipi Jaejoong seraya mencubitnya.
“Nuna aku
tampan!”
“Yaa yaaa kau
sangat tampan, Jaejoongie sayang, sangaaatt tampan~”
“Nuna aku
serius!”
CKLEK.
“Boo, Junsu
memanggil---”
Omo.
Namja tampan itu merasakan tenggorokannya tercekat.
Mata musangnya membulat.
Menatap sosok cantik yang sedang berdiri di samping
Nunanya itu.
Jaejoong terlihat menggemaskan dengan baju hamilnya
yang bergambar animasi gajah berwarna merah muda.
Oh well, dengan tambahan rambut almondnya yang
terlihat memanjang, ia benar-benar cantik.
“APA
LIHAT-LIHAT EOH?!”
“Aish,
penampilannya saja manis, ternyata dalamnya sangat garang”
“YUNNIE!!”
“Hehehehe, aku
bercanda, sayang”
Yeoja cantik itu tersenyum kecil.
Ia segera beranjak keluar dari kamarnya dan menutup
pintu.
Meninggalkan sepasang kekasih itu berdua di sana.
Yunho berjalan menghampiri Jaejoong yang tampak
menunduk malu.
Jemarinya mencengkram erat kain halus itu.
“Wae? Kenapa
menunduk hum?” Bisik Yunho tersenyum geli.
Jaejoong menggumam tidak jelas.
Ia menghindar ketika namja tampan itu hendak menyentuh
lengannya yang terbuka.
“Yunnie
andwaaee” Rengeknya manja.
“Waeyo?” Tanya
Yunho terkekeh.
“Aku maluuu~!
Aishhhh”
Hmp.
Namja tampan itu mengangkat dagu kekasihnya.
Membuat mata musangnya menangkap jelas rona merah yang
menyemburat itu.
Aigoo, he is
look so cute ania?
“Kenapa harus
malu? Bukankah aku sudah melihatmu luar dalam ani?”
“Yunniiieeeee~!”
“Hahahaha, kau
benar-benar menggemaskan, BooJae”
Uuhh.
Jaejoong mengerang kesal.
Membiarkan Yunho memeluk erat tubuhnya dan mengecup
lembut tengkuknya dari belakang.
“Ck, uri baby
mau menghalangi Appa eoh?”
Jaejoong terkikik geli.
Merasakan tepukan lembut Yunho di perutnya yang tampak
membesar.
“Sepertinya ia
membenci Appanya, hehehe”
“Mwo? Kenapa?”
“Karena kau
sangat jeleeeekk~”
“Ya! Kalau aku
jelek anak kita juga akan jelek, Jung Jaejoong”
“Ani, dia
tidak akan jelek, karena dia anakku, bukan anakmu~”
“Jeongmall?
Kalau tidak ada aku dia tidak akan ada, sayang”
“Aku bisa
menghamili diriku sendiri, hahahaha”
“Aish”
“Kalau memang
dia ada karena kau, bagaimana caramu melakukannya huh?”
Eoh?
Yunho menaikkan alisnya.
Ia mencubit gemas bibir cherry itu.
“Kau
menggodaku eh?”
“Kau merasa
digoda?”
Namja tampan itu terkekeh.
Ia mengecup lembut pipi namja cantik itu dan mengusap
lembut perutnya.
“I thought so”
Yunho menggigit manis dagu Jaejoong.
Membuat erangan lirih terdengar lembut.
Namja tampan itu membaringkan Jaejoong di atas
ranjang.
Ia mengecupi leher jenjang namja cantik itu.
“Yunnie”
“Hmm?”
“Kita masih di
kamar Nuna~!”
“Lalu?”
“Aishhh, Nuna
pasti marah kalau ia tahu kita---”
“Ia tidak akan
marah kalau kau bilang ini keinginan uri baby, BooJae”
“Mwo? Kau
menyuruhku berbohong?”
“Wae? Bukankah
itu sudah bakatmu ania?”
“Yunnieee!”
“Pejamkan
matamu sayang, Nuna tidak akan marah”
Hmp.
Jaejoong tersenyum kecil.
Ia menaikkan alisnya.
Tidak akan marah?
Bagaimana dia bisa marah?
If I’ve
stuck again,
Stuck in
the Love Room, hehehehe.
END.
DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!
uhh.. romantis banget author >//<
BalasHapusso sweet.. XDD umma neomu kyeopta+napeun namja.. XDD karakternya appa disini sabar banget.. XDD sikap jailnya umma bikin gemes.. XD
BalasHapusSo sweett... <3
BalasHapuskeren dan so sweet bgt <3
BalasHapusSweet bgt😘💕
BalasHapusahhh mak kau benar benar... 😘😘😘
BalasHapusahhh mak kau benar benar... 😘😘😘
BalasHapus