Tittle:WEDDING DRESS
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
ONESHOOT
Rating:
family-romance-friendship-sweet-gelundungan
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
-------
“Will you marry me?”
.
.
.
Sosok tampan itu tampak menghembuskan nafasnya
panjang.
Dahinya mengerut memperhatikan sesuatu yang berada di
hadapannya saat ini.
Yunho
memijat pelipisnya seraya mendudukkan tubuhnya di kursi single yang memiliki sandaran itu.
Mata
musangnya masih menatap lurus sesuatu yang berada di hadapannya sejak tadi.
Wedding dress.
Sebuah
gaun pengantin berwarna putih bersih.
Bagian
kerah yang terbuka lebar membentuk garis V yang tegas.
Lengan
pendek sebahu dengan tumpukan kain berjaring yang indah.
Pinggang
yang sedikit lebih ramping dari ukuran pinggang wanita pada umumnya, yang
dihiasi seutas pita panjang berwarna merah darah.
Membuat
gaun tersebut tampak semakin mempesona.
Dan
bagian bawah yang dirancang melebar, berlapis-lapis hingga membuatnya tampak
mengembang manis.
Seluruh
bagian gaun tersebut dipenuhi glitter yang
tidak mencolok.
Ah,
sentuhan terakhir, butiran berlian yang tersemat rapi
berjejer di sudut bawah gaun tersebut.
Benar-benar indah.
“Haaahh”
Namja tampan itu memijat pelipisnya dan menutup
kembali pintu kaca lemari khusus gaun tersebut.
Ia menolehkan wajahnya ketika suara bel tanda pintu
butiknya terbuka.
Beberapa pasangan calon pengantin tampak memasuki
ruangan dan tersenyum manis kepadanya.
Yunho mengangguk.
Ia segera menghampiri mereka.
Ne, namja tampan ini adalah seorang wedding dress designer.
Ia merancang gaun dan tuksedo pengantin sesuai dengan
pesanan para pelanggannya.
Lalu para pembeli akan rutin mendatangi butiknya untuk
melihat kemajuan gaun dan tuksedo pesanan mereka.
Yunho adalah lelaki yang ramah dan menyenangkan.
Membuatnya disenangi oleh para pembelinya.
“Omo, itu gaun
yang sangat indah!”
Yunho menoleh.
Memandangi pelanggan barunya yang berjalan mendekati
lemari kaca khusus yang terpajang di tengah ruangan.
“Oppa! Apakah
gaun ini dijual?” Tanya gadis berambut ikal itu menaikkan alisnya.
Kedua mata sipitnya tampak berbinar-binar.
Yunho tersenyum, kemudian ia menggeleng.
“Eh?” Yeoja
berambut ikal itu mengerutkan dahinya.
Tidak dijual?
Lalu untuk apa gaun indah itu disana?
-------
TAP TAP TAP.
Changmin mendesah panjang.
Namja berwajah kekanakan itu terus mempercepat
langkahnya mengejar model cantiknya yang sudah berjalan jauh di depan sana.
“YAA! Kim
Jaejoong!” Teriaknya frustasi.
Hmp.
Namja cantik bernama Jaejoong itu menyunggingkan
senyum jahilnya.
Ia semakin melangkahkan kakinya seraya menekan earphone putih miliknya ke dalam
telinga.
Aigoo, model terkenal yang satu ini benar-benar nakal.
Namja cantik itu memutar pandangannya.
Memperhatikan wajahnya yang terpampang di banyak papan
iklan.
Mulai dari reklame biasa sampai iklan komersial di
layar lebar pada gedung-gedung tinggi itu.
Ah, kerja kerasnya berbuah manis hm?
Tidak sia-sia ia memutuskan untuk pindah ke negeri
sakura ini dan memulai segalanya dari awal.
See? Sekarang siapa yang tidak mengenal Kim Jaejoong huh?
“AISH KIM
JAEJOONG!” Maki Changmin kesal.
Manajer namja cantik itu melompat jauh dan menarik
kasar bahu modelnya.
Jaejoong mendesah pendek dan menaikkan alisnya.
“Mwoya?”
Tantang Jaejoong kesal.
“Apanya yang
apa?! Kenapa kau meninggalkan gedung itu eoh? Apa kau tahu berapa jumlah kontrak
yang kau sia-siakan huh? 100 juta yen! Kau bahkan bisa berlibur sepuasmu
setelah itu!” Ujar Changmin kesal.
Jaejoong terkekeh kecil.
Ia menepuk-nepuk lembut kepala namja berwajah
kekanakan itu.
“Aku tidak
merasa telah melakukan hal yang salah, Minnie yah, hehehe, aku sedang
benar-benar jenuh saat ini, aku butuh liburan”
“M-mwo?”
“Nee, aku baru
saja memutuskan untuk berlibur ke Seoul. Otte? Menarik tidak? Kau mau ikut
bersamaku?”
“Tapi
pemotretanmu---”
“Aku janji aku
akan bekerja dengan giat dan tidak akan pernah menyusahkanmu lagi setelah ini,
Minnie ya! Jeongmall!”
Gaahh.
Shim Changmin mendesah berat.
Mata sipitnya menatap tajam wajah cantik itu.
Jaejoong tersenyum manis.
Ia menggoyang-goyangkan kepalanya lucu, berusaha
membuat manajernya yang cerewet itu luluh padanya.
Namja berwajah kekanakan itu menghentakkan kakinya
kesal.
Ia menepuk keras kepala Jaejoong dan mendecakkan
lidahnya.
“Arasseo!
Kupegang janjimu!”
Jaejoong tertawa senang sekarang.
-------
CKLIK!
CKLIK!
“Ichi mo, Jejung-san! (sekali lagi,
Jejung-san!)”
Namja cantik itu memutar tubuhnya.
Memiringkan wajahnya menatap lantai seraya
memperlihatkan punggungnya yang terbuka.
Mencoba berkonsentrasi pada puluhan suara blitz kamera yang mengarah padanya.
Gosh, semangat Kim Jaejoong! Ini pemotretan terakhirmu
sebelum terbang menuju Seoul!
“Istirahat
lima menit!”
Jaejoong mendesah lega mendengar suara staff yang mengedit fotonya menjadi
sempurna.
Aigoo, punggungnya terasa pegal.
Namja cantik itu meraih botol minumnya dan segera
menjatuhkan tubuhnya pada sofa empuk yang memang disediakan khusus untuknya.
“Jejung Nii-chan! Aku sudah melihat kumpulan
foto musim panasmu beberapa hari yang lalu~! Kyyyaa~! Hountouni kawaii~!”
Jaejoong menaikkan alisnya.
Menoleh memandang Matsubara Sera.
Teman sesama modelnya dari satu agensi.
Gadis cantik campuran Jepang-Rusia dengan sikap
menggemaskan.
Rambut panjangnya berwarna cokelat gelap, wajah cantik
dengan sepasang mata azure berwarna
hijau.
“Arigatou, hahaha, aku memang hebat” Ujar
Jaejoong terkekeh.
Sera ikut tertawa, memperlihatkan deretan gigi
putihnya yang rapi.
Yeoja cantik itu duduk di samping Jaejoong.
Ia mengeluarkan sebuah majalah dari tasnya.
“Yaa! Kau
membeli majalahku lagi eoh? Apa kau tidak sadar kalau kita ini saingan dalam
dunia permodelan huh?” Ucap Jaejoong membulatkan matanya.
Yeoja berdarah campuran itu tidak peduli.
Ia menjulurkan lidahnya dan membuka-buka halaman
majalah tersebut.
Mencari kumpulan foto yang ingin diperlihatkannya
kepada Jaejoong.
“Aku fans beratmu, Nii-chan! Aku bahkan punya seluruh koleksi foto-fotomu” Adu yeoja
itu tertawa.
Jaejoong mendengus.
“Ah! Nii-chan! Lihat-lihat! Ini foto favorite-ku! Aku ingin mendengar
ceritamu bagaimana bisa kau berfoto dengan pakaian ini!” Jerit Sera gemas.
Eoh?
Namja cantik itu menaikkan alisnya.
Bibirnya menyunggingkan sebuah senyum kecil saat
memandang kumpulan fotonya yang sedang mengenakan gaun pengantin.
Oh well, catat itu.
Gaun pengantin.
Jaejoong tertawa.
Ia menepuk lembut kepala yeoja berdarah campuran itu
dan menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa.
“Hmm, karena
kau adalah penggemar fanatikku, aku akan memberitahumu rahasiaku, Sera-chan”
Ungkap Jaejoong tersenyum.
Sera membulatkan mata bulatnya.
Ia segera merapatkan dirinya dengan Jaejoong.
Berusaha menangkap sebaik mungkin rahasia yang ingin
diberitahukan namja cantik itu kepadanya.
“Sebenarnya,
alasanku menjadi seorang model adalah gaun pengantin”
“Nani?”
“Ne, dulu,
sewaktu aku kecil, aku sedang menemani Okaa-san
menghadiri sebuah acara pernikahan besar di hotel bintang lima”
“Terus?”
“Kami datang
terlambat, dan saat Okaa-san membuka
pintu, aku melihat sepasang pengantin yang baru saja akan keluar dari dalam
sana”
Matsubara Sera mengerjapkan mata hijaunya.
Mengagumi senyum menawan yang terulas tanpa sadar di
bibir cherry itu.
“Mempelai
wanitanya begitu cantik, aku tidak pernah melihat pakaian yang dikenakan
olehnya dimana pun. Gaun indah berwarna putih, kerudung yang berwarna sama
dengan motif berjaring, aigoo, aku jatuh cinta pada gaun itu” Jelas Jaejoong
masih tersenyum.
Yeoja cantik itu merapatkan bibir tipisnya.
Masih setia mendengarkan cerita Jaejoong.
“Dan sejak
saat itu aku bertekad untuk menjadi seorang model terkenal, agar aku bisa
memakai pakaian yang aku inginkan, dan, voilla~
Impianku berhasil, beberapa minggu yang lalu aku memaksa Changmin untuk
mengizinkanku mencoba gaun pengantin milik sepupunya yang akan menikah”
“Tapi
bagaimana bisa kau ada di majalah ini?”
“Ada seorang
fotografer di sana, dan ia memotretku, hahaha, aku refleks bergaya”
“Tapi Nii-chan, tetap saja itu sebuah gaun,
pakaian wanita, sedangkan kau laki-laki!”
“Kau mau tahu
rahasia lainnya lagi? Rahasia di atas segala rahasia?”
Sera mengangguk antusias.
Ia semakin mendekatkan dirinya pada Jaejoong.
Aigoo, persis seperti anak kucing yang ingin
dimanjakan oleh tuannya.
Jaejoong tersenyum kecil.
Ia berbisik di telinga yeoja cantik itu.
“Aku seorang gay, Sera-chan, dan kalau aku menikah
nanti, aku akan mengenakan gaun pengantin, karena aku bukan seseorang yang bisa
memimpin saat berada di atas ranjang”
DEG.
Matsubara Sera membulatkan mata hijaunya.
Nafasnya tertahan.
Jantungnya berdebar kencang.
Yeoja cantik itu menatap Jaejoong dengan tatapan
kaget.
“Ni-Nii-chan,
kau..Tidak khawatir telah memberitahuku rahasia sebesar itu?” Bisiknya
bergetar.
Jaejoong menggeleng.
Ia mengecup lembut dahi yeoja bernama Sera itu.
“Iie, karena aku percaya padamu, aku
sudah menganggapmu seperti adikku sendiri” Ujarnya.
“Nii-chan, hountouni daisuki~!!
Aishiteruuuuuu~!!” Jerit Sera gemas.
Yeoja cantik itu memeluk erat tubuh Jaejoong.
Membuat laki-laki cantik itu tertawa geli.
Ia menepuk-nepuk lembut punggung Sera sebelum
melepaskan pelukan mereka dan kembali bekerja.
-------
Ahh~
Namja cantik itu menghirup udara segar Seoul setelah
menginjakkan kakinya di luar bandara.
Ia menoleh dan tersenyum geli memandang Changmin yang
kesulitan membawa koper-koper miliknya.
Jaejoong tersenyum jahil dan segera menghentikan
sebuah taksi di depannya.
“Minnie! Aku
jalan-jalan sebentar nee! Kau segera ke hotel saja arra?”
“M-mwo? YAA!
KIM JAEJOONG!!”
Namja cantik itu segera memasuki taksi dan tertawa
lantang.
Ia menutup pintu dan melambaikan tangannya keluar
jendela.
Terkikik geli memperhatikan Changmin yang mengamuk
disana.
Namja berwajah kekanakan itu menjatuhkan koper milik
Jaejoong dan menendangnya kesal.
“Aish apa dia
tidak tahu kalau koper itu harganya mahal eoh?!” Rutuk Jaejoong mengerutkan
dahinya.
“Tuan, kita
mau kemana?”
Ah, Jaejoong tersadar akan posisinya.
Ia tersenyum manis dan mengusapi poni almond-nya yang lurus.
“Ahjussi, aku
sedang berlibur di sini, apa kau bisa merekomendasikan beberapa tempat menarik
kepadaku?”
“Kau ingin aku
menjadi tour guide-mu, Tuan?”
“Nee, kau
tidak keberatan ani? Aku akan membayarmu dua kali lipat!”
Supir taksi itu segera mengangguk dengan senyum
sumringah.
Ia melajukan taksinya menuju Namsan Tower.
Jaejoong menghabiskan waktunya berkeliling Seoul
selama beberapa jam.
Namja cantik itu mulai merasakan pegal pada kedua
bahunya.
Bahkan perutnya terasa lapar.
Aigoo.
“Ahjussi, sepertinya
sudah cukup, aku lelah”
“Kau ingin aku
mengantarmu ke hotel, Tuan?”
“Ani, ani,
antarkan saja aku ke café yang makanannya lezat”
“Ne, La Pomme adalah tempat terbaik, Tuan!”
Jaejoong mengangguk.
Ia menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi seraya
memandangi pemandangan di luar sana.
Beberapa menit kemudian supir taksi itu menghentikan
mobilnya.
Ia mengatakan kalau mereka sudah sampai dan Jaejoong
segera membayar supir tersebut sesuai dengan janjinya.
Kemudian ia beranjak turun dan memasuki café tersebut.
Jaejoong mengedarkan pandangannya.
Ah, café ini terlihat nyaman, pikirnya.
Namja cantik itu mengambil tempat di samping jendela.
Mengacuhkan tiga sosok yeoja cantik yang berbincang di
sebelahnya.
Namja cantik itu memesan dua potong Cheese cake dan segelas Lemon Tea.
“Sooji ah,
chukkae ne? Aku tidak menyangka kalau kau akan menikah bulan ini”
“Nee, aku
juga, hehehe, Yoonhyuk tiba-tiba saja melamarku”
“Aigoo, lalu,
kau memesan gaun pengantin di mana?”
Eoh?
Jaejoong menaikkan alisnya.
Ia menolehkan pandangannya kepada tiga wanita yang
sedang berbincang itu.
Sebenarnya ia tidak terlalu tertarik, hanya saja,
sebutan gaun pengantin pada pembicaraan itu membuatnya dirinya tergelitik untuk
menguping.
“Tentu saja di
tempat Yunho Oppa! Benar-benar butik gaun pengantin terbaik yang pernah ada!”
“Omoo!
Sepupuku juga merancang sendiri gaunnya di sana!”
“Nee, gaun
buatan Yunho Oppa semuanya indah! Ah, apa kau tahu gosip mengenai namja tampan
itu?”
Jaejoong tersenyum kecil tanpa sadar.
Ah, ia jadi menikmati perbincangan ketiga wanita itu
sekarang.
“Nee! Tentang
gaun rancangannya ania?”
“Kau benar!
Itu terdengar aneh, tapi sekaligus mengharukan, aigoo, sangat sulit menjabarkan
perasaanku mengenai dirinya”
“Yunho Oppa
mendesain gaun khusus dan mengasingkannya di dalam lemari kaca, gaun itu tidak
untuk dijual, karena ia merancang gaun itu untuk belahan jiwanya, romantis
sekali!”
“Sepupuku
bilang gaun itu masih di sana sampai sekarang, banyak yeoja yang mencoba gaun
itu hanya sekedar iseng, tapi tidak ada yang cocok, kalau terus seperti itu,
kurasa Yunho Oppa tidak akan pernah bisa menikah, hahahaha”
TREK.
“Pesanannya,
Tuan”
Ah.
Jaejoong tersentak kaget.
Ia menoleh kepada sang pelayan dan tersenyum gamblang.
Kepalanya masih berkutat dengan pembicaraan
wanita-wanita itu.
Namja cantik itu menundukkan wajahnya, ia menyesap Lemon Tea-nya seraya menghembuskan nafas
perlahan.
Benar-benar menarik.
Ia jadi penasaran.
Jaejoong segera menyelesaikan kedua kue kejunya.
Ia meletakkan uangnya di atas meja dan segera
menghampiri ketiga wanita tersebut.
“Mianhae,
boleh aku tahu dimana butik gaun pengantin yang sedang kalian bicarakan?”
-------
“Hyung, aku
jadi khawatir denganmu”
Yunho tersenyum geli.
Ia menutup kembali pintu lemari kaca itu dan berbalik
memandang sepupunya.
Yoochun mengerutkan dahinya.
“Aku sudah
menyaksikan ratusan wanita yang mencoba gaun khusus itu, tapi tidak ada yang
bisa memakainya, demi tuhan, Hyung! Kalau kau membuat bagian pinggangnya
sedikit lebar saja, aku jamin belahan jiwamu pasti akan ketemu!” Omel Yoochun
geram.
Yunho hanya bisa tertawa menanggapi gerutuan
sepupunya.
Well, ia sudah terbiasa mendengar celotehan namja
chubby itu.
“Kalau aku
melakukannya semua wanita bisa memakai gaun itu dengan mudah, Yoochun ah, kau
ingin aku menikahi banyak wanita dalam waktu yang bersamaan eoh?”
“Aish, lebih
baik kau menghadapi kenyataan, Hyung, dari pada menantikan seseorang yang tepat
untuk gaun itu dan menganggapnya sebagai pasangan hidupmu”
“Kau tidak
mengerti Chun ah, aku percaya akan adanya takdir, seseorang akan muncul di
hadapanku kalau ia memang calon pengantinku”
“Dan kau tidak
akan bisa langsung menyukai seseorang begitu saja setelah ia memakai gaun
buatanmu itu! Semuanya butuh proses! Bagaimana kalau nantinya orang yang tepat
untuk gaun itu adalah seseorang yang jahat? Suka mengatur? Penjudi? Dan
sebagainya?”
Yunho menggeleng pelan.
Masih dengan senyum gelinya.
Aigoo, sepupunya yang satu ini, benar-benar.
“Aku pasti
akan langsung jatuh cinta padanya, Chun ah, hatiku akan berdebar sangat
kencang, percaya itu”
Yoochun memutar bola matanya sekarang.
Ia mulai berpikir kalau sepupunya adalah seorang
pendongeng sekarang.
KLING KLING.
Kedua namja itu saling menoleh kompak ke arah pintu.
Ah, beberapa pasangan yang akan melihat gaun mereka.
“Yunho Oppa,
gaun ini masih disini?” Pekik Sooji tidak percaya.
Namja tampan itu terkekeh mendengarnya.
Ia mengangkat bahu dan hendak berjalan mengambil gaun
pengantin pesanan yeoja berambut ikal itu.
“Oppa!”
Yunho menghentikan langkahnya.
Menoleh memandang Park Sooji yang tersenyum kepadanya.
“Boleh aku
mencobanya?” Pinta Sooji memelas.
Eoh?
Yunho menaikkan alisnya.
Ia berjalan menghampiri wanita cantik itu dan menatap
tunangannya.
“Tidak boleh”
Tolak Yunho tegas.
“Mwo? Kenapa?
Siapa tahu aku adalah belahan hatimu yang hilang!” Protes Sooji kesal.
“Lalu kau akan
melakukan apa kalau iya, Sooji ah? Kau akan menikah dengan pria ini, aigoo. Aku
tidak bisa membiarkan hubungan kalian rusak begitu saja”
“Aish Oppa,
aku hanya ingin mencobanya saja! Kalau memang pas untukku, berarti kita jodoh,
hehehe”
Yunho menepuk kepala wanita itu.
Sementara Yoochun menghela nafasnya.
Kenapa semua wanita yang ada menjawab seperti itu
setiap kali Yunho melarang mereka?
Kalau ia yang menjadi tunangan si wanita, ia tidak
akan mengizinkan kekasihnya mencoba gaun khusus itu.
“Otte sayang?
Apakah pas untukmu?” Tanya tunangan Sooji takut-takut.
Yoochun hampir tertawa dibuatnya.
“AISH! Tunggu
sebentar!” Omel yeoja cantik itu.
Beberapa menit kemudian ia keluar dari ruang ganti
dengan wajah kusut.
Mata sipitnya menatap nyalak wajah tampan Yunho.
“Kenapa Oppa
membuat pinggangnya begitu kecil? Tidak akan ada wanita yang bisa memakai gaun
itu!” Ujar Sooji menggerutu.
Yoonhyuk menghela nafasnya lega.
Ia segera merangkul tunangannya dengan sayang.
Untung saja gaun itu tidak muat.
Sementara Yunho hanya mengindikkan bahunya.
Ia menyerahkan gaun pesanan milik Sooji kepadanya.
“Entahlah, aku
hanya mengikuti kata hatiku saat merancang gaun itu”
“Haahh,
padahal gaun itu benar-benar indah”
Yeoja berambut ikal itu segera mengajak tunangannya
memasuki ruang ganti yang berbeda.
Mereka akan mencoba pakaian pernikahan mereka untuk
acara beberapa hari ke depan.
Yunho mengalihkan pandangannya.
Memperhatikan sepupunya yang berdahi lebar itu sudah
menemani beberapa pelanggannya yang lain.
Namja tampan itu menghela nafasnya.
Ia menatap kembali gaun khusus yang sudah terpajang di
lemari kaca itu.
Mata musangnya meredup sayu perlahan.
Benaknya bertanya-tanya penuh bingung pada gaun
tersebut.
Sebenarnya siapa yang kau tunggu?
-------
Shim Changmin memperhatikan modelnya sejak tadi.
Ia menatap bingung Jaejoong yang terlihat sangat bersemangat
hari ini.
“Joongie, kau
ingin mengajakku kemana?” Tanya namja berwajah kekanakan itu penasaran.
Jaejoong tidak menyahut.
Ia semakin melebarkan senyum manisnya.
Namja cantik itu terus menggandeng tangan manajernya
seraya mempercepat langkah kakinya.
Sampai kemudian mereka berhenti tepat di hadapan
sebuah toko Wedding Dress yang
ditutupi oleh kaca jendela yang besar.
Ada sepasang manekin yang terpisah di etalase depan.
Etalase kiri adalah manekin pria yang mengenakan
tuksedo mahal.
Sedangkan pada bagian kanan adalah manekin wanita yang
mengenakan gaun pengantin yang indah.
Jantung Jaejoong berdegup kencang.
Ia merasakan dadanya berdebar-debar.
“Jaejoongie,
jangan bilang kalau kau ingin mengajakku menikah denganmu!” Pekik Changmin
histeris.
Ish.
Jaejoong melotot menatap namja berwajah kekanakan itu.
Ia menepuk kesal kepala Changmin seraya mencibirkan
bibir ranumnya.
Namja cantik itu melepaskan genggaman tangannya pada
tangan Changmin dan memberanikan diri memasuki butik tersebut.
KLING KLING.
Mata bening Jaejoong berkilat ketika mendapati dirinya
telah berada di dalam sana.
Memandangi berbagai jenis gaun pengantin dan tuksedo
yang terpajang rapi menutupi dinding.
Namja cantik itu menahan nafasnya, ketika mata
besarnya berhenti pada sebuah lemari kaca yang besar.
Jaejoong melangkah tanpa sadar, ia merasakan ada
gejolak aneh pada dirinya saat matanya terpaku pada gaun yang terpajang di
dalam lemari tersebut.
“Ada yang bisa
kubantu?”
DEG!
Jaejoong tersentak kaget.
Namja cantik itu refleks menoleh dan menatap seorang
namja tampan yang berdiri di sampingnya.
“A-Aku..Aku
ingin mencoba gaun ini..Bolehkah?” Bisik Jaejoong lirih.
Nyaris memelas.
Membuat Yunho menaikkan alisnya.
Namja tampan itu balas bertanya kepada Jaejoong.
“Apakah kau
sudah menikah? Atau akan menikah?”
“Ani, Aniya,
aku masih sendiri dan---dan aku ingin mencoba gaun ini”
Yunho menelan salivanya.
Ia mengangguk dan membukakan pintu lemari kaca itu
dengan pelan.
Menurunkan gaun tersebut dari manekin tanpa wajahnya
dan memberikannya kepada Jaejoong.
Yoochun yang melihat itu memiringkan kepalanya.
Eoh?
Ia tidak salah lihat bukan?
Namja cantik itu bukan wanita, dan ia ingin mencoba
gaun itu.
“Apa yang kau
lihat?!”
Yoochun sontak menaikkan alisnya kaget mendapati
teriakan cempreng dari namja yang ternyata berdiri di dekat lemari kaca itu.
Omo, bocah ini melotot kepadanya.
“Yang jelas
aku tidak melihat wajah jelekmu, bocah!” Ujar Yoochun memalingkan wajahnya.
“M-mwo?” Kaget
Changmin membulatkan matanya.
Aish.
Menyebalkan.
Sementara itu, Yunho tampak sabar menunggu namja
cantik itu mencoba gaun desainnya.
Ia sampai mengacuhkan beberapa pasangan langganannya
yang akan melihat gaun mereka.
Jantungnya terlalu kencang berdetak.
Seakan hampir lepas dari tempatnya.
CKLEK.
Pintu ruang ganti itu terbuka pelan.
Membuat semua mata yang ada terpaku pada namja cantik
itu.
Yoochun membulatkan mata sipitnya tidak percaya.
Sementara beberapa yeoja dan namja yang ada disana
menangkup mulut mereka yang membulat.
Omo.
Namja cantik itu berjalan pelan menghampiri Yunho.
Ia tersenyum kecil dan mengangkat wajahnya yang tampak
bersemu.
“Otte?”
Bisiknya lirih.
Yunho bahkan kehilangan kata-katanya.
Ia hanya bisa terpaku menatap gaun khusus miliknya
yang melekat sangat pas di tubuh namja cantik ini.
Namja tampan itu merasakan kedua matanya panas.
Tubuhnya bergetar.
Ia mendekati Jaejoong dan menangkup wajah cantik
Jaejoong dengan tangan kanannya.
Menelusuri wajah cantik yang balas menatap kaget
kepadanya.
Mata bening Jaejoong membulat.
Memandangi mata Yunho yang bergerak gelisah dengan
cepat.
Setetes air mata jatuh membasahi pipi namja tampan itu.
Namja cantik itu bungkam.
Entah mengapa ia terdiam.
Membiarkan Yunho masih menatap wajahnya.
Beberapa detik kemudian Yunho seakan tersadar.
Ia memutar tubuh Jaejoong dan memperhatikan gaun yang
melekat pada tubuh namja cantik itu.
“Apakah bagian
bawahnya tidak kepanjangan untukmu? Tidak membuatmu menginjaknya ketika
berjalan?” Tanya Yunho seraya menyentuh ujung gaun tersebut.
“A-ani..”
Gagap Jaejoong lirih.
“Bagaimana
dengan bahunya? Tidak mengganggu untukmu?”
Tanya Yunho seraya mengusap bagian bahu gaun tersebut, membuat tangannya
tidak sengaja menyentuh kulit lembut Jaejoong.
“Ani..Aku
menyukainya” Bisik Jaejoong berusaha menahan rasa menggelitik di perutnya yang
mulai dikerubungi kupu-kupu.
“Lalu, apakah
bagian pinggangnya terasa pas? Tidak sempit?” Tanya Yunho seraya memegang kedua
sisi pinggang Jaejoong.
Membuat namja cantik itu tersentak kaget, ia refleks
memejamkan kedua matanya nyaman dan merasakan jantungnya berdebar-debar
kencang.
Ia menggeleng lemah berusaha menahan suaranya yang
bergetar.
“Ne..I-ni
sangat pas untukku” Sahut Jaejoong nyaris tidak terdengar.
Yunho kembali menangkup wajah cantik namja tersebut.
Menatap dalam mata bulatnya yang terlihat
berkaca-kaca.
Jaejoong menahan nafasnya balas memandang Yunho.
“Beritahu aku,
bagaimana perasaanmu saat mengenakan gaun ini?” Ujar Yunho pelan.
Jaejoong terdiam.
Bola matanya bergerak pelan, seakan sedang mencari
kalimat yang tepat untuk menggambarkan perasaannya saat ini.
“A-Aku..Aku
merasakan sesuatu..Perasaanku menjadi hangat, mengenakan gaun ini, seperti menemukan belahan jiwaku yang hilang..” Ujar
Jaejoong pelan. Membiarkan air matanya menetes begitu saja setelah ia
berbicara.
Yunho dan Jaejoong saling menatap satu sama lain
sekarang.
Mengacuhkan mereka yang sejak tadi terpaku
memperhatikan keduanya.
“Siapa
namamu?” Tanya Yunho kemudian.
“Jaejoong,
namaku Kim Jaejoong” Balas Jaejoong menyeka air matanya.
Namja tampan itu menggerakkan tangan kanannya yang
bergetar.
Memasukkannya ke dalam saku celana dan mengeluarkan
sesuatu dari sana.
Jaejoong masih terdiam.
Memandangi sebuah kotak beledu berwarna merah.
Yunho berlutut di hadapan namja cantik itu.
Membuka kotak beledu tersebut dan menatap langsung
namja cantik itu.
“Kim Jaejoong”
Panggil Yunho pelan.
Jaejoong mengangguk.
Menatap Yunho yang kini menggenggam satu tangannya.
“Will you marry me?”
Omo.
Yoochun sontak berdiri dari duduknya.
Apakah sepupunya sudah gila?
Sementara itu, Shim Changmin tampak menelan salivanya.
Menanti jawaban dari bibir model naungannya.
Jaejoong merasakan dadanya berdebar-debar.
Ia seperti menemukan rasa rindu yang hilang.
Entahlah, ia sendiri tidak mengerti.
“Siapa
namamu?” Ujar Jaejoong bertanya.
Seluruh pasangan yang ada di sekitar mereka tidak
memalingkan wajah sedikit pun dari namja cantik itu.
Berdebar-debar menunggu adegan selanjutnya.
“Yunho, Jung
Yunho” Sahut Yunho cepat.
Jaejoong tersenyum kecil disela tangisnya yang kembali
mengalir.
Ia balas menggenggam tangan Yunho.
“Yes, Jung Yunho, I do marry you” Ujar Jaejoong lembut.
Seluruh pasangan yang memperhatikan mereka bertepuk
tangan riuh.
Yunho segera berdiri dan memasangkan cincin berliannya
di jari manis Jaejoong.
Namja cantik itu memejamkan matanya, membiarkan Yunho
mengecup dahinya dan memeluknya dengan erat.
Mengacuhkan Yoochun yang tersedak dan Changmin yang
terkejut.
Benarkah?
Benarkah apa yang baru saja ia saksikan?
Jaejoong menjawab ia bersedia?
“Kim Jaejoong!
Kau berhutang penjelasan dan puluhan kontrak kerja kepadaku!” Jerit namja
berwajah kekanakan itu.
Takdir itu ada, dan nyata.
Anitji?
Hanya perlu keyakinan dan kesabaran untuk menghadapinya.
Yunho merasakan haru pada dadanya.
Ia tersenyum manis.
Sangat manis.
Akhirnya, ia menemukan belahan jiwanya.
Sora ni todoke Wedding Dress Wedding Dress.
Kimi wa shiroi hane no angel!
Kirei da Wedding Dress Wedding Dress say yes.
Will You Marry Me?
Wedding Dress..
END.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar