PART 2.
“Ummaaaaaa~!”
Jaejoong berteriak seraya berlari menuju Ummanya.
Yeoja cantik itu terkekeh dan memeluk Jaejoong dengan
erat.
Membiarkan namja cantik itu menggoyangkan tubuhnya
lucu seraya balas memeluk Ummanya.
“Otte? Kau
senang tidak?”
Jaejoong mengangguk dan tertawa kecil.
Ia menoleh dan menaikkan alisnya menatap Keybum dan
Jinki yang duduk di sofa.
Yeoja bermata kucing itu tersenyum dan merentangkan
tangannya.
Jaejoong segera memeluk yeoja cantik itu dan melepasnya.
Kemudian ia membungkuk kepada Jinki.
“Eoh? Kau
tidak mau memelukku karena aku bukan wanita cantik?”
Keybum dan Heechul tertawa geli.
Jaejoong memeluk Jinki dan terkekeh malu.
Yeoja berwajah angkuh itu segera menarik Jaejoong
duduk di sampingnya.
“Suamimu mana
sayang?”
“Sedang ganti
baju Umma, di atas”
Keybum tersenyum jahil.
“Apa Yunho
berbuat sesuatu kepadamu Joongie?”
Heechul men-deathglare
yeoja bermata kucing itu.
Namun Keybum hanya mengerling nakal.
“Berbuat
sesuatu? Apa Umma?” Tanya Jaejoong mengerutkan dahinya.
“Sesuatu
Jaejoongie, seperti---” Keybum tidak melanjutkan ucapannya.
Ia hanya menggerakkan tangannya seakan mencakar udara
dengan bibir yang mengerucut.
Membuat Heechul dan Jinki tergelak lantang.
Yeoja berpenampilan anggun ini ternyata sangat konyol.
“YAA! Apa yang
Umma ajarkan pada Joongie eoh?” Teriak Yunho seraya menuruni tangga.
Keybum mendecih dan memeluk bahu Jaejoong.
Memicingkan mata kucingnya menatap Yunho.
Namja tampan itu memeluk Appanya dan Umma Jaejoong.
Kemudian ia duduk di samping sang Appa.
“Umma, Joongie
masih banyak tugas, Joongie masuk kamar boleh?” Tanya Jaejoong mempoutkan
bibirnya lucu.
Heechul dan Keybum mengangguk dan mengacak gemas
rambut almond itu.
Jaejoong tersenyum dan segera berlari memasuki kamar.
Meninggalkan para orang dewasa di ruang tengah.
“Chullie,
bagaimana menurutmu kalau Jaejoong hamil?” Tanya Key mendadak.
“MWO?! Putraku
masih 15 tahun! Bagaimana bisa ia hamil?!” Jerit Heechul kaget.
Jinki mengerutkan dahinya.
“Nyonya Kim
benar, Jaejoongie masih terlalu kecil untuk memiliki anak”
“Tapi aku
ingin menggendong cucu~”
“Key-ssi,
Jaejoongie belum berusia 17 tahun, ia masih sangat kecil”
“Chullie ah~”
“Dia masih
harus menyelesaikan pendidikannya, Key-ssi”
Aish.
Yeoja bermata kucing itu mengerucutkan bibirnya kesal.
Heechul menghela nafas bersama Jinki.
Oh well.
Walaupun mereka baru beberapa hari menjadi besan
karena hutang Kim Hangeng, kedua orang tua pengantin cepat akrab.
Orang tua Yunho sangat menyukai Jaejoong sejak mereka
mengenal namja cantik itu di acara pernikahan.
“Jadi kapan
Jaejoongie bisa hamil?” Tanya Key pelan.
“Setelah ulang
tahunnya yang ke 17, tentu saja” Sahut Heechul tersenyum.
Jish.
Yunho menghela nafasnya.
Ia mengerutkan dahi seraya menggeleng kecil.
Bagaimana bisa kedua yeoja itu mengatur-atur mengenai
kehamilan kekasihnya?
Ia suami Jaejoong!
Aigoo.
-------
“Masih
belajar?”
Jaejoong menolehkan wajahnya.
Menatap Yunho yang memasuki kamar.
Namja cantik itu mempoutkan bibirnya.
“Joongie nggak
ngerti yang iniiiii~ Uhhhh~!”
“Sini, coba
lihat”
Namja tampan itu duduk di samping Jaejoong.
Melirik buku namja cantik itu dan membaca soalnya.
Kemudian ia tersenyum kecil dan meraih pensil namja
cantik itu dan mencoret buku kosongnya.
“Caranya
seperti ini, cari jumlah sin dan cos-nya, kemudian masukkan persamaan trigonometri penjumlahan, ganti angkanya
dan tambahkan”
Jaejoong mengangguk-angguk masih mempoutkan bibirnya.
Yunho menyelesaikan soal itu dan memberikannya kepada
Jaejoong.
“Joongie
mengerti?”
Jaejoong mengangguk.
Ia merebut pensilnya dan menyalin jawaban Yunho di
buku tugasnya.
Mengacuhkan tatapan tajam dari mata musang itu.
Jish.
Ia terlihat seperti guru private istrinya sendiri sekarang.
“Joongie”
“Um?”
“Kau tidak
merasa terganggu dengan pernikahan ini?”
“Eh?”
“Aku terlihat
lebih pantas menjadi Appamu dari pada suamimu”
Hening.
Jaejoong terdiam.
Mata beningnya mengerjap pelan.
Yunho menatap penuh harap mata bening Jaejoong.
“Ani, Yunnie
suami Joongie, kenapa harus jadi Appa Joongie? Joongie sudah punya Appa”
Sahutnya memiringkan wajah.
Yunho menaikkan alisnya.
Kemudian ia tertawa geli dan menepuk lembut kepala
namja cantik itu.
Ia benar-benar polos.
Namja tampan itu kembali memperhatikan Jaejoong yang
melanjutkan tugasnya.
Lama mereka saling terdiam.
Sampai kemudian Yunho mendekatkan wajahnya dengan
Jaejoong dan menarik dagu namja cantik itu agar berhadapan dengannya.
Namja tampan itu langsung menyatukan bibir mereka.
Pensil Jaejoong terlepas dari genggaman.
Ia memejamkan matanya pelan.
Merasakan ciuman manis yang diberikan Yunho kepadanya.
Tidak lama kemudian namja tampan itu melepaskan
ciumannya.
Ia menatap mata bening itu.
“Kapan ciuman
pertamamu?” Tanya Yunho lembut.
Jaejoong menundukkan wajahnya.
Pipinya merona merah.
“Um..Di depan
Pastor” Bisiknya lucu.
Yunho tersenyum kecil.
Ia yang pertama hum?
CUP.
Jaejoong kembali memejamkan matanya saat Yunho
menciumnya lagi.
Ia hanya diam.
Membiarkan namja tampan itu menghisap dan melumat
manis bibirnya.
“Balas aku,
Joongie” Mohon Yunho melepas tautan bibir mereka.
Jaejoong mengerutkan dahinya.
“Otte?”
“Lakukan
seperti ini padaku”
Namja cantik itu meringis.
Merasakan gigitan lembut Yunho pada bibir bagian
bawahnya.
Jemarinya mencengkram bahu namja tampan itu saat ia
mencoba untuk menggigit bibir bawah Yunho.
“Mmh..Lebih
keras lagi, sayang” Bisik Yunho lembut.
Jaejoong memiringkan wajahnya.
Menggigit sekali lagi bibir namja tampan itu.
Kemudian Yunho membalasnya dengan hisapan manis pada
bibir bawah Jaejoong.
Namja cantik itu ikut melakukan hal yang sama pada
bibir atas Yunho.
Kemudian Yunho melepaskan tautan bibir mereka saat
Jaejoong mulai merasa sesak.
“Aku
mencintaimu, BooJae ah..” Bisik Yunho pelan.
Jaejoong tersenyum kecil.
Wajahnya terlihat merah padam.
Ia memeluk namja tampan itu dan menyurukkan wajahnya
di leher Yunho.
“Na do Yunnie
yah” Balasnya bergumam.
-------
“HUUAAAAA!!
HARI INI ULANGAN! JOONGIE BANGUN TERLAMBAT! YUNNIE YAH IREONAAAA!!”
Rumah besar itu terlihat riuh hari ini.
Para maid yang
biasanya berdiri diluar kamar Jaejoong dan Yunho sekarang berada di sekeliling
namja cantik itu.
Membantunya berpakaian dan membereskan tas sekolahnya.
Sementara Yunho tinggal memakai jasnya setelah mandi
kilat satu menit yang lalu.
DRAP DRAP DRAP!
“BooJae!
Pelan-pelan!” Teriak Yunho lantang.
Menatap ngeri Jaejoong yang berlari menuruni tangga
dengan kencang.
“TELAT TELAT
TELAAATT!” Jaejoong berteriak lantang.
Ia memakai sepatunya seraya membuka bibirnya menggigit
roti bakar yang disuapkan maid kepadanya.
Kemudian ia menyambar botol susu yang diberikan butler di pintu depan.
Lalu berlari memasuki Audy metalic milik Yunho.
“CEPAT YUNNIE
YAH! PPALIIIII~~!!”
Yunho meraih tas kerjanya dan memasuki mobil.
“MINHO-JUSSI!
KEBUT! BALAP!”
Supir bermata kodok itu terkekeh geli.
Ia mengangguk dan segera mengemudi dengan kencang.
Sementara Yunho mengatur nafasnya yang memburu.
“Yunnie yah,
mana rotimu?”
Eoh?
Namja tampan itu lupa mengambil roti sarapannya.
Jaejoong terlalu panik membuatnya tidak sempat
berpikir.
Aish.
Namja cantik itu membelah rotinya menjadi dua dan
memberikan sebagian kepada Yunho.
Mereka melahap roti bakar itu dengan cepat.
Kemudian Jaejoong meneguk susunya sampai setengah,
lalu memberikannya kepada Yunho.
“Aku tidak
minum susu, sayang”
“Susu penuh
kalsium, Yunnie yah! Minum!”
Yunho terpaksa mengalah.
Ia meneguk susu vanilla itu dan menyeka bibirnya
dengan tissue.
Jaejoong ikut melakukan hal yang sama dengannya.
“Sudah sampai,
Tuan”
Jaejoong segera membuka pintu mobil.
Yunho menarik tangan Jaejoong dan mengecup bibir
cherrynya.
Namja cantik itu tersenyum malu dan segera berlari
memasuki gerbang yang hampir ditutup.
“Anyeong bear!” Teriak Jaejoong dari balik pintu
pagar.
Yunho tertawa.
Ia mengangguk dan menutup jendela mobilnya saat Minho
melajukan kendaraan itu.
Fiuh~
Jaejoong menyeka dahinya.
Ia berlari memasuki kelas dan duduk di kursinya.
“Joongie ah,
tidak biasanya kau terlambat” Ujar Junsu.
Jaejoong menghembuskan nafas panjang.
“Joongie
bangun terlambat” Sahutnya.
“Joongieeeee~!
Junchaaan~! Dengar~! Gyyyyaaaaa~!!” Jerit Kyuhyun berlari ke arah mereka.
Jaejoong dan Junsu menoleh menatap Kyuhyun yang baru
saja memasuki kelas.
Namja evil itu terlihat merona dengan jemari yang
bergetar pelan.
“Changmin
Hyung menciumku~!” Bisiknya pelan.
Jaejoong dan Junsu membulatkan mata mereka.
“MWWOOOO?!”
Namja evil itu terkekeh kecil.
Ia merasakan wajahnya menghangat sekarang.
Aigoo~
Jantungnya masih berdebar-debar.
Jaejoong dan Junsu saling menatap satu sama lain.
“Kapten klub
basket itu?” Gumam Jaejoong tidak percaya.
“Yang populer
di antara para gadis ania?” Sambung Junsu kagum.
Kyuhyun tersenyum lebar.
“OMOOOOO!!”
Jerit mereka kompak.
Junsu segera memeluk Kyuhyun dan berteriak-teriak
dengan suara cemprengnya.
Membuat satu kelas melempari namja imut itu dengan
tissue gulung.
Jaejoong hanya tertawa geli.
“Bukankah dia ciuman
pertamamu Kyunnie ah? Kau beruntung sekali~” Bisik Junsu tersenyum senang.
Jaejoong terdiam.
Mata beningnya mengerjap pelan.
Mendadak ia menyentuh bibirnya dengan jari.
Ciuman pertama?
“Kyunnie ah,
bagaimana rasanya?” Tanya Jaejoong pelan.
Eoh?
Namja evil itu terkekeh setan.
Ia duduk di hadapan Jaejoong dan memicingkan matanya.
“Hanya kecupan
biasa, dan..Um..Sedikit lama” Bisiknya malu.
Junsu kembali berteriak.
Sementara Jaejoong tertegun.
“Ia
tidak..Menggigit bibirmu?” Tanyanya mengerutkan dahi.
Mata Junsu dan Kyuhyun sontak melebar.
Menatap Jaejoong yang memasang wajah polos.
“OMOOOOO!!
Jaejoongie! Jangan bilang kau melakukannya bersama suamimu!” Jerit mereka
berbisik.
Jaejoong merasakan pipinya merona.
Ia menundukkan wajahnya.
Kyuhyun memeluk gemas namja cantik itu dan
menggoyangkan tubuhnya kekiri dan kanan.
Membuat Jaejoong merasa sesak.
“Ternyata
wajah polosmu itu hanya kamuflase eoh? Kau bahkan satu tingkat lebih tinggi!”
Ujar Kyuhyun tertawa.
Junsu menepuk lengan Jaejoong.
“Apa lagi yang
dilakukannya padamu?”
“Um..Oppsso”
Kyuhyun dan Junsu saling melirik satu sama lain.
Kemudian mereka tersenyum jahil.
Kedua namja itu berbisik di tiap sisi telinga
Jaejoong.
“Kau harus
bersiap untuk level selanjutnya, Jaejoongie” Bisik Junsu geli.
“Level yang
lebih tinggi, suamimu akan menggunakan lidahnya~” Bisik Kyuhyun nakal.
BLUSH.
Wajah Jaejoong memerah sempurna walau ia tidak begitu
mengerti dengan yang dimaksud kedua sahabatnya.
Tapi yang jelas itu terdengar begitu---apa ya? Aish,
pokoknya begitu---uhum, dewasa.
“Cho Kyuhyun,
Kim Junsu, Jung Jaejoong, sudah selesai bisik-bisiknya?”
DEG.
Ketiga namja itu tersentak kaget.
Mereka mengangkat wajah dan memasang senyum manis
menatap wali kelas yang berambut panjang itu.
Satu kelas tertawa geli.
Junsu dan Kyuhyun segera duduk di kursi masing-masing.
Jam pelajaran pertama dimulai.
Mereka melaksanakan ulangan Matematika hari ini.
Semuanya terlihat serius mengerjakan soal.
Well, hanya namja cantik itu yang tidak bisa
berkonsentrasi penuh.
Ia masih memikirkan perkataan kedua sahabatnya tadi.
-------
Suara detak jam terdengar mendominasi kamar mewah
dengan aksen modern itu.
Mengisi keheningan di antara Jaejoong dan Yunho saat
ini.
Namja cantik itu mencengkram celananya seraya
menundukkan wajah.
Menghindari Yunho yang menatap tajam kertas
ulangannya.
“Kenapa bisa
40, Boo? Bukankah kita belajar bersama?” Tanya Yunho menghela nafasnya.
Jaejoong mempoutkan bibirnya manja.
Ia mengeluh.
“Joongie nggak
bisa konsentrasi..” Bisiknya.
Yunho duduk di hadapan Jaejoong.
Menatap wajah cantik itu.
“Waeyo?” Tanya
Yunho pelan.
Mendadak pipi itu merona manis.
Membuat Yunho sempat merasa bingung.
“Ada--Sesuatu”
Gumam Jaejoong tidak jelas.
“Apa?”
“Po-Pokoknya
seperti itu, ne, seperti itu”
“Joongie
sayang, aku tidak mengerti maksudmu”
“Tidak perlu
mengerti, bukan hal penting”
Hum?
Yunho menaikkan alisnya.
Sementara Jaejoong menggigit bibir bawahnya.
Namja tampan itu menghela nafasnya.
Ia menepuk kepala Jaejoong pelan.
“Yasudah, kka,
kita makan siang, nanti malam belajar lagi ne?”
Jaejoong mengangguk patuh.
Ia tersenyum kecil dan beranjak bangun mengikuti namja
tampan itu.
“Tuan Jung,
ada masalah mengenai kantor” Lapor Siwon saat Yunho menuruni tangga.
Namja tampan itu menoleh.
“Masalah apa?”
“Kepala bagian
produksi menilap uang perusahaan sebesar 100 juta won”
DEG.
Jaejoong refleks menolehkan wajahnya ke belakang.
Menatap raut wajah Yunho yang terlihat serius
sekarang.
Namja cantik itu menurunkan pandangannya dan kembali
menatap ke depan.
Jumlah itu, mengingatkannya akan latar belakang dari
pernikahan mereka.
“Sudah berapa
lama ia melakukan korupsi?”
“Menurut data
keuangan, sudah berlangsung selama dua bulan, Tuan”
“Aku ingin dia
dituntut dan sita seluruh kekayaannya”
“Tuan, ia
memiliki dua orang putri yang masih kecil”
“Itu
urusannya, kalau ia tidak melakukan kejahatan putrinya tidak akan menderita”
“Arasseo”
Yunho menghela nafas.
Ia memijat pelipisnya dan duduk di kursinya.
Selera makannya mendadak menghilang entah kemana.
Dua bulan? Itu berarti sudah lebih dari 200 juta won
yang dikorupsi oleh Go Ahra ania?
Aish.
“Yunnie, nanti
perutmu sakit” Ucap Jaejoong pelan.
Namja tampan itu mengangkat wajahnya.
Ia tersenyum kecil dan beranjak dari kursinya kemudian
mengacak rambut almond Jaejoong.
“Ada yang
harus kuurus di kantor, sayang, makanlah nanti perutmu sakit”
Jaejoong mempoutkan bibirnya kesal.
Ia mendorong piringnya menjauh dan memilih duduk di
taman belakang rumah.
“Kka,
makanlah” Ujar maid berambut blonde
itu tersenyum.
Ia meletakkan piring Jaejoong di samping namja cantik
itu.
Jaejoong mendengus.
“Joongie makan
kalau Yunnie makan!” Ketusnya kesal.
Maid itu hanya tersenyum manis.
Ia mengangguk dan berdiri di samping Jaejoong.
Menemani namja cantik itu memperhatikan
gumpalan-gumpalan awan yang terlihat tebal hari ini.
-------
“Kalau aku
menemukan kasus seperti ini lagi, aku tidak akan segan untuk langsung memecat
dan menuntutnya, mengerti?”
Ratusan karyawan Jung’s
Corp menyahut kompak.
Mereka berbaris rapi saat ini.
Yunho menghela nafas.
Ia melirik manajer bagian keuangannya.
“Apa ada yang
terganggu dengan korupsi yang dilakukan Ahra, Jessica Jung?”
“Aniya,
Presdir, semuanya baik-baik saja”
“Lain kali kau
harus lebih teliti saat menerima laporan keuangan dari seluruh bagian produksi”
“Arasseo”
Namja tampan itu segera meninggalkan karyawannya dan
beranjak pergi meninggalkan mereka.
Choi Siwon segera berjalan disampingnya.
“Tuan Jung,
ada masalah di rumah anda” Lapornya.
Aish.
Yunho memijat pelipisnya.
“Apa lagi?”
“Nyonya Jung
menolak makan siangnya sampai anda kembali”
“Mwo?”
“Jam berapa
sekarang?”
“Jam 4 sore,
Tuan”
Yunho berdecak kesal.
Ia segera berlari memasuki mobilnya dan memerintahkan
Minho untuk melaju kencang.
Kemudian ia segera turun dari mobil setelah Audy metalic hitam itu berhenti tepat di
depan rumahnya.
“Dimana
Joongie?”
“Di dalam
kamar, Tuan”
Yunho menghela nafas panjang.
Ia segera menaiki tangga dan masuk ke dalam kamar.
Namja tampan itu menaikkan alisnya.
Memperhatikan gumpalan menggemaskan di balik selimut
berwarna putih tulang itu.
Hahhh.
Yunho menaiki ranjang dan bertelungkup di samping
kekasihnya.
Mengusap lembut kepalanya yang terlihat menyembul dari
sana.
“Kka, kita
makan sekarang”
“Nafsu makan
Joongie hilang~!”
Yunho tersenyum kecil.
Ia merasa sangat gemas mendengar suara manja itu.
Aish.
Namja tampan itu mengecup puncak kepala Jaejoong dan
menyibak selimut tebal itu.
Jaejoong mengalihkan wajahnya dengan bibir yang
mempout sempurna.
Dahinya mengerut lucu.
Yunho mengecup lembut dahi namja cantik itu.
Kemudian ia mengecup kedua pipi Jaejoong.
Lalu hidung bangirnya.
Membuat Jaejoong mengeluh geli dan menatap wajah
tampan itu.
Namja tampan itu menatap dalam mata bening Jaejoong.
Sedetik kemudian ia mengecup lembut bibir cherry itu.
Meraupnya sedikit kasar dan menghisapnya manis.
Jaejoong mendongakkan wajahnya.
Jantungnya berdebar-debar.
Lama mereka saling memagut mesra satu sama lain.
Sampai kemudian Yunho menggigit bibir bawah Jaejoong
dan menariknya kasar.
Membuat namja cantik itu meringis dan membuka
mulutnya.
“Ungh”
Jaejoong mendesah saat ia merasakan sesuatu yang
kenyal dan lembut memasuki rongga mulutnya.
Mengabsen rata giginya dan menekan-nekan lidahnya.
Ia membuka matanya setengah, berusaha menormalkan
nafasnya yang mendadak sesak.
Tapi Yunho terlihat enggan menghentikan aktifitasnya
kali ini.
Jaejoong kembali memejamkan matanya dan membiarkan
Yunho mengaduk saliva mereka yang telah tercampur di dalam mulutnya dengan
lidah.
Membuat cairan bening dan kental itu mengalir
membasahi dagunya.
“Mpckk..mhh..hhh.hhhhh..hhhhh…”
Suara deru nafas terdengar jelas.
Namja cantik itu masih memejamkan matanya.
Membiarkan Yunho membersihkan sisa saliva mereka
disana.
Ia membuka matanya dan bergumam dalam hati.
Omo, Junsu dan Kyuhyun tidak akan percaya hal ini!
“Kka, kita
makan sekarang”
“Um..”
TBC.
:D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar