This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Selasa, 08 Juli 2014

FF/YAOI/YUNJAE/CHAPTER/RICHIE HO RICH/PART 4 *END*


PART 4.

  Jung Jaejoong Hamil, The First Billionaire Baby Will Born

  The Richie Ho Rich Jung Yunho Mengunjungi Evergreen Hospital Bersama Kekasihnya

  Pewaris Seluruh Aset Keluarga Jung Akan Lahir Musim Gugur Tahun Ini

Junsu dan Changmin melempar koran dan majalah yang mereka baca ke atas meja.
Keduanya saling menatap satu sama lain dan mencebil.
Aish.
Namja cantik itu merebut seluruh halaman berita yang ada.
Bahkan cuplikan berita tentang album mereka berdua hanya secuil mungil di pojok halaman.


Namja berwajah kekanakan itu mengulurkan tangannya hendak mengambil remote televisi.

  “Changmin ah! Andwae!” Pekik Junsu nyaring.

Terlambat.
Televisi itu sudah lebih dulu menyala sebelum Changmin membatalkan niatnya.

  Dokter spesialis yang disinyalir sebagai dokter pribadi dari keluarga Jung telah mengkonfirmasi mengenai kehamilan Jung Jaejoong, istri dari The Richie Ho Rich, Yorin Shim mengatakan bahwa diperkirakan kelahiran calon bayi jutawan ini akan lahir pada musim gugur nan----

KLIK.

Junsu dan Changmin kembali saling memandang satu sama lain.
Mereka mendesah pendek dan menyandarkan leher pada sandaran sofa.

  “Taruhan, berita fenomenal ini tidak akan berhenti sampai bulan depan” Ujar Changmin pelan.

  “Mungkin lebih, kau tahu dunia sangat antusias menyambut kehamilan Jaejoong. Aku saja sampai bosan melihat berita pernikahan mereka dulu di mana-mana” Balas Junsu.

  “Aigoo, albumku yang malang”

  “Eh, kalau tidak salah dokter yang disebut tadi bernama Yorin anitji? Setahuku itu nama perempuan”

  “Bebek polos, ibuku dokter spesialis kandungan”

  “Oh, sungguh sempurna, kecuali bagian dirimu, tentunya”

Changmin mendengus.
Sementara itu, kediaman keluarga Jung yang megah itu terlihat sibuk pagi ini.
Para koki tidak berhenti memasak sejak tadi.
Jaejoong terus merajuk tidak mau makan.

Sepertinya gejala kehamilannya mulai terlihat jelas.
Yunho bahkan harus siap mental menghadapi mood Jaejoongnya yang terus berubah-ubah.
Ia bahkan mengacuhkan rapat pentingnya pagi ini khusus hanya untuk menemani Jaejoongnya sarapan.
Namja cantik itu mengeluh terus sejak tadi.

Yang ia lakukan hanya menutup mulut dan hidungnya dengan telapak tangan seraya menggeleng seperti anak kecil setiap kali koki dari dapur menyajikan hasil masakannya.

  Come on, sayang, ini sudah makanan kelima belas, kau harus memberikan sesuatu untuk bayi kita” Bujuk Yunho lembut.

  “Tapi baunya tidak enak Yunnie, kenapa mereka semua terlalu asam atau pedas?” Gerutu Jaejoong kesal.

Yunho menghela nafasnya.

  “BooJae baby, kau harus segera sarapan karena aku memiliki banyak rapat penting hari ini” ujarnya selembut mungkin.

Jaejoong mengernyitkan dahinya.
Ia melempar sendok makannya dan menatap kesal kepada Yunho.

  “Jadi maksudmu aku merepotkan, begitu?! Jja, pergi saja sana! Nikahi saja rapat-rapat itu!” Teriaknya lantang.

Yunho menghembuskan nafas pelan.

  “Baiklah, akan kunikahi semua rapat yang ada” Ujarnya dingin.

Namja tampan itu membalikkan tubuhnya dan hendak beranjak meninggalkan Jaejoong.
Namun gerakannya segera terhenti ketika jemari namja cantik itu menarik ujung jas armaninya.
Yunho tersenyum kecil.
Well, terkadang mood swing ibu hamil ini membuatnya gemas.

Namja tampan itu menolehkan wajahnya dan mengerutkan dahinya mendapatkan kekasih hatinya sedang meneteskan air matanya.
Yunho segera menangkup wajah cantik itu penuh cinta.

  “Aigoo, kenapa kau malah menangis hm? Come on, I hate your tears” Bisik Yunho.

Jaejoong terisak.
Ia mencengkram erat jas namja tampan itu.

  “Kau akan menduakanku eoh? Apa karena aku mulai terlihat gendut? Aku----”

  “Ssshh, siapa yang bilang aku akan menduakanmu hm? Kau satu-satunya untukku, Jaejoongie sayang, dan kau sama sekali tidak gendut”

  “Tapi..Tapi kau bilang kau akan menikahi semua rapat itu”

Yunho tersenyum geli.
Berusaha keras menahan tawanya yang akan meledak kalau ia tidak mengingat Jaejoongnya bisa mengamuk kapan saja.

  “Aku tarik kembali kata-kataku tadi, okay? Now have some breakfast

Jaejoong menurut seperti anak anjing.
Ia mengusap wajahnya yang basah dan mengambil sendok baru yang diletakkan pelayan di atas mejanya.
Kemudian ia menyendok sup hangat itu.

  “Enak?” Tanya Yunho lega.

Jaejoong mengangguk.
Menggigit sendoknya gemas.

  “Tapi tidak seenak belalaimu, Yunnie” Bisiknya lucu.

Yunho tertawa.


-------


  “Tuan Jung, cabang perusahaan komersil di Jepang akan memunculkan produk baru minggu ini”

  “Dan perusahaan kecil di China menawarkan penggabungan saham dengan anak perusahaan yang ada di sana, Tuan”

  “Tuan Jung, ini berkas yang harus ditanda tangani hari ini”

Choi Siwon menatap kagum namja tampan itu.
Majikannya benar-benar terlihat seperti robot.
Ia bahkan tidak menghembuskan nafas sejak tadi.
Seakan-akan seluruh keributan ini adalah makanan sehari-harinya.

Ketiga sekretaris Yunho masih berdiri di depan namja tampan itu dengan rapi.
Mereka terus berbicara tanpa henti.
Dan ajaibnya Yunho bisa mendengar mereka satu persatu tanpa menghentikan pergerakan matanya yang sedang memantau diagram pemasukan untuk bulan ini.

  “Katakan pada Shinseki Kyoushin ia harus mempertahankan produk baru itu di atas 120% atau jabatannya kuturunkan, dan berikan aku proposal penggabungan saham yang ditawarkan, jja, yang ini sudah selesai kutanda tangani”

Yunho bahkan berbicara seperti robot, pikir Siwon dalam hatinya.

Ketiga sekretaris cantik itu undur diri dan beranjak meninggalkan ruangan Yunho bersama-sama.
Namja berlesung pipi itu mendekat menghampiri Yunho ketika namja tampan itu memanggilnya.

  “Ada kabar dari rumah?” Tanya Yunho datar.

  “Belum, Tuan, mungkin Ma’am sedang beristirahat” Sahut Siwon tenang.

Yunho mengangguk.
Great, pikirnya.
Ia benar-benar sibuk hari ini.

  Handle seluruh jadwalku hari ini, aku akan menyelesaikan semua yang tertunda pagi tadi” Perintah Yunho.

Siwon mengangguk.
Ia baru saja akan memberitahukan jadwal Yunho yang tercatat rapi di dalam I-Pad-nya, namun gerakan Yunho yang mendadak bangkit membuatnya teralih.
Yunho mengerutkan dahinya melihat keluar jendela.

  “Choi Siwon, apakah itu hujan?” Tanya Yunho cemas.

Namja berlesung pipi itu menaikkan alisnya.
Ia mengangguk dengan sopan dan menjawab tegas.

  “Ya, Tuan Jung, dan kurasa hujan itu akan semakin deras mengingat Seoul akan memasuki musim dingin”

Yunho berdecak.
Ia melempar pulpennya dan segera menyentak keras kursi putar itu.

  “Ambil alih jadwalku seperti biasanya! Aku harus segera pulang sekarang!” Ujar Yunho menahan rasa paniknya.

Siwon mengangguk patuh.
Ia memperhatikan punggung Yunho yang sudah menghilang dari balik pintu.
Kemudian ia menoleh memandang jendela yang kini tampak berembun.

  Well, untung aku bukan seorang Billionaire” Gumamnya mengangkat bahu.
.
.
.

  “BooJae! Jaejoongie!”

Namja tampan itu membuka kasar pintu kamar mereka.
Ia menahan nafasnya menangkap basah wajah pucat kekasihnya.
Oh gosh.
Sosok cantik itu terlihat begitu rapuh dan ringkih.
Yunho segera menghampiri kekasihnya dan langsung menerima isak tangis kekasih tercintanya.

  Hey, hey, I am here now, it’s okay” Bujuk Yunho memeluk punggung Jaejoong.

Namja cantik itu terus menangis hingga ia merasa lega.
Jemarinya meremas lemah perutnya.
Kalau saja Petrichor itu berwujud, ia bersumpah akan menghancurkannya hingga berkeping-keping.

  I am so sorry, I was overreacted just like a silly billy little kiddo” Dengus Jaejoong setelah menghentikan tangisnya.

Yunho menghembuskan nafas panjang.
Ia mengusap lembut punggung namja cantik itu.

  “Gwenchana” Bisiknya.

  And I’ve made your business mess up again today” Keluh Jaejoong sedih.

Yunho meraih wajah sembab itu dan menatap penuh cinta kedua mata basah Jaejoong.

  There is nothing more important in this world than my fabulous wifey and our little Jung, semuanya berjalan normal, sayang, tidak ada yang perlu kau tangisi atau kita pusingkan, kau dan bayi kita adalah yang paling utama”

  “Oh Yunnie”

  “Berhentilah menangis atau merasa sedih, kau akan membuat anak kita menjadi cengeng nanti”

  “Mianhae”

  I told you

  “Arraseo”

Namja tampan itu mengecup gemas pipi kekasihnya.
Kemudian ia mengusapkan jemarinya ke balik kaus Jaejoong dan mengusap lembut perut namja cantik itu.

  “Aku sangat berharap alergi hujanku tidak menurun padanya Yunnie, aku tidak sanggup membayangkan uri baby akan semenderita ini”

  “Tidak ada yang akan menderita selama ia bagian dari keluarga Jung, jja, pelayan bilang kau belum minum susumu”

  “Boleh aku meminumnya bersamamu? In our car?”

  “Kau serius, sayang? Suara hujan akan terdengar sangat jelas di sana”

  “Sebenarnya aku tidak ingin, tapi kurasa si kecil Jung yang memintanya”

Yunho tersenyum.

  Well, kurasa ia tidak seperti ibunya yang alergi hujan”

Jaejoong tertawa.

  “Kuharap ia lahir dan tumbuh seperti dirimu, Yunnie ah, kau begitu sempurna”

  “Aku tahu, aku tahu, jja, pakai jaketmu”

Jaejoong mengangguk patuh.
Ia merentangkan lengannya dan membiarkan Yunho memakaikan jaket tebalnya yang mahal.
Memeluk lengan suaminya yang menuntunnya menuju parkiran.
Yunho membiarkan kekasihnya memasuki mobil duluan dan ia menyusul dengan segelas susu hangat di tangannya.

Namja tampan itu segera memberikan susu Jaejoong sementara ia menutup pintu mobil.

  “Aku tidak pernah menghitung mobil yang kita punya, sejak kapan bertambah sebanyak ini?” Gumam Yunho menaikkan alisnya bingung.

Memperhatikan ratusan mobil mewah yang berjejer rapi di sekitar parkiran bawah tanah mereka.
Jaejoong menjilat bibirnya yang berlepotan susu.
Ia tersenyum manis.

  “Kau tidak akan marah kalau aku jujur mengenai hobi baruku?”

  “Mengoleksi mobil? Kenapa kau tidak bilang padaku? Aku bisa membantumu melengkapi koleksimu sayang”

  “Aku ingin melakukannya sendiri, Yunnie yah, ah, kau lihat Bentley putih di ujung sana? Aku mendapatkannya dari perlelangan, kau tahu, mobil itu sangat nyaman”

  “Hmm, kita akan mencobanya bersama kalau the little Jung sudah lahir”

  I will keep your promise

Yunho membenarkan letak penutup telinga yang dikenakan Jaejoongnya.
Ia terlihat sangat menggemaskan dengan penutup telinga berbentuk buah Strawberry dengan motif polkadot kuning itu.

Jaejoong sudah menghabiskan susunya.
Ia meletakkan gelas tersebut di jok depan sementara ia merapatkan dirinya ke dalam pelukan Yunho.
Nyaman sekali, gumamnya tersenyum.

Yunho mendesah pendek.
Menikmati saat-saat langka ini dengan seksama.
Kedua mata musangnya memandang rintikan hujan deras dari jendela dengan punggung yang ia sandarkan pada sandaran jok.
Sementara kedua tangannya memeluk Jaejoong yang meringkuk padanya.

  “Kau tahu, sayang?” Tanya Yunho manis.

  “Um? Apa?” Bisik Jaejoong lembut.

Yunho mengecup puncak kepala namja cantik itu.

  “Aku sangat sangat mencintaimu”

  “Aku juga sangat mencintaimu, bear

  “Terima kasih sudah hadir ke dalam hidupku, Boo”

  “Dan terima kasih sudah memberikan little Jung di sini, Yunnie yah”

Yunho tertawa.
Jaejoong menoleh dan mengusap gemas dagu namja tampan itu.
Mata bulatnya berbinar indah menyadari betapa tampan kekasih hatinya yang satu ini.
Perlahan tatapan Jaejoong berubah menjadi semakin intens.
Jemarinya yang berada di dagu Yunho telah menjalar menuju pinggir telinga namja tampan itu.

Bibir cherry-nya mulai mengecup-kecup setiap sisi wajah Yunho dimulai dari bawah.
Yunho terkekeh kecil menghadapi sikap agresif kekasihnya.
Namun ia memutuskan untuk diam.
Taking the game which Jaejoong’s gave.

  “Umh..”

Namja cantik itu mengeluarkan desahan manis.
Tubuhnya beringsut duduk di pangkuan Yunho.
Menikmati lekukan kurva bibir seksi Yunho yang berada di dalam mulut dan lidah panasnya.
Menggigit-gigit gemas bibir bawahnya dan menarik lembut bibir bagian atasnya.
Yunho merasakan nafasnya memberat.

Suasana hujan dan atmosfer yang tercipta di dalam mobil porsche yang mungil ini membuatnya tersulut gairah.

Ia mulai menggerakkan jemarinya meremas lembut pinggang Jaejoong.

Bibirnya bergerak pasti membalas setiap perlakuan yang diberikan Jaejoong kepadanya.

  “Mmhpckk…hh..hh…”

Jaejoong melepaskan tautan bibir mereka.
Nafasnya menderu panas.
Kedua matanya berwarna gelap pekat.
Menatap nyalang wajah tampan Yunho yang memerah.

  “Kandunganku baru satu bulan, bagaimana menurutmu?” Desah Jaejoong terang-terangan di hadapan wajah Yunho.

Membiarkan nafas hangatnya menerpa kulit namja tampan itu.

  “Kurasa tidak akan menimbulkan masalah jika kita melakukannya dengan pelan” Balas Yunho berbisik.

Oh, celananya sudah sangat sempit sekarang.

  “Sangat pelan?”

  “Sepelan yang kau inginkan, akan menjadi sensasi baru untuk kita hm?”

  “Umh Yunnie, kau membuatku semakin bergairah, sayang”

Namja tampan itu mengerang pelan ketika Jaejoong mencengkram pundaknya dan bergerak-gerak berusaha membuka jaket tebal dan kausnya sendiri.
Ia mengulurkan tangan kirinya ke atap mobil dan menahannya di sana.
Menghembuskan nafas berat sementara satu tangan lainnya masih bertahan di bahu Yunho.

  “Aku tidak akan pernah melupakan pengalaman ini seumur hidupku, Yunnie ah” Desahnya lembut.

Yunho tertawa kecil disela nafsunya yang meletup-letup.
Membenarkan perkataan kekasihnya dan mengulurkan jemarinya menuju celana namja cantik itu.

Well, mungkin khusus untuk hari ini Jaejoong akan melupakan sejenak mengenai alergi hujannya.
Bukankah Yunho sudah pernah bilang?
Kalau ia akan membuat Jaejoong mencintai hujan hanya ketika ia bersama namja tampan itu.

And the Richie Ho Rich always keep his promise.


-------


  “Omo! He is so tiny!”

Yunho tersenyum dan menggenggam erat jemari Jaejoong seraya ikut memperhatikan gambaran calon putra mereka dari layar monitor itu.
Park Yoochun hanya tersenyum geli dan memutar alat USG itu di permukaan perut Jaejoong yang sudah memasuki bulan keenam.

  Wait, did I saw the same face in there?” Tanya Jaejoong kaget.

Yoochun semakin terkekeh.
Aigoo, nyonya jutawan ini benar-benar menggemaskan, pikirnya.

  “Seperti yang kalian lihat, richie junior yang ada di dalam perut Jaejoong ada dua”

Pasangan kekasih itu saling menatap tidak percaya kepada Shim Yorin.
Wanita paruh baya itu menepuk bahu Yoochun –mantan muridnya- pelan.
Seakan memerintah namja chubby itu agar menggerakkan kembali alat tersebut dan memperjelas rupa kedua putra Jaejoong dan Yunho.

Namja cantik itu menggigit gemas bibir bawahnya.
Ia benar-benar merasa surprise saat ini.
Pantas saja perutnya terasa sangat berat.
Ternyata putranya kembar.

Ia meremas erat jemari Yunho yang masih bertaut dengan miliknya.
Sama seperti Jaejoong, Yunho juga tersenyum tidak percaya.
Oh, ternyata tidak hanya fisik luarnya yang sempurna.
Spermanya ternyata jauh lebih sempurna dari pada itu semua.
Gosh! He was made twin baby in there!

  “Hm, hm, sepertinya Changminku harus bersabar penuh sampai kedua Jung itu lahir”

Eoh?
Jaejoong menoleh.
Kemudian ikut tersenyum geli memperhatikan jepretan blitz yang terlihat dari balik kain gorden itu.

Mianhae Changmin ah, Junsu ah, padahal mini album kalian baru saja keluar. Gumam Jaejoong dalam hatinya.

  “Jja, kita pulang sekarang, aku masih punya banyak pekerjaan dan kau harus beristirahat”

Jaejoong beranjak duduk dibantu oleh suaminya.
Rona bahagia terpancar jelas dari wajah cantiknya yang terlihat sedikit gempal.

  “Terima kasih banyak, Ahjumma, Chun ah” Ucap Jaejoong tersenyum.

Kedua dokter itu mengangguk dan menggiring pasangan kekasih itu sampai ke pintu.

  “Jaga kandunganmu baik-baik, Jaejoongie, dan jangan suka dekat-dekat dengan hujan walaupun bayimu yang meminta arasseo? Alergimu terhadap hujan tidak akan membantu sama sekali” Ujar Yorin tegas.

Jaejoong mengangguk pelan, terkesan sedikit ragu.
Sementara Yunho mengangguk pasti dan bersiap melindungi kekasihnya dari hujaman kamera para pencari berita di luar sana.
Walaupun sudah ada beberapa pengawal yang akan memberi jalan untuk keduanya, tetap saja Yunho ingin memastikan bahwa kekasih hatinya mendapatkan yang terbaik.
.
.
.

  “Kau sudah mendapatkan nama untuk kedua putra kita, Yunnie?”

Namja tampan itu menoleh, menutup bukunya dan melepas kacamata minusnya.
Kemudian ia berbaring penuh menghadap Jaejoong yang menatapnya.

  “Hmm, aku hanya punya satu nama, when I thought our little Jung will be the one and only one for us

  “Sebenarnya aku juga sudah menyiapkan nama dan kupikir---”

  Tell me

Jaejoong tersenyum manis.
Mengusap lembut wajah tampan kekasihnya.

  “Jung Junhon, kita bisa memanggilnya Honchan, otte?”

  “Nama yang sangat sempurna, just like his mommy

Jaejoong terkekeh geli.

  “Hmm, lalu, bisa kau beritahu aku sekarang? Nama apa yang ada di dalam kepalamu selama ini, bear?”

  “Kau tahu, kupikir Jung Jaeho cocok untuknya, tapi---”

  Perfect

Eoh?
Yunho mengerjapkan mata musangnya lucu.
Memperhatikan bagaimana indahnya senyum yang melengkung di bibir ranum kekasihnya.

  Just like his daddy mm?”

  “Hei, kau membalasku”

  “Hahaha, kau sangat lucu, Yunnie bear

Namja tampan itu tertawa kecil.
Mencubit gemas pipi gembul istri cantiknya.
Jaejoong mengelak, ia segera merundukkan wajahnya dan menyurukkannya ke dalam lekukan leher Yunho.
Mereka tertawa bersama.

  “Yunnie”

  “Mm?”

  It’s just my feeling or..Kau lebih sering berada di rumah akhir-akhir ini”

  “Aku memang sengaja mengatur jadwal agar lebih sering kosong sampai hari kelahiranmu tiba, Boo”

  “Tapi itu masih lama, Yunnie, kau tahu aku akan melahirkan mereka musim gugur nanti”

  “Dan kau tahu aku selalu ingin yang terbaik untukmu”

  “Wah, aku jamin di luar sana ada jutaan wanita yang akan pingsan kalau mereka mendengarmu mengatakan hal itu”

  “Lalu kenapa kau tidak pingsan?”

  “Hahaha, aigoo, kau pikir aku wanita?”

  “Terkadang”

  “Yunnie!”

Namja tampan itu mengecup gemas dahi Jaejoong.
Mengusap perut besar namja cantik itu lembut.
Ia mendesah pelan.

  I can’t wait ‘till our babies came out and called me daddy

  Daddy~

  Hey!

Yunho tertawa lucu ketika Jaejoong melakukan hal itu.
Ia menangkup wajah cantik kekasihnya dan menghujani pipi gembul itu dengan ciuman gemasnya.
Membuat Jaejoong mendongak seraya ikut tertawa.

Ah, malam yang indah.


-------


Seoul, Autumn.

Shim Changmin berlari kencang menelusuri koridor rumah sakit dan menjulurkan tangannya ke depan menembus desakan para wartawan.
Meninggalkan Junsu yang berteriak-teriak di belakang sana.

  “Voldamiiiinn~!! Tunggu aku!!” Pekik namja imut itu lantang.

Changmin menoleh ke belakang dan hampir tertawa ketika melihat Junsu tersangkut di sana.

  “Kenapa kau tidak mengepakkan sayapmu dan terbang, bebek? Kau tahu keponakan kecilku sudah lahir! Dan aku harus mendengar mereka memanggil namaku segera!”

  “Bebek tidak bisa terbang, Food monster! Dan anak Jaejoong sama sekali bukan keponakanmu! Dan mereka baru saja lahir! Dan demi Tuhan, kau gila!”

  “Terserah, lebih baik tutup mulutmu dan bergegas! Atau aku akan meninggalkanmu tenggelam di sini!”

  “SHIM CHANGMIN! KAU TEGA!”

Namja berwajah kekanakan itu tertawa geli.
Ia kembali menoleh ke depan dan semakin brutal menerobos kerumunan para pencari berita itu.
Demi Tuhan, anak Jung Yunho benar-benar gila.
Maksudku, mereka bahkan membuat rumah sakit ini terpaksa memindahkan pasien yang akan masuk ke rumah sakit sebelah!
Hanya karena seluruh koridor terutama di depan pintu masuk dan pintu kamar rawat namja cantik itu penuh oleh kameramen dan wartawan.

Mungkin seharusnya aku berdoa agar diangkat menjadi anak mereka saja daripada menjadi seorang artis, pikir Changmin lugu.

  “Minggir!” Bentak Changmin garang ketika ia berhasil sampai di depan pintu kamar rawat itu.

Para pengawal yang berjejer menjaga pintu segera membukakan pintu kepada Changmin dan Junsu yang terlihat berantakan.
Namja berwajah kekanakan itu segera menerobos tanpa pikir panjang.

  “Oh!”

Jaejoong memekik surprise ketika mata bulatnya menatap Changmin dan Junsu yang memasuki kamar rawatnya.
Membuat Yunho yang sejak tadi tidak bisa meninggalkan kedua putra mungilnya mau tidak mau menoleh ke belakang dan mengangguk pelan kepada dua teman kekasihnya.
Sementara Junsu mendongakkan wajahnya dan membulatkan bibirnya lucu.

Kurasa kamar ini diawali dengan ratusan huruf V baru disambung dengan I dan P. Pikir Junsu.

  “Selamat untuk penghargaan musik kalian, Min ah, Junchan” Ujar Jaejoong lemah.

Junsu segera tersenyum manis.
Ia menghampiri ranjang Jaejoong dan terkekeh lucu.

  “Aku sendiri tidak menyangka bisa meraih penghargaan itu di saat dunia sedang heboh membicarakan kelahiran anakmu” Ujarnya.

Jaejoong balas tersenyum.

  “Lihat, Yunnie sangat excited dengan kedua putranya” Seru Jaejoong menoleh kepada Yunho.

Namja tampan yang masih memakai jas armaninya itu meringis.
Ia tersenyum kecil dan kembali memperhatikan betapa lucunya putra mereka.
Changmin sudah berdiri di seberang Yunho.
Namja berwajah kekanakan itu membulatkan matanya.

  “Huoh! Mereka sempurna! Just like me!” Pekiknya heboh.

Namja berwajah kekanakan itu mendesis sakit ketika kepalanya dipukul oleh ibunya yang cantik itu.
Shim Yorin yang baru saja masuk melalui pintu darurat meletakkan beberapa obat dan vitamin untuk Jaejoong. 

  “Hati-hati kalau bicara” Ujar yeoja itu pelan.

Changmin mencebil.
Sementara Junsu dan Jaejoong tertawa.

  “Ne Junsu, Yorin Ahjumma bilang ia melihatmu mengunjungi ruangan Yoochun beberapa waktu lalu” Ucap Jaejoong.

  “Hahaha, ternyata benar, kau belum melihat televisi eoh?” Kikik Junsu geli.

  “Televisi yang mana, Kim Junsu? Semua berita yang ada selalu tentang Jaejoong atau suaminya” Ketus Changmin sewot.

Junsu mendeliknya kesal.

  “Oh Boo! Junhon tersenyum padaku!”

Mereka semua sontak menoleh kepada Yunho yang berteriak tanpa sadar.
Tersenyum gemas memperhatikan betapa antusiasnya The Richie kepada bayi-bayi jutawan itu.

  “Hm, ia tersenyum karena Appanya sangat tampan” Ujar Jaejoong lembut.

  Hu-uh, do you think so?” Sahut Yunho menaikkan alisnya.

Jaejoong memutar bola matanya dan mendesah.

  “Jangan mulai, Yunnie” Balasnya.

Namja tampan itu tersenyum lebar dan kembali mengelus-elus pipi lembut putranya.
Mereka sangat sangat sempurna. Pikir Yunho.

  “Aku sungguh tidak sabar menunggu mereka tumbuh besar dan memanggilku daddy dan memelukku untuk meminta mainan yang mereka inginkan”

  “Oh Yunnie, come here

Namja tampan itu menghampiri kekasih hatinya dan duduk di pinggir ranjangnya.
Membiarkan jemari lemah istrinya mengusap lembut wajah tampannya dan mencondongkan wajahnya mengecup lembut bibir seksi itu.
Mengacuhkan Junsu dan Changmin yang masih berdiri di dekat mereka.

  “Kau tahu? Aku sangat sangat ratusan sangat mencintai dirimu, thankyou for everything, bear

  I love you more, thousands more than you know, and thankyou for being my BooJae, my wifey in my life, dear

  “Kau dan kedua putra kita, milikku satu-satunya yang paling berharga”

  “Yang tidak akan pernah dimiliki orang lain”

  “Yang tidak akan pernah dimiliki orang lain”

Yunho mengusap penuh cinta pelipis Jaejoong.
Ia menundukkan wajahnya dan menyatukan kedua bibir mereka dengan lumatan lembut yang manis.
Shim Yorin tersenyum kecil melihatnya.
Sementara Junsu dan Changmin sudah sibuk mengagumi bayi-bayi jutawan itu.

A piece of the Richie Ho Rich story.
About his wonderful perfect line.
That no one else has ever.

END.

3 komentar: