This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Senin, 07 Januari 2013

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/I KNOW


Tittle: I KNOW


Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-hurt-friendship-gelindingan


WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


  “Pernahkah kau mendengar sebuah kisah manis yang sangat pahit? Tentang sepasang kekasih yang saling mencintai dengan kepribadian mereka yang jauh bertolak belakang. Yang satu merasa takut untuk mencintai, dan yang satunya lagi merasa takut untuk dicintai..Heh, Ironis, bukan?”

.
.
.

-Seoul, 2015-


  “Hahahahaha~”

Suara gelak tawa terdengar mengisi dorm DBSK itu.
Tampak sesosok namja berwajah kekanakan sedang menepuk bahu Junsu seraya terkekeh keras.
Mengacuhkan Yoochun yang sudah terduduk di lantai menahan gejolak di dadanya.
Gosh, asmanya bisa kambuh kalau ia tertawa terlalu keras malam ini.


Oh well.

Tapi ekspresi panik Junsu saat namja imut itu kembali mendapat sebuah kaus dari fans-nya benar-benar menggelitik.
Yeah, dulu sekali, ia pernah menerima hal yang sama dari fans.
Dan ia cukup shock akan hal itu.

Kau tahu?

Ia menerima tiga kaus yang sama persis saat ini!

  Sorry girls, I am a gay?!” Jerit Junsu histeris.

Suara tawa Changmin dan Yoochun kembali membahana.
Oh yes, poor Junsu.

  “Kau terlihat bagus memakainya Junsu ah!” Jerit Yunho yang baru saja membuka jaketnya.

Namja imut itu berbalik, memberikan deathglare kepada sang Leader.
Tapi Yunho hanya tersenyum kecil dan memilih untuk mengalihkan pandangannya.
Melirik Kim Jaejoong yang sedang membuka kulkas dan mengecek sisa makanan mereka untuk seminggu ke depan.
Ah, bibir seksi itu menarik seulas senyum manis.

Sangat manis hingga semua orang akan tahu kalau ia merasa sangat bahagia saat ini.

Bagaimana tidak?
Setelah keputusan sidang yang dimenangkan JYJ dua tahun yang lalu, mereka telah melalui masa-masa sulit untuk bisa tinggal bersama lagi.
Dan akhirnya kerja keras itu terwujud.
DBSK kembali aktif di bawah naungan SM Entertainment dengan beberapa syarat tertentu.
JYJ masih belum memutuskan kontrak bersama C-JES.
Jadi bisa dikatakan mereka terbagi menjadi dua sub terkadang, untuk menyanyikan lagu yang sebelumnya dinyanyikan secara terpisah.


GREPP.


Jaejoong mengerjapkan mata bulatnya saat ia merasakan sepasang lengan memeluk erat pinggang rampingnya.
Ia mengeluh pelan dan tersenyum kecil.
Yunho menaruh dagunya di bahu Jaejoong dan berbisik pelan.

  “Kau tidak lelah?”

  “Tentu Yun ah, kita semua lelah”

  “Aish, akhirnya DBSK return concert berakhir juga”

Jaejoong melepas rengkuhan Yunho di pinggangnya.
Ia berbalik dan mengusap lembut wajah tampan itu.

  “Kka, suruh anak-anak masuk ke kamar masing-masing”


CUP.

Jaejoong refleks memejamkan sebelah matanya saat Yunho mengecup lembut pipinya.
Ia balas tersenyum saat Yunho tersenyum simpul kepadanya.
Namja tampan itu segera beranjak menuju ruang tengah dan menyuruh tiga namja bebek itu untuk masuk ke dalam kamar dan tidur.

Jaejoong sudah mematikan televisi yang menyala.
Ia beranjak masuk ke kamarnya diikuti Yunho.
Namja cantik itu segera melepas pakaiannya dan beringsut masuk ke dalam selimut tebalnya yang hangat.
Sementara Yunho sudah mematikan lampu kamar dan ikut berbaring di samping kekasihnya.

Hening.

Lama mereka saling terdiam satu sama lain.
Sampai kemudian Jaejoong membalikkan tubuhnya dan memejamkan kedua mata beningnya.
Yunho segera memeluk erat dirinya dari belakang.
Hmp.
Namja cantik itu lagi-lagi mengulas senyum manisnya.
Merasakan dekapan hangat dari kekasihnya.

Ia bisa merasakan kecupan-kecupan sayang dari Yunho di pundak telanjangnya.
Namja cantik itu melenguh lembut dan menghembuskan nafas pendek.

  “Jalja, bear”

  “Jalja, Boo”


-------


  “Junsu ah, menurutmu mereka akan berhasil mencuri lima berlian itu?”

  “…”

  “Junsu ah, menurutmu mereka akan berhasil mencuri lima berlian itu?”

  “…”

  “Yaa! Junsu ah! Jawab aku!”

  “Kenapa kau berisik sekali, Shim Changmin?! Konsentrasiku jadi terganggu tahu! Ish! Dan berapa kali harus kukatakan padamu? Panggil aku Hyung!”

Namja berwajah kekanakan itu mendesis sebal.
Ia memberengi namja imut itu dan beralih melirik Yoochun yang duduk di samping kirinya.

  “Hyung, menurutmu mereka akan berhasil mencuri lima berlian itu?”

Alis Yoochun bertaut.
Antara mencerna pertanyaan dari sang magnae dan fokus menatap layar plasma yang ada di hadapan mereka.
Aish!
Namja chubby itu menoleh ke arah Changmin dan berbisik tajam.

  “Kau masih punya mata ania? Tonton saja sendiri!”

Changmin mengerucutkan bibirnya kesal.
Telinganya bergerak pelan.
Menangkap suara kekehan lembut dari sang Umma di belakang.

Well, posisi mereka saat ini adalah duduk bertiga di atas hambal sementara Jaejoong dan Yunho berada di atas sofa tepat di belakang mereka.

Namun mendadak suara kekehan itu hilang.
Changmin mengerutkan dahinya.
Ck, namja berwajah kekanakan itu memilih untuk acuh dan kembali menikmati film berjudul Ocean 13 itu.

  Terry Benedict! Ia ikut berpartisipasi dalam permainan mereka, Hyung! Menurutmu mereka akan benar-benar berhasil atau tidak?!” Jerit Changmin kembali.

Jish.
Yoochun dan Junsu memilih untuk bungkam.
Menonton film bersama Changmin benar-benar menyebalkan.
Ia sangat berisik seperti bayi bebek!

Eoh?

Sejenak namja chubby itu menaikkan alisnya.
Ia tidak mendengar suara kekehan khas milik Jaejoong sejak tadi.


GRT.


Yoochun mengerutkan dahinya.
Melirik jemarinya yang dicengkram erat oleh Changmin.
Namja berwajah kekanakan itu meliriknya ragu.

  “Hyung” Bisiknya pelan.

Seolah memberitahu kalau telinganya juga menangkap suara decakan lidah dari belakang.
Ketiga namja itu saling melirik satu sama lain.
Kemudian mereka mengeratkan genggaman tangan mereka dan menoleh ke belakang secara kompak.

Omo!

Mata sipit Junsu membulat sempurna.
Ia segera berbalik dan menarik wajah Changmin ikut berbalik.
Yoochun menghela nafas panjang.
Ia mengerjapkan matanya beberapa kali.

Gosh!

Ia tahu kalau Yunho dan Jaejoong adalah sepasang kekasih, tapi setidaknya mereka melihat situasi ania?
Namja chubby itu merasakan Changmin semakin mencengkram jemarinya.
Junsu meringis merasakan hal yang sama pada tangannya.

Well, mereka berdua cukup tahu kalau magnae yang unyu-unyu itu belum pernah melihat Yunho dan Jaejoong berciuman panas dari jarak sedekat tadi.
Ditambah lagi dengan posisi Yunho yang sedang menindih Jaejoong.

Oh shit.

Sekarang film itu terasa sangat sulit untuk dimengerti.


-------


  “Hari ini hanya pemotretan untuk majalah saja” Ujar sang manajer.

Kelima namja itu mengangguk patuh.
Jaejoong menundukkan wajahnya masih sibuk mengupas jeruk untuk Changmin.
Membuat Yunho tersenyum jahil dan membenturkan dahi mereka.

  “Awww!” Jaejoong menjerit kesakitan.

Ia mengusap dahinya segera.
Sementara Yunho hanya terkekeh tanpa suara.
Ish.
Namja cantik itu mempoutkan bibirnya sempurna.
Ia menaruh tangannya di atas paha Yunho dan mencubit bagian itu dengan keras.

  “Awww!” Teriak Yunho kesakitan.

Yoochun dan Junsu tertawa keras di jok belakang.

  “Kita sudah sampai”

Pintu mini van itu terbuka lebar.
Memperlihatkan kelima namja yang beranjak turun sesuai urutan kursi.

  “KKYYYYAAAA!! YUNHO OPPAAAAA!!”

  “YOOCHUNNIEEEEEEE!!! KKKKYYYAAAA!!”

Hmp.
Yunho dan Yoochun saling melirik satu sama lain.
Mereka terkekeh dan terus berjalan.
Mengacuhkan Changmin dan Jaejoong yang berhenti melangkah di belakang sana.
Namja cantik itu terdiam.
Mata beningnya bergerak pelan.

Menangkap satu dan dua tiga spanduk yang terlihat mencolok.

  YunJae is not real! Yunho is a normal man!

  Kim Jaejoong is a normal man! He’s not Yunho’s!

  Yunho can’t be with Jaejoong! NO WAY!

  “Umma”

Jaejoong tersentak kaget.
Mata beningnya mengerjap beberapa kali.
Ia menoleh menatap Changmin yang tersenyum kepadanya.
Kemudian ia balas tersenyum dan meraih jemari namja berwajah kekanakan itu.
Berjalan bersama memasuki pintu belakang studio.

  “Nuna, minumku dimana?” Junsu mendongakkan wajahnya menatap manajer mereka.

Yeoja cantik itu segera merogoh tasnya.
Sementara Changmin tampak berjalan mendekati Yunho yang sedang bercanda bersama Yoochun di atas sofa.

  “Appa”

  “Ne?”

  “Sesuatu yang tidak kumengerti terjadi”

  “Shim Changmin, berbicaralah dengan normal”

Aish.

Changmin memutar bola matanya dan menunjuk Jaejoong yang sedang menunduk di dekat pintu studio.
Membuat Yunho menaikkan alisnya.


TAP TAP TAP.


Namja tampan itu berjalan mendekati kekasihnya.

  “Hei, ada masalah?” Tanya Yunho lembut.

Jaejoong mendongakkan wajahnya.
Ia menggeleng seraya tersenyum tipis.
Ah, Yunho tahu ada yang tidak beres disini.

  “Yunho, Jaejoong! Ganti baju sekarang!”

Namja tampan itu menoleh menatap manajernya.
Ia tersenyum dan menggenggam jemari kekasihnya.
Kemudian ia membuat angka 5 di tangan yang satunya ke udara.
Membuat sang manajer menghela nafas.

Aish, lagi-lagi minta izin 5 menit -_-

  “Arasseo, jangan lama-lama!”

Namja tampan itu mengangguk.
Ia segera menyeret Jaejoong memasuki lorong studio dan memilih untuk bersembunyi di dalam ruang peralatan.

  “Katakan padaku” Titah Yunho tegas.

Jaejoong menghela nafasnya.

  “Tidak ada, Yunho ah”

  “Kemana Yunnie-nya? Kenapa Yunho?”

  “Aku lelah, lebih baik kita segera menyelesaikan pem---”


CUP!

Mata bening Jaejoong sontak tertutup cepat.
Jemarinya mencengkram erat lengan Yunho.
Namja tampan itu membungkam bibirnya.
Nafas Jaejoong tercekat.
Dahinya mengerut merasakan ciuman Yunho yang terkesan sedikit kasar saat ini.
Ia tahu namja tampan itu kesal.

  “Mmh! Hahh..hhah..hh”

Jaejoong berhasil mendorong namja tampan itu dan menghentikan ciuman mereka.
Wajahnya terlihat memerah sekarang.
Yunho memasang wajah datarnya.
Ia menundukkan wajahnya dan kembali mengecup bibir cherry itu.
Well, hanya saja kali ini lebih lembut dan manis.

Jaejoong kembali memejamkan kedua matanya.
Lengannya memeluk leher Yunho dan balas mengecup bibir namja tampan itu setiap kali Yunho menghisap lembut bibirnya.

  “Aku mencintaimu” Bisik Yunho pelan.

Jaejoong tersenyum kecil.

  “Kau akan segera tahu apa yang sedang terjadi” Balasnya berbisik.

Eoh?
Yunho mengerutkan dahinya.
Namun Jaejoong sudah lebih dulu memotong rasa penasarannya.

  “Kka, kurasa sudah lewat dari 5 menit”


-------


Mata sipit Junsu mengerjap pelan.
Jemarinya bergerak seraya membenarkan posisi handuknya yang berada di atas kepala.
Ah, mereka sedang syuting acara Happy Together untuk yang kedua kalinya saat ini.

  “Mari kita bahas tentang kisah cinta para member DBSK!” Teriak sang MC.

Yoochun, Junsu, Changmin dan Yunho hanya terkekeh kecil.
Sementara Jaejoong mulai menunjukkan perubahan raut wajahnya.
Dahinya mengerut tidak senang.

  “Baiklah, kita mulai dari sang Leader, cha, U-Know-ssi, bukankah selama kalian masih terpisah dulu, kau pernah terlihat berjalan bersama Go Ahra?”


DEG.

Jaejoong menahan nafasnya.

  “Yah, kami sedang mencari coffee shop yang nyaman waktu itu”

  “Tapi kenapa kau menggandeng tangannya?”

  “Well, aku hanya takut ia tersesat, terkadang ia sangat mirip dengan seseorang”

  “Seseorang? Omo, omo! Apakah ia orang yang spesial?”

  “Hmm, lalu kami memesan dua gelas coffee dan pergi dari sana”

  “Aish, U-Know-ssi! Kau menghindar!”

Keempat namja itu tertawa bersama para MC.
Hanya Jaejoong yang terlihat memaksakan senyumnya.

  “Jaejoong-ssi? Waeyo? Kau tidak tertawa saat semua tertawa” Ujar salah satu MC.

Jaejoong tertegun.
Ia mengangkat wajahnya dan menarik sudut bibirnya membentuk senyuman kecil.

  “Kondisiku tidak terlalu baik hari ini, mianhae”

Mereka semua hanya mengangguk mengerti.
Mengacuhkan Yunho yang mengerutkan dahinya.

Beberapa menit kemudian syuting dihentikan karena memasuki jam makan siang.
Kelima namja itu memasuki ruang ganti mereka dan melepas handuk masing-masing yang ada di atas kepala.

  “Hyung, apa kau sakit?” Tanya Junsu melirik Jaejoong.

Eoh?
Namja cantik itu menoleh.
Ia menggeleng pelan dan menggantungkan handuknya di gantungan.
Yunho yang melihat itu segera mendekati Jaejoong.
Ia menarik tangan namja cantik itu dan menempelkan dahi mereka.
Hm, suhu tubuhnya normal.


GREPP.

Eh?
Yunho tertegun.
Ia melirik Jaejoong yang mendekapnya dengan erat.
Namja cantik itu memejamkan matanya.
Mencoba mencari kenyamanan dari tubuh beruang madu itu.

Nafas Jaejoong menderu tidak tenang.
Meringis mengingat official website DBSK yang dilihatnya semalam.
Fans sedang bertengkar disana.
Meributkan tentang ia dan Yunho yang kembali terlihat terlalu intim di atas panggung sekarang.

Banyak yang tidak senang.
Banyak yang menghujat dirinya.
Banyak yang mengklaim kalau Yunho masih normal.

Jaejoong merasakan matanya panas sekarang.

  “Yunho ah”

  “Ne?”

  “Kita putus saja”


BRAKK!

Yoochun, Junsu dan Changmin sedang bercanda dengan gantungan baju itu terdiam di tempat.
Mereka menjatuhkan gantungan kecil itu tidak sengaja.
Ketiganya menoleh menatap Yunho yang sudah melepas pelukan Jaejoong di tubuhnya.

  “Lebih baik kita putus, Yunho ah” Ulang Jaejoong berbisik.

Hening.
Tidak terdengar suara balasan apa pun dari Yunho.
Ia hanya diam menatap dalam mata bening yang terlihat keruh itu.
Tidak.
Ia tidak bisa membaca apa pun dari sana.
Jaejoong menutup jendela matanya sekarang.

  “Kau tahu apa maksud dari kalimatmu itu, Jae ah?” Desis Yunho tidak tenang.

Jaejoong mengangguk pelan.
Membuat Yunho menggeram kesal dan mendorong kasar pundak Jaejoong.
Kemudian ia keluar dari ruangan setelah membanting pintu dengan keras.

Ketiga namja yang saling terdiam sejak tadi segera menghampiri Jaejoong yang terduduk lemas di lantai.
Air matanya menetes.
Ia merasakan kepalanya pusing sekarang.
Bibirnya terlihat bergetar pelan.

  “Hyung! Kenapa kau berbicara seperti itu?! Apa yang terjadi?!” Tuntut Yoochun mengerutkan dahinya.

  “Apa alasanmu meminta putus dari Yunho Hyung? Kenapa?” Tanya Junsu tidak mengerti.

Jaejoong mengerjapkan matanya berat.
Sesak.
Ia merasa sangat sesak.
Bibirnya mengucapkan hal yang bertentangan dengan perasaannya.

Changmin baru saja akan membuka mulutnya ikut berteriak seperti Yoochun dan Junsu.
Namun yang terdengar hanya panggilannya untuk Jaejoong ketika namja cantik itu mendadak pingsan.

  “UMMA!”

Yoochun dan Junsu panik.


-------


  Baru-baru ini Leader dari sebuah grup bernama DBSK kembali tertangkap kamera untuk yang ketiga kalinya, U-Know Yunho dan seorang gadis yang memakai jaket bertudung merah terlihat memasuki restoran mewah bersama. Yunho mengungkapkan bahwa---


KLIK.

Junsu menghela nafasnya.
Melirik Jaejoong yang mematikan televisi dengan remote.
Namja cantik itu terlihat lesu.
Ia membaringkan tubuhnya di atas sofa dan menutup wajahnya.

Sudah lewat dua minggu sejak saat itu.
Yunho dan Jaejoong tidak pernah terlihat bersama lagi sekarang.
Namja chubby yang sedang membersihkan I-pad-nya itu ikut melirik sofa.
Ck, biasanya kalau kedua namja itu bertengkar tidak butuh waktu lebih dari 3 hari untuk berbaikan.

  “Lagu yang dibawakan Yunho Hyung dan Changmin sepertinya laris sekali” Ujar Junsu tiba-tiba.

Ah, ne.
Yoochun lupa.
Yunho dan Changmin tidak akan pulang selama beberapa hari ini.
Mereka sedang merilis mini album untuk lagu baru sub HoMin.

  “Chunnie”

  “Hm?”

  “Aku khawatir dengan keadaan Joongie Hyung”

  “…”

  “Ia terlihat semakin kurus, Chun ah, wajahnya pucat”

  “Stress berlebihan”

  “Karena apa?”

Yoochun mengangkat bahunya.
Membuat Junsu menghela nafasnya.

  “Kka, bangunkan ia, kita juga harus menyanyikan lagu baru sub JYJ di KBS sebentar lagi”

Namja imut itu mengangguk patuh.
Ia segera berjalan menghampiri Jaejoong.

Tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk bersiap.
Manajer DBSK yang cantik itu tersenyum ketika ketiga namja itu memasuki mobil.

  “Setelah ini ada promosi lagu di MBC”

Junsu mengangkat wajahnya.

  “Berlima, Nuna?”

Yeoja itu mengangguk.
Ia menunduk menutup ponselnya dan menoleh melihat pemandangan dari jendela.

Tidak seorang pun dari mereka yang memperhatikan Jaejoong saat itu.
Ia terlihat buruk.
Nafasnya menderu tidak teratur.
Wajahnya pucat, keringat dingin mengalir di pelipisnya.


-------


Yunho mengecek mikerophone-nya.
Mereka akan tampil bersama sebentar lagi.

Tampak Yoochun dan Junsu yang sedang melatih gerakan di sudut ruangan.
Sementara Changmin sedang mengisi perutnya di atas sofa.
Namja tampan itu diam-diam menolehkan wajahnya.
Melirik Jaejoong yang terlihat semakin pucat.

Berkali-kali namja cantik itu membasahi bibirnya yang kering dengan lidah.

  DongBangShinKi

Panggilan dari speaker itu membuat kelima namja yang ada di dalam ruang ganti segera keluar dari ruangan.
Yunho memimpin di depan sementara Jaejoong berjalan di belakangnya.

Mereka mulai memasuki panggung.

  “KKKYYYYAAAAA!!”

Suara fans terdengar membahana.
Membuat Changmin tersenyum tanpa sadar.
Ah, ia selalu menyukai moment manis ini.

Musik intro mulai terdengar.
Lagu baru mereka yang bernuansa ceria.
Setelah masuk reff pertama, kelima namja itu mulai memisahkan diri dan berdiri di ujung panggung.

Yunho menelan salivanya.
Ia mendekati Jaejoong diam-diam dan berusaha untuk memberikan fans service seperti biasanya.
Tapi Jaejoong terlihat acuh.
Ia terus mengalihkan pandangan saat Yunho berdiri di sampingnya.

Membuat Yunho canggung.
Perlahan namja tampan itu mulai menjaga jaraknya dari Jaejoong.
Sampai kemudian ia bernyanyi di sudut panggung sendirian.


BRUKK!


  “KKKYYYYAAA!! JOONGIE OPPPAAAAA!!”

Yunho membulatkan mata musangnya.
Ia segera berbalik dan terkesiap.
Jaejoong pingsan.
Namja tampan itu berlari menghampiri Jaejoong dan berlutut di sampingnya.

Menepuk-nepuk pipi Jaejoong pelan dengan raut wajah yang terlihat sangat khawatir.
Mengacuhkan ratusan kamera ponsel yang membidik dirinya.

  “Joongie ah! Jaejoongie! Ireona!”

Para staff menaiki panggung.
Mereka mengangkat tubuh Jaejoong dan segera membawanya ke rumah sakit.


-------


  “Ia mengalami stress berlebihan, seharusnya ia berdiam diri dari jadwal yang padat”

Manajer cantik itu terus mengangguk selama Dokter berambut ikal itu berbicara.
Sesekali ia melirik ke dalam ruangan melalui jendela.

Yunho tampak duduk di samping ranjang Jaejoong.
Lengan kanannya terpasang infus sekarang.
Namja tampan itu menghela nafasnya.

  “Sepertinya aku tahu kenapa Umma memutuskan hubungan kalian waktu itu” Bisik Changmin pelan.

Yunho, Yoochun dan Junsu segera menoleh menatapnya.

  “Waktu itu kita sedang berjalan memasuki studio pemotretan majalah, Umma berhenti untuk melihat spanduk yang dibawa para fans

Oh-oh.
Sepertinya Yunho mulai mengerti.

  “Ada banyak yang seperti itu, intinya mereka menganggap kalau kau namja normal, yah, um, menentang hubungan kalian”

Yunho mengerjapkan matanya.
Menoleh memandang wajah pucat namja cantik itu.

Oh gosh.

Jadi, karena itukah?
Karena hal itukah Jaejoong menutup diri darinya?
Memutuskan hubungan yang telah mereka jalin selama bertahun-tahun?
Karena namja cantik itu memikirkan dirinya?

Yunho meringis.
Ia tersenyum kecut mengacuhkan mata musangnya yang terasa panas.

  “Joongie Hyung pasti merasa dirinya tidak pantas untuk dicintai olehmu Hyung, seharusnya kau bersama seorang gadis, bukan laki-laki” Ujar Junsu pelan.

Yunho terdiam.

Hening.
Sampai kemudian mereka semua mengangkat wajah ketika Yunho mengecup lembut pipi namja cantik yang sedang terpejam itu dan mengusap lembut bibir cherrynya dengan ibu jari.

  “Dan aku tidak pantas untuk mencintai dirinya, aku tidak cukup peka untuk memahami perasaannya” Desis Yunho bergumam.

YooSuMin saling menatap satu sama lain.


-------


Sejak insiden pingsannya namja cantik itu, Yunho dan Jaejoong tidak pernah terlihat bersama lagi.
Mereka berdua saling sibuk dengan urusan masing-masing.
Bahkan komunikasi pun hanya dilakukan untuk urusan penting.

  “Hyung, kenapa Terry Benedict membantu mereka?”

  “…”

  “Hyung, kenapa?”

  “Sekali lagi kau berbicara akan kumasukkan DVD ini ke dalam mulutmu!”

Changmin mendengus kesal.
Ia mengerutkan dahinya menatap televisi.
Mengacuhkan Yoochun dan Junsu yang tersenyum kecil sekarang.

Beberapa menit kemudian namja berwajah kekanakan itu menyepak pelan kaki kedua Hyungnya.
Yoochun dan Junsu saling melirik Changmin.
Namja berwajah kekanakan itu melirik ke belakang.
Yoochun dan Junsu segera mengangguk kompak.

Perlahan ketiganya mulai membalikkan wajah.
Namun kemudian mereka hanya bisa menghela nafas kecewa memandang Jaejoong yang duduk berjauhan dengan Yunho.

  “Wae?” Tanya Jaejoong melirik ketiga anaknya.

YooSuMin segera menggeleng.
Mereka kembali menatap layar plasma itu.

Uh.

Rasanya film ini lebih sulit dimengerti dibandingkan yang lalu sekarang.

  “Ah, kita ada jadwal siaran radio sebentar lagi” Celetuk Junsu tiba-tiba.

  “Chun ah, matikan TV-nya, kita siap-siap sekarang” Perintah Jaejoong beranjak dari sofa.

Yunho mengikuti Jaejoong masuk ke dalam kamar.
Mereka mengambil jaket dan segera keluar.

Mini Van itu sudah menunggu di bawah.
Yunho segera mengambil kursi di samping supir.
Sementara ketiga namja bebek itu duduk di bagian tengah.
Hanya Jaejoong yang mengasingkan diri di kursi paling belakang.

Ketiga namja itu mulai bercanda dan bermain game selama perjalanan.
Yunho hanya diam memandangi jendela.
Tidak satu pun dari mereka yang menyadari namja cantik itu menundukkan wajahnya.

Ia menangis dalam diam.

Takut..

Ia takut karena dirinya membutuhkan Yunho.
Ia takut karena dirinya tidak bisa bangun tanpa Yunho.

Dan ia takut karena ia merasa tidak pantas untuk dicintai oleh Yunho.

  “Sudah sampai”

Jaejoong segera menghapus air matanya.
Ia mengikuti anggota lainnya memasuki gedung radio.
Saat mereka memasuki ruang tunggu, mendadak Jaejoong merasakan kepalanya pusing.
Ia hampir saja terjatuh kalau Yoochun tidak refleks menahan tubuhnya.

  “Hyung, gwenchana?”

  “Ani..Aku pusing Chun ah..”

  “Badanmu panas Hyung, sebaiknya kau tidak usah ikut saja”

  “Um”

  “Kka, lebih baik kau kembali ke asrama dan tidur, kami tidak akan lama disini”

Yunho menolehkan wajahnya.
Menatap khawatir Jaejoong yang terlihat sakit saat ini.
Dan ia kesal, tidak bisa berada di samping namja cantik itu untuk merengkuhnya.

  “Mianhae, Jaejoong tidak bisa ikut siaran, ia sedang sakit” Lapor Yoochun.

Penyiar itu mengangguk.
Jaejoong segera memakai kembali jaketnya dan berjalan sempoyongan keluar gedung.
Yunho menoleh.
Ia tertegun menatap Changmin yang balas memandangnya tajam.

Baru saja mereka akan memasuki ruang siaran, manajer cantik itu berlari ke arah mereka dan berterak lantang.

  “Jaejoong kecelakaan!!”


DEG!

Yunho, Yoochun, Junsu dan Changmin tersentak kaget.
Namja tampan itu segera berlari ke lantai satu.
Diikuti ketiga member lainnya.

  “JAEJOONGIE!!” Teriak Yunho panik.

Menatap namja cantik yang terpejam itu.
Lengannya berdarah.
Ia sedang dimasukkan ke dalam ambulance.

  “JAEJOONGIE IREONA!!” Teriak Yunho lagi.

Junsu menangis.
Ia segera memeluk Yunho yang hendak berlari mengejar mobil itu.

  “Tenanglah Hyung, kita susul dengan mobil” Bisiknya terisak.

Yunho meringis.
Namja imut itu melepaskan pelukannya dan menyeka air mata Yunho.

  “Joongie Hyung pasti baik-baik saja” Ujar Yoochun mengusap wajahnya frustasi.

Gosh, seharusnya ia mengantar Jaejoong sampai ke mobil tadi.


-------


Sekali lagi, keempat namja itu terdiam memandangi Jaejoong yang terpejam dengan wajahnya yang pucat.
Junsu masih menangis di rengkuhan Yoochun.
Changmin dan Yunho terdiam di samping namja cantik itu.

Jaejoong hanya patah tulang dan harus dirawat selama beberapa hari.
Ia mengalami shock akibat kecelakaan itu.
Polisi memberitahu kalau yang mengendarai mobil itu adalah fans berat Yunho yang ingin mencelakai Jaejoong.

  “Kami akan menemui dokter” Ujar Yoochun seraya menarik Junsu keluar dari ruangan.

Changmin meringis.
Ia tidak tega melihat Ummanya terbaring rapuh di sana.
Namja berwajah kekanakan itu berbisik pelan.

  “Pernahkah kau mendengar sebuah kisah manis yang sangat pahit? Tentang sepasang kekasih yang saling mencintai dengan kepribadian mereka yang jauh bertolak belakang. Yang satu merasa takut untuk mencintai, dan yang satunya lagi merasa takut untuk dicintai..Heh, Ironis, bukan?”


DEG.

Yunho tertegun.
Mata musangnya bergerak pelan.
Changmin menundukkan wajahnya.

  “Hubungan kalian memang tabu di hadapan umum, tapi tidak ada yang bisa memungkiri kalau kau membutuhkan Umma dan Umma membutuhkanmu, Appa..Tidak perlu menjadi keras kepala ania?”

Yunho masih diam.
Mendengarkan baik-baik kalimat yang diucapkan magnae mereka.
Ia tersenyum kecut seraya mencengkram jemari Jaejoong.

Terkadang ia yang muda lebih mengerti apa yang sedang terjadi hm?

Changmin menghela nafasnya.
Ia beranjak keluar ruangan sebelum berucap pelan.

  “Aku tidak ingin melihat tangisannya lagi mulai besok”


CKLEK.

Pintu itu tertutup rapat.
Meninggalkan Yunho yang duduk diam dan Jaejoong yang perlahan membuka kedua matanya.
Yunho yang melihat itu sontak terkejut.
Ia baru saja akan berbicara, namun Jaejoong sudah lebih dulu memotongnya.

  “Changmin benar..Ini terlalu ironis..” Desisnya lemah.

Namja tampan itu tersenyum miris.

  “Seharusnya aku melindungimu, seharusnya aku berada di sampingmu” Ujar Yunho menyesal.

Jaejoong tersenyum kecil.

  “Aku janji tidak akan pernah meninggalkanmu lagi” Sambung Yunho.

Namja cantik itu merasakan matanya panas.
Ia meringis.

  “Aku..Aku hanya tidak ingin mereka membencimu Yunnie ah..Aku tidak ingin mereka salah memandangmu hanya karena hubungan kita..”

  “Dan seharusnya mereka mengerti kalau mereka memang penggemarku”

Namja tampan itu mengusap lembut pipi Jaejoong.
Ia menenggelamkan wajahnya di lekukan leher namja cantik itu sementara Jaejoong mengulurkan tangan kanannya mengusap bahu Yunho.

  “Jangan biarkan aku berbuat bodoh untuk yang kedua kalinya Yunnie ah..”

  I Know Boo, aku tahu..Tidak akan”
  “Bagus, kalau kau tahu”

Hmp.
Yunho hanya tersenyum kecil dan memeluk namja cantik itu.
Ia mengecup lembut dagu Jaejoong dan mengecup bibir cherrynya.

Sukidaiyo..


END.

-HoMin, I Know-

1 komentar: