This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Jumat, 14 September 2012

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/BECOME A NUNA


Tittle: BECOME A NUNA

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-incest-wow


WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*

CAUTION: JUNG JAEHO DAN JUNG JUNHON MILIK AUTHOR SETANGKAI!!


-------


  “Juju yah! Don’t make a noise please!”

.
.
.

Yeoja cantik berambut almond itu tersenyum manis hari ini.
Oh well.
Tentu saja.

Hari ini Ummanya akan membawa pulang dongsaeng yg ia inginkan sejak dulu.
Hmp, dongsaeng?

Jung Ju Hee akan menjadi seorang Nuna mulai hari ini.

  “Hari ini?”

Ju Hee menoleh.
Menatap sahabatnya, Shim Chang Gyu yg sedang memutar2 kabel bass listriknya.

Yeoja gothic itu tersenyum manis.
Ia terkekeh dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang milik Chang Gyu.

  “OH well~ Nuna~ Kekekeke~”

  “Trust me, Jung Ju Hee, menjadi seorang Nuna itu tidak selamanya menyenangkan”

  “Mwo?”

  “Adikku yg satu itu selalu membuat keributan di studioku setiap hari”

  “Hahahaha, karena kau tidak bisa menjaga Minkyu dengan baik!”

  “Aku membencinya”

  “Sekaligus menyayanginya”

  “Heh, dari mana kau tahu?”

  “Kalau tidak untuk apa kau mampir ke toko permen setiap pulang sekolah hanya untuk membeli permen Lollipop kesukaan namja Lolli itu eoh?”

OH ck.
Shim Chang Gyu mempoutkan bibir tipisnya.

Mata sipitnya yg berwarna hitam mengerling tajam.
Rambut pendeknya sebahu yg juga berwarna hitam seperti Ummanya bergoyang lembut.

  “Ummaku akan datang”

  “Eoh?”


CKLEK.


Yeoja gothic itu menaikkan alisnya.
Bagaimana Vokalis utama band mereka itu bisa tahu kalau Kyujumma akan mengintip mereka eoh?


  “Sudah jam makan siang, kajja, turun”

Kyuhyun tersenyum kecil.
Ia melirik Ju Hee yg masih berbaring di ranjang putrinya.

  “Jung Ju Hee! Kau ini seorang yeoja! Duduk yg benar!”

  “CK~ Kyujumma cerewet sekali”

  “Mwo? Baiklah! Kau akan makan wortel satu piring penuh siang ini, nona besar!”

  “WHAT??”

Yeoja evil itu tertawa lantang.
Mengejek sahabatnya yg memasang tampang memelas sekarang.

Aish.

Ummanya benar2 keren.
Menyenangkan dan cerewet.


-------


CKLEK.


  “Ah, Juju yah”

Jung Ju Hee menarik senyumnya.
Ia meletakkan gitar listriknya di dinding dan beranjak mendekati Jaejoong yg terbaring lemah di ranjang.

  “Appa eodisseo?”

  “Masih di rumah sakit, barang2 Umma belum selesai”

  “Hmm”

  “See? Its your brothers”

Yeoja gothic itu berjalan mendekat.
Mata bulatnya membesar.
Oh gosh!

  “Aku punya dua dongsaeng?!”

  “Nee~ Kyeopta ania? Hehehe, yg di sebelah kiri namanya Jaeho dan yg di kanan namanya Junhon”

  “Aku tidak bisa membayangkan betapa rusuhnya rumah ini setahun kedepan”

Jaejoong terkekeh geli.
Ia menarik Ju Hee agar duduk di dekatnya dan mengelus rambut almond yeoja itu.

  “Kenapa kau selalu mengikat sebagian rambutmu seperti ini? Terlihat cantik kalau digerai, sayang”

  “Umma aish! Aku mati2an memanjangkan rambutku supaya aku bisa mengikat sebagiannya seperti Hero yg ada di lagu Triangle!”

  “Hero? Triangle?”

  “Jangan bilang Umma tidak tahu namja tercantik itu!”

  “Namja?! Kau bilang namja?! Oh gosh, Jung Ju Hee! Artis seperti apa yg kau idolakan eoh?! Kenapa namja bisa punya rambut sepanjang ini hah?!”

  “Aisshh..Umma cereweeeeett~!”

  “Juju!”

  “Ck, aku suka Umma! Gwenchanaaa”


CKLEK.


  “Waeyo? Kenapa berisik sekali eoh?”

Umma dan aegya yg sedang bertengkar mulut itu menatap kompak ke arah pintu.
Ah, Yunho sudah kembali.

  “Umma menyebalkan!”

  “Hum?”

Yunho menaikkan alisnya.
Ia menghampiri Jaejoong yg bersandar di kepala ranjang.
Jemarinya terulur mengusap rambut almond putrinya.

  “Juju menyukai namja yg berpenampilan seperti yeoja!” Adu Jaejoong kesal.

  “Mwo?” Kaget Yunho membesarkan matanya.

Yeoja gothic itu merasa risih.
Ia berdecak kesal sekali lagi.

  “Urusanku milikku, jangan ikut campur” Rutuknya kesal.

Yunho tertawa kecil.
Aigoo, ia memang tidak asing lagi dengan keadaan seperti ini.
Jaejoong tidak pernah bisa sependapat dengan yeoja keras kepala itu.

  “Kau sudah lihat Jaeho dan Junhon ania?”

Ju Hee menarik senyumnya.
Ah, Appa memang yg terbaik. Gumamnya dalam hati.

  “Ne~ Dan Juju sudah mengklaim, kalau mereka besar nanti, Jaeho akan menjadi drummer baru di bandku dan Junhon akan menjadi pemain bass yg keren!”

  “MWO?”

Jaejoong memicingkan mata bulatnya menatap Yunho.
Namja tampan itu hanya menarik senyumnya.

Yeoja gothic itu terkekeh kecil dan mengecup pipi dongsaeng kembarnya.
Kemudian ia beranjak keluar dari kamar setelah meraih gitar listriknya yg berwarna hitam dengan less berwarna hijau stabilo.

Eksentrik.

  “Yah! Apa kau tidak lihat kelakukan putrimu eoh?!” Rutuk Jaejoong kesal.

Namja tampan itu menatap Jaejoong.
Ia mendekat dan berbaring di pangkuan namja cantik itu.

  “Hmm”

  “Kyuhyun memang pernah menghasutku agar membiarkan Juju menjadi vokalis kedua di band putrinya, tapi aku tidak pernah mengajarkan yeoja itu untuk berpakaian dengan gaya urakan seperti itu Yunnie yah!”

  “Gaya urakan? Hahahaha, aigoo, kau ini, itu namanya gothic sayang, kudengar memang sedang trend di kalangan anak band”

  “Trend? Apanya yg trend eoh? Kaus putih tanpa lengan dengan pita besar berwarna hitam di sudut pinggangnya serta rok yg terbuat dari tumpukan kain hitam berjaring transparan dengan tinggi selutut dipadu dengan sepatu boot hitam bertali yg warnanya hijau terang bercampur hitam?? Lebih terlihat seperti gaya hantu!”

Yunho tertawa lantang.
Ia mengelus lengan Jaejoong dengan lembut.

  “Juju sudah kelas satu SMP, sayang, dia sudah cukup besar untuk mengatur kehidupannya sendiri nee?”

  “Tapi bagiku dia masih sangat kecil, Yunnie bear~! Bagaimana kalau Jaeho dan Junhon sudah besar nantinya? Oh my..”

  “Gwenchana, tidak usah terlalu dipikirkan”

  “Tapi---”

  “Kau takut? Kalau begitu..Bagaimana kalau kita tambah dongsaeng untuk Jaeho dan Junhon satu lagi eum? Kau tidak perlu takut lagi ania?”

Jaejoong mempoutkan bibir cherrynya.
Ia memukul dada bidang namja tampan itu dengan gemas.

  “Pervert bear~!” Jeritnya malu.

  “Kau tahu tidak apa itu pervert hah?” Ujar Yunho terkekeh.

  “Mesuummmm~!”

  “Salah!”

  “Mwo? Apanya yg salah eoh?”

  “Pervert itu seperti ini~”

Namja cantik itu tersentak kaget.
Wajahnya terasa panas dan merah padam.
Mata bulatnya membesar menatap Yunho yg menolehkan wajahnya dan menggigit kejantanannya yg masih berada di balik celana.

  “YUNNIE!”

  “Hahahaha”


-------


Park Sooji, Shim Chang Gyu, Jung Yonghwa, dan Hwang Chansung sedang berkumpul di kamar yeoja gothic itu.
Membicarakan tentang lagu terbaru yg diciptakan Yonghwa untuk performance bulan ini.

  “Apa kita harus mengatur posisi lagi? Atau memakai posisi awal seperti biasanya? Kalau begitu, aku masih di Drummer kan?” Ujar Chansung mengernyitkan dahinya.

  “Pokoknya aku masih pegang Keyboard!” Ujar Sooji menyeruput minumnya.

  “Vokalis utama” Sahut Chang Gyu datar.

  “Rapper” Potong Yonghwa tersenyum.

Yeoja gothic itu menaikkan alisnya.
Ia mengangguk paham.

  “Baiklah, kalau begitu aku masih vokalis kedua sekaligus gitaris” Ujarnya datar.

  “Sooji yah, kita kekurangan pemain bass! Aku sulit berkonsentrasi kalau bernyanyi sambil pegang bass! Apa kau bisa mengajak Oppamu?” Ujar Chang Gyu mengernyitkan dahinya.

  “Yoosu Oppa? Hahahaha, ia hanya tertarik pada bisnis dan basket, itu hidupnya” Ujar yeoja ikal itu tertawa.

  “Ahh, seandainya Jaeho dan Junhon sudah besar!”

  “Jangan mimpi, Ummaku melarang dua namja itu mendekati studio di kamarku!”

Mereka semua menatap Ju Hee yg mempoutkan bibirnya.

  “Itu gawat” Ujar mereka kompak.

Yeoja gothic itu menghela nafasnya malas.
Ahh, seandainya ia juga punya Oppa seperti Sooji Park.
Ck, padahal di fanfiction yg sebelumnya ia sempat bersama dengan Yunjaeyun.
Author yg pelit itu benar2 menyebalkan disini!

  “Onnie, Ummaku memintaku untuk pulang cepat hari ini, aku duluan nee?”

  “Hum, hati2 Sooji ya”

Yeoja ikal itu mengangguk.
Tersenyum sekilas pada Ju Hee yg menatapnya.


CKLEK.


  “Aku juga mau pulang” Ujar Chansung mengunyah cookiesnya.

  “Aku juga” Sahut Chang Gyu datar.

  “Aku” Ucap Yonghwa.

Ju Hee berdecak kesal.
Ia memutar bola matanya.

  “Pulang saja kalian semua!” Jeritnya emosi.

Mereka semua terkekeh kecil.
Chang Gyu menepuk bahu sahabatnya.

  “Kudengar ada teman Sooji yg bisa memegang posisi bass”

  “Hm?”

  “Jung HyunBin”

Yeoja gothic itu menaikkan alisnya.

  “Kita harus mengetes kemampuannya dulu”

Chang Gyu mengangguk.
Ia menyerahkan fotokopian lirik lagu terbaru mereka untuk bulan ini.

  “Jangan lupa latihan”


-------


Yeoja gothic itu tersenyum kecil.
Ah, liriknya mudah sekali.
Kali ini dengan nada yg tinggi eoh?

Baiklah!

Ju Hee segera memasang kabel gitar listriknya.
Ia mengikat rambut almondnya ke belakang dan menarik nafas.


JRENG~!!


  RISING SUUUNNNN~~!!


JRENG! JRENG! JRENG!!


  “JUNG JU HEEEEEE!!!”

Yeoja gothic itu mengacuhkan suara teriakan Ummanya.
Ia masih terus menyanyikan lagu baru band mereka dengan volume yg besar.


DRAP DRAP DRAP!


CKLEK!!


Jaejoong yg baru saja masuk ke dalam kamar Ju Hee mengatur nafasnya.
Mata bulatnya beradu tatap dengan mata bulat yg satu lagi.
Ju Hee masih di posisinya menyentuh senar gitar.

  “Juju yah! Don’t make a noise please!”


BLAMM!!


Yeoja gothic itu terdiam.
Menatap datar pintu kamarnya yg berwarna hitam itu dibanting kasar oleh Ummanya.


BRAKK!!


Ju Hee membanting kasar gitar kesayangannya ke lantai.
Ia menendang sadis mikrofon itu dan menjatuhkan amplifiernya.
Wajahnya datar.
Tetapi menyiratkan emosi yg mendalam.
Nafasnya menderu tidak teratur.

Oh gosh.

Sepertinya Jaejoong lupa kalau yeoja gothic ini sangat tempramental.
Ia akan sangat mengerikan jika sedang emosi.


CKLEK!


Yunho yg baru saja masuk ke dalam kamar membulatkan mata musangnya.
Menatap putri kesayangannya sedang menarik kasar seprainya.


TAP TAP TAP!


GREPP!


  “LEPAS!!”

  “Sshh, Juju yah, calm down nee?”

  “LEPASKAN AKU!!”

Yeoja gothic itu terus memberontak.
Mencoba melepaskan diri dari rengkuhan Yunho yg sangat kuat di tubuhnya.
Namja tampan itu masih tetap memeluk putrinya.
Ia menunggu sampai yeoja gothic itu merasa tenang.


BRUKK~


Yunho mendudukkan dirinya di atas ranjang Ju Hee.
Dengan kedua tangan yg masih memeluk yeoja itu.

  “Sudah?”

Ju Hee tidak menyahut.
Ia bisa merasakan tetes bening itu keluar dari sudut matanya dengan tempo lambat.
Sedetik kemudian ia mengangguk pelan.

Yunho menghela nafasnya.

  “Maafkan Umma ne?”

Ju Hee masih diam.
Ia mencengkram erat jemarinya yg terkepal.

  “Dongsaengmu sedang tidur, sayang, kau tidak ingin mengganggu tidur mereka ania?”

  “Tapi---”

  “Let’ see, bagaimana kalau misalnya Juju sedang tidur siang, lalu tiba2 ada suara berisik yg membuat Juju terbangun, hmm?”

  “Juju marah”

  “Nah, Jaeho dan Junhon juga akan marah, sayang, tapi mereka memperlihatkannya dengan tangisan”

Ju Hee menghela nafasnya.
Ia menatap Appanya yg sedang tersenyum lembut di sana.

  “Umma sering merasa lelah, Juju sayang, kondisi fisiknya belum terlalu sempurna setelah ia melahirkan namja kembar itu nee? Juju mengerti?”
 
  “Ne Appa..”

  “That’s my Goth Princess”

  “Hmp”

Yeoja gothic itu membalikkan tubuhnya.
Ia memeluk Yunho dengan erat.

  “Juju sayang Appa”

  “I love you more than you know, Goth Princess”


-------


Dua tahun kemudian.


Yeoja gothic itu berlari menaiki tangga kamarnya yg berada di lantai dua.
Ia tersenyum senang seraya menahan tas gitar di punggungnya.

  “Juju yah~! Jaeho dan Honchan di kamarmu nee?!”

  “Ne Ummaaaa~~”


DRAP DRAP DRAP!


CKLEK!


  “Hhh..hh..hh”

Hmp.

  “Hey boys!”

Dua namja yg berwajah sama itu menatap Ju Hee yg tersenyum di depan pintu.
Mata bulat Junhon berkilat memperhatikan Nunanya yg berpenampilan keren hari ini.

  “Kau suka? Ini kaus baru, Honchan~” Ujar Ju Hee terkekeh.

Namja almond yg duduk di samping adik kembarnya mengerang tidak suka.
Ia memukul tangan Ju Hee yg sedang mengelus rambut cokelat Junhon yg tipis.

  “Ck, ternyata Park Sooji benar, kau memang namja baskom, dongsaeng nakal!” Kekeh Ju Hee seraya melepas sepatu Bootnya.

Yeoja gothic itu berjalan ke arah lemari pakaiannya.
Ia memperhatikan dirinya di cermin.
Menatap kaus barunya yg berwarna pink cerah dengan rok gothic yg dililit jaring2 berwarna pink cerah di sekitarnya secara diagonal.
Kaus kakinya yg berwarna hitam putih horizontal itu membuat penampilannya semakin menarik.

Ju Hee meraih karet rambutnya.
Ia mengikat rambut almond sepinggangnya dan meraih gitar listriknya.

Mata bulatnya menatap seluruh dinding kamar yg sudah dipasangi peredam suara oleh Yunho.
Good, mulai sekarang Umma tidak akan pernah berceloteh lagi. Gumamnya dalam hati.

Ju Hee menghampiri kedua dongsaengnya.
Ia memasangkan penutup telinga pada Jaeho dan Junhon.

Kemudian ia mulai memetik senar gitarnya.


JRENGGG~!!


  Oh yeah~! Turn on the music high high, nobody cant stop you all! We got We got Oh We got it! I got youuuuu~! Under my skin!!

Hmp.

Yeoja gothic itu menarik seringai senangnya.
Ide Yonghwa membiarkannya menyanyikan bagian rapp pembuka tidak buruk.
Ia menyukai lirik ini.

Dua namja berwajah sama yg masih duduk di atas ranjang seraya menonton Juju menyanyi terkekeh kompak.
Jung Jaeho menjulurkan tangannya ke depan.
Mencoba meraih kotak hitam yg berisi pik gitar milik Ju Hee.

  Shijakeun dalkomhage, pyeongbom ha---HIYAAAA!! JUNG JAEHOOOO!!!”


BRAKK!!


Yeoja gothic itu melempar gitarnya sembarangan.
Ia menghampiri namja almond yg sedang tersenyum manis itu.
Jemarinya bermain di dalam mulut mungilnya.

Ju Hee menelan salivanya saat mendengar suara derap kaki di tangga.
Oh gosh!
Itu pasti Ummanya!


CKLEK!


  “JUJU YAH?! WAEYO?!”

Jung Ju Hee menatap Jaejoong dengan takut.
Ia menunjuk adiknya yg bernama Jaeho itu dengan telunjuknya.

  “Sepertinya..Jaejae menelan pik gitarku, Umma..”

  “MMWWOOOO?!”

Ju Hee memejamkan matanya dengan erat.
Oh gosh.
Ia bersumpah tidak akan pernah membawa dongsaengnya masuk kamar lagi setelah ini!

Setiap ada masalah Umma pasti akan memarahinya.
Aish, kau benar, Chang Gyunnie, tidak selamanya menjadi seorang Nuna itu menyenangkan.
Ck, padahal namja almond itu sendiri yg memasukkan pik gitar itu ke dalam mulutnya.


END.

DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar