Tittle: LULLABY
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
ONESHOOT
Rating:
family-romance-gelundungan bareng yunho
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
-------
“Don’t be afraid, I just wanna make you feel
my heart and keep you warm..”
.
.
.
“Yunnieeeee~!
Kembalikaaaannn~! Huwwweeeee~!!”
“Hahahahaha,
cengeng! Joongie cengeng!”
Sesosok namja
mungil berambut almond itu tampak semakin memperkeras tangisannya.
Kedua tangan mungilnya terus mengusap mata bulatnya yg
lucu.
Sementara kakinya berlari mengejar Yunho yg ada di
depannya.
Namja tampan itu mengacungkan boneka gajah kesayangan
milik Jaejoong seraya tertawa mengejek.
Aish.
Nappeun Yunho.
“Nih, ambil
kalau bisa!” Ujar Yunho seraya melempar boneka gajah berwarna merah jambu itu
ke atas pohon Apel yg ada di samping rumahnya.
Membuat Jaejoong semakin berteriak lantang dan
terduduk di atas rerumputan halus itu.
Omoo.
“Huwwweeee..Hiks..Hiks..Yunnie nappeuuunn..Turunkan Bunjaaaaa!
Huks..Ummaaaaaa~~!”
Namja cantik bertubuh mungil itu terus menangis
histeris.
Jemari mungilnya menggosok2 kedua matanya yg mulai
membengkak.
Yunho kecil hanya menjulurkan lidahnya.
Kemudian ia berlari masuk ke dalam rumahnya.
Meninggalkan Jaejoong yg menangis keras di halaman
kediaman keluarga Jung itu.
“Omooo? Uri
Joongie wae eoh?”
Jaejoong menoleh.
Menatap Jung Keybum yg berjalan ke arahnya.
Yeoja bermata kucing itu mengerjapkan mata kucingnya
tidak tega.
Sosok mungil itu terlihat sangat menggemaskan
sekaligus menyedihkan.
Jaejoong merentangkan kedua tangan mungilnya ke udara.
Bibir cherrynya mengerucut disela tangisnya yg masih
mengalir.
Keybum terkekeh gemas dan segera menggendong namja
cantik itu.
“Yunnie
nappeun~! Huks..Bunja Joongie dilempar ke atas pohoonnnn! Huks..” Adu Jaejoong
terisak.
“Omo~! Maafkan
Yunnie ne Joongie? Putra Ahjuma yg satu itu memang sangat nakal!” Ujar Keybum
seraya menyeka air mata Jaejoong.
Yeoja bermata kucing itu mengangkat Jaejoong mendekati
pohon Apel yg hanya setinggi bahunya itu.
Jaejoong segera menggerakkan tubuhnya dan menggapai
boneka gajah lucu itu dengan jemarinya yg mungil.
“Cha, peluk
Bunja-nyaa” Ujar Keybum terkekeh.
Jaejoong mengangguk.
Ia segera memeluk boneka bernama Bunja itu dengan
erat.
Mata bulatnya yg basah mengerjap2 lucu.
Membuat Keybum tidak tahan untuk mengecup pipi
gembulnya yg memerah.
“Kka, kita
masuk ke dalam nee? Sebentar lagi Umma Appa Joongie datang menjemput, Ahjuma
akan menghukum uri Yunnie, tenang saja”
Jaejoong tidak menyahut.
Ia hanya menggumam tidak jelas seraya mengangguk.
Aigoo.
Kim Heechul dan Kim Hangeng adalah teman dekat dari
Jung Keybum dan Jung Jinki.
Mereka bahkan sudah seperti saudara sendiri.
Sampai rumah mereka dibangun bersebelahan.
Hanya saja kedua orang tua Jaejoong jarang berada di
rumah.
Maka dari itu ia sering dititipkan di rumah Yunho.
Well yah, Jaejoong sangat membenci Yunho yg selalu
mengganggunya kalau ia datang.
Namja cantik itu tidak suka dengan orang yg suka
melempar Bunja kesayangannya ke atas pohon.
Walaupun sebenarnya boneka gajah kecil itu adalah
hadiah ulang tahun dari Yunho sendiri.
-------
Keybum menggerakkan mata kucingnya gelisah.
Ia melirik jarum jam yg sudah menunjukkan angka 10
malam.
Kemudian ia menatap Jaejoong yg sedang berlari dari
kejaran Yunho di ruang keluarga.
Hmp, ia tersenyum kecil.
“Tofu ya, coba
kau hubungi lagi mereka, ini sudah sangat malam dan mereka belum sampai” Ujar
Keybum khawatir.
Jung Jinki hanya mengangguk patuh.
Ia segera meraih kembali ponselnya dan mendial nomor
sahabatnya itu.
PIK.
“Ah, Hangeng
ya! Kenapa---”
DEG.
Namja bermata bulan sabit itu merasakan tenggorokannya
tercekat tiba2.
Mata sipitnya yg melengkung meredup dalam sekejap.
Membuat Keybum yg berada di dekatnya ikut penasaran.
Yeoja bermata kucing itu segera menatap wajah suaminya
ketika sambungan telfon terputus.
“Ke..Key..”
Lirih Jinki nyaris tidak terdengar.
“Ne? Waeyo?”
Tanya Keybum semakin penasaran.
Namja bermata bulan sabit itu melirik Jaejoong yg
sedang berteriak lantang ketika Yunho menggelitiki tubuh mungilnya.
Ia menangis tanpa suara.
“Jin---”
“Mobil mereka
ditabrak dari belakang, Keybum ya..Kecelakaan beruntun, keduanya tewas di
tempat..”
DEG.
Jung Keybum membulatkan mata kucingnya.
Jantungnya bergemuruh.
Perlahan tetes bening itu mengalir membasahi pipinya.
Ia menoleh ke belakang dan menatap Jaejoong yg mulai
menangis karena Yunho.
“Huks”
Yeoja bermata kucing itu terisak lirih.
Ia terduduk lemas di atas lantai.
Kedua tangannya menutup mulutnya dengan erat.
“Sekarang
mereka berada di rumah sakit Seoul” Ujar Jinki berbisik.
Keybum menggeleng tidak percaya.
Oh mom.
Apa yg harus ia katakan pada namja cilik itu?
Jaejoong bahkan baru berusia 7 tahun.
-------
Namja cantik itu mengernyitkan dahinya.
Mata beningnya yg lucu mengerjap pelan.
Menatap Umma dan Appanya yg berada di dalam peti
berwarna hitam itu.
Jaejoong menoleh menatap banyak orang yg berdatangan
dan menangis di dalam rumahnya.
“Ahjuma, Umma
Appa waeyo?” Tanya Jaejoong semakin mengernyitkan dahinya.
Keybum yg menggendong Jaejoong berusaha tersenyum.
Ia mengacuhkan air matanya yg menetes dalam tempo
lambat itu.
“Umma dan Appa
Joongie sedang tidur..” Lirih Keybum dengan suara bergetar.
“Tidur? Kenapa
mereka tidak bangun2?” Tanya Jaejoong lagi.
“Ssh, Joongie
jangan berisik nee? Umma Appa sangat kelelahan, jadi mereka akan tidur lama”
“Lama? Berapa
hari? Umma Appa Joongie bangunnya besok ya?”
“Ne, maka dari
itu Joongie jangan berteriak ara? Nanti Umma Appa tidurnya tidak nyenyak”
“Kalau Yunnie
nappeun mengganggu Joongie lagi otte? Joongie juga tidak boleh berteriak?”
“Aniya,
Joongie harus belajar untuk kuat, kalau bisa membalas Yunnie nappeun, arasseo?”
Namja mungil itu mengerjapkan mata bulatnya beberapa
kali.
Ia hanya mengangguk seraya mempoutkan bibir mungilnya.
Kedua tangannya memeluk erat boneka gajah bernama
Bunja itu.
Kemudian ia menoleh.
Menatap Yunho yg berdiri diam di atas tangga.
Namja berumur 9 tahun itu sudah cukup mengerti dengan
apa yg sedang terjadi di ruang tengah.
Beberapa jam kemudian rumah keluarga Kim itu tampak
kembali sepi.
Jaejoong ditinggalkan Keybum bersama Yunho di
rumahnya.
Sementara mereka menguburkan kedua peti itu ke
pemakaman.
Jaejoong tidak bergerak dari tempatnya sejak tadi.
Ia hanya berdiri di pintu luar rumah Yunho seraya
memeluk erat boneka gajahnya.
Mengacuhkan Yunho yg berdiri di belakangnya.
Beberapa menit kemudian Jaejoong membalikkan tubuhnya.
Berjalan menaiki tangga dan masuk ke kamar Yunho.
Namja tampan itu menarik nafas pendek.
Kemudian ia berlari menaiki tangga dan membuka pintu
kamarnya.
Mata musangnya bergerak pelan.
Memperhatikan Jaejoong yg hanya duduk diam di atas
ranjang miliknya.
TAP TAP
TAP.
Yunho melangkah menghampiri Jaejoong.
Ia menepuk2 pelan kepala namja cantik itu dengan
lembut.
Membuat Jaejoong terisak kecil dan memeluk erat
pinggang Yunho.
Namja tampan itu tidak bersuara.
Ia hanya diam mendengarkan suara tangisan Jaejoong yg
terdengar memilukan.
“Tenanglah,
mulai sekarang aku yg akan menjagamu” Bisik Yunho berjanji.
-------
Seoul, 8
tahun kemudian.
Namja tampan itu melenguh pelan.
Ia menggerakkan tubuh atletisnya meregang.
Kemudian mata musang yg tajam itu tampak terbuka
lebar.
Yunho menolehkan kepalanya ke samping.
Menaikkan alis menatap sosok cantik yg sedang duduk di
atas hambal seraya menonton TV.
Kedua tangannya memeluk erat boneka gajah berwarna
merah muda itu.
Ah, tidak tidur lagi eoh?
Yunho menghela nafasnya.
Menatap dalam sosok cantik itu dari belakang.
Ia tahu sejak meninggalnya kedua orang tua Jaejoong
bertahun2 yg lalu namja cantik itu tidak pernah mau untuk tidur.
Ia tetap memaksakan kedua mata beningnya terbuka walau
sengantuk apa pun.
Jaejoong takut kalau ia tidur ia tidak akan membuka
matanya lagi seperti Umma dan Appanya dulu.
“Hei” Sapa
Yunho seraya ikut duduk di bawah hambal.
Ia memeluk erat bahu namja cantik itu.
Membuat Jaejoong menoleh dan tersenyum kecil menatap
Yunho.
Gosh.
Namja tampan itu merinding.
Memperhatikan wajah pucat namja cantik itu dengan
kedua mata beningnya yg tampak meredup.
Ada lingkaran hitam yg tercetak jelas di bawah mata
indahnya.
Yunho mengambil boneka gajah yg ada di pangkuan
Jaejoong.
Ia melempar boneka itu ke dinding.
Membuat Jaejoong terlonjak kaget dan membulatkan
matanya.
“YYA! Jangan
melempar Bunja seperti itu!” Erang namja cantik itu kesal.
Sementara Yunho hanya terkekeh geli.
Ia menepuk2 lembut kepala Jaejoong pelan.
Namja cantik itu mendengus.
Ia mengambil boneka kesayangannya dan kembali duduk di
samping Yunho.
Namja tampan itu hanya diam menatap Jaejoong.
Sampai kemudian ia menarik tengkuk namja cantik itu
dan mencium bibir cherrynya.
Jaejoong melenguh.
Mata beningnya terpejam sempurna.
Kedua tangannya bergerak mengusap wajah tampan Yunho.
Oh well.
Keybum memaksa Jaejoong untuk tinggal di rumahnya
sejak kejadian itu.
Ia bahkan meminta namja cantik ini untuk memanggilnya
Umma sama seperti Yunho.
Singkatnya, ia mengadopsi Jaejoong.
“Kka, kita
mandi” Ajak Yunho setelah melepas ciumannya.
Jaejoong tidak menyahut.
Ia hanya mengangguk dan mengikuti Yunho yg sudah
beranjak masuk ke dalam kamar mandi.
Namja tampan itu membantu Jaejoong melepas piyamanya.
Kemudian ia beranjak masuk ke dalam bathtup dan
membantu Jaejoong untuk duduk di pangkuannya.
Membiarkan wangi aroma permen apel manis dari busa2 yg
menguar mengisi keheningan.
Jaejoong menyandarkan punggungnya di dada bidang
Yunho.
Ia membiarkan namja tampan itu mengusap lembut
pinggangnya.
“Yoochun mengundang
kita ke pestanya” Ujar Jaejoong lirih.
Yunho hanya mengangguk dan mengecup lembut dahi namja
cantik itu dari samping.
“Ia juga
mengundang Junsu, Kyuhyun dan Changmin”
“Pasti ramai
sekali”
“Hmm”
Jaejoong menggerakkan tubuhnya pelan.
Ia berbalik menyamping untuk menatap langsung mata
musang itu.
“Cium aku”
Bisik Jaejoong pelan.
Yunho tersenyum kecil.
Ia mengusap lembut pipi namja cantik itu dan segera
menabrakkan bibir mereka.
Jaejoong mendesah manis.
Ia menekan bahu Yunho dengan satu tangannya dan balas
melumat bibir namja tampan itu.
“Hari ini
hanya upacara saja ania?” Tanya Jaejoong setelah mereka melepaskan ciuman.
Yunho mengangguk.
“Setelah itu
jam bebas”
“Boleh aku
main ke kelasmu nanti?”
“Kenapa tidak?
Yoochun dan Changmin juga ingin bertemu denganmu”
“Hngg, aku juga
ingin bertemu mereka, selama libur musim dingin kita tidak pernah bertemu
mereka”
Yunho tidak menyahut lagi.
Ia hanya bergumam tidak jelas.
-------
Sekumpulan namja2 itu tampak sedang bercerita seru
satu sama lain.
Yoochun dan Kyuhyun tidak berhenti berteriak lantang
ketika Junsu memotong pembicaraan mereka.
Membuat Yunho tertawa geli memperhatikan teman2nya.
Ia melirik kelasnya yg tampak sepi.
Ah, teman2 sekelasnya sudah pergi ke kantin untuk
makan siang.
Namja tampan itu menoleh.
Menatap Jaejoong yg tertidur di meja belajarnya.
Hmp.
Seulas senyum manis terukir lembut di bibir seksinya.
Jaejoong memang sering tertidur dimana saja ia berada
kalau kantuknya tidak sanggup tertahan lagi.
“Semalam juga
tidak tidur ya Hyung?” Tanya Junsu menatap Yunho.
Namja tampan itu mengangguk.
“Kau sudah
pernah memberinya obat tidur?” Tanya Yoochun.
“Ia tidak
pernah mau, Park Yoochun, Jaejoong terlalu takut untuk tidur” Sahut Yunho
malas.
“Repot juga
kalau seperti itu, sebaiknya kau membawa dia ke psikiater”
“Aish”
“See? Apa kau
tidak takut kalau tiba2 dia pergi berbelanja di supermarket dan tertidur di
sana? Terus membuka mata seperti itu tidak baik untuk tubuhnya Yunho ya”
Hhh.
Yunho hanya menghela nafas pendek.
Ia melirik Jaejoong sekilas dan kembali memandang
teman2nya.
“Kau sudah
pernah mencoba menyanyikan lagu Lullaby
untuknya?”
Eoh?
Namja tampan itu tertegun.
Mata musangnya beralih pada Changmin yg membuka suara.
Oh well.
Lullaby?
Ide yg cukup bagus.
“Akan kucoba
nanti” Ujar Yunho tersenyum.
-------
Jung Keybum dan Jung Jinki hanya diam seraya
memperhatikan kedua putra mereka sejak tadi.
Yeoja bermata kucing itu menatap Jaejoong yg duduk di
atas sofa dengan menekuk kedua kakinya.
Ia terus menonton sejak tadi.
Sementara Yunho duduk di sampingnya.
Namja tampan itu tampak menguap beberapa kali.
Aigoo.
“Joongie,
Yunho, tidurlah, sudah jam 1 malam” Ujar Jinki akhirnya.
Jaejoong menoleh.
Sementara Yunho sudah tidak punya tenaga lebih untuk
menyahut.
“Appa tidur
saja duluan” Ujar Jaejoong tersenyum.
Namja bermata bulan sabit itu hanya berdehem.
Ia memandang istrinya yg berjalan memeluk Jaejoong.
Keybum mengusap lembut kepala namja cantik itu.
“Kalau
mengantuk jangan dipaksa ara? Pejamkan matamu dan tidurlah, lihat, beruang
nakal ini saja sudah mengantuk”
Jaejoong tertawa kecil.
Ia balas memeluk Keybum dan tersenyum menatap yeoja
cantik itu.
CKLEK.
Sepasang suami istri itu sudah beranjak masuk ke dalam
kamar mereka.
Mengacuhkan Jaejoong yg kembali fokus menatap filmnya.
“Yunnie yah,
masuklah ke dalam kamar, kau sudah tidak tahan” Ujar Jaejoong berbisik.
Namja tampan itu menguap kecil.
Ia mengusap wajahnya.
“Ani, aku akan
tetap bangun bersamamu malam ini” Ujar Yunho menghela nafasnya.
Jaejoong meringis.
“Terserah”
Bisiknya acuh.
Hening.
Tidak terdengar suara apa pun lagi selain suara TV
itu.
Yunho menolehkan wajahnya.
Menatap wajah pucat Jaejoong yg tampak disinari cahaya
TV yg berkedip2 di tengah kegelapan ruangan.
Kemudian ia kehilangan kesadarannya.
“Yunnie yah,
menurutmu iklannya bagus tidak?”
“…”
“Yunnie---”
Omo.
Namja cantik itu terdiam ketika mata bulatnya
menangkap sosok Yunho yg tertidur pulas seraya mendongakkan wajahnya.
Bibir yg terbuka itu membuat Jaejoong tidak bisa
menahan senyum gelinya.
Aish.
Jeongmall.
Namja cantik itu segera menggeser duduknya lebih
merapat dengan Yunho.
Kemudian ia mengambil selimut dan membalut tubuh namja
tampan itu.
Kepala Yunho disandarkan di bahu miliknya yg tidak
terlalu lebar.
Lalu ia menyandarkan kepalanya di atas kepala Yunho.
Hmp.
Jaejoong mengembangkan senyumnya.
Ia mengusap lembut jemari Yunho yg bertaut dengan
jemarinya.
Hangat.
“Jalja, Yunnie
bear” Bisiknya lirih.
Kemudian ia kembali fokus menonton film.
-------
“Jangan pulang
terlalu malam, arasseo?!”
“Arraseoyo
Ummaaaa~!”
BLAM!
Namja cantik itu terkekeh kecil.
Ia merapatkan syal merahnya yg hangat.
Pipinya tampak merah merona saat ini karena dinginnya
suhu.
Ah, mereka akan pergi ke pesta kecil2an yg diadakan
namja chubby itu.
“Kau baik2
saja?”
Jaejoong menoleh.
Menatap Yunho yg terlihat khawatir.
Namja cantik itu mengangguk dan tertawa kecil.
“Kau paranoid
sekali eoh?”
“Tentu saja!
Kalau kau kenapa2 Umma bisa membunuhku!”
“Aku baik2
saja Yunnie ah”
Namja tampan itu mengatupkan bibirnya.
Mengacuhkan Jaejoong yg tertawa geli di sampingnya.
“Kau marah?”
Tanya Jaejoong menjinjit.
“Ani” Sahut
Yunho acuh.
“Kau marah
kan?”
“Ani”
“Kau marah!”
“BAIKLAH! AKU
MEMANG MARAH! LALU APA EOH?!”
“Hehehehe~
Sudah kuduga kau memang marah”
Aish.
Namja tampan itu mencebilkan bibirnya kesal.
Ia melirik Jaejoong yg terkekeh sendiri.
“Aku minta
maaf” Bisik Jaejoong akhirnya.
Hmp.
Namja tampan itu tidak menyahut.
Ia hanya merengkuh tubuh Jaejoong, merapatkannya
dengan erat dalam pelukannya.
Membuat namja cantik itu kembali mengembangkan senyum
manisnya.
Ah, ia menyukai saat2 seperti ini.
Jeongmall.
-------
CUSSHHH.
Suara busa yg merembes dari kaleng bir yg mereka buka
terdengar jelas.
Kyuhyun dan Junsu berteriak seru.
Sementara Jaejoong hanya tersenyum kecil memperhatikan
teman2nya.
Yunho sendiri tampak asik bergabung bersama mereka.
Changmin sudah mengambil beberapa potong daging bakar
dari piring besar yg tersedia di atas meja kecil itu.
“Jaejoongie!
Kau mau---Eoh?”
Changmin menaikkan alisnya.
Menatap Jaejoong yg sudah tertidur sambil duduk.
Punggungnya bersandar pada dinding.
“Biarkan saja,
ia bisa terbangun kalau dipindahkan ke ranjang” Ujar Yunho.
Namja berwajah kekanakan itu hanya mengangguk patuh.
Ia kembali sibuk dengan daging bakarnya.
“Cha!
Kampaaiii~”
Suara denting kaleng yg berbenturan itu terdengar riuh.
Mereka semua tertawa seraya meneguk bir masing2.
“Selamat!
Untuk Yoochun yg berhasil mendapatkan nilai 90 untuk ulangan Kimianya!” Kekeh
Junsu geli.
Mwo?
Yunho mengernyitkan dahinya.
“Jadi kita
sedang merayakan pesta untuk nilaimu yg masih di bawah 100 itu eoh?” Ujarnya
seraya memukul kepala Yoochun.
“Hahahaha, kau
tidak tahu untuk mendapatkan 70 saja aku sangat susah! Makanya ini patut
dirayakan!” Seru Yoochun.
“Aishh, jangan
berisik! Kka, minum lagi, minum lagi!”
Kyuhyun menuangkan soju ke dalam gelas mereka.
Yoochun dan Changmin terkikik.
Mereka sudah mabuk, huh?
Yunho tersenyum seraya menyesap sedikit sojunya.
Ia melirik Jaejoong yg masih terlelap pulas.
Oh well.
Ia tidak boleh mabuk2an ania?
Ia harus menjaga Jaejoong sampai pulang ke rumah
nanti.
“Mmnghh”
Namja cantik itu mengeluh.
Matanya bergerak2 tidak nyaman.
Beberapa detik kemudian ia tersentak kaget.
Menyadari kalau ia baru saja tertidur.
“Kenapa aku
tidak dibangunkan?!” Jerit Jaejoong kesal.
Yoochun, Junsu, Changmin dan Kyuhyun hanya terkekeh
tidak jelas.
Wajah mereka tampak memerah sementara tangan mereka
kembali menuangkan soju.
“Yah! Kalian
mabuk2an hah?!” Teriak namja cantik itu lagi.
Tidak ada yg memperdulikan Jaejoong.
Hanya Yunho yg terlihat masih cukup waras.
Namja tampan itu sedang memakan daging bakarnya.
“Kka! Kita
main game!” Seru Junsu berdiri.
Yoochun dan Changmin mengangguk.
Mereka berteriak seraya menarik Yunho untuk ikut
berdiri.
Sementara Kyuhyun mendudukkan dirinya di samping
Jaejoong.
Namja cantik itu tampak tidak senang.
Aish, kenapa mereka semua pada mabuk2an?
Menyebalkan!
“Aku akan
lempar boneka ini ke atas, hehehe, dan yg tidak bisa menangkap harus mencium
orang yg disukai!”
Mwo?
Jaejoong mendelikkan matanya.
“Aku tidak
ikut!” Seru Jaejoong lantang.
Teman2nya hanya mencibir padanya.
Junsu segera melempar boneka itu tanpa aba2.
Yoochun berteriak lantang, sementara Yunho segera
melompat setinggi mungkin.
Mereka berdua terjatuh ke atas hambal sambil memegang
boneka beruang itu.
“Aish, aku
kalah, hahahaha”
Changmin mulai tertawa tidak jelas.
Wajahnya tampak sangat memerah.
Ia mengerjapkan mata sipitnya beberapa kali.
Kemudian ia menarik kerah baju Yunho dengan kasar.
Jaejoong dan Kyuhyun membulatkan mata mereka.
“MMMPPPPHHH!!”
Yunho terbelalak kaget.
Mata musangnya membesar.
Ia berusaha mendorong Changmin yg melumat kasar
bibirnya.
Bau soju menguar dengan jelas.
BRUKK!
Namja tampan itu berhasil mendorong Changmin.
Ia segera menyeka bibirnya dengan ujung lengan
jaketnya.
“Kau gila
eoh!” Erang Yunho marah.
Namja berwajah kekanakan itu tidak menyahut.
Ia hanya mengerjapkan matanya beberapa kali.
Menyadari kalau ternyata yg barusan diciumnya itu
bukan Kyuhyunnya.
Aigoo.
Namja evil itu menggertakkan giginya kesal.
Ia melempar bantal yg ada di pangkuannya tepat ke
wajah Changmin.
Kemudian ia berlari ke dapur.
Jaejoong hanya menghela nafas.
Ia menatap Changmin yg mulai mendapatkan kesadarannya.
Namja cantik itu segera berjalan mengejar Kyuhyun.
“Jae---”
“KALAU KAU
BERGERAK SEDIKIT SAJA AKU AKAN MEMBUNUHMU!!”
DEG.
Changmin terdiam.
Ia kembali duduk manis di atas hambal.
Menatap Jaejoong yg sudah menutup pintu dapur.
“Huks”
Jaejoong menghela nafasnya.
Ia duduk di samping Kyuhyun yg sedang menangis.
“Yah,
berhentilah menangis” Ujar Jaejoong menepuk bahu Kyuhyun.
Namja evil itu menggeleng dan semakin memperkeras
tangisnya.
“Changmin
tidak bermaksud seperti itu Kyunnie ah, kau tahu kalau dia mabuk ania? Dia
pasti menganggap Yunho itu kau”
“Aniya! Dia
memang menyukai Yunho! Huks”
“Yaahh! Apa
kau tidak tahu seberapa besar sukanya anak itu padamu huh? Berhentilah menjadi
cengeng!”
“Aku tidak
maauuuuuu!”
“Cho Kyuhyun!
Kau mabuk! Aishhhhh!”
Namja berwajah evil itu semakin berteriak tidak jelas.
Membuat Jaejoong merasa kesal dan beranjak
meninggalkan namja evil itu di dapur.
Namja cantik itu berjalan menuju ruang tengah.
Ia menatap Yoochun, Junsu dan Changmin yg sudah
terlelap di atas hambal.
Jaejoong mendesah pendek dan segera meraih jaketnya.
Ia berjalan ke depan dan membuka pintu dengan kasar.
Mengacuhkan Yunho yg mengejarnya dari belakang.
“Kau mau
pulang sekarang?” Tanya Yunho seraya memakai sepatunya.
“Aku mau
menginap!” Erang Jaejoong kesal.
Namja tampan itu tersenyum geli.
Ia segera melesat dan berjalan di samping Jaejoong.
Namja cantik itu tidak bersuara lagi.
Ia hanya diam menundukkan wajahnya.
Hening.
Mereka berdua saling sibuk dengan pemikiran masing2
sampai keduanya berhenti di depan pintu rumah Yunho.
“Kau marah
karena aku membiarkan Changmin menciumku?” Tanya Yunho.
“Ani, untuk
apa aku marah?” Sahut Jaejoong acuh.
CKLEK.
Namja cantik itu segera membuka pintu.
Namun mendadak ia merasa tubuhnya limbung.
Yunho menarik tangannya dengan kasar dan
menyudutkannya ke dinding.
Jaejoong memejamkan matanya erat.
Merasakan lumatan kasar di bibirnya.
“Yun..mmpphh…mpck…Yun..ahh..mmm”
Jaejoong berusaha meronta.
Tapi percuma, tekanan Yunho lebih kuat dari pada
dirinya.
Namja tampan itu menekan punggung Jaejoong semakin
erat.
Ia terus melahap bibir cherry itu.
Sampai beberapa menit kemudian lumatan kasar itu
berhenti.
Keduanya saling menarik nafas dalam2.
Jaejoong memajukan wajahnya.
Mengecup sekilas bibir tebal itu.
Yunho hanya diam.
Membuat Jaejoong kembali melakukannya.
Suara kecapan lidah terasa jelas.
Yunho memejamkan matanya.
Membiarkan Jaejoong menghisap lembut bibir tebalnya.
Seakan ingin membersihkan jejak Changmin dari sana.
“Yun, Jae,
kalian sudah pu---”
Omo.
Jung Keybum terhenyak kaget.
Ia terdiam di depan teras itu.
Mata kucingnya membulat.
Menatap Jaejoong dan Yunho yg sedang berciuman mesra
di depan pintu.
Yeoja bermata kucing itu menundukkan wajahnya yg
terasa menghangat.
Kemudian ia segera beranjak dari sana dan berlari
memasuki dapur.
Omoo, jantungnya berdebar2 tidak jelas.
Aish.
Ia tidak tahu kalau selama ini mereka berdua sedekat
itu.
“Mmpckk”
Kedua namja itu saling menarik nafas satu sama lain.
Yunho tersenyum kecil seraya mengusap lembut pipi
namja cantik itu.
“Sudah?”
Bisiknya lembut.
Jaejoong terkekeh.
Ia mendorong bahu Yunho dan segera masuk ke dalam
kamar.
“Ah,
Jaejoongie!”
DEG.
Namja cantik itu tersentak kaget.
Ia menoleh dan menatap Keybum yg memanggilnya dari
dapur.
“Yunho,
masuklah ke dalam”
Yunho mengangguk.
Dahinya mengernyit bingung memperhatikan Jaejoong yg
sudah berjalan ke dalam dapur.
“Waeyo Umma?”
“Um..Jaejoongie, jawab Umma dengan jujur ne?”
“Ne”
“Kau..Apa kau
memiliki perasaan terhadap Yunho?”
“Ma..Maksud
Umma?”
“Kau
menyukainya, Joongie? Apa kau mencintainya?”
Jaejoong terdiam.
Mata beningnya bergerak pelan.
Ia ragu untuk menjawab.
“Kalau aku
bilang iya, apa Umma akan memisahkan aku dari Yunnie?” Tanya Jaejoong lirih.
Keybum menggeleng.
Ia menepuk bahu Jaejoong.
“Umma tidak
mungkin melakukan itu, sayang”
“Lalu?”
“Umma ingin
kalian menikah setelah menyelesaikan sekolah nanti, gwenchana? Apa kau mau?”
DEG.
“A..Apa?”
“Kau tidak
mau?”
Jaejoong segera menggeleng.
Ia memeluk Keybum dengan erat.
Tangisnya tumpah.
“Aku tidak
tahu harus berkata apa..Huks..”
Hmp.
Yeoja cantik itu tersenyum kecil.
Ia mengusap lembut punggung Jaejoong.
“Umma tahu
Yunho menyukaimu sejak kecil, Joongie yah..Kau kira kenapa dulu Yunho selalu
membuatmu menangis eoh? Ia hanya ingin mencari perhatianmu, agar kau selalu
memikirkan dirinya”
Namja cantik itu tertawa kecil.
Ia menyeka air matanya seraya melepas pelukannya.
“Ia sangat
senang melempar Bunja ke atas pohon Apel” Gumamnya lirih.
Keybum ikut tertawa.
Ia mengusap lembut rambut almond Jaejoong dan
mendorong punggungnya.
“Kka, masuklah
ke dalam dan segera tidur, sudah malam”
“Ne Umma”
“…”
“Ah, Umma!”
“Ne?”
“Saranghae”
Hmp.
Keybum mengangguk.
Mata kucingnya mengerjap menatap punggung Jaejoong yg
menjauh.
Ah, Heechullie, putramu yg cantik itu benar2 manis.
-------
“Malam ini kau
harus tidur” Ujar Yunho berbisik.
Ia menyampingkan tubuhnya menghadap Jaejoong.
Namja tampan itu segera merebut buku yg sedang dibaca
Jaejoong dan melemparnya ke atas hambal.
Kemudian ia segera mematikan lampu.
“Aku tidak
mau!”
“Jaejoongie!”
“Kau saja yg
tidur!”
“Aish, apa kau
tidak lihat lingkaran hitam yg ada di matamu itu eoh?!”
“Kau mau
bilang aku jelek kan? Aku tahu!”
“Bukan itu
maksudku!!”
“Terserah!”
Namja cantik itu menghembuskan nafasnya kesal.
Ia memeluk erat boneka gajahnya yg mungil.
Bibir cherrynya mempout kesal.
Yunho mendesah pendek.
Ia merampas boneka itu dan melemparnya ke dinding.
Membuat Jaejoong mendelik padanya.
“Kenapa kau
melempar Bunja?! Dia tidak punya salah padamu!”
“Aku kesal kau
hanya memeluknya saja! Kenapa kau tidak memelukku?! Tubuhku lebih hangat dari
pada gajah jelek itu!”
BLUSH.
Namja cantik itu merasakan wajahnya menghangat.
Ia berdesis kesal menatap Yunho.
“Kalau kau
tidak suka padanya kenapa kau memberikan Bunja padaku?”
“Supaya aku
bisa mengganggumu dengan melempar boneka bodoh itu ke atas pohon”
“Aish”
“Kka,
tidurlah, pejamkan matamu”
“Aku tidak
mau”
“Ck”
“Aku takut
kalau nanti aku tidur aku tidak akan terbangun lagi”
Yunho tertegun.
Ia menoleh menatap Jaejoong yg sudah menangis.
“Hei” Bisik
Yunho seraya mengusap air mata Jaejoong.
“Dulu Ummamu
bilang kalau Umma dan Appaku hanya tertidur..Hiks..Semua orang berkata seperti
itu padaku..Kenapa mereka tidak langsung memberitahuku kalau Umma dan Appaku sudah
mati?!”
“Karena waktu
itu kau masih kecil, Jaejoongie”
“Hiks..”
“Gwenchana,
kau tidak perlu takut..Kalau kau tidur nanti, ada aku yg akan membangunkanmu”
Namja cantik itu menyeka kasar air matanya.
Yunho mengulurkan tangannya.
Ia memeluk erat tubuh rapuh itu dan mengecup lembut
puncak kepalanya.
Kemudian ia bersuara lirih.
Menyanyikan sebuah lagu Lullaby untuk Jaejoongnya.
Jemarinya tidak berhenti mengusap lembut rambut almond
itu.
Perlahan tapi pasti, satu jemarinya menyusup ke dalam
piyama Jaejoong.
Membuat namja cantik itu tersentak kaget ketika Yunho
mengusap lembut dada bidangnya.
Memilin nipplenya dengan manis.
“Don’t be afraid, I just wanna make you feel
my heart and keep you warm..”
Hmp.
Namja cantik itu tersenyum kecil.
Ia semakin menyurukkan wajahnya di leher Yunho.
“I’m not..” Balasnya lirih.
Namja cantik itu mendesah lembut.
Menikmati sentuhan Yunho pada tubuhnya.
Sampai kemudian tanpa sadar ia terlelap dengan damai.
Tertidur tanpa beban untuk yg pertama kalinya setelah
bertahun2.
Yunho mengakhiri lagu Lullaby-nya.
Kemudian ia mempererat pelukannya di tubuh namja
cantik itu dan memejamkan mata musangnya ikut terlelap.
Jalja..Nae
sarang..
I just
wanna make you feel my heart I’m ready..
Jalja..Nae
Sarang..
END.
-Xiah Junsu, Lullaby-
DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar