This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Sabtu, 27 Juli 2013

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/BABY SITTER FALLING IN LOVE



Tittle:BABY SITTER FALLING IN LOVE

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-hurt-friendship-mpreg-fluffy-incest-gelundungan

WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*

CAUTION: JUNG JAEHO DAN JUNG JUNHON MILIK AUTHOR SETANGKAI!


-------


  “Kalian sangat serasi, Nyonya Jung”

.
.
.

  “Hmmh..Yunn..Mpckk..ck..mm..”

Suara kecapan bercampur desahan tertahan terdengar jelas dari sepasang suami istri itu pagi ini.
Yunho menghentikan ciuman manisnya dan berganti mengecup lembut dahi kekasihnya.
Membuat Jaejoong tersenyum manis karenanya.

Ah, morning kiss yang selalu dirindukan.


  “Aku mencintaimu, sayang” Bisik Yunho pelan.

Jaejoong mengangguk.
Namja cantik itu beranjak bangun dari baringnya dan meregangkan tubuhnya.

  “Jja, mandilah, aku ingin melihat Jaeho dan Junhon dulu” Ujar Jaejoong.

Yunho segera beringsut dari ranjang.
Ia berjalan memasuki kamar mandi.
Sementara Jaejoong sudah keluar dari kamar.
Ia masih memakai piyamanya dengan rambut yang berantakan.

Namja cantik itu menuruni tangga dan memasuki kamar putra kembarnya yang baru berusia satu tahun.

  “Pagi, Jessie”

Ah!
Yeoja cantik yang sedang menggendong Junhon itu terkejut.
Ia berbalik dan mendesah lega mendapati Jaejoong di sana.
Namja cantik itu terkekeh geli.
Ia melirik Jaeho yang sedang berguling-guling di ranjang bayinya.

  “Junhon rewel hm?” Tanya Jaejoong seraya mengusap lembut pipi gembul Junhon.

Baby Sitter keluarga Jung itu menggeleng pelan.

  “Aniya, ia menangis karena tidak melihat Ummanya saat bangun”

  “Tidurku lelap sekali, Jessie ah, mianhae”

  “Gwenchana, sudah tugasku menggantikanmu menjaga mereka, Nyonya”

Jaejoong tersenyum.
Ia masih merasa sedikit geli dengan sebutan itu.
Namja cantik itu sudah memperingati Jessica untuk memanggilnya dengan nama saja.
Tapi yeoja blonde itu bersikeras, karena Jaejoong adalah seorang Umma dan seorang istri.

  “Umumumu~”

Namja cantik itu tersenyum gemas saat Jaeho memajukan bibir tipisnya dan bergumam tidak jelas.
Jaejoong segera meraih putra sulungnya dan menggendongnya erat.

  “Uri Jae bau sekali eoh? Mengompol hm?” Tanya Jaejoong lembut.

Jaeho menggeleng.
Membuat Jessica tertawa.

Kedua Jung kecil itu memang sangat pintar.

  “Apanya yang tidak? Popoknya berat sekali” Omel Jaejoong mengerutkan dahinya.

  “Hon~ Hon~” Ujar Jaeho tertawa senang.

  “Junhon yang mengompol? Jaejae sudah pandai berbohong eoh?”

  “Unnn..Unmamama~”

  “Jja, kita mandi sekarang nee~”

Namja cantik itu berjalan keluar kamar.
Ia akan memandikan Jaeho di kamarnya saja.
Agar Jessica bisa segera memandikan Junhon di kamar mandi bayi itu secara bersamaan.

Jadi tidak perlu repot.

CKLEK.

Jaejoong membuka pintu kamarnya dan Yunho.
Ia sudah melepaskan singlet dan celana bayi mungil itu.
Namja cantik itu melirik pintu kamar mandi yang masih tertutup.
Ah, Yunho belum selesai hm?

  “Appaa, Jaejae mandi bersama Appa nee~”

Eoh?
Namja tampan yang sedang membilas tubuh bersabunnya itu menoleh ke arah pintu.
Tersenyum kecil menatap putra sulungnya yang kini mencengkram pundak Jaejoong.

  “Ani! Ani!” Rengek Jaeho lantang.

  “Yah, kenapa kau sombong sekali huh?” Ujar Yunho kesal.

Jaejoong tertawa.
Ia berusaha melepaskan genggaman Jaeho pada piyamanya.

  “Yunnie, bantu aku”

  “Jaejae tidak akan mau, sayang, ia manja padamu”

  “Hmm, seharusnya aku membawa Junhon tadi, tapi ia sedang bersama Baby Sitter-nya”

  “Yasudah, kita mandi bertiga saja”

Jaejoong memicingkan mata bulatnya.
Yunho hanya membalasnya dengan senyum kecil.
Namja cantik itu mendudukkan dirinya di pinggir bathtup.
Ia berusaha membuat Jaeho lepas dari tubuhnya dan menatap langsung mata musang putranya.

  “Dengar, Jaejae, Umma mau buat sarapan sekarang, Jaejae mandi bersama Appa ne? Arachi?”

Bayi almond itu mempoutkan bibirnya lucu.
Ia menjerit tidak senang.

  “Jaejae dengar Umma?”

Jaeho semakin menjerit lantang.
Ia bergerak gelisah dalam rengkuhan Jaejoong.
Yunho yang melihat itu segera merebut Jaeho dari kekasihnya.
Memberi tanda agar Jaejoong segera pergi meninggalkan mereka.
Namja cantik itu menghela nafas.

Ia mengangguk dan segera berjalan keluar kamar mandi.


-------


  “Jessie, dimana botol susu Junhon?”

Ah.
Yeoja blonde itu segera membuka pintu kulkas dan memberikannya kepada Yunho.
Namja tampan itu tersenyum kecil.
Ia baru saja akan mencuci botol tersebut, tapi Jessica sudah merebutnya kembali.

  “Gwenchana Tuan, biar aku saja, ini tugasku”

  “Memangnya kenapa kalau aku yang mencucinya? Tidak masalah aniya?”

Yeoja blonde itu hanya tersenyum.
Yunho tertawa dan mengambil kotak susu Junhon di lemari dapur.
Ah, diam-diam Jessica merasa senang.
Jarang-jarang ia bisa berduaan bersama Yunho seperti ini.

  “Tuan, hati-hati!”

Yunho terkejut.
Jessica refleks beralih menahan kotak susu Jaeho yang hampir terjatuh menimpa Yunho.
Ia menatap khawatir namja tampan itu.

  “Gwenchana? Seharusnya aku tidak menimpa kedua kotak itu bersamaan” Ujar Jessica pelan.

  “Ani, gwenchana, bukan salahmu, aku yang tidak berhati-hati” Balas Yunho lembut.

  “Tapi---”

  “Aku baik-baik saja, Jessie, aku tidak marah padamu, tenang saja”

Jaejoong yang sejak tadi berdiri di pintu dapur hanya diam memandangi suami dan Baby Sitter mereka.
Mata bulatnya merekam kejadian yang ada sejak tadi.
Huh.
Ia tidak bodoh.
Ia tahu tatapan khawatir jenis apa yang dilayangkan Jessica kepada suaminya barusan.

Yeoja blonde itu menyukai kekasihnya.

Jaejoong sudah curiga sejak Jessica bekerja padanya.
Yeoja blonde itu terlalu berlebihan mengenai segala hal yang menyangkut suaminya.

Hfff.
Jaejoong menghembuskan nafasnya pelan.
Dahinya mengernyit.
Ia tahu Yunho juga mengetahui hal itu.
Namja tampan itu cukup peka terhadap perasaan Jessica.
Tapi Jaejoong percaya, Yunho tidak akan mungkin mengkhianati dirinya.

  “Apa yang terjadi?”

Jessica tersentak kaget.
Ia segera memundurkan langkahnya.
Kembali mencuci botol susu milik Junhon.

  “Kecelakaan kecil, Boo, hampir” Ujar Yunho tersenyum.

  “Kau baik-baik saja?”

  “Gosh, kenapa kalian begitu paranoid eoh? Hanya kotak susu saja tidak akan membuatku koma ania?”

  “Yah, kita tidak tahu apa yang ada di dalam kotak kecil itu kan?”

Yunho hanya tersenyum geli meresponnya.
Namja cantik itu mendengus.
Ia berbalik dan menuju meja makan.
Sementara Jessica terdiam.

Jantungnya berdebar kencang.
Omo.
Ia bisa merasakan kalau Jaejoong tidak senang dengan perhatiannya kepada Yunho barusan.
Namja cantik itu cemburu.
Yeoja blonde itu tersenyum kecut.
Untuk apa Jaejoong cemburu padanya?

Bukankah Yunho sudah jelas suaminya?

  “Yunnie lepaskan aku! Junhon menangis!” Erang Jaejoong manja.

Yeoja blonde itu berbalik, melihat Yunho yang sedang memeluk Jaejoong dan mengecup-kecup leher namja cantik itu.
Jessica menahan nafasnya, ia segera meraih botol susu Junhon yang sudah terisi dan menghampiri pasangan suami istri tersebut.

  “Biar aku saja, Nyonya” Ujarnya pelan.

Jaejoong terdiam.
Menatap Jessica yang berlari menuju ruang tengah dan berusaha menenangkan Junhon yang menangis.

Yunho menggigit gemas pipi namja cantik itu.
Ia mengacak rambut almond kekasihnya.

  “Kau tidak perlu cemburu, sayang, kau tahu siapa yang paling kucintai hm?” Bisik Yunho tersenyum.

Jaejoong mempoutkan bibir ranumnya.
Ia menepuk kesal bahu Yunho.

  “Tapi kau suka padanya kan?”

  “Aku menyukainya karena ia menyayangi putra kita, BooJae, dan lagi, ia cukup cekatan mengerjakan tugasnya”

  “Hmmmfff”

  Come on, kita sudah memiliki Jessica sejak kau hamil, Boo, dan aku tidak pernah mengkhianatimu anitji?”

  “Jelek!”

Yunho terkekeh.
Ia menangkup wajah Jaejoong dan mencium bibir ranumnya gemas.
Mengacuhkan Jessica yang memalingkan wajahnya.

Huf.


-------


Namja cantik itu sedang berguling malas hari ini.
Ia memperhatikan Jaeho dan Junhon yang sedang berguling-guling di atas ranjang mereka sejak tadi.
Kedua putranya begitu lucu.
 
  “Jess, mereka sudah makan?”

  “Belum Nyonya, mereka baru bangun dari tidur”

  “Jja, ambilkan makanannya, biar aku yang suapi”

Jessica mengangguk.
Ia segera beranjak bangun dan berlari menuju dapur.

  “Jaejae, mana giginyaa? Umma mau lihat” Ujar Jaejoong seraya mengangkat dagu Jaeho.

Bayi almond itu terkekeh.
Ia menutupi dua gigi susunya yang ada di rahang atas dengan lidah.
Membuat Jaejoong memicingkan mata besarnya.

  “Yah! Sombong sekali eoh?”

Jaeho terkikik.
Ia masih menutupi giginya yang mungil.
Jaejoong menoleh ketika Junhon membuat suara ribut di sampingnya.
Bayi cherry itu sedang membuka mulutnya lebar-lebar memperlihatkan gigi susunya kepada Jaejoong.

  “Huaahh, sudah enam eoh? Uri Honchan punya gigi~” Ujar Jaejoong tertawa.

Jaeho mengerutkan dahinya mendengar tawa senang Ummanya.
Ia berguling menghampiri adiknya dan menggigit bibir Junhon gemas.
Membuat bayi cherry itu menjerit kesakitan.

  “OMO! Jaeho!” Jerit Jessica dan Jaejoong kompak.

Yeoja blonde itu meletakkan mangkuk makanan Jaeho dan Junhon di atas meja.
Ia segera menarik Jaeho menjauh.
Jaejoong memeluk putra bungsunya yang menangis kencang.
Bibirnya luka.
Namja cantik itu mendengus menatap Jaeho.

  “Jaejae tidak boleh seperti itu, Honchan juga anak Umma, arachi?”

  “Dia cemburu, Nyonya”

  “Eoh?”

  “Aku memperhatikannya, Jaejae tidak suka kalau ada orang lain yang mendekati Ummanya”

Omoo.
Jaejoong mengedipkan matanya yang berbinar.
Begitukah?
Jaeho posesif terhadapnya?
Itu lucu sekali!

Pantas saja bayi almond itu selalu menangis jika Yunho dan Junhon ada di dekatnya.

  “Huwwweeeee~~”

Jaejoong kembali menunduk.
Memandang Junhon yang semakin mengamuk.
Jaeho yang melihat itu ikut menangis.
Membuat kamar luas itu benar-benar bising.

CKLEK.

Jaejoong dan Jessica kompak menoleh ke arah pintu.
Yunho baru saja pulang kerja sepertinya.
Namja tampan itu mengerutkan dahinya melihat kedua putranya menangis histeris.

Ia segera menghampiri Jaejoong dan mengambil Junhon dari pelukannya.
Jaejoong mendesah pendek.
Ia segera mengambil Jaeho dari pelukan Jessica.

  “Waeyo hmm? Anak Appa sedih sekali eoh?” Gumam Yunho seraya mengguncang tubuh Junhon.

Bayi cherry itu memekik lantang.
Ia menjatuhkan wajahnya di bahu Yunho dengan kedua tangan yang mencengkram leher Appanya.

  “Jaejae menggigit bibirnya sampai luka” Adu Jaejoong.

  “Mwo?”

  “Ia tidak senang melihatku tertawa bersama Honchan”

Yunho menaikkan alisnya.
Ia menepuk lembut punggung Junhon dan membawanya mendekati jendela.

  “Yah, Honchan cengeng hm? Hyungmu memang nakal” Ujar Yunho lembut.

  “Huwwweeeeee~~!!” Jaeho menjerit.

Jaejoong terkejut dibuatnya.

  “YUNNIE! Jaeho mendengarmu! Aishh!” Gerutunya kesal.

Jessica yang melihat pemandangan itu tersenyum kecil.
Benar-benar gambaran keluarga yang bahagia ani?

  “Jess, bawakan makanan mereka, aku akan menidurkan mereka di kamarku saja setelah ini”

  “Ne Nyonya”

Jaejoong terus membujuk Jaeho agar berhenti menangis.
Ia memasuki kamarnya dan Yunho, lalu meletakkan Jaeho di atas ranjang.
Yunho yang sudah menyusul ikut duduk di pinggir ranjang.

  “Makan dulu nee, Jaejae sudah ngantuk hmm?”

  “Uungg..ungg..Hon! Hon!”

Yunho membaringkan Junhon di samping Hyungnya.
Membuat Jaeho segera merayap memeluk adiknya.
Junhon terkikik kecil dibuatnya.
Jaejoong dan Yunho saling bertatapan satu sama lain.
Kemudian mereka tertawa.

Aigoo, kedua putra mereka benar-benar menggemaskan.


-------


  “Nyonya eodisseo?”

  “Ah, ia sedang keluar sebentar, bertemu dengan teman lama”

Jessica mengangguk.
Ia meletakkan jus guava milik si kembar di atas meja.
Yunho mengambil botol susu putranya dan mengisi jus itu ke dalam botol.

  “Boleh aku bertanya sedikit?”

  “Hm, tentu saja”

  “Tuan sudah lama mengenal Nyonya?”

  “Lumayan, aku dekat dengannya sejak memasuki perguruan tinggi”

  “Oh”

  “Kau tahu? Nyonya Jung itu benar-benar sombong, ia selalu menjauh kalau aku mendekat”

  “Jeongmallyo? Kupikir Nyonya Jung yang lebih dulu menyukai Tuan”

  “Ani, aniyeyo, aku tidak akan pernah melupakan masa-masa terberatku waktu itu, mendapatkan seorang Kim Jaejoong tidak semudah yang dibayangkan”

  “Oh ya? Apa saja yang Tuan lakukan?”

  “Hmm, banyak, aku pernah berdiri di depan rumahnya semalaman agar ia mau berkencan denganku, waktu itu hujan deras, dan akhirnya ia menyetujui ajakanku dan terpaksa merawatku yang mendadak sakit”

  “Jadi, kalian dekat karena itu?”

Yunho mengangguk.
Ia tertawa kecil mengingat kejadian waktu itu.

Jessica terdiam beberapa lama.
Ia menghembuskan nafas pelan dan menatap langsung mata musang Yunho.

  “Lalu, apakah Tuan sangat mencintai Nyonya?”


-------


Jaejoong melambaikan tangannya kepada Junsu, teman lamanya sewaktu sekolah dulu.
Ia tersenyum manis dan berbalik memasuki halaman rumahnya.
Namja cantik itu membuka pintu dan menaikkan alisnya.
Mendapati kedua putranya sedang duduk menonton kartun di ruang tengah.

Kemana Jessica?

Namja cantik itu berjalan menuju dapur dan terkejut mendapati Jessica sedang berhadapan dengan kekasihnya.

  “Lalu, apakah Tuan sangat mencintai Nyonya?”

Hung?
Jaejoong masih berdiri di sana.
Ia menahan nafas memandang Yunho yang kini mengusap lembut rambut yeoja blonde itu.

  “Ne, aku mencintainya melebihi apa pun di dunia ini” Sahut Yunho tersenyum.

Jaejoong tertegun.
Ia merasakan pipinya basah.
Omo, ia terharu akan ucapan suaminya.

  “La-Lalu, Jaeho Junhon otteyo?”

  “Termasuk mereka, tentunya, bagaimana mungkin aku tidak menyayangi anakku sendiri huh?”

  “Arasseo”

Jaejoong berbalik.
Ia berjalan cepat menaiki tangga seraya menahan tangisnya yang hendak tumpah.
Demi Tuhan, ia bahagia mendengar ucapan Yunho.
Namja cantik itu membuka pintu kamar dan mengurung diri di dalam sana.

Yunho sudah memperjelas perasaannya kepada Baby Sitter mereka.
Bukankah itu berarti Jessica sudah sangat mengerti kalau Yunho tidak akan pernah berpaling padanya hm?

CKLEK.

  “Kau sudah kembali? Kenapa tidak bilang?”

Jaejoong menoleh, menatap Yunho yang memasuki kamar mereka.
Namja tampan itu terkejut mendapati kekasihnya sedang menangis.
Ia segera memeluk Jaejoong dan menyeka air matanya.

  “Omo, waeyo Boo? Junsu menyakitimu?”

  “Ani..”

  “Lalu?”

  “Aku..Tidak sengaja melihatmu berbincang dengan Jessica barusan”

Ah.
Yunho mengulas senyum lembutnya.
Ia mengusap manis rambut kekasihnya dan mengecup bibir ranumnya.

  “Kalau begitu mulai sekarang kau harus berjanji padaku, tidak akan mencurigai Jessica lagi, oke?”

  “Mmm”

  “Ia jatuh cinta itu wajar, sayang, tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi ne? Aku yakin yeoja itu tidak akan berbuat yang aneh-aneh kepadaku”

  “Aku jadi merasa buruk, bear, aku jahat padanya”

  “Kalau begitu kau harus minta maaf padanya”

Jaejoong mendongak.
Mengerutkan dahinya.
Yunho mengangguk dan menepuk lembut bahu Jaejoong.

  “Jja, aku mandi dulu, Jaeho dan Junhon menunggumu di bawah”

Namja cantik itu mengangguk.
Ia mengecup lembut rahang Yunho dan beranjak keluar kamar setelah mengusap wajahnya.
Jaejoong berjalan menuruni tangga, mata besarnya melihat Jessica yang sedang memegang botol susu si kembar yang berisi jus guava.

  “Sini, berikan satu”

Jessica mengangkat wajahnya.
Mengangguk dan memberikan botol susu Junhon padanya.
Namja cantik itu mendesah pendek.
Ia memangku Junhon dan mengusap lembut rambut cokelatnya yang lembut.

  “Jessie”

  “Ne Nyonya”

  “Kau tidak perlu sungkan padaku, aku tahu kalau kau menyukai suamiku”

DEG.

Jessica terkejut.
Mata sipitnya melebar sempurna.

  “Nde?”

  “Aku tidak marah padamu, Yunho bilang aku memang tidak boleh marah, dan aku yakin kau tidak akan melakukan tindakan aneh kepada suamiku”

  “Mianhae Nyonya”

  “Kenapa kau minta maaf? Seharusnya aku yang minta maaf, belakangan ini aku selalu sensitif padamu”

  “Ani, aku memang seharusnya mendapat perlakuan seperti itu darimu, aku sudah lancang menyukai suamimu”

  “Aku percaya padamu dan Yunho”

Jessica melebarkan matanya.
Menatap Jaejoong yang tersenyum kepadanya.
Namja cantik itu membenarkan posisi duduk Junhon dan kembali menyusupkan dot berisi jus itu ke dalam mulut mungil Junhon.

  “Kau tahu apa yang membuatku tidak pernah bersikap secara terang-terangan kepada suamimu kalau aku tertarik padanya?”

  “Ne?”

  “Kalian sangat serasi, Nyonya Jung”

  “…”

  “Aku suka melihat kebersamaan kalian, aku tidak ingin menjadi orang jahat yang merusak pernikahan kalian”

Jaejoong tersenyum kecil.
Ia menggenggam tangan Jessica seraya berbisik pelan.

  “Terima kasih, Jessie”

Yeoja blonde itu balas tersenyum.

Tidak apa, selama ia masih bisa melihat dan memperhatikan Yunho itu semua sudah cukup.
Well, apa lagi yang lebih membahagiakan dari berada dalam satu atap bersama orang yang kau sukai dan menjaga anaknya?
Walaupun cintamu tidak pernah terbalaskan, tapi semuanya cukup adil.

Karena walaupun ia berusaha membuat Yunho berpaling padanya, ia tidak akan mungkin berhasil.
Ia tahu Yunho sangat mencintai Jaejoong.

Ah, you know what?
If a Baby Sitter falling in love with her employer, it will be a pathetic story.
Because it’s not her line.

END.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar