This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Selasa, 19 Juli 2016

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/UNTOUCHABLE



Tittle: UNTOUCHABLE

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-posessive-friendship

WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


Because we are belong together
And we need each other
One breath, one heart
.
.
.
  “Nana, bangunkan Yunho dan Jaejoong”

  “Ya, Nyonya”

Maid berambut blonde dengan wajah cantik itu segera mengangguk patuh dan berjalan meninggalkan ruang makan setelah Jung Keybum memerintahnya.
Walau sebenarnya ini sudah menjadi rutinitas sehari-harinya tetap saja ia tidak pernah bosan.
Karena tidak semua orang punya kesempatan untuk bisa melihat wajah bangun tidur dua pemuda yang diidolakan banyak gadis itu.

Jung Yunho dan Kim Jaejoong sebenarnya bukan saudara atau apa pun itu.
Hanya saja keduanya sudah saling mengenal sejak kecil karena Jaejoong selalu dititipkan di rumah keluarga Jung setiap kali kedua orang tuanya bepergian.
Melihat hal tersebut, segera saja Jung Keybum mengajukan penawaran untuk merawat si tunggal Kim.
Heechul—ibu Jaejoong—tentu saja segera menyetujui penawaran tersebut.


Sejujurnya ia juga sungkan terus menitipkan anaknya di rumah sahabat suaminya itu.
Tapi sepertinya tidak masalah.
Karena keluarga Jung menerima dengan baik putra tunggalnya yang cantik itu.

Changmin dan Yunho juga tidak berkomentar.
Terutama si tampan Yunho.
Oh—dia bahkan sudah jatuh cinta sejak pandangan pertama.

Jaejoong was so addictive for him.

TOK TOK TOK.

  “Tuan Muda, sudah saatnya bangun” Ujar Nana selembut mungkin.

Orang lain mungkin tidak akan mempedulikan gadis cantik ini.
Tapi tidak dengan Jaejoong.
Pria cantik itu cukup peka dengan keadaan sekitarnya karena ia lebih sering diam dan mendengar.
Tidak berapa lama kemudian pintu tersebut terbuka.

Memperlihatkan wajah cantik Jaejoong dengan rambut cokelatnya yang berantakan.
Membuat jantung Nana tidak pernah bisa berhenti berdebar kencang jika berhadapan dengan si cantik yang dingin ini.

  “Kau bisa pergi sekarang” Ujar Jaejoong pelan.

Maid berambut blonde itu segera mengangguk.
Ia memundurkan langkahnya dan membiarkan Jaejoong kembali menutup pintu di hadapannya.
Pipi Nana bersemu merah.
Ia melihatnya lagi!
Sosok Jung Yunho yang masih berbaring di atas ranjang!

Tanpa pakaian!

Nana menutup hidungnya—sial—lagi-lagi ia mimisan.
Sementara itu Jaejoong sudah kembali naik ke atas ranjang dan merebahkan tubuhnya di sana.
Kemudian memejamkan mata besarnya yang indah.

Ah—he is not a morning person actually.

  “Selamat pagi”

Jaejoong mengangguk saat suara bariton yang serak itu terdengar.
Yunho sudah bangun, dan pria telanjang itu sudah beringsut ke dalam leher Jaejoong dan menghirup aroma manis dari sana.
Ia selalu suka berdekatan dengan pria cantiknya.
Aroma Jaejoong selalu tercium seperti kue vanilla yang manis.

  “Yang lain pasti sudah menunggu kita di bawah, kkaja, nanti kita terlambat ke sekolah” Ujar Yunho seraya menggendong pria cantiknya menuju kamar mandi.

Jaejoong masih terpejam.
Toh Yunho akan memandikan dan merapikan dirinya seperti biasa.
Jadi tidak masalah kalau ia tidur lagi selama mandi dan ketika membuka mata dirinya sudah duduk manis di kursi meja makan.

  “Changmin, hari ini tunanganmu akan masuk ke sekolah yang sama denganmu. Jadi Umma harap kau bisa menjaga kelakuanmu, arasseo?”

Itu suara Keybum—sang Nyonya besar.
Yang kini sedang memastikan namja kesayangannya sepanjang masa—Kim Jaejoong—agar menghabiskan susu segarnya pagi ini.
Karena beberapa hari belakangan pria cantik itu lebih suka minum jus jeruk daripada susu sapi.

  “Ne Umma” Gumam Changmin pelan.

Mata bambinya tidak pernah lepas dari si cantik Jaejoong yang duduk di hadapannya.
Oh—pria cantik itu favorite semua orang ternyata.
Bahkan si bengal Changmin pun takluk dalam pesonanya.
Padahal ia nyaris tidak pernah berbicara.

  “Kau juga, Yun, jaga Jaejoong dengan baik” Ujar Keybum melirik putra sulungnya.

Yunho mengangguk dengan penuh keyakinan.
Ia mencuri pandang ke arah Jaejoong dan dibalas dengan senyuman tipis oleh namja cantik itu.
Hal yang selalu tidak pernah membuat Yunho bosan untuk berdebar-debar.
Karena Jaejoong hanya akan memberi senyumannya untuk kekasih posesifnya.

  “Aku sudah selesai” Ujar Changmin mengelap bibirnya.

Jaejoong mengangguk.
Ia beranjak bangkit dari kursinya diikuti oleh Yunho.
Namja cantik itu membiarkan pipinya mendapat kecupan manis dari Keybum dan Jinki.
Kemudian ia segera berjalan mengikuti dua pewaris Jung yang super tampan itu.
Mereka akan berangkat bersama hari ini karena Changmin sedang malas membawa mobilnya.
.
.
.
  “Selamat pagi, Sunbae!”

Hanya Yunho yang membalas sapaan-sapaan selamat pagi itu dengan senyumannya.
Sementara si dingin Jaejoong sibuk membaca buku novelnya dalam rangkulan Yunho.
Yunho bahkan tidak perlu repot-repot mencari adiknya karena si bungsu Changmin sudah pasti melarikan diri ke kantin saat ini.
Ia dan Jaejoong juga akan menyusul, tapi setelah mereka meletakkan tas Jaejoong di loker siswa terlebih dahulu.

  “Apa Junsu sudah datang?” Tanya Jaejoong tanpa mengalihkan atensinya.

Yunho mengangkat bahu.

  “Biasanya ia sudah bersama Yoochun dan Changmin di kantin, penting sekali, ya?”

  “Uhm”

Pria cantik itu berdiri di belakang Yunho.
Membiarkan kekasihnya meletakkan tasnya ke dalam loker.
Kemudian kembali tenggelam dalam rangkulan pria tampan itu selama perjalanan mereka menuju area kantin sekolah.

  “Eoh? Siapa ini?” Tanya Yunho menaikkan alisnya ketika mendapati ada anggota tambahan di samping Changmin.

Pria berkulit pucat itu tersenyum manis.
Ia mengulurkan tangannya kepada Yunho.

  “Aku Cho Kyuhyun, tunangannya Changmin” Ujarnya yang langsung mendapat teriakan kehebohan dari para gadis yang duduk di sekitarnya.

Jaejoong menurunkan novelnya.
Mata bulatnya menelisik wajah pucat Kyuhyun dan melirik tangan pria itu.

Yunho yang menyadari sikap kekasihnya segera tersenyum.

  “Jung Yunho” Ujarnya tanpa membalas tangan Kyuhyun.

Namja berkulit pucat itu menaikkan alisnya.
Ia tidak bodoh untuk memahami apa yang barusan terjadi di hadapannya.
Pria cantik itu melarang kekasihnya hanya dengan tatapan mata?
Oh—jadi ini si cantik Jaejoong?
Kyuhyun tersenyum tipis menarik tangannya kembali.

Ia sudah dengar tentang si tunggal Kim yang tinggal bersama keluarga Jung itu.
Pemuda terkaya di Asia selain Yunho.
Dan dia sulit sekali untuk bergaul dengan orang lain.

  “Aku sudah memesankan serealmu, Hyung” Ujar Changmin seraya menyodorkan semangkuk sereal kering ke hadapan Jaejoong.

Pria cantik itu mengangguk.
Ini memang makanan wajibnya jika ia sedang duduk di kantin.
Jaejoong suka mengemil—terutama sereal cokelat kering tanpa susu.

  “Untuk libur semester kali ini Appamu bilang apa, Su?” Tanya Yoochun menatap namja imut yang duduk di dekatnya.

Pria berwajah imut itu mengindikkan bahunya.

  “Aku tidak ingat—Eropa, mungkin?” Sahut pria imut itu tidak acuh.

  “Sekolah ini milik keluarga Junsu Hyung” Ujar Changmin kepada Kyuhyun.

Pria berwajah kekanakan itu mengangguk paham.

  “Aku sedang malas pergi jauh-jauh. Jepang saja bagaimana?” Ucap Yunho yang tidak pernah melepaskan rangkulannya di bahu Jaejoong.

  “Aku setuju, sushi yang kita makan minggu lalu itu lezat sekali, aku jadi ingin lagi. Kau harus mencobanya, Kyu” Potong Changmin semangat.

  “Akan kuberitahu Appa nanti, Jaejoongie mau ke mana?” Tanya Junsu menatap Jaejoong yang sudah kembali tenggelam dalam novelnya.

Pria cantik itu mengangkat wajahnya.
Ia mengindikkan bahu.

  “Oke, Jepang kalau begitu” Gumam pria imut itu tersenyum manis.

  “Tentang festival tahunan sekolah nanti bagaimana?” Tanya Yoochun penasaran.

  “Appa bilang untuk tahun ini semua klub diwajibkan untuk tampil”

  “Bagus! Aku baru saja selesai mengaransemen lagu baru, klubku bisa memamerkannya di festival nanti”

Cho Kyuhyun memutuskan untuk tidak ikut berkomentar karena ia masih anak baru di sini.
Ia belum tahu ingin masuk ke klub mana—kalau minat Changmin sama dengannya, ada kemungkinan ia akan bersama namja itu saja.
Pria berkulit pucat itu melirik Jaejoong yang terlihat tidak peduli dengan pembicaraan teman-temannya.
Kyuhyun menaikkan alisnya mengamati Yunho yang tidak pernah melepaskan diri dari namja cantik itu sedang menenggelamkan wajah tampannya di leher namja cantik itu.

Ia tidak tahu pasti apa yang Yunho lakukan di sana.
Tapi Kim Jaejoong tampak tidak terusik sama sekali.
Pria cantik itu terus sibuk dengan novel di tangannya.
Pasangan yang aneh—pikir Kyuhyun dalam diam.

  “Aku masuk klub game” Ujar Changmin mengalihkan atensi Kyuhyun dengan cepat.

Pria berkulit pucat itu menaikkan alisnya.

  “Di sana tidak hanya bermain, tapi kita juga menciptakan program-program game yang bisa menjual dan menaikkan pamor sekolah”

  “Aku ikut”

Eoh?
Jung Changmin tersenyum miring.
Belum apa-apa saja mereka sudah cocok.
Sepertinya ia akan betah bersama tunangannya ini.

  “Ngomong-ngomong, kalian sudah pernah bertemu sebelumnya?” Tanya Junsu penasaran.

Changmin mengangguk.

  “Ya, hanya sekali di salah satu pesta, kami dijodohkan dengan alasan bisnis” Ujar pria berwajah kekanakan itu tersenyum.

Oh—Junsu mengangguk mengerti.

  “Lalu kau, Kyu? Tidak ada penolakan apapun darimu? Dijodohkan dengan orang yang sama sekali tidak dikenal kan sama sekali tidak menarik” Tanya pria imut itu menatap Kyuhyun.

Pria berkulit pucat itu mengindikkan bahunya.
Membuat Junsu mendengus dengan cepat.

  “Membosankan, padahal aku berharap akan ada sedikit drama di sini” Gerutunya.

  “Kau terlalu banyak menonton film” Kekeh Yoochun geli.

  “Uhm—permisi”

Eoh?
Kelima pemuda itu selain Jaejoong refleks menoleh ke sumber suara halus yang menginterupsi percakapan mereka.
Yunho masih tetap sibuk mengecup-kecup kecil lehernya Jaejoong, hanya matanya saja yang bergerak menatap gadis cantik yang berdiri di samping meja mereka.
Gadis berambut panjang itu tampak gugup, ia melirik Yunho malu-malu—tidak peduli apa yang sedang dilakukan namja tampan itu.

  “A—Aku ingin memberikan ini untuk Yunho Sunbae” Ungkap gadis cantik itu bergetar.

Kyuhyun dengan cepat menatap Jaejoong, kentara sekali ia penasaran akan reaksi namja cantik itu.
Tapi Jaejoong sama sekali tidak terusik. Bahkan mengalihkan pandangannya saja tidak.
Kyuhyun mengerutkan dahinya.

  “Aku tidak menerima hadiah apapun selain dari Jaejoong” Jawab Yunho tajam.

Mata musangnya menatap tidak suka gadis yang menurutnya sudah mengganggu kesibukannya itu.
Gadis cantik itu tersentak. Matanya basah dengan cepat. Ia meletakkan kotak kadonya di atas meja dan segera berlari meninggalkan kantin.
Junsu bertepuk tangan dengan senang.

  “Itu baru namanya drama!” Serunya tertawa.

Yoochun dan Changmin hanya tersenyum melihat kelakuan pria imut itu.

  “Eeh?” Kyuhyun berseru kaget ketika Changmin sudah mengambil kotak tersebut dan membuka kertas kadonya.

  “Kalau Yunho Hyung tidak mau, berarti ini boleh untuk siapa saja, tapi biasanya kalau isinya bukan makanan akan selalu kami buang” Ujar Changmin menjawab kebingungan tunangannya.

  “Oh! Gadis itu memberikan miniatur biola stradivari untuk Yunho! Ini kan kesukaannya Jaejoongie” Seru Yoochun cepat.

Jaejoong mendengus.

  “Buang saja. Aku punya biola aslinya” Ujarnya dingin.

  “Oke” Sahut Changmin segera melemparkan miniatur tersebut ke dalam tempat sampah.

Para siswi yang duduk di sekitar mereka mendesah kecewa.
Walaupun hanya miniatur tapi benda itu berharga tinggi.
Mungkin senilai mobil yang mereka miliki.

  “Gadis yang malang” Gumam Kyuhyun pelan.


-------


Cho Kyuhyun sedang berjalan bersama Changmin saat ini.
Mereka berdua baru saja keluar dari ruang klub dan akan menuju kelas.
Pria berkulit pucat itu sesekali melirik para siswa yang berlalu-lalang di koridor yang mereka lalui.
Ia bisa mendengar bisikan anak-anak tentang betapa beruntungnya ia bisa menjadi tunangan sang pangeran sekolah dan bergabung dengan kelompok pemuda elit di sekolah.

Tapi ia juga mendengar sesuatu yang lain.
Sesuatu yang mengusik dirinya.
Pria berkulit pucat itu menghentikan langkahnya, ia meremat jemari Changmin yang bertautan dengan tangannya.
Membuat pria berwajah kekanakan itu menatapnya bingung.

  “Ada apa?” Tanya Changmin mendekati tunangannya.

  “Aku ke toilet dulu, kau duluan saja” Sahut Kyuhyun tersenyum.

Pria berwajah kekanakan itu mengangguk.
Ia memberi kecupan singkat di dahi Kyuhyun sebelum beranjak pergi meninggalkan tunangannya.
Membuat Kyuhyun terkejut akan sikap Changmin.
Ia bisa merasakan pipinya bersemu merah.

Aish.

Namja berkulit pucat itu berdecih dan segera melangkahkan kakinya menuju toilet koridor.
Tapi ia tidak masuk ke toilet pria, ia membuka pintu toilet perempuan dan dengan cepat mendorong gadis yang sudah mengusik ketenangannya tadi.
Beberapa siswi yang sedang di toilet terutama teman-teman dari gadis tersebut menjerit kaget.
Satu karena kehadiran Kyuhyun di toilet ini dan dua karena pria itu mendorong gadis berambut panjang itu dengan sangat keras hingga gadis itu terbentur westafel.

  “A—Apa yang kau—”

  “Dengar, sedikit saja kau mengusik Kim Jaejoong maka kau akan berhadapan denganku! Arasseo?!”

DEG.

Gadis cantik itu terkejut.
Mata sipitnya membulat sempurna mendengar bentakan Kyuhyun.
Ia bisa mendengar bisikan-bisikan tidak percaya dari siswi-siswi yang ada di sekitarnya.

  “Atas dasar apa kau menuduhku seperti itu? Aku—AKH!”

Gadis cantik itu berjengit kaget saat Kyuhyun mendekat dengan sangat cepat dan menjambak rambut panjangnya dengan kuat lalu membenturkan dahinya ke cermin westafel hingga cermin tersebut retak.
Tidak mengacuhkan jeritan kaget para siswi yang ada di sana.

  “Kau pikir aku tidak dengar tentang rencana busukmu untuk mengerjai Jaejoong eoh? Aku tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi bahkan di dalam mimpimu sekalipun!” Seru Kyuhyun marah.

Gadis cantik itu mengerut ketakutan.
Air matanya sudah jatuh membasahi pipinya saat ia melihat darah merembes dari dahinya melalui cermin.
Kyuhyun mendorong kepala gadis tersebut dan membersihkan tangannya dengan saputangan.
Ia menatap nyalang gadis berambut panjang itu.

  “Kau pikir wajahmu itu cantik? Bahkan mendekati saja tidak! Kau hanya gadis yang penuh dengan kebusukan! Bersyukurlah karena aku tidak menghancurkan wajah palsumu itu!” Desis Kyuhyun berjengit.

Pria berkulit pucat itu berbalik, ia tersenyum jahat ketika gadis-gadis yang ada di sana dengan segera mengerubungi gadis berambut panjang itu.

  “Jadi kau berniat menjahati Jaejoong Sunbae? Kau pikir penolakan Yunho Sunbae di kantin kemarin itu salahnya Jaejoong Sunbae eoh?”

  “Sepertinya ada yang salah dengan otakmu”

  “Namamu Ahn Yoojung, bukan? Apa kau ingin kami membelah kepalamu dan memperbaiki otakmu eh?”

Kyuhyun membuka pintu toilet dan membeku mendapati tunangannya sudah berdiri di sana.
Mata pria itu membulat tidak percaya.
Jadi Changmin tidak benar-benar meninggalkannya?
Shit, desis Kyuhyun dalam hatinya.

  “Jangan kau pikir kau bisa mengelabuiku, Cho Kyuhyun, aku lebih pintar darimu. Kau ini pria nakal, ya, ternyata?” Ujar Changmin menyeringai.

Kyuhyun mengerutkan dahinya.
Ia bersidekap di hadapan pria tinggi itu.

  “Lalu?” Tanya Kyuhyun dengan jantungnya yang berdebar tidak karuan.

Pria berwajah kekanakan itu tidak menjawab.
Ia hanya merangkul bahu kekasihnya dan membawanya menjauhi toilet.

  “Ayo kembali ke kelas, lama sekali kau di sana, kurasa Minho Sam sudah masuk” Ujar Changmin santai.

Eoh?

Namja berkulit pucat itu terkejut.
Ia segera mendongak menatap wajah tampan Changmin.
Pria itu tidak terlihat marah atau apapun itu karena tindakannya tadi.
Kepala Kyuhyun segera berpikir dengan cepat.

Dan sedetik kemudian ia tersenyum miring mendapati jawabannya.

Semua orang berada dalam jeratan pesona Kim Jaejoong.
Semua orang akan berusaha untuk melindunginya.

  “Aku suka aksimu tadi” Komentar Changmin tiba-tiba.

Dan Kyuhyun tertawa.


-------


Jung Yunho membuka matanya ketika ia merasakan sesuatu mengetuk-ketuk bibirnya.
Pria tampan itu mendapati kekasihnya yang berbaring menyamping ke arahnya dan masih mengetuk-ketukkan jari telunjuknya di bibir Yunho.
Namja tampan itu segera mengecup telunjuk nakal tersebut dan memasukkannya ke dalam mulutnya.
Ia mengulurkan tangannya untuk menahan pergelangan tangan Jaejoong agar tetap berada di dalam sana.

Pria cantik itu berjengit—kentara sekali pipinya bersemu merah.
Membuat Yunho tersenyum nakal kepadanya.

  “Tidurmu pulas?” Pertanyaan yang tidak pernah tidak Jaejoong ajukan kepadanya setiap kali ia membuka mata.

Yunho melepaskan telunjuk Jaejoong dan tersenyum.

  “Tidak pernah sebaik ini” Dan jawaban yang selalu sama setiap kali pria cantik itu bertanya.

Jaejoong segera beringsut masuk ke dalam pelukan Yunho.
Yang segera diterima dengan senang hati oleh namja tampan itu.

  “Aku rindu Umma dan Appa” Keluh namja cantik itu merengut.

Yunho menunduk, mengecup lembut puncak kepala Jaejoong dan mengusap lengan kekasihnya.

  “Kita bisa mengunjungi mereka jika kau mau”

  “Aku tidak mau bolos sekolah”

  “Kalau begitu aku akan menghubungi mereka agar kembali dalam waktu dekat untuk menemuimu”

  “Ide yang cukup bagus”

  “Kau senang?”

  “Uhm”

Namja tampan itu mendesah lega.
Ia akan selalu melakukan apapun untuk membuat kekasih cantiknya senang.
Jaejoong menggerakkan kepalanya ke arah pintu.
Ia meremas tangan Yunho.

  “Seseorang datang” Ucapnya.

TOK TOK TOK.

  “Tuan Muda, sudah saatnya bangun”

Oh—itu Nana, seperti biasanya.

  “Aku akan menemuinya, kau cuci muka saja dulu” Ujar Yunho seraya membawa pria cantiknya untuk duduk.

Jaejoong menurut patuh.
Pria cantik itu mendapatkan kecupan lembut dari Yunho sebelum melangkah menuju kamar mandi.

CKLEK.

  “Kami sudah bangun, kau bisa pergi sekarang” Ujar Yunho setelah ia membuka pintu.

Gadis berambut blonde itu mengangguk.
Ia menunduk sopan dan segera berjalan menjauhi kamar tersebut.
Diam-diam mengeluh karena bukan Jaejoong yang membuka pintu.
Sementara Yunho sudah mendengus.

Ia tidak bodoh untuk tahu siapa saja yang menyukai kekasihnya.
Tidak terkecuali maid blonde itu.

Pria tampan itu kembali menutup pintu kamar dan menyusul Jaejoong ke dalam kamar mandi.
.
.
.
  “Tidak biasanya kalian sudah tidur sepulang sekolah” Ujar Keybum seraya memeluk lengan Jaejoong yang baru saja duduk di sampingnya.

  “Jaejoong bilang ia mengantuk, jadi aku menemaninya” Sahut Yunho tersenyum tipis.

Wanita cantik itu mendesah pendek.

  “Kalian tidur lama sekali, ini sudah jam 7 malam, padahal Umma ingin mengajak Jaejoongie jalan-jalan”

Changmin yang duduk di sofa sebelah terkekeh masih menatap layar televisi raksasa yang tergantung di hadapan mereka.

  “Umma terlalu manja” Ujarnya.

  “Berhenti mengatai Ummamu, bagaimana hubunganmu dengan Kyuhyun?” Ketus Keybum memukul kepala putra bungsunya.

  “Baik, aku akan mengundangnya untuk makan malam bersama kita besok”

  “Bagus, karena Umma tidak ingin siapapun berhubungan denganmu kecuali pria itu”

Changmin memutar bola matanya.

  “Umma tenang saja, lagipula aku juga tidak berniat untuk berhenti dengannya”

Jung Jinki yang sedari tadi diam kini menolehkan wajahnya dari televisi.
Ia memandang si cantik Jaejoong yang selalu menjadi kesukaan keluarganya.

  “Joongie, Appamu memberi kabar sore tadi, ia bilang ia akan pulang minggu ini”

  “Umma?”

  “Ya, bersama Ummamu tentu saja, kau ingin hadiah apa?”

  “Aku akan menelepon Appa nanti”

Jinki mengangguk.
Ia tersenyum dan kembali menonton film.

  “Kabar yang bagus sekali~! Kita bisa makan malam bersama dan berbelanja dengan Ummamu juga, sayang!” Seru Keybum tersenyum cerah.

  “Oh, bagaimana kalau Kyuhyun datangnya saat Aboji dan Omoni pulang saja, Umma?” Celetuk Changmin menaikkan alisnya.

  “Ya! Itu juga bagus! Lebih baik kalau Heechul dan Hangeng juga mengenal tunanganmu”

  “Baiklah, aku akan mengabarinya nanti”

Keybum kembali menoleh kepada Jaejoong.
Ia tersenyum manis.

  “Kita makan malam sekarang, sayang?” Tanyanya lembut.

Jaejoong mengangguk.
Wanita cantik itu segera berdiri dan mengajak suami dan si bungsu Changmin untuk ke ruang makan.
Sementara Jaejoong sudah memeluk lengan Yunho dan menyandarkan kepalanya di bahu namja tampan itu.

  “Padahal aku baru saja ingin mengajak mereka untuk makan, ternyata tidak hanya aku yang lapar di sini” Ujar Yunho tersenyum.

  “Kapan sih kita pernah berbeda pikiran?” Gumam Jaejoong tersenyum tipis.

Yunho segera memberi kecupan sayang di dahi namja cantik itu.
Ia balas tersenyum.

  “Tidak pernah” Bisiknya lembut.

Jaejoong mengangguk.
Ia mempererat pelukannya di lengan Yunho.

  “Aku suka” Ujarnya balas berbisik.

  “Bagaimana menurutmu kalau kita juga mengajak Junsu dan Yoochun di acara keluarga akhir minggu nanti?” Tanya Yunho seraya membantu kekasihnya untuk duduk di kursi meja makan.

Jaejoong menaikkan alisnya.
Pria cantik itu segera menoleh menatap Keybum yang sedang menaruh lauk di atas piring suaminya.

  “Apapun jika kau senang, sayang” Ucap wanita cantik itu tersenyum.

Changmin dan Jinki saling melirik, kemudian mereka kembali sibuk dengan makanan masing-masing.
Yah, memang sudah tidak asing lagi melihat Jung Keybum yang begitu memanjakan namja cantik itu.


-------


  “Kau baik-baik saja Hyung?”

Changmin menatap khawatir pria cantik itu.
Jaejoong tampak pucat, ia sedang duduk bersandar pada kepala ranjang.

  “Pusing” Keluh pria cantik itu mengerutkan dahinya.

Changmin mendesah pendek.
Mereka baru saja kembali dari Jepang dalam rangka menjalankan liburan sekolah yang telah diatur oleh appanya Junsu.
Pria berwajah kekanakan itu melirik Kyuhyun yang berdiri di sampingnya.
Well, Kim Jaejoong mungkin terlihat baik-baik saja.

Tidak banyak yang tahu kalau namja cantik itu bertubuh lemah.
Ia tidak bisa berlama-lama di dalam pesawat.
Selalu mabuk laut kalau naik kapal pesiar.
Tidak bisa terbakar sinar matahari langsung.
Dan alergi hujan.

Sikap protektif Heechul sejak Jaejoong lahir membuat pria cantik itu tidak kebal terhadap apa pun.
Hal yang selalu disesali wanita cantik itu sampai kapanpun.

  “Lebih baik kau tidur saja Hyung, tapi minum obat dulu, ya?”

CKLEK.

Pintu kamar hotel itu terbuka oleh Yunho.
Pria tampan itu segera menghampiri kekasihnya dan duduk di pinggir ranjang.

  “Ini obatnya, Jae, kka” Ujar namja tampan itu menyerahkan dua kapsul berbentuk lonjong kepada Jaejoong.

Kyuhyun segera menyerahkan segelas air mineral yang sedari tadi dibawanya.
Mereka semua memperhatikan Jaejoong yang sedang menelan obat.

  “Aku akan menemani Jaejoong tidur, kalian kembalilah” Ujar Yunho tanpa menatap Changmin dan Kyuhyun.

Pria berwajah kekanakan itu segera menggenggam tangan Kyuhyun dan membawanya keluar kamar.
Meninggalkan Yunho yang sudah berbaring di samping Jaejoong dan mendapatkan pelukan dari namja cantik itu.

  “Jaejoong tidak apa, kan? Kami kesulitan mencari obat yang cocok untuknya karena ia tidak bisa minum sembarang obat” Cerocos Yoochun tepat saat Changmin dan Kyuhyun menutup pintu kamar.

Kyuhyun tersenyum tipis, ia menggeleng.
Yang segera disambut dengan helaan nafas lega dari pria chubby itu.

  “Lihat, banyak sekali yang menunggu Jaejoong Hyung” Bisik Kyuhyun menarik lengan tunangannya.

Changmin menaikkan alis.
Ia tidak buta untuk melihat puluhan siswi yang berkumpul di koridor hotel dan ribut membicarakan Jaejoong.

  “Biarkan saja, nanti mereka juga bubar sendiri. Kkaja, kita makan” Sahut pria kekanakan itu santai.

Kyuhyun mengangguk patuh.
Ia segera memeluk lengan Changmin dan mengikuti langkah kaki si bungsu Jung itu.

  “Aku penasaran bagaimana ceritanya mereka berdua bisa bertemu” Ujar Kyuhyun dalam rangkulan tunangannya.

  “Tidak menarik. Saat kami kecil kami merayakan ulang tahun Yunho Hyung, yah, seperti biasanya. Hanya saja yang berbeda dari waktu itu adalah kedatangan dari sahabat Umma dan Appa beserta putra tunggalnya” Balas Changmin tersenyum simpul.

  “Hm? Lalu?”

  “Lalu Yunho Hyung berkata ia menginginkan Jaejoong Hyung sebagai hadiah ulang tahunnya, hahahaha, lucu sekali!”

Eoh?
Namja berkulit pucat itu menaikkan alisnya.
Mendongakkan wajah memandang Changmin yang sudah tertawa geli.

  “Itu hal yang aneh untuk sebuah hadiah ulang tahun” Komentarnya bingung.

  “Ya, Hyungku memang selalu diluar dugaan. Tapi Jaejoong Hyung tidak menolak sama sekali. Sedari kecil mereka berdua memang sudah dekat dan tidak berteman dengan yang lain. Bertemu dengan Yoochun dan Junsu saja karena aku” Ucap Changmin seraya menghentikan langkah kakinya.

Kyuhyun mengerutkan dahinya menatap Changmin yang tampak tersenyum di hadapannya.
Ia baru saja akan bersuara—tapi bibir Changmin sudah lebih dulu bergerak memotong ucapannya.

  “Diam sebentar, aku ingin menciummu sekarang”

  “M—mwo? Kenapa tiba-ti—”

  “Tutup matamu”

Uh. Pipi Kyuhyun merona dengan cepat.
Namja berkulit pucat itu mengulurkan tangannya mencengkram lengan baju Changmin memastikan tunangannya itu tidak menipunya.
Baru saja Kyuhyun akan memejamkan matanya, namun Changmin sudah lebih dulu menabrakkan bibirnya dengan bibir Kyuhyun.
Membuka mulutnya melumat bibir basah tersebut dengan gemas.

Jantung Kyuhyun berdebar sungguh kencang.
Kakinya terasa lemas—hingga ia terpaksa menjatuhkan dirinya ke dalam pelukan namja berwajah kekanakan itu dan mendesah kaget saat dengan tiba-tiba pula si bungsu Jung itu melepaskan ciuman mereka.

Mata bulat Changmin berkilat jahil.
Ia menyunggingkan senyum miringnya seraya mengusapi pipi Kyuhyun yang merona merah.

Manis sekali, pikirnya.

  “Kkaja” Ujar Changmin seraya menarik Kyuhyun untuk kembali melanjutkan langkah mereka.

Tidak mengacuhkan tunangannya yang masih dalam keadaan kaget.
Oh—itu ciuman pertamanya.
Dan Jung Changmin itu benar-benar tidak bisa ditebak.
Kyuhyun menggigit bibir bawahnya erat.

Rasa Changmin masih tertinggal.

Membuat jantungnya tidak bisa berhenti berdebar-debar dengan sangat kencang.


-------


Yunho tidak bisa berbuat banyak—karena Kim Heechul sudah tiba dan tidak mau melepaskan Jaejoong sedetikpun.
Pria tampan itu hanya dapat terdiam memperhatikan bagaimana kekasih hatinya tertidur dengan nyaman di atas pangkuan wanita cantik itu.
Yoochun dan Junsu terkikik geli di dapur membicarakan betapa lucunya Jung Yunho yang selalu berkuasa itu tidak berkutik di hadapan Kim Heechul.

  “Junchan, sudah waktunya makan malam, bisa panggilkan Changmin dan Kyuhyun?” Ujar Keybum yang baru saja selesai menata makanan di atas meja makan super besar itu.

Junsu tersenyum manis.
Ia mengangguk dan segera beranjak menuju tangga mewah yang melingkar di ruang tengah.
Meninggalkan Yoochun yang mengobrol dengan Keybum di dapur.
Namja imut itu menghela nafas ketika ia sampai di lantai dua.
Melangkahkan kakinya dengan cepat dan membuka pintu kamar Changmin tanpa mengetuknya terlebih dahulu.

Dan detik berikutnya Junsu segera memutar bola matanya.
Menatap sepasang maniak game yang sedang bertanding di depan layar monitor super besar kebanggaan Changmin.

  “Yah! Waktunya makan malam!” Seru Junsu lantang.

Tidak ada yang menyahut.
Changmin dan Kyuhyun sedang sibuk saling mengalahkan satu sama lain.
Membuat Junsu berdecak jengah dan memukul kepala mereka berdua.

  “Aish! Lihat apa yang kau lakukan?! Seharusnya game ini bisa di-save!” Teriak Changmin kesal.

Kyuhyun mendengus keras.
Ia meletakkan stik-nya dengan kasar di atas hambal dan menatap tidak senang namja imut itu.
Tapi Junsu tidak peduli.
Ia sudah bersidekap di hadapan kedua namja tersebut.

  “Kalian bisa bertanding sepuasnya setelah menikah nanti, jadi jangan protes, Key Jumma sudah memanggil untuk bergabung ke ruang makan” Ujar Junsu tegas.

Kyuhyun masih marah—tapi ia tidak bisa menolak rona merah di pipinya mendengar ucapan frontal Junsu.
Namja berkulit pucat itu segera beranjak dari duduknya dan menyusul Junsu yang sudah berjalan meninggalkan kamar Changmin.
Jangan sampai pria berwajah kekanakan itu melihat wajahnya, aigoo, ia malu sekali.

  “Chullie, bisa bantu aku sebentar? Aku tidak bisa menata yang satu ini tanpamu”

Junsu dan Kyuhyun yang sedang berjalan menuruni tangga melirik ruang tengah saat suara Keybum terdengar dari arah dapur.
Heechul meringis memperhatikan Jaejoongnya masih tertidur pulas.
Wanita cantik itu menatap Yunho dan meminta tunangan putranya itu untuk menggantikan dirinya memangku kepala Jaejoong.

Segera saja namja tampan itu bangkit dengan penuh semangat.

Ia memindahkan kepala Jaejoong dengan sangat pelan dan mendesah lega ketika ia berhasil melakukannya.
Junsu dan Kyuhyun yang melihat hal tersebut tanpa pikir panjang segera berjalan memasuki ruang makan.

  “Ngh”

Namja cantik itu mengeluh pelan dan membuka mata bulatnya.
Mengerjap-kerjap bingung mendapati Yunho yang memenuhi pandangannya.

  “Ommoni sedang menyiapkan makanan di dapur” Ujar Yunho menjawab kebingungan kekasih hatinya.

Jaejoong mendesah pendek.
Ia mengulurkan tangannya memeluk leher Yunho dan menariknya hingga ia terduduk dari baringnya.
Mengambil kesempatan untuk mencuri satu kecupan kilat dari bibir seksi Yunhonya.

  “Ow! Hyung!” Seru Changmin yang sedang berjalan menuruni tangga.

Mata besar Jaejoong mendelik menatap si bungsu Jung yang jahil itu.
Tapi Changmin tidak takut—ia malah tertawa sendiri seraya memasuki ruang makan.
Yunho segera membantu Jaejoong untuk berdiri dan membawanya ke tempat di mana semua orang sudah berkumpul.
Keybum dan Heechul juga sudah selesai dengan segala urusan mereka dan duduk dengan anggun di samping suami masing-masing.

Makan malam tersebut berjalan dengan lancar dan menyenangkan.
Heechul tidak bisa berhenti memaksa siapapun untuk berbagi cerita mengenai Jaejoongnya yang pendiam selama ia tidak ada.
Junsu terus berceloteh sesuka hatinya—terkadang mengundang tawa hangat dari orang-orang yang berkumpul di sana.

  “Sejak tadi aku belum mendengarmu berbicara, jadi kau tunangan si badung Changmin, eh?” Ujar Heechul menaikkan alisnya memandang Kyuhyun.

Namja berkulit pucat itu mengangguk.
Tersenyum sopan kepada wanita cantik itu.

  “Rasanya waktu cepat sekali berlalu, anak-anak kita sudah dewasa” Ujar Heechul menyenggol tangan Keybum di atas meja.

Wanita bermata kucing itu mengangguk.

  “Ya, tidak lama lagi pernikahan besar yang sudah lama kita rencanakan akhirnya dapat dilaksanakan, aku sudah tidak sabar” Ujarnya lembut.

Yoochun dan Junsu mengernyitkan dahi mereka bingung.
Memandang dua wanita cantik itu dengan penuh tanya.

  “Aigoo, siapa lagi kalau bukan Yunho dan Jaejoong? Changmin dan Kyuhyun kan baru saja bertunangan” Ujar Hangeng Kim—Ayah Jaejoong—tertawa geli.

  “Mwo? Menikah? Cepat sekali!” Seru Yoochun kaget.

  “Tapi bagi mereka ini sudah cukup lama, iya kan, Joongie sayang?” Ujar Heechul menggoda putra tunggalnya.

Jaejoong mengindikkan bahunya—namun detik berikutnya ia mengangguk membenarkan.
Junsu dan Yoochun sudah terlibat perbincangan seru seputar pernikahan yang akan diadakan dalam waktu dekat nanti bersama Heechul dan Keybum.
Changmin masih sibuk makan sementara kedua kepala keluarga yang juga duduk di sana sudah membicarakan hal-hal ringan seperti berita olahraga.

Mata besar Jaejoong bergerak pelan—mengamati orang-orang kesayangannya yang tampak begitu bahagia di sekitarnya.
Lalu ia melirik Yunho yang sedang menjauhkan garpu Changmin dari piringnya.
Tersenyum tipis—Jaejoong beralih menatap Kyuhyun.

Namja berkulit pucat itu terkejut ketika mata sipitnya bertemu dengan mata bulat Jaejoong yang berwarna cokelat gelap—seperti cokelat cair yang membeku.
Beberapa saat saling memandang, kemudian Kyuhyun kembali dikejutkan dengan senyuman manis yang Jaejoong berikan kepadanya.

Mata Kyuhyun mengerjap—dalam sekejap dadanya terasa hangat.
Jaejoong mengulurkan tangannya kepada namja berkulit pucat itu dan memiringkan kepalanya lucu.

  “Kau mau menjadi temanku?” Tanya namja cantik itu lembut.

Kyuhyun masih terkejut, tapi dengan cepat ia segera menguasai dirinya.
Namja berkulit pucat itu mengangguk dan balas tersenyum manis.
Mengenggam tangan lembut Jaejoong yang terasa hangat dan menyenangkan.
Yunho melirik Changmin—dan mereka mendengus lucu satu sama lain.

Ternyata butuh waktu yang cukup lama untuk Jaejoong mengamati Kyuhyun.
Ia tidak terbiasa dengan orang baru—tentu saja.
Tapi dari pengamatannya dan laporan-laporan yang diberikan oleh Changmin dan Yoochun kepadanya membuatnya menyukai kehadiran namja berkulit pucat itu.
Terutama aksi kejamnya di toilet wanita saat di sekolah beberapa waktu yang lalu.

Sementara Kyuhyun sudah melepaskan tangan Jaejoong dengan takjub.
Wow, ia menyentuh Kim Jaejoong!
Kim Jaejoong yang selama ini membangun dinding terhadap dunia luar.
Kesayangan Yunho yang sangat untouchable.
Oh—Kyuhyun mengerti sekarang.

Ia sudah bukan orang asing lagi sekarang.
Karena namja cantik itu sudah membiarkan Kyuhyun untuk dekat dengannya.

Menarik, pikir Kyuhyun tersenyum miring.
Segala hal tentang kekasih Jung Yunho itu selalu penuh dengan kejutan.
Dan ia suka dengan kejutan.
Rasanya jadi tidak sabar untuk menghabiskan waktu lebih banyak bersama namja cantik itu.

Yunho terlalu tampan untuk menjadi Hyungnya.
Ia lebih suka seseorang yang cantik seperti Jaejoong.

Ternyata tidak buruk juga menjadi tunangan dari seorang Jung.

END.

Ige mwoyaaa ahahahaha ini aneh, nggak ngerti kenapa bisa ada ini wkwkwk
Nggak jelas intinya apaan wkwkwk
Ceritanya yunjae tapi fokusnya minkyu ahahahaha maafkaan, lagi suka sama mereka soalnya ahahaha *plakk*

4 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. engga ada squelnya ya????
    ini engga tersentuh maksudnya dari kecil udah nempel sama yunho aja gitu kan?
    ayo kak bikin squel pleaseeeee

    BalasHapus