Tittle: THE UGLY YUNHO
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
ONESHOOT
Rating:
family-romance-hurt-friendship-fluffy
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
-------
“Penampilan
mungkin adalah segalanya bagi setiap orang, tapi tidak untukku”
.
.
.
Namja cantik itu mengerjapkan mata beningnya pelan.
Dahinya mengerut melirik jam beker yang sekarang
menunjukkan pukul 8 pagi.
Hahh.
Jaejoong menghela nafas.
Ia malas ke kampus hari ini.
SRET.
Namja cantik itu menolehkan wajahnya ke samping.
Menatap seduktif sosok tampan yang sedang terlelap
pulas itu.
Tunangannya terlihat enggan untuk bangun hm?
Jaejoong tersenyum kecil seraya menggulingkan tubuhnya
ke atas tubuh Yunho.
Ia mengusap rambut cokelat yang terlihat acak itu.
Membuat Yunho merasa terusik dan membuka mata
musangnya perlahan.
“Kau nakal
sekali eoh?” Ujar namja tampan itu tersenyum.
Jaejoong tidak menyahut.
Ia hanya terkekeh kecil dan mengecup lembut bibir
seksi itu.
“Aku
mencintaimu Yunnie yah” Bisiknya manis.
Yunho hanya tersenyum mendengarnya.
Ia mengusap punggung Jaejoong pelan dan mengecup
pipinya.
“I love you more than you know” Balasnya
berbisik.
Wajah Jaejoong terlihat merona.
Ia tersenyum sangat manis.
Kemudian ia beranjak dari tubuh Yunho dan mengusap
wajahnya.
“Aku mandi
duluan” Ujarnya seraya berjalan memasuki kamar mandi.
Oh well.
Yunho hanya menanggapinya dengan gumaman malas.
Ia kembali memejamkan matanya untuk tertidur.
Tapi sedetik kemudian ia melompat dari ranjang dan
menyusul kekasihnya di kamar mandi.
Mengganggu Jaejoong yang sedang dihujani shower.
Tidak lama setelahnya keduanya berpakaian.
Jaejoong mematut dirinya di hadapan cermin raksasa
yang ada di kamar mereka.
Menatap seduktif sosok cantik berambut almond dengan aksen gelombang yang
manis.
Baju putih dengan kerah yang terbuka di bagian zipper kiri.
Dan celana jeans
senada.
Cantik.
Sangat cantik.
Sangat kontras dengan tunangannya yang berada di
cermin satunya.
Yunho membuat rambutnya menjadi belahan samping dengan
wax yang menjadikan rambutnya tipis
di kepala.
Kacamata bulatnya yang aneh dengan kemeja panjang
dipadu sweater cokelat di atasnya.
Jemarinya menggenggam beberapa buku teks untuk materi kuliahnya.
Jelek.
Sangat jelek.
“Yunnie yah”
Panggil Jaejoong pelan.
Um?
Yunho menoleh dan terkejut mendapatkan satu ciuman
manis dari Jaejoong.
Namja cantik itu hanya terkekeh kecil.
Membuat Yunho menarik senyum manisnya.
-------
“Jaejoongie
Oppaaaa~!”
Well, Yunho yang berjalan di belakang Jaejoong hanya
bisa berdehem dan menundukkan wajahnya.
Ia tahu, dan ia sadar kalau kekasihnya adalah namja
terpopuler di kampus mereka.
Sementara dirinya?
Tidak ada yang mengenal siapa ia.
Mereka hanya tahu kalau ia namja culun yang
mendapatkan beasiswa.
“Jangan
seperti ini, ladies, kekasihku bisa
marah kalau ia lihat” Ujar Jaejoong tertawa.
Para yeoja yang berkerumun di sekeliling namja cantik
itu memperlihatkan wajah kecewa.
Jaejoong hanya tersenyum manis dan melangkah lebih
dulu meninggalkan mereka.
“Yunnie yah!
Jangan tinggalkan aku!” Ujar Jaejoong seraya mengejar kekasihnya.
Dan yah, satu lagi.
Satu kampus tahu kalau namja cantik itu telah memilih
sang namja culun untuk menjadi kekasihnya.
Tidak ada yang tidak bingung.
Kenapa sosok cantik nan indah itu bisa terpikat dengan
namja seperti Yunho.
Benar-benar ajaib.
“Fans-mu bisa marah, BooJae” Ujar Yunho
tersenyum dari balik kacamata bulatnya.
Jaejoong hanya acuh.
Ia menggandeng lengan kekasihnya dan berjalan
beriringan.
Yunho hanya bisa pasrah dengan tingkah manja
Jaejoongnya.
“Yunnie,
pulang nanti kita belanja otte?”
“Hmm, aku
tidak tahu---”
“Tidak terima
alasan! Kita belanjaa!”
“Aku masih ada
kelas sampai nanti sore, Jae”
“Aku marah!”
Aish.
Namja tampan itu hanya menghela nafasnya.
Ia menoleh ke samping dan mengecup lembut pipi namja
cantik itu.
“Arasseo, kita
belanja” Ujarnya.
Jaejoong mengembangkan senyum manisnya.
Mengacuhkan para penggemarnya yang tersulut api di
sekitar mereka.
Apa-apaan namja culun itu eoh?
Seenaknya saja ia menyentuh Jaejoong!
Yunho bisa merasakan tatapan tajam yang dilayangkan
orang-orang kepadanya.
Namun ia memilih untuk acuh.
Hal seperti ini sudah biasa ia dapatkan.
-------
“Yunnie, yang
ini otte?”
Yunho melirik kekasihnya.
Tersenyum manis dan menganggukkan wajahnya.
“Aigoo! Namja
itu cantik sekali, bagaimana bisa ia berpacaran dengan namja culun seperti
itu?”
Telinga Yunho mendengar jelas bisik-bisik para
pengunjung mall hari itu.
Namun sekali lagi, ia hanya bisa menghela nafas
pendek.
Apa pun jika Jaejoongnya senang maka ia menurut.
“Yunnieeeee~!”
Panggil Jaejoong kesal.
Yunho mengerjapkan matanya.
Ia mengangguk dan tersenyum kecil.
“Aish! Ada apa
denganmu eoh? Kenapa kau tidak fokus?”
“Aku merasa
risih, sayang, kau tahu kalau----”
“Sepertinya
yang ini cocok untukmu”
Yunho menghela nafas untuk yang kesekian kalinya.
Jaejoong benar-benar tidak mau mengerti dengan apa
yang sedang terjadi padanya saat ini.
“Yunnie, aku
ingin melihatmu mengenakan ini” Bisik Jaejoong pelan.
Eoh?
Yunho menaikkan alisnya melihat satu stel pakaian yang
ada di tangan Jaejoong.
“Kau yakin?
Bukankah dulu kau yang melarangku memakai pakaian seperti itu hm?”
Jaejoong mempoutkan bibirnya.
Dahinya mengerut manja.
Membuat Yunho mau tidak mau harus menurut patuh.
Ia segera menyambar pakaian itu dan masuk ke ruang ganti.
Beberapa menit kemudian Yunho beranjak keluar.
Membuat para pengunjung yang tadinya melirik remeh ke
arahnya membulatkan mata mereka.
Hei!
Kemana namja culun itu?
“Kau tampan, bear~” Puji Jaejoong tersenyum manis.
Yunho hanya balas tersenyum.
Ia menoleh ke belakang dan melirik bayangannya dari
cermin.
Ah, rambut cokelatnya yang terlihat acak membuatnya
tampak seksi.
Sweater rajut seleher berwarna abu-abu dengan kerah yang besar
itu membuat bentuk tubuh Yunho terlihat tegap.
Dengan celana jeans
berwarna hitam.
Mendadak matanya bergerak pelan.
Mengingat sepotong masa lalunya yang membekas.
Dulu, dua tahun yang lalu.
Ia sama seperti Jaejoong.
Namja terpopuler di kampusnya.
Kemana pun ia melangkah orang-orang pasti memandangnya
dengan kagum kepadanya.
Sampai kemudian tunangannya terbakar api cemburu saat
melihat dirinya dikerumuni banyak gadis.
Jaejoong tidak sadar kalau posisinya sama seperti
Yunho.
Mereka pasangan yang fenomenal sejak bertunangan.
Keduanya tampan dan cantik.
Keduanya sama-sama populer.
Keduanya dipuja banyak orang.
Tapi mendadak sosok tampan itu menghilang di mata
publik.
Mereka mengira Jaejoong berselingkuh dengan namja
culun di kampus.
Tidak ada satu pun yang tahu kalau namja culun itu
adalah Yunho sendiri.
Well, Jaejoong yang memaksa Yunho untuk berhenti
menjadi seorang yang populer.
Ah, egois memang.
Tapi Yunho cukup mengerti sifat kekasihnya yang satu
itu.
“Hanya aku
yang boleh menikmati ketampananmu Yunnie yah” Ujar Jaejoong seraya memeluk
namja tampan itu.
Yunho tersenyum kecil.
Jaejoongnya cukup posesif huh?
“Kka, kita
beli yang ini lalu pulang” Ajak namja cantik itu.
Yunho mengangguk.
Ia menggandeng jemari kekasihnya dan membawanya menuju
kasir.
Mengacuhkan orang-orang yang berbisik bingung.
Kemana perginya namja culun tadi?
-------
“YAA! Kau! Apa
kau tidak sadar dengan penampilan menggelikanmu itu eoh?!”
“Berani-beraninya kau menjalin hubungan dengan Jaejoong kami!”
“Kau tidak
pantas bersanding dengannya, culun!”
Yunho menundukkan wajahnya.
Ia bersandar pada dinding sekarang.
Membiarkan para penggemar Jaejoong mengerumuni
dirinya.
“Jauhi
Jaejoong atau kau mendapat akibatnya, culun! Hanya Jung Yunho yang bisa
berdampingan dengannya kau tahu itu eoh?!”
Namja tampan itu mengerjapkan matanya.
Jung Yunho?
Hanya Jung Yunho?
Begitukah?
Yunho mengangguk pelan.
Para yeoja itu berjalan meninggalkannya sendiri.
Lama Yunho terdiam di tempatnya.
Sampai kemudian ia mengangkat wajahnya dan berlari ke
toilet.
Sementara itu Jaejoong terlihat duduk sendiri di
kantin.
Ia mengeluh kesal.
Yunhonya tidak terlihat sejak tadi pagi.
Dan sekarang ia harus makan siang sendirian.
Aish, tidak sepenuhnya sendirian.
Puluhan fans-nya
ada di sekelilingnya.
Membuat Jaejoong semakin merasa kesal.
Mereka sangat berisik.
“OMOOOOO!!
YUNHO OPPA?!”
DEG.
Jeritan mendadak itu membuat Jaejoong sontak
mengangkat wajahnya.
Membulatkan mata beningnya melihat sosok tampan yang
sedang berjalan ke arahnya.
Yunho?
Apa yang dilakukannya?
Kenapa ia berpenampilan seperti itu??
“KKYYYYAA!
OPPA KAU KEMBALI!!” Jerit para yeoja.
Yunho hanya tersenyum kecil.
Ia menatap tajam kekasihnya dan menarik tangannya
dengan kasar.
Para yeoja yang melihat itu segera melindungi
Jaejoong.
“Oppa kami
mohon jangan marah! Jaejoong Oppa tidak menyukai namja culun itu! Ia dipaksa
olehnya!”
Eoh?
Jaejoong mengerutkan dahinya.
Sementara Yunho menahan kekehannya.
Well, mereka tidak sadar kalau mereka sedang
membicarakan dirinya eoh?
“Kka, ikut
aku” Ujar Yunho menarik Jaejoong.
Namja cantik itu hanya bisa menurut dengan raut wajah
tidak senang.
Para yeoja berteriak lantang di tempat.
Ah, akhirnya sang pangeran kembali!
“Ngomong-ngomong, ada yang melihat si culun?”
Mereka semua saling mengerutkan dahi satu sama lain.
Benar, kemana si culun itu?
Seharusnya ia melihat adegan ini ania?
-------
“Apa maksudmu
muncul dengan cara seperti itu, Yunnie?!” Teriak Jaejoong marah.
Yunho menghembuskan nafas panjang.
Mereka membolos kuliah untuk siang ini.
Namja cantik itu mendengus keras.
Ia duduk di atas ranjang.
“Kau tahu aku
tidak suka kalau kau seperti itu! Kenapa---”
“Kenapa kau
tidak pernah mengerti?”
Mwo?
Jaejoong terdiam.
Ia menggerakkan mata beningnya menatap Yunho.
“Kau sendiri
tidak suka kalau aku dikelilingi para gadis, kenapa kau tidak mengerti
perasaanku yang juga melihatmu dikelilingi para gadis huh?” Tanya Yunho ketus.
“…” Jaejoong
tidak menyahut, ia merapatkan bibirnya.
“Aku tahu
kalau kita sama-sama egois, aku tidak suka melihatmu seperti itu dan kau pun
sama denganku, tapi---”
“Tapi kau
tidak mengerti! Saat kau populer di antara mereka aku sulit mendekatimu! Mereka
tidak membiarkan kita bersama dalam jangka waktu yang lama, Yunnie yah!”
“Lalu kau
pikir dengan mengubahku semuanya berubah? Waktu kita untuk bersama memang
banyak, BooJae, tapi kau tidak tahu kalau keadaan di sekitarku berubah total!
Mereka bahkan menyudutkan aku dan selalu meneriakiku kalau kita tidak bersama!”
“Kau benar,
aku memang tidak mengerti!”
Hening.
Hanya terdengar suara deru nafas yang didominasi
dengan detakan jarum jam yang ada di dinding.
Keduanya saling mengerutkan dahi satu sama lain.
Sampai kemudian Yunho mengangkat wajahnya dan menatap
tajam wajah cantik itu.
“Baiklah,
mulai besok kita bertukar tempat”
“Mwo? Apa
maksudmu?”
“Kau akan
mengerti perasaanku kalau kau berada di posisi yang sama denganku, mulai besok
kau harus berpenampilan culun sepertiku dan aku seperti dirimu”
“Kau
bercanda?!”
“Wae? Kau
tidak mau? Apa kau malu eoh?”
Jaejoong terdiam.
Dahinya mengerut kesal.
Nafasnya menderu hebat.
Yunho menghela nafas.
Ia segera memeluk namja cantik itu dan mengecup
pinggir dahinya lembut.
“Kau tahu, aku
hanya ingin kau mengerti, sayang, bahwa semua ini tidak mudah” Bisik Yunho
pelan.
Jaejoong hanya menghembuskan nafas panjang.
-------
“Aku tidak
pernah melihat anak culun itu di kampus kita! Siapa dia?”
“Ah, namja itu
sangat pantas bersanding dengan culun kita ania? Hahaha”
“Seharusnya si
culun melihat anak baru itu! Ia pasti langsung jatuh cinta!”
“Percuma, si
culun menghilang sejak kemarin!”
“KKYYYYYAAA!
YUNHO OPPPAAAA!!”
Namja cantik itu merasakan matanya panas.
Ia menundukkan wajahnya dalam.
Jujur, ia sama sekali tidak senang dengan situasi
seperti ini.
Dimana ia diasingkan oleh semua orang dan tidak bisa
mendekati kekasihnya kecuali kekasihnya yang lebih dulu mendekatinya.
Persis seperti keadaan Yunho sebelumnya.
“Pagi, sayang”
Ujar Yunho seraya mengecup bibir Jaejoong.
Membuat para yeoja yang ada berteriak lantang
sementara Jaejoong membulatkan matanya.
“Kenapa Yunho
Oppa menciumnya?! Apa dia juga buta seperti Jaejoong Oppa?!”
“Jangan bilang
kalau Yunho Oppa sedang balas dendam karena Jaejoong Oppa menjalin hubungan
dengan si culun selama ia tidak ada!”
Hmp.
Yunho menarik senyumnya.
Ia semakin erat merengkuh pundak kekasihnya dan
menghirup wangi vanilla dari rambut almond-nya
yang ditata klimis.
“Kau tidak
perlu khawatir, sayang, aku akan menjemputmu setelah kelas selesai” Ujar Yunho
pelan.
Jaejoong mengangguk.
Ia menghela nafasnya.
Lalu membenarkan letak kacamata bulat milik Yunho.
Ah, ia tidak terbiasa dengan benda ini.
Namja tampan itu sudah beranjak dari sisinya.
Memasuki kelas pertamanya pagi ini.
Sementara Jaejoong berjalan sendiri menuju kelasnya.
Ia meringis saat orang-orang menatapnya tajam.
Ia ingin menangis sekarang.
Tapi dulu Yunho tidak pernah melakukannya ania?
GREPP!
DEG!
Jaejoong tersentak kaget saat seseorang mencengkram
lengannya ketika ia hendak memasuki kelas.
Namja cantik itu menolehkan wajahnya dan membulatkan
matanya menatap puluhan penggemarnya selama ini.
“IKUT KAMI!”
Ujar mereka lantang.
Jaejoong terhenyak.
Jantungnya berdebar kencang.
Jemarinya bergetar.
Ia melangkah terseret karena tarikan dan dorongan
kasar dari yeoja-yeoja itu.
BRUKK!
Namja cantik itu meringis.
Merasakan punggungnya dibentur ke dinding halaman belakang kampus.
Jaejoong menundukkan wajahnya dalam.
“YAA! Apa kau
tidak sadar muka eoh?! Beraninya mendekati Yunho Oppa!”
“Datang dari
abad berapa kau hah?! Tiba-tiba saja muncul dan mencium Yunho Oppa kami!”
“Kau sama
sekali tidak pantas bersanding dengannya! Apa kau tahu itu eoh?! Yunho Oppa
hanya memanfaatkanmu karena ia ingin balas dendam kepada kekasihnya!”
“Aishh,
seharusnya kau melihat kekasih Yunho Oppa! Kau pasti akan langsung bunuh diri
karena kau dan Jaejoong Oppa sangat jauh berbeda!”
Namja cantik itu menggigit bibirnya erat.
Menahan tangis yang hendak tumpah.
Ia tidak tahu kalau penggemarnya bisa seganas ini.
Apa dulu Yunho selalu di bully seperti ini?
“Yunho Oppa
sudah kembali! Itu tandanya ia akan kembali dengan kekasihnya! Awas saja kalau
kau masih berada di sekitar Yunho Oppa! Kau akan merasakan akibatnya, culun!”
Jaejoong meringis saat yeoja-yeoja itu menendangi
kakinya.
Air matanya mengalir deras.
Wajahnya terlihat memerah.
Yeoja-yeoja itu berdecih dan meninggalkan Jaejoong
disana.
Mengacuhkan namja cantik yang kini berjongkok itu.
Jaejoong terisak lirih.
Memeluk buku-buku teks
yang ada di dekapannya.
“Mianhae..Hiks..Mianhae Yunnie yah..Hiks..”
-------
Yunho mengerutkan dahinya khawatir.
Ia tidak melihat Jaejoongnya sejak tadi.
Kemana namja cantik itu?
Aish.
Yunho takut kalau terjadi sesuatu kepadanya.
“Kalian lihat
kekasihku?” Tanya Yunho menghentikan beberapa yeoja yang hendak keluar kampus.
Mereka tersentak kaget.
Saling melirik satu sama lain lalu menggeleng kompak.
Membuat Yunho menghela nafasnya.
“Sepertinya ia
sudah pulang, Oppa” Sahut yeoja berambut blonde yang berdiri di depan lokernya.
Yunho menaikkan alis.
Ia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi namja cantik
itu.
Tidak diangkat.
Aish!
Yunho meringis frustasi.
Ia baru saja akan mencari Jaejoong ke halaman
belakang, namun sebuah pesan dari namja cantik itu menghentikan gerakannya.
‘From: BooJae
Aku sudah pulang’
Yunho menghela nafas lega.
Ia segera berlari ke parkiran dan masuk ke dalam mobil
mewahnya.
Namja tampan itu mengemudikan mobilnya dengan kencang.
Ia segera keluar dari mobil dan memasuki rumahnya
ketika sampai.
Berlari menaiki tangga dan membuka kasar pintu
kamarnya.
Nafasnya menderu kencang.
Menatap Jaejoongnya yang sedang menangis di atas
ranjang.
Ia bersandar pada kepala ranjang seraya menekuk
kakinya.
Omo.
Yunho merasa berdosa sekarang.
Ia berjalan menghampiri Jaejoong dan duduk di
sampingnya.
“BooJae”
Panggilnya pelan.
Jaejoong tidak menyahut.
Ia tersengguk keras dan menutup wajahnya.
Membuat Yunho mengulurkan tangannya menarik jemari
Jaejoong.
“Sssh, jangan
menangis ne?”
Namja cantik itu tidak menurut.
Tangisnya malah pecah.
Yunho segera merengkuhnya dan memeluknya dengan erat.
Membiarkan Jaejoong membasahi pakaiannya dengan air
mata.
Namja tampan itu menepuk-nepuk pelan punggung
kekasihnya yang bergetar.
Ia mengecup puncak kepala Jaejoong berkali-kali.
Sampai kemudian tangis kencang itu mereda perlahan.
Yunho melonggarkan pelukannya dan mengusap pipi basah
namja cantik itu seraya menatap mata beningnya.
“Mereka
melakukan sesuatu kepadamu?” Tanya Yunho pelan.
“Mereka
berteriak..” Sahut Jaejoong lirih.
“Lalu?”
“Mereka
menendang kakiku..”
“Sakit?”
“Ung..”
Yunho melepaskan rengkuhannya di tubuh Jaejoong.
Ia meraih kaki namja cantik itu dan mengusap betisnya
pelan.
Kemudian ia mencium lutut namja cantik itu dan
mengendus betisnya lembut.
Membuat Jaejoong meringis geli.
“Yunnie yah”
Panggilnya mencoba menghentikan Yunho.
Namja tampan itu mengangkat wajahnya.
Kembali menghadap wajah cantik yang sembab itu.
“Maaf” Bisik
Jaejoong lirih.
Yunho tersenyum kecil.
Ia mengecup dahi Jaejoong lama.
Namja cantik itu memeluk leher Yunho.
“Kau mengerti
sekarang?”
“Aku mengerti
perasaanmu..”
“BooJae”
“Um?”
“Penampilan
mungkin adalah segalanya bagi setiap orang, tapi tidak untukku”
“…”
“Aku tidak
peduli dengan penampilan, aku tidak peduli harus bersikap seperti apa, aku sama
sekali tidak peduli, selama kau masih bersamaku dan selama aku masih
mencintaimu”
“…”
“Kau
mengerti?”
“Aku
mengerti..”
Yunho tersenyum simpul.
Ia tahu Jaejoongnya benar-benar mengerti.
Namja tampan itu mengecup hidung Jaejoong lembut dan
menurunkan bibirnya menyentuh bibir cherry itu.
Menghisapnya lembut dan melumatnya manis.
Membuat jemari Jaejoong yang semula berada di
tengkuknya berpindah mencengkram rambut cokelatnya.
-------
Suasana kampus terlihat riuh hari ini.
Para yeoja kembali meributkan Jaejoong yang mendadak
muncul setelah menghilang kemarin.
Yunho tidak kelihatan hari ini.
“Ah”
Jaejoong mengerjapkan matanya saat melihat kekasihnya
yang berjalan ke arahnya dari gerbang yang satunya.
Ia tersenyum kecil.
Mengacuhkan reaksi heboh para penggemarnya yang
melihat namja culun itu.
Ish, kenapa ia kembali muncul?
“Yunnie yah”
Panggil Jaejoong melebarkan senyumnya.
Eoh?
Mwo?
Mwoya?
Yunnie?
Yeoja-yeoja itu sontak mengerutkan dahi mereka.
Bukankah panggilan itu hanya untuk kekasih Jaejoong
yang sebenarnya?
Yunho Oppa ania?
Yunho Oppa ania?
“KKYYYYYAAAA!!”
Para yeoja yang berdiri di belakang Yunho saling
berteriak lantang satu sama lain.
Mereka terlihat sangat histeris ketika namja tampan
itu membuka kacamata bulatnya.
Jaejoong mendekati Yunho.
Ia tertawa geli dan mengacak rambut klimis namja
tampan itu.
Kemudian jemari lentiknya membuka dua kancing teratas
kemeja Yunho.
“YUNHO OPPA?!”
Namja tampan itu mengusap lembut wajah cantik
kekasihnya.
Ia mengecup lembut bibir cherry itu dan merangkul
pinggang rampingnya.
Jaejoong terkekeh geli saat bibir seksi Yunho
menjelajahi lekukan leher jenjang miliknya seraya berjalan memasuki kampus.
Mengacuhkan puluhan yeoja yang terpaku di tempat.
Mata mereka mengerjap tidak percaya.
“Omo, jadi si
culun itu adalah Yunho Oppa?” Gumam mereka kaget.
Saling melirik satu sama lain.
Kemudian kembali mengerutkan dahi.
“Lalu siapa
namja culun yang satunya lagi?”
END.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar