This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Jumat, 19 Oktober 2012

FF/YAOI/YUNJAE/CHAPTER/UNTITLED/PART 8


PART 8.


  “Umma, apa Yunho berselingkuh?”

  “Mwo? Kenapa kau bisa berpikir seperti itu huh?”

  “Yunho sangat jarang berada di rumah, aku curiga padanya”

  “Well, mungkin saja ia sedang sibuk? Mengembangkan anak perusahaan itu tidak semudah yang kita pikirkan, Ahra ah”

Uh.

Yeoja cantik berambut hitam itu mendengus.
Ia menoleh.
Menatap Jessica yang sedang bermain dengan ponselnya.

Argh.


Tahu begini Seoul lebih menyenangkan!
Ia sama sekali buta tentang Jepang kau tahu itu eoh?

Sementara itu, taman kota negeri Sakura itu terlihat lumayan sepi hari ini.
Beberapa orang lebih memilih untuk mendekam di dalam rumah.
Yah, kecuali sesosok namja cantik dengan rambut almondnya yang satu ini.

Jaejoong terus berjalan sejak tadi.

Mengacuhkan Yunho yang mengikutinya dari belakang.

  “Bisakah kau meninggalkan aku?!” Teriak Jaejoong marah.

Yunho terdiam.
Ia menggeleng.

  “AISH!” Jaejoong menggeram kesal.

Ia kembali berjalan.

  “Jaejoongie, jangan terlalu cepat, bayimu akan ketakutan!”

  “Apa pedulimu?”

Kh.
Yunho menyamakan langkahnya dengan Jaejoong.
Ia menarik tangan namja cantik itu.
Membuatnya berhenti melangkah dalam sekejap.

  “Jangan menyentuhku!!”

  “Baiklah, baiklah, aku tidak akan menyentuhmu, tapi dengarkan aku, Jae ah, kau tidak boleh seperti ini terus”

  “Apa hakmu berkata seperti itu kepadaku eoh?! Jangan hanya karena kau sahabatnya Yoochun maka kau berpikir aku akan bersikap ramah kepadamu, Tuan, sama sekali tidak!”

  “Aku hanya khawatir dengan bayimu!”

  “Dan ini bayiku! BUKAN BAYIMU!!”


DEG.


Namja tampan itu terdiam.
Mata musangnya bergerak pelan.
Hening.
Keduanya saling merapatkan bibir satu sama lain.

Jaejoong terlihat terengah.
Nafasnya menderu tidak teratur.
Emosinya benar-benar meledak barusan.
Rasa sakit dan kesal bercampur menjadi satu.

Mom.

  “Kalau begitu mulai sekarang anak itu adalah anakku”


DEG!


Jaejoong mengangkat wajahnya.
Mata beningnya membulat tidak percaya.
Menatap Yunho yang balas menatap tajam ke arahnya.

  “A-apa?”

  “Kau dengar aku? Mulai sekarang aku akan menganggap anak itu adalah anakku”

  “Tapi ia bukan----”

  “Kalau begitu beritahu aku siapa Appanya”

Jaejoong terdiam.
Bibirnya bergetar pelan.

  “Wae? Kenapa kau diam? Anak itu pasti memiliki seorang Appa ania?”

  “Ini—Ini bukan urusanmu Yunho ah!”

  “Tapi aku---”

  “KAU SUDAH MENIKAH! SEBUAH SUMPAH MENGIKATMU! SATU CINCIN MELEKAT DI JARIMU!!”


DEG.


Yunho terkesiap.
Mata musangnya mengerjap pelan.

Ia menunduk.
Mengacuhkan Jaejoong yang meringis.
Hatinya terasa semakin sakit.
Tidak.
Bukan ini yang ia harapkan.
Bukan sebuah perhatian palsu dari mantan kekasihnya.
Sama sekali tidak!

  “Aku..Aku tidak tahu..Aku hanya mengikuti apa yang hatiku katakan..” Gumam Yunho pelan.

Huh.

Jaejoong menyeringai tajam.
Mengacuhkan air matanya yang menetes tanpa sadar.

  “Lalu kalau begitu sudah semestinya kau menjauhiku”


TAP!


Namja cantik itu melangkahkan kakinya.
Berjalan menjauhi Yunho yang masih terdiam.

Namja tampan itu menggerakkan mata musangnya pelan.
Tidak.
Ia dejavu.
Sesuatu yang sama seperti ini.

Tapi apa?

  [ “NE!! AKU MEMANG PENDUSTA!” ]


DEG.


Yunho tersentak.
Kepalanya berdenyut.
Mata musangnya semakin bergerak gelisah.

  [ “Jangan biarkan aku tenggelam dalam janji manismu..” ]


DEG.


Apa?

Apa itu??

  [ “Aku mencintaimu” ]


BRUKK!


Yunho terjatuh.
Ia mencengkram rambut cokelatnya dengan erat.
Keringat dingin membasahi pelipisnya.

Ada sesuatu yang salah..

Ada sesuatu yang hilang..

Ada sesuatu yang tersembunyi disini..

Tapi apa?


-------


  “Masa lalumu?”

Keybum menaikkan alisnya.
Menatap putra sulungnya bingung.

  “Kenapa mendadak kau bertanya seperti itu Yunho ah?”

  “Jawab saja, aku hanya ingin tahu apa yang sudah terjadi”

Yeoja bermata kucing itu terdiam.
Ia sedang berpikir.

  “Masa lalumu tentu saja penuh dengan kenangan kita berdua, sayang” Ujar Ahra tersenyum manis.

Eoh?

Yunho mengangkat wajahnya.

  “Benarkah?”

  “Ne! Dulu kau selalu mengajakku makan malam bersama di restoran mewah, dan kita selalu menghabiskan waktu di Villa milik keluargamu”

  “Lalu?”

  “Um, aku selalu memasakkan makan siang untukmu di kantor?”

Yunho menghela  nafasnya.
Ia menolehkan pandangannya ke samping.

  “Itu saja? Kau yakin? Apa tidak ada yang lain?”

Keybum dan Ahra saling memandang satu sama lain.

  “Apa maksudmu sayang? Masa lalumu baik-baik saja” Ujar Keybum tersenyum.

Yunho menggeleng.

  “Ani, tidak, ada sesuatu yang hilang dari ingatanku, dan itu sangat menggangguku Umma”

  “Mungkin hanya perasaanmu saja Yunho”

  “Aku sering mendengar sesuatu dari pikiranku Umma, dan itu adalah teriakan nyaring, dengan bayangan seseorang berkulit putih pucat, dan dia---”

  “CUKUP!!”


DEG.


Yunho terkesiap.
Ia mendongak menatap Keybum yang berdiri dari duduknya.

  “Itu adalah hal yang tidak perlu kau ingat! Hal yang merusak hidupmu!”

  “Mwo?”

  “Dengarkan Umma, Yunho, apa yang muncul di ingatanmu itu adalah sesuatu yang salah!”

  “Aku----”

  “Kau dengar Umma?”

Yunho terdiam.
Ia tidak menyahut lagi.

  “Umma, ini cookies-nya” Ujar Jessica yang baru saja masuk ke ruang tengah.

Ia meletakkan sepiring cookies gula di atas meja.
Tersenyum manis tanpa mengetahui apa yang telah terjadi di ruang keluarga itu.


-------


Namja tampan itu menghembuskan nafas panjang.
Ia bingung kenapa Ummanya begitu melarangnya untuk mengingat sosok cantik yang terlihat sekilas dalam bayang ingatannya.
Kenapa tidak ada alasan?
Jessica juga menutup mulut darinya.


DDRRTT…DDRRTTT…


Yunho melirik ponselnya.
Email dari Yoochun.
Oh well, dan namja chubby itu mengundangnya untuk pergi ke rumah Jaejoong.
Mereka sedang merayakan pesta kecil-kecilan sebelum pernikahan Yoochun dan Junsu berlangsung minggu ini.

Namja tampan itu segera memutar mobilnya.
Menuju perumahan sederhana yang ada di Tokyo.


CKLEK.


Jaejoong membulatkan mata beningnya.
Menatap Yunho yang berdiri di hadapannya saat ini.

  “Yoochun mengundangku” Ujar Yunho tersenyum.

Jaejoong tidak menyahut.
Ia hanya bergerak sedikit memberikan Yunho ruang untuk berjalan masuk.

  “Dan ini susu madu-mu, Yoochun bilang kau ingin minum ini”

  “Gomawo”

  “Ba-Bagaimana keadaan bayimu? Apakah ia  baik-baik saja?”

  “Bukan urusanmu”

Yunho hanya tersenyum kecut.
Ia melangkah masuk ke dalam diiringi Jaejoong.

  “Yunho! Kka! Aku sudah menuangkan sampanye-nya!” Kekeh Yoochun.

  “Kau mabuk?” Tanya Yunho menaikkan alisnya.

  “Ia gampang terpengaruh dengan alkohol” Sahut Junsu tersenyum.

Namja tampan itu hanya mengangguk dan duduk di samping Yoochun.
Namja chubby itu bersenandung lirih.
Ia bernyanyi seraya menenggak sampanye terakhirnya.
Sebelum ia terjatuh karena mabuk.

Junsu segera merangkul kekasihnya.
Ia berdecak kesal dan membawa namja chubby itu ke dalam kamar tamu.
Meninggalkan Yunho dan Jaejoong berdua di ruang keluarga.

Hening.

Tidak terdengar apa pun disana.
Sampai kemudian Yunho bersuara pelan.

  “Apa yang sedang kau pikirkan saat ini?”

Jaejoong menoleh.
Ia menjawab datar.

  “Tidak ada”

  [ “Tidak ada yang bisa memisahkan kita berdua, sekalipun Ummaku, karena aku mencintaimu dan kau mencintaiku” ]

Jaejoong tertegun.
Namun sedetik kemudian ia hanya tersenyum kecil.
Mata beningnya mengerjap sayu.

Sementara Yunho hanya diam.
Memperhatikan perubahan ekspresi wajah namja cantik itu.

  “Kalau aku..”

Ucapan Yunho yang menggantung membuat Jaejoong menolehkan wajahnya.
Namja cantik itu terdiam.
Menyadari kalau jarak di antara mereka sudah sangat dekat.

Yunho menatap bibir cherry itu cukup lama.
Kemudian ia mengalihkan pandangannya ke mata bening itu.
Mengunci Jaejoong tetap dalam tempat.

  “Aku memikirkanmu” Bisik Yunho sebelum bibirnya mengecup lembut bibir ranum Jaejoong.

Namja cantik itu melenguh manis.
Kedua mata indahnya refleks terpejam.
Jujur saja.
Ia benar-benar merindukan sentuan manis Yunho.
Walau otaknya menolak, tetap saja raganya yang lebih dulu memimpin.

  “Hngh”

Jaejoong sedikit terdorong ke belakang.
Ia merasakan tekanan Yunho yang sedikit kuat.
Namja tampan itu membuka mulutnya.
Memasukkan lidahnya ke dalam rongga mulut Jaejoong dan mengulum lidah namja cantik itu.

Kemudian ia menghisap bibir atas dan bawah Jaejoong bergantian.
Mengulumnya dengan lembut dan menggigitnya nakal.
Membuat namja cantik itu semakin terbuai di dalam rengkuhannya.


CKLEK.


Junsu yang baru saja keluar dari kamar terpaku di tempat.
Mata sipitnya membulat.
Menatap kedua namja yang saling berciuman mesra di atas sofa.
Nafasnya tercekat.

Junsu sulit untuk percaya apa yang ada di hadapannya saat ini.

Man, mereka berciuman!
Bukankah Jaejoong memberitahunya kalau ia membenci Yunho karena namja tampan itu membohonginya?
Lalu kenapa…


DUGG!


Ciuman terlepas tiba-tiba.
Yunho menatap penuh tanda tanya kepada Jaejoong.
Namja cantik itu terlihat mengatur nafasnya.
Jantungnya berdegup sangat kencang.
Namun ia masih bisa mengendalikan emosinya yang menyeruak.

  “Pergi!” Usir Jaejoong berteriak.

Yunho terkesiap.

  “Jae---”

  “PERGI DARI HADAPANKU!! AKU MEMBENCIMU, JUNG YUNHO!!”

  “…”

  “GO AWAY!! PLEASE! AKU TIDAK INGIN TERLUKA UNTUK YANG KEDUA KALINYA, YUNHO AH! KUMOHON!!”

Apa?

Kedua kalinya?

  “Apa maks---”

  “Yunho, lebih baik kau pergi sekarang”


DEG.


Namja tampan itu menoleh.
Menatap Junsu yang berdiri di belakangnya.
Yunho terdiam.
Dahinya mengerut tidak mengerti.
Namun ia mengangguk pelan dan melangkahkan kakinya.

Sekali ia menoleh, menatap Jaejoong yang menangis histeris di sofa.
Kedua tangannya menutup wajah cantiknya yang memerah.

Sakit.

Yunho mencengkram dada kirinya.
Ia meringis.

  “Aku harus mencari tahu sendiri jika tidak ada di antara kalian yang bersuara” Desis Yunho lirih.


-------


  “Ne Umma, kurasa aku akan terlambat hari ini, aku ingin berkeliling Jepang”


KLIK.


Yeoja cantik berambut hitam itu mengerlingkan mata sipitnya.
Ia mengintip dari jendela mobil yang berwarna gelap itu.
Memperhatikan café La Pomme yang terlihat ramai seperti biasanya.

Ahra menunduk.

Memandang secari kertas berisi informasi di sana.
Huh.
Ia tersenyum kecut.

  “Tidak kusangka, kau melarikan diri ke Jepang dan kembali merebut suamiku, Kim” Gumam Ahra terkekeh.

Ia mencengkram erat lembaran itu.
Mengacuhkan sobekan kecil yang menyeruak di antaranya.
Giginya menggertak.
Mata sipitnya menatap tajam melalui jendela café.

  “Kumohon Su, aku harus bicara dengannya saat ini!” Ujar Yunho kesal.

  “Tapi Jaejoong tidak ingin bertemu denganmu” Sahut Junsu pelan.

  “Hanya sekali ini saja! Setelah itu aku berjanji tidak akan mengganggunya lagi!”

  “Tapi---”

  “Ada yang harus kukatakan padanya!”

Kkhh.

Junsu menggeram kesal.
Ia menatap tajam namja tampan itu dan berbalik menuju ruangan Jaejoong.

  “Awas saja kalau kau macam-macam!” Ancam Junsu ketus.

Yunho tidak peduli.
Ia segera membuka pintu itu dan masuk ke dalam dengan terburu-buru.


CKLEK!


Suara pintu yang tertutup keras itu membuat Jaejoong kaget.
Ia mendongak dan membulatkan mata beningnya menatap Yunho.

  “Dengar Joongie, ada yang harus kukatakan padamu!” Teriak Yunho seraya meraih pergelangan tangan Jaejoong.

Mencengkramnya dengan kasar.

  “A-Apa?” Tantang Jaejoong meringis.

  “Aku mencintaimu!“ Ujar Yunho tegas.


DEG.


Jaejoong terdiam.
Nafasnya tercekat.
Matanya bergerak pelan menatap mata musang itu.

  “Kau sudah menikah” Bisik Jaejoong tersenyum kecut.

Yunho terdiam.

  “Kau sudah terikat dalam sebuah ikatan pernikahan”

  “…”

  “Kau sudah membuangku..”

  “…”

  “Kau sudah menghilang dari memoriku..”

Bingo.

Yunho menahan senyumnya.
Ia tahu memang ada yang disembunyikan selama ini.
Kalimat-kalimat lirih Jaejoong cukup membuktikan kepadanya kalau ada sesuatu yang tidak diketahuinya selama ia hilang ingatan.


SRET.


Jaejoong melepaskan tangannya dari genggaman Yunho.

  “Dan aku membencimu” Desis Jaejoong tajam.


DEG.


Jantung Yunho berdenyut.
Perih.
Ada rasa sakit yang mencekat tenggorokannya.
Membuatnya sesak.

  “Hngh!”

Jaejoong tersentak kaget mendadak.
Ia meringis seraya mencengkram erat perutnya.
Sakit.
Tidak biasanya bayinya berulah seperti ini, gosh!

  “Akkhhh…Appoo..Ngghhh” Erang Jaejoong tertahan.

  “Joongie? Gwenchana?” Tanya Yunho panik.

Ia menahan tubuh Jaejoong yang merosot.
Namja tampan itu segera menempelkan tangannya di atas perut besar Jaejoong.
Mengusapnya dengan sangat lembut.
Sesekali ia memijatnya.

  “Apakah ini yang disebut dengan gerakan pada bayi?” Tanya Yunho polos.

Eoh?

Jaejoong tertegun.
Sudah lama sekali ia tidak melihat ekspresi konyol itu.
Namja cantik itu menahan tawanya.
Ia tentu tidak ingin merusak suasana kacau yang baru saja terjadi.

Tapi, setelah Yunho menyentuh perutku bayinya kembali tenang.
Apa mungkin, karena aku berkata seperti itu barusan?


-------


Jung Ahra menatap tajam pintu yang terbuka dari balik majalahnya.
Memandang Yunho yang baru saja kembali dari café bernuansa klasik itu.

  “Dari mana saja kau?” Tanya Ahra pelan.

Yunho menggumam tidak jelas.
Ia meletakkan jaketnya di atas sofa dan duduk di samping adik kandungnya.
Jessica menoleh.
Tersenyum kepada Yunho.

Namja tampan itu balas tersenyum.
Kemudian ia menatap ketiga yeoja yang ada di sekitarnya.

  “Aku akan segera kembali ke Seoul besok”

Mwo?

Ahra, Keybum dan Jessica mendelik kaget ke arah Yunho.

  “Seoul? Untuk apa? Bukankah perusahaan disini---”

  “Ada hal penting yang harus kulakukan, Umma”

Hem.

Yeoja bermata kucing itu mengerlingkan matanya.
Yunho menelan salivanya.
Namun ia segera menutupi kegugupannya dengan tertawa pelan.

  “Umma tidak perlu khawatir, aku hanya harus menemui Direktur Hwang yang sudah membuat janji meeting denganku bulan ini”

Keybum tidak menyahut.
Ia hanya mendesah pendek.
Yunho kembali tersenyum.
Mengacuhkan Ahra yang menyeringai tajam.

Well, dan aku akan memanfaatkan keadaan itu sebaik mungkin, sayang.
Kuharap pertemuanmu dengan namja jalang itu tadi siang tidak menjadi pembicaraan yang sia-sia.
Karena setelah kau kembali ke Jepang, Kim Jaejoong akan musnah di tanganku.


TBC.


:D

2 komentar:

  1. aaah masih gak tau mau koment apa, yang jelas pingin nyeburin ahra kesumur, itu aja

    BalasHapus
  2. Ketemu blog ini penuh dgn pair yunjae....,...sbg anak yunjae#plakk......tentunx lalap hbs#api kale hehehe.......lanjut chingu.....pasti diriku menjadi pembaca setiamu ♡♡♡♡
    kl arha bikin menderita balik aja #bw golok modeon

    BalasHapus