Tittle: ALL MY LOVE IS FOR YOU
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
ONESHOOT
Rating:
family-romance-hurt-friendship-lalalala~
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
-------
“Cinta itu
adalah..bagaimana kau berbicara denganku..bagaimana kau menuntunku, dan
bagaimana kau menciumku..”
.
.
.
DRAP DRAP DRAP!
“YUNHOOOOOOO!!!”
“Hahahahahaha~~”
“YUNHO
BERHENTIIIIIIII~~!!”
DRAP DRAP DRAP!!
BRUKK!!
“YUNHO!”
“Kau baik-baik
saja?”
“Unggh..”
Namja tampan itu mengernyitkan dahinya.
Ia menyentuh kepalanya yang terasa sakit.
Oh well.
Jung Keybum berdesah pendek.
Ia benar-benar khawatir dengan putranya yang satu ini.
Ck.
Seorang anak kecil yang tidak bisa melihat berlari
kencang menelusuri taman kota itu benar-benar berbahaya kau tahu itu huh?
Wait.
Tidak bisa melihat?
Oh yeah.
Namja bertubuh mungil ini, buta permanen sejak ia
lahir.
Sangat berbeda dengan adiknya, Jung Yoochun si usil
dan Jung Jessica yang pendiam.
“Kau bisa
mendengarku, Jerk?”
Keybum mendelik.
Ia memukul kepala Yoochun.
“Jaga
bicaramu, anak nakal!”
Yunho terkekeh kecil.
Ia mengangguk lemah.
“Yes fuckman, aku bisa mendengarmu”
“YUNHO!”
Yoochun tertawa geli.
Sementara Jessica hanya tersenyum kecil.
-------
“Come on dude, ini permen terlezat yang
pernah ada!”
Jessica yang sedang bermain dengan boneka barbie-nya menoleh memperhatikan kedua
Oppanya yang sedang berkumpul bersama anak-anak perumahan sekitar.
Mereka mengelilingi Yunho yang duduk di tengah.
Yeoja blonde itu menaikkan alisnya.
Memperhatikan benda berwarna kecokelatan yang
disodorkan Yoochun dengan menggunakan piring kecil.
Oh gosh!
“Yunho Oppa
andwae!!” Jerit Jessica berlari menuju anak lelaki itu.
“Ya! Anak
perempuan tidak usah ikut campur!” Teriak Yoochun kesal.
Jessica mendengus.
“Yunho Oppa,
dengarkan aku, apa kau tidak ingat kejadian minggu lalu? Yoochun memberimu tahi
kucing!”
Anak-anak lelaki berumur 9 tahun itu menahan tawa
mereka.
Menatap Yunho yang hanya tersenyum kecil dengan mata
yang tidak fokus.
“Bagaimana
bisa kau percaya terhadap kata-kata anak perempuan eoh? Yunho, buktikan kalau
kau lelaki sejati! Hanya anak lelaki yang bisa memakan permen ini!” Ujar
Yoochun.
Jessica bersiap untuk berteriak.
Namun suaranya tenggelam saat mata sipitnya menangkap
gerakan tangan Yunho di udara.
Oh-oh!
SSREK.
“HAHAHAHAHAHAHA!!”
Yunho mendengus.
Ia mengernyitkan dahinya.
Semua anak lelaki termasuk Yoochun menertawakan
dirinya.
Namja tampan itu mendekatkan benda yang ada di
tangannya ke hidung.
Kemudian ia berteriak marah.
“Jung Yoochun!
Apa ini tahi anjing?!”
“HAHAHAHAHA!!”
Namja berwajah chubby itu semakin memperkeras tawanya.
Membuat Yunho berdecih kesal.
Dahinya mengerut.
Oh man.
Seharusnya ia sadar kalau adiknya yang satu itu
benar-benar nakal dan badung.
-------
Seoul, 15 tahun kemudian.
“Aku pulang”
Seluruh anggota keluarga Jung berdiri dari duduk
mereka.
Menatap Yunho yang baru saja masuk ke ruang tengah.
Ah ya, namja tampan ini tidak memakai tongkat.
Ia sudah terbiasa dengan kegelapan yang mengikuti
dirinya kemana pun ia pergi.
“Yunho, ada
yang ingin kami bicarakan denganmu” Ujar Keybum tersenyum.
Yunho mengernyitkan dahinya.
“Kami ingin
kau melakukan operasi, sayang”
Mwo?
Yoochun yang mendengar itu segera menyahut.
“Umma!
Bukankah sudah kukatakan jangan melakukan itu?! Yunho bisa mati!”
“Diam, Jung
Yoochun!”
Yunho mengernyitkan dahinya.
Mata musangnya yang mati bergerak pelan.
“Umma, waeyo?”
Tanya Yunho pelan.
Jung Jinki menghela nafasnya.
“Kau tahu Yunho,
kemarin Dokter Choi menelepon, dan dia memberitahu kalau saat ini para Dokter
ahli di Seoul akan mengadakan operasi penanaman chip di otak, dan disambungkan dengan kamera yang bisa membantumu
untuk melihat”
“Apa??”
“Kami tahu ini
berbahaya, tapi---”
“Siapa saja
yang sudah berhasil melaksanakan operasi itu?”
DEG.
Mereka semua terdiam.
Saling menatap Yunho dengan sendu.
“Yoochun?
Jawab aku!” Ujar Yunho berteriak.
Namja chubby itu menghela nafasnya.
“Gosh, Yunho,
kau yang pertama, mereka akan menjadikanmu kelinci percobaan untuk operasi ini”
Sahutnya pelan.
“Ania! Bukan
kelinci percobaan! Kau adalah pasien pertama, Yunho ah” Ujar Keybum memohon.
Hening.
Namja tampan itu merapatkan bibirnya.
Ia menundukkan wajah.
Jessica mendengus pelan.
“Oppa, kau
tidak ingin bisa melihat?”
DEG.
Yunho mengangkat wajahnya.
Mengarahkan pandangannya ke sumber suara itu.
“Kau tidak
ingin melihat wajahmu sendiri?” Ulang Jessica pelan.
“Aku---”
“Apa?”
Hhh.
Yunho menghela nafasnya.
Ia memijat pelipisnya.
“Aku lelah,
biarkan aku istirahat sebentar”
Keybum, Jinki, Yoochun dan Jessica mengerjapkan mata
mereka.
Menatap Yunho yang sudah berjalan menaiki tangga
menuju kamarnya.
Mereka saling terdiam satu sama lain.
Oh well.
Siapa yang tidak tahu kalau Yunho ingin melihat?
Tapi masalahnya adalah..
Operasi penanaman chip
di kepala itu terdengar menakutkan right?
Apa lagi mengingat ini adalah percobaan pertama yang
pernah ada.
-------
Limousine hitam itu terlihat terparkir di pinggir sungai Han
sejak tadi.
Memancing perhatian warga sekitar yang berjalan di
sana.
Well yah, dan kaca jendela yang berwarna hitam legam
itu tidak akan bisa membuat siapa pun mengintip ke dalam.
Mendengar percakapan yang terjadi di antara dua
bersaudara ini.
CKREK.
Yoochun mematikan geretannya.
Ia menghembuskan rokoknya pelan.
“Jadi, kau
menerimanya?”
Yunho mengangguk.
Yoochun menggeram kesal.
Ia membanting stir mobil mewah itu.
“Oh shit! Kau
tahu hanya kau satu-satunya saudara ter-brengsek yang kupunya, dude! Aku tidak ingin operasi gila itu
berbalik menyerang nyawamu!” Erang Yoochun emosi.
Hmp.
Yunho menarik senyum kecilnya.
“Kau pikir aku
tidak takut? Kalau kau berada di posisiku, buta permanen selama 23 tahun, apa
kau tidak akan mau menerima tawaran sekali seumur hidup ini huh?”
“Shut up!”
“Dengar Chun,
aku menyayangi kalian semua, aku akan baik-baik saja, okay?”
“Bagaimana aku
bisa menjamin eoh?”
“Well---”
“Lakukan
sumpah dengan darahmu!”
Yunho menaikkan alisnya.
Yoochun meletakkan pisau kecil di telapak tangannya.
Oh man.
“Gores dan
ucapkan sumpahmu!” Ujar Yoochun lagi.
Yunho terdiam.
Namun ia menarik senyumnya.
“Sumpah dengan
darah harus dilakukan oleh kedua belah pihak, Chun, gores tanganmu!”
“Itu bisa
dilakukan sendiri! Jangan bawa-bawa aku!”
“Tapi harus
berdua!”
“Oh yeah,
sebenarnya kau berani melakukannya atau tidak, Jung Yunho?”
“Tidak”
“Begitu juga
denganku, bodoh!”
Yunho tertawa geli.
Ia meletakkan pisau lipat itu di atas dashboard.
Sementara Yoochun mematikan rokoknya.
“Berjanji
padaku kau akan selamat, apa pun yang terjadi” Gumam Yoochun pelan.
Nyaris tidak terdengar.
-------
Yunho menelan salivanya.
Ia mendorong pintu kaca itu dan masuk ke dalam lobi
klinik Dokter Choi.
Telinganya mendengar suara anak-anak yang sedang
bermain di dekatnya.
Namja tampan itu hendak melangkahkan kakinya.
Namun ia terpeleset oleh mainan mobil-mobilan yang
tergeletak tepat di hadapannya.
Yunho berteriak lantang.
Ia terjatuh dengan keras.
Anak-anak kecil itu terdiam.
Mereka berlari mengerumuni Yunho.
“Ahjussi
gwenchana?”
Yunho hendak menyahut.
Namun suaranya tenggelam saat ada bentakan halus yang
menyerangnya.
“Ya! Bagaimana
kau bisa terjatuh eoh? Apa kau tidak bisa melihat mainan itu?”
Yunho terdiam.
Sejenak hatinya berdebar ringan.
Ia segera beranjak bangun dan merapikan bajunya.
“Ya, aku
memang tidak bisa melihat”
DEG.
Pemilik suara itu terdiam.
Mata beningnya mengerjap pelan.
“Maafkan aku”
Bisiknya halus.
Yunho hanya tersenyum kecil.
“Kau Kim
Junsu?” Tanyanya.
“Ani, aku
apoteker disini, namaku Kim Jaejoong” Sahut namja cantik itu.
“Aku Jung
Yunho, dan Dokter Choi akan memeriksaku hari ini”
“Omo, kau
pasien operasi itu ani? Ne, aku akan mengantarmu”
Yunho mengangguk.
Ia tersenyum saat Jaejoong meraih tangannya dan
membantunya berjalan.
Ah, wangi permen apel~
Namja tampan itu melakukan beberapa pemeriksaan ringan
mengenai matanya.
Dokter Choi mengatakan agar ia tetap menjaga kondisi
tubuhnya untuk tetap sehat menjelang operasi.
Dan lagi, Yunho harus menjalani tes fisik selama
seminggu penuh.
Setelah itu ia diperbolehkan pulang.
Yunho beranjak santai keluar dari gedung klinik itu.
Ia melangkahkan kakinya pelan.
Kemudian ia berhenti di dekat halte bus dan tersenyum
kecil.
“Anyeong,
Apoteker Kim”
DEG!
Namja cantik itu tersentak kaget.
Ia segera berbalik dan membulatkan matanya.
“Yunho?!
Bagaimana kau bisa tahu ada aku disini?”
“Hm, yah, aku
bukan orang buta yang benar-benar buta”
“Hahahaha, kau
lucu”
“Kau mau
pulang?”
“Mm, yah,
begitulah”
“Bagaimana
kalau kita berjalan-jalan sebentar?”
“Mwo?”
“Kau mau?
Kudengar roti perancis yang ada di café La
Pomme sangat lezat”
Well.
Jaejoong terkekeh geli.
Ia mengangguk dan segera berjalan.
Membiarkan Yunho meraih pundaknya dan menahan
tangannya di bahu kanan namja cantik itu.
TAP TAP TAP.
“Jadi, kau
memiliki seorang adik lelaki dan perempuan hm?” Ujar Jaejoong tersenyum.
“Yah, walaupun
Yoochun namja yang kurang ajar aku sangat dekat dengannya” Sahut Yunho balas
tersenyum.
Jaejoong menahan tawanya.
Membuat lengkung manis di bibirnya menjadi semakin
lebar.
“Senyummu
indah sekali”
Eoh?
“Bagaimana kau
bisa melihatku tersenyum?”
Yunho terkekeh.
Ia mengacak rambut Jaejoong pelan.
“Aku bisa
mengetahuinya dari suaramu, Jaejoongie”
DEG.
Jaejoong tertegun.
Mendadak wajahnya terasa menghangat.
Oh gosh.
Ige mwoeyo?
Kenapa tiba-tiba darahnya berdesir hangat?
-------
“Jaejoongie,
Taecyon datang berkunjung”
Ah.
Namja cantik itu mengangguk.
Ia segera berlari menuruni tangga rumahnya dan
menghela nafas panjang.
“Jangan lupa
untuk tersenyum, sayang” Ujar Heechul mengerling.
Jaejoong memutar bola matanya.
Ia menghampiri Ok Taecyon yang duduk di ruang tamu.
“Hai sayang”
Sapa namja elegan itu.
“Mau apa kau
kesini?” Tanya Jaejoong ketus.
Ok Taecyon tertawa kecil.
“Aku calon
suamimu, Jaejoongie, dan aku bisa datang kapan pun aku mau”
“CALON, dan
kita dijodohkan, aku sama sekali tidak tertarik denganmu”
Heechul yang mendengar itu segera menginterupsi.
“Kim Jaejoong”
Cih.
Namja cantik itu mendengus tidak suka dan berjalan
menuju pintu depan.
“Kau mau
kemana?” Tanya Heechul menaikkan alisnya.
“Klinik!!”
Sahut Jaejoong ketus.
Oh well.
Heechul hanya mendesah panjang mendengarnya.
Sementara itu, Klinik Dokter Choi terlihat lumayan
sepi hari ini.
Namja cantik itu segera duduk di kursi resepsionis
menggantikan karyawan yang belum datang untuk sementara waktu.
CKLEK.
Pintu kaca itu terbuka.
Dan senyum Jaejoong mengembang tanpa sadar saat ia
melihat siapa yang datang.
“Jangan
tersenyum seperti itu, Joongie, kau membuatku gugup”
Eoh?
Jaejoong membesarkan matanya.
“Aku kan tidak
bersuara sejak tadi, bagaimana kau bisa tahu kalau aku tersenyum?”
“Kau akan tahu
kalau kau mengerti, cantik”
“Yunho! Aku
tampan!”
“Oh ya?
Menurutku kau cantik, kulitmu putih, dan bibirmu merah ania?”
DEG.
“Jangan
terkejut seperti itu, Joongie ah, aku bukan tunanetra amatiran” Kekeh Yunho
geli.
Jaejoong menghembuskan nafas kesal.
Kemudian ia ikut tersenyum.
“Pemeriksaan
ania? Dokter Choi sudah berada di ruangannya”
“Kau tertarik
untuk menemaniku kesana?”
“Kenapa?”
“Karena aku
ingin mengajakmu berkencan setelahnya”
Eoh?
Jaejoong mengerlingkan mata beningnya.
Ia mengangguk senang.
-------
Kedua namja itu tertawa kecil seraya berlari pelan.
Mereka baru saja selesai menonton teater di Namsan.
Namja tampan itu menggandeng tangan Jaejoong.
Kemudian mereka berjalan pelan menelusuri taman kota.
TAP.
Yunho menghentikan langkahnya.
Membuat Jaejoong mengerut bingung.
“Apa ada orang
disini?” Tanya Yunho pelan.
Jaejoong menggeleng.
“Ani, wae?”
Yunho tersenyum kecil.
Ia menoleh menghadap namja cantik itu.
“Karena aku
ingin memberitahumu kalau ini adalah kencan terindah yang pernah kurasakan”
“Aku juga
merasa begitu”
“Dan..malam
ini benar-benar malam paling indah yang pernah ada”
Jaejoong tersenyum kecil.
Ia baru saja membuka mulutnya untuk menyahut.
Namun suaranya tenggelam saat ia merasakan kecupan
manis yang mendarat di bibir cherrynya.
Refleks, Jaejoong memejamkan mata beningnya perlahan.
Yunho membuka bibirnya.
Melakukan lumatan-lumatan lembut namun manis.
Sesekali ia menggigit bibir bawah namja cantik itu.
Jaejoong mendesah lembut.
Ia memiringkan kepalanya dan memeluk leher Yunho.
Membuat ciuman mereka semakin dalam.
Sampai kemudian Yunho yang terlebih dahulu memisahkan
tautan bibir mereka dan tersenyum kepada Jaejoong.
Kemudian ia kembali berjalan seolah tidak terjadi apa
pun.
Jaejoong tertawa kecil.
Ia berlari mengejar Yunho.
“Sampai
bertemu besok” Ujar Yunho lembut.
Jaejoong mengangguk.
Ia mengecup pipi Yunho sekilas sebelum benar-benar
pergi.
Membuat Yunho terpaku di tempat.
Degup jantungnya kembali tidak beraturan.
“Jadi namja
itu huh?”
DEG!
Yunho berbalik.
Mata musangnya melebar.
“Yoochun?!
Sejak kapan kau ada disana eoh?”
“Aku baru saja
sampai, Jung”
“Aish, kau
mengagetkanku
“Kapan kau
akan mengenalkan dia kepadaku?”
Huh.
Yunho terkekeh.
Ia berjalan masuk ke dalam Limousin milik saudaranya.
“Kalau
waktunya sudah tepat”
“Maksudmu?”
“Aku takut kau
akan berkata yang tidak-tidak padanya”
“Hei!”
“Hahahaha”
“Jadi,
bagaimana dengan operasinya?”
“Lusa”
Yoochun tidak menyahut lagi.
Ia hanya diam dengan senyum kecutnya.
-------
“Atraksi para
pesulap tadi benar-benar keren!” Ujar Jaejoong terkekeh.
Namja cantik ini tidak bisa berhenti tersenyum sejak
tadi.
Well, saat ini mereka sedang duduk berdua di kursi
taman kota.
“Aku tidak
menyangka kalau pertunjukannya akan semeriah itu” Sahut Yunho.
“Aku tidak
tahu kalau orang buta juga bisa menikmati sulap”
“Sebenarnya
aku hanya menikmati musik pengiring dan suara sorakan penonton”
“Aigoo”
Namja tampan itu menyandarkan punggungnya ke sandaran
kursi.
Jaejoong segera menjatuhkan kepalanya di bahu Yunho.
Namja cantik itu mendongak.
Ia menarik dagu Yunho agar menunduk.
Namja tampan itu segera memejamkan mata musangnya.
Membiarkan Jaejoong melumat dan menghisap bibirnya
sesuka hati.
Not more.
Hanya kecupan manis yang cukup lama.
“Mmh”
Jaejoong kembali memejamkan matanya saat ia hendak
membukanya dan menghentikan permainan bibir mereka.
Tapi Yunho lebih dulu mendominasi permainan.
Ia mendorong wajah Jaejoong sedikit kasar.
Membuat bibir cherry itu terbuka sedikit lebar.
Suara desahan dan lenguhan mulai terdengar.
Tidak lama.
Tautan bibir itu berhenti setelah beberapa detik.
“Kita tidak
bisa bersama lagi Yunho ah..hh...hh” Bisik Jaejoong terengah.
DEG.
Yunho terdiam.
Mata musangnya mengerjap pelan.
“Apa
maksudmu?”
“Aku..Sebenarnya aku sudah dijodohkan dengan teman masa kecilku..Dan
kami akan segera menikah”
“Mwo?”
Yunho terdiam.
Nafasnya sesak.
Matanya terasa panas.
Gosh, ada sesuatu yang menyeruak di sini!
“Maaf” Bisik
Jaejoong seraya menahan air matanya.
“Lalu apa
artinya bagimu kebersamaan kita selama ini Jaejoongie?” Bisik Yunho lirih.
Jaejoong tidak menyahut.
Ia hanya menunduk dan menyeka air matanya yang
menetes.
Hening.
Hanya terdengar suara nafas Jaejoong yang tersendat.
“Katakan
padaku, apa kau mencintai lelaki itu?”
DEG.
“Yu-Yunho
ah..”
“Jawab aku,
Joongie, apa kau benar-benar mencintainya?”
Jaejoong mencengkram ujung kausnya.
Ia menggigit bibir bawahnya seraya menggeleng.
“Kau tidak
mengerti apa itu cinta..” Bisiknya lirih, nyaris tidak terdengar.
Yunho merasa hatinya semakin sakit.
Ia beranjak dari duduknya.
“Aku mengerti,
dari awal orang buta sepertiku memang tidak pantas bersanding dengan namja yang
sempurna sepertimu ania?” Desis Yunho tajam.
Jaejoong terkesiap kaget.
Mata beningnya melebar.
Ia hendak menahan Yunho.
Namun namja tampan itu sudah lebih dulu melangkahkan
kakinya.
Meninggalkan Jaejoong di tengah tangisannya.
“What’s up, jerk?” Sapa Yoochun yang
menunggu di seberang taman.
Yunho menghela nafas.
Hatinya terlalu sakit. Sampai ia tidak mampu untuk
berbicara.
“Yoochun..hh..”
“Ne?”
“Operasinya
akan dilaksanakan malam ini bukan?”
“Ne, lalu? Apa
kau sudah mengatakan kepada kekasihmu kalau----”
“Bawa aku ke
rumah sakit sekarang”
-------
Jung Keybum tidak bisa berhenti gelisah.
Ia terus menggigiti ujung kukunya sejak tadi.
Jinki hanya diam bersandar di dinding.
Jessica berdoa dalam hati.
Sementara Yoochun tidak bisa berhenti memandangi lampu
merah tanda pemeriksaan hasil operasi tersebut.
CKLEK.
Keluarga Jung tersentak kaget.
Mereka segera beranjak menuju Dokter Choi yang baru
saja keluar dari ruang pemeriksaan.
“O-otte?”
Tanya Keybum pelan.
“Sejauh ini
perkembangannya sangat baik, tapi kita masih harus menunggu sampai chip itu bekerja sepenuhnya” Sahut
Dokter Choi.
Dokter tinggi itu membimbing keluarga Jung agar
menunggu di ruangan Yunho.
Jessica menolehkan wajahnya.
Memperhatikan Oppanya yang didorong dengan ranjang
pasien dari arah kanan lorong.
GREK!
Peralatan rumah sakit sudah dipasangkan.
Hanya tinggal menunggu efek obat bius itu selesai dan
mengetahui hasil kondisi mata Yunho.
“Ngghh”
“YUNHO!/OPPA!”
Jinki, Keybum, Jessica dan Yoochun segera mengerubungi
namja tampan itu.
Yunho mengerang.
Dokter Choi segera membantunya untuk duduk.
“Chip-nya sudah terpasang di kepalamu,
sekarang aku ingin kau membuka mata” Ujarnya.
Yunho mengangguk.
“AAARRGGHHH!!”
Keybum menangis.
Dokter Choi mengantisipasi kalau ini keadaan normal.
Mata Yunho sudah cukup lama tidak menerima cahaya dari
luar.
“Buka
pelan-pelan”
“Perih!”
“Buka saja,
jangan khawatir”
“Argghh”
Namja tampan itu meringis.
Ia berusaha keras membuka matanya.
Ratusan cahaya menusuk keras pupil cokelatnya.
“Kau bisa
melihatku sekarang Yunho? Aku berdiri di depan jendela saat ini” Ujar Dokter
Choi.
Yunho mengernyitkan dahinya.
Ia mengerjapkan mata.
“A-apakah kau
memakai baju berwarna hijau?”
“NE! KAU BENAR!
Kau bisa melihatku?!”
Yunho mengangguk.
Kemudian ia menolehkan kepalanya.
Memandang Ummanya yang menangis.
“Umma..” Lirih
Yunho pelan.
Keybum tersengguk keras.
“Yunho
ah..Hiks..”
“Sicca”
“Oppa..”
“Appa”
“Ne, Appa
disini”
Yunho tersenyum.
Ia merasakan tetes bening itu mengalir membasahi
pipinya sekarang.
Namja tampan itu menoleh.
Menatap Yoochun yang tersenyum kepadanya.
“What’s up, jerk?” Sapa namja chubby itu.
“I’m here, fuckman” Sahut Yunho balas
tersenyum.
“BISAKAH
KALIAN TIDAK BERBICARA SEPERTI ITU?!” Teriak Keybum kesal.
Yunho dan Yoochun tertawa lantang.
Mereka saling berpelukan disela pukulan Keybum.
Membuat Jessica dan Jinki terkekeh geli.
“Sekarang kau
bisa melihat wajah kekasihmu rite?”
Ujar Yoochun menaikkan alisnya.
Yunho terdiam.
Mata musangnya bergerak pelan.
“Kekasih? Kau
tidak pernah cerita, sayang?” Tanya Keybum bingung.
Yunho masih tidak menyahut.
Ia hanya diam.
Menggerakkan pelan mata musangnya yang tajam.
[ “Aku apoteker disini, namaku Kim Jaejoong”
]
“Yoochun”
[ “Maaf..” ]
“Ne?”
“Jaejoong..Dia
akan segera menikah dengan teman masa kecilnya..Menurutmu haruskah aku---”
-------
“Jaejoongie
gwenchana?”
Namja cantik itu tersentak kaget.
Ia segera berbalik dan menatap Ummanya.
“Ne Umma..”
Sahutnya pelan.
Heechul tersenyum manis.
Ia mengusap lembut rambut almond putranya.
“Kka, keluarga
Taecyon sudah menunggu di ruang tengah, kita akan membicarakan tanggal
pernikahan kalian ne?”
Um.
Jaejoong hanya bergumam.
Matanya mengerjap redup.
Ia menyentuh bibirnya pelan.
Sakit.
Ia butuh Yunho sekarang.
TAP TAP TAP.
“Joongie” Sapa
Taecyon tersenyum.
Jaejoong hanya tersenyum kecut.
Ia duduk di samping Ummanya.
“Jadi,
undangan yang akan disebar ada sekitar 1200, lalu pestanya akan diadakan di
gedung---”
“Mianhae Tuan”
Eoh?
Seluruh anggota keluarga menoleh kompak.
Menatap maid ber-name
tag Nana Kim yang menginterupsi pembicaraan.
“Ada seseorang
yang ingin bertemu dengan Tuan Kim saat ini” Ujar maid itu.
Taecyon berdecih lirih.
“Suruh saja
dia pulang! Jaejoong sedang tidak bisa diganggu!”
“Tapi---”
“Nuguya?”
Maid berambut blonde itu menoleh.
Menatap Jaejoong yang beranjak dari duduknya.
“Namanya Jung
Yunho, Tuan”
SSRAK!
Heechul tersentak kaget.
Mata sipitnya melebar saat Jaejoong segera berlari
menuju teras depan.
Mengacuhkan calon suaminya yang duduk di sana.
DEG DEG DEG.
Jantung Jaejoong berdebar kencang.
Pelipisnya berkeringat.
Ia menarik kenop pintu dengan kasar dan membukanya
lebar.
Detik itu juga nafasnya tercekat.
Matanya meredup.
Menggenangkan tetes bening yang menyeruak.
Jaejoong terisak tanpa sadar.
“Yunnie
ah..Hiks..”
Yunho menoleh.
Menatap Jaejoong yang menangis di hadapannya.
Namja tampan itu menepuk kepala Jaejoong pelan.
“Aku disini
untukmu” Bisiknya lembut.
TAP TAP TAP.
“Ige mwoeyo?!”
Teriak Heechul dan keluarga Ok yang menyusul.
Jaejoong hendak menolehkan wajahnya ke belakang.
Namun ia tersentak saat Yunho menarik dagunya dengan
kasar.
Memaksanya menatap mata musang itu.
“Tatap mataku,
BooJae..” Ujar Yunho berdesis.
Jaejoong mengerutkan dahinya.
Detik itu juga kedua mata beningnya membesar.
Bibirnya terbuka kecil.
Tetes bening yang menggenang itu terjatuh membasahi
pipinya dengan tempo lambat.
“Yu..Yunho..Kau bisa melihat?” Lirih Jaejoong pelan.
Namja tampan itu tersenyum lembut.
Ia mengusap jemari Jaejoong yang berada di wajahnya.
Namja cantik itu menggigit bibir bawahnya.
Ia semakin tersengguk.
“Tapi
percuma..Hiks..Kau tahu aku akan segera menikah..Aku----”
“Aku
mencintaimu, Kim Jaejoong!”
DEG.
Heechul tertegun.
Nafasnya tercekat.
Sementara Ok Taecyon terdiam.
Mrs. Ok dan Mr. Ok saling menggertakkan gigi mereka.
Menatap tajam kedua namja yang saling merangkul itu.
“Bukankah
sudah kukatakan padamu? Kau tidak mengerti apa itu cinta Yunho ah..Hiks..”
Hmp.
Yunho tersenyum kecil.
Ia mengusapi air mata Jaejoong dengan ibu jarinya
pelan.
Kemudian ia berhembus kecil.
“Cinta itu
adalah..bagaimana kau berbicara denganku..bagaimana kau menuntunku, dan
bagaimana kau menciumku..”
Jaejoong tertegun.
Namja cantik itu menatap dalam mata musang Yunho.
“All my love is for you..Nothing left to
lose..”
Yunho tersenyum.
Perlahan ia menghilangkan jarak di antara mereka
berdua.
Kemudian ia menempelkan bibir keduanya dan melumat
lembut bibir ranum itu.
“Pertunangan
dibatalkan! Putramu mengecewakanku, Kim!” Teriak Mrs. Ok marah.
Heechul tersentak kaget.
Menatap yeoja berambut merah dan suaminya yang
melangkah keluar dari rumah besar itu.
Diikuti Taecyon yang berdecih kesal.
Yeoja cantik itu menundukkan wajahnya.
Ia tersenyum kecil.
Menyeka air matanya yang menetes tanpa diperintah.
Kokoro wa soba ni iru..
All my love is for you..
Kokoro wa soba ni iru..
END.
-SNSD, All My Love Is For You-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar