Tittle: MY ONLY
WISH
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
ONESHOOT
Rating:
family-romance-friendship-fluff-keliling sumur bareng kyuhyun
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
-------
“My only wish was you, it’s too good to be
true”
.
.
.
“Merry Christmas!”
Fuuhh~
Namja cantik itu meniup telapak tangannya yg terasa
membeku.
Ia merapatkan topi rajutnya yg berwarna putih dan
tersenyum manis menatap para pelanggan yg menyempatkan diri membeli kue Natal
dagangannya.
Oh well.
Tidak sepenuhnya dagangan miliknya.
Namja cantik ini hanya seorang pelayan café yg
bertugas menjual kue Natal di depan toko.
“Jae Hyung! Tetap semangat! Bukankah sebentar
lagi Natal?” Sapa Changmin yg turun dari sepedanya.
Jaejoong tertawa kecil.
Membuat deru nafasnya berubah menjadi uap tebal.
“Aku harus
tetap bekerja Changmin ah~! Natal juga butuh uang!” Sahut Jaejoong.
Namja berwajah kekanakan itu hanya balas tertawa.
Kemudian ia mendekati meja lebar yg ada di hadapan
Jaejoong.
Memperhatikan kue cantik yg tersimpan di dalam kotak
kaca.
“Kue Natal? Hot Choco ini versi terbaru untuk tahun
ini” Tawar Jaejoong.
Namja berwajah kekanakan itu tampak mengernyitkan
dahinya sejenak.
Namun kemudian ia tertawa kecil seraya menunjuk tiga
kotak yg ada.
“Semuanya? Kau
yakin?” Tanya Jaejoong geli.
“Ish~! Yg satu
untuk Kyunnie, Hyung! Sisanya untukku!” Ujar Changmin membela diri.
Oh well.
Namja cantik itu hanya mengangguk patuh.
Ia segera membungkus ketiga kue besar itu dengan
cekatan.
Kemudian ia mengambil uang yg diserahkan Changmin dan
meniup lagi kedua tangannya yg memerah.
“Fuuhh~!
Dingin sekali!” Gumamnya menggigil.
Ah, tahun ini White
Christmas.
Jaejoong tersenyum manis sekali lagi kepada Changmin
yg sudah menaiki sepeda seraya melambai padanya.
Namja cantik itu menyipitkan mata beningnya.
Shim Changmin.
Siswa SMP yg menjadi salah satu murid les privatenya.
Well.
Jaejoong bukanlah namja yg cukup mampu untuk memenuhi
kehidupannya.
Ia hanya seorang namja miskin yg tinggal di satu rumah
petak di ujung jalan.
Tapi banyak orang yg mengenalnya karena keramahannya.
Namja cantik ini seharusnya melanjutkan kuliahnya,
tapi ia tidak mampu membayar.
Sehingga ia memutuskan untuk bekerja.
Selain menjadi pelayan café Jaejoong juga menjadi
seorang guru les private.
Well, dia namja yg cukup pintar walau miskin.
“Joongie
Hyung! Kue tambahan!”
Gosh.
Namja cantik itu mempoutkan bibirnya.
Menatap Junsu yg keluar dari café seraya membawa empat
kotak kue.
“Yah! Kim
Junsu! Kenapa banyak sekali? Yg ini saja belum habis terjual!” Omel Jaejoong
kesal.
Namja imut itu hanya terkikik geli seraya menyusun
tiga kotak kue itu di atas meja.
“Bos bilang
kau tidak boleh pulang kalau kue2 ini belum habis! Soalnya ini menjelang Natal~!”
Ujar Junsu.
Jaejoong semakin memajukan bibirnya.
Ish!
Dasar Park Yoochun tidak berkeperimanusiaan!
Yg benar saja?
Kalau ia berjualan dari dalam café mungkin tidak
masalah, soalnya di dalam sana hangat.
Tapi ini? Ia berdiri di depan café kau tahu itu?
Bahkan jaket tebalnya yg dilapisi tiga kaus dan satu
syal saja tidak cukup untuk membuatnya cukup hangat.
Terlihat dari wajah putihnya yg mulai memerah.
TAP TAP TAP.
“Aku mau beli
kue”
DEG!
Namja cantik itu tersentak kaget.
Mom, suara bass ini!
Mata bening Jaejoong membulat menatap Yunho yg tertawa
kecil di hadapannya.
Ia bisa melihat mobil mewah itu menunggu di sudut
jalan.
“Kenapa
pewaris tunggal perusahaan raksasa sepertimu membeli kue café seperti ini?
Seharusnya kau pergi ke toko2 mewah di sana!” Ujar Jaejoong tertawa.
Mencoba menyembunyikan suara debaran jantungnya yg
seakan menggila.
Yunho menaikkan alisnya.
“Kau
mengusirku? Arasseo, aku tidak akan menjadi pelanggan tetap di café ini lagi”
“BERCANDA!”
Aish.
Namja tampan itu tertawa kecil.
Namja cantik ini benar2 menggemaskan.
Aigoo.
Topi rajut berwarna putih itu membuat rambut almond
Jaejoong tampak menyolok.
Membuatnya terlihat semakin cantik dan menggemaskan.
Ah, Yunho tidak menyesal mengikuti saran Junsu untuk
menyapa namja cantik ini saat kedua kali mereka bertemu di café.
Well, love at first sight kau tahu itu kan?
Hanya saja mereka berdua belum memiliki cukup
keberanian untuk saling mengungkapkan perasaan masing2.
“Joongie! Kau
tidak memakai sarung tangan?!” Pekik Yunho kaget.
Mata musangnya menatap kedua telapak tangan Jaejoong
yg tampak memerah.
Jaejoong hanya tersenyum kecil.
“Harga sarung
tangan sekarang mahal sekali, Yunho ah, aku tidak sanggup membelinya, lagi
pula, lebih baik kalau aku membeli ikan dari pada sarung tangan ani?”
“Jangan
melucu! Apa kau tidak tahu kalau tanganmu bisa terluka eoh?! Kenapa kau tidak
memberitahuku? Aku bisa membelikanmu sarung tangan!”
SRET!
DEG.
Namja cantik itu menahan nafasnya.
Menatap tidak percaya Yunho yg beranjak pindah ke
sampingnya dan meraih kedua tangannya.
Menggosoknya dengan sarung tangan hangat milik Yunho
seraya meniupnya berkali2.
Jaejoong merasa wajahnya panas.
“Gwenchana..Aku..Sudah terbiasa..” Bisik Jaejoong lirih.
Yunho tidak menyahut.
Ia hanya terdiam.
Oh my.
Namja tampan itu tahu Jaejoong berbeda dari kebanyakan
orang.
Namja cantik itu tidak akan pernah mau meminta bantuan
dari siapa pun termasuk orang2 dekatnya untuk beberapa hal yg tidak terdesak.
Jaejoong namja yg tegar.
Ia berpegang teguh pada prinsipnya kalau ia bisa
mengatasi semuanya sendirian.
Bahkan Yunho sempat beberapa kali mampir ke rumah
petak Jaejoong dan membawakan barang atau apa pun itu, Jaejoong pasti menolak.
“Pokoknya
besok kau ikut aku, kita akan membeli sarung tangan” Ujar Yunho.
Mwo?
Jaejoong menaikkan alisnya.
“Tidak u---”
“Atau aku akan
datang kesini setiap malam dan menghangatkan tanganmu di dalam kantung
jaketku?”
BLUSH.
Namja cantik itu menundukkan wajahnya yg memerah.
Aigoo, ia sangat malu sekarang.
“A..Arasseo..”
Lirihnya berbisik.
KLING KLING KLING~
Suara denting bel terdengar dimana2.
Orang2 menyematkan bel Natal di sepeda mereka.
Mengisi keheningan yg menyelimuti di antara kedua
namja itu.
CKLEK.
Eoh?
Kim Junsu yg membawa sisa kue keluar dari café
menaikkan alisnya.
Menatap Yunho yg sedang menghangatkan kedua tangan
Jaejoong dengan meniupnya pelan.
Aish, namja imut itu menyeringai geli.
“Kenapa banyak
sekali orang pacaran di hari Natal? Ahh~! Benar2 panas!” Teriak Junsu terkekeh.
SRAK!
Jaejoong sontak menarik kembali tangannya.
Wajahnya terlihat merah padam.
Ia hanya diam seraya meniup kedua telapak tangannya.
Sementara Yunho menggaruk tengkuknya yg tidak gatal.
Salah tingkah eoh?
“Yunho Hyung,
kau mau beli kue atau hanya ingin bermesraan dengan Jaejoong Hyung?” Tanya
Junsu.
Namja tampan itu mendelik menatap namja imut itu.
Ia menoleh dan melirik beberapa kue yg masih tertumpuk
di sana.
“Te..Tentu
saja membeli kue, Junsu ah! Joongie, aku beli semuanya!”
Eoh?
Namja cantik itu menoleh tidak percaya.
Kedua mata beningnya membesar lucu menatap mata musang
itu.
“Semuanya?”
Tanya Jaejoong.
Yunho mengangguk.
“Aku ingin
mengirimkan teman2 kampusku kue Natal” Ujar Yunho.
Jaejoong terdiam.
Ia menaikkan alisnya dan terkekeh manis kemudian.
Namja cantik itu segera membungkus kue2 itu dengan
penuh semangat.
Sementara Junsu hanya menarik senyum kecilnya diam2.
Oh yes, ia tahu kalau Yunho sengaja melakukan itu
karena namja tampan itu tidak ingin Jaejoong pulang larut malam ini.
“Cha, kau
bayar saja langsung ke dalam! Boss pasti senang!” Ujar Jaejoong tertawa.
Namja tampan itu mengangguk.
Ia membenarkan posisi topi rajut Jaejoong sebelum
beranjak masuk ke dalam toko.
Junsu menarik senyumnya.
Ia menepuk punggung Jaejoong dan menggodanya.
“Mesra sekali
eoh?”
Aish.
Jaejoong mempoutkan bibirnya yg tampak memerah itu.
“Junsu! Tutup
mulutmu!”
Namja imut itu tertawa geli.
Ia mengangguk dan segera kembali masuk ke dalam café
ketika namja tampan itu sudah keluar dari sana.
“Pak Lee, bawa pulang kue2 ini, dan kau tidak
perlu kembali, aku bisa pulang sendiri”
Jaejoong tertegun.
Ia menaikkan alisnya menatap Yunho.
“Kka, aku akan
mengantarmu pulang” Ujar Yunho tersenyum.
Namja cantik itu mengangguk.
Ia melihat Pak Lee yg sudah membawa masuk bungkusan
kue2 itu ke dalam mobil mewah itu.
Jaejoong segera melepas celemek cafenya dan berpamitan
kepada Yoochun dan Junsu.
Kemudian ia berlari menyusul Yunho yg menunggunya.
“Dingin sekali”
Ujar Jaejoong ditengah perjalanan.
Hmp.
Namja tampan itu tersenyum manis.
Ia merengkuh bahu Jaejoong dan membawa namja cantik
itu ke dalam pelukannya.
“Kalau begini
sedikit hangat hm?” Bisiknya lembut.
DEG DEG DEG.
Namja cantik itu menggigit bibir bawahnya.
Aigoo!
Ia merasa seperti kekasih Yunho sekarang!
See?
Namja tampan itu memeluk erat bahunya seraya
menyandarkan kepalanya di dada bidang namja tampan itu.
Membuatnya merasa hangat dengan suhu tubuh Yunho yg
menguar.
“Detak
jantungmu keras sekali” Tawa Jaejoong.
“Kau juga
sama” Balas Yunho mengejek.
Oh well.
Sebenarnya Yunho hanya berniat menggoda namja cantik
itu.
Tapi mendadak wajah Jaejoong memerah seperti kepiting
rebus dan ia menundukkan wajahnya malu.
Namja cantik itu menganggap candaan Yunho barusan
benar adanya.
Ia terus berkomat kamit dalam hatinya.
Aigoo.
Benarkah suara detak jantungnya sekeras itu?
TAP.
Mereka berdua sontak berhenti melangkah ketika sampai
di depan rumah mungil milik Jaejoong.
“Pulanglah,
sudah malam” Ujar Jaejoong tersenyum.
Yunho mengangguk.
Ia menyerahkan bungkusan plastik yg sedari tadi
digenggamnya kepada Jaejoong.
“Kue ini
untukmu, aku ingin membagi malam Natalku untukmu Joongie ah” Ujar Yunho.
Namja cantik itu mengerjapkan mata beningnya.
Ia menerima bungkusan kue Natal itu dan membungkukkan
tubuhnya.
“Gomawoyo,
hehehe”
“Besok aku
akan menjemputmu, kita beli sarung tangan bersama ne?”
“Ah, mianhae,
aku tidak bisa..Besok shift di café penuh, kau tahu ini minggu Natal ani?
Banyak kue pesanan yg harus diselesaikan”
“Gwenchana,
kita bisa pergi lain kali”
Jaejoong hanya tersenyum.
Sejenak kemudian suasana terasa hening.
Hanya terdengar suara desiran angin malam yg terasa
sangat dingin di antara mereka berdua.
Sampai kemudian namja tampan itu melangkahkan kakinya
mendekati Jaejoong.
“Merry Christmas, Joongie” Bisiknya
seraya mengecup dahi Jaejoong dengan lembut.
DEG.
Namja cantik itu terdiam.
Tubuhnya seolah kaku.
Mata beningnya bergerak pelan menatap Yunho yg
tersenyum di hadapannya.
Kemudian namja tampan itu segera berlari menjauh.
Meninggalkan Jaejoong yg menunduk di sana.
Mencoba menyembunyikan wajahnya yg kembali memerah.
“Merry Christmas too, Yunnie..”
-------
“Hyung! Hot Chocolate-nya satu!”
Namja cantik itu mengangguk.
Ia segera mengambil satu gelas Hot Chocolate dari dalam pemanas.
Menyerahkannya kepada Changmin yg berdiri di depan
kounter.
“Kau ini,
jajan terus! Pemborosan itu tidak baik tahu!” Ujar Jaejoong menaikkan alisnya.
Namja berwajah kekanakan itu hanya mengerucutkan
bibirnya.
Ia menyesap minuman panas itu dengan nikmat.
“Joongie”
DEG.
Jaejoong menoleh.
Menatap Yunho yg tersenyum padanya.
Namja berwajah kekanakan itu segera permisi kepada
Jaejoong.
Ia berjalan keluar café dan beranjak kembali ke rumahnya.
“Kau tidak
perlu selalu mampir kesini Yunho ah”
“Ani, aku
memang ingin kesini”
“Uhm”
Awkward.
Kedua namja itu saling terdiam satu sama lain.
“Joongie
Hyung! Yoochun menyuruhmu berjaga di luar lagi!” Pekik Junsu dari dapur.
Namja cantik itu tersentak kaget.
Ia segera meraih jaketnya dan bersiap beranjak keluar
dari café.
GREPP!
Jaejoong tersentak.
Ia berbalik dan menatap Yunho yg menahan tangannya.
Namja tampan itu memasangkan sepasang sarung tangan
rajut di kedua tangannya.
“Otte? Hangat
tidak?” Tanya Yunho.
“Yu..Yunho
ah..Itu pasti sangat mahal, aku tidak akan sanggup---”
“Sssh, ini
hadiah Natal ne? Jangan banyak bicara, cukup kenakan saja tiap kali kau keluar”
Hmp.
Namja cantik itu tersenyum manis.
Ia mengangguk dan membungkukkan tubuhnya.
“Gomawoyo~”
Yunho mencengkram jemarinya.
Gosh.
Sampai kapan pun tingkah lucu itu akan terlihat sangat
menggemaskan di matanya.
Kim Jaejoong selalu berhasil membuatnya berdebar2
setiap hari.
-------
Jaejoong menghela nafasnya.
Ia baru saja pulang ke rumah.
Kkhh.
Karena besok hari Natal Yoochun memutuskan untuk
menutup café lebih awal.
Well, setidaknya Jaejoong bisa beristirahat sejenak di
rumah mungilnya ania?
TOK TOK TOK.
“Aish”
Namja cantik itu melempar kasar jaketnya dengan kesal.
Ia membuka pintu depan dengan kasar.
“Anyeong”
DEG.
“Yu..Yunho?”
Namja tampan itu tersenyum kecil.
Ia menaikkan alisnya.
“Aku tidak
mengganggu ani? Kebetulan koki di rumahku sedang libur, jadi aku memutuskan
untuk membeli daging dan memakannya bersamamu”
“Kenapa tidak
pergi ke resto saja?”
“Kau tahu
Joongie, besok Natal, mereka semua tutup”
“Oh! Ne, kka,
masuklah, di luar dingin sekali!”
Yunho mengangguk.
Ia segera melepas sepatunya dan membersihkan tubuhnya
dari gumpalan salju yg melekat sebelum melangkahkan kakinya untuk masuk.
Sementara Jaejoong membereskan barang2nya yg
berserakan di ruang tengah.
“Aku sudah
sangat lapar, jadi aku memutuskan untuk membeli daging bakar saja, tidak apa
kan?”
“Kenapa? Itu
terdengar bagus, jadi aku tidak perlu memasak lagi ania? Hehehe”
Yunho melepas topi rajutnya.
Ia duduk di atas tatami itu dan membiarkan Jaejoong
memisahkan daging bakar yg dibelinya ke dalam mangkuk.
“Wanginya
lezat sekali~! Aigoo!” Ujar Jaejoong terkekeh.
Namja tampan itu hanya tersenyum.
Ia meraih mangkuknya yg diberikan Jaejoong dan segera
melahap daging bakar itu dengan nikmat.
Keduanya menghabiskan makan malam mereka dengan
obrolan seru yg terdengar menarik.
Bahkan dua kilo daging yg dibeli Yunho sudah habis
tanpa sadar.
Jaejoong meneguk minumnya dan beranjak ke dapur untuk
mencuci piring.
Sementara Yunho hanya duduk diam di belakangnya.
Hening.
Tidak terdengar lagi pembicaraan menarik dan canda
tawa yg renyah itu.
Hanya suara detak jam dinding yg mendominasi.
Yunho dan Jaejoong sama2 menelan saliva gugup.
Setelah ini, apa yg harus kulakukan? Pikir keduanya
kompak.
“Ja..Jaejoongie”
“Ung, ne?”
“Bukankah beberapa
jam lagi hari Natal? Kau ingin hadiah apa?”
Namja cantik itu terkekeh geli.
Ia membilas piringnya.
“Hadiah?
Memangnya siapa yg akan memberikanku hadiah? Santa sudah cukup sibuk dengan anak2
kecil yg lebih membutuhkan mainan mereka di luar sana Yunho yah”
“Kenapa harus
Santa?”
“Lalu?”
Namja cantik itu menoleh sejenak.
Menatap Yunho yg balas menatapnya.
Kemudian ia kembali fokus dengan piring2 kotor itu.
Yunho berjalan mendekat diam2.
Ia bermaksud memeluk Jaejoong dari belakang dan
mengejutkan namja cantik itu.
Namun ia mengurungkan niatnya ketika suara bisikan
halus terdengar dari bibir cherry itu.
“My only wish was you, it’s too good to be
true..”
DEG.
Jantung Yunho berdebar ringan.
Ia menatap dalam punggung namja cantik itu.
GREP!
DEG!
Jaejoong tersentak kaget.
Ia berhenti membilas piring2 itu ketika merasakan
pelukan erat di pinggangnya.
“Yu..Yunho?”
Bisik Jaejoong lirih.
Ia kesusahan mengatur nafasnya yg mendadak tercekat.
Perutnya sakit seperti banyak kupu2 yg berterbangan di
dalam sana ketika namja tampan itu menyurukkan wajah tampannya di tengkuk
Jaejoong.
Mengecup lembut kulitnya sejenak.
“But it’s
really true..It’s Christmas time..Joongie”
Namja cantik itu mengerjapkan kedua mata beningnya
perlahan.
Yunho merenggangkan pelukannya dan membalik tubuh
Jaejoong agar menghadapnya.
Hening.
Hanya membiarkan suara detak jam kembali mendominasi.
“Tidak perlu
mengharapkan Santa..Harapanmu memang sudah terkabul, Jaejoongie” Bisik Yunho
lagi.
Jaejoong menahan nafasnya.
“Aku
menyukaimu, sejak lama..”
“Benarkah?”
“Kau percaya
love at first sight?”
“Kau tahu
Yunho, tidak ada yg mustahil di dunia ini”
Hmp.
Namja tampan itu tersenyum manis.
Ia mengecup lembut hidung tegas namja cantik itu.
“Jadi?”
Jaejoong balas tersenyum.
Ia menundukkan wajahnya.
“Omo, kenapa
malah menangis?” Ujar Yunho seraya menyeka air mata Jaejoong yg menetes tanpa
diperintah itu.
Namja cantik itu menggeleng.
Ia tertawa kecil seraya mengusap wajahnya.
“Aku..Aku
tidak tahu..Hiks..Kau tahu? Semuanya terasa seperti mimpi..”
“Aigoo”
“Yunho ah..Aku
juga..Aku juga menyukaimu..”
“Hentikan
tangismu, bukankah seharusnya kau tersenyum bahagia sekarang?”
“Huks..”
Namja tampan itu tertawa kecil.
Ia memeluk Jaejoong dengan gemas.
Membuat namja cantik itu semakin menumpahkan
tangisnya.
Ia mencengkram erat kerah kemeja Yunho.
“Kau tidak
keberatan kalau aku menginap hum?”
“M..Mwo?”
Namja tampan itu melonggarkan pelukannya.
Ia mengecup lembut bibir ranum itu dan tersenyum
kecil.
“It’s our first Christmas nite, Joongie”
“Kau
benar..Hmp, there’s must be something
special right?”
Yunho mengangguk.
Ia mengecup lembut dahi Jaejoong dan berbisik lembut
di telinga namja cantik itu.
“You everything I ever want and need..So
close your eyes and feel..”
Jaejoong tersenyum kecil.
Ia semakin erat mencengkram kerah kemeja namja tampan
itu.
Kemudian ia mengangguk lembut.
Seraya memejamkan kedua mata beningnya.
One true lover..One true lover..
You’re everything I like, and
everything I love..
I’m waking up in Paradise, It’s Christmas time oh yeah..
END.
-ZE:A, My Only
Wish-
DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!
Kyaaa... Yunppa soo...... sweet!!!!
BalasHapusBeli semua kuenya supaya Jae bisa pulang... ^^