This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Jumat, 14 September 2012

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/BABY AND US


Tittle: BABY AND US

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-incest-romance-friendship-fluff-keliling sumur bareng yoochun


WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*

CAUTION: JUNG JAEHO DAN JUNG JUNHON MILIK AUTHOR SETANGKAI!


-------


  “Mereka anak kita, BooJae ah”

.
.
.

  “YYAK! JUNG YUNHO! KAU MEMAKAN ROTIKU EOH?!”

Aish.
Namja tampan yg baru saja hendak memasuki kamar mandi itu menggerutu kesal.
Mata musangnya menyipit mendengar suara teriakan nyaring milik namja cantik itu.

  “SALAHMU SENDIRI, KENAPA TIDAK DIBERI LABEL!”

  “MWOYA?? JUNG YUNHO!”


BLAMM!


Aiissshhhh!
Namja cantik itu menghentakkan kakinya kesal.
Ck! Menyebalkan!
Bagaimana bisa ia mau dijodohkan dengan namja brengsek seperti itu eoh?!

Ish!
Jaejoong menggembungkan pipinya seraya mempoutkan bibirnya kesal.
Ia duduk di sofa ruang tamu seraya menatap tajam foto pernikahan mereka minggu lalu.

Minggu lalu?
Oh well.

Jaejoong yg selalu berbuat sesuka hatinya selama ia hidup membuat Kim Heechul merasa sangat marah.
Ia memutuskan untuk menikahkan putra tunggalnya dengan anak dari teman baiknya yg bernama Jung Keybum.
Ah, Heechul tidak tahu kalau ternyata namja tampan yg dinikahkan dengan putranya itu tidak jauh berbeda dengan kelakuan putranya sendiri.

Hmp.

Dua orang bersifat sama dengan tingkat keras kepala yg tidak jauh berbeda menikah?
Menurutmu?

  “JUNG YUNHO JELEK! AKU BISA TELAT KE KAMPUS, SIALAN!” Teriak Jaejoong seraya menendang pintu kamar mandi.

Namja tampan yg sedang berendam di dalam bathtup itu memutar bola matanya kesal.

  “AKU AKAN KELUAR DUA JAM LAGI, CANTIK!”

  “AKU TAMPAN!!”

Yunho tertawa geli seraya mengusap rambutnya.
Ia senang menggoda Jaejoong seperti itu.
Well yah, setidaknya ia bisa sedikit menghibur diri dengan adanya pernikahan ‘paksa’ seperti ini.


DUKK!!


Aish.
Yunho mengusap wajahnya.

  “JANGAN MENENDANG PINTUNYA, JUNG JAEJOONG!!”


-------


Namja cantik itu menguap kecil.
Ia mengusap wajahnya seraya membuka pintu pagar rumah mereka dengan malas2an.
Ah, tubuhnya lelah sekali.

Menjadi ketua senat di kampus benar2 menyebalkan. Pikirnya.

Tapi kalau aku berhenti para dosen akan mengurangi nilaiku.

Ahh, hidup terkadang memang tidak adil.


CKLEK.


Eoh?

Jaejoong mengernyitkan dahinya.
Kenapa sepi?

  “Yunho ah! Kau sudah pulang?”

Tidak ada sahutan.
Namja cantik itu melepas sepatunya dan berjalan masuk.

Aigoo, Yunho benar2 beruang kutub!
See?
Padahal ia baru saja membersihkan ruang keluarga tadi pagi!
Siapa lagi yg mengotorinya lagi selain namja tampan itu eoh?

  “Mentang2 kau masuk siang jadi kau bisa membalas dendam padaku eh?” Gumam Jaejoong kesal.

Namja cantik itu melempar tas selempangnya ke atas sofa dan berlari ke dapur.
Ia meraih apron biru mudanya dan sapu berwarna hijau.

Ck, padahal aku berharap bisa langsung tidur tanpa gangguan hari ini!
Jung Yunho beruang jelek menyebalkan!
Akan kubalas kau!!

Namja cantik itu terus merutuk kesal selama ia menyapu dan membersihkan meja dari tumpahan sereal.
Sekitar setengah jam kemudian, ia mengerang lantang dan menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang kamarnya.


CKLEK.



Yunho yg baru saja pulang kerja mengernyitkan dahinya.
Sepi sekali. Pikirnya.
Bukankah biasanya jam segini Jaejoong sudah pulang dari jam kuliahnya?

Namja tampan itu tertegun menatap ruang keluarga yg sudah kembali rapi dan bersih.
Hmp.
Ia tersenyum kecil.
Well, tadi pagi ia terlambat bangun dan membuat sarapan dengan terburu2.
Kakinya tidak sengaja tersandung kursi dan ia menumpahkan serealnya di atas meja.

Yunho melonggarkan dasi merahnya.
Ia membuka pintu kamar mereka dan menaikkan alisnya.

Jaejoong sedang terlelap pulas dengan apron yg masih melekat di tubuhnya.

Namja tampan itu membuka jas kerjanya dan mendekati Jaejoong.
Ia menepuk kepala namja cantik itu membuat mata bening itu bergerak tidak nyaman dan membuka dengan perlahan.

  “Yunho ah? Kau sudah pulang? Waeyo?” Tanya Jaejoong masih mengantuk.

Yunho hanya tertawa kecil.
Ia menoleh dan meletakkan dasinya di atas nakas.

  “Oppssoyo, aku hanya ingin mengganggu tidurmu, hahahahahaha~!”

Jaejoong mengerutkan dahinya.
Ia benar2 marah.
Tidur nyenyaknya terganggu hanya karena kejahilan namja tampan ini kau tahu itu eoh?!

  “KAU MENYEBALKAN!!” Jerit Jaejoong terisak.

Yunho sontak menghentikan tawanya.
Ia menatap tidak percaya mata bening yg tampak berkaca2 itu.

  “Aku lelah sekali hari ini apa kau tahu hah?! Dosen sialan itu menyuruhku melakukan semua tugasnya! Dan aku mendapatkan rumah dalam keadaan kotor ketika aku pulang!! Aku benar2 membencimu, Jung Yunho! Hiks..Kau jahat..Hiks..”


DEG.


Yunho terpaku di tempat.
Jantungnya mendadak berdebar2.
Ya tuhan, ia sangat panik dan takut.
Selama ini mereka selalu bertengkar tapi baru kali ini Yunho melihat namja cantik itu menangis, jeongmall!

  “Joo..Joongie yah..Mianhae, aku benar2 tidak tahu kalau kau kelelahan, aku menyesal” Ujar Yunho memohon.

Namja cantik itu semakin memperkeras tangisnya.
Ia memukul kepala Yunho dengan bantal dan berteriak lantang.

  “GANTI ROTI ISIKU YG KAU MAKAN KEMARIN PAGI!!”

Yunho terperanjat.
Dalam hati ia mengutuk kesal.

Namja cantik ini benar2 gajah!
Sempat2nya ia memanfaatkan situasi, aish, padahal kejadian barusan sama sekali tidak ada hubungannya dengan roti isi kemarin!

  “Arasseo, arasseo! Hentikan tangismu! Kau terlihat jelek!” Ujar Yunho menghela nafasnya.

Jaejoong mendelik.
Ia menghentakkan kakinya.

  “AKU MAU ROTIKU, BERUANG BODOH!!”

Yunho segera meraih kunci mobilnya.


-------


CKLEK.

 
  “Yunho ah? Kau sudah kembali? Aku baru saja selesai menghangatkan sup, kka, kita makan si---EOH??”

Namja cantik itu membulatkan matanya tidak percaya.
Kain lap yg ada di genggamannya terjatuh ke lantai.
Mata beningnya mengerjap.

Menatap Yunho yg meletakkan keranjang besar berisi sepasang bayi kembar.

  “Yunho! Aku menyuruhmu membeli roti! Bukan membawa pulang bayi!” Jerit Jaejoong terkaget.

Namja tampan itu hanya menghela nafasnya.

  “Apa mereka anakmu eoh? Kau menikahiku untuk menghindari kekasihmu yg sedang hamil, begitu?”

  “YAK! MEREKA BUKAN ANAKKU!!”

Suara teriakan Yunho yg mendadak itu membuat kedua bayi yg sedang terlelap pulas itu tersentak kaget.
Mereka menangis histeris bersamaan.
Membuat Jaejoong mendelik menatap Yunho.

Ia segera berjongkok di hadapan kedua bayi itu dan menggendong salah satunya.

  “Jangan berteriak, beruang bodoh! Kau membuat mereka ketakutan!” Ujar Jaejoong kesal.

Aish.
Yunho merebahkan tubuhnya di atas sofa.
Ia memijat pelipisnya.

  “Aku baru saja akan membeli rotimu tadi” Ujar Yunho mendesah.

Jaejoong menoleh menatap Yunho.

  “Sewaktu aku membuka pintu pagar aku melihat ada keranjang bayi disana, sepertinya seseorang membuang bayi mereka di depan rumah kita”

  “Mwo?! Kenapa harus rumah kita?? Aish! Orang tua jaman sekarang sangat tidak beradab sama sepertimu!”

Yunho mendelik kesal.
Ia mengusap wajahnya dan memejamkan mata musangnya.
Aigoo.
Ini benar2 mengejutkan.

  “Aigoo~! Jangan menggigit jari seperti itu~!”

Eoh?

Namja tampan itu membuka matanya.
Ia menoleh menatap Jaejoong yg sedang tertawa geli.

  “Lapar ne? Hehehe~”

Demi apa.
Mata musang Yunho melebar secara perlahan.
Gosh.
Ia tidak pernah melihat namja cantik itu tertawa seperti itu.

Namja tampan itu mengerjapkan matanya pelan.
Jujur saja, Jaejoong benar2 berbeda.
Ia terlihat..Cantik.

  “Yunho ah, apa yg akan kau lakukan?”

Yunho tersentak kaget.
Ia merasa sangat malu.
Untung saja Jaejoong tidak menyadari kalau ia sedang menatapnya barusan.

  “Apa lagi memangnya? Tentu saja aku akan menghubungi polisi!”

  “Eh? Andwae~!”

  “Mwo?”

  “Yunho ah, kemari!”

Namja tampan itu mengernyitkan dahinya.
Ia berjalan dan berjongkok di samping Jaejoong.
Mengikuti arah telunjuk namja cantik itu.

  “Lihat~! Mereka sangat lucu ani?”

  “Jaejoong, jangan bilang kalau kau---”

  “Kita rawat mereka otte?”

Aish.
Yunho mendelik kesal pada namja cantik itu.
Ia baru saja akan berteriak membentak namja cantik itu.
Namun suaranya tercekat ketika ia melihat raut wajah Jaejoong yg tampak begitu lembut.

Namja cantik itu tersenyum kecil seraya mengelus wajah kedua bayi kembar itu.

Yunho menghela nafasnya gugup.

  “Terserah”

  “Jeongmall?!”

Yunho mengangguk.
Jaejoong tertawa kecil dan menggoyangkan tubuh salah satu bayi itu.

  “Kka Yunho ah! Beri satu dari mereka nama!” Ujar Jaejoong terkekeh.

Yunho menaikkan alisnya.
Ia melirik bayi yg memiliki bibir cherry seperti Jaejoong.

  “Jung Junhon, otte? Dia terlihat sepertimu”

  “Bagus~! Kita bisa memanggilnya Honchan!”

  “Kau mau memberi nama yg satu lagi?”

  “Ung! Aku baru saja memikirkan satu nama yg sama bagusnya, Jaeho otte? Jung Jaeho?”

Yunho mengangguk.
Ia tersenyum dan menepuk kepala Jaejoong.

  “Cukup bagus” Kekehnya.


DEG.


Jaejoong tertegun kaget.
Jantungnya mendadak berdebar ringan.
Aigoo.
Ada apa dengannya?


-------


  “YUNHO! KAU MEMBUANG SIKAT GIGIKU KE DALAM TOILET EOH?!”

  “BUKAN AKU! SIKAT GIGIMU MEMANG SUDAH TERGELETAK DI SANA!”

  “KAU KIRA AKU IDIOT?! MANA MUNGKIN BENDA ITU BERGERAK SENDIRI!”

Namja cantik itu menghentakkan kakinya kesal.
Aish.
Ia mencuci sikat giginya seraya mengumpat.


CKLEK!


Jaejoong tersentak kaget.
Yunho membuka pintu kamar mandi dengan kasar.
Raut wajahnya tampak bingung.

  “Jae ah! Junhon menangis!”

  “MWO?”

Namja cantik itu segera berlari ke ruang tengah.
Ia memandang bayi cherry yg sedang menangis histeris itu.
Aigoo.
Jaejoong segera menggendong namja mungil itu.

  “Aigoo~ Anak Umma cengeng eoh? Uri Honchan baegopda hmm?” Kekeh Jaejoong seraya mengecup dahi Junhon.

Yunho yg mengekor di belakang Jaejoong berdiri di samping namja cherry itu.

  “Wae? Dia lapar?”

  “Ung, Yunho ah, ambilkan bubur bayi di atas kounter dapur”

  “Arasseo”

Namja tampan itu segera berlari menuju dapur.
Ia mengambil mangkuk kecil itu dan kembali berdiri di samping Jaejoong.

  “Kka, gendong Honchan, biar aku yg menyuapi”

Yunho hanya menurut patuh.
Ia menggendong namja cherry itu dan tertawa kecil.

  “Bibirnya kecil sekali, sama sepertimu” Ujar Yunho geli.

  “Tentu saja~ Bukankah Junhonchan anak Umma ne? Kka, buka mulutnya” Ucap Jaejoong seraya menyendokkan bubur bayi itu.

Yunho hanya tersenyum kecil.
Ia mendudukkan dirinya di atas sofa dan terus menggendong Junhon selama Jaejoong memberinya sarapan.

  “Jaejae tidak makan?” Tanya Yunho melirik Jaeho yg tidak bergeming.

  “Aku sudah memberinya makan sejam yg lalu, ia sudah kenyang” Ujar Jaejoong santai.

  “Eoh? Pantas saja terus tertidur dari tadi”

  “Yunho ah, nanti pulang cepat ne? Susu JaeHon sudah habis”

  “Um, ne”

Namja cantik itu tersenyum manis.
Ia membersihkan sisa makanan yg berlepotan di bibir Junhon.

  “Yunho, apa kau tidak menemukan pesan atau kertas sewaktu kau menemukan mereka?”

  “Ani, oppsso, wae?”

  “Kita tidak tahu tanggal berapa mereka lahir, otte?”

  “Yasudah, pilih saja tanggal yg kau inginkan”

  “Jeongmall?”

  “Ne”

  “12 Juni bagus tidak?”

  “Aku suka”

  “Sippo! Jung Jaeho dan Jung Junhon! Putra dari Jung Jaejoong dan Jung Yunho, lahir tanggal 12 Juni! Hehehehe~”


DEG.


Yunho terdiam.
Ia menatap Jaejoong yg tersenyum seraya mengusap pipi Junhon yg ada di gendongannya.
Hmp.
Namja tampan itu ikut menyunggingkan senyum manisnya.

Putra dari Jung Jaejoong dan Jung Yunho eoh?


-------


  “Aigoo~ Uri Jaejae bau sekali~ Kita mandi otte?”

Yunho menggaruk tengkuknya.
Ia mengusap wajahnya dan duduk di meja makan.
Ah, akhirnya hari libur. Gumamnya dalam hati.

Namja tampan itu meneguk minumnya seraya menatap Jaejoong yg sedang bergelut bersama Jaeho dan Junhon.
Tanpa sadar Yunho menarik senyumnya.

Ah, lima bulan terakhir ini suara teriakan yg selalu menjadi rutinitas sehari2 itu terasa menghilang secara perlahan.
Jaejoong yg selalu bertingkah seenaknya dan keras kepala mendadak berubah menjadi namja yg menyenangkan di mata Yunho.
Sementara Yunho yg tidak jauh berbeda dengan Jaejoong sekarang terlihat lebih dewasa di mata Jaejoong.

Oh well.

Lagi pula bertengkar di depan kedua bayi mereka sangat tidak baik ania?

  “YUNHO AH!”


DEG.


Namja tampan itu tersentak kaget.
Ia menoleh menatap Jaejoong.

Namja cantik itu tampak panik.

  “Badan Junhon panas sekali!”

  “Mwo?!”

Yunho segera duduk di samping Jaejoong.
Ia menyentuh dahi namja cherry itu dan mengernyitkan dahinya.

  “Gendong Honchan, aku akan memanaskan mobil!” Ujar Yunho berlari menuju kamar.

Jaejoong mengangguk.
Ia segera menggendong namja cherry itu dan menelfon Ummanya agar datang ke rumah dan menjaga Jaeho.

Namja cantik itu sangat gelisah.
Ia tidak berhenti menatap Junhon yg menggeliat tidak tenang.

  “Umma!” Panggil Jaejoong ketika yeoja berwajah angkuh itu membuka pintu rumah mereka tidak lama kemudian.

Aish.
Jaejoong sungguh bersyukur letak rumah Ummanya hanya beberapa langkah dari rumah mereka.

  “Jaejoong ah! Kkaja!”

Namja cantik itu mengangguk.
Ia segera meraih jaketnya dan berlari menyusul Yunho.
Meninggalkan Heechul yg sudah menggendong Jaeho.


BLAM!


Yunho menginjak kopling.
Ia memundurkan mobil mereka keluar dari halaman rumah dan melesat menuju rumah sakit.

  “Huks..Yunho ah, aku takut..Uri Honchan tidak pernah seperti ini sebelumnya” Isak Jaejoong mengeratkan pelukannya di tubuh Junhon.

Yunho meringis.
Ia mengebut sekencang mungkin.


-------


Sepasang suami istri itu sedang duduk di ruang tunggu.
Jaejoong tampak tidak berhenti menangis.
Sementara Yunho hanya diam seraya memeluk namja cantik itu.
Membiarkan Jaejoong terisak di dada bidangnya.


CKLEK.


  “Keluarga dari Jung Junhon?”

Jaejoong tersentak.
Ia dan Yunho segera menghampiri dokter berkacamata itu.

  “Gwenchana, Junhon hanya terserang demam ringan”

Aigoo.

Namja cantik itu menghela nafasnya.
Ia mengggenggam tangan Yunho lega.

  “Kka, Junhon sedang tidur, ia bisa dirawat di rumah, tidak perlu opname”

  “Khamsahamnida, dokter”

Jaejoong berjalan memasuki kamar rawat Junhon.
Yunho merengkuh pinggangnya dan  berbisik.

  “Aku akan melunasi biaya administrasi ne? Tunggulah di sini”

  “Ung..Jangan lama2..”

Namja tampan itu mengecup dahi Jaejoong.
Kemudian ia beranjak keluar dari kamar.
Meninggalkan Jaejoong yg tersenyum kecil menyentuh dahinya.
Ia segera berbalik dan menatap Junhon yg masih terlelap.

  “Uri Appa benar2 manis ania?” Bisiknya lirih.


-------


Jaejoong baru saja selesai merapikan ruang keluarga.
Ia memasukkan mainan2 namja kembar itu ke dalam kotak berbentuk peti harta karun.
Matanya melirik jam dinding yg sudah menunjukkan pukul 8 malam.


CKLEK.


  “Aku pulang”

Namja cantik itu berbalik.
Yunho tampak sedang memijat pelipisnya seraya merebahkan tubuhnya di atas sofa.

  “Waeyo? Ada masalah di kantor?” Tanya Jaejoong berlutut di hadapan Yunho.

  “Taemin menghancurkan meeting penting hari ini, aish, seharusnya aku tidak menyerahkan proyek itu padanya” Sahut Yunho memejamkan matanya.

  “Aigoo”

Namja cantik itu mengulurkan tangannya.
Ia mengusap dahi Yunho dan memijatnya dengan lembut.
Membuat Yunho menghela nafas rileks.

  “Uri JaeHon edisseo?” Tanya Yunho berbisik.

Jaejoong tersenyum kecil.

  “Di kamar, mereka sedang bermain”

  “Main apa? Mereka tidak tidur?”

  “Sekali2 tidak apa Yunho ah, lagi pula ini masih jam 8 ani?”

  “Ah”

  “Sepertinya kau benar2 kelelahan hmm?”

  “Jabatan presiden direktur tidak semudah kelihatannya”

  “Yasudah, jadi office boy saja”

  “Ya!”

Namja cantik itu tertawa geli.
Ia berhenti memijat pelipis Yunho.

Namja tampan itu membuka matanya.
Ia menoleh menatap Jaejoong dan menyentuh wajah cantik itu.
Jaejoong sontak berhenti tertawa.

  “Kenapa diam?” Bisik Yunho lirih.

Jaejoong tidak menyahut.
Mata beningnya bergerak pelan balas menatap mata musang Yunho.
Deg2n, jantungnya berdebar keras.

  “Kau cantik sekali kalau sedang tertawa, Joongie ah” Ujar Yunho tersenyum.


DEG.


Jaejoong tertegun.
Ia menundukkan wajahnya.
Panas.
Namja cantik itu yakin wajahnya sudah merah padam sekarang.

Aish, apa yg terjadi?
Bukankah dulu ia selalu marah kalau Yunho menyebutnya cantik?
Tapi sekarang..Aigoo~!

Jemari Yunho bergerak mengelus pipi Jaejoong.
Ia mengangkat tubuhnya dan mengecup lembut bibir cherry itu.

Jaejoong sontak memejamkan mata beningnya.
Ia melenguh manis.
Yunho menangkup tengkuknya dan melumat bibirnya cukup lama.
Berbagi saliva dalam ciuman lembut yg memabukkan.


-------


  “GGYYAAA! YUNNIE YAH! YUNNIE YAH! CEPAT AMBIL KAMERA!! URI HONCHAN BISA BERDIRI!!”

Namja cantik itu berteriak lantang seraya menatap tidak percaya namja cherry yg terkekeh geli seraya bergoyang pelan.
Kaki mungilnya belum bisa menjaga keseimbangan dengan benar.

Yunho mengatur nafasnya yg menggebu seraya menghidupkan handycam-nya.
Ia baru saja berlari menuruni tangga.

  “A..Appa~”

Jaejoong tertawa geli.
Ia menjerit kecil menatap Junhon yg mencoba melangkah.
Aigoo~ benar2 menggemaskan!

Yunho ikut tertawa.
Ia berdiri diam seraya fokus merekam.


DRAP DRAP DRAP!


Kedua namja itu saling terkejut satu sama lain.
Mereka menoleh dan menatap tidak percaya ke arah Jaeho yg berlari dengan popoknya.

  “YUNNIE CEPAT REKAM!! AIGOO! ANAK UMMA PINTAR!”

Yunho tidak bisa menahan tawanya.
Jaejoong benar2 berisik.
Ia tidak berhenti berteriak2 gemas menatap kedua putranya.

  “Yunnie yah, tadi pagi Umma menelfon, katanya kue ulang tahun untuk uri JaeHon besok sudah bisa diambil”

  “Arasseo, nanti sore aku datang ke tokonya”

  “Aish, mereka cepat sekali tumbuh besar ania? Rasanya baru kemarin aku melihat mereka menangis karena mengompol”

Yunho mengangguk.
Ia duduk di samping Jaejoong dan menjauhkan kameranya di udara dengan tangannya.
Bibirnya menyentuh bibir Jaejoong dan memagutnya dengan mesra.
Namja cantik itu memejamkan matanya.
Ia membuka bibirnya balas mencium Yunho.

  “Mpckk~ Aish, Yunnie yah, kau merekamnya?!” Teriak Jaejoong membuka matanya.

Namja tampan itu tertawa kecil.
Ia mengecilkan volume handycam-nya dan mematikan kamera itu.
Kemudian ia menoleh menatap Jaejoong dan mengecup bibirnya sekilas.
Setelah itu ia segera berlari menangkap Jaeho yg tidak berhenti melangkah.

Jaejoong tertawa geli.

Ia menoleh dan memperhatikan Junhon yg sedang berguling di atas hambal.

  “Honchan, sini”

Namja cherry itu menoleh.
Ia tertawa kecil dan berdiri dengan kakinya yg terlihat bergetar pelan.
Kemudian ia melangkah tertatih ke arah Jaejoong.

  “Aigoo~ Anak Umma pintar!” Puji Jaejoong memeluk namja cherry itu.


-------


  Happy birthday!

Kedua namja kembar itu tertawa senang.
Mata mereka mengerjap menatap lilin berbentuk angka 4 yg ada di atas kue.
Aigoo, sudah 4 tahun eoh?
Waktu cepat sekali berlalu.

Jaejoong tersenyum kecil.
Rasanya baru kemarin namja kembar itu bisa berjalan.
Ah, ia masih mengingat jelas Jaeho yg langsung berlari waktu itu.
Benar2 mengejutkan.

  “Umma, Appa~!”

Jaejoong dan Yunho membuka mulut mereka.
Menerima suapan kue dari masing2 namja kembar itu.

  “Halmoni!”

Heechul dan Keybum tertawa kecil.
Mereka berjongkok menyamakan tinggi tubuh dengan namja kembar itu dan membuka mulut mereka melahap kue yg disodorkan Jaeho dan Junhon dengan garpu mungil milik keduanya.

  “Yunnie yah, setelah ini mereka akan masuk Playgroup ania?” Ujar Jaejoong seraya menyandarkan kepalanya di dada bidang Yunho.

Namja tampan yg sedang memeluk pinggangnya dari belakang itu tersenyum kecil.
Ia mengecup dahi Jaejoong sekilas dan mengangguk.

  “Tahun depan mereka akan masuk TK”

  “Cepat sekali namja kembar itu tumbuh”

  “Kita merawat mereka dengan baik, Boo”

  “Yunnie yah”

  “Hmm?”

  “Aku..Sampai sekarang aku masih tidak bisa berhenti memikirkan anak siapa mereka sebenarnya..Kau tahu..Aku sangat takut kalau suatu hari nanti Jaejae dan Honchan pergi dari sisiku”

  “Sssh, kenapa kau berkata seperti itu hmm?”

Namja cantik itu menghembuskan nafasnya.
Ia mendongak menatap Yunho.
Namja tampan itu tersenyum kecil.
Ia mengusap rambut almond Jaejoong dan berbisik lembut.

  “Mereka anak kita, BooJae ah”


DEG.


Jaejoong tertegun.
Jantungnya berdebar ringan.
Perlahan senyum manis itu terulas.
Mata beningnya bergerak menatap dalam mata musang Yunho.

  “Kau benar, mereka anak kita” Lirihnya balas berbisik.

Yunho merengkuh pinggang ramping Jaejoong.
Ia mengecup bibir cherry itu dan memagutnya dengan mesra.

Mereka berdua saling berciuman manis.
Mengacuhkan Jaeho dan Junhon yg lepas dari pandangan kedua halmoni dan harabojinya.
Namja kembar itu memanjat kursi meja makan dan mencolek kue ulang tahun mereka dengan tangan.

Jaeho tertawa kecil.
Ia menyesap krim vanilla itu dengan nikmat.
Mata musangnya menoleh.
Menatap Umma dan Appanya yg sedang berciuman di sana.
Kemudian ia memandang Junhon yg sudah berlepotan krim.

Namja almond itu tersenyum kecil.
Ia menatap Umma dan Appanya yg semakin memperdalam ciuman mereka.
Mata musang Jaeho bergerak pelan.
Seolah sedang mempelajari apa yg sedang dilakukan kedua orang tuanya.

Namja almond itu kembali menatap Junhon.
Ia mendekatkan wajahnya dengan wajah namja cherry itu dan menjilat krim yg ada di sekitar bibir cherrynya.
Junhon terkekeh geli.
Ia menangkup wajah Jaeho dengan kedua tangan mungilnya.

Namja almond itu membuka bibirnya.
Ia menghisap lembut bibir cherry Junhon dan melepasnya.

Oh well.

Belajar cepat eoh?

Yunho dan Jaejoong saling menjauhkan wajah masing2.
Mereka tersenyum satu sama lain dan hanya diam dengan mata yg saling beradu.

Ah, 4 tahun.
Dimulai dengan pertemuan pertama.
Pertengkaran pertama.
Teriakan pertama.

Sampai Yunho menemukan namja kembar itu di depan rumah mereka.

Kekompakan pertama.
Langkah pertama.
Ulang tahun pertama.

Dan ciuman pertama.
Oh yes, yg satu ini berada dalam tanda kurung.


END.

DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!

2 komentar:

  1. Kerren thor... Kerren banget malah...
    Seandainya ada sekuelnya... Tapi gini aja udah bagus deng...
    6 jempol lah buat authornya...

    BalasHapus
  2. Kerren thor... Kerren banget malah...
    Seandainya ada sekuelnya... Tapi gini aja udah bagus deng...
    6 jempol lah buat authornya...

    BalasHapus