I
let you down, I know it’s over.
But
why am I hearing your voice calling my name?
For
a long time, I’m so sorry.
Dont
leave me.
Call
me again.
So
when are you coming home?
Here’s
my apology.
PART
7.
BRAKK!
Yoochun membuka pintu kamar itu dengan
kasar.
Membuat sosok cantik yang sedang tidur
di ranjangnya bersama boneka kesayangannya mengerjapkan matanya terbangun.
Namja chubby itu segera menghampiri
Jaejoong dan menarik tangan namja cantik itu dengan kasar hingga Jaejoong
tertarik dari baringnya.
“Katakan padaku apa yang terjadi!!” Teriak Yoochun marah.
Mwo?
Namja cantik itu mengerutkan dahinya.
“Jangan berani berbohong, Jae, Sora Nuna sudah memberitahuku apa yang
terjadi!”
“Memangnya apa yang terjadi?”
“Yunho! Apa yang sudah terjadi antara kau dan Yunho eoh?! Beritahu aku!”
Jaejoong menaikkan alisnya.
“Tidak terjadi apapun, kenapa memangnya?”
Yoochun terdiam.
Mengerutkan dahinya bingung dengan nafas
yang menderu tidak teratur.
“A—Apa?” Gumam namja chubby itu bingung.
“Ya, aku hanya bertemu dengannya di agensi kemarin, yah, aku memang
menangis, tapi hanya itu” Ujar Jaejoong santai.
“O—Oh” Lirih Yoochun seraya melepaskan tangannya dari lengan Jaejoong.
Namja cantik itu tersenyum tipis.
Sementara Yoochun menghela nafasnya.
Bertanya-tanya di dalam hatinya.
Mungkin Sora Nuna melebih-lebihkan.
Yeoja itu kan senang sekali menonton
drama.
Yoochun kembali menghela nafas panjang,
ia mendudukkan dirinya di samping Jaejoong.
“Kau baik-baik saja?” Tanya Jaejoong bingung.
Yoochun mengangguk.
“Maafkan aku” Bisik namja chubby itu pelan.
Jaejoong terkikik geli.
Ia menepuk pundak namja chubby itu dan
tertawa.
Membuat Yoochun tanpa sadar menarik
senyum tipisnya.
Syukurlah.
Gumamnya dalam hati.
“Oh, Chun, kupikir aku harus memberitahumu ini, kemarin Direktur agensi
dari Paris menemuiku dan—”
“Jangan bilang kalau ia menawarimu untuk menjadi modelnya”
Jaejoong tersenyum lebar.
Ia mengangguk dengan penuh semangat.
“Aku akan ke Paris! How is that
sound?!” Pekik namja cantik itu heboh.
“Kau mengalahkanku, Jae!” Balas Yoochun mengembangkan senyum manisnya.
“Aku akan menemui Junsu dalam perjalanan nanti”
“Jadi, kapan kau akan berangkat?”
“Secepatnya, Sora Nuna sedang mengurus kontrakku”
Yoochun mengangguk.
Ia membenarkan pakaiannya yang kusut dan
berdiri dari duduknya.
“Beritahu aku agar aku bisa mengantarmu ke bandara, oke? Aku harus pergi
sekarang”
“Tentu”
Namja chubby itu baru saja akan
melangkah, namun kemudian ia membalikkan tubuhnya dan menatap Jaejoong.
“Kau yakin tidak terjadi apapun?”
“Ya, Yoochun, seratus persen”
“Tapi Yunho—”
“Tidak ada yang terjadi, serius”
Namja chubby itu menatap lama wajah
cantik sahabatnya.
Lalu ia mengangguk tidak yakin dan
segera melangkah meninggalkan namja cantik itu.
Jaejoong menguap, lalu kembali
menidurkan diri di atas ranjang bersama dengan boneka beruang kesayangannya.
-------
Jaejoong sedang duduk di kursi tunggu
ruang agensi selama Sora merevisi kontrak barunya bersama Pierre.
Laki-laki cantik itu menolak masuk ke
ruangan dan mendengarkan hal-hal yang akan membuatnya bosan.
Ia memilih duduk di luar bersama boneka
beruang raksasanya.
Namja cantik itu menghela nafas pendek.
Memejamkan mata bulatnya mencoba tidur.
“Hei”
DEG.
Namja cantik itu tersentak kaget ketika
ia mendengar suara seseorang di sebelahnya.
Ia segera membuka matanya dan mendapati
seorang namja berambut jamur yang sangat imut sedang tersenyum manis kepadanya.
“Namaku Lee Taemin, aku sama sepertimu” Serobot namja jamur itu cepat.
“Sama—Sepertiku?” Tanya Jaejoong bingung.
“Ya, aku juga model yang direkrut Tuan Pierre, ah, aku dari agensi lain”
“Oh—Ya, aku mengerti, jadi—manajermu juga ada di dalam?”
“Kami sudah menyelesaikan kontrak kemarin, hari ini aku datang untuk
bertemu denganmu”
“Denganku?”
“Ya! Aku pengagum beratmu! Terutama kau dan bonekamu!”
Jaejoong refleks menjauhkan bonekanya
ketika Taemin hendak menyentuh benda itu.
Ia tersenyum sopan pada namja sok dekat
itu.
“Oh iya, kalau tidak salah kau pindah agensi kan? Kalau tidak salah,
agensimu yang sebelumnya The Jung’s”
“Uhm—Ya”
“Kenapa kau berhenti dari sana? Apa Direktur di sana melakukan sesuatu
kepadamu?”
DEG.
Jaejoong terkejut.
Ia menatap Taemin dengan tatapan yang
tidak bisa diartikan.
Sementara namja jamur yang imut itu
menunggu balasan Jaejoong dengan senyum menggemaskan.
Jaejoong mengerutkan dahinya.
“Kupikir kau terlalu banyak bertanya” Gumam namja cantik itu kesal.
“Tapi kupikir ini awal yang bagus untuk kedekatan kita, kita akan
besama-sama di Paris nanti” Ujar Taemin menggembungkan pipinya.
Jaejoong menghela nafas.
“Dengar ya, anak kecil, aku sama sekali tidak mengenalmu, jadi—”
“Namaku Lee Taemin, kau tahu itu. Aku setahun lebih muda darimu, aku
juga model yang sedang naik daun—walau tidak seterkenal dirimu—dan aku juga
suka susu pisang. Nah, sekarang kau sudah mengenalku!”
Namja cantik itu mengerutkan dahinya.
“Kenapa
kau tidak memanggilku Hyung kalau begitu?”
“Jaejoong Hyung”
Ufh.
Jaejoong menahan senyum yang berkedut di
bibir ranumnya.
Sementara Taemin sudah tersenyum lebar.
“Baiklah, Lee Taemin, dari agensi mana kau berasal?”
“Avex. Kau tahu Shim Changmin? Dia Direkturku yang sebelumnya, dan dia
sangat baik hati!”
Mwo?
“Shim Changmin?”
“Ya, jangan bilang kau tidak tahu”
“Aku tahu, sepupuku juga di bawah agensinya”
“Oh—aku tahu, Kim Junsu kan? Penyanyi yang terkenal itu?”
“Wah, kau si serba tahu ternyata”
“Ya, dan aku pro”
Jaejoong tertawa mendengarnya.
CKLEK.
“Jae, aku sudah selesai, kau ikut atau tinggal?” Ujar Sora setelah
menutup kembali pintu yang ada.
“Ikut” Balas Jaejoong berdiri dari duduknya.
Ia tersenyum kepada Taemin dan segera
berjalan mengikuti Sora Nuna.
.
.
.
Namja cantik itu sedang menyusun pakaian
yang akan dibawanya ke Paris nanti ke dalam koper.
Ia menghela nafas pendek.
Kemudian mendudukkan dirinya di atas
lantai.
Menerawang entah kemana.
Yunho
yah, tidakkah kau merindukanku?
Aku
akan pergi jauh.
Jauh
sampai kau tidak akan bisa melihatku lagi.
TOK
TOK TOK.
Jaejoong tersentak kaget.
Ia berdiri dan segera membuka pintu
kamarnya dan terkejut detik itu juga.
Mengerutkan dahinya memandang bocah
jamur yang ia temui di agensi kemarin kini muncul di hadapannya.
“Bagaimana
caranya kau bisa masuk?” Tanya Jaejoong bingung.
Taemin tersenyum manis.
“Sora
Nuna mengantarku—aku memaksanya—hehe” Sahut Taemin dengan cengiran khasnya.
“Lalu
ada perlu apa kau ke sini?”
“Eoh?
Sombong sekali, Hyungie, aku berbaik hati ingin membantumu mengepak barang”
“Barangmu
sendiri?”
“Aman~”
Namja berambut jamur itu menyatukan ibu
jari dan telunjuknya di depan Jaejoong.
Membuat namja cantik itu menghela nafas
lagi dan membuka pintu kamarnya lebar, membiarkan Taemin menyerobot masuk ke
dalam.
“Waah~
Kamar yang cantik! Aigoo! Rasanya seperti mimpi bisa masuk ke kamar idolaku!”
Pekik Taemin riang.
Jaejoong menggeleng, tersenyum kecil
diam-diam.
Bocah jamur itu benar-benar tidak bisa
diam.
“Hyung,
kudengar agensi milik Tuan Pierre itu dua kali lipat lebih besar dari agensi
Korea! Ia benar-benar orang hebat! Kita berdua sungguh beruntung, ya?” Celoteh
namja berambut jamur itu seraya mendudukkan dirinya di samping Jaejoong.
“Hmm,
kurasa begitu” Sahut Jaejoong asal.
“Hyung,
kau tahu, kalau kau punya masalah, kau bisa cerita kepadaku”
DEG.
Jaejoong terdiam.
Ia menatap Taemin.
“Matamu
Hyung, matamu tidak bisa berbohong” Bisik Taemin.
“Berikan
aku satu alasan mengapa aku harus menceritakan masalahku kepadamu” Ujar namja
cantik itu kembali memasukkan pakaiannya ke dalam koper.
Lee Taemin tersenyum lebar.
Ia memperbaiki posisi duduknya dan
kembali memperlihatkan deretan giginya yang rapi.
“Aku
orang yang baru saja kau kenal dan aku tidak mungkin berpihak pada satu sisi”
Model cantik itu menaikkan alisnya.
Ia mengangkat bahunya dan kembali
melanjutkan pekerjaannya.
“Jae
Hyung!” Panggil Taemin kesal.
“Ini
bukan masalah yang mudah, Taemin ah. Tidak ada jaminan kau akan menutup mulut. Aku
tidak mau kalau besok semua majalah memuat berita tentangku” Ucap Jaejoong
ringan.
“Aku
janji tidak akan membocorkan hal ini ke mana pun Hyung, kau bisa menuntutku
kalau itu terjadi”
“...”
“Hyung!”
“Aish,
arasseo”
Namja berambut jamur itu tersenyum cerah
dan menopang dagunya menatap wajah cantik idolanya.
Sementara Jaejoong hanya mendesah pendek
menyadari modus bocah jamur ini yang hanya ingin mengganggunya saja.
Lihat, buktinya ia tidak membantu apapun
untuk persiapannya ke Paris.
Dasar bocah.
“Aku
menyukai—ani, aku mencintai seseorang, dan orang itu sudah membenciku sekarang.
Aku terlambat menyadari kalau aku jatuh cinta padanya. Aku tidak tahu lagi
harus berbuat apa, kupikir kabur ke Paris akan membuatnya lega karena ia tidak
perlu melihatku lagi” Ujar Jaejoong pelan.
Ia berhenti mengepak bajunya.
Namja cantik itu menekuk lututnya dan
memeluk kakinya erat.
Taemin mengerjapkan mata bulatnya.
Ia memiringkan wajahnya lucu.
“Eoh?
Kenapa harus kabur begitu saja? Tidak adakah permintaan maaf darimu untuknya? Ia
bisa jadi lebih membencimu karena kau begitu pengecut, Hyung”
“Minta
maaf? Melihatku saja ia mengalihkan pandangannya”
“Tapi
kan tidak semua hal bisa dinilai dari kulit luarnya saja. Siapa tahu diam-diam
ia berharap kau menemuinya dan menjelaskan apa yang sudah terjadi selama ini
kepadanya secara langsung”
“Hmm?
Menurutmu begitu?”
Taemin mengangguk.
“Tapi
dia tidak akan memudahkanku, semua orang tahu betapa kejamnya namja itu” Ujar
Jaejoong lirih.
Bocah jamur itu menepuk-nepuk kakinya.
Sementara Jaejoong sudah kembali memilah
barang-barangnya.
“Jung
Yunho, kan?”
DEG.
Jaejoong tersentak.
Ia membulatkan mata besarnya.
“Apa?”
Lirihnya menatap Taemin.
Bocah jamur itu tersenyum tipis.
Ia menaikkan alisnya.
“Pria
itu, namanya Jung Yunho, kan?”
“Ba—Bagaimana—”
“Kau,
Kim Jaejoong, anak emas Direktur agensi The
Jung’s. Kau pikir rumor tentangmu itu tidak menyebar eoh? Bahkan majalah
membahasnya diam-diam”
“Apa?
Yang benar saja?!”
“Jadi
kau tidak tahu? Huh, Direktur sombong itu ternyata menutupi semuanya darimu ya?”
Namja cantik itu menyentuh tangan
Taemin.
Menatapnya dengan tatapan penuh tanya.
Membuat bocah berambut jamur itu
tersenyum tipis.
“Namja itu milikku, seseorang yang sudah
berhasil mengetuk pintu hatiku. Namanya tidak akan kusebutkan demi melindunginya.
Tapi kurasa netizen tidak bodoh. Mereka jelas tahu itu siapa. Itu yang
Yunho katakan di majalah”
Mata besar Jaejoong membulat sempurna.
Bibir ranumnya bergetar ringan.
Air matanya jatuh begitu saja.
Ia membekap mulutnya erat.
Membelalak tidak percaya atas apa yang
disampaikan Taemin kepadanya.
“Jadi
kupikir, Hyung, tidak ada salahnya menemuinya sekali lagi dan meminta maaf
kepadanya” Ujar Taemin menyengir.
Namja berambut jamur itu menepuk lembut
lengan model cantik itu dan berdiri dari duduknya.
“Aku
ada jadwal pemotretan setelah ini, aku permisi ya Hyung, terima kasih sudah
membiarkanku mendengarkan masalahmu”
Jaejoong mengangguk walau tidak
mengangkat wajah basahnya.
Namja berambut jamur itu membuka pintu
kamar dengan pelan dan menutupnya kembali.
Model cantik itu terisak lirih.
Menyadari kembali kekosongan hatinya
yang beberapa hari ini berhasil ditutup rapat olehnya.
Mempercayai fakta bahwa Jung Yunho sudah
sepenuhnya menolak kehadirannya.
Jaejoong berdiri, memakai jaketnya dan
menghapus air matanya.
Ia harus bertemu dengan Yunho, ia harus
menemui namja tampan itu.
CKLEK.
“Jaejoongie”
DEG!
Namja cantik itu terkejut.
Ia mencengkram erat kenop pintu yang
masih berada dalam genggamannya.
Dadanya berdebar kencang.
Ia mengenal suara itu.
Suara baritone milik Yunho.
Jaejoong menelan salivanya, ia menoleh
ke belakang.
Tangisnya pecah seketika.
Mata bulatnya menangkap sosok tampan
Yunho yang duduk di pinggir ranjang.
Menatap tajam kepadanya.
“Kau pikir ke mana kau akan pergi, eh?”
Air mata Jaejoong berjatuhan.
Membuat mata besarnya terasa buram.
“Yu—Yunnie—”
Lirih namja cantik itu tercekat.
“Bukankah kau sudah berjanji? Berjanji untuk
tidak akan pernah meninggalkanku?”
“Tapi—Tapi...Hiks...Kau
membenciku—”
“Dasar bodoh!”
Jaejoong menggigit bibir bawahnya erat.
Mencengkram dada kirinya yang seakan
ingin pecah.
Yunho tersenyum kepadanya, merentangkan
kedua tangannya seolah meminta namja cantik itu memeluknya.
Dan Jaejoong berlari.
Menubruk boneka beruang kesayangannya
dan menangis di sana.
“Maafkan
aku Yunnie yah...Hiks..Hiks..Aku berjanji aku tidak akan pernah meninggalkanmu
lagi..Hiks..Aku mencintaimu..Kau dengar itu? Aku mencintaimu...” Isaknya bergetar.
-------
“Pesawatnya
akan berangkat malam ini, Sajangnim”
Yunho menopang dagunya.
Tidak mengacuhkan Minzy—sekretarisnya—yang
kini berdiri sopan di sampingnya dengan tangan yang memegang tablet.
“Pria
itu bernama Pierre, kan?” Tanya Yunho menaikkan alisnya.
Minzy mengangguk.
“Hubungi
pria itu dan katakan bahwa aku ingin menjalin hubungan bisnis dengannya. Membangun
satu agensi lagi di Paris terdengar cukup menarik” Gumam Yunho menyeringai
kejam.
“Mengapa
tidak mengirimkan beberapa artis kita sebagai jaminan lalu anda bisa berbagi
saham dengannya? Lalu perusahaan miliknya dapat anda kendalikan setengahnya”
Ucap Minzy tersenyum tipis.
Berdoa dalam hati agar pria arogan ini
tidak memecatnya karena ide liarnya.
Oh—tapi sepertinya ia tidak sepenuhnya
sial.
Karena Minzy tahu betapa egois dan
liciknya pria yang ada di hadapannya saat ini.
Jung Yunho bukanlah tipe pengusaha yang
hanya tersenyum manis di depan rekan bisnisnya.
Diam-diam pria itu akan melakukan
sesuatu yang jahat untuk menguasai perusahaan yang bekerjasama dengannya
sehingga perusahaan-perusahaan tersebut akan bergantung kepadanya.
Tanpa Yunho, semua bisnis di luar sana
akan hancur.
Lebur tak bersisa.
“Ide
yang sungguh brilliant, Gong Minzy.
Mengingat Kim Jaejoongku kini beralih agensi kepadanya” Ucap Yunho puas.
Namja tampan itu bersandar pada
kursinya.
Ia menatap Minzy dengan bibir yang
menyeringai licik.
“Persiapkan
artis dan model terbaik yang kita punya. Lalu beritahu pria sialan dengan
rambut bergelombang itu, bahwa kita akan membuat kontrak kerja yang memberikan
keuntungan berlipat ganda”
“Segera,
Sajangnim”
Yeoja berambut pendek itu membungkuk
sopan.
Kemudian ia segera beranjak keluar dari
ruangan.
Meninggalkan Yunho yang mendesah puas
dan mengusap-usap tangannya.
“Tunggu
kedatanganku, Kim Jaejoong. Lalu akan kurantai kedua kakimu, menyeretmu ke hadapanku,
dan kita akan memutuskan hukuman apa yang pantas untuk pengingkaran janjimu”
Desis Yunho kejam.
Oh—ia sungguh tidak sabar.
Paris sudah menunggunya.
Menunggunya untuk mencabik-cabik namja
cantik itu.
Pria itu miliknya.
Kim Jaejoong mutlak untuknya.
Dan dunia harus tahu itu.
-------
“Jaga
dirimu, Jae, aku akan mencari waktu untuk mengunjungimu, atau kalau bisa aku
akan menyusulmu ke Paris”
Jaejoong tersenyum memandang Yoochun
yang kini berdiri di hadapannya.
Model cassanova itu menepati janjinya untuk mengantar Jaejoong ke
bandara.
Sora Nuna sedang mengurus tiket di
loket.
Meninggalkan dua sahabat sejati ini
saling melepas satu sama lain.
“Aku
pasti akan sangat merindukanmu, Chunnie. Awas saja kalau aku meneleponmu dan
tidak kau angkat, aku akan menyuruh Junsu untuk menjauhimu”
“Kejam
sekali”
“Aku
tidak peduli, pokoknya kau harus berjanji untuk selalu ada kapanpun aku butuh”
“Kau
pikir aku pembantumu?”
Jaejoong tertawa.
Pria cantik itu mengusap mata besarnya
yang berair.
Oh—ia sungguh tidak menyangka akan tiba
saatnya untuk berpisah dengan Yoochun.
Pria baik hati yang sudah membantunya
cukup banyak selama ini.
Jaejoong tidak tahu bagaimana nasibnya
kalau Yoochun tidak ada di sisinya setiap kali ia butuh.
“Haah,
tapi aku jadi semakin sedih, hanya kau yang melepas kepergianku” Gumam Jaejoong
lirih.
“Eoh?
Memangnya siapa lagi yang kau harapkan selain aku huh?” Balas Yoochun menaikkan
alisnya.
Jaejoong mengerucutkan bibirnya,
mempererat pelukannya pada boneka beruang yang sedari tadi tidak pernah lepas
dari genggamannya.
“Lee
Taemin” Ucapnya pelan.
Mwo?
Yoochun memiringkan wajahnya.
“Lee
Taemin, mantan model agensi Shim Changmin, kami baru saja berkenalan beberapa
waktu yang lalu, tapi rasanya ia sudah seperti adikku sendiri. Oh—aku lupa aku
belum mengenalkannya kepadamu”
“Hm?
Apakah ia seorang aktor?”
“Model,
kurasa ia baru saja debut”
Yoochun mengangguk.
“Aku
jadi ingin bertemu dengannya”
“Kau
keduluan Sora Nuna, mereka sudah lebih dulu bertemu, tinggal kau saja yang
belum. Oh, dan juga Junsu”
Namja chubby itu baru saja akan menyahut
ucapan Jaejoong, namun Sora Nuna sudah lebih dulu muncul di hadapan mereka dan
menepuk tangan Jaejoong.
“Masuklah
ke dalam duluan, pihak bandara menegurku karena ini sudah malam dan para
penggemarmu masih menutupi jalan masuk bandara” Ujar wanita cantik itu.
Jaejoong mengerucutkan bibirnya.
Ia mendengus dan memeluk Yoochun yang
segera dibalas oleh namja chubby itu.
Kemudian ia melambaikan tangannya kepada
para penggemarnya yang berteriak-teriak memanggil namanya.
Setelah memastikan Jaejoong menghilang,
wanita cantik itu segera memeluk Yoochun dengan erat.
“Jaga
dirimu baik-baik, Chun, aku akan selalu memastikan Jaejoong bahagia di sana”
“Ya,
kau juga Nuna, jangan sampai jatuh sakit”
“Tentu
saja, baiklah, aku harus pergi sekarang”
“Nuna,
tunggu!”
“Ada
apa?”
“Jaejoong
bercerita kepadaku tentang teman barunya. Namanya Lee Taemin, aku hanya
penasaran seperti apa orangnya, karena kupikir aku tidak pernah mengenal
namanya, sepertinya ia masih baru di dunia hiburan”
Sora Nuna mengerjapkan mata sipitnya.
Ia menaikkan alisnya dan tersenyum
tipis.
“Aku
tidak pernah tahu kalau ada seseorang dengan nama seperti itu. Aku juga belum
pernah bertemu dengannya, mungkin nanti Jaejoong akan memberitahuku juga, dah,
Yoochun ah, aku akan merindukanmu” Ujar Sora seraya berjalan memasuki pintu
berkaca putih itu.
Yoochun mengernyitkan dahinya.
Ia mengangguk dan melambai kepada wanita
cantik itu.
Namja chubby itu terdiam bingung.
Dadanya mulai berdebar-debar tidak
tenang.
“Yoochun
Oppaaa~~!”
Namja chubby itu menoleh, memandang
ratusan penggemarnya dan Jaejoong yang masih betah menunggu di luar batas pagar
yang dijaga oleh beberapa polisi.
Yoochun tersenyum manis.
Ia melambai dan segera berbalik,
memanggil manajernya agar mereka segera memasuki mobil van.
Para penggemar itu semakin histeris
memanggil-manggil namanya.
Membuat Yoochun mau tidak mau harus
berlari di parkiran sebelum gadis-gadis sekolahan itu merobek pakaiannya.
BLAM!
Yoochun menghela nafas lega setelah ia
berhasil mengunci pintu mobil.
Ia bersandar pada sandaran jok dan
menaikkan alisnya mendapati Junsu meneleponnya.
Oh!
Timing
yang
sungguh tepat! Pekiknya dalam hati.
“Junsu!”
Seru Yoochun keras.
Ia bisa mendengar suara tawa yang khas
dari sana.
“Benar kan? Kau pasti sangat merindukanku
sampai berteriak seperti itu” Ujar Junsu dari seberang telepon.
Yoochun mendengus.
Walau ia tidak memungkiri ucapan bebek
kuning itu.
“Aku sudah free sekarang, aku ingin bertanya
apakah Jaejoong sudah berangkat atau belum, ia bilang ia akan mampir untuk
menemuiku terlebih dahulu sebelum take off ke Paris”
“Ya,
ia baru saja berangkat”
“Bagus! Aku sudah tidak sabar untuk bertemu
dengannya! Sudah berapa tahun ya? Hihihi~ ia pasti kaget melihat apertemen
mewahku, aku punya sekeluarga celengan bebek kuning yang besar di kamarku, tapi
itu tidak seberapa dibandingkan dengan jumlah gajiku selama ini”
Yoochun mendesah.
Lagi-lagi cerita celengan bebek sialan
itu.
Aish.
Pria itu menjilat bibir bawahnya.
“Junsu”
“Ya, aku mendengarmu, suaraku tidak
putus-putus kan di sana?”
“Ani,
Junsu, kau dekat dengan Direktur barumu kan? Shim Changmin? Apa kau tahu siapa
saja artis dan model yang berada di bawah naungannya sebelum dan sesudah ia
pindah ke Jepang?”
“Aku tahu, Yoochun, aku tahu. Begini-begini
ingatanku kuat, kau tahu aku selalu makan bayam setiap hari. Dan kau tahu apa
lagi? Shim Changmin itu sungguh gila! Ia punya banyak artis dan model di
agensinya dan semuanya sukses besar! Ia pria yang sangat kaya!”
“Kalau
begitu, kau tahu Lee Taemin?”
“—Apa?”
“Lee
Taemin. Model yang baru saja debut dari agensi Korea milik Changmin”
“Kau sedang bercanda ya? Aku mengenal semua
artis dan model bawahan Avex, dan tidak ada satupun dari mereka yang bernama
Lee Taemin, Chun ah”
DEG
DEG DEG.
“K—Kau
yakin?”
“Seratus persen, Park Yoochun, jangan bilang
kau tidak percaya padaku”
Namja chubby itu terdiam.
Mengerjapkan mata sipitnya pelan.
“Yoochun? Siapa itu Lee Taemin? Kenalan barumu
ya?”
“—Junsu,
aku akan menghubungimu lagi nanti, selamat malam”
“M-mwo?
Ya ya ya! Park Yoochun!”
KLIK.
Model cassanova itu terduduk lemas di jok mobil.
Pelipisnya berkeringat dingin.
“Fuck!” Pekik Yoochun panik.
TBC
:D
wih kak, kok pendek T_T. Next kak :v tambah greget mbacanya, Yun-nya arogan banget, jadi keinget diri sendiri -_-
BalasHapusSiapakah lee taemin ???, dia halusinasi jae apa beneran manusia (?) , yun please cepet bersatu dengan jae,
BalasHapusFF ini bikin penasaran, di tunggu chap selanjutnya :) ,pleaseee jangan lama2 ya, aku penasaran banget.
Semangattttttt !!!!!!
Wah bener kan jaejoong mulai berhalusinasi, beneran gila berarti dia :/ eonni updatenya lebih panjang doongg... kalo bisa lebih cepet kekeke xD
BalasHapusngga sabar nunggu kelanjutannya..
jaejoong waham, jae sakit.
BalasHapusaduh, jae udah mulai gag bener..
BalasHapuskenapa pendek kali??? :'( kurang dapet feel nya kalo dikit..
lanjut ya Shell.. semaangattt Shella.. :)
ceritanya bagus.. setelah sekian lama ga berkunjung kesini...
BalasHapushaduh menderita kali jaejoong ini, bnran dibuat gila, semoga ga, semoga yunho cpt sadar jaejoong cinta mati sama dia hahaha
Wah.. kerennn..
BalasHapusAlur ceritanyaaaa..
unpredictable..
ga nyangka jj bakal dibikin Schyzo
daebaaaak! >_<
Apa lee taemin itu jg sseorang yg dbuat jj dlm dunia ny sndiri? Oh..tuhan..yoochunn..ayo selamatkn teman muu....
BalasHapusseperti nya msh panjang ne~~ ff na
BalasHapushufffttt penasaran rencana apa yg bakal di buat yunppa utk emak kitty hehehe can't wait * ko malah seneng
itu Jae berhalusinasi kah ttg sosok taemin? jae menciptakan sosok taemin kah utk benteng diri nya sndr yg mengalami frustasi maha dahsyat krn di cuekin yunho? duhh mending jae cpt2 beli jiji deh biar gak makin konslet otak nya hehe mian jaemma
Next chap shella :*
Duh penyakit JJ smakin menjadi..
BalasHapusYoochun sadar ktika JJ udh terbang ke benua lain.
Sepertinya penyakit JJ akan smakin parah pas di Paris ntar deh
eonni palli jebal, pengen baca yang lagi eonni u.u eonni ntar aku mewek nih palli juseyo aku pen liat Yun appa jdi romantis lagi & Jae umma waras lagi
BalasHapusAstaga.. Apa penyakit jj tambah parah kah ? :3
BalasHapusAstaga.. Apa penyakit jj tambah parah kah ? :3
BalasHapus