This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Jumat, 14 September 2012

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/LULLABY


Tittle: LULLABY

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-gelundungan bareng yunho


WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


  Don’t be afraid, I just wanna make you feel my heart and keep you warm..
.
.
.

  “Yunnieeeee~! Kembalikaaaannn~! Huwwweeeee~!!”

  “Hahahahaha, cengeng! Joongie cengeng!”

Sesosok  namja mungil berambut almond itu tampak semakin memperkeras tangisannya.
Kedua tangan mungilnya terus mengusap mata bulatnya yg lucu.
Sementara kakinya berlari mengejar Yunho yg ada di depannya.
Namja tampan itu mengacungkan boneka gajah kesayangan milik Jaejoong seraya tertawa mengejek.

Aish.

Nappeun Yunho.

  “Nih, ambil kalau bisa!” Ujar Yunho seraya melempar boneka gajah berwarna merah jambu itu ke atas pohon Apel yg ada di samping rumahnya.

Membuat Jaejoong semakin berteriak lantang dan terduduk di atas rerumputan halus itu.
Omoo.

  “Huwwweeee..Hiks..Hiks..Yunnie nappeuuunn..Turunkan Bunjaaaaa! Huks..Ummaaaaaa~~!”

Namja cantik bertubuh mungil itu terus menangis histeris.
Jemari mungilnya menggosok2 kedua matanya yg mulai membengkak.

Yunho kecil hanya menjulurkan lidahnya.
Kemudian ia berlari masuk ke dalam rumahnya.
Meninggalkan Jaejoong yg menangis keras di halaman kediaman keluarga Jung itu.

  “Omooo? Uri Joongie wae eoh?”

Jaejoong menoleh.
Menatap Jung Keybum yg berjalan ke arahnya.
Yeoja bermata kucing itu mengerjapkan mata kucingnya tidak tega.
Sosok mungil itu terlihat sangat menggemaskan sekaligus menyedihkan.

Jaejoong merentangkan kedua tangan mungilnya ke udara.
Bibir cherrynya mengerucut disela tangisnya yg masih mengalir.
Keybum terkekeh gemas dan segera menggendong namja cantik itu.


  “Yunnie nappeun~! Huks..Bunja Joongie dilempar ke atas pohoonnnn! Huks..” Adu Jaejoong terisak.

  “Omo~! Maafkan Yunnie ne Joongie? Putra Ahjuma yg satu itu memang sangat nakal!” Ujar Keybum seraya menyeka air mata Jaejoong.

Yeoja bermata kucing itu mengangkat Jaejoong mendekati pohon Apel yg hanya setinggi bahunya itu.
Jaejoong segera menggerakkan tubuhnya dan menggapai boneka gajah lucu itu dengan jemarinya yg mungil.

  “Cha, peluk Bunja-nyaa” Ujar Keybum terkekeh.

Jaejoong mengangguk.
Ia segera memeluk boneka bernama Bunja itu dengan erat.
Mata bulatnya yg basah mengerjap2 lucu.
Membuat Keybum tidak tahan untuk mengecup pipi gembulnya yg memerah.

  “Kka, kita masuk ke dalam nee? Sebentar lagi Umma Appa Joongie datang menjemput, Ahjuma akan menghukum uri Yunnie, tenang saja”

Jaejoong tidak menyahut.
Ia hanya menggumam tidak jelas seraya mengangguk.

Aigoo.

Kim Heechul dan Kim Hangeng adalah teman dekat dari Jung Keybum dan Jung Jinki.
Mereka bahkan sudah seperti saudara sendiri.
Sampai rumah mereka dibangun bersebelahan.

Hanya saja kedua orang tua Jaejoong jarang berada di rumah.
Maka dari itu ia sering dititipkan di rumah Yunho.
Well yah, Jaejoong sangat membenci Yunho yg selalu mengganggunya kalau ia datang.
Namja cantik itu tidak suka dengan orang yg suka melempar Bunja kesayangannya ke atas pohon.
Walaupun sebenarnya boneka gajah kecil itu adalah hadiah ulang tahun dari Yunho sendiri.


-------


Keybum menggerakkan mata kucingnya gelisah.
Ia melirik jarum jam yg sudah menunjukkan angka 10 malam.
Kemudian ia menatap Jaejoong yg sedang berlari dari kejaran Yunho di ruang keluarga.
Hmp, ia tersenyum kecil.

  “Tofu ya, coba kau hubungi lagi mereka, ini sudah sangat malam dan mereka belum sampai” Ujar Keybum khawatir.

Jung Jinki hanya mengangguk patuh.
Ia segera meraih kembali ponselnya dan mendial nomor sahabatnya itu.


PIK.


  “Ah, Hangeng ya! Kenapa---”


DEG.


Namja bermata bulan sabit itu merasakan tenggorokannya tercekat tiba2.
Mata sipitnya yg melengkung meredup dalam sekejap.
Membuat Keybum yg berada di dekatnya ikut penasaran.
Yeoja bermata kucing itu segera menatap wajah suaminya ketika sambungan telfon terputus.

  “Ke..Key..” Lirih Jinki nyaris tidak terdengar.

  “Ne? Waeyo?” Tanya Keybum semakin penasaran.

Namja bermata bulan sabit itu melirik Jaejoong yg sedang berteriak lantang ketika Yunho menggelitiki tubuh mungilnya.
Ia menangis tanpa suara.

  “Jin---”

  “Mobil mereka ditabrak dari belakang, Keybum ya..Kecelakaan beruntun, keduanya tewas di tempat..”


DEG.


Jung Keybum membulatkan mata kucingnya.
Jantungnya bergemuruh.
Perlahan tetes bening itu mengalir membasahi pipinya.
Ia menoleh ke belakang dan menatap Jaejoong yg mulai menangis karena Yunho.

  “Huks”

Yeoja bermata kucing itu terisak lirih.
Ia terduduk lemas di atas lantai.
Kedua tangannya menutup mulutnya dengan erat.

  “Sekarang mereka berada di rumah sakit Seoul” Ujar Jinki berbisik.

Keybum menggeleng tidak percaya.
Oh mom.
Apa yg harus ia katakan pada namja cilik itu?
Jaejoong bahkan baru berusia 7 tahun.


-------


Namja cantik itu mengernyitkan dahinya.
Mata beningnya yg lucu mengerjap pelan.
Menatap Umma dan Appanya yg berada di dalam peti berwarna hitam itu.
Jaejoong menoleh menatap banyak orang yg berdatangan dan menangis di dalam rumahnya.

  “Ahjuma, Umma Appa waeyo?” Tanya Jaejoong semakin mengernyitkan dahinya.

Keybum yg menggendong Jaejoong berusaha tersenyum.
Ia mengacuhkan air matanya yg menetes dalam tempo lambat itu.

  “Umma dan Appa Joongie sedang tidur..” Lirih Keybum dengan suara bergetar.

  “Tidur? Kenapa mereka tidak bangun2?” Tanya Jaejoong lagi.

  “Ssh, Joongie jangan berisik nee? Umma Appa sangat kelelahan, jadi mereka akan tidur lama”

  “Lama? Berapa hari? Umma Appa Joongie bangunnya besok ya?”

  “Ne, maka dari itu Joongie jangan berteriak ara? Nanti Umma Appa tidurnya tidak nyenyak”

  “Kalau Yunnie nappeun mengganggu Joongie lagi otte? Joongie juga tidak boleh berteriak?”

  “Aniya, Joongie harus belajar untuk kuat, kalau bisa membalas Yunnie nappeun, arasseo?”

Namja mungil itu mengerjapkan mata bulatnya beberapa kali.
Ia hanya mengangguk seraya mempoutkan bibir mungilnya.
Kedua tangannya memeluk erat boneka gajah bernama Bunja itu.

Kemudian ia menoleh.
Menatap Yunho yg berdiri diam di atas tangga.
Namja berumur 9 tahun itu sudah cukup mengerti dengan apa yg sedang terjadi di ruang tengah.

Beberapa jam kemudian rumah keluarga Kim itu tampak kembali sepi.
Jaejoong ditinggalkan Keybum bersama Yunho di rumahnya.
Sementara mereka menguburkan kedua peti itu ke pemakaman.

Jaejoong tidak bergerak dari tempatnya sejak tadi.
Ia hanya berdiri di pintu luar rumah Yunho seraya memeluk erat boneka gajahnya.
Mengacuhkan Yunho yg berdiri di belakangnya.

Beberapa menit kemudian Jaejoong membalikkan tubuhnya.
Berjalan menaiki tangga dan masuk ke kamar Yunho.
Namja tampan itu menarik nafas pendek.
Kemudian ia berlari menaiki tangga dan membuka pintu kamarnya.

Mata musangnya bergerak pelan.
Memperhatikan Jaejoong yg hanya duduk diam di atas ranjang miliknya.


TAP TAP TAP.


Yunho melangkah menghampiri Jaejoong.
Ia menepuk2 pelan kepala namja cantik itu dengan lembut.
Membuat Jaejoong terisak kecil dan memeluk erat pinggang Yunho.
Namja tampan itu tidak bersuara.
Ia hanya diam mendengarkan suara tangisan Jaejoong yg terdengar memilukan.

  “Tenanglah, mulai sekarang aku yg akan menjagamu” Bisik Yunho berjanji.


-------


Seoul, 8 tahun kemudian.


Namja tampan itu melenguh pelan.
Ia menggerakkan tubuh atletisnya meregang.
Kemudian mata musang yg tajam itu tampak terbuka lebar.
Yunho menolehkan kepalanya ke samping.
Menaikkan alis menatap sosok cantik yg sedang duduk di atas hambal seraya menonton TV.
Kedua tangannya memeluk erat boneka gajah berwarna merah muda itu.

Ah, tidak tidur lagi eoh?

Yunho menghela nafasnya.
Menatap dalam sosok cantik itu dari belakang.
Ia tahu sejak meninggalnya kedua orang tua Jaejoong bertahun2 yg lalu namja cantik itu tidak pernah mau untuk tidur.
Ia tetap memaksakan kedua mata beningnya terbuka walau sengantuk apa pun.

Jaejoong takut kalau ia tidur ia tidak akan membuka matanya lagi seperti Umma dan Appanya dulu.

  “Hei” Sapa Yunho seraya ikut duduk di bawah hambal.

Ia memeluk erat bahu namja cantik itu.
Membuat Jaejoong menoleh dan tersenyum kecil menatap Yunho.
Gosh.
Namja tampan itu merinding.
Memperhatikan wajah pucat namja cantik itu dengan kedua mata beningnya yg tampak meredup.
Ada lingkaran hitam yg tercetak jelas di bawah mata indahnya.

Yunho mengambil boneka gajah yg ada di pangkuan Jaejoong.
Ia melempar boneka itu ke dinding.
Membuat Jaejoong terlonjak kaget dan membulatkan matanya.

  “YYA! Jangan melempar Bunja seperti itu!” Erang namja cantik itu kesal.

Sementara Yunho hanya terkekeh geli.
Ia menepuk2 lembut kepala Jaejoong pelan.

Namja cantik itu mendengus.
Ia mengambil boneka kesayangannya dan kembali duduk di samping Yunho.
Namja tampan itu hanya diam menatap Jaejoong.
Sampai kemudian ia menarik tengkuk namja cantik itu dan mencium bibir cherrynya.
Jaejoong melenguh.
Mata beningnya terpejam sempurna.
Kedua tangannya bergerak mengusap wajah tampan Yunho.

Oh well.

Keybum memaksa Jaejoong untuk tinggal di rumahnya sejak kejadian itu.
Ia bahkan meminta namja cantik ini untuk memanggilnya Umma sama seperti Yunho.
Singkatnya, ia mengadopsi Jaejoong.

  “Kka, kita mandi” Ajak Yunho setelah melepas ciumannya.

Jaejoong tidak menyahut.
Ia hanya mengangguk dan mengikuti Yunho yg sudah beranjak masuk ke dalam kamar mandi.

Namja tampan itu membantu Jaejoong melepas piyamanya.
Kemudian ia beranjak masuk ke dalam bathtup dan membantu Jaejoong untuk duduk di pangkuannya.
Membiarkan wangi aroma permen apel manis dari busa2 yg menguar mengisi keheningan.
Jaejoong menyandarkan punggungnya di dada bidang Yunho.
Ia membiarkan namja tampan itu mengusap lembut pinggangnya.

  “Yoochun mengundang kita ke pestanya” Ujar Jaejoong lirih.

Yunho hanya mengangguk dan mengecup lembut dahi namja cantik itu dari samping.

  “Ia juga mengundang Junsu, Kyuhyun dan Changmin”

  “Pasti ramai sekali”

  “Hmm”

Jaejoong menggerakkan tubuhnya pelan.
Ia berbalik menyamping untuk menatap langsung mata musang itu.

  “Cium aku” Bisik Jaejoong pelan.

Yunho tersenyum kecil.
Ia mengusap lembut pipi namja cantik itu dan segera menabrakkan bibir mereka.
Jaejoong mendesah manis.
Ia menekan bahu Yunho dengan satu tangannya dan balas melumat bibir namja tampan itu.

  “Hari ini hanya upacara saja ania?” Tanya Jaejoong setelah mereka melepaskan ciuman.

Yunho mengangguk.

  “Setelah itu jam bebas”

  “Boleh aku main ke kelasmu nanti?”

  “Kenapa tidak? Yoochun dan Changmin juga ingin bertemu denganmu”

  “Hngg, aku juga ingin bertemu mereka, selama libur musim dingin kita tidak pernah bertemu mereka”

Yunho tidak menyahut lagi.
Ia hanya bergumam tidak jelas.


-------


Sekumpulan namja2 itu tampak sedang bercerita seru satu sama lain.
Yoochun dan Kyuhyun tidak berhenti berteriak lantang ketika Junsu memotong pembicaraan mereka.
Membuat Yunho tertawa geli memperhatikan teman2nya.
Ia melirik kelasnya yg tampak sepi.
Ah, teman2 sekelasnya sudah pergi ke kantin untuk makan siang.

Namja tampan itu menoleh.
Menatap Jaejoong yg tertidur di meja belajarnya.
Hmp.
Seulas senyum manis terukir lembut di bibir seksinya.
Jaejoong memang sering tertidur dimana saja ia berada kalau kantuknya tidak sanggup tertahan lagi.

  “Semalam juga tidak tidur ya Hyung?” Tanya Junsu menatap Yunho.

Namja tampan itu mengangguk.

  “Kau sudah pernah memberinya obat tidur?” Tanya Yoochun.

  “Ia tidak pernah mau, Park Yoochun, Jaejoong terlalu takut untuk tidur” Sahut Yunho malas.

  “Repot juga kalau seperti itu, sebaiknya kau membawa dia ke psikiater”

  “Aish”

  “See? Apa kau tidak takut kalau tiba2 dia pergi berbelanja di supermarket dan tertidur di sana? Terus membuka mata seperti itu tidak baik untuk tubuhnya Yunho ya”

Hhh.
Yunho hanya menghela nafas pendek.
Ia melirik Jaejoong sekilas dan kembali memandang teman2nya.

  “Kau sudah pernah mencoba menyanyikan lagu Lullaby untuknya?”

Eoh?
Namja tampan itu tertegun.
Mata musangnya beralih pada Changmin yg membuka suara.
Oh well.

Lullaby?
Ide yg cukup bagus.

  “Akan kucoba nanti” Ujar Yunho tersenyum.


-------


Jung Keybum dan Jung Jinki hanya diam seraya memperhatikan kedua putra mereka sejak tadi.
Yeoja bermata kucing itu menatap Jaejoong yg duduk di atas sofa dengan menekuk kedua kakinya.
Ia terus menonton sejak tadi.
Sementara Yunho duduk di sampingnya.
Namja tampan itu tampak menguap beberapa kali.

Aigoo.

  “Joongie, Yunho, tidurlah, sudah jam 1 malam” Ujar Jinki akhirnya.

Jaejoong menoleh.
Sementara Yunho sudah tidak punya tenaga lebih untuk menyahut.

  “Appa tidur saja duluan” Ujar Jaejoong tersenyum.

Namja bermata bulan sabit itu hanya berdehem.
Ia memandang istrinya yg berjalan memeluk Jaejoong.
Keybum mengusap lembut kepala namja cantik itu.

  “Kalau mengantuk jangan dipaksa ara? Pejamkan matamu dan tidurlah, lihat, beruang nakal ini saja sudah mengantuk”

Jaejoong tertawa kecil.
Ia balas memeluk Keybum dan tersenyum menatap yeoja cantik itu.


CKLEK.


Sepasang suami istri itu sudah beranjak masuk ke dalam kamar mereka.
Mengacuhkan Jaejoong yg kembali fokus menatap filmnya.

  “Yunnie yah, masuklah ke dalam kamar, kau sudah tidak tahan” Ujar Jaejoong berbisik.

Namja tampan itu menguap kecil.
Ia mengusap wajahnya.

  “Ani, aku akan tetap bangun bersamamu malam ini” Ujar Yunho menghela nafasnya.

Jaejoong meringis.

  “Terserah” Bisiknya acuh.

Hening.
Tidak terdengar suara apa pun lagi selain suara TV itu.
Yunho menolehkan wajahnya.
Menatap wajah pucat Jaejoong yg tampak disinari cahaya TV yg berkedip2 di tengah kegelapan ruangan.
Kemudian ia kehilangan kesadarannya.

  “Yunnie yah, menurutmu iklannya bagus tidak?”

  “…”

  “Yunnie---”

Omo.
Namja cantik itu terdiam ketika mata bulatnya menangkap sosok Yunho yg tertidur pulas seraya mendongakkan wajahnya.
Bibir yg terbuka itu membuat Jaejoong tidak bisa menahan senyum gelinya.
Aish.
Jeongmall.

Namja cantik itu segera menggeser duduknya lebih merapat dengan Yunho.
Kemudian ia mengambil selimut dan membalut tubuh namja tampan itu.
Kepala Yunho disandarkan di bahu miliknya yg tidak terlalu lebar.
Lalu ia menyandarkan kepalanya di atas kepala Yunho.

Hmp.

Jaejoong mengembangkan senyumnya.
Ia mengusap lembut jemari Yunho yg bertaut dengan jemarinya.
Hangat.

  “Jalja, Yunnie bear” Bisiknya lirih.

Kemudian ia kembali fokus menonton film.


-------


  “Jangan pulang terlalu malam, arasseo?!”

  “Arraseoyo Ummaaaa~!”


BLAM!


Namja cantik itu terkekeh kecil.
Ia merapatkan syal merahnya yg hangat.
Pipinya tampak merah merona saat ini karena dinginnya suhu.

Ah, mereka akan pergi ke pesta kecil2an yg diadakan namja chubby itu.

  “Kau baik2 saja?”

Jaejoong menoleh.
Menatap Yunho yg terlihat khawatir.
Namja cantik itu mengangguk dan tertawa kecil.

  “Kau paranoid sekali eoh?”

  “Tentu saja! Kalau kau kenapa2 Umma bisa membunuhku!”

  “Aku baik2 saja Yunnie ah”

Namja tampan itu mengatupkan bibirnya.
Mengacuhkan Jaejoong yg tertawa geli di sampingnya.

  “Kau marah?” Tanya Jaejoong menjinjit.

  “Ani” Sahut Yunho acuh.

  “Kau marah kan?”

  “Ani”

  “Kau marah!”

  “BAIKLAH! AKU MEMANG MARAH! LALU APA EOH?!”

  “Hehehehe~ Sudah kuduga kau memang marah”

Aish.
Namja tampan itu mencebilkan bibirnya kesal.
Ia melirik Jaejoong yg terkekeh sendiri.

  “Aku minta maaf” Bisik Jaejoong akhirnya.

Hmp.
Namja tampan itu tidak menyahut.
Ia hanya merengkuh tubuh Jaejoong, merapatkannya dengan erat dalam pelukannya.
Membuat namja cantik itu kembali mengembangkan senyum manisnya.
Ah, ia menyukai saat2 seperti ini.
Jeongmall.


-------


CUSSHHH.


Suara busa yg merembes dari kaleng bir yg mereka buka terdengar jelas.
Kyuhyun dan Junsu berteriak seru.
Sementara Jaejoong hanya tersenyum kecil memperhatikan teman2nya.

Yunho sendiri tampak asik bergabung bersama mereka.
Changmin sudah mengambil beberapa potong daging bakar dari piring besar yg tersedia di atas meja kecil itu.

  “Jaejoongie! Kau mau---Eoh?”

Changmin menaikkan alisnya.
Menatap Jaejoong yg sudah tertidur sambil duduk.
Punggungnya bersandar pada dinding.

  “Biarkan saja, ia bisa terbangun kalau dipindahkan ke ranjang” Ujar Yunho.

Namja berwajah kekanakan itu hanya mengangguk patuh.
Ia kembali sibuk dengan daging bakarnya.

  “Cha! Kampaaiii~”

Suara denting kaleng yg berbenturan itu terdengar riuh.
Mereka semua tertawa seraya meneguk bir masing2.

  “Selamat! Untuk Yoochun yg berhasil mendapatkan nilai 90 untuk ulangan Kimianya!” Kekeh Junsu geli.

Mwo?

Yunho mengernyitkan dahinya.

  “Jadi kita sedang merayakan pesta untuk nilaimu yg masih di bawah 100 itu eoh?” Ujarnya seraya memukul kepala Yoochun.

  “Hahahaha, kau tidak tahu untuk mendapatkan 70 saja aku sangat susah! Makanya ini patut dirayakan!” Seru Yoochun.

  “Aishh, jangan berisik! Kka, minum lagi, minum lagi!”

Kyuhyun menuangkan soju ke dalam gelas mereka.
Yoochun dan Changmin terkikik.
Mereka sudah mabuk, huh?

Yunho tersenyum seraya menyesap sedikit sojunya.
Ia melirik Jaejoong yg masih terlelap pulas.
Oh well.
Ia tidak boleh mabuk2an ania?
Ia harus menjaga Jaejoong sampai pulang ke rumah nanti.

  “Mmnghh”

Namja cantik itu mengeluh.
Matanya bergerak2 tidak nyaman.
Beberapa detik kemudian ia tersentak kaget.
Menyadari kalau ia baru saja tertidur.

  “Kenapa aku tidak dibangunkan?!” Jerit Jaejoong kesal.

Yoochun, Junsu, Changmin dan Kyuhyun hanya terkekeh tidak jelas.
Wajah mereka tampak memerah sementara tangan mereka kembali menuangkan soju.

  “Yah! Kalian mabuk2an hah?!” Teriak namja cantik itu lagi.

Tidak ada yg memperdulikan Jaejoong.
Hanya Yunho yg terlihat masih cukup waras.
Namja tampan itu sedang memakan daging bakarnya.

  “Kka! Kita main game!” Seru Junsu berdiri.

Yoochun dan Changmin mengangguk.
Mereka berteriak seraya menarik Yunho untuk ikut berdiri.

Sementara Kyuhyun mendudukkan dirinya di samping Jaejoong.
Namja cantik itu tampak tidak senang.
Aish, kenapa mereka semua pada mabuk2an?
Menyebalkan!

  “Aku akan lempar boneka ini ke atas, hehehe, dan yg tidak bisa menangkap harus mencium orang yg disukai!”

Mwo?

Jaejoong mendelikkan matanya.

  “Aku tidak ikut!” Seru Jaejoong lantang.

Teman2nya hanya mencibir padanya.
Junsu segera melempar boneka itu tanpa aba2.

Yoochun berteriak lantang, sementara Yunho segera melompat setinggi mungkin.
Mereka berdua terjatuh ke atas hambal sambil memegang boneka beruang itu.

  “Aish, aku kalah, hahahaha”

Changmin mulai tertawa tidak jelas.
Wajahnya tampak sangat memerah.
Ia mengerjapkan mata sipitnya beberapa kali.
Kemudian ia menarik kerah baju Yunho dengan kasar.

Jaejoong dan Kyuhyun membulatkan mata mereka.

  “MMMPPPPHHH!!”

Yunho terbelalak kaget.
Mata musangnya membesar.
Ia berusaha mendorong Changmin yg melumat kasar bibirnya.
Bau soju menguar dengan jelas.


BRUKK!


Namja tampan itu berhasil mendorong Changmin.
Ia segera menyeka bibirnya dengan ujung lengan jaketnya.

  “Kau gila eoh!” Erang Yunho marah.

Namja berwajah kekanakan itu tidak menyahut.
Ia hanya mengerjapkan matanya beberapa kali.
Menyadari kalau ternyata yg barusan diciumnya itu bukan Kyuhyunnya.
Aigoo.

Namja evil itu menggertakkan giginya kesal.
Ia melempar bantal yg ada di pangkuannya tepat ke wajah Changmin.
Kemudian ia berlari ke dapur.
Jaejoong hanya menghela nafas.
Ia menatap Changmin yg mulai mendapatkan kesadarannya.

Namja cantik itu segera berjalan mengejar Kyuhyun.

  “Jae---”

  “KALAU KAU BERGERAK SEDIKIT SAJA AKU AKAN MEMBUNUHMU!!”


DEG.


Changmin terdiam.
Ia kembali duduk manis di atas hambal.
Menatap Jaejoong yg sudah menutup pintu dapur.

  “Huks”

Jaejoong menghela nafasnya.
Ia duduk di samping Kyuhyun yg sedang menangis.

  “Yah, berhentilah menangis” Ujar Jaejoong menepuk bahu Kyuhyun.

Namja evil itu menggeleng dan semakin memperkeras tangisnya.

  “Changmin tidak bermaksud seperti itu Kyunnie ah, kau tahu kalau dia mabuk ania? Dia pasti menganggap Yunho itu kau”

  “Aniya! Dia memang menyukai Yunho! Huks”

  “Yaahh! Apa kau tidak tahu seberapa besar sukanya anak itu padamu huh? Berhentilah menjadi cengeng!”

  “Aku tidak maauuuuuu!”

  “Cho Kyuhyun! Kau mabuk! Aishhhhh!”

Namja berwajah evil itu semakin berteriak tidak jelas.
Membuat Jaejoong merasa kesal dan beranjak meninggalkan namja evil itu di dapur.

Namja cantik itu berjalan menuju ruang tengah.
Ia menatap Yoochun, Junsu dan Changmin yg sudah terlelap di atas hambal.
Jaejoong mendesah pendek dan segera meraih jaketnya.

Ia berjalan ke depan dan membuka pintu dengan kasar.
Mengacuhkan Yunho yg mengejarnya dari belakang.

  “Kau mau pulang sekarang?” Tanya Yunho seraya memakai sepatunya.

  “Aku mau menginap!” Erang Jaejoong kesal.

Namja tampan itu tersenyum geli.
Ia segera melesat dan berjalan di samping Jaejoong.

Namja cantik itu tidak bersuara lagi.
Ia hanya diam menundukkan wajahnya.
Hening.
Mereka berdua saling sibuk dengan pemikiran masing2 sampai keduanya berhenti di depan pintu rumah Yunho.

  “Kau marah karena aku membiarkan Changmin menciumku?” Tanya Yunho.

  “Ani, untuk apa aku marah?” Sahut Jaejoong acuh.


CKLEK.


Namja cantik itu segera membuka pintu.
Namun mendadak ia merasa tubuhnya limbung.
Yunho menarik tangannya dengan kasar dan menyudutkannya ke dinding.
Jaejoong memejamkan matanya erat.
Merasakan lumatan kasar di bibirnya.

  “Yun..mmpphh…mpck…Yun..ahh..mmm”

Jaejoong berusaha meronta.
Tapi percuma, tekanan Yunho lebih kuat dari pada dirinya.
Namja tampan itu menekan punggung Jaejoong semakin erat.
Ia terus melahap bibir cherry itu.

Sampai beberapa menit kemudian lumatan kasar itu berhenti.
Keduanya saling menarik nafas dalam2.
Jaejoong memajukan wajahnya.
Mengecup sekilas bibir tebal itu.
Yunho hanya diam.
Membuat Jaejoong kembali melakukannya.

Suara kecapan lidah terasa jelas.
Yunho memejamkan matanya.
Membiarkan Jaejoong menghisap lembut bibir tebalnya.
Seakan ingin membersihkan jejak Changmin dari sana.

  “Yun, Jae, kalian sudah pu---”

Omo.

Jung Keybum terhenyak kaget.
Ia terdiam di depan teras itu.
Mata kucingnya membulat.
Menatap Jaejoong dan Yunho yg sedang berciuman mesra di depan pintu.

Yeoja bermata kucing itu menundukkan wajahnya yg terasa menghangat.
Kemudian ia segera beranjak dari sana dan berlari memasuki dapur.
Omoo, jantungnya berdebar2 tidak jelas.

Aish.

Ia tidak tahu kalau selama ini mereka berdua sedekat itu.

  “Mmpckk”

Kedua namja itu saling menarik nafas satu sama lain.
Yunho tersenyum kecil seraya mengusap lembut pipi namja cantik itu.

  “Sudah?” Bisiknya lembut.

Jaejoong terkekeh.
Ia mendorong bahu Yunho dan segera masuk ke dalam kamar.

  “Ah, Jaejoongie!”


DEG.


Namja cantik itu tersentak kaget.
Ia menoleh dan menatap Keybum yg memanggilnya dari dapur.

  “Yunho, masuklah ke dalam”

Yunho mengangguk.
Dahinya mengernyit bingung memperhatikan Jaejoong yg sudah berjalan ke dalam dapur.

  “Waeyo Umma?”

  “Um..Jaejoongie, jawab Umma dengan jujur ne?”

  “Ne”

  “Kau..Apa kau memiliki perasaan terhadap Yunho?”

  “Ma..Maksud Umma?”

  “Kau menyukainya, Joongie? Apa kau mencintainya?”

Jaejoong terdiam.
Mata beningnya bergerak pelan.
Ia ragu untuk menjawab.

  “Kalau aku bilang iya, apa Umma akan memisahkan aku dari Yunnie?” Tanya Jaejoong lirih.

Keybum menggeleng.
Ia menepuk bahu Jaejoong.

  “Umma tidak mungkin melakukan itu, sayang”

  “Lalu?”

  “Umma ingin kalian menikah setelah menyelesaikan sekolah nanti, gwenchana? Apa kau mau?”


DEG.


  “A..Apa?”

  “Kau tidak mau?”

Jaejoong segera menggeleng.
Ia memeluk Keybum dengan erat.
Tangisnya tumpah.

  “Aku tidak tahu harus berkata apa..Huks..”

Hmp.
Yeoja cantik itu tersenyum kecil.
Ia mengusap lembut punggung Jaejoong.

  “Umma tahu Yunho menyukaimu sejak kecil, Joongie yah..Kau kira kenapa dulu Yunho selalu membuatmu menangis eoh? Ia hanya ingin mencari perhatianmu, agar kau selalu memikirkan dirinya”

Namja cantik itu tertawa kecil.
Ia menyeka air matanya seraya melepas pelukannya.

  “Ia sangat senang melempar Bunja ke atas pohon Apel” Gumamnya lirih.

Keybum ikut tertawa.
Ia mengusap lembut rambut almond Jaejoong dan mendorong punggungnya.

  “Kka, masuklah ke dalam dan segera tidur, sudah malam”

  “Ne Umma”

  “…”

  “Ah, Umma!”

  “Ne?”

  “Saranghae”

Hmp.
Keybum mengangguk.
Mata kucingnya mengerjap menatap punggung Jaejoong yg menjauh.
Ah, Heechullie, putramu yg cantik itu benar2 manis.


-------


  “Malam ini kau harus tidur” Ujar Yunho berbisik.

Ia menyampingkan tubuhnya menghadap Jaejoong.
Namja tampan itu segera merebut buku yg sedang dibaca Jaejoong dan melemparnya ke atas hambal.
Kemudian ia segera mematikan lampu.

  “Aku tidak mau!”

  “Jaejoongie!”

  “Kau saja yg tidur!”

  “Aish, apa kau tidak lihat lingkaran hitam yg ada di matamu itu eoh?!”

  “Kau mau bilang aku jelek kan? Aku tahu!”

  “Bukan itu maksudku!!”

  “Terserah!”

Namja cantik itu menghembuskan nafasnya kesal.
Ia memeluk erat boneka gajahnya yg mungil.
Bibir cherrynya mempout kesal.

Yunho mendesah pendek.
Ia merampas boneka itu dan melemparnya ke dinding.
Membuat Jaejoong mendelik padanya.

  “Kenapa kau melempar Bunja?! Dia tidak punya salah padamu!”

  “Aku kesal kau hanya memeluknya saja! Kenapa kau tidak memelukku?! Tubuhku lebih hangat dari pada gajah jelek itu!”


BLUSH.


Namja cantik itu merasakan wajahnya menghangat.
Ia berdesis kesal menatap Yunho.

  “Kalau kau tidak suka padanya kenapa kau memberikan Bunja padaku?”

  “Supaya aku bisa mengganggumu dengan melempar boneka bodoh itu ke atas pohon”

  “Aish”

  “Kka, tidurlah, pejamkan matamu”

  “Aku tidak mau”

  “Ck”

  “Aku takut kalau nanti aku tidur aku tidak akan terbangun lagi”

Yunho tertegun.
Ia menoleh menatap Jaejoong yg sudah menangis.

  “Hei” Bisik Yunho seraya mengusap air mata Jaejoong.

  “Dulu Ummamu bilang kalau Umma dan Appaku hanya tertidur..Hiks..Semua orang berkata seperti itu padaku..Kenapa mereka tidak langsung memberitahuku kalau Umma dan Appaku sudah mati?!”

  “Karena waktu itu kau masih kecil, Jaejoongie”

  “Hiks..”

  “Gwenchana, kau tidak perlu takut..Kalau kau tidur nanti, ada aku yg akan membangunkanmu”

Namja cantik itu menyeka kasar air matanya.
Yunho mengulurkan tangannya.
Ia memeluk erat tubuh rapuh itu dan mengecup lembut puncak kepalanya.

Kemudian ia bersuara lirih.
Menyanyikan sebuah lagu Lullaby untuk Jaejoongnya.
Jemarinya tidak berhenti mengusap lembut rambut almond itu.

Perlahan tapi pasti, satu jemarinya menyusup ke dalam piyama Jaejoong.
Membuat namja cantik itu tersentak kaget ketika Yunho mengusap lembut dada bidangnya.
Memilin nipplenya dengan manis.

  Don’t be afraid, I just wanna make you feel my heart and keep you warm..

Hmp.
Namja cantik itu tersenyum kecil.
Ia semakin menyurukkan wajahnya di leher Yunho.

  I’m not..” Balasnya lirih.

Namja cantik itu mendesah lembut.
Menikmati sentuhan Yunho pada tubuhnya.
Sampai kemudian tanpa sadar ia terlelap dengan damai.
Tertidur tanpa beban untuk yg pertama kalinya setelah bertahun2.

Yunho mengakhiri lagu Lullaby-nya.
Kemudian ia mempererat pelukannya di tubuh namja cantik itu dan memejamkan mata musangnya ikut terlelap.

Jalja..Nae sarang..

I just wanna make you feel my heart I’m ready..

Jalja..Nae Sarang..


END.

-Xiah Junsu, Lullaby-

DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar