Tittle: MY STEP-MOMMY(HYUNG)
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
CHAPTER
Rating:
family-romance-hurt-stepincest(?)-friendship
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
-------
PROLOG.
Kim Jaejoong menghela nafas panjang.
Ia menggerakkan mata beningnya memperhatikan
mobil-mobil mewah yang akhirnya beranjak pergi dari halaman rumah besarnya yang
super mewah.
Yes, ia anak orang kaya.
Tapi sayang, kekayaannya tidak berarti tanpa
kebahagiaan.
Kedua orang tuanya dan juga Hyungnya yang bernama Eunjae
tewas dalam kecelakaan pesawat beberapa hari yang lalu.
Seluruh Seoul berduka cita.
Rombongan bangsawan dan konglomerat datang melayat
atau sekedar memberikan semangat kepada si bungsu Kim.
Tapi Jaejoong tidak larut dalam kesedihannya.
Yah, tidak perlu untuk larut.
Karena ia adalah namja yang sangat periang dan
bersemangat.
Ia yakin Tuhan selalu melakukan yang terbaik untuknya.
Walaupun dengan cara merenggut orang-orang yang
disayanginya sekaligus.
“Tuan Muda,
bagaimana dengan perusahaan---”
“Aku akan
menyerahkan seluruh aset kekayaan keluargaku kepada Ahjusi Kim untuk dikelola”
“Mwo?”
“Teuk-Jussi,
aku masih kelas 2 SMA, dan kau juga tahu kalau aku sama sekali tidak mewarisi
darah bisnis Appa ania?”
Ah.
Butler bermata malaikat itu mengangguk.
Ia mengulas sedikit senyum manisnya.
“Lalu, apa
yang akan anda lakukan?” Tanyanya masih tersenyum.
“Aku akan
pindah ke Apertement pribadiku dan
mengadopsi seorang bayi” Sahut Jaejoong balas tersenyum.
“MWO?!”
“Ahjusi juga
tahu ania? Dari dulu aku ingin sekali memiliki seorang adik”
“Ta-Tapi---”
“Dan aku sudah
memutuskan, aku akan kembali ke rumah ini bersama adikku saat usiaku tepat 30
tahun”
Leeteuk Park membulatkan matanya tidak percaya.
Gosh, majikan tunggalnya yang satu ini benar-benar
aneh.
Ia sama sekali tidak mengerti dengan jalan pikiran
Jaejoong.
“Tapi itu
terlalu lama, Tuan muda, bagaimana dengan pernikahan anda? Appa anda sudah
mengatur perjodohan---”
“Aku menolak
untuk dijodohkan! Dan aku bisa menikah kapan pun aku mau! Hahahaha~”
Ya Tuhan.
Leeteuk hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan.
Ia tidak habis pikir dengan Kim Jaejoong.
Polos, nekat, ambisius, dan menggemaskan di saat yang
bersamaan.
Aigoo~
-------
CKLEK~
“Jjaaangg~!
Mulai sekarang ini adalah rumah kita berdua, Yunnie baby~” Ujar Jaejoong mengembangkan senyumnya.
Namja cantik itu menggendong sosok manis bermata
musang yang tajam sejak beberapa jam yang lalu.
Oh well.
Ia baru saja kembali dari panti asuhan setelah
memutuskan untuk mengadopsi balita yang masih berusia 3 tahun itu.
Suster Panti mengatakan kalau balita itu ditinggalkan
oleh orang tuanya sejak bayi.
Hanya ada secarik kertas bertuliskan ‘Jung Yunho’ disana.
“Uh-Uh!”
Jaejoong terkekeh gemas melihat tingkah adik
angkatnya.
Ia mengecup gemas pipi gembul Yunho dan menurunkannya
ke lantai.
Yunho yang baru saja bisa berlari segera melangkahkan
kakinya mengelilingi kamar Apertement
mewah itu.
“Pelan-pelan
Yunnie ah~! Nanti jatuh~!” Ujar Jaejoong lantang.
Namun Yunho terlihat tidak peduli.
Ia melempar botol susunya dan berusaha naik ke atas
sofa.
Jaejoong hanya tersenyum manis memperhatikan balita
itu.
“Umma! Umma!”
Panggil Yunho seraya melompat.
Eoh?
Jaejoong menaikkan alisnya.
Aish.
Namja cantik itu segera menghampiri Yunho dan
menggelengkan kepalanya.
Ia menangkup erat wajah kecil itu.
“Bukan Umma,
sayang, tapi Hyung. Hyung, arasseo?” Ujar Jaejoong lembut.
Uh.
Yunho kecil mengerutkan dahinya.
Ia memukul wajah Jaejoong dengan telapak tangan
mungilnya.
Membuat namja cantik itu mengerang sakit.
“Yaa! Panggil
aku Hyung, anak nakal! Sudah 23 kali kukatakan padamu sejak di Panti tadi,
panggil aku Hyung! Bukan Umma!” Marah Jaejoong kesal.
Mata musang Yunho menatap tajam mata bening Jaejoong.
Ia menggigit bibir bawahnya erat.
Ah, mata tajam itu terlihat berkaca-kaca dan merah
sekarang.
Oh-oh.
Jaejoong segera melupakan kemarahannya dalam sekejap.
“Ssshhh,
Yunnie jangan menangis nee? Hyung yang salah, mianhae” Ujar Jaejoong seraya
mengusap lembut kepala Yunho.
“Hiks..Ummaaaaaa~!” Jerit namja kecil itu memeluk Jaejoong.
Omoo.
Namja cantik itu mengerutkan dahinya.
Ia merasa senang mendapat pelukan dari Yunho.
Well, Suster itu sudah mengatakan kalau kebiasaan
Yunho ketika menangis adalah memeluk siapa saja yang ada di dekatnya.
Dan satu lagi, namja tampan itu akan sangat sangat
sangaaat manja ketika ia sedang sakit.
“Aigoo~
Mianhae baby, cup cup cup, nee, mulai
sekarang kau boleh memanggilku Umma, aigoo~” Ujar Jaejoong lembut.
Namja cantik itu menggendong Yunho dan berputar-putar
di atas hambal.
Berusaha menenangkan Yunho yang semakin menumpahkan
tangisnya.
Oh good.
Sekarang aku adalah seorang Umma yang berusia 16 tahun.
Bagus sekali.
Jaejoong tidak berhenti merutuk dalam hatinya.
Tapi kemudian gerutuannya berhenti ketika ia merasakan
jemari mungil Yunho yang mencengkram baju bagian bahunya.
“Neee? Uri
Yunnie mau apa hmm? Lapar sayang?” Tanya Jaejoong tersenyum.
Namja kecil itu mengangguk.
Mata musangnya masih basah dan wajahnya tampak
memerah.
Membuat Jaejoong tidak tahan untuk mengecup manis
bibir mungilnya.
“Cha, Umma
buatkan bubur, Yunnie mau bubur pisang? Pakai madu otte?”
“Ung~! Ung~!”
“Hehehe, kka,
Yunnie duduk disini dulu ara?”
Jaejoong meletakkan namja kecil itu di atas meja
makan.
Kemudian ia segera membuka pintu kulkas dan mengambil
beberapa potong pisang segar dan setoples madu.
Sesekali mata beningnya memperhatikan Yunho yang sudah
bermain dengan sendok sekarang.
Ah, lucunya~
Tidak salah untuk mengikuti kata hatinya.
Jaejoong sudah terpaku pada namja mungil itu ketika ia
tiba di Panti Asuhan tadi pagi.
Seolah ada benang yang mengikat keduanya.
Yunho pun berlari memeluk kakinya saat itu.
Hmp.
Jaejoong tersenyum sangat manis.
Ia menghampiri balita itu dan menggendongnya kembali.
Yunho menatap bingung Umma barunya.
“Hyung sayang
Yunnie” Bisik Jaejoong mengecup pipi gembul Yunho.
“Ummaaaa~!”
Jerit Yunho tidak terima.
Aish.
Jaejoong tertawa geli.
“Arra, arra,
aku Ummamu, aku Ummamu Yunnie ah” Ujarnya tersenyum.
Yunho mengangguk.
Namja mungil itu memeluk leher Jaejoong dan
menyenderkan wajahnya di bahu namja cantik itu.
-------
TIK.
TIK.
TIK.
Suara detak jam terdengar jelas.
Membuat perasaan para mahasiswa semakin tidak karuan.
Dahi mereka mengerut.
Menatap soal-soal ulangan yang terasa sulit itu.
“Umma, Yunnie
capek”
Eoh?
Jaejoong mengangkat wajahnya.
Tersenyum manis menatap adik angkatnya yang sudah
berubah status menjadi anak angkatnya sekarang.
Dan seluruh sekolah tahu mengenai hal itu.
Tidak ada yang menentang, oh well, kau masih ingat
bukan, siapa namja cantik itu?
Pewaris tunggal kekayaan keluarga Kim.
Ah, Uang memang bisa menyelesaikan segalanya.
“Ummaaaaaa~!
Yunnie capek!!” Jerit Yunho merasa terabaikan.
“KIM JAEJOONG!
Urus putramu!” Teriak Minho songsaenim kesal.
Seluruh mahasiswa terkekeh geli diam-diam.
Menatap gemas namja mungil yang mengenakan seragam TK
itu.
Ah, uri Yunho sudah berumur 5 tahun sekarang.
“Sebentar
sayang, Umma sedang menjawab soal tes” Ujar Jaejoong menaikkan alisnya.
Yunho mengerutkan dahinya bersiap untuk berteriak.
Namun Jaejoong yang sudah mengenali situasi ini segera
melompat dari kursinya dan menggendong namja tampan itu.
“Mianhae sam,
boleh aku duduk sambil memangkunya?” Pinta Jaejoong memelas.
Haaah.
Minho sam menghela nafas panjang.
Tentu saja.
Ia juga sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini.
Saat dimana ia mengadakan tes mendadak.
Lalu putra angkat Jaejoong berdiri menunggu di samping
kursinya.
Dan lima menit kemudian namja mungil itu akan
berteriak selantang mungkin.
“Kau masih
terlalu muda untuk memiliki anak, tuan Kim” Ujar Minho pelan.
Jaejoong hanya tersenyum kecil.
Berusaha tidak menggubris ucapan dosennya.
“Umma bahagia
bersamamu, sayang” Bisik Jaejoong seraya mengecup kepala Yunho yang ada di
pangkuannya sekarang.
Namja tampan itu tersenyum manis.
Ia duduk diam dan sebisa mungkin tidak bertingkah
selama Jaejoong mengerjakan soalnya.
Namun tidak ada satu pun dari mereka yang menyadari,
kalau mata musang yang tajam itu bergerak pelan memperhatikan satu persatu soal
yang ada di kertas Jaejoong.
Ah, namja tampan ini sangat jenius.
Kau tahu itu?
Ia sudah bisa membaca dengan lancar huruf Hangul.
Membuat Jaejoong sangat bangga.
Tapi terkadang kepintarannya itu membuat Jaejoong
merasa kesal.
Yeah, ia tidak pernah ingin tampak bodoh di hadapan
putranya sendiri ani?
“Umma, ini
bacanya apa?” Tanya Yunho tiba-tiba.
Jaejoong terkejut.
Ia melirik jari mungil Yunho menunjuk soal nomor 3.
“Itu bacanya
kuantum, sayang” Sahut Jaejoong lembut.
“Mianhae,
Yunnie nggak bisa baca, tulisannya jelek sekali” Jawab Yunho jujur.
“HUAHAHAHAHAHAHA!”
Satu kelas tertawa lantang di tengah keheningan tes.
Mereka mengangguk setuju.
Membuat si penulis soal menggeram kesal di kursinya.
Minho mengusap wajahnya berusaha sabar.
Terkadang kepolosan seorang anak kecil memang sangat
menyakitkan.
-------
“Kau jawab apa
soal nomor 8 tadi?”
“Gila, si killer Minho itu benar-benar membuat
soal yang sulit!”
“Aku lapar,
aku ingin makan ramen~”
Namja cantik itu sibuk mencium gemas wajah tampan
Yunho.
Mengacuhkan sahabat-sahabatnya yang sedang berceloteh
ria sejak tadi.
Ah, sekarang mereka sedang duduk bersama di kantin
kampus.
“Yunnie mau
makan apa?” Tanya Junsu tersenyum.
Yunho mendongakkan wajahnya.
Menatap Junsu yang terlihat sangat imut.
Ia cukup menyukai namja imut ini.
“Ramen”
Sahutnya tersenyum.
“RAMEN!
Sepertinya ia memang benar-benar anak kandungku, Hyung!” Tawa Changmin yang
mendengar hal itu.
Jaejoong hanya menjulurkan lidahnya.
“Chunnie
Hyung, pinjam” Pinta Yunho seraya menunjuk ponsel namja chubby itu.
Yoochun mengangguk.
Ia segera memberikan ponselnya tanpa ragu.
“Yunnie, tidak
baik terus meminjam barang milik orang lain seperti itu” Ujar Jaejoong.
“Tidak apa,
Jae, lagi pula game di ponselku
memang sangat banyak” Sahut Yoochun tersenyum.
Yunho memiringkan ponsel touch itu.
Wajahnya berubah menjadi sangat serius sekarang.
“Yunnie suka
ne? Nanti Umma belikan ponsel untuk Yunnie, Yunnie mau?” Tanya Jaejoong
tersenyum.
Yunho mendongakkan wajahnya.
Ia mengangguk dan balas tersenyum.
“Mana ucapan
terima kasihnya, sayang?”
CUP.
Jaejoong terkekeh geli mendapatkan kecupan manis di
bibirnya dari Yunho.
Ia kembali mengusap lembut rambut cokelat namja tampan
itu.
Mengacuhkan tatapan intens dari ketiga sahabatnya.
“Hyung, jangan
terlalu memanjakannya” Nasehat Junsu.
“Ne, dan lagi,
jangan membiasakan ia memberikan ucapan terima kasih seperti itu padamu, itu
tidak baik, Yunho sudah berumur 5 tahun” Sambung Yoochun.
“Bisa-bisa
nanti kalian saling jatuh cinta, hahaha” Tawa Changmin.
Hening.
Mereka semua mendadak terdiam menatap Changmin.
Membuat namja berwajah kekanakan itu menaikkan alisnya
tanpa dosa.
“Apa?”
Jish -_-
TBC.
:D
Engg kebayang klo si jaejoong pedopil wkwkwkw
BalasHapusWah jangan" nnti ucapan changmin jd beneran nie heheheh
aku suka ff ini.
BalasHapuslajutannya doong chingu~
lanjut ya... *puppy eyes*
BalasHapushalo....:) wah... saya suka sekali ide ceritanya, kapan nih di lanjutkan udah ngga sabar....
BalasHapusmudah2an omongan changmin bener ya..
BalasHapusemak jae jadi pedofil...
hahahahaa
lanjut kak shella...