This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Rabu, 28 Agustus 2013

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/WEDDING DRESS SPECIAL

Tittle: WEDDING DRESS SPECIAL EDITION (Epilog of Wedding Dress)

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-friendship-fluffy-incest-garuk sawah

WARNING:BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*

CAUTION: JUNG JAEHO DAN JUNG JUNHON MILIK AUTHOR SETANGKAI!


-------


  “Gaun itu hancur sekalipun, aku masih tetap bisa memperbaikinya sesempurna mungkin. Tapi kalau kedua putra kita yang terluka, tidak ada di antara kita berdua yang dapat menyembuhkannya. Bahkan luka tersebut akan meninggalkan bekas pada mereka”

.
.
.

DDRRTT…DDRRTTT…

  “Hngghh?”

  “Baby, ponselmu bergetar”

  “Uunn..Banting saja Yunnie yaah..Hhmm..”

  “Aigoo, itu pasti Changmin, aku masih mengantuk sayang, jawab teleponnya sekarang”

  “Changmin? Siapa dia? Hmm..AH! PAGI INI JADWAL PEMOTRETAN!!”


Yunho memijat kepalanya pelan karena Jaejoong mendadak melompat dari ranjang setelah bergeliat tidak jelas.
Ia bahkan segera memasuki kamar mandi mengacuhkan ponselnya yang masih bergetar di meja nakas.
Ckck.

Semalam Jaejoong memang tidur telat karena jadwalnya yang semakin padat menjelang Natal.
Namja cantik itu akan menjadi model Music Video milik Matsubara Sera yang mencoba terjun ke dunia tarik suara di Jepang.
Well, awalnya Jaejoong menolak karena ia lelah pergi dan kembali dari Jepang terus menerus.
Tapi mengingat persahabatannya dengan model cantik berwajah oriental itu membuatnya tidak bisa berkata tidak.

DRAP DRAP DRAP!

Jaejoong berlari kencang menuruni tangga setelah ia bersiap.
Namja cantik itu menghampiri Yunho yang sedang menyeduh teh hangat di meja makan.
Namja tampan itu masih terlihat acak-acakan karena belum mandi.

  “Jja, buka mulutmu” Ujar Yunho seraya menyodorkan sepotong roti bakar cokelat.

Jaejoong menurut patuh.
Ia segera menggigit roti tersebut dan meraih botol minumannya yang berisi susu hangat di atas meja.

  “Hakhu fhergi dhulu bhear!” Teriak Jaejoong dengan mulut yang tersumpal roti.

Yunho tertawa geli mendengarnya.

  “UMMA! BEKAL KAMI OTTE?!”

Eoh?
Jaejoong yang sedang terburu-buru memakai sepatunya menoleh ke belakang.
Menatap kedua putra kembarnya yang kini berusia empat tahun.
Mereka berdua sangat lucu!

  “Kita beli bekal langsung jadi di minimarket hari ini” Sahut Yunho dari dapur.

Jaejoong tersenyum miris menatap putra-putranya.
Kemudian ia melambai dan segera berlari keluar rumah menuju mobilnya.
Meninggalkan Jaeho dan Junhon yang kini merengut lucu.

  “Jaejae mau masakan Ummaa~!” Jerit Jaeho kesal.

  “Umma sibuk, sayang, bekal mini market juga enak kok, atau mau Appa saja yang buatkan?”

  “ANDWAAAEE!!”

Cih.
Yunho mendengus melihat reaksi histeris Jaeho dan Junhon barusan.
Apa yang salah dengan masakannya? Cukup enak kok, walaupun berantakan -_-

  “Yasudah, kita mandi sekarang, setelah ini Appa akan mengantar kalian ke Playgroup

Jaeho dan Junhon mengangguk kompak.
Mereka segera berlari menaiki tangga menuju kamar.


-------


  “My sweet delight~ Ma My sweet delight~

Jaejoong tersenyum kecil melihat Sera yang sedang mengambil gambar untuk potongan Music Video-nya di sana.
Ia sama sekali tidak keberatan menunggu sampai bagian ketiganya diambil setelah ini.
Lagi pula ia cukup suka dengan lagu manis yang dinyanyikan yeoja bermata azure tersebut.

  “Yak! Istirahat lima menit!”

Matsubara Sera membungkukkan tubuhnya kepada para staff sebelum ia berlari menemui Jaejoong.
Yeoja cantik itu terlihat begitu bersemangat.

  “Nii-chan! Bagaimana penampilanku barusan?”

  “Bagus sekali,short dress putih yang ditempeli boneka es krim ini lucu sekali”

  “Hountouni? Sebenarnya ini edisi mini dari Wedding Dress, lho, hehehe”

  “Aku tahu, karena itu terlihat bagus”

  “Hehehe, setelah ini giliran Nii-chan kan?”

  “Hmm, aku akan mengambil gambar bersama Eunjae”

  “Itu bagus! Aku yang meminta agar kau dipasangkan bersama Eunjae, soalnya cuma dia satu-satunya model Asia yang mirip dengan suamimu~”

  “Mwo? Jadi sebenarnya kau bermaksud membuat kisah cinta antara lelaki di sini?”

  “Kupikir kau sudah sadar, ternyata belum”

Jaejoong mencibir.
Ia menjitak pelan kepala gadis itu.

  “Habisnyaa, manajerku meminta suamimu untuk membantu Music Video-ku, tapi ia menolak karena ingin menjaga butiknya”

  “Nani?! Kau mengajak Yunnie juga?”

  “Aku hanya ingin melihat kalian berdua ada di MusicVideo-ku, Nii-chan, kalian sangat serasi”

  “Tapi suamiku itu terlalu tampan, Sera-chan, aku tidak ingin semua orang jatuh cinta padanya”

Ck.
Sera mendelikkan mata sipitnya.
Membuat Jaejoong tertawa geli.

Ah!

Yeoja berambut cokelat gelap itu menarik lengan baju Jaejoong.
Ia tersenyum manis.

  “Nii-chan! Aku sudah beli majalah yang membahas tentang dirimu! Disana ada foto Jaeho dan Junhon! Kyyyaaa~!”

  “Sera,lagi-lagi kau membeli majalahku”

  “Aku kan fans nomor satu!”

  “Hai’ Hai’

  “Aku serius, Nii-chan! Lain kali bawa mereka kalau kau ke Jepang! Aku ingin memeluk merekaa~”

Jaejoong tertawa.
Ia mengacak rambut yeoja cantik itu dan segera beranjak ketika sang sutradara memanggilnya.


-------


KLING KLING.

Suara bel pintu kaca itu terdengar manis.
Tanda datangnya pengunjung ke dalam butik indah ini.
Yoochun segera bangkit dari duduknya dan menyapa pelanggan mereka.
Namja chubby itu merekomendasikan beberapa Wedding Dress dan tuksedo pengantin yang baru saja diselesaikan Yunho dua hari yang lalu.

  “Indah sekali, tapi aku ingin yang seperti itu” Ujar wanita cantik itu menunjuk Wedding Dress yang terpajang di dalam lemari kaca.

Yoochun tersenyum.
Ia baru saja akan menjawab, namun Yunho sudah lebih dulu memotongnya.

  “Wedding Dress itu hanya ada satu, Nona,tidak akan ada pesanan yang sama dengannya”

Wanita cantik itu berbalik, tersenyum manis kepada Yunho yang berada di belakangnya.

  “Karena gaun itu sangat fenomenal aniya?” Ujarnya tertawa.

  “Lebih tepatnya karena gaun itu sangat berharga” Balas Yunho tersenyum.

Yoochun kembali menggiring pasangan kekasih itu melihat-lihat karya Yunho yang lainnya.
Meninggalkan namja tampan yang kini menghela nafasnya.
Ia berjalan menuju kursinya yang tergeletak di meja dekat pintu masuk.
Mata musangnya bergerak pelan memandang Wedding Dress yang kini menjadi milik kekasihnya itu.

Ah, masih terbayang sampai saat ini bagaimana indahnya sosok Jaejoong ketika ia keluar dari ruang ganti dengan memakai Wedding Dress tersebut.
Seperti malaikat tanpa sayap.
Benar-benar indah.

KLING KLING.

Yunho menoleh menatap pintu kaca itu, ia menaikkan alisnya melihat putra kembarnya yang memasuki butik.

  “Omo, siapa yang menjemput kalian?” Tanya Yunho kaget.

Junhon sudah lebih dulu menghampiri Yunho dan berusaha memanjat kaki Appanya agar ia bisa duduk di pangkuan Yunho.

  “Junsu Jumma” Sahut Jaeho tersenyum.

Eoh?
Junsu?
Kekasihnya Park Yoochun?

  “Lalu, dimana dia? Kenapa tidak masuk?”

  “Unn, katanya mau belanja untuk makan malam bersama Chun Jussi”

Yunho tersenyum.
Ia mengangguk dan membantu Jaeho yang juga ingin duduk di pangkuannya.
Kedua namja berwajah sama itu saling menatap Wedding Dress indah yang terpenjara di balik lemari kaca.
Mereka menarik tangan Yunho dan mendongak menatap mata musang sang Appa.

  “Appa, kenapa gaun itu di sana?” Tanya Junhon bingung.

  “Ne, lemarinya juga terkunci” Sambung Jaeho.

  “Gaun itu tidak dijual, babies” Sahut Yunho lembut.

  “Nee? Kenapa?” Tanya keduanya kompak.

Yunho mengecup lembut puncak kepala keduanya.
Ia tersenyum lebar setelahnya.

  “Karena gaun itu milik uri Umma”

Kedua mata besar Junhon berbinar-binar mendengar hal itu.
Jaeho mengerjap kagum.
Ia mendongak menarik kerah kemeja Yunho.

  “Umma pasti sangat cantik dengan gaun itu ne Appa?”

  “Paling cantik di dunia”

Jaeho tersenyum lebar.
Sementara Junhon masih terdiam dengan kedua mata yang fokus memperhatikan Wedding Dress tersebut.

  “Yunho, bisa kau kesini sebentar?”

Yunho mengangguk.
Ia segera menurunkan si kembar Jung dari pangkuannyadan berjalan menghampiri Yoochun.
Meninggalkan Jaeho dan Junhon yang kini berjalan menghampiri lemari kaca tersebut.
Junhon menempelkan telapak tangannya yang mungil pada lemari tersebut.
Ia mendongak mengagumi indahnya Wedding Dress itu.

  “Hon suka Hyung” Ujar Junhon pelan.

  “Ne, Hyung juga suka” Balas Jaeho tersenyum.

  “Ani, Hon benar-benar suka”

  “Terus?”

  “Pokoknya kalau kita menikah nanti Hyung juga harus memberikan gaun seperti ini untuk Hon”

Eoh?
Jaeho menaikkan alisnya.
Ia mengangguk pasti dan mengecup lembut bibir Junhon.

  “Ungg..Hyung, Hon mau pegang gaunnya, pasti lembut sekali”

  “Tapi tidak bisa, sayang, lemari ini dikunci, tuh ada gemboknya”

  “Tapi Appa bilang gaun ini punya Umma~!”

  “Terus?”

  “Berarti kuncinya ada sama Umma~!”

Jaeho terdiam.
Ia menoleh memperhatikan gembok mungil berwarna emas itu.
Hei, Junhon benar.

Jaeho segera tersenyum lebar.

  “Gwenchana Hon, Hyung akan mendapatkan kunci itu untuk Hon” Ujarnya percaya diri.


-------


Mata musang Jaeho berkilat tajam memperhatikan sang Umma yang sedang membuatkan susu untuk mereka.
Ah, kaus V-Neck yang lebar itu membuat Jaeho dapat memperhatikan dengan jelas sesuatu yang menjadi mainan kalung milik Ummanya.
Sebuah kunci mungil berwarna perak.

  “Jja, ini susunyaa~” Ujar Jaejoong riang.

Junhon memekik.
Ia segera mengulurkan kedua tangannya dan merebu tbotol susu miliknya.
Jaeho menerima botol yang diberikan Jaejoong padanya.

  “Uri Jaejae waeyo? Tidak biasanya kau pendiam seperti ini, baby” Ujar Jaejoong menaikkan alisnya.

Namja cantik itu duduk di samping Jaeho dan memeluk erat putra sulungnya.
Jaeho hanya menggumam tidak jelas.
Jemari mungilnya gatal ingin segera melepaskan kalung yang melekat indah pada leher jenjang Ummanya.

Aish.

  “Unng..Jaejae mau tidur sama Umma malam ini” Gumam Jaeho mengucek matanya.

  “Hon juga! Hon juga!” Jerit Junhon memeluk kaki Jaejoong.

Namja cantik itu tertawa renyah.
Ia mengangguk dan menggendong keduanya menaiki tangga.

CKLEK.

  “Omo, berbahaya sekali menggendong mereka sekaligus seperti itu, BooJae!” Ujar Yunho yang terkejut ketika Jaejoong memasuki kamar mereka.

Namja tampan itu segera turun dari ranjang dan mengambil Junhon dari pelukan Jaejoong.

  “Mereka ingin tidur bersama kita malam ini, sayang” Ujar Jaejoong tersenyum.

Ah.
Yunho mengangguk.
Ia segera menyatukan bantal dan mengatur barisan tidurmereka.

  “Jaejae tidur di samping Umma!” Ujar Jaeho berteriak.

Yunho mengangguk.
Ia segera membawa Junhon tidur di sampingnya.
Namja cantik itu segera mematikan lampu tidur dan memejamkan kedua mata bulatnya.

Perlahan suara deru nafas yang teratur mulai mengisi heningnya ruangan.
Mereka semua sudah tertidur lelap karena pekerjaan yang menumpuk siang tadi.
Termasuk Junhon dan terkecuali Jaeho yang masih terjaga.
Beberapa menit kemudian ia membuka mata musangnya dan menoleh menatap Jaejoong yang tertidur.

Sesuatu yang berkilau tampak di leher jenjangnya.
Jaeho menahan nafas.
Ia menjulurkan tangan mungilnya menyentuh kunci mungil tersebut.
Omo, jantungnya berdebar kencang.
Semoga saja Jaejoong tidak terbangun.

SRET!

Gotcha!
Jaeho tersenyum senang setelah berhasil melepaskan kalung tersebut diam-diam.
Kemudian ia bergerak dan meraih jam digital yang ada di meja nakas dan mengubah waktu alarm-nya.
Jaejoong yang terlambat tidak akan sempat untuk menyadarikalau kalungnya telah hilang anitji?
Jaeho sangat hapal kebiasaan tergesa-gesa Ummanya setiap kali ia bangun terlambat.

Hmp.

Namja almond itu mengembangkan senyum evil-nya.
Kemudian ia berbalik dan mengecup manis bibir Junhon.

  “Hyung akan membahagiakanmu, Honchan” Bisiknya lembut.


-------


Kedua namja berwajah sama itu saling berlarian menuju butik milik Yunho.
Untung saja Junsu berbaik hati untuk menjemput mereka lagi.
Jadi mereka tidak menunggu lama untuk melaksanakan rencana yang sudah disusun rapi.
Namja almond itu mendorong pintu kaca dan menolehkan pandangannya.

Ada Yoochun di sana.

Namja chubby itu hanya tersenyum kepada Jaeho dan Junhon.
Ia malah bereaksi saat melihat kekasihnya yang sedang berada di luar butik.

  “Jaejae, jaga butik ne? Jussi ingin bertemu Junsu Jumma” Ujar Yoochun tersenyum lebar.

Jaeho mengangguk.
Namja chubby itu sudah berjalan meninggalkan butik.
Junhon mengintip ke balik koridor gaun dan tuksedo, ia melihat Yunho sedang sibuk melayani desain gaun pengantin dari pelanggan barunya.
Pasti akan sangat lama.

  “Sekarang, Hyung!” Ujar Junhon riang.

Jaeho menaiki kursi yang sudah dipindahkannya ke depan lemari tersebut.
Ia mencocokkan kunci milik Jaejoong pada gembok tersebut dan memutarnya pelan.

KLIK.

Jaeho tersenyum puas.
Junhon segera mendorong pintu tersebut dan memancarkan mata yang berbinar-binar senang melihat Wedding Dress itu secara langsung.

SRET.

Junhon mengulurkan tangannya mengusapi bagian bawah Wedding Dress tersebut.
Ia tersenyum lebar.

  “Hyung, gaunnya sangat lembut!”

  “Omo! Hon! Jangan disentuh! Tanganmu berlepotan cokelat!”

  “Aniya! Sudah Hon bersihkan!”

  “Jeongmall?”
 
  “Ung!”

Namja cherry itu mengangguk pasti.
Membuat Jaeho tidak berkomentar apa pun lagi.
Ia juga sedang sibuk terpesona akan keindahan gaun tersebut.
Namja almond itu menarik seutas pita berwarna merah darah yang terikat pada bagian pinggang gaun tersebut.

Ia benar-benar gemas akan warna merah yang menyala tersebut.
Sehingga tanpa sadar ia menariknya terlalu kencang dan membuat pita tersebut putus.

DEG.

Jaeho terkejut.
Mata musangnya bergerak gelisah.
Ya Tuhan, apa yang sudah dilakukannya?

  “Omo, Hyung, Hon mau lihat ada berlian atau tidak di balik lipatan ini, tapi Hon terlalu kencang menariknya”

  “JUNHON! Apa yang kau lakukan?! Kau merobek gaunnya!”

Namja cherry itu merengut ketakutan.
Jaeho yang panik segera menarik tangan adik kembarnya keluar dari kotak kaca tersebut.
Ia segera memanjat kursi dan mengunci kembali lemari itu.

  “Kajja! Kita pulang sekarang!” Ujar Jaeho takut.

  “Nee? Sama siapa?” Tanya Junhon bingung.

  “Junsu Jumma masih di luar, gwenchana”

Junhon menurut.
Mereka berdua menoleh sekilas kepada Wedding Dress tersebut, Jaeho dan Junhon saling menggenggam tangan dengan erat.
Mereka ketakutan.
Semoga saja Jaejoong dan Yunho tidak tahu apa pun.


-------


  “Minnie ah,aku lelah sekali, tolak saja semua tawaran pekerjaan untuk seminggu ke depan”

  “Mwo? Apa kau gila? Masih ada lima kontrak lagi sampai Natal minggu depan, dan awas saja kalau kau berulah!”

  “Kau manajer terkejam yang pernah ada! Tidak peduli pada modelmu!”

Changmin memutar bola matanya.
Jaejoong mendengus.
Ia menyilangkan kakinya lebar.

  “Ck! Antarkan aku pulang sekarang! Kau jelek!” Gerutu Jaejoong kesal.

  “Siapa juga yang ingin berlama-lama denganmu? Telingaku bisa meradang!” Balas Changmin mendelik.

Jaejoong menepuk kepala Changmin kasar ketika mobil namja berwajah kekanakan itu berhenti tepat di halaman rumahnya.
Ia tertawa mendengar makian Changmin dari dalam mobil.
Namja cantik itu membuka pintu rumah dan menunduk membuka sepatunya.

DEG.

Jaejoong membeku.
Gerakannya terhenti seketika.
Kedua matanya membelalak lebar.

Biasanya, saat ia menunduk dan membuka sepatu seperti ini, ia melihat sesuatu aniya?
Sesuatu yang bergantungan jatuh dari lehernya?

  “Kalungku!” Jerit Jaejoong panik.

Namja cantik itu sadar kalau ia kehilangan kalung berharganya.
Kalung dengan mainan kunci gembok lemari kaca milik suaminya.
Gosh!
Jaejoong segera berlari masuk ke dalam rumah.
Ia membongkar apa saja yang ada berharap dapat menemukan benda itu.

Namja cantik itu berlari kencang menaiki tangga dan segera membuka pintu kamar dengan kasar.

CKLEK!

DEG!

Jaejoong terkejut melihat kalungnya tergeletak manis di atas ranjang.
Haaahhh.
Ia menghembuskan nafas lega.
Ya Tuhan, ia benar-benar panik tadi.

Namja cantik itu segera meraih kalung tersebut dan memakainya seperti biasa.
Dahinya mengerut bingung.
Kenapa kalung ini bisa lepas? Padahal selama empat tahun ini ia memakainya rantainya tidak pernah putus.

Kkhh.

Jaejoong menghembuskan nafas sekali lagi.
Ia berbaring di atas ranjang dan menerawang memperhatikan langit-langit kamar.
Ah, mendadak ia merindukan Wedding Dress itu.

SSRAK.

Jaejoong melompat bangun dari ranjang.
Ia tersenyum dan beranjak menuju kamar putranya.

CKLEK.

Omo, mereka sudah tidur ternyata.
Jaejoong menghampiri Jaeho dan Junhon yang saling berpegangan tangan manis.
Namja cantik itu mengusap lembut rambut mereka dan mengecup penuh sayang dahi keduanya.

  “Love you, babies” Gumamnya lembut.

Kemudian ia berjalan keluar kamar.
Ia akan pergi ke tempat suaminya sekarang juga.
Ia sangat ingin melihat Wedding Dress itu lagi.

Sepeninggal Jaejoong, kedua namja berwajah sama itu membuka mata mereka.
Junhon menatap takut Hyungnya.

  “Otteyo Hyung? Umma pasti marah besar”

  “Ani, Umma tidak akan tahu kalau itu karena kita..Tenang saja, Hyung di sini”

  “Um..Semoga saja..”

  “Jja, tidurlah”

  “Hon sayangHyung”

  “Hyung lebih sayang Honchan”


-------


Jaejoong memarkirkan mobil Bentley  putihnya yang imut di parkiran.
Ia keluar dari sana dan bersiul manis memasuki butikYunho.
Jemari lentiknya mendorong pelan pintu kaca tersebut.

KLING KLING.

Ah, Jaejoong menyukai bunyi bel yang khas ini.

Namja cantik itu segera mengembangkan senyumnya menatap langsung Wedding Dress miliknya yang berada tepat di hadapannya.
Ia berjalan mendekat.

DEG.

Mendadak Jaejoong menghentikan langkahnya.
Kedua mata bulatnya membelalak lebar.
Tenggorokannya tercekat.
Melihat pita berwarna merah darah yang menghiasi bagian pinggang Wedding Dress-nya tergeletak manis di lantai lemari tersebut.

Jaejoong merasakan dingin di sekujur tulang punggungnya.
Ia segera meraih kenop lemari tersebut dan menarik paksa kalung peraknya hingga membuat benda itu terputus dan meninggalkan lecet pada kulit leher namja cantik itu.

KLIK!

Gembok emas itu terbuka.
Jaejoong segera membuka kasar pintu lemari kaca tersebut dan meraih Wedding Dress-nya.

Gosh!
Gosh!
And gosh!

 “AAAAAHHHHHHH!!!!”

Yunho dan Yoochun yang sedang mendesain Wedding Dress baru di bagian belakang butik tersentak kaget.
Mereka sontak saling berlari menuju bagian depan butik ketika mendengar suara teriakan histeris tersebut.

  “BooJae?!” Teriak Yunho kaget.

Namja tampan itu mengerutkan dahinya mendekati kekasihnya yang sedang berlutut di samping Wedding Dressnya.

  “A-Apa yang terjadi, sayang?”

  “Jung Yunho!! Jujur padaku! Apa yang sudah kau lakukan pada Wedding Dress-ku hah!”

  “M-mwo? Aku tidak tahu, Boo! Jeongmall! Bukankah kau yang menguncinya di sini? Kunci itujuga ada padamu”

  “Wedding Dress kesayanganku rusak, Yunnie! Rusak! Pitanya putus! Bagian bawahnya sobek! AAAHHHHHHH!!!”

  “Ja-Jae, tenanglah, hentikan jeritanmu”

Jaejoong terisak.
Ia bersandar pada dinding lemari kaca seraya menutup wajahnya.
Yunho menghela nafas melihatnya.
Ia tidak senang memandang Jaejoong yang menangis seperti ini di hadapannya.
Namja tampan itu berjongkok di samping Wedding Dress tersebut dan mengerutkan dahinya.

  “Wedding Dress-ku..Hiks..Punyaku..Hiks..” Isak Jaejoong lirih.

Yunho masih tidak bergeming.
Ia sedang memastikan noda cokelat yang menempel dibawah bagian yang sobek itu.
Cokelat hm?
Setahunya tidak ada satu pun dari mereka yang memakan cokelat sampai berlepotan seperti ini.
Yah, ia benar.
Kecuali..Junhon.

DEG!

Mata musang Yunho membelalak.
Ia sadar adalah ide yang sangat buruk memberitahu Jaejoong siapa yang telah merusak Wedding Dress-nya.
Namja tampan itu menghela nafas dan memijat pelipisnya.
Ia berbalik dan segera mendapatkan pelukan erat dari kekasihnya.

  “Gaunku Yunnie ah..Hiks..Aku tidak akan memaafkan siapa pun yang sudah merusaknya..Hiks..Kau tahu gaun itu sangat berarti untukku, aku sangat mencintainya..Hiks..”

  “Aku tahu, Boo, aku tahu, tenanglah, aku bisa memperbaikinya”

Jaejoong semakin erat memeluk leher Yunho.
Namja cantik itu menggosokkan matanya yang basah pada kemeja kekasihnya.
Ia mengangkat wajahnya sedikit menarik nafas, namun kemudian matanya melotot tidak percaya melihat sedikit noda cokelat di pinggir bagian yang sobek itu.

Ah, dengan sekali lihat saja Jaejoong sudah tahu siapa pelakunya.

Grr!
Namja cantik itu menggeram penuh emosi.


-------


Jaeho dan Junhon saling berpegangan tangan erat sejak tadi.
Saat ini keduanya sedang berdiri di pintu dapur.
Memandang Jaejoong yang sedang membuat sarapan untuk mereka dan Yunho.
Namja cantik itu terlihat tidak bersahabat.
Raut wajahnya menjelaskan kalau amarahnya masih belum reda secuil pun.

Well, Jaejoong memang tidak mengatakan apa pun kepada mereka sejak dua hari yang lalu.
Tapi Jaeho dan Junhon sudah tahu kalau Jaejoong menyadari siapa yang merusak Wedding Dress kesayangannya.

  “U-Umma, Hon mau susu” Ujar Junhon takut.

Ck.
Jaejoong menatap tajam putra bungsunya.
Ia mengambil botol susu yang telah dibuatnya barusan dan meletakkannya di atas meja mungil di samping JaeHon.
Kemudian ia pergi begitu saja meninggalkan keduanya.

  “Hiks..” Junhon mulai terisak.

Ia menggosok mata bulatnya.

  “Honchan, jangan menangis” Hibur Jaeho lembut.

 “Umma..Hiks..Umma benci Hon, Hyung..Hiks..Umma tidak sayang Hon lagi..Hiks” Isak Junhon semakin keras.

Jaeho merengut.
Berusaha menahan air matanya yang hendak tumpah.
Ia segera memeluk kembarannya dengan erat dan mengusap lembut rambut cokelatnya.

  “Aniya, ini bukan salah Hon, semuanya salah Hyung”

  “Hiks..Hon yang merusak gaun itu..Hiks..”

  “Gwenchana, Umma tidak akan marah lagi nanti”

  “Hon mau Appa..Hiks..Hon takut sama Umma..”

Jaeho meneteskan air matanya.
Jemarinya bergetar pelan.
Ia mengangguk membenarkan perkataan Junhon untuk yang pertama kalinya seumur hidup.

  “N-Ne..Hyung juga mau Appa..Hyung takut sama Umma..” Isaknya lirih.

Jaeho melonggarkan pelukannya.
Ia mengusapi air mata kembarannya dan menariknya menaiki tangga menuju kamar mereka.
Keduanya berbaring di atas ranjang dan menangis bersama sampai kelelahan dan tertidur lelap.

CKLEK.

Pintu kamar mandi terbuka.
Yunho keluar dari sana dengan menggunakan handuk.
Ia mengerutkan dahinya memandangi Jaejoong yang tampak lesu di ranjang.

  “Boo, kau kenapa sayang?”

  “Hahhh..”

  “Boo?”

  “Aku mau tidur, aku lelah”

Yunho ingin bersuara lagi, namun melihat Jaejoong yang menolak, ia segera merapatkan bibir.
Pasti masalah Wedding Dress itu.


-------


Jaejoong berjalan menuruni tangga seraya mengecek ponselnya dan menghapus semua panggilan dari Changmin.
Namja cantik itu menoleh saat suara Jaeho yang lucu terdengar memanggilnya.

  “Umma! Jaejae dan Honchan membuat sarapan untuk Umma!” Ujarnya tersenyum lebar.

Jaejoong menghela nafas pendek.
Raut wajahnya berubah menjadi tidak bersahabat lagi.
Namja cantik itu menggeleng dan segera berjalan keluar rumah.
Junhon menangis lantang, sementara Jaeho terisak lirih.

  “Omoo, anak Appa, kenapa menangis eoh?” Kaget Yunho yang baru saja turun dari lantai dua.

Junhon merentangkan kedua tangan mungilnya ingin dipeluk.
Yunho segera menuruti keinginan namja cherry itu.
Sementara Jaeho masih pada tempatnya.

  “Hiks..I-Ini salah Hon, Appa..Hiks..”

 “Ani..Hiks..Ini salah Jaejae..”

  “Salah Honchan..Hiks”

  “Salah Jaejae!Huks..”

Yunho semakin mengerutkan dahinya bingung.
Namja tampan itu menyentuh kedua wajah putranya dan menatap mereka secara bergantian.

  “Apa yang terjadi hm?” Tanya Yunho lembut.

Jaeho menundukkan wajahnya dalam.
Junhon menggigit bibirnya takut.

CKLEK!

DEG!

Ketiganya refleks menoleh kepada Jaejoong yang kembali ke dalam rumah.
Namja cantik itu mendengus kesal.

  “Charger ponselku hilang, Yunnie ah, kau tahu dimana?” Tanya Jaejoong mengerutkan dahinya.

Yunho mengangkat bahunya.
Ia tertegun saat kedua putranya berlarian menghampiri Jaejoong.

  “Ummaaaa~! Kami minta maaf..Hueeee..Kami merusak gaun milik Ummaaa..Hueeee” Jerit Jaeho dan Junhon masih menangis.

Jaejoong menaikkan alisnya.
Ia berdecak dan menatap ke arah Yunho.

  “Yun, malam ini sepertinya aku akan pulang terlambat, jadwalku semakin padat”

Yunho semakin bingung dengan perlakuan kekasihnya.
Jelas-jelas kedua putranya tidak berhenti menangis seraya meminta maaf kepada Ummanya.
Tapi Jaejoong malah mengabaikan mereka seolah mereka tidak ada di sana.

  “Ah, itu charger ponselku” Gumam Jaejoong memiringkan kepalanya.

Namja cantik itu segera berjalan cepat dan mengambil charger-nya dengan kasar.
Kemudian ia berbalik dan beranjak keluar rumah.
Meninggalkan Jaeho dan Junhon yang semakin menangis histeris.

Yunho hanya terdiam melihatnya.


-------


Jaejoong dan Yunho baru saja berpakaian setelah menghabiskan beberapa menit untuk mandi bersama.
Namja cantik itu tampak sedang mengancingi piyama berwarna birunya di pinggir ranjang.
Sementara Yunho terlihat sedang memeriksa sketsa desain Wedding Dress miliknya di dekat meja nakas.
Jaejoong terlihat tidak bersemangat akhir-akhir ini.

Membuat Yunho mencuri pandang ke arahnya dan berjalan menghampiri kekasihnya.

  “Ngg” Jaejoong mengerang manja saat mendadak namja tampan itu mengecup dalam hidung bangirnya.

Ia mendongak, menatap Yunho yang kini sibuk mencuri kecupan-kecupan manis pada wajah cantiknya.
Jaejoong mengerutkan dahinya, tapi ia tidak melawan saat Yunho mendorongnya ke tengah ranjang dan menindih tubuhnya.

  “Yunnie, aku sedang tidak mood” Ujar Jaejoong mendesah.

  “Ne, aku tahu, aku hanya ingin menghiburmu” Balas Yunho tersenyum.

Namja cantik itu menghela nafasnya.
Ia mendorong Yunho hingga namja tampan itu terjatuh ke samping.
Kemudian ia berbalik, memiringkan tubuhnya hingga berhadapan dengan namja tampan itu.

  “BooJae”

  “Ne?”

  “Jaeho dan Junhon merindukanmu”

  “…”

  “Kau tidak merindukan mereka?”

Jaejoong terdiam.
Ia menatap Yunho dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
Sementara Yunho memandang sendu namja cantik itu.
Perlahan air mata Jaejoong menetes jatuh.
Ia terisak lirih dengan sedih.

Yunho tersenyum kecil, ia segera merapatkan tubuhnya dengan Jaejoong dan memeluk kekasihnya.

  “Aku..Aku kesal Yun..Hiks..Kenapa harus mereka? Kenapa harus mereka yang melakukannya? Hiks..Itu Wedding Dress kesayanganku..Hiks..Mereka tidak tahu kenangan berharga seperti apa yang tersimpan di sana..”

  “Aku juga sedih melihat Wedding Dress itu cacat, sayang..Tapi, mau bagaimana pun kedua putra kita yang lebih berharga aniya?”

 “…Hiks..Hiks..”

  “Jaejoongie, dengarkan aku”

Jaejoong mengusap matanya.
Ia mendongak menatap langsung kedua mata musang suaminya.
Yunho tersenyum sendu.
Ia mengusap lembut pipi kekasihnya.

  “Gaun itu hancur sekalipun, aku masih tetap bisa memperbaikinya sesempurna mungkin. Tapi kalau kedua putra kita yang terluka, tidak ada di antara kita berdua yang dapat menyembuhkannya. Bahkan luka tersebut akan meninggalkan bekas pada mereka”

Tangis Jaejoong pecah.
Ia beringsut memeluk Yunho dengan erat.
Wajahnya terlihat memerah.
Suaranya bahkan terdengar serak karena menahan senggukan.

  “Besok luangkan waktumu ne? Aku dan JaeHon menunggumu di butik” Bisik Yunho seraya mengecup manis puncak kepala namja cantik itu.

Jaejoong mengangguk.
Ia semakin erat mencengkram piyama Yunho.


-------


  “Pantas saja belakangan ini butik sepi pelanggan, ternyata kau sibuk pacaran dengan Junsu”

  “M-Mwo?”

Park Yoochun mendelik menatap Jaejoong yang baru saja turun dari mobil.
Namja cantik itu menjulurkan lidahnya pada Yoochun, sementara Junsu yang berdiri di samping namja chubby itu terkekeh geli.

  “Aku kan bukanYunho yang langsung menikah dengan pujaan hatinya, aku butuh proses dulu” Sahut namja chubby itu kesal.

Huh?
Jaejoong tersenyum kecil mendengar ucapan Yoochun.
Ia mengangkat bahunya dan segera berjalan menaiki dua anak tangga dan mendorong pintu kaca tersebut.

KLING KLING.

Jaejoong mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan.
Ia tidak melihat siapa pun di sini.
Namja cantik itu berjalan lurus ke depan.
Kedua matanya meredup sayu memperhatikan Wedding Dress miliknya yang tergeletak seperti biasanya di dalam lemari kaca itu.

DEG.

A-Apa itu?

Kedua mata Jaejoong sontak melebar sempurna.
Menatap tidak percaya apa yang terjadi pada Wedding Dress miliknya.
Omo, ia merasakan kedua matanya berkaca-kaca.
Wedding Dress itu tampak seratus kali lebih indah dari yang sebelumnya!

  “Kau suka?”

Jaejoong terkejut.
Ia segera berbalik dan menatap Yunho yang sedang menggandeng tangan kedua putranya.
Namja cantik itu masih terdiam, membuat Yunho terkekeh geli melihat reaksi kekasihnya.

  “Jaeho dan Junhon ingin berdamai denganmu, mereka membantuku memperbaiki Wedding Dress itu seminggu ini” Ucap Yunho pelan.

Jaejoong tertegun.
Ia menunduk menatap wajah Jaeho dan Junhon yang menatap ragu padanya.
Huh.
Perlahan bibir ranumnya menyunggingkan senyuman manis.
Ia mengusap air matanya yang jatuh membasahi pipi.

  “Berdamai? Memangnya kita sedang berperang eoh?” Ujarnya terisak.

  “Ummaaaa~!” Jaeho dan Junhon berteriak lantang.

Mereka segera menubruk namja cantik itu dan memeluk erat kakinya.
Yunho tersenyum dan berjalan menghampiri kekasihnya.

  “Kupikir ada baiknya juga mereka merusak gaun itu hm? Sekarang tidak hanya ada kisah tentang kita di balik gaun itu, tapi juga kisah tentang kedua putra kita” Ucap Yunho manis.

Jaejoong mengangguk dengan air matanya yang kembali menetes.
Yunho terkekeh dan mencium kilat bibir ranum namja cantik itu.
Jaejoong berlutut dan mengecup lembut dahi kedua putranya.
Kemudian ia menoleh, menatap gemas sebuah Wedding Dress indah yang terpajang pada manekin yang berada di dalam lemari kaca itu.

Kain sutra itu berwarna putih bersih.
Bagian kerahnya terbuka lebar membentuk garis V yang tegas.
Dipadu dengan lengan pendek sebahu yang tersusun dari tumpukan kain berjaring yang indah.

Pinggang yang sedikit lebih ramping dari ukuran pinggang wanita pada umumnya, yang dihiasi seutas pita panjang berwarna merah darah.
Membuat Wedding Dress tersebut tampak semakin mempesona.

Dan bagian bawah yang dirancang melebar, berlapis-lapis hingga membuatnya tampak mengembang manis.
Seluruh bagian Wedding Dress tersebut dipenuhi glitter yang tidak mencolok.

Serta butiran berlian yang tersemat rapi berjejer di sudut bawah Wedding Dress tersebut.

Ah, tambahan, bagian tengah Wedding Dress yang rusak telah terganti dengan selembar kain mewah berwarna senada dengan pita yang ada.
Menempel miring ke kanan dan di desain berkerut seperti tumpukan renda besar yang menggelombang manis.

Jaejoong mengembangkan senyum puasnya.

  “Ah, Yunnie, bagaimana bisa kau memperbaiki Wedding Dress ini? Bukankah lemarinya sudah kukunci?”

  “Oh, aku mengambil kalungmu diam-diam malam itu, dan membuat replikanya, hehehe”

  “MWOYA?! SERAHKAN KUNCI ITU SEKARANG JUGA!”

END.

4 komentar:

  1. wahh,,, yunjae punya baby 'kembar' ???
    ugghhh... pasti unyu'2 bgt...

    BalasHapus
  2. Joongie keras kepala bgt yaaaa, sama anaknya aja gak mau ngalah.. hueeee..
    Tapi untung di blog shella-sshi slalu happy ending.. hoho..♥♥♥

    Huaaaaaaa.. it's more than sweet...

    BalasHapus
  3. Eonni, ini ff kedua yg bikin aku nangis huhuhu aku kasian ama JaeHon
    Jae Umma kok kejam ama sih huaaaa
    Eonni daebak ff nya

    BalasHapus
  4. Eonni, ini ff kedua yg bikin aku nangis huhuhu aku kasian ama JaeHon
    Jae Umma kok kejam ama sih huaaaa
    Eonni daebak ff nya

    BalasHapus