This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Sabtu, 26 Januari 2013

FF/YAOI/YUNJAE/CHAPTER/100 MILLION FATE/PART 5 *END*



PART 5.

Namja cantik itu tersenyum senang.
Ia terus melirik Ummanya yang sedang memeriksa nilai rapornya.
Ah, ujian kenaikan kelas sudah selesai hm?

  “Joongie peringkat 1? Aigoo~ Uri Appa pasti sangat bangga padamu sayang” Ujar Heechul terkekeh.

Yeoja cantik berwajah angkuh itu memeluk erat pundak putranya.
Membuat Jaejoong semakin melebarkan senyum manisnya.

  “Coba lihat” Pinta Keybum seraya merebut rapor Jaejoong.

Yeoja bermata kucing itu mengangguk-angguk seraya tersenyum senang.
Tapi kemudian ia mengerutkan dahinya.

  “Kenapa matematika yang paling rendah?” Tanya Key menaikkan alisnya.


Jaejoong terdiam.

  “Kau lemah dalam pelajaran menghitung, sayang?” Tanyanya lagi.

  “Ani Umma, Joongie pernah mendapat nilai 40 waktu ulangan” Sahut Yunho yang sedang memainkan ponselnya.

Mwo?

40?

  “Yunho, apa saja yang kau lakukan padanya hingga membuatnya tidak bisa belajar eoh?” Tuntut Heechul berdesis.

  “M-mwo?” Kaget Yunho membesarkan mata musangnya.

Jaejoong yang melihat itu segera berdiri dari duduknya.
Ia menarik tangan Yunho.

  “Mianhae Umma! Joongie pinjam Yunnie sebentar!” Jeritnya takut.

Kedua yeoja cantik itu menaikkan alis mereka.
Menatap Yunho yang sudah ditarik istrinya.
Aigoo~
Mereka saling bertatapan satu sama lain.

  “Kau lihat? Jaejoong melindungi suaminya~ Omoo~” Gumam Keybum terkekeh.

Aish, jeongmall.


CKLEK.

Pintu kamar tertutup pelan.
Jaejoong menghembuskan nafas lega.
Ia membuka matanya melirik Yunho yang berdiri di hadapannya.
Namja tampan itu menaikkan alisnya meminta penjelasan.

  “Mianhae, Umma salah paham” Ujar Jaejoong mempoutkan bibirnya manja.

Aish.
Yunho menarik nafas pendek.
Ia merengkuh namja cantik itu dan memeluknya erat.
Membuat Jaejoong terkekeh kecil.

  “Lain kali cobalah untuk berkonsentrasi pada ulanganmu ara?”

  “Ung”

Namja tampan itu baru saja akan mencium kekasihnya.
Tapi tolakan mendadak dari Jaejoong membuatnya kaget.
Namja cantik itu menutup mulutnya dengan telapak tangan dan mengerutkan dahinya.

  “Joongie mual” Bisik Jaejoong lirih.

  “Kau sakit, Boo?” Tanya Yunho khawatir.

Jaejoong semakin mengerutkan dahinya.
Ia menahan mulutnya sekuat mungkin.
Berusaha menahan isi lambungnya yang hendak keluar.

Yunho yang melihat itu segera menarik Jaejoong menuju kamar mandi.
Ia mendorong tengkuk namja cantik itu hingga wajahnya berada tepat di depan westafel.

  “Hoeek!”

Jaejoong memejamkan matanya erat.
Kepalanya terasa pusing mendadak.
Perutnya bergejolak hebat.
Yunho mendesah khawatir seraya mengurut tengkuk namja cantik itu.

  “Keluarkan semuanya sayang, jangan ditahan” Ujar Yunho pelan.

Jaejoong mencengkram erat pinggiran westafel.
Ia berhenti memuntahkan isi lambungnya dan mencuci mulutnya dengan air keran.
Kemudian ia berbalik dan membiarkan Yunho mengeringkannya dengan handuk.

  “Kau baik-baik saja?”

  “Mmngh”

Jaejoong tidak menyahut.
Ia hanya menyentuh kepalanya yang berdenyut dan menjatuhkan tubuhnya di pelukan Yunho.
Namja tampan itu refleks memeluk kekasihnya.

Nafas Jaejoong menderu berat.

  “Kka, sepertinya kau kelelahan” Ujar Yunho seraya menggendong Jaejoong.

Namja tampan itu merebahkan tubuh kekasihnya di atas ranjang.
Ia duduk di samping Jaejoong dan mengusap lembut rambut almond-nya yang basah karena keringat.

  “Yunnieeee..nngg” Gumam Jaejoong lirih.

  “Nee, aku disini sayang” Balas Yunho tersenyum kecil.

Namja cantik itu meringis.
Membuat Yunho menundukkan wajahnya dan mengecup lembut dahi Jaejoong.

  “Kka, tidurlah, aku akan menemui Umma”

Jaejoong mengangguk.
Ia segera memejamkan matanya.


-------


  “Hoekk~! Hoekk~!”


CCRRSSHHH.

  “Urrgghhh..Hoeekk~!”

Namja tampan itu mengerutkan dahinya.
Telinganya menangkap suara aneh dari kamar mandi.
Yunho membuka mata musangnya perlahan.
Ia melirik jam antik yang ada di sudut ruangan.

Jam 8 pagi.

  “BooJae?” Panggil Yunho seraya beranjak bangun.

Ia memiringkan wajahnya.
Menatap sosok cantik yang sedang berdiri di hadapan westafel dengan posisi membungkuk.
Hanya terlihat sebuah kemeja putih berlengan panjang milik Yunho yang melekat di tubuhnya.
Namja tampan itu menyentuh pinggang Jaejoong dari belakang.

Ia mengecup lembut pipi Jaejoong.

  “Kita ke rumah sakit?”

  “Ani..Joongie benci bau obat..Ngghh..Urrgghh”

  “Kita panggil dokter?”

  “Ani”

  “Lalu?”

  “Joongie mau bulgogi”

  “Eoh? Kau belum sarapan, Boo, nanti perutmu bisa sa---”

  “Joongie mau bulgogiiiiiii~!! Bulgogi Yunnie yaaaahhhh~!”

  “Arasseo, arasseo, kka, kita makan bulgogi yang banyak nee”

Namja cantik itu mendengus kesal.
Dahinya mengerut tidak senang.
Yunho hanya bisa menghela nafasnya.
Ia mengusap lembut pinggang ramping namja cantik itu dan mengendus lehernya.

Kemudian ia mengecup lembut bibir cherry Jaejoong.

Setelah membersihkan diri bersama kedua namja itu beranjak turun ke lantai satu.
Jaejoong segera berlari memasuki ruang makan.
Meninggalkan Yunho yang masih sibuk mengecek email di ponselnya.

  “Bulgogi” Ujar Jaejoong tersenyum.

Maid berambut blonde itu mengangguk.
Ia segera berjalan ke dapur dan meminta chef untuk membuatkan bulgogi.

  “Yunnie berhenti menatap ponsel ituuu~!”

Yunho mengangkat wajahnya.
Menaikkan alisnya menatap Jaejoong yang bersuara manja sekarang.
Ah, ada nada menuntut disana.

  “Sebentar, sayang, Jessica baru saja mengirimkan data keuangan yang ba---”


BRAKK!

Seluruh maid dan butler yang ada di ruang makan membulatkan mata mereka.
Menatap tidak percaya Jaejoong yang baru saja merebut ponsel Yunho dan melemparkannya ke dinding hingga rusak.
Yunho menahan nafasnya.

Ia menoleh menatap Jaejoong tajam.
Namun namja cantik itu membalas tatapannya dengan bola mata yang berkaca-kaca dan memerah.
Jaejoong beranjak bangun dari duduknya dan berlari memasuki kamar.

Meninggalkan Yunho yang terdiam di tempat.
Namja tampan itu menghela nafasnya.

  “Beritahu Siwon untuk menaruh ponsel baru di meja kerjaku” Ujar Yunho melirik butler-nya.

Namja paruh baya itu mengangguk.
Yunho segera beranjak dari duduknya.

  “Tuan, bulgoginya sudah siap” Lapor maid dari dapur.

Namja tampan itu menoleh.
Ia mengusap wajahnya dan mengangguk, kemudian ia berlari menuju kamarnya.


CKLEK.

Yunho membuka pintu kamarnya.
Dahinya mengerut tidak menemukan sosok cantik itu di ruangan.

  “Urrgh..Hoekk..Hoekk..”

Ah.
Yunho berjalan menuju kamar mandi.
Menatap sayang kekasihnya yang sedang mengeluarkan isi lambungnya di westafel.
Jaejoong berkumur dan mengelap bibirnya dengan handuk.
Ia mengangkat wajahnya dan terkejut mendapati Yunho berdiri di belakangnya.

Namja tampan itu membalikkan tubuh Jaejoong dan mengusap lembut pipinya.

  “Kenapa menangis hm?” Bisik Yunho tersenyum kecil.

Jaejoong meringis.
Ia segera memeluk Yunho dengan erat.
Membiarkan namja tampan itu mengusap lembut punggungnya.

  “Kka, bulgogimu baru saja selesai” Ujarnya pelan.

Jaejoong menggeleng.

  “Joongie mau makan ttokpokki”

Oh-oh.

Namja tampan itu kembali mengerutkan dahinya sekarang.


-------


  “Ige mwoya?” Tanya Jaejoong mengernyitkan dahinya.

Mendongakkan wajah menatap Yunho yang berdiri di hadapannya.

  “Itu namanya test pack Boo, Umma memberikannya padaku setelah mendengarmu selalu muntah setiap pagi”

  “Untuk apa?”

  “Kita akan tahu setelah memakainya nee?”

  “Joongie nggak tau cara pakainya bear

  “Kka, Yunnie bantu”

Namja cantik itu mendengus pelan.
Ia mengangguk dan mengikuti Yunho masuk ke dalam kamar mandi.

  “Yah-Yah! Yunnie mau apa eoh?!” Jerit Jaejoong kaget.

Wajahnya sontak memerah ketika namja tampan itu menarik turun celananya.
Yunho hanya terkekeh pelan.
Ia berbisik lembut di telinga namja cantik itu.
Membuat Jaejoong mendorong bahu Yunho dan menatap malu mata musangnya.

  “Joongie bisa sendiri~!” Jeritnya lantang.

Yunho tertawa geli.
Ia mengangguk dan segera keluar dari kamar mandi.
Aigoo.
Jaejoongnya benar-benar menggemaskan.

  “BooJae? Sudah, sayang?” Tanya Yunho dari luar.

Namja tampan itu berinisiatif kembali masuk ke dalam setelah tidak mendapatkan jawaban apa pun dari Jaejoong.

  “Omo!”

Yunho menutup matanya dengan cepat saat memandang kekasihnya sedang berdiri dan mengerutkan dahinya menatap test pack itu.
Ah, bukan, bukan itu masalahnya.
Namja cantik itu berdiri hanya dengan kaus putihnya.
Ia belum mengenakan celananya sama sekali.

  “Jaejoongie sayang, pakai celanamu, atau kau tidak akan selamat” Ujar Yunho tertawa.

Jaejoong terkejut.
Ia segera memakai celananya dan mempoutkan bibirnya malu.
Yunho hanya tersenyum kecil dan memeluk pinggang namja cantik itu.

  “Otte? Apa yang ada disana?”

  “Ungg, Joongie nggak ngerti, ada dua garis merah disini”

Mwo?

Yunho membulatkan matanya.
Ia merebut benda itu dari tangan Jaejoong dan menatap tidak percaya.

  “OMO!” Teriaknya lantang.

Jaejoong terkejut.
Ia berbalik dan menatap ngeri benda yang sekarang berada di tangan Yunho itu.

  “Apa bear? Kenapa? Apa Joongie sakit?” Tuntutnya takut.

Yunho menatap dalam mata bening namja cantik itu.
Ia tersenyum senang.
Aigoo.
Mata musangnya terlihat berkaca-kaca sekarang.

Namja tampan itu menangkup wajah Jaejoong.
Ia mengecup berkali-kali bibir merah itu.
Kemudian ia mengusap lembut perut Jaejoong dari balik kaus putihnya.

  “Joongie hamil” Bisik Yunho tersenyum.

Eoh?
Jaejoong mengerjapkan mata beningnya polos.
Ia menunduk menatap perutnya.

  “Ada calon bayi kita disini, Boo” Sambung Yunho lagi.

Namja cantik itu mengangkat wajahnya.
Ia tersenyum kecil.
Wajah Yunho terlihat begitu lucu saat ini.

  “Hehehehe” Kekeh Jaejoong geli.

Yunho menaikkan alisnya menangkap reaksi aneh dari istrinya.
Oh well, whatever, Jaejoong memang selalu bersikap aneh sejak morning sick pertamanya ani?


-------


  “Menantu bodoh! Bukankah sudah pernah kukatakan jangan menghamilinya sebelum ia berusia 17 tahun eoh?!”

  “Umma jangan pukul Yunnieeeee~!”

  “Haish!”

Namja cantik itu segera memeluk erat suaminya.
Melindunginya dari amukan Heechul.
Yunho hanya bisa tersenyum kecil dengan dua jari damai di tangannya.

Membuat yeoja cantik berwajah angkuh itu menggeram kesal.

  “Hahaha, sudahlah Chullie, sudah terlanjur, lagi pula 16 tahun hanya beda setahun dari 17 tahun ania? Kau beruntung uri Joongie tidak hamil di usia 15 tahunnya” Ujar Keybum tertawa.

Yeoja cantik itu menghela nafas.
Ia merebahkan tubuhnya di sofa.

  “Aigoo~! Jeongmall~! Kau pasti sangat senang kan?” Tanya Heechul menatap Keybum.

Yeoja bermata kucing itu tertawa sadis.
Ia mengipasi wajah cantiknya dengan kipas berbulu kesayangannya.

  “Tentu saja, Chullie sayang~ Aku sudah lama menantikan cucu~ Hehehe”

Jinki hanya tersenyum kecil mendengar keributan yang ada di depannya sejak tadi.
Namja bermata bulan sabit itu berdehem pelan dan menutup korannya.

  “Pokoknya aku tidak ingin Jaejoong kenapa-napa! Ia masih sangat muda untuk memiliki anak!”

  “Tenang saja Umma, ada aku yang menjaganya”

  “Bagaimana bisa kau mengatakan menjaganya setelah membuatnya hamil?”

Jaejoong yang mendengar itu mempoutkan bibirnya kesal.
Ia menatap tidak senang Ummanya.

  “Awas kalau nanti Umma dekat-dekat dengan bayi Joongie~!” Rengeknya manja.

Omoo.
Key, Jinki, Heechul dan Yunho menatap tidak percaya sosok cantik itu.
Ia benar-benar lucu!
Yeoja cantik bermata kucing itu segera memeluk erat tubuh Jaejoong.
Ia menjerit gemas.
Sementara Heechul hanya memijat pelipisnya.

  “Lalu Yunho, apa yang akan kau lakukan pada sekolahnya?” Tanya Jinki tersenyum.

Yunho menoleh.
Ia balas tersenyum.

  “Aku sudah memberitahu semua guru dan kepala sekolahnya, Appa, Joongie akan cuti sekolah saat usia kandungannya menginjak bulan ketiga”

Ah~
Jinki mengangguk mengerti.


-------


  “AKU PUNYA KEPONAKAAAANNNN~!! GGGYYYYAAAAAAA!!”

Jaejoong tertawa kecil melihat dua sahabatnya kini berteriak-teriak seraya melompat tidak jelas.
Namja evil itu mengacak gemas rambut Jaejoong.
Sementara Junsu menunduk menatap perut namja cantik itu.

  “Omo, kau akan menggendong bayi saat mengerjakan soal ujian kelulusan nanti!” Ujar Junsu geli.

Jaejoong kembali tertawa.
Ia merinding membayangkan hal itu.

  “Chukkae Joongie, aigoo~ Bagaimana bisa kau hamil sebelum aku menikah eoh?”

  “Songsaenim, hehehehe”

Yeoja berambut panjang itu memeluk erat murid kesayangannya.
Ia tersenyum manis.

  “Lalu, bagaimana? Kau akan berhenti sekolah, nanti?” Tanya anak-anak sekelas.

Jaejoong mengerutkan dahinya.
Ia menggeleng dengan senyuman manisnya.

  “Ani, Joongie sudah minta supaya terus sekolah sampai selesai”

  “Mwo? Jadi---”

  “Tidak akan mengambil cuti sekolah?”

Um-um.
Jaejoong menggeleng manis.
Membuat Junsu dan Kyuhyun tertawa geli.

  “Padahal kami sudah membuat rencana ikut program home schooling bersamamu, dasar” Ujar Kyuhyun menepuk kepala Jaejoong.


-------


CKLEK.

  “Pelan-pelan, sayang” Ujar Yunho takut.

Jaejoong hanya terkekeh geli dan duduk di samping Yunho.
Ia mengusap perutnya yang terlihat semakin besar sekarang.
Ah, sudah 9 bulan hm?

Namja tampan itu menundukkan wajahnya mengecup perut Jaejoong.
Setelah itu ia beranjak mengecup bibir ranum kekasihnya.

  “Bagaimana sekolahmu hari ini?” Tanya Yunho tersenyum.

Jaejoong menaikkan alisnya.
Ia tertawa kecil.

  “Joongie mau bergabung dengan Junchan dan Kyunnie, tapi songsaenim melarang Joongie ikut lari estafet”

  “Tentu saja ia melarang, sayang, kalau kau melahirkan di tengah lapangan otte?”

  “Hahahaha, Joongie belum melahirkan, Yunnie~!”

Namja tampan itu mengendus lembut leher Jaejoong.
Ia mengecupnya dan menggigitnya pelan.
Membuat namja cantik itu meringis geli dan menepuk kepala Yunho.

  “Jadi Fany Nuna ditangkap?”

  “Ne, ia terbukti melakukan korupsi dengan cara halus”

  “Omoo”

  “Gwenchana, tidak usah terlalu dipikirkan”

Jaejoong mengangguk.
Ia menyandarkan tubuhnya nyaman ke sandaran kursi mobil.
Menghela nafas pendek seraya memandang pemandangan dari jendela.

Hening.

Yunho kembali sibuk dengan ponselnya.
Minho menyetir dengan santai.
Sementara Jaejoong tersenyum kecil.
Jemari lentiknya memainkan bandul Y di kalung peraknya.

Hadiah ulang tahunnya yang ke 16.

Namja cantik itu menunduk.
Memperhatikan untaian berlian kecil yang disusun membentuk huruf Y itu.

  “Yunnie, ini pasti sangat mahal ania?”

Eoh?

Yunho menunduk.
Menatap Jaejoong yang menunjukkan bandul kalungnya.

  “Hmm, sekitar 100 juta won”

  “Kenapa?”

  “Karena jumlah itu yang mempertemukan kita, sayang”

Jaejoong terkekeh.
Ia beranjak duduk dengan benar.
Menatap Yunho yang juga balas memandangnya.

  “Yunnie percaya takdir?” Tanya Jaejoong berkedip.

  “Aku sudah menyimpan segala takdir yang mengikat kita di dalam sini, BooJae” Balas Yunho tersenyum.

Namja tampan itu mengecup lembut pipi Jaejoongnya.

  “Hehehe, Yunnie”

  “Ne?”

  “100 juta won itu sangat banyak ania?”

Yunho tersenyum geli.
Ia mengangguk dan mengecup lembut hidung namja cantik itu.

  “Ne sayang, sangat banyak” Sahutnya manis.


-------


Ruang kelas itu terlihat hening saat ini.
Hanya terdengar suara Yoonhye songsaenim yang sedang menjelaskan tentang sirkulasi darah pada manusia.
Gantungan berbentuk burung bangau di atas pintu kelas terlihat bergoyang pelan karena hembusan angin.

Hmp.

Junsu dan beberapa anak sekelas tersenyum kecil melihat sosok cantik itu.

Bahkan Yoonhye songsaenim juga ikut mengulas senyumnya.

Menatap Jaejoong yang tertidur di mejanya.
Bibir cherrynya mempout lucu.
Mata beningnya terpejam damai.
Kedua tangannya menumpu wajahnya di atas meja.


CLUK.

Eoh?

Namja imut bernama Kim Junsu itu menaikkan alisnya.
Ia menatap songsaenim cantik itu.

  “Sam, diam sebentar”

Yoonhye refleks merapatkan bibirnya.
Ia mengernyitkan dahinya menatap Junsu.
Anak-anak sekelas menatap bingung namja imut itu.


CLUK.

Kyuhyun yang menyadari reaksi Junsu segera membulatkan matanya.
Ia berdiri dari duduknya dan berteriak lantang.

  “JUNG JAEJOONG!! AIR KETUBANMU PECAH!!”

Satu kelas mendadak panik.
Mereka segera bangun dari kursi masing-masing dan berusaha membangunkan Jaejoong yang masih tertidur.
Yoonhye songsaenim segera berlari keluar kelas hendak memberitahu dokter pribadi Jaejoong yang menetap di ruang kesehatan.

  “Yoonhye sam? Waeyo?”

Yeoja berambut panjang itu menoleh.
Menatap siswa yang baru saja keluar dari toilet.
 
  “Jaejoong akan melahirkan!” Teriaknya panik.

  “MWWOOO??!” Hyunjoong membulatkan matanya.

Ia segera menelepon Yunho dan berlari kencang menuju kelas Jaejoong.

  “JAEJOONGIE IREONAAA!” Teriaknya ikut panik.

Namja cantik itu menggerakkan mata beningnya perlahan.
Kemudian ia membuka matanya dan mengusap air liurnya yang menempel di sudut bibir.
Mengerjapkan matanya polos.

  “Waeyo?” Tanyanya lugu.

Junsu kehilangan keseimbangannya.
Ia tidak kuat menghadapi reaksi Jaejoong yang menurutnya sangat tidak pantas dalam kondisi seperti ini.
Namja imut itu pingsan.
Membuat satu kelas semakin panik.

Oh well.
This is begin from 100 million won.
It’s look like happy ending ania?

END.

4 komentar:

  1. ceritanya best,lagi best kalau ada epilog..
    boleh tolong buka link di bawah
    http://www.theweeklypay.com/index.php?share=403786

    BalasHapus
  2. Hahaha.. jj polos banget sih.. pengen gigit jadinya XD

    BalasHapus
  3. Hahaha.. jj polos banget sih.. pengen gigit jadinya XD

    BalasHapus