Tittle: CHEF
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
ONESHOOT
Rating:
family-romance-friendship-hurt-gelundungan bareng junsu
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
-------
“Hey! Ma Chef!”
.
.
.
Jung Keybum mendelikkan mata kucingnya.
Melirik putra tunggalnya yg meraih kunci mobil
mewahnya dari meja nakas.
“Yunho ah~!
Eodisseo?” Tanya Keybum seraya menutup majalah fashion yg ada di pangkuannya.
Namja tampan bernama Jung Yunho itu berbalik.
Menatap sang Umma yg terlihat sangat cantik hari ini.
Kemudian ia tersenyum manis.
“Yg jelas
bukan arisan! Hahahaha” Tawa Yunho seraya berlari menuju pintu depan.
Yeoja bermata kucing itu menggertak kesal.
Alisnya bertaut.
Dadanya berdebar ringan.
Berharap2 cemas kalau putra kesayangannya itu tidak
pergi ke resto La Pomme lagi.
-------
Yunho menarik senyum kecilnya.
Menatap bangunan mewah milik Halmoninya.
Resto berbintang yg terkenal.
Hanya mereka yg dipandang publik yg bisa menghamburkan
uangnya disini.
Oh well.
Tentu saja.
Karena resto bergaya Italia ini memperkerjakan para chef yg handal.
La Pomme.
Yunho beranjak duduk di kursi favoritnya.
Mata musangnya bergerak pelan.
Mencoba memutar pandangan mencari sosok cantik yg
selalu berhasil membiusnya itu.
Namja cantik yg memakai syal merah dalam balutan
seragam chef mewahnya.
Kim Jaejoong.
SSRAK.
Yunho beranjak bangun dari duduknya.
Ia berjalan menuju dapur seraya menyunggingkan
seringai manisnya.
CKLEK.
Pintu besi itu didorong pelan oleh Yunho.
Segera saja ia mendapati pemandangan super sibuk yg
selalu terjadi di dalam sana.
Para koki handal yg berseliweran dimana2 dengan raut
wajah serius mereka.
Yunho tersenyum kecil ketika beberapa dari mereka yg
menyadari kehadirannya di sana menundukkan tubuh untuk dua detik.
“Taemin!
Gulanya kurang!”
DEG.
Lagi.
Entah yg keberapa kalinya jantungnya kembali berdebar.
Mulanya hanya debaran lembut.
Tapi semakin dalam ia memperhatikan sosok cantik itu
debarannya seakan menggila.
Ya tuhan.
“Annyeong”
Sapa Yunho tersenyum.
Jaejoong yg sedang sibuk menata Iga bakarnya terkejut
dan sontak menoleh ke samping.
Dahinya mengernyit memandang Yunho.
“Tuan Jung?
Sedang apa anda disini eoh? Ini bukan tempat anda!” Ujarnya ketus.
“Wae? Aku
sedang mengecek dapur hanya untuk memastikan tidak ada yg salah disini, lagi
pula resto ini milikku juga” Sahut Yunho santai.
Aish.
Jaejoong memutar bola matanya kesal.
“Terserah, yg
jelas anda jangan berdiri disini, kami sedang sibuk2nya”
“Arasseo, aku
akan menunggu disana”
“Menunggu?
Siapa?”
“Tentu saja
kau, nona cantik”
“AKU NAMJA!!”
Yunho hanya tertawa geli.
Ia menepuk kepala Jaejoong dengan lembut dan berjalan
menyandar di sudut dapur.
Mata musangnya bergerak pelan mengawasi Jaejoong yg
bersungut kesal seraya kembali mengurus masakannya.
Tanpa menyadari para chef lain yg menatap sedih namja cantik itu.
-------
Jaejoong baru saja selesai mengganti seragamnya dengan
baju biasa.
Ia sudah bersiap untuk pulang ke rumah mungilnya yg
ada di ujung jalan.
Ah, teman2nya sudah pulang semua.
CKLEK.
“Lama sekali”
DEG!
Jaejoong terlonjak kaget.
Mata beningnya membesar.
Ia mengelus dadanya perlahan.
“Kau
mengagetkanku, Tuan Jung!” Ujar Jaejoong kesal.
Yunho hanya tersenyum kecil.
Ia berjalan di samping Jaejoong.
“Kenapa kau
masih memanggilku dengan sebutan itu? Berapa kali sudah kukatakan untuk
memanggilku dengan nama saja”
“…”
“Jaejoong ah!”
“Eh? Ne?”
“Ckk, kau
melamun!”
Namja cantik itu menghela nafas pendek.
Right.
Pikirannya sedang tidak fokus saat ini.
Mata beningnya bergerak pelan menatap jalanan yg mulai
tertutupi salju.
Ah, sudah masuk musim dingin.
Sementara itu, Yunho hanya diam.
Ia tetap menyamakan langkahnya dengan namja cantik
itu.
Sesekali mata musangnya memicing memperhatikan
Jaejoong yg lagi2 terlihat tidak fokus.
Belakangan ini ia sering memergoki namja cantik itu
melamun.
Apa yg sedang dipikirkannya?
“Yunho”
DEG.
Namja tampan itu tertegun kaget.
Mata musangnya melebar.
Suara merdu yg memanggil namanya secara langsung itu
membuatnya dejavu.
Yunho segera menoleh menatap Jaejoong yg menghentikan
langkahnya.
“Mulai
sekarang kau bisa berhenti menungguku pulang” Ujar Jaejoong datar.
Yunho mengernyitkan dahinya.
“Wae?”
“Aku tidak
suka, dan kalau bisa, jangan terlalu sering bermain ke dapur resto, banyak
orang yg terganggu dengan kehadiranmu disana”
“Kau yakin?
Sepertinya hanya kau yg merasa terganggu”
DEG.
Bibir ranum itu terkatup rapat.
Jaejoong mencengkram kedua jemarinya yg terkepal erat.
Perlahan ia menundukkan wajahnya.
Kembali menatap hamparan salju.
“Katakan
padaku Jae ah” Ujar Yunho pelan.
Namja cantik itu tertegun kaget.
Ia mengangkat wajahnya menatap Yunho.
“A..Apa?”
“Beritahu aku
apa yg terjadi padamu”
“Apa maksudmu?
Aku baik2 saja!”
“Bukan itu,
kau..Kau selalu bersikap ramah kepada semua orang..Tapi, kenapa hanya aku?
Kenapa kau hanya mengacuhkan aku? Kau membenciku?”
Namja cantik itu kembali terdiam.
Ia mulai gelisah.
“Yunho”
“Ne?”
“Kalau kau
masih ingin bertemu denganku, simpan semua pertanyaanmu rapat2”
“Apa?”
“Jangan
bertanya tentang apa pun, cukup..Kau hanya perlu diam..”
“Apa aku
pernah berbuat salah kepadamu?”
“Tidak..Sama
sekali tidak..Bukan kau yg bersalah..Tapi aku”
“Jae, aku---”
DRAP!
“JAE!”
Terlambat.
Namja cantik itu sudah melangkahkan kakinya menjauh.
Ia berlari sekuat tenaga.
Meninggalkan Yunho yg terdiam dengan penuh tanda tanya
disana.
“Hiks..”
Jaejoong menyeka kasar air matanya yg mengalir.
Hatinya terasa sakit.
Ia mencengkram dada kirinya dengan erat.
Menggigit bibirnya yg terasa kelu.
“Mianhae
Yunnie ah..” Bisiknya lirih.
-------
Jung Keybum menolehkan wajahnya seraya meletakkan
cangkir antiknya di atas meja.
Mata kucingnya menatap putra kesayangannya yg baru
saja kembali dengan gelisah.
“Umma”
“Hmm?”
“Umma tahu Kim
Jaejoong?”
DEG.
Mata kucing itu melebar.
Ia menggertakkan giginya pelan.
Berusaha mengendalikan emosinya.
“Ne, waeyo?”
“Apa yg Umma
tahu tentang dirinya? Aku bingung, kenapa ia selalu menghindar setiap kali
bertemu denganku”
“Yunho, kalau
ia bersikap seperti itu padamu, itu tandanya ia tidak ingin dekat denganmu”
“Kenapa Umma
berkata seperti itu?”
Keybum tidak menyahut lagi.
Ia hanya merapatkan bibir tipisnya seraya melirik
cangkir antiknya.
“Kau sudah
makan?”
“Umma!”
“Maid Nana
sudah menyiapkan makan malam untukmu”
Hhh.
Yunho menghela nafasnya.
Ia bingung.
Apa yg terjadi?
Kenapa Ummanya selalu seperti ini jika ia membahas
tentang namja cantik itu?
Oh well.
Ada sesuatu yg disembunyikan orang2 darinya.
-------
Kim Junsu yg baru saja selesai mengganti shiftnya
dengan Shim Changmin itu beranjak duduk di samping Jaejoong.
Mata sipitnya bergerak pelan memandangi sosok cantik
yg tampak rapuh itu.
Gosh.
Junsu tidak tega.
Ia merangkul pundak Jaejoong dan tersenyum kecil
padanya.
Jaejoong mengangkat wajah.
Ia balas tersenyum kecil.
“Aku tidak
bisa Su ya..Aku tidak kuat..” Bisik Jaejoong lirih.
Junsu menggeleng.
Ia memberikan senyum termanisnya untuk Jaejoong.
“Kau bisa
Joongie, kau kuat” Balas Junsu berbisik.
Jaejoong menghela nafasnya.
Ia menatap jarinya dan terkekeh kecil.
“Yunho
menunggumu di depan”
“Kau saja yg
bertemu dengannya”
“Jae”
“Kkkhh”
“Come on,
jangan seperti itu ne? Kau merindukannya hmm?”
“Kau tahu
Junsu yah?”
“Hmm?”
“Kurasa ini yg
terbaik untuk semuanya, aku tidak bisa membiarkan Yunho terus mengejarku,
Nyonya Jung bisa marah, dan kalau ia marah, kalian semua bisa kena imbasnya,
aku tidak ingin kalian sedih karenaku”
Junsu menggeleng.
Ia ikut beranjak berdiri dan menepuk pipi Jaejoong
lembut.
“Ani, kami
semua tidak pernah merasa seperti itu Joongie ah, kita semua adalah satu
disini, jadi apa pun yg terjadi, kami tetap mendukungmu”
Jaejoong hanya menarik senyum kecutnya.
“Aku tahu
kalian sama sepertiku, kita semua berasal dari kalangan yg tidak mampu, untuk
makan saja susah, aku tidak mungkin membiarkan keegoisanku bebas dan
mengorbankan pekerjaan kalian”
“Banyak
pekerjaan yg bisa kami raih, Jaejoongie”
“Tidak, aku
tetap akan melindungi kalian semua”
“Meski pun
hatimu tersayat2? Jaejoong---”
“Aku akan
menemui Yunho”
Junsu menghela nafasnya.
-------
Namja tampan itu tersenyum lebar.
Menatap teduh sosok cantik yg menghampirinya saat ini.
Well, Yunho sedang duduk di beranda resto, menikmati hembusan
dingin angin malam yg disukainya.
Jaejoong melepas syal merahnya.
Ia duduk di depan Yunho.
“Apa?” Tanya
Jaejoong kesal.
Namja tampan itu tidak menyahut.
Ia hanya terkekeh geli dan menjentikkan jarinya.
Membuat Jaejoong mendongakkan wajah menatap bingung
seorang butler yg menuangkan segelas anggur untuknya.
“Ada yg ingin
kukatakan padamu, jadi aku ingin kau rileks terlebih dahulu dengan segelas
anggur mahal itu” Ujar Yunho.
Cih.
Jaejoong menarik senyum mengejeknya.
“Tidak perlu
kau katakan pun aku tahu kalau ini anggur mahal, Tuan Jung”
Yunho hanya menaikkan alisnya seraya menyesap
anggurnya.
Jaejoong ikut melakukan hal yg sama.
Kemudian ia meletakkan gelas itu dan menarik nafas
panjang.
SRET.
DEG!
Jaejoong tersentak kaget menatap jemari Yunho yg
menggenggam tangannya.
Jantungnya mulai berdebar.
Oh tidak.
Jangan bilang kalau---
“Jaejoong ah”
“…”
“Sejak pertama
kali melihatmu, aku sudah tertarik padamu”
Jaejoong menggigit bibir bawahnya.
“Aku mencintaimu”
Bisik Yunho lirih.
SSRAK!
Yunho tertegun.
Mata musangnya menatap Jaejoong yg beranjak dari
duduknya.
Berdiri dengan bibir yg digigit kuat.
Mata beningnya terlihat berkaca2.
“Ini yg
kutakutkan, pernyataan yg selalu kuhindari darimu” Ujar Jaejoong tercekat.
Yunho mengernyitkan dahinya.
Ia bisa melihat jelas tetes bening yg mengalir
membasahi pipi namja cantik itu.
Jaejoong tersenyum kecut.
Ia mengangkat tangan kirinya dan memperlihatkan
sesuatu yg berkilau di jari manisnya.
“Aku sudah
menikah, Jung Yunho” Isak Jaejoong lirih.
MWO??
Yunho beranjak berdiri dari duduknya.
Menatap tidak percaya ke arah Jaejoong yg semakin
terisak.
“Tapi aku---”
“AKU SUDAH
MENIKAH!! TIDAKKAH KAU TAHU ITU?! AKU SUDAH DIMILIKI OLEH ORANG LAIN, YUNHO!”
DEG.
Yunho terhenyak.
Mata musangnya bergerak pelan.
Ada rasa sakit dari mata bening itu.
Yunho mencengkram kedua jemarinya yg terkepal.
Jaejoong menyeka air matanya.
Ia berbalik dan berlari meninggalkan Yunho yg masih
disana.
Sendiri.
Di tengah keheningan malam.
Dengan tetes bening yg berjatuhan dari mata musangnya.
Sakit..Bisiknya dalam hati.
-------
Lee Taemin baru saja menutup resto bergaya Italia itu.
Ia mengunci seluruh pintu seraya berjalan menuju ruang
ganti seragam untuk para chef.
Mata bulatnya menatap sendu teman2nya yg sedang duduk
di sana.
Menghibur Jaejoong yg tidak berhenti menangis sejak
tadi.
Junsu sedang memeluk erat tubuh rapuh Jaejoong.
Sementara Jessica mengusap lembut rambut almond
Jaejoong.
“Menangislah
sepuasmu” Bisik yeoja blonde itu.
Mereka semua saling menatap satu sama lain.
Menunggu Jaejoong berhenti menangis dan berhasil
mengatur nafasnya untuk tenang.
“Maaf..Aku
membuat kalian ikut sedih” Ujar Jaejoong lirih.
Mereka semua menggeleng.
Tersenyum kecil menatap Jaejoong.
“Seharusnya
kami berterima kasih kepadamu Joongie yah..Kau tidak perlu seperti ini” Ujar
Minho.
“Ani, aku
harus, kalian semua keluargaku..Temanku, sahabatku, segalanya
untukku..Sementara Yunho, dia hanya seorang laki2 menyebalkan yg bisanya hanya
mengganggu”
Junsu tersenyum manis.
“Tapi hanya
dia yg bisa membuatmu bernafas ani? Kau mencintainya” Bisiknya.
Jaejoong tersenyum kecil.
Ia mengusap wajahnya dan terkekeh.
“Aku bisa
mencintai orang yg lain” Sahut Jaejoong.
“Yeah, seperti
bayangan Yunho, misalnya” Celetuk Changmin tertawa.
Hmp.
Namja cantik itu menaikkan alisnya.
Seluruh chef yg
ada disana saling tertawa renyah.
Membuat Jaejoong melupakan kesedihan hatinya untuk
sejenak.
-------
TIK
TIK
TIK
Yunho mengangkat wajahnya.
Menatap jarum jam yg tidak berhenti berdetak.
Sudah lima hari ia tidak mengunjungi resto La Pomme itu.
Jujur, ada rasa sakit untuk melihat namja cantik itu
lagi.
Yunho sama sekali tidak menyangka kalau cincin yg
selama ini tersemat di jari manis namja cantik itu adalah cincin pernikahan.
Oh well,
Menikah? Yg benar saja.
Namja tampan itu menarik nafas dalam.
Ia meletakkan laptop Apple peraknya di atas ranjang
dan beranjak keluar dari kamar.
Berjalan menuju ruang baca milik keluarganya.
Yunho mendesah pendek.
Ckk, sekarang ia harus membongkar isi perpustakaan ini
hanya karena ia melupakan dimana ia meletakkan buku contoh proposalnya.
Aish.
TUK.
Yunho meletakkan satu jari telunjuknya di punggung
buku yg berjejer rapi itu.
Kemudian ia mulai menggerakkan jarinya perlahan
menyamping seraya mengeja satu persatu buku yg ada disana.
Gotcha! Pekik Yunho dalam hatinya.
SRET!
Yunho segera menarik punggung buku itu.
Namun tertahan karena himpitan buku2 lainnya.
Aish.
Yunho memutuskan untuk menarik paksa buku bercover
merah itu dengan kasar.
BRUKK!
Namja tampan itu menjerit kecil.
Buku2 yg sederet dengan buku contoh proposalnya
berjatuhan di dekat kakinya.
Yunho berjongkok dan memungut satu persatu dari
mereka.
DEG.
Mata musang Yunho melebar.
Menatap satu buku besar dengan cover berukir perak.
Jantungnya berdebar membaca untaian kata yg tertulis
disana.
‘Yunho & Jae’s Wedding Album’
Apa2an ini?? Gumam Yunho dalam hatinya.
Ia segera melempar buku yg ada di genggamannya dan
beralih membuka album besar itu.
SSRAK.
Sontak mata musang Yunho membulat.
Menatap tidak percaya potret2 yg ada di dalam sana.
Oh gosh.
Bukankah ini dirinya dan Jaejoong?
Namja cantik itu?
Jemari Yunho bergerak menelusuri satu persatu foto yg
ada.
Mata musang Yunho bergerak pelan.
Jantungnya berdebar2 tidak karuan.
Menatap potret dirinya yg memakai tuksedo hitam putih
bersama Jaejoong yg memakai gaun putih yg mewah.
Mereka berdua berdiri di atas mimbar gereja dengan
bibir yg saling bertaut.
Terlihat sang pastor yg tersenyum di antara mereka.
SSRAK.
Yunho membalik halaman kedua.
Ia semakin terhenyak.
Taemin, Junsu, Changmin, Minho, Jessica, dan semua chef yg ada di resto La Pomme berdiri menghimpit ia dan
Jaejoong.
Mereka semua terlihat bahagia.
Masing2 dari mereka memegangi kertas putih bertuliskan
‘Happy YunJae Wedding’.
Yunho menutup album itu.
Ia masih tidak mengerti.
Kemudian ia membuka halaman akhir dari album itu dan
menatap potret besar dirinya dan Jaejoong yg sedang tertawa kecil di dekat kue
bertingkat itu.
Satu tangannya membantu Jaejoong memotong kue yg
berada di tingkat dasar.
BRAKK!
Yunho segera menutup kasar album itu dan mengapitnya
seraya berlari keluar ruangan.
Nafasnya menderu.
Ia menaiki tangga menuju kamar Umma Appanya.
BRAKK!
“YUNHO!”
Keybum tersentak kaget.
Menatap Yunho yg berantakan dengan satu tangan yg
mengacungkan buku besar berukir perak.
Mata kucing Keybum membesar.
Ia berdiri dari duduknya.
“Hh..hhh..Katakan padaku..Apa maksud dari foto2 yg ada di dalam
sini..Hh..Apa yg Umma sembunyikan dariku?” Ujar Yunho mendekati Keybum.
Yeoja bermata kucing itu menggigit bibirnya.
“APA YG UMMA
SEMBUNYIKAN DARIKU EOH?! APA YG KALIAN TUTUPI DARIKU?!” Teriak Yunho marah.
Keybum terisak lirih.
Membiarkan air matanya mengalir begitu saja.
Ia terduduk di atas ranjangnya.
Yunho berjalan mendekat dan berdiri di hadapan yeoja
itu.
“KENAPA AKU
BISA BERSAMA JAEJOONG?? KENAPA IA MEMAKAI GAUN PENGANTIN?? APA MAKSUDNYA??
BERITAHU AKU, UMMA!!”
“Yunho
ah..Hiks..”
“Hh..hh..”
“Mianhae..”
Yunho mengernyitkan dahinya.
Ia berlutut di hadapan Keybum dan menatap mata kucing itu.
“Kalian memang
sudah menikah, Yunho yah..Hiks..”
DEG.
“Tapi Umma
tidak menyukai namja itu..Hiks..”
DEG.
“Kecelakaan
beberapa bulan yg lalu merenggut ingatanmu..Hiks..Dan Umma memanfaatkan keadaan
itu untuk memisahkan kalian..Maafkan Umma..”
Yunho terdiam.
Ia terduduk di lantai dengan raut wajah yg tidak bisa
digambarkan.
Shock.
“Kenapa?”
Bisiknya lirih.
Keybum tidak menyahut.
Yunho menggeram kesal.
“KENAPA UMMA
BEGITU TEGA?!”
“Mianhae Yunho
ah..Hiks..Namja itu tidak pantas bersanding denganmu..Ia hanya anak panti
asuhan!”
“TAPI PADA
AKHIRNYA AKU TETAP AKAN KEMBALI PADANYA, SEKALIPUN MATAKU BUTA, UMMA!!”
“Hiks..”
“Sekarang aku
mengerti kenapa Umma selalu melarangku untuk mengunjungi La Pomme”
“Hiks..”
“Sekarang aku
mengerti kenapa Umma begitu membenci namja cantik itu”
“…”
“Aku kecewa!”
“Yunho ah!”
BLAMM!
Keybum menundukkan wajahnya.
Menyeka air matanya yg terus mengalir.
Gosh.
Ia menyesal.
-------
Jaejoong mengerutkan dahinya seraya mencincang bawang
putih itu.
Ia berusaha mengacuhkan sosok tampan yg berdiri di
belakangnya.
Tapi ia tidak bisa.
Ukh.
Kenapa Yunho datang kesini?
Kenapa Yunho tahu letak rumahnya?
Kenapa Yunho bersikap seolah tidak terjadi apa pun?
“Hey! Ma
Chef!”
DEG!
Jaejoong tersentak kaget.
Gerakannya sontak berhenti.
Ia terdiam menatap bawang putih itu.
Gosh.
Panggilan itu..
Kenapa?
GREPP.
Jaejoong meringis.
Merasakan lengan kekar Yunho yg memeluk erat
pinggangnya.
“Benar kau
sudah menikah?”
“Kau sudah
melihat cincinku waktu itu, kenapa masih bertanya?”
“Aku tidak
percaya”
“…”
“Aku ingin
bertemu dengan suamimu, Joongie”
DEG.
Jaejoong terdiam.
Mata beningnya bergerak pelan.
Ada ragu disana.
Tapi mendadak rasa itu buyar ketika pupil cokelatnya
menatap tidak sengaja jemari Yunho yg berada di pinggangnya.
Sesuatu berwarna perak tersemat di sana.
Jaejoong menggigit bibir bawahnya.
Tangisnya mengalir begitu saja.
Tidak, dari jauh pun ia tahu kalau itu adalah cincin
pernikahan mereka.
“Ia sedang
berdiri di belakangku..” Bisik Jaejoong lirih.
Yunho menarik senyum kecilnya.
Ia menyurukkan wajahnya di tengkuk Jaejoong.
Menghirup wangi manis yg telah lama hilang.
Jaejoong menggenggam jemari Yunho yg melingkar di
sana.
Ia menunduk menahan tangisnya.
“Maafkan
aku..Aku sudah berusaha untuk mengingat, tapi tidak bisa..” Ujar Yunho lirih.
“Sampai kapan
pun kau tidak akan pernah bisa Yunnie yah..Kau amnesia permanen setelah
kecelakaan itu..Hiks..” Isak Jaejoong pelan.
“Kau pasti
menderita karena Ummaku ani? Aku sudah tahu semuanya, ia mengancammu untuk
menjauh dariku dengan iming2 memecat seluruh chef yg ada di La Pomme”
“Hiks..”
“Aku minta
maaf atas nama Ummaku”
“Ani Yunnie
yah, kau tidak perlu melakukannya..Aku tidak pernah marah atas Ummamu..Tidak..”
Hmp.
Namja tampan itu tersenyum kecil.
Ia melepas rengkuhannya di pinggang Jaejoong dan
membalikkan tubuh namja cantik itu.
“Kau tahu?
Sekali aku mencintaimu, aku akan tetap mencintaimu, walau ingatanku hilang
sekali pun..Karena kita, sudah ditakdirkan Tuhan untuk selalu bersama”
“Aku tahu
bear..Aku tahu..”
Namja cantik itu menyunggingkan senyum manisnya.
Ia menyentuh wajah Yunho dengan kedua telapak tangannya
dan berbisik lembut.
“Aku
merindukanmu..Suaramu..Pelukanmu..Kecupanmu..Kehangatanmu..”
Yunho memiringkan wajahnya.
Mengecup telapak tangan kanan Jaejoong dengan lembut.
“Aku akan
mengembalikan kerinduanmu malam ini, Boo” Bisiknya pelan.
Jaejoong terkekeh lirih.
Ia mengusap rambut cokelat suaminya dan mengangguk.
“Aku
mencintaimu”
“Aku lebih
mencintaimu..”
END.
DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar