Tittle:
GELORA ASMARA
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
ONESHOOT
Rating:
family-romance-hurt-understanding-lalalaa~
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
-------
“Aku disini,
duduk manis menantimu..”
.
.
.
Namja cantik itu menatap Nunanya yg terlihat cantik
walau pucat.
Mata beningnya yg bulat sedikit redup.
Ia mencengkram jemarinya merasakan tetes bening yg
akan mengalir itu.
Oh gosh.
“Boo..”
“Hiks..Wae
Yunnie ah? Kenapa harus Nunaku?”
“Gwenchana..”
Namja cantik itu tidak menggubris bisikan manis
kekasihnya.
Ia hanya mendesah lirih seraya menatap seluruh
keluarga besar Kim yg sedang duduk di
ruang keluarga.
Namja cantik itu berbalik.
Menatap wajah tampan kekasihnya yg ikut terlihat
sendu.
“Mereka bohong
ani? Hiks..Nunaku tidak akan mati! Nunaku akan hidup sampai kapan pun ia mau!”
Jerit Jaejoong berbisik.
Yunho mendesah lirih.
Menatap kasihan kekasihnya yg begitu rapuh saat ini.
Oh well.
Namja tampan itu cukup tahu sedekat apa Kim bersaudara
itu.
“Aku tidak
tahu pasti Boo, tapi dokter mengatakan kalau Nunamu hanya bisa bertahan sampai
bulan depan..”
Sakit.
Sangat sakit.
Yunho merasa berdosa.
Ia tidak ingin berkata seperti ini di hadapan
kekasihnya sendiri.
Karena ia tahu, namja cantik itu akan semakin rapuh.
“Joongie ah”
Jaejoong berbalik.
Menatap sang Umma yg tidak jauh berbeda dengan
keadaannya.
Namja cantik itu mengangguk.
Ia mengerti.
TAP TAP TAP.
Kedua namja itu saling berpegangan tangan erat.
Mereka duduk di sofa ruang tengah seraya menatap
keluarga Kim dan Jung yg sedang berkumpul.
“Nuna yah,
gwenchana ani?”
Yeoja bernama Kim Yorin itu tersenyum kecil.
Ia mengangguk lemah.
Oh gosh.
Jaejoong merasa hatinya mencelos.
Kemana Nunanya yg kuat itu?
Kemana Nunanya yg selalu tersenyum ceria itu?
Kemana Nunanya yg selalu bersemangat itu?
Hilang.
Semua sosok Nuna yg dikenal Jaejoong selama ini telah
hilang.
Ditelan Kanker Otak stadium akhir.
Nunanya sudah tidak bisa diselamatkan lagi.
Tubuhnya menolak berbagai macam bentuk obat.
Membuatnya terpaksa menerima kenyataan.
Kalau hidupnya tidak akan lama lagi.
“Joongie ah”
“Um?”
“Nuna punya
permintaan..”
Jaejoong mengangkat wajahnya.
Sejenak ia menatap ke arah Yunho yg terdiam.
“Ige Nuna?”
“Nuna tahu
kalau kau sangat mencintai Yunho, Joongie ah..Nuna..”
“Nuna ingin
menikah dengan Yunnie?”
DEG.
Keluarga Jung dan Kim yg sedang berkumpul itu tertegun
kaget.
Mendengar tebakan Jaejoong yg 100% tepat.
Well, mereka semua sudah membahas hal ini sejak tadi.
Dengan menimbang berbagai macam pikiran tentang putra
bungsu keluarga Kim itu.
Tapi mengingat bahwa putri sulung keluarga Kim itu
tidak punya waktu lagi, mereka hanya pasrah dan menyerahkan hal ini kepada
Jaejoong.
Yunho menelan salivanya.
Ia mencengkram erat jemari Jaejoong yg mulai terasa
bergetar.
“Joongie
ah..Kau marah? Kau tidak mau?”
“Ani, aku
tidak berkata seperti itu”
Yunho tercekat.
“Jadi?”
“Ne, aku
merestui Nuna untuk menikah dengan kekasihku”
“BOO?!”
Jaejoong menatap Yunho dengan tatapan yg tidak bisa
diartikan.
Namja cantik itu tersenyum lembut.
Ia mengangguk lirih.
Kim Yorin menyunggingkan senyum manisnya.
Ah, ia tahu kalau adik kesayangannya ini tidak akan
pernah mengecewakan dirinya.
“Dan satu
lagi”
Jaejoong menoleh menatap Nunanya.
Yeoja berambut pendek itu tersenyum manis.
“Kau dan aku
akan menjadi mempelai Yunho di saat yg bersamaan”
DEG.
Jaejoong membulatkan matanya.
-------
Suara dentang bel gereja besar itu terdengar nyaring.
Ketika kedua mempelai mengucapkan sumpah dengan
kompak.
Sementara di tengah mereka berdiri seorang namja
tampan yg semakin mempesona dengan tuksedo putihnya.
Pastor tersenyum manis.
Ia mempersilahkan Yunho untuk mencium kedua mempelai.
Tapi namja tampan itu terdiam.
Ia bingung untuk mencium siapa duluan.
Ketika ia berbalik menghadap Jaejoong, namja cantik
itu menggeleng.
Dengan senyum lembutnya ia melirik Yorin.
“Bukankah
pastor mengatakan bahwa kau harus mencium mempelai wanita terlebih dahulu? Aku
namja, Yunnie ah” Kekehnya geli.
Yunho hanya tersenyum kikuk.
Ia segera berbalik dan menatap Yorin yg tersenyum
dengan wajah pucatnya.
CUP~
“Boo”
Jaejoong tersenyum manis.
Memejamkan mata ketika Yunho sudah bersiap untuk
menciumnya.
Kedua namja itu saling terkekeh kompak.
Jaejoong menggandeng lengan Nunanya.
Ia berbisik kecil.
“Nuna
gwenchana? Kita duduk sebentar ani?”
Yorin hanya menggeleng.
Ia balas tersenyum.
“Gwenchana,
Nuna ingin kita berdua melempar buket bunga, Jae ah, ini mimpi Nuna sejak dulu”
“Ah, araso”
Suara pekikan para undangan terdengar nyaring.
Para yeoja saling berebut dua buket bunga yg
dilemparkan oleh Kim bersaudara itu.
Membuat Yunho tertawa geli.
Ia merangkul kedua lengan mempelai wanita dan
tersenyum kecil.
“Kka”
Jaejoong dan Yorin saling menatap.
Kemudian mereka tertawa bersama.
Tanpa menyadari dua yeoja yg sedang duduk di kursi
sudut sana.
Menyeka air mata mereka untuk sesaat.
“Kau benar2 berhati mulia, Jaejoongie..” Lirih
Heechul dan Keybum serentak.
-------
“Yunnie yah,
tidurlah bersama Nuna ne?”
“Mwo?”
Namja tampan itu menatap tidak percaya Jaejoong yg
menariknya diam2 ke dalam ruang ganti pakaian dan berbisik seperti itu
kepadanya.
Oh shit.
Ia pikir namja cantik itu akan mencumbunya tadi.
“Boo----”
“Nunaku tidak
akan bisa merasakan kehangatan lagi untuk beberapa minggu kedepan Yunnie
ah..Kau tahu ia tidak punya banyak waktu..Sedangkan aku?”
“Hahh”
“Mianhae, aku
tahu kau merasa tersiksa dengan ini semua, tapi, kumohon Yun, aku sangat
menyayangi Nunaku, aku mau kita membahagiakan sisa hidupnya, tanpa memberinya
waktu untuk terpuruk karena penyakitnya..Ne?”
Yunho menghela nafas sekali lagi.
Ia tersenyum manis dan mengecup bibir istrinya
sekilas.
“Araso”
Jaejoong terkekeh geli.
“Kka~ Aku
ganti baju dulu”
“Tidak butuh
bantuan hmm?”
“Pervert!
Keluar dari sini!”
“Ish, padahal
kau yg mengundangku masuk”
Yunho tertawa kecil.
Ia menutup pintu itu dengan rapat.
Kemudian ia berjalan ke depan lemari baju seraya
membuka dasinya.
CKLEK.
“Ah, Nuna,
otte? Kau sudah selesai minumnya?” Tanya Yunho ramah.
Jujur saja, ia juga sama dengan Jaejoong.
Keduanya sangat menyayangi yeoja berambut pendek ini.
Yorin mengangguk pasti.
Ia berjalan mendekati Yunho.
“Yunho ah”
“Hmm?”
“Tidurlah
bersama Jaejoongie ne?”
“MWO?!”
Kenapa dua bersaudara ini bisa sangat kompak eoh?
“Ini malam
pertama kita menikah, bukankah sudah seharusnya kau yg tidur bersama Jaejoong?
Ne? Aku bisa tidur di kamar tamu”
“Nuna yah”
“Kau berani
menolak?”
“Aish! Ani,
ania, araso, tapi Nuna ganti baju dulu, setelah itu Nuna kembali ke kamar ini
araso?”
“Untuk apa?”
“Nuna berani
menolak?”
EOH?
Yeoja berambut pendek itu meninju pelan bahu Yunho.
Mereka berdua tertawa kecil.
Tanpa menyadari sosok cantik yg berjalan mendekati
mereka.
“Mentertawakan
aku ya?”
Yorin dan Yunho sontak menoleh ke arah suara merdu
itu.
Kemudian mereka kembali tertawa.
Mengejek Jaejoong yg terlalu percaya diri.
Namja cantik itu menggembungkan pipinya kesal.
Ia mempoutkan bibir merahnya yg lucu.
“Joongie ah,
bantu Nuna mengganti pakaian ne?”
“Araso araso~
Kka~”
Yunho tersenyum sekali lagi.
Menatap kedua istrinya yg sudah menghilang di balik
pintu ruang ganti.
Beberapa menit kemudian pintu itu kembali terbuka.
Memperlihatkan Kim bersaudara yg sudah memakai piyama
masing2.
Sementara Yunho duduk manis di atas ranjang.
“Eoh? Yun?
Apa2an ini?” Ujar Kim bersaudara itu kompak.
Yunho tidak menyahut.
Ia hanya menepuk kedua bantal yg ada di kiri dan
kanannya.
Jaejoong dan Yorin saling menatap satu sama lain.
Kemudian mereka tertawa kecil.
BRUKK~
“Bukankah
lebih baik kalau kita melewati malam pertama kita dengan cara yg lebih adil
seperti ini?” Ujar Yunho tersenyum.
Jaejoong dan Yorin yg sudah berbaring mengangguk
kompak.
Mereka menoleh ke samping dan memeluk tubuh namja
tampan itu.
“Istriku yg
manja” Ujarnya mengecup dahi Jaejoong.
“Dan istriku
yg dewasa” Sambungnya seraya mengecup dahi Yorin.
“Jalja”
Lanjutnya tersenyum.
Kedua Kim itu mengangguk patuh.
Mereka segera memejamkan mata dan masuk ke dalam mimpi
masing2.
-------
Jaejoong menggigit bibir bawahnya khawatir.
Mata bulatnya kembali terlihat bengkak setelah sekian
lama.
Pupilnya bergerak harap memperhatikan pintu ICU itu.
Tuhan..Gumamnya dalam hati.
Jaejoong masih ingat dengan jelas.
Semalam Ia memergoki Nunanya sedang muntah di
westafel.
Awalnya Jaejoong mengira yeoja cantik itu demam.
Tapi kemudian jantungnya bergemuruh ketika ia
menyadari muntahan itu adalah darah kental milik Nunanya sendiri.
“Yunnie
ah..Hiks..”
Namja tampan itu tidak bersuara sejak tadi.
Ia hanya bisa memeluk erat Jaejoong yg gemetar.
Keluarga mereka tampak gelisah di kursi seberang.
“Yunnie, lihat
aku..Hiks..”
Yunho menurut.
Ia duduk di samping Jaejoong dan menatap dalam mata
bulat itu.
Jaejoong menghentikan tangisnya sebisa mungkin.
Jemarinya mencengkram erat jemari tegas itu.
“Yunnie, ini
hanya satu permintaanku seumur hidup..” Bisik Jaejoong lirih.
“Ne” Sahut
Yunho mengangguk.
“Mulai
sekarang jangan pernah melihatku, jangan pernah berbicara panjang padaku, dan
jangan pernah bersamaku lagi..”
“Mwo?”
“Lihatlah
Nunaku, berbicara panjang dengannya, dan selalu bersamanya ne?”
“Jae---”
“Nunaku tidak
akan bertahan lebih lama lagi Yunnie ah..Hiks..Aku tahu kalau ia juga
mencintaimu sama seperti aku..Hiks..Aku..Aku hanya ingin melakukan yg terbaik
untuknya..”
“Jaejoongie,
yg kau katakan ini bukan sekedar lelucon ani?”
“Ani, aku
serius..”
Hening.
Namja tampan itu mengusap wajahnya.
“Kalau
begitu..Jangan salahkan aku jika aku tidak akan pernah menatapmu lagi setelah
ini..”
DEG.
Jaejoong tertegun.
Tenggorokannya tercekat.
Tapi ia harus siap, mau tidak mau.
“Ne, aku
tahu..”
“Satu
pertanyaan, Joongie ah”
“Ne?”
“Selama aku
menghabiskan waktu bersama Nunamu..Jung Yorin..Apa yg kau lakukan?”
Namja cantik itu terdiam.
Sedetik kemudian ia menarik senyum manisnya.
“Aku disini,
duduk manis menantimu..”
Yunho balas tersenyum.
Ia menarik wajah sembab itu dan mengecup bibir
cherrynya.
Melumatnya cukup lama dan bermain sejenak dengan
lidahnya yg hangat dan basah.
Kemudian ia melepas ciuman mereka dan saling menatap
satu sama lain.
“Aku
mencintaimu, apa pun yg terjadi” Bisik Yunho tersenyum.
“Aku percaya
padamu..” Bisik Jaejoong lirih.
CKLEK!
Dua namja itu menoleh ke arah pintu ICU yg terbuka.
Memperlihatkan sesosok dokter yg berambut ikal keluar
dari dalam sana.
“Pasien ingin
bertemu dengan Jung Yunho”
Jaejoong menatap Yunho yg beranjak dari duduknya.
Namja tampan itu mengecup lembut dahinya sekilas dan
berlari masuk ke dalam ruangan.
Meninggalkan Jaejoong yg kembali terisak.
Kau harus kuat, Jaejoong ah..
Semuanya demi Nunamu..
-------
“KKYYA~”
“Aish, hati2,
Yorin ah~!”
Namja cantik itu menarik senyum kecutnya.
Menatap sepasang kekasih yg terlihat sangat bahagia di
luar sana.
See?
Sekarang sudah memasuki musim dingin.
Dan danau yg ada di dekat rumah mereka telah membeku
menjadi es.
Kedua suami istri itu langsung berlari kesana dan
bermain seluncur bersama.
Tertawa kecil saling merengkuh.
Jaejoong mencengkram dada kirinya.
Ada yg sakit.
Bohong kalau ia mengatakan dirinya tidak apa2.
Buktinya ia terpuruk.
Kehilangan sosok tampan itu selama dua minggu ini.
Ah, tapi mau bagaimana pun juga ia harus bersabar ani?
Bukankah ia sendiri yg menginginkan Yunho melakukan
ini?
Walaupun, nafasnya terasa sesak ketika mendengar
suaminya memanggil yeoja itu dengan namanya saja.
Yunho tidak pernah lagi memanggilnya dengan sebutan
Nuna.
“Omo”
Jaejoong menoleh.
Memperhatikan cokelat hangat yg sedang dibuatnya sudah
mengepul panas.
Ia segera meraih panci kecil itu dan menuangkannya ke
dalam gelas.
Menunggu kedua kekasih yg sedang berseluncur di luar
sana.
Jaejoong menguap pelan.
Ah, ia mengantuk.
Tubuhnya terasa lelah akhir2 ini.
Ck.
Namja cantik itu berjalan ke arah sofa.
Kemudian ia memejamkan matanya dan tertidur.
CKLEK!
Yunho dan Yorin saling tersenyum manis satu sama lain.
Namja tampan itu membantu Yorin membuka sepatu skatingnya.
Kemudian ia duduk di teras depan dan membuka sepatunya
sendiri.
“Kka”
Yunho menoleh.
Menatap segelas cokelat hangat yg diberikan Yorin
padanya.
Ia tahu ini buatan Jaejoongnya.
“Hmm” Gumam
Yunho tersenyum kecil.
Yeoja berambut pendek itu melirik bibir seksi Yunho yg
berlepotan cokelat.
Ia tersenyum kecil dan menjinjitkan kakinya.
SLRUP~
DEG!
Yunho tersentak kaget.
Mendapati reaksi agresif dari istrinya ini.
“Ada cokelat,
hehehe” Kekeh Yorin merona.
Namja tampan itu hanya balas tersenyum kecil.
Sekilas mata musangnya melirik ke sudut pilar.
Yunho mencelos.
Ia tahu sosok cantik itu melihat mereka barusan.
Oh gosh..
-------
Namja cantik itu menghela nafasnya.
Jujur saja, ia sedikit bosan saat ini.
Ia berguling tidak jelas di atas ranjang.
Pikirannya berkecamuk sekarang.
Bayang2 Nunanya yg mencium Yunho tadi pagi masih
teringat jelas di kepalanya.
Jujur saja, itu menyesakkan.
CKLEK.
Jaejoong menoleh.
Menatap Yunho yg masuk ke dalam kamar.
Namja tampan itu tersenyum.
Tapi Jaejoong tidak menggubris sama sekali.
Yunho tidak banyak bicara.
Ia berjalan mendekati Jaejoong yg memejamkan mata
disana.
Duduk di pinggir ranjang dan mengelus poni almond itu.
CUP.
DEG.
Jaejoong sontak membuka matanya.
Menatap tidak percaya Yunho yg mencium bibirnya saat
ini.
Oh well.
Mereka sudah hampir tidak pernah melakukannya lagi
sejak kejadian itu.
Jaejoong tidak ingin Nunanya kecewa.
“Hmmh”
Suara lenguhan lembut mulai terdengar.
Namja cantik itu memeluk leher Yunho.
Menyamankan dirinya dengan lumatan manis yg didapat.
Yunho tersenyum di balik ciumannya.
Ia tahu Jaejoong tidak akan pernah bisa menolak.
Lama mereka saling bertaut bibir.
Sampai kemudian namja cantik itu merasa sesak dan
mendorong keras bahu Yunho.
Wajah cantik itu tampak bersemu merah.
Benar2 menggemaskan.
“Yorin tidak
menciumku barusan, ia hanya membersihkan sudut bibirku” Jelas Yunho lembut.
Jaejoong mendengus.
“Apa
peduliku?” Ujarnya sedikit kesal.
Yunho tidak menyahut.
Ia mengacak geli rambut almond itu dan beranjak keluar
kamar.
Meninggalkan Jaejoong yg mempoutkan bibirnya seraya
menyibakkan poni almondnya ke belakang.
Ish. Gerutunya kesal.
-------
Namja cantik itu menggigit bibir bawahnya.
Menahan tangis menatap Nunanya yg sedang berciuman
mesra dengan suaminya di balik pohon maple itu.
Tidak.
Jaejoong tidak seharusnya mengintip.
Tapi rasa penasarannya menguap begitu saja.
Ia benar2 tidak bisa menahan diri.
And see?
Apa yg ia dapatkan?
Nafasnya sesak dan jantungnya bergemuruh tidak karuan.
Dan tidak ada seorang pun yg dapat tersenyum untuk
menghiburnya saat ini.
“Hiks”
Entah kenapa, Jaejoong mulai merasa kesal dengan
perjanjian yg pernah ia buat dengan Yunho waktu itu.
Hei!
Ini sudah hampir masuk bulan kedua, dan Nunanya
terlihat semakin sehat dari hari ke hari.
Sangat berbeda dengan keadaannya waktu itu.
Cih, sepertinya yeoja berambut pendek itu benar2
mencintai kekasihnya ani?
“Seandainya
saja Nuna tidak sakit, aku tidak akan pernah rela membagi Yunnie denganmu..”
Lirihnya berbisik.
Dengki.
Itu yg Jaejoong rasakan.
Ia hanya manusia biasa.
Wajar kalau ia merasa kesal dengan situasi seperti ini
ani?
Ia dan Yunho sudah menjalin hubungan selama dua tahun
lamanya!
Dan dengan gampangnya Nunanya itu meminta tali
pernikahan yg seharusnya ia ikat bersama Yunho dibagi untuknya!
What a crap?! Pekik Jaejoong kesal.
DEG.
Namja cantik itu tersentak kaget.
“YA TUHAN!”
Pekiknya histeris.
PABO JAEJOONG!
APA YG BARU SAJA KAU PIKIRKAN EOH?!
Namja cantik itu memukul2 kepalanya dengan keras.
Sungguh, ia benar2 tidak menyangka kalau ternyata
dirinya sepicik ini.
Tidak, Jaejoongie, tidak.
Kau memang harus berkorban untuk ini semua.
Untuk Nunamu yg telah menjagamu selama 24 tahun
terakhir ini.
Untuk Nunamu yg telah bersamamu selama 24 tahun
terakhir ini.
Untuk Nunamu yg telah melindungimu selama 24 tahun
terakhir ini.
Jaejoong menghembuskan nafasnya perlahan.
Kau harus sabar, Jaejoong.
Ingat janjimu pada Yunho.
Bahwa kau akan selalu duduk manis menantinya.
-------
“NUNAAAAA!!!”
Suara teriakan perih itu terdengar nyaring.
Memekakkan telinga bagi siapapun yg mendengar.
Tangis Jaejoong pecah.
Menatap tidak percaya sosok cantik berwajah pucat yg
terpejam di hadapannya saat ini.
“NUNA YA
IREONAAAAA!!!” Teriak Jaejoong frustasi.
Ia hendak memeluk Nunanya itu.
Namun gerakannya tertahan oleh Yunho yg memeluknya
dari belakang.
Namja tampan itu tidak banyak bicara sejak tadi.
Ia hanya diam membiarkan tetesan bening itu mengaliri
pipinya.
“Nuna..Nuna..Hiks..Nuna ireona..Hiks..”
“Ssh, BooJae
ah..Gwenchana..Uljima..Nunamu sudah tenang sekarang..Ia tidak akan merasakan
sakit lagi ne?”
“Tapi..Hiks..Tapi Nunaku..Nunaku Yunnie ah..Hiks..”
“Nunamu akan
sedih kalau kau mentangisinya seperti ini..Gwenchana..”
“HIKS..HIKS..Nuna yaa..Ireonaa…”
Suara isakan itu semakin terdengar lirih.
Ia tidak bisa menahan diri ketika peti cokelat itu
tertutup.
Kemudian di angkut oleh mobil duka metalic hitam itu.
Seluruh kolega berkabung.
Jung Yorin meninggal kemarin malam.
Jaejoong menggigit bibir bawahnya.
Mengingat dengan jelas apa yg terjadi waktu itu.
Shit.
Malam itu ia melihat Nunanya masuk ke kamar lebih
awal.
Awalnya ia mengira kalau yeoja berambut pendek itu
merasa pusing dan butuh istirahat.
Dan ketika ia masuk ke kamar, sesuatu menarik
perhatiannya.
Bahwa ia tidak mendengar suara deru nafas apa pun dari
tubuh Nunanya.
Jaejoong panik.
Ia segera menelfon Yunho yg sedang mengunjungi rumah
orang tuanya.
Yorin dilarikan ke rumah sakit malam itu juga.
Tapi terlambat.
Ia tidak bisa diselamatkan.
Waktunya telah habis.
“Nuna..”
Suara bisikan lirih itu kembali terdengar.
Jaejoong merasakan kepalanya berat.
Tubuhnya limbung ketika peti itu dimasukkan ke dalam
tanah.
Detik berikutnya yg Jaejoong ingat adalah, semuanya terlihat
gelap.
-------
Namja tampan itu duduk di samping Jaejoong.
Mengelus poni almond kekasihnya yg sedang diam menatap
langit2 kamar.
Ini sudah hari ketujuh sejak Jung Yorin meninggalkan
mereka.
Tapi Jaejoong masih tetap seperti biasa.
Semangatnya hilang.
“Boo”
“Hmm”
“Lihat aku,
sayang”
Namja cantik itu menoleh.
Menatap lurus mata musang itu.
“Nunamu,
banyak hal yg ia ceritakan padaku..” Bisik Yunho tersenyum.
Jaejoong terdiam.
“Selama ia
bersamaku, yg keluar dari bibir tipisnya hanyalah segala tentang dirimu..Apa
kau tahu itu? Jaejoong kecil, Jaejoong remaja, Jaejoong dewasa, bahkan sampai
aku bosan mendengarnya”
Jaejoong menarik senyumnya.
Senyum yg telah lama hilang.
“Nunamu pernah
jujur kepadaku kalau ia memang mencintaiku..”
“Hmm”
“Tapi kemudian
ia menatapku dengan serius dan berkata ‘Adikku
yg cengeng itu lebih mencintaimu dari pada aku, aku tahu kalau ia sengaja
mengorbankan perasaannya untukku, jadi awas saja kalau setelah aku pergi nanti
kau berani menyakitinya! Aku akan menghantuimu setiap malam’”
“Eoh?”
Jaejoong mulai tertawa kecil.
Ia terlihat hampir seperti dulu sekarang.
“Benar2 khas
Nuna” Bisiknya lirih.
Yunho hanya tersenyum.
Ia mengelus poni almond itu.
“Jadi, apa kau
mengerti?”
“Hmm?”
“Nunamu tidak
ingin kau terus berlarut dalam kesedihan, Boo, ia ingin kau kembali menjalankan
apa yg telah hilang selama ia ada di antara kita..Meraih kembali kebahagiaanmu,
kau tidak perlu takut, kau tidak perlu sedih, karena sekarang hanya ada kau dan
aku disini..”
“Yunnie..”
“Nunamu tidak
marah, ia malah mungkin akan sangat bahagia kalau kau kembali seperti
dulu..Biarkan yeoja cantik itu menjadi satu di antara kisah kita ne?”
“Yun aku---”
“Bukankah kau
pernah berjanji padaku? Kalau kau akan duduk manis menantiku, sekarang aku
menjemputmu, dan aku ingin kau siap, karena janjimu milikku..”
Hmp.
Jaejoong tersenyum lembut.
Sangat lembut.
Sampai Yunho merasa jantungnya berdebar2.
Namja cantik itu menyentuh jemari Yunho.
Mengelusnya dengan pelan.
Ia mengangguk yakin.
“Kau benar
Yun..Aku pun ingin membuat kau tak menyesal, bahwa kau telah memilih diriku
ini..Yang akan terus membuat hidupmu indah..” Ujarnya lirih.
Yunho balas tersenyum.
Ia mengangguk dan menarik namja cantik itu ke
pelukannya.
“Nuna memang
mencintaimu, tapi aku lebih mencintaimu dari pada dirinya” Ujar Jaejoong yakin.
Eoh?
Yunho menaikkan alisnya.
Cepat sekali namja cantik ini kembali.
Aigoo, pikirnya.
“Nee, aku juga
mencintaimu..” Kekeh Yunho mengecup pipi Jaejoong.
Namja cantik itu menghirup dalam2 wangi tubuh Yunho yg
segar.
Kemudian ia memejamkan matanya.
“Aku sudah
siap untuk menjalani hari kita yg normal mulai besok, Yunnie ah..”
“Begitu juga
denganku..”
Namja tampan itu memiringkan tubuhnya.
Meraih saklar lampu tidur mereka dan mematikannya.
KLIK.
END.
-Gelora
Asmara-Derby Romero-
DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!
Sedih nya gara" nunna nya Jae -_-"
BalasHapusGue ampe nangis thor huweeee
BalasHapusNapa harus Yunho sih yg di kiss miris si Jaejoong huwaaa gue ampe nyesek
Hiks..
Gue ampe nangis thor huweeee
BalasHapusNapa harus Yunho sih yg di kiss miris si Jaejoong huwaaa gue ampe nyesek
Hiks..