This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Jumat, 14 September 2012

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/CHEF



Tittle: CHEF

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-friendship-hurt-gelundungan bareng junsu


WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


  “Hey! Ma Chef!”

.
.
.

Jung Keybum mendelikkan mata kucingnya.
Melirik putra tunggalnya yg meraih kunci mobil mewahnya dari meja nakas.

  “Yunho ah~! Eodisseo?” Tanya Keybum seraya menutup majalah fashion yg ada di pangkuannya.

Namja tampan bernama Jung Yunho itu berbalik.
Menatap sang Umma yg terlihat sangat cantik hari ini.
Kemudian ia tersenyum manis.

  “Yg jelas bukan arisan! Hahahaha” Tawa Yunho seraya berlari menuju pintu depan.

Yeoja bermata kucing itu menggertak kesal.
Alisnya bertaut.
Dadanya berdebar ringan.
Berharap2 cemas kalau putra kesayangannya itu tidak pergi ke resto La Pomme lagi.



-------


Yunho menarik senyum kecilnya.
Menatap bangunan mewah milik Halmoninya.
Resto berbintang yg terkenal.
Hanya mereka yg dipandang publik yg bisa menghamburkan uangnya disini.
Oh well.

Tentu saja.
Karena resto bergaya Italia ini memperkerjakan para chef yg handal.

La Pomme.

Yunho beranjak duduk di kursi favoritnya.
Mata musangnya bergerak pelan.
Mencoba memutar pandangan mencari sosok cantik yg selalu berhasil membiusnya itu.
Namja cantik yg memakai syal merah dalam balutan seragam chef mewahnya.
Kim Jaejoong.


SSRAK.


Yunho beranjak bangun dari duduknya.
Ia berjalan menuju dapur seraya menyunggingkan seringai manisnya.


CKLEK.


Pintu besi itu didorong pelan oleh Yunho.
Segera saja ia mendapati pemandangan super sibuk yg selalu terjadi di dalam sana.
Para koki handal yg berseliweran dimana2 dengan raut wajah serius mereka.
Yunho tersenyum kecil ketika beberapa dari mereka yg menyadari kehadirannya di sana menundukkan tubuh untuk dua detik.

  “Taemin! Gulanya kurang!”


DEG.


Lagi.
Entah yg keberapa kalinya jantungnya kembali berdebar.
Mulanya hanya debaran lembut.
Tapi semakin dalam ia memperhatikan sosok cantik itu debarannya seakan menggila.
Ya tuhan.

  “Annyeong” Sapa Yunho tersenyum.

Jaejoong yg sedang sibuk menata Iga bakarnya terkejut dan sontak menoleh ke samping.
Dahinya mengernyit memandang Yunho.

  “Tuan Jung? Sedang apa anda disini eoh? Ini bukan tempat anda!” Ujarnya ketus.

  “Wae? Aku sedang mengecek dapur hanya untuk memastikan tidak ada yg salah disini, lagi pula resto ini milikku juga” Sahut Yunho santai.

Aish.

Jaejoong memutar bola matanya kesal.

  “Terserah, yg jelas anda jangan berdiri disini, kami sedang sibuk2nya”

  “Arasseo, aku akan menunggu disana”

  “Menunggu? Siapa?”

  “Tentu saja kau, nona cantik”

  “AKU NAMJA!!”

Yunho hanya tertawa geli.
Ia menepuk kepala Jaejoong dengan lembut dan berjalan menyandar di sudut dapur.
Mata musangnya bergerak pelan mengawasi Jaejoong yg bersungut kesal seraya kembali mengurus masakannya.

Tanpa menyadari para chef lain yg menatap sedih namja cantik itu.


-------


Jaejoong baru saja selesai mengganti seragamnya dengan baju biasa.
Ia sudah bersiap untuk pulang ke rumah mungilnya yg ada di ujung jalan.
Ah, teman2nya sudah pulang semua.


CKLEK.


  “Lama sekali”


DEG!


Jaejoong terlonjak kaget.
Mata beningnya membesar.
Ia mengelus dadanya perlahan.

  “Kau mengagetkanku, Tuan Jung!” Ujar Jaejoong kesal.

Yunho hanya tersenyum kecil.
Ia berjalan di samping Jaejoong.

  “Kenapa kau masih memanggilku dengan sebutan itu? Berapa kali sudah kukatakan untuk memanggilku dengan nama saja”

  “…”

  “Jaejoong ah!”

  “Eh? Ne?”

  “Ckk, kau melamun!”

Namja cantik itu menghela nafas pendek.
Right.
Pikirannya sedang tidak fokus saat ini.
Mata beningnya bergerak pelan menatap jalanan yg mulai tertutupi salju.
Ah, sudah masuk musim dingin.

Sementara itu, Yunho hanya diam.
Ia tetap menyamakan langkahnya dengan namja cantik itu.
Sesekali mata musangnya memicing memperhatikan Jaejoong yg lagi2 terlihat tidak fokus.
Belakangan ini ia sering memergoki namja cantik itu melamun.
Apa yg sedang dipikirkannya?

  “Yunho”


DEG.


Namja tampan itu tertegun kaget.
Mata musangnya melebar.
Suara merdu yg memanggil namanya secara langsung itu membuatnya dejavu.
Yunho segera menoleh menatap Jaejoong yg menghentikan langkahnya.

  “Mulai sekarang kau bisa berhenti menungguku pulang” Ujar Jaejoong datar.

Yunho mengernyitkan dahinya.

  “Wae?”

  “Aku tidak suka, dan kalau bisa, jangan terlalu sering bermain ke dapur resto, banyak orang yg terganggu dengan kehadiranmu disana”

  “Kau yakin? Sepertinya hanya kau yg merasa terganggu”


DEG.


Bibir ranum itu terkatup rapat.
Jaejoong mencengkram kedua jemarinya yg terkepal erat.
Perlahan ia menundukkan wajahnya.
Kembali menatap hamparan salju.

  “Katakan padaku Jae ah” Ujar Yunho pelan.

Namja cantik itu tertegun kaget.
Ia mengangkat wajahnya menatap Yunho.

  “A..Apa?”

  “Beritahu aku apa yg terjadi padamu”

  “Apa maksudmu? Aku baik2 saja!”

  “Bukan itu, kau..Kau selalu bersikap ramah kepada semua orang..Tapi, kenapa hanya aku? Kenapa kau hanya mengacuhkan aku? Kau membenciku?”

Namja cantik itu kembali terdiam.
Ia mulai gelisah.

  “Yunho”

  “Ne?”

  “Kalau kau masih ingin bertemu denganku, simpan semua pertanyaanmu rapat2”

  “Apa?”

  “Jangan bertanya tentang apa pun, cukup..Kau hanya perlu diam..”

  “Apa aku pernah berbuat salah kepadamu?”

  “Tidak..Sama sekali tidak..Bukan kau yg bersalah..Tapi aku”

  “Jae, aku---”


DRAP!


  “JAE!”

Terlambat.
Namja cantik itu sudah melangkahkan kakinya menjauh.
Ia berlari sekuat tenaga.
Meninggalkan Yunho yg terdiam dengan penuh tanda tanya disana.

  “Hiks..”

Jaejoong menyeka kasar air matanya yg mengalir.
Hatinya terasa sakit.
Ia mencengkram dada kirinya dengan erat.
Menggigit bibirnya yg terasa kelu.

  “Mianhae Yunnie ah..” Bisiknya lirih.


-------


Jung Keybum menolehkan wajahnya seraya meletakkan cangkir antiknya di atas meja.
Mata kucingnya menatap putra kesayangannya yg baru saja kembali dengan gelisah.

  “Umma”

  “Hmm?”

  “Umma tahu Kim Jaejoong?”


DEG.


Mata kucing itu melebar.
Ia menggertakkan giginya pelan.
Berusaha mengendalikan emosinya.

  “Ne, waeyo?”

  “Apa yg Umma tahu tentang dirinya? Aku bingung, kenapa ia selalu menghindar setiap kali bertemu denganku”

  “Yunho, kalau ia bersikap seperti itu padamu, itu tandanya ia tidak ingin dekat denganmu”

  “Kenapa Umma berkata seperti itu?”

Keybum tidak menyahut lagi.
Ia hanya merapatkan bibir tipisnya seraya melirik cangkir antiknya.

  “Kau sudah makan?”

  “Umma!”

  “Maid Nana sudah menyiapkan makan malam untukmu”

Hhh.

Yunho menghela nafasnya.
Ia bingung.
Apa yg terjadi?
Kenapa Ummanya selalu seperti ini jika ia membahas tentang namja cantik itu?

Oh well.

Ada sesuatu yg disembunyikan orang2 darinya.


-------


Kim Junsu yg baru saja selesai mengganti shiftnya dengan Shim Changmin itu beranjak duduk di samping Jaejoong.
Mata sipitnya bergerak pelan memandangi sosok cantik yg tampak rapuh itu.
Gosh.
Junsu tidak tega.
Ia merangkul pundak Jaejoong dan tersenyum kecil padanya.

Jaejoong mengangkat wajah.
Ia balas tersenyum kecil.

  “Aku tidak bisa Su ya..Aku tidak kuat..” Bisik Jaejoong lirih.

Junsu menggeleng.
Ia memberikan senyum termanisnya untuk Jaejoong.

  “Kau bisa Joongie, kau kuat” Balas Junsu berbisik.

Jaejoong menghela nafasnya.
Ia menatap jarinya dan terkekeh kecil.

  “Yunho menunggumu di depan”

  “Kau saja yg bertemu dengannya”

  “Jae”

  “Kkkhh”

  “Come on, jangan seperti itu ne? Kau merindukannya hmm?”

  “Kau tahu Junsu yah?”

  “Hmm?”

  “Kurasa ini yg terbaik untuk semuanya, aku tidak bisa membiarkan Yunho terus mengejarku, Nyonya Jung bisa marah, dan kalau ia marah, kalian semua bisa kena imbasnya, aku tidak ingin kalian sedih karenaku”

Junsu menggeleng.
Ia ikut beranjak berdiri dan menepuk pipi Jaejoong lembut.

  “Ani, kami semua tidak pernah merasa seperti itu Joongie ah, kita semua adalah satu disini, jadi apa pun yg terjadi, kami tetap mendukungmu”

Jaejoong hanya menarik senyum kecutnya.

  “Aku tahu kalian sama sepertiku, kita semua berasal dari kalangan yg tidak mampu, untuk makan saja susah, aku tidak mungkin membiarkan keegoisanku bebas dan mengorbankan pekerjaan kalian”

  “Banyak pekerjaan yg bisa kami raih, Jaejoongie”

  “Tidak, aku tetap akan melindungi kalian semua”

  “Meski pun hatimu tersayat2? Jaejoong---”

  “Aku akan menemui Yunho”

Junsu menghela nafasnya.


-------


Namja tampan itu tersenyum lebar.
Menatap teduh sosok cantik yg menghampirinya saat ini.
Well, Yunho sedang duduk di beranda resto, menikmati hembusan dingin angin malam yg disukainya.

Jaejoong melepas syal merahnya.
Ia duduk di depan Yunho.

  “Apa?” Tanya Jaejoong kesal.

Namja tampan itu tidak menyahut.
Ia hanya terkekeh geli dan menjentikkan jarinya.
Membuat Jaejoong mendongakkan wajah menatap bingung seorang butler yg menuangkan segelas anggur untuknya.

  “Ada yg ingin kukatakan padamu, jadi aku ingin kau rileks terlebih dahulu dengan segelas anggur mahal itu” Ujar Yunho.

Cih.
Jaejoong menarik senyum mengejeknya.

  “Tidak perlu kau katakan pun aku tahu kalau ini anggur mahal, Tuan Jung”

Yunho hanya menaikkan alisnya seraya menyesap anggurnya.
Jaejoong ikut melakukan hal yg sama.
Kemudian ia meletakkan gelas itu dan menarik nafas panjang.


SRET.


DEG!


Jaejoong tersentak kaget menatap jemari Yunho yg menggenggam tangannya.
Jantungnya mulai berdebar.
Oh tidak.
Jangan bilang kalau---

  “Jaejoong ah”

  “…”

  “Sejak pertama kali melihatmu, aku sudah tertarik padamu”

Jaejoong menggigit bibir bawahnya.

  “Aku mencintaimu” Bisik Yunho lirih.


SSRAK!


Yunho tertegun.
Mata musangnya menatap Jaejoong yg beranjak dari duduknya.
Berdiri dengan bibir yg digigit kuat.
Mata beningnya terlihat berkaca2.

  “Ini yg kutakutkan, pernyataan yg selalu kuhindari darimu” Ujar Jaejoong tercekat.

Yunho mengernyitkan dahinya.
Ia bisa melihat jelas tetes bening yg mengalir membasahi pipi namja cantik itu.

Jaejoong tersenyum kecut.
Ia mengangkat tangan kirinya dan memperlihatkan sesuatu yg berkilau di jari manisnya.

  “Aku sudah menikah, Jung Yunho” Isak Jaejoong lirih.


MWO??


Yunho beranjak berdiri dari duduknya.
Menatap tidak percaya ke arah Jaejoong yg semakin terisak.

  “Tapi aku---”

  “AKU SUDAH MENIKAH!! TIDAKKAH KAU TAHU ITU?! AKU SUDAH DIMILIKI OLEH ORANG LAIN, YUNHO!”


DEG.


Yunho terhenyak.
Mata musangnya bergerak pelan.
Ada rasa sakit dari mata bening itu.
Yunho mencengkram kedua jemarinya yg terkepal.

Jaejoong menyeka air matanya.
Ia berbalik dan berlari meninggalkan Yunho yg masih disana.

Sendiri.
Di tengah keheningan malam.
Dengan tetes bening yg berjatuhan dari mata musangnya.

Sakit..Bisiknya dalam hati.


-------


Lee Taemin baru saja menutup resto bergaya Italia itu.
Ia mengunci seluruh pintu seraya berjalan menuju ruang ganti seragam untuk para chef.
Mata bulatnya menatap sendu teman2nya yg sedang duduk di sana.
Menghibur Jaejoong yg tidak berhenti menangis sejak tadi.

Junsu sedang memeluk erat tubuh rapuh Jaejoong.
Sementara Jessica mengusap lembut rambut almond Jaejoong.

  “Menangislah sepuasmu” Bisik yeoja blonde itu.

Mereka semua saling menatap satu sama lain.
Menunggu Jaejoong berhenti menangis dan berhasil mengatur nafasnya untuk tenang.

  “Maaf..Aku membuat kalian ikut sedih” Ujar Jaejoong lirih.

Mereka semua menggeleng.
Tersenyum kecil menatap Jaejoong.

  “Seharusnya kami berterima kasih kepadamu Joongie yah..Kau tidak perlu seperti ini” Ujar Minho.

  “Ani, aku harus, kalian semua keluargaku..Temanku, sahabatku, segalanya untukku..Sementara Yunho, dia hanya seorang laki2 menyebalkan yg bisanya hanya mengganggu”

Junsu tersenyum manis.

  “Tapi hanya dia yg bisa membuatmu bernafas ani? Kau mencintainya” Bisiknya.

Jaejoong tersenyum kecil.
Ia mengusap wajahnya dan terkekeh.

  “Aku bisa mencintai orang yg lain” Sahut Jaejoong.

  “Yeah, seperti bayangan Yunho, misalnya” Celetuk Changmin tertawa.

Hmp.
Namja cantik itu menaikkan alisnya.
Seluruh chef yg ada disana saling tertawa renyah.
Membuat Jaejoong melupakan kesedihan hatinya untuk sejenak.


-------


TIK

TIK

TIK


Yunho mengangkat wajahnya.
Menatap jarum jam yg tidak berhenti berdetak.

Sudah lima hari ia tidak mengunjungi resto La Pomme itu.
Jujur, ada rasa sakit untuk melihat namja cantik itu lagi.
Yunho sama sekali tidak menyangka kalau cincin yg selama ini tersemat di jari manis namja cantik itu adalah cincin pernikahan.

Oh well,
Menikah? Yg benar saja.

Namja tampan itu menarik nafas dalam.
Ia meletakkan laptop Apple peraknya di atas ranjang dan beranjak keluar dari kamar.
Berjalan menuju ruang baca milik keluarganya.

Yunho mendesah pendek.
Ckk, sekarang ia harus membongkar isi perpustakaan ini hanya karena ia melupakan dimana ia meletakkan buku contoh proposalnya.
Aish.


TUK.


Yunho meletakkan satu jari telunjuknya di punggung buku yg berjejer rapi itu.
Kemudian ia mulai menggerakkan jarinya perlahan menyamping seraya mengeja satu persatu buku yg ada disana.

Gotcha! Pekik Yunho dalam hatinya.


SRET!


Yunho segera menarik punggung buku itu.
Namun tertahan karena himpitan buku2 lainnya.
Aish.
Yunho memutuskan untuk menarik paksa buku bercover merah itu dengan kasar.


BRUKK!


Namja tampan itu menjerit kecil.
Buku2 yg sederet dengan buku contoh proposalnya berjatuhan di dekat kakinya.
Yunho berjongkok dan memungut satu persatu dari mereka.


DEG.


Mata musang Yunho melebar.
Menatap satu buku besar dengan cover berukir perak.
Jantungnya berdebar membaca untaian kata yg tertulis disana.

  Yunho & Jae’s Wedding Album

Apa2an ini?? Gumam Yunho dalam hatinya.
Ia segera melempar buku yg ada di genggamannya dan beralih membuka album besar itu.


SSRAK.


Sontak mata musang Yunho membulat.
Menatap tidak percaya potret2 yg ada di dalam sana.

Oh gosh.

Bukankah ini dirinya dan Jaejoong?
Namja cantik itu?

Jemari Yunho bergerak menelusuri satu persatu foto yg ada.
Mata musang Yunho bergerak pelan.
Jantungnya berdebar2 tidak karuan.

Menatap potret dirinya yg memakai tuksedo hitam putih bersama Jaejoong yg memakai gaun putih yg mewah.
Mereka berdua berdiri di atas mimbar gereja dengan bibir yg saling bertaut.
Terlihat sang pastor yg tersenyum di antara mereka.


SSRAK.


Yunho membalik halaman kedua.
Ia semakin terhenyak.
Taemin, Junsu, Changmin, Minho, Jessica, dan semua chef yg ada di resto La Pomme berdiri menghimpit ia dan Jaejoong.
Mereka semua terlihat bahagia.
Masing2 dari mereka memegangi kertas putih bertuliskan ‘Happy YunJae Wedding’.

Yunho menutup album itu.
Ia masih tidak mengerti.

Kemudian ia membuka halaman akhir dari album itu dan menatap potret besar dirinya dan Jaejoong yg sedang tertawa kecil di dekat kue bertingkat itu.
Satu tangannya membantu Jaejoong memotong kue yg berada di tingkat dasar.


BRAKK!


Yunho segera menutup kasar album itu dan mengapitnya seraya berlari keluar ruangan.
Nafasnya menderu.
Ia menaiki tangga menuju kamar Umma Appanya.


BRAKK!


  “YUNHO!”

Keybum tersentak kaget.
Menatap Yunho yg berantakan dengan satu tangan yg mengacungkan buku besar berukir perak.
Mata kucing Keybum membesar.
Ia berdiri dari duduknya.

  “Hh..hhh..Katakan padaku..Apa maksud dari foto2 yg ada di dalam sini..Hh..Apa yg Umma sembunyikan dariku?” Ujar Yunho mendekati Keybum.

Yeoja bermata kucing itu menggigit bibirnya.

  “APA YG UMMA SEMBUNYIKAN DARIKU EOH?! APA YG KALIAN TUTUPI DARIKU?!” Teriak Yunho marah.

Keybum terisak lirih.
Membiarkan air matanya mengalir begitu saja.

Ia terduduk di atas ranjangnya.
Yunho berjalan mendekat dan berdiri di hadapan yeoja itu.

  “KENAPA AKU BISA BERSAMA JAEJOONG?? KENAPA IA MEMAKAI GAUN PENGANTIN?? APA MAKSUDNYA?? BERITAHU AKU, UMMA!!”

  “Yunho ah..Hiks..”

  “Hh..hh..”

  “Mianhae..”

Yunho mengernyitkan dahinya.
Ia berlutut di hadapan Keybum dan menatap mata kucing itu.

  “Kalian memang sudah menikah, Yunho yah..Hiks..”


DEG.


  “Tapi Umma tidak menyukai namja itu..Hiks..”


DEG.


  “Kecelakaan beberapa bulan yg lalu merenggut ingatanmu..Hiks..Dan Umma memanfaatkan keadaan itu untuk memisahkan kalian..Maafkan Umma..”

Yunho terdiam.
Ia terduduk di lantai dengan raut wajah yg tidak bisa digambarkan.
Shock.

  “Kenapa?” Bisiknya lirih.

Keybum tidak menyahut.

Yunho menggeram kesal.

  “KENAPA UMMA BEGITU TEGA?!”

  “Mianhae Yunho ah..Hiks..Namja itu tidak pantas bersanding denganmu..Ia hanya anak panti asuhan!”

  “TAPI PADA AKHIRNYA AKU TETAP AKAN KEMBALI PADANYA, SEKALIPUN MATAKU BUTA, UMMA!!”

  “Hiks..”

  “Sekarang aku mengerti kenapa Umma selalu melarangku untuk mengunjungi La Pomme

  “Hiks..”

  “Sekarang aku mengerti kenapa Umma begitu membenci namja cantik itu”

  “…”

  “Aku kecewa!”

  “Yunho ah!”


BLAMM!


Keybum menundukkan wajahnya.
Menyeka air matanya yg terus mengalir.
Gosh.
Ia menyesal.


-------


Jaejoong mengerutkan dahinya seraya mencincang bawang putih itu.
Ia berusaha mengacuhkan sosok tampan yg berdiri di belakangnya.
Tapi ia tidak bisa.

Ukh.

Kenapa Yunho datang kesini?
Kenapa Yunho tahu letak rumahnya?
Kenapa Yunho bersikap seolah tidak terjadi apa pun?

  “Hey! Ma Chef!”


DEG!


Jaejoong tersentak kaget.
Gerakannya sontak berhenti.
Ia terdiam menatap bawang putih itu.

Gosh.

Panggilan itu..
Kenapa?


GREPP.


Jaejoong meringis.
Merasakan lengan kekar Yunho yg memeluk erat pinggangnya.

  “Benar kau sudah menikah?”

  “Kau sudah melihat cincinku waktu itu, kenapa masih bertanya?”

  “Aku tidak percaya”

  “…”

  “Aku ingin bertemu dengan suamimu, Joongie”


DEG.


Jaejoong terdiam.
Mata beningnya bergerak pelan.
Ada ragu disana.
Tapi mendadak rasa itu buyar ketika pupil cokelatnya menatap tidak sengaja jemari Yunho yg berada di pinggangnya.

Sesuatu berwarna perak tersemat di sana.

Jaejoong menggigit bibir bawahnya.
Tangisnya mengalir begitu saja.
Tidak, dari jauh pun ia tahu kalau itu adalah cincin pernikahan mereka.

  “Ia sedang berdiri di belakangku..” Bisik Jaejoong lirih.

Yunho menarik senyum kecilnya.
Ia menyurukkan wajahnya di tengkuk Jaejoong.
Menghirup wangi manis yg telah lama hilang.

Jaejoong menggenggam jemari Yunho yg melingkar di sana.
Ia menunduk menahan tangisnya.

  “Maafkan aku..Aku sudah berusaha untuk mengingat, tapi tidak bisa..” Ujar Yunho lirih.

  “Sampai kapan pun kau tidak akan pernah bisa Yunnie yah..Kau amnesia permanen setelah kecelakaan itu..Hiks..” Isak Jaejoong pelan.

  “Kau pasti menderita karena Ummaku ani? Aku sudah tahu semuanya, ia mengancammu untuk menjauh dariku dengan iming2 memecat seluruh chef yg ada di La Pomme

  “Hiks..”

  “Aku minta maaf atas nama Ummaku”

  “Ani Yunnie yah, kau tidak perlu melakukannya..Aku tidak pernah marah atas Ummamu..Tidak..”

Hmp.

Namja tampan itu tersenyum kecil.
Ia melepas rengkuhannya di pinggang Jaejoong dan membalikkan tubuh namja cantik itu.

  “Kau tahu? Sekali aku mencintaimu, aku akan tetap mencintaimu, walau ingatanku hilang sekali pun..Karena kita, sudah ditakdirkan Tuhan untuk selalu bersama”

  “Aku tahu bear..Aku tahu..”

Namja cantik itu menyunggingkan senyum manisnya.
Ia menyentuh wajah Yunho dengan kedua telapak tangannya dan berbisik lembut.

  “Aku merindukanmu..Suaramu..Pelukanmu..Kecupanmu..Kehangatanmu..”

Yunho memiringkan wajahnya.
Mengecup telapak tangan kanan Jaejoong dengan lembut.

  “Aku akan mengembalikan kerinduanmu malam ini, Boo” Bisiknya pelan.

Jaejoong terkekeh lirih.
Ia mengusap rambut cokelat suaminya dan mengangguk.

  “Aku mencintaimu”

  “Aku lebih mencintaimu..”


END.

DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar