This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Senin, 07 Januari 2013

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/THE UGLY YUNHO



Tittle: THE UGLY YUNHO

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-hurt-friendship-fluffy

WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


  “Penampilan mungkin adalah segalanya bagi setiap orang, tapi tidak untukku”

.
.
.

Namja cantik itu mengerjapkan mata beningnya pelan.
Dahinya mengerut melirik jam beker yang sekarang menunjukkan pukul 8 pagi.
Hahh.
Jaejoong menghela nafas.
Ia malas ke kampus hari ini.


SRET.

Namja cantik itu menolehkan wajahnya ke samping.
Menatap seduktif sosok tampan yang sedang terlelap pulas itu.
Tunangannya terlihat enggan untuk bangun hm?

Jaejoong tersenyum kecil seraya menggulingkan tubuhnya ke atas tubuh Yunho.
Ia mengusap rambut cokelat yang terlihat acak itu.
Kemudian menelusuri hidung tegasnya dengan jari telunjuk.

Membuat Yunho merasa terusik dan membuka mata musangnya perlahan.

  “Kau nakal sekali eoh?” Ujar namja tampan itu tersenyum.

Jaejoong tidak menyahut.
Ia hanya terkekeh kecil dan mengecup lembut bibir seksi itu.

  “Aku mencintaimu Yunnie yah” Bisiknya manis.

Yunho hanya tersenyum mendengarnya.
Ia mengusap punggung Jaejoong pelan dan mengecup pipinya.

  I love you more than you know” Balasnya berbisik.

Wajah Jaejoong terlihat merona.
Ia tersenyum sangat manis.
Kemudian ia beranjak dari tubuh Yunho dan mengusap wajahnya.

  “Aku mandi duluan” Ujarnya seraya berjalan memasuki kamar mandi.

Oh well.
Yunho hanya menanggapinya dengan gumaman malas.
Ia kembali memejamkan matanya untuk tertidur.
Tapi sedetik kemudian ia melompat dari ranjang dan menyusul kekasihnya di kamar mandi.
Mengganggu Jaejoong yang sedang dihujani shower.

Tidak lama setelahnya keduanya berpakaian.
Jaejoong mematut dirinya di hadapan cermin raksasa yang ada di kamar mereka.
Menatap seduktif sosok cantik berambut almond dengan aksen gelombang yang manis.
Baju putih dengan kerah yang terbuka di bagian zipper kiri.
Dan celana jeans senada.

Cantik.

Sangat cantik.

Sangat kontras dengan tunangannya yang berada di cermin satunya.
Yunho membuat rambutnya menjadi belahan samping dengan wax yang menjadikan rambutnya tipis di kepala.
Kacamata bulatnya yang aneh dengan kemeja panjang dipadu sweater cokelat di atasnya.
Jemarinya menggenggam beberapa buku teks untuk materi kuliahnya.

Jelek.

Sangat jelek.

  “Yunnie yah” Panggil Jaejoong pelan.

Um?
Yunho menoleh dan terkejut mendapatkan satu ciuman manis dari Jaejoong.
Namja cantik itu hanya terkekeh kecil.
Membuat Yunho menarik senyum manisnya.


-------


  “Jaejoongie Oppaaaa~!”

Well, Yunho yang berjalan di belakang Jaejoong hanya bisa berdehem dan menundukkan wajahnya.
Ia tahu, dan ia sadar kalau kekasihnya adalah namja terpopuler di kampus mereka.
Sementara dirinya?
Tidak ada yang mengenal siapa ia.
Mereka hanya tahu kalau ia namja culun yang mendapatkan beasiswa.

  “Jangan seperti ini, ladies, kekasihku bisa marah kalau ia lihat” Ujar Jaejoong tertawa.

Para yeoja yang berkerumun di sekeliling namja cantik itu memperlihatkan wajah kecewa.
Jaejoong hanya tersenyum manis dan melangkah lebih dulu meninggalkan mereka.

  “Yunnie yah! Jangan tinggalkan aku!” Ujar Jaejoong seraya mengejar kekasihnya.

Dan yah, satu lagi.
Satu kampus tahu kalau namja cantik itu telah memilih sang namja culun untuk menjadi kekasihnya.
Tidak ada yang tidak bingung.
Kenapa sosok cantik nan indah itu bisa terpikat dengan namja seperti Yunho.

Benar-benar ajaib.

  Fans-mu bisa marah, BooJae” Ujar Yunho tersenyum dari balik kacamata bulatnya.

Jaejoong hanya acuh.
Ia menggandeng lengan kekasihnya dan berjalan beriringan.
Yunho hanya bisa pasrah dengan tingkah manja Jaejoongnya.

  “Yunnie, pulang nanti kita belanja otte?”

  “Hmm, aku tidak tahu---”

  “Tidak terima alasan! Kita belanjaa!”

  “Aku masih ada kelas sampai nanti sore, Jae”

  “Aku marah!”

Aish.
Namja tampan itu hanya menghela nafasnya.
Ia menoleh ke samping dan mengecup lembut pipi namja cantik itu.

  “Arasseo, kita belanja” Ujarnya.

Jaejoong mengembangkan senyum manisnya.
Mengacuhkan para penggemarnya yang tersulut api di sekitar mereka.
Apa-apaan namja culun itu eoh?
Seenaknya saja ia menyentuh Jaejoong!

Yunho bisa merasakan tatapan tajam yang dilayangkan orang-orang kepadanya.
Namun ia memilih untuk acuh.
Hal seperti ini sudah biasa ia dapatkan.


-------


  “Yunnie, yang ini otte?”

Yunho melirik kekasihnya.
Tersenyum manis dan menganggukkan wajahnya.

  “Aigoo! Namja itu cantik sekali, bagaimana bisa ia berpacaran dengan namja culun seperti itu?”

Telinga Yunho mendengar jelas bisik-bisik para pengunjung mall hari itu.
Namun sekali lagi, ia hanya bisa menghela nafas pendek.
Apa pun jika Jaejoongnya senang maka ia menurut.

  “Yunnieeeee~!” Panggil Jaejoong kesal.

Yunho mengerjapkan matanya.
Ia mengangguk dan tersenyum kecil.

  “Aish! Ada apa denganmu eoh? Kenapa kau tidak fokus?”

  “Aku merasa risih, sayang, kau tahu kalau----”

  “Sepertinya yang ini cocok untukmu”

Yunho menghela nafas untuk yang kesekian kalinya.
Jaejoong benar-benar tidak mau mengerti dengan apa yang sedang terjadi padanya saat ini.

  “Yunnie, aku ingin melihatmu mengenakan ini” Bisik Jaejoong pelan.

Eoh?
Yunho menaikkan alisnya melihat satu stel pakaian yang ada di tangan Jaejoong.

  “Kau yakin? Bukankah dulu kau yang melarangku memakai pakaian seperti itu hm?”

Jaejoong mempoutkan bibirnya.
Dahinya mengerut manja.
Membuat Yunho mau tidak mau harus menurut patuh.

Ia segera menyambar pakaian itu dan masuk  ke ruang ganti.
Beberapa menit kemudian Yunho beranjak keluar.
Membuat para pengunjung yang tadinya melirik remeh ke arahnya membulatkan mata mereka.

Hei!

Kemana namja culun itu?

  “Kau tampan, bear~” Puji Jaejoong tersenyum manis.

Yunho hanya balas tersenyum.
Ia menoleh ke belakang dan melirik bayangannya dari cermin.

Ah, rambut cokelatnya yang terlihat acak membuatnya tampak seksi.
Sweater rajut seleher berwarna abu-abu dengan kerah yang besar itu membuat bentuk tubuh Yunho terlihat tegap.
Dengan celana jeans berwarna hitam.

Mendadak matanya bergerak pelan.
Mengingat sepotong masa lalunya yang membekas.

Dulu, dua tahun yang lalu.
Ia sama seperti Jaejoong.
Namja terpopuler di kampusnya.
Kemana pun ia melangkah orang-orang pasti memandangnya dengan kagum kepadanya.
Sampai kemudian tunangannya terbakar api cemburu saat melihat dirinya dikerumuni banyak gadis.
Jaejoong tidak sadar kalau posisinya sama seperti Yunho.

Mereka pasangan yang fenomenal sejak bertunangan.
Keduanya tampan dan cantik.
Keduanya sama-sama populer.
Keduanya dipuja banyak orang.

Tapi mendadak sosok tampan itu menghilang di mata publik.
Mereka mengira Jaejoong berselingkuh dengan namja culun di kampus.
Tidak ada satu pun yang tahu kalau namja culun itu adalah Yunho sendiri.
Well, Jaejoong yang memaksa Yunho untuk berhenti menjadi seorang yang populer.

Ah, egois memang.
Tapi Yunho cukup mengerti sifat kekasihnya yang satu itu.

  “Hanya aku yang boleh menikmati ketampananmu Yunnie yah” Ujar Jaejoong seraya memeluk namja tampan itu.

Yunho tersenyum kecil.
Jaejoongnya cukup posesif huh?

  “Kka, kita beli yang ini lalu pulang” Ajak namja cantik itu.

Yunho mengangguk.
Ia menggandeng jemari kekasihnya dan membawanya menuju kasir.
Mengacuhkan orang-orang yang berbisik bingung.
Kemana perginya namja culun tadi?


-------


  “YAA! Kau! Apa kau tidak sadar dengan penampilan menggelikanmu itu eoh?!”

  “Berani-beraninya kau menjalin hubungan dengan Jaejoong kami!”

  “Kau tidak pantas bersanding dengannya, culun!”

Yunho menundukkan wajahnya.
Ia bersandar pada dinding sekarang.
Membiarkan para penggemar Jaejoong mengerumuni dirinya.

  “Jauhi Jaejoong atau kau mendapat akibatnya, culun! Hanya Jung Yunho yang bisa berdampingan dengannya kau tahu itu eoh?!”

Namja tampan itu mengerjapkan matanya.
Jung Yunho?
Hanya Jung Yunho?
Begitukah?
Yunho mengangguk pelan.

Para yeoja itu berjalan meninggalkannya sendiri.
Lama Yunho terdiam di tempatnya.
Sampai kemudian ia mengangkat wajahnya dan berlari ke toilet.

Sementara itu Jaejoong terlihat duduk sendiri di kantin.
Ia mengeluh kesal.
Yunhonya tidak terlihat sejak tadi pagi.
Dan sekarang ia harus makan siang sendirian.

Aish, tidak sepenuhnya sendirian.
Puluhan fans-nya ada di sekelilingnya.
Membuat Jaejoong semakin merasa kesal.

Mereka sangat berisik.
 
  “OMOOOOO!! YUNHO OPPA?!”


DEG.

Jeritan mendadak itu membuat Jaejoong sontak mengangkat wajahnya.
Membulatkan mata beningnya melihat sosok tampan yang sedang berjalan ke arahnya.
Yunho?
Apa yang dilakukannya?
Kenapa ia berpenampilan seperti itu??

  “KKYYYYAA! OPPA KAU KEMBALI!!” Jerit para yeoja.

Yunho hanya tersenyum kecil.
Ia menatap tajam kekasihnya dan menarik tangannya dengan kasar.
Para yeoja yang melihat itu segera melindungi Jaejoong.

  “Oppa kami mohon jangan marah! Jaejoong Oppa tidak menyukai namja culun itu! Ia dipaksa olehnya!”

Eoh?

Jaejoong mengerutkan dahinya.
Sementara Yunho menahan kekehannya.
Well, mereka tidak sadar kalau mereka sedang membicarakan dirinya eoh?

  “Kka, ikut aku” Ujar Yunho menarik Jaejoong.

Namja cantik itu hanya bisa menurut dengan raut wajah tidak senang.
Para yeoja berteriak lantang di tempat.
Ah, akhirnya sang pangeran kembali!

  “Ngomong-ngomong, ada yang melihat si culun?”

Mereka semua saling mengerutkan dahi satu sama lain.
Benar, kemana si culun itu?
Seharusnya ia melihat adegan ini ania?


-------


  “Apa maksudmu muncul dengan cara seperti itu, Yunnie?!” Teriak Jaejoong marah.

Yunho menghembuskan nafas panjang.
Mereka membolos kuliah untuk siang ini.
Namja cantik itu mendengus keras.
Ia duduk di atas ranjang.

  “Kau tahu aku tidak suka kalau kau seperti itu! Kenapa---”

  “Kenapa kau tidak pernah mengerti?”

Mwo?

Jaejoong terdiam.
Ia menggerakkan mata beningnya menatap Yunho.

  “Kau sendiri tidak suka kalau aku dikelilingi para gadis, kenapa kau tidak mengerti perasaanku yang juga melihatmu dikelilingi para gadis huh?” Tanya Yunho ketus.

  “…” Jaejoong tidak menyahut, ia merapatkan bibirnya.

  “Aku tahu kalau kita sama-sama egois, aku tidak suka melihatmu seperti itu dan kau pun sama denganku, tapi---”

  “Tapi kau tidak mengerti! Saat kau populer di antara mereka aku sulit mendekatimu! Mereka tidak membiarkan kita bersama dalam jangka waktu yang lama, Yunnie yah!”

  “Lalu kau pikir dengan mengubahku semuanya berubah? Waktu kita untuk bersama memang banyak, BooJae, tapi kau tidak tahu kalau keadaan di sekitarku berubah total! Mereka bahkan menyudutkan aku dan selalu meneriakiku kalau kita tidak bersama!”

  “Kau benar, aku memang tidak mengerti!”

Hening.

Hanya terdengar suara deru nafas yang didominasi dengan detakan jarum jam yang ada di dinding.
Keduanya saling mengerutkan dahi satu sama lain.
Sampai kemudian Yunho mengangkat wajahnya dan menatap tajam wajah cantik itu.

  “Baiklah, mulai besok kita bertukar tempat”

  “Mwo? Apa maksudmu?”

  “Kau akan mengerti perasaanku kalau kau berada di posisi yang sama denganku, mulai besok kau harus berpenampilan culun sepertiku dan aku seperti dirimu”

  “Kau bercanda?!”

  “Wae? Kau tidak mau? Apa kau malu eoh?”

Jaejoong terdiam.
Dahinya mengerut kesal.
Nafasnya menderu hebat.

Yunho menghela nafas.
Ia segera memeluk namja cantik itu dan mengecup pinggir dahinya lembut.

  “Kau tahu, aku hanya ingin kau mengerti, sayang, bahwa semua ini tidak mudah” Bisik Yunho pelan.

Jaejoong hanya menghembuskan nafas panjang.


-------


  “Aku tidak pernah melihat anak culun itu di kampus kita! Siapa dia?”

  “Ah, namja itu sangat pantas bersanding dengan culun kita ania? Hahaha”

  “Seharusnya si culun melihat anak baru itu! Ia pasti langsung jatuh cinta!”

  “Percuma, si culun menghilang sejak kemarin!”

  “KKYYYYYAAA! YUNHO OPPPAAAA!!”

Namja cantik itu merasakan matanya panas.
Ia menundukkan wajahnya dalam.
Jujur, ia sama sekali tidak senang dengan situasi seperti ini.
Dimana ia diasingkan oleh semua orang dan tidak bisa mendekati kekasihnya kecuali kekasihnya yang lebih dulu mendekatinya.

Persis seperti keadaan Yunho sebelumnya.

  “Pagi, sayang” Ujar Yunho seraya mengecup bibir Jaejoong.

Membuat para yeoja yang ada berteriak lantang sementara Jaejoong membulatkan matanya.

  “Kenapa Yunho Oppa menciumnya?! Apa dia juga buta seperti Jaejoong Oppa?!”

  “Jangan bilang kalau Yunho Oppa sedang balas dendam karena Jaejoong Oppa menjalin hubungan dengan si culun selama ia tidak ada!”

Hmp.
Yunho menarik senyumnya.
Ia semakin erat merengkuh pundak kekasihnya dan menghirup wangi vanilla dari rambut almond-nya yang ditata klimis.

  “Kau tidak perlu khawatir, sayang, aku akan menjemputmu setelah kelas selesai” Ujar Yunho pelan.

Jaejoong mengangguk.
Ia menghela nafasnya.
Lalu membenarkan letak kacamata bulat milik Yunho.
Ah, ia tidak terbiasa dengan benda ini.

Namja tampan itu sudah beranjak dari sisinya.
Memasuki kelas pertamanya pagi ini.
Sementara Jaejoong berjalan sendiri menuju kelasnya.

Ia meringis saat orang-orang menatapnya tajam.
Ia ingin menangis sekarang.
Tapi dulu Yunho tidak pernah melakukannya ania?


GREPP!


DEG!


Jaejoong tersentak kaget saat seseorang mencengkram lengannya ketika ia hendak memasuki kelas.
Namja cantik itu menolehkan wajahnya dan membulatkan matanya menatap puluhan penggemarnya selama ini.

  “IKUT KAMI!” Ujar mereka lantang.

Jaejoong terhenyak.
Jantungnya berdebar kencang.
Jemarinya bergetar.
Ia melangkah terseret karena tarikan dan dorongan kasar dari yeoja-yeoja itu.


BRUKK!

Namja cantik itu meringis.
Merasakan punggungnya dibentur ke dinding halaman belakang  kampus.
Jaejoong menundukkan wajahnya dalam.

  “YAA! Apa kau tidak sadar muka eoh?! Beraninya mendekati Yunho Oppa!”

  “Datang dari abad berapa kau hah?! Tiba-tiba saja muncul dan mencium Yunho Oppa kami!”

  “Kau sama sekali tidak pantas bersanding dengannya! Apa kau tahu itu eoh?! Yunho Oppa hanya memanfaatkanmu karena ia ingin balas dendam kepada kekasihnya!”

  “Aishh, seharusnya kau melihat kekasih Yunho Oppa! Kau pasti akan langsung bunuh diri karena kau dan Jaejoong Oppa sangat jauh berbeda!”

Namja cantik itu menggigit bibirnya erat.
Menahan tangis yang hendak tumpah.
Ia tidak tahu kalau penggemarnya bisa seganas ini.
Apa dulu Yunho selalu di ­bully seperti ini?

  “Yunho Oppa sudah kembali! Itu tandanya ia akan kembali dengan kekasihnya! Awas saja kalau kau masih berada di sekitar Yunho Oppa! Kau akan merasakan akibatnya, culun!”

Jaejoong meringis saat yeoja-yeoja itu menendangi kakinya.
Air matanya mengalir deras.
Wajahnya terlihat memerah.

Yeoja-yeoja itu berdecih dan meninggalkan Jaejoong disana.
Mengacuhkan namja cantik yang kini berjongkok itu.
Jaejoong terisak lirih.
Memeluk buku-buku teks yang ada di dekapannya.

  “Mianhae..Hiks..Mianhae Yunnie yah..Hiks..”


-------


Yunho mengerutkan dahinya khawatir.
Ia tidak melihat Jaejoongnya sejak tadi.
Kemana namja cantik itu?

Aish.
Yunho takut kalau terjadi sesuatu kepadanya.

  “Kalian lihat kekasihku?” Tanya Yunho menghentikan beberapa yeoja yang hendak keluar kampus.

Mereka tersentak kaget.
Saling melirik satu sama lain lalu menggeleng kompak.
Membuat Yunho menghela nafasnya.

  “Sepertinya ia sudah pulang, Oppa” Sahut yeoja berambut blonde yang berdiri di depan lokernya.

Yunho menaikkan alis.
Ia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi namja cantik itu.
Tidak diangkat.
Aish!
Yunho meringis frustasi.

Ia baru saja akan mencari Jaejoong ke halaman belakang, namun sebuah pesan dari namja cantik itu menghentikan gerakannya.

  From: BooJae

Aku sudah pulang

Yunho menghela nafas lega.
Ia segera berlari ke parkiran dan masuk ke dalam mobil mewahnya.

Namja tampan itu mengemudikan mobilnya dengan kencang.
Ia segera keluar dari mobil dan memasuki rumahnya ketika sampai.
Berlari menaiki tangga dan membuka kasar pintu kamarnya.

Nafasnya menderu kencang.
Menatap Jaejoongnya yang sedang menangis di atas ranjang.
Ia bersandar pada kepala ranjang seraya menekuk kakinya.

Omo.

Yunho merasa berdosa sekarang.
Ia berjalan menghampiri Jaejoong dan duduk di sampingnya.

  “BooJae” Panggilnya pelan.

Jaejoong tidak menyahut.
Ia tersengguk keras dan menutup wajahnya.
Membuat Yunho mengulurkan tangannya menarik jemari Jaejoong.

  “Sssh, jangan menangis ne?”

Namja cantik itu tidak menurut.
Tangisnya malah pecah.
Yunho segera merengkuhnya dan memeluknya dengan erat.
Membiarkan Jaejoong membasahi pakaiannya dengan air mata.

Namja tampan itu menepuk-nepuk pelan punggung kekasihnya yang bergetar.
Ia mengecup puncak kepala Jaejoong berkali-kali.
Sampai kemudian tangis kencang itu mereda perlahan.
Yunho melonggarkan pelukannya dan mengusap pipi basah namja cantik itu seraya menatap mata beningnya.

  “Mereka melakukan sesuatu kepadamu?” Tanya Yunho pelan.

  “Mereka berteriak..” Sahut Jaejoong lirih.

  “Lalu?”

  “Mereka menendang kakiku..”

  “Sakit?”

  “Ung..”

Yunho melepaskan rengkuhannya di tubuh Jaejoong.
Ia meraih kaki namja cantik itu dan mengusap betisnya pelan.
Kemudian ia mencium lutut namja cantik itu dan mengendus betisnya lembut.
Membuat Jaejoong meringis geli.

  “Yunnie yah” Panggilnya mencoba menghentikan Yunho.

Namja tampan itu mengangkat wajahnya.
Kembali menghadap wajah cantik yang sembab itu.

  “Maaf” Bisik Jaejoong lirih.

Yunho tersenyum kecil.
Ia mengecup dahi Jaejoong lama.
Namja cantik itu memeluk leher Yunho.

  “Kau mengerti sekarang?”

  “Aku mengerti perasaanmu..”

  “BooJae”

  “Um?”

  “Penampilan mungkin adalah segalanya bagi setiap orang, tapi tidak untukku”

  “…”

  “Aku tidak peduli dengan penampilan, aku tidak peduli harus bersikap seperti apa, aku sama sekali tidak peduli, selama kau masih bersamaku dan selama aku masih mencintaimu”

  “…”

  “Kau mengerti?”

  “Aku mengerti..”

Yunho tersenyum simpul.
Ia tahu Jaejoongnya benar-benar mengerti.
Namja tampan itu mengecup hidung Jaejoong lembut dan menurunkan bibirnya menyentuh bibir cherry itu.
Menghisapnya lembut dan melumatnya manis.
Membuat jemari Jaejoong yang semula berada di tengkuknya berpindah mencengkram rambut cokelatnya.


-------


Suasana kampus terlihat riuh hari ini.
Para yeoja kembali meributkan Jaejoong yang mendadak muncul setelah menghilang kemarin.
Yunho tidak kelihatan hari ini.

  “Ah”

Jaejoong mengerjapkan matanya saat melihat kekasihnya yang berjalan ke arahnya dari gerbang yang satunya.
Ia tersenyum kecil.
Mengacuhkan reaksi heboh para penggemarnya yang melihat namja culun itu.
Ish, kenapa ia kembali muncul?

  “Yunnie yah” Panggil Jaejoong melebarkan senyumnya.

Eoh?

Mwo?

Mwoya?

Yunnie?

Yeoja-yeoja itu sontak mengerutkan dahi mereka.
Bukankah panggilan itu hanya untuk kekasih Jaejoong yang sebenarnya?
Yunho Oppa ania?

  “KKYYYYYAAAA!!”

Para yeoja yang berdiri di belakang Yunho saling berteriak lantang satu sama lain.
Mereka terlihat sangat histeris ketika namja tampan itu membuka kacamata bulatnya.
Jaejoong mendekati Yunho.
Ia tertawa geli dan mengacak rambut klimis namja tampan itu.
Kemudian jemari lentiknya membuka dua kancing teratas kemeja Yunho.

  “YUNHO OPPA?!”

Namja tampan itu mengusap lembut wajah cantik kekasihnya.
Ia mengecup lembut bibir cherry itu dan merangkul pinggang rampingnya.
Jaejoong terkekeh geli saat bibir seksi Yunho menjelajahi lekukan leher jenjang miliknya seraya berjalan memasuki kampus.

Mengacuhkan puluhan yeoja yang terpaku di tempat.
Mata mereka mengerjap tidak percaya.

  “Omo, jadi si culun itu adalah Yunho Oppa?” Gumam mereka kaget.

Saling melirik satu sama lain.
Kemudian kembali mengerutkan dahi.

  “Lalu siapa namja culun yang satunya lagi?”


END.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar