This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Jumat, 14 September 2012

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/SMILE


Tittle: SMILE

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-fluff-hurt-friendship-tebar daun~


WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


  “You know that I’m a Crazy Bitch, all I wanna do is loose control”

.
.
.


BRAKK!


Namja tampan itu menoleh ke arah pintu ruangannya.
Mata musangnya mengerling memperhatikan sosok chubby yg mendobrak kasar pintu cokelat berukir naga itu.

  “Tuan Jung! Tunangan anda---”

  “Masalah lagi huh?”

Park Yoochun mengangguk cepat.
Ia mengatur nafasnya yg terengah seraya menutup pintu.

Yunho hanya mengangguk pelan dan kembali mengetik di laptop apple peraknya.

  “Kali ini apa yg dilakukannya?”

  “Ah, Tuan Kim berkelahi dengan nona Go dan menghancurkan Club miliknya!”

Ah, Yunho menghela nafasnya.
Ck, kekasihnya yg satu itu benar2 keterlaluan ani?

  “Datangi nona Go dan ganti semua kerusakan yg dibuat tunanganku” Ujar Yunho datar.

  “Tapi tuan---”

  “Sekarang, Park Yoochun”

Ish.
Namja chubby itu mengangguk pasrah dan segera beranjak dari ruangan itu.
Meninggalkan Yunho yg memijat pelipisnya.

Oh well.

Tunangannya yg satu itu benar2 tidak pernah bisa berhenti membuat masalah.
Kim Jaejoong lebih pantas disebut sebagai seorang Troublemaker.
Namja tampan itu menghela nafasnya sekali lagi dan melirik foto pertunangannya dengan Kim Jaejoong tiga bulan yg lalu itu.
Ah, namja cantik itu terlihat sangat mempesona disana.
Tidak akan ada yg percaya kalau ia mengatakan bagaimana sifat asli namja cantik itu.

Kau tahu?

Jaejoong adalah namja yg bebas.
Ia benci dikekang.
Ia bahkan punya banyak catatan hitam saat masih sekolah dulu.
Statusnya sebagai putra bungsu keluarga Kim membuatnya berlaku sesuka hatinya.
Ummanya yg angkuh itu sudah pernah menghukum Jaejoong dengan berbagai cara, mulai dari menyekapnya sampai memotong uang sakunya perbulan.

Tapi Jaejoong tidak pernah lelah.
Ia tetap berpegang teguh pada prinsip hidupnya.
Menjadi bebas adalah cara bagaimana ia tersenyum.


DDRRT…DDRRTT…


Yunho melirik ponselnya.

  Yoochun Park Calling

Ah.


  “Ne?”

  Tuan Jung! Bisakah anda segera kembali? Tuan Kim memecat salah satu maid lima detik yg lalu!

  “Araso”


KLIK.


Hh.
Yunho benar2 merasa pusing.



-------


TAP TAP TAP.


Namja tampan itu berjalan masuk ke rumah besarnya yg mewah.
Ia melirik kerumunan maid di sudut dapur.
Sepertinya mereka sedang menenangkan maid berambut blonde yg sedang menangis itu.


CKLEK.


Yunho baru saja membuka pintu kamarnya.
Namun gerakannya sontak berhenti ketika ia merasakan seseorang menarik kemejanya dan mencium bibirnya.

Oh well.

Tunangannya yg cantik itu.

  “Mmpph..mpckk..ck..ck..”

Suara decakan lidah mulai terdengar.
Yunho merengkuh pinggang ramping itu dan memiringkan kepalanya.
Mencoba mendominasi permainan dan merebahkan tubuh namja cantik itu di atas ranjang.

  “Aku merindukanmu” Bisik Jaejoong tersenyum.

Namja tampan itu balas tersenyum.
Ah, ia benar2 mencintai senyum manis namja cantik ini.
Jeongmall.

  “Kau lelah?” Ujar Jaejoong seraya memiringkan tubuhnya menghadap ke arah Yunho.

  “Hmm” Gumam Yunho mengelus rambut almond itu.

  “Apa yg kau inginkan sekarang?”

  “Kau”

  “Eoh? Hahahaha~”

  “Hmm, Boo”

  “Ne?”

  “Apa saja yg sudah kau lakukan hari ini hmm?”

  “Asistenmu itu mengadu lagi?”

Jaejoong mendecakkan lidahnya.
Ia berbalik membelakangi Yunho.

Namja tampan itu mendekatkan tubuhnya dengan tubuh Jaejoong.
Kemudian ia memeluk namja cantik itu dari belakang.
Menghirup wangi manis dari rambut almond namja cantik itu dan menyandarkan kepalanya di bahu namja cantik itu.

  “Beritahu aku” Bisik Yunho pelan.

Jaejoong mendengus.

  “Aku memukul nona Go itu karena dia bertingkah tidak sopan terhadapku, dan aku memecat maid bernama Nana itu karena ia merusak kue yg kubuat untukmu” Ujarnya datar.

  “Hmm? Tidak sopan seperti apa? Lalu, kenapa kau harus sampai memecatnya? Bukankah kau bisa membuat kue yg satunya lagi?” Tanya Yunho lembut.

Namja cantik itu mempoutkan bibirnya kesal.
Wajahnya mulai memerah.

  “Dia bilang kalau aku tidak bersungguh2 denganmu! Nona Go itu meneriakiku dengan kalimat dirinya lebih pantas bersanding di sampingmu! Bukan aku yg sama sekali tidak memiliki  tata krama! Dan aku membuat kue itu dengan sepenuh hatiku bear! Aku benci dengan orang lain yg merusak kueku!!”

Oh well.

Namja tampan itu menarik senyum kecilnya.
Jemarinya mengelus perut rata Jaejoong dari balik kaus peachnya.

Yunho memiringkan wajahnya.
Ia mengecup lembut pipi Jaejoong dan menggigit2 pelan kulit lehernya.

  “Araso” Bisiknya manis.

Jaejoong menghembuskan nafasnya panjang.
Ia memejamkan matanya mencoba rileks dengan apa yg Yunho lakukan padanya.

Ah, ia menyukai setiap sentuhan manis dari tunangannya ini
Jeongmall.

  “Yunnie”

  “Hmm?”

  “Apa kau lelah?”

  “Apa?”

  “Apa kau lelah? Apa kau merasa muak denganku? Kau pasti membenciku ania? Aku benar2 tidak bisa diam..”

Oh my.

Namja tampan itu menenggelamkan wajahnya di leher Jaejoong dan menghirup wangi manis dari sana sekali lagi.
Kemudian ia mengecup lembut bahu Jaejoong.

  “Ne, aku benar2 membencimu”


DEG.


Jaejoong mencengkram erat kepalan jemarinya.

  “Aku membencimu yg tidak pernah bisa pergi dari pikiranku..Aku membencimu yg tidak pernah bisa berhenti membuatku tersenyum..Aku membencimu yg tidak pernah bisa membuatku berhenti mencintaimu” Lanjut Yunho tersenyum.

Namja cantik itu membesarkan mata bulatnya yg terasa basah.
Ia berbalik dan menangkup wajah tampan itu dengan tangannya.

  “Jeongmall?” Bisiknya lirih.

Yunho terkekeh geli.
Ia mengecup hidung tegas itu sekilas.

  “Apa aku terlihat seperti sedang bercanda sekarang?”

Oh gosh.
Jaejoong menarik senyumnya.
Ia mengecup bibir Yunho dengan lembut dan melumatnya perlahan.
Kemudian ia memeluk erat punggung namja tampan itu.
Yunho balas mencium bibir Jaejoong.
Ia menarik pinggang Jaejoong mendekat dan mulai menyusupkan jemarinya ke dalam kaus namja cantik itu.

  “Sepertinya kita tidak akan berhenti sampai disini hm?” Bisik Yunho tertawa.

Jaejoong hanya mengangguk.
Ia masih sibuk mengecup2 lembut wajah tampan itu.


-------


Kim Jaejoong berjalan santai menuju meja bartender Mirotic Club milik kekasihnya.
Ia memesan segelas Vodka dan meneguknya dengan cepat.
Mata bulatnya melirik Go Ahra yg sedang menyesap minumannya di meja seberang.
Heh, Jaejoong menarik senyumnya.

  “Berikan aku Wine terbaik yg ada dan taruh obat perangsang di dalamnya, kemudian berikan pada yeoja jalang itu” Ujar Jaejoong pada bartender yg berwajah kekanakan itu.

Shim Changmin mengangguk patuh.
Ia segera meracik minuman yg dipesan Jaejoong dan mengantarkannya pada yeoja berambut hitam itu.

  “Minuman spesial untukmu, Nona” Ujarnya tersenyum.

Go Ahra yg sedang berbincang dengan Tiffany Hwang tersenyum kecil.
Ia menerima gelas kaca itu dan meneguknya sampai habis.

  “Ah, rasanya enak sekali, dari siapa ini?” Tanya Ahra menatap Changmin.

Bartender tampan itu mengambil kembali gelasnya.
Ia menyahut ramah.

  “Namja yg bernama Kim Jaejoong”


MWO?!


Ahra membulatkan matanya.
Ia menoleh mencari sosok cantik itu.

Mata sipitnya mengerling.
Menangkap gambar sesosok namja cantik yg sedang tertawa sadis di meja bartender.
Ahra hendak beranjak dari duduknya.
Namun gerakannya mendadak terhenti ketika ia merasakan sesuatu yg aneh terjadi pada tubuhnya.

Mendadak suhu Club mewah ini terasa panas.
Ia gerah.

Tiffany yg sedang duduk di samping Ahra mengernyit bingung.
Menatap yeoja yg sedang membuka sweaternya itu.

  “Ahra-ssi? Apa yg kau lakukan? Sebaiknya kita segera membahas topik rapat untuk minggu depan, karena aku sibuk---KKYYYYAAA!!”

Yeoja berambut pendek yg bernama Tiffany itu menjerit histeris.
Menatap takut Ahra yg menerkamnya dan merobek kemeja merah mudanya.

  “APA YG KAU LAKUKAN, YEOJA JALANG!!” Teriak Tiffany takut.

Yeoja berambut hitam itu tertawa kecil.
Pikirannya benar2 dipengaruhi obat perangsang yg dibubuhi Jaejoong beberapa menit yg lalu.

  “TOLONG AKU!! KKYYAAA!! JANGAN SENTUH AKU, AHRA-SSI!! KAU GILA!! KONTRAK KITA BATAL!!!” Teriak Tiffany histeris.

Sementara itu Jaejoong yg sedang duduk di tempatnya tertawa lantang.
Ia terlihat sangat senang.
Mata bulatnya melirik beberapa wartawan yg ada di dekat sana sedang memotret Go Ahra yg terlihat sedang berusaha memperkosa rekan bisnisnya.

  “Hahahahaha~! Hei Shim Changmin! Sepertinya besok bakal ada berita heboh!” Tawa Jaejoong lantang.


-------


DRAP DRAP DRAP!


Namja tampan itu berlari kencang memasuki rumahnya yg mewah.
Wajahnya memerah karena emosi.
Ia baru saja mendapat telfon dari asistennya yg chubby itu lima menit yg lalu.

Oh shit!

Yunho menggerutu dalam hati.

  [ “Nona Go mengajukan tuntutan, Tuan Jung, tunangan anda benar2 keterlaluan kali ini” ]


AISH!

Kau sudah diluar batas, Kim Jaejoong! Geram Yunho marah.

Namja tampan itu terus berlari menuju kamarnya dan Jaejoong.
Emosinya meluap2 sekarang.
Tidakkah namja cantik itu sadar dengan ulah yg diperbuatnya?!


BRAKK!


  “Yunnie!”

Jaejoong menjerit kaget ketika mendapati Yunho mendobrak kasar pintu cokelat berukir naga itu.
Namja cantik itu meletakkan ipodnya dan berdiri dari ranjang.
Mata bulatnya memperhatikan Yunho yg tampak sangat emosi sekarang.

  “APA YG KAU LAKUKAN PADA GO AHRA, BOO?!” Bentak Yunho marah.

Jaejoong menaikkan alisnya.

  “Membalasnya?”

GOD!

Yunho merasa ingin sekali membanting vas bunga yg mahal itu sekarang.

  “TAPI KALI INI KAU BENAR2 KETERLALUAN, KIM JAEJOONG! GO AHRA ADALAH KLIEN TERBAIKKU SELAMA INI! DAN KAU MEMBUATNYA MEMBATALKAN KONTRAK DENGANKU!!” Marah Yunho.

Jaejoong tersentak kaget.
Ia mengernyitkan dahinya.

  “DIA MEMBUATKU KESAL KEMARIN! DIA PANTAS MENDAPATKANNYA!!”
 
  “AISH!! KIM JAEJOONG!! AKU SUDAH CUKUP SABAR DENGAN KELAKUANMU SELAMA INI! TAPI KALI INI AKU BENAR2 TIDAK BISA MENAHAN DIRI LAGI!!”

  “LALU APA? KAU MAU MEMBATALKAN PERTUNANGAN KITA?! BEGITU?! KAU LEBIH MEMILIH GO AHRA?!”

Yunho mengusap wajahnya.
Ia benar2 tidak bisa mentoleransir keadaan ini lagi.
Aish!

  “Sudahlah”


DEG.


Jaejoong tertegun.
Ia membulatkan matanya.

  “Mwo?”

Yunho tidak menggubris pertanyaan Jaejoong.
Ia lebih memilih masuk ke kamar mandi dan menyegarkan pikirannya disana.
Tidak, Yunho tidak ingin ia terbawa emosi kali ini.
Ia masih ingat kalau mendapatkan namja cantik itu tiga bulan yg lalu benar2 membutuhkan usaha yg tidak bisa dinilai.
Ia harus bisa mengontrol dirinya.

Sementara itu Jaejoong berdiri dalam kebisuannya.
Bibir cherrynya mengatup rapat.
Ia hanya diam disela tangisnya yg mengalir.

Oh gosh.

Selama ini ia tidak pernah bertengkar seperti ini dengan Yunho.
Sama sekali tidak.


-------


  “Apa ada kabar hari ini?”

Yoochun menggeleng.
Ia menatap datar atasannya itu.

  “Sudah tiga hari ini tunangan anda tidak pernah membuat masalah lagi”

  “Lalu, apa kau sudah menghubungi pelayan Lee?”

  “Ne Tuan Jung, Tuan Kim masih mengurung dirinya di dalam kamar”

  “Araso, kau boleh pergi”

Park Yoochun mengangguk patuh.
Ia segera beranjak dari ruangan Yunho.

Oh well.

Namja tampan itu memijat pelipisnya.
Ia merasa bersalah sekarang.

See?
Sejak pertengkaran hebat itu mereka sama sekali tidak pernah berbicara.
Jaejoong seakan menutup dirinya.
Namja cantik itu tidak pernah keluar kamar tiga hari ini.

Ia tidak pernah menyambut Yunho lagi ketika namja tampan itu pulang kerja.
Ia tidak pernah membuat kue lagi untuk tunangannya yg satu itu.
Bahkan ia kehilangan senyumnya.

Yunho memejamkan matanya.
Jaejoong terlihat seperti pendiam sekarang.
Ia tidak pernah tersenyum lagi sejak saat itu.

Ah, Yunho merindukan celotehan manja tunangannya.
Ia menyesal sudah membentak tunangannya yg satu itu.

Guess?
Yunho tidak pernah menyangka kalau Go Ahra bisa semudah itu mencabut tuntutannya ketika ia menawarkan uang sejumlah 300 juta won.
Bahkan yeoja itu terlihat seperti tidak pernah mengalami insiden memalukan apapun sekarang.
Kalau begitu untuk apa ia memarahi Jaejoong waktu itu eoh?


-------


Yunho menghela nafasnya sebelum ia masuk ke kamarnya itu.
Jemarinya melonggarkan dasi merahnya.
Kemudian ia membuka pintu cokelat itu.


CKLEK.


DEG.


Yunho tersentak kaget.
Mata musangnya menatap sosok cantik yg sedang menyusun barang2nya ke dalam koper.

  “Boo? Apa yg kau lakukan?” Tanya Yunho seraya mendekat.

Namja cantik itu tidak menyahut.
Ia memutuskan untuk diam dan terus menyusun pakaiannya.

  “Boo?! Kenapa kau tidak menjawabku eoh?”


KLEP.


Jaejoong menutup kopernya.
Ia menghela nafas dan berbalik menatap Yunho.

  “Aku mau pulang”

  “Eodisseo eoh?”

  “Jepang, aku memutuskan untuk kembali ke rumah orang tuaku”

  “Mwo? Siapa yg memberimu izin?! Letakkan kembali koper itu!”

Jaejoong terdiam.
Mata bulatnya menatap datar ke arah Yunho.
Ia mencengkram erat koper itu dan berjalan menuju pintu.

  “Maafkan aku karena selama ini sudah membuatmu susah” Ujar Jaejoong menatap namja tampan itu.

  “…”

  “Kurasa kau melupakan tentangku akhir2 ini..Aku adalah sosok yg bebas, Yunnie yah..Aku tidak bisa di kekang”

Yunho mencengkram jemarinya.
Mata musangnya berkilat tajam.

Namja cantik itu menghela nafasnya.
Ia merasakan tenggorokannya tercekat.
Jadi ia memutuskan untuk segera melangkahkan kakinya.


GREPP!


Jaejoong tersentak kaget.
Ia berbalik menatap Yunho yg menahan lengannya.

  “Kau tidak bisa pergi begitu saja! Aku tidak bisa tanpamu Boo! Aku membutuhkanmu!” Erang Yunho memohon.

  “Bukankah kau yg menyuruhku secara tidak langsung? Aku sudah cukup tahu dari kemarahanmu tiga hari yg lalu” Sahut Jaejoong berbisik.

  “Aku minta maaf! Jeongmall, aku benar2 emosi waktu itu Boo, aku---”

  “Muak dengan tingkahku yg selalu seenaknya?”


DEG.


Jaejoong tersenyum miris.
Ia mencoba memalingkan wajahnya.

  “Aku tahu..Kurasa memang sebaiknya pertunangan kita---mmpphhh”

Namja cantik itu sontak membulatkan matanya.
Menatap tidak percaya Yunho yg merengkuh pinggangnya dan menciumnya dengan kasar.

Jaejoong mencoba meronta.
Tapi tenaganya tidak cukup kuat untuk melawan Yunho.
Ia hanya diam sampai ciuman namja tampan itu melembut.
Membuat getaran halus di tubuhnya dan merangsangnya untuk membalas setiap gigitan lembut dari namja tampan itu.

Lengan Yunho merengkuh erat pinggang ramping Jaejoong.
Ia membuka mulutnya meraup bibir cherry itu.
Lenguhan manis terdengar dari bibir namja cantik itu.
Yunho melepas ciumannya.

  “Aku mencintaimu..” Bisiknya lirih.

Jaejoong merasakan matanya panas.
Ia menangis begitu saja.

  “You know that I’m a Crazy Bitch, all I wanna do is loose control”

Yunho mengangguk.
Ia tersenyum kecil.

Jaejoong masih menatap lurus mata musang itu.
Ia berbisik lirih.

  “And that’s the reason why I smile..”

Namja tampan itu memeluk erat punggung Jaejoong.
Ia mengecup sisi dahi namja cantik itu dan berbisik lembut di telinganya.

  “Aku minta maaf, mulai sekarang aku berjanji aku tidak akan pernah mengekangmu, aku tidak akan pernah marah padamu lagi..”

  “Aku akan memperkosamu kalau kau melakukannya lagi~!”

  “Araso, jangan pergi ne?”

  “Eoh? Memangnya aku mau pergi kemana huh?”

Namja tampan itu tertawa kecil.
Ia menarik wajah Jaejoong dan mengecup pipinya dengan lembut.

The reason The reason why, why I smile, I I smile.


END.

-Avril Lavigne, Smile-

DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar