This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Jumat, 14 September 2012

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/LOVE ROOM


Tittle: LOVE ROOM (LOVE BUS EPILOG)

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-fluff-mpreg-gelundungan bareng jejung


WARNING: BOY x BOY! Yang ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


  “Kenapa kau badung sekali eoh?”

.
.
.

  “Umma”

  “Hmm”

  “Aku hamil”

  “Oh”

  “Hehehehe~”

  “M..Mwo? Hamil? HAMIL?! YYYYAAA!! JUNG JAEJOOOOOONNGGGG!!!”

  “Hahahahahahahaha~~”

Namja cantik itu berlari menjauhi Ummanya yang sudah mengamuk.
Kim Heechul menggertakkan giginya geram.
Wajahnya tampak memerah padam.

  “KAU BARU MENIKAH, ANAK NAKAL!! KENAPA CEPAT SEKALI HAMILNYA EOH?!”

  “Menurut Umma kenapa?”

  “KAU HAMIL DI LUAR NIKAH HAH?! JUNG JAEJOOOOOONNNGGGG!!!!”

Aish.
Si bungsu Kim itu benar-benar nakal.
Ia berlari sekencang mungkin menjauhi Ummanya seraya tertawa geli.
Yeoja cantik berwajah angkuh itu terduduk lemas di atas sofa ruang tengah.

Oh my.


DRAP DRAP DRAP!


Heechul menoleh.
Menatap putra kedua dan putri pertamanya yang berlari menuruni tangga yang melingkar di ujung ruang tengah.
Eunjae tampak panik sementara Yorin tampak senang.

  “JAEJOONGIE HAMIL?? UMMA SERIUS?!” Jerit keduanya kompak.

Yeoja berwajah angkuh itu tidak sanggup lagi untuk menyahut.
Ia hanya menghela nafas lemah.
Ya tuhan, gumamnya tidak jelas.

Sementara itu, Jaejoong yang baru saja masuk ke dalam kamarnya terus tertawa geli.
Ia merebahkan tubuhnya ke atas ranjang.
Membuat sosok tampan yang sedang membaca buku di pinggir ranjang menoleh dan menaikkan alisnya.

  “Apa lagi ulahmu hari ini huh?” Tanya namja tampan itu menutup bukunya.

Jaejoong tersenyum manis.
Ia berguling ke atas pangkuan Yunho dan menyurukkan wajahnya di perut namja tampan itu.

  “Aku bilang pada Umma kalau aku hamil, hehehehe~”

  “MWO?!”


  “Waeyo? Kau juga ingin punya bakat berteriak seperti Umma eoh?”

Aish.
Yunho menarik punggung Jaejoong sedikit kasar.
Membuat namja cantik itu menatap langsung wajah tampannya dengan bibir cherry yang mempout sempurna.

  “Kau hamil??” Tanya Yunho meyakinkan.

Jaejoong menggeleng.
Ia terkekeh kecil.

  “Aniya, aku cuma bercanda”

  “Jung Jaejoong!”

  “Aishhh! Aku hanya bercanda Yunnie yaaaa! Lagi pula kalau aku memang benar-benar hamil aku tidak akan memberitahu Umma dengan cara seperti itu!”

Namja tampan itu menghela nafas panjang.
Ya tuhan.
Ia benar-benar kaget mendengar hal itu dari bibir ranum istrinya.
Ck.

  “Kau nakal sekali, Boo!” Erang Yunho kesal.

Namja tampan itu mendorong Jaejoong ke atas ranjang.
Kemudian ia berdiri dan hendak beranjak pergi meninggalkan namja cantik itu.


GREPP!


DEG!


Yunho tersentak kaget ketika merasakan sepasang lengan halus yang memeluk erat pinggangnya dari belakang.

  “Kau tidak menghukumku, bear?” Bisik Jaejoong semanja mungkin.

Aish.

Yunho hanya menarik senyum kecilnya.
Ia berbalik dan segera menabrak bibir ranum itu dengan bibir tebalnya.
Membuat Jaejoong melenguh lembut dan terjatuh ke atas ranjang.

Namja cantik itu tertawa geli disela ciumannya.
Membuat lidahnya tertarik keluar berkali-kali dengan lidah panas Yunho.

  “Mmmngh!”

Namja cantik itu mendongakkan wajahnya.
Merasaka gigitan-gigitan nakal Yunho pada leher jenjangnya.
Ah, sampai kapan pun Jaejoong menyukai sentuhan-sentuhan agresif ini.
Benar-benar memabukkan.

  “Kau lapar tidak?” Tanya Yunho tiba-tiba.

Jaejoong mengerutkan dahinya.
Ia menoleh menatap Suaminya.

  “Ani, waeyo?”

  “Berarti malam ini tidak ikut makan malam tak apa hum?”

  “Aish! Nappeun~!”

Namja tampan itu terkekeh.
Ia semakin menurunkan kecupan-kecupannya.
Membuat suara desahan dan erangan manis milik namja cantik itu menyeruak mendominasi ruangan.


-------


  “Hyung, Umma eodisseo?”

Namja hangat yang sedang berdiskusi mengenai perusahaan bersama namja tampan itu terpaksa mengangkat wajahnya.
Menatap Jaejoong yang sedang berjalan menuruni tangga.

  “Umma sedang berbelanja peralatan bayi!” Teriak Yorin yang sedang duduk di atas sofa.

  “MWO?!” Jerit Jaejoong membulatkan matanya.

  “Eoh? Kenapa kaget? Bukankah kau sendiri yang memberitahu Umma kalau kau hamil?”

  “Tapi Nuna, aku cuma bercanda! AIISHHH!”

  “Hahahaha, salahmu sendiri, kenapa kau malah membohongi Umma, anak nakal” 

  “Hyung dan Nuna kan tahu kalau aku hanya bercanda! Kenapa tidak memberitahu Umma?”

Eunjae dan Yorin hanya terkekeh kompak.
Mereka memutar bola mata seraya menatap Jaejoong.

  “Kami juga bisa nakal sepertimu, anak manja” Sahut Yorin.

Jaejoong mengerutkan dahinya.
Bibir cherrynya mempout sempurna.

  “AKU TIDAK MANJA!” Jeritnya marah.

Kedua Kim bersaudara itu hanya tertawa geli.
Mengacuhkan pout merah yang tampak menggoda itu.

Hmp.
Yunho yang mendengar perdebatan kecil itu ikut tertawa kecil.

  “Yunnie! Jangan cuma tertawa!” Teriak Jaejoong menatap suaminya.

  “Lalu? Kau mau aku bagaimana eh? Salahmu sendiri” Sahut namja tampan itu masih terkekeh.

Eunjae meledakkan tawanya.
Aigoo.
Ia sangat sulit menahan rasa gelinya akhir-akhir ini.
Namja hangat itu menepuk-nepuk punggung Yunho sedikit keras.
Membuat Yunho semakin melebarkan tawanya.

Uuh!
Jung Jaejoong menghentakkan kakinya gemas.

  “Setidaknya bantu aku hamil sekarang juga! Umma bisa membunuhku kalau ia tahu aku berbohong padanyaaaa!”

  “Mwo?”

Namja tampan itu membulatkan matanya.
Sementara Yorin sudah terguling ke atas hambal.
Menertawakan jeritan polos adiknya yang nakal itu.
Aigoo~

  “Aku sedang sibuk, nyonya Jung” Sahut Yunho tersenyum.

Ia kembali menundukkan wajahnya meraih berkas-berkas dokumen itu dan melanjutkan diskusi yang sempat tertunda bersama Eunjae.
Mengacuhkan Jaejoong yang semakin mempoutkan bibir ranumnya.

  “ARRA! KALAU BEGITU JANGAN SALAHKAN AKU KALAU NANTI ANAK KITA DNA-NYA SAMA DENGAN YOOCHUN!!”

Eoh?
Yunho menaikkan alisnya.

  “Aku tidak yakin Junsu akan membiarkanmu mengandung anak dari tunangannya, hahahaha”

  “Kalau begitu aku akan hamil anaknya Changmin!”

  “Dia sudah pergi melanjutkan studinya di London, sayang”

  “AISH! NUNA! KAJJA! HAMILI AKU SEKARANG JUGA!”

Yeoja berambut pendek itu menaikkan alisnya.
Ia meledakkan tawanya semakin lantang.
Membuat dua namja yang sedang duduk di sofa yang satunya itu ikut tertawa geli.

Aish.
Dasar Jung Jaejoong.


-------


  “YORIN! KEJAR DARI SANA! TANGKAP DIA!!”

  “HUUUAAAAA!! TOLONG AKUUUUUU!!!”


DRAP DRAP DRAP!


Tiga Kim bersaudara itu saling berteriak lantang seraya berkejaran.
Jaejoong berlari kencang menuju pintu kamarnya yang setengah terbuka itu.


CKLEK!


GREPP!


  “Tertangkap kau! Hahahaha!” Tawa Eunjae seraya memeluk erat pinggang ramping adiknya.

Jaejoong berteriak-teriak tidak jelas seraya meronta.
Membuat Yunho yang sedang membaca buku di ranjang mengernyitkan dahinya dan menoleh menatap istrinya yang kini meronta meminta tolong padanya.


KLIK!


Yorin sudah mengunci pintu kamar Yunho dan Jaejoong.
Ia menyusul Eunjae yang sedang merebahkan tubuh namja cantik itu ke atas ranjang.

  “Yunho! Kunci lehernya! Ppaliwa!” Teriak Eunjae lantang.

Namja tampan itu mengangguk.
Ia segera menaruh bukunya di atas meja nakas dan segera menahan leher namja cantik itu dengan lengannya yang kekar.
Membuat wajah cantik itu mendongak di atas perut Yunho.
Sementara tubuhnya terkunci di antara kedua kaki Yunho yang terbuka lebar.

  “Yunnie andwaaaeeee..Andwaaaeee!” Jerit Jaejoong semakin meronta.

  “GELITIKI DIA!” Perintah Eunjae dan Yorin kompak.

Jaejoong menggeliat.
Berusaha melepaskan diri dari ketiga makhluk yang sedang menahan tubuhnya.

  “AAAAAHHHHHHH!!!”

Jaejoong berteriak sekuat tenaganya.
Tawa lantangnya segera terdengar memenuhi ruangan.
Tubuhnya menggeliat-geliat mencoba menghindar dari tangan Yorin dan Eunjae yang sedang menggelitiki pinggangnya.

  “YUNNIE! YUNNIE!! HAHAHAHAHA! TOLONG AKUUUUHHH HAHAHAHAHA LEPAAASSSS HAHAHAHA!”

Namja tampan itu tertawa geli.
Ia cukup menikmati situasi ini.
Well, jarang-jarang melihat namja badung itu terkunci tidak berdaya seperti ini ania?

  “NUNA HAHAHAHAHA SSSTOOOPPP HAHAHAHA..HOSH..HOSHH..AKU HAHAHAHA AKU TIDAK BISA BERNAFAS!!”

Namja cantik itu menggigit erat bibir bawahnya.
Ia tidak sanggup melawan lagi.
Nafasnya sesak.
Rasanya seperti mau mati.

Eunjae yang melihat Jaejoong berhenti meronta segera menghentikan gelitikannya.
Namja cantik itu menghela nafas panjang dan melemaskan tubuhnya.
Nafasnya terdengar berat dan menderu.

  “Awas kalau kau memakan kue Hyung tanpa ijin lagi, arasseo?!”

  “A..Arasseyo..hh..hh..hhhngghh..Hyunngghhh..”

Namja tampan itu terkekeh.
Ia menatap Eunjae yang menepuk-nepuk lembut kepala istrinya.

  “Dia mengambil kuemu eh?” Tanya Yunho.

  “Anak manja ini memang nakal! Aish” Ujar Eunjae kesal.

Yorin yang sudah berhenti mengerjai tubuh Jaejoong terduduk di samping namja cantik itu.
Ia tersenyum kecil seraya mengusap lembut rambut almond Jaejoong.
Namja cantik itu mengeluh.
Ia semakin menyurukkan wajahnya di perut Yunho.
Membuat namja tampan itu menepuk-nepuk punggungnya.

  “Kenapa kau badung sekali eoh?”

Jaejoong tidak menyahut.
Ia hanya mempoutkan bibirnya manja dan mendorong tubuh Yunho dengan kasar.
Kemudian ia melompat dari ranjang dan berlari memasuki kamar mandi.

  “Hoeekk~!”

Yunho, Yorin dan Eunjae yang masih duduk di atas ranjang mengernyitkan dahi mereka.
Ketiganya saling menatap satu sama lain.
 
  “Jaejoongie, kau sakit?” Tanya Yorin khawatir.

Jaejoong tidak menyahut.
Ia hanya terus memuntahkan isi lambungnya di westafel.

  “Pasti kau kualat karena memakan kue curian” Tawa Eunjae mengejek.

Namja cantik itu mengerang kesal.
Ia berteriak tidak jelas.
Membuat Yunho segera melompat dari ranjang dan berlari menghampiri kekasihnya.

  “Gwenchana? Kepalamu pusing?”

Jaejoong menggeleng.
Ia membiarkan Yunho mengurut lembut tengkuknya dan mencucikan mulutnya setelah muntahnya berhenti.
Kemudian ia berbalik dan segera memeluk erat namja tampan itu.

  “Unggg..Yunnie yaah..Huks..” Erangnya terisak.

Jaejoong merasakan perutnya sakit dan kepalanya berdenyut saat ini.
Membuat Yunho mengecup lembut puncak kepalanya dan mengusap punggungnya perlahan.

  “Yunnieee..Hiks..Muaal~!” Rengek namja cantik itu manja.

Yunho hanya mengangguk.
Ia tidak berhenti mengusap punggung Jaejoong sejak tadi.

  “Kka, kita istirahat otte?” Bujuk Yunho tersenyum.

Jaejoong hanya mengangguk pasrah.
Ia merentangkan tangannya lebar.
Yunho segera meletakkan satu tangannya di balik tengkuk Jaejoong dan satunya lagi di bawah lutut namja cantik itu.
Kemudian ia menggendong Jaejoong dan membawanya keluar dari kamar mandi.

  “Yorin Nuna, Eunjae ya, mianhae, bisa kalian keluar sekarang? Sepertinya Jaejoong butuh istirahat”

  “Oh”

Kedua Kim bersaudara itu segera mengangguk.
Mereka tersenyum kecil melirik Jaejoong yang tampak pucat di gendongan Yunho.
Namja cantik itu menyurukkan wajahnya erat di dada bidang Yunho.


CKLEK.


Pintu kamar kembali tertutup rapat.
Yunho sudah membaringkan Jaejoong di atas ranjang.
Ia mengusap lembut poni almond namja cantik itu .

  “Yunnnieeeee..Huks..”

  “Aigoo, kenapa menangis eoh?”

Namja tampan itu tertawa kecil.
Ia segera berbaring di samping Jaejoong dan memeluk erat tubuh rapuh itu.

  “Unnnggg” Gumam Jaejoong seraya menyurukkan wajahnya di leher Yunho.

  “Aish, manja sekali huh?” Ujar Yunho seraya mempererat pelukannya di tubuh namja cantik itu.

Jaejoong tidak menyahut.
Ia sendiri merasa bingung kenapa mendadak kepalanya terasa sakit dan ingin dimanja oleh namja tampan itu.

Aigoo.

  “Cha, pejamkan matamu dan tidurlah”

Jaejoong mengangguk patuh.
Ia segera memejamkan matanya dan menghembuskan nafasnya yang mulai teratur di leher Yunho.
Namja tampan itu tersenyum manis dan mengecup lembut puncak kepala kekasihnya.
Kemudian ia ikut memejamkan mata musangnya terlelap.


-------


  “Uri Joongie otte?”

Namja tampan itu mengangkat wajahnya.
Menatap Heechul yang duduk menghampirinya.
Yunho tersenyum kecil.

  “Biasa Umma, masih muntah-muntah”

  “Aish, anak itu, niat awalnya mau membohongi Umma malah jadi hamil betulan ania? Ckckckck”

  “Hahahaha”

Namja tampan itu menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa.
Ia menutup layar Laptop Apple perak miliknya.

  “YUNNIIIEEEEEEEE!!”

Yunho tersentak kaget.
Ia segera menoleh ke belakang dan mengernyitkan dahinya.
Menatap Jaejoong yang berlari kencang ke arahnya.

  “Jangan lari-lari seperti itu, Jung Jaejoong!” Bentak Yunho seraya berdiri.


GREPP!


Namja cantik itu mengacuhkan teriakan kekasihnya.
Ia segera memeluk erat tubuh namja tampan itu saat ia mendekat.
Heechul hanya tersenyum kecil melirik putra bungsunya.

  “Aku mau makan roti bakar, yah?” Pinta Jaejoong seraya mendongakkan wajahnya.

Menatap mata musang Yunho dengan kedua mata bulatnya yang berkedip manja.
Aish, Yunho tidak bisa menahan senyum gelinya ketika menatap puppy eyes itu.

  “Tidak perlu seperti itu pun aku pasti akan membelikannya untukmu, Boo”

  “Aku juga mau balon yang sudah ditiup, warna merah, ungu, merah gelap, sama merah muda”

  “Yah?!”

  “Wae? Kau bilang akan membelikan apa pun ania?”

Ck.
Namja tampan itu mencebilkan bibirnya.
Ia menepuk kepala Jaejoong sedikit kesal.

Terang saja.
Sejak memasuki bulan ketiga permintaan Jaejoong semakin aneh dan menyebalkan.
Namja tampan itu segera mengecup dahi Jaejoong dan beranjak meraih kunci mobilnya.
Meninggalkan Jaejoong dan Ummanya di ruang tengah itu.

  “Ummaaaaaaaa~!” Jerit Jaejoong seraya merebahkan tubuhnya di sofa.

Ia menoleh memeluk erat yeoja berwajah angkuh itu.
Membuat Heechul tertawa kecil dan mengusap lembut punggung putra bungsunya.

  “Umma Umma Ummaaaa~~”

  “Neee, wae eoh? Manja sekali”

  “Umma harum, hehehehe~”

Yeoja cantik itu hanya menggumam tidak jelas.
Ia menepuk2 lembut punggung namja cantik itu.

  “Malam ini keluarga Jung akan menginap di rumah kita, sayang, jadi Umma mau kau menjadi anak yang manis hari ini ne?”

  “Waeyo? Kenapa harus sekeluarga? Aku mau Junchan saja yang menginaaappp~!”

  “Ish, Mertuamu ingin menemanimu di masa kehamilanmu sayang, kau tidak boleh egois seperti itu arra?”

  “Ummmaaaaaaaa~~~”

  “Jung Jaejoong”

  “Uh!”

Namja cantik itu mempoutkan bibirnya kesal.
Ia segera berdiri dan beranjak melangkahkan kakinya.

  “Awas saja kalau nanti Umma Jung masih memaksaku memakai baju hamil itu~! Akan kugugurkan anak ini!”

Mwo?

Kim Heechul tersentak kaget.
Mata sipitnya membulat sempurna.

  “HIIYYYYAAAHHH!! JAEJOOOONNGGGG!!!”

  “Hahahahahahaha~~”


-------


  “Nuna, apa aku terlihat aneh?”

Yeoja cantik berambut pendek itu menoleh.
Ia tertegun dan membulatkan matanya menatap adik bungsunya yang baru saja keluar dari ruang ganti.
Omoooo.

  “Menyebalkan!” Ujar Yorin seraya mengetuk dahi Jaejoong.

Membuat namja cantik itu memekik kecil seraya mengusap dahinya.

  “Kenapa kau bisa terlihat lebih cantik dariku eh?” Kekeh Yorin gemas.

Ia menarik-narik pipi Jaejoong seraya mencubitnya.

  “Nuna aku tampan!”

  “Yaa yaaa kau sangat tampan, Jaejoongie sayang, sangaaatt tampan~”

  “Nuna aku serius!”


CKLEK.


  “Boo, Junsu memanggil---”

Omo.

Namja tampan itu merasakan tenggorokannya tercekat.
Mata musangnya membulat.
Menatap sosok cantik yang sedang berdiri di samping Nunanya itu.

Jaejoong terlihat menggemaskan dengan baju hamilnya yang bergambar animasi gajah berwarna merah muda.
Oh well, dengan tambahan rambut almondnya yang terlihat memanjang, ia benar-benar cantik.

  “APA LIHAT-LIHAT EOH?!”

  “Aish, penampilannya saja manis, ternyata dalamnya sangat garang”

  “YUNNIE!!”

  “Hehehehe, aku bercanda, sayang”

Yeoja cantik itu tersenyum kecil.
Ia segera beranjak keluar dari kamarnya dan menutup pintu.
Meninggalkan sepasang kekasih itu berdua di sana.

Yunho berjalan menghampiri Jaejoong yang tampak menunduk malu.
Jemarinya mencengkram erat kain halus itu.

  “Wae? Kenapa menunduk hum?” Bisik Yunho tersenyum geli.

Jaejoong menggumam tidak jelas.
Ia menghindar ketika namja tampan itu hendak menyentuh lengannya yang terbuka.

  “Yunnie andwaaee” Rengeknya manja.

  “Waeyo?” Tanya Yunho terkekeh.

  “Aku maluuu~! Aishhhh”

Hmp.
Namja tampan itu mengangkat dagu kekasihnya.
Membuat mata musangnya menangkap jelas rona merah yang menyemburat itu.
Aigoo, he is look so cute ania?

  “Kenapa harus malu? Bukankah aku sudah melihatmu luar dalam ani?”

  “Yunniiieeeee~!”

  “Hahahaha, kau benar-benar menggemaskan, BooJae”

Uuhh.
Jaejoong mengerang kesal.
Membiarkan Yunho memeluk erat tubuhnya dan mengecup lembut tengkuknya dari belakang.

  “Ck, uri baby mau menghalangi Appa eoh?”

Jaejoong terkikik geli.
Merasakan tepukan lembut Yunho di perutnya yang tampak membesar.

  “Sepertinya ia membenci Appanya, hehehe”

  “Mwo? Kenapa?”

  “Karena kau sangat jeleeeekk~”

  “Ya! Kalau aku jelek anak kita juga akan jelek, Jung Jaejoong”

  “Ani, dia tidak akan jelek, karena dia anakku, bukan anakmu~”

  “Jeongmall? Kalau tidak ada aku dia tidak akan ada, sayang”

  “Aku bisa menghamili diriku sendiri, hahahaha”

  “Aish”

  “Kalau memang dia ada karena kau, bagaimana caramu melakukannya huh?”

Eoh?
Yunho menaikkan alisnya.
Ia mencubit gemas bibir cherry itu.

  “Kau menggodaku eh?”

  “Kau merasa digoda?”

Namja tampan itu terkekeh.
Ia mengecup lembut pipi namja cantik itu dan mengusap lembut perutnya.

  I thought so

Yunho menggigit manis dagu Jaejoong.
Membuat erangan lirih terdengar lembut.
Namja tampan itu membaringkan Jaejoong di atas ranjang.
Ia mengecupi leher jenjang namja cantik itu.

  “Yunnie”

  “Hmm?”

  “Kita masih di kamar Nuna~!”

  “Lalu?”

  “Aishhh, Nuna pasti marah kalau ia tahu kita---”

  “Ia tidak akan marah kalau kau bilang ini keinginan uri baby, BooJae”

  “Mwo? Kau menyuruhku berbohong?”

  “Wae? Bukankah itu sudah bakatmu ania?”

  “Yunnieee!”

  “Pejamkan matamu sayang, Nuna tidak akan marah”

Hmp.

Jaejoong tersenyum kecil.
Ia menaikkan alisnya.

Tidak akan marah?

Bagaimana dia bisa marah?

If I’ve stuck again,

Stuck in the Love Room, hehehehe.


END.

DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!

7 komentar:

  1. uhh.. romantis banget author >//<

    BalasHapus
  2. so sweet.. XDD umma neomu kyeopta+napeun namja.. XDD karakternya appa disini sabar banget.. XDD sikap jailnya umma bikin gemes.. XD

    BalasHapus
  3. ahhh mak kau benar benar... 😘😘😘

    BalasHapus
  4. ahhh mak kau benar benar... 😘😘😘

    BalasHapus