Tittle:
UNTOUCHABLE
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
ONESHOOT
Rating:
family-romance-posessive-friendship
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
-------
Because we are
belong together
And we need each
other
One breath, one
heart
.
.
.
“Nana, bangunkan Yunho dan Jaejoong”
“Ya, Nyonya”
Maid
berambut
blonde dengan wajah cantik itu segera mengangguk patuh dan berjalan
meninggalkan ruang makan setelah Jung Keybum memerintahnya.
Walau sebenarnya ini sudah menjadi
rutinitas sehari-harinya tetap saja ia tidak pernah bosan.
Karena tidak semua orang punya
kesempatan untuk bisa melihat wajah bangun tidur dua pemuda yang diidolakan
banyak gadis itu.
Jung Yunho dan Kim Jaejoong sebenarnya
bukan saudara atau apa pun itu.
Hanya saja keduanya sudah saling
mengenal sejak kecil karena Jaejoong selalu dititipkan di rumah keluarga Jung
setiap kali kedua orang tuanya bepergian.
Melihat hal tersebut, segera saja Jung
Keybum mengajukan penawaran untuk merawat si tunggal Kim.
Heechul—ibu Jaejoong—tentu saja segera
menyetujui penawaran tersebut.
Sejujurnya ia juga sungkan terus
menitipkan anaknya di rumah sahabat suaminya itu.
Tapi sepertinya tidak masalah.
Karena keluarga Jung menerima dengan
baik putra tunggalnya yang cantik itu.
Changmin dan Yunho juga tidak
berkomentar.
Terutama si tampan Yunho.
Oh—dia bahkan sudah jatuh cinta sejak
pandangan pertama.
Jaejoong
was so addictive for him.
TOK
TOK TOK.
“Tuan Muda, sudah saatnya bangun” Ujar Nana selembut mungkin.
Orang lain mungkin tidak akan
mempedulikan gadis cantik ini.
Tapi tidak dengan Jaejoong.
Pria cantik itu cukup peka dengan
keadaan sekitarnya karena ia lebih sering diam dan mendengar.
Tidak berapa lama kemudian pintu
tersebut terbuka.
Memperlihatkan wajah cantik Jaejoong
dengan rambut cokelatnya yang berantakan.
Membuat jantung Nana tidak pernah bisa
berhenti berdebar kencang jika berhadapan dengan si cantik yang dingin ini.
“Kau bisa pergi sekarang” Ujar Jaejoong pelan.
Maid
berambut
blonde itu segera mengangguk.
Ia memundurkan langkahnya dan membiarkan
Jaejoong kembali menutup pintu di hadapannya.
Pipi Nana bersemu merah.
Ia melihatnya lagi!
Sosok Jung Yunho yang masih berbaring di
atas ranjang!
Tanpa pakaian!
Nana menutup hidungnya—sial—lagi-lagi ia
mimisan.
Sementara itu Jaejoong sudah kembali
naik ke atas ranjang dan merebahkan tubuhnya di sana.
Kemudian memejamkan mata besarnya yang
indah.
Ah—he
is not a morning person actually.
“Selamat pagi”
Jaejoong mengangguk saat suara bariton
yang serak itu terdengar.
Yunho sudah bangun, dan pria telanjang
itu sudah beringsut ke dalam leher Jaejoong dan menghirup aroma manis dari
sana.
Ia selalu suka berdekatan dengan pria
cantiknya.
Aroma Jaejoong selalu tercium seperti
kue vanilla yang manis.
“Yang lain pasti sudah menunggu kita di bawah, kkaja, nanti kita
terlambat ke sekolah” Ujar Yunho seraya menggendong pria cantiknya menuju kamar
mandi.
Jaejoong masih terpejam.
Toh Yunho akan memandikan dan merapikan
dirinya seperti biasa.
Jadi tidak masalah kalau ia tidur lagi
selama mandi dan ketika membuka mata dirinya sudah duduk manis di kursi meja
makan.
“Changmin, hari ini tunanganmu akan masuk ke sekolah yang sama denganmu.
Jadi Umma harap kau bisa menjaga kelakuanmu, arasseo?”
Itu suara Keybum—sang Nyonya besar.
Yang kini sedang memastikan namja
kesayangannya sepanjang masa—Kim Jaejoong—agar menghabiskan susu segarnya pagi
ini.
Karena beberapa hari belakangan pria
cantik itu lebih suka minum jus jeruk daripada susu sapi.
“Ne Umma” Gumam Changmin pelan.
Mata bambinya tidak pernah lepas dari si
cantik Jaejoong yang duduk di hadapannya.
Oh—pria cantik itu favorite semua orang ternyata.
Bahkan si bengal Changmin pun takluk
dalam pesonanya.
Padahal ia nyaris tidak pernah berbicara.
“Kau juga, Yun, jaga Jaejoong dengan baik” Ujar Keybum melirik putra
sulungnya.
Yunho mengangguk dengan penuh keyakinan.
Ia mencuri pandang ke arah Jaejoong dan
dibalas dengan senyuman tipis oleh namja cantik itu.
Hal yang selalu tidak pernah membuat
Yunho bosan untuk berdebar-debar.
Karena Jaejoong hanya akan memberi
senyumannya untuk kekasih posesifnya.
“Aku sudah selesai” Ujar Changmin mengelap bibirnya.
Jaejoong mengangguk.
Ia beranjak bangkit dari kursinya
diikuti oleh Yunho.
Namja cantik itu membiarkan pipinya
mendapat kecupan manis dari Keybum dan Jinki.
Kemudian ia segera berjalan mengikuti
dua pewaris Jung yang super tampan itu.
Mereka akan berangkat bersama hari ini
karena Changmin sedang malas membawa mobilnya.
.
.
.
“Selamat pagi, Sunbae!”
Hanya Yunho yang membalas sapaan-sapaan
selamat pagi itu dengan senyumannya.
Sementara si dingin Jaejoong sibuk
membaca buku novelnya dalam rangkulan Yunho.
Yunho bahkan tidak perlu repot-repot
mencari adiknya karena si bungsu Changmin sudah pasti melarikan diri ke kantin
saat ini.
Ia dan Jaejoong juga akan menyusul, tapi
setelah mereka meletakkan tas Jaejoong di loker siswa terlebih dahulu.
“Apa Junsu sudah datang?” Tanya Jaejoong tanpa mengalihkan atensinya.
Yunho mengangkat bahu.
“Biasanya
ia sudah bersama Yoochun dan Changmin di kantin, penting sekali, ya?”
“Uhm”
Pria cantik itu berdiri di belakang
Yunho.
Membiarkan kekasihnya meletakkan tasnya
ke dalam loker.
Kemudian kembali tenggelam dalam
rangkulan pria tampan itu selama perjalanan mereka menuju area kantin sekolah.
“Eoh? Siapa ini?” Tanya Yunho menaikkan alisnya ketika mendapati ada
anggota tambahan di samping Changmin.
Pria berkulit pucat itu tersenyum manis.
Ia mengulurkan tangannya kepada Yunho.
“Aku Cho Kyuhyun, tunangannya Changmin” Ujarnya yang langsung mendapat
teriakan kehebohan dari para gadis yang duduk di sekitarnya.
Jaejoong menurunkan novelnya.
Mata bulatnya menelisik wajah pucat
Kyuhyun dan melirik tangan pria itu.
Yunho yang menyadari sikap kekasihnya
segera tersenyum.
“Jung Yunho” Ujarnya tanpa membalas tangan Kyuhyun.
Namja berkulit pucat itu menaikkan
alisnya.
Ia tidak bodoh untuk memahami apa yang
barusan terjadi di hadapannya.
Pria cantik itu melarang kekasihnya
hanya dengan tatapan mata?
Oh—jadi ini si cantik Jaejoong?
Kyuhyun tersenyum tipis menarik
tangannya kembali.
Ia sudah dengar tentang si tunggal Kim
yang tinggal bersama keluarga Jung itu.
Pemuda terkaya di Asia selain Yunho.
Dan dia sulit sekali untuk bergaul
dengan orang lain.
“Aku sudah memesankan serealmu, Hyung” Ujar Changmin seraya menyodorkan
semangkuk sereal kering ke hadapan Jaejoong.
Pria cantik itu mengangguk.
Ini memang makanan wajibnya jika ia
sedang duduk di kantin.
Jaejoong suka mengemil—terutama sereal
cokelat kering tanpa susu.
“Untuk libur semester kali ini Appamu bilang apa, Su?” Tanya Yoochun
menatap namja imut yang duduk di dekatnya.
Pria berwajah imut itu mengindikkan
bahunya.
“Aku tidak ingat—Eropa, mungkin?” Sahut pria imut itu tidak acuh.
“Sekolah ini milik keluarga Junsu Hyung” Ujar Changmin kepada Kyuhyun.
Pria berwajah kekanakan itu mengangguk
paham.
“Aku sedang malas pergi jauh-jauh. Jepang saja bagaimana?” Ucap Yunho
yang tidak pernah melepaskan rangkulannya di bahu Jaejoong.
“Aku setuju, sushi yang kita makan minggu lalu itu lezat sekali, aku
jadi ingin lagi. Kau harus mencobanya, Kyu” Potong Changmin semangat.
“Akan kuberitahu Appa nanti, Jaejoongie mau ke mana?” Tanya Junsu
menatap Jaejoong yang sudah kembali tenggelam dalam novelnya.
Pria cantik itu mengangkat wajahnya.
Ia mengindikkan bahu.
“Oke, Jepang kalau begitu” Gumam pria imut itu tersenyum manis.
“Tentang festival tahunan sekolah nanti bagaimana?” Tanya Yoochun
penasaran.
“Appa bilang untuk tahun ini semua klub diwajibkan untuk tampil”
“Bagus! Aku baru saja selesai mengaransemen lagu baru, klubku bisa memamerkannya
di festival nanti”
Cho Kyuhyun memutuskan untuk tidak ikut
berkomentar karena ia masih anak baru di sini.
Ia belum tahu ingin masuk ke klub mana—kalau
minat Changmin sama dengannya, ada kemungkinan ia akan bersama namja itu saja.
Pria berkulit pucat itu melirik Jaejoong
yang terlihat tidak peduli dengan pembicaraan teman-temannya.
Kyuhyun menaikkan alisnya mengamati
Yunho yang tidak pernah melepaskan diri dari namja cantik itu sedang
menenggelamkan wajah tampannya di leher namja cantik itu.
Ia tidak tahu pasti apa yang Yunho
lakukan di sana.
Tapi Kim Jaejoong tampak tidak terusik
sama sekali.
Pria cantik itu terus sibuk dengan novel
di tangannya.
Pasangan yang aneh—pikir Kyuhyun dalam
diam.
“Aku masuk klub game” Ujar
Changmin mengalihkan atensi Kyuhyun dengan cepat.
Pria berkulit pucat itu menaikkan
alisnya.
“Di sana tidak hanya bermain, tapi kita juga menciptakan program-program
game yang bisa menjual dan menaikkan
pamor sekolah”
“Aku ikut”
Eoh?
Jung Changmin tersenyum miring.
Belum apa-apa saja mereka sudah cocok.
Sepertinya ia akan betah bersama
tunangannya ini.
“Ngomong-ngomong, kalian sudah pernah bertemu sebelumnya?” Tanya Junsu
penasaran.
Changmin mengangguk.
“Ya, hanya sekali di salah satu pesta, kami dijodohkan dengan alasan
bisnis” Ujar pria berwajah kekanakan itu tersenyum.
Oh—Junsu mengangguk mengerti.
“Lalu kau, Kyu? Tidak ada penolakan apapun darimu? Dijodohkan dengan
orang yang sama sekali tidak dikenal kan sama sekali tidak menarik” Tanya pria
imut itu menatap Kyuhyun.
Pria berkulit pucat itu mengindikkan
bahunya.
Membuat Junsu mendengus dengan cepat.
“Membosankan, padahal aku berharap akan ada sedikit drama di sini”
Gerutunya.
“Kau terlalu banyak menonton film” Kekeh Yoochun geli.
“Uhm—permisi”
Eoh?
Kelima pemuda itu selain Jaejoong
refleks menoleh ke sumber suara halus yang menginterupsi percakapan mereka.
Yunho masih tetap sibuk mengecup-kecup
kecil lehernya Jaejoong, hanya matanya saja yang bergerak menatap gadis cantik
yang berdiri di samping meja mereka.
Gadis berambut panjang itu tampak gugup,
ia melirik Yunho malu-malu—tidak peduli apa yang sedang dilakukan namja tampan
itu.
“A—Aku ingin memberikan ini untuk Yunho Sunbae” Ungkap gadis cantik itu
bergetar.
Kyuhyun dengan cepat menatap Jaejoong,
kentara sekali ia penasaran akan reaksi namja cantik itu.
Tapi Jaejoong sama sekali tidak terusik.
Bahkan mengalihkan pandangannya saja tidak.
Kyuhyun mengerutkan dahinya.
“Aku tidak menerima hadiah apapun selain dari Jaejoong” Jawab Yunho
tajam.
Mata musangnya menatap tidak suka gadis
yang menurutnya sudah mengganggu kesibukannya itu.
Gadis cantik itu tersentak. Matanya
basah dengan cepat. Ia meletakkan kotak kadonya di atas meja dan segera berlari
meninggalkan kantin.
Junsu bertepuk tangan dengan senang.
“Itu baru namanya drama!” Serunya tertawa.
Yoochun dan Changmin hanya tersenyum
melihat kelakuan pria imut itu.
“Eeh?” Kyuhyun berseru kaget ketika Changmin sudah mengambil kotak
tersebut dan membuka kertas kadonya.
“Kalau Yunho Hyung tidak mau, berarti ini boleh untuk siapa saja, tapi
biasanya kalau isinya bukan makanan akan selalu kami buang” Ujar Changmin
menjawab kebingungan tunangannya.
“Oh! Gadis itu memberikan miniatur biola
stradivari untuk Yunho! Ini kan kesukaannya Jaejoongie” Seru Yoochun cepat.
Jaejoong mendengus.
“Buang saja. Aku punya biola aslinya” Ujarnya dingin.
“Oke” Sahut Changmin segera melemparkan miniatur tersebut ke dalam
tempat sampah.
Para siswi yang duduk di sekitar mereka
mendesah kecewa.
Walaupun hanya miniatur tapi benda itu
berharga tinggi.
Mungkin senilai mobil yang mereka miliki.
“Gadis yang malang” Gumam Kyuhyun pelan.
-------
Cho Kyuhyun sedang berjalan bersama
Changmin saat ini.
Mereka berdua baru saja keluar dari
ruang klub dan akan menuju kelas.
Pria berkulit pucat itu sesekali melirik
para siswa yang berlalu-lalang di koridor yang mereka lalui.
Ia bisa mendengar bisikan anak-anak
tentang betapa beruntungnya ia bisa menjadi tunangan sang pangeran sekolah dan
bergabung dengan kelompok pemuda elit di sekolah.
Tapi ia juga mendengar sesuatu yang
lain.
Sesuatu yang mengusik dirinya.
Pria berkulit pucat itu menghentikan
langkahnya, ia meremat jemari Changmin yang bertautan dengan tangannya.
Membuat pria berwajah kekanakan itu
menatapnya bingung.
“Ada apa?” Tanya Changmin mendekati tunangannya.
“Aku ke toilet dulu, kau duluan saja” Sahut Kyuhyun tersenyum.
Pria berwajah kekanakan itu mengangguk.
Ia memberi kecupan singkat di dahi
Kyuhyun sebelum beranjak pergi meninggalkan tunangannya.
Membuat Kyuhyun terkejut akan sikap
Changmin.
Ia bisa merasakan pipinya bersemu merah.
Aish.
Namja berkulit pucat itu berdecih dan
segera melangkahkan kakinya menuju toilet koridor.
Tapi ia tidak masuk ke toilet pria, ia
membuka pintu toilet perempuan dan dengan cepat mendorong gadis yang sudah
mengusik ketenangannya tadi.
Beberapa siswi yang sedang di toilet
terutama teman-teman dari gadis tersebut menjerit kaget.
Satu karena kehadiran Kyuhyun di toilet
ini dan dua karena pria itu mendorong gadis berambut panjang itu dengan sangat
keras hingga gadis itu terbentur westafel.
“A—Apa yang kau—”
“Dengar, sedikit saja kau mengusik Kim Jaejoong maka kau akan berhadapan
denganku! Arasseo?!”
DEG.
Gadis cantik itu terkejut.
Mata sipitnya membulat sempurna
mendengar bentakan Kyuhyun.
Ia bisa mendengar bisikan-bisikan tidak
percaya dari siswi-siswi yang ada di sekitarnya.
“Atas dasar apa kau menuduhku seperti itu? Aku—AKH!”
Gadis cantik itu berjengit kaget saat
Kyuhyun mendekat dengan sangat cepat dan menjambak rambut panjangnya dengan kuat
lalu membenturkan dahinya ke cermin westafel hingga cermin tersebut retak.
Tidak mengacuhkan jeritan kaget para
siswi yang ada di sana.
“Kau pikir aku tidak dengar tentang rencana busukmu untuk mengerjai
Jaejoong eoh? Aku tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi bahkan di dalam
mimpimu sekalipun!” Seru Kyuhyun marah.
Gadis cantik itu mengerut ketakutan.
Air matanya sudah jatuh membasahi
pipinya saat ia melihat darah merembes dari dahinya melalui cermin.
Kyuhyun mendorong kepala gadis tersebut
dan membersihkan tangannya dengan saputangan.
Ia menatap nyalang gadis berambut
panjang itu.
“Kau pikir wajahmu itu cantik? Bahkan mendekati saja tidak! Kau hanya
gadis yang penuh dengan kebusukan! Bersyukurlah karena aku tidak menghancurkan
wajah palsumu itu!” Desis Kyuhyun berjengit.
Pria berkulit pucat itu berbalik, ia tersenyum
jahat ketika gadis-gadis yang ada di sana dengan segera mengerubungi gadis
berambut panjang itu.
“Jadi kau berniat menjahati Jaejoong Sunbae? Kau pikir penolakan Yunho
Sunbae di kantin kemarin itu salahnya Jaejoong Sunbae eoh?”
“Sepertinya ada yang salah dengan otakmu”
“Namamu Ahn Yoojung, bukan? Apa kau ingin kami membelah kepalamu dan
memperbaiki otakmu eh?”
Kyuhyun membuka pintu toilet dan membeku
mendapati tunangannya sudah berdiri di sana.
Mata pria itu membulat tidak percaya.
Jadi Changmin tidak benar-benar
meninggalkannya?
Shit, desis Kyuhyun
dalam hatinya.
“Jangan kau pikir kau bisa mengelabuiku, Cho Kyuhyun, aku lebih pintar
darimu. Kau ini pria nakal, ya, ternyata?” Ujar Changmin menyeringai.
Kyuhyun mengerutkan dahinya.
Ia bersidekap di hadapan pria tinggi
itu.
“Lalu?” Tanya Kyuhyun dengan jantungnya yang berdebar tidak karuan.
Pria berwajah kekanakan itu tidak
menjawab.
Ia hanya merangkul bahu kekasihnya dan
membawanya menjauhi toilet.
“Ayo kembali ke kelas, lama sekali kau di sana, kurasa Minho Sam sudah
masuk” Ujar Changmin santai.
Eoh?
Namja berkulit pucat itu terkejut.
Ia segera mendongak menatap wajah tampan
Changmin.
Pria itu tidak terlihat marah atau
apapun itu karena tindakannya tadi.
Kepala Kyuhyun segera berpikir dengan
cepat.
Dan sedetik kemudian ia tersenyum miring
mendapati jawabannya.
Semua
orang berada dalam jeratan pesona Kim Jaejoong.
Semua
orang akan berusaha untuk melindunginya.
“Aku suka aksimu tadi” Komentar Changmin tiba-tiba.
Dan Kyuhyun tertawa.
-------
Jung Yunho membuka matanya ketika ia
merasakan sesuatu mengetuk-ketuk bibirnya.
Pria tampan itu mendapati kekasihnya
yang berbaring menyamping ke arahnya dan masih mengetuk-ketukkan jari
telunjuknya di bibir Yunho.
Namja tampan itu segera mengecup
telunjuk nakal tersebut dan memasukkannya ke dalam mulutnya.
Ia mengulurkan tangannya untuk menahan
pergelangan tangan Jaejoong agar tetap berada di dalam sana.
Pria cantik itu berjengit—kentara sekali
pipinya bersemu merah.
Membuat Yunho tersenyum nakal kepadanya.
“Tidurmu pulas?” Pertanyaan yang tidak pernah tidak Jaejoong ajukan
kepadanya setiap kali ia membuka mata.
Yunho melepaskan telunjuk Jaejoong dan
tersenyum.
“Tidak pernah sebaik ini” Dan jawaban yang selalu sama setiap kali pria
cantik itu bertanya.
Jaejoong segera beringsut masuk ke dalam
pelukan Yunho.
Yang segera diterima dengan senang hati
oleh namja tampan itu.
“Aku rindu Umma dan Appa” Keluh namja cantik itu merengut.
Yunho menunduk, mengecup lembut puncak
kepala Jaejoong dan mengusap lengan kekasihnya.
“Kita bisa mengunjungi mereka jika kau mau”
“Aku tidak mau bolos sekolah”
“Kalau begitu aku akan menghubungi mereka agar kembali dalam waktu dekat
untuk menemuimu”
“Ide yang cukup bagus”
“Kau senang?”
“Uhm”
Namja tampan itu mendesah lega.
Ia akan selalu melakukan apapun untuk
membuat kekasih cantiknya senang.
Jaejoong menggerakkan kepalanya ke arah
pintu.
Ia meremas tangan Yunho.
“Seseorang datang” Ucapnya.
TOK
TOK TOK.
“Tuan Muda, sudah saatnya bangun”
Oh—itu Nana, seperti biasanya.
“Aku akan menemuinya, kau cuci muka saja dulu” Ujar Yunho seraya membawa
pria cantiknya untuk duduk.
Jaejoong menurut patuh.
Pria cantik itu mendapatkan kecupan
lembut dari Yunho sebelum melangkah menuju kamar mandi.
CKLEK.
“Kami sudah bangun, kau bisa pergi sekarang” Ujar Yunho setelah ia
membuka pintu.
Gadis berambut blonde itu mengangguk.
Ia menunduk sopan dan segera berjalan
menjauhi kamar tersebut.
Diam-diam mengeluh karena bukan Jaejoong
yang membuka pintu.
Sementara Yunho sudah mendengus.
Ia tidak bodoh untuk tahu siapa saja
yang menyukai kekasihnya.
Tidak terkecuali maid blonde itu.
Pria tampan itu kembali menutup pintu
kamar dan menyusul Jaejoong ke dalam kamar mandi.
.
.
.
“Tidak biasanya kalian sudah tidur sepulang sekolah” Ujar Keybum seraya
memeluk lengan Jaejoong yang baru saja duduk di sampingnya.
“Jaejoong bilang ia mengantuk, jadi aku menemaninya” Sahut Yunho
tersenyum tipis.
Wanita cantik itu mendesah pendek.
“Kalian tidur lama sekali, ini sudah jam 7 malam, padahal Umma ingin
mengajak Jaejoongie jalan-jalan”
Changmin yang duduk di sofa sebelah
terkekeh masih menatap layar televisi raksasa yang tergantung di hadapan
mereka.
“Umma terlalu manja” Ujarnya.
“Berhenti mengatai Ummamu, bagaimana hubunganmu dengan Kyuhyun?” Ketus
Keybum memukul kepala putra bungsunya.
“Baik, aku akan mengundangnya untuk makan malam bersama kita besok”
“Bagus, karena Umma tidak ingin siapapun berhubungan denganmu kecuali
pria itu”
Changmin memutar bola matanya.
“Umma tenang saja, lagipula aku juga tidak berniat untuk berhenti
dengannya”
Jung Jinki yang sedari tadi diam kini
menolehkan wajahnya dari televisi.
Ia memandang si cantik Jaejoong yang
selalu menjadi kesukaan keluarganya.
“Joongie, Appamu memberi kabar sore tadi, ia bilang ia akan pulang
minggu ini”
“Umma?”
“Ya, bersama Ummamu tentu saja, kau ingin hadiah apa?”
“Aku akan menelepon Appa nanti”
Jinki mengangguk.
Ia tersenyum dan kembali menonton film.
“Kabar yang bagus sekali~! Kita bisa makan malam bersama dan berbelanja
dengan Ummamu juga, sayang!” Seru Keybum tersenyum cerah.
“Oh, bagaimana kalau Kyuhyun datangnya saat Aboji dan Omoni pulang saja,
Umma?” Celetuk Changmin menaikkan alisnya.
“Ya! Itu juga bagus! Lebih baik kalau Heechul dan Hangeng juga mengenal
tunanganmu”
“Baiklah, aku akan mengabarinya nanti”
Keybum kembali menoleh kepada Jaejoong.
Ia tersenyum manis.
“Kita makan malam sekarang, sayang?” Tanyanya lembut.
Jaejoong mengangguk.
Wanita cantik itu segera berdiri dan mengajak
suami dan si bungsu Changmin untuk ke ruang makan.
Sementara Jaejoong sudah memeluk lengan
Yunho dan menyandarkan kepalanya di bahu namja tampan itu.
“Padahal aku baru saja ingin mengajak mereka untuk makan, ternyata tidak
hanya aku yang lapar di sini” Ujar Yunho tersenyum.
“Kapan sih kita pernah berbeda pikiran?” Gumam Jaejoong tersenyum tipis.
Yunho segera memberi kecupan sayang di
dahi namja cantik itu.
Ia balas tersenyum.
“Tidak pernah” Bisiknya lembut.
Jaejoong mengangguk.
Ia mempererat pelukannya di lengan
Yunho.
“Aku suka” Ujarnya balas berbisik.
“Bagaimana menurutmu kalau kita juga mengajak Junsu dan Yoochun di acara
keluarga akhir minggu nanti?” Tanya Yunho seraya membantu kekasihnya untuk
duduk di kursi meja makan.
Jaejoong menaikkan alisnya.
Pria cantik itu segera menoleh menatap
Keybum yang sedang menaruh lauk di atas piring suaminya.
“Apapun jika kau senang, sayang” Ucap wanita cantik itu tersenyum.
Changmin dan Jinki saling melirik,
kemudian mereka kembali sibuk dengan makanan masing-masing.
Yah, memang sudah tidak asing lagi
melihat Jung Keybum yang begitu memanjakan namja cantik itu.
-------
“Kau baik-baik saja Hyung?”
Changmin menatap khawatir pria cantik
itu.
Jaejoong tampak pucat, ia sedang duduk bersandar
pada kepala ranjang.
“Pusing” Keluh pria cantik itu mengerutkan dahinya.
Changmin mendesah pendek.
Mereka baru saja kembali dari Jepang
dalam rangka menjalankan liburan sekolah yang telah diatur oleh appanya Junsu.
Pria berwajah kekanakan itu melirik
Kyuhyun yang berdiri di sampingnya.
Well, Kim Jaejoong
mungkin terlihat baik-baik saja.
Tidak banyak yang tahu kalau namja
cantik itu bertubuh lemah.
Ia tidak bisa berlama-lama di dalam
pesawat.
Selalu mabuk laut kalau naik kapal
pesiar.
Tidak bisa terbakar sinar matahari
langsung.
Dan alergi hujan.
Sikap protektif Heechul sejak Jaejoong
lahir membuat pria cantik itu tidak kebal terhadap apa pun.
Hal yang selalu disesali wanita cantik
itu sampai kapanpun.
“Lebih baik kau tidur saja Hyung, tapi minum obat dulu, ya?”
CKLEK.
Pintu kamar hotel itu terbuka oleh
Yunho.
Pria tampan itu segera menghampiri
kekasihnya dan duduk di pinggir ranjang.
“Ini obatnya, Jae, kka” Ujar namja tampan itu menyerahkan dua kapsul
berbentuk lonjong kepada Jaejoong.
Kyuhyun segera menyerahkan segelas air
mineral yang sedari tadi dibawanya.
Mereka semua memperhatikan Jaejoong yang
sedang menelan obat.
“Aku akan menemani Jaejoong tidur, kalian kembalilah” Ujar Yunho tanpa
menatap Changmin dan Kyuhyun.
Pria berwajah kekanakan itu segera
menggenggam tangan Kyuhyun dan membawanya keluar kamar.
Meninggalkan Yunho yang sudah berbaring
di samping Jaejoong dan mendapatkan pelukan dari namja cantik itu.
“Jaejoong tidak apa, kan? Kami kesulitan mencari obat yang cocok
untuknya karena ia tidak bisa minum sembarang obat” Cerocos Yoochun tepat saat
Changmin dan Kyuhyun menutup pintu kamar.
Kyuhyun tersenyum tipis, ia menggeleng.
Yang segera disambut dengan helaan nafas
lega dari pria chubby itu.
“Lihat, banyak sekali yang menunggu Jaejoong Hyung” Bisik Kyuhyun
menarik lengan tunangannya.
Changmin menaikkan alis.
Ia tidak buta untuk melihat puluhan
siswi yang berkumpul di koridor hotel dan ribut membicarakan Jaejoong.
“Biarkan saja, nanti mereka juga bubar sendiri. Kkaja, kita makan” Sahut
pria kekanakan itu santai.
Kyuhyun mengangguk patuh.
Ia segera memeluk lengan Changmin dan
mengikuti langkah kaki si bungsu Jung itu.
“Aku penasaran bagaimana ceritanya mereka berdua bisa bertemu” Ujar
Kyuhyun dalam rangkulan tunangannya.
“Tidak menarik. Saat kami kecil kami merayakan ulang tahun Yunho Hyung,
yah, seperti biasanya. Hanya saja yang berbeda dari waktu itu adalah kedatangan
dari sahabat Umma dan Appa beserta putra tunggalnya” Balas Changmin tersenyum
simpul.
“Hm? Lalu?”
“Lalu Yunho Hyung berkata ia menginginkan Jaejoong Hyung sebagai hadiah
ulang tahunnya, hahahaha, lucu sekali!”
Eoh?
Namja berkulit pucat itu menaikkan
alisnya.
Mendongakkan wajah memandang Changmin
yang sudah tertawa geli.
“Itu hal yang aneh untuk sebuah hadiah ulang tahun” Komentarnya bingung.
“Ya, Hyungku memang selalu diluar dugaan. Tapi Jaejoong Hyung tidak
menolak sama sekali. Sedari kecil mereka berdua memang sudah dekat dan tidak
berteman dengan yang lain. Bertemu dengan Yoochun dan Junsu saja karena aku”
Ucap Changmin seraya menghentikan langkah kakinya.
Kyuhyun mengerutkan dahinya menatap
Changmin yang tampak tersenyum di hadapannya.
Ia baru saja akan bersuara—tapi bibir
Changmin sudah lebih dulu bergerak memotong ucapannya.
“Diam sebentar, aku ingin menciummu sekarang”
“M—mwo? Kenapa tiba-ti—”
“Tutup matamu”
Uh. Pipi Kyuhyun merona dengan cepat.
Namja berkulit pucat itu mengulurkan
tangannya mencengkram lengan baju Changmin memastikan tunangannya itu tidak
menipunya.
Baru saja Kyuhyun akan memejamkan
matanya, namun Changmin sudah lebih dulu menabrakkan bibirnya dengan bibir
Kyuhyun.
Membuka mulutnya melumat bibir basah
tersebut dengan gemas.
Jantung Kyuhyun berdebar sungguh
kencang.
Kakinya terasa lemas—hingga ia terpaksa
menjatuhkan dirinya ke dalam pelukan namja berwajah kekanakan itu dan mendesah
kaget saat dengan tiba-tiba pula si bungsu Jung itu melepaskan ciuman mereka.
Mata bulat Changmin berkilat jahil.
Ia menyunggingkan senyum miringnya seraya
mengusapi pipi Kyuhyun yang merona merah.
Manis sekali, pikirnya.
“Kkaja” Ujar Changmin seraya menarik Kyuhyun untuk kembali melanjutkan
langkah mereka.
Tidak mengacuhkan tunangannya yang masih
dalam keadaan kaget.
Oh—itu ciuman pertamanya.
Dan Jung Changmin itu benar-benar tidak
bisa ditebak.
Kyuhyun menggigit bibir bawahnya erat.
Rasa Changmin masih tertinggal.
Membuat jantungnya tidak bisa berhenti
berdebar-debar dengan sangat kencang.
-------
Yunho tidak bisa berbuat banyak—karena
Kim Heechul sudah tiba dan tidak mau melepaskan Jaejoong sedetikpun.
Pria tampan itu hanya dapat terdiam
memperhatikan bagaimana kekasih hatinya tertidur dengan nyaman di atas pangkuan
wanita cantik itu.
Yoochun dan Junsu terkikik geli di dapur
membicarakan betapa lucunya Jung Yunho yang selalu berkuasa itu tidak berkutik
di hadapan Kim Heechul.
“Junchan, sudah waktunya makan malam, bisa panggilkan Changmin dan
Kyuhyun?” Ujar Keybum yang baru saja selesai menata makanan di atas meja makan
super besar itu.
Junsu tersenyum manis.
Ia mengangguk dan segera beranjak menuju
tangga mewah yang melingkar di ruang tengah.
Meninggalkan Yoochun yang mengobrol
dengan Keybum di dapur.
Namja imut itu menghela nafas ketika ia
sampai di lantai dua.
Melangkahkan kakinya dengan cepat dan
membuka pintu kamar Changmin tanpa mengetuknya terlebih dahulu.
Dan detik berikutnya Junsu segera
memutar bola matanya.
Menatap sepasang maniak game yang sedang bertanding di depan
layar monitor super besar kebanggaan Changmin.
“Yah! Waktunya makan malam!” Seru Junsu lantang.
Tidak ada yang menyahut.
Changmin dan Kyuhyun sedang sibuk saling
mengalahkan satu sama lain.
Membuat Junsu berdecak jengah dan
memukul kepala mereka berdua.
“Aish! Lihat apa yang kau lakukan?! Seharusnya game ini bisa di-save!” Teriak
Changmin kesal.
Kyuhyun mendengus keras.
Ia meletakkan stik-nya dengan kasar di
atas hambal dan menatap tidak senang namja imut itu.
Tapi Junsu tidak peduli.
Ia sudah bersidekap di hadapan kedua
namja tersebut.
“Kalian bisa bertanding sepuasnya setelah menikah nanti, jadi jangan
protes, Key Jumma sudah memanggil untuk bergabung ke ruang makan” Ujar Junsu
tegas.
Kyuhyun masih marah—tapi ia tidak bisa
menolak rona merah di pipinya mendengar ucapan frontal Junsu.
Namja berkulit pucat itu segera beranjak
dari duduknya dan menyusul Junsu yang sudah berjalan meninggalkan kamar
Changmin.
Jangan sampai pria berwajah kekanakan
itu melihat wajahnya, aigoo, ia malu sekali.
“Chullie, bisa bantu aku sebentar? Aku tidak bisa menata yang satu ini
tanpamu”
Junsu dan Kyuhyun yang sedang berjalan
menuruni tangga melirik ruang tengah saat suara Keybum terdengar dari arah
dapur.
Heechul meringis memperhatikan
Jaejoongnya masih tertidur pulas.
Wanita cantik itu menatap Yunho dan meminta
tunangan putranya itu untuk menggantikan dirinya memangku kepala Jaejoong.
Segera saja namja tampan itu bangkit
dengan penuh semangat.
Ia memindahkan kepala Jaejoong dengan
sangat pelan dan mendesah lega ketika ia berhasil melakukannya.
Junsu dan Kyuhyun yang melihat hal
tersebut tanpa pikir panjang segera berjalan memasuki ruang makan.
“Ngh”
Namja cantik itu mengeluh pelan dan
membuka mata bulatnya.
Mengerjap-kerjap bingung mendapati Yunho
yang memenuhi pandangannya.
“Ommoni sedang menyiapkan makanan di dapur” Ujar Yunho menjawab
kebingungan kekasih hatinya.
Jaejoong mendesah pendek.
Ia mengulurkan tangannya memeluk leher
Yunho dan menariknya hingga ia terduduk dari baringnya.
Mengambil kesempatan untuk mencuri satu
kecupan kilat dari bibir seksi Yunhonya.
“Ow! Hyung!” Seru Changmin yang sedang berjalan menuruni tangga.
Mata besar Jaejoong mendelik menatap si
bungsu Jung yang jahil itu.
Tapi Changmin tidak takut—ia malah
tertawa sendiri seraya memasuki ruang makan.
Yunho segera membantu Jaejoong untuk
berdiri dan membawanya ke tempat di mana semua orang sudah berkumpul.
Keybum dan Heechul juga sudah selesai
dengan segala urusan mereka dan duduk dengan anggun di samping suami
masing-masing.
Makan malam tersebut berjalan dengan
lancar dan menyenangkan.
Heechul tidak bisa berhenti memaksa
siapapun untuk berbagi cerita mengenai Jaejoongnya yang pendiam selama ia tidak
ada.
Junsu terus berceloteh sesuka
hatinya—terkadang mengundang tawa hangat dari orang-orang yang berkumpul di
sana.
“Sejak tadi aku belum mendengarmu berbicara, jadi kau tunangan si badung
Changmin, eh?” Ujar Heechul menaikkan alisnya memandang Kyuhyun.
Namja berkulit pucat itu mengangguk.
Tersenyum sopan kepada wanita cantik
itu.
“Rasanya waktu cepat sekali berlalu, anak-anak kita sudah dewasa” Ujar
Heechul menyenggol tangan Keybum di atas meja.
Wanita bermata kucing itu mengangguk.
“Ya, tidak lama lagi pernikahan besar yang sudah lama kita rencanakan
akhirnya dapat dilaksanakan, aku sudah tidak sabar” Ujarnya lembut.
Yoochun dan Junsu mengernyitkan dahi
mereka bingung.
Memandang dua wanita cantik itu dengan
penuh tanya.
“Aigoo, siapa lagi kalau bukan Yunho dan Jaejoong? Changmin dan Kyuhyun
kan baru saja bertunangan” Ujar Hangeng Kim—Ayah Jaejoong—tertawa geli.
“Mwo? Menikah? Cepat sekali!” Seru Yoochun kaget.
“Tapi bagi mereka ini sudah cukup lama, iya kan, Joongie sayang?” Ujar
Heechul menggoda putra tunggalnya.
Jaejoong mengindikkan bahunya—namun
detik berikutnya ia mengangguk membenarkan.
Junsu dan Yoochun sudah terlibat
perbincangan seru seputar pernikahan yang akan diadakan dalam waktu dekat nanti
bersama Heechul dan Keybum.
Changmin masih sibuk makan sementara
kedua kepala keluarga yang juga duduk di sana sudah membicarakan hal-hal ringan
seperti berita olahraga.
Mata besar Jaejoong bergerak
pelan—mengamati orang-orang kesayangannya yang tampak begitu bahagia di
sekitarnya.
Lalu ia melirik Yunho yang sedang
menjauhkan garpu Changmin dari piringnya.
Tersenyum tipis—Jaejoong beralih menatap
Kyuhyun.
Namja berkulit pucat itu terkejut ketika
mata sipitnya bertemu dengan mata bulat Jaejoong yang berwarna cokelat
gelap—seperti cokelat cair yang membeku.
Beberapa saat saling memandang, kemudian
Kyuhyun kembali dikejutkan dengan senyuman manis yang Jaejoong berikan
kepadanya.
Mata Kyuhyun mengerjap—dalam sekejap
dadanya terasa hangat.
Jaejoong mengulurkan tangannya kepada
namja berkulit pucat itu dan memiringkan kepalanya lucu.
“Kau mau menjadi temanku?” Tanya namja cantik itu lembut.
Kyuhyun masih terkejut, tapi dengan
cepat ia segera menguasai dirinya.
Namja berkulit pucat itu mengangguk dan
balas tersenyum manis.
Mengenggam tangan lembut Jaejoong yang
terasa hangat dan menyenangkan.
Yunho melirik Changmin—dan mereka mendengus
lucu satu sama lain.
Ternyata butuh waktu yang cukup lama
untuk Jaejoong mengamati Kyuhyun.
Ia tidak terbiasa dengan orang
baru—tentu saja.
Tapi dari pengamatannya dan
laporan-laporan yang diberikan oleh Changmin dan Yoochun kepadanya membuatnya
menyukai kehadiran namja berkulit pucat itu.
Terutama aksi kejamnya di toilet wanita
saat di sekolah beberapa waktu yang lalu.
Sementara Kyuhyun sudah melepaskan
tangan Jaejoong dengan takjub.
Wow, ia menyentuh Kim Jaejoong!
Kim Jaejoong yang selama ini membangun
dinding terhadap dunia luar.
Kesayangan Yunho yang sangat untouchable.
Oh—Kyuhyun mengerti sekarang.
Ia sudah bukan orang asing lagi
sekarang.
Karena namja cantik itu sudah membiarkan
Kyuhyun untuk dekat dengannya.
Menarik, pikir Kyuhyun tersenyum miring.
Segala hal tentang kekasih Jung Yunho
itu selalu penuh dengan kejutan.
Dan ia suka dengan kejutan.
Rasanya jadi tidak sabar untuk
menghabiskan waktu lebih banyak bersama namja cantik itu.
Yunho terlalu tampan untuk menjadi
Hyungnya.
Ia lebih suka seseorang yang cantik seperti
Jaejoong.
Ternyata tidak buruk juga menjadi
tunangan dari seorang Jung.
END.
Ige mwoyaaa ahahahaha ini aneh, nggak
ngerti kenapa bisa ada ini wkwkwk
Nggak jelas intinya apaan wkwkwk
Ceritanya yunjae tapi fokusnya minkyu
ahahahaha maafkaan, lagi suka sama mereka soalnya ahahaha *plakk*
Ko gx ada cerita'a ka..?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusengga ada squelnya ya????
BalasHapusini engga tersentuh maksudnya dari kecil udah nempel sama yunho aja gitu kan?
ayo kak bikin squel pleaseeeee
Mampir lagi 2024
BalasHapus