PART 4.
Jaejoong menguap lebar.
Ia mengucek kedua mata bulatnya dan menggaruk
tengkuknya.
Melirik ke samping kanannya.
Eoh?
Yunho sudah tidak ada disana.
Namja cantik itu menghela nafas panjang.
Ia melirik jam beker yang menunjukkan pukul 10 pagi.
Ah, untung saja ini hari minggu.
Jaejoong menyeret selimut panjang itu dan menutupi
tubuh telanjangnya.
Ia berjalan tertatih menuju kamar mandi.
Aigoo, ia meringis geli merasakan tetesan cairan kental
yang mengalir di kakinya.
Bagian bawah tubuhnya terasa sakit.
Namja cantik itu melepaskan selimutnya dan masuk ke
dalam.
Menghidupkan shower
dan membilas tubuhnya sebelum ia beranjak ke dalam bathtup.
Setelah selesai mandi Jaejoong berpakaian.
Kemudian ia meraih ponselnya dan berjalan menuruni
tangga.
Eoh?
Mata bening Jaejoong bergerak pelan.
Menatap kekasihnya yang sedang duduk di sofa ruang
tengah bersama seorang gadis cantik berambut blonde.
Ada satu I-Pad dan satu Laptop yang berada dalam
keadaan hidup di atas meja.
Dua cangkir teh madu bersama sepiring cookies gula.
Dan beberapa berkas yang berserakan di sekitar hambal.
“Sudah
bangun?” Sapa Yunho tersenyum.
Jaejoong mengangguk.
Ia berjalan mendekati Yunho, membiarkan namja tampan
itu mengecup kilat bibir cherrynya.
“Ah, Jess,
kenalkan, ----”
“Jung Jaejoong
ania? Seluruh Seoul tahu siapa ia, Presdir Jung”
Namja tampan itu tertawa kecil.
Ia mengangguk membenarkan.
“Jaejoongie, yeoja
ini manajer bagian keuangan di kantorku, namanya Jessica”
Jaejoong mengangguk pelan.
Mata beningnya menatap lama wajah cantik yeoja blonde
itu.
Kemudian ia beranjak pergi menuju dapur untuk sarapan.
Yeoja cantik itu terkekeh.
“Kenapa hanya
Jessica? Kau tidak memberitahu margaku” Ujarnya.
“Ia tidak akan
pernah memanggilmu dengan marga, Jess, selalu nama aslimu yang dibutuhkan”
Sahut Yunho.
“Ahh, padahal
aku ingin ia bertanya kenapa margaku sama dengan marga baru miliknya, hehehe”
Yunho memutar bola matanya.
“Jadi
menurutmu Tiffany melakukan korupsi juga heh?”
“Ani, aku
belum berpikir sampai kesitu, tapi belakangan ini jumlah pengeluaran yang
dilakukannya melebihi batas”
“Kalau begitu
katakan saja padanya”
“Tiffany tidak
mengambil uang langsung dalam jumlah besar, Presdir Jung, ia mengambilnya dalam
skala kecil yang sangat teratur”
Eoh?
Yunho menaikkan alisnya.
Ia mengambil berkas yang berserakan itu dan membaca
laporan keuangan.
“Dan kau
berinisiatif memberitahuku karena menemukan kejanggalan dalam pengambilan
uangnya?”
Jessica mengangguk.
Ia tersenyum manis dan meraih I-Pad-nya.
Mengutak-atik data keuangan disana.
Tanpa menyadari sosok cantik yang terus menatapnya
tajam dari meja makan.
Jaejoong mendengus dengan kedua pipi yang menggembung
karena roti sandwich-nya.
Membuat para maid
yang ada di sekitarnya terkekeh geli.
“Anda bisa
tersedak kalau terus seperti itu” Ujar salah satu maid yang berambut blonde.
Jaejoong mengerutkan dahinya.
Ia mengunyah rotinya dengan cepat dan menelannya.
Tapi kemudian ia mengulangi hal yang sama.
Jemarinya memotong kasar sandwich itu.
Pikirannya terganggu.
Ia tidak senang dengan kehadiran Jessica di rumah ini.
Aish, ia saja tidak pernah membawa Junsu atau Kyuhyun
ke rumah.
Kenapa Yunho harus membawa orang lain?
-------
Yunho meregangkan tubuhnya.
Ia menatap jam tangannya dan menghembuskan nafas.
Sudah jam 1 siang.
“Jess,
istirahat sebentar” Ujar Yunho.
Yeoja blonde itu mengangguk.
Yunho segera memanggil maid yang berambut blonde.
“Joongie
eodisseo?”
“Baru saja
masuk ke dalam kamar, Tuan”
“Makan siang
sudah siap?”
“Ne Tuan”
Yunho menoleh menatap Jessica.
Ia tersenyum kecil.
“Jess,
duduklah di meja makan, aku akan memanggil Jaejoong”
Yeoja blonde itu mengangguk.
Ia segera mengunci I-Pad-nya dan membenarkan bajunya
yang terlihat kusut.
Sementara Yunho beranjak menaiki tangga dan memasuki
kamar.
“BooJae?”
Mata musang itu mengelilingi seluruh ruangan.
Mencari sosok cantik yang menggemaskan itu.
Yunho menghentikan pandangannya di pintu beranda yang
terbuka lebar.
Membuat angin berhembus masuk menggoyangkan gorden
besar berwarna putih bersih itu.
Ah, namja cantik itu disana.
Sedang bersandar di besi beranda.
GREPP.
Yunho memeluk erat pinggang ramping Jaejoong.
Mendekap tubuh mungil itu dalam kehangatan yang ia
punya.
“Nuna itu
sudah pulang?”
Eoh?
Yunho memiringkan wajahnya mencoba menatap Jaejoong.
“Waeyo?
Joongie tidak senang ia ada disini?”
Jaejoong tidak menyahut.
Ia hanya merapatkan bibirnya.
“Kka, kita
makan siang” Ajak Yunho tersenyum.
Jaejoong menghela nafasnya.
Bibir cherrynya mempout sempurna.
“Joongie nggak
lapar” Bisik Jaejoong pelan.
“Tapi Yunnie
lapar” Balas Yunho lirih.
Jaejoong mengerutkan dahinya.
“Yasudah
Yunnie saja yang makan” Ujarnya ketus.
Yunho menahan kekehannya saat ini.
Ia tahu kalau istri cantiknya itu cemburu pada
Jessica.
Aigoo~
“Yun-Yunnie~!
Apa yang---”
“Kau manis
sekali sayang”
“Yun---nggh”
“Satu kali
tidak apa ne?”
Namja cantik itu memejamkan matanya erat.
Meringis merasakan jemari Yunho yang bergerak nakal di
dalam sana.
Aish.
Jaejoong menggigit bibir bawahnya erat seraya
mencengkram lengan Yunho.
-------
“Suamimu
selingkuh!”
Jaejoong membesarkan matanya seraya mengerutkan
dahinya menatap Junsu.
Kyuhyun mengusap dahinya seolah sedang mencari
bayangan.
Namja cantik itu menggeleng.
“Aniya, mereka
bekerja” Bantahnya.
“Kenapa kau
bisa sangat yakin eoh?” Tanya Kyuhyun membuka matanya.
Jaejoong terdiam.
Mata beningnya bergerak pelan.
Perlahan wajahnya merona merah.
“Omo, omo,
omo” Gumam Junsu membulatkan matanya.
“Jaejoongie!
Jangan-jangan kau---” Kyuhyun mencengkram lengan Jaejoong.
Namja cantik itu memalingkan wajahnya yang merah
padam.
Junsu dan Kyuhyun berpelukan erat seraya
berteriak-teriak.
“GGGYYYYYAAAAAA~~!!! GYYYYYAAAAA~~!!”
Jaejoong menutup wajahnya sekarang.
Mengacuhkan para siswa siswi yang melirik meja mereka.
Ck, apa Junsu dan Kyuhyun tidak sadar kalau mereka
berada di kantin sekarang huh?
“Ja-Ja-Jaejoongie” Bisik Junsu bergetar.
“Ceritakan,
bagaimana kau me-melakukanNYYYYAAAAA~~!! GGYYYAAAA~!!” Jerit Kyuhyun di akhir
kalimat.
Aish!
Jaejoong menepuk pipi kedua sahabatnya.
Ia meringis malu.
Mata beningnya bergerak gelisah berkali-kali.
“Kenapa masih
tanya? Joongie tahu kalau Kyunnie sudah pernah lihat” Bisik Jaejoong.
Junsu melotot menatap Kyuhyun.
Namja evil itu hanya terkekeh mengacuhkan wajahnya
yang memerah.
“Well, film
seperti itu memang tersebar di kalangan anak SMA” Ujarnya membela diri.
Junsu menepuk kepala Kyuhyun.
“Kalau
Changmin Hyung tahu mati kau!” Ujarnya.
Ish.
Kyuhyun segera men-deathglare
namja imut itu.
“Lalu,
Jaejoongie, otte?” Bisik Junsu dan Kyuhyun kompak.
“Joongie
bingung bagaimana mengatakannya, ungg..uuhh” Gumam Jaejoong mengerutkan
dahinya.
Hahhh.
Junsu dan Kyuhyun menghela nafas satu sama lain.
Mereka saling melirik dan tersenyum manis.
Kemudian mereka menepuk lembut kepala Jaejoong.
“Tidak apa
Joongie, kami tidak memaksa, lagi pula, itu sangat privasi ania?” Ujar Junsu
lembut.
Jaejoong mengangkat wajahnya.
“Well, kami
akan mengalaminya kalau sudah menikah nanti, jadi sama saja” Ucap Kyuhyun
terkekeh.
Membuat Jaejoong dan Junsu ikut tertawa.
Tapi diam-diam Junsu dan Kyuhyun menatap kagum namja
cantik itu.
Omo, sahabat mereka sudah melakukan segala hal, omo
omo.
Ternyata seperti ini rasanya bersahabat dengan orang
yang sudah menikah.
Aigoo~
-------
Jaejoong tersenyum manis melihat Audy metalic hitam milik Yunho terparkir di depan gerbang
sekolahnya.
Ia merindukan namja tampan itu sejak tadi pagi.
Belakangan ini Yunho sibuk bekerja.
Ia berlari dan membuka pintu mobil itu.
CKLEK!
“Anyeong
Joongie”
Mata Jaejoong mengerjap kecewa.
Menatap tidak percaya Jessica yang duduk di samping
suaminya.
Ia menoleh menatap Yunho.
“Masih ada
pekerjaan yang harus diselesaikan, sayang, tidak apa ne kalau Jessica bersama
kita?” Tanya Yunho tersenyum.
Namja cantik itu terdiam.
Rasa kecewa menghantamnya dengan berat.
Membuat nafasnya sesak.
Hatinya sakit.
Ia menggeleng dan berbisik lirih menatap Yunho.
“Joongie mau
bilang kalau Joongie pulang bersama Hyunjoong Hyung hari ini” Ujar Jaejoong
pelan.
Namja tampan itu menaikkan alisnya.
Kemudian ia mengangguk dan tersenyum.
“Hati-hati
ne?”
Jaejoong tertegun.
Yunho tidak melarangnya?
Namja cantik itu mengangguk pelan dan menutup pintu
mobil itu.
Kemudian ia berbalik dan melangkahkan kakinya.
Matanya panas.
Pipinya basah.
Ia menangis dalam diam.
Namja cantik itu melirik sekolahnya yang sudah sepi.
Kemudian ia mengusap wajahnya.
Jaejoong memilih berjalan kaki karena uangnya hampir
habis mentraktir Junsu dan Kyuhyun tadi pagi sebagai permintaan maaf.
Huff.
Namja cantik itu meringis.
Jujur saja.
Ia sama sekali tidak senang dengan kehadiran Jessica
di sekitarnya belakangan ini.
Namja cantik itu berbelok ke arah taman.
Ia duduk di ayunan dan kembali menangis disana.
Ia menginginkan pelukan Ummanya sekarang.
-------
TING TONG~
Yunho segera berlari membuka pintu depan ketika suara
bel berbunyi.
Oh gosh, ini sudah pukul 7 dan Jaejoongnya belum
pulang!
CKLEK!
“Apakah ini
kediaman Jung?”
Mata musang Yunho mengerjap.
Menatap sesosok namja berseragam polisi di hadapannya
saat ini.
“Ne”
Polisi itu tersenyum lega.
Ia berbalik ke belakang dan menepuk kepala Jaejoong
pelan.
“Kka,
berhentilah menangis, Ahjusi sudah menemukan rumahmu” Ujarnya lembut.
Yunho membulatkan matanya menangkap sosok cantik yang
sedang menangis di balik punggung polisi itu.
“Go-Gomawo ne
Ahjusi..Hiks..Hiks..” Isak Jaejoong lirih.
“Untung saja
aku melihatnya tadi, ia sedang ditarik oleh namja-namja berandalan yang ada
disekitar taman kota” Adu polisi itu.
Mwo?
Yunho terhenyak.
Ia hendak beranjak memeluk namja cantik itu.
Namun Jaejoong sudah lebih dulu berlari masuk ke dalam
rumah masih menangis.
Mengacuhkan Yunho yang terdiam di tempat.
“Lain kali
segera jemput ia kalau sudah pulang sekolah ne? Berkeliaran di malam hari
mengenakan seragam dilarang di Seoul”
“Ne,
khamsahamnida sudah mengantarkannya”
“Gwenchana,
kka, anyeong”
Yunho membungkukkan tubuhnya.
Menatap polisi yang sudah mengayuh sepedanya keluar
halaman rumah.
Namja tampan itu mengusap wajahnya frustasi dan
menghela nafas panjang.
Kemudian ia beranjak menuju kamarnya dan Jaejoong.
CKLEK.
Yunho tertegun.
Ia mengetuk pintu berwarna putih itu.
“BooJae? Buka
pintunya!” Ujar Yunho lantang.
Namja tampan itu meringis gelisah.
Jaejoong sama sekali tidak membuka kunci kamar itu.
Ia bahkan tidak menyahut.
Yunho menghela nafas panjang.
Hanya terdengar suara tangisan Jaejoong dari dalam.
Namja tampan itu mengusap wajahnya dan duduk bersandar
di pintu.
-------
“Nggh”
Namja cantik itu mengerjapkan matanya pelan.
Ia meringis saat membuka kedua mata beningnya.
Terasa sakit.
Jaejoong beranjak bangun dan mengusap kepalanya yang
terasa pusing.
Aish.
Namja cantik itu menoleh ke samping.
Kemudian ia menoleh menatap pintu.
Kosong dan masih terkunci.
Jaejoong menghembuskan nafas berat dan berjalan menuju
kamar mandi.
Kemudian ia memakai seragamnya dan menatap bayangannya
di cermin.
Wajahnya terlihat pucat, matanya membengkak.
Parah.
CKLEK.
Jaejoong memutar kunci itu dan membuka pintu kamar.
Ia menuruni tangga dan mengedarkan pandangannya.
Yunho tidak ada.
“Sarapan?”
Tawar maid yang berdiri di pintu
dapur.
Jaejoong menggeleng.
Ia memilih untuk memakai sepatunya dan segera
berangkat ke sekolah.
Tanpa menyadari sosok tampan yang bersandar di dinding
samping pintu rumah.
Mata musangnya menatap tajam punggung namja cantik itu
seraya menyilangkan lengannya di dada.
-------
GREK!
Jaejoong membuka pintu kelasnya saat ia tiba.
Namja cantik itu mengangkat wajahnya dan mengerutkan
dahinya.
Kenapa kelasnya kosong?
“HAPPY
BIRTHDAY JUNG JAEJOONGIEEEEE~!!”
DEG.
Jaejoong tersentak kaget.
Mata beningnya membulat.
Menatap teman-teman sekelasnya keluar dari balik meja.
Yoonhye songsaenim meniup peluit berpita yang sangat
panjang.
“Selamat ulang
tahun, Joongie~” Teriak Junsu dan Kyuhyun kompak.
Namja cantik itu menoleh.
Terkejut menatap kue cokelat berlumur krim vanilla di
atasnya.
Jaejoong terkekeh kecil.
“Jangan
menangis, Joongie ah” Ujar yeoja berambut panjang itu tertawa.
Namja cantik itu mengusap wajahnya.
Ia tersenyum lebar.
“Gomawo..Gomawoyo” Ujarnya senang.
Teman-teman Jaejoong memeluk erat namja cantik itu.
Mereka menepuk punggung Jaejoong dan tertawa bersama.
“Joongie,
lihat mejamu” Ujar Yoonhye songsaenim.
Jaejoong segera mengalihkan pandangannya.
Mata beningnya kembali melebar melihat sebuah boneka
beruang raksasa terduduk di sana.
Omo!
Namja cantik itu segera berlari memeluk bonekanya.
“GOMAWOOOOOO!!” Teriaknya lantang.
Membuat seluruh kelas kembali tertawa dan memotong
kuenya.
-------
Namja cantik itu tersenyum kecil seraya memeluk boneka
beruangnya yang besar.
Ditambah satu boneka beruang kecil berwarna putih di
dalam tas sekolahnya.
Hadiah tambahan dari Hyunjoong saat pulang sekolah
tadi.
Jaejoong menatap pintu rumahnya.
Ia menghela nafas.
Yunho pasti tidak mengingat hari ulang tahunnya.
CKLEK.
“Saengil
chukkae hamnidaaaaa!”
Jaejoong terdiam.
Menggerakkan mata beningnya menatap para maid dan butler yang berdiri membentuk lingkaran.
Satu dari mereka membawa kue cokelat bertabur gulali
warna warni.
Namja cantik itu tersenyum manis.
Ia mengucapkan terima kasih seraya memeluk satu
persatu dari mereka.
Jaejoong meletakkan bonekanya di lantai dan memotong
kuenya.
Ia mengusap matanya dan terkekeh senang.
Namja cantik itu mencolek krim cokelat di pipi para maid dan butler dengan jari telunjuknya.
Ia tertawa renyah dan meraih bonekanya.
Kemudian berlari memasuki kamar.
Meninggalkan para maid
dan butler yang terkekeh gemas
dengan tingkah majikannya.
Aigoo.
CKLEK.
Jaejoong membuka pintu kamarnya.
Ia memandang Yunho yang duduk di ranjang dan juga
menatap dirinya.
Namja cantik itu mengalihkan pandangannya dan menaruh
boneka-bonekanya di atas meja belajar miliknya.
Kemudian ia berbalik dan berdiri di hadapan Yunho.
Jaejoong mengulurkan tangannya.
“Joongie
pinjam uang 100 juta won” Ujarnya.
Eoh?
Yunho menaikkan alisnya.
“Untuk apa?”
Balasnya bertanya.
“Joongie
kembalikan hutang Appa, jadi Yunnie bisa ceraikan Joongie dan menikah dengan
Jessie Nuna”
Mwo?
Mata musang Yunho mengerjap lucu.
Ia merasa sangat geli.
Namja tampan itu berusaha mati-matian menahan senyuman
yang tertarik di sudut bibirnya.
Aigoo, Jaejoongnya benar-benar menggemaskan.
“Baiklah”
Sahut Yunho pelan.
Eh?
Jaejoong terkejut.
Segampang itu kah?
Namja cantik itu hanya diam menatap Yunho.
Perlahan namja tampan itu merengkuh pinggang
rampingnya dan berbisik manis.
“Tapi dengan
satu syarat, kau harus menikah denganku lagi untuk melunaskan seluruhnya”
Jaejoong mempoutkan bibirnya.
Ia mengerutkan dahinya lucu.
“Dan Yunnie
akan membawa Nuna lain lagi ke rumah dan ke mobil? Joongie menolak!” Ujarnya
ketus.
“Kalau begitu
uangnya tidak bisa dipinjamkan” Sahut Yunho santai.
Jish.
Jaejoong semakin mempoutkan bibirnya.
Raut wajahnya memperlihatkan jelas kalau ia tidak
senang.
Yunho terkekeh kecil.
Ia mengusap lengan namja cantik itu lembut.
“Urusanku
dengan Jessica sudah selesai, Boo, jangan marah lagi ne?”
“Joongie nggak
marah”
“Aku minta
maaf”
Jaejoong menghembuskan nafas panjang.
Yunho berdiri dari duduknya dan mengecup bibir namja
cantik itu seraya memasangkan seuntai kalung perak berbandul Y di leher jenjang
kekasihnya.
“Selamat ulang
tahun, sayang” Bisik Yunho manis.
Jaejoong tertegun.
Ia menundukkan wajahnya dan menyentuh kalung perak
itu.
Tapi kemudian Yunho menarik dagunya cepat dan mencium
bibirnya.
Hmp.
Jaejoong tersenyum manis.
Ia memejamkan matanya pelan dan memeluk erat leher
Yunho.
Membalas setiap ciuman manis dari namja tampannya.
Ah, hari ulang tahun terindah hm?
TBC.
:D
Aigooo,,, polos sekali joongie XD
BalasHapusDan seperti nyy yunppa ngerjain deh,,, pasti jessica masih sodara'an huh *jewer kuping appa*