This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Jumat, 12 Desember 2014

FF/YAOI/YUNJAE/CHAPTER/MY BROMANCE/PART 2

  Aku berjanji, aku tidak akan pernah meninggalkanmu seorang diri

PART 2.

  “Yunnie Hyung~! Tunggu akuuuu!”

Yunho tertawa lantang masih mendahului Jaejoong yang berlari mengejarnya di belakang sana.
Namja cantik itu mempoutkan bibirnya kesal mempercepat laju larinya.

  “Yunnie Hyung!”

Jaejoong terpekik kaget ketika Yunho tersandung sepatunya sendiri dan terjatuh di ujung jembatan mini itu.
Tapi kemudian Yunho segera berdiri dan kembali tertawa mengejek Jaejoong yang ketinggalan.
Aish.
Jaejoong menyunggingkan senyuman lebarnya dengan sangat sangat sadar.
Ia sengaja memperlambat larinya beberapa saat kemudian.
Karena Yunho terus tertawa di depan sana.
Ia menyukai tawa lantang itu.
Sungguh.

  “Lama sekali!”

FF/YAOI/YUNJAE/CHAPTER/MY BROMANCE/PART 1

Tittle: MY BROMANCE

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: CHAPTER

Rating: family-romance-hurt-friendship-angst

WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*
 
-------


  “Aku berjanji, aku tidak akan pernah meninggalkanmu seorang diri

PART 1.

Namja tampan itu tampak fokus mengerjakan hobinya.
Mata musangnya menatap tajam miniatur Ultraman yang sedang dipolesi cat berwarna merah pada bagian kepalanya.
Yunho begitu berkonsentrasi, sampai kemudian telinganya mendengar suaraderu mesin mobil dan membuatnya refleks meletakkan miniatur kesayangannya dansegera berlari menuruni tangga rumahnya.

  “Appa! Akhirnya kau pulang juga!” Pekik Yunho tersenyum lebar.

Membuat Yorin Kim –Ahjummanya- yang kebetulan melewati ruang tamu rumah besar itu tersenyum kecil.

  “Senang sekali, Yunho ah” Ledeknya.

Yunho mencibir lucu.
Kemudian ia memiringkan wajahnya mencoba melihat wajah Jung Ilwoo yang sedang membuka sepatunya.

  “Kau belum tidur Yunho? Sudah jam berapa ini” Ujar namja paruh baya itu.

Yunho baru saja akan menyahut ucapan ayahnya.
Namun suaranya tercekat ketika mata musangnya mendapati sosok seorang yeoja cantik berambut almond dan seorang namja yang mirip dengan wanita cantik tersebut.
Mata musang Yunho mengerjap.
Dadanya berdebar kencang.
Mendadak bibirnya terasa kelu.

FF/YAOI/YUNJAE/THREESHOOT/DEAR J/PART 2

No Prison, open your eyes wide.

My lover lover you,
Your freedom freedom me.

PART 2.

Yunho mencengkram erat beberapa kertas yang sudah dicetak itu.
Data diri mengenai Kim Jaejoong yang didapatkannya setelah namja cantik itu membisikkan kata sandi akunnya.
Bocah tampan itu menoleh, memperhatikan wajah damai Jaejoong yang terlelap pulas di atas ranjang miliknya.
Namja cantik itu masih belum sadar sampai saat ini.

CKLEK.

Yunho terkejut ketika pintu kamarnya terbuka kasar dan ayahnya berjalan memasuki ruangan diikuti asisten pribadinya yang bernama Jonghyun.
Pria bermata bulan sabit itu segera merampas berkas yang ada di tangan kecil Yunho dan membacanya dalam hening.
Mengacuhkan Yunho yang masih terkejut akan kedatangan Jinki yang tiba-tiba itu.

Namja tampan itu hanya berdiam diri setelah mendapatkan kembali kesadarannya.
Ia menundukkan wajahnya seraya melirik Jaejoong.
Oh tidak, ia tidak akan berani menatap secara gamblang mata bulan sabit itu.

FF/YAOI/YUNJAE/THREESHOOT/DEAR J/PART 1

Tittle: DEAR J

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: THREESHOOT

Rating: family-romance-hurt-friendship-violence-posessive

WARNING:BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


No Prison, open your eyes wide.

My lover lover you,
Your freedom freedom me.

PART 1.

Seoul, when Yunho was 9 years old.

One day –in the middle of June-

  “Permainan yang bagus! Besok kita bertanding lagi oke?!” Seru Donghae riang.

Yunho mengangguk.
Ia segera meraih ranselnya dan berjalan menuju koridor luar dari gedung yang berpapan nama Jung’s International Baseball Club itu.
Sementara tangan yang satunya lagi mengayunkan tongkat baseballnya dengan santai.
Namja bermata musang itu menoleh ketika langkah kakinya sudah sampai di pintu depan gedung.
Membiarkan asisten pribadinya yang bernama Choi Siwon itu mengambil alih ransel dan tongkat baseballnya.

  “Tuan Besar sudah lepas landas menuju Taiwan pagi tadi, beliau berpesan agar anda segera memulai program pembelajaran bisnis perusahaan malam ini setelah tugas sekolah anda selesai” Ucap namja berusia 16 tahun itu.

Terlalu muda?
Tapi tidak bisa dibandingkan dengan segala prestasi dan pencapaiannya dalam bidang akademik maupun non-akademik yang berhasil diselesaikannya dalam waktu yang cukup singkat itu.
Choi Siwon tersenyum ramah kepada Tuan Mudanya.

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/GOD OF STUDY

Tittle: GOD OF STUDY

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-hurt-friendship

WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


Lelaki cantik itu mengajarkan satu hal yang sangat penting kepada kami.
Bahwa usaha selalu berbanding lurus dengan hasil.
Apa yang kau tabur, itulah yang akan kau tuai.

  “Apapun yang terjadi, kalian harus lulus di Chun Ha University
.
.
.

Tiffany Hwang mendesah panjang.
Ia memijat pelipisnya seraya menyilangkan kedua kakinya hingga memperlihatkan belahan pahanya yang seksi dibalik rok mininya.
Kemudian ia memicing, menatap Cho Jino –guru matematika- yang baru saja mengadu kepadanya.
Wanita cantik yang kini menjabat sebagai kepala sekolah Jounant Senior High School itu memajukan wajahnya, memojokkan sang guru berwajah imut itu.

  “Jadi, kau ingin mengundurkan diri, begitu?” Tanyanya mendesis.

Namja Dino itu mengangguk.
Ia semakin merundukkan wajahnya.
Aih, wanita berambut pendek ini sungguh menakutkan jika sudah seperti ini.

  “Ne, mohon pertimbangannya, Sajangnim” Ucap Jino.

Senin, 20 Oktober 2014

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/A DAY WITHOUT YOU



Tittle: A DAY WITHOUT YOU

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-hurt-friendship-angst

WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


I can’t believe, yes it’s true..
Because you are not next to me, everything ends with you..

  “Bisakah kau berhenti sebentar saja untuk mengenang kita berdua? Apapun akan kulakukan agar kau tahu perasaanku tak pernah pudar. Apapun. Kau mengerti?”
.
.
.

  “Yunnie ah~! Bekalmu!”

Pekikan nyaring itu terdengar lantang di sepanjang koridor kelas tiga.
Membuat namja tampan yang hampir saja melangkah memasuki kelasnya sontak berbalik dan tersenyum lembut ketika mengetahui pemilik suara yang memanggil namanya dengan mesra.
Namja cantik itu, dengan seragam ber-sweater-nya dan rambut hitam legamnya yang mempesona.
Kim Jaejoong.
Kekasih hatinya.

  “Jjang!” Seru Jaejoong riang.

Sabtu, 18 Oktober 2014

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/DREAMCATCHER



Tittle: DREAMCATCHER

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-hurt-friendship-posessive

WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


Don’t be afraid of countlessly falling down on this endless path and getting scared deeply.

  Let it catch your badreams and bring you nicedreams
.
.
.
Jung Changmin sedang mematut dirinya di hadapan sebuah cermin besar yang ada di dekat jendela kamarnya saat ini.
Jemarinya merapikan kerah kemeja yang berwarna biru itu dan mengancinginya satu persatu.
Perhatian namja berwajah kekanakan itu teralihkan sejenak ketika angin berhembus sedikit kencang memasuki kamarnya.

CLING CLING.

Kedua mata bulat Changmin refleks mengarah kepada sebuah benda berbulu yang bergantung manis di ventilasi jendelanya.
Sebuah Dreamcatcher berwarna putih bercampur cokelat dengan beberapa giok cekung berwarna hitam pemberian dari orang yang sangat disayanginya.
Changmin bergeming.

Kemudian ia kembali memperhatikan penampilannya melalui cermin dan meraih tas ranselnya.

  “Hunny, kau sudah siap?”

Rabu, 15 Oktober 2014

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/LETTING GO



Tittle: LETTING GO

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-hurt-friendship

WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


Feels like its almost time to say goodbye,
Feels like its time to let you go..

I’m letting go..
.
.
.

Jung Yunho memperhatikan penampilannya hari ini melalui bayangannya yang ada di jendela kantornya.
Mata musangnya bergerak pelan memandangi rambut hitamnya yang ditata ke atas dengan arsiran tipis di sisi kiri dan kanan kepalanya.
Tampan.
Seperti biasa.

Yunho melirik jam tangan mahalnya dan segera beranjak keluar dari ruangannya.
Ia memiliki janji penting hari ini.

  “Tuan Kim sudah menunggu anda, Presdir” Lapor Siwon –asisten pribadi Yunho-

Kamis, 21 Agustus 2014

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/NEW COMER

Tittle: NEW COMER

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-hurt-friendship-mpreg-incest

WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*

CAUTION: JUNG JAEHO, JUNG JUNHON, JUNG JU HEE, DAN JUNG YUNJAEYUN MILIK AUTHOR SETANGKAI!


-------


You should be on the backseat, new comer!
Uh-uh.
Shall him?
.
.
.

Jung Jaejoong mengeluh ketika lengannya tidak kuat lagi untuk membawa beberapa boneka berukuran besar yang menutupi sebagian pandangannya itu.
Ia menggigit bibir bawahnya erat berusaha agar tidak menjatuhkan salah satu dari mereka.
Oh-oh!
Jaejoong melebarkan mata besarnya panik ketika kakinya tersandung batu.

Namun sepasang tangan mungil berhasil menahannya dengan menarik bagian punggung kaus berlengan panjang miliknya itu.
Jaejoong mendesah lega.
Ia menoleh dengan susah payah dan tersenyum semanis mungkin.

  “Gomawo ne, Changminnie”

FF/YAOI/YUNJAE/CHAPTER/COLLISION/PART 5 *END*

PART 5.

Malaikat bernama Karam itu mengangkat wajahnya angkuh.
Menatap Jaejoong yang terlihat bingung dan takut.
Jung Jinki berjalan menaiki tangga di mana Dusty Dust itu duduk.
Tubuhnya begitu tegap, sayap kulitnya yang berwarna hitam menyeret lantai.
Menimbulkan suara yang menyayat telinga.

Kedua raja itu saling berdiskusi.
Jemari Jaejoong mencengkram erat lengan Yunho.
Ia menundukkan wajahnya.
Tidak berani memandang Eunjae, Changmin, atau siapa pun yang berada di dalam ruangan besar itu.

  “Kau tidak bisa memutuskannya begitu saja! Tartarian juga punya hak atas masalah ini!”

Mereka yang ada di dalam ruangan itu terkejut.
Mendongak menatap Karam yang memerah wajahnya.
Dusty Dust itu tampak marah.
Sementara Jinki masih mempertahankan egonya.

FF/YAOI/YUNJAE/CHAPTER/COLLISION/PART 4

PART 4.

Pelipis Kyuhyun berkeringat saat ini.
Namun ia tetap menahan nafasnya.
Masih menjulurkan telapak tangannya di atas tubuh makhluk cantik tersebut dan mengeluarkan cahaya berwarna hijau gelap.

Yunho bersyukur adiknya memiliki kemampuan penyembuh.

Pintu kamar itu telah terkunci rapat dengan seluruh kekuatan Yunho.
Tidak akan ada yang bisa menerobos walau Kibum sang penyihir sekalipun.

Yunho tidak berhenti menggenggam jemari lembut Jaejoongnya.
Mata musangnya menatap penuh harap pada namja cantik itu.
Membuat Kyuhyun menelan salivanya.

Senin, 21 Juli 2014

FF/YAOI/YUNJAE/CHAPTER/COLLISION/PART 3



PART 3.

  “Oke, sekarang beritahu aku apa yang telah kulewatkan?”

Jaejoong mengernyitkan dahinya menatap Eunjae.
Namja bertubuh tinggi itu menyilangkan kedua lengan di dadanya.

  “Hm, aku sudah mencuci piringku dan mengerjakan pr?” Gumam Jaejoong acuh.

Eunjae menggeleng.
Ia tersenyum jahil dan duduk di samping adiknya.

  “Kau tahu maksudku, Jae, siapa Tartarian yang telah mengambil alih pikiranmu eoh?”

  “M-mwo?”

FF/YAOI/YUNJAE/CHAPTER/COLLISION/PART 2



PART 2.

Ini sudah seminggu.
Dan iblis itu seakan menghilang begitu saja.
Jaejoong selalu menyelinap mengunjungi Collision setiap kali ia sempat.
Tapi tidak pernah ada yang berdiri di seberang sana.
Kejadian waktu itu bagaikan sebuah mimpi.

Namja cantik itu menumpukan kedua tangannya di wajah.
Menyangganya yang sedang duduk di depan jendela kamarnya.
Memperhatikan langit berwarna jingga itu.

Ia bahkan menjadi lebih sering melamun sejak saat itu.

Sosok iblis tampan itu tidak pernah enyah dari kepalanya.
Jujur saja, ia terpesona.
Tidak pernah ia membayangkan kalau ternyata Tatyrus bisa setampan itu.
Selama ini orang-orang terdekatnya merecoki pikirannya kalau iblis adalah iblis.
Tak pantas untuk dilamunkan.

FF/YAOI/YUNJAE/CHAPTER/COLLISION/PART 1



Tittle: COLLISION

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: CHAPTER

Rating: family-romance-fantasy-friendship-mpreg-hurt

WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


  Ini hanya sebuah kisah, tentang cinta yang seharusnya tidak bersatu

PART 1.

Shim Changmin mengulurkan kedua tangannya.
Bibirnya merapalkan sebuah mantra asing dengan lancar.
Ia terlihat begitu percaya diri akan sihirnya.
Namun di ujung kalimat ia tersendat.
Membuat burung yang seharusnya menjadi kodok tersengat listrik dan terbang begitu saja.

Penyihir muda itu merutuk kesal.
Ia menghentakkan kaki kanannya keras.
Dahinya mengerut tidak senang.

Shit!
Kenapa mantra yang satu itu susah sekali eoh?

FF/YAOI/YUNJAE/TWOSHOOT/RICHIE HO RICH SEKUEL/PART 2 *END*



PART 2.

Jaejoong membuka pelan pintu kamarnya setelah menidurkan Jaeho dan Junhon.
Namja cantik itu menahan nafasnya melihat sang Richie terduduk di pinggir ranjang.
Membelakangi dirinya.
Hati Jaejoong sesak.
Ia menutup pintu dan memeluk Yunho dari belakang.
Menyurukkan wajahnya di bahu namja tampan itu.

Yunho menutup wajahnya dengan kedua tangan.
Jaejoong tahu suaminya menangis.
Hal yang tidak pernah dilakukannya selama ia mengenal namja tampan ini.
Oh Tuhan, hatinya ikut terluka.

  “Apakah aku salah? Semuanya?” Bisik Yunho serak.

FF/YAOI/YUNJAE/TWOSHOOT/RICHIE HO RICH SEKUEL/PART 1



Tittle: RICHIE HO RICH SEKUEL

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: TWOSHOOT

Rating: family-romance-fluffy-sweet-friendship-mpreg-hurt-incest

WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*

Untuk mengenang seluruh kutang Jejung yang saya kibarkan.

CAUTION: JUNG JAEHO DAN JUNG JUNHON MILIK AUTHOR SETANGKAI!


-------


PART 1.

  Bahkan seorang Billionaire sekalipun tidak sepenuhnya sempurna
.
.
.

Jaejoong bersenandung pelan seraya menyibak gorden besar yang ada di kamar bayi tersebut.
Mata bulatnya melirik para maid yang sedang membereskan pakaian dan kain milik dua bayi jutawan itu.
Ia berjalan menghampiri tempat tidur berbentuk kotak super besar dengan mainan yang tergantung di atasnya.
Mengintip kedua bayi kembarnya yang baru saja terbangun dari tidur.

  “Oh, hai, love dust” Bisik Jaejoong tersenyum.

Selasa, 08 Juli 2014

FF/YAOI/YUNJAE/CHAPTER/RICHIE HO RICH/PART 4 *END*


PART 4.

  Jung Jaejoong Hamil, The First Billionaire Baby Will Born

  The Richie Ho Rich Jung Yunho Mengunjungi Evergreen Hospital Bersama Kekasihnya

  Pewaris Seluruh Aset Keluarga Jung Akan Lahir Musim Gugur Tahun Ini

Junsu dan Changmin melempar koran dan majalah yang mereka baca ke atas meja.
Keduanya saling menatap satu sama lain dan mencebil.
Aish.
Namja cantik itu merebut seluruh halaman berita yang ada.
Bahkan cuplikan berita tentang album mereka berdua hanya secuil mungil di pojok halaman.

FF/YAOI/YUNJAE/CHAPTER/RICHIE HO RICH/PART 3


PART 3.

  “Oh”

Yunho bergumam pelan ketika ia melangkah memasuki rumahnya dan mendapati kekasih hatinya tampak sedang bercengkrama di ruang keluarga bersama satu namja yang ia ketahui pasti adalah Kim Junsu dan satu namja berwajah kekanakan yang familiar di mata tajamnya.

Namja cantik itu mendongak, tersenyum manis melihat suaminya berdiri di sana menatapnya.
Ia segera beranjak bangun dan menghampiri namja tampan itu.

  “Tumben kau pulang, terjadi sesuatu?” Tanya Jaejoong lembut.

Yunho berdehem.
Ia mendesah pelan sebelum berbisik ragu-ragu pada namja cantik itu.

Senin, 07 Juli 2014

FF/YAOI/YUNJAE/CHAPTER/RICHIE HO RICH/PART 2



PART 2.

Namja cantik itu tampak sedang bersantai di ruang keluarga.
Ia duduk bersandar pada sofa super lebar dan menonton televisi ditemani semangkuk penuh marshmallow cokelat.

  Salah satu agensi entertainment terbesar yang dimiliki oleh The Jung’s telah mengkonfirmasi bahwa mereka akan segera mengeluarkan para Trainee yang telah dilatih selama lima tahun terakhir

Hum?
Jaejoong menaikkan alisnya.
Artis baru, pikirnya.
Kedua mata bulatnya memperhatikan sekumpulan wanita cantik yang tampak sedang tersenyum kepada kamera dan melambaikan tangan mereka.

FF/YAOI/YUNJAE/CHAPTER/RICHIE HO RICH/PART 1



Tittle: RICHIE HO RICH

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: CHAPTER

Rating: family-romance-fluffy-sweet-friendship-mpreg

WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*

Untuk mengenang seluruh kutang Jejung yang saya kibarkan.


-------


PART 1.

Hujan deras mengguyur kota Seoul hari ini.
Membuat Kim Jaejoong mendesah pendek.
Ia tidak suka hujan.
Ia benci hujan.
Ia sangat membenci Petrichor itu.

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/PARADISE EPILOG



Tittle: PARADISE EPILOG

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-hurt-friendship-mpreg-incest

WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*

CAUTION: JUNG JAEHO DAN JUNG JUNHON MILIK AUTHOR SETANGKAI!


-------


I will make everything come true, I will make you a miracle, I will make everything you want, But I think I am not your paradise, am I?
.
.
.

  “Hahahaha~!”

Namja cantik itu mengerjapkan kedua mata bulatnya pelan, mengernyitkan dahi ketika telinganya menangkap suara tawa putra kembarnya yang melengking.
Jaejoong mendesah pendek seraya tersenyum.
Ia beranjak bangun dari tidurnya dan meregangkan tubuhnya.

Kamis, 24 April 2014

FF/YAOI/YUNJAE/THREESHOOT/PARADISE/PART 3 *END*



Let me show you what’s you’re missin..

PART 3.

Yoochun yang saat itu hanya iseng ingin mengunjungi Jaejoong menjadi panik ketika ia mendapati namja cantik itu pingsan di pintu depan rumahnya.
Aish, ia tidak tahu kalau para maid paruh waktu bisa mendapatkan hari libur khusus seperti hari ini.
Bagaimana kalau ia tidak datang?

Yoochun tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi pada namja cantik itu.

Namja chubby itu masih duduk di sofa seberang setelah ia membawa Jaejoong masuk ke dalam rumah dan membaringkannya di salah satu sofa yang panjang.
Menunggu Jaejoong sadar dari pingsannya.
Ah, Yoochun baru ingat, ia tidak melihat Yunho sejak tadi.

FF/YAOI/YUNJAE/THREESHOOT/PARADISE/PART 2



I don’t want you to go..Please..

PART 2.

Yunho terus menyibukkan dirinya dengan berkas-berkas laporan perusahaannya.
Ia bahkan melupakan sarapan pagi dan makan siangnya.
Namja tampan itu terus bekerja hingga ia bisa mengalihkan perhatiannya dari pernikahannya beberapa waktu lalu.

Sudah seminggu.

Namun Yunho masih belum bisa menerima kehadiran Jaejoong sepenuhnya.
Ia tetap memandang benci namja cantik itu setiap kali mereka bertatap muka.
Menolak semua masakan yang diterimanya dari namja cantik itu.
Walaupun pada akhirnya ia akan terlelap dengan susu buatan Jaejoong.

FF/YAOI/YUNJAE/THREESHOOT/PARADISE/PART 1



Tittle: PARADISE

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: THREESHOOT

Rating: family-romance-hurt-friendship-mpreg

WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*

CAUTION: JUNG JAEHO DAN JUNG JUNHON MILIK AUTHOR SETANGKAI!


-------


Look in my eyes..

PART 1.

  “..Ho..Yunho!”

DEG!

Mata musang Yunho mengerjap kaget.
Ia tersentak dan menatap Yoochun yang sedari tadi memanggilnya.
Namja chubby itu tampak mengerutkan dahinya bingung.

  “Oh, maafkan aku, kau bilang apa tadi?” Ujar Yunho berdehem.

CUTTED VERRYBERRYSHORTFIC



Verry Berry Shortfic: PREGNANT.
Namja cantik itu terbangun dari lelapnya.
Kedua mata besarnya mengerjap pelan, mendesah lega melihat sang suami masih berada di sampingnya. ah, a terrible nightmare hum?
Namja cantik itu mengusap lembut wajah tampan kekasihnya yang masih terpejam, mengecup-kecup bibir seksinya dalam.
Membuat Yunho terbangun dari tidurnya.
  “Mimpi buruk lagi hm?” Gumam Yunho tersenyum.
Jaejoong mengangguk manja.
  “Yunnie”
  “Ne? Wae mm?”
  “Kau milikku, selamanya milikku”
Eoh?

PICNIC AT JUNG’S RESIDENCE.



*Jejung's talk with Junhon* 
Namja cantik itu mengulas senyum lembutnya, memandang putra bungsunya yang sedang sibuk memasukkan macaroon berwarna ungu ke dalam mulut mungilnya.
  “Sekolah Hon otte?” Tanya Jaejoong lembut. 
Namja cherry itu menyunggingkan senyum manisnya seraya menjilat bibirnya. 
  “Baik, Hon punya banyak teman di sana. Tapi Jae Hyung selalu marah kalau Hon bermain dengan mereka” Sahutnya. 
  “Eoh? Hyungmu tidak berubah, lucu sekali hm?” 
  “Hehehe, Hon sayang Hyung!” 
  “Hanya Hyung? Umma Appa otteyo?” 
  “Ungg, Hon sayang Umma, Appa, semuanyaaa~” 

Minggu, 09 Maret 2014

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/TEN


Tittle: TEN

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-hurt-friendship-mpreg-posessive-violence

WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*



-------


Dan aku bergumam di antara ribuan rintik hujan, bukankah cinta itu saling menjaga?

  Four, three, two, one…”.
.
.
.

Namja cantik bernama Jung Jaejoong itu tampak sibuk siang ini.
Bibir cherry-nya yang penuh bergumam tidak jelas dengan kedua mata besarnya yang memperhatikan tulisan yang ada pada majalah tersebut.
Tubuh mungilnya yang tampak ringkih bersandar pada troli belanjaan miliknya.

Ah, membeli bahan masakan eoh?

  “Hmm, lalu beri rum satu sendok makan” Namja cantik itu mengangguk-anggukkan kepalanya lucu.

Ia menutup majalah tersebut dan mendorong trolinya menuju bagian bahan makanan.
Namun mendadak langkah kakinya terhenti.
Ia mengerutkan dahinya seraya berpikir.
Aigoo, mendadak ia ingin makan gulali rasa melon.

Jaejoong merogoh saku celananya dan meraih ponsel layar sentuhnya.
Menghubungi sang kekasih yang mungkin saat ini sedang sibuk di kantor.

  Yeoboseyo?

  “Yunnie, Joongie mau gulali rasa melon!”

Terdengar suara helaan nafas pelan dari sana.
Membuat namja cantik itu mempoutkan bibirnya tanpa sadar.

  Ne, Siwon akan mengantarkannya untukmu

  “Ani! Joongie mau Yunnie yang antar!”

  Boo---

  “Titik!”

Sambungan telepon itu putus seketika.
Jaejoong mendengus kesal untuk yang kedua kalinya.
Namja cantik itu mendorong trolinya dengan kasar dan segera berjalan menuju kasir.
Aish, persetan dengan rum sialan itu! Mood-nya hilang seketika.

Dasar beruang!

  “Ini saja, Nyonya?”

Jaejoong semakin mengerutkan dahinya mendengar sebutan itu.
Namja cantik itu merasakan jemarinya bergetar.
Ia baru saja hendak membentak wanita yang menjadi kasir itu, namun rasa sakit yang menyerang perutnya mendadak membuatnya kelu.
Jaejoong merasakan kedua kakinya lemas.

Ia mengerjapkan mata besarnya menyadari beberapa pengawal yang mengikutinya sejak tadi kini berteriak panik memanggil namanya.
Jaejoong menunduk, membulatkan kedua mata besarnya dalam lemah.

Selangkangannya berdarah.


-------


  “Ngh..”

Jaejoong mengerjap-kerjapkan mata besarnya seraya mengeluh.
Kepalanya terasa pening.
Pelipisnya berkeringat.
Namja cantik itu menolehkan wajah cantiknya ke arah kanan.
Menatap sesosok lelaki tampan yang tampak gagah sedang menatap tajam dokter yang masih memeriksa tubuhnya.

Dokter berkacamata itu tampak gugup menyuntik pasiennya kali ini.
Demi Tuhan, mata musang yang tajam itu terus mengintimidasinya tanpa henti!
Bahkan pria berjas mahal itu memerintahkannya agar tidak menyentuh kekasihnya yang terbaring lemah.
Bagaimana ia bisa?

  “Yunnie..” Lirih Jaejoong nyaris tidak terdengar.

Namja tampan itu menoleh.
Menatap dingin Jaejoong yang memanggil namanya.
Kemudian ia kembali memperhatikan sang dokter yang mulai berkeringat dingin.

  “Akh!” Rintih Jaejoong memekik.

Jarum suntik itu menusuk tajam venanya.
Dokter tersebut terkejut. Ia sontak menarik kembali suntik tersebut.
Darah Jaejoong merembes pelan dari lengannya.
Yunho yang melihat itu segera menarik kerah kemeja sang dokter dan meninjunya tanpa ampun.
Membuat ruang lengang itu menjadi berisik dalam sekejap.

  “Jo-josonghamnida Tuan! S-saya tidak sengaja!” Erang dokter itu berusaha melindungi wajahnya dari pukulan Yunho.

Cih.
Yunho menunjang tubuh dokter itu dengan keras.
Ia mengambil suntik yang tergeletak di atas lantai dan menusukkannya dengan tajam di leher pria malang itu.

  “AAKKHH!!” Jerit dokter tersebut kesakitan. Tubuhnya menggigil dalam sekejap. Ia berteriak memohon ampun. Namun Yunho membalasnya dengan senyum remeh.

  “Kau menyakiti kekasihku, brengsek!” Desis Yunho dingin.

Namja tampan itu berbalik dan segera menghentikan pendarahan pada lengan Jaejoong yang menangis sejak tadi.
Ia memerintahkan bawahannya yang berdiri di dekat pintu untuk membunuh dokter bodoh itu.

  “Kita pulang” Gumam Yunho terdengar jelas oleh Jaejoong.

Namja cantik itu menggeleng.
Tangisnya semakin pecah.
Ia tahu setelah ini tidak akan ada lagi kesempatan untuknya melihat dunia.
Yunhonya adalah seorang yang sangat posesif.
Kejam, dan penuh kasih sayang di saat yang bersamaan.

Namja tampan itu tidak akan membiarkan kejadian ini terulang untuk yang kedua kalinya, tentu saja.
Membiarkan Jaejoong kelelahan tanpa pengawasannya dan pendarahan seperti tadi.
Tidak, sama sekali.

  “Jangan membantahku, Jung Jaejoong” Bisik Yunho kesal.

Jaejoong masih menggeleng.
Ia terisak hebat.
Namja cantik itu beringsut mundur hingga punggungnya bersandar pada kepala ranjang rawat tersebut.
Yunho menatapnya tajam.

  I’m warning you, BooJae

  “Ani..Hiks..Hiks..”

Namja tampan itu mulai menggertakkan giginya tidak senang.

  Five” Ujarnya mulai menghitung mundur.

Jaejoong menggeleng.

  Four

  “Yunnie, please..Hiks..”

  Three

Yunho masih menunggu.
Ia tahu Jaejoong tidak akan berani melawannya lebih dari ini.
Namja cantik itu selalu tahu akibatnya.

  Two, One

  TEN!

Jaejoong berteriak ketakutan.
Ia bergerak cepat memeluk Yunho dengan erat.
Namja tampan itu tersenyum kecil dibuatnya.
Yunho sudah tahu ini akan terjadi.

Jaejoongnya selalu melakukan hal itu agar hitungan kembali mundur.
Cukup pintar huh?

  “Kita pulang?” Tanya Yunho seraya mengusap kepala kekasihnya lembut.

Jaejoong masih terisak. Ia mengangguk dalam pelukan Yunho.

  “Ung..Hiks..Take me home, Yunnie..Take me..” Balasnya berbisik.


-------


  “Yunnie, uri aegya otteyo?”

Namja tampan itu menoleh memandang Jaejoong yang bertanya padanya.
Jaejoong tampak cemas menggigit bibir bawahnya.
Yunho menurunkan pandangannya pada perut namja cantik itu dan tersenyum kecil.

  “Dia baik-baik saja”

  “Oh..”

  “Selama Ummanya tidak nakal”

Jaejoong merinding.
Yunho berjalan mendekati dirinya yang sedang duduk di pinggir ranjang.
Namja tampan itu mencengkram kedua sisi wajah Jaejoong dengan erat, hingga membuat namja cantik itu meringis kesakitan.
Mata musang Yunho menatap nyalang wajah Jaejoong.

  “Berapa kali harus kukatakan kepadamu huh? Jangan pernah berani membuat bayi kita terancam!” Bentak Yunho marah.

Jaejoong merasakan kedua matanya panas.
Ia bisa merasakan pipinya basah sekarang.

  “Mi-Mianhae Yunnie ah..Hiks..Mian..” Gumam Jaejoong terisak.

  “Kau seharusnya ingat kalau kandunganmu itu lemah karena kau bukan seorang wanita! Kenapa kakimu jalang sekali eoh?!”

  “Hiks..Jo-Joongie bukan jalang Yunnie yah..Hiks..Hiks..”

  “Oh, benarkah? Kau tidak hm?”

  “N-Ne..Hiks..”

  “Kenapa kita tidak membuktikannya langsung, Boo? Aku ingin sekali melihat kedua kakimu itu jera sekali saja”

Tubuh Jaejoong menegang dalam sekejap.
Yunho menyeringai seraya menggulung celana Jaejoong sampai lutut.
Ia mengikat kedua tangan kekasihnya dengan tali yang selalu tersedia di atas nakas, untuk menghukum namja cantik itu jika ia berbuat nakal.

Tangis Jaejoong pecah.
Ia menggeleng ketakutan melihat Yunhonya kini memegang cambuk kecil yang sangat lucu.
Oh, trust me, rasa dari benda itu tidak semanis kelihatannya.

CTASH!

Jaejoong berteriak lantang.
Wajahnya memerah padam.
Pipinya basah akan air mata.

CTASH!

Bunyi cambukan itu membuat Jaejoong memejamkan matanya erat.
Ia merintih kesakitan.
Ekor matanya menangkap bayang Yunho yang terus memukuli kakinya dengan cambuk tersebut.
Wajahnya terlihat dingin, dengan kedua lengan kemeja yang tergulung sampai siku.

Namja cantik itu ambruk begitu saja di atas ranjang ketika ia sampai pada batasnya.
Deru nafasnya terdengar tidak beraturan.
Air matanya terus meleleh tanpa henti.
Ia bisa merasakan seprai di sekitar kakinya basah akan darahnya sendiri.

Jaejoong terisak.

  “Yu-Yunnie..” Lirihnya memanggil sang suami.

Namja tampan itu tidak menyahut.
Ia meletakkan cambuk tersebut di atas nakas dan berjalan keluar kamar.
Meninggalkan Jaejoong sendiri di sana.

  “Mianhae Yunnie ah..Hiks..”

Namja cantik itu melihat seorang maid bernama Nana memasuki kamar dan  berjalan tergesa ke arahnya.
Yeoja blonde itu mendesah prihatin akan keadaan Tuannya.
Ia berlutut di pinggir ranjang dan segera membasuh kaki Jaejoong dengan air hangat yang dibawanya.

Jaejoong berteriak kesakitan untuk yang kesekian kalinya.
Ia mendesah panjang mengintip apa yang dilakukan wanita tersebut pada kedua kakinya yang terluka.

  “Yunnie..Yunnie eodisseo?” Desah Jaejoong lirih.

Nana mengangkat wajahnya.

  “Tuan Jung sedang di ruang kerjanya, Ma’am

Namja cantik itu menggigit erat bibir bawahnya ketika Nana mulai mengelap bekas lukanya dengan alkohol secara perlahan.
Jemarinya bergerak untuk mengelus perutnya yang mulai menonjol.

Mianhae..Mulai sekarang Umma akan menjagamu dengan benar..


-------


Jaejoong memperhatikan penampilannya melalui cermin raksasa yang ada di sudut kamar besarnya saat ini.
Ia tersenyum puas dan segera berjalan keluar kamar, menyusul suaminya yang menunggu di ruang tengah.
Namja cantik itu melangkah perlahan menuruni tangga.

Well, kehamilannya memang baru menginjak bulan kedua, namun bukan itu hal utama yang membuatnya berjalan dengan sangat hati-hati.
Ia sedang berusaha untuk tidak menimbulkan rasa sakit yang berdenyut-denyut dari kakinya yang diperban di balik celananya itu.

  “Yunnie” Panggilnya lembut.

Yunho yang sedang membaca laporan pekerjaannya menoleh, balas tersenyum kepada Jaejoong yang terlihat sangat cantik malam ini.
Ah, mereka akan menghadiri sebuah pesta besar antar kolega perusahaan Yunho.
Namja tampan itu meraih wajah Jaejoong dan mengecup dalam bibir ranumnya.
Menghisapnya sedikit sebelum ia menjauhkan wajahnya.

  “Kkaja” Ajak Jaejoong tersenyum lebar.

Yunho terkekeh melihat wajah kekasihnya memerah padam.
Ia tidak habis pikir bagaimana bisa namja cantiknya itu selalu saja merona setiap kali mereka berciuman.
Benar-benar menggemaskan.

Sementara itu Jaejoong tidak melepaskan pandangannya dari wajah tampan sang kekasih.
Yunho tertawa.
Yunhonya tertawa.
Dan ia terlihat seratus kali lebih tampan dari biasanya.

Ah, Jaejoong sangat mencintai lelaki posesif ini.

Mereka berdua memasuki mobil mewah milik Yunho.
Keduanya duduk di belakang sementara Minho sang supir melajukan mobil tersebut.
Yunho merengkuh pinggang kekasihnya posesif.
Ia mengendus wangi vanilla pada leher dan rambut Jaejoong sesekali.

  “Yunnie”

  “Um?”

  “Bo-boleh Joongie cium?”

Yunho mengerjapkan mata musangnya.
Menatap Jaejoong yang mulai memerah kembali.
Namja cantik itu menggigit bibirnya berharap.
Yunho mengangguk dan memejamkan kedua mata musangnya.
Jaejoong merasakan jantungnya berdebar-debar.
Ia mencengkram bahu Yunho gugup dan sedikit menggerakkan tubuhnya untuk mendekati Yunho.

CUP.

Yunho bisa merasakan kecupan manis yang malu-malu itu.
Ia membuka bibirnya dan melumat lembut bibir ranum kekasihnya.
Tidak biasanya Jaejoong berinisiatif untuk memulai duluan seperti saat ini.

Hmm, mungkin bawaaan bayi. Pikir Yunho.

  “Mmh..Mckk..ck..”

Suara lenguhan dan decakan antar bibir itu terdengar jelas hingga ke telinga Minho yang mulai gugup memegang setir mobil.
Ia mengintip sekilas dari kaca spion tengah dan mendapati Jaejoong yang kini duduk di pangkuan namja tampan itu.

Yunho baru saja meninggalkan sebuah kissmark yang sangat jelas di leher kanan kekasihnya saat Minho memberitahu mereka kalau mobil sudah sampai di tempat tujuan.
Namja tampan itu menurunkan Jaejoong dari pangkuannya dan meraih jemarinya seraya keluar dari mobil.

Suara blitz kamera segera menghujani keduanya sampai mereka memasuki ruang pesta.

Jaejoong mengedarkan pandangannya.
Ia merasa gugup.
Namja cantik itu tidak terbiasa dengan keadaan seperti ini.
Ia tidak pernah menghadiri pesta sebesar ini seumur hidupnya.

Namja cantik itu dulunya hanya seorang pelayan kafe kecil di daerah Myeongdong sebelum ia bertemu dengan Yunho dan dipaksa untuk menikah dengan namja tampan itu.

  “Senang bertemu denganmu di sini, Jung Yunho-ssi”

Jaejoong mendongakkan wajah cantiknya.
Menatap sesosok lelaki bertubuh tinggi yang menyapa kekasihnya.

  “Ne, Choi Seunghyun-ssi” Balas Yunho pelan.

  “Cantik sekali” Puji Seunghyun menatap Jaejoong yang berdiri di samping Yunho.

Namja tampan itu memicingkan mata tajamnya.
Ia tidak suka mendengar namja yang ada di hadapannya ini berkata seperti itu.

  “Jung Jaejoong imnida” Ucap Jaejoong menundukkan wajahnya.

Namja bertubuh tinggi itu menyunggingkan senyum mautnya.
Membuat Yunho ingin sekali menusukkan pisau di mulut itu dan menariknya sampai ke telinga.

  “Jung? Istrimu eoh?” Ujar Seunghyun seraya menatap Yunho.

Namja tampan itu mengangguk.

  “Aku tidak pernah tahu kalau kau sudah menikah”

  “Kami memang tidak ingin membesar-besarkan hal itu”

  “Oh ya? Sayang sekali, orang-orang pasti akan memuja istrimu kalau mereka tahu”

Rahang Yunho mengeras.
Cukup.
Ia tahu kalau lelaki yang berdiri di hadapannya saat ini tertarik kepada istrinya.

  “Yunnie” Gumam Jaejoong menarik lengan Yunho pelan.

Yunho menoleh, memandang kekasihnya yang terlihat sangat menggemaskan dengan pout lucu itu.

  “Joongie mau makan kue, tapi setelah itu ke toilet, boleh?” Tanya Jaejoong memiringkan kepalanya.

  “Tidak” Sahut Yunho datar.

Jaejoong mendengus.
Ia kembali menarik-narik lengan kemeja Yunho dengan gemas.
Membuat Yunho kembali memandangnya dan mengangguk dengan sangat terpaksa.
Ia mengecup dahi Jaejoong sebelum memperhatikan namja cantik itu berjalan menghampiri meja penuh kue itu.

  “Tuan Jung, suatu kehormatan bisa bertemu denganmu di pesta ini”

Yunho berbalik, mengangguk hormat pada pria chubby yang menyapanya.
Tender besar pemegang saham yang sangat terkenal, Park Yoochun.

Sementara itu, Jaejoong tampak sibuk menikmati kue-kue lezat yang terhampar di hadapannya.
Namja cantik itu terus mencoba satu persatu kue yang ada tanpa menyadari sepasang mata kagum yang mengawasi gerak-geriknya sejak tadi.

Tapi itu tidak berlangsung lama, pandangan lembut itu berubah menjadi luapan amarah ketika pupil cokelatnya menangkap sebuah tanda yang menyala di leher namja cantik itu.
A Kissmark by Jung Yunho eoh?

  “Anda mau ke mana, Ma’am?” Tanya salah seorang pengawal yang menjaga Jaejoong.

Namja cantik itu tersenyum lucu dengan krim kue yang masih melekat di sudut bibirnya.

  “Toilet, hehehe~”

Jaejoong memasuki toilet yang terletak di ujung ruang pesta dan menutup pintunya kembali.
Ia terkejut menyadari ada krim yang menempel di bibirnya saat mata besarnya melihat cermin yang tergantung di dinding.
Aigoo, memalukan, rutuknya kesal.

Namja cantik itu mencuci kedua tangannya dan mengusap bibirnya pelan.
Menghembuskan nafas panjang dan mengeringkan telapak tangannya di bawah mesin pengering.

CKLEK.

Jaejoong menoleh ke arah pintu dan tersenyum kecil.

  “Seunghyun-ssi” Sapanya lembut.

Namja bertubuh tinggi itu balas tersenyum.
Ia mendekati Jaejoong dan terkekeh.

  “Tidak perlu seformal itu, Jaejoongie, kau bisa memanggilku Seunghyun saja” Ujarnya.

Eoh?
Alis Jaejoong bertaut.
Apa?
Namja itu memanggilnya apa barusan? Jaejoongie?

  “Ne Seunghyun ah” Ucap Jaejoong mulai tidak nyaman.

Namja cantik itu mengambil tissue dan membungkukkan tubuhnya hendak melangkah keluar toilet.
Namun genggaman erat pada lengannya membuatnya sontak berbalik dan mengerutkan dahinya.

  “S-Seunghyun ah?” Rintih Jaejoong ketakutan.

Namja bertubuh tegap itu menyeringai.
Ia mendekati Jaejoong yang terjebak di pintu toilet.

  “Suaramu indah sekali hm? Pasti akan terdengar lebih indah kalau kau mengucapkan namaku sambil mendesah, Joongie ah” Bisik Seunghyun pelan.

Air mata Jaejoong merebak.
Ia ketakutan.

  “Mi-Mianhae, Joongie ingin keluar” Ujar Jaejoong bergetar.

Namja bertubuh tinggi itu tertawa mendengar nada khawatir pada suara merdu itu.
Ia mengusap pipi Jaejoong lembut.

  “Waeyo? Kau tidak ingin berlama-lama denganku? Aku lebih baik daripada nama sombong bermarga Jung itu”

Jaejoong tersentak, merasakan jemari Seunghyun mengusap bekas kissmark yang diberikan Yunho pada lehernya.
Ia semakin ketakutan.

  “A-andwae..Jangan lakukan ini..Hiks..” Isak Jaejoong lirih.

Hum?
Namja bertubuh tinggi itu menaikkan alisnya.
Terkekeh geli mendapati reaski menggemaskan dari namja cantik ini.
Ah, ia jadi tidak sabar untuk mencicipi tubuhnya.

  “Lakukan apa, Joongie sayang? Lakukan ini, maksudmu?” Desah Seunghyun seraya menggerakkan jemarinya turun menikmati lekuk tubuh Jaejoong.

Namja cantik itu menggigit erat bibir bawahnya ketakutan.
Ia mendorong namja tinggi itu dengan sekuat tenaganya.
Membuat Seunghyun tersentak hingga punggungnya membentur westafel.

  “Oh, kau ingin bermain-main denganku dulu, ternyata” Desis namja itu menakutkan.


-------


  “Di mana Jaejoong?”

  “Toilet, Tuan besar”

  “Masih di sana?”

Yunho mengerutkan dahinya.
Namja tampan itu berjalan diikuti para pengawalnya menuju toilet.
Dahi Yunho mengernyit mendengar suara teriakan Jaejoong dan suara benturan dari dalam sana.
Namja tampan itu segera menggebrak pintu tersebut dan membulatkan mata musangnya kaget.

  “Ungh..Hh…Yunnie..Hiks..”

Jaejoong terhempas di lantai.
Wajahnya basah akan air mata.
Darah merembes dari selangkangannya.

BRUKK!

Yunho tersentak, ia refleks menoleh ke samping saat salah satu pengawalnya menahan serangan dari seseorang untuknya.
Namja tampan itu menatap Seunghyun yang terlihat berantakan.

  “Apa yang kau lakukan bersama istriku, Seunghyun-ssi?” Desisnya tajam.

Namja bertubuh tinggi itu terkekeh pelan.
Ia menaikkan alisnya. Mengacuhkan kemejanya yang terkena noda darah.

  “Aku ingin melenyapkan anak sialan itu terlebih dahulu dari perut istrimu sebelum aku menidurinya” Sahutnya berani.

Rahang Yunho mengeras.
Tubuhnya tegang.
Emosinya membludak seketika.
Membuat pelipisnya berdenyut kencang.

Namja tampan itu segera menunjang dada Seunghyun hingga lelaki bertubuh tinggi itu terhempas membentur westafel untuk yang kedua kalinya.
Terdengar suara retakan pada tulang punggungnya.

Yunho menoleh, berjalan menghampiri Jaejoong yang terbaring lemah.
Ia menatap tajam namja cantik itu.

  “Dan kau, bukankah aku sudah memperingatkanmu untuk menjaga bayi kita eoh? Kenapa kau membiarkan ia mengganggumu?!” Bentak Yunho marah.

Jaejoong merasakan perutnya berdenyut.
Ia tidak sanggup untuk menjawab.
Bibirnya membiru.
Wajahnya pucat.

Yunho merebut pisau yang tersimpan di dalam saku jas pengawalnya, namja tampan itu menerjang Choi Seunghyun dan menusuk mulutnya kemudian merobeknya hingga ke telinga.
Mengacuhkan suara-suara teriakan yang memekakkan telinga dari sana.

  “Kau akan mengingat hal ini, Tuan Choi, karena telah berani mengusik istriku” Ujarnya emosi.

Yunho menggendong istrinya dan segera meninggalkan toilet tersebut.
Mengacuhkan Seunghyun yang berteriak-teriak kesakitan.
Darah segar membasahi lehernya.


-------


DRAP DRAP DRAP!

Langkah panik Yunho dan pengawalnya mengisi koridor sepi itu.
Ia segera menggebrak ruang unit gawat darurat dan merebahkan istrinya di atas ranjang rawat.
Memaki para dokter dan perawat yang tidak cepat tanggap padanya.

  “Nyawa kalian akan menjadi bayarannya jika sampai terjadi sesuatu pada istriku” Desis Yunho penuh amarah.

Ia beranjak keluar.
Pintu ruangan tertutup.
.
.
.

Yunho memperketat penjagaan kamar rawat Jaejoong sejak seminggu yang lalu.
Namja tampan itu berjalan menelusuri koridor rumah sakit mewah itu dengan pandangan fokus pada berkas kerjanya.
Saham perusahaan milik Choi Seunghyun telah berpindah kepadanya.
Namja bertubuh tinggi itu dipaksa Yunho untuk menandatangani berkas sebelum ia menembak mati dirinya.

  “Tuan Jung” Sapa para pengawal yang berjejer di pintu rawat tersebut.

Yunho mengacuhkannya.
Ia membuka kenop pintu dan memasuki ruangan tersebut.
Mata musangnya menangkap sosok cantik yang terlihat bagaikan tanpa nyawa di atas ranjang.
Ia terduduk menyender pada kepala ranjang dengan tatapan tidak fokus.

  “Hei” Bisik Yunho mengecup lembut dahi Jaejoong.

Namja cantik itu tidak membalas.
Hanya air matanya yang menjawab kehadiran Yunho.
Namja tampan itu menghela nafasnya.
Ia duduk di samping kekasihnya dan mengecup-kecup lembut wajah namja cantik itu.
Mengendus lehernya yang wangi.

  “Jangan mengabaikanku, BooJae” Bisik Yunho pelan.

Huh.
Jaejoong menoleh.
Memandang dingin mata musang Yunho.

  “Kalau sekarang Yunnie ingin membunuh Joongie, tidak apa..Joongie terima” Lirihnya pelan. Nyaris tidak terdengar.

Yunho mengangkat wajahnya.
Mengecup dagu namja cantik itu sekali.

  “Joongie tidak bisa menjaga uri aegya dengan baik..Joongie membunuhnya..Hiks..”

Tangis Jaejoong pecah.
Yunho segera merengkuh raga rapuh kekasihnya dengan erat.
Mata musangnya ikut berkaca-kaca.
Ia kehilangan bayi yang akan menjadi calon penerusnya nanti.

  “Maafkan Joongie..Hiks..Hiks..Joongie yang salah..” Isak Jaejoong lantang.

Yunho mengusap lembut punggung Jaejoong.

  “Aku akan memaafkanmu, kalau mulai saat ini kau bersumpah kepadaku, tidak akan pernah lagi membantahku dan mengecewakanku”

  “Hiks..Joongie bersumpah…Hiks..”


-------


Ini semua memang nyata, atau hanya perasaannya saja?
Yunho berubah.
Ia tidak lagi sama sejak saat itu.
Namja tampan itu mengurung Jaejoongnya di dalam kamar.
Membatasi pelayan yang melayani istrinya.
Ia tidak lagi mudah terbujuk oleh rayuan-rayuan manja istrinya agar menuruti kemauan namja cantik itu.

Awalnya Jaejoong memaklumi hal ini.
Mungkin Yunho ingin melindunginya sebaik mungkin setelah kejadian menyakitkan itu.
Tapi kemudian, Jaejoong mulai berpikir.
Menciptakan sugesti untuk dirinya sendiri.

Yunho tidak mencintainya lagi.

Jaejoong berdiri di hadapan meja riasnya.
Mata besarnya yang membengkak memandangi foto-foto hasil USG beberapa bulan yang lalu.
Foto calon bayinya yang telah pergi.
Ia tahu Yunho pasti sangat kecewa.
Namja tampan itu berharap banyak pada kehamilannya.

Air mata Jaejoong kembali mengalir untuk yang kesekian kalinya.
Ia meringis.
Tidakkah Yunho tahu kalau ia juga sama terlukanya?
Bahkan ia ikut kehilangan sebagian sisi manis suaminya.

Namja cantik itu hendak melangkah lebih jauh, namun ia tersentak ketika menyadari kalau kaki kanannya terantai.
Yunho yang memasangnya.
Jaejoong bergerak mundur, kemudian duduk di pinggir ranjang.
Mengusap pelan perutnya.

CKLEK.

Pintu besar itu terbuka.
Yunho menutupnya kembali dan memperhatikan sang kekasih yang duduk manis di ranjang mereka.
Mengenakan kemeja putih yang tampak kebesaran di tubuh mungilnya.
Pergelangan kaki kanannya terantai.

  “Aku pulang” Ujar Yunho.

  “Selamat datang..” Jawab Jaejoong pelan.

Namja tampan itu duduk di samping Jaejoong.
Dalam sekejap namja cantik itu beralih memeluk erat tubuh tegapnya.
Ia mengulurkan jemarinya, balas mengusap lembut kepala namja cantiknya.

  Love you so much, Yunnie ah..” Bisik Jaejoong.

Yunho tersenyum mendengarnya.
Ia mengecup puncak kepala namja cantik itu.

  “Apakah Yunnie masih mencintai Joongie?” Tanya Jaejoong dengan suaranya yang pecah.

Yunho meregangkan pelukan mereka.
Ia menatap bingung wajah cantik itu.

  “Kenapa Yunnie berubah? Kenapa Yunnie seperti ini?”

  “Aku melakukannya karena aku sangat mencintaimu, Jung Jaejoong..Cukup bayi kita yang pergi, aku tidak ingin sampai kehilangan kau juga”

  “Tapi Yunnie tahu kalau Joongie tidak akan pergi ke mana-mana lagi..”

  “Jangan menyahutku lagi, Boojae”

Jaejoong meringis.
Ia melepaskan pelukannya pada Yunho dan beralih membaringkan dirinya di atas ranjang.
Yunho beranjak, menindih Jaejoong, mengecup-kecup leher jenjangnya.
Mengacuhkan kedua mata besar Jaejoong yang berkaca-kaca.


-------


Jaejoong terbangun dengan kakinya yang bebas siang ini.
Namja cantik itu menolehkan kepalanya, menyadari Yunho tidak lagi di sisinya.
Ia terduduk memandangi jendela.
Mendung.
Pantas saja terasa dingin.

Namja cantik itu beranjak keluar dari kamar setelah mengganti pakaiannya.
Ia menuruni tangga dan melihat Yunho yang sedang mengecek paspornya.
Tulang punggung Jaejoong dingin.
Mata besarnya bergerak gelisah memperhatikan koper yang tergeletak di depan pintu rumah.

  “Yunnie” Panggilnya lirih.

Sangat lirih hingga Yunho tidak bisa mendengarnya.
Namja tampan itu mengangkat wajahnya ketika mobil mewah tersebut terparkir di depan teras.
Minho segera keluar dari mobil dan membawa koper milik tuan besar itu masuk ke dalam bagasi.

  “Yunnie yah!” Panggil Jaejoong panik.

Mau kemana Yunhonya?
Kenapa ia tidak memberitahu Jaejoong?
Kenapa kopernya sebesar itu?
Apakah Yunho akan meninggalkannya?

  “Aish Choi Minho, kau tidak lihat hujannya sangat deras?” Cetus Yunho kesal.

  “Mianhamnida, Tuan” Sahut Minho menundukkan wajahnya.

Namja tampan itu membuka pintu mobil dan segera masuk ke dalam.
Tidak menyadari Jaejoong rapuhnya yang berlari dari ruang tengah yang luas itu.

Jantung Jaejoong berdebar kencang.
Ia ketakutan.
Ketakutan amat yang amat sangat.
Melihat Yunho pergi begitu saja.

  “YUNNIE!” Teriak Jaejoong lantang.

Namja cantik itu menerobos hujan yang sangat deras.
Mata besarnya mengerjap memandangi mobil mewah yang sudah melaju itu.
Jaejoong terisak keras.
Apa salahnya?
Apa lagi salahnya?

Ia sudah berusaha menjadi anak baik untuk Yunho selama ini.
Ia sudah berusaha menjadi penurut untuk Yunho selama ini.
Ia sudah berusaha menjadi istri yang tidak menyusahkan untuk Yunho selama ini.

Kenapa Yunho ingin pergi meninggalkannya?

  “Hiks..Hiks..Yunnie yah..Hiks..”

Tangis Jaejoong pecah bercampur hujan.
Ia kembali berlari dan tersandung batu hingga terjatuh di halaman luas itu.
Wajahnya terlihat pucat dengan bibirnya yang mulai membiru.
Telapak kaki dan lututnya berdarah.

Bibir ranumnya bergetar.
Bergumam tidak jelas.

  “Kenapa Yunnie pergi? Hiks..Hiks..Bukankah..Bukankah cinta itu saling menjaga?”

Mobil mewah itu berhenti mendadak sebelum melesat keluar gerbang.
Membuat Yunho menatap tajam supir muda itu.

  “Aku bisa ketinggalan pesawat, Minho!” Bentak Yunho marah.

Choi Minho menelan salivanya takut.
Ia berbalik ke belakang.

  “Mi-Mian, Tuan..Tapi, bukankah itu Ma’am?”

DEG.

Yunho refleks membalikkan tubuhnya.
Membulatkan mata musangnya menatap sosok cantik yang terduduk di tengah guyuran hujan itu.
Namja tampan itu segera membuka pintu mobil dan berlari menyusul kekasihnya.

  “Dasar bodoh!” Gumam Yunho kesal.

Yunho berlutut di hadapan Jaejoong.
Mencengkram kedua sisi wajahnya dengan kasar.
Membentak emosi namja cantik itu.

  “Apa yang kau lakukan di sini eoh!? Kau bisa sakit, Jung Jaejoong!!”

Tangan Yunho meraba luka pada lutut dan pergelangan kaki namja cantik itu.
Ia mendesah kesal.
Namja tampan itu hendak menggendong Jaejoong dan membawanya masuk ke dalam rumah.
Namun Jaejoong sudah lebih dulu menahannya.

  “Joongie tidak mau masuk” Lirih Jaejoong menggeleng.

Rahang Yunho mengeras.
Ia menatap tajam mata besar itu.

  “Tubuhmu dingin dan kakimu terluka, Jaejoong! Masuk!”

  “Ani..”

  “Kau dengar aku, BooJae! Aku memperingatkanmu!”

  “…”

  Four, three, two, one..

Jaejoong meringis.
Mengangkat wajahnya menatap langsung mata musang kekasihnya.

  Ten..” Isaknya kemudian.

Yunho terdiam saat Jaejoong berujar padanya.

  “Yunnie masih mencintai Joongie?” Tanya Jaejoong bergetar.

  “Oh Boo, tentu saja. Aku mencintaimu lebih dari yang kau tahu” Sahut Yunho kesal.

  “Lalu..Lalu kenapa Yunnie pergi? Kenapa Yunnie meninggalkan Joongie?”

  “…”

  “Yunnie pergi karena Joongie? Ka-karena Joongie sudah membunuh bayi kita?”

Yunho terkejut.
Ia menangkup wajah Jaejoong dan mengusap pipi basahnya.

  “Bayi kita pergi bukan karenamu, BooJae. Jangan pernah berpikir kalau kau yang membuatnya pergi”

  “Hiks..Hiks..”

  “Dan aku akan pergi ke Jepang hanya sampai besok, ada masalah pekerjaan di sana. Siapa yang bilang kalau aku akan meninggalkanmu huh?”

  “Ta-Tapi..Hiks..Kopernya besar..”

  “Kau tidak ingat kita tidak punya koper yang kecil karena kau selalu membawa banyak baju kalau kita pergi berlibur hm?”

  “Hiks..Hiks..”

  “Jja, kita masuk sekarang, kau bisa sakit kalau lama-lama di tengah hujan seperti ini”

  “Joongie..Dirantai lagi?”

  “Ne”

  “Kenapa?”

  “Karena kau milikku”

Namja tampan itu berdiri dari posisinya.
Ia menatap Jaejoong yang masih terduduk di antara bebatuan itu.
Hujan mulai mereda.
Yunho mendesah pendek.

  I’ll count you, BooJae” Ujarnya.

Jaejoong masih tidak bergeming.

  Four

  “…”

  Three

  “Yunnie”

  Two, One..

  Ten

Jemari Jaejoong mencengkram erat celana Yunho.
Ia mendongak, meminta namja tampan itu menggendongnya.
Yunho tersenyum kecil dan segera merengkuh tubuh basah kekasihnya.

  “Joongie dirantai karena Joongie milik Yunnie anitji?” Bisik Jaejoong pelan.

Yunho mengangguk.
Mengecup lembut dahi kekasihnya.

  “Joongie milik Yunnie, selamanya” Gumam Jaejoong.

  “Kita coba buat baby lagi?” Tanya Yunho menaikkan alisnya.

  “Ne, kita buat yang banyak” Sahut Jaejoong tersenyum.

Yunho tertawa.

I believe, when you hug me,
I were your little prince.
It’s still insufficient you are my destiny.

I love like the way you are baby..

END.
 

TVXQ - Ten