Tittle: BEASTLY
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
ONESHOOT
Rating:
family-romance-fantasy-hurt-masuk kardus
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
-------
“Kau akan
menjadi yg terburuk setelah menjadi yg terbaik”
.
.
.
Suasana DongBang Senior High School itu terlihat ramai
hari ini.
Oh well.
Sedang ada pemilihan President School terbaru untuk tahun ini.
Terlihat dari depan mimbar, putra pemilik yayasan
sekolah, Jung Yunho.
Dengan kaus abu2nya yg dipadu dengan rompi hitam.
Mata musangnya mengerling tajam.
Seulas senyum mengejek terukir di bibir tebalnya.
Yes!
Siapa yg tidak tahu hasil akhir dari pemilihan President School ini huh?
Jung Yunho selalu menjadi pemenang selama 2 tahun
berturut2 karena kesempurnaan yg dimilikinya.
He is the
best.
Dia yg terbaik.
Multilatenta, kaya, penguasa, tampan, oh wow, tidak
ada satu pun kecacatan dalam biografi hidupnya.
Sangat berbanding terbalik dengan sosok cantik yg
terlihat mengasingkan diri di ujung pilar.
Kim Jaejoong menundukkan wajahnya seraya memeluk erat
buku teksnya.
“Congrats boy! Kau terpilih lagi tahun
ini!” Ujar Yoochun tertawa.
Yunho hanya mengangguk angkuh.
Ia melangkahkan kakinya berjalan meninggalkan
auditorium sekolah.
Mengacuhkan teriakan para penggemarnya.
Eoh?
Yunho menaikkan alisnya.
Menatap Jaejoong yg hendak beranjak dari tempatnya.
“YA! Kau Kim
Jaejoong bukan?” Teriak Yunho lantang.
Namja cantik itu tersentak kaget.
Ia menoleh dan membulatkan matanya menatap Yunho yg
berjalan mendekat.
Oh gosh!
Mimpi apa ia semalam?
“Kau pria
berwajah yeoja yg paling menjijikkan di dunia!” Tawa Yunho lantang.
DEG.
Jaejoong membesarkan matanya tidak percaya.
Ia menggertakkan giginya kesal.
“Apa
masalahmu, Tuan Jung? Aku tidak pernah mengganggumu!” Ujar Jaejoong kesal.
Namja tampan itu menoyor dahi Jaejoong sedikit keras.
Ia menatap tajam wajah cantik itu.
“Dengar, Kim,
peraturan pertama yg akan kubuat di sekolah ini adalah, pria berwajah yeoja
sepertimu dilarang masuk ke dalam kelas! Kecuali kau mengoperasi wajahmu
terlebih dahulu”
“M..Mwo?”
“Banci!”
Namja tampan itu tertawa lantang.
Ia menepuk kepala Jaejoong dan berjalan meninggalkan
namja cantik itu.
Seluruh siswa siswi yg hadir di sana ikut tertawa.
Mengejek Jaejoong yg menundukkan wajahnya dalam.
Ia mencengkram kepalan jemarinya dengan erat.
Berusaha menahan tangis yg hendak mengalir.
TAP.
Yunho sontak menghentikan langkahnya.
Menatap sosok yeoja berambut ikal yg bersandar di
dinding.
Ia menaikkan alisnya.
Oh mom.
Yeoja berambut ikal itu terlihat sangat mengerikan.
Ia mengenakan gothic
dress dengan high heels-nya yg
berwarna senada.
Hitam.
Ah, perlu kujelaskan disini, kalau sekolah swasta ini
tidak mewajibkan seragam untuk para siswa.
Seragam sudah terlalu kuno, menurut Yunho.
“Hati2 Boy, yeoja itu penyihir!” Ujar Yoochun
memundurkan langkahnya.
Heh?
Yunho terkekeh geli.
Ia malah mendekati yeoja itu dengan yakin.
Mengacuhkan teman2 gengnya yg sudah berlari menjauh.
Mata musang Yunho memicing.
Menatap mata sipit yg tertutup dengan eyeliner hitam itu.
Membuat mata yeoja berambut ikal itu terlihat semakin
tajam.
“Wah wah,
tumben sekali seorang Jung Yunho mau menyapa gadis penyihir sepertiku ini”
Kekeh yeoja itu geli.
Yunho menaikkan alisnya.
“Dengar, Nona
mistik, peraturan kedua yg akan kusahkan di sekolah ini adalah, yeoja sinting
sepertimu dilarang bersekolah di sini”
“Eoh?”
“Jadi
sebaiknya kau segera mengurus surat kepindahanmu”
Yeoja berambut ikal itu tertawa geli.
Ia menjentikkan kuku hitamnya yg panjang.
Seulas seringai terukir di bibir tipisnya.
“Sepertinya
kau sudah melampaui batas ania? Kesempurnaanmu membuat sikapmu menjadi congkak
dan sombong” Ujarnya.
“Mwo? Ya! Jaga
bicaramu!” Bentak Yunho kesal.
Yeoja itu mengetukkan heels-nya sedikit keras.
Ia semakin menarik seringai tajamnya seraya mendekati
Yunho.
“Kau, Jung
Yunho, aku mengutukmu dengan sihirku” Desisnya tajam.
DEG.
Yunho tersentak kaget.
Sontak ia memundurkan langkahnya.
Pelipisnya berkeringat.
Jujur saja, ia sedikit takut saat ini.
“Kau akan
menjadi yg terburuk setelah menjadi yg terbaik”
DEG DEG
DEG.
Yunho meringis.
Mendadak ia merasakan kepalanya pusing.
Dunia seakan berputar dengan cepat.
Mata musangnya menyipit.
Menatap yeoja berambut ikal yg sedang tertawa geli
itu.
Mengerikan, pikir Yunho.
Namja tampan itu berpegangan pada dinding yg ada di
dekatnya.
Kepalanya semakin sakit.
Detik berikutnya yg ia ingat adalah, semuanya menjadi
gelap.
-------
“Nggghh”
Namja tampan itu mengerjapkan mata musangnya.
Kepalanya terasa berat.
Ia menggerakkan tubuhnya tidak nyaman.
DEG!
Mendadak Yunho tersentak.
Ia melompat bangun dari baringnya.
Menyadari kalau posisinya saat ini adalah di dalam
kamarnya yg hangat.
Eoh?
Bukankah tadi ia masih berada di sekolah?
Dan lagi..Yeoja itu---
“WHAT THE
HELL?!” Teriak Yunho kaget.
Namja tampan itu membulatkan mata musangnya.
Menatap bayangan dirinya dari cermin besar itu.
Jantungnya berdebar kencang.
Darahnya berdesir cepat.
No, no, NO!!
Yunho meraba kepalanya yg berdenyut.
Ia menggeleng tidak percaya.
Menatap sosok namja yg ada di dalam cermin itu.
Rambut cokelatnya hilang.
Ia botak.
Dengan urat nadi yg timbul di atas kulitnya.
Yunho merinding.
Ia menatap tangannya yg seperti dililit selang
berwarna merah dan biru.
Di lengan kanannya terdapat lukisan sebuah pohon
berwarna hijau.
“Kutukanmu
bisa hilang kalau ada seseorang yg mengatakan ‘aku mencintaimu’ kepadamu”
DEG!
Yunho berbalik.
Membulatkan matanya menatap yeoja berambut ikal yg
sedang duduk atas mejanya.
“Ke..Kenapa
kau bisa berada di sini?!”
“Hmp, kau
benar2 anak yg tidak tahu diri, Jung Yunho, kau bertingkah seakan telah menjadi
penguasa dunia apa kau tahu itu eoh?”
“…”
“Kau telah
menyakiti banyak orang dengan kekuasaanmu, dan juga tutur katamu yg selalu sok
hebat itu”
“Kau---”
“Waktumu
setahun”
DEG.
“Apa??”
“Kau lihat
lukisan pohon yg ada di tanganmu itu? Pohon itu akan berbunga setiap kali
berganti bulan, dan kalau jumlah bunganya mencapai angka 12, maka kau tidak
akan pernah bisa kembali selamanya”
“KAU
BERCANDA?! KEMBALIKAN TUBUHKU SEPERTI SEMULA SEKARANG JUGA!!”
Yeoja berambut ikal itu tertawa lantang.
Ia menjentikkan kuku hitamnya yg panjang seraya
melompat dari atas meja milik Yunho.
Mata sipitnya yg ditutupi eyeliner tebal mengerling tajam.
“Jangan pernah
bermain2 dengan seorang penyihir, Dude”
Desisnya keras.
Yunho terhenyak.
Tubuhnya merinding ketika menyadari yeoja berpakaian gothic itu telah menghilang dari
pandangannya.
Gosh.
Yunho terduduk lemas.
Kutukannya akan hilang kalau ada yg mengatakan cinta
padanya?
Yg benar saja!
Ia sendiri jijik melihat keadaannya yg sangat parah
seperti ini!
He’s look
like a monster!!
“Yunho! Kau
sudah pulang?”
DEG!
Yunho tercekat.
Ia tahu itu suara Appanya.
CKLEK!
“Yun---”
Namja bermata bulan sabit itu terkesiap kaget.
Mendadak nafasnya tercekat.
Menatap tidak percaya sosok namja yg mengerikan di
hadapannya saat ini.
“Siapa kau?!”
Jerit Jinki kaget.
Yunho mendesah.
Ia beranjak berdiri.
“Ceritanya
panjang, Appa, aku dikutuk” Ujar Yunho lirih.
Mwo?
Namja bermata bulan sabit itu membulatkan mata
sipitnya.
Tubuhnya bergetar hebat.
Menatap urat2 yg terlihat jelas di atas kulit namja
tampan itu.
Terjalin menutupi ketampanan pada wajahnya.
“Apa yg harus
kulakukan, Appa?” Lirih Yunho lemah.
Ia seakan lumpuh saat ini.
Semuanya terjadi begitu cepat.
Yunho menyesal.
-------
“Tidak akan
ada yg bisa melihatmu sekarang, Appa sengaja membeli rumah ini untukmu, kau
tidak perlu khawatir, hanya maid Nana yg akan mengurusimu” Ujar Jinki.
Yunho menghela nafas.
Ia mendongakkan wajahnya.
Menatap langit2 ruangan yg tinggi itu.
Oh well.
Jinki membawanya pindah ke bagian selatan dari negara
yg mereka tinggali itu.
Namja bermata bulan sabit itu berusaha sedemikian rupa
agar publik tidak mengetahui kondisi mengerikan anak kandungnya itu.
“Jaga dirimu
baik2, son” Ujar Jinki sebelum menutup
pintu.
Heh.
Yunho menarik senyum mirisnya.
Son?
Kalau bukan karena kutukan sialan ini mungkin kau
tidak akan pernah menganggapku sebagai putramu. Gumam Yunho dalam hatinya.
Well, Yunho tinggal dengan Appanya yg workaholic sejak
ia kecil.
Ummanya meninggal karena sakit.
Dan juga karena Appanya yg tidak pernah berada di
rumah.
Jung Jinki tidak memperdulikan apa pun selain
perusahaan, bisnis, dan kekuasaan yg tidak pernah membuatnya merasa puas.
Ia bahkan sangat jarang berkomunikasi dengan putra tunggalnya
sendiri.
“Tuan, air
hangatnya sudah saya siapkan, kau ingin mandi sekarang?”
Yunho menoleh.
Menatap Nana yg tersenyum padanya.
Ah, Nana Kim.
Maid yg dua tahun lebih tua darinya.
Yeoja berambut blonde yg sudah menjadi pengasuhnya
sejak ia remaja.
“Ne” Sahut
Yunho lirih.
-------
TAP TAP
TAP.
Namja tampan itu memutuskan untuk berjalan2 saat ini.
Ia memakai jaketnya yg tebal dan menutupi wajahnya
dengan tudung jaketnya yg lebar.
Wajahnya menunduk.
Kalimat penyihir waktu itu terus menghantui
pikirannya.
Ia melirik tangan kanannya.
Sudah ada lima bunga di sana.
Waktunya tinggal 7 bulan lagi sebelum semuanya
terlambat.
Oh shit.
Masalahnya saat ini adalah, tidak semudah itu mencari
seseorang yg mau mencintainya dalam keadaan terkutuk seperti ini kau tahu itu?
Yunho frustasi.
“APPAAAAA!!”
DEG.
Namja tampan itu tersentak kaget.
Ia familiar dengan suara merdu ini.
Yunho menolehkan wajahnya dan membulatkan kedua mata
musangnya.
Menatap sosok cantik yg pernah dihinanya itu sedang berlari
dari kejaran dua namja bertubuh kekar.
“Kim Jaejoong
ania?” Gumamnya berdesis.
Namja tampan itu melangkahkan kakinya mengejar mereka.
Jaejoong berlari ke dalam gedung tua.
Menangis terisak dengan ketakutan yg menyelimuti
dirinya.
Nafasnya menderu tidak teratur.
Ia lelah.
Kepalanya terasa berat.
Pandangannya berputar2.
Sampai kemudian ia merasakan keseimbangannya hilang
dan terjatuh di lantai usang itu.
“JANGAN SENTUH
PUTRAKU!!” Teriak seorang namja berperawakan Cina itu dengan lantang.
Ia berlari menuju dua namja bertubuh kekar itu dan
berusaha merubuhkan mereka.
DOR!
DOR!
DEG!
Kim Hangeng tersentak kaget.
Mata sipitnya membulat.
Ia berbalik menatap sosok namja berjaket yg berdiri di
belakangnya.
Ia memegang pistol.
BRUK!
Hangeng terduduk lemas.
Tubuhnya bergetar hebat.
Menatap dua namja bertubuh kekar itu mati berlumuran
darah dengan jantung yg tertembus peluru.
TAP TAP
TAP.
“Si..Siapa
kau?!” Jerit Hangeng ketakutan.
Yunho tersenyum kecil.
Ia melempar pistolnya dan berjongkok di hadapan namja
Cina itu.
“Siapa
mereka?” Tanyanya acuh.
“Me..Mereka
penagih hutang yg dikirim ke rumahku..” Sahut Hangeng takut.
“Hm, hutang
huh? Berapa?”
“U..Untuk apa
kau tahu? Bukan urusanmu!”
“Ck, dengar,
Tuan! Anakmu berada dalam bahaya karena hutang yg kau buat! Apa kau tidak sadar
heh?!”
“…”
“Beritahu
nomor rekeningmu, aku akan melunasi semua hutangmu”
DEG.
Kim Hangeng membulatkan mata sipitnya.
“Well, sebagai
gantinya, putramu harus tinggal bersamaku mulai besok”
“APA??”
“Akan
kuberikan alamatku setelah ini, lebih baik kau segera bangun”
“Y..YA! Aku
tidak mengenalmu! Bagaimana bisa kau melunasi hutangku dan meminta putraku
untuk tinggal denganmu eoh?! Aku tidak tahu kau orang jahat atau tidak!”
“Atau kau mau
anakmu diperkosa oleh suruhan penagih hutangmu huh?”
DEG.
Hangeng menelan salivanya.
-------
Namja cantik itu mempoutkan bibir cherrynya lucu.
Mata beningnya bergerak pelan.
Menatap rumah yg sangat besar ini.
Setahunya ini rumah kosong.
“Silahkan,
Tuan”
“Omo, panggil
saja aku Jaejoong, gwenchana”
Maid berseragam itu tersenyum manis.
Ia mengangguk dan membantu Jaejoong membawakan
barangnya ke dalam kamar yg ada di ujung lorong.
“Ung..Mianhae,
boleh aku bertanya?”
“Ne, silahkan”
“Si..Siapa yg
tinggal di rumah ini? Maksudku, siapa majikanmu? Appaku bilang dia orang baik,
dia telah melunasi seluruh hutang keluargaku dan menyuruhku tinggal disini agar
aku aman dari orang2 jahat”
“Hmp, kenapa
anda tidak melihatnya sendiri?”
Jaejoong mengernyitkan dahinya.
Namja cantik itu berhenti tepat di depan pintu
kamarnya.
Ia membuka kenop pintu itu dan melebarkan matanya
takjub.
Omo, ini kamar terbaik yg pernah ada! Jeritnya dalam
hati.
“Kalau anda
memerlukan sesuatu silahkan panggil saya, nama saya Nana Kim” Ujar yeoja blonde
itu.
Jaejoong mengangguk.
Ia segera menyeret kopernya ke dalam dan menutup
pintu.
Mengacuhkan sosok namja yg mengintipnya dari pintu
kamar sebelah sejak tadi.
-------
Jaejoong mengernyitkan dahinya.
Menatap sebuah kotak berwarna merah beledu yg
tergeletak di depan pintu kamarnya hari ini.
Oh well.
Apa lagi ini huh?
Sejak ia tinggal di rumah ini ia selalu mendapatkan
barang2 berharga yg diletakkan di depan pintu kamarnya.
Aish.
“NANA!!”
Yeoja berambut blonde itu tersentak kaget.
Ia segera berlari menuju kamar Jaejoong.
Mata sipitnya mengerling menatap kotak merah itu.
Kemudian ia terkekeh geli.
“Hadiah lagi
hum? Sepertinya itu perhiasan yg sangat mahal ani?” Ujar yeoja blonde itu.
Jaejoong mendengus.
“Kembalikan
ini kepada majikanmu! Aku tidak butuh!” Ujar Jaejoong ketus.
“Kenapa?
Gelang perak ini bagus”
“Aku tidak
butuh apa pun, Nana Kim, yg aku inginkan hanya bertemu dengan majikanmu itu!
Kenapa ia berbuat seperti ini padaku? Apa ia membenciku?”
“Mwo? Ania,
siapa yg berkata seperti itu? Tuanku sama sekali tidak membenci anda,
Jaejoongie”
“Lalu?”
“Ia hanya
malu, kau tahu itu? Kau terlalu cantik untuk dipandang, Joongie ah”
BLUSH.
Namja cantik itu merasakan wajahnya panas.
Ia menatap tajam yeoja blonde yg sedang terkikik geli
itu.
Aish, Nana Kim benar2 menyebalkan!
“Ah,
Jaejoongie, makan malam sudah siap”
“Aku tidak
la---”
“Majikanku
sudah menunggu anda di sana”
DEG.
Benarkah?
Mata bening itu berkilat senang.
Ia segera menyambar sweaternya dan berlari menuju
ruang makan.
CKLEK!
DEG!
Gerakan Jaejoong terhenti.
Ia terpaku di tempat.
Jantungnya berdebar2.
Menatap sosok namja yg terlihat mengerikan di kursi
ujung.
Iakah?
Iakah namja yg telah menolong keluarganya itu?
Jaejoong menelan salivanya.
“A..Anyeong..”
Namja berjaket itu tidak menyahut.
Ia hanya diam di tempatnya.
Jaejoong melangkah mendekat.
Ia duduk di kursinya dengan dada yg berdebaran.
Jujur, ia sedikit takut.
Kenapa namja yg ada di hadapannya saat ini tidak
membalas sapaannya?
Suasana mendadak terasa hening.
Tidak terdengar apa pun kecuali suara denting sendok
dan garpu itu.
Yunho dan Jaejoong menghabiskan makan malam mereka
tanpa obrolan.
TREK.
Namja cantik itu meletakkan sendoknya.
Ia meminum airnya dan beranjak dari duduknya.
Jaejoong hendak keluar dari pintu ruang makan, namun
gerakannya mendadak terhenti ketika ia mendengar suara bass yg terasa tidak
asing itu menyapa telinganya.
“Kau takut
padaku?”
Senyap.
Jaejoong tidak menyahut.
Ia hanya berbalik dan menatap mata musang yg balas
memandangnya itu.
Jaejoong tersenyum geli.
Kemudian ia segera melangkah keluar ruangan.
Meninggakan Yunho yg balas tersenyum di tempatnya.
Gosh.
Debaran apa ini?
-------
“Jadi, siapa
namamu?”
Namja cantik itu menoleh.
Menatap Yunho yg duduk di ayunan sebelahnya.
Mereka sedang berada di taman belakang sekarang.
“Aku..Namaku Yunho”
DEG.
“Apa?”
“Yunho, Jang
Yunho”
“Ah, ternyata
margamu Jang”
“Wae?”
“Mm, aku
mengenal seseorang di sekolahku, namanya sama sepertimu, hanya marga saja yg
berbeda”
“Benarkah?
Seperti apa dia?”
Jaejoong terkekeh.
Ia menundukkan wajahnya.
“Ia namja yg
sangat kubenci”
DEG.
“Kenapa?”
“Well, aku
tidak menyalahkan kehidupannya yg sangat sempurna itu, tapi aku tidak suka
dengan sikapnya yg selalu sok hebat, kau tahu, aku paling benci dengan orang yg
suka merendahkan orang lain, maksudku, apa salahnya memiliki sesuatu yg
berbeda?”
“Memangnya apa
yg ia katakan padamu?”
“Kau tahu? Dia
menyebutku banci, hanya karena wajahku, dia bilang aku harus operasi plastik
kalau mau masuk kelas!”
“Benarkah?”
“Ne! Apanya yg
cantik? Jelas2 wajahku sangat tampan!”
Eoh?
Namja bernama Jung Yunho itu tertawa geli.
Membuat Jaejoong sontak mempoutkan bibir cherrynya
lucu.
“Ania, namja
tampan itu benar, Joongie ah..Kau memang cantik..Sangat cantik” Bisik Yunho
tersenyum.
DEG DEG DEG.
Namja cantik itu memalingkan wajahnya yg merah padam.
Ia mengernyit kesal sekaligus malu.
Apa ini?
Kenapa ia berdebar2 seperti ini?
“Aish! Kau
menyebalkan Yunnie yah!” Jerit Jaejoong kesal.
Namja tampan itu semakin menarik senyumnya.
Yunnie?
Terdengar cukup bagus. Gumamnya dalam hati.
Ah, Yunho menghela nafas pendek.
Sudah berapa lama ia tidak merasakan perasaan seperti
ini?
Tersenyum lepas tanpa beban sepertinya sudah sangat
sangat jarang ia lakukan.
“Besok aku
kembali bersekolah, fuuhhh” Eluh Jaejoong tersenyum kecut.
Yunho menatap wajah cantik itu.
“Kenapa kau malah menghela nafas? Bukannya
sekolah itu menyenangkan?”
“Aish, kau
tidak tahu Yunnie ah, besok namja sok hebat itu pasti akan menghardikku lagi,
aku benar2 membencinya”
Namja cantik itu menghentikan ayunannya.
Ia menoleh menatap Yunho dan mengernyitkan dahinya.
“Kenapa kau
menatapku seperti itu?” Tanya Jaejoong bingung.
“Kau benar2
membenci Jung Yunho, Jaejoongie?” Balas Yunho balik bertanya.
Jaejoong terdiam.
Hanya mata beningnya yg bergerak pelan menatap mata
musang itu.
Ia membuka mulutnya hendak menjawab, namun matanya
refleks terpejam ketika namja berjaket itu mencium bibirnya.
Jemari namja cantik itu terkepal erat.
Jaejoong menahan nafasnya.
Gosh.
This is
his first kiss you know that huh?
Yunho membuka bibirnya lembut.
Menyesap manis bibir ranum itu.
Ah, entah sejak kapan, ia telah jatuh cinta pada namja
cantik ini.
Mata bening itu mengerjap pelan ketika Yunho
menjauhkan wajah mereka.
Jaejoong tersenyum kecil.
Ia memalingkan wajahnya yg tampak memerah dan kembali
berayun.
Mengacuhkan Yunho yg tersenyum lembut memandangnya.
-------
CKLEK.
Namja cantik itu tertegun setelah membuka pintu
kamarnya.
Ia mendapati sebuket bunga tulip violet yg manis.
Omo.
Jaejoong terkekeh geli seraya meraih buket itu.
Ia menghirup wangi manisnya dan berjalan menuju ruang
depan.
“Nana”
“Ne? Omo~!”
Yeoja blonde itu menaikkan alisnya menatap serangkaian
bunga yg ada di tangan Jaejoong.
Namja cantik itu menyerahkan buket bunga itu kepada
Nana.
“Tolong taruh
di kamarku nee? Aku harus ke sekolah hari ini”
“Arasseo”
“Ah, Yunnie
eodisseo?”
Nana Kim tidak menyahut.
Ia hanya memutar bola matanya menatap pintu kamar yg
tertutup itu.
Jaejoong hanya mengangguk mengerti.
Namja cantik itu melangkah menuju kamar Yunho.
Ia mengetuk pintu itu dan menunggu pintu cokelat itu
terbuka.
CKLEK.
GREPP!
Omo.
Yunho tertegun kaget.
Menatap Jaejoong yg memeluknya dengan erat.
Namja cantik itu tersenyum manis.
Sementara Yunho balas merengkuh tubuh mungil itu.
“Ada apa
denganmu?” Tanya Yunho melonggarkan pelukannya.
“Oppsso, hanya
jaga2 kalau nanti aku merindukanmu” Kekeh Jaejoong melepas pelukannya.
Eoh?
Namja tampan itu hendak membuka mulutnya untuk
menyahut.
Tapi Jaejoong sudah melarikan diri terlebih dahulu.
Gosh.
Yunho mengangkat lengannya.
Menatap 11 bunga yg terlukis di dedaunan pohon itu.
“Bolehkah aku
berharap, Joongie ah?” Lirihnya berbisik.
SRET.
Yunho mengernyitkan dahinya.
Menatap sebuah kartu yg tergeletak di lantai.
Bukankah ini kartu pelajar milik Jaejoong?
Omo.
-------
TAP TAP
TAP.
Yunho berjalan menelusuri lantai utama sekolah swasta
itu.
Ia mengacuhkan tatapan para siswa siswi yg ada di
sekitarnya yg memandangnya dengan aneh sekaligus jijik.
Ah.
Yunho memicingkan mata musangnya.
Melirik Jaejoong yg sedang berbincang dengan temannya.
“Joongie!”
DEG!
Namja cantik itu tersentak kaget.
Ia segera berbalik dan membulatkan matanya.
Menatap Yunho yg tersenyum di sana.
Namja cantik itu terkekeh.
Ia berjalan mendekati Yunho dan menatap wajah yg diselingi
urat yg timbul itu.
“Apa yg kau
lakukan di sini Yunnie yah?”
“Igot, kartu
pelajarmu tinggal”
“Omo”
Hmp.
Yunho hanya tersenyum kecil.
Ia menyerahkan kartu pelajar itu dan menatap Jaejoong
yg berbalik menjauhinya.
Belum jauh Jaejoong melangkah, namja cantik itu
mendadak berhenti dan menoleh menatap Yunho.
“Aku
mencintaimu, Yunnie yah” Ujarnya tersenyum.
DEG.
Yunho tersentak kaget.
Ia mengembangkan senyum manisnya.
Demi apa.
Ia benar2 merasa bahagia saat ini.
Namja tampan itu berbalik.
Berjalan keluar dari gedung mewah itu.
Ia terlalu senang.
Sampai tidak menyadari waktu yg berjalan dengan lambat
di sekitarnya.
TAP.
Yunho berhenti.
Ia bermaksud melihat lukisan pohon dari uratnya yg ada
di tangan kanannya.
Namun mendadak ia tercekat.
Ketika melihat kulitnya yg kembali mulus seperti
semula.
DEG DEG
DEG.
Namja tampan itu memberanikan wajahnya mendongak.
Sontak mata musang itu membulat sempurna.
Menatap bayang sesosok namja tampan dari jendela
gedung.
GOSH!!
Yunho meraba wajah tampannya.
Kemudian menyentuh rambut cokelatnya.
“AKU
KEMBALI!!” Teriaknya lantang.
Namja tampan itu hendak berbalik untuk mengejar
Jaejoong.
Namun gerakannya terhenti ketika pintu kaca itu
terbuka dan menampilkan sesosok namja cantik dari sana.
“OH! Yunho ah!
Mianhae!” Ujar Jaejoong kaget.
Yunho mengernyitkan dahinya.
Ia menggeleng.
“Jaejoongie!
Dengarkan aku!! Aku---”
“Sebentar
Yunho ah, aku harus mengejar Yunnieku dulu, aku belum mengucapkan terima kasih
padanya!”
“Jae!”
Namja cantik itu mengacuhkan panggilan Yunho.
Ia berlari menuju halaman sekolah.
Mata beningnya menjelajah mencari sosok namja berjaket
yg telah merebut hatinya itu.
“Jaejoong ah!
Dengarkan aku!” Ujar Yunho seraya menarik bahu Jaejoong.
Namja cantik itu berdecak kesal.
Ia melotot menatap Yunho.
“Kau bisa diam
tidak? Aku kehilangan seseorang!” Ujarnya kesal.
Yunho terdiam.
Mata musangnya bergerak menatap jemari lentik Jaejoong
yg sedang memencet2 tombol ponselnya.
Hmp.
Namja tampan itu tersenyum manis.
DDRRTTT…DDRRTTTT…
DEG.
Jaejoong tersentak kaget.
Mata beningnya membulat sempurna.
Nafasnya tersendat.
Menatap Yunho yg tersenyum di hadapannya dengan
ponselnya yg teracung.
“Ka..Kau..Bagaimana bisa?” Lirih Jaejoong nyaris tidak terdengar.
“Kau percaya
sihir, Joongie ah? Aku telah dikutuk oleh seorang penyihir” Ujar Yunho.
Jaejoong terdiam.
“Dan kau telah
melepaskan kutukanku, cantik” Kekeh Yunho seraya mengusap pipi namja cantik
itu.
Jaejoong mengerjapkan mata beningnya.
Ia mengulurkan jemarinya mengelus wajah Yunho.
“Benarkah?
Benar kau Yunnieku??” Tanya Jaejoong berbisik.
Namja tampan itu mengangguk.
Ia tersenyum kecil sebelum meraih tengkuk namja cantik
itu.
Mengusap lembut lehernya dan mengecup bibir ranumnya.
Jaejoong memejamkan matanya.
Dadanya berdebar kencang.
Ia menahan tangannya di kedua sisi wajah Yunho.
Namja tampan itu membuka bibirnya.
Menghisap rasa manis namja cantik itu dengan lembut
dan melumat bibir atas bawahnya dengan lembut.
Kedua namja itu terus berciuman mesra.
Mengacuhkan sosok yeoja berambut ikal yg terkekeh
seraya bersandar di dinding gedung.
Mata sipitnya yg ditutupi eyeliner mengerling nakal.
“OH well, you’re the best of my beastly, Jung
Yunho..Congrats!” Desisnya seraya
menarik senyum manisnya.
END.
DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar