This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Jumat, 14 September 2012

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/MY ONLY WISH


Tittle: MY ONLY WISH

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-friendship-fluff-keliling sumur bareng kyuhyun


WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


  My only wish was you, it’s too good to be true

.
.
.

  Merry Christmas!”

Fuuhh~

Namja cantik itu meniup telapak tangannya yg terasa membeku.
Ia merapatkan topi rajutnya yg berwarna putih dan tersenyum manis menatap para pelanggan yg menyempatkan diri membeli kue Natal dagangannya.

Oh well.

Tidak sepenuhnya dagangan miliknya.

Namja cantik ini hanya seorang pelayan café yg bertugas menjual kue Natal di depan toko.

  “Jae Hyung! Tetap semangat! Bukankah sebentar lagi Natal?” Sapa Changmin yg turun dari sepedanya.

Jaejoong tertawa kecil.
Membuat deru nafasnya berubah menjadi uap tebal.

  “Aku harus tetap bekerja Changmin ah~! Natal juga butuh uang!” Sahut Jaejoong.

Namja berwajah kekanakan itu hanya balas tertawa.
Kemudian ia mendekati meja lebar yg ada di hadapan Jaejoong.
Memperhatikan kue cantik yg tersimpan di dalam kotak kaca.

  “Kue Natal? Hot Choco ini versi terbaru untuk tahun ini” Tawar Jaejoong.

Namja berwajah kekanakan itu tampak mengernyitkan dahinya sejenak.
Namun kemudian ia tertawa kecil seraya menunjuk tiga kotak yg ada.

  “Semuanya? Kau yakin?” Tanya Jaejoong geli.

  “Ish~! Yg satu untuk Kyunnie, Hyung! Sisanya untukku!” Ujar Changmin membela diri.

Oh well.
Namja cantik itu hanya mengangguk patuh.
Ia segera membungkus ketiga kue besar itu dengan cekatan.

Kemudian ia mengambil uang yg diserahkan Changmin dan meniup lagi kedua tangannya yg memerah.

  “Fuuhh~! Dingin sekali!” Gumamnya menggigil.

Ah, tahun ini White Christmas.


Jaejoong tersenyum manis sekali lagi kepada Changmin yg sudah menaiki sepeda seraya melambai padanya.
Namja cantik itu menyipitkan mata beningnya.
Shim Changmin.
Siswa SMP yg menjadi salah satu murid les privatenya.

Well.

Jaejoong bukanlah namja yg cukup mampu untuk memenuhi kehidupannya.
Ia hanya seorang namja miskin yg tinggal di satu rumah petak di ujung jalan.
Tapi banyak orang yg mengenalnya karena keramahannya.
Namja cantik ini seharusnya melanjutkan kuliahnya, tapi ia tidak mampu membayar.
Sehingga ia memutuskan untuk bekerja.

Selain menjadi pelayan café Jaejoong juga menjadi seorang guru les private.
Well, dia namja yg cukup pintar walau miskin.

  “Joongie Hyung! Kue tambahan!”

Gosh.

Namja cantik itu mempoutkan bibirnya.
Menatap Junsu yg keluar dari café seraya membawa empat kotak kue.

  “Yah! Kim Junsu! Kenapa banyak sekali? Yg ini saja belum habis terjual!” Omel Jaejoong kesal.

Namja imut itu hanya terkikik geli seraya menyusun tiga kotak kue itu di atas meja.

  “Bos bilang kau tidak boleh pulang kalau kue2 ini belum habis! Soalnya ini menjelang Natal~!” Ujar Junsu.

Jaejoong semakin memajukan bibirnya.
Ish!
Dasar Park Yoochun tidak berkeperimanusiaan!
Yg benar saja?
Kalau ia berjualan dari dalam café mungkin tidak masalah, soalnya di dalam sana hangat.
Tapi ini? Ia berdiri di depan café kau tahu itu?
Bahkan jaket tebalnya yg dilapisi tiga kaus dan satu syal saja tidak cukup untuk membuatnya cukup hangat.
Terlihat dari wajah putihnya yg mulai memerah.


TAP TAP TAP.


  “Aku mau beli kue”


DEG!


Namja cantik itu tersentak kaget.
Mom, suara bass ini!
Mata bening Jaejoong membulat menatap Yunho yg tertawa kecil di hadapannya.
Ia bisa melihat mobil mewah itu menunggu di sudut jalan.

  “Kenapa pewaris tunggal perusahaan raksasa sepertimu membeli kue café seperti ini? Seharusnya kau pergi ke toko2 mewah di sana!” Ujar Jaejoong tertawa.

Mencoba menyembunyikan suara debaran jantungnya yg seakan menggila.
Yunho menaikkan alisnya.

  “Kau mengusirku? Arasseo, aku tidak akan menjadi pelanggan tetap di café ini lagi”

  “BERCANDA!”

Aish.

Namja tampan itu tertawa kecil.
Namja cantik ini benar2 menggemaskan.
Aigoo.
Topi rajut berwarna putih itu membuat rambut almond Jaejoong tampak menyolok.
Membuatnya terlihat semakin cantik dan menggemaskan.

Ah, Yunho tidak menyesal mengikuti saran Junsu untuk menyapa namja cantik ini saat kedua kali mereka bertemu di café.
Well, love at first sight kau tahu itu kan?

Hanya saja mereka berdua belum memiliki cukup keberanian untuk saling mengungkapkan perasaan masing2.

  “Joongie! Kau tidak memakai sarung tangan?!” Pekik Yunho kaget.

Mata musangnya menatap kedua telapak tangan Jaejoong yg tampak memerah.
Jaejoong hanya tersenyum kecil.

  “Harga sarung tangan sekarang mahal sekali, Yunho ah, aku tidak sanggup membelinya, lagi pula, lebih baik kalau aku membeli ikan dari pada sarung tangan ani?”

  “Jangan melucu! Apa kau tidak tahu kalau tanganmu bisa terluka eoh?! Kenapa kau tidak memberitahuku? Aku bisa membelikanmu sarung tangan!”


SRET!


DEG.


Namja cantik itu menahan nafasnya.
Menatap tidak percaya Yunho yg beranjak pindah ke sampingnya dan meraih kedua tangannya.
Menggosoknya dengan sarung tangan hangat milik Yunho seraya meniupnya berkali2.
Jaejoong merasa wajahnya panas.

  “Gwenchana..Aku..Sudah terbiasa..” Bisik Jaejoong lirih.

Yunho tidak menyahut.
Ia hanya terdiam.

Oh my.

Namja tampan itu tahu Jaejoong berbeda dari kebanyakan orang.
Namja cantik itu tidak akan pernah mau meminta bantuan dari siapa pun termasuk orang2 dekatnya untuk beberapa hal yg tidak terdesak.
Jaejoong namja yg tegar.
Ia berpegang teguh pada prinsipnya kalau ia bisa mengatasi semuanya sendirian.

Bahkan Yunho sempat beberapa kali mampir ke rumah petak Jaejoong dan membawakan barang atau apa pun itu, Jaejoong pasti menolak.

  “Pokoknya besok kau ikut aku, kita akan membeli sarung tangan” Ujar Yunho.

Mwo?

Jaejoong menaikkan alisnya.

  “Tidak u---”

  “Atau aku akan datang kesini setiap malam dan menghangatkan tanganmu di dalam kantung jaketku?”


BLUSH.


Namja cantik itu menundukkan wajahnya yg memerah.
Aigoo, ia sangat malu sekarang.

  “A..Arasseo..” Lirihnya berbisik.


KLING KLING KLING~


Suara denting bel terdengar dimana2.
Orang2 menyematkan bel Natal di sepeda mereka.
Mengisi keheningan yg menyelimuti di antara kedua namja itu.


CKLEK.


Eoh?

Kim Junsu yg membawa sisa kue keluar dari café menaikkan alisnya.
Menatap Yunho yg sedang menghangatkan kedua tangan Jaejoong dengan meniupnya pelan.
Aish, namja imut itu menyeringai geli.

  “Kenapa banyak sekali orang pacaran di hari Natal? Ahh~! Benar2 panas!” Teriak Junsu terkekeh.


SRAK!


Jaejoong sontak menarik kembali tangannya.
Wajahnya terlihat merah padam.
Ia hanya diam seraya meniup kedua telapak tangannya.
Sementara Yunho menggaruk tengkuknya yg tidak gatal.
Salah tingkah eoh?

  “Yunho Hyung, kau mau beli kue atau hanya ingin bermesraan dengan Jaejoong Hyung?” Tanya Junsu.

Namja tampan itu mendelik menatap namja imut itu.
Ia menoleh dan melirik beberapa kue yg masih tertumpuk di sana.

  “Te..Tentu saja membeli kue, Junsu ah! Joongie, aku beli semuanya!”

Eoh?

Namja cantik itu menoleh tidak percaya.
Kedua mata beningnya membesar lucu menatap mata musang itu.

  “Semuanya?” Tanya Jaejoong.

Yunho mengangguk.

  “Aku ingin mengirimkan teman2 kampusku kue Natal” Ujar Yunho.

Jaejoong terdiam.
Ia menaikkan alisnya dan terkekeh manis kemudian.

Namja cantik itu segera membungkus kue2 itu dengan penuh semangat.
Sementara Junsu hanya menarik senyum kecilnya diam2.
Oh yes, ia tahu kalau Yunho sengaja melakukan itu karena namja tampan itu tidak ingin Jaejoong pulang larut malam ini.

  “Cha, kau bayar saja langsung ke dalam! Boss pasti senang!” Ujar Jaejoong tertawa.

Namja tampan itu mengangguk.
Ia membenarkan posisi topi rajut Jaejoong sebelum beranjak masuk ke dalam toko.

Junsu menarik senyumnya.
Ia menepuk punggung Jaejoong dan menggodanya.

  “Mesra sekali eoh?”

Aish.
Jaejoong mempoutkan bibirnya yg tampak memerah itu.

  “Junsu! Tutup mulutmu!”

Namja imut itu tertawa geli.
Ia mengangguk dan segera kembali masuk ke dalam café ketika namja tampan itu sudah keluar dari sana.

  “Pak Lee, bawa pulang kue2 ini, dan kau tidak perlu kembali, aku bisa pulang sendiri”

Jaejoong tertegun.
Ia menaikkan alisnya menatap Yunho.

  “Kka, aku akan mengantarmu pulang” Ujar Yunho tersenyum.

Namja cantik itu mengangguk.
Ia melihat Pak Lee yg sudah membawa masuk bungkusan kue2 itu ke dalam mobil mewah itu.
Jaejoong segera melepas celemek cafenya dan berpamitan kepada Yoochun dan Junsu.
Kemudian ia berlari menyusul Yunho yg menunggunya.

  “Dingin sekali” Ujar Jaejoong ditengah perjalanan.

Hmp.

Namja tampan itu tersenyum manis.
Ia merengkuh bahu Jaejoong dan membawa namja cantik itu ke dalam pelukannya.

  “Kalau begini sedikit hangat hm?” Bisiknya lembut.


DEG DEG DEG.


Namja cantik itu menggigit bibir bawahnya.
Aigoo!
Ia merasa seperti kekasih Yunho sekarang!

See?

Namja tampan itu memeluk erat bahunya seraya menyandarkan kepalanya di dada bidang namja tampan itu.
Membuatnya merasa hangat dengan suhu tubuh Yunho yg menguar.

  “Detak jantungmu keras sekali” Tawa Jaejoong.

  “Kau juga sama” Balas Yunho mengejek.

Oh well.

Sebenarnya Yunho hanya berniat menggoda namja cantik itu.
Tapi mendadak wajah Jaejoong memerah seperti kepiting rebus dan ia menundukkan wajahnya malu.
Namja cantik itu menganggap candaan Yunho barusan benar adanya.
Ia terus berkomat kamit dalam hatinya.

Aigoo.

Benarkah suara detak jantungnya sekeras itu?


TAP.


Mereka berdua sontak berhenti melangkah ketika sampai di depan rumah mungil milik Jaejoong.

  “Pulanglah, sudah malam” Ujar Jaejoong tersenyum.

Yunho mengangguk.
Ia menyerahkan bungkusan plastik yg sedari tadi digenggamnya kepada Jaejoong.

  “Kue ini untukmu, aku ingin membagi malam Natalku untukmu Joongie ah” Ujar Yunho.

Namja cantik itu mengerjapkan mata beningnya.
Ia menerima bungkusan kue Natal itu dan membungkukkan tubuhnya.

  “Gomawoyo, hehehe”

  “Besok aku akan menjemputmu, kita beli sarung tangan bersama ne?”

  “Ah, mianhae, aku tidak bisa..Besok shift di café penuh, kau tahu ini minggu Natal ani? Banyak kue pesanan yg harus diselesaikan”

  “Gwenchana, kita bisa pergi lain kali”

Jaejoong hanya tersenyum.
Sejenak kemudian suasana terasa hening.
Hanya terdengar suara desiran angin malam yg terasa sangat dingin di antara mereka berdua.
Sampai kemudian namja tampan itu melangkahkan kakinya mendekati Jaejoong.

  Merry Christmas, Joongie” Bisiknya seraya mengecup dahi Jaejoong dengan lembut.


DEG.


Namja cantik itu terdiam.
Tubuhnya seolah kaku.
Mata beningnya bergerak pelan menatap Yunho yg tersenyum di hadapannya.
Kemudian namja tampan itu segera berlari menjauh.
Meninggalkan Jaejoong yg menunduk di sana.
Mencoba menyembunyikan wajahnya yg kembali memerah.

  Merry Christmas too, Yunnie..”

-------


  “Hyung! Hot Chocolate-nya satu!”

Namja cantik itu mengangguk.
Ia segera mengambil satu gelas Hot Chocolate dari dalam pemanas.
Menyerahkannya kepada Changmin yg berdiri di depan kounter.

  “Kau ini, jajan terus! Pemborosan itu tidak baik tahu!” Ujar Jaejoong menaikkan alisnya.

Namja berwajah kekanakan itu hanya mengerucutkan bibirnya.
Ia menyesap minuman panas itu dengan nikmat.

  “Joongie”


DEG.


Jaejoong menoleh.
Menatap Yunho yg tersenyum padanya.
Namja berwajah kekanakan itu segera permisi kepada Jaejoong.
Ia berjalan keluar café dan beranjak kembali ke rumahnya.

  “Kau tidak perlu selalu mampir kesini Yunho ah”

  “Ani, aku memang ingin kesini”

  “Uhm”

Awkward.
Kedua namja itu saling terdiam satu sama lain.

  “Joongie Hyung! Yoochun menyuruhmu berjaga di luar lagi!” Pekik Junsu dari dapur.

Namja cantik itu tersentak kaget.
Ia segera meraih jaketnya dan bersiap beranjak keluar dari café.


GREPP!


Jaejoong tersentak.
Ia berbalik dan menatap Yunho yg menahan tangannya.

Namja tampan itu memasangkan sepasang sarung tangan rajut di kedua tangannya.

  “Otte? Hangat tidak?” Tanya Yunho.

  “Yu..Yunho ah..Itu pasti sangat mahal, aku tidak akan sanggup---”

  “Sssh, ini hadiah Natal ne? Jangan banyak bicara, cukup kenakan saja tiap kali kau keluar”

Hmp.

Namja cantik itu tersenyum manis.
Ia mengangguk dan membungkukkan tubuhnya.

  “Gomawoyo~”

Yunho mencengkram jemarinya.
Gosh.
Sampai kapan pun tingkah lucu itu akan terlihat sangat menggemaskan di matanya.
Kim Jaejoong selalu berhasil membuatnya berdebar2 setiap hari.


-------


Jaejoong menghela nafasnya.
Ia baru saja pulang ke rumah.

Kkhh.

Karena besok hari Natal Yoochun memutuskan untuk menutup café lebih awal.
Well, setidaknya Jaejoong bisa beristirahat sejenak di rumah mungilnya ania?


TOK TOK TOK.


  “Aish”

Namja cantik itu melempar kasar jaketnya dengan kesal.
Ia membuka pintu depan dengan kasar.

  “Anyeong”


DEG.


  “Yu..Yunho?”

Namja tampan itu tersenyum kecil.
Ia menaikkan alisnya.

  “Aku tidak mengganggu ani? Kebetulan koki di rumahku sedang libur, jadi aku memutuskan untuk membeli daging dan memakannya bersamamu”

  “Kenapa tidak pergi ke resto saja?”

  “Kau tahu Joongie, besok Natal, mereka semua tutup”

  “Oh! Ne, kka, masuklah, di luar dingin sekali!”

Yunho mengangguk.
Ia segera melepas sepatunya dan membersihkan tubuhnya dari gumpalan salju yg melekat sebelum melangkahkan kakinya untuk masuk.

Sementara Jaejoong membereskan barang2nya yg berserakan di ruang tengah.

  “Aku sudah sangat lapar, jadi aku memutuskan untuk membeli daging bakar saja, tidak apa kan?”

  “Kenapa? Itu terdengar bagus, jadi aku tidak perlu memasak lagi ania? Hehehe”

Yunho melepas topi rajutnya.
Ia duduk di atas tatami itu dan membiarkan Jaejoong memisahkan daging bakar yg dibelinya ke dalam mangkuk.

  “Wanginya lezat sekali~! Aigoo!” Ujar Jaejoong terkekeh.

Namja tampan itu hanya tersenyum.
Ia meraih mangkuknya yg diberikan Jaejoong dan segera melahap daging bakar itu dengan nikmat.

Keduanya menghabiskan makan malam mereka dengan obrolan seru yg terdengar menarik.
Bahkan dua kilo daging yg dibeli Yunho sudah habis tanpa sadar.
Jaejoong meneguk minumnya dan beranjak ke dapur untuk mencuci piring.
Sementara Yunho hanya duduk diam di belakangnya.

Hening.

Tidak terdengar lagi pembicaraan menarik dan canda tawa yg renyah itu.
Hanya suara detak jam dinding yg mendominasi.

Yunho dan Jaejoong sama2 menelan saliva gugup.

Setelah ini, apa yg harus kulakukan? Pikir keduanya kompak.

  “Ja..Jaejoongie”

  “Ung, ne?”

  “Bukankah beberapa jam lagi hari Natal? Kau ingin hadiah apa?”

Namja cantik itu terkekeh geli.
Ia membilas piringnya.

  “Hadiah? Memangnya siapa yg akan memberikanku hadiah? Santa sudah cukup sibuk dengan anak2 kecil yg lebih membutuhkan mainan mereka di luar sana Yunho yah”

  “Kenapa harus Santa?”

  “Lalu?”

Namja cantik itu menoleh sejenak.
Menatap Yunho yg balas menatapnya.

Kemudian ia kembali fokus dengan piring2 kotor itu.

Yunho berjalan mendekat diam2.
Ia bermaksud memeluk Jaejoong dari belakang dan mengejutkan namja cantik itu.
Namun ia mengurungkan niatnya ketika suara bisikan halus terdengar dari bibir cherry itu.

  My only wish was you, it’s too good to be true..


DEG.


Jantung Yunho berdebar ringan.
Ia menatap dalam punggung namja cantik itu.


GREP!


DEG!


Jaejoong tersentak kaget.
Ia berhenti membilas piring2 itu ketika merasakan pelukan erat di pinggangnya.

  “Yu..Yunho?” Bisik Jaejoong lirih.

Ia kesusahan mengatur nafasnya yg mendadak tercekat.
Perutnya sakit seperti banyak kupu2 yg berterbangan di dalam sana ketika namja tampan itu menyurukkan wajah tampannya di tengkuk Jaejoong.
Mengecup lembut kulitnya sejenak.

  “But it’s really true..It’s Christmas time..Joongie”

Namja cantik itu mengerjapkan kedua mata beningnya perlahan.
Yunho merenggangkan pelukannya dan membalik tubuh Jaejoong agar menghadapnya.

Hening.

Hanya membiarkan suara detak jam kembali mendominasi.

  “Tidak perlu mengharapkan Santa..Harapanmu memang sudah terkabul, Jaejoongie” Bisik Yunho lagi.

Jaejoong menahan nafasnya.

  “Aku menyukaimu, sejak lama..”

  “Benarkah?”

  “Kau percaya love at first sight?”

  “Kau tahu Yunho, tidak ada yg mustahil di dunia ini”

Hmp.

Namja tampan itu tersenyum manis.
Ia mengecup lembut hidung tegas namja cantik itu.

  “Jadi?”

Jaejoong balas tersenyum.
Ia menundukkan wajahnya.

  “Omo, kenapa malah menangis?” Ujar Yunho seraya menyeka air mata Jaejoong yg menetes tanpa diperintah itu.

Namja cantik itu menggeleng.
Ia tertawa kecil seraya mengusap wajahnya.

  “Aku..Aku tidak tahu..Hiks..Kau tahu? Semuanya terasa seperti mimpi..”

  “Aigoo”

  “Yunho ah..Aku juga..Aku juga menyukaimu..”

  “Hentikan tangismu, bukankah seharusnya kau tersenyum bahagia sekarang?”

  “Huks..”

Namja tampan itu tertawa kecil.
Ia memeluk Jaejoong dengan gemas.
Membuat namja cantik itu semakin menumpahkan tangisnya.

Ia mencengkram erat kerah kemeja Yunho.

  “Kau tidak keberatan kalau aku menginap hum?”

  “M..Mwo?”

Namja tampan itu melonggarkan pelukannya.
Ia mengecup lembut bibir ranum itu dan tersenyum kecil.

  It’s our first Christmas nite, Joongie”

  “Kau benar..Hmp, there’s must be something special right?”

Yunho mengangguk.
Ia mengecup lembut dahi Jaejoong dan berbisik lembut di telinga namja cantik itu.

  You everything I ever want and need..So close your eyes and feel..

Jaejoong tersenyum kecil.
Ia semakin erat mencengkram kerah kemeja namja tampan itu.
Kemudian ia mengangguk lembut.
Seraya memejamkan kedua mata beningnya.

One true lover..One true lover..
You’re  everything I like, and everything I love..

I’m waking up in Paradise, It’s Christmas time oh yeah..


END.

-ZE:A, My Only Wish-

DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!

1 komentar:

  1. Kyaaa... Yunppa soo...... sweet!!!!
    Beli semua kuenya supaya Jae bisa pulang... ^^

    BalasHapus