This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Minggu, 14 Oktober 2012

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/ALL MY LOVE IS FOR YOU



 

Tittle: ALL MY LOVE IS FOR YOU

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-hurt-friendship-lalalala~


WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


  “Cinta itu adalah..bagaimana kau berbicara denganku..bagaimana kau menuntunku, dan bagaimana kau menciumku..”

.
.
.

DRAP DRAP DRAP!


  “YUNHOOOOOOO!!!”

  “Hahahahahaha~~”

  “YUNHO BERHENTIIIIIIII~~!!”


DRAP DRAP DRAP!!


BRUKK!!


  “YUNHO!”

  “Kau baik-baik saja?”

  “Unggh..”

Namja tampan itu mengernyitkan dahinya.
Ia menyentuh kepalanya yang terasa sakit.
Oh well.
Jung Keybum berdesah pendek.
Ia benar-benar khawatir dengan putranya yang satu ini.


Ck.

Seorang anak kecil yang tidak bisa melihat berlari kencang menelusuri taman kota itu benar-benar berbahaya kau tahu itu huh?

Wait.

Tidak bisa melihat?
Oh yeah.
Namja bertubuh mungil ini, buta permanen sejak ia lahir.
Sangat berbeda dengan adiknya, Jung Yoochun si usil dan Jung Jessica yang pendiam.

  “Kau bisa mendengarku, Jerk?”

Keybum mendelik.
Ia memukul kepala Yoochun.

  “Jaga bicaramu, anak nakal!”

Yunho terkekeh kecil.
Ia mengangguk lemah.

  “Yes fuckman, aku bisa mendengarmu”

  “YUNHO!”

Yoochun tertawa geli.
Sementara Jessica hanya tersenyum kecil.


-------


  Come on dude, ini permen terlezat yang pernah ada!”

Jessica yang sedang bermain dengan boneka barbie-nya menoleh memperhatikan kedua Oppanya yang sedang berkumpul bersama anak-anak perumahan sekitar.
Mereka mengelilingi Yunho yang duduk di tengah.

Yeoja blonde itu menaikkan alisnya.
Memperhatikan benda berwarna kecokelatan yang disodorkan Yoochun dengan menggunakan piring kecil.

Oh gosh!

  “Yunho Oppa andwae!!” Jerit Jessica berlari menuju anak lelaki itu.

  “Ya! Anak perempuan tidak usah ikut campur!” Teriak Yoochun kesal.

Jessica mendengus.

  “Yunho Oppa, dengarkan aku, apa kau tidak ingat kejadian minggu lalu? Yoochun memberimu tahi kucing!”

Anak-anak lelaki berumur 9 tahun itu menahan tawa mereka.
Menatap Yunho yang hanya tersenyum kecil dengan mata yang tidak fokus.

  “Bagaimana bisa kau percaya terhadap kata-kata anak perempuan eoh? Yunho, buktikan kalau kau lelaki sejati! Hanya anak lelaki yang bisa memakan permen ini!” Ujar Yoochun.

Jessica bersiap untuk berteriak.
Namun suaranya tenggelam saat mata sipitnya menangkap gerakan tangan Yunho di udara.

Oh-oh!


SSREK.


  “HAHAHAHAHAHAHA!!”

Yunho mendengus.
Ia mengernyitkan dahinya.
Semua anak lelaki termasuk Yoochun menertawakan dirinya.

Namja tampan itu mendekatkan benda yang ada di tangannya ke hidung.
Kemudian ia berteriak marah.

  “Jung Yoochun! Apa ini tahi anjing?!”

  “HAHAHAHAHA!!”

Namja berwajah chubby itu semakin memperkeras tawanya.
Membuat Yunho berdecih kesal.
Dahinya mengerut.

Oh man.

Seharusnya ia sadar kalau adiknya yang satu itu benar-benar nakal dan badung.


-------


Seoul, 15 tahun kemudian.


  “Aku pulang”

Seluruh anggota keluarga Jung berdiri dari duduk mereka.
Menatap Yunho yang baru saja masuk ke ruang tengah.
Ah ya, namja tampan ini tidak memakai tongkat.
Ia sudah terbiasa dengan kegelapan yang mengikuti dirinya kemana pun ia pergi.

  “Yunho, ada yang ingin kami bicarakan denganmu” Ujar Keybum tersenyum.

Yunho mengernyitkan dahinya.

  “Kami ingin kau melakukan operasi, sayang”

Mwo?
Yoochun yang mendengar itu segera menyahut.

  “Umma! Bukankah sudah kukatakan jangan melakukan itu?! Yunho bisa mati!”

  “Diam, Jung Yoochun!”

Yunho mengernyitkan dahinya.
Mata musangnya yang mati bergerak pelan.

  “Umma, waeyo?” Tanya Yunho pelan.

Jung Jinki menghela nafasnya.

  “Kau tahu Yunho, kemarin Dokter Choi menelepon, dan dia memberitahu kalau saat ini para Dokter ahli di Seoul akan mengadakan operasi penanaman chip di otak, dan disambungkan dengan kamera yang bisa membantumu untuk melihat”

  “Apa??”

  “Kami tahu ini berbahaya, tapi---”

  “Siapa saja yang sudah berhasil melaksanakan operasi itu?”


DEG.


Mereka semua terdiam.
Saling menatap Yunho dengan sendu.

  “Yoochun? Jawab aku!” Ujar Yunho berteriak.

Namja chubby itu menghela nafasnya.

  “Gosh, Yunho, kau yang pertama, mereka akan menjadikanmu kelinci percobaan untuk operasi ini” Sahutnya pelan.

  “Ania! Bukan kelinci percobaan! Kau adalah pasien pertama, Yunho ah” Ujar Keybum memohon.

Hening.

Namja tampan itu merapatkan bibirnya.
Ia menundukkan wajah.
Jessica mendengus pelan.

  “Oppa, kau tidak ingin bisa melihat?”


DEG.


Yunho mengangkat wajahnya.
Mengarahkan pandangannya ke sumber suara itu.

  “Kau tidak ingin melihat wajahmu sendiri?” Ulang Jessica pelan.

  “Aku---”

  “Apa?”

Hhh.
Yunho menghela nafasnya.
Ia memijat pelipisnya.

  “Aku lelah, biarkan aku istirahat sebentar”

Keybum, Jinki, Yoochun dan Jessica mengerjapkan mata mereka.
Menatap Yunho yang sudah berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.
Mereka saling terdiam satu sama lain.
Oh well.
Siapa yang tidak tahu kalau Yunho ingin melihat?
Tapi masalahnya adalah..

Operasi penanaman chip di kepala itu terdengar menakutkan right?
Apa lagi mengingat ini adalah percobaan pertama yang pernah ada.


-------


Limousine hitam itu terlihat terparkir di pinggir sungai Han sejak tadi.
Memancing perhatian warga sekitar yang berjalan di sana.
Well yah, dan kaca jendela yang berwarna hitam legam itu tidak akan bisa membuat siapa pun mengintip ke dalam.
Mendengar percakapan yang terjadi di antara dua bersaudara ini.


CKREK.


Yoochun mematikan geretannya.
Ia menghembuskan rokoknya pelan.

  “Jadi, kau menerimanya?”

Yunho mengangguk.
Yoochun menggeram kesal.
Ia membanting stir mobil mewah itu.

  “Oh shit! Kau tahu hanya kau satu-satunya saudara ter-brengsek yang kupunya, dude! Aku tidak ingin operasi gila itu berbalik menyerang nyawamu!” Erang Yoochun emosi.

Hmp.

Yunho menarik senyum kecilnya.

  “Kau pikir aku tidak takut? Kalau kau berada di posisiku, buta permanen selama 23 tahun, apa kau tidak akan mau menerima tawaran sekali seumur hidup ini huh?”

  Shut up!”

  “Dengar Chun, aku menyayangi kalian semua, aku akan baik-baik saja, okay?”

  “Bagaimana aku bisa menjamin eoh?”

  “Well---”

  “Lakukan sumpah dengan darahmu!”

Yunho menaikkan alisnya.
Yoochun meletakkan pisau kecil di telapak tangannya.
Oh man.

  “Gores dan ucapkan sumpahmu!” Ujar Yoochun lagi.

Yunho terdiam.
Namun ia menarik senyumnya.

  “Sumpah dengan darah harus dilakukan oleh kedua belah pihak, Chun, gores tanganmu!”

  “Itu bisa dilakukan sendiri! Jangan bawa-bawa aku!”

  “Tapi harus berdua!”

  “Oh yeah, sebenarnya kau berani melakukannya atau tidak, Jung Yunho?”

  “Tidak”

  “Begitu juga denganku, bodoh!”

Yunho tertawa geli.
Ia meletakkan pisau lipat itu di atas dashboard.
Sementara Yoochun mematikan rokoknya.

  “Berjanji padaku kau akan selamat, apa pun yang terjadi” Gumam Yoochun pelan.

Nyaris tidak terdengar.


-------


Yunho menelan salivanya.
Ia mendorong pintu kaca itu dan masuk ke dalam lobi klinik Dokter Choi.
Telinganya mendengar suara anak-anak yang sedang bermain di dekatnya.
Namja tampan itu hendak melangkahkan kakinya.
Namun ia terpeleset oleh mainan mobil-mobilan yang tergeletak tepat di hadapannya.
Yunho berteriak lantang.

Ia terjatuh dengan keras.
Anak-anak kecil itu terdiam.
Mereka berlari mengerumuni Yunho.

  “Ahjussi gwenchana?”

Yunho hendak menyahut.
Namun suaranya tenggelam saat ada bentakan halus yang menyerangnya.

  “Ya! Bagaimana kau bisa terjatuh eoh? Apa kau tidak bisa melihat mainan itu?”

Yunho terdiam.
Sejenak hatinya berdebar ringan.
Ia segera beranjak bangun dan merapikan bajunya.

  “Ya, aku memang tidak bisa melihat”


DEG.


Pemilik suara itu terdiam.
Mata beningnya mengerjap pelan.

  “Maafkan aku” Bisiknya halus.

Yunho hanya tersenyum kecil.

  “Kau Kim Junsu?” Tanyanya.

  “Ani, aku apoteker disini, namaku Kim Jaejoong” Sahut namja cantik itu.

  “Aku Jung Yunho, dan Dokter Choi akan memeriksaku hari ini”

  “Omo, kau pasien operasi itu ani? Ne, aku akan mengantarmu”

Yunho mengangguk.
Ia tersenyum saat Jaejoong meraih tangannya dan membantunya berjalan.
Ah, wangi permen apel~

Namja tampan itu melakukan beberapa pemeriksaan ringan mengenai matanya.
Dokter Choi mengatakan agar ia tetap menjaga kondisi tubuhnya untuk tetap sehat menjelang operasi.
Dan lagi, Yunho harus menjalani tes fisik selama seminggu penuh.

Setelah itu ia diperbolehkan pulang.
Yunho beranjak santai keluar dari gedung klinik itu.
Ia melangkahkan kakinya pelan.
Kemudian ia berhenti di dekat halte bus dan tersenyum kecil.

  “Anyeong, Apoteker Kim”


DEG!


Namja cantik itu tersentak kaget.
Ia segera berbalik dan membulatkan matanya.

  “Yunho?! Bagaimana kau bisa tahu ada aku disini?”

  “Hm, yah, aku bukan orang buta yang benar-benar buta”

  “Hahahaha, kau lucu”

  “Kau mau pulang?”

  “Mm, yah, begitulah”

  “Bagaimana kalau kita berjalan-jalan sebentar?”

  “Mwo?”

  “Kau mau? Kudengar roti perancis yang ada di café La Pomme sangat lezat”

Well.
Jaejoong terkekeh geli.
Ia mengangguk dan segera berjalan.
Membiarkan Yunho meraih pundaknya dan menahan tangannya di bahu kanan namja cantik itu.


TAP TAP TAP.


  “Jadi, kau memiliki seorang adik lelaki dan perempuan hm?” Ujar Jaejoong tersenyum.

  “Yah, walaupun Yoochun namja yang kurang ajar aku sangat dekat dengannya” Sahut Yunho balas tersenyum.

Jaejoong menahan tawanya.
Membuat lengkung manis di bibirnya menjadi semakin lebar.

  “Senyummu indah sekali”

Eoh?

  “Bagaimana kau bisa melihatku tersenyum?”

Yunho terkekeh.
Ia mengacak rambut Jaejoong pelan.

  “Aku bisa mengetahuinya dari suaramu, Jaejoongie”


DEG.


Jaejoong tertegun.
Mendadak wajahnya terasa menghangat.
Oh gosh.
Ige mwoeyo?
Kenapa tiba-tiba darahnya berdesir hangat?


-------


  “Jaejoongie, Taecyon datang berkunjung”

Ah.

Namja cantik itu mengangguk.
Ia segera berlari menuruni tangga rumahnya dan menghela nafas panjang.

  “Jangan lupa untuk tersenyum, sayang” Ujar Heechul mengerling.

Jaejoong memutar bola matanya.
Ia menghampiri Ok Taecyon yang duduk di ruang tamu.

  “Hai sayang” Sapa namja elegan itu.

  “Mau apa kau kesini?” Tanya Jaejoong ketus.

Ok Taecyon tertawa kecil.

  “Aku calon suamimu, Jaejoongie, dan aku bisa datang kapan pun aku mau”

  “CALON, dan kita dijodohkan, aku sama sekali tidak tertarik denganmu”

Heechul yang mendengar itu segera menginterupsi.

  “Kim Jaejoong”

Cih.

Namja cantik itu mendengus tidak suka dan berjalan menuju pintu depan.

  “Kau mau kemana?” Tanya Heechul menaikkan alisnya.

  “Klinik!!” Sahut Jaejoong ketus.

Oh well.

Heechul hanya mendesah panjang mendengarnya.
Sementara itu, Klinik Dokter Choi terlihat lumayan sepi hari ini.
Namja cantik itu segera duduk di kursi resepsionis menggantikan karyawan yang belum datang untuk sementara waktu.


CKLEK.


Pintu kaca itu terbuka.
Dan senyum Jaejoong mengembang tanpa sadar saat ia melihat siapa yang datang.

  “Jangan tersenyum seperti itu, Joongie, kau membuatku gugup”

Eoh?

Jaejoong membesarkan matanya.

  “Aku kan tidak bersuara sejak tadi, bagaimana kau bisa tahu kalau aku tersenyum?”

  “Kau akan tahu kalau kau mengerti, cantik”

  “Yunho! Aku tampan!”

  “Oh ya? Menurutku kau cantik, kulitmu putih, dan bibirmu merah ania?”


DEG.


  “Jangan terkejut seperti itu, Joongie ah, aku bukan tunanetra amatiran” Kekeh Yunho geli.

Jaejoong menghembuskan nafas kesal.
Kemudian ia ikut tersenyum.

  “Pemeriksaan ania? Dokter Choi sudah berada di ruangannya”

  “Kau tertarik untuk menemaniku kesana?”

  “Kenapa?”

  “Karena aku ingin mengajakmu berkencan setelahnya”

Eoh?

Jaejoong mengerlingkan mata beningnya.
Ia mengangguk senang.


-------


Kedua namja itu tertawa kecil seraya berlari pelan.
Mereka baru saja selesai menonton teater di Namsan.
Namja tampan itu menggandeng tangan Jaejoong.

Kemudian mereka berjalan pelan menelusuri taman kota.


TAP.


Yunho menghentikan langkahnya.
Membuat Jaejoong mengerut bingung.

  “Apa ada orang disini?” Tanya Yunho pelan.

Jaejoong menggeleng.

  “Ani, wae?”

Yunho tersenyum kecil.
Ia menoleh menghadap namja cantik itu.

  “Karena aku ingin memberitahumu kalau ini adalah kencan terindah yang pernah kurasakan”

  “Aku juga merasa begitu”

  “Dan..malam ini benar-benar malam paling indah yang pernah ada”

Jaejoong tersenyum kecil.
Ia baru saja membuka mulutnya untuk menyahut.
Namun suaranya tenggelam saat ia merasakan kecupan manis yang mendarat di bibir cherrynya.
Refleks, Jaejoong memejamkan mata beningnya perlahan.

Yunho membuka bibirnya.
Melakukan lumatan-lumatan lembut namun manis.
Sesekali ia menggigit bibir bawah namja cantik itu.
Jaejoong mendesah lembut.
Ia memiringkan kepalanya dan memeluk leher Yunho.

Membuat ciuman mereka semakin dalam.
Sampai kemudian Yunho yang terlebih dahulu memisahkan tautan bibir mereka dan tersenyum kepada Jaejoong.
Kemudian ia kembali berjalan seolah tidak terjadi apa pun.

Jaejoong tertawa kecil.
Ia berlari mengejar Yunho.

  “Sampai bertemu besok” Ujar Yunho lembut.

Jaejoong mengangguk.
Ia mengecup pipi Yunho sekilas sebelum benar-benar pergi.
Membuat Yunho terpaku di tempat.
Degup jantungnya kembali tidak beraturan.

  “Jadi namja itu huh?”


DEG!


Yunho berbalik.
Mata musangnya melebar.

  “Yoochun?! Sejak kapan kau ada disana eoh?”

  “Aku baru saja sampai, Jung”

  “Aish, kau mengagetkanku

  “Kapan kau akan mengenalkan dia kepadaku?”

Huh.

Yunho terkekeh.
Ia berjalan masuk ke dalam Limousin milik saudaranya.

  “Kalau waktunya sudah tepat”

  “Maksudmu?”

  “Aku takut kau akan berkata yang tidak-tidak padanya”

  “Hei!”

  “Hahahaha”

  “Jadi, bagaimana dengan operasinya?”

  “Lusa”

Yoochun tidak menyahut lagi.
Ia hanya diam dengan senyum kecutnya.


-------


  “Atraksi para pesulap tadi benar-benar keren!” Ujar Jaejoong terkekeh.

Namja cantik ini tidak bisa berhenti tersenyum sejak tadi.
Well, saat ini mereka sedang duduk berdua di kursi taman kota.

  “Aku tidak menyangka kalau pertunjukannya akan semeriah itu” Sahut Yunho.

  “Aku tidak tahu kalau orang buta juga bisa menikmati sulap”

  “Sebenarnya aku hanya menikmati musik pengiring dan suara sorakan penonton”

  “Aigoo”

Namja tampan itu menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi.
Jaejoong segera menjatuhkan kepalanya di bahu Yunho.
Namja cantik itu mendongak.
Ia menarik dagu Yunho agar menunduk.
Namja tampan itu segera memejamkan mata musangnya.
Membiarkan Jaejoong melumat dan menghisap bibirnya sesuka hati.

Not more.
Hanya kecupan manis yang cukup lama.

  “Mmh”

Jaejoong kembali memejamkan matanya saat ia hendak membukanya dan menghentikan permainan bibir mereka.
Tapi Yunho lebih dulu mendominasi permainan.
Ia mendorong wajah Jaejoong sedikit kasar.
Membuat bibir cherry itu terbuka sedikit lebar.
Suara desahan dan lenguhan mulai terdengar.

Tidak lama.

Tautan bibir itu berhenti setelah beberapa detik.

  “Kita tidak bisa bersama lagi Yunho ah..hh...hh” Bisik Jaejoong terengah.


DEG.


Yunho terdiam.
Mata musangnya mengerjap pelan.

  “Apa maksudmu?”

  “Aku..Sebenarnya aku sudah dijodohkan dengan teman masa kecilku..Dan kami akan segera menikah”

  “Mwo?”

Yunho terdiam.
Nafasnya sesak.
Matanya terasa panas.
Gosh, ada sesuatu yang menyeruak di sini!

  “Maaf” Bisik Jaejoong seraya menahan air matanya.

  “Lalu apa artinya bagimu kebersamaan kita selama ini Jaejoongie?” Bisik Yunho lirih.

Jaejoong tidak menyahut.
Ia hanya menunduk dan menyeka air matanya yang menetes.

Hening.

Hanya terdengar suara nafas Jaejoong yang tersendat.

  “Katakan padaku, apa kau mencintai lelaki itu?”


DEG.


  “Yu-Yunho ah..”

  “Jawab aku, Joongie, apa kau benar-benar mencintainya?”

Jaejoong mencengkram ujung kausnya.
Ia menggigit bibir bawahnya seraya menggeleng.

  “Kau tidak mengerti apa itu cinta..” Bisiknya lirih, nyaris tidak terdengar.

Yunho merasa hatinya semakin sakit.
Ia beranjak dari duduknya.

  “Aku mengerti, dari awal orang buta sepertiku memang tidak pantas bersanding dengan namja yang sempurna sepertimu ania?” Desis Yunho tajam.

Jaejoong terkesiap kaget.
Mata beningnya melebar.
Ia hendak menahan Yunho.
Namun namja tampan itu sudah lebih dulu melangkahkan kakinya.
Meninggalkan Jaejoong di tengah tangisannya.

  What’s up, jerk?” Sapa Yoochun yang menunggu di seberang taman.

Yunho menghela nafas.
Hatinya terlalu sakit. Sampai ia tidak mampu untuk berbicara.

  “Yoochun..hh..”

  “Ne?”

  “Operasinya akan dilaksanakan malam ini bukan?”

  “Ne, lalu? Apa kau sudah mengatakan kepada kekasihmu kalau----”

  “Bawa aku ke rumah sakit sekarang”


-------


Jung Keybum tidak bisa berhenti gelisah.
Ia terus menggigiti ujung kukunya sejak tadi.
Jinki hanya diam bersandar di dinding.
Jessica berdoa dalam hati.
Sementara Yoochun tidak bisa berhenti memandangi lampu merah tanda pemeriksaan hasil operasi tersebut.


CKLEK.


Keluarga Jung tersentak kaget.
Mereka segera beranjak menuju Dokter Choi yang baru saja keluar dari ruang pemeriksaan.

  “O-otte?” Tanya Keybum pelan.

  “Sejauh ini perkembangannya sangat baik, tapi kita masih harus menunggu sampai chip itu bekerja sepenuhnya” Sahut Dokter Choi.

Dokter tinggi itu membimbing keluarga Jung agar menunggu di ruangan Yunho.
Jessica menolehkan wajahnya.
Memperhatikan Oppanya yang didorong dengan ranjang pasien dari arah kanan lorong.


GREK!


Peralatan rumah sakit sudah dipasangkan.
Hanya tinggal menunggu efek obat bius itu selesai dan mengetahui hasil kondisi mata Yunho.

  “Ngghh”

  “YUNHO!/OPPA!”

Jinki, Keybum, Jessica dan Yoochun segera mengerubungi namja tampan itu.
Yunho mengerang.
Dokter Choi segera membantunya untuk duduk.

  Chip-nya sudah terpasang di kepalamu, sekarang aku ingin kau membuka mata” Ujarnya.

Yunho mengangguk.

  “AAARRGGHHH!!”

Keybum menangis.
Dokter Choi mengantisipasi kalau ini keadaan normal.
Mata Yunho sudah cukup lama tidak menerima cahaya dari luar.

  “Buka pelan-pelan”

  “Perih!”

  “Buka saja, jangan khawatir”

  “Argghh”

Namja tampan itu meringis.
Ia berusaha keras membuka matanya.
Ratusan cahaya menusuk keras pupil cokelatnya.

  “Kau bisa melihatku sekarang Yunho? Aku berdiri di depan jendela saat ini” Ujar Dokter Choi.

Yunho mengernyitkan dahinya.
Ia mengerjapkan mata.

  “A-apakah kau memakai baju berwarna hijau?”

  “NE! KAU BENAR! Kau bisa melihatku?!”

Yunho mengangguk.
Kemudian ia menolehkan kepalanya.
Memandang Ummanya yang menangis.

  “Umma..” Lirih Yunho pelan.

Keybum tersengguk keras.

  “Yunho ah..Hiks..”

  “Sicca”

  “Oppa..”

  “Appa”

  “Ne, Appa disini”

Yunho tersenyum.
Ia merasakan tetes bening itu mengalir membasahi pipinya sekarang.

Namja tampan itu menoleh.
Menatap Yoochun yang tersenyum kepadanya.

  What’s up, jerk?” Sapa namja chubby itu.

  I’m here, fuckman” Sahut Yunho balas tersenyum.

  “BISAKAH KALIAN TIDAK BERBICARA SEPERTI ITU?!” Teriak Keybum kesal.

Yunho dan Yoochun tertawa lantang.
Mereka saling berpelukan disela pukulan Keybum.
Membuat Jessica dan Jinki terkekeh geli.

  “Sekarang kau bisa melihat wajah kekasihmu rite?” Ujar Yoochun menaikkan alisnya.

Yunho terdiam.
Mata musangnya bergerak pelan.

  “Kekasih? Kau tidak pernah cerita, sayang?” Tanya Keybum bingung.

Yunho masih tidak menyahut.
Ia hanya diam.
Menggerakkan pelan mata musangnya yang tajam.

  [ “Aku apoteker disini, namaku Kim Jaejoong” ]

  “Yoochun”

  [ “Maaf..” ]

  “Ne?”

  “Jaejoong..Dia akan segera menikah dengan teman masa kecilnya..Menurutmu haruskah aku---”


-------


  “Jaejoongie gwenchana?”

Namja cantik itu tersentak kaget.
Ia segera berbalik dan menatap Ummanya.

  “Ne Umma..” Sahutnya pelan.

Heechul tersenyum manis.
Ia mengusap lembut rambut almond putranya.

  “Kka, keluarga Taecyon sudah menunggu di ruang tengah, kita akan membicarakan tanggal pernikahan kalian ne?”

Um.

Jaejoong hanya bergumam.
Matanya mengerjap redup.
Ia menyentuh bibirnya pelan.

Sakit.

Ia butuh Yunho sekarang.


TAP TAP TAP.


  “Joongie” Sapa Taecyon tersenyum.

Jaejoong hanya tersenyum kecut.
Ia duduk di samping Ummanya.

  “Jadi, undangan yang akan disebar ada sekitar 1200, lalu pestanya akan diadakan di gedung---”

  “Mianhae Tuan”

Eoh?

Seluruh anggota keluarga menoleh kompak.
Menatap maid ber-name tag Nana Kim yang menginterupsi pembicaraan.

  “Ada seseorang yang ingin bertemu dengan Tuan Kim saat ini” Ujar maid itu.

Taecyon berdecih lirih.

  “Suruh saja dia pulang! Jaejoong sedang tidak bisa diganggu!”

  “Tapi---”

  “Nuguya?”

Maid berambut blonde itu menoleh.
Menatap Jaejoong yang beranjak dari duduknya.

  “Namanya Jung Yunho, Tuan”


SSRAK!


Heechul tersentak kaget.
Mata sipitnya melebar saat Jaejoong segera berlari menuju teras depan.
Mengacuhkan calon suaminya yang duduk di sana.


DEG DEG DEG.


Jantung Jaejoong berdebar kencang.
Pelipisnya berkeringat.
Ia menarik kenop pintu dengan kasar dan membukanya lebar.
Detik itu juga nafasnya tercekat.
Matanya meredup.
Menggenangkan tetes bening yang menyeruak.

Jaejoong terisak tanpa sadar.

  “Yunnie ah..Hiks..”

Yunho menoleh.
Menatap Jaejoong yang menangis di hadapannya.
Namja tampan itu menepuk kepala Jaejoong pelan.

  “Aku disini untukmu” Bisiknya lembut.


TAP TAP TAP.


  “Ige mwoeyo?!” Teriak Heechul dan keluarga Ok yang menyusul.

Jaejoong hendak menolehkan wajahnya ke belakang.
Namun ia tersentak saat Yunho menarik dagunya dengan kasar.
Memaksanya menatap mata musang itu.

  “Tatap mataku, BooJae..” Ujar Yunho berdesis.

Jaejoong mengerutkan dahinya.
Detik itu juga kedua mata beningnya membesar.
Bibirnya terbuka kecil.
Tetes bening yang menggenang itu terjatuh membasahi pipinya dengan tempo lambat.

  “Yu..Yunho..Kau bisa melihat?” Lirih Jaejoong pelan.

Namja tampan itu tersenyum lembut.
Ia mengusap jemari Jaejoong yang berada di wajahnya.
Namja cantik itu menggigit bibir bawahnya.
Ia semakin tersengguk.

  “Tapi percuma..Hiks..Kau tahu aku akan segera menikah..Aku----”

  “Aku mencintaimu, Kim Jaejoong!”


DEG.


Heechul tertegun.
Nafasnya tercekat.
Sementara Ok Taecyon terdiam.
Mrs. Ok dan Mr. Ok saling menggertakkan gigi mereka.
Menatap tajam kedua namja yang saling merangkul itu.

  “Bukankah sudah kukatakan padamu? Kau tidak mengerti apa itu cinta Yunho ah..Hiks..”

Hmp.

Yunho tersenyum kecil.
Ia mengusapi air mata Jaejoong dengan ibu jarinya pelan.
Kemudian ia berhembus kecil.

  “Cinta itu adalah..bagaimana kau berbicara denganku..bagaimana kau menuntunku, dan bagaimana kau menciumku..”

Jaejoong tertegun.
Namja cantik itu menatap dalam mata musang Yunho.

  All my love is for you..Nothing left to lose..

Yunho tersenyum.
Perlahan ia menghilangkan jarak di antara mereka berdua.
Kemudian ia menempelkan bibir keduanya dan melumat lembut bibir ranum itu.

  “Pertunangan dibatalkan! Putramu mengecewakanku, Kim!” Teriak Mrs. Ok marah.

Heechul tersentak kaget.
Menatap yeoja berambut merah dan suaminya yang melangkah keluar dari rumah besar itu.
Diikuti Taecyon yang berdecih kesal.

Yeoja cantik itu menundukkan wajahnya.
Ia tersenyum kecil.
Menyeka air matanya yang menetes tanpa diperintah.

Kokoro wa soba ni iru..

All my love is for you..

Kokoro wa soba ni iru..


END.

-SNSD, All My Love Is For You-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar