Tittle:BABY SITTER FALLING IN LOVE
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length: ONESHOOT
Rating:
family-romance-hurt-friendship-mpreg-fluffy-incest-gelundungan
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
CAUTION: JUNG JAEHO DAN JUNG JUNHON MILIK AUTHOR SETANGKAI!
-------
“Kalian sangat serasi, Nyonya Jung”
.
.
.
“Hmmh..Yunn..Mpckk..ck..mm..”
Suara kecapan bercampur desahan tertahan terdengar
jelas dari sepasang suami istri itu pagi ini.
Yunho menghentikan ciuman manisnya dan berganti
mengecup lembut dahi kekasihnya.
Membuat Jaejoong tersenyum manis karenanya.
Ah, morning kiss
yang selalu dirindukan.
“Aku
mencintaimu, sayang” Bisik Yunho pelan.
Jaejoong mengangguk.
Namja cantik itu beranjak bangun dari baringnya dan
meregangkan tubuhnya.
“Jja,
mandilah, aku ingin melihat Jaeho dan Junhon dulu” Ujar Jaejoong.
Yunho segera beringsut dari ranjang.
Ia berjalan memasuki kamar mandi.
Sementara Jaejoong sudah keluar dari kamar.
Ia masih memakai piyamanya dengan rambut yang
berantakan.
Namja cantik itu menuruni tangga dan memasuki kamar
putra kembarnya yang baru berusia satu tahun.
“Pagi, Jessie”
Ah!
Yeoja cantik yang sedang menggendong Junhon itu
terkejut.
Ia berbalik dan mendesah lega mendapati Jaejoong di
sana.
Namja cantik itu terkekeh geli.
Ia melirik Jaeho yang sedang berguling-guling di
ranjang bayinya.
“Junhon rewel
hm?” Tanya Jaejoong seraya mengusap lembut pipi gembul Junhon.
Baby Sitter keluarga Jung itu menggeleng pelan.
“Aniya, ia
menangis karena tidak melihat Ummanya saat bangun”
“Tidurku lelap
sekali, Jessie ah, mianhae”
“Gwenchana,
sudah tugasku menggantikanmu menjaga mereka, Nyonya”
Jaejoong tersenyum.
Ia masih merasa sedikit geli dengan sebutan itu.
Namja cantik itu sudah memperingati Jessica untuk
memanggilnya dengan nama saja.
Tapi yeoja blonde itu bersikeras, karena Jaejoong
adalah seorang Umma dan seorang istri.
“Umumumu~”
Namja cantik itu tersenyum gemas saat Jaeho memajukan
bibir tipisnya dan bergumam tidak jelas.
Jaejoong segera meraih putra sulungnya dan
menggendongnya erat.
“Uri Jae bau
sekali eoh? Mengompol hm?” Tanya Jaejoong lembut.
Jaeho menggeleng.
Membuat Jessica tertawa.
Kedua Jung kecil itu memang sangat pintar.
“Apanya yang
tidak? Popoknya berat sekali” Omel Jaejoong mengerutkan dahinya.
“Hon~ Hon~”
Ujar Jaeho tertawa senang.
“Junhon yang
mengompol? Jaejae sudah pandai berbohong eoh?”
“Unnn..Unmamama~”
“Jja, kita
mandi sekarang nee~”
Namja cantik itu berjalan keluar kamar.
Ia akan memandikan Jaeho di kamarnya saja.
Agar Jessica bisa segera memandikan Junhon di kamar mandi
bayi itu secara bersamaan.
Jadi tidak perlu repot.
CKLEK.
Jaejoong membuka pintu kamarnya dan Yunho.
Ia sudah melepaskan singlet dan celana bayi mungil
itu.
Namja cantik itu melirik pintu kamar mandi yang masih
tertutup.
Ah, Yunho belum selesai hm?
“Appaa, Jaejae
mandi bersama Appa nee~”
Eoh?
Namja tampan yang sedang membilas tubuh bersabunnya
itu menoleh ke arah pintu.
Tersenyum kecil menatap putra sulungnya yang kini
mencengkram pundak Jaejoong.
“Ani! Ani!”
Rengek Jaeho lantang.
“Yah, kenapa
kau sombong sekali huh?” Ujar Yunho kesal.
Jaejoong tertawa.
Ia berusaha melepaskan genggaman Jaeho pada piyamanya.
“Yunnie, bantu
aku”
“Jaejae tidak
akan mau, sayang, ia manja padamu”
“Hmm,
seharusnya aku membawa Junhon tadi, tapi ia sedang bersama Baby Sitter-nya”
“Yasudah, kita
mandi bertiga saja”
Jaejoong memicingkan mata bulatnya.
Yunho hanya membalasnya dengan senyum kecil.
Namja cantik itu mendudukkan dirinya di pinggir bathtup.
Ia berusaha membuat Jaeho lepas dari tubuhnya dan
menatap langsung mata musang putranya.
“Dengar,
Jaejae, Umma mau buat sarapan sekarang, Jaejae mandi bersama Appa ne? Arachi?”
Bayi almond itu
mempoutkan bibirnya lucu.
Ia menjerit tidak senang.
“Jaejae dengar
Umma?”
Jaeho semakin menjerit lantang.
Ia bergerak gelisah dalam rengkuhan Jaejoong.
Yunho yang melihat itu segera merebut Jaeho dari
kekasihnya.
Memberi tanda agar Jaejoong segera pergi meninggalkan
mereka.
Namja cantik itu menghela nafas.
Ia mengangguk dan segera berjalan keluar kamar mandi.
-------
“Jessie,
dimana botol susu Junhon?”
Ah.
Yeoja blonde itu segera membuka pintu kulkas dan
memberikannya kepada Yunho.
Namja tampan itu tersenyum kecil.
Ia baru saja akan mencuci botol tersebut, tapi Jessica
sudah merebutnya kembali.
“Gwenchana
Tuan, biar aku saja, ini tugasku”
“Memangnya
kenapa kalau aku yang mencucinya? Tidak masalah aniya?”
Yeoja blonde itu hanya tersenyum.
Yunho tertawa dan mengambil kotak susu Junhon di
lemari dapur.
Ah, diam-diam Jessica merasa senang.
Jarang-jarang ia bisa berduaan bersama Yunho seperti
ini.
“Tuan,
hati-hati!”
Yunho terkejut.
Jessica refleks beralih menahan kotak susu Jaeho yang
hampir terjatuh menimpa Yunho.
Ia menatap khawatir namja tampan itu.
“Gwenchana?
Seharusnya aku tidak menimpa kedua kotak itu bersamaan” Ujar Jessica pelan.
“Ani,
gwenchana, bukan salahmu, aku yang tidak berhati-hati” Balas Yunho lembut.
“Tapi---”
“Aku baik-baik
saja, Jessie, aku tidak marah padamu, tenang saja”
Jaejoong yang sejak tadi berdiri di pintu dapur hanya
diam memandangi suami dan Baby Sitter
mereka.
Mata bulatnya merekam kejadian yang ada sejak tadi.
Huh.
Ia tidak bodoh.
Ia tahu tatapan khawatir jenis apa yang dilayangkan
Jessica kepada suaminya barusan.
Yeoja blonde itu menyukai kekasihnya.
Jaejoong sudah curiga sejak Jessica bekerja padanya.
Yeoja blonde itu terlalu berlebihan mengenai segala
hal yang menyangkut suaminya.
Hfff.
Jaejoong menghembuskan nafasnya pelan.
Dahinya mengernyit.
Ia tahu Yunho juga mengetahui hal itu.
Namja tampan itu cukup peka terhadap perasaan Jessica.
Tapi Jaejoong percaya, Yunho tidak akan mungkin
mengkhianati dirinya.
“Apa yang
terjadi?”
Jessica tersentak kaget.
Ia segera memundurkan langkahnya.
Kembali mencuci botol susu milik Junhon.
“Kecelakaan
kecil, Boo, hampir” Ujar Yunho tersenyum.
“Kau baik-baik
saja?”
“Gosh, kenapa
kalian begitu paranoid eoh? Hanya kotak susu saja tidak akan membuatku koma
ania?”
“Yah, kita
tidak tahu apa yang ada di dalam kotak kecil itu kan?”
Yunho hanya tersenyum geli meresponnya.
Namja cantik itu mendengus.
Ia berbalik dan menuju meja makan.
Sementara Jessica terdiam.
Jantungnya berdebar kencang.
Omo.
Ia bisa merasakan kalau Jaejoong tidak senang dengan
perhatiannya kepada Yunho barusan.
Namja cantik itu cemburu.
Yeoja blonde itu tersenyum kecut.
Untuk apa Jaejoong cemburu padanya?
Bukankah Yunho sudah jelas suaminya?
“Yunnie
lepaskan aku! Junhon menangis!” Erang Jaejoong manja.
Yeoja blonde itu berbalik, melihat Yunho yang sedang
memeluk Jaejoong dan mengecup-kecup leher namja cantik itu.
Jessica menahan nafasnya, ia segera meraih botol susu
Junhon yang sudah terisi dan menghampiri pasangan suami istri tersebut.
“Biar aku
saja, Nyonya” Ujarnya pelan.
Jaejoong terdiam.
Menatap Jessica yang berlari menuju ruang tengah dan
berusaha menenangkan Junhon yang menangis.
Yunho menggigit gemas pipi namja cantik itu.
Ia mengacak rambut almond
kekasihnya.
“Kau tidak
perlu cemburu, sayang, kau tahu siapa yang paling kucintai hm?” Bisik Yunho
tersenyum.
Jaejoong mempoutkan bibir ranumnya.
Ia menepuk kesal bahu Yunho.
“Tapi kau suka
padanya kan?”
“Aku
menyukainya karena ia menyayangi putra kita, BooJae, dan lagi, ia cukup cekatan
mengerjakan tugasnya”
“Hmmmfff”
“Come on, kita sudah memiliki Jessica
sejak kau hamil, Boo, dan aku tidak pernah mengkhianatimu anitji?”
“Jelek!”
Yunho terkekeh.
Ia menangkup wajah Jaejoong dan mencium bibir ranumnya
gemas.
Mengacuhkan Jessica yang memalingkan wajahnya.
Huf.
-------
Namja cantik itu sedang berguling malas hari ini.
Ia memperhatikan Jaeho dan Junhon yang sedang
berguling-guling di atas ranjang mereka sejak tadi.
Kedua putranya begitu lucu.
“Jess, mereka
sudah makan?”
“Belum Nyonya,
mereka baru bangun dari tidur”
“Jja, ambilkan
makanannya, biar aku yang suapi”
Jessica mengangguk.
Ia segera beranjak bangun dan berlari menuju dapur.
“Jaejae, mana
giginyaa? Umma mau lihat” Ujar Jaejoong seraya mengangkat dagu Jaeho.
Bayi almond itu
terkekeh.
Ia menutupi dua gigi susunya yang ada di rahang atas
dengan lidah.
Membuat Jaejoong memicingkan mata besarnya.
“Yah! Sombong
sekali eoh?”
Jaeho terkikik.
Ia masih menutupi giginya yang mungil.
Jaejoong menoleh ketika Junhon membuat suara ribut di
sampingnya.
Bayi cherry itu
sedang membuka mulutnya lebar-lebar memperlihatkan gigi susunya kepada
Jaejoong.
“Huaahh, sudah
enam eoh? Uri Honchan punya gigi~” Ujar Jaejoong tertawa.
Jaeho mengerutkan dahinya mendengar tawa senang
Ummanya.
Ia berguling menghampiri adiknya dan menggigit bibir
Junhon gemas.
Membuat bayi cherry
itu menjerit kesakitan.
“OMO! Jaeho!”
Jerit Jessica dan Jaejoong kompak.
Yeoja blonde itu meletakkan mangkuk makanan Jaeho dan
Junhon di atas meja.
Ia segera menarik Jaeho menjauh.
Jaejoong memeluk putra bungsunya yang menangis
kencang.
Bibirnya luka.
Namja cantik itu mendengus menatap Jaeho.
“Jaejae tidak
boleh seperti itu, Honchan juga anak Umma, arachi?”
“Dia cemburu,
Nyonya”
“Eoh?”
“Aku
memperhatikannya, Jaejae tidak suka kalau ada orang lain yang mendekati
Ummanya”
Omoo.
Jaejoong mengedipkan matanya yang berbinar.
Begitukah?
Jaeho posesif terhadapnya?
Itu lucu sekali!
Pantas saja bayi almond
itu selalu menangis jika Yunho dan Junhon ada di dekatnya.
“Huwwweeeee~~”
Jaejoong kembali menunduk.
Memandang Junhon yang semakin mengamuk.
Jaeho yang melihat itu ikut menangis.
Membuat kamar luas itu benar-benar bising.
CKLEK.
Jaejoong dan Jessica kompak menoleh ke arah pintu.
Yunho baru saja pulang kerja sepertinya.
Namja tampan itu mengerutkan dahinya melihat kedua
putranya menangis histeris.
Ia segera menghampiri Jaejoong dan mengambil Junhon
dari pelukannya.
Jaejoong mendesah pendek.
Ia segera mengambil Jaeho dari pelukan Jessica.
“Waeyo hmm?
Anak Appa sedih sekali eoh?” Gumam Yunho seraya mengguncang tubuh Junhon.
Bayi cherry itu
memekik lantang.
Ia menjatuhkan wajahnya di bahu Yunho dengan kedua
tangan yang mencengkram leher Appanya.
“Jaejae
menggigit bibirnya sampai luka” Adu Jaejoong.
“Mwo?”
“Ia tidak
senang melihatku tertawa bersama Honchan”
Yunho menaikkan alisnya.
Ia menepuk lembut punggung Junhon dan membawanya
mendekati jendela.
“Yah, Honchan
cengeng hm? Hyungmu memang nakal” Ujar Yunho lembut.
“Huwwweeeeee~~!!” Jaeho menjerit.
Jaejoong terkejut dibuatnya.
“YUNNIE! Jaeho
mendengarmu! Aishh!” Gerutunya kesal.
Jessica yang melihat pemandangan itu tersenyum kecil.
Benar-benar gambaran keluarga yang bahagia ani?
“Jess, bawakan
makanan mereka, aku akan menidurkan mereka di kamarku saja setelah ini”
“Ne Nyonya”
Jaejoong terus membujuk Jaeho agar berhenti menangis.
Ia memasuki kamarnya dan Yunho, lalu meletakkan Jaeho
di atas ranjang.
Yunho yang sudah menyusul ikut duduk di pinggir
ranjang.
“Makan dulu
nee, Jaejae sudah ngantuk hmm?”
“Uungg..ungg..Hon! Hon!”
Yunho membaringkan Junhon di samping Hyungnya.
Membuat Jaeho segera merayap memeluk adiknya.
Junhon terkikik kecil dibuatnya.
Jaejoong dan Yunho saling bertatapan satu sama lain.
Kemudian mereka tertawa.
Aigoo, kedua putra mereka benar-benar menggemaskan.
-------
“Nyonya
eodisseo?”
“Ah, ia sedang
keluar sebentar, bertemu dengan teman lama”
Jessica mengangguk.
Ia meletakkan jus guava milik si kembar di atas meja.
Yunho mengambil botol susu putranya dan mengisi jus
itu ke dalam botol.
“Boleh aku
bertanya sedikit?”
“Hm, tentu
saja”
“Tuan sudah
lama mengenal Nyonya?”
“Lumayan, aku
dekat dengannya sejak memasuki perguruan tinggi”
“Oh”
“Kau tahu?
Nyonya Jung itu benar-benar sombong, ia selalu menjauh kalau aku mendekat”
“Jeongmallyo?
Kupikir Nyonya Jung yang lebih dulu menyukai Tuan”
“Ani, aniyeyo,
aku tidak akan pernah melupakan masa-masa terberatku waktu itu, mendapatkan
seorang Kim Jaejoong tidak semudah yang dibayangkan”
“Oh ya? Apa
saja yang Tuan lakukan?”
“Hmm, banyak,
aku pernah berdiri di depan rumahnya semalaman agar ia mau berkencan denganku,
waktu itu hujan deras, dan akhirnya ia menyetujui ajakanku dan terpaksa merawatku
yang mendadak sakit”
“Jadi, kalian
dekat karena itu?”
Yunho mengangguk.
Ia tertawa kecil mengingat kejadian waktu itu.
Jessica terdiam beberapa lama.
Ia menghembuskan nafas pelan dan menatap langsung mata
musang Yunho.
“Lalu, apakah
Tuan sangat mencintai Nyonya?”
-------
Jaejoong melambaikan tangannya kepada Junsu, teman
lamanya sewaktu sekolah dulu.
Ia tersenyum manis dan berbalik memasuki halaman
rumahnya.
Namja cantik itu membuka pintu dan menaikkan alisnya.
Mendapati kedua putranya sedang duduk menonton kartun
di ruang tengah.
Kemana Jessica?
Namja cantik itu berjalan menuju dapur dan terkejut
mendapati Jessica sedang berhadapan dengan kekasihnya.
“Lalu, apakah
Tuan sangat mencintai Nyonya?”
Hung?
Jaejoong masih berdiri di sana.
Ia menahan nafas memandang Yunho yang kini mengusap
lembut rambut yeoja blonde itu.
“Ne, aku
mencintainya melebihi apa pun di dunia ini” Sahut Yunho tersenyum.
Jaejoong tertegun.
Ia merasakan pipinya basah.
Omo, ia terharu akan ucapan suaminya.
“La-Lalu,
Jaeho Junhon otteyo?”
“Termasuk
mereka, tentunya, bagaimana mungkin aku tidak menyayangi anakku sendiri huh?”
“Arasseo”
Jaejoong berbalik.
Ia berjalan cepat menaiki tangga seraya menahan
tangisnya yang hendak tumpah.
Demi Tuhan, ia bahagia mendengar ucapan Yunho.
Namja cantik itu membuka pintu kamar dan mengurung
diri di dalam sana.
Yunho sudah memperjelas perasaannya kepada Baby Sitter mereka.
Bukankah itu berarti Jessica sudah sangat mengerti
kalau Yunho tidak akan pernah berpaling padanya hm?
CKLEK.
“Kau sudah
kembali? Kenapa tidak bilang?”
Jaejoong menoleh, menatap Yunho yang memasuki kamar
mereka.
Namja tampan itu terkejut mendapati kekasihnya sedang
menangis.
Ia segera memeluk Jaejoong dan menyeka air matanya.
“Omo, waeyo
Boo? Junsu menyakitimu?”
“Ani..”
“Lalu?”
“Aku..Tidak
sengaja melihatmu berbincang dengan Jessica barusan”
Ah.
Yunho mengulas senyum lembutnya.
Ia mengusap manis rambut kekasihnya dan mengecup bibir
ranumnya.
“Kalau begitu
mulai sekarang kau harus berjanji padaku, tidak akan mencurigai Jessica lagi,
oke?”
“Mmm”
“Ia jatuh
cinta itu wajar, sayang, tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi ne? Aku yakin
yeoja itu tidak akan berbuat yang aneh-aneh kepadaku”
“Aku jadi
merasa buruk, bear, aku jahat
padanya”
“Kalau begitu
kau harus minta maaf padanya”
Jaejoong mendongak.
Mengerutkan dahinya.
Yunho mengangguk dan menepuk lembut bahu Jaejoong.
“Jja, aku
mandi dulu, Jaeho dan Junhon menunggumu di bawah”
Namja cantik itu mengangguk.
Ia mengecup lembut rahang Yunho dan beranjak keluar
kamar setelah mengusap wajahnya.
Jaejoong berjalan menuruni tangga, mata besarnya
melihat Jessica yang sedang memegang botol susu si kembar yang berisi jus
guava.
“Sini, berikan
satu”
Jessica mengangkat wajahnya.
Mengangguk dan memberikan botol susu Junhon padanya.
Namja cantik itu mendesah pendek.
Ia memangku Junhon dan mengusap lembut rambut cokelatnya
yang lembut.
“Jessie”
“Ne Nyonya”
“Kau tidak
perlu sungkan padaku, aku tahu kalau kau menyukai suamiku”
DEG.
Jessica terkejut.
Mata sipitnya melebar sempurna.
“Nde?”
“Aku tidak
marah padamu, Yunho bilang aku memang tidak boleh marah, dan aku yakin kau
tidak akan melakukan tindakan aneh kepada suamiku”
“Mianhae
Nyonya”
“Kenapa kau
minta maaf? Seharusnya aku yang minta maaf, belakangan ini aku selalu sensitif
padamu”
“Ani, aku
memang seharusnya mendapat perlakuan seperti itu darimu, aku sudah lancang
menyukai suamimu”
“Aku percaya
padamu dan Yunho”
Jessica melebarkan matanya.
Menatap Jaejoong yang tersenyum kepadanya.
Namja cantik itu membenarkan posisi duduk Junhon dan
kembali menyusupkan dot berisi jus itu ke dalam mulut mungil Junhon.
“Kau tahu apa
yang membuatku tidak pernah bersikap secara terang-terangan kepada suamimu
kalau aku tertarik padanya?”
“Ne?”
“Kalian sangat
serasi, Nyonya Jung”
“…”
“Aku suka
melihat kebersamaan kalian, aku tidak ingin menjadi orang jahat yang merusak
pernikahan kalian”
Jaejoong tersenyum kecil.
Ia menggenggam tangan Jessica seraya berbisik pelan.
“Terima kasih,
Jessie”
Yeoja blonde itu balas tersenyum.
Tidak apa, selama ia masih bisa melihat dan
memperhatikan Yunho itu semua sudah cukup.
Well, apa lagi yang lebih membahagiakan dari berada dalam
satu atap bersama orang yang kau sukai dan menjaga anaknya?
Walaupun cintamu tidak pernah terbalaskan, tapi
semuanya cukup adil.
Karena walaupun ia berusaha membuat Yunho berpaling
padanya, ia tidak akan mungkin berhasil.
Ia tahu Yunho sangat mencintai Jaejoong.
Ah, you know what?
If a Baby Sitter falling in love with her employer, it will be a pathetic
story.
Because it’s not her line.
END.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar