This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Jumat, 14 September 2012

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/GELORA ASMARA


Tittle: GELORA ASMARA

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-hurt-understanding-lalalaa~


WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


  “Aku disini, duduk manis menantimu..”

.
.
.


Namja cantik itu menatap Nunanya yg terlihat cantik walau pucat.
Mata beningnya yg bulat sedikit redup.
Ia mencengkram jemarinya merasakan tetes bening yg akan mengalir itu.

Oh gosh.

  “Boo..”

  “Hiks..Wae Yunnie ah? Kenapa harus Nunaku?”

  “Gwenchana..”

Namja cantik itu tidak menggubris bisikan manis kekasihnya.
Ia hanya mendesah lirih seraya menatap seluruh keluarga besar Kim yg sedang duduk di  ruang keluarga.

Namja cantik itu berbalik.
Menatap wajah tampan kekasihnya yg ikut terlihat sendu.

  “Mereka bohong ani? Hiks..Nunaku tidak akan mati! Nunaku akan hidup sampai kapan pun ia mau!” Jerit Jaejoong berbisik.

Yunho mendesah lirih.
Menatap kasihan kekasihnya yg begitu rapuh saat ini.

Oh well.

Namja tampan itu cukup tahu sedekat apa Kim bersaudara itu.

  “Aku tidak tahu pasti Boo, tapi dokter mengatakan kalau Nunamu hanya bisa bertahan sampai bulan depan..”

Sakit.
Sangat sakit.

Yunho merasa berdosa.
Ia tidak ingin berkata seperti ini di hadapan kekasihnya sendiri.
Karena ia tahu, namja cantik itu akan semakin rapuh.

  “Joongie ah”

Jaejoong berbalik.
Menatap sang Umma yg tidak jauh berbeda dengan keadaannya.

Namja cantik itu mengangguk.
Ia mengerti.


TAP TAP TAP.


Kedua namja itu saling berpegangan tangan erat.
Mereka duduk di sofa ruang tengah seraya menatap keluarga Kim dan Jung yg sedang berkumpul.

  “Nuna yah, gwenchana ani?”

Yeoja bernama Kim Yorin itu tersenyum kecil.
Ia mengangguk lemah.

Oh gosh.

Jaejoong merasa hatinya mencelos.

Kemana Nunanya yg kuat itu?
Kemana Nunanya yg selalu tersenyum ceria itu?
Kemana Nunanya yg selalu bersemangat itu?

Hilang.

Semua sosok Nuna yg dikenal Jaejoong selama ini telah hilang.
Ditelan Kanker Otak stadium akhir.
Nunanya sudah tidak bisa diselamatkan lagi.
Tubuhnya menolak berbagai macam bentuk obat.
Membuatnya terpaksa menerima kenyataan.
Kalau hidupnya tidak akan lama lagi.

  “Joongie ah”

  “Um?”

  “Nuna punya permintaan..”

Jaejoong mengangkat wajahnya.
Sejenak ia menatap ke arah Yunho yg terdiam.

  “Ige Nuna?”

  “Nuna tahu kalau kau sangat mencintai Yunho, Joongie ah..Nuna..”

  “Nuna ingin menikah dengan Yunnie?”


DEG.


Keluarga Jung dan Kim yg sedang berkumpul itu tertegun kaget.
Mendengar tebakan Jaejoong yg 100% tepat.
Well, mereka semua sudah membahas hal ini sejak tadi.
Dengan menimbang berbagai macam pikiran tentang putra bungsu keluarga Kim itu.
Tapi mengingat bahwa putri sulung keluarga Kim itu tidak punya waktu lagi, mereka hanya pasrah dan menyerahkan hal ini kepada Jaejoong.

Yunho menelan salivanya.
Ia mencengkram erat jemari Jaejoong yg mulai terasa bergetar.

  “Joongie ah..Kau marah? Kau tidak mau?”

  “Ani, aku tidak berkata seperti itu”

Yunho tercekat.

  “Jadi?”

  “Ne, aku merestui Nuna untuk menikah dengan kekasihku”


  “BOO?!”

Jaejoong menatap Yunho dengan tatapan yg tidak bisa diartikan.
Namja cantik itu tersenyum lembut.
Ia mengangguk lirih.

Kim Yorin menyunggingkan senyum manisnya.
Ah, ia tahu kalau adik kesayangannya ini tidak akan pernah mengecewakan dirinya.

  “Dan satu lagi”

Jaejoong menoleh menatap Nunanya.
Yeoja berambut pendek itu tersenyum manis.

  “Kau dan aku akan menjadi mempelai Yunho di saat yg bersamaan”


DEG.


Jaejoong membulatkan matanya.


-------


Suara dentang bel gereja besar itu terdengar nyaring.
Ketika kedua mempelai mengucapkan sumpah dengan kompak.
Sementara di tengah mereka berdiri seorang namja tampan yg semakin mempesona dengan tuksedo putihnya.

Pastor tersenyum manis.
Ia mempersilahkan Yunho untuk mencium kedua mempelai.

Tapi namja tampan itu terdiam.
Ia bingung untuk mencium siapa duluan.

Ketika ia berbalik menghadap Jaejoong, namja cantik itu menggeleng.
Dengan senyum lembutnya ia melirik Yorin.

  “Bukankah pastor mengatakan bahwa kau harus mencium mempelai wanita terlebih dahulu? Aku namja, Yunnie ah” Kekehnya geli.

Yunho hanya tersenyum kikuk.
Ia segera berbalik dan menatap Yorin yg tersenyum dengan wajah pucatnya.


CUP~


  “Boo”


Jaejoong tersenyum manis.
Memejamkan mata ketika Yunho sudah bersiap untuk menciumnya.

Kedua namja itu saling terkekeh kompak.
Jaejoong menggandeng lengan Nunanya.
Ia berbisik kecil.

  “Nuna gwenchana? Kita duduk sebentar ani?”

Yorin hanya menggeleng.
Ia balas tersenyum.

  “Gwenchana, Nuna ingin kita berdua melempar buket bunga, Jae ah, ini mimpi Nuna sejak dulu”

  “Ah, araso”

Suara pekikan para undangan terdengar nyaring.
Para yeoja saling berebut dua buket bunga yg dilemparkan oleh Kim bersaudara itu.
Membuat Yunho tertawa geli.
Ia merangkul kedua lengan mempelai wanita dan tersenyum kecil.

  “Kka”

Jaejoong dan Yorin saling menatap.
Kemudian mereka tertawa bersama.

Tanpa menyadari dua yeoja yg sedang duduk di kursi sudut sana.
Menyeka air mata mereka untuk sesaat.

  “Kau benar2 berhati mulia, Jaejoongie..” Lirih Heechul dan Keybum serentak.


-------


  “Yunnie yah, tidurlah bersama Nuna ne?”

  “Mwo?”

Namja tampan itu menatap tidak percaya Jaejoong yg menariknya diam2 ke dalam ruang ganti pakaian dan berbisik seperti itu kepadanya.
Oh shit.
Ia pikir namja cantik itu akan mencumbunya tadi.

  “Boo----”

  “Nunaku tidak akan bisa merasakan kehangatan lagi untuk beberapa minggu kedepan Yunnie ah..Kau tahu ia tidak punya banyak waktu..Sedangkan aku?”

  “Hahh”

  “Mianhae, aku tahu kau merasa tersiksa dengan ini semua, tapi, kumohon Yun, aku sangat menyayangi Nunaku, aku mau kita membahagiakan sisa hidupnya, tanpa memberinya waktu untuk terpuruk karena penyakitnya..Ne?”

Yunho menghela nafas sekali lagi.
Ia tersenyum manis dan mengecup bibir istrinya sekilas.

  “Araso”

Jaejoong terkekeh geli.

  “Kka~ Aku ganti baju dulu”

  “Tidak butuh bantuan hmm?”

  “Pervert! Keluar dari sini!”

  “Ish, padahal kau yg mengundangku masuk”

Yunho tertawa kecil.
Ia menutup pintu itu dengan rapat.
Kemudian ia berjalan ke depan lemari baju seraya membuka dasinya.


CKLEK.


  “Ah, Nuna, otte? Kau sudah selesai minumnya?” Tanya Yunho ramah.

Jujur saja, ia juga sama dengan Jaejoong.
Keduanya sangat menyayangi yeoja berambut pendek ini.

Yorin mengangguk pasti.
Ia berjalan mendekati Yunho.

  “Yunho ah”

  “Hmm?”

  “Tidurlah bersama Jaejoongie ne?”

  “MWO?!”

Kenapa dua bersaudara ini bisa sangat kompak eoh?

  “Ini malam pertama kita menikah, bukankah sudah seharusnya kau yg tidur bersama Jaejoong? Ne? Aku bisa tidur di kamar tamu”

  “Nuna yah”

  “Kau berani menolak?”

  “Aish! Ani, ania, araso, tapi Nuna ganti baju dulu, setelah itu Nuna kembali ke kamar ini araso?”

  “Untuk apa?”

  “Nuna berani menolak?”


EOH?


Yeoja berambut pendek itu meninju pelan bahu Yunho.
Mereka berdua tertawa kecil.
Tanpa menyadari sosok cantik yg berjalan mendekati mereka.

  “Mentertawakan aku ya?”

Yorin dan Yunho sontak menoleh ke arah suara merdu itu.
Kemudian mereka kembali tertawa.
Mengejek Jaejoong yg terlalu percaya diri.

Namja cantik itu menggembungkan pipinya kesal.
Ia mempoutkan bibir merahnya yg lucu.

  “Joongie ah, bantu Nuna mengganti pakaian ne?”

  “Araso araso~ Kka~”

Yunho tersenyum sekali lagi.
Menatap kedua istrinya yg sudah menghilang di balik pintu ruang ganti.

Beberapa menit kemudian pintu itu kembali terbuka.
Memperlihatkan Kim bersaudara yg sudah memakai piyama masing2.

Sementara Yunho duduk manis di atas ranjang.

  “Eoh? Yun? Apa2an ini?” Ujar Kim bersaudara itu kompak.

Yunho tidak menyahut.
Ia hanya menepuk kedua bantal yg ada di kiri dan kanannya.

Jaejoong dan Yorin saling menatap satu sama lain.
Kemudian mereka tertawa kecil.


BRUKK~


  “Bukankah lebih baik kalau kita melewati malam pertama kita dengan cara yg lebih adil seperti ini?” Ujar Yunho tersenyum.

Jaejoong dan Yorin yg sudah berbaring mengangguk kompak.
Mereka menoleh ke samping dan memeluk tubuh namja tampan itu.

  “Istriku yg manja” Ujarnya mengecup dahi Jaejoong.

  “Dan istriku yg dewasa” Sambungnya seraya mengecup dahi Yorin.

  “Jalja” Lanjutnya tersenyum.

Kedua Kim itu mengangguk patuh.
Mereka segera memejamkan mata dan masuk ke dalam mimpi masing2.


-------


Jaejoong menggigit bibir bawahnya khawatir.
Mata bulatnya kembali terlihat bengkak setelah sekian lama.
Pupilnya bergerak harap memperhatikan pintu ICU itu.

Tuhan..Gumamnya dalam hati.

Jaejoong masih ingat dengan jelas.
Semalam Ia memergoki Nunanya sedang muntah di westafel.
Awalnya Jaejoong mengira yeoja cantik itu demam.
Tapi kemudian jantungnya bergemuruh ketika ia menyadari muntahan itu adalah darah kental milik Nunanya sendiri.

  “Yunnie ah..Hiks..”

Namja tampan itu tidak bersuara sejak tadi.
Ia hanya bisa memeluk erat Jaejoong yg gemetar.
Keluarga mereka tampak gelisah di kursi seberang.

  “Yunnie, lihat aku..Hiks..”

Yunho menurut.
Ia duduk di samping Jaejoong dan menatap dalam mata bulat itu.
Jaejoong menghentikan tangisnya sebisa mungkin.
Jemarinya mencengkram erat jemari tegas itu.

  “Yunnie, ini hanya satu permintaanku seumur hidup..” Bisik Jaejoong lirih.

  “Ne” Sahut Yunho mengangguk.

  “Mulai sekarang jangan pernah melihatku, jangan pernah berbicara panjang padaku, dan jangan pernah bersamaku lagi..”

  “Mwo?”

  “Lihatlah Nunaku, berbicara panjang dengannya, dan selalu bersamanya ne?”

  “Jae---”

  “Nunaku tidak akan bertahan lebih lama lagi Yunnie ah..Hiks..Aku tahu kalau ia juga mencintaimu sama seperti aku..Hiks..Aku..Aku hanya ingin melakukan yg terbaik untuknya..”

  “Jaejoongie, yg kau katakan ini bukan sekedar lelucon ani?”

  “Ani, aku serius..”

Hening.
Namja tampan itu mengusap wajahnya.

  “Kalau begitu..Jangan salahkan aku jika aku tidak akan pernah menatapmu lagi setelah ini..”


DEG.


Jaejoong tertegun.
Tenggorokannya tercekat.
Tapi ia harus siap, mau tidak mau.

  “Ne, aku tahu..”

  “Satu pertanyaan, Joongie ah”

  “Ne?”

  “Selama aku menghabiskan waktu bersama Nunamu..Jung Yorin..Apa yg kau lakukan?”

Namja cantik itu terdiam.
Sedetik kemudian ia menarik senyum manisnya.

  “Aku disini, duduk manis menantimu..”

Yunho balas tersenyum.
Ia menarik wajah sembab itu dan mengecup bibir cherrynya.
Melumatnya cukup lama dan bermain sejenak dengan lidahnya yg hangat dan basah.
Kemudian ia melepas ciuman mereka dan saling menatap satu sama lain.

  “Aku mencintaimu, apa pun yg terjadi” Bisik Yunho tersenyum.

  “Aku percaya padamu..” Bisik Jaejoong lirih.


CKLEK!


Dua namja itu menoleh ke arah pintu ICU yg terbuka.
Memperlihatkan sesosok dokter yg berambut ikal keluar dari dalam sana.

  “Pasien ingin bertemu dengan Jung Yunho”

Jaejoong menatap Yunho yg beranjak dari duduknya.
Namja tampan itu mengecup lembut dahinya sekilas dan berlari masuk ke dalam ruangan.
Meninggalkan Jaejoong yg kembali terisak.

Kau harus kuat, Jaejoong ah..
Semuanya demi Nunamu..


-------


  “KKYYA~”

  “Aish, hati2, Yorin ah~!”

Namja cantik itu menarik senyum kecutnya.
Menatap sepasang kekasih yg terlihat sangat bahagia di luar sana.
See?
Sekarang sudah memasuki musim dingin.
Dan danau yg ada di dekat rumah mereka telah membeku menjadi es.

Kedua suami istri itu langsung berlari kesana dan bermain seluncur bersama.
Tertawa kecil saling merengkuh.

Jaejoong mencengkram dada kirinya.
Ada yg sakit.
Bohong kalau ia mengatakan dirinya tidak apa2.
Buktinya ia terpuruk.
Kehilangan sosok tampan itu selama dua minggu ini.
Ah, tapi mau bagaimana pun juga ia harus bersabar ani?
Bukankah ia sendiri yg menginginkan Yunho melakukan ini?

Walaupun, nafasnya terasa sesak ketika mendengar suaminya memanggil yeoja itu dengan namanya saja.

Yunho tidak pernah lagi memanggilnya dengan sebutan Nuna.

  “Omo”

Jaejoong menoleh.
Memperhatikan cokelat hangat yg sedang dibuatnya sudah mengepul panas.
Ia segera meraih panci kecil itu dan menuangkannya ke dalam gelas.
Menunggu kedua kekasih yg sedang berseluncur di luar sana.

Jaejoong menguap pelan.
Ah, ia mengantuk.
Tubuhnya terasa lelah akhir2 ini.

Ck.

Namja cantik itu berjalan ke arah sofa.
Kemudian ia memejamkan matanya dan tertidur.


CKLEK!


Yunho dan Yorin saling tersenyum manis satu sama lain.
Namja tampan itu membantu Yorin membuka sepatu skatingnya.
Kemudian ia duduk di teras depan dan membuka sepatunya sendiri.

  “Kka”

Yunho menoleh.
Menatap segelas cokelat hangat yg diberikan Yorin padanya.
Ia tahu ini buatan Jaejoongnya.

  “Hmm” Gumam Yunho tersenyum kecil.

Yeoja berambut pendek itu melirik bibir seksi Yunho yg berlepotan cokelat.
Ia tersenyum kecil dan menjinjitkan kakinya.


SLRUP~


DEG!


Yunho tersentak kaget.
Mendapati reaksi agresif dari istrinya ini.

  “Ada cokelat, hehehe” Kekeh Yorin merona.

Namja tampan itu hanya balas tersenyum kecil.
Sekilas mata musangnya melirik ke sudut pilar.
Yunho mencelos.
Ia tahu sosok cantik itu melihat mereka barusan.

Oh gosh..


-------


Namja cantik itu menghela nafasnya.
Jujur saja, ia sedikit bosan saat ini.
Ia berguling tidak jelas di atas ranjang.
Pikirannya berkecamuk sekarang.

Bayang2 Nunanya yg mencium Yunho tadi pagi masih teringat jelas di kepalanya.
Jujur saja, itu menyesakkan.


CKLEK.


Jaejoong menoleh.
Menatap Yunho yg masuk ke dalam kamar.
Namja tampan itu tersenyum.
Tapi Jaejoong tidak menggubris sama sekali.

Yunho tidak banyak bicara.
Ia berjalan mendekati Jaejoong yg memejamkan mata disana.
Duduk di pinggir ranjang dan mengelus poni almond itu.


CUP.


DEG.


Jaejoong sontak membuka matanya.
Menatap tidak percaya Yunho yg mencium bibirnya saat ini.
Oh well.
Mereka sudah hampir tidak pernah melakukannya lagi sejak kejadian itu.
Jaejoong tidak ingin Nunanya kecewa.

  “Hmmh”

Suara lenguhan lembut mulai terdengar.
Namja cantik itu memeluk leher Yunho.
Menyamankan dirinya dengan lumatan manis yg didapat.

Yunho tersenyum di balik ciumannya.
Ia tahu Jaejoong tidak akan pernah bisa menolak.

Lama mereka saling bertaut bibir.
Sampai kemudian namja cantik itu merasa sesak dan mendorong keras bahu Yunho.

Wajah cantik itu tampak bersemu merah.
Benar2 menggemaskan.

  “Yorin tidak menciumku barusan, ia hanya membersihkan sudut bibirku” Jelas Yunho lembut.

Jaejoong mendengus.

  “Apa peduliku?” Ujarnya sedikit kesal.

Yunho tidak menyahut.
Ia mengacak geli rambut almond itu dan beranjak keluar kamar.
Meninggalkan Jaejoong yg mempoutkan bibirnya seraya menyibakkan poni almondnya ke belakang.

Ish. Gerutunya kesal.


-------


Namja cantik itu menggigit bibir bawahnya.
Menahan tangis menatap Nunanya yg sedang berciuman mesra dengan suaminya di balik pohon maple itu.
Tidak.
Jaejoong tidak seharusnya mengintip.
Tapi rasa penasarannya menguap begitu saja.
Ia benar2 tidak bisa menahan diri.

And see?

Apa yg ia dapatkan?
Nafasnya sesak dan jantungnya bergemuruh tidak karuan.
Dan tidak ada seorang pun yg dapat tersenyum untuk menghiburnya saat ini.

  “Hiks”

Entah kenapa, Jaejoong mulai merasa kesal dengan perjanjian yg pernah ia buat dengan Yunho waktu itu.
Hei!
Ini sudah hampir masuk bulan kedua, dan Nunanya terlihat semakin sehat dari hari ke hari.
Sangat berbeda dengan keadaannya waktu itu.
Cih, sepertinya yeoja berambut pendek itu benar2 mencintai kekasihnya ani?

  “Seandainya saja Nuna tidak sakit, aku tidak akan pernah rela membagi Yunnie denganmu..” Lirihnya berbisik.

Dengki.
Itu yg Jaejoong rasakan.
Ia hanya manusia biasa.
Wajar kalau ia merasa kesal dengan situasi seperti ini ani?

Ia dan Yunho sudah menjalin hubungan selama dua tahun lamanya!
Dan dengan gampangnya Nunanya itu meminta tali pernikahan yg seharusnya ia ikat bersama Yunho dibagi untuknya!
What a crap?! Pekik Jaejoong kesal.


DEG.


Namja cantik itu tersentak kaget.

  “YA TUHAN!” Pekiknya histeris.

PABO JAEJOONG!
APA YG BARU SAJA KAU PIKIRKAN EOH?!

Namja cantik itu memukul2 kepalanya dengan keras.
Sungguh, ia benar2 tidak menyangka kalau ternyata dirinya sepicik ini.
Tidak, Jaejoongie, tidak.
Kau memang harus berkorban untuk ini semua.

Untuk Nunamu yg telah menjagamu selama 24 tahun terakhir ini.
Untuk Nunamu yg telah bersamamu selama 24 tahun terakhir ini.
Untuk Nunamu yg telah melindungimu selama 24 tahun terakhir ini.

Jaejoong menghembuskan nafasnya perlahan.
Kau harus sabar, Jaejoong.
Ingat janjimu pada Yunho.
Bahwa kau akan selalu duduk manis menantinya.


-------


  “NUNAAAAA!!!”

Suara teriakan perih itu terdengar nyaring.
Memekakkan telinga bagi siapapun yg mendengar.
Tangis Jaejoong pecah.

Menatap tidak percaya sosok cantik berwajah pucat yg terpejam di hadapannya saat ini.

  “NUNA YA IREONAAAAA!!!” Teriak Jaejoong frustasi.

Ia hendak memeluk Nunanya itu.
Namun gerakannya tertahan oleh Yunho yg memeluknya dari belakang.
Namja tampan itu tidak banyak bicara sejak tadi.
Ia hanya diam membiarkan tetesan bening itu mengaliri pipinya.

  “Nuna..Nuna..Hiks..Nuna ireona..Hiks..”

  “Ssh, BooJae ah..Gwenchana..Uljima..Nunamu sudah tenang sekarang..Ia tidak akan merasakan sakit lagi ne?”

  “Tapi..Hiks..Tapi Nunaku..Nunaku Yunnie ah..Hiks..”

  “Nunamu akan sedih kalau kau mentangisinya seperti ini..Gwenchana..”

  “HIKS..HIKS..Nuna yaa..Ireonaa…”

Suara isakan itu semakin terdengar lirih.
Ia tidak bisa menahan diri ketika peti cokelat itu tertutup.
Kemudian di angkut oleh mobil duka metalic hitam itu.
Seluruh kolega berkabung.

Jung Yorin meninggal kemarin malam.

Jaejoong menggigit bibir bawahnya.
Mengingat dengan jelas apa yg terjadi waktu itu.

Shit.

Malam itu ia melihat Nunanya masuk ke kamar lebih awal.
Awalnya ia mengira kalau yeoja berambut pendek itu merasa pusing dan butuh istirahat.
Dan ketika ia masuk ke kamar, sesuatu menarik perhatiannya.
Bahwa ia tidak mendengar suara deru nafas apa pun dari tubuh Nunanya.

Jaejoong panik.

Ia segera menelfon Yunho yg sedang mengunjungi rumah orang tuanya.
Yorin dilarikan ke rumah sakit malam itu juga.
Tapi terlambat.
Ia tidak bisa diselamatkan.
Waktunya telah habis.

  “Nuna..”

Suara bisikan lirih itu kembali terdengar.
Jaejoong merasakan kepalanya berat.
Tubuhnya limbung ketika peti itu dimasukkan ke dalam tanah.
Detik berikutnya yg Jaejoong ingat adalah, semuanya terlihat gelap.


-------


Namja tampan itu duduk di samping Jaejoong.
Mengelus poni almond kekasihnya yg sedang diam menatap langit2 kamar.
Ini sudah hari ketujuh sejak Jung Yorin meninggalkan mereka.

Tapi Jaejoong masih tetap seperti biasa.
Semangatnya hilang.

  “Boo”

  “Hmm”

  “Lihat aku, sayang”

Namja cantik itu menoleh.
Menatap lurus mata musang itu.

  “Nunamu, banyak hal yg ia ceritakan padaku..” Bisik Yunho tersenyum.

Jaejoong terdiam.

  “Selama ia bersamaku, yg keluar dari bibir tipisnya hanyalah segala tentang dirimu..Apa kau tahu itu? Jaejoong kecil, Jaejoong remaja, Jaejoong dewasa, bahkan sampai aku bosan mendengarnya”

Jaejoong menarik senyumnya.
Senyum yg telah lama hilang.

  “Nunamu pernah jujur kepadaku kalau ia memang mencintaiku..”

  “Hmm”

  “Tapi kemudian ia menatapku dengan serius dan berkata ‘Adikku yg cengeng itu lebih mencintaimu dari pada aku, aku tahu kalau ia sengaja mengorbankan perasaannya untukku, jadi awas saja kalau setelah aku pergi nanti kau berani menyakitinya! Aku akan menghantuimu setiap malam’”

  “Eoh?”

Jaejoong mulai tertawa kecil.
Ia terlihat hampir seperti dulu sekarang.

  “Benar2 khas Nuna” Bisiknya lirih.

Yunho hanya tersenyum.
Ia mengelus poni almond itu.

  “Jadi, apa kau mengerti?”

  “Hmm?”

  “Nunamu tidak ingin kau terus berlarut dalam kesedihan, Boo, ia ingin kau kembali menjalankan apa yg telah hilang selama ia ada di antara kita..Meraih kembali kebahagiaanmu, kau tidak perlu takut, kau tidak perlu sedih, karena sekarang hanya ada kau dan aku disini..”

  “Yunnie..”

  “Nunamu tidak marah, ia malah mungkin akan sangat bahagia kalau kau kembali seperti dulu..Biarkan yeoja cantik itu menjadi satu di antara kisah kita ne?”

  “Yun aku---”

  “Bukankah kau pernah berjanji padaku? Kalau kau akan duduk manis menantiku, sekarang aku menjemputmu, dan aku ingin kau siap, karena janjimu milikku..”

Hmp.

Jaejoong tersenyum lembut.
Sangat lembut.
Sampai Yunho merasa jantungnya berdebar2.

Namja cantik itu menyentuh jemari Yunho.
Mengelusnya dengan pelan.
Ia mengangguk yakin.

  “Kau benar Yun..Aku pun ingin membuat kau tak menyesal, bahwa kau telah memilih diriku ini..Yang akan terus membuat hidupmu indah..” Ujarnya lirih.

Yunho balas tersenyum.
Ia mengangguk dan menarik namja cantik itu ke pelukannya.

  “Nuna memang mencintaimu, tapi aku lebih mencintaimu dari pada dirinya” Ujar Jaejoong yakin.

Eoh?

Yunho menaikkan alisnya.
Cepat sekali namja cantik ini kembali.
Aigoo, pikirnya.

  “Nee, aku juga mencintaimu..” Kekeh Yunho mengecup pipi Jaejoong.

Namja cantik itu menghirup dalam2 wangi tubuh Yunho yg segar.
Kemudian ia memejamkan matanya.

  “Aku sudah siap untuk menjalani hari kita yg normal mulai besok, Yunnie ah..”

  “Begitu juga denganku..”

Namja tampan itu memiringkan tubuhnya.
Meraih saklar lampu tidur mereka dan mematikannya.


KLIK.


END.

-Gelora Asmara-Derby Romero-

DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!

3 komentar:

  1. Sedih nya gara" nunna nya Jae -_-"

    BalasHapus
  2. Gue ampe nangis thor huweeee
    Napa harus Yunho sih yg di kiss miris si Jaejoong huwaaa gue ampe nyesek
    Hiks..

    BalasHapus
  3. Gue ampe nangis thor huweeee
    Napa harus Yunho sih yg di kiss miris si Jaejoong huwaaa gue ampe nyesek
    Hiks..

    BalasHapus