Tittle:
NINE (9) KIMS
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
ONESHOOT
Rating:
family-romance-friendship-guling2 di sawah
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
-------
“Tentu saja
karena kami Nine Kims!”
.
.
.
Namja tampan itu mentautkan alisnya seraya memeriksa
buku tugas milik siswinya.
Jemarinya mengetuk2 meja itu dengan pelan.
Membuat seluruh siswi menelan salivanya takut.
Oh well.
Jung Yunho adalah guru Killer di DongBang High School
ini.
“KIM SUNNY!!”
DEG!
Yeoja aegyo itu tersentak kaget.
Oh shit!
Padahal ia udah mengucap doa dari dalam hati sejak
guru kejam itu masuk.
“KIM YURI! KIM
SEOHYUN! KIM HYOYEON! JESSICA KIM! TIFFANY KIM! KIM TAEYON! KIM YOONA! KIM
SOOYOUNG!”
Kesembilan yeoja bersaudara itu saling menunduk satu
sama lain.
Mereka mendesah takut.
Oh gosh.
Help us please.
“APA KALIAN
TIDAK MALU EOH?! KALIAN SEMUA BERBEDA KELAS! TAPI KALIAN HARUS MENGIKUTI MATA
PELAJARAN TAMBAHAN KIMIA SETIAP PULANG SEKOLAH HANYA KARENA KALIAN IDIOT!!”
Bentak Yunho marah.
Kim Sunny menyeka air matanya yg meleleh.
Umma, aku takut, lirihnya dalam hati.
Yunho mendengus kesal.
Ia mengusap wajahnya dan berjalan seraya membawa
tumpukan buku tugas Kim bersaudara itu.
BRAKK!!
Kim Yuri tersentak kaget masih dengan posisinya yg
menunduk.
Jelas.
Ia tahu kalau Yunho membanting tumpukan buku itu dengan
kasar di mejanya.
“Perbaiki
semua yg salah dan kumpulkan kembali besok! Awas saja kalau aku menemukan satu
kesalahan lagi!” Ujar Yunho sebelum beranjak keluar dari kelas.
BRAKK!
“HHHAAAHHH!”
Yeoja2 itu menarik nafas dalam.
Mereka saling mengucap syukur satu sama lain.
Terima kasih tuhan, akhirnya namja kejam itu keluar
juga!
Tiffany Kim mengeluarkan cermin mungilnya yg berwarna
merah muda.
Ia tersenyum centil seraya memperbaiki poni hitamnya.
Oh well.
Dan bahkan mereka semua kembali tertawa riang dan
melakukan aktifitas masing2 seperti biasa.
Mengacuhkan namja tampan itu eoh?
Perlu kujelaskan kalau 9 yeoja ini adalah siswi dengan
peringkat di bawah rata2 setiap tahunnya.
Tidak semua.
Beberapa dari mereka.
Tetapi entah mungkin karena faktor keturunan atau apa,
mereka semua tidak pernah mengerti bagaimana cara memecahkan soal Kimia.
Karena itu 9 yeoja ini dimasukkan ke dalam kelas
khusus setiap pulang sekolah.
GREKK!
Pintu kelas digeser oleh seseorang.
TaTiSeoHyoYuSunJessSooNa menoleh serentak.
Mereka membesarkan mata sipit mereka seraya berteriak
kompak.
“JAEJOONGIE
OPPA!”
Namja cantik yg baru saja masuk itu tertawa kecil.
Ia merentangkan lengannya memeluk adik2 kecilnya yg
manis.
“Otte? Apa ada
kemajuan hari ini hm?” Tanya Jaejoong seraya mengelus rambut Taeyon.
Yeoja itu menggeleng.
Ia mengerucutkan bibirnya.
“Yunho Sam
membanting buku kami Oppa! Ia mengatakan kalau kami semua idiot! Kim bersaudara
bodoh!” Ujar Sunny memotong.
“MWO?” Kaget
Jaejoong tidak percaya.
Idiot?!
Bodoh?!
Yah! Tidakkah namja tampan itu keterlaluan eoh?!
Kalau ia berkata seperti itu berarti secara tidak
langsung ia juga mengatakan kalau dirinya bodoh!
Jaejoong menggeram kesal.
ISH!
Ia memang sudah lama benci dengan guru tampan itu.
Well, Jaejoong adalah guru Seni di sekolah ini.
Dan ia cukup populer dengan keramahannya di kalangan
siswi.
Ah, aku lupa bilang kalau sekolah ini adalah sekolah
khusus untuk siswi perempuan.
Dan satu lagi, namja cantik ini adalah anak tertua di
keluarga Kim.
9 yeoja Kim itu adalah adik2 kandungnya.
Orang tua mereka sibuk berbisnis di negeri lain.
Meninggalkan mereka di rumah besar itu tanpa asuhan.
Jaejoong benar2 sangat menyayangi keluarganya.
Baginya, adik2 perempuannya ini sangat berharga
dibanding apapun.
Karena ia sudah mengurus mereka satu persatu sejak
ditinggalkan kedua orang tuanya.
Yuri yg dewasa, Tiffany yg centil, Jessica yg pendiam,
Sooyoung yg ceria, Hyoyeon yg egois, Taeyon yg kekanakan, Sunny yg manja, Yoona
yg mandiri, dan Seohyun yg penurut.
Dan namja tampan bernama Jung Yunho itu dengan
gampangnya mengatakan kalau mereka semua idiot?
Yg benar saja kau Jung! Geram Jaejoong dalam hati.
“Oppa aku
lapaaaarr~” Jerit Taeyon memecah keributan.
Ah, Jaejoong mengangguk pasti dan menggiring mereka
semua keluar dari kelas.
“Cha, kita
masak spagetti malam ini nee?”
“Horeeeee!”
Hmp.
Jaejoong menarik senyum manisnya.
-------
Ruang guru terlihat sepi hari ini.
Oh well.
Tentu saja.
Ini sudah jam 10 pagi dan para guru beranjak ke kantin
khusus guru untuk makan bersama.
Kecuali namja tampan dan namja cantik yg masih
mengurusi barang2 mereka di meja masing2.
Jaejoong mengeluh kecil.
Ia sibuk membongkar laci mejanya seraya menggerutu.
“Apa yg kau
cari?”
DEG.
Jaejoong mengelus dadanya.
Ya tuhan.
Ia benar2 kaget tadi.
Namja cantik itu menoleh.
Ia menaikkan alisnya menatap Yunho yg memandangnya
dengan datar.
Sedetik kemudian ia mendengus dan kembali melanjutkan
aktifitasnya.
“Bukan urusanmu,
idiot”
“Mwo? Kau
bilang apa, guru Kim?!”
Jaejoong menghela nafas.
Ia berbalik dan menatap tajam mata musang itu.
“I-D-I-O-T!
Apa kau tidak bisa bahasa manusia, Guru Jung?” Ujarnya tersenyum remeh.
Yunho merasakan kepalanya berdenyut.
Giginya bergemertak pelan.
Aish! Namja cantik ini benar2 cari masalah dengannya!
“Atas dasar
apa kau berkata seperti itu padaku hah? Bukankah kau yg idiot? Menyelesaikan
soal Kimia saja kau tidak bisa!”
“Tentu saja
tidak! Karena aku guru seni! Dan menurutku hal bodoh seperti itu sangat tidak
penting untuk dipelajari!”
“Mwoo? AISH!
Jinjja!”
“Jangan
salahkan aku, guru Jung! Bukankah kau sendiri yg duluan mengatakan kepada
adik2ku kalau Kim bersaudara itu idiot? Tidakkah kau ingat kalau aku adalah
Oppa mereka hah!”
Oh well.
Dua namja itu saling tersulut emosi satu sama lain.
Yunho merasakan kesal yg luar biasa.
Sementara Jaejoong masih dengan tingkah angkuhnya.
TAP TAP TAP.
“Ma..Mau apa
kau?!” Jerit Jaejoong kaget.
Namja cantik itu melebarkan mata bulatnya.
Menatap Yunho yg berjalan mendekatinya dan
menyudutkannya ke dinding.
Yunho menempelkan dada bidang mereka seraya menatap
Jaejoong dengan intens.
Ya tuhan.
Demi apa Jantung guru Kim itu berdebar2 seperti ini?
Jaejoong mengutuk dirinya yg masih sempat memuji
ketampanan Yunho dalam keadaan genting seperti ini.
See?
Jarak wajah mereka bahkan tidak lebih dari 2
centimeter!
“Dengar, Kim”
Ujar Yunho tajam.
Jaejoong memejamkan matanya dengan erat.
Bersiap untuk menerima apapun yg terjadi.
Oh my!
“Jangan pernah
berkata sebelum berpikir, araso? Kalau kau memang ingin aku memuji adik2mu itu,
buktikan padaku, maka aku akan melakukannya”
GGRRT.
Jaejoong mengepalkan erat kedua tangannya.
Ya tuhan.
Ia bisa merasakan hangat nafas Yunho dengan jelas di
telinga kirinya!
“Hmp”
PIK.
Sontak mata bulat itu terbuka ketika mendengar suara
kekehan tertahan dari Yunho.
Namja tampan itu menaikkan alisnya.
“Kenapa kau
menutup matamu? Kau pikir aku akan menciummu?” Ejek Yunho terkekeh.
“M..MWO?”
Jaejoong berteriak kaget.
Wajahnya merah seperti Author rebus.
“Hahahahaha”
“YYAK! Sialan
kau Jung!”
-------
9 yeoja bersaudara itu saling berlutut di hadapan
Jaejoong.
Mereka menatap namja cantik itu dengan tatapan
memelas.
“Oppa~” Rengek
Sunny manja.
“Tidak ada
penolakan!” Bentak Jaejoong kesal.
“Tapi Oppa!
Bagaimana kami akan mendapatkan nilai 100 Ujian Kimia nanti kalau kami sama
sekali tidak mengerti apa pun?” Ujar Yuri mengeluh.
Namja cantik itu mendengus.
“Oppa tidak
peduli! Apa kalian tahu kalau guru Jung itu mempermalukan Oppa tadi pagi eoh?!
Dia---”
“Ne?”
BLUSH!
“AISH!
Lupakan! Pokoknya kalian semua harus belajar keras!”
Namja cantik itu mengusap wajahnya.
Ia membanting pintu kamar Seohyun dengan kasar.
Meninggalkan 9 yeoja bersaudara itu dengan keheningan.
“Omo! Kalian
lihat tadi? Wajah uri Oppa memerah!” Jerit Hyoyeon mendekat.
Yoona dan Jessica mengangguk kompak.
Mereka segera membentuk formasi lingkaran.
“Pasti terjadi
sesuatu tadi pagi!” Ujar Seohyun memicingkan matanya.
“Menurutmu
mereka berciuman?” Tanya Sooyoung mengernyitkan dahinya.
“Ania!
Menurutku mereka pasti melakukan itu!” Jerit Sunny heboh.
PLAKK!
Yeoja aegyo itu mengerucutkan bibirnya manja.
Ia mengelus kepalanya yg dipukul Yuri.
“Kau ini masih
kelas dua! Kenapa pikiranmu yadong sekali eoh?” Ujar Yuri membentak.
“Mianhae~~”
Rengek Sunny menunduk.
Yoona menghela nafasnya.
“Jadi, kurasa
kita harus melakukan sesuatu” Ujarnya datar.
Mereka semua menatap Yoona.
“Kalian tahu
kan? Kita tidak akan mungkin bisa mendapatkan nilai sempurna di ujian kimia
nanti? Jangankan 100, 50 saja kita tidak bisa”
“Jadi?” Tanya
Tiffany.
Yuri menarik senyumnya.
Ia menepuk pundak Taeyon.
“AKU TAHU!
Kita akan menjodohkan Jae Oppa dengan Yun sam kan?! Dengan begitu kita bisa
menggunakan Oppa untuk mengancam Yun sam memberi nilai bagus ujian kimia nanti!”
Jerit Yuri histeris.
Hening.
Mereka semua saling menatap satu sama lain.
“Well,
sebenarnya bukan itu yg mau kukatakan, tapi idemu bagus juga” Tawa Yoona geli.
Mereka semua saling tertawa satu sama lain.
“Kapan kita
mulai?” Tanya Seohyun.
Yoona mengernyitkan dahinya.
Kemudian ia terkekeh kecil.
“Besok pagi”
Sooyoung mengangguk2kan kepalanya mengerti.
Ia melirik Jessica yg tidak bersuara sejak tadi.
“Jessica?”
Panggilnya.
Yeoja blonde itu mengangkat wajahnya.
Ia mengangguk dan tersenyum manis.
“Ayo kita
lakukan!”
-------
Day One (Hari ketiga menjelang ujian).
“Yunho sam”
Hmm?
Namja tampan itu menggumam tidak jelas seraya menoleh.
Menaikkan alisnya menatap si centil Tiffany yg
mendekat.
“Waeyo?”
“Ah~ Sam,
sebenarnya, aku mau memberikan ini~”
“Eoh?”
“Ini dari
Oppaku~”
Jaejoong?
Yunho menaikkan alisnya.
Namja cantik itu membuatkan bekal untuknya?
“Tapi Sam
jangan bertanya pada Oppaku ne? Dia malu” Ujar Tiffany tertawa kecil.
“Jeongmall?
Guru Kim yg membuatnya untukku?” Tanya Yunho masih tidak percaya.
“Ne! Oppa
bahkan bangun pagi hanya untuk membuat bekal itu!”
Yunho menoleh.
Menatap Sunny yg dibekap oleh Sooyoung.
Dua yeoja itu saling tertawa satu sama lain.
Well, Yunho mengangkat wajahnya.
Ia tersenyum kecil dan menatap Tiffany.
“Gomawo ne?
Ah! Ini tidak akan membuatku bersikap sayang kepada kalian di pelajaran
tambahan sepulang sekolah, araso?”
“Araso sam~”
Yunho kembali tersenyum.
Ia berbalik dan berjalan menuju ruang guru.
Sooyoung dan Sunny berlari mendekati Tiffany.
Mereka saling tertawa satu sama lain.
“Yunho sam
terlihat senang!” Ujar Tiffany riang.
“Misi pertama,
selesai!” Teriak mereka seraya ber-toss ria.
-------
Namja tampan itu menaikkan alisnya seraya mengunyah
bekal itu.
Ia tertawa geli diam2.
Oh wow.
Ini benar lezat.
Ia tidak pernah tahu kalau Jaejoong bisa memasak.
[ “Ne! Oppa bahkan bangun pagi hanya untuk
membuat bekal itu!” ]
“Jeongmall?”
Geli Yunho menelan nasinya.
Ahh.
Namja tampan itu memicingkan matanya.
Mengingat bagaimana merahnya wajah Jaejoong kemarin
pagi ketika ia mendekati namja cantik itu.
Hahahaha.
Benar2 manis. Pikirnya.
Yunho tertegun kaget.
Ah, ia melupakan sesuatu.
Ne, debaran itu.
Sewaktu ia mendekatkan tubuh mereka ia bisa merasakan debaran kencang di dada namja
cantik itu.
Oh well.
“Kupikir
selama ini kita tidak pernah akur hmm?” Gumam Yunho tersenyum.
Yah, tidak buruk.
Mungkin saja Jaejoong ingin memperbaiki hubungan ini
ani?
-------
“Jaejoong-ssi,
tolong bawakan berkas siswi ke gudang data ne!”
“Araso”
Namja cantik itu berjalan menuju meja guru Park.
Ia menatap kardus besar itu dan mengelus dada.
Pasti sangat berat.
GREPP!
EH??
Jaejoong tersentak kaget.
Ia menoleh dan berteriak kecil mendapati Yunho yg
tersenyum di sampingnya.
Namja tampan itu mengangkat satu kotak lain.
“Apa2an kau?”
Tanya Jaejoong risih.
“Kajja,
bukankah setelah ini jam-mu? Nanti kau terlambat masuk” Ujar Yunho ramah.
DEG.
Jaejoong mengalihkan pandangannya.
Ia menunduk dan mengangguk seraya mengangkat kotak
itu.
“Araso”
Gumamnya lirih.
Ya tuhan.
Jantungnya kembali berdebar!
Jaejoong menjerit dalam hati.
Ada apa ini?
Kenapa mendadak Yunho bersikap baik padanya?
Apa namja tampan itu merencanakan sesuatu?
CKLEK.
Yunho membuka pintu gudang data dengan tangan kirinya.
Ia masuk ke dalam disusul Jaejoong yg berada di
belakang.
Namja cantik itu menatap Yunho yg sedang menaruh kotak
besar itu di atas lemari.
Dan secara tidak sadar, mata bulat yg bening itu
‘menjelajah’.
“Omo” Lirih
Jaejoong bergumam.
Ia bisa melihat sixpack itu dari sini.
See?
Yunho memiliki tubuh yg sangat bagus.
Bahunya yg lebar, ototnya yg kekar, dan lagi..Ya
tuhan, itu pasti besar sekali.
OMOOO! KIM JAEJOONG! APA YG KAU LIHAT EOH?! DASAR
MESUM! Jerit Jaejoong dalam hatinya.
“Jae? Apa yg
kau lakukan? Kka, taruh di atas”
DEG!
Namja cantik itu tersentak kaget.
Ia segera mengangguk dan menjinjitkan kakinya.
“Uuh!”
Jaejoong mengeluh kesal.
Aish!
Kenapa bisa tidak sampai eoh?! Geram Jaejoong kesal.
Namja cantik itu mengernyitkan dahinya seraya berusaha
mendorong kotak besar itu.
Ia kesulitan.
Yunho menyadari hal itu dengan cepat.
Ia mendekati Jaejoong dan merengkuh pinggangnya
berusaha menahan namja cantik itu agar tidak jatuh.
Tapi Jaejoong malah tersentak kaget dan berdebar2 seperti
orang gila.
Wajahnya merah padam.
“Yu..Yunho,
tanganmu..” Lirih Jaejoong seakan berbisik.
Sungguh! Ia sangat malu saat ini!
Namja tampan itu menarik senyumnya.
“Aku akan
memegangmu dengan keras, ppali, letakkan kardus itu”
MMWO??
MEMEGANG??
KERAS??
Jaejoong menggelengkan kepalanya.
Ya tuhan! Kenapa kau bisa seyadong ini Kim Jaejoong?!
Bukankah namja tampan ini memang tidak bisa berbahasa
manusia yg benar eoh!
“Jaejoong? Apa
yg kau lakukan? Segera letakkan kardus itu disana”
“A..Ah, ne!
Tunggu seben---HUUAAA!!”
DUGG!!
GRUSAKKK!
BRAKK!
BRUKK!
“Omooo!”
Jaejoong menggumam lirih.
Mata bulatnya membesar.
Menatap reruntuhan kardus di dekatnya.
Oh gosh! Ia tidak bisa menjaga keseimbangan kardus
itu!
Entah kenapa ia tidak mengerti.
Ada sesuatu yg mengusik pikirannya.
DEG.
Jaejoong mengangkat wajahnya.
Ia baru sadar kalau tubuhnya menimpa seseorang.
“AH! Yunho
yah! Mianhae!! Aku benar2 tidak sengaja!” Jerit Jaejoong kaget.
Namja tampan itu meringis kecil.
Ia mengangguk pelan dan menghembuskan nafasnya.
Jaejoong kembali tersentak.
Pikiran dan tubuhnya kembali bekerja sama dengan
normal.
Dan satu hal yg disadarinya saat ini adalah:
Posisi mereka yg terlalu intim.
Jantung Jaejoong kembali berdebar.
Ia bisa merasakan cengkraman Yunho di pinggang
rampingnya.
Dada bidang mereka yg bersentuhan.
Dan..dan..
OH MY GOSH!
Demi apa kejantanan mereka saling menempel seperti
itu?!
Jaejoong bahkan bisa merasakan miliknya mulai mengeras!
“AAAAHHHH!!
MIANHAE!!” Jerit Jaejoong terbangun.
Yunho merasakan kepalanya pusing.
Ia hanya mengangguk dan membiarkan namja cantik itu
berlari keluar dari gudang data.
Punggungnya terasa sakit setelah berbenturan dengan
lantai.
-------
Day Two (Hari kedua menjelang ujian)
Kim Yuri terkekeh setan.
Ia menatap tajam guru kimia yg sedang berjalan menuju
parkiran mobil sekolah itu.
Ia berjalan kecil di belakang Yunho.
Jemarinya memegang secarik foto ukuran medium.
Ah~
Keadaan Jaejoong Oppanya ketika pulang kemarin benar2
terlihat sangat memalukan.
Wajahnya yg terus memerah dan pintu kamarnya yg terus
terkunci membuatnya yakin dengan apa yg terjadi kemarin sangat mengganggu
pikiran Oppanya.
Oh well.
Sebenarnya ini rahasia.
Kemarin siang Jessica, Seohyun, Hyoyeon dan Yoona
membawa dua kotak berkas seluruh anak kelas satu ke ruang guru.
Mereka mengatakan kepada guru Park kalau Jaejoong
ditugaskan wakil kepala sekolah untuk meletakkan berkas itu ke gudang.
Dan mereka sudah memikirkan hal ini matang2, bahwa
Yunho tidak akan tinggal diam melihat Jaejoong kesulitan.
Kemudian Taeyon, Sunny, Tiffany dan Sooyoung menunggu
di balik lemari gudang.
Mereka menaruh kotak yg diikat dengan tali yg mereka
pegang dari balik lemari itu.
Dan ketika Jaejoong akan meletakkan kardus berkasnya,
keempat yeoja bersaudara itu menarik talinya sekuat tenaga sehingga kardus data
itu bergeser kasar dan membuat Jaejoong kehilangan keseimbangan dan terjatuh
menimpa Yunho.
Hahahaha~
Cerdas ani?
“Yunho sam!”
“Ne? Yuri?”
“Ini”
“Ige?”
“Kami
menemukan ini di buku harian Jae oppa, apa benar ini fotomu?”
EOH?
Yunho menaikkan alisnya.
Menatap selembar foto dirinya yg sedang berdiri di
samping koridor.
Ne, Yunho ingat dengan jelas kalau waktu itu ia sedang
memperhatikan siswi yg berjalan di tangga.
Tapi, masalahnya adalah, kapan foto ini diambil?
Dan lagi, oleh Jaejoong?
“Ne,
kenapa---”
“Aku hanya
ingin memastikan kalau ini bukan foto editan, apa sam tahu? Kemarin Jae Oppa
pulang kerumah dengan wajah memerah seperti kepiting rebus lalu ia mengurung
dirinya di dalam kamar seharian, dan waktu aku masuk ke kamarnya, aku menemukan
ia sedang tertidur sambil memegang fotomu”
DEG.
“Jeongmall??”
“Aku tidak
bohong! Memangnya apa yg terjadi kemarin? Oppaku sepertinya sangat malu, apa ia
bertingkah aneh?”
“Ani, ania,
hanya saja, kemarin kami membawa berkas data bersama, dan ia terjatuh,
lalu---Ania, tidak ada apa2”
Hmp.
Yuri menarik senyum manisnya.
Ia tahu kalau namja tampan itu terlihat sangat gugup.
“Akan
kukembalikan foto ini pada Jaejoong” Ujar Yunho seraya meraih foto itu.
Yuri hanya tersenyum manis.
Ia mengangguk dan berbalik menuju saudara2nya yg
sedang menunggu di balik gerbang sekolah.
“BERHASIL!”Jerit Yuri senang.
8 yeoja itu berteriak riang.
Mereka tertawa satu sama lain.
“Aku jamin
besok pagi kita bisa mendatangi Yunho sam untuk memberi nilai bagus! Kekeke~”
Ujar Yoona terkekeh.
-------
EOH?
Jaejoong mengernyitkan dahinya.
Ia mengambil selembar foto yg terselip di buku
teksnya.
Yunho??
Namja cantik itu mengernyitkan dahinya.
Ia merasa bingung.
Siapa yg meletakkan foto ini di bukunya? Apakah namja
tampan itu sendiri?
Ah, Jaejoong tidak mengerti.
Ia akan menanyakan hal ini nanti.
Wait, tapi, sanggupkah ia?
Aigoo~
Jaejoong mengacak rambut almondnya.
Ia mempoutkan bibirnya kesal.
Menatap matanya saja ia tidak berani, apa lagi
berhadapan lagi dengannya!
Sejak insiden berkas waktu itu, ia mengalami hal aneh.
Jantungnya sering berdebar2 ketika mengingat Yunho,
dan segala hal tentang namja tampan itu bisa membuat ia menarik senyum hanya
dalam waktu singkat.
Apakah aku jatuh cinta padanya? Pikir Jaejoong masih
mencari jawaban.
Tapi..
Bukankah mereka tidak pernah akur?
Selalu bertengkar mulut dimana saja.
Jaejoong mengeluh. Ia yakin kalau Yunho akan
menolaknya mentah2 kalau ia jujur tentang perasaannya.
Well, kalau mengingat betapa manisnya sikap Yunho
kepadanya akhir2 ini, hmm, Jaejoong akan memikirkannya sekali lagi.
Namja cantik itu beranjak dari duduknya.
Ia meraih tasnya dan berjalan menuju parkiran sekolah.
TAP TAP TAP.
“Yunho?”
Namja tampan itu tidak menoleh.
Ia terlihat masih sibuk dengan barang2nya yg
berserakan di lantai parkiran.
Jaejoong mengernyitkan dahinya.
“Waeyo?”
DEG!
Namja tampan itu tersentak kaget.
Ia menatap Jaejoong yg sudah berlutut di sampingnya.
Kemudian ia kembali menyusun kertas2 yg bersebaran.
“Adikmu yg
bernama Jessica tidak sengaja menabrakku tadi, ia bilang kalau ia sedang
terburu2 mengejar temannya, well, seperti yg kau lihat sekarang ini”
“Jessie??
Omoo! Aku benar2 minta maaf atas kelakuannya Yunho yah! Yeoja itu memang sangat
acuh!”
“Gwenchana”
Yunho melirik Jaejoong yg ikut membantunya.
Namja cantik itu terlihat lucu dengan wajah cantiknya
yg serius.
Membuat Yunho terdiam seraya menatap wajahnya.
EH?
Jaejoong membulatkan matanya.
Ia menemukan sesuatu yg tidak asing di antara tumpukan
kertas itu.
Ne, sangat tidak asing.
“Kapan kau
mengambil gambar ini Yunho yah?”
DEG!
Yunho tersentak dari lamunannya.
Mata musangnya melirik Jaejoong yg mengernyit seraya
menatap potret dirinya yg cantik di ruang guru.
Ya tuhan!
Yunho segera merebut foto itu.
Wajahnya terlihat memerah.
“Ani,
sebenarnya, waktu itu aku sedang mengambil foto sekolah untuk dokumentasi, termasuk
ruang guru, dan waktu itu, aku melihatmu sedang tertawa bersama guru Park,
jadi..Tanpa sadar aku..Memotretmu..”
Hening.
Namja cantik itu menatap ke arah foto yg dipegang
Yunho itu.
Benarkah?
“Kau marah?
Kalau kau tidak suka aku bisa merobek foto i---”
“ANI! Aniya!
Aku sama sekali tidak!”
“Uhm..”
DEG DEG DEG.
Jaejoong terdiam di tempat.
Ya tuhan.
Ia benar2 tidak bisa berkutik.
Seluruh perasaannya berkecamuk dan pikirannya tidak
bisa diajak bekerja sama saat ini.
Sementara Yunho hanya diam seraya menatap tajam wajah
cantik itu.
“Kau
menyukaiku?”
“E..EH?!”
“Aku bertanya
Jae ah, apa kau menyukaiku?”
Jaejoong membesarkan matanya.
“Aku sudah
lama menyukaimu”
DEG.
“Hari dimana
aku tahu kalau 9 yeoja Kim itu adalah adikmu, aku mulai tertarik
padamu..Um..Aku tidak sengaja melihatmu sedang bercanda bersama mereka waktu
itu di kelas, kau tertawa, dan..Aku merasa kalau kau sangat cantik”
BLUSH!
Namja cantik itu menundukkan wajahnya.
Wajahnya terasa panas dan merona.
Ya tuhan!
“Beritahu aku,
Jae, apa kau merasakan hal yg sama denganku?”
Namja cantik itu menahan nafasnya.
Yunho memegang dagunya dengan lembut dan mengangkat
wajahnya.
Membuat mata bulat itu bertabrakan dengan mata musang
yg tajam itu.
Jaejoong mengangguk lirih.
“Aku..Aku juga
menyukaimu Yunho yah..” Bisiknya lirih.
Yunho tersenyum puas.
“Aku sudah
tahu dari bekal dan foto itu” Ujarnya terkekeh.
EH?
Jaejoong mengernyitkan dahinya tidak mengerti.
Ia hendak menyahut.
Tapi bibirnya sudah dibungkam oleh bibir Yunho.
Perlahan namja cantik itu memejamkan matanya.
Ia mendekatkan tubuhnya dengan Yunho dan memeluk namja
tampan itu.
Mereka saling melumat satu sama lain.
Berbagi kemanisan yg ada dengan saliva yg bercampur.
Menganggap seolah waktu hanya milik mereka berdua.
Tanpa menyadari 9 yeoja yg menyeringai di balik mobil.
-------
Jaejoong berteriak lantang seraya mengecek satu
persatu2 lembaran ujian adik2nya.
Ia terkekeh senang seraya menatap nilai yg sangat
memuaskan di sudut kanan kertas ujian itu.
Tanpa memperhatikan jawaban yg terlihat berantakan
disana.
Pikirannya terpusat penuh pada jumlah nilai yg
didapatkan kesembilan yeoja itu.
Mereka semua memasang senyum manis.
“Jumlah
semuanya 900!! Malam ini kita makan steak dan Oppa akan membelikan kalian Ipod
satu persatu!” Ujar Jaejoong senang.
“HOOORRREEEE!!” Teriak 9 bersaudara itu kompak.
Mereka saling memeluk satu sama lain.
Tertawa kecil meluapkan rasa senang.
Oh well.
Berhasil membuat Oppa kalian bangga eoh?
Untuk pertama kali dalam sejarah nilai ujian Kimia
kesembilan adiknya mendapat nilai sempurna.
Bagaimana Jaejoong tidak bangga?
“Bagaimana
cara kalian melakukannya hm?” Tanya Jaejoong tersenyum ramah.
Mereka menoleh.
Memperlihatkan deretan gigi putih mereka seraya
menyahut.
“Tentu saja
karena kami Nine Kims!”
-------
Day Three (Hari Ujian)
Jung Yunho terdiam.
Menatap 9 bersaudara yg seakan mengeksekusi dirinya
saat ini.
Wajahnya terasa hangat.
Mata musangnya menatap masing2 layar ponsel kesembilan
yeoja itu dengan seksama.
“Berikan kami
nilai 100 atau foto kalian kemarin di parkiran kami sebarkan ke seluruh sekolah”
Ancam mereka kompak.
Yunho menelan salivanya.
Dan itu membuat Yuri, Taeyon, Tiffany, Sunny, Seohyun,
Yoona, Hyoyeon, Sooyoung, dan Jessica menyeringai senang.
END.
DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar