Tittle:
ONE SWEET DAY
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
ONESHOOT
Rating:
family-romance-fluff-sweet-lalalaa~
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
-------
“Manis
sekali..”
.
.
.
Sinar matahari menyeruak lembut.
Merasuki celah2 gorden putih polos itu.
Udara mulai terasa hangat walau masih tersisa sejuk.
Namja cantik yg masih terlelap itu bergerak pelan.
Mengerjapkan mata bulatnya yg bening sampai benar
terbuka.
Jaejoong menoleh ke kanan.
Jantungnya berdebar ringan.
Menatap Yunho yg sedang tersenyum manis memandangnya.
Aigoo, Jaejoong terkekeh kecil sekarang.
Benar2 pemandangan indah di pagi hari, menurut Yunho.
“Kau cantik,
sayang” Bisik Yunho manis.
Jaejoong hanya tersenyum.
Ia mendekat pada dada bidang yg polos itu dan mengusap
pipi Yunho lembut.
“Sejak kapan
kau menatapku?” Tanya Jaejoong berbisik.
“Sejak aku
terbangun” Sahut Yunho santai.
Jaejoong semakin menarik senyumnya.
Ia mendongakkan wajahnya dan mengecup lembut bibir
kekasihnya.
Menghisapnya manis seraya mengemutnya ringan.
A simple sweet morning kiss hum?
Jaejoong segera melepas ciumannya.
Ia kembali berbaring di sebelah Yunho seraya menatap
namja tampan yg masih setia tersenyum manis itu.
“Tidurmu pulas
sekali” Ujar Yunho berbisik.
Jaejoong mengangguk.
Ia meraih selimut putih yg membalut tubuh polos mereka
sedikit ke atas.
“Mimpi yg
tidak akan pernah terlupakan” Ujar Jaejoong terkekeh.
Hum?
Yunho tertarik.
Ia mendekat pada namja cantik itu dan mengusap wajah
cantiknya yg asri.
“Manis
sekali..”
Jaejoong berbisik begitu lirih.
Membuat Yunho merasa semakin mencintai namja cantik
ini setiap detiknya.
Namja tampan itu tertawa kecil.
Ia memeluk erat tubuh Jaejoong dan mendekapnya seolah
tak ingin melepasnya lagi.
“Aku
mencintaimu” Bisik Yunho lembut.
“Aku juga,
bear” Balas Jaejoong berbisik.
-------
Namja cantik itu bersenandung lirih.
Ia masih memakai bathrobenya di balik tubuh polos itu.
Jemarinya dengan lincah memainkan pan dan telur dadar
dengan daging yg ada di sana.
TAP TAP TAP.
Jaejoong menoleh.
Tersenyum kecil menatap suaminya yg berjalan mendekati
dirinya.
“Kenapa hanya
memakai celana pendek? Kau tidak bekerja?” Tanya Jaejoong bingung.
Namja tampan itu tertawa kecil.
Ia menggeleng seraya merengkuh pinggang namja cantik
itu.
“Ini hari
libur, sayang” Bisiknya tepat di telinga Jaejoong.
Namja cantik itu melenguh geli.
Merasakan jemari Yunho sedang meraba tubuhnya di balik
baju handuk itu.
“Yunniee, aku
sedang memasak sarapan~!”
“Dan aku
sedang mencoba menikmati istriku pagi ini~”
“Bear!”
“Hum?”
“Jangan
menggangguku~! Ish”
Namja tampan itu tertawa geli.
Ia hanya mengangguk dan merengkuh erat pinggang
Jaejoong.
Menyandarkan wajahnya di bahu namja cantik itu.
“Telurnya
wangi sekali” Ujar Yunho bergumam.
“Hmm” Balas
Jaejoong bergumam.
“Tapi yg
disini lebih wangi lagi”
“Hehehehe,
Yunnie, jangan seperti ituu, geli ishhh”
“Nee neee”
Jaejoong tersenyum kecil.
Aish.
Suaminya yg satu ini benar2 sangat menggemaskan ani?
“Kau mau
membantuku, Yun?”
“Hmm? Bantu
apa?”
“Cuci sayurnya
dan potong kecil2”
“Araso”
Jaejoong mengacak rambut Yunho gemas.
Membuat namja tampan itu tertawa dan menjauh darinya.
Hmp.
Namja cantik itu kembali fokus dengan masakannya.
Sesekali mata bulatnya melirik Yunho yg sedang
memotong sayur di sana.
Oh wow.
Jaejoong menaikkan alisnya.
Yunhonya terlihat sangat seksi hari ini.
Tubuh atletis kecokelatannya benar2 mengundang.
“Wae? Apa lihat2?”
Tanya Yunho balas menatap Jaejoong.
Namja cantik itu menjulurkan lidahnya.
Ia menggeleng pelan dan mematikan kompor.
Kemudian ia berjalan ke lemari kaca yg ada di sudut.
Mengambil piring dan gelas untuk mereka berdua.
TREK.
Jaejoong tersenyum puas.
Menatap telur dagingnya yg mengepul hangat.
Ia berbalik dan terkekeh kecil mendapati Yunho yg
masih bergelut dengan sayuran.
GREPP.
Namja cantik itu memeluk erat pinggang kekasihnya.
Membuat Yunho tertawa kecil.
“Sepertinya
kau sangat menyukai sayur2 itu, lama sekali memotongnya” Pout Jaejoong kesal.
“Yeah, mereka
sangat seksi” Tawa Yunho lantang.
“Benarkah?
Seseksi apa?”
“Hum, seseksi
aku?”
“Ish,
hahahaha”
“…”
“Yunnie,
jangan lama2, nanti telurnya dingin!”
“Yayaya”
“Ck, dasar
beruang”
Hmp.
Yunho tidak menyahut lagi.
Hanya membiarkan Jaejoong bergelayut manja padanya.
Setelah selesai ia menyusun sayuran itu di dalam
mangkuk.
Kemudian mereka menghabiskan sarapan pagi yg manis
bersama.
“Apa yg akan
kau lakukan hari ini?”
“Ungg..Menyiram tanaman?”
Yunho tersenyum kecil.
Ia hanya mengangguk mengerti dan memakan sarapannya.
-------
CCUURRR~
Jaejoong menyipitkan matanya.
Memperhatikan pancuran air yg keluar dari ujung
selang.
Kemudian ia memutar2nya pelan mencoba mengatur
pancuran air itu.
CUURR~
“YAH?!”
Jaejoong memekik kaget saat merasakan punggungnya
dingin dan basah.
Ia berbalik dan menatap Yunho yg sedang tertawa
lantang disana.
Namja tampan itu baru saja menyipratnya dengan air
selang.
Jaejoong mempoutkan bibirnya kesal.
Ia memalingkan wajahnya dan kembali mengatur air.
Kemudian menyiram tanaman yg ada di dekatnya.
Namja cantik itu melirik Yunho yg sedang menyiram
bunga di sudut pagar.
Ia tersenyum kecil.
Jaejoong melangkahkan kakinya.
Menyiram sudut2 bunga yg tumbuh di sela2 pot.
GREPP!
DEG.
Jaejoong sontak membalikkan tubuhnya.
Menaikkan alis menatap Yunho yg tersenyum seraya
merengkuh pinggangnya.
“Apa eoh?”
Tanya Jaejoong sarkastik.
Namja cantik itu menyiprat wajah Yunho dengan air di
selangnya.
Membuat Yunho memekik kaget.
“Balasan yg
tadi” Ujar Jaejoong terkekeh.
Yunho menundukkan wajahnya.
Mengelap kulitnya yg basah di permukaan bathrobe
Jaejoong.
“Kau tidak
kedinginan? Hanya memakai celana pendek selutut seperti itu hm?” Tanya Jaejoong
seraya fokus dengan tanamannya.
“Seharusnya
aku yg bertanya seperti itu padamu, kau tidak memakai apa pun kecuali bathrobe,
anak nakal” Sahut Yunho tertawa kecil.
Jaejoong hanya tersenyum.
Suasana mendadak hening.
Hanya terdengar suara cipratan air yg mendominasi.
Namja tampan itu mengulurkan tangannya ke depan.
Ikut memegang selang yg ada di tangan istrinya.
Oh well.
Menyiram bunga bersama eoh?
-------
Namja cantik itu baru saja selesai mencuci wajahnya di
westafel.
Ia sedikit berkeringat.
“Kau mau
mandi?”
Jaejoong mengangguk.
Menatap Yunho yg berdiri di depan pintu kamar mandi
dengan selembar handuk kecil yg bergantung di pundaknya.
Namja cantik itu berjalan mendekat.
Ia tersenyum menghampiri Yunho.
Jemari lentiknya bergerak hendak menarik tali bathrobe
itu.
Namun sedetik kemudian Yunho menahan gerakannya.
“Biar aku yg
lakukan” Bisik Yunho di telinga namja cantik itu.
Jaejoong menepuk bahu Yunho pelan.
Ia terkekeh geli seraya mengangguk.
Namja tampan itu membuka pintu kamar mandi dan
mendorong Jaejoong masuk ke dalam.
Mengunci pintunya dan mengecup lembut wajah cantik
itu.
“Yunnie”
“Hmm?”
“Kita hanya
‘mandi’ kan?”
“Kau takut?”
Jaejoong tertawa kecil.
Ia mengangguk dan mengelus rambut cokelat namja tampan
itu.
Yunho hanya balas tersenyum.
Ia menarik tali bathrobe Jaejoong dan membiarkan baju
handuk itu terjatuh ke lantai.
Jaejoong terkekeh geli ketika jemari nakal itu
menggerayangi pinggang rampingnya.
Namja tampan itu merengkuh tubuh kekasihnya dengan sangat
lembut.
Menggendongnya dan mendudukkannya di pinggiran
bathtup.
Jaejoong tersenyum manis.
Ia segera berbalik dan masuk ke dalam bathtup berisi
busa itu.
Menatap Yunho yg sedang melepas celananya dan ikut
masuk ke dalam.
Jaejoong sedikit mengangkat tubuhnya.
Membiarkan Yunho duduk bersandar di belakangnya dan
memangku tubuhnya.
Namja cantik itu bersenandung lirih.
Jemarinya memainkan busa2 itu dengan lembut.
Ia menekuk kedua lututnya seraya bersandar di dada
bidang Yunho.
“Yunnie ah”
“Ne”
“Kau sudah bangun, sayang”
“Karena kau
begitu indah, Boo”
“Aish,
pervert”
“Biarkan saja”
“Kau yakin?
Little Yunnie pasti sangat tersiksa hum?”
Yunho hanya tersenyum.
Mengecup lembut pinggiran dahi kekasihnya.
Jaejoong memejamkan matanya.
Ah.
Ia meringis kecil.
Merasakan kejantanan Yunho yg sedikit menekan
selangkangannya.
Ck, sudah sangat terangsang huh?
Padahal ia hanya duduk diam sejak tadi.
Jaejoong mengangkat wajahnya.
Mengecup rahang kekasihnya dan menggigit lembut
dagunya.
Yunho merespon.
Ia menunduk agar Jaejoong lebih mudah meraih bibirnya.
Perlahan namja cantik itu menggerakkan jemarinya.
Mengelus kejantanan Yunho yg berada di bawah sana
dengan sangat pelan.
Namja tampan itu bergerak kecil.
Jaejoong tersenyum di balik lumatan bibirnya.
“Hmpphh..mpckk..”
Suara decakan lidah terdengar jelas.
Jaejoong membalikkan tubuhnya seakan menindih Yunho.
Ia menggerakkan tubuhnya naik turun.
Mencoba merangsang lebih kejantanan Yunho yg tergesek
dengan miliknya di bawah sana.
Yunho merengkuh pinggang Jaejoong dengan erat.
Ia memiringkan wajahnya meraup bibir cherry itu.
Oh well.
Sepertinya kali ini mereka tidak benar2 ‘mandi’
seperti biasanya hum?
-------
Namja cantik itu menghela nafasnya.
Ah, waktu cepat sekali berlalu.
Pikirnya.
Ia merapatkan lengannya yg bersandar di beranda.
Mendongakkan wajah cantiknya menatap langit yg terasa
kosong.
Malam ini dingin sekali.
CUP.
Jaejoong meringis geli.
Merasakan bibir Yunho yg lembut mengecup leher
jenjangnya.
“Kenapa diluar
hmm?”
“Ani, melihat
langit”
“Sebentar lagi
hujan, sayang”
“Aku tahu,
lima menit saja”
“Baiklah, lima
menit”
Jaejoong tersenyum manis.
Yunho memeluknya dengan sangat erat.
Namja tampan itu menyandarkan wajahnya di bahu
Jaejoong.
Ia memejamkan matanya sejenak.
Mencoba menikmati moment manis ini bersama.
TIK.
TIK.
TIK.
“Kka, sudah
gerimis” Ajak Yunho berbisik.
Jaejoong mengangguk.
Ia tersenyum kecil dan segera berbalik.
Mengikuti Yunho yg menariknya menuju sofa.
Namja cantik itu menaikkan alisnya.
Menatap Yunho yg tidak ikut duduk di sebelahnya.
“Eodisseo?”
Tanya Jaejoong bingung.
Yunho hanya tersenyum.
Ia meletakkan jari telunjuknya di bibir Jaejoong.
Kemudian ia beranjak ke dapur.
ZZZRRSSSHH..
Jaejoong terdiam.
Mata bulatnya melirik ke luar pintu kaca beranda.
Ah, hujan.
TREK.
Jaejoong membulatkan mata beningnya.
Menatap dua mug cokelat hangat yg tersedia di meja.
“Yunnie?”
“Otte?
Hujannya membuat suhu semakin rendah”
Jaejoong tertawa kecil.
Aigoo, sungguh beruntung memiliki suami yg sangat
pengertian seperti namja tampan ini hum?
Namja cantik itu mengangguk.
Ia menekuk kedua kakinya di atas sofa seraya menatap
hujan.
Jemarinya memegang erat mug cokelat hangat itu.
Jaejoong meniupnya dengan perlahan dan menyesapnya.
“Lezat”
Bisiknya lirih.
“Karena kita
berdua menikmatinya bersama” Balas Yunho berbisik.
Jaejoong mengangguk.
Suasana kembali hening.
Keduanya hanya diam menyesap cokelat hangat masing2
seraya menatap keluar beranda.
Memperhatikan bagaimana derasnya hujan mengguyur kota
Seoul dan menikmati suara hujaman tetes bumi yg terdengar kedap itu.
Tentu saja.
Pintu beranda membuat suaranya tidak terdengar jelas.
Ah.
Jaejoong menghela nafasnya perlahan.
Ia menatap Yunho yg terlihat masih menikmati hujan.
Namja cantik itu meletakkan mugnya di atas meja.
Kemudian ia meraih Ipodnya dan memutar lagu Lullaby disana.
SRET.
Yunho menoleh.
Menatap Jaejoong yg menyematkan sebelah headset yg
dikenakannya di telinga Yunho.
Namja tampan itu terkekeh kecil dan meletakkan mugnya
di samping mug Jaejoong.
Ia bersandar di sandaran sofa dan membiarkan namja
cantik itu bersandar di dada bidangnya.
Keduanya saling memejamkan mata.
Menikmati alunan lembut Lullaby itu dengan manis di tengah sejuknya hujan.
Sampai kemudian lagu berakhir dan Yunho membuka
matanya.
Jaejoong bergerak sedikit.
Membenarkan posisi duduknya.
Yunho menoleh menyamping.
Ia mendekatkan wajah mereka dan mengecup lembut bibir
cherry itu.
Jemari Jaejoong yg sedang memegang Ipodnya berhenti
bergerak.
Namja cantik itu ikut memejamkan matanya.
Menikmati lumatan manis Yunho di bibirnya.
Well.
Mungkin ini keseribu kalinya mereka melakukan hal
manis itu.
Tapi semuanya selalu terasa menjadi yg pertama untuk
Jaejoong.
Ia menyukai hari yg terasa sangat manis seperti hari
ini.
Hm.
Biasanya mereka sangat jarang mendapatkan hari libur
seperti ini.
Well, Jaejoong yg sekarang menjadi bagian CJES Ent.
Membuatnya semakin sibuk hari ke hari.
Tidak jauh berbeda dengan Yunho yg sekarang hanya
berdua bersama Changmin.
Hanya di saat2 khusus saja mereka bisa bertemu di
rumah santai yg sengaja mereka bangun di sudut kota seperti ini.
Menikmati hari manis yg menyenangkan.
“Yunnie ah”
“Hmm?”
“Aku tidak
sabar lagi menunggu hasil sidang terakhir, kau tahu? Kalau JYJ yg menang, aku
akan lebih sering menghabiskan waktu di rumah ini bersamamu”
“Tentu saja,
mereka tidak akan bisa menahan kita berdua lagi hmm?”
“Aku ingin
kita merayakannya bersama, mengundang Yoochun, Junsu dan Changmin ke rumah
kita”
“Well, kita
tunggu saja sampai hari itu tiba, tapi tetap saja, aku tidak ingin hari itu
datang”
“Kenapa?”
“Rumah ini
milik kita, sayang, hanya kita berdua yg tahu tentang tempat ini, dan kau bisa
menebak apa yg akan terjadi kalau mereka bertiga juga tahu ania?”
“Hmph, pasti
sangat berisik, hehehe, mereka akan terus tinggal bersama kita disini dan
datang kapan pun mereka mau”
“Maka dari itu
aku tidak mengizinkanmu memberitahu mereka, aku membutuhkan hari2 tenang
seperti ini sayang, dimana hanya ada kau dan aku..Kita..”
“Um..Aku
juga..Rasanya seperti tidak ada beban ani?”
Yunho mengangguk.
Jemarinya mengelus lembut rambut almond kekasihnya.
“Kau selalu
memakai pajamasrobe setiap malam, tidakkah merasa dingin? Kenapa kau tidak
pernah memakai pakaian di rumah ini hmm? Menggodaku eh?”
“Aish, percuma
saja aku memakai pakaian apa pun, cepat atau lambat kau pasti akan membukanya”
“Well, aku
cukup menyukai bathrobemu sayang”
“Bilang saja
kau pervert, hahaha”
Yunho beranjak dari duduknya.
Menyesap sisa cokelat hangatnya dan menggendong
kekasihnya dengan mesra.
“Kita tidur
sekarang?”
“Um~”
Namja tampan itu membawa Jaejoong masuk ke dalam kamar
mereka.
Meletakkan Jaejoong dengan perlahan ke atas ranjang.
Kemudian ia ikut berbaring di samping Jaejoong.
“Apa kubilang?
Cepat atau lambat kau pasti akan melepas apa saja yg kukenakan” Ujar Jaejoong
terkekeh.
Yunho yg baru saja menarik tali pajamasrobe Jaejoong
hanya tersenyum kecil.
Ia mengangkat tubuh kekasihnya sedikit dan menaruh
pajamasrobe itu di atas nakas.
Kemudian ia meraih pinggang kekasihnya dan memeluk
tubuhnya dengan erat.
Sementara Jaejoong meraih selimut tebal itu.
Menutupi tubuh mereka berdua sampai batas leher.
“Karena aku
akan menghangatkanmu, Boo”
“Mesum~”
Namja tampan itu menaikkan alisnya.
Ia menyurukkan wajahnya di leher Jaejoong dan
menghirup wangi manis dari sana.
“Aku tidak
akan pernah bisa tanpamu, BooJae..” Bisik Yunho lembut.
“Aku juga”
Balas Jaejoong berbisik.
Namja cantik itu menarik bahu Yunho.
Mendekatkan wajah mereka dan mengecup lembut bibir
seksinya.
Kemudian ia memejamkan matanya dan terlelap dengan
pulas.
Yunho ikut melakukan hal yg sama.
Menikmati kesunyian yg penuh kedamaian.
Oh well.
What a sweet day huh?
-------
Sinar matahari menyeruak lembut.
Merasuki celah2 gorden putih polos itu.
Udara mulai terasa hangat walau masih tersisa sejuk.
Namja cantik yg masih terlelap itu bergerak pelan.
Mengerjapkan mata bulatnya yg bening sampai benar
terbuka.
Eoh? Satu hari yg manis itu hanya mimpinya?
Sekedar bunga tidur yg menemani malamnya?
Jaejoong menoleh ke kanan.
Jantungnya berdebar ringan.
Menatap Yunho yg sedang tersenyum manis memandangnya.
Aigoo, Jaejoong terkekeh kecil sekarang.
Benar2 pemandangan indah di pagi hari, menurut Yunho.
“Kau cantik,
sayang” Bisik Yunho manis.
Jaejoong hanya tersenyum.
Ia mendekat pada dada bidang yg polos itu dan mengusap
pipi Yunho lembut.
“Sejak kapan
kau menatapku?” Tanya Jaejoong berbisik.
“Sejak aku
terbangun” Sahut Yunho santai.
Jaejoong semakin menarik senyumnya.
Ia mendongakkan wajahnya dan mengecup lembut bibir
kekasihnya.
Menghisapnya manis seraya mengemutnya ringan.
A simple sweet morning kiss hum?
Jaejoong segera melepas ciumannya.
Ia kembali berbaring di sebelah Yunho seraya menatap
namja tampan yg masih setia tersenyum manis itu.
“Tidurmu pulas
sekali” Ujar Yunho berbisik.
Jaejoong mengangguk.
Ia meraih selimut putih yg membalut tubuh polos mereka
sedikit ke atas.
“Mimpi yg
tidak akan pernah terlupakan” Ujar Jaejoong terkekeh.
Hum?
Yunho tertarik.
Ia mendekat pada namja cantik itu dan mengusap wajah
cantiknya yg asri.
“Manis
sekali..”
Jaejoong berbisik begitu lirih.
Membuat Yunho merasa semakin mencintai namja cantik
ini setiap detiknya.
Namja tampan itu tertawa kecil.
Ia memeluk erat tubuh Jaejoong dan mendekapnya seolah
tak ingin melepasnya lagi.
“Aku
mencintaimu” Bisik Yunho lembut.
“Aku juga,
bear” Balas Jaejoong berbisik.
END.
DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar