Tittle:
SMILE
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
ONESHOOT
Rating:
family-romance-fluff-hurt-friendship-tebar daun~
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
-------
“You know that
I’m a Crazy Bitch, all I wanna do is loose control”
.
.
.
BRAKK!
Namja tampan itu menoleh ke arah pintu ruangannya.
Mata musangnya mengerling memperhatikan sosok chubby
yg mendobrak kasar pintu cokelat berukir naga itu.
“Tuan Jung!
Tunangan anda---”
“Masalah lagi
huh?”
Park Yoochun mengangguk cepat.
Ia mengatur nafasnya yg terengah seraya menutup pintu.
Yunho hanya mengangguk pelan dan kembali mengetik di
laptop apple peraknya.
“Kali ini apa
yg dilakukannya?”
“Ah, Tuan Kim
berkelahi dengan nona Go dan menghancurkan Club miliknya!”
Ah, Yunho menghela nafasnya.
Ck, kekasihnya yg satu itu benar2 keterlaluan ani?
“Datangi nona
Go dan ganti semua kerusakan yg dibuat tunanganku” Ujar Yunho datar.
“Tapi tuan---”
“Sekarang,
Park Yoochun”
Ish.
Namja chubby itu mengangguk pasrah dan segera beranjak
dari ruangan itu.
Meninggalkan Yunho yg memijat pelipisnya.
Oh well.
Tunangannya yg satu itu benar2 tidak pernah bisa
berhenti membuat masalah.
Kim Jaejoong lebih pantas disebut sebagai seorang
Troublemaker.
Namja tampan itu menghela nafasnya sekali lagi dan
melirik foto pertunangannya dengan Kim Jaejoong tiga bulan yg lalu itu.
Ah, namja cantik itu terlihat sangat mempesona disana.
Tidak akan ada yg percaya kalau ia mengatakan
bagaimana sifat asli namja cantik itu.
Kau tahu?
Jaejoong adalah namja yg bebas.
Ia benci dikekang.
Ia bahkan punya banyak catatan hitam saat masih
sekolah dulu.
Statusnya sebagai putra bungsu keluarga Kim membuatnya
berlaku sesuka hatinya.
Ummanya yg angkuh itu sudah pernah menghukum Jaejoong
dengan berbagai cara, mulai dari menyekapnya sampai memotong uang sakunya
perbulan.
Tapi Jaejoong tidak pernah lelah.
Ia tetap berpegang teguh pada prinsip hidupnya.
Menjadi bebas adalah cara bagaimana ia tersenyum.
DDRRT…DDRRTT…
Yunho melirik ponselnya.
‘Yoochun Park Calling’
Ah.
“Ne?”
“Tuan Jung! Bisakah anda segera kembali? Tuan
Kim memecat salah satu maid lima detik yg lalu!”
“Araso”
KLIK.
Hh.
Yunho benar2 merasa pusing.
-------
TAP TAP TAP.
Namja tampan itu berjalan masuk ke rumah besarnya yg
mewah.
Ia melirik kerumunan maid di sudut dapur.
Sepertinya mereka sedang menenangkan maid berambut
blonde yg sedang menangis itu.
CKLEK.
Yunho baru saja membuka pintu kamarnya.
Namun gerakannya sontak berhenti ketika ia merasakan
seseorang menarik kemejanya dan mencium bibirnya.
Oh well.
Tunangannya yg cantik itu.
“Mmpph..mpckk..ck..ck..”
Suara decakan lidah mulai terdengar.
Yunho merengkuh pinggang ramping itu dan memiringkan
kepalanya.
Mencoba mendominasi permainan dan merebahkan tubuh
namja cantik itu di atas ranjang.
“Aku
merindukanmu” Bisik Jaejoong tersenyum.
Namja tampan itu balas tersenyum.
Ah, ia benar2 mencintai senyum manis namja cantik ini.
Jeongmall.
“Kau lelah?”
Ujar Jaejoong seraya memiringkan tubuhnya menghadap ke arah Yunho.
“Hmm” Gumam
Yunho mengelus rambut almond itu.
“Apa yg kau
inginkan sekarang?”
“Kau”
“Eoh?
Hahahaha~”
“Hmm, Boo”
“Ne?”
“Apa saja yg
sudah kau lakukan hari ini hmm?”
“Asistenmu itu
mengadu lagi?”
Jaejoong mendecakkan lidahnya.
Ia berbalik membelakangi Yunho.
Namja tampan itu mendekatkan tubuhnya dengan tubuh
Jaejoong.
Kemudian ia memeluk namja cantik itu dari belakang.
Menghirup wangi manis dari rambut almond namja cantik
itu dan menyandarkan kepalanya di bahu namja cantik itu.
“Beritahu aku”
Bisik Yunho pelan.
Jaejoong mendengus.
“Aku memukul
nona Go itu karena dia bertingkah tidak sopan terhadapku, dan aku memecat maid
bernama Nana itu karena ia merusak kue yg kubuat untukmu” Ujarnya datar.
“Hmm? Tidak
sopan seperti apa? Lalu, kenapa kau harus sampai memecatnya? Bukankah kau bisa
membuat kue yg satunya lagi?” Tanya Yunho lembut.
Namja cantik itu mempoutkan bibirnya kesal.
Wajahnya mulai memerah.
“Dia bilang
kalau aku tidak bersungguh2 denganmu! Nona Go itu meneriakiku dengan kalimat
dirinya lebih pantas bersanding di sampingmu! Bukan aku yg sama sekali tidak
memiliki tata krama! Dan aku membuat kue
itu dengan sepenuh hatiku bear! Aku benci dengan orang lain yg merusak kueku!!”
Oh well.
Namja tampan itu menarik senyum kecilnya.
Jemarinya mengelus perut rata Jaejoong dari balik kaus
peachnya.
Yunho memiringkan wajahnya.
Ia mengecup lembut pipi Jaejoong dan menggigit2 pelan
kulit lehernya.
“Araso”
Bisiknya manis.
Jaejoong menghembuskan nafasnya panjang.
Ia memejamkan matanya mencoba rileks dengan apa yg Yunho
lakukan padanya.
Ah, ia menyukai setiap sentuhan manis dari tunangannya
ini
Jeongmall.
“Yunnie”
“Hmm?”
“Apa kau
lelah?”
“Apa?”
“Apa kau
lelah? Apa kau merasa muak denganku? Kau pasti membenciku ania? Aku benar2
tidak bisa diam..”
Oh my.
Namja tampan itu menenggelamkan wajahnya di leher
Jaejoong dan menghirup wangi manis dari sana sekali lagi.
Kemudian ia mengecup lembut bahu Jaejoong.
“Ne, aku
benar2 membencimu”
DEG.
Jaejoong mencengkram erat kepalan jemarinya.
“Aku membencimu
yg tidak pernah bisa pergi dari pikiranku..Aku membencimu yg tidak pernah bisa
berhenti membuatku tersenyum..Aku membencimu yg tidak pernah bisa membuatku
berhenti mencintaimu” Lanjut Yunho tersenyum.
Namja cantik itu membesarkan mata bulatnya yg terasa
basah.
Ia berbalik dan menangkup wajah tampan itu dengan
tangannya.
“Jeongmall?”
Bisiknya lirih.
Yunho terkekeh geli.
Ia mengecup hidung tegas itu sekilas.
“Apa aku
terlihat seperti sedang bercanda sekarang?”
Oh gosh.
Jaejoong menarik senyumnya.
Ia mengecup bibir Yunho dengan lembut dan melumatnya
perlahan.
Kemudian ia memeluk erat punggung namja tampan itu.
Yunho balas mencium bibir Jaejoong.
Ia menarik pinggang Jaejoong mendekat dan mulai
menyusupkan jemarinya ke dalam kaus namja cantik itu.
“Sepertinya kita
tidak akan berhenti sampai disini hm?” Bisik Yunho tertawa.
Jaejoong hanya mengangguk.
Ia masih sibuk mengecup2 lembut wajah tampan itu.
-------
Kim Jaejoong berjalan santai menuju meja bartender
Mirotic Club milik kekasihnya.
Ia memesan segelas Vodka
dan meneguknya dengan cepat.
Mata bulatnya melirik Go Ahra yg sedang menyesap
minumannya di meja seberang.
Heh, Jaejoong menarik senyumnya.
“Berikan aku Wine terbaik yg ada dan taruh obat
perangsang di dalamnya, kemudian berikan pada yeoja jalang itu” Ujar Jaejoong
pada bartender yg berwajah kekanakan itu.
Shim Changmin mengangguk patuh.
Ia segera meracik minuman yg dipesan Jaejoong dan
mengantarkannya pada yeoja berambut hitam itu.
“Minuman
spesial untukmu, Nona” Ujarnya tersenyum.
Go Ahra yg sedang berbincang dengan Tiffany Hwang
tersenyum kecil.
Ia menerima gelas kaca itu dan meneguknya sampai
habis.
“Ah, rasanya
enak sekali, dari siapa ini?” Tanya Ahra menatap Changmin.
Bartender tampan itu mengambil kembali gelasnya.
Ia menyahut ramah.
“Namja yg
bernama Kim Jaejoong”
MWO?!
Ahra membulatkan matanya.
Ia menoleh mencari sosok cantik itu.
Mata sipitnya mengerling.
Menangkap gambar sesosok namja cantik yg sedang
tertawa sadis di meja bartender.
Ahra hendak beranjak dari duduknya.
Namun gerakannya mendadak terhenti ketika ia merasakan
sesuatu yg aneh terjadi pada tubuhnya.
Mendadak suhu Club mewah ini terasa panas.
Ia gerah.
Tiffany yg sedang duduk di samping Ahra mengernyit
bingung.
Menatap yeoja yg sedang membuka sweaternya itu.
“Ahra-ssi? Apa
yg kau lakukan? Sebaiknya kita segera membahas topik rapat untuk minggu depan,
karena aku sibuk---KKYYYYAAA!!”
Yeoja berambut pendek yg bernama Tiffany itu menjerit
histeris.
Menatap takut Ahra yg menerkamnya dan merobek kemeja
merah mudanya.
“APA YG KAU
LAKUKAN, YEOJA JALANG!!” Teriak Tiffany takut.
Yeoja berambut hitam itu tertawa kecil.
Pikirannya benar2 dipengaruhi obat perangsang yg
dibubuhi Jaejoong beberapa menit yg lalu.
“TOLONG AKU!!
KKYYAAA!! JANGAN SENTUH AKU, AHRA-SSI!! KAU GILA!! KONTRAK KITA BATAL!!!”
Teriak Tiffany histeris.
Sementara itu Jaejoong yg sedang duduk di tempatnya
tertawa lantang.
Ia terlihat sangat senang.
Mata bulatnya melirik beberapa wartawan yg ada di
dekat sana sedang memotret Go Ahra yg terlihat sedang berusaha memperkosa rekan
bisnisnya.
“Hahahahaha~!
Hei Shim Changmin! Sepertinya besok bakal ada berita heboh!” Tawa Jaejoong
lantang.
-------
DRAP DRAP DRAP!
Namja tampan itu berlari kencang memasuki rumahnya yg
mewah.
Wajahnya memerah karena emosi.
Ia baru saja mendapat telfon dari asistennya yg chubby
itu lima menit yg lalu.
Oh shit!
Yunho menggerutu dalam hati.
[ “Nona Go mengajukan tuntutan, Tuan Jung,
tunangan anda benar2 keterlaluan kali ini” ]
AISH!
Kau sudah diluar batas, Kim Jaejoong! Geram Yunho
marah.
Namja tampan itu terus berlari menuju kamarnya dan
Jaejoong.
Emosinya meluap2 sekarang.
Tidakkah namja cantik itu sadar dengan ulah yg
diperbuatnya?!
BRAKK!
“Yunnie!”
Jaejoong menjerit kaget ketika mendapati Yunho
mendobrak kasar pintu cokelat berukir naga itu.
Namja cantik itu meletakkan ipodnya dan berdiri dari
ranjang.
Mata bulatnya memperhatikan Yunho yg tampak sangat
emosi sekarang.
“APA YG KAU
LAKUKAN PADA GO AHRA, BOO?!” Bentak Yunho marah.
Jaejoong menaikkan alisnya.
“Membalasnya?”
GOD!
Yunho merasa ingin sekali membanting vas bunga yg
mahal itu sekarang.
“TAPI KALI INI
KAU BENAR2 KETERLALUAN, KIM JAEJOONG! GO AHRA ADALAH KLIEN TERBAIKKU SELAMA
INI! DAN KAU MEMBUATNYA MEMBATALKAN KONTRAK DENGANKU!!” Marah Yunho.
Jaejoong tersentak kaget.
Ia mengernyitkan dahinya.
“DIA MEMBUATKU
KESAL KEMARIN! DIA PANTAS MENDAPATKANNYA!!”
“AISH!! KIM
JAEJOONG!! AKU SUDAH CUKUP SABAR DENGAN KELAKUANMU SELAMA INI! TAPI KALI INI
AKU BENAR2 TIDAK BISA MENAHAN DIRI LAGI!!”
“LALU APA? KAU
MAU MEMBATALKAN PERTUNANGAN KITA?! BEGITU?! KAU LEBIH MEMILIH GO AHRA?!”
Yunho mengusap wajahnya.
Ia benar2 tidak bisa mentoleransir keadaan ini lagi.
Aish!
“Sudahlah”
DEG.
Jaejoong tertegun.
Ia membulatkan matanya.
“Mwo?”
Yunho tidak menggubris pertanyaan Jaejoong.
Ia lebih memilih masuk ke kamar mandi dan menyegarkan pikirannya
disana.
Tidak, Yunho tidak ingin ia terbawa emosi kali ini.
Ia masih ingat kalau mendapatkan namja cantik itu tiga
bulan yg lalu benar2 membutuhkan usaha yg tidak bisa dinilai.
Ia harus bisa mengontrol dirinya.
Sementara itu Jaejoong berdiri dalam kebisuannya.
Bibir cherrynya mengatup rapat.
Ia hanya diam disela tangisnya yg mengalir.
Oh gosh.
Selama ini ia tidak pernah bertengkar seperti ini
dengan Yunho.
Sama sekali tidak.
-------
“Apa ada kabar
hari ini?”
Yoochun menggeleng.
Ia menatap datar atasannya itu.
“Sudah tiga
hari ini tunangan anda tidak pernah membuat masalah lagi”
“Lalu, apa kau
sudah menghubungi pelayan Lee?”
“Ne Tuan Jung,
Tuan Kim masih mengurung dirinya di dalam kamar”
“Araso, kau
boleh pergi”
Park Yoochun mengangguk patuh.
Ia segera beranjak dari ruangan Yunho.
Oh well.
Namja tampan itu memijat pelipisnya.
Ia merasa bersalah sekarang.
See?
Sejak pertengkaran hebat itu mereka sama sekali tidak
pernah berbicara.
Jaejoong seakan menutup dirinya.
Namja cantik itu tidak pernah keluar kamar tiga hari
ini.
Ia tidak pernah menyambut Yunho lagi ketika namja
tampan itu pulang kerja.
Ia tidak pernah membuat kue lagi untuk tunangannya yg
satu itu.
Bahkan ia kehilangan senyumnya.
Yunho memejamkan matanya.
Jaejoong terlihat seperti pendiam sekarang.
Ia tidak pernah tersenyum lagi sejak saat itu.
Ah, Yunho merindukan celotehan manja tunangannya.
Ia menyesal sudah membentak tunangannya yg satu itu.
Guess?
Yunho tidak pernah menyangka kalau Go Ahra bisa semudah
itu mencabut tuntutannya ketika ia menawarkan uang sejumlah 300 juta won.
Bahkan yeoja itu terlihat seperti tidak pernah
mengalami insiden memalukan apapun sekarang.
Kalau begitu untuk apa ia memarahi Jaejoong waktu itu
eoh?
-------
Yunho menghela nafasnya sebelum ia masuk ke kamarnya
itu.
Jemarinya melonggarkan dasi merahnya.
Kemudian ia membuka pintu cokelat itu.
CKLEK.
DEG.
Yunho tersentak kaget.
Mata musangnya menatap sosok cantik yg sedang menyusun
barang2nya ke dalam koper.
“Boo? Apa yg
kau lakukan?” Tanya Yunho seraya mendekat.
Namja cantik itu tidak menyahut.
Ia memutuskan untuk diam dan terus menyusun
pakaiannya.
“Boo?! Kenapa
kau tidak menjawabku eoh?”
KLEP.
Jaejoong menutup kopernya.
Ia menghela nafas dan berbalik menatap Yunho.
“Aku mau
pulang”
“Eodisseo
eoh?”
“Jepang, aku
memutuskan untuk kembali ke rumah orang tuaku”
“Mwo? Siapa yg
memberimu izin?! Letakkan kembali koper itu!”
Jaejoong terdiam.
Mata bulatnya menatap datar ke arah Yunho.
Ia mencengkram erat koper itu dan berjalan menuju
pintu.
“Maafkan aku
karena selama ini sudah membuatmu susah” Ujar Jaejoong menatap namja tampan
itu.
“…”
“Kurasa kau
melupakan tentangku akhir2 ini..Aku adalah sosok yg bebas, Yunnie yah..Aku
tidak bisa di kekang”
Yunho mencengkram jemarinya.
Mata musangnya berkilat tajam.
Namja cantik itu menghela nafasnya.
Ia merasakan tenggorokannya tercekat.
Jadi ia memutuskan untuk segera melangkahkan kakinya.
GREPP!
Jaejoong tersentak kaget.
Ia berbalik menatap Yunho yg menahan lengannya.
“Kau tidak
bisa pergi begitu saja! Aku tidak bisa tanpamu Boo! Aku membutuhkanmu!” Erang
Yunho memohon.
“Bukankah kau
yg menyuruhku secara tidak langsung? Aku sudah cukup tahu dari kemarahanmu tiga
hari yg lalu” Sahut Jaejoong berbisik.
“Aku minta
maaf! Jeongmall, aku benar2 emosi waktu itu Boo, aku---”
“Muak dengan
tingkahku yg selalu seenaknya?”
DEG.
Jaejoong tersenyum miris.
Ia mencoba memalingkan wajahnya.
“Aku
tahu..Kurasa memang sebaiknya pertunangan kita---mmpphhh”
Namja cantik itu sontak membulatkan matanya.
Menatap tidak percaya Yunho yg merengkuh pinggangnya
dan menciumnya dengan kasar.
Jaejoong mencoba meronta.
Tapi tenaganya tidak cukup kuat untuk melawan Yunho.
Ia hanya diam sampai ciuman namja tampan itu melembut.
Membuat getaran halus di tubuhnya dan merangsangnya
untuk membalas setiap gigitan lembut dari namja tampan itu.
Lengan Yunho merengkuh erat pinggang ramping Jaejoong.
Ia membuka mulutnya meraup bibir cherry itu.
Lenguhan manis terdengar dari bibir namja cantik itu.
Yunho melepas ciumannya.
“Aku
mencintaimu..” Bisiknya lirih.
Jaejoong merasakan matanya panas.
Ia menangis begitu saja.
“You know that
I’m a Crazy Bitch, all I wanna do is loose control”
Yunho mengangguk.
Ia tersenyum kecil.
Jaejoong masih menatap lurus mata musang itu.
Ia berbisik lirih.
“And that’s
the reason why I smile..”
Namja tampan itu memeluk erat punggung Jaejoong.
Ia mengecup sisi dahi namja cantik itu dan berbisik
lembut di telinganya.
“Aku minta
maaf, mulai sekarang aku berjanji aku tidak akan pernah mengekangmu, aku tidak
akan pernah marah padamu lagi..”
“Aku akan
memperkosamu kalau kau melakukannya lagi~!”
“Araso, jangan
pergi ne?”
“Eoh?
Memangnya aku mau pergi kemana huh?”
Namja tampan itu tertawa kecil.
Ia menarik wajah Jaejoong dan mengecup pipinya dengan
lembut.
The reason The reason why, why I smile, I I smile.
END.
-Avril Lavigne, Smile-
-Avril Lavigne, Smile-
DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar