This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Rabu, 28 Agustus 2013

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/THEY DONT KNOW ABOUT US

Tittle: THEY DONT KNOW ABOUT US

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-hurt-sweet-canon-friendship-gelundungan

WARNING:BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


  “People said we shouldn’t be together, too young to know about forever

.
.
.

  “Kim Jaejoong! Gerakanmu salah!”

Aish.
Yunho, Yoochun,Changmin dan Junsu menghembuskan nafas panjang.
Mereka otomatis menjatuhkan diri di lantai dan berbaring kelelahan.
Pakaian mereka basah karena keringat.
Yoochun memejamkan kedua matanya, berharap latihan dance kali ini segera selesai.

Sang koreografermenatap jengah pada namja cantik itu.
Ia berkacak pinggang dan menghampiri Jaejoong.

PLAKK!

Namja cantik itu mengaduh saat Junhyung mendadak memukul kepalanya dengan gulungan majalah yang ada di genggamannya dengan keras.
Ia menunduk menghindari tatapan penuh emosi dari pelatih dance tersebut.

  “Sejak tadi kau terus yang melakukan kesalahan! Apa yang membuatmu tidak fokus hah?!” Bentak Junhyung kesal.

  “Mianhae” Balas Jaejoong pelan.


Aishh.
Junhyung memijat pelipisnya.
Ia memukul kepala Jaejoong sekali lagi dengan gulungan majalah tersebut dan berjalan meninggalkan ruang latihan.

  “Aku tidak akan melatih kalian sampai namja bodoh itu bisa melakukan gerakannya dengan sempurna!” Teriak Junhyung membanting pintu.

Jaejoong terduduk lemas di lantai.
Nafasnya menderu tidak beraturan serta keringatnya tampak bercucuran.
Kkhh.
Promosi Album O ini benar-benar menyiksa dirinya.
Namja cantik itu mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangan, kemudian ia menghembuskan nafas panjang.

  “Berdiri!”

DEG.

Jaejoong terkejut mendengar bentakan kasar dari leader mereka yang bermata musang itu.
Namja cantik itu sadar bahwa Yunho benar-benar emosi saat ini karenanya.

  “Gara-gara kau latihan kita terus diulang-ulang! Apa kau tidak tahu kalau kami lelah eoh!” Ujar Yunho lagi.

Jaejoong menundukkan wajahnya.
Ia tahu ia salah, maka dari itu ia tidak ingin mendebat.

  “Atur gerakanmu dan minta maaf pada Junhyung Hyung setelah kau selesai menghapal gerakannya!”

Changmin mengerutkan dahinya.

  “Hyung, kau mau kemana?”

  “Keluar! Aku muak bersama namja bodoh ini!”

BLAM!

Yoochun, Junsu dan Changmin saling bertatapan satu sama lain.
Mereka mendengus dan ikut menyusul Yunho pergi dari ruangan tersebut.
Junsu yang berjalan paling akhir menoleh ke belakang.
Ia melihat Jaejoong yang sedang menatap sendu mereka bertiga.

Namja imut itu tersenyum kecil dan mengangkat tangannya membentuk kepalan seolah berkata ‘semangat!’

Melihat itu,Jaejoong ikut tersenyum.
Ia mengangguk dan mengusap sudut matanya dengan lengan baju.


-------


  “AKH!”

Jaejoong memekik sakit saat ia terpeleset keringatnya sendiri dan terjatuh membentur lantai.
Namja cantik itu meringis sakit seraya mengusap kakinya.
Dahinya mengernyit.
Wajahnya basah akan keringat.

Namja cantik itu tidak berhenti berlatih sejak tiga jam yang lalu.

  “Hhh..hh..hhh”

Suara deru nafas Jaejoong terdengar berat.
Ia memejamkan kedua matanya dan bersandar pada cermin raksasa sebagai pemantul bayangan mereka saat latihan menari.

  “Kenapa sulit sekali?” Gumam Jaejoong kesal.

Ia menghantam keras lantai tersebut dengan kepalan tangannya.
Mengacuhkan memar yang timbul setelahnya.

Namja cantik itu benci dirinya sendiri.
Padahal sebelumnya ia tidak pernah seperti ini.
Ia selalu berusaha melakukan yang terbaik selama ini.
Tapi jujur, kesehatannya mulai memburuk sejak promosi di Jepang di mulai.

Jaejoong tidak bisa menahan dirinya lebih kuat lagi.
Ia butuh istirahat.
Namja cantik itu meringis.
Mengusap kasar air matanya yang lagi-lagi jatuh tanpa diperintah.

Dalam hati ia juga merutuk atas nama Yunho yang sombong itu.
Jaejoong benar-benar membencinya.
Pangkatnya saja sebagai seorang leader, tapi ia bahkan bertingkah lebih buruk dari seorang anak kecil.
Selalu saja mengeluh, bisanya hanya memerintah.
Menyebalkan.

  “Uh..”

Jaejoong memaksakan dirinya untuk bangkit.
Ia menyangga tubuhnya pada cermin besar itu dan menghidupkan musik.
Kemudian ia berjalan mundur dan bersiap melakukan gerakan kembali.

Sementara itu, Yunho yang sedang makan siang bersama di dalam dorm  terlihat tidak tenang.
Ia terus saja gelisah sejak tadi.
Aish.
Tentu saja.
Sudah empat jam, dan Jaejoong belum juga kembali.
Yunho terkadang merasa kesal dengan status leader-nya.
Ia jadi harus mengkhawatirkan dan mencemaskan seluruh anggotanya setiap kali mereka menghilang.

  “Aku selesai” Ucap Yunho meletakkan sumpitnya di atas meja.

Ketiga member yang lain hanya diam menatap Yunho yang meraih jaketnya dan berlari keluar dorm.

TAP TAP TAP.

Namja tampan itu berjalan cepat memeriksa satu persatu ruangan staff  SM Ent.
Tapi ia tidak menemukan Jaejoong di mana pun.

  “Aku khawatir padanya, ia tidak berhenti sejak tadi”

Yunho mengerutkan dahinya.
Ia menoleh menatap sekumpulan gadis-gadis trainee SM.

  “Siapa?”

Eoh?
Jessica berbalik dan terkejut menatap Sunbae mereka berdiri di sana.
Yeoja itu menunjuk ruang latihan dance yang berada di ujung koridor.

  “Tadinya kami ingin berlatih di sana, tapi Jae Oppa sudah lebih dulu berada di sana. Kami tidak ingin mengusirnya melihat semangatnya menari” Ujar Jessica pelan.

  “Tapi aku khawatir padanya, wajahnya terlihat pucat” Sambung Taeyon mengerutkan dahinya.

Yunho menahan nafas.
Ia segera berbalik dan berlari kencang menuju pintu ruang latihan mereka.
Namja tampan itu sontak menghentikan langkahnya saat mendapati pintu ruangan sedikit terbuka.
Ia bisa mendengar suara mereka berlima yang sedang menyanyikan bagian reff lagu O tersebut.

Mata musang itu mengerjap saat ia mengintip dari celah pintu.
Jaejoong sedang melakukan gerakan dengan gesit, namun cukup berantakan.
Langkah kakinya terlihat dipaksakan.
Namja cantik itu hendak berputar melakukan gerakan lagi, namun lagi-lagi kakinya terpeleset dan membuatnya terbanting keras ke lantai.

  “Jaejoong ah!”

Yunho berteriak kaget.
Namja tampan itu segera menghampiri Jaejoong dan memeriksa keadaan namja cantik itu.
Ya Tuhan, wajahnya sangat pucat.

  “Unngghh..hhh..hhh” Jaejoong memejamkan matanya erat.

Ia merengut kesakitan.
Yunho yang menyadari itu segera menarik paksa bagian bawah celana panjang Jaejoong ke atas.
Ia membulatkan mata musangnya memperhatikan bengkak yang membiru pada pergelangan kaki Jaejoong.

  “Yah! Dasar bodoh! Apa yang kau lakukan? Kau menyiksa dirimu sendiri!” Ujar Yunho kesal.

Jaejoong mendesis perih.
Ia menundukkan wajahnya dan menggigit bibir bawahnya.

Yunho segera menarik Jaejoong dan membantunya duduk bersandar pada dinding kaca tersebut.
Namja tampan itu berlari mengambil kotak p3k yang ada di dekat pintu dan segera mengambil alkohol beserta kapas di sana.

  “AKH! Appo!” Jerit Jaejoong meringis.

Yunho mendengus.
Ia memelankan gerakannya mengusapi memar pada kaki namja cantik itu.
Telinganya mendengar jelas suara desisan menyengat dari bibir Jaejoong.

Keduanya saling terdiam selama Yunho mengobati memar namja cantik itu.
Sampai beberapa menit kemudian Yunho selesai dengan pekerjaannya dan duduk di hadapan Jaejoong.

  “Jangan memarahiku..” Bisik Jaejoong lirih.

Yunho terkejut.
Ia menatap intens namja cantik itu.

  “Aku akan berlatih lagi dengan benar dan tidak akan membuat kalian ikut terlibat dengan kemarahan Junhyung Hyung”Sambungnya lagi.

Ck.
Yunho menepuk kesal kepala Jaejoong.
Membuat namja cantik itu mendongak menatapnya.

  “Bicara apa kau? Kakimu luka begini, jangankan latihan, perform saja kau tidak akan sanggup”

  “Ta-tapi---”

  “Sudahlah..Kau bisa latihan lagi setelah kakimu sembuh, kami tidak akan marah”

  “Mianhae”

  “Aku benar-benar tidak mengerti denganmu, Kim Jaejoong, kau seperti orang bodoh saja”

  “Berhenti mengataiku bodoh! Aku berusaha karena aku tidak ingin membuat kalian semua susah!”

Yunho terdiam.
Melihat Jaejoong yang cepat sekali tersulut emosi.
Namja tampan itu mengangguk dan tersenyum kecil.

  “Aku mengerti” Ujarnya.

Jaejoong memalingkan wajahnya kesal.
Mengacuhkan Yunho yang sudah bangun untuk mengambil minuman dingin di dalam mesin pendingin minuman.
Kemudian ia menempelkan kaleng satunya di pipi Jaejoong.

  “Minumlah, kau pasti haus”

Jaejoong mengambil kaleng itu.
Ia menatapnya lama sebelum membukanya dan segera menenggak habis isinya.

  “Ternyata kau baik juga” Ujar namja cantik itu tersenyum.

  “Yah, apa maksudmu? Aku memang baik dari dulu” Sahut Yunho sewot.

  “Tapi kau sering mencari masalah denganku,menyebalkan”

  “Itu salahmu yang terlalu cepat emosi, aku tidak serius”

  “Serius atau tidak bagiku sama saja, ekspresi wajahmu tidak ada emoticon sama sekali”

  “Hah? Apa?”

  “Lupakan”

Jish.
Yunho mencebilkan bibirnya.
Ia ikut bersandar pada dinding kaca di samping Jaejoong.
Namja cantik itu tersenyum geli karenanya.

  “Ini pertama kalinya kita berduaan”

  “Ah, iya, kau benar”

  “Apa kau berniat untuk bertengkar mulut denganku lagi?”

  “Ani, aku tidak akan sejahat itu membuatmu berteriak seperti ahjumma-ahjumma sementara kondisimu sedang tidak sehat”

  “Hanya kakiku yang memar”

  “Yah, tapi wajahmu terlihat sangat pucat, kau pasti belum makan siang ani?”

  “Um..”

  “Kajja, kita kembali ke dorm saja, kau harus istirahat hari ini”

SRET!

Eh?
Jaejoong tertegun ketika Yunho menarik tangannya dan segera memapah dirinya.
Namja cantik itu melebarkan kedua matanya memandang wajah Yunho yang terlihat sangat dekat saat ini.
Ah, ia tampan juga. Pikirnya lucu.
Jaejoong segera tersenyum dan mencengkram erat bahu Yunho.

Ternyata selama ini pikiran buruknya tentang Yunho salah.

Namja tampan itu memang pantas dinobatkan sebagai seorang leader.
Karena ia bertanggung jawab dan peduli pada anggotanya.

  “Gomawo Yunho ah”

  “Bukan masalah”

Jaejoong kembali tersenyum.


-------


Suara teriakan-teriakan dari ribuan fans terdengar membahana.
Terutama saat musik berdebam keras dan kelima namja itu muncul di atas panggung.
Yoochun dan Junsu segera berlari ke panggung sebelah kanan.
Mereka melambai dan tertawa kepada fans seraya bernyanyi.

Sementara Changmin mengambil posisi tengah.
Ia tersenyum sumringah menunggu lagu utama Album mereka kali ini di putarkan.
Mata sipitnya memicing diam-diam melihat Yunho yang sedang menyusul posisi Jaejoong di panggung kiri.
Eoh?
Bukankah selama ini kedua namja itu tidak pernah tenang jika berdua saja?


Kenapa mendadak Yunho berdiri di samping Jaejoong dan bernyanyi dengannya?

Suara jeritan fans semakin membahana ketika Yunho memegang tangan Jaejoong sebentar dan melepasnya lagi.
Jaejoong yang sedang menyanyi menolehkan wajahnya.
Tersenyum kepada Yunho yang sedang berpura-pura mengalihkan pandangannya.

Namja cantik itu berbalik ke belakang.
Ia melihat Changmin dan segera berlari ke arah namja berwajah kekanakan itu.
Disusul ketiga member lainnya yang juga berjalan ke arah tengah panggung.
Musik utama mulai muncul.

Suara teriakan dan jeritan memuja terdengar semakin lantang.
Yunho, Jaejoong,Yoochun, Junsu dan Changmin menarik nafas panjang.

Lagu O yang kini diiringi jeritan khas Changmin membuat seluruh fans seolah menggila.
Mereka melompat dan mengacungkan lightstick masing-masing.
Kelima namja itu melakukan perform dengan sangat baik.

Ah.

Beberapa fans sepertinya mulai sadar.
Kalau posisi yang dilakukan kelima idola mereka terlihat berbeda dari biasanya.
Junsu berada di tengah menggantikan posisi Yunho.
Sementara Yunho terus berdiri di samping Jaejoong.
Menjaga namja cantik itu diam-diam.

Ia tahu kaki Jaejoong masih belum sembuh total.

Setelah penampilan secara langsung itu lampu panggung meredup, dilanjutkan dengan lagu dari penyanyi lainnya.
Yoochun, Junsu dan Changmin saling berteriak senang karena penampilan mereka lancar.
Ketiga namja itu terus saja berceloteh mengenai aksi masing-masing beberapa menit tadi.

Mengacuhkan Yunho yang membantu Jaejoong berjalan di belakang sana.

Jaejoong merasakan dadanya berdebar pelan direngkuh seperti ini oleh Yunho.
Ia menghembuskan nafas panjang berusaha menormalkan sikapnya yang mungkin terlihat tidak wajar.
Jujur saja, ia benar-benar gugup.
Bagaimana tidak?

Yunho yang dulunya sangat ketus, acuh, dan menyebalkan kini mendadak menjadi sangat perhatian kepadanya.
Apakah karena Yunho memergokinya latihan berjam-jam waktu itu?
Jaejoong juga tidak tahu.
Yah, walaupun perhatian Yunho hanya ditunjukkan selama mereka berada di atas panggung saja.

Selebihnya Yunho hanya akan memperhatikannya sekedar teman saja.

  “Yunho”

  “Ne?”

  “Boleh aku tahu berapa banyak topeng yang kau simpan?”

Eoh?

Yunho menaikkan alis mendengarnya.
Ia terkekeh dan menjitak kepala Jaejoong pelan.

  “Hanya dua, di depan kamera satu dan di belakang kamera satu”

  “Benarkah? Bagaimana dengan aksi di panggung tadi?”

  “Yang bersamamu?”

  “Ne”

  “…”

  “Yunho ah”

  “Entahlah, aku juga kurang tahu”

  “Hah?”

  “Yang aku tahu, aku menyukai suara merdumu dan ingin mendengarnya lebih jelas lagi dengan berdiri di dekatmu”

DEG.

Jaejoong tertegun.
Kedua matanya menatap tidak percaya namja tampan itu.
Kemudian ia mengulas senyum lebarnya dan tertawa manis.

  “Gomawo” Ujarnya lucu.

Yunho yang melihat itu pun hanya menyunggingkan senyum manisnya.

  “Lihat, dua orang di belakang sepertinya salah minum obat” Celetuk Changmin.

Yoochun dan Junsu kompak menoleh ke belakang.
Mereka terkejut melihat Yunho dan Jaejoong yang terlihat sangat akrab.

  “Tidak biasanya, apa mereka sudah memutuskan untuk berdamai?” Gumam Yoochun bingung.

  “Tidak bisa dipercaya” Sambung Junsu mengerutkan dahinya.

Changmin mengangkat bahunya.
Ia masih memperhatikan intens kedua Hyungnya itu.

  “Kuharap mereka akan terus seperti itu sampai kapan pun, aku pusing mendengar pertengkaran mereka setiap hari” Ujarnya.

  “Ne Min ah, kau benar, aku juga berharap mereka akan terus akur” Angguk Junsu.

  “Mereka bagaikan air dan api, hahaha” TawaYoochun geli.

Eoh?
Changmin dan Junsu mengerutkan dahi masing-masing.


Sepertinya Yoochun yang salah minum obat hari ini.


-------


  “Aish, kau ini seperti anak kecil saja” Gerutu Jaejoong kesal.

Yunho mencebilkan bibirnya.
Ia membiarkan Jaejoong membersihkan nasi yang menempel di sudut bibirnya saat ini.
Mengacuhkan Yoochun, Junsu dan Changmin yang diam-diam memperhatikan mereka berdua.

  “Minum susumu” Perintah Jaejoong seraya menyodorkan segelas susu segar di samping piring Yunho.

Namja cantik itu menoleh, memandang ketiga member lainnya.
Ia mendengus.

  “Kalian juga harus minum susu! Aish, kalau begini bagaimana bisa tumbuh tinggi hah? Junsu, habiskan sayurmu” Kesal Jaejoong berkacak pinggang.

Changmin terkikik melihat Jaejoong mengomel seperti itu.
Ia terlihat seperti seorang Umma kalau begini.
Namja berwajah kekanakan itu menjulurkan kedua tangannya dan membentuk persegi dengan jari telunjuk beserta ibu jarinya.

  “Changmin? Apa yang kau lakukan?” Tanya Jaejoong mengerutkan dahi.

Shim Changmin melebarkan senyum manisnya.
Hingga memperlihatkan deretan giginya yang rapi.

  “Aku memotretmu dalam ingatanku, hehehe,mulai sekarang aku akan memanggilmu Umma” Ujarnya lugu.

Mwo?
Jaejoong melotot.
Sementara Junsu bertepuk tangan riang.

  “Bagus! Aku juga akan memanggilmu seperti itu, Hyung!” Kekehnya.

  “Kau tidak boleh!” Tolak Changmin lantang.

  “Mwo? Apa maksudmu?”

  “Joongie Hyung itu Ummaku! Aku magnae-nya! Kau tidak boleh memanggilnya Umma juga!”

  “Panggil aku Hyung, bocah nakal!”

Junsu menepuk keras kepala Changmin.
Membuat namja berwajah kekanakan itu berdiri dari duduknya hendak membalas Junsu.
Namun tatapan tajam tanpa suara dari Yunho menyadarkannya untuk tidak bertingkah konyol.
Ia segera kembali duduk dan melanjutkan sarapannya dengan sopan.

Yunho tersenyum puas.
Ia menunduk dan kembali menyuapkan nasi dan lauk ke dalam mulutnya.

  “Jae Hyung, kau belum makan”

  “Gwenchana Chun ah, sebentar lagi saja, aku harus membersihkan dapur kita”
 
  “Yasudah, aku ke sana ne? Biar aku suapi”

GREK.

Yoochun tertegun.
Melihat Yunho yang mendadak berdiri dari duduknya.
Namja tampan itu menatap Yoochun dengan tatapan tidak bersahabat.
Ia mengambil mangkuk nasinya dan menyuapkan lauknya terlebih dahulu kepada Jaejoong.

  “Biar aku saja” Ujar Yunho datar.

Junsu dan Changmin terdiam.
Menatap Yunho dan Jaejoong yang kini memasuki dunia mereka berdua.
Mereka menoleh kepada Yoochun.
Menaikkan alis memperhatikan namja chubby itu tersenyum aneh.

  “Kalian sudah selesai? Junhyung Hyung menunggu kita untuk latihan terakhir sebelum tampil lagi” Ujar Yoochun kemudian.

Junsu dan Changmin mengangguk.
Mereka segera beranjak menyusul Yoochun.
Lagi pula merekajuga tidak ingin terus berada di sana dan menyaksikan kemesraan Jaejoong dan Yunho yang selalu mendadak itu.

Ah, sepertinya mulai saat ini mereka harus terbiasa dengan kondisi aneh antara kedua Hyung tertua itu.

  “Mulutmu kecil sekali” Gerutu Yunho kesal.

Jaejoong mendengus.
Ia memicing kepada Yunho.

  “Seperti mulutmu besar saja!” Ketusnya.

  “Memang besar, nih!” Ujar Yunho seraya membuka lebar mulutnya.

Jaejoong ikut membuka mulutnya lebar-lebar.
Tapi tetap saja ia tidak bisa.
Yunho yang melihat itu segera menyusupkan cumi bakar ke dalam mulut Jaejoong.
Membuat namja cantik itu kaget dan segera terbatuk-batuk.

  “Yah! Kau ingin membunuhku eoh!” Panik Jaejoong.

Yunho tertawa.
Ia mengangguk dan memeluk namja cantik itu dengan gemas.

  “Kau lucu sekali Joongie ah!” Ujarnya geli.

DEG.

Jaejoong terhenyak.
Kedua matanya membulat sempurna.
Jemarinya bergetar ragu ingin membalas pelukan namja tampan itu.
Namun Yunho sudah lebih dulu melepas pelukannya.
Ia menaikkan alis mendapati wajah Jaejoong yang merah padam.

  “Hahaha, ada apa dengan wajahmu? Kau malu? Aah, jangan-jangan kau suka padaku ya?” Goda Yunho tersenyum miring.

  “Iya” Sahut Jaejoong tertunduk.

Yunho terdiam seketika.
Menatap terkejut kedua mata besar Jaejoong.
Mendadak suasana menjadi canggung.
Jaejoong sampai menahan nafasnya.

CUP!

DEG!

Mata Jaejoong membulat sempurna.
Ia sontak mendongak dan menatap tidak percaya Yunho yang baru saja mencuri satu kecupan manis dari bibirnya.
Namja tampan itu tertawa kecil.
Wajahnya terlihat lucu saat ini.

  “Aku juga menyukaimu” Ucapnya manis.


-------


  “Mereka berdua seperti keajaiban” Ucap Junsu.

  “Ne, padahal dulu selalu bertengkar dan tidak pernah akur” Gumam Changmin.

  “Kalian sudah selesai? Kita akan tampil sebentar lagi, Junsu, kau tahu kan ini acara apa? Jangan sampai salah MC lagi” Ujar Yoochun.

Ish.
Junsu menggembungkan pipinya kesal.
Ia mengangguk dan segera kembali duduk di depan meja rias.
Changmin tertawa lantang seraya mengunyah keripik kentangnya.
Yoochun membenarkan tatanan rambutnya di depan cermin, ujung matanya mengintip Jaejoong dan Yunho yang sedang bercanda di sofa.

Hm.
Ia tersenyum diam-diam.

  “Hahaha! Wajahmu lucu sekali! Kka, lagi-lagi!”Ujar Jaejoong seraya membidik wajahnya dan Yunho dengan kamera kesayangannya.

Yunho segera merangkul pundak Jaejoong.
Ia membuka mulutnya membuat pose seperti hendak memakan namja cantik itu.
Sementara Jaejoong membuka mulutnya membentuk huruf o.

CKLEK.

  “Yunho ah, ada seorang fans yang menitipkan ini untukmu” Ujar salah satu staff dari balik pintu.

Yunho segera bangkit dari duduknya.
Ia mengambil sebotol jus jeruk itu dan tersenyum.

  “Hoaa, jus jeruk, aku juga mau Yun!” Seru Jaejoong ikut berdiri.

  “Ani, kau tidak boleh minum, ini untukku” Tawa Yunho.

Jaejoong mempoutkan bibirnya.
Ia menghentakkan kakinya dan memilih menghampiri Yoochun untuk berfoto bersamanya.
Sementara itu,Yunho sudah membuka tutup botol jus jeruknya.
Ia menenggak minuman itu beberapa teguk dan tercekat mendadak.
Botol itu terbanting ke atas lantai.

Membuat suara berisik hingga mereka semua yang ada di ruang ganti itu menoleh ke arah Yunho.

  “Uhuk Uhukk!!”

Yunho berlutut.
Ia terbatuk seraya mencengkram tenggorokannya.
Jaejoong menjerit ketika namja tampan itu memuntahkan darah yang banyak.
Namja tampan itu meringis, tenggorokannya seperti terbakar.
Yoochun dan Changmin segera berlari membuka pintu dengan kasar dan memanggil siapa saja untuk menolong leader mereka.

Junsu shock di tempatnya.

Tidak sampai satu menit para staff dan perawat yang berjaga di sekitar gedung tersebut segera memasuki ruang ganti TVXQ dan memindahkan Yunho ke tandu.
Lalu mereka membawa Yunho memasuki ambulance secepat mungkin.

  “Ju-Junsu ah, gwenchana?” Tanya Yoochun seraya mengusap bahu Junsu.

Namja imut itu terlalu kaget.
Air matanya menetes tanpa sadar.
Ia terduduk lemas di lantai dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.

  “Aku..Aku takut Chun ah..” Lirihnya nyaris tidak terdengar.

Changmin yang berdiri di depan pintu bergetar.
Ia juga ketakutan.
Baru kali ini terjadi sesuatu yang menggemparkan di antara mereka berlima.

  “Siapa? Siapa yang memberikan jus jeruk itu pada Yunho Hyung?” Gumamnya menunduk.


-------


Suara alat-alat kedokteran itu terdengar nyaring mengisi hening ruangan.
Yunho sudah terlelap karena obat bius pasca operasinya tiga jam yang lalu.
Namja tampan itu berhasil diselamatkan.
Saat ini Jaejoong masih duduk di samping kekasihnya.

Ia tidak berhenti berdoa agar Yunho baik-baik saja.

Namja cantik itu terlihat lebih pucat dari Yunho.
Ia benar-benar ketakutan dan shock sekaligus.
Manajer mereka bilang seorang anti-fans yang melakukan hal itu.
Ia mencampurkan minuman itu dengan lem karena Yunho telah berkomentar seraya tertawa mengenai kehidupannya pada acara reality show beberapa waktu lalu.

Jaejoong mengusap air matanya.
Ia menatap Yunho dengan intens.

  “Aku tidak tahu apa yang akan terjadi kalau terjadi hal buruk padamu, Yunnie ah” Bisiknya lirih.

Ia semakin erat mencengkram tangan Yunho.
Tanpa sadar membuat namja tampan itu mengerutkan dahinya dan perlahan membuka mata.

  “Jae ah..Sakit” Gumam Yunho pelan.

DEG.

Jaejoong terkejut.
Ia sontak melepaskan genggamannya pada tangan Yunho.
Namja cantik itu menatap Yunho yang kini mendesah sedikit lega.
 
  “Kau baik-baik saja?” Desah Jaejoong khawatir.

Yunho mengangguk.
Ia meringis merasakan perih masih tertinggal pada tenggorokannya.
Membuatnya harus menahan sakit saat bersuara.

  “Manajer Hyung sudah mengatur ulang jadwal kita, kau akan diistirahatkan sampai kau sembuh”

  “Ne..”

  “..Hiks..”

Yunho tersenyum kecil melihat Jaejoong yang kini terisak sedih.
Namja tampan itu mengulurkan jemarinya mengusap pipi Jaejoong.

  “Aku akan membalas gadis itu, Yunnie ah..Hiks..Ia telah membahayakan dirimu”

  “Joongie..”

  “Alasannya adalah karena komentarmu di acara lusa lalu..Hiks..Benar-benar tidak masuk akal”

  “Joongie..”

  “..Hiks..”

  “Mungkin ia tersinggung dan terluka akan kata-kataku waktu itu..Aku juga bersalah, tidak seharusnya aku---”

Yunho terdiam.
Merasakan jari telunjuk Jaejoong menekan bibirnya lembut.

  “Kumohon..Jangan bicara lagi..Hiks..” Isak Jaejoong menundukkan wajahnya.

Yunho mengangguk.
Ia meraih Jaejoong meminta namja cantik itu memeluknya.

Sesekali ia mengecup lembut rambut Jaejoong yang lurus.

  “Dimana yang lain?” Bisik Yunho bingung.

  “Mereka sedang bekerja, tapi aku memaksa manajer Hyung untuk membiarkan aku menemanimu di sini”

  “Aigoo”

  “Aku benar-benar khawatir padamu Yunnie..Hiks..Aku sangat takut”

  “Berhentilah menangis”

Jaejoong mengangguk.
Ia mengusap wajahnya dan menundukkan wajahnya mengecup-kecup sayang wajah Yunho.
Dahinya, kedua pipinya, hidungnya, bibir dan rahangnya.
Membuat namja tampan itu mengulas senyum lembutnya.

  “Manajer Hyung sudah tahu tentang hubungan kita” Bisik Jaejoong hati-hati.

Eh?
Yunho terkejut.
Matanya tampak membulat.
Huh.
Tapi Jaejoong tersenyum kecut.
Ia mengusap sayang pinggir dahi Yunho.

  “Aku juga sudah memberitahu orang tuaku beberapa waktu lalu mengenai hal itu” Lanjutnya lagi.

Yunho terdiam.
Kembali mengusap pipi Jaejoong yang basah akan air mata.
Namja cantik itu menggigit bibirnya seraya bergumam.

  “People said we shouldn’t be together, too young to know about forever

Yunho menggeleng.
Ia mencubit gemas bibir bawah Jaejoong.

  “But they don’t know what they’re talkin about” Balasnya tersenyum.

Jaejoong mengerjapkan matanya.
Menuruti keinginan Yunho yang menariknya agar mendekat.
Namja tampan itu mengecup bibir Jaejoong dalam.
Kemudian ia mengusap punggung tangan kekasihnya.

  “They don’t know about the things we do” Ujarnya.

  “They don’t know about the I Love You’s” Lirih Jaejoong mulai tersenyum.

  “And I’ll bet you if they only knew, they would just be jealous of us

Yunho membalas senyum manis kekasihnya.
Ia sedikit meringis memaksakan suaranya lagi.

  “So how if we make it be our little secret?

Jaejoong mengangguk.
Mengusap lembut rambut Yunho dan menghembuskan nafas panjang.

  “Aku akan menunggu sampai saatnya tiba, Yunnie ah”

Cause this love is only getting stronger.
So I don’t wanna wait any longer.
I just wanna tell the world that you’re mine, boy.

They don’t know about the up all nights.
They don’t know I’ve waited all my life.

Baby they don’t know about, they don’t know about us.

END.

-One Direction, The Don’t Know About Us-

2 komentar:

  1. I miss them.. :(

    Huaaaaaa.. i dunno what to say.

    I like it, as always deh pokonya.. ♥

    BalasHapus
  2. Yunjae i miss you all
    Always keep faith i love you so much♡♥♡

    BalasHapus