This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Senin, 14 Januari 2013

FF/YAOI/YUNJAE/CHAPTER/100 MILLION FATE/PART 2



PART 2.


  “Ummaaaaaa~!”

Jaejoong berteriak seraya berlari menuju Ummanya.
Yeoja cantik itu terkekeh dan memeluk Jaejoong dengan erat.
Membiarkan namja cantik itu menggoyangkan tubuhnya lucu seraya balas memeluk Ummanya.

  “Otte? Kau senang tidak?”

Jaejoong mengangguk dan tertawa kecil.
Ia menoleh dan menaikkan alisnya menatap Keybum dan Jinki yang duduk di sofa.
Yeoja bermata kucing itu tersenyum dan merentangkan tangannya.

Jaejoong segera memeluk yeoja cantik itu dan melepasnya.
Kemudian ia membungkuk kepada Jinki.


  “Eoh? Kau tidak mau memelukku karena aku bukan wanita cantik?”

Keybum dan Heechul tertawa geli.
Jaejoong memeluk Jinki dan terkekeh malu.

Yeoja berwajah angkuh itu segera menarik Jaejoong duduk di sampingnya.

  “Suamimu mana sayang?”

  “Sedang ganti baju Umma, di atas”

Keybum tersenyum jahil.

  “Apa Yunho berbuat sesuatu kepadamu Joongie?”

Heechul men-deathglare yeoja bermata kucing itu.
Namun Keybum hanya mengerling nakal.

  “Berbuat sesuatu? Apa Umma?” Tanya Jaejoong mengerutkan dahinya.

  “Sesuatu Jaejoongie, seperti---” Keybum tidak melanjutkan ucapannya.

Ia hanya menggerakkan tangannya seakan mencakar udara dengan bibir yang mengerucut.
Membuat Heechul dan Jinki tergelak lantang.
Yeoja berpenampilan anggun ini ternyata sangat konyol.

  “YAA! Apa yang Umma ajarkan pada Joongie eoh?” Teriak Yunho seraya menuruni tangga.

Keybum mendecih dan memeluk bahu Jaejoong.
Memicingkan mata kucingnya menatap Yunho.
Namja tampan itu memeluk Appanya dan Umma Jaejoong.
Kemudian ia duduk di samping sang Appa.

  “Umma, Joongie masih banyak tugas, Joongie masuk kamar boleh?” Tanya Jaejoong mempoutkan bibirnya lucu.

Heechul dan Keybum mengangguk dan mengacak gemas rambut almond itu.
Jaejoong tersenyum dan segera berlari memasuki kamar.
Meninggalkan para orang dewasa di ruang tengah.

  “Chullie, bagaimana menurutmu kalau Jaejoong hamil?” Tanya Key mendadak.

  “MWO?! Putraku masih 15 tahun! Bagaimana bisa ia hamil?!” Jerit Heechul kaget.

Jinki mengerutkan dahinya.

  “Nyonya Kim benar, Jaejoongie masih terlalu kecil untuk memiliki anak”

  “Tapi aku ingin menggendong cucu~”

  “Key-ssi, Jaejoongie belum berusia 17 tahun, ia masih sangat kecil”

  “Chullie ah~”

  “Dia masih harus menyelesaikan pendidikannya, Key-ssi”

Aish.

Yeoja bermata kucing itu mengerucutkan bibirnya kesal.
Heechul menghela nafas bersama Jinki.
Oh well.
Walaupun mereka baru beberapa hari menjadi besan karena hutang Kim Hangeng, kedua orang tua pengantin cepat akrab.
Orang tua Yunho sangat menyukai Jaejoong sejak mereka mengenal namja cantik itu di acara pernikahan.

  “Jadi kapan Jaejoongie bisa hamil?” Tanya Key pelan.

  “Setelah ulang tahunnya yang ke 17, tentu saja” Sahut Heechul tersenyum.

Jish.
Yunho menghela nafasnya.
Ia mengerutkan dahi seraya menggeleng kecil.
Bagaimana bisa kedua yeoja itu mengatur-atur mengenai kehamilan kekasihnya?
Ia suami Jaejoong!
Aigoo.


-------


  “Masih belajar?”

Jaejoong menolehkan wajahnya.
Menatap Yunho yang memasuki kamar.
Namja cantik itu mempoutkan bibirnya.

  “Joongie nggak ngerti yang iniiiii~ Uhhhh~!”

  “Sini, coba lihat”

Namja tampan itu duduk di samping Jaejoong.
Melirik buku namja cantik itu dan membaca soalnya.
Kemudian ia tersenyum kecil dan meraih pensil namja cantik itu dan mencoret buku kosongnya.

  “Caranya seperti ini, cari jumlah sin dan cos-nya, kemudian masukkan persamaan trigonometri penjumlahan, ganti angkanya dan tambahkan”

Jaejoong mengangguk-angguk masih mempoutkan bibirnya.
Yunho menyelesaikan soal itu dan memberikannya kepada Jaejoong.

  “Joongie mengerti?”

Jaejoong mengangguk.
Ia merebut pensilnya dan menyalin jawaban Yunho di buku tugasnya.
Mengacuhkan tatapan tajam dari mata musang itu.

Jish.

Ia terlihat seperti guru private istrinya sendiri sekarang.

  “Joongie”

  “Um?”

  “Kau tidak merasa terganggu dengan pernikahan ini?”

  “Eh?”

  “Aku terlihat lebih pantas menjadi Appamu dari pada suamimu”

Hening.

Jaejoong terdiam.
Mata beningnya mengerjap pelan.
Yunho menatap penuh harap mata bening Jaejoong.

  “Ani, Yunnie suami Joongie, kenapa harus jadi Appa Joongie? Joongie sudah punya Appa” Sahutnya memiringkan wajah.

Yunho menaikkan alisnya.
Kemudian ia tertawa geli dan menepuk lembut kepala namja cantik itu.
Ia benar-benar polos.
Namja tampan itu kembali memperhatikan Jaejoong yang melanjutkan tugasnya.

Lama mereka saling terdiam.

Sampai kemudian Yunho mendekatkan wajahnya dengan Jaejoong dan menarik dagu namja cantik itu agar berhadapan dengannya.
Namja tampan itu langsung menyatukan bibir mereka.
Pensil Jaejoong terlepas dari genggaman.

Ia memejamkan matanya pelan.
Merasakan ciuman manis yang diberikan Yunho kepadanya.

Tidak lama kemudian namja tampan itu melepaskan ciumannya.
Ia menatap mata bening itu.

  “Kapan ciuman pertamamu?” Tanya Yunho lembut.

Jaejoong menundukkan wajahnya.
Pipinya merona merah.

  “Um..Di depan Pastor” Bisiknya lucu.

Yunho tersenyum kecil.
Ia yang pertama hum?


CUP.

Jaejoong kembali memejamkan matanya saat Yunho menciumnya lagi.
Ia hanya diam.
Membiarkan namja tampan itu menghisap dan melumat manis bibirnya.

  “Balas aku, Joongie” Mohon Yunho melepas tautan bibir mereka.

Jaejoong mengerutkan dahinya.

  “Otte?”

  “Lakukan seperti ini padaku”

Namja cantik itu meringis.
Merasakan gigitan lembut Yunho pada bibir bagian bawahnya.
Jemarinya mencengkram bahu namja tampan itu saat ia mencoba untuk menggigit bibir bawah Yunho.

  “Mmh..Lebih keras lagi, sayang” Bisik Yunho lembut.

Jaejoong memiringkan wajahnya.
Menggigit sekali lagi bibir namja tampan itu.
Kemudian Yunho membalasnya dengan hisapan manis pada bibir bawah Jaejoong.
Namja cantik itu ikut melakukan hal yang sama pada bibir atas Yunho.

Kemudian Yunho melepaskan tautan bibir mereka saat Jaejoong mulai merasa sesak.

  “Aku mencintaimu, BooJae ah..” Bisik Yunho pelan.

Jaejoong tersenyum kecil.
Wajahnya terlihat merah padam.
Ia memeluk namja tampan itu dan menyurukkan wajahnya di leher Yunho.

  “Na do Yunnie yah” Balasnya bergumam.


-------


  “HUUAAAAA!! HARI INI ULANGAN! JOONGIE BANGUN TERLAMBAT! YUNNIE YAH IREONAAAA!!”

Rumah besar itu terlihat riuh hari ini.
Para maid yang biasanya berdiri diluar kamar Jaejoong dan Yunho sekarang berada di sekeliling namja cantik itu.
Membantunya berpakaian dan membereskan tas sekolahnya.

Sementara Yunho tinggal memakai jasnya setelah mandi kilat satu menit yang lalu.


DRAP DRAP DRAP!


  “BooJae! Pelan-pelan!” Teriak Yunho lantang.

Menatap ngeri Jaejoong yang berlari menuruni tangga dengan kencang.

  “TELAT TELAT TELAAATT!” Jaejoong berteriak lantang.

Ia memakai sepatunya seraya membuka bibirnya menggigit roti bakar yang disuapkan maid kepadanya.
Kemudian ia menyambar botol susu yang diberikan butler di pintu depan.
Lalu berlari memasuki Audy metalic milik Yunho.

  “CEPAT YUNNIE YAH! PPALIIIII~~!!”

Yunho meraih tas kerjanya dan memasuki mobil.

  “MINHO-JUSSI! KEBUT! BALAP!”

Supir bermata kodok itu terkekeh geli.
Ia mengangguk dan segera mengemudi dengan kencang.
Sementara Yunho mengatur nafasnya yang memburu.

  “Yunnie yah, mana rotimu?”

Eoh?

Namja tampan itu lupa mengambil roti sarapannya.
Jaejoong terlalu panik membuatnya tidak sempat berpikir.
Aish.
Namja cantik itu membelah rotinya menjadi dua dan memberikan sebagian kepada Yunho.

Mereka melahap roti bakar itu dengan cepat.
Kemudian Jaejoong meneguk susunya sampai setengah, lalu memberikannya kepada Yunho.

  “Aku tidak minum susu, sayang”

  “Susu penuh kalsium, Yunnie yah! Minum!”

Yunho terpaksa mengalah.
Ia meneguk susu vanilla itu dan menyeka bibirnya dengan tissue.
Jaejoong ikut melakukan hal yang sama dengannya.

  “Sudah sampai, Tuan”

Jaejoong segera membuka pintu mobil.
Yunho menarik tangan Jaejoong dan mengecup bibir cherrynya.
Namja cantik itu tersenyum malu dan segera berlari memasuki gerbang yang hampir ditutup.

  “Anyeong bear!” Teriak Jaejoong dari balik pintu pagar.

Yunho tertawa.
Ia mengangguk dan menutup jendela mobilnya saat Minho melajukan kendaraan itu.

Fiuh~
Jaejoong menyeka dahinya.
Ia berlari memasuki kelas dan duduk di kursinya.

  “Joongie ah, tidak biasanya kau terlambat” Ujar Junsu.

Jaejoong menghembuskan nafas panjang.

  “Joongie bangun terlambat” Sahutnya.

  “Joongieeeee~! Junchaaan~! Dengar~! Gyyyyaaaaa~!!” Jerit Kyuhyun berlari ke arah mereka.

Jaejoong dan Junsu menoleh menatap Kyuhyun yang baru saja memasuki kelas.
Namja evil itu terlihat merona dengan jemari yang bergetar pelan.

  “Changmin Hyung menciumku~!” Bisiknya pelan.

Jaejoong dan Junsu membulatkan mata mereka.

  “MWWOOOO?!”

Namja evil itu terkekeh kecil.
Ia merasakan wajahnya menghangat sekarang.
Aigoo~
Jantungnya masih berdebar-debar.

Jaejoong dan Junsu saling menatap satu sama lain.

  “Kapten klub basket itu?” Gumam Jaejoong tidak percaya.

  “Yang populer di antara para gadis ania?” Sambung Junsu kagum.

Kyuhyun tersenyum lebar.

  “OMOOOOO!!” Jerit mereka kompak.

Junsu segera memeluk Kyuhyun dan berteriak-teriak dengan suara cemprengnya.
Membuat satu kelas melempari namja imut itu dengan tissue gulung.
Jaejoong hanya tertawa geli.

  “Bukankah dia ciuman pertamamu Kyunnie ah? Kau beruntung sekali~” Bisik Junsu tersenyum senang.

Jaejoong terdiam.
Mata beningnya mengerjap pelan.
Mendadak ia menyentuh bibirnya dengan jari.

Ciuman pertama?

  “Kyunnie ah, bagaimana rasanya?” Tanya Jaejoong pelan.

Eoh?
Namja evil itu terkekeh setan.
Ia duduk di hadapan Jaejoong dan memicingkan matanya.

  “Hanya kecupan biasa, dan..Um..Sedikit lama” Bisiknya malu.

Junsu kembali berteriak.
Sementara Jaejoong tertegun.

  “Ia tidak..Menggigit bibirmu?” Tanyanya mengerutkan dahi.

Mata Junsu dan Kyuhyun sontak melebar.
Menatap Jaejoong yang memasang wajah polos.

  “OMOOOOO!! Jaejoongie! Jangan bilang kau melakukannya bersama suamimu!” Jerit mereka berbisik.

Jaejoong merasakan pipinya merona.
Ia menundukkan wajahnya.

Kyuhyun memeluk gemas namja cantik itu dan menggoyangkan tubuhnya kekiri dan kanan.
Membuat Jaejoong merasa sesak.

  “Ternyata wajah polosmu itu hanya kamuflase eoh? Kau bahkan satu tingkat lebih tinggi!” Ujar Kyuhyun tertawa.

Junsu menepuk lengan Jaejoong.

  “Apa lagi yang dilakukannya padamu?”

  “Um..Oppsso”

Kyuhyun dan Junsu saling melirik satu sama lain.
Kemudian mereka tersenyum jahil.
Kedua namja itu berbisik di tiap sisi telinga Jaejoong.

  “Kau harus bersiap untuk level selanjutnya, Jaejoongie” Bisik Junsu geli.

  “Level yang lebih tinggi, suamimu akan menggunakan lidahnya~” Bisik Kyuhyun nakal.


BLUSH.

Wajah Jaejoong memerah sempurna walau ia tidak begitu mengerti dengan yang dimaksud kedua sahabatnya.
Tapi yang jelas itu terdengar begitu---apa ya? Aish, pokoknya begitu---uhum, dewasa.

  “Cho Kyuhyun, Kim Junsu, Jung Jaejoong, sudah selesai bisik-bisiknya?”


DEG.

Ketiga namja itu tersentak kaget.
Mereka mengangkat wajah dan memasang senyum manis menatap wali kelas yang berambut panjang itu.
Satu kelas tertawa geli.
Junsu dan Kyuhyun segera duduk di kursi masing-masing.

Jam pelajaran pertama dimulai.
Mereka melaksanakan ulangan Matematika hari ini.
Semuanya terlihat serius mengerjakan soal.

Well, hanya namja cantik itu yang tidak bisa berkonsentrasi penuh.
Ia masih memikirkan perkataan kedua sahabatnya tadi.


-------


Suara detak jam terdengar mendominasi kamar mewah dengan aksen modern itu.
Mengisi keheningan di antara Jaejoong dan Yunho saat ini.
Namja cantik itu mencengkram celananya seraya menundukkan wajah.
Menghindari Yunho yang menatap tajam kertas ulangannya.

  “Kenapa bisa 40, Boo? Bukankah kita belajar bersama?” Tanya Yunho menghela nafasnya.

Jaejoong mempoutkan bibirnya manja.
Ia mengeluh.

  “Joongie nggak bisa konsentrasi..” Bisiknya.

Yunho duduk di hadapan Jaejoong.
Menatap wajah cantik itu.

  “Waeyo?” Tanya Yunho pelan.

Mendadak pipi itu merona manis.
Membuat Yunho sempat merasa bingung.

  “Ada--Sesuatu” Gumam Jaejoong tidak jelas.

  “Apa?”

  “Po-Pokoknya seperti itu, ne, seperti itu”

  “Joongie sayang, aku tidak mengerti maksudmu”

  “Tidak perlu mengerti, bukan hal penting”

Hum?
Yunho menaikkan alisnya.
Sementara Jaejoong menggigit bibir bawahnya.
Namja tampan itu menghela nafasnya.
Ia menepuk kepala Jaejoong pelan.

  “Yasudah, kka, kita makan siang, nanti malam belajar lagi ne?”

Jaejoong mengangguk patuh.
Ia tersenyum kecil dan beranjak bangun mengikuti namja tampan itu.

  “Tuan Jung, ada masalah mengenai kantor” Lapor Siwon saat Yunho menuruni tangga.

Namja tampan itu menoleh.

  “Masalah apa?”

  “Kepala bagian produksi menilap uang perusahaan sebesar 100 juta won”


DEG.

Jaejoong refleks menolehkan wajahnya ke belakang.
Menatap raut wajah Yunho yang terlihat serius sekarang.
Namja cantik itu menurunkan pandangannya dan kembali menatap ke depan.

Jumlah itu, mengingatkannya akan latar belakang dari pernikahan mereka.

  “Sudah berapa lama ia melakukan korupsi?”

  “Menurut data keuangan, sudah berlangsung selama dua bulan, Tuan”

  “Aku ingin dia dituntut dan sita seluruh kekayaannya”

  “Tuan, ia memiliki dua orang putri yang masih kecil”

  “Itu urusannya, kalau ia tidak melakukan kejahatan putrinya tidak akan menderita”

  “Arasseo”

Yunho menghela nafas.
Ia memijat pelipisnya dan duduk di kursinya.
Selera makannya mendadak menghilang entah kemana.
Dua bulan? Itu berarti sudah lebih dari 200 juta won yang dikorupsi oleh Go Ahra ania?

Aish.

  “Yunnie, nanti perutmu sakit” Ucap Jaejoong pelan.

Namja tampan itu mengangkat wajahnya.
Ia tersenyum kecil dan beranjak dari kursinya kemudian mengacak rambut almond Jaejoong.

  “Ada yang harus kuurus di kantor, sayang, makanlah nanti perutmu sakit”

Jaejoong mempoutkan bibirnya kesal.
Ia mendorong piringnya menjauh dan memilih duduk di taman belakang rumah.

  “Kka, makanlah” Ujar maid berambut blonde itu tersenyum.

Ia meletakkan piring Jaejoong di samping namja cantik itu.
Jaejoong mendengus.

  “Joongie makan kalau Yunnie makan!” Ketusnya kesal.

Maid itu hanya tersenyum manis.
Ia mengangguk dan berdiri di samping Jaejoong.
Menemani namja cantik itu memperhatikan gumpalan-gumpalan awan yang terlihat tebal hari ini.


-------


  “Kalau aku menemukan kasus seperti ini lagi, aku tidak akan segan untuk langsung memecat dan menuntutnya, mengerti?”

Ratusan karyawan Jung’s Corp menyahut kompak.
Mereka berbaris rapi saat ini.
Yunho menghela nafas.
Ia melirik manajer bagian keuangannya.

  “Apa ada yang terganggu dengan korupsi yang dilakukan Ahra, Jessica Jung?”

  “Aniya, Presdir, semuanya baik-baik saja”

  “Lain kali kau harus lebih teliti saat menerima laporan keuangan dari seluruh bagian produksi”

  “Arasseo”

Namja tampan itu segera meninggalkan karyawannya dan beranjak pergi meninggalkan mereka.
Choi Siwon segera berjalan disampingnya.

  “Tuan Jung, ada masalah di rumah anda” Lapornya.

Aish.
Yunho memijat pelipisnya.

  “Apa lagi?”

  “Nyonya Jung menolak makan siangnya sampai anda kembali”

  “Mwo?”

  “Jam berapa sekarang?”

  “Jam 4 sore, Tuan”

Yunho berdecak kesal.
Ia segera berlari memasuki mobilnya dan memerintahkan Minho untuk melaju kencang.
Kemudian ia segera turun dari mobil setelah Audy metalic hitam itu berhenti tepat di depan rumahnya.

  “Dimana Joongie?”

  “Di dalam kamar, Tuan”

Yunho menghela nafas panjang.
Ia segera menaiki tangga dan masuk ke dalam kamar.
Namja tampan itu menaikkan alisnya.
Memperhatikan gumpalan menggemaskan di balik selimut berwarna putih tulang itu.

Hahhh.

Yunho menaiki ranjang dan bertelungkup di samping kekasihnya.
Mengusap lembut kepalanya yang terlihat menyembul dari sana.

  “Kka, kita makan sekarang”

  “Nafsu makan Joongie hilang~!”

Yunho tersenyum kecil.
Ia merasa sangat gemas mendengar suara manja itu.
Aish.
Namja tampan itu mengecup puncak kepala Jaejoong dan menyibak selimut tebal itu.
Jaejoong mengalihkan wajahnya dengan bibir yang mempout sempurna.
Dahinya mengerut lucu.

Yunho mengecup lembut dahi namja cantik itu.
Kemudian ia mengecup kedua pipi Jaejoong.
Lalu hidung bangirnya.
Membuat Jaejoong mengeluh geli dan menatap wajah tampan itu.

Namja tampan itu menatap dalam mata bening Jaejoong.
Sedetik kemudian ia mengecup lembut bibir cherry itu.
Meraupnya sedikit kasar dan menghisapnya manis.
Jaejoong mendongakkan wajahnya.

Jantungnya berdebar-debar.
Lama mereka saling memagut mesra satu sama lain.
Sampai kemudian Yunho menggigit bibir bawah Jaejoong dan menariknya kasar.
Membuat namja cantik itu meringis dan membuka mulutnya.

  “Ungh”

Jaejoong mendesah saat ia merasakan sesuatu yang kenyal dan lembut memasuki rongga mulutnya.
Mengabsen rata giginya dan menekan-nekan lidahnya.
Ia membuka matanya setengah, berusaha menormalkan nafasnya yang mendadak sesak.

Tapi Yunho terlihat enggan menghentikan aktifitasnya kali ini.
Jaejoong kembali memejamkan matanya dan membiarkan Yunho mengaduk saliva mereka yang telah tercampur di dalam mulutnya dengan lidah.
Membuat cairan bening dan kental itu mengalir membasahi dagunya.

  “Mpckk..mhh..hhh.hhhhh..hhhhh…”

Suara deru nafas terdengar jelas.
Namja cantik itu masih memejamkan matanya.
Membiarkan Yunho membersihkan sisa saliva mereka disana.
Ia membuka matanya dan bergumam dalam hati.

Omo, Junsu dan Kyuhyun tidak akan percaya hal ini!

  “Kka, kita makan sekarang”

  “Um..”


TBC.

:D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar