Tittle: UNCOMMITTED
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
ONESHOOT
Rating:
family-romance-friendship-hurt-cakar dinding
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
-------
“And I can’t believe he said ‘you can’t be
committed’ !!”
.
.
.
Suara musik keras itu terdengar jelas dari sebuah Club yang ada di pusat kota Seoul.
Mirotic Club.
Tempat yang hanya bisa didatangi oleh anak-anak muda
berpengaruh di negeri ginseng ini.
Oh well.
A High
Class Club huh?
“Yo Bro!” Sapa Yoochun mengembangkan
senyum menawannya.
Sosok tampan yang sedang menenggak Scotch-nya itu menoleh.
Ia mengangguk dan balas tersenyum.
Kedua sahabat itu saling ber-toss satu sama lain.
Yunho terkekeh kecil.
“Kau sudah
mendapatkan yang kau mau?” Tanya namja tampan itu.
Yoochun menggeleng.
Ia berdecak keras.
“Aku sudah
pernah meniduri semua yeoja jalang yang ada disini” Sahutnya sedikit menaikkan
intonasi bicaranya.
Membuat Yunho tertawa.
“Ya! Lee
Taemin! Bilang pada boss-mu, tambahkan lagi gadis-gadis cantik disini!” Teriak
Yoochun melirik namja berkulit susu yang memakai seragam bartender itu.
“Arasseo,
arasseo” Sahut Taemin sekedarnya.
Oh well.
Namja susu itu tertawa kecil.
Ia sudah cukup dekat dengan kedua pelanggan tetap ini.
Yunho dan Yoochun.
Saudara sepupu yang mewarisi seluruh harta keluarga
dari hasil industri tekstilnya.
Kedua namja tampan itu sangat dekat dan selalu berdua
di mana saja kau bisa mendapati mereka.
“Kita pulang?”
Tanya Yoochun menaikkan alisnya.
Mwo?
Yunho membanting gelas Scotch-nya dan menatap tidak percaya ke arah sahabatnya itu.
“Ini baru jam
11, buddy! Ada yang salah dengan
kepalamu huh?”
“Aku bosan!
Aku tidak akan datang kesini sebelum Siwon menambah stok gadis cantik di Club-nya! Lagi pula besok kita harus
datang cepat ke kantor”
“OH shit,
yeah, Appa sudah bilang kalau besok CEO Jung’s Corp yang baru akan tiba di
ruangan”
“Kka!”
Namja tampan itu menghela nafasnya.
Dahinya mengerut kesal.
Ck, padahal ia masih ingin bersenang-senang.
-------
Yunho dan Yoochun saling tertawa kecil satu sama lain.
Mereka sedang membicarakan tentang gadis bernama
Tiffany yang Yunho permainkan beberapa waktu lalu.
Dan sepertinya hal itu terdengar sangat lucu di
telinga mereka berdua.
TING!
Yunho lebih dulu beranjak dari lift ketika pintu
terbuka.
Yoochun segera menyamakan langkah mereka.
Mata sipitnya bisa melirik pintu presiden direktur
yang sudah dekat.
“Kau
benar-benar Player yang hebat, Yun!”
Kekeh Yoochun geli.
Namja chubby itu segera menarik kenop pintu dan
membukanya dengan sekali sentak.
CKLEK!
“Ahjusi,
kami---”
DEG.
Namja chubby itu terdiam.
Mata sipitnya membulat tidak percaya.
Sama dengan Yunho yang terlihat shock.
Namja tampan itu melupakan caranya bernafas, ketika ia
menatap sosok cantik yang berdiri di samping Appanya.
Kim Jaejoong.
Mantan tunangannya dulu.
“Oh, hai” Sapa
namja cantik itu tersenyum.
Senyum yang sangat menawan.
Sejak kapan Jaejoong berubah menjadi bersinar seperti
ini? Gumam Yunho dalam hatinya.
“Yunho,
Yoochun, kka” Ajak Jinki menggerakkan tangannya.
Kedua namja itu segera mengangguk.
Mereka berjalan mendekat.
Dan detik itu juga Yoochun menaikkan alisnya.
Menatap sosok imut yang duduk di sofa.
“Chun, kau
belum pernah bertemu dengan adikku ania? Namanya Kim Junsu, dia baru saja
menyelesaikan studinya di London” Jelas Jaejoong masih tersenyum.
Namja chubby itu menelan salivanya.
Ia hanya mengangguk seperti orang bodoh.
Sementara Yunho masih merapatkan bibir.
Pikirannya berkecamuk.
“Appa sudah
memutuskan akan menggunakan dua CEO sekaligus, jadi Jaejoongie dan Junsu akan
menempati satu ruangan yang sama mulai hari ini” Ujar Jinki tersenyum.
Jaejoong tertawa kecil.
Ia menundukkan wajahnya.
“Kka, mungkin
hubungan kalian masih agak kaku setelah berpisah selama dua tahun ania? Appa
tinggal dulu” Ujar Jinki beranjak dari ruangan.
Suara pintu tertutup terdengar jelas.
Jinki meninggalkan keempat namja itu dalam satu
ruangan.
“Hyung, tadi
aku meninggalkan tanda pengenalku di meja Minzy, aku ambil dulu ya” Ucap Junsu
meminta izin.
Jaejoong mengangguk.
Ia melirik Yoochun yang tersentak ketika Junsu
berdiri.
“Yunho! Aku
juga ingin menemui Minzy!” Ujarnya cepat.
Eoh?
Yunho mengernyitkan dahinya.
“Memangnya apa
yang kau tinggalkan disana?” Tanya namja tampan itu mengejek.
Yoochun terkekeh kecil.
Ia melirik Junsu yang sudah keluar dari ruangan.
“Hatiku”
“YAK!”
Yunho sudah mengangkat tangannya.
Membuat Yoohun tertawa dan berlari menyusul Junsu.
Sekali lagi suara pintu yang tertutup terdengar sangat
jelas.
Well, kali ini tinggal sepasang mantan kekasih itu.
“Hehehe,
Yoochun tidak berubah” Kekeh Jaejoong geli.
Namja tampan itu mengangkat wajahnya.
Oh mom.
Sejak kapan tawa itu terdengar sangat manis??
Ck.
Dua tahun yang lalu Yunho memang setuju saat Jaejoong
ingin memutuskan pertunangan mereka.
Karena namja tampan itu tidak pernah bisa berhenti
melirik gadis lain.
Dan saat itu sosok cantik Jaejoong masih terlihat
biasa-biasa saja.
Rambutnya masih hitam dan tubuhnya mini seperti yeoja.
Tapi sekarang rambut lurus itu berubah menjadi warna
almond yang menyolok.
Well, sekaligus otot-otot halus yang terbentuk di
tubuh seksinya.
“Apa kabarmu?”
Tanya Yunho akhirnya.
Jaejoong tersenyum kecil.
Ah, seandainya saja Yunho lebih peka, ia pasti
menyadari kilatan rindu di mata bening mantan tunangannya.
“Baik, sangat
baik~ Kau?”
“Um, yeah”
“Apa kau masih
sering mengunjungi Club milik Siwon?”
“Yoochun juga
sama”
“Well, kalian
tidak berubah”
Yeah, kau yang berubah, Kim Jaejoong. Gumam Yunho
dalam hatinya.
“Kau tinggal
dimana?”
“Aku masih di
Apertement yang dulu, bibi Lee sudah membersihkannya untukku, sebenarnya Umma
dan Appaku ingin ikut kembali ke sini, tapi mereka tidak bisa meninggalkan
perusahaan disana”
“Jadi,
bagaimana London?”
“Menarik, aku
suka”
Hum.
Yunho hanya mengangguk-angguk tidak jelas.
Ia ingin sekali bertanya apakah Jaejoong sudah
memiliki kekasih sekarang atau tidak.
Tapi rasa gengsinya menahan dirinya untuk berucap.
Ck.
Mata musang itu bergerak pelan.
Menunduk memperhatikan jemari lentik namja cantik itu.
Cincin?
CINCIN??
“Sepertinya
kau mendapatkan kebahagiaanmu setelah kita berpisah ania?” Sindir Yunho
tersenyum kecut.
Jaejoong mengernyitkan dahinya.
Ia tidak mengerti maksudnya apa.
“Hmm,
sepertinya begitu” Jawabnya asal.
CKLEK!
“HYUNG! Aku
ingin makan Kimbab! Kkaja!” Teriak Junsu dari pintu.
Namja cantik itu mengangguk.
Ia menepuk dada kiri Yunho sekilas dan berjalan
menyusul adiknya.
Meninggalkan Yunho yang terdiam.
Lama namja tampan itu masih terpaku.
Sampai kemudian tangannya terangkat dan menyentuh
lembut dada kirinya.
Hangat.
Ada debaran kencang disana.
Oh mom.
-------
TING
TONG!
Jaejoong menaikkan alisnya.
Ia segera berjalan ke arah pintu tanpa mempedulikan
tubuh bagian atasnya yang masih basah.
Aish, salah sendiri, kenapa orang itu datang di saat
ia sedang memakai pakaian seperti ini.
CKLEK.
“Oh” Gumam
Jaejoong terkejut.
Mata beningnya menatap Yunho yang terlihat kaget
dengan kondisinya yang masih topless.
“Mian, aku baru
saja selesai mandi, ada apa?”
“Um..Aku ingin
melihat-lihat tempat ini sebentar, sudah lama sekali aku tidak kesini,
gwenchana?”
“Ah, ne”
“Dan..”
“Hum?”
“Dan aku juga
ingin mengajakmu makan diluar”
Omo.
Jaejoong terdiam.
Nafasnya tercekat.
Jantungnya mendadak kembali berdebar.
Mata beningnya bergerak pelan.
Ia mengangguk dan tersenyum lebar.
“Kka,
masuklah, Junsu sedang tidak ada” Ujarnya ramah.
Yunho balas tersenyum.
“Kemana dia?”
“Ke Namsan
Tower bersama Yoochun”
Eoh?
Yoochun?
Namja tampan itu memutar bola matanya seraya menghela
nafas.
Dasar Playboy.
Gumamnya dalam hati.
TAP TAP
TAP.
Namja cantik itu berjalan di depan Yunho.
Mengacuhkan namja tampan yang berkali-kali menelan
salivanya itu.
Ck.
Yunho mengeratkan kepalan kedua tangannya.
Oh gosh.
Kenapa punggung itu bisa terlihat sangat menggoda dan
sedikit kekar?
Yunho menahan nafasnya.
Ketika matanya menangkap jelas tetesan air yang mengalir
dari ujung rambut Jaejoong.
Membasahi kulitnya yang mulus.
Gosh.
Yunho ingin sekali menjilatnya!
PLAKK!!
Namja tampan itu sontak menampar wajahnya sendiri.
Ia menghembuskan nafas sekali tarik dan menggelengkan
kepalanya.
“Cha,
tunggulah disini, aku pakai baju dulu”
Yunho mengangguk.
Ia menatap Jaejoong yang sudah masuk ke dalam
kamarnya.
Namja tampan itu merebahkan tubuhnya di atas sofa.
Ia tersenyum kecil.
Dulu ia selalu tertidur di sofa ini saat menonton TV
bersama Jaejoong.
Manis.
-------
Kedua namja itu saling berjalan beriringan.
Sesekali mereka mengeluarkan suara membicarakan
sesuatu yang menarik.
Sampai kemudian ponsel Yunho kembali berbunyi.
“Kau masih
tidak berubah, sudah 9 yeoja yang menghubungimu hari ini” Ujar Jaejoong
tersenyum kecil.
Yunho hanya balas tersenyum.
Ia mengecek ponselnya dan mengirimi pesan kepada yeoja
itu kalau ia sedang sibuk saat ini.
“Apa enaknya
menjadi seorang Player?” Ujar
Jaejoong lagi.
Yunho menaikkan alisnya.
“Untukku lebih
bagus hanya setia kepada satu orang” Bisik Jaejoong tersenyum.
DEG.
Namja tampan itu menggerakkan mata musangnya.
Menatap senyum Jaejoong yang terlihat sedikit sedih.
Apakah kalimat itu untuknya? Yunho menghela nafas.
“Kau ingin
makan es krim? Tunggu disini!” Ujar Yunho tiba-tiba.
Jaejoong mengangguk.
“Aku es krim
rasa---”
“Vanilla
dengan wafer raspberry pakai topping chocoball ania? Arasseo!”
DEG.
Jaejoong tertegun.
Mata beningnya sontak melebar.
Menatap punggung Yunho yang menjauh darinya.
Heh.
Ia tersenyum kecil.
“Kau masih
mengingatnya? Manis sekali..” Gumamnya lembut.
Namja cantik itu memutuskan untuk duduk di salah satu
kursi taman.
Menunggu Yunho yang membeli es krim di seberang jalan.
Jaejoong memutar pandangannya.
Ia menaikkan alisnya saat menatap seorang yeoja cantik
dengan rok mininya berjalan seperti model di ujung taman.
“Yeoppo”
Bisiknya tersenyum.
Mata bening Jaejoong tampak melengkung.
Sepertinya ia mengagumi wajah cantik yeoja itu.
Eoh??
Namja cantik itu membulatkan matanya.
Ketika yeoja itu berhenti tepat di samping Yunho dan
memeluk erat namja tampan itu.
Jaejoong tertegun.
Ia merasakan tenggorokannya tercekat.
Yunho tersenyum pada gadis itu.
Mereka berciuman singkat dan Jaejoong bisa melihat
yeoja itu berjalan meninggalkan namja tampan itu.
[ “How can I fix something I cannot see?!”
]
Senyum kecut itu tertarik jelas di sudut bibir ranum
namja cantik itu.
Mengingat sepotong kalimat milik mantan kekasihnya
ketika mereka bertengkar dulu.
“Tentu saja
kau tidak bisa, kalau kau tidak menyadari sifat Player-mu yang sangat menggangguku itu” Ujar Jaejoong kesal.
Namja cantik itu mendengus.
“Jaejoongie!”
“Nee!”
Namja cantik itu segera tersenyum manis.
Menerima uluran es krim dari Yunho.
Namja tampan itu segera duduk di samping mantan tunangannya.
“Siapa yeoja
itu?” Tanya Jaejoong langsung.
Yunho terdiam.
Kemudian ia balas tersenyum.
“Temanku”
“Benarkah?”
“Baiklah,
kekasihku”
“Nomor
berapa?”
“Um..12? Aku
tidak ingat”
“Kapan kau
bisa ingat? Kekasihmu sangat banyak, hehehehe”
Namja tampan itu tertegun.
Ia menatap dalam namja cantik yang sedang tertawa itu.
Bersalah.
Entah kenapa Yunho merasa sangat bersalah.
“Aku minta
maaf” Ujar Yunho pelan.
Jaejoong tidak menyahut.
Ia hanya tersenyum kecil dan kembali menjilat es
krimnya.
“Aku ingin
bertemu Siwon, kka!”
Mwo?
Yunho melebarkan mata musangnya.
Bertemu Siwon?
Oh gosh.
Itu adalah hal yang ia hindari sejak tadi.
Ck.
Yunho meringis mengingat mulut Siwon yang sedikit
tajam terhadapnya.
Oh well.
Namja tampan itu tahu kalau Siwon menyukai Jaejoong
sejak dulu.
Tapi Jaejoong sama sekali tidak pernah menyinggung hal
itu walaupun ia tahu.
Namja cantik itu menganggap Siwon hanya sebagai
sahabatnya.
-------
“Wonniieeeee!!”
GREPP!
Namja tinggi itu tertawa kecil.
Ia menepuk-nepuk punggung Jaejoong yang memeluknya
dengan erat.
Kemudian ia melepas pelukan mereka dan mengacak lembut
rambut almond namja cantik itu.
Mengacuhkan Yunho yang terlihat kesal sejak tadi.
“Apa kabarmu?
Aku sangat merindukanmu!” Ujar Jaejoong tertawa.
“Baik, sayang,
sangat baik, dan aku sangat kaget saat melihatmu, kau berubah!” Sahut Siwon
geli.
Jaejoong melebarkan senyumnya.
Ia kembali memeluk Siwon dan tertawa kecil.
“Ah, kau masih
disini Yunho ah?”
Namja tampan itu menaikkan alisnya.
Menatap Siwon yang menyeringai memandangnya.
“Sesuai
permintaanmu, aku sudah menambahkan beberapa gadis baru di Club, kenapa tidak kau coba mereka sekarang?”
Yunho membulatkan matanya.
Menatap tajam ke arah Siwon yang terkekeh geli
sekarang.
Aish.
Namja tampan itu mendengus.
Ia segera berbalik dan beranjak pergi dari ruangan
teman baiknya itu.
Meninggalkan Jaejoong dan Siwon berdua.
Namja cantik itu melepaskan pelukannya.
Ia mendongak menatap Siwon.
“Dia tidak
pernah berubah ania?” Bisik Jaejoong lirih.
Siwon tersenyum kecil.
Ia mengusap sayang kepala namja cantik itu.
“Ia hanya
butuh waktu untukmu, sayang, bersabarlah” Balas Siwon berbisik.
“Berapa lama
lagi? Apakah dua tahun tidak cukup lama untuknya Wonnie ah?” Ujar Jaejoong
tercekat.
“Ssshh, jangan
menangis”
“Aku tidak
menangis”
“Semuanya
membutuhkan proses, Jaejoongieku, kau tahu sendiri bagaimana Yunho ania?”
“He’s a Player! He’s Uncommitted! And He’ll never
change!”
Namja tinggi itu mengulas senyum sendunya.
Mengusap air mata Jaejoong yang mengalir semakin
deras.
Ia menepuk lembut punggung sahabatnya itu.
“Kau hanya
butuh kesabaran lebih, percayalah, tidak ada yang mustahil baby, semuanya bisa terjadi kalau kau kuat, kalau kau tidak pernah
putus asa”
Jaejoong tidak menyahut lagi.
Ia hanya menunduk menggigit bibir bawahnya.
Siwon terus menghibur Jaejoong.
Sampai kemudian namja cantik itu berhasil menenangkan
dirinya.
Ia memutuskan untuk turun ke lantai 1, menyusul Yunho
yang ada di sana sekaligus menyapa Taemin.
“Jaejoongie
Hyung!” Teriak Taemin tersenyum lebar.
Jaejoong tertawa kecil.
Ia mengangguk dan duduk di kursi depan bartender.
“Apa kabarmu?
Aish, aku merindukan masa-masa kuliah kita! Kau masih mengingat Minho sam? Dia
kekasihku sekarang! Hahahaha” Ujar Taemin panjang lebar.
Jaejoong hanya tersenyum kecil.
“Aku minta Gin” Ujarnya.
“Arasseo,
arasseo” Kekeh Taemin geli.
Namja cantik itu memutar pandangannya.
Menatap Yunho yang sedang berada di dance floor.
Sepertinya namja tampan itu terlihat sangat menikmati
sekelilingnya ania?
Lima yeoja cantik menari di sekitarnya.
Mencoba menggodanya dengan berbagai gerakan erotis.
“Hyung!!”
Jaejoong menoleh.
Menatap Junsu yang berjalan ke arahnya.
Ah, ia bersama Yoochun.
“Tempat ini fantastic sekali ania?” Ujar Junsu
terkekeh.
“Kau kemana
saja hari ini?” Tanya Jaejoong datar.
“Umm, kami ke
bukit Seongnam, sungai Han, Namsan Tower, aish, pokoknya banyak!”
“Sepertinya
Yoochun melayanimu dengan baik ani?”
“Dia supir
terhebat yang pernah ada!”
“Mwo? Supir?”
Namja chubby itu menjerit tidak rela.
Ia menaikkan alisnya menatap Junsu yang terkekeh.
“Well, dan
juga kekasih terhebat”
Eoh?
Jaejoong membesarkan matanya.
Ia menoleh menatap Yoochun yang sekarang tertawa
senang di dekat Junsu.
“Ya! Kalian
baru saja bertemu dan sudah menjalin hubungan? Ige mwoeyo eoh!?” Bentak
Jaejoong kesal.
“Aish, kau
tidak pernah mendengar kata Love At First
Sight ya Hyung?” Ejek Yoochun kesal.
Jaejoong meringis.
Ia turun dari kursinya dan berjalan menghampiri
Yoochun.
Menatap tajam namja chubby itu seraya menekan
pundaknya dengan satu jari telunjuknya.
“Aku tidak
akan memberi izin sebelum kau bersumpah untuk meninggalkan seluruh yeoja yang
ada” Kecam Jaejoong tajam.
Yoochun menelan salivanya.
Ia mengangguk patuh.
“Aku bersumpah
akan berhenti menjadi Player Hyung,
aku tidak akan mengecewakan adikmu sekali pun!”
“Bagus, kka,
kita minum”
Namja imut itu terkekeh geli.
Ia duduk di samping Jaejoong dan mengalihkan
pembicaraan bersama Yoochun.
Oh yes.
Kedua namja itu saling bercerita panjang satu sama lain.
Tanpa menyadari Jaejoong yang sudah melewati alkohol
ke 23-nya.
Wajahnya tampak memerah sekarang.
“Jaejoongie!”
Junsu dan Yoochun tersentak.
Mereka menoleh ke arah Jaejoong ketika suara teriakan
Yunho terdengar jelas.
Namja tampan itu berlari ke arah mantan kekasihnya.
“Omo, Hyung!
Kenapa kau mabuk-mabukan?!” Jerit namja imut itu histeris.
Yunho berdecak kesal menatap Yoochun dan Junsu.
Ia segera merengkuh tubuh Jaejoong yang limbung.
“YA! Kenapa
kalian tidak mengawasinya eoh?!” Bentak Yunho kesal.
Yoochun hanya meringis.
Sementara Junsu mengerucutkan bibir plump-nya imut.
Namja tampan itu mendesah keras.
Ia merangkul tubuh Jaejoong dan memapahnya keluar dari
sana.
Kemudian ia membawa namja cantik itu ke dalam mobilnya
dan mengemudi ke Apertement milik Jaejoong.
-------
BRUKK!
Namja cantik itu terkekeh geli ketika Yunho merebahkan
tubuhnya ke atas ranjang.
Membuat Yunho menghela nafasnya.
“Berapa gelas
yang kau minum huh?” Ujar Yunho kesal.
Jaejoong mengusap wajahnya.
Ia menatap dalam mata musang itu.
“Ya! Kenapa
di---”
“Kau senang?”
“M..Mwo?”
“Kau senang
sekarang? Kau senang karena sudah berpisah denganku huh?”
“Ya! Kim
Jaejoong! Kau mabuk!”
Namja cantik itu meringis.
Ia beranjak dari baringnya dan mendorong kasar dada
bidang Yunho.
Membuat Yunho mundur beberapa langkah dengan terpaksa.
“APA KAU TIDAK
TAHU BETAPA MENDERITANYA AKU EOH?!” Teriak Jaejoong kesal.
Yunho terdiam.
“Aku
menghabiskan waktuku untuk terpuruk selama bersamamu! Aku menderita setiap kali
melihat dirimu berciuman dengan gadis lain di depan mataku!! SAKIT!! 3 tahun
menjalin pertunangan denganmu terbuang sia-sia!!”
“Kenapa kau
baru mengatakannya sekarang?!”
Namja tampan itu mendengus kesal.
Emosinya terpancing dengan mudah.
“Karena aku
mencintaimu! Hiks..Aku ingin kau menyadari kesalahanmu sendiri! Tapi nyatanya
kau sama sekali tidak mengerti! Kau jahat!”
“LALU APA? KAU
PIKIR AKU TIDAK MENCINTAIMU EOH?!”
“NE! KAU SAMA
SEKALI TIDAK!!”
“YAH!
Bagaimana caramu melihat? Kau---”
“Karena kau
tidak pernah berniat melamarku sejak aku bertunangan denganmu..Aku
menunggu..Aku terus menunggu, dan aku mencoba untuk bersabar..”
Yunho tercekat.
Ia terdiam menatap Jaejoong yang terduduk di atas
ranjang.
Tangisnya mengalir.
Namja tampan itu melangkahkan kakinya menghampiri
Jaejoong.
Ia mengangkat wajah cantik yang basah itu dengan kedua
telapak tangannya dan menyeka air matanya.
Jaejoong hendak membuka mulutnya sekali lagi.
Namun suaranya hilang saat bibir ranumnya berbenturan
dengan bibir tebal milik namja tampan itu.
Jaejoong meringis.
Ia berusaha meronta dan mendorong namja tampan itu.
Matanya terpejam erat.
Yunho menahan wajahnya dengan kuat.
Bibirnya terus bergerak emosi.
Lidahnya menyusup masuk dan menekan keras rongga mulut
Jaejoong.
Membuat suara decakan lidah dan kecupan bibir menyatu
mendominasi ruangan.
BRUKK!
Jaejoong mendorong Yunho dengan sekuat tenaga.
Membuat namja tampan itu tersentak ke belakang.
Namja cantik itu menatap tajam ke arah Yunho seraya
menutup bibirnya yang tampak membengkak dengan punggung tangannya.
“YOU’RE A PLAYER! YOU CANT’ BE COMMITTED! I
COULD’VE EVER TRUSTED A PLAYER LIKE YOU! YOU’RE UNCOMMITTED!!”
Namja tampan itu mendengus.
Alisnya bertaut emosi.
Ia memutar tubuhnya dan beranjak meninggalkan
Jaejoong.
Yunho membanting pintu kamar mantan kekasihnya dengan
keras.
Membuat gantungan pintu yang tersemat terjatuh keras
ke lantai.
-------
BRAKK!
Yoochun hanya diam sejak tadi.
Menatap saudara sepupunya yang terlihat sangat emosi.
Yunho membanting keras gelas Vodka-nya yang kelima.
Mengacuhkan Taemin yang menggeleng-gelengkan
kepalanya.
“Aku
benar-benar tidak mengerti dengan namja
itu! Kenapa dia tidak mengatakannya padaku sejak dulu eoh?! Kenapa ia harus
berkata seperti itu padaku? Dia berteriak padaku!!”
“…”
“Waktu itu aku
serius padanya! Hanya saja kebiasaanku bermain bersama para gadis itu masih
sulit untuk kutinggalkan!”
“…”
“He said I’m Uncommitted!”
“…”
“And I can’t believe he said ‘you can’t be
committed’ !!”
Hmp.
Yoochun hanya menarik senyum kecilnya.
Ia menepuk punggung sahabatnya itu.
“Dia tidak
salah Yunho ah, dia memang berkata apa adanya” Ujar Yoochun.
Yunho mendelik.
“Kau
membelanya?”
“No baby, but he’s right. You’re not ready
for the real thing”
“…”
“Jaejoong
membutuhkan komitmen darimu, dan pernikahan yang pernah diajukannya padamu dua
tahun yang lalu bukanlah hal yang dapat kau permainkan, buka matamu Yunho ah..”
Namja tampan itu terdiam.
Ia menghela nafasnya.
“Dan kalau kau
memang mencintainya dengan tulus, buktikan padanya”
“Dari mana kau
dapat contekan eoh? Kenapa kata-katamu puitis sekali hari ini?”
“Aku belajar
dari pengalaman Yunho ah, hehehehe”
“Aish”
Namja tampan itu meringis.
Ia menenggak gelas keenamnya kali ini.
Nafasnya menderu pelan.
Mata musangnya bergerak ragu.
Well.
Ia akan kembali menemui Jaejoong besok pagi.
-------
TING
TONG!
Namja cantik itu menolehkan wajahnya.
Ia meninggalkan setoples cookies madunya di atas meja.
Kemudian ia beranjak menuju pintu depan dan
membukanya.
CKLEK.
“Marry me?”
DEG!
Jaejoong membulatkan matanya.
Menatap Yunho yang berdiri di hadapannya dengan sebuah
kotak cincin berwarna merah yang terbuka.
“Pulanglah”
Ujar Jaejoong datar.
Eoh?
Yunho mengernyitkan dahinya.
Ia mendengus.
“Kau dengar?
Aku menyuruhmu pul---”
“Aku
mencintaimu Jaejoongie”
DEG.
Namja cantik itu merapatkan bibirnya.
Mata beningnya bergerak pelan.
Menatap Yunho yang balas memandangnya.
“Aku sudah
meninggalkan semua kekasihku untukmu, kau bisa melihat ponselku kalau tidak
percaya, aku sudah memblokir seluruh nomor mereka”
“…”
“Kau benar, I’m Uncommitted..”
“…”
“Aku menyesal
sudah berpisah denganmu dua tahun yang lalu..Aku menyesal untuk semuanya
Jaejoongie..”
“…”
“And I’m Committed now”
“…”
“I’m ready for the real thing”
“…”
“Ucapkan
sesuatu, kumohon”
Namja cantik itu menarik senyum kecilnya.
Mata beningnya berkaca-kaca sekarang.
Ia menunduk dan memperlihatkan cincin yang melekat di
jari manisnya.
“Kupikir kita
sudah menikah sejak dulu” Bisiknya lirih.
Yunho terkekeh kecil.
Ia mengecup lembut jemari namja cantik itu.
Kemudian ia melepas cincin yang ada di jari manis itu
dan menggantinya dengan cincin cartier yang
ada dalam genggamannya.
“Aku baru
sadar kalau ini cincin pertunangan kita dulu” Ujar Yunho pelan.
“Aku tidak
pernah melepasnya” Balas Jaejoong berbisik.
Namja tampan itu tersenyum.
Ia mengecup lembut dahi namja cantik itu dan mencium
bibir ranumnya dengan lembut.
Jaejoong memejamkan matanya.
Membuka bibir cherrynya membiarkan Yunho melumat manis
dirinya.
Jemari Jaejoong terkepal erat.
Ia memeluk leher Yunho dan memiringkan kepalanya.
Namja tampan itu tersenyum disela ciumannya.
Ia mengusap lembut punggung kekasihnya.
I’m
Committed..
Uncommited,
I’ll never admit it, and then I’ll never get it but somehow he could be right..
Uncommitted,
I’ll never admit it, and then I’ll never get it but somehow he could be right..
I’m
Committed..
END.
-Xiah Junsu, Uncommitted-
DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar