Tittle: I KNOW
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
ONESHOOT
Rating:
family-romance-hurt-friendship-gelindingan
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
-------
“Pernahkah kau
mendengar sebuah kisah manis yang sangat pahit? Tentang sepasang kekasih yang
saling mencintai dengan kepribadian mereka yang jauh bertolak belakang. Yang
satu merasa takut untuk mencintai, dan yang satunya lagi merasa takut untuk
dicintai..Heh, Ironis, bukan?”
.
.
.
-Seoul, 2015-
“Hahahahaha~”
Suara gelak tawa terdengar mengisi dorm DBSK itu.
Tampak sesosok namja berwajah kekanakan sedang menepuk
bahu Junsu seraya terkekeh keras.
Mengacuhkan Yoochun yang sudah terduduk di lantai
menahan gejolak di dadanya.
Gosh, asmanya bisa kambuh kalau ia tertawa terlalu
keras malam ini.
Oh well.
Tapi ekspresi panik Junsu saat namja imut itu kembali
mendapat sebuah kaus dari fans-nya
benar-benar menggelitik.
Yeah, dulu sekali, ia pernah menerima hal yang sama
dari fans.
Dan ia cukup shock
akan hal itu.
Kau tahu?
Ia menerima tiga kaus yang sama persis saat ini!
“Sorry girls, I am a gay?!” Jerit Junsu
histeris.
Suara tawa Changmin dan Yoochun kembali membahana.
Oh yes, poor
Junsu.
“Kau terlihat
bagus memakainya Junsu ah!” Jerit Yunho yang baru saja membuka jaketnya.
Namja imut itu berbalik, memberikan deathglare kepada sang Leader.
Tapi Yunho hanya tersenyum kecil dan memilih untuk
mengalihkan pandangannya.
Melirik Kim Jaejoong yang sedang membuka kulkas dan
mengecek sisa makanan mereka untuk seminggu ke depan.
Ah, bibir seksi itu menarik seulas senyum manis.
Sangat manis hingga semua orang akan tahu kalau ia
merasa sangat bahagia saat ini.
Bagaimana tidak?
Setelah keputusan sidang yang dimenangkan JYJ dua
tahun yang lalu, mereka telah melalui masa-masa sulit untuk bisa tinggal
bersama lagi.
Dan akhirnya kerja keras itu terwujud.
DBSK kembali aktif di bawah naungan SM Entertainment dengan beberapa syarat
tertentu.
JYJ masih belum memutuskan kontrak bersama C-JES.
Jadi bisa dikatakan mereka terbagi menjadi dua sub
terkadang, untuk menyanyikan lagu yang sebelumnya dinyanyikan secara terpisah.
GREPP.
Jaejoong mengerjapkan mata bulatnya saat ia merasakan
sepasang lengan memeluk erat pinggang rampingnya.
Ia mengeluh pelan dan tersenyum kecil.
Yunho menaruh dagunya di bahu Jaejoong dan berbisik
pelan.
“Kau tidak
lelah?”
“Tentu Yun ah,
kita semua lelah”
“Aish,
akhirnya DBSK return concert berakhir
juga”
Jaejoong melepas rengkuhan Yunho di pinggangnya.
Ia berbalik dan mengusap lembut wajah tampan itu.
“Kka, suruh
anak-anak masuk ke kamar masing-masing”
CUP.
Jaejoong refleks memejamkan sebelah matanya saat Yunho
mengecup lembut pipinya.
Ia balas tersenyum saat Yunho tersenyum simpul
kepadanya.
Namja tampan itu segera beranjak menuju ruang tengah
dan menyuruh tiga namja bebek itu untuk masuk ke dalam kamar dan tidur.
Jaejoong sudah mematikan televisi yang menyala.
Ia beranjak masuk ke kamarnya diikuti Yunho.
Namja cantik itu segera melepas pakaiannya dan
beringsut masuk ke dalam selimut tebalnya yang hangat.
Sementara Yunho sudah mematikan lampu kamar dan ikut
berbaring di samping kekasihnya.
Hening.
Lama mereka saling terdiam satu sama lain.
Sampai kemudian Jaejoong membalikkan tubuhnya dan
memejamkan kedua mata beningnya.
Yunho segera memeluk erat dirinya dari belakang.
Hmp.
Namja cantik itu lagi-lagi mengulas senyum manisnya.
Merasakan dekapan hangat dari kekasihnya.
Ia bisa merasakan kecupan-kecupan sayang dari Yunho di
pundak telanjangnya.
Namja cantik itu melenguh lembut dan menghembuskan nafas
pendek.
“Jalja, bear”
“Jalja, Boo”
-------
“Junsu ah,
menurutmu mereka akan berhasil mencuri lima berlian itu?”
“…”
“Junsu ah,
menurutmu mereka akan berhasil mencuri lima berlian itu?”
“…”
“Yaa! Junsu
ah! Jawab aku!”
“Kenapa kau
berisik sekali, Shim Changmin?! Konsentrasiku jadi terganggu tahu! Ish! Dan
berapa kali harus kukatakan padamu? Panggil aku Hyung!”
Namja berwajah kekanakan itu mendesis sebal.
Ia memberengi namja imut itu dan beralih melirik
Yoochun yang duduk di samping kirinya.
“Hyung,
menurutmu mereka akan berhasil mencuri lima berlian itu?”
Alis Yoochun bertaut.
Antara mencerna pertanyaan dari sang magnae dan fokus
menatap layar plasma yang ada di hadapan mereka.
Aish!
Namja chubby itu menoleh ke arah Changmin dan berbisik
tajam.
“Kau masih
punya mata ania? Tonton saja sendiri!”
Changmin mengerucutkan bibirnya kesal.
Telinganya bergerak pelan.
Menangkap suara kekehan lembut dari sang Umma di
belakang.
Well, posisi mereka saat ini adalah duduk bertiga di
atas hambal sementara Jaejoong dan Yunho berada di atas sofa tepat di belakang
mereka.
Namun mendadak suara kekehan itu hilang.
Changmin mengerutkan dahinya.
Ck, namja berwajah kekanakan itu memilih untuk acuh
dan kembali menikmati film berjudul Ocean
13 itu.
“Terry Benedict! Ia ikut berpartisipasi
dalam permainan mereka, Hyung! Menurutmu mereka akan benar-benar berhasil atau
tidak?!” Jerit Changmin kembali.
Jish.
Yoochun dan Junsu memilih untuk bungkam.
Menonton film bersama Changmin benar-benar menyebalkan.
Ia sangat berisik seperti bayi bebek!
Eoh?
Sejenak namja chubby itu menaikkan alisnya.
Ia tidak mendengar suara kekehan khas milik Jaejoong
sejak tadi.
GRT.
Yoochun mengerutkan dahinya.
Melirik jemarinya yang dicengkram erat oleh Changmin.
Namja berwajah kekanakan itu meliriknya ragu.
“Hyung”
Bisiknya pelan.
Seolah memberitahu kalau telinganya juga menangkap
suara decakan lidah dari belakang.
Ketiga namja itu saling melirik satu sama lain.
Kemudian mereka mengeratkan genggaman tangan mereka
dan menoleh ke belakang secara kompak.
Omo!
Mata sipit Junsu membulat sempurna.
Ia segera berbalik dan menarik wajah Changmin ikut
berbalik.
Yoochun menghela nafas panjang.
Ia mengerjapkan matanya beberapa kali.
Gosh!
Ia tahu kalau Yunho dan Jaejoong adalah sepasang
kekasih, tapi setidaknya mereka melihat situasi ania?
Namja chubby itu merasakan Changmin semakin
mencengkram jemarinya.
Junsu meringis merasakan hal yang sama pada tangannya.
Well, mereka berdua cukup tahu kalau magnae yang unyu-unyu
itu belum pernah melihat Yunho dan Jaejoong berciuman panas dari jarak sedekat
tadi.
Ditambah lagi dengan posisi Yunho yang sedang menindih
Jaejoong.
Oh shit.
Sekarang film itu terasa sangat sulit untuk
dimengerti.
-------
“Hari ini
hanya pemotretan untuk majalah saja” Ujar sang manajer.
Kelima namja itu mengangguk patuh.
Jaejoong menundukkan wajahnya masih sibuk mengupas
jeruk untuk Changmin.
Membuat Yunho tersenyum jahil dan membenturkan dahi
mereka.
“Awww!”
Jaejoong menjerit kesakitan.
Ia mengusap dahinya segera.
Sementara Yunho hanya terkekeh tanpa suara.
Ish.
Namja cantik itu mempoutkan bibirnya sempurna.
Ia menaruh tangannya di atas paha Yunho dan mencubit
bagian itu dengan keras.
“Awww!” Teriak
Yunho kesakitan.
Yoochun dan Junsu tertawa keras di jok belakang.
“Kita sudah
sampai”
Pintu mini van itu
terbuka lebar.
Memperlihatkan kelima namja yang beranjak turun sesuai
urutan kursi.
“KKYYYYAAAA!!
YUNHO OPPAAAAA!!”
“YOOCHUNNIEEEEEEE!!! KKKKYYYAAAA!!”
Hmp.
Yunho dan Yoochun saling melirik satu sama lain.
Mereka terkekeh dan terus berjalan.
Mengacuhkan Changmin dan Jaejoong yang berhenti
melangkah di belakang sana.
Namja cantik itu terdiam.
Mata beningnya bergerak pelan.
Menangkap satu dan dua tiga spanduk yang terlihat
mencolok.
‘YunJae is not real! Yunho is a normal man!’
‘Kim Jaejoong is a normal man! He’s not
Yunho’s!’
‘Yunho can’t be with Jaejoong! NO WAY!’
“Umma”
Jaejoong tersentak kaget.
Mata beningnya mengerjap beberapa kali.
Ia menoleh menatap Changmin yang tersenyum kepadanya.
Kemudian ia balas tersenyum dan meraih jemari namja
berwajah kekanakan itu.
Berjalan bersama memasuki pintu belakang studio.
“Nuna, minumku
dimana?” Junsu mendongakkan wajahnya menatap manajer mereka.
Yeoja cantik itu segera merogoh tasnya.
Sementara Changmin tampak berjalan mendekati Yunho
yang sedang bercanda bersama Yoochun di atas sofa.
“Appa”
“Ne?”
“Sesuatu yang
tidak kumengerti terjadi”
“Shim
Changmin, berbicaralah dengan normal”
Aish.
Changmin memutar bola matanya dan menunjuk Jaejoong
yang sedang menunduk di dekat pintu studio.
Membuat Yunho menaikkan alisnya.
TAP TAP TAP.
Namja tampan itu berjalan mendekati kekasihnya.
“Hei, ada
masalah?” Tanya Yunho lembut.
Jaejoong mendongakkan wajahnya.
Ia menggeleng seraya tersenyum tipis.
Ah, Yunho tahu ada yang tidak beres disini.
“Yunho,
Jaejoong! Ganti baju sekarang!”
Namja tampan itu menoleh menatap manajernya.
Ia tersenyum dan menggenggam jemari kekasihnya.
Kemudian ia membuat angka 5 di tangan yang satunya ke
udara.
Membuat sang manajer menghela nafas.
Aish, lagi-lagi minta izin 5 menit -_-
“Arasseo,
jangan lama-lama!”
Namja tampan itu mengangguk.
Ia segera menyeret Jaejoong memasuki lorong studio dan
memilih untuk bersembunyi di dalam ruang peralatan.
“Katakan
padaku” Titah Yunho tegas.
Jaejoong menghela nafasnya.
“Tidak ada,
Yunho ah”
“Kemana
Yunnie-nya? Kenapa Yunho?”
“Aku lelah,
lebih baik kita segera menyelesaikan pem---”
CUP!
Mata bening Jaejoong sontak tertutup cepat.
Jemarinya mencengkram erat lengan Yunho.
Namja tampan itu membungkam bibirnya.
Nafas Jaejoong tercekat.
Dahinya mengerut merasakan ciuman Yunho yang terkesan
sedikit kasar saat ini.
Ia tahu namja tampan itu kesal.
“Mmh!
Hahh..hhah..hh”
Jaejoong berhasil mendorong namja tampan itu dan
menghentikan ciuman mereka.
Wajahnya terlihat memerah sekarang.
Yunho memasang wajah datarnya.
Ia menundukkan wajahnya dan kembali mengecup bibir
cherry itu.
Well, hanya saja kali ini lebih lembut dan manis.
Jaejoong kembali memejamkan kedua matanya.
Lengannya memeluk leher Yunho dan balas mengecup bibir
namja tampan itu setiap kali Yunho menghisap lembut bibirnya.
“Aku
mencintaimu” Bisik Yunho pelan.
Jaejoong tersenyum kecil.
“Kau akan
segera tahu apa yang sedang terjadi” Balasnya berbisik.
Eoh?
Yunho mengerutkan dahinya.
Namun Jaejoong sudah lebih dulu memotong rasa
penasarannya.
“Kka, kurasa
sudah lewat dari 5 menit”
-------
Mata sipit Junsu mengerjap pelan.
Jemarinya bergerak seraya membenarkan posisi handuknya
yang berada di atas kepala.
Ah, mereka sedang syuting acara Happy Together untuk yang kedua kalinya saat ini.
“Mari kita
bahas tentang kisah cinta para member DBSK!” Teriak sang MC.
Yoochun, Junsu, Changmin dan Yunho hanya terkekeh kecil.
Sementara Jaejoong mulai menunjukkan perubahan raut
wajahnya.
Dahinya mengerut tidak senang.
“Baiklah, kita
mulai dari sang Leader, cha,
U-Know-ssi, bukankah selama kalian masih terpisah dulu, kau pernah terlihat
berjalan bersama Go Ahra?”
DEG.
Jaejoong menahan nafasnya.
“Yah, kami
sedang mencari coffee shop yang
nyaman waktu itu”
“Tapi kenapa
kau menggandeng tangannya?”
“Well, aku
hanya takut ia tersesat, terkadang ia sangat mirip dengan seseorang”
“Seseorang?
Omo, omo! Apakah ia orang yang spesial?”
“Hmm, lalu
kami memesan dua gelas coffee dan
pergi dari sana”
“Aish,
U-Know-ssi! Kau menghindar!”
Keempat namja itu tertawa bersama para MC.
Hanya Jaejoong yang terlihat memaksakan senyumnya.
“Jaejoong-ssi? Waeyo? Kau tidak tertawa saat
semua tertawa” Ujar salah satu MC.
Jaejoong tertegun.
Ia mengangkat wajahnya dan menarik sudut bibirnya
membentuk senyuman kecil.
“Kondisiku
tidak terlalu baik hari ini, mianhae”
Mereka semua hanya mengangguk mengerti.
Mengacuhkan Yunho yang mengerutkan dahinya.
Beberapa menit kemudian syuting dihentikan karena
memasuki jam makan siang.
Kelima namja itu memasuki ruang ganti mereka dan
melepas handuk masing-masing yang ada di atas kepala.
“Hyung, apa
kau sakit?” Tanya Junsu melirik Jaejoong.
Eoh?
Namja cantik itu menoleh.
Ia menggeleng pelan dan menggantungkan handuknya di
gantungan.
Yunho yang melihat itu segera mendekati Jaejoong.
Ia menarik tangan namja cantik itu dan menempelkan
dahi mereka.
Hm, suhu tubuhnya normal.
GREPP.
Eh?
Yunho tertegun.
Ia melirik Jaejoong yang mendekapnya dengan erat.
Namja cantik itu memejamkan matanya.
Mencoba mencari kenyamanan dari tubuh beruang madu
itu.
Nafas Jaejoong menderu tidak tenang.
Meringis mengingat official
website DBSK yang dilihatnya semalam.
Fans sedang bertengkar disana.
Meributkan tentang ia dan Yunho yang kembali terlihat
terlalu intim di atas panggung sekarang.
Banyak yang tidak senang.
Banyak yang menghujat dirinya.
Banyak yang mengklaim kalau Yunho masih normal.
Jaejoong merasakan matanya panas sekarang.
“Yunho ah”
“Ne?”
“Kita putus
saja”
BRAKK!
Yoochun, Junsu dan Changmin sedang bercanda dengan
gantungan baju itu terdiam di tempat.
Mereka menjatuhkan gantungan kecil itu tidak sengaja.
Ketiganya menoleh menatap Yunho yang sudah melepas
pelukan Jaejoong di tubuhnya.
“Lebih baik
kita putus, Yunho ah” Ulang Jaejoong berbisik.
Hening.
Tidak terdengar suara balasan apa pun dari Yunho.
Ia hanya diam menatap dalam mata bening yang terlihat
keruh itu.
Tidak.
Ia tidak bisa membaca apa pun dari sana.
Jaejoong menutup jendela matanya sekarang.
“Kau tahu apa
maksud dari kalimatmu itu, Jae ah?” Desis Yunho tidak tenang.
Jaejoong mengangguk pelan.
Membuat Yunho menggeram kesal dan mendorong kasar
pundak Jaejoong.
Kemudian ia keluar dari ruangan setelah membanting
pintu dengan keras.
Ketiga namja yang saling terdiam sejak tadi segera
menghampiri Jaejoong yang terduduk lemas di lantai.
Air matanya menetes.
Ia merasakan kepalanya pusing sekarang.
Bibirnya terlihat bergetar pelan.
“Hyung! Kenapa
kau berbicara seperti itu?! Apa yang terjadi?!” Tuntut Yoochun mengerutkan
dahinya.
“Apa alasanmu
meminta putus dari Yunho Hyung? Kenapa?” Tanya Junsu tidak mengerti.
Jaejoong mengerjapkan matanya berat.
Sesak.
Ia merasa sangat sesak.
Bibirnya mengucapkan hal yang bertentangan dengan
perasaannya.
Changmin baru saja akan membuka mulutnya ikut
berteriak seperti Yoochun dan Junsu.
Namun yang terdengar hanya panggilannya untuk Jaejoong
ketika namja cantik itu mendadak pingsan.
“UMMA!”
Yoochun dan Junsu panik.
-------
“Baru-baru ini Leader dari sebuah grup
bernama DBSK kembali tertangkap kamera untuk yang ketiga kalinya, U-Know Yunho
dan seorang gadis yang memakai jaket bertudung merah terlihat memasuki restoran
mewah bersama. Yunho mengungkapkan bahwa---”
KLIK.
Junsu menghela nafasnya.
Melirik Jaejoong yang mematikan televisi dengan remote.
Namja cantik itu terlihat lesu.
Ia membaringkan tubuhnya di atas sofa dan menutup
wajahnya.
Sudah lewat dua minggu sejak saat itu.
Yunho dan Jaejoong tidak pernah terlihat bersama lagi
sekarang.
Namja chubby yang sedang membersihkan I-pad-nya itu ikut melirik sofa.
Ck, biasanya kalau kedua namja itu bertengkar tidak
butuh waktu lebih dari 3 hari untuk berbaikan.
“Lagu yang
dibawakan Yunho Hyung dan Changmin sepertinya laris sekali” Ujar Junsu
tiba-tiba.
Ah, ne.
Yoochun lupa.
Yunho dan Changmin tidak akan pulang selama beberapa
hari ini.
Mereka sedang merilis mini album untuk lagu baru sub
HoMin.
“Chunnie”
“Hm?”
“Aku khawatir
dengan keadaan Joongie Hyung”
“…”
“Ia terlihat
semakin kurus, Chun ah, wajahnya pucat”
“Stress
berlebihan”
“Karena apa?”
Yoochun mengangkat bahunya.
Membuat Junsu menghela nafasnya.
“Kka,
bangunkan ia, kita juga harus menyanyikan lagu baru sub JYJ di KBS sebentar
lagi”
Namja imut itu mengangguk patuh.
Ia segera berjalan menghampiri Jaejoong.
Tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk bersiap.
Manajer DBSK yang cantik itu tersenyum ketika ketiga
namja itu memasuki mobil.
“Setelah ini
ada promosi lagu di MBC”
Junsu mengangkat wajahnya.
“Berlima,
Nuna?”
Yeoja itu mengangguk.
Ia menunduk menutup ponselnya dan menoleh melihat
pemandangan dari jendela.
Tidak seorang pun dari mereka yang memperhatikan
Jaejoong saat itu.
Ia terlihat buruk.
Nafasnya menderu tidak teratur.
Wajahnya pucat, keringat dingin mengalir di
pelipisnya.
-------
Yunho mengecek mikerophone-nya.
Mereka akan tampil bersama sebentar lagi.
Tampak Yoochun dan Junsu yang sedang melatih gerakan
di sudut ruangan.
Sementara Changmin sedang mengisi perutnya di atas
sofa.
Namja tampan itu diam-diam menolehkan wajahnya.
Melirik Jaejoong yang terlihat semakin pucat.
Berkali-kali namja cantik itu membasahi bibirnya yang
kering dengan lidah.
“DongBangShinKi”
Panggilan dari speaker
itu membuat kelima namja yang ada di dalam ruang ganti segera keluar dari
ruangan.
Yunho memimpin di depan sementara Jaejoong berjalan di
belakangnya.
Mereka mulai memasuki panggung.
“KKKYYYYAAAAA!!”
Suara fans terdengar
membahana.
Membuat Changmin tersenyum tanpa sadar.
Ah, ia selalu menyukai moment manis ini.
Musik intro mulai terdengar.
Lagu baru mereka yang bernuansa ceria.
Setelah masuk reff
pertama, kelima namja itu mulai memisahkan diri dan berdiri di ujung
panggung.
Yunho menelan salivanya.
Ia mendekati Jaejoong diam-diam dan berusaha untuk
memberikan fans service seperti
biasanya.
Tapi Jaejoong terlihat acuh.
Ia terus mengalihkan pandangan saat Yunho berdiri di
sampingnya.
Membuat Yunho canggung.
Perlahan namja tampan itu mulai menjaga jaraknya dari
Jaejoong.
Sampai kemudian ia bernyanyi di sudut panggung
sendirian.
BRUKK!
“KKKYYYYAAA!!
JOONGIE OPPPAAAAA!!”
Yunho membulatkan mata musangnya.
Ia segera berbalik dan terkesiap.
Jaejoong pingsan.
Namja tampan itu berlari menghampiri Jaejoong dan
berlutut di sampingnya.
Menepuk-nepuk pipi Jaejoong pelan dengan raut wajah
yang terlihat sangat khawatir.
Mengacuhkan ratusan kamera ponsel yang membidik
dirinya.
“Joongie ah!
Jaejoongie! Ireona!”
Para staff menaiki
panggung.
Mereka mengangkat tubuh Jaejoong dan segera membawanya
ke rumah sakit.
-------
“Ia mengalami
stress berlebihan, seharusnya ia berdiam diri dari jadwal yang padat”
Manajer cantik itu terus mengangguk selama Dokter
berambut ikal itu berbicara.
Sesekali ia melirik ke dalam ruangan melalui jendela.
Yunho tampak duduk di samping ranjang Jaejoong.
Lengan kanannya terpasang infus sekarang.
Namja tampan itu menghela nafasnya.
“Sepertinya
aku tahu kenapa Umma memutuskan hubungan kalian waktu itu” Bisik Changmin
pelan.
Yunho, Yoochun dan Junsu segera menoleh menatapnya.
“Waktu itu
kita sedang berjalan memasuki studio pemotretan majalah, Umma berhenti untuk
melihat spanduk yang dibawa para fans”
Oh-oh.
Sepertinya Yunho mulai mengerti.
“Ada banyak
yang seperti itu, intinya mereka menganggap kalau kau namja normal, yah, um,
menentang hubungan kalian”
Yunho mengerjapkan matanya.
Menoleh memandang wajah pucat namja cantik itu.
Oh gosh.
Jadi, karena itukah?
Karena hal itukah Jaejoong menutup diri darinya?
Memutuskan hubungan yang telah mereka jalin selama
bertahun-tahun?
Karena namja cantik itu memikirkan dirinya?
Yunho meringis.
Ia tersenyum kecut mengacuhkan mata musangnya yang
terasa panas.
“Joongie Hyung
pasti merasa dirinya tidak pantas untuk dicintai olehmu Hyung, seharusnya kau
bersama seorang gadis, bukan laki-laki” Ujar Junsu pelan.
Yunho terdiam.
Hening.
Sampai kemudian mereka semua mengangkat wajah ketika
Yunho mengecup lembut pipi namja cantik yang sedang terpejam itu dan mengusap
lembut bibir cherrynya dengan ibu jari.
“Dan aku tidak
pantas untuk mencintai dirinya, aku tidak cukup peka untuk memahami
perasaannya” Desis Yunho bergumam.
YooSuMin saling menatap satu sama lain.
-------
Sejak insiden pingsannya namja cantik itu, Yunho dan
Jaejoong tidak pernah terlihat bersama lagi.
Mereka berdua saling sibuk dengan urusan
masing-masing.
Bahkan komunikasi pun hanya dilakukan untuk urusan
penting.
“Hyung, kenapa
Terry Benedict membantu mereka?”
“…”
“Hyung,
kenapa?”
“Sekali lagi
kau berbicara akan kumasukkan DVD ini ke dalam mulutmu!”
Changmin mendengus kesal.
Ia mengerutkan dahinya menatap televisi.
Mengacuhkan Yoochun dan Junsu yang tersenyum kecil
sekarang.
Beberapa menit kemudian namja berwajah kekanakan itu
menyepak pelan kaki kedua Hyungnya.
Yoochun dan Junsu saling melirik Changmin.
Namja berwajah kekanakan itu melirik ke belakang.
Yoochun dan Junsu segera mengangguk kompak.
Perlahan ketiganya mulai membalikkan wajah.
Namun kemudian mereka hanya bisa menghela nafas kecewa
memandang Jaejoong yang duduk berjauhan dengan Yunho.
“Wae?” Tanya
Jaejoong melirik ketiga anaknya.
YooSuMin segera menggeleng.
Mereka kembali menatap layar plasma itu.
Uh.
Rasanya film ini lebih sulit dimengerti dibandingkan
yang lalu sekarang.
“Ah, kita ada
jadwal siaran radio sebentar lagi” Celetuk Junsu tiba-tiba.
“Chun ah,
matikan TV-nya, kita siap-siap sekarang” Perintah Jaejoong beranjak dari sofa.
Yunho mengikuti Jaejoong masuk ke dalam kamar.
Mereka mengambil jaket dan segera keluar.
Mini Van itu sudah menunggu di bawah.
Yunho segera mengambil kursi di samping supir.
Sementara ketiga namja bebek itu duduk di bagian
tengah.
Hanya Jaejoong yang mengasingkan diri di kursi paling
belakang.
Ketiga namja itu mulai bercanda dan bermain game selama perjalanan.
Yunho hanya diam memandangi jendela.
Tidak satu pun dari mereka yang menyadari namja cantik
itu menundukkan wajahnya.
Ia menangis dalam diam.
Takut..
Ia takut karena dirinya membutuhkan Yunho.
Ia takut karena dirinya tidak bisa bangun tanpa Yunho.
Dan ia takut karena ia merasa tidak pantas untuk
dicintai oleh Yunho.
“Sudah sampai”
Jaejoong segera menghapus air matanya.
Ia mengikuti anggota lainnya memasuki gedung radio.
Saat mereka memasuki ruang tunggu, mendadak Jaejoong
merasakan kepalanya pusing.
Ia hampir saja terjatuh kalau Yoochun tidak refleks
menahan tubuhnya.
“Hyung,
gwenchana?”
“Ani..Aku
pusing Chun ah..”
“Badanmu panas
Hyung, sebaiknya kau tidak usah ikut saja”
“Um”
“Kka, lebih
baik kau kembali ke asrama dan tidur, kami tidak akan lama disini”
Yunho menolehkan wajahnya.
Menatap khawatir Jaejoong yang terlihat sakit saat
ini.
Dan ia kesal, tidak bisa berada di samping namja cantik
itu untuk merengkuhnya.
“Mianhae,
Jaejoong tidak bisa ikut siaran, ia sedang sakit” Lapor Yoochun.
Penyiar itu mengangguk.
Jaejoong segera memakai kembali jaketnya dan berjalan
sempoyongan keluar gedung.
Yunho menoleh.
Ia tertegun menatap Changmin yang balas memandangnya
tajam.
Baru saja mereka akan memasuki ruang siaran, manajer
cantik itu berlari ke arah mereka dan berterak lantang.
“Jaejoong
kecelakaan!!”
DEG!
Yunho, Yoochun, Junsu dan Changmin tersentak kaget.
Namja tampan itu segera berlari ke lantai satu.
Diikuti ketiga member
lainnya.
“JAEJOONGIE!!”
Teriak Yunho panik.
Menatap namja cantik yang terpejam itu.
Lengannya berdarah.
Ia sedang dimasukkan ke dalam ambulance.
“JAEJOONGIE
IREONA!!” Teriak Yunho lagi.
Junsu menangis.
Ia segera memeluk Yunho yang hendak berlari mengejar
mobil itu.
“Tenanglah
Hyung, kita susul dengan mobil” Bisiknya terisak.
Yunho meringis.
Namja imut itu melepaskan pelukannya dan menyeka air
mata Yunho.
“Joongie Hyung
pasti baik-baik saja” Ujar Yoochun mengusap wajahnya frustasi.
Gosh, seharusnya ia mengantar Jaejoong sampai ke mobil
tadi.
-------
Sekali lagi, keempat namja itu terdiam memandangi
Jaejoong yang terpejam dengan wajahnya yang pucat.
Junsu masih menangis di rengkuhan Yoochun.
Changmin dan Yunho terdiam di samping namja cantik
itu.
Jaejoong hanya patah tulang dan harus dirawat selama
beberapa hari.
Ia mengalami shock
akibat kecelakaan itu.
Polisi memberitahu kalau yang mengendarai mobil itu
adalah fans berat Yunho yang ingin mencelakai
Jaejoong.
“Kami akan
menemui dokter” Ujar Yoochun seraya menarik Junsu keluar dari ruangan.
Changmin meringis.
Ia tidak tega melihat Ummanya terbaring rapuh di sana.
Namja berwajah kekanakan itu berbisik pelan.
“Pernahkah kau
mendengar sebuah kisah manis yang sangat pahit? Tentang sepasang kekasih yang
saling mencintai dengan kepribadian mereka yang jauh bertolak belakang. Yang
satu merasa takut untuk mencintai, dan yang satunya lagi merasa takut untuk
dicintai..Heh, Ironis, bukan?”
DEG.
Yunho tertegun.
Mata musangnya bergerak pelan.
Changmin menundukkan wajahnya.
“Hubungan
kalian memang tabu di hadapan umum, tapi tidak ada yang bisa memungkiri kalau
kau membutuhkan Umma dan Umma membutuhkanmu, Appa..Tidak perlu menjadi keras
kepala ania?”
Yunho masih diam.
Mendengarkan baik-baik kalimat yang diucapkan magnae
mereka.
Ia tersenyum kecut seraya mencengkram jemari Jaejoong.
Terkadang ia yang muda lebih mengerti apa yang sedang
terjadi hm?
Changmin menghela nafasnya.
Ia beranjak keluar ruangan sebelum berucap pelan.
“Aku tidak
ingin melihat tangisannya lagi mulai besok”
CKLEK.
Pintu itu tertutup rapat.
Meninggalkan Yunho yang duduk diam dan Jaejoong yang
perlahan membuka kedua matanya.
Yunho yang melihat itu sontak terkejut.
Ia baru saja akan berbicara, namun Jaejoong sudah
lebih dulu memotongnya.
“Changmin
benar..Ini terlalu ironis..” Desisnya lemah.
Namja tampan itu tersenyum miris.
“Seharusnya
aku melindungimu, seharusnya aku berada di sampingmu” Ujar Yunho menyesal.
Jaejoong tersenyum kecil.
“Aku janji
tidak akan pernah meninggalkanmu lagi” Sambung Yunho.
Namja cantik itu merasakan matanya panas.
Ia meringis.
“Aku..Aku
hanya tidak ingin mereka membencimu Yunnie ah..Aku tidak ingin mereka salah
memandangmu hanya karena hubungan kita..”
“Dan
seharusnya mereka mengerti kalau mereka memang penggemarku”
Namja tampan itu mengusap lembut pipi Jaejoong.
Ia menenggelamkan wajahnya di lekukan leher namja
cantik itu sementara Jaejoong mengulurkan tangan kanannya mengusap bahu Yunho.
“Jangan
biarkan aku berbuat bodoh untuk yang kedua kalinya Yunnie ah..”
“I Know Boo, aku tahu..Tidak akan”
“Bagus, kalau
kau tahu”
Hmp.
Yunho hanya tersenyum kecil dan memeluk namja cantik
itu.
Ia mengecup lembut dagu Jaejoong dan mengecup bibir
cherrynya.
Sukidaiyo..
END.
-HoMin, I Know-
baper bacanya!! good work min
BalasHapus