Tittle: THE LAST ONE
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
ONESHOOT
Rating:
family-romance-hurt-friendship
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
-------
“Apa kau lupa?”
.
.
.
“Jaejoong! Mana kertas jawabanmu?”
“Ini ini! Tunggu aku!”
“Ppaliwa!”
Hmp.
Namja bermata
musang itu tampak menarik senyum gelinya hari ini.
Memperhatikan
Kim Jaejoong yang sedang berusaha mengisi kertas jawabannya dengan
tergesa-gesa.
Sementara sang
ketua kelas menantinya dengan tidak sabar.
“Selesai!”
Fuh.
Choi Siwon
mencebilkan bibirnya.
“Selalu saja kau yang terlambat, aish”
Jaejoong hanya
terkikik geli mendengarnya.
Namja cantik itu
menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi dan mengeluarkan ponselnya.
“Waaah~ Itu ponsel terbaru tahun ini ani?”
Pekik Junsu heboh.
Kyuhyun yang
sedang bermain kartu bersama Changmin menolehkan wajahnya.
Menatap tidak
percaya ponsel yang digenggam oleh namja cantik itu.
“Yah! Bagaimana bisa kau mendapatkannya?
Iklan saja belum!” Ujar Kyuhyun.
“Hehehe, aku mendapatkannya dari seseorang”
Sahut Jaejoong tersenyum lebar.
“Yang benar saja! Siapa yang mau memberikan
ponsel mahal seperti itu padamu eoh?”
“Tentu saja ada! Rahasia~”
“Ish”
Jaejoong kembali
terkikik manis.
Sementara
ponselnya sudah menjadi rebutan Junsu dan Taemin.
Kyuhyun menatap
iri benda tersebut, kemudian ia berpaling kepada Changmin saat namja berwajah
kekanakan itu hampir saja bermain curang.
“Yah, kenapa kau tidak segera menjadikannya
kekasihmu?”
Eoh?
Yunho menoleh,
memandang Eunjae, Siwon dan Jonghyun yang mencondongkan tubuh ke arahnya.
Membuatnya
menaikkan alis lucu.
“Hmm, tentu saja akan kulakukan, tapi tidak
sekarang” Ujarnya.
“Aish, kau tahu Jaejoong itu populer, banyak
yang suka padanya” Erang Eunjae.
“Dan lagi, kudengar ia juga sering
mengunjungi tempat-tempat terkenal di Seoul bersama teman-temannya yang lain”
Sambung Yoochun.
Yunho tidak
menyahut.
Ia hanya
mengangguk-anggukkan kepalanya pelan.
Membuat Jonghyun
merasa gemas dan memukul kepala namja tampan itu.
“Yah yah, kalian tidak perlu khawatir, aku
sudah memiliki rencana yang bagus” Kesal Yunho.
Hu’um?
Ketiga namja
tampan itu menaikkan alis mereka kompak.
Membuat Yunho
mencebilkan bibirnya kesal.
Aish.
“Aku akan menyatakan perasaanku kepadanya
tepat saat hari ulang tahunnya lusa akan berakhir” Bisik Yunho kemudian.
-------
‘From:
Yunho
Aku menunggu di depan rumahmu, Jaejoongie’
Hm?
Jaejoong
menaikkan alisnya menatap layar ponselnya yang berwarna putih.
Namja cantik itu
mendongakkan wajahnya ketika ia merasakan tangannya ditarik oleh seseorang.
“Hei, kau yang berulang tahun! Kkaja! Menari
bersamaku!” Ujar namja itu.
Jaejoong
tertawa.
Ia mengangguk
dan segera melompat dari duduknya.
Mengikuti
Chansung yang menuntunnya menuju dance
floor.
Yep, namja
cantik itu sedang berada di club sekarang.
Merayakan pesta
ulang tahunnya bersama teman-teman dunia luarnya.
Hwang Chansung
menarik seringai nakalnya saat Jaejoong menari di hadapannya.
Namja cantik itu
bergerak dengan santai.
Menikmati irama
musik yang berdentum keras.
Perlahan
Chansung menyisipkan jemarinya di kedua sisi pinggang Jaejoong.
Kemudian ia
mencengkramnya erat.
Membuat namja
cantik itu melenguh manja.
“Apa yang kau inginkan untuk hari spesialmu
hm?” Bisik Chansung tepat di telinga Jaejoong.
Namja cantik itu
meringis geli.
Ia balas memeluk
leher namja berambut brunette itu.
“Aku ingin cincin cartier darimu..Hmm..Dan aku ingin pulang sekarang juga” Kekeh
Jaejoong manis.
“Mwo? Pulang? Sekarang?” Kaget Chansung
menatap mata Jaejoong.
Namja cantik itu
mengangguk mantap.
Membuat Chansung
mengerutkan dahinya tidak setuju.
“Oh come
on, temanku sedang menunggu di rumahku Chansung ah, ia pasti menyiapkan
kejutan untukku” Mohon Jaejoong memelas.
Namja brunette itu menahan nafasnya.
Jujur saja, ini
pertama kalinya Jaejoong bersedia menari bersamanya.
Dan ia tidak
rela kebersamaan ini hanya berdurasi kurang dari tiga menit.
Ck.
Menyebalkan.
“Sebagai gantinya kau harus makan siang
bersamaku besok” Ujar pria itu.
Jaejoong
mengangguk mantap.
Ia tersenyum
lebar dan mengecup pipi Chansung kilat dan segera melangkah mengambil blazer-nya.
Kemudian ia
berlari menuju parkiran dan melesat masuk ke dalam mobil metalic kesayangannya.
Jaejoong bisa
melihat lorong rumahnya setelah mengemudi sekitar empat menit dari club.
Namja cantik itu
melebarkan kedua matanya saat menangkap puluhan lilin berjejer di atas pagar
rumahnya yang hanya setinggi bahu.
Dan sebuah kue tart cokelat dengan banyak cherry di atasnya.
BLAM!
Namja cantik itu
membanting pintu mobilnya tidak sabar.
Ia berlari kecil
menuju pagar rumahnya dengan dada yang berdebar.
Omo, ia tahu
Yunho akan mengejutkannya dengan sesuatu yang lain.
Tapi ia sama
sekali tidak menebak kalau Yunho akan melakukan hal seperti ini padanya.
“Yu-Yunho ah?” Panggil Jaejoong bingung.
Ia tidak
menemukan siapa pun di sana.
Namja cantik itu
mengerutkan dahinya.
Ia berputar di
tempat seraya memperhatikan sekelilingnya yang hanya diterangi cahaya lilin-lilin
tersebut.
DEG!
Jaejoong
terkejut saat mata bulatnya menangkap bayang seseorang yang bersandar pada
pagar yang ada di seberang rumahnya.
Ia menahan nafas
melihat Yunho yang keluar dari tempat persembunyiannya seraya tersenyum manis.
Omo, omo.
Wajah Jaejoong
memerah.
Namja tampan itu
menyodorkan sebuah cincin perak yang indah dan menyematkannya di jari manis
Jaejoong.
Membuat namja
cantik itu terpaku di tempat.
“Happy
birthday, Kim Jaejoong” Bisik Yunho masih dengan senyumnya.
Jaejoong mengangguk
kaku.
Masih terkejut
dengan kejutan yang ia dapatkan.
Yunho kemudian
meraih kedua tangan Jaejoong dan mengecup punggung tangannya.
Lalu ia berucap
pelan seraya menatap dalam kedua mata besar Jaejoong.
“Jaejoong ah, aku ingin kau menjadi kekasihku..Karena
aku mencintaimu”
DEG DEG DEG.
Kedua mata
Jaejoong semakin melebar.
Perlahan kedua
pipinya merona malu.
Ia menggigit
bibir bawahnya.
“Ne, aku mau menjadi kekasihmu Yunho ah”
Balas Jaejoong terbata.
Yunho terkejut.
Jaejoong
menganggukkan wajahnya membuat Yunho tersenyum sumringah.
Perlahan seulas
senyum tertarik di sudut bibir ranum itu.
Memperlihatkan
deretan gigi putihnya yang rapi.
Yunho beralih
menangkup wajah cantik Jaejoong.
Menjalinkan
kasih sayang melalui tatapan matanya.
“Aku berjanji padamu, Jaejoongie” Bisik Yunho
selembut mungkin.
Jaejoong
terdiam.
“Bahwa aku akan menjadi orang terakhir yang
percaya saat yang lain tidak percaya padamu”
“…”
“Aku akan menjadi orang terakhir yang akan
menemanimu saat yang lain menjauhimu”
“…”
“Dan aku akan menjadi orang terakhir yang ada
di sisimu saat yang lain pergi meninggalkanmu”
Hmp.
Jaejoong menarik
senyum manisnya.
Ia mengangguk
dan mengecup pelan hidung Yunho.
“Ne Yunnie ah, gomawo” Balasnya berbisik.
Namja tampan itu
mendesah lega.
Ia menatap jam
tangannya dan tersenyum lebar.
Jaejoong
menaikkan alisnya.
“Pukul dua belas kurang lima menit, tepat
seperti perkiraanku, hehehe” Kekeh Yunho.
Eoh?
Jaejoong
tersenyum jahil.
Namja cantik itu
melompat memeluk leher Yunho dengan kedua tangannya.
Membuat Yunho
sedikit bergeser ke belakang.
“Dan sebelum hari ulang tahunku berakhir, aku
ingin kita bersatu dengan ciuman yang panas, Yunnie ah”
Wajah Yunho
menghangat mendengar ucapan namja cantik itu.
Namun kemudian
ia tersenyum kecil dan segera menyentuhkan bibirnya di atas bibir namja cantik
itu.
Memejamkan kedua
mata musangnya dengan kedua tangan yang memeluk erat pinggang kekasih barunya.
Jaejoong
melenguh nyaman.
Namja cantik itu
mencengkram rambut Yunho dengan satu tangannya sementara tangan yang lain
beralih memeluk leher Yunho.
Ia memiringkan
wajahnya beberapa derajat ke arah kanan dan membuka mulutnya meraup bibir seksi
Yunho.
Membuatnya basah
akan saliva hingga memudahkannya untuk menghisap-hisap gemas bibir bagian atas
dan bawahnya.
“Gomawo untuk kejutanmu Yun..mm..mmck..Aku
menyukainya..” Bisik Jaejoong di sela tautan bibir keduanya.
Ia bisa
merasakan Yunho tersenyum.
Namja cantik itu
semakin erat memeluk Yunho.
-------
Yunho tampak
duduk santai membaca komik di kursinya siang ini.
Rapat guru yang
diadakan mendadak membuat beberapa kelas termasuk kelasnya tidak ada jam
pelajaran.
Ia menoleh saat
Eunjae memanggilnya.
“Hei, Jaejoong itu pacarmu kan?” Ujarnya
bingung.
Yunho
mengangguk.
Membuat Eunjae
semakin bingung.
“Kulihat ia sedang berduaan bersama kapten
basket sekolah kita”
“…”
“Taemin bilang ia juga melihat kekasihmu
bersama seorang namja paruh baya yang memakai jas kantoran di sebuah café, Yun
ah”
Namja tampan itu
mendesah pendek.
Namun ia tidak
menyahut.
“Apa kau tidak khawatir Yun? Mungkin saja ia
berselingkuh di belakangmu”
Siwon dan
Yoochun yang mendengar itu segera duduk di samping Yunho dan Eunjae.
Mereka tampak
antusias dengan pembicaraan keduanya.
“Aku baru tahu kalau selama ini Jaejoong itu
populer karena ia bersedia jalan dengan siapa saja yang akan mentraktirnya”
Ungkap Yoochun.
“Omo, pacarmu seorang man-eater, Yunho ah!” Pekik Siwon tidak percaya.
Fuh.
Yunho kembali
menghela nafas panjang.
Menatap keempat
sahabatnya.
“Jangan mengatakan hal buruk mengenai
kekasihku” Ucapnya.
Keempat namja
tampan itu mendelik pada Yunho.
Ish, Eunjae
mengibaskan tangannya di udara.
“Bagaimana kami tidak? Memang itu
kenyataannya! Lebih baik kau waspada, Yunho ah, kami tidak ingin kau terluka”
Ucapnya.
Yunho mengangguk
pasrah.
Mencoba
mengacuhkan ucapan-ucapan temannya beberapa saat lalu.
Jaejoong?
Berselingkuh?
-------
“Yaa! Jaejoong ah~ kkaja, kita akan ke
karaoke pulang sekolah nanti”
Jaejoong menoleh
kepada Kyuhyun.
Ia tersenyum dan
menggelengkan kepalanya.
“Aku sudah janji akan berbelanja bersama Umma
pulang nanti, mianhae”
“Yaaahhh’
Kyuhyun dan
beberapa teman sekelas yang lain mendesah kecewa.
Pasalnya namja
cantik itu yang selalu membuat suasana di antara mereka menjadi riuh.
Kalau ia tidak
hadir pasti akan membosankan.
Namja cantik itu
sudah selesai membereskan barang-barangnya.
Tinggal menunggu
bel sekolah berbunyi.
“Jaejoongie, kita pulang bersama?” Tawar
Yunho yang kini berdiri di hadapan Jaejoong.
Namja cantik itu
tampak berpikir, kemudian ia menggelengkan kepalanya.
“Aku ingin mampir ke rumah nenek dulu sebelum
pulang ke rumah, kita berpisah saja”
“Aku bisa mengantarmu ke rumah ne---”
“Ani, kau akan ikut mereka pulang sekolah
nanti anitji? Aku tidak apa kok”
“Benarkah?”
“Ung”
Jaejoong
mengangguk dengan semangat.
Membuat Yunho
tersenyum kecil dan berbalik menyusul teman-teman sekelasnya yang sedang
berdiskusi mengenai tempat karaoke yang akan mereka datangi.
TENG TENG TENG~
Para siswa
memekik saat mendengar bel pulang berdentang tiga kali.
Jaejoong yang
menanti hal itu sejak tadi segera melesat meninggalkan kelas.
Sebelum Yunho
dan yang lain kembali membujuknya untuk ikut bersama mereka.
Namja cantik itu
merogoh saku celananya masih berlari.
Ia mengusap
layar ponselnya dan menelepon seseorang diam-diam.
“Yeoboseyo? Kangin Hyung? Kau dimana?”
Jaejoong
berhenti di depan kedai es krim.
Nafasnya
tersengal.
Ia
mengangguk-anggukkan wajahnya lucu ketika mendengar sahutan dari namja bernama
Kangin tersebut.
Lalu ia
memutuskan sambungan telepon dan segera mengeluarkan cermin berbentuk kepala
beruang miliknya.
“Uh, poniku berantakan” Gerutunya kesal.
Namja cantik itu
memperhatikan dengan detail bagian wajah sempurnanya.
Berharap tidak
ada sesuatu yang mengganggu di sana.
TIINN TIINN
Eoh?
Jaejoong
menoleh, tersenyum manis saat jendela mobil mewah itu terbuka.
Memperlihatkan
sesosok pria dewasa yang mengenakan jas kantoran balas tersenyum padanya.
Namja cantik itu
membuka pintu mobil tersebut dan segera melesat masuk ke dalam.
“Kita mau kemana, sayang?” Tanya pria
tersebut.
“Steak~
Joongie mau makan itu” Sahut Jaejoong manja.
Kangin tertawa.
Ia mengangguk
dan segera melajukan mobil mewahnya.
Namja atletis
itu menoleh kepada namja cantiknya sesekali.
“Otte? Kau menyukai ponsel yang kuberikan
padamu?”
“Um~ neomu joasseo, hehehe”
“Syukurlah, aku takut kau tidak menyukainya”
“Hmm, desain layar buatanmu benar-benar
menarik, Hyung, terlihat hidup”
Kangin
mengangguk-angguk puas.
Tidak sia-sia
kerja kerasnya selama beberapa bulan terakhir ini.
Ia adalah
seorang CEO sukses di sebuah perusahaan ponsel terbesar yang ada di negeri
ginseng ini.
Dan ia mengenal
Jaejoong tanpa sengaja saat mereka bertabrakan beberapa waktu lalu di depan
sebuah café.
Keduanya segera
menjadi akrab, karena pada dasarnya Jaejoong adalah namja yang mudah bergaul.
Kangin pun tidak
membutuhkan waktu lama untuk jatuh hati pada namja cantik itu.
Ah, siapa yang
tidak akan mencintainya?
Ia begitu
sempurna. Pikir namja bertubuh atletis tersebut.
“Kita makan di sini saja ne”
Jaejoong
mendengung.
Namja cantik itu
segera membuka pintu mobil dan berjalan turun menghampiri Kangin.
Tangannya segera
memeluk lengan pria dewasa itu dan tertawa saat Kangin membisikkan sesuatu yang
lucu padanya.
Jaejoong dan
Kangin memasuki departement store
tersebut tanpa beban sama sekali.
Namja cantik itu
bahkan melupakan beberapa lantai khusus yang terdapat ruangan karaoke di
dalamnya.
Sementara itu,
anak-anak kelas 3-3 tampak bersenang-senang bersama.
Taemin dan
Kyuhyun sedang menyanyikan sebuah lagu anime
yang berisik.
Beberapa dari mereka
ikut menari di tengah ruangan sementara sisanya memilih untuk menghabiskan
minuman mereka.
“Yeaaahh!” Teriak Taemin ketika lagunya
selesai.
27 siswa itu
tertawa lantang bersama.
Mereka
benar-benar berisik hari ini.
“Ah, sudah sore, aku harus pulang sekarang”
Celetuk Changmin menatap jam tangannya.
Siwon dan
Jonghyun mengangguk.
Mereka berdiri
memakai tas.
“Kami juga, setelah ini ada latihan basket”
Yunho menghela
nafasnya.
“Jja, kita pulang sekarang” Ajaknya.
Mereka semua
segera meraih tas masing-masing dan berjalan keluar ruangan satu persatu.
Donghae dan
Yesung tidak berhenti berceloteh sejak tadi.
Yunho
mengeluarkan ponselnya dan hendak menghubungi kekasihnya.
Namun mendadak
perhatiannya teralihkan ketika salah satu dari mereka berhenti melangkah.
“Yah, bukankah itu Jaejoong?” Ucapnya.
DEG.
Siswa dan siswi
kelas 3-3 itu mendongakkan wajah mereka termasuk Yunho.
Memperhatikan
sesosok pria cantik yang mengenakan seragam sekolah mereka tampak duduk bersama
seorang pria dewasa yang mengenakan pakaian kantor.
Mereka tertawa
bersama ketika pria dewasa itu tanpa sengaja mengotori bibirnya dengan saus
ketika ia melahap daging yang disuapkan Jaejoong.
Namja cantik itu
segera mencondongkan tubuhnya dan mengusap bibir pria tersebut menggunakan
tissue.
DEG DEG DEG.
Jantung Yunho
berdebar kencang.
Gosh.
Apa yang telah
dilihatnya?
Bukankah
Jaejoong bilang ia akan pergi ke rumah neneknya?
Lalu apa yang
dilakukannya di sini?
“Yunho ah! Kekasihmu berselingkuh!” Ujar
Hyukjae panik.
Mereka semua
sontak memandang ke arah Yunho yang tampak tenang sejak tadi.
Namja tampan itu
menatap anak-anak kelasnya dan tersenyum kecil.
“Ia hanya makan siang bersama orang lain,
gwenchana, jja, kita pulang sekarang” Ucapnya.
Huh?
Siwon, Yoochun,
Eunjae dan Jonghyun mengerutkan dahinya.
Merasa bahwa
alasan yang diberikan Yunho sungguh tidak masuk akal.
Jelas-jelas
Jaejoong dan pria itu bermesraan secara tidak langsung.
Anak-anak kelas
mengikuti langkah Yunho beranjak pergi dari tempat itu.
Mereka berbisik-bisik
tanpa sepengetahuan Yunho.
Membicarakan
betapa jahatnya Jaejoong yang telah menduakan teman mereka yang begitu baik.
Apa salah Yunho?
“Ini tidak bisa dibiarkan” Ujar Jessica
ketus.
Yang lain
mengangguk kompak.
-------
“Selamat pagi semuanyaaa~”
Jaejoong
berteriak lantang memasuki kelasnya.
Ia tersenyum
manis dan memandangi satu persatu teman-teman sekelasnya.
Eoh?
Apa yang
terjadi?
Tidak ada yang
membalas sapaannya.
Bahkan mereka
semua cenderung mengacuhkannya.
Siswi perempuan
berkumpul seraya berbisik-bisik menatap tajam padanya.
Apa ada yang
salah? Pikir Jaejoong bingung.
“Yunnie ah” Panggilnya kepada Yunho.
Namja tampan itu
berdengung pelan.
Tersenyum manis
kepada Jaejoong.
“Ada apa? Kenapa mereka seperti itu padaku?”
Tanya Jaejoong tidak mengerti.
Yunho hanya
mengangkat bahunya.
“Mollaseo, mungkin mereka sedang kesal karena
nilai ulangan Kimiamu lebih tinggi dari pada semuanya”
“Mwo? Jeongmallyo?”
Yunho kembali
mengangkat bahunya.
Membuat Jaejoong
berteriak gemas dan memukuli bahu namja tampan itu.
Yunho tertawa
sementara Jaejoong mendengus.
Namja cantik itu
segera duduk di kursinya dan mengacuhkan Yunho.
Tanpa menyadari
seluruh pasang mata memandang jijik padanya.
TENG TENG TENG
Bel istirahat
berbunyi setelah mereka menghabiskan empat jam pertama di dalam kelas.
Namja cantik itu
baru saja akan beranjak bangun dari kursinya.
Namun Junsu dan
Kyuhyun sudah lebih dulu menghadangnya.
“Waeyo?” Tanya Jaejoong bingung.
Cih.
Kedua namja itu
menatap remeh pada Jaejoong.
Mendecakkan
lidah mereka keras.
“Kemarin kau jadi berbelanja bersama Ummamu?”
Tanya Junsu.
Um.
Jaejoong
memasang tampang bingung.
Ia mengangguk
dengan yakin.
“Ne, memangnya kenapa?” Balasnya bertanya.
“Oh, kupikir penglihatanku yang rusak,
ternyata itu memang kau, berbelanja bersama Ummamu ya?” Kekeh Kyuhyun geli.
Jaejoong semakin
mengerutkan dahinya.
Namja cantik itu
kembali mengangguk.
Junsu mendecih
seraya memicing pada namja cantik itu.
“Aku baru tahu kalau Ummamu seorang pria
kantoran yang memakai jas”
DEG.
Kedua mata
Jaejoong membesar sempurna.
Ia terdiam
mendengar ucapan sarkastik Junsu padanya.
Gosh.
Pelipisnya
berkeringat.
BRAK.
Anak-anak
sekelas beranjak dari kursi masing-masing.
Mereka berjalan keluar
kelas seraya menatap jijik namja cantik itu.
Jaejoong masih
terpaku.
Ia bisa
mendengar Yuri dan Tiffany berkomentar untuknya.
“Bermuka dua! Aish, luarnya saja terlihat
polos, tapi ternyata ia senang bermain dengan ahjussi-ahjussi kaya. Kasihan Yunho”
Namja cantik itu
menundukkan wajahnya dalam.
Mencengkram erat
kedua jemarinya yang terkepal erat.
Jantungnya
berdebar kencang.
Ya Tuhan.
Bagaimana bisa
mereka tahu?
Dari mana?
Jaejoong
benar-benar takut saat ini.
Teman-temannya
terlihat asing.
Namja cantik itu
perlahan mengangkat wajahnya ingin mencari tahu ekspresi seperti apa yang akan
dilemparkan Yunho padanya.
Apakah sama
dengan tatapan jijik yang diberikan teman-temannya yang lain?
DEG.
Namja cantik itu tertegun.
Ketika Yunho
malah tersenyum penuh sayang padanya.
Namja tampan itu
memiringkan wajahnya seakan berkata kalau semuanya akan baik-baik saja.
Mata besar
Jaejoong memburam.
Ia kembali
menunduk dan menatap buku pelajarannya yang masih terbuka.
“Yunho, ayo ke kantin!”
Jaejoong bisa mendengar
suara Jonghyun yang berteriak pada kekasihnya.
Namja tampan itu
menyahut dan terdengar suara derit kursi yang bergeser.
Kemudian suara
tapak kaki yang menjauhi ruangan luas itu.
Hening.
Hanya ada
dirinya di sana.
Namja cantik itu
meraih ponselnya.
Mendial nomor
seseorang yang selalu ada disaat ia membutuhkannya.
“Y-Yeoboseyo? Chansung ah? Kau ada waktu sore
nanti?”
-------
“Aku gugup sekali! Ini pertama kalinya aku ke
tempat seperti ini, Eunjae yah!”
Anak-anak kelas
3-3 itu tertawa mendengar ucapan Yorin, sekretaris kelas mereka.
Eunjae segera
merangkul yeoja berambut pendek itu dan membawanya masuk ke dalam club.
Yah, mereka
semua memutuskan untuk berkumpul di club mewah
ini setelah berdebat kemana mereka akan menghabiskan waktu bersama.
Akhirnya pilihan
tempat ini masuk sebagai pemenang pemilihan suara dengan alasan mereka kini
sedang menuju jenjang kedewasaan.
Tapi Siwon sudah
memperingatkan teman-temannya, bahwa mereka ke sini hanya untuk
bersenang-senang seperti biasanya.
Mencicipi
sedikit alkohol dengan batas yang sudah ditentukan.
“Hei Yun”
“Um, wae?”
“Kemana pacarmu? Ini kedua kalinya ia menolak
pergi bersama kita”
Yunho menaikkan
alisnya.
Menolak?
Tentu saja.
Bagaimana bisa
namja cantik itu berkata iya setelah apa yang didapatkannya pagi tadi?
Namja tampan itu
menghela nafasnya memandang Donghae.
“Ia bilang ada urusan penting” Sahut Yunho
pelan.
Huh.
Namja bertubuh
pendek itu menaikkan alisnya.
“Kupikir ia berbelanja lagi bersama Ummanya”
Kekeh Donghae geli.
Yunho tidak
menyahut.
Hanya diam
membiarkan Donghae tertawa sesuka hatinya.
Toh, ia yakin
Jaejoong tidak seperti yang dikatakan teman-temannya.
Mereka semua
memilih dua kursi panjang yang bersebrangan, menyatukannya menjadi satu hingga
cukup untuk 27 bagian dari mereka.
“Hei, kau mau turun sekarang?” Tanya Jiyong
semangat.
Jessica dan
Sunny mengangguk cepat.
Mereka segera
berdiri mengikuti Jiyong.
Irama musik
berdentum semakin keras, membuat ketiganya tertawa lantang dan segera menari
kompak.
Yeoja blonde itu
tersenyum kecil ketika Sunny memperlihatkan gerakan yang cukup seksi padanya.
Ia baru saja
akan bersuara, namun mendadak gerakannya melambat ketika kedua mata sipitnya
menangkap sesosok namja cantik yang sangat dikenalnya.
Omo!
Omo!
Jessica segera
berbalik dan berlari menaiki tangga, menuju teman-temannya yang sedang bercanda
bersama.
“Yunho ah! Yunho!” Pekiknya.
Yunho mendongak.
Mengerutkan dahi
menyadari raut wajah Jessica yang begitu kaget.
“Aku melihat Jaejoong menari bersama seorang
pria asing di bawah!”
Mwo?
Siwon, Eunjae,
Yoochun dan Jonghyun segera melompat bangun dan berjalan cepat menuju dance floor.
Sementara Yunho
mengikuti sahabat-sahabatnya.
“Hahaha”
DEG.
Suara tawa merdu
itu seakan menggema dalam pendengaran Yunho.
Kedua mata
musangnya menatap lurus sosok pria yang telah menjadi kekasihnya selama ini
terlihat sedang melakukan gerakan yang cukup sensual bersama seorang pria yang
berambut brunette.
Siwon mendecih.
“Jadi ini urusan penting yang ia katakan
padamu? Bersenang-senang dengan selingkuhannya yang keseratus eoh?”
Jonghyun
mengerutkan dahinya kesal.
Ia tidak senang
sahabatnya dipermainkan seperti ini oleh namja cantik itu.
“Yah, Yunho ah! Sudah cukup! Putuskan saja
namja cantik itu! Ia sudah sangat keterlaluan!” Ucapnya.
Yunho tidak
menyahut.
Hanya menghela
nafasnya pelan.
Berusaha meredam
emosinya.
Jaejoong yang
sedang bergerak mengikuti musik membuka lebar kedua matanya ketika Chansung
mengusap pipinya lembut.
Namja cantik itu
berbalik, dan seketika itu juga tubuhnya tersentak.
Kedua matanya
membesar sempurna.
Nafasnya
tercekat.
Menatap Yunho
yang berdiri tidak jauh darinya.
Sedang balas
menatap lurus padanya.
DEG DEG DEG.
Gosh.
Jantungnya
berdebar sangat kencang.
Perlahan mata
Jaejoong bergerak pelan, memperhatikan teman-teman sekelasnya berdiri di
sekitar Yunho.
Memandangnya
dengan tajam.
Jaejoong
merasakan tubuhnya lemas.
Yunho
menghembuskan nafas pelan.
Namja tampan itu
segera berbalik diikuti teman-temannya.
Meninggalkan
Jaejoong yang masih terpaku di sana.
-------
Namja cantik itu
tampak lesu hari ini.
Ia duduk dengan
tidak semangat di kursinya.
Bahkan pelajaran
yang diberikan Songsaenim tidak ada yang masuk ke dalam kepalanya sedikit pun.
Pikirannya
terganggu akan kejadian kemarin.
Saat seluruh
kelas termasuk kekasihnya memergoki dirinya sedang bersama Chansung.
Jaejoong sudah
merasakan aura tidak menyenangkan dari anak-anak kelas sejak pagi tadi.
Tidak ada satu
pun yang menganggapnya ada.
Bahkan Junsu dan
Taemin ikut mengacuhkannya.
Jaejoong merasa
sedih.
“Joongie yah, kau tidak ke kantin? Sudah
masuk jam istirahat”
Jaejoong
terhenyak.
Mendongakkan
wajahnya dan mendapati Yunho bersandar pada sisi mejanya.
Namja tampan itu
menaikkan alisnya.
“Oppsso, aku tidak lapar” Ungkapnya pelan.
Namja tampan itu
hanya menggumam tidak jelas.
Ia beralih
mengusap layar ponselnya dan mengutak-atik benda itu dalam heningnya kelas.
Seluruh siswa
tidak lagi berada di sana sekarang.
Hanya ada mereka
berdua.
“Yu-Yunnie yah..” Bisik Jaejoong bergetar.
Yunho menoleh.
Tersenyum kepada
Jaejoong yang terlihat bingung dan gelisah.
“Kenapa?” Tanyanya lirih.
Hum?
Namja tampan itu
menaikkan alisnya.
Jaejoong
mendesah pendek.
“Kenapa..Kenapa kau tidak mengacuhkan aku
seperti mereka? Kenapa kau masih bersikap baik padaku? Padahal..Aku sudah
membohongimu..Dan aku berselingkuh di belakangmu..”
Namja tampan itu
tertegun.
Mendengar
rentetan pertanyaan dari kekasihnya.
Tercerap nada
khawatir dalam ucapannya.
Hmp.
Yunho menarik
senyum lembutnya perlahan.
Ia mengusap
lembut kepala namja cantik itu.
“Apa kau lupa?”
DEG.
Jaejoong
tertegun.
Ia mendongakkan
wajahnya.
Menatap dalam
kedua mata musang Yunho yang terlihat sangat lembut.
“Aku pernah berjanji padamu bahwa aku akan
menjadi orang terakhir yang percaya saat orang lain tidak percaya kepadamu.
Menjadi orang terakhir yang menemanimu saat yang lain menjauhimu. Dan menjadi
orang terakhir yang ada di sisimu saat yang lain pergi meninggalkamu”
Kedua mata
Jaejoong memburam.
Wajahnya memerah
sendu.
Nafasnya
tersengal menahan tangis.
Perlahan tetes
bening itu lolos dari pertahanan dirinya.
Membasahi jemari
Yunho yang menangkup pipinya.
“Meskipun kau mengucapkan seribu kali
kebohongan pun, aku akan percaya asalkan itu keluar dari bibirmu” Sambung
Yunho.
Jaejoong terisak
lirih.
Ia mencengkram
erat lengan Yunho.
Menundukkan
wajahnya menyembunyikan tangisnya yang pecah.
Ya Tuhan.
Ia begitu jahat
pada namja berhati malaikat ini.
Bagaimana bisa
ia berbuat sekeji itu?
Berbohong
padanya, berselingkuh darinya, sementara Yunho menahan berbagai macam rasa
sakit yang datang ketika ia mengetahui semuanya.
Seharusnya ia
ikut mengacuhkan dirinya seperti yang lain.
Tapi ia tidak
melakukannya.
“Ma-Maafkan aku Yunnie ah..Hiks..Hiks..Aku
bersalah padamu..Mianhae..” Sengguk Jaejoong keras.
Yunho mendesah
pelan.
Ia mendekati
kekasihnya dan memeluk erat namja cantik itu.
Mengusap rambut almond-nya seraya mengecupi puncak
kepalanya.
“Maafkan aku..Hiks..Aku berjanji tidak akan
mengulanginya lagi..Hiks..Mianhae..Mian..”
“Sudahlah, berhentilah menangis, Joongie
ah..Gwenchana”
Jemari Jaejoong
bergetar.
Mencengkram erat
seragam Yunho.
Namja cantik itu
menyurukkan wajahnya di dada bidang Yunho.
Dengan posisinya
yang masih duduk di kursi sementara Yunho berdiri di hadapannya.
“Maafkan aku..Hiks..”
“Aku sudah memaafkanmu Jaejoongie, aigoo”
“Huks..Katakan kau mencintaiku..”
“Aku mencintaimu, Kim Jaejoong, sangat
mencintaimu..Jja, berhentilah menangis”
“Ungg..Hiks..Aku juga..Aku juga mencintaimu
Yun..”
Hmp.
Namja tampan itu
terkekeh geli masih mengusap kepala Jaejoong.
Ia merasa lucu
dengan sikap manja kekasihnya ini.
Ah, tidak
biasanya Jaejoong seperti ini padanya.
Mungkin ini
adalah awal dari hubungan mereka anitji?
Awal dari
hubungan yang terasa pahit menuju sesuatu yang manis.
Sangat manis.
Kedua namja itu
masih saja saling berpelukan satu sama lain.
Mengacuhkan bel
masuk yang sudah berbunyi.
Dan juga
anak-anak sekelas yang berkumpul di depan pintu kelas.
Mereka saling
tersenyum satu sama lain.
Aigoo~
Bagaimana
caranya mereka masuk sekarang?
Pasangan kekasih
itu seakan menciptakan palang pada pintu kelas.
Lagi pula,
mereka juga tidak ingin mengganggu suasana manis yang sedang tercipta di antara
keduanya.
Ah.
This forgiveness, I promise you.
I will be the last one for you.
END.
Uhhh.. uri umma nappeun.. :<
BalasHapusUntung Appa sabar dan tabah(?)hahaha
Keep writting shell^-^♥
Banjir air mata --"
BalasHapusDaebak !! ^^
Yunho oppa yg sbar ya nunggu jaejoong umma kmbali lagy
BalasHapusNangis glung glung >_<!!
Yunpa.. saranghae!!! :D >.<
BalasHapusAish.. emak beruntung banget >.<
Yunpa.. saranghae!!! :D >.<
BalasHapusAish.. emak beruntung banget >.<
Duh jae, udha punya yun yg baik dan sabar malah disiasiain, untung akhirnya bahagia
BalasHapus